Anda di halaman 1dari 21

RAHASIA

WING PENDIDIKAN UMUM


SKADRON PENDIDIKAN 504

OPTMALISASI PROTOKOL KESEHATAN COVID-19 SISWA SESARCAB KES ANGKATAN 26


DI SKADRON PENDIDIKAN 504 DALAM RANGKA MENGURANGI FAKTOR RISIKO
PENULARAN COVID 19 SELAMA MASA PANDEMI COVID-19

PENDAHULUAN

1. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan


oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2), juga merupakan
coronavirus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia.
Coronavirus yang menjadi etiologi COVID-19 termasuk dalam genus betacoronavirus,
umumnya berbentuk bundar dengan beberapa pleomorfik, dan berdiameter 60-140 nm.
Pada kasus yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal
ginjal, bahkan kematian. Penularan virus COVID-19 dapat terjadi melalui kontak langsung
dengan orang yang terinfeksi dan kontak tidak langsung dengan permukaan atau benda
yang digunakan pada orang yang terinfeksi (misalnya, stetoskop atau termometer). Dalam
konteks COVID-19, transmisi juga dapat terjadi melalui udara dimungkinkan dalam
keadaan khusus dimana prosedur atau perawatan suportif yang menghasilkan aerosol.
COVID-19 ditetapkan sebagai jenis penyakit yang dapat menimbulkan wabah
berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/104/2020.
Keputusan Presiden tersebut menetapkan COVID-19 sebagai jenis penyakit yang
menimbulkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (KKM) dan menetapkan KKM COVID-
19 di Indonesia yang wajib dilakukan upaya penanggulangan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan. Dilihat dari situasi penyebaran COVID-19 yang sudah hampir
menjangkau seluruh wilayah provinsi di Indonesia dengan jumlah kasus dan / atau jumlah
kematian semakin meningkat dan berdampak pada berbagai aspek. Pandemi COVID-19
memberi tantangan besar dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat
Indonesia dan berdampak terhadap sistem kesehatan Indonesia, diantaranya bagi
program kesehatan, perekonomian, sektor sosial dan sektor budaya. Dengan kasus
terkonfirmasi COVID - 19 di Jakarta 211.252 kasus dari 846.765 kasus terkonfirmasi

RAHASIA
2

COVID-19 secara nasional berdasarkan data yang telah diumumkan secara resmi oleh
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia pada tanggal 13 Januari 2021. Bahaya
penyebaran COVID-19 terhadap material dan personel bisa muncul setiap saat pada
suatu lembaga. Hal ini terkait dengan keselamatan dan keamanan dalam proses belajar
mengajar serta pembinaan, latihan dan kerja yang mengandung risiko karena berkaitan
dengan banyak personel.

2. Pada saat ini Skadron pendidikan 504 sebagai unsur pelaksana Wing Pendidikan
Umum yang bertugas menyelenggarakan pendidikan dibidang kejuruan dan keterampilan
khusus bidang kesehatan dengan perwira, bintara, tamtama dan PNS bertempat di
Jakarta tepatnya dalam lingkup Lanud Halim Perdanakusuma, telah menerapkan
prosedur tetap pelaksanaan tugas dalam masa pandemi COVID-19 sebagai pedoman
bagi pengasuh / pembina, antap dan seluruh siswa agar kegiatan dapat berjalan dengan
aman, tertib dan lancar dari risiko penularan COVID-19 dengan penjabaran teknisnya
disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang berlaku, serta sarana dan prasarana yang
disediakan pihak sekolah.

3. Dalam rangka mengoptimalisasikan protokol kesehatan COVID-19 siswa Sesarcab


Kesehatan angkatan 26 di Skadron Pendidikan 504 (Skadik 504) maka dengan upaya
sosialisasi dan vaksinasi siswa, serta pengadaan, perbaikan hingga pemeliharaan sarana
dan prasarana yang ada diharapkan dapat mengurangi faktor risiko penularan COVID-19
pada masa pandemi COVID-19.

4. Maksud dan Tujuan. Maksud dari penulisan karangan militer optmalisasi protokol
kesehatan COVID-19 siswa sesarcab kes angkatan 26 di skadron pendidikan 504 dalam
rangka mengurangi faktor risiko penularan COVID-19 selama masa COVID-19 sebagai
berikut :

a. Memberikan gambaran tentang pentingnya protokol kesehatan COVID-19


dengan tujuan dapat dijadikan masukan bagi perangkat Sekolah Skadron
Pendidikan 504.

b. Menjadikan karangan militer ini sebagai bahan perbandingan dari protokol


yang sudah ada dihadapkan kepada masa pandemi COVID-19 yang diharapkan
dapat mengurangi faktor risiko penularan COVID-19 di Skadron Pendidikan 504.
3

5. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Ruang lingkup naskah ini dibatasi pada
pembahasan masalah protokol kesehatan COVID-19 siswa Sesarcab Kes angkatan 26
dalam rangka mengurangi faktor risiko penularan COVID-19 di Skadron Pendidikan 504,
dengan tata urut sebagai berikut :

a. Pendahuluan
b. Dasar Pemikiran
c. Kondisi protokol kesehatan COVID-19 Saat ini
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
e. Kondisi protokol kesehatan COVID-19 yang diharapkan
f. Upaya-upaya meningkatkan kualitas protokol kesehatan COVID-19 yang
dilaksanakan
g. Kesimpulan dan Saran
h. Penutup.

6. Pengertian. Dalam rangka penyamaan pemahaman pemikiran karangan militer


optmalisasi protokol kesehatan COVID-19 siswa sesarcab kes angkatan 26 di skadron
pendidikan 504 dalam rangka mengurangi faktor risiko penularan COVID-19 selama masa
pandemi COVID-19, disampaikan pengertian variabel berdasarkan teori sebagai berikut :

a. COVID-19. Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit


menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2
(SARS-CoV-2), juga merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah
diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Diawali dengan munculnya kasus
pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Wuhan, China pada akhir Desember
2019. Pada kasus yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom
pernapasan akut, gagal ginjal, bahkan kematian. WHO merekomendasikan
pemeriksaan molekuler untuk seluruh pasien yang terduga terinfeksi COVID-19.
Metode yang dianjurkan adalah metode deteksi molekuler/NAAT (Nucleic Acid
Amplification Test) seperti pemeriksaan RT-PCR.1

b. Pandemi. Pandemi adalah wabah penyakit atau dapat berupa penyakit


menular dan memiliki garis infeksi berkelanjutan yang terjadi secara luas di seluruh
1
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease (COVID-19). Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta, Juli 2020, hal 17-26.
4

dunia. Pandemi merupakan salah satu bencana nonalam sehingga rencana respon
penanggulangan COVID-19 dapat menggunakan kerangka kerja respon bencana
nasional berdasarkan prinsip penanggulangan manajemen risiko pandemi. 1

c. Protokol kesehatan. Protokol kesehatan adalah aturan dan ketentuan yang


perlu diikuti oleh segala pihak agar dapat beraktivitas secara aman, tertib dan
lancar dari risiko penularan COVID-19 pada masa pandemi COVID-19. Dalam
rangka penanggulangan pandemi COVID-19 tidak hanya dilaksanakan dari sisi
penerapan protokol kesehatan, namun juga intervensi dengan vaksinasi sebagai
bagian dari upaya pencegahan dan Pengendalian COVID-19. 1,2

DASAR PEMIKIRAN

7. Dasar pemikiran karangan militer optmalisasi protokol kesehatan COVID-19 siswa


sesarcab kes angkatan 26 di skadron pendidikan 504 dalam rangka mengurangi faktor
risiko penularan COVID-19 selama masa pandemi COVID-19 adalah sebagai berikut :

a. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


HK.01.07/MENKES/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
COVID-19. Didalamnya dijelaskan mengenai pedoman dalam upaya pencegahan
dan pengendalian COVID-19 untuk memberikan panduan bagi petugas kesehatan
agar tetap sehat, aman, dan produktif, dan seluruh penduduk Indonesia
mendapatkan pelayanan yang sesuai standar disusun berdasarkan rekomendasi
WHO yang disesuaikan dengan perkembangan pandemi COVID-19, dan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


HK.01.07/MENKES/104/2020 tentang penetapan Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi
2019-nCoV) sebagai Jenis Penyakit Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya
Penanggulangannya. Didalamnya dijelaskan bahwa sehubungan dengan
meluasnya penyebaran Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV) ke berbagai
negara dengan risiko penyebaran ke Indonesia terkait dengan mobilitas penduduk,
21
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease (COVID-19). Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta, Juli 2020, hal 17-26.
Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor H.K.02.02/4/1/2021.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, Januari 2021.
5

diperlukan upaya penanggulangan dalam bentuk peningkatan kewaspadaan dini,


kesiapsiagaan, serta tindakan antisipasi pencegahan, deteksi, pengobatan, dan
respon lain yang diperlukan.

c. Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


Nomor H.K.02.02/4/1/2021. Tentang petunjuk pelaksanaan vaksinasi dalam rangka
penanggulangan pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Didalamnya
dijelaskan mengenai penerapan protokol kesehatan juga diperlukan intervensi lain
yang efektif untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit, yaitu melalui upaya
vaksinasi.

d. Prosedur Tetap Skadron Pendidikan 504. Tentang pelaksanaan tugas dalam


tatanan normal baru (new normal) di skadron pendidikan 504. Didalamnya
dijelaskan mengenai salah satu bahaya yang mungkin timbul dalam proses belajar
mengajar serta pembinaan, latihan dan kerja mengandung risiko penyebaran
COVID-19, sehingga diperlukan prosedur tetap pelaksanaan tugas dalam tatanan
normal baru.

KONDISI PROTOKOL KESEHATAN COVID-19 SAAT INI

8. Kondisi protokol kesehatan COVID-19 saat ini. Coronavirus Disease 2019 (COVID-
19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome
Coronavirus 2 (SARS-CoV-2), juga merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah
diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Penularan virus COVID-19 dapat terjadi melalui
kontak langsung dengan orang yang terinfeksi dan kontak tidak langsung dengan
permukaan atau benda yang digunakan pada orang yang terinfeksi. WHO
merekomendasikan pemeriksaan molekuler untuk seluruh pasien yang terduga terinfeksi
COVID-19, dengan metode yang dianjurkan adalah metode deteksi molekuler/NAAT
(Nucleic Acid Amplification Test) seperti pemeriksaan RT-PCR. Dalam hal ini diperlukan
protokol kesehatan agar dapat beraktivitas secara aman, tertib dan lancar dari risiko
penularan COVID-19 pada masa pandemi COVID-19, sehingga objek yang terlibat dalam
mengoptimalkan protokol kesehatan COVID-19 terutama di Skadron Pendidikan 504
sebagai berikut :
6

a. Personel. Peran individu diperlukan terhadap penerapan protokol kesehatan


COVID-19 dimana perlu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak
minimal 1-2 meter. Sampai dengan saat ini dalam penerapan protokol kesehatan
COVID-19 dilakukan upaya vaksinasi untuk memutuskan mata rantai penularan
COVID-19 dari pemerintah. Sehubungan dengan peran individu yang
mempengaruhi protokol kesehatan COVID-19 yang berlaku maka beberapa hal
yang perlu menjadi perhatian saat ini adalah sebagai berikut :

1) Disiplin personel dalam melaksanakan protokol kesehatan COVID-


19. Disiplin merupakan kepatuhan terhadap nilai-nilai yang dipercaya
merupakan tanggung jawabnya, dalam hal ini mengenai kepatuhan dalam
melaksanakan dan menerapkan adaptasi kebiasaan baru protokol
kesehatan COVID-19 yang telah ditetapkan dari lembaga dalam setiap
aktivitas. Kondisi siswa Sesarcab Kes angkatan 26 di lapangan saat ini
ditemukan beberapa hal sebagai berikut :

a) Disiplin siswa Sesarcab Kes angkatan 26 dalam


membersihkan tangan secara teratur dengan mencuci tangan pakai
sabun dan air mengalir selama atau menggunakan cairan antiseptik
berbasis alkohol (handsanitizer), hal ini dilakukan siswa setiap
memasuki ruangan kelas menggunakan handsanitizer yang tersedia
di dalam ruang kelas.

b) Disiplin siswa Sesarcab Kes angkatan 26 dalam


menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang menutupi
hidung dan mulut jika keluar rumah (dalam hal ini mess) atau
berinteraksi dengan orang lain yang tidak diketahui status
kesehatannya yang mungkin dapat menularkan COVID-19 (dalam
hal ini termasuk didalamnya perangkat sekolah, antap, pengasuh
dan gangri), ditemukan seringkali penggunaan masker yang tidak
sesuai dengan prosedur.

c) Disiplin siswa Sesarcab Kes angkatan 26 dalam menjaga


jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari terkena
droplet dari orang yang batuk atau bersin, atau dengan melakukan
7

rekayasa administrasi dan teknis lainnya. Hal ini diterapkan oleh


siswa Sesarcab Kes angkatan 26 dalam melaksanakan kegiatan
baris-berbaris terutama saat melaksanakan apel.

b. Sarpras. Sarana merupakan segala sesuatu yang dapat dipakai segala alat
dalam mencapai maksud dan tujuan, sedangkan prasarana merupakan suatu
penunjang utama terselenggaranya suatu proses (protokol kesehatan COVID-19).
Dalam hal ini sarana dan prasarana yang dimiliki personel dan pihak sekolah
mempengaruhi keberlangsungan terlaksananya protokol kesehatan COVID-19
yang telah ditetapkan oleh Skadron Pendidikan 504. Sehubungan dengan sarana
dan prasarana yang dimiliki, maka beberapa hal yang perlu menjadi perhatian saat
ini sebagai berikut :

1) Tersedianya sarana untuk meminimalkan kontak dan penularan


COVID-19, dalam hal ini kontak antar siswa dengan orang lain yang tidak
diketahui status kesehatannya yang mungkin dapat menularkan COVID-19
(dalam hal ini termasuk didalamnya perangkat sekolah, antap, pengasuh
dan gangri), juga sarana untuk meminimalisir penularan COVID-19 yang
menurut teori dapat ditrans seperti halnya sebagai berikut :

a. Sarana bagi siswa Sesarcab Kes angkatan 26 dalam


membersihkan tangan dengan adanya tempat untuk mencuci tangan
disertai sabun dan atau cairan antiseptik berbasis alkohol
(handsanitizer). Hal ini sudah ditemukan dibeberapa titik yang dirasa
perlu seperti di gerbang atau pintu masuk Skadron Pendidikan 504,
pintu masuk kantor, pintu masuk ruangan kelas, di dalam ruang
makan, kantin dan mushalla di lingkunan Skadron Pendidikan 504,
serta telah disediakan handsanitizer pribadi untuk dibawa dan
dipergunakan masing-masing siswa.

b. Sarana bagi siswa Sesarcab Kes angkatan 26 untuk


menggunakan alat pelindung diri berupa masker atau pelindung
wajah (faceshield). Hal ini merupakan sarana sebagai pembatasan
kontak antar personel dan pembatasan penularan COVID-19, juga
8

merupakan bagian dari perlengkapan pribadi siswa Sesarcab Kes


angkatan 26 seperti yang sudah ditetapkan dalam Prosedur Tetap
Skadron Pendidikan 504 mengenai pelaksanaan tugas dalam
tatanan normal baru (new normal) di Skadron Pendidikan 504, dan
telah diterapkan oleh masing-masing siswa Sesarcab Kes angkatan
26.

2) Tersedianya prasarana untuk menununjang terselenggaranya


protokol kesehatan COVID-19 di Skadron Pendidikan 504. Dengan hal yang
perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :

a) Prasarana berupa media informasi atau pengingat mengenai


prosedur waktu dan cara mencuci tangan yang baik dan benar. Hal
ini sudah dapat ditemukan berupa sticker yang ditempatkan diarea
tempat cuci tangan, banner dan poster area publik yang terlihat bagi
siswa dan perangkat sekolah.

b) Prasarana berupa media informasi atau pengingat mengenai


pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Hal ini belum ditemukan di area
publik yang terlihat di lingkungan Skadron pendidikan 504.

c) Prasarana berupa media informasi atau pengingat mengenai


etika batuk atau bersin untuk menghindari penularan COVID-19
melalui droplet dari orang lain yang tidak diketahui status
kesehatannya yang mungkin dapat menularkan COVID-19 (dalam
hal ini termasuk didalamnya perangkat sekolah, antap, pengasuh
dan gangri). Hal ini belum ditemukan di area publik yang terlihat di
lingkungan Skadron pendidikan 504.

d) Prasarana berupa media informasi atau pengingat mengenai


physical distancing atau menjaga jarak minimal 1 meter dengan
orang lain untuk menghindari terkena droplet dari orang yang batuk
atau bersin, atau dengan melakukan rekayasa administrasi dan
teknis lainnya. Hal ini belum ditemukan di area publik yang terlihat di
lingkungan Skadron pendidikan 504.
9

e) Prasarana berupa media informasi mengenai COVID-19,


media penularan COVID-19, dan gejala yang bisa ditimbulkan dari
penyakit COVID-19. Hal ini belum ditemukan di area publik yang
terlihat di lingkungan Skadron pendidikan 504.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

9. Dengan adanya Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sebagai pandemi


menyebabkan negara bersiap dalam bersikap dalam menciptakan keseimbangan baru
pada kehidupan masyarakatnya. Protokol kesehatan diciptakan agar masyarakat dapat
beraktivitas secara aman, tertib dan lancar pada masa pandemi COVID-19. Termasuk
didalamnya juga intervensi protokol kesehatan COVID-19 dengan vaksinasi sebagai
bagian dari upaya pencegahan dan Pengendalian COVID-19. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi penulisan karangan militer mengenai optmalisasi protokol kesehatan
COVID-19 siswa Sesarcab Kes angkatan 26 di Skadron Pendidikan 504 dalam rangka
mengurangi faktor risiko penularan COVID-19 selama masa COVID-19 sebagai berikut :

a. Ekonomi.  Ekonomi merupakan suatu ilmu sosial mengenai aktivitas


personel yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi dalam
menunjang sarana protokol kesehatan COVID-19. Sehingga aspek ekonomi harus
berjalan beriringan dan saling mendukung demi tercapainya tujuan yang
diharapkan dari terciptanya protokol kesehatan COVID-19. Dalam hal ini,
kebutuhan sarana dan prasarana yang mendukung protokol kesehatan COVID-19
disesuaikan dengan perekonomian yang dimiliki personel dan lembaga.

b. Sosial. Sosial berkaitan dengan komunikasi yang terjalin diantara


masyarakat, dalam hal ini manusia merupakan makhluk sosial dimana terbiasa
dengan kegiatan berinteraksi. Didalam penerapan protokol kesehatan COVID-19
diterapkannya physical distancing atau dengan menjaga jarak minimal 1 meter dari
orang lain yang tidak diketahui status kesehatannya yang mungkin dapat
menularkan COVID-19, hingga membatasi kontak ataupun interaksi dengan orang
lain. Sehingga aspek sosial menjadi salah satu faktor yang perlu diperhatikan
dalam menunjang terlaksananya protokol kesehatan COVID-19 yang berlaku
10

dengan adanya pembatasan kontak fisik namun tetap terjalinnya interaksi atau
komunikasi orang lain, yang pada saat ini diadaptasikan dengan daring.

c. Budaya. Budaya merupakan pola atau cara hidup yang terus berkembang
oleh sekelompok orang dan diturunkan pada generasi berikutnya. Generasi yang
dihadapkan saat ini merupakan generasi millennial dimana budaya yang dimiliki
generasi ini selalu bersinggungan dengan peralatan yang mengandung unsur
teknologi informasi, dan telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan.
Dalam situasi dengan budaya millennial ini, teknologi sangat menunjang
terlaksananya protokol kesehatan COVID-19 dengan mengandalkan media
elektronik untuk menyebarkan informasi mengenai COVID-19 dan sosialisasi
mengenai protokol kesehatan COVID-19 menyesuaikan dengan perkembangan
penelitian ilmu terhadap Corona Virus Disease 2019. Sehingga aspek budaya
menjadi salah satu faktor yang membantu menunjang terlaksananya protokol
kesehatan COVID-19.

