Anda di halaman 1dari 16

OPTIMALISASI PERAN GUMIL SEBAGAI TENAGA PENDIDIK DALAM RANGKA

MEWUJUDKAN KEBERHASILAN TUGAS LEMBAGA PENDIDIKAN

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.
a. Kemampuan personel TNI AD sebagai abdi negara yang
bertanggung jawab dalam pertahanan kedaulatan Republik Indonesia harus
dipelihara danditingkatkan untuk membekali dalam melaksanakan
tugas. Salah satu metodedan cara untuk memelihara, mengembangkan dan
meningkatkan kemampuan tersebut dengan pendidikan.

b. Pendidikan di masa sekarang dan yang akan datang sangat mutlak


diperlukan dan merupakan prioritas utama yang tidak bisa ditawar-tawar
lagi,dihadapkan dengan tuntutan dan tantangan di masa depan yang semakin
berat dan komplek, di mana sumber daya manusia dan profesionalisme adalah
persyaratan utama bagi keberhasilan pelaksanaan tugas.

c. Sejak era reformasi bergulir dengan berbagai agendanya, TNI khususnya


pimpinan TNI AD menyadari tentang pentingnya sebuah pendidikan sebagai
wadah dan metode guna meningkatkan kualitas dan kemampuan personel
TNIAD. Salah satu bukti perhatian yang begitu besar terhadap masalah
pendidikan adalah bergabungnya seluruh Pusat Pendidikan Kecabangan TNI
AD ke dalam kodiklat TNI AD.

d. Salah satu upaya guna mewujudkan keberhasilan pendidikan adalah


perlunya “Optimalisasi peran Gumil sebagai Gadik” di dalam pelaksanaan
proses belajar, mengajar dan berlatih bagi kualitas para Serdiknya. Keberhasilan
lembaga pendidikan di dalam mendidik para peserta didiknya sangat
dipengaruhi pula oleh peran Guru Militer, oleh karena itu penulis ingin menyoroti
tentangperan Gumil sebagai tenaga pendidik guna mewujudkan keberhasilan
tugas lembaga pendidikan.

2. Maksud dan tujuan.


a. Maksud.
Untuk memberikan gambaran tentang upaya OptimalisasiPeran Gumil Se
bagai Tenaga Pendidik dalam proses belajar, melatih dan mengajar.
b. Tujuan.
Tulisan ini bertujuan untuk bahan masukan dan pertimbangan
kepada Komando atas dalam rangka menentukan kebijaksanaan menyangkut
tentang Gumil.

3. Ruang lingkup dan tata urut.


Ruang lingkup ini dibatasi pada
pembahasan peran Gumil di lingkungan lembaga pendidikan dalam menunjang serta
mewujudkan keberhasilan dengan tata urutan sebagai berikut :
a. Pendahuluan.
b. Latar belakang pemikiran.
c. Kondisi peran Gumil saat ini.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi.
e. Kondisi peran Gumil yang diharapkan.
f. Optimalisasi peran Gumil.
g. Penutup.

4. Metode dan Pendekatan. Penulisan menggunakan metode deskriptif analisis


dengan pendekatan pengalaman penulis di lapangan selama bertugas di bidang
pendidikan

5.Pengertian.
a.Guru Militer adalah seseorang anggota militer karena keahliannya dibidang tertentu m
engajarkan atau menyampaikan ilmunya kepada orang lainberdasarkan surat perintah
yang diterimanya.
b.Motivasi adalah dorongan mental, daya bathin dan rangsangan yangtimbul dari dalam
diri seseorang yang mendorong seseorang untuk melakukansuatu pekerjaan.
c.Pengetahuan adalah teori yang diketahui, dimengerti tersusun secarasistematis dan
diuji dengan metoda tertentu atau kekuatan pemikiran yang telahditelaah/diperiksa

ngkat kemampuanGumil/Pelatih/Instruktur sebagai tenaga pendidik, sampai sejauh dan


seberapa besar kemampuan perorangan di dalam upaya mewujudkan keberhasilan
pendidikan.

