BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum
a. Satkowil sebagai satuan jajaran TNI AD yang sudah tergelar diseluruh wilayah dan
mempunyai tugas untuk melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan di
darat, dalam rangka mewujudkan ruang, alat, dan kondisi juang serta
kemanunggalan TNI-Rakyat yang tangguh untuk kepentingan pertahanan negara.
Salah satu kegiatan dalam menunjang tercapainya tugas pokok dalam
pemberdayaan wilayah daratan tersebut, adalah dilaksanakannya Binter sebagai
upaya terciptanya Kemanunggalan TNI–Rakyat untuk didayagunakan bagi
kepentingan Pertahanan negara Matra Darat. Salah satu tugasnya adalah
membantu pemerintah mengamankan dari ancaman non militer dalam bentuk
ancamam Perdagangan dan penyalahgunaan Narkoba (Narkotika dan obat-obatan
terlarang)
b. Trend perkembangan kejahatan atau penyalahgunaan Narkoba dari waktu ke
waktu menunjukkan kecenderungan yang semakin meningkat, bahkan kasus-
kasus yang terungkap oleh pihak yang berwenang di negara ini hanyalah
merupakan fenomena gunung es, yang hanya sebagian kecil saja yang tampak di
permukaan sedangkan kedalamannya tidak terukur. Peningkatan ini antara lain
terjadi karena pengaruh kemajuan teknologi, globalisasi dan derasnya arus
informasi. Dan yang tidak kalah pentingnya karena keterbatasan yang dimiliki oleh
aparat penegak hukum dalam melakukan pemberantasan penyalahgunaan
Narkoba.
c. Ancaman global di Republik ini adalah masalah peredaran narkotika dan obat
berbahaya (narkoba). Tidak ada negara di dunia ini yang luput dari ancaman
narkoba. Perkembangannya hampir sama dengan terorisme. Namun narkoba lebih
kepada motivasi faktor ekonomi dan penghancuran generasi muda penerus
bangsa. Dalam modus aksinya, para pengedar maupun kartel-kartel narkoba
bergerak bagaikan terorisme. Tahap awal dilakukan dengan cara pendekatan
individu mulai dari perekurutan yang sistematis hingga membentuk suatu jaringan.
2
Jika teroris berorientasi pada suatu keyakinan atau paham tertentu, maka para
pengedar/kartel narkoba dalam menjalankan aktifitasnya berorientasi pada
ekonomi dan penguasaan pangsa pasar, hukum pasar/permintaan berlaku dalam
aktifitas kegiatan peredaran yang mereka lakukan.
d. Dalam kenyataannya sampai dengan saat ini upaya penanggulangan
penyalahgunaan Narkoba yang dilakukan oleh forum koordinasi perangkat daerah
(FKPD) maupun lembaga formal pemerintah (Dep. Kes, Imigrasi, Bea dan Culai,
Polri, BNN, BNP, dan lain-lain) maupun oleh lembaga swadaya masyarakat lainnya
masih belum optimal, kurang terpadu dan cenderung bertindak sendiri-sendiri
secara sektoral. Oleh sebab itu masalah penyalahgunaan Narkoba ini tidak
tertangani secara maksimal, sehingga kasus penyalagunaan Narkoba makin hari
bukannya makin menurun tapi cenderung semakin meningkat baik secara kualitas
maupun kuantitas.
e. Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, maka perlu disusun berbagai
langkah dan upaya mengoptimalkan peningkatan kesiapan aparat Binter Dalam
Membantu Pemerintah dalam meminimalisir atau mencegah terhadap ancaman
penyalahgunaan narkoba di wilayahnya, peningkatan sarana pengamanan
maupun peningkatan keterpaduan penyelenggaraan pencegahan penyalahgunaan
narkoba di wilayahnya dengan pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya
( F K P D ) sehingga diharapkan tugas pemberdayaan wilayah pertahanan darat
dari ancaman non militer dapat terwujud.
