KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang karena
atas segala rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan karangan militer
untuk menyusun naskah dengan topik bahasan tersebut diatas, karena dilandasi oleh
rasa tanggung jawab terhadap Profesionalisme TNI dalam menjaga keselamatan bangsa
situasi disiplin prajurit yang semakin menurun. Atas dasar tersebut, penulis berpendapat
bahwa salah satu solusi untuk mengatasi penurunan disiplin yang terjadi pada satuan
Peleton.
kepada Komandan Batalyon, Wadanyon, dan kepada senior yang telah memberikan
petunjuk, bimbingan, dan arahan. Demikian juga kepada keluarga saya tercinta karena
dengan dorongan moril mereka sehingga penulis dapat menyelesaikan karangan militer
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu penulis saat mengharapkan sumbangan pikiran yang konstruktif berupa saran,
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
1. Umum ........................................................................................................... 1
5. Pengertian..................................................................................................... 3
BAB II
LATAR BELAKANG PEMIKIRAN
6. Umum ........................................................................................................... 4
BAB IV
BAB V
.
BAB VI
19. Sasaran......................................................................................................... 14
BAB VII
PENUTUP
INTISARI KARMIL
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) merupakan bagian dari
Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertanggung jawab atas operasi pertahanan
negara Republik Indonesia di darat. Sebagai bagian dari TNI, tugas pokok TNI Angkatan
Darat adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan
seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa
dan negara.
Disiplin juga dapat dimaknai sebagai latihan yang bertujuan mengembangkan diri
agar dapat berperilaku menghormati, menghargai, tertib, patuh, dan taat terhadap
peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup
menjalankannya. Dengan demikian disiplin sangatlah penting bagi sebuah organisasi agar
tujuan dari organisasi dapat tercapai. Berdasarkan UU NO.25 Tahun 2014 tentang
Hukum Disiplin Militer adalah kesadaran, kepatuhan, dan ketaatan untuk melaksanakan
peraturan perundang-undangan, peraturan kedinasan, dan tata kehidupan yang berlaku
bagi Militer. Sifat tersebut harus juga dimiliki oleh seorang komandan peleton.
Sebuah satuan atau Batalyon dianggap baik dapat dilihat dari beberapa aspek,
salah satunya dari kedisiplinan prajuritnya, setinggi apa tingkat pelanggaran prajurit yang
terjadi di satuan tersebut. Bagaimana cara seorang Komandan Peleton dalam membina
dan mengayomi anggotanya agar tidak melakukan pelanggaran sekecil apapun yang
dapat merusak nama baik perorangan maupun satuannya. Rasa tanggung jawab seorang
anggota harus ditingkatkan oleh seorang Komandan Peleton, karena anggota akan
menilai bahkan mengikuti apa yang atasnya lakukan. Semua dapat terwujud apabila
seorang Komandan Peleton mampu memberikan pengaruh baik kepada anggotanya,
salah satu cara yang dilakukan dengan memperbanyak waktu berkumpul dengan anggota
dan berada ditengah-tengah anggota.
a. Maksud.
b. Tujuan.
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Pembahasan ini mengenai bagaimana peran
Danton dalam meningkatkan disiplin prajurit dalam rangka mendukung tupok Yonif Raider
112/DJ , dengan tata urut sebagai berikut :
a. Pendahuluan.
g. Penutup
5. Pengertian.
a. Danton. Danton atau Komandan Peleton adalah seorang perwira
berpangkat Letnan Dua/Letnan satu yang memimpin peleton.
BAB II
LATAR BELAKANG PEMIKIRAN
7. Landasan Pemikiran.
a. Pancasila.
Pancasila sebagai dasar negara merupakan pandangan hidup bangsa
Indonesia yang berisi nilai-nilai yang sesuai dengan hati nurani bangsa Indonesia,
karena Pancasila bersumber dan diabsorbsi dari saripati budaya bangsa Indonesia.
Pancasila memiliki serangkaian nilai, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan. Kelima nilai tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh
serta mengacu dalam tujuan yang satu.
8. Kerangka Teori.
5
a. Teori Peran.
b. Teori Kepemimpinan.
Dari berbagai definisi para ahli, dapat ditarik suatu pengertian bahwa
”kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang untuk mempengaruhi,
menggerakkan, dan mengarahkan tingkah laku orang lain, kelompok atau
organisasi untuk mencapai tujuan kelompok atau organisasi dalam situasi tertentu”.
c. Teori Disiplin.
Kata disiplin itu sendiri berasal dari Bahasa Latin “discipline” yang berarti
“latihan atau pendidikan kesopanan dan kerokhanian serta pengembangan tabiat.”