7.Landasan pemikiran.
a.Sebagaimana dinyatakan dalam sistem pendidikan TNI AD tujuanpendidikan antara
lain adalah mengembangkan, memelihara dan
meningkatkankemampuan akademik, keterampilan dan jasmani yang samapta guna
menunjang keberhasilan tugas pokok di satuan. Tujuan tersebut dapat
tercapaiapabila beberapa persyaratan dan ketentuan dilaksanakan dengan baik danben
ar.
b.Salah satu persyaratan mutlak yang harus dipenuhi adalah tingkatkemampuan dan
peran Guru Militer dalam proses belajar mengajar baik teorimaupun keterampilan
praktek, tugas seorang Gumil harus dapat membuat
peserta didik dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadimengerti. Sela
in itu seorang Gumil juga harus bisa merubah sikap
dan tingkahlaku seorang Serdik ke arah yang dikehendaki sesuai dengan tujuanendidik
an. Keadaan yang demikian sangat diharapkan didalam pelaksanaanpendidikan militer.

8.Permasalahan.
Realita berbeda dengan harapan yang diinginkan, Gumil
dilembaga Pendidikan masih ditemukan kurang mempunyai peran sebagai tenagapendi
dik. Seorang Gumil kurang menguasai materi pelajaran, kurang
dalampenguasaan pemberian instruksi ataupun belum mempunyai pengalaman di bida
ngkeguruan. Keadaan demikian harus segera diselesaikan/ditindak lanjuti
denganmendukung keberhasilan
di Lembaga Pendidikan. Hal tersebut perlu diperhatikan olehsemua jajaran Lembaga
Pendidikan di TNI AD, mengingat tuntutan ke depan semakinberat. Kodiklat TNI
AD sebagai pelaksana pendidikan memiliki tugas dan
tanggung jawab untuk meningkatkan kemampuan peran Guru Militer demi keberhasilan
pendidikan. Beberapa permasalahan yang terjadi dalam proses
pelaksanaanpendidikan adalah :a.Kurangnya penguasaan materi
pelajaran.b.Kurangnya penguasaan tentang ilmu keguruan dan kepelatihan
(CMI).c.Kurangnya penguasaan dalam penggunaan alat instruksi ataupun alatpenolong
lainnya.d.Kurangnya pengetahuan umum lainnya yang mampu
mendukung danmenopang ilmu-ilmu militer sebagai modal dan bekal di
satuan.e.Kurangnya pemahaman tentang fungsi, peran kedudukan Gumil
sebagaitenaga pendidik.

BAB IIIKONDISI PERAN GUMIL SAAT INI


9.Umum.
Sebagai salah satu perangkat operasi pendidikan, tenaga
pendidik(Gadik) mendapat perhatian serius pimpinan baik pada tingkat satuan atas (Su
ad)maupun pada tingkatan pelaksana dan penanggung jawab di bidang pendidikan
dalamhal ini Kodiklat TNI AD. Tenaga pendidik di lingkungan Lembaga
Pendidikanmempunyai berbagai macam latar belakang yang dapat untuk dijadikan
sebagai modaldan dasar guna mendukung pelaksanaan tugas dan peran Gumil dalam
mewujudkankeberhasilan pendidikan.

10.Tingkat pendidikan Gumil.


a. Jenis pendidikan. Kondisi saat ini tingkat pendidikan tenaga pendidikberasal dari
beberapa macam dan jenis, sebagai berikut :1)Jenis pendidikan
pembentukan dan pertama, terdiri dari lulusanAkmil, Secapa, Sepa Perwira Karier dan
Secaba.
2) Jenis pendidikan spesialisasi yaitu mengikuti pendidikanspesialisasi sehingga
memiliki kemampuan dan kemahiran sesuai dengan
spesialisasinya misalnya operasi, intelijen, kepelatihan, keguruan,teritorial, Binlatsat, pe
rsonel, logistik, senjata bantuan ataupun tehnikdasar tempur.
3)Jenis pendidikan pengembangan umum meliputi pendidikanSeskoad, Selapa dan
Susfung.
4)Dari bermacam ragam lulusan pendidikan tersebut diatas, latar belakang jenis
pendidikan Gadik pada saat ini bervariasi dan berbeda-beda antara kemampuan Gadik
yang satu dengan Gadik yang lain.

b.Kenyataan lain dari pengamatan di lapangan adalah adanya Gumil yangbelum


mampu menguasai cara dan tehnik mengajar meskipun tingkat
pendidikanyang diikutinya tinggi, misal pendidikan Selapa ataupun Seskoad. Realita ini

sering dijumpai dan terjadi disetiap Lembaga Pendidikan TNI


AD. Sebaliknyaseorang Gumil yang ditingkat pendidikan tidak terlalu tinggi, mungkin ha
nyasebatas pendidikan spesialisasi justru mampu menguasai cara, tehnik dan
ilmumengajar dengan baik. Hal ini mengingatkan kepada kita bahwa seorang
yangpandai dan mampu menguasai materi belum tentu mampu memberikan
materipelajaran sesuai dengan cara dan tehnik mengajar dengan benar. Ini
semuasebenarnya terletak pada kemampuan dan keterampilan masing-masing Gumil
didalam mengatasi kekurangan tersebut. Dengan tingkat pendidikan yang
dimilikiseorang Gumil seharusnya lebih menguasai materi dan mampu memberikanpela
jaran pada Serdik. Pada kenyataan menunjukan bahwa masih adakelemahan-
kelemahan yaitu :1)Masih banyak Gumil yang
belum memiliki spesialis kegumilan(Susgumil).2)Tingkat pendidikan yang tidak seimban
g bila seorang Gumilmengajar pada jenis pendidikan yang lebih tinggi, misalnya : lulusa
nSesarcabif mengajar Serdik Suspasiops.3)Tingkat pendalaman materi kurang akibat
jarangnya forum diskusiantara Gumil dalam membahas
materi.4)Masih kurangnya lulusan pendidikan Selapa, Seskoad danpendidikan
spesialisasi yang masuk ke Lemdik guna menambah kualitasGumil di lembaga
tersebut.

11.Tingkat disiplin dan moril.


a.Disiplin.Disiplin adalah merupakan sikap dasar yang harus dimilikidan dilaksanakan
oleh setiap Gumil dengan tulus dan ihklas terhadap segalaaturan dan peraturan yang
berkaitan dengan tugas-tugas pokok sebagai
seorangGumil. Penghayatan dan pengalaman tentang disiplin
belum sepenuhnya dapatdilaksanakan, terbukti masih banyak kejadian-kejadian di
lapangan baik secarasengaja ataupun tidak sengaja. Keadaan kondisi dan disiplin
Gumil yang terjadiantara lain:
1)Tidak lengkapnya perangkat mengajar untuk Gumil
mengajar.2)Terjadinya perubahan jadwal Gumil3)Terlambat memulai mengajar di
kelas.Hal semacam ini terkadang mengganggu proses pelaksanaan belajar
danmengajar, baik di kelas maupun di lapangan. Selain disiplin yang kami bahas,moril
juga dibahas dalam tulisan ini. Dimana moril pada hakekatnya
semangat,kesanggupan dan kesediaan untuk menjalankan tugas serta kepatuhan pada
pimpinan atau semangat dan sikap mental seorang prajurit. Seorang prajuritdikatakan
bermoril tinggi apabila prajurit itu mempunyai perasaan-perasaan dansikap yang
baik terhadap diri sendiri, satuan dan prajurit lainnya, kehidupanmiliter pada
umumnya.b.Moril.Demikian juga halnya dengan Gumil di Lembaga Pendidikan,
morilGumil dan instruktur sangat mempengaruhi dalam melaksanakan tugasmengajar
dihadapan Serdik. Kondisi moril Gumil saat ini dapat dilihat darisemangat, kerelaan dan
kegiatan yang dilakukan secara sukarela dari
seorangGumil untuk melaksanakan tugasnya dengan penuh kesadaran tanpa harusada
komando atau perintah. Selain itu moril seorang Gumil dapat dilihat padasikap dan
perilaku Gumil dalam menunaikan tugas mengajar, seperti :1)Perhatian dan keseriusan
yang besar dalam mengajar.
2)Rasa gembira dan senang dalam mengajar.3)Kesungguhan/serius.4)Kepuasan dan
tanggung jawab terhadap tugasnya.5)Kerjasama secara ikhlas.
6)Perasaan taat yang mendalam.
12.Tingkat motivasi.
Motivasi Gumil di dalam melaksanakan tugas dan kewajibanakan tinggi dan
bersemangat di dalam mengajar. Apabila semangat dan motivasiterbentuk maka usaha
peningkatan kualitas Gumil akan lebih mudah diarahkan untukmencapai kondisi yang
lebih baik. Dapat dibayangkan bila seorang Gumil tidak
mempunyai semangat dan motivasi, bagaimana dengan proses keberhasilanpendidikan
dapat mencapai sasaran dan tujuan atau tidak. Namun kenyataannyakondisi yang ada
saat ini menggambarkan merosotnya motivasi pada Gadik. Beberapaindikasi
merosotnya motivasi Guru Militer :a.Tingkat kesejahteraan dan hak-hak Gumil
kurang mendapat perhatian dansatuan atas.b.Kurang lengkapnya
perangkat untuk mengajar, yang mana Gumil harusmenyediakan
sendiri.c.Keterlambatan honor Gumil yang cukup lama untuk dibayarkan padaGumil
yang bersangkutan.d.Sarana dan prasarana minim antara lain rumah dinas bagi Gumil
sebagaiprioritas pertama.