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Tulisan ini secara komprehensif membahas hal-hal
yang berkaitan dengan optimalisasi peran SATKOWIL TNI Dengan Anggota FKPD
Dalam Bersinergi Memerangi Narkoba Di Wilayahnya yang disusun dengan tata urut
sebagai berikut :
3
a. Pendahuluan
b. Latar belakang pemikiran.
c. Peran SATKOWIL Dalam Memerangi Narkoba Di Wilayahnya
d. Faktor-faktor yang Berpengaruh
e. Peran SATKOWIL Dalam Memerangi Narkoba Di Wilayahnya yang diharapkan
f. Optimalisasi peran SATKOWIL TNI Dengan Anggota FKPD Dalam Bersinergi
Memerangi Narkoba Di Wilayahnya
g. Penutup
4. Metoda dan Pendekatan. Karangan militer ini ditulis dengan menggunakan metode
analisis dekritif serta melalui pendekatan empiris dan studi kepustakaan.
5. Pengertian
a. Optimalisasi. Suatu upaya untuk memperoleh hasil yang lebih baik dari keadaan
semula.1
b. Satkowil. Satkowil adalah seluruh satuan jajaran TNI AD yang sudah tergelar
diseluruh wilayah dan mempunyai tugas untuk melaksanakan pemberdayaan
wilayah pertahanan di darat, dalam rangka mewujudkan ruang, alat, dan kondisi
juang serta kemanunggalan TNI-Rakyat yang tangguh untuk kepentingan
pertahanan negara. 2
c. Kowil (Komando Kewilayahan) adalah badan Komando kewilayahan sebagai
penyelenggara Binter yang disusun secara vertikal mulai dari tingkat Kodam,
Korem, Kodim sampai tingkat Koramil.3
d. FKPD. Forum Koordinasi Pimpinan Daerah tingkat kabupaten / kota atau
FORKORPIMDA adalah Forum yang beranggotakan bupati / walikota, wakil Bupati
/ wakil walikota, ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten, kepala Polres
kabupaten / kota, Kepala Kejaksaan negeri, Kepala Pengadilan Negeri, Kepala
Komando distrik militer, Kepala Pengadilan Agama dan sekretaris kabupaten /
kota.4
e. Narkoba. Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya.
Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian
1 Yandianto, Drs. Kamus Umum Bahasa Indonesia, penerbit M2S Bandung, September 2001, Hal 393.
2 Keputusan Danpusdikter, VI/2003
3 Buku Petunjuk Induk tentang Binter Nomor Skep/98/V/2007 tgl 16 Mei tahun 2007.
4 https://id.wikipedia.org/wiki/Forum_koordinasi_pimpinan_daerah
4
5 https://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba
5
BAB II
6. Umum. Bahaya peredaran narkoba merupakan musuh besar setiap negara di dunia
ini, tidak terkecuali Indonesia. Negara kita dianggap tempat paling subur bagi
peredaran narkoba. Tidak bisa penanggulangannya hanya diserahkan pada institusi-
institusi yang berkompeten menangani hal tersebut, perlu pelibatan dan mensinergikan
TNI dalam menangkal, penanganan, dan menanggulangi nya.
TNI memiliki pengalaman, kemampuan serta peralatan maupun personil yang sangat
diandalkan untuk dapat meminimalisir dan menanggulangi peredaran narkoba.
Komitmen TNI dalam menanggulangi membantu upaya pencegahan ancaman
penyalahgunaan narkoba di daerahnya patut kita apresiasi dan kita dukung bersama.
TNI melihat bahwa peredaran narkoba merupakan ancaman bagi negara yang bersifat
masif walau bukan dengan kekuatan bersenjata, namun mempunyai dampak pada
hancurnya generasi penerus bangsa dan keutuhan negara.
7. Landasan Pemikiran.
a. Landasan Historis. Sejarah perjuangan Indonesia menunjukkan betapa
kokohnya persatuan TNI dengan rakyat dalam kesatuan yang manunggal yang
bangkit melancarkan revolusi untuk menumbangkan penjajahan. Oleh karena itu
ketika bangsa Indonesia sudah dalam kondisi darurat perang terhadap narkoba,
kepedulian TNI serta pelibatan TNI memerangi dan memberantas sel-sel peredaran
narkoba patut kita dukung bersama untuk menyelamatkan bangsa dan generasi
penerus kita dari ancaman yang bersifat non perang. Peran serta masyarakat dalam
memberikan informasi dan berani bertindak sangat membantu aparat keamanan
seperti TNI dengan babinsa nya yang berada di pelosok-pelosok daerah. Dengan
demikian kegiatan yang mencurigakan dan berpotensi meresahkan masyarakat dapat
kita cegah sejak awal.
b. Landasan Idiil. Pancasila Sila ke-3 “Persatuan Indonesia” dan ke-5 “Keadilan
Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” merupakan amanat yang harus dapat
dilaksanakan oleh TNI AD untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa serta
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat. Kegiatan membantu upaya
pencegahan ancaman penyalahgunaan narkoba di daerahnya merupakan salah satu
bentuk tugas-tugas TNI AD dalam bidang kewilayahan.
