Anda di halaman 1dari 17

Sejarah HMI

Latar Belakang Sejarah Lahirnya HMI


A. Situasi Dunia Internasional
Awal abad ke-20 merupakan momentum
pembebasam diri dari umat Islam dari penjajahan
bangsa asing. Hampir semua negara terjajah mencari
jalan untuk melepaskan dirinya dari lingkungan
kolonialisme barat. Dengan kata lain hampir semua
negara Islam pada awal abad ke-20 menghadapi
realitas adanya tarik menarik antara kepentingan
memperjuangkan Islam sebagai prinsip negaranya.
Seusai Perang Dunia II seluruh negara di
dunia terlibat dalam perang idiologi yang sangat besar
dimana setiap negara berusaha untuk mempengaruhi
dan merubah keyakinan negara-negara lain menurut
keyakinan dan kepercayaan mereka. Perang idiologi
ini disebut juga dengan perang dingin antara blok
barat dengan blok timur yaitu Idiologi Orientalis yang
di anut negara-negara kolonial (Liberalisme) dan
Idiologi sosialisme yang dianut negara-negara jajahan
yang baru merdeka (Blok timur).

B. Situasi Umum Bangsa Indonesia


Sejak tahun 1596 M indonesia dijajah
Belanda, dimana penjajahan itu disertai dengan
membawa Missi dan zending, membawa peradaban
Barat dengan ciri Scularisme, liberalisme. Hal tersebut
sangat mempengaruhi perkembangan masyarakat dan
negara Republik Indonesia.
Sesuai dengan arus gelombang pergerakan
kemerdekaan 17 agustus 1945 maka tenaga, biaya dan
perhatian dekerahkan untuk membebaskan diri dari
penghambat guna memproklamirkan 17 Agustus
1945.
MODUL
C. Situasi Khusus Ummat Islam
Islam datang ke Indonesia pada abad I H atau
Persiapan Mengikuti abad VII/VIII M langsung dari Arab. Islam masuk ke
Indonesia dengan cara diam-diam dan damai. Sifat
Latihan Kader II positifnya Islam diterima dengan hati dan tangan
terbuka oleh masyarakat Indonesia cepat tersebar.
(Intermediate training) HMI Sifat negatifnya adalah berpadunya ajaran Islam
dengan unsur-unsur kebudayaan seta adat-istiadat
yang berasal dari Agama Hindu, Bhudahinisme,
sehingga menimbulkan aliran-aliran kebatinan
maupun klenik.
Dengan adanya hal di atas sehingga timbul
perpecahan di dalam kalangan umat Islam. Bangkitnya
dunia Islam mempengaruhi terhadap Indonesia.
Timbullah organisasi Syarikat Dagang Islam (SDI),
Muhammadiyah, Nahdatul Ulama, Persatuan Islam
(PERSIS), Persatuan Umat Islam PUI), Al Irsyad dll.
Dengan kondisi bangsa Indonesia yang sedang dlaam
keadaan perang maka umat Islam bersatu sebagai
tulang punggung kemerdekaan.
Dengan dikelurkannya pengumuman
pemerintah Nomor : IX tanggal 3 Nopember 1945,
yang membawaberdirinya partai-partai maka
bertempat di Gedung Madrasah Muallimiah
Muhammadiyah Jl. Taman Sari (S.Parman) 68
Yogjakarta tanggal 7 Nopember 1945 didirikan
MASYUMI (Majelis Syuro Muslimin Indonesia), sebagai
hasil muktamar Umat Islam I setelah merdeka dimana Lafran Pane dkk dari Sekolah Tinggi Islam
keputusannya: Yogjakarta mencoba melepaskan ide kepada Rektor
1. Mendirikan MASYUMI, sebagai satu-satunya (waktu iru dijabat oleh A. Kahar Muzakar) dan dekan
Partai Politik Islam dan tidak boleh mendirikan (yaitu Husein Yahya) ternyata ide ini disetujui oleh A.
partai politik Islam keciali MASYUMI. Kahar Muzakar dan Husein Yahya.
2. MASYUMI lah yang akan memperjuangkan nasib Pada tanggal 5 Februari 1947 M bertepatan
umat Islam di bidang Politik pada tanggal 14 Rabiul Awal 1366 sudah diprakarsai
3. Organisasi sosial seperti Muhammadiyah, NU, PUI, baik AD, nama organsisasi dan tanggal yang telah
PERSIS, Al Jamiatul Wasliyah dll menjadi anggota direncanakan. Kebetulan mahasiswa-mahasiswa yang
Istimewa MASYUMI. menolak berdinya organisasi mahasiswa islam ini
Sebelum MASYUMI berdiri, sebulan tidak mengikuri kuliah. Kuliah dari Bapak Husein
sebelumnya di Balai Muslimin Indonesia Kramat Yahya, oleh pemrakarsa jam kuliah tersebut dapat di
Jakarta Pusat oleh mahasiswa-mahasiswa STI gunakan untuk rapat dan diperbolehkan.
didirikan GPII pada tanggal 2 Oktober 1945. Dengan Pada hari rabu pon 1878, 14 Rabiul Awal
Keputuan Presiden Nomor 1200 tanggal 17 Agustus 1366 H / 5 Februari 1947, di Jalan Setyodiningratan
1960 , Masyumi dipaksa bubar dan dengan Keprres No.5 didirikan HMI dengan tujuan :
Nomor 139/1963 GPII di bubarkan. 1. Mempertahankan dan mempertinggi derajat
Kondisi umat Islam sebelum HMI berdiri rakyat Indonesia.