13.Tingkat pengetahuan dan penguasaan materi.


Seorang Gumil dalammelaksanakan tugas harus memiliki ilmu pengetahuan yang luas
dan tinggi sehinggasasaran dan tujuan pendidikan dalam rangka mencetak prajurit
yang profesional danhandal tercapai. Namun pada kenyataannya kondisi Gumil di
lembaga
pendidikantidak seperti yang diharapkan bahkan sering dijumpai Gumil kurang mampu
danmenguasai pengetahuan dan materi yang diajarkan untuk peserta didik. Selain
materiyang harus dikuasai dan diajarkan kepada Serdik, Gumil harus mampu
menguasai danmelaksanakan metode dan cara memberikan instruksi yang baik
dan benar. Beberapakelemahan dan kondisi Gumil sebagai tenaga pendidik saat ini
:a.Pengetahuan dan pendalaman ilmu keguruan
kurang penguasaannya,bahkan cenderung masih banyak Gumil yang belum memiliki s
pesialisasikegumilan.
b.Gumil pada saat memberikan pelajaran, masih terdapat berdasarkandasar teori sema
ta-mata, tanpa didukung dengan pengetahuan aplikasi dilapangan, sehingga tidak
dapat memberikan kejelasan secara menyeluruh mulaidari teori sampai dengan aplikasi
di lapangan.
c.Wawasan Gumil kurang akibat kurangnya gemar membaca, sehinggamenyebabkan
Gumil tidak mampu mengembangkan/memberi improvisasi untukmenambah kejelasan
materi.d.Penguasaan pengetahuan tentang psikologi dan cara memberikaninstruksi
khususnya tehnik penggunaan Alins serta memilih metoda
pengajaranguna menentukan keberhasilan Gumil dalam proses pendidikan masihdikete
mukan kurang dipahami oleh Gumil.e.Tingkat pengetahuan dan penguasaan materi
antar Gumil dalam materiyang sama sering terjadi perbedaan, karena kurang adanya
koordinasi/briefingguru.Untuk menjadi Gumil, merupakan bakat alamiah. Indikator
bahwa seorang berbakat menjadi Gumil adalah pandai berbicara dan berbahasa
Indonesia yang benar,fleksibel dan yang paling penting adalah setiap menyampaikan
kepada peserta didikorang tersebut mengerti dan memahami bila bakat tadi dipoles
dengan baik, pasti akanmenjadi Gumil dan tenaga pendidik yang baik, punya
penguasaan materi yang baik.

BAB IVFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


14.Umum.
Agar tercapai keberhasilan pendidikan, salah satu perangkatoperasional pendidikan
yaitu guru militer harus dibenahi dan ditingkatkan baik dari
segikualitas ataupun kuantitasnya. Beban Lembaga Pendidikan beserta perangkatnyas
angat berpengaruh dalam mengisi, membentuk dan membekali Gumil, namundemikian
harapan dan keinginan tidak semudah yang dibayangkan, karena setiapupaya dan usa
ha yang dilakukan tentunya dipengaruhi beberapa faktor sebagaikendala, ataupun ada
faktor-faktor lain yang merupakan peluang.
15.Faktor internal.
a.Kekuatan.
1)Potensi SDM (Sumber daya manusia) Gumil di lingkunganLembaga Pendidikan meru
pakan potensi kekuatan yang sebenarnyadapat dimanfaatkan untuk pelaksanaan tugas
dengan baik.2)Tingkat pemahaman dan intelektual yang hampir merata dimiliki oleh
para Gumil menjadi modal dasar dalam meningkatkan kemampuandan
keterampilan.3)Disiplin yang tinggi dan motivasi untuk belajar yang tertanam padadiri
setiap Gumil untuk ikut serta dalam forum-forum kajian dan diskusiadalah modal dan
kekuatan meningkatkan kemampuan.
b.Kelemahan.
1)Motivasi Gumil yang tidak tetap. Banyak Gumil hanya memilikimotivasi sesaat
didalam melaksanakan perannya sebagai Gadik antaralain hanya untuk mendapatkan
honor Gumil.2)Alins/Alongins yang masih kurang dikaitkan dengan
banyaknya jumlah peserta didik, sehingga menghambat keberhasilan pendidikanmisal :
OHP, GPS, peta dan Kompas serta Alins/Alongins lainnya.
3)Kurangnya alokasi Gumil dikaitkan dengan begitu banyaknya jumlah
Serdik. Mata pelajaran sehingga berdampak seorang Gumilmengajar lebih 3 (tiga) mata
pelajaran dalam waktu bersamaan.4)Tingkat kesejahteraan. Bagi Gumil, tingkat
kesejahteraan akanberpengaruh terhadap tingkat moril yang dialami. Moril merupakan
faktor yang berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas yang dikerjakan. Tingkatkesejaht
eraan Gumil dirasakan masih kurang dari apa yang diharapkan.

16.Faktor eksternal.
a.Peluang.
1)Perkembangan IPTEK yang semkain pesat dimanfaatkan oleh Gumil guna
meningkatkan kemampuan perorangan sehingga terciptanyaprofesionalisme.2)Adanya
kerjasama, pertukaran dan uji ke negara maju dan tetanggasehingga dapat
memberikan nilai tambah bagi peningkatan tugas-
tugaspendidik.3)Perkembangan Tehnologi Informasi. Semakin berkembangnyainternet
khususnya, sangat bermanfaat bagi siapa saja yang dapatmenggunakan dengan benar,
untuk menambah pengetahuan bagi Gumilsebagai bahan dan wawasan pengetahuan
yang juga harus diketahui olehpeserta
didik.4)Tuntutan penguasaan Bahasa Ingrris harus dimiliki Gumil gunamenambah
wawasan dan mengikuti perkembangan informasi tehnologi.

b.Kendala.
1)Pembinaan karier Gumil. Kebanyakan Gumil yang berkemampuan
baik dipertahankan oleh satuannya yang mengakibatkan moril menjadi turun, karena
tidak merasakan bertugas di satuan lain.
2)Latar belakang pendidikan umum dan militer, asal
satuan danpengalaman tugas perorangan berbeda-beda akan mempengaruhiterhadap
kemampuan dan kualitas seorang
Gumil.3)Piranti lunak. Kurang tersedianya piranti lunak sangatmempengaruhi upaya
meningkatkan kualitas Gumil dan menghambat bagiGumil untuk mendapatkan
informasi.4)Penempatan jabatan sebagai Gumil. Masih banyak dijumpai
bahwaPerwira Infanteri tidak berminat sebagai Gumil, namun kenyataannyakarena
kebutuhan organisasi banyak juga Perwira Infanteri ditempatkansebagai Gumil di
Lemdik, akibat tidak sesuai dengan minat dan bakatnyamaka moril dan motivasi
menjadi menurun, hal ini merupakan kendalayang sering dijumpai.
BAB VKONDISI PERAN GUMIL YANG DIHARAPKAN
17.Umum.
Kemajuan tehnologi pada dekade ini sejenak termenung dan terpakumenghadapi
kenyataan ini. Bagaimana caranya dan dengan apa kita menghadapisemuanya
itu. Peningkatan kualitas dan kemampuan seseorang adalah jawabantantangan
tersebut. Upaya untuk meningkatkan kemampuan terletak pada orangperorang/individu
masing-masing. Kondisi dan keadaan Gumil yang mempunyai peransebagai tenaga
pendidik diharapkan meningkatkan dengan berbagai optimalisasi danupaya menuju
keberhasilan pendidikan.

18.Tingkat pendidikan Gumil.


Gambaran umum sosok Gumil sebagai
tenagapendidik yang diharapkan adalah bahwa seorang Gumil memiliki tingkat pendidik
anyang memadai, penguasaan pengetahuan yang baik dan keterampilan tanpa
kesalahanyang
berarti. Dalam pelaksanaannya sebagai seorang tenaga pendidik kondisi yangmenduku
ng antara lain :a.Proses kaderasi Gumil terprogram dengan baik, terjadi penyampaian
danpentransferan ilmu dari Gumil satu dengan Gumil lainnya.b.Pengalaman tugas
operasi dapat menjadi referensi dan wawasan bagiGumil untuk disampaikan kepada
peserta didik.c.Sarana perpustakaan dan referensi merupakan kebutuhan
Gumil untukmembekali diri, meningkatkan kemampuan dan menambah
pengetahuan.d.Kesempatan untuk mengikuti pendidikan bagi Gumil sehingga dapatme
mpengaruhi tingkat
pendidikan.Dengan adanya kondisi yang mendukung peran dan tugas Gumil makadihar
apkan dapat untuk mengubah beberapa kelemahan dan kendala yang ada,yaitu :
a.Diberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan spesialisasiGumil/Pelatih (Susgum
il) maupun penataran Gumil bagi para Perwira lulusanSelapa, Seskoad maupun Perwir
a Senior, sehingga didapatkan ilmu tentangkeguruan dan kepelatihan.b.Menambah
alokasi DSPP jabatan Gumil sesuai golongan yang diinginkansehingga penggunaan
Gumil dapat maksimal untuk pengoperasian pendidikan.c.Dilaksanakan forum diskusi
antara Gumil sat dengan yang lain dalam
tipamata pelajaran sehingga didapatkan ketajaman dan kedalaman Gumil dalampengua
saan materi pelajaran ditambah dengan tingkat wawasan danpengetahuan yang dimiliki
tiap individu Gumil.
d.Perlu adanya penambahan Gumil khususnya lulusan Selapa maupunSeskoad
sehingga dapat menambah kekuatan Gumil untuk mengajar pesertadidik.

19.Tingkat disiplin dan moril.


Rasa tanggung jawab dan disiplin seorang Gumilyang diharapkan adalah segala
tingkah dan perilakunya menjadi contoh tauladan
bagiserdiknya. Kondisi yang diharapkan antara lain :a.Memiliki disiplin dan tanggung
jawab untuk menyiapkan segala perangkatmengajar. Hal tersebut
merupakan tanggung jawab moral
yang harusdilaksanakan.b.Operasional Gumil dikoordinasikan dengan Bagian/Departe
men terkaitsehingga tidak terjadi pergantian Gumil disaat pelajaran akan
dimulai.c.Masalah waktu pada saat proses belajar mengajar diperhatikanketepatannya,
seorang Gumil dituntut untuk disiplin waktu baik pada saat akanmengajar supaya tidak
terlambat, ataupun sat akhir pelajaran.d.Sedangkan kondisi moril yang diharapkan bagi
seorang Gumil adalahmeningkatkan kesejahteraan dan hak-
haknya, antara lain tunjangan jabatanfungsinya, honor mengajar, menguji, memeriksa d
an membuat soal ataupun
akomodasi/sarana. Keadaan/kondisi yang demikian merupakan dambaan bagisetiap
insan Gumil untuk meningkatkan morilnya.
20.Tingkat motivasi.
Peningkatan motivasi dan kebanggaan diri sebagai
Gumilpenting direalisasikan sehingga pengabdian yang dilakukan untuk Gumil dapatdila
ksanakan sepenuhnya. Salah satu pengabdian Gumil adalah
memberikanpelajaran kepada peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan guna terw
ujudnyakeberhasilan pendidikan. Untuk itu motivasi Gumil harus lebih tinggi
dibandingkandengan peserta didik. Dengan tingkat motivasi tersebut diharapkan
terwujudnyakeberhasilan pendidikan antara lain mampu mendidik dan mencetak prajurit
-prajuritserdik yang handal, terampil dan profesional. Adapun kondisi yang diharapkan
agar motivasi Gumil tinggi antara lain :
a.Memeberikan hak-hak Gumil
tanpa ada kebijaksanaan yang lain dankesejahteraannya.’
b.Kelengkapanperangkat untuk mengajar siap materi pelajaran harusdisiapkan,
sehingga Gumil tidak disibukan lagi untuk menyiapkan, tugas Gumiladalah konsentrasi
untuk mengajar, melatih dan membina.
c.Ketepatan waktu pembayaran honor Gumil sehingga sehingga menambahmotivasi
dan semangat.
d.Rumah dinas diharapkan dipergunakan sesuai dengan tingkatankepangkatan/golonga
n.
21.Tingkat pengetahuan dan penguasaa materi.
Gumil sebagai pengajar dan
pendidik, dituntut untuk menampilkan penguasaan ilmu pengetahuan dan tehnologi.Beb
erapa persyaratan tersebut merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh
Gumil.Kondisi yang diharapkan bagi seorang Gumil
antara lain :a.Memiliki pengetahuan dan pendalaman tentang ilmu keguruan,kepelatiha
n dan pengetahuan umum lainnya.
b.Pemahaman wawasan yang luas melalui adanya forum diskusi untukmenyamakan
persepsi/apresiasi tentang materi pelajaran yang akan diberikankepada siswa sehingga
jawaban materi pelajaran didukung oleh pengetahuanyang lebih
aplikatif.c.Himbauan kepada semua Gumil untuk gemar membaca, menulis danberpikir
tentang ilmu pengetahuan sehingga mendukung kualitas Gumil dalammewujudkan
pendidikan.d.Memiliki ilmu tentang kejiwaan sehingga dapat untuk mempelajari
sedikitbanyak tentang karakter, jiwa seorang peserta didik pada saat pelaksanaanprose
s hubungan Gumil dan peserta didik.e.Adakan koordinasi antar Gumil
disaat sebelum dimulai pelajaran, guna
menyamakan persepsi, pembahasan materi yang berkembang dan forum bertanya
antar Gumil.
f.Kemampuan dan penguasaan/pemahaman opersional pendidikan sertapemahaman
tentang perangkat operasi pendidikan antara lain Gadik atau Gumil.