6
Rakyat, suatu kondisi yang melahirkan kekuatan sinergis yang sangat diperlukan
bagi upaya-upaya menyelesaikan masalah-masalah bangsa. Semangat
kemanunggalan TNI dan Rakyat itu memang harus dipertahankan dan bahkan harus
terus dipupuk serta ditumbuhkembangkan dalam hati sanubari setiap prajurit TNI AD
dan senantiasa akan menempatkan hati nurani rakyat pada tempat yang sentral
dan suara hatinya kita dengarkan dengan baik. Dengan demikian, maka SATKOWIL
dalam membantu upaya pencegahan ancaman penyalahgunaan narkoba di
daerahnya adalah sebagai upaya TNI AD untuk membantu pemerintah dalam
menangani masalah-masalah sosial dan kemanusiaan khususnya dalam hal
membantu upaya pencegahan ancaman penyalahgunaan narkoba di daerahnya yang
merupakan bentuk ancaman non militer.
b. Penyalahgunaan Narkoba sebagai Ancaman Bagi Bangsa.
Dalam tiga rumusan kebijakan pertahanan dan keamanan nasional sejak tahun
1995-2008, belum pernah disebut secara eksplisit bahwa narkoba adalah ancaman
keamanan nasional. Sebab narkoba dimasukkan sebagai bagian dari kejahatan lintas
Negara dan penyelundupan. Dalam “Buku Putih Pertahanan Indonesia” 2008,
misalnya dijelaskan dua kategori ancaman: pertama, ancaman kemanan tradisional
berupa invansi atau agresi militer dari negara lain terhadap Indonesia diperkirakan
kecil kemungkinannya. Peran PBB dan reaksi dunia internasional diyakini mampu
mencegah, atau sekurang-kurangnya membatasi penggunaan kekuatan bersenjata
oleh suatu negara untuk memaksakan kehendaknya terhadap negara lain. Kedua,
ancaman non tradisional, yakni ancaman dari luar lebih besar kemungkinan
bersumber dari kejahatan terorganisir lintas negara yang dilakukan oleh aktor-aktor
non-negara, dengan memanfaatkan kondisi dalam negeri yang tidak kondusif.
Perkiraan ancaman dan gangguan yang dihadapi Indonesia ke depan, meliputi
terorisme, gerakan separatisme, kejahatan lintas negara (penyelundupan,
penangkapan ikan ilegal), pencemaran dan perusakan ekosistem, imigrasi gelap,
pembajakan/ perampokan, aksi radikalisme, konflik komunal, dan dampak bencana
alam. Keterkaitan langsung antara narkoba dan keamanan nasional adalah kasus
penyelundupan berskala besar, dengan personil bersenjata. Penyelundupan
bersenjata mengindikasikan peningkatan kualitas penyelundupan. 8
8 http://granat.or.id/news/view/penyalahgunaan-narkoba-vs-keamanan-nasional-indonesia
8
BAB III
PERAN SATKOWIL TNI DENGAN ANGGOTA FKPD DALAM BERSINERGI
MENCEGAH PENYALAHGUNAAN NARKOBA SAAT INI
9. Umum. TNI merasa terpanggil untuk ikut berperan serta dalam mengamankan Negara
kita dari ancaman Narkoba ini, sehingga kesejahteraan, keamanan dan kondisi yang
kondusif di Negara ini dapat terwujud. Implementasi di lapangan dalam melakukan hal
tersebut, SATKOWIL TNI menerapkan pendekatan pembinaan teritorial dengan
menjadikan aparat binter terdepan sebagai tulang punggung dalam pelaksanaannya.