sesuai dengan tulisan Prof. Dr. Harun Nasution dan Dr. 2. Menegakkan dan mengembangkan ajaran agama
Simuh dapat digolongkan : Islam.
a. Golongan alim ulama, dan pengikut- AD/ART dibuat kemudian dengan susunan
pengikutnya yang mengenal dan kepengurusan sebagai berikut :
mempraktekkan agama Islam sesuai dengan Ketua : Lafran Pane
yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW Wakil ketua : Asmin Nasurion
seperti tersebut dalam Hadits-Hadits dan Penulis I : Anton Timur Jailani
riwayat. Penulis II : Karnoto Zarkasyi
b. Golongan alim ulama dan pengikutnya yang Bendahara I : Dahlan Hussin
terpengaruh oleh mistik, yang menyebabkan Bendahara II : Maisaroh Hilal
mereka menganggap bahwa hidup ini Anggota : Suwali, Yusdi Ghazali dan Mansyur
hanyalah untuk kehidupan akherat belaka.
c. Golongan kecil, yang mencoba menyesuaiakan 1. Pemrakarsa pendiri HMI adalah Lafran Fane
diri dengan kemajuan zaman selaras dengan 2. Pendiri-pendiri HMI adalah : Lafran pane, Karnoto
ujud dan hakekat agama Islam. Zarkasyi, Dahlan Hussin, Maisaroh Hilal, Suwali,
Yusdi Ghazali, Mansyur, Siti Zairah, M. Anwar,
D. Kondisi Perguruan Tinggi Hasan Basri, Marwan, Zulkarnaen, Tayeb Razak,
Perguruan tinggi di pengaruhi oleh sistem Toha Mashudi, Bidron Hadi.
pendidikan barat yang mengarah kepada sekulerisme 3. Pengurus pertama HMI dibentuk tgl 5 Feb 1947
yang meninggalkan agama dalam setiap aspek 4. Pelanjut/penerus yaitu pengurus besar HMI
kehidupan ummat manusia. Dari hal tersebut muncul pilihan kongres I HMI.
dua golongan masyarakat yaitu satu berkiblat ke barat Ada 2 peristiwa besar yang mengikuti lahirnya HMI :
dan yang lain berkiblat ke Islam, di Yogjakarta sudah 1. Maulid nabi besar Muhammad SAW.
berdiri PMY (Pergerakan Mahasiswa Yogjakarta) yang 2. Ditandatanganinya perjanjian Linggarjati.
bersifat non agama dan non politik. PMY anderbouw
dari Partai Sosialis Indonesia (PSI) yang berhaluan Gagasan Dan Visi Pendiri HMI
Komunis. A. Gagasan Pembangunan Pemikiran Keislaman
Dengan adanya pengaruh scularisme di
kalangan Perguruan tinggi dan Kemahasiswaan, hal ini B. Gagasan dan Visi Perjuangan Budaya
menyebabkan krisis keseimbangan antara dunia dan 1. Aspek Politik
akhirat. Dan dalam persepsi pada waktu itu kalau Bangsa Indonesia tidak akan pernah berhasil
tidak bisa dansa, belum bisa dikatakan mahasiswa. meraih cita-citanya tanpa adanya
kemerdekaan.
Saat Berdirinya HMI 2. Aspek Ekonomi
Sebelum lahirnya HMI di Yogjakarta telah ada Adanya motivasi untuk pengembangan
GMY (Gerkan Mahasiswa Yogjakarta) yang merupakan ekonomi dalam rangka meninggikan derajat
organisasi non politik dan non agama, dengan bangsa Indonesia.
pimpinan I adalah Midono Ahmad. Organisasi ini tidak 3. Aspek pendidikan
bisa menyanggupi kebutuhan bangsa Indonesia. (Berhubungan dengan wawasan Nusantara)
Dengan melihat kondisi di atas Gagasan 4. Aspek Kebudayan
untuk mendirikan HMI sudah timbul pada bulan Membersihkan ajaran Islam dari unsur-unsur
November 1946 yang digemakan oleh Lafran Pane kebudayan non Islam
(mahasiswa tingkat I STI). Sudah beberapa kali 5. Aspek Agama
diadakan pertemuan antara mahasiswa tapi belum Meninggikan syi’ar agama Islam.
didirikan masih ada yang menentang untuk
mendirikan HMI walaupun sudah ada yang menerima.
C. Visi Keislaman dan Kebangsaan sebagai Pada fase ini perlu dicatat peristiwa
Komitmen Perjuangan HMI bersejarah yaitu di Gedung Seni Sono Yogyakarta
Tujuan HMI Waktu itu : diadakan Kongres Muslimin Indonesia II yaitu tanggal
1. Mempertahankan kemerdekaan negara 20 – 25 Desen\mber 1949 dengan keputusan :
Indonesia dan meninggikan derajat bangsa 1. Mendirikan badan penghubung,
Indonesia. (wawasan kebangsaan) pengkoordinir kerja sama antar segala
2. Mensyiarkan Islam (Wawasan ke Islaman). organisasi Islam, politik, ekonomi, sosial dan
Tujuan ini dikuatkan oleh Jenderal kebudayaan.
Soedirman dalam pidatonya pada waktu Dies 2. Meyatakan organisasi Pelajar Islam bernama
Natalis HMI tanggal 5 Februari 1948 bahwa, HMI Pelajar Islam Indonesia.
bukan hanya milik umat Islam tetapi HMI adalah 3. Hanya satu organisasi Mahasiswa Islam yaitu
harapan bangsa Indonesia. HMI.

Reaksi-Reaksi Atas Kelahiran HMI B. HMI dalam Fase Pertumbuhan dan Konsolidasi
1. Dari Persyerikatan Mahasiswa Yogyakarta (PