PORTABLE BAGI PASIEN COVID-19 DI RUANG ISOLASI MAWAR MERAH PUTIH RSUD SIDOARJO
Disusun Oleh :
ROSITA IDA NINGRUM, A.Md.Kep
NIP. 19971103 202012 2 019
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS)
GOLONGAN II BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2021 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara bahwa untuk mewujudkan aparatur sipil negara sebagai bagian dari reformasi birokrasi, perlu ditetapkan aparatur sipil negara sebagai profesi yang memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan dirinya dan wajib mempertanggungjawabkan kinerjanya dan menerapkan prinsip merit dalam pelaksanaan manajemen aparatur sipil negara. Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945), diperlukan ASN yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pelayanan publik dapat dimaksimalkan dengan nilai dasar yang harus diaktualiasasikan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Sesuai dengan UU No. 5 Tahun 2014 Tentang ASN, bahwa menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) harus mampu mengaktualisasikan lima nilai dasar ASN yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (Puspitapuri, 2017). Lima nilai dasar yang biasa disingkat ANEKA ini merupakan modal awal ASN dalam menjalankan tugasnya yang dimulai sejak menjadi CPNS. Untuk memainkan peranan tersebut, diperlukan sosok PNS yang professional dan dapat mengaktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA di tempat kerja khususnya sebagai perawat di ruang isolasi Covid-19 Mawar Merah Putih RSUD Sidoarjo. Coronavirus menjadi bagian dari keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit yang terjadi pada hewan ataupun manusia. Manusia yang terjangkit virus tersebut akan menunjukkan tanda-tanda penyakit infeksi saluran pernapasan mulai dari flu sampai yang lebih serius, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) atau sindrom pernapasan akut berat. Coronavirus sendiri jenis baru yang ditemukan manusia sejak muncul di Wuhan, China pada Desember 2019, dan diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARSCOV2). Sehingga, penyakit ini disebut dengan Coronavirus Disease-2019 (COVID-19) (World Health Organization/ WHO, 2020). Berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui kontak erat dan droplet, tidak melalui udara. Orang yang paling berisiko tertular penyakit ini adalah orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19 termasuk yang merawat pasien COVID-19. Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran infeksi adalah melalui cuci tangan secara teratur, menerapkan etika batuk dan bersin, menghindari kontak secara langsung dengan ternak dan hewan liar serta menghindari kontak dekat dengan siapa pun yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti batuk dan bersin. Selain itu, menerapkan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) saat berada di fasilitas kesehatan terutama unit gawat darurat (Kemenkes RI, 2019). Pandemi corona saat ini sudah melanda 222 negara. Pemerintah di negara- negara maju maupun miskin masih terus berupaya mengerem penyebaran virus corona jenis baru ini (SARS-CoV-2). Sementara total jumlah kasus positif Covid- 19 di seluruh dunia sudah semakin mendekati angka 214 juta pasien (PHEOC Kemkes RI,2021). Pada tanggal 29 Agustus 2021, jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia telah mencapai 21.279.118 orang. Indonesia masih menjadi negara dengan angka kasus infeksi tertinggi di dunia. Di Jawa Timur Pemerintah melaporkan data pertambahan kasus virus Corona (COVID-19) menjadi 7.427 tambahan kasus positif, 16.468 kasus sembuh, dan 551 kasus meninggal akibat COVID-19 (Humas BNPB 29/8/2021). Penambahan kasus dalam sehari terakhir bahkan mencapai 2.442 pasien. Hingga saat ini tanggal 24 juni 2021, jumlah kasus positif COVID-19 di 223 negara telah mencapai 179.241.734 orang (Kementerian Kesehatan, 2021). Ruang Isolasi Mawar Merah Putih adalah ruang rawat inap kelas III yang beralih fungsi khusus menjadi ruangan Isolasi Covid-19. Dikarenakan jumlah pasien covid terus meningkat, RSUD Sidoarjo mengalihfungsikan menjadi ruang isolasi covid-19 bagi pasien biasa dan pasien HCU. Khusus untuk penyebaran covid-19 di Indonesia umumnya melalui tiga jalur utama yang mungkin ditempuh : pertama, penyakit yang bergejolak ringan dan berbentuk manifestasi dari penyakit ringan yang menyerupai penyakit pernafasan atas umum lainnya; kedua, mengarah ke pneumonia, yaitu infeksi pada system pernafaasan bawah; dan ketiga, yang paling parah, adalah perkembangan cepat ke sindrom gangguan pernafsan akut (acute respiratory distress syndrome atau ARDS) (Karyono, Rohadin dan Indriyani,2020). Selama pandemi Covid-19 ruang Mawar Merah RSUD Sidoarjo merupakan ruang Isolasi khusus bagi pasien positif Covid-19. Sehingga pasien dalam pemenuhan kebutuhannya sepenuhnya dibantu oleh perawat. Keluarga pasien tidak diperbolehkan menunggu pasien selama perawatan di ruang isolasi. Covid 19 dapat menyebabkan disfungsi pernapasan, fisik, dan psikologis pasien. Berbagai disfungsi ini pada akhirnya dapat menurunkan kapasitas fungsional pasien. Dengan adanya terapi nonfarmakologi berupa Teknik Pronasi sangat dianjurkan sesuai dengan anjuran Pemerintah (KMK RI NOMOR HK.01.07/MENKES/413/2020). Menurut Kusumaningrum, (2009) yang dikutib dari Baron, et al, (2007) menyatakan bahwa posisi