KONDISI PROTOKOL KESEHATAN COVID-19 YANG DIHARAPKAN

10. Dalam masa pandemi COVID-19, terciptanya kebiasaan baru yang perlu
diadaptasikan dengan kegiatan keseharian berupa protokol kesehatan COVID-19 guna
dapat beraktivitas secara aman, tertib dan lancar, sehingga terhindar dari risiko penularan
COVID-19. Dengan adanya adaptasi kehidupan baru, maka kondisi yang diharapkan
guna tercapainya tujuan dari terciptanya protokol kesehatan di Skadron Pendidikan 504
sebagai berikut :

a. Personel. Peran individu dalam protokol kesehatan COVID-19 diharapkan


dapat menunjang optimalisasi penerapan protokol kesehatan COVID-19 yang
berlaku bagi siswa Sesarcab Kes angkatan 26 di Skadron Pendidikan 504 pada
masa pandemi COVID-19. Sehubungan dengan peran individu yang
mempengaruhi protokol kesehatan COVID-19 yang berlaku maka beberapa hal
yang diharapkan adalah sebagai berikut :
1) Disiplin personel dalam melaksanakan protokol kesehatan COVID-
19. Disiplin dalam hal ini diharapkan personel dapat mematuhi nilai-nilai
yang diciptakan dalam protokol kesehatan COVID-19 di Skadron Pendidikan
11

504 dalam melaksanakan kegiatan dengan tujuan agar personel Skadron


Pendidikan 504 dapat beraktivitas secara aman, tertib dan lancer, serta
terhindar dari risiko penularan COVID-19 pada masa pandemi COVID-19.
Disiplin yang diharapkan dari personel adalah sebagai berikut :

a) Disiplin siswa Sesarcab Kes angkatan 26 dalam


membersihkan tangan secara teratur dengan cuci tangan pakai
sabun dan air mengalir selama 40-60 detik atau menggunakan
cairan antiseptik berbasis alkohol (handsanitizer) minimal 20 – 30
detik. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan
yang tidak bersih. Hal ini diharapkan dapat dilakukan siswa setiap
memasuki ruangan kelas, masjid ketika melaksanakan ibadah,
kantin ketika jam istirahat dan rukan ketika jam makan siswa.

b) Disiplin siswa Sesarcab Kes angkatan 26 dalam


menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang menutupi
hidung dan mulut jika keluar rumah (dalam hal ini mess) atau
berinteraksi dengan orang lain yang tidak diketahui status
kesehatannya yang mungkin dapat menularkan COVID-19 (dalam
hal ini termasuk didalamnya perangkat sekolah, antap, pengasuh
dan gangri). Kondisi yang diharapkan adalah berupa penggunaan
alat pelindung diri berupa masker sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan, yaitu menggunakan masker hingga menutup
hidung dan mulut.

c) Disiplin siswa Sesarcab Kes angkatan 26 dalam menjaga


jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari terkena
droplet dari orang yang batuk atau bersin, atau dengan melakukan
rekayasa administrasi dan teknis lainnya. Hal ini diharapkan dapat
diterapkan siswa Sesarcab Kes angkatan 26 dalam melaksanakan
kegiatan seperti kegiatan baris-berbaris, apel, kegiatan belajar
mengajar, makan bersama dan beribadah.
12

d) Disiplin siswa Sesarcab Kes angkatan 26 dalam


menerapkan etika batuk dan bersin untuk menghindari droplet yang
keluar dari tubuh. Diantaranya meliputi :

i. Jika memiliki gejala batuk bersin, pakailah masker


medis. Gunakan masker dengan tepat, tidak membuka
tutup masker dan tidak menyentuh permukaan masker. Bila
tanpa sengaja menyentuh segera cuci tangan dengan
sabun dan air mengalir atau menggunakan pembersih
tangan berbasis alcohol.
ii. Jika tidak memiliki masker, saat batuk dan bersin
gunakan tisu lalu langsung buang tisu ke tempat sampah
tertutup dan segera cuci tangan dengan sabun dan air
mengalir atau menggunakan pembersih tangan berbasis
alkohol.
iii. Jika tidak ada tisu, saat batuk dan bersin tutupi
dengan lengan atas bagian dalam.

b. Sarpras. Sarana dan prasarana berupa alat dan penunjang utama untuk
mengoptimalisasi terselenggaranya protokol kesehatan COVID-19 di Skadron
Pendidikan 504 pada masa pandemi COVID-19. Dalam hal ini beberapa sarana
dan prasarana yang diharapkan dalam mengoptimalisasi protokol kesehatan
COVID-19 adalah sebagai berikut :

1) Tersedianya sarana untuk meminimalkan kontak dan penularan


COVID-19, dalam hal ini kontak antar siswa dengan orang lain yang tidak
diketahui status kesehatannya yang mungkin dapat menularkan COVID-19,
diantaranya sebagai berikut :

a. Sarana bagi siswa Sesarcab Kes angkatan 26 dalam


membersihkan tangan dengan adanya tempat untuk mencuci tangan
disertai sabun dan atau cairan antiseptik berbasis alkohol
(handsanitizer).
13

b. Sarana bagi siswa Sesarcab Kes angkatan 26 untuk


menggunakan alat pelindung diri berupa masker atau pelindung
wajah (faceshield).