Namun hasil yang dicapai selama ini belum sesuai dengan tujuan sasaran yang telah
ditetapkan, mengingat pencegahan penyalahgunaan narkoba saat ini masih
menghadapi berbagai permasalahan mulai dari tahap perencanaan sampai dengan
tahap akhir serta kurangnya dukungan sarana sehingga kegiatan koordinasi lintas
sektoral yang dilakukan aparat Kowil dengan pemerintah daerah dan instansi terkait
lainnya tidak optimal.
11. Sarana dan Prasarana. Sarana dan prasarana penunjang kegiatan merupakan
pendukung yang sangat penting bagi aparat Komando Kewilayahan dan anggota
TNI AD yang lainnya dalam melaksanakan kegiatan pembinaan teritorial termasuk
dalam menyelenggarakan kegiatan pelaksanaan Sinergitas SATKOWIL TNI Dengan
Anggota FKPD Dalam Mencegah Penyalahgunaan Narkoba, sehingga apa yang
dikerjakan tetap pada jalurnya dan tidak menyimpang dari tujuan semula. Saat ini
masalah sarana dan prasarana dibidang pembinaan teritorial yang berkaitan dengan
dirasakan perlu segera dilakukan pembenahan sebagai berikut :
a. Secara Kualitas.
1) Secara konseptual sarana dan prasarana yang menjadi penunjang pelaksanaan
dalam Mencegah Penyalahgunaan Narkoba adalah sarana yang telah ada
bukan sarana atau prasarana tambahan yang diberikan khusus untuk
penyelenggaraan kegiatan ini.
2) Keterbatasan sarana ini tentunya kurang mendukung percepatan pencapaian
kegiatan pengamanan pendistribusian pupuk bersubsidi itu sendiri.
b. Secara Kuantitas. Koramil selaku Komando Kewilayahan terdepan, umumnya
belum mempunyai sarana yang mencukupi sebagai penunjang dalam
melaksanakan kegiatan di lapangan. Sarana dan Prasarana yang lebih komplit
11
biasanya hanya di markas Kodim dan Koramil kota, sedang Koramil pedalaman
sarana yang dimilikinya sangat terbatas. Kondisi demikian sangat tidak
menguntungkan bagi Komando Kewilayahan dalam menyelenggarakan Binter
karena bisa saja terjadi penyimpangan-penyimpangan di lapangan, dan dari segi
pembinaan SDM bagi aparat Komando Kewilayahan tidak akan profesional.
BAB IV
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH
13. Umum. Pelaksanaan Sinergitas SATKOWIL TNI Dengan Anggota FKPD Dalam
Mencegah Penyalahgunaan Narkoba pada dasarnya ditujukan untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat didapatkan beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan
TNI AD khususnya Kowil untuk mewujudkan tujuan tersebut. Beberapa faktor
tersebut dapat berasal dari dalam institusi Kowil itu sendiri berupa kekuatan yang
dapat dieksploitir guna menunjang keberhasilan penyelenggaraan kegiatan dan
kelemahan yang perlu mendapat perhatian agar tidak menghambat penyelenggaraan
kegiatan sinergitas. Sementara itu faktor dari luar meliputi peluang yang perlu untuk
dimanfaatkan serta kendala yang harus dapat dieliminir agar tidak berpotensi
menimbulkan hambatan dalam rangka pelaksanaan Sinergitas SATKOWIL TNI
Dengan Anggota FKPD Dalam Mencegah Penyalahgunaan Narkoba.
BAB V
16. Umum. Mencermati uraian tentang kondisi Sinergitas SATKOWIL TNI Dengan
Anggota FKPD Dalam Mencegah Penyalahgunaan Narkoba saat ini, pada hakekatnya
TNI sebagai salah satu bagian dari komponen bangsa telah ikut berperan aktif untuk
mengamankan bangsa ini melalui serangkaian program yang menyentuh langsung pada
rakyat, namun hal tersebut belum dapat terlaksana secara optimal dan berakibat pada
tugas pemberdayaan wilayah pertahanan darat yang menjadi tugas TNI AD belum
dapat tercapai sepenuhnya. Oleh karenanya ke depan diperlukan pentahapan kegiatan
yang tersusun dengan baik sehingga Sinergitas SATKOWIL TNI Dengan Anggota FKPD
Dalam Mencegah Penyalahgunaan Narkoba dapat lebih ditingkatkan, dan sarana dan
prasarana bagi Kowil harus disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan serta
adanya peningkatan keterpaduan terutama menyangkut koordinasi yang dilakukan antara
Satuan Kowil dengan pemerintah daerah dan instansi sektoral lainnya di daerah.