Disiplin muncul sebagai usaha untuk memperbaiki perilaku individu sehingga taat
azas dan selalu patuh pada aturan atau norma yang berlaku. Terkait dengan
pengertian disiplin, para ahli pendidikan banyak memberi batasan diantaranya,
memandang bahwa disiplin adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh,
dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun
tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima
sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan
kepadanya.
8
BAB III
KONDISI DISIPLIN PRAJURIT SATUAN SAAT INI
9. Umum. Dalam penulisan Karmil ini, khususnya dalam bab III yaitu
pembahasan akan membahas tentang permasalahan yang akan dikaitkan dengan
pedoman teori yang sudah ditentukan. Hasil penelitian dan pembahasan tentang upaya
Danton dalam menegakkan disiplin prajurit di lingkungan Batalyon Infanteri R 112/DJ
akan dibahas dalam analisa permasalahan berupa analisis kualitatit sehingga dapat
dimengerti tentang gambaran upaya, kendala dan peranan Danton dalam rangka
penegakan disiplin prajurit dan disandingkan dengan landasan teori serta permasalahan
yang didapatkan.
a. Masih adanya prajurit yang terlambat melaksanakan apel pagi, siang dan
apel malam. Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya rasa tanggung jawab dan
disimplin waktu oleh prajurit.
b. Adanya Prajurit keluar satuan pada malam hari tanpa izin dan
sepengetahuan Komandan peleton atau yang tertua dibarak. Kondisi ini terjadi
karena prajurit menganggapnya hal yang sepeleh sehingga kurangnya kesadaran
akan meminta izin terlebih dahulu.
d. Masih ditemukan prajurit yang bermain judi online. Kondisi ini terjadi karena
kurangnya ketaqwaan prajurit kepada Tuhan yang Maha Esa, selain itu adanya
rasa ingin memiliki uang secara cepat dan instan. Hal ini juga terjadi karena
kurangnya pengawasan Danton kepada prajurit sehingga melakukan hal-hal yang
tidak seharusnya dilakukan yang dapat memberikan kerugian untuk dirinya sendiri.
BAB IV
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
11. Umum. Tingkat disiplin prajurit dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya
adalah faktor internal dan eksternal. Faktor Internal adalah merupakan karakteristik yang
terdapat pada diri pribadi seorang prajurit, seperti mental, fisik, pengetahuan. Sedangkan
faktor eksternal berhubungan dengan kondisi satuan dan masyarakat dilingkungan sekitar
satuan serta perkembangan situasi dan kondisi yang terjadi disekelilingnya.
a. Faktor Internal.
1) Kekuatan.
2) Kelemahan
R 112/DJ saat ini telah diatur khusus dan terprogram, namun harus
2) Kendala.
a) Pengaruh teknologi. Dengan semakin berkembangnya
teknologi saat ini, dapat memberikan banyak dampak positif namun
apabila kecanggihan teknologi disalah gunakan maka akan
12
BAB V
KONDISI YANG DIHARAPKAN
12. Umum. Berdasarkan kondisi yang dihadapi dan penulis temukan berdasarkan
pengamatan, diharapkan prajurit di Batalyon Infanteri R 112/DJ tidak ada lagi yang
melakukan pelanggaran disiplin baik yang bersifat ringan, sedang maupun berat. Seluruh
prajurit juga diharapkan lebih memiliki rasa malu dan rasa tanggung jawab, sehingga tidak
ada pikiran untuk melakukan pelanggaran sekecil apapun, karena apabila prajurit
melakukan pelanggaran akan berdampak bukan hanya pada dirinya tetapi berdampak
juga pada satuannya. Secara rinci adalah sebagai berikut :
a. Kehadiran, motivasi dan pengawasan dari Danton kepada anggota sangat
dibutuhkan guna mengeliminir pelanggaran yang akan dan telah terjadi di Batalyon
Infanteri R 112/DJ, sehingga tercapai tujuan yang diharapkan yaitu disiplin prajurit
meningkat, tidak ada lagi prajurit yang melakukan suatu pelanggaran dalam bentuk
apapun sehingga terwujudnya Batalyon Infanteri R 112/DJ menjadi Batalyon
Infanteri yang zero pelanggran.
b. Meningkatnya pemahaman anggota terhadap aturan hukum yang berlaku
dan pemahaman atas resiko yang akan dihadapi.
BAB VI
UPAYA YANG DILAKUKAN
13. Umum. Untuk dapat mengurangi dan menciptakan kondisi satuan yang kondusif
maka perlu adanya upaya-upaya yang dilakukan oleh Komandan peleton dan juga dari
prajurit itu sendiri. Peran komandan peleton dalam membina dan memimpin anggotanya
dalam mengambil suatu tindakan dan hukuman harus tegas sehingga akan memberikan
efek jera dan juga dapat membuat anggota yang lain tidak melakukan suatu pelanggaran
disiplin.