c.Meningkatkan motivasi Gumil.


Semangat dan motivasi
kerjaGumil di satuan Lembaga Pendidikan sangat diperlukan gunamelaksanakan tugas
sebagai tenaga pendidik bagi peserta didiknya.Dengan tingginya motivasi seorangGumi
l pada saat melaksanakantugasnya dihadapan para peserta didik, maka akan tinggi
pula motivasipeserta didik pada saat belajar, dengan demikian keberhasilan
pendidikandiharapkan tercapai. Guna meningkatkan peran Gumil sebagai berikut :1)Hil
angkan kesan
Lemdik sebagai tempat penampungan.Anggapan bahwa Lendik merupakan tempatpem
buangan/penampungan diupayakan dihilangkan, justrusebaliknya bahwa Lemdik
adalah satuan yang terhormat, karenasatuan yang mencetak dan melahirkan prajurit-
prajurit (Pa, Ba danTa) yang profesional, memiliki kemampuan akademik, jasmani dan
keterampilan yang handal. Selain itu satuan Lemdik justru menampung lulusan-
lulusan pendidikan yang berprestasidibidang akademik, yang memiliki kemampuan berb
eda denganlainnya. Anggapan seperti ini sosialisasikan dengan harapan agar para
serdik bersemangat dan termotivasi untuk berusaha masukLembaga Pendidikan
dengan memiliki prestasi
tinggi.2)Gumil adalah jabatan strategis/pemantapan.Mengupayakan kepada satuan
atas bahwa jabatan Gumil
adalah jabatan strategis, favorit dan pemantapan, dikarenakan apabilaakan menduduki
jabatan yang lebih tinggi dan strategis
(misal :Wadanyon/Kasi Brigade/Kasdim) harus menjadi/menjabat Gumilterlebih dahulu.
Pertimbangan ini diambil dengan alasan, karenaGumil merupakan jabatan yang mulia,
berjasa dan
terhormat.3)Penghargaan profesi Gumil. Seorang Gumil pengabdiandan jerih payahnya
harus dihargai dan diformalisasikan dalambentuk sebuah tanda jasa. Pemberian
penghargaan inikelihatannya sederhana, namun membawa pengaruh terhadap
penampilan dan kebanggan tersedniri dari Gumil yangmenerimanya.4)Pemilihan Gumil
yang berprestasi. Pemberian penghargaanterhadap Gumil yang berprestasi untuk
membedakan Gumil yangterbaik dan Gumil terburuk. Hal ini dilakukan
untuk memberikansemangat kepada semua Gumil agar dapat menjalankan tugasmeng
ajar dengan sebaik-baiknya, sehingga motivasi tetap terjagadengan baik yang jelas
sangat berpengaruh kepada peserta didikdalam TK motivasi.

d.Meningkatkan pengetahuan dan penguasaan materi.