jenis kegiatan, kebutuhan dana, tenaga, personel serta alat peralatan yang dibutuhkan
secara matang, sehingga dalam pelaksanaannya tidak timbul lagi permasalahan
kekurangan yang dapat menghambat pencapaian tujuan dan sasaran.
b. Tahap Persiapan. Tahap persiapan dilaksanakan 1 (satu) bulan sebelum
pelaksanaan dengan kegiatan :
1) Rapat koordinasi teknis tingkat pusat. Dansat Kowil yang daerahnya ditetapkan
menjadi obyek sasaran diundang dan menghadiri rapat koordinasi teknis di tingkat
pusat.
2) menyiapkan administrasi kegiatan yang disusun dengan baik dengan perintah
operasi, dan dukungan sarana dan prasarana optimal.
c. Tahap Pelaksanaan. Melalui perencanaan yang matang pada saat tahapan
kegiatan perencanaan yang dilakukan secara bersama-sama antara aparat Kowil,
pemerintah daerah dan instansi sektoral lainnya yang terkait maka diharapkan pada
tahap pelaksanaan semua pihak dapat melibatkan diri dan terjun langsung ke lapangan,
sehingga dapat diketahui apabila terdapat kekurangan dan hambatan di lapangan
terutama menyangkut anggaran yang harus dapat turun tepat waktu. Disamping itu hal-
hal yang perlu diperhatikan pada tahap pelaksanaan adalah sebagai berikut :
1) Dan SSK yang terlibat dalam pelaksanaan harus mempunyai target hasil kerja
untuk sasaran fisik dan memprosentasikan hasil kerja yang telah dicapai.
2) Alat peralatan yang disipakan harus sesuai dengan obyek sasaran yang
dikerjakan dan dibentuk kelompok yang terdiri dari TNI dan FKPD serta dikerjakan
secara bahu membahu .
3) Sistem administrasi dan pengorganisasian yang khusus disiapkan untuk
melaksanakan disusun di satuan-satuan Kowil, sehingga satuan yang diterjunkan
sudah baku dan terjalin saling pengertian dan soliditas yang kuat diantara mereka
untuk lebih mensukseskan penyelenggaraan setiap kegiatan yang dilaksanakan.
4) Program kegiatan penyelenggaraan pengamanan pendistribusian pupuk bersubsidi
harus dapat tertata baik yang menyangkut waktu kegiatan, penentuan sasaran,
kegiatan yang dilaksanakan, sehingga sasaran yang ditetapkan dapat tercapai
sesuai dengan skala prioritas.
5) Dalam operasionalisasinya di lapangan Sinergitas SATKOWIL TNI Dengan
Anggota FKPD Dalam Mencegah Penyalahgunaan Narkoba berlangsung, Aparat
teritorial harus tetap menjaga dan mengadakan koordinasi dengan masyarakat
setempat, sehingga timbul adanya perasaan dalam diri masyarakat bahwa
kehadirannya sangat dibutuhkan untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan
Mencegah Penyalahgunaan Narkoba yang dilaksanakan. Dengan keterlibatan
17
langsung masyarakat, maka akan timbul suatu kesadaran dan sikap saling
membutuhkan diantara masyarakat dan aparat Kowil.
d. Tahap akhir pelaksanaan. Selama ini permasalahan yang selalu dihadapi adalah
hasil yang dilaksanakan dalam kegiatan Sinergitas SATKOWIL TNI Dengan Anggota
FKPD Dalam Mencegah Penyalahgunaan Narkoba terutama menyangkut kegiatan
kontinuitas kegiatan belum dapat dilaksanakan secara maksimal, karena belum adanya
kesadaran dari Pemerintah daerah, FKPD maupun masyarakat akan pentingnya upaya
pemeliharaan dilakukan. Untuk itulah, aparat Kowil hendaknya dapat menjadi
pelopor dalam kegiatan kontinuitas Sinergitas SATKOWIL TNI Dengan Anggota FKPD
Dalam Mencegah Penyalahgunaan Narkoba Apabila hal tersebut dapat ditunjukkan,
secara lambat laun akan tumbuh kesadaran dari masing masing pihak sehingga
penyalahgunaan narkoba ini tidak berulang.