2) Tersedianya prasarana untuk menununjang terselenggaranya


protokol kesehatan COVID-19 di Skadron Pendidikan 504, diantaranya
sebagai berikut :

f) Prasarana berupa media informasi atau pengingat mengenai


prosedur waktu dan cara mencuci tangan yang baik dan benar, yang
diharapkan dapat membantu personel untuk mengingat prosedur
yang berlaku terutama saat melewati sarana cuci tangan yang telah
disediakan.

g) Prasarana berupa media informasi atau pengingat mengenai


pola hidup bersih dan sehat (PHBS), yang diharapkan sebagai
pengingat untuk personel bahwa perilaku ini membatu menjaga imun
personel agar terhindar dari COVID-19.

h) Prasarana berupa media informasi atau pengingat mengenai


etika batuk atau bersin untuk menghindari penularan COVID-19
melalui droplet dari orang lain yang tidak diketahui status
kesehatannya yang mungkin dapat menularkan COVID-19.

i) Prasarana berupa media informasi atau pengingat mengenai


physical distancing atau menjaga jarak minimal 1 meter dengan
orang lain untuk menghindari terkena droplet dari orang yang batuk
atau bersin, atau dengan melakukan rekayasa administrasi dan
teknis lainnya.

j) Prasarana berupa media informasi mengenai COVID-19,


media penularan COVID-19, dan gejala yang bisa ditimbulkan dari
penyakit COVID-19. Dengan harapan hal ini dapat menimbulkan
kewaspadaan personel terhadap risiko penularan COVID-19.
14

UPAYA-UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PROTOKOL KESEHATAN COVID-19 YANG


DILAKSANAKAN

11. Dengan tujuan dapat mengoptimalisasikan protokol kesehatan COVID-19 agar


dapat dijadikan masukan bagi perangkat Sekolah Skadron Pendidikan 504 dalam
mengurangi faktor risiko penularan COVID-19 di Skadron Pendidikan 504 pada masa
pandemi COVID-19. Disesuaikan dengan faktor-faktor yang diharapkan dari kondisi saat
ini, maka diperlukan upaya-upaya dalam mengatasi permasalahan mengenai protokol
kesehatan COVID-19 yang sedang berlangsung pada masa pandemi COVID-19,
diantaranya sebagai berikut :

a. Wingdikum. Wingdikum memiliki tugas pokok menyelenggarakan pendidikan


non teknik bagi personel TNI AU baik Mileter maupun Pegawai Negeri Sipil. Dalam
rangka pelaksaan tugas pokok tersebut, Wingdikum melaksanakan fungsi untuk
menyelenggarakan pendidikan non teknik, melaksanakan pembinaan sumber daya
manusia serta menyelanggarakan pendidikan khusus lainya. Selain itu Wingdikum
juga melaksanakan pengawasan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program
pendidikan dan juga yang tak kalah penting mengadakan koordinasi dan kerja
sama dengan instansi terkait untuk mendukung kelancaran tugas.

1) Personel. Personel pada upaya meningkatkan kualitas protokol


kesehatan COVID-19 dalam rangka mengurangi faktor risiko penularan
COVID-19 pada masa pandemi COVID-19. Dimana upaya yang diperlukan
dalam meningkatan kualitas protokol kesehatan COVID-19 pada peran
personel yang berlaku adalah sebagai berikut :

a) Sosialisasi. Sosialisasi merupakan upaya untuk


memasukkan nilai-nilai kebudayaan terhadap individu sehingga
menjadi bagian dari masyarakat. Dalam hal ini upaya sosialisasi
yang diterapkan merupakan nilai-nilai protokol kesehatan COVID-19
menjadi bagian dari kehidupan personel itu sendiri pada masa
pandemi COVID-19. Wingdikum dalam tugas menyelenggarakan
pendidikan non teknik bagi personel TNI AU baik Militer maupun
Pegawai Negeri Sipil perlu mengadakan sosialisasi terkait protokol
kesehatan bagi personel pada masa pandemi COVID-19, guna
15

menerapkan kedisiplinan personel terhadap budaya baru yang


dihadapi nasonal, baik bagi personel Wingdikum dan personel
dibawah jajarannya.

2) Sarpras. Sarana dan prasarana mempengaruhi keberlangsungan


terlaksananya protokol kesehatan COVID-19 yang telah ditetapkan dalam
upaya mengurangi risiko penularan COVID-19. Dimana upaya yang
diperlukan untuk meningkatan kualitas protokol kesehatan COVID-19 dalam
sarana dan prasarana yang diperlukan adalah sebagai berikut :

a) Pengadaan. Pengadaan yang diupayakan dalam hal sarana


dan prasarana berupa alat serta penunjang utama guna
mengoptimalisasi protokol kesehatan COVID-19 yang telah
ditetapkan. Wingdikum dapat memberikan masukan terhadap jajaran
Skadron dibawahnya maupun mengupayakan terkait pengadaan
sarana dan prasarana yang perlu ditingkatkan guna
terselenggaranya program pendidikan dengan aman pada masa
pandemi COVID-19.