pronasi akan memberikan bagian dinding dada lebih bebas dan tidak terjadi penekanan sehingga akan meningkatkan komplians dengan demikian ventilasi lebih banyak terdapat pada area non dependent paru dan terjadi peningkatan status oksigenisasi. Peningkatan status oksigenisasi dapat menyebabkan peningkatan saturasi. Penatalaksanaan pasien pneumonia yang terkonfirmasi Covid-19 bisa dilakukan dengan pemberian Prone Position. Prone position memberikan manfaat yaitu mempengaruhi rekrutmen di daerah dorsal paru, meningkatkan volume akhir ekspirasi paru, meningkatkan elastane dinding dada, menurunkan shunt alveolar, dan meningkatkan volume tidal. Posisi pronasi pada pasien COVID-19 memiliki dampak positif pada perbaikan klinis pasien, termasuk pasien yang tidak terintubasi (Ghelichkhani and Esmaeili, 2020). Salah satu upaya yang sudah dilakukan di ruang Isolasi Mawar Merah Putih RSUD Sidoarjo dengan adanya jadwal teknik proning yang tempel di setiap ruangan pasien. Teknik proning di ruang Mawar Merah Putih dijadwalkan setiap 2 jam sekali selama 1 jam bagi pasien yang mampu melaksanan. Di ruang isolasi Covid Mawar Merah Putih RSUD Sidoarjo, pasien tidak diperbolehkan di tunggu ataupun dijenguk oleh keluarga. Hal tersebut berarti semua kebutuhan pasien akan menjadi tanggung jawab perawat. Sehingga untuk melaksanakan teknik proning secara optimal penulis memberikan inovasi untuk memberikan pengingat berupa alarm portable. Alarm portable yang digunakan akan di berikan di dalam ruangan dengan jam tertentu yang telah disesuaikan dengan kesenggangan pasien. Perawat telah memberikan edukasi tentang teknik proning dan fungsi dari alarm portable yang akan digunakan. Alarm portable tersebut di jadwalkan 2 waktu yaitu pagi dan sore hari. Ketika alarm telah berbunyi perawat akan mematikan alarm dan mengingatkan pasien bahwa teknik proning siap dilaksanakan. Perawat juga akan membantu pasien yang tidak bisa melakukan proning dengan memberikan posisi semi fowler maupun miring kanan dan kiri. Diharapkan saturasi oksigen meningkat dengan di terapkannya teknik proning. Berdasarkan masalah tersebut, penulis tertarik untuk mengambil judul rancangan aktualisasi “Optimalisasi Tekhnik Proning Melalui Alarm Portable Bagi Pasien Covid-19 Di Ruang Isolasi Mawar Merah Putih RSUD Sidoarjo”. Penulis ingin mengoptimalkan pelaksanaan teknik proning pasien covid -19 dengan media pengingat alarm portable. Dengan alarm portable ini diharapkan pasien melaksanakan teknik proning sesuai jadwal. Dan perawat lebih mudah dalam mengingatkan pasien. Alarm portable ini diharapkan efektif dalam mengingatkan pasien untuk melakukan teknik proning sehingga memungkinkan dalam menaikkan saturasi oksigen pasien secara bertahap.
1.2 Tujuan Aktualisasi
1.2.1 Tujuan Umum Tujuan dari aktualisasi nilai-nilai profesi Aparatur Sipil Negara ini adalah untuk 1. Mengerti dan memahami lebih dalam tentang nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi (ANEKA). 2. Mengaktualisasikan nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi (ANEKA) dalam pelaksanaan tugas pokok perawat 3. Menerapkan nilai- nilai dari kedududkan dan peran PNS (Manajemen ASN, Whole of Government dan Pelayanan Publik).
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Menyediakan alarm portable untuk mengoptimalkan Teknik Proning bagi pasien 2. Menyusun Standar Prosedur Operasional (SPO) pengoptimalan Teknik proning bagi pasien dengan alarm portable 3. Melaksanakan sosialisasi penggunaan alarm portable kepada rekan perawat jaga di Ruang Isolasi Covid-19 Mawar Merah Putih. 4. Melaksanakan pengoptimalan Teknik Proning pasien dengan penggunaan alarm portable
1.3 Manfaat Aktualisasi
Manfaat yang diharapkan dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi ini adalah : 1.3.1 Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil Meningkatkan pemahaman dan kemampuan untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) sebagai acuan dalam menjalankan tugas dan jabatan peserta sebagai perawat di RSUD Sidoarjo. 1.3.2 Bagi Pasien Diharapkan dengan dioptimalkannya Tekhnik Proning secara berkala dapat meningkatkan saturasi oksigen pasien 1.3.3 Bagi Unit Kerja Memudahkan perawat untuk mengingatkan pasien dalam Teknik Proning 1.3.4 Bagi Masyarakat Memberikan wawasan kepada masyarakat tentang Teknik Proning
1.4 Ruang Lingkup Aktualisasi
Proses penulisan rancangan aktualisasi ini dibatasi pada kegiatan yang melingkupi nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Adapun ruang lingkup atau batasan dalam rancangan kegiatan aktualisasi ini adalah sebagai berikut : 1.4.1 Melakukan konsultasi dengan coach dan mentor terkait rancangan aktualisasi; 1.4.2 Melakukan koordinasi dengan Kepala Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih dan Kepala Tim Perawat Ruang Isolasi Covid-19 Mawar Merah Putih terkait rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan; 1.4.3 Melakukan pengadaan alarm portable; 1.4.4 Menyusun Standar Prosedur Operasional (SPO) pengoptimalan Teknik Proning pasien dengan Alarm Portable; 1.4.5 Melakukan sosialisasi kepada rekan perawat Ruang Isolasi Covid-19 Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih; 1.4.6 Melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan penggunaan alarm portabel untuk pengoptimalan Teknik Proning pasien covid-19; 1.4.7 Menyusun laporan kegiatan aktualisasi.