18. Sarana dan Prasarana. Piranti lunak berkaitan dengan ketersediaan dan validitas
peralatan penunjang operasi yang dimiliki oleh satuan Kowil agar kegiatan dapat
dilaksanakan sesuai ketentuan yang telah digariskan oleh Komando atas dan tidak
menyimpang dari tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Untuk itu baik secara
kualitas maupun kuantitas, sarana dan prasarana yang berkaitan dengan Sinergitas
SATKOWIL TNI Dengan Anggota FKPD Dalam Mencegah Penyalahgunaan Narkoba
harus tersedia dan dapat dioperasionalkan sesuai kemampuan dan batas kemampuan
satuan.
BAB VI
21. Tujuan. Tujuan yang hendak dicapai dalam perumusan optimalisasi Sinergitas
SATKOWIL TNI Dengan Anggota FKPD Dalam Mencegah Penyalahgunaan Narkoba ini
adalah sebagai berikut :
a. Mewujudkan kegiatan pada setiap tahapan dalam menyelenggarakan
kegiatan Sinergitas SATKOWIL TNI Dengan Anggota FKPD Dalam Mencegah
Penyalahgunaan Narkoba dalam rangka menghambat peredaran narkoba.
b. Sinergitas SATKOWIL TNI Dengan Anggota FKPD Dalam Mencegah
Penyalahgunaan Narkoba dapat berjalan secara optimal sehingga dapat
mendukung pelaksanaan tugas pemberdayaan wilayah pertahanan darat di
daerah.
c. Mewujudkan suatu keterpaduan dalam perencanaan dan pelaksanaan Sinergitas
SATKOWIL TNI Dengan Anggota FKPD Dalam Mencegah Penyalahgunaan
Narkoba dengan Pemerintah dan instansi sektoral lainnya.
19
22. Sasaran. Berdasarkan tujuan tersebut diatas, sasaran yang ingin dicapai adalah :
a. Terwujudnya pelaksanaan setiap tahapan yang baik dan optimal Sinergitas
SATKOWIL TNI Dengan Anggota FKPD Dalam Mencegah Penyalahgunaan
Narkoba.
b. Terselenggaranya tahapan-tahapan Sinergitas SATKOWIL TNI Dengan Anggota
FKPD Dalam Mencegah Penyalahgunaan Narkoba secara optimal sehingga dapat
menhghambat peredaran narkoba di daerah.
c. Terwujudnya kerjasama lintas sektoral TNI dengan Pemerintah daerah dan
dengan Kementrian/Non Kementrian maupun FKPD sehingga dapat menjamin
adanya keterpaduan dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan.
23. Subyek.
a. Kasad
1) Mengeluarkan kebijakan program pembangunan dan pembinaan bagi Satuan
Kowil dalam rangka peningkatan profesionalisme Aparat Kowil.
2) Menyusun program Sinergitas SATKOWIL TNI Dengan Anggota FKPD Dalam
Mencegah Penyalahgunaan Narkoba yang ditujukan untuk memperkokoh
kemanunggalan TNI-Rakyat serta bebasnya rakyat dari pengaruh narkoba.
b. Pangdam
Dalam Pengembangan rencana operasi pertahanan (Renopshan) Kodam, maka
Pangdam memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
1) Bertanggung jawab terhadap perencanaan dan penentuan terhadap
kebijaksanaan menyangkut penyelenggaraan Sinergitas SATKOWIL TNI
Dengan Anggota FKPD Dalam Mencegah Penyalahgunaan Narkoba di
wilayahnya.
2) Mengadakan kerjasama dengan instansi terkait di tingkat Provinsi
sehingga mempunyai kesamaan pola pikir dan pola tindak dalam
melaksanakan kegiatan di lapangan.