b) Perbaikan. Perbaikan terhadap sarana dan prasarana yang


sudah ada diperlukan guna terlaksananya protokol kesehatan
COVID-19 yang diberlakukan. Wingdikum dapat memberikan
masukan terhadap jajaran Skadron dibawahnya terkait perbaikan
sarana dan prasarana yang sudah ada guna terselenggaranya
program pendidikan dengan aman pada masa pandemi COVID-19.

c) Pemeliharaan. Pemeliharaan terhadap sarana dan


prasarana yang sudah ada dan akan diadakan diperlukan guna
terlaksananya protokol kesehatan COVID-19 yang diberlakukan.
Wingdikum dapat memberikan masukan terhadap jajaran Skadron
dibawahnya terkait pemeliharaan sarana dan prasarana yang sudah
ada dan akan diadakan guna terselenggaranya program pendidikan
dengan aman pada masa pandemi COVID-19.
16

b. Skadik 504. Skadik 504 Wingdikum sebagai unsur pelaksana Wing


Pendidikan Umum yang bertugas menyelenggarakan pendidikan kejuruan dan
keterampilan atau kualifikasi di bidang kesehatan, dituntut untuk mampu
melahirkan hasil didik yang handal dan profesional. Termasuk didalamnya program
pendidikan Sesarcab Kesehatan untuk perwira korps kesehatan.

1) Personel. Personel pada upaya meningkatkan kualitas protokol


kesehatan COVID-19 dalam rangka mengurangi faktor risiko penularan
COVID-19 di Skadron Pendidikan 505 pada masa pandemi COVID-19.
Dimana upaya yang diperlukan dalam meningkatan kualitas protokol
kesehatan COVID-19 pada peran personel yang berlaku adalah sebagai
berikut :

a. Sosialisasi. Upaya sosialisasi yang diterapkan merupakan


nilai-nilai protokol kesehatan COVID-19 menjadi bagian dari
kehidupan personel itu sendiri pada masa pandemi COVID-19.
Skadron Pendidikan 505 dalam menyelenggarakan pendidikan
keterampilan atau kualifikasi di bidang kesehatan perlu mengadakan
sosialisasi guna meningkatkan kedisiplinan personel didiknya dalam
melaksanakan pendidikan di Skadron Pendidikan 505.

3) Sarpras. Sarana dan prasarana mempengaruhi keberlangsungan


terlaksananya protokol kesehatan COVID-19 yang telah ditetapkan dalam
upaya mengurangi risiko penularan COVID-19 di Skadron Pendidikan 505.
Dimana upaya yang diperlukan untuk meningkatan kualitas protokol
kesehatan COVID-19 dalam sarana dan prasarana yang diperlukan adalah
sebagai berikut :

a) Pengadaan. Pengadaan yang diupayakan dalam hal sarana


dan prasarana berupa alat serta penunjang utama guna
mengoptimalisasi protokol kesehatan COVID-19 yang telah
ditetapkan. Skadron Pendidikan 505 dapat mengajukan terkait
pengadaan sarana dan prasarana yang perlu ditingkatkan guna
17

terselenggaranya program pendidikan di Skadron Pendidikan 505


dengan aman pada masa pandemi COVID-19.

b) Perbaikan. Perbaikan terhadap sarana dan prasarana yang


sudah ada diperlukan guna terlaksananya protokol kesehatan
COVID-19 yang diberlakukan. Skadron Pendidikan 505 dapat
mengajukan terkait perbaikan sarana dan prasarana yang sudah
ada guna terselenggaranya program pendidikan di Skadron
Pendidikan 505 dengan aman pada masa pandemi COVID-19.

c) Pemeliharaan. Pemeliharaan terhadap sarana dan


prasarana yang sudah ada dan akan diadakan diperlukan guna
terlaksananya protokol kesehatan COVID-19 yang diberlakukan.
Skadron Pendidikan 505 dapat mengajukan terkait pemeliharaan
sarana dan prasarana yang sudah ada dan akan diadakan guna
terselenggaranya program pendidikan di Skadron Pendidikan 505
dengan aman pada masa pandemi COVID-19.

c. Siswa Sesarcab Kesehatan. Siswa yang mengikuti Sekolah Dasar


Kecabangan Kesehatan merupakan  Perwira Pertama TNI Angkatan Udara profesi
kesehatan yang dibekali pengetahuan dan keterampilan dasar dibidang
kecabangan kesehatan di Skadron Pendidikan 504.

1) Personel. Personel pada upaya meningkatkan kualitas protokol


kesehatan COVID-19 dalam rangka mengurangi faktor risiko penularan
COVID-19 siswa Sesarcab kesehatan angkatan 26 di Skadron Pendidikan
505 pada masa pandemi COVID-19. Dimana upaya yang diperlukan dalam
meningkatan kualitas protokol kesehatan COVID-19 pada peran personel
yang berlaku adalah sebagai berikut :

a) Sosialisasi. Upaya sosialisasi yang diterapkan merupakan


nilai-nilai protokol kesehatan COVID-19 menjadi bagian dari
kehidupan personel itu sendiri pada masa pandemi COVID-19.
Siswa Sesarcab Kesehatan angkatan 26 perlu mendapatkan
sosialisasi guna meningkatkan kedisiplinan personel dalam
18

melaksanakan pendidikan di Skadron Pendidikan 505 pada masa


pandemi COVID-19.

b) Vaksinasi. Dalam rangka penanggulangan pandemi COVID-


19 tidak hanya dilaksanakan dari sisi penerapan protokol kesehatan,
namun juga intervensi dengan vaksinasi sebagai bagian dari upaya
pencegahan dan pengendalian COVID-19. Siswa Sesarcab
Kesehatan angkatan 26 perlu mendapatkan vaksinasi guna
meningkatkan protokol kesehatan COVID-19 dengan mengurangi
risiko penularan COVID-19.