14. Tujuan. Untuk Meningkatkan disiplin prajurit di Satuan, Komandan Peleton dapat
membina langsung serta membawa para prajurit yang berada dibawah komandonya
mampu menjawab setiap tantangan tugas yang diberikan kepada mereka sesuai dengan
tuntutan perubahan yang terjadi pada masa sekarang dan yang akan datang dengan
tetap berpegang teguh pada pedoman Sapta Marga, Sumpah Prajurit, Delapan Wajib TNI.
15. Sasaran. Terbentuknya prajurit yang berkemampuan handal serta siap
mendukung tugas pokok satuan dengan suatu kondisi sebagai berikut :
a. Memiliki moral yang baik dan moril yang tinggi.
b. Disiplin yang baik.
c. Jiwa korsa yang kuat.
d. Ketangkasan dan kecakapan dalam melaksanakan tugas.
16. Subyek. Komandan Peleton sebagai Komandan Atasan langsung yang
bertanggung jawab mengarahkan serta membina prajurit melalui kegiatan-kegiatan rutin
serta tugas sehari-hari, baik secara lisan maupun dengan contoh tindakan langsung
dilapangan.
17. Obyek. Seluruh prajurit Yonif R 112/DJ baik yang bintara maupun Tamtama
sebagai obyek dalam tulisan ini.
semaksimal mungkin segala sarana dan prasarana yang ada di satuannya dan dapat
mencapai keberhasilan ataupun prestasi yang dapat mengharumkan nama satuan.
BAB VII
PENUTUP
20. Kesimpulan.
b. Kurangnya kesadaran dari diri prajurit mengenai aturan yang berlaku dan
tidak adanya rasa bersalah dan takut dalam diri prajurit untuk melakukan suatu
pelanggaran disiplin.
21. Saran.
c. Para Danton harus mampu memacu dirinya guna meningkatkan kualitas diri,
baik ilmu pengetahuan umum, tehnologi maupun penguasaan tehnik dan taktik
kemiliteran serta penguasaan terhadap anggotanya.
Demikian tulisan ini disusun dengan harapan dapat digunakan sebagai bahan
masukan dalam rangka peningkatan disiplinan di Satuan Yonif sehingga dapat tercapai
tugas pokok satuan.
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Malayu S.P, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Jakarta:
Bumi Aksara, 2005
Horton, Paul B. dan Chester L. Hunt, 1993, Sosiologi. Terjemahan Aminuddin Ram dan
Tita Sobari. Jakarta: Erlangga
Imple, A.Dale, 2000, Seri Manajemen Sumber Daya Manusia Kepemimpinan. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo
Miftha Thoha, Teori Peranan . Pt Gramedia Indonesia Pustaka 2005. Hal 10
Soerjono Soekanto. 2007, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Raja Grapindo Persada
Perundang-undangan/Peraturan :
Internet :
https://www.kemhan.go.id/renhan/2014/11/20/45-butir-pedoman-penghayatan-dan-
pengamalan-pancasila.html
LAMPIRAN II
9754POLA PIKIR
UPAYA DANTON DALAM MENINGKATKAN
DISIPLIN PRAJURIT GUNA MENDUKUNG
TUGAS POKOK YONIF R 112/DJ
INSTRUMENTAL INPUT
PANCASILA
SAPTA MARGA & SUMPAH PRAJURIT
8 WAJIB TNI
ENVIROMENTAL INPUT
FAKTOR EKSTERNAL FAKTOR INTERNAL
TEKNOLOG PENGARUH MOTIVASI TINGKAT
I TEPAT NEGATIF DISIPLIN PENDIDIKAN
GUNA DARI PRAJURIT KESADARAN
LINGKUNG TEKNOLOGI MENTAL PRIBADI
AN YG TINGGINYA KEPRIBADI PRAJURIT
POSITIF GIAT AN
PROTOKOLE
R
FEED BACK
LAMPIRAN III
RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi :
1. Nama : Mokhammad Adrin
2. Jenis Kelamin : Pria
3. Tempat, tanggal, lahir : Amessangeng, 15 April 1998
4. Status Perkawinan : Belum Kawin
5. Kewarganegaraan : Indonesia
6. Suku : Bugis
7. Agama : Islam
8. Alamat : JL.Nangka No.10 Sengkang
Kel.Maddukkelleng Kec.Tempe Kab.Wajo
Pendidikan Umum :
1. SD : 2004 – 2009 : SDN 2 SENGKANG
2. SMP : 2009 - 2011 : SMPN 6 SENGKANG
3. SMA : 2011 - 2014 : SMAN 3 SENGKANG
Pendidikan Militer :
1. DIKCABPAIF : 2021
2. PARA DASAR : 2021
3. AKMIL : 2021