3) Mengkoordinasikan dengan pejabat Muspida dan instansi terkait serta
tokoh masyarakat di tingkat propinsi agar dapat mendukung Sinergitas
SATKOWIL TNI Dengan Anggota FKPD Dalam Mencegah Penyalahgunaan
Narkoba.
4) Mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan di wilayah
sehingga tetap berada dalam koridor yang telah ditentukan.
20
c. Danrem
1) Danrem dalam menyusun Rencana Sinergitas SATKOWIL TNI Dengan
Anggota FKPD Dalam Mencegah Penyalahgunaan Narkoba berdasarkan
Rencana dan Program Kodam sebagai Konsep dasar bagi
penyelenggaraan pengamanan.
2) Danrem membantu Pangdam dan sebagai perantara dalam mengkoordinasikan
dengan pejabat Muspida dan instansi terkait serta tokoh masyarakat di tingkat
propinsi dengan pejabat Muspida dan instansi terkait serta tokoh masyarakat di
tingkat kabupaten yang ada di wilayahnya agar dapat mendukung Sinergitas
SATKOWIL TNI Dengan Anggota FKPD Dalam Mencegah Penyalahgunaan
Narkoba.
3) Menghimpun, mengklasifikasi data geografi, demografi, kondisi sosial dari tiap –
tiap Kodim terkait Sinergitas SATKOWIL TNI Dengan Anggota FKPD Dalam
Mencegah Penyalahgunaan Narkoba.
4) Mensinergikan kekuatan dan kemampuan yang ada dari Kodim jajarannya
meliputi personel dan materiil sehingga mampu diberdayagunakan guna
terwujudnya Sinergitas SATKOWIL TNI Dengan Anggota FKPD Dalam
Mencegah Penyalahgunaan Narkoba.
25. Metoda.
a. Koordinasi. Koordinasi merupakan metoda yang digunakan untuk menjamin
terwujudnya suatu kerjasama dan kesamaan visi dan persepsi sehingga tercapai
suatu sinergi yang positif dari masing-masing instansi terkait baik TNI maupun
instansi lintas sektoral (FKPD) agar Sinergitas SATKOWIL TNI Dengan Anggota
FKPD Dalam Mencegah Penyalahgunaan Narkoba. Dapat terwujud.
b. Pengawasan dan Evaluasi. Pengawasan dan evaluasi merupakan metoda yang
digunakan untuk menjamin bahwa Sinergitas SATKOWIL TNI Dengan Anggota
FKPD Dalam Mencegah Penyalahgunaan Narkoba. yang diselenggarakan oleh
Kowil sesuai dengan perencanaan yang telah tersusun, serta melalui evaluasi
dapat menjamin adanya perbaikan dan penyempurnaan dalam Sinergitas
SATKOWIL TNI Dengan Anggota FKPD Dalam Mencegah Penyalahgunaan
Narkoba.
c. Pendidikan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia bagi Aparat Kowil melalui pembekalan ilmu pengetahuan bidang teritorial
sehingga dapat mendukung terselenggaranya Sinergitas SATKOWIL TNI Dengan
Anggota FKPD Dalam Mencegah Penyalahgunaan Narkoba.
d. Latihan. Latihan merupakan metoda untuk meningkatkan keterampilan aparat
Kowil yang dilaksanakan secara berjenjang, bertahap dan berkesinambungan di
satuan sehingga memiliki kesiapan operasional yang tinggi dalam Sinergitas
22
1) Tahap Perencanaan.
a) Pada tahapan pemilihan sasaran dalam Sinergitas SATKOWIL TNI
Dengan Anggota FKPD Dalam Mencegah Penyalahgunaan Narkoba. yang
digabungkan dan dikembangkan dengan Program Kementrian/Non
Kementrian, rencana anggaran dirumuskan secara terpadu dengan unsur-
unsur yang terkait serta mempertimbangkan keinginan dan kepentingan
masyarakat.
b) Pada tingkat Pusat, melakukan koordinasi dengan Kementrian/Non
Kementrian dalam menyusun perencanaan Sinergitas SATKOWIL TNI
Dengan Anggota FKPD Dalam Mencegah Penyalahgunaan Narkoba, agar
program-program Kementrian/Non Kementrian yang dapat dipadukan
dengan kegiatan untuk satu tahun ke depan dapat diprogramkan dimasing-
masing Kementrian/Non Kementrian.