Upaya lain danterakhir dalam tulisan ini adalah meningkatkan pengeathuan dan
penguasaanmateri pada masing-masing Gumil. Sebagai guru sudah selayaknya
memilikitingkat pengetahuan, intelektual dan akademik yang dapa disampaikan
kepadapeserta didiknya. Bagi Gumil hal tersebut
merupkan beban moral dan tanggung jawab yang besar, karena menyangkut tentang s
uatu ilmu dan pengetahuanyang harus disampaikan, ditansfer dan diajarkan kepada
orang lain/pihak lain,dengan resiko dan konswensinya harus dapat diterima, dimengerti
dan diingatoleh serdik. Sungguh suatu tugas dan tanggung jawab yang berat dan
tidakringan. Untuk itu beberapa upaya guna meningkatkan kemampuanpengetahuan
dan penguasaan materi yaitu :1)Setiap Gumil ynag diberi kesempatan mengajar
diupayakan harusmemiliki kemampuan ilmu
sebagai berikut :a)Ilmu keguruan dan kepelatihan, berkaitan dengan prosesbelajar
mengajar, metoda, kurikulum dan materi.b)Pengetahuan psykologi, berkaitan dengan
jiwa, karakter danmental peserta
didik.c)Penguasaan dan pemahaman tentang Katdaldik danKatopsdik, Gumil yang prof
esional harus menguasai tentangpengetahuan tersebut.

2)Perlu dibentuk Tim Gumil/Tih dengan terpadu dan terkoordinir


gunamengakomodasikan segala hal antara lain :a)Sebagai sarana untuk diadakannya
seminar, diskusi, forumilmiah lainnya yang membahas tentang materi-
materi pelajaranyang menjadi dasar/fokus dalam tiap pendidikan. Bila di pandangperlu
mengundang dan mendatangkan tokoh, pakar, cendikiawanataupun politikus yang
mampu memberikan ilmu dan kontribusinyakepada lembaga.
b)Sebagai wadah dalam melaksanakan paparan tentangmateri-materi baru sehingga
Gumil mengetahui isi materi tersebutsecara utuh yang nantinya dapat digunakan dalam
pelaksanaanmengajar.
c)Sebagai sarana koordinasi antar Gumil dalam membahasdan menyamakan persepsi
tentang sautu matrei sehingga didapat pengetahuan dan penguasaan materi secara
merata antar Gumilsatu dengan lainnya.

2)Meningkatkan fungsi dan melengkapi perpustakaan di satuansebagai sarana


pendidikan. Perpustakaan merupakan salah satu
komponen utama sumber informasi dan pengetahuan yang dapat dimanfaatkan guna
peningkatan pengetahuan Gumil.

3.Lomba karya tulis militer. Pada saat-saat tertentu Lemdik terdapatbulan-


bulan yang tidak operasionalkan pendidikan/tidak adasiswanya. Kekosongan kegiatan
tersebut dapat dimanfaatkandengan baik untuk mengadakan lomba karya tulis militer b
agisemua Gumil dalam upaya dan melatih untuk membiasakanmenulis dan
meningkatkan kemampuan berolah pikir dalam tulisan.

BAB VII
PENUTUP
30. Kesimpulan.
Dari uraian yang telah dikemukan diatas dapat disimpulkansebagai berikut :
a. Hakekat dan peran Gumil secara umum adalah menempa prajurit TNI AD
agar siap untuk melaksanakan tugasnya dengan keterampilan, sikap dan
mentalyang tangguh dan trengginas sebagai kebulatan bekal untuk bertugas.
b. Kondisi Gumil di lembaga pendidikan masih perlu ditingkatkan baik
kualitas maupun kuantitas seiring dengan tuntutan dan tantangan tugas di masa
depan yang semakin komplek dan penuh rintangan.
c Kendala yang dihadapi saat ini adalah banyaknya Gumil ditempatkanpada
jabatan Gumil tanpa mmepertimbangkan akan potensi, bakat dan
minatsebagai Gumil sehingga dampak yang dialami Gumil tidak miliki motivasi,se
mangat dan disiplin yang diharapkan.
d. Gumil sebagai tenaga pendidik diharapkan di saat ini dan masa
depanadalah lebih berperan sebagai tenaga profesional yang mampu
merencanakan,mendiagnosis dan menilai proses belajar, berlatih dan mengajar.

31. Saran.
Dari uraian di atas dapat diasarankan sebagai berikut :
a. Mengingat hakekat dan keberadaan Gumil memegang
peran penting,mohon dapatnya dalam pemilihan Gumil didasarkan pada prestasi
kerja,kecakapan serta pengabdian selama bertugas sebelum memasuki di
LembagaPendidikan.
b. Gumil sebagai suatu jabatan hendaknya disarankan sebagai jabatan
yangbergengsi dan profesional, sehingga prajurit yang menempati/menduduki
jabatantersebut memiliki peformance, wibawa dan kesejahteraan yang
memadai.

Anda mungkin juga menyukai