2) Sarpras. Sarana dan prasarana mempengaruhi keberlangsungan


terlaksananya protokol kesehatan COVID-19 siswa Sesarcab Kesehatan
angkatan 26 yang telah ditetapkan dalam upaya mengurangi risiko
penularan COVID-19. Dimana upaya yang diperlukan untuk meningkatan
kualitas protokol kesehatan COVID-19 dalam sarana dan prasarana yang
diperlukan adalah sebagai berikut :

a. Pengadaan. Pengadaan yang diupayakan dalam hal sarana


dan prasarana berupa alat serta penunjang utama guna
mengoptimalisasi protokol kesehatan COVID-19 yang telah
ditetapkan. Siswa Sesarcab Kesehatan dapat memberikan masukan
pada pihak Sekolah Skadron Pendidikan 505 terkait pengadaan
sarana dan prasarana yang perlu ditingkatkan guna
terselenggaranya program pendidikan dengan aman bagi siswa
pada masa pandemi COVID-19.

b. Perbaikan. Perbaikan terhadap sarana dan prasarana yang


sudah ada diperlukan guna terlaksananya protokol kesehatan
COVID-19 yang diberlakukan. Siswa Sesarcab Kesehatan dapat
memberikan masukan pada pihak Sekolah Skadron Pendidikan 505
terkait perbaikan sarana dan prasarana yang sudah ada guna
terselenggaranya program pendidikan dengan aman bagi siswa
pada masa pandemi COVID-19.
19

c. Pemeliharaan. Pemeliharaan terhadap sarana dan


prasarana yang sudah ada dan akan diadakan diperlukan guna
terlaksananya protokol kesehatan COVID-19 yang diberlakukan.
Siswa Sesarcab Kesehatan dapat memberikan masukan pada pihak
Sekolah Skadron Pendidikan 505 terkait pemeliharaan sarana dan
prasarana yang sudah ada dan akan diadakan guna
terselenggaranya program pendidikan dengan aman bagi siswa
pada masa pandemi COVID-19.

KESIMPULAN DAN SARAN

12. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan dari uraian dalam optmalisasi protokol


kesehatan COVID-19 siswa sesarcab kesehatan angkatan 26 di skadron pendidikan 504
dalam rangka mengurangi faktor risiko penularan COVID-19 selama masa pandemi
COVID-19 adalah sebagai berikut :

a. Permasalahan yang ada dalam kondisi saat ini yaitu dalam hal personel
yaitu kedisiplinan siswa Sesarcab Kes angkatan 26 dalam membudayakan
protokol kesehatan COVID-19 pada masa pandemi COVID-19, serta sarana
dan prasarana yang masih dapat dioptimalkan dalam menunjang protokol
kesehatan COVID-19.

b. Keadaaan ekonomi, sosial dan budaya personel dalam hal ini menjadi
perhatian dan dianggap memiliki pengaruh dalam beradaptasi dengan
protokol kesehatan COVID-19 yang telah ditetapkan

c. Tercapainya protokol kesehatan COVID-19 siswa Sesarcab Kesehatan


angkatan 26 di Skadron Pendidikan 504 pada masa pandemi COVID-19,
baik dari kedisiplinan personel disertai protokol tambahan berupa vaksinasi,
serta sarana dan prasarana untuk menunjang protokol kesehatan COVID-
19.

d. Dalam rangka meningkatkan kualitas protokol kesehatan COVID-19 siswa


sesarcab kesehatan angkatan 26 di skadron pendidikan 504 dalam rangka
20

mengurangi faktor risiko penularan COVID-19 selama masa pandemi


COVID-19, maka beberapa upaya diharapkan dapat mendukung kondisi
yang diharapkan menyesuaikan dengan kondisi saat ini. Diantaranya yaitu
melaksanakan sosialisasi dan vaksinasi untuk personel dan pengajuan,
pengadaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan bagi
siswa Sesarcab Kesehatan angkatan 26 dalam melaksanakan pendidikan di
Skadron Pendidikan 504.

13. Saran.

a. Dalam rangka mewujudkan protokol kesehatan COVID-19 siswa sesarcab


kesehatan angkatan 26 di skadron pendidikan 504 yang optimal, maka

b. Dst.............

PENUTUP

14. Demikian naskah tentang.. ....(Kalimat Penutup).

Jakarta, tgl, Februari, 2021


Perwira Siswa,

dr. Risma Prameswari Hermawan


Letda Kes Nrp. 22029509551722

Lampiran:
1. Prosedur Tetap Skadron Pendidikan 504
2. Dokumentasi Kegiatan Siswa Sesarcab Kes A-26
3. Dokumentasi Sarana dan Prasarana Skadik 504

RAHASIA
21

Anda mungkin juga menyukai