2) Tahap Persiapan. Tahap persiapan dilaksanakan 1 (satu) bulan sebelum
pelaksanaan Sinergitas SATKOWIL TNI Dengan Anggota FKPD Dalam
Mencegah Penyalahgunaan Narkoba. dengan kegiatan.
a) Rapat Koordinasi Teknis tingkat Pusat. Dandim yang daerahnya ditetapkan
menjadi obyek sasaran dengan mengadakan Rapat Koordinasi Teknis
(Rakornis) di tingkat Pusat dalam rangka membahas rencana kegiatan
sasaran secara terpadu bersama-sama dengan instansi terkait.
b) Menyiapkan Personel yang terlibat dalam Satuan Tugas. Dandim menyusun
personel yang terlibat dalam nominatif Satuan Tugas sesuai kemampuan
satuan, instansi dan bidang tugas.
3) Tahap Pelaksanaan. Pelaksanaan Sinergitas SATKOWIL TNI Dengan
Anggota FKPD Dalam Mencegah Penyalahgunaan Narkoba yang selama ini
telah dilaksanakan pada akhirnya menjadikan rutinitas biasa dan belum
menampakkan hasil yang signifikan.
4) Tahap Akhir. Untuk dapat menjamin kesempurnaan pelaksanaan Sinergitas
SATKOWIL TNI Dengan Anggota FKPD Dalam Mencegah Penyalahgunaan
Narkoba.perlu dilaksanakan tahap purna manunggal dengan kegiatan
pembuatan laporan, evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pemeliharaan hasil
kegiatan.
b. Penyusunan dan revisi Aturan/tatanan hukum. Untuk memberikan
pemahaman kepada aparat Kowil tentang aturan-aturan perundang-undangan
seperti Undang-Undang Dasar 1945 pasal 30 tentang kewajiban bela negara
bagi seluruh warga negara Indonesia, Undang-Undang Nomor 3 tahun 2002
24
BAB VII
PENUTUP
28. Kesimpulan.
a. Sinergitas SATKOWIL TNI Dengan Anggota FKPD Dalam Mencegah
Penyalahgunaan Narkoba merupakan salah satu metode yang dinilai efektif untuk
mewujudkan kemanunggalan TNI dengan Rakyat, serta dalam upaya
mencegah peredaran narkoba . Namun dalam implementasinya belum mencapai
hasil yang optimal, hal ini disebabkan karena pelaksanaan setiap tahapan pada
kegiatan Sinergitas SATKOWIL TNI Dengan Anggota FKPD Dalam Mencegah
Penyalahgunaan Narkoba belum dilaksanakan secara, piranti lunak belum
lengkap, serta Keterpaduan dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
dengan pemerintah daerah belum maksimal.
b. Agar Sinergitas SATKOWIL TNI Dengan Anggota FKPD Dalam Mencegah
Penyalahgunaan Narkoba. mampu mencapai hasil yang optimal maka perlu
ditempuh langkah optimalisasi dengan meningkatkan kegiatan pada setiap
tahapan pengamanan pendistribusian pupuk bersubsidi, latihan dan penataran,
penyamaan visi dan misi, serta peningkatan kerjasama antara aparat Kowil
dengan pemerintah daerah serta instansi terkait lainnya dengan harapan dapat
mencegah peredaran narkoba.
c. Dengan adanya upaya ke arah yang lebih baik dengan berbagai langkah
yang disesuaikan dengan aturan dan norma yang diberlakukan, baik terhadap
peran dan fungsi dari Kowil itu sendiri melalui penyamaan visi, misi dan persepsi,
maupun kinerja Aparat Kowil melalui peningkatan lima kemampuan teritorial maka
Sinergitas SATKOWIL TNI Dengan Anggota FKPD Dalam Mencegah
Penyalahgunaan Narkoba akan dapat terwujud.
31. Saran
a. Perlu adanya peningkatan kegiatan koordinasi pada setiap tahapan pada
Sinergitas SATKOWIL TNI Dengan Anggota FKPD Dalam Mencegah
Penyalahgunaan Narkoba sehingga tersusun dengan cermat sehingga hasil yang
dicapai sesuai dengan yang diharapakan.
26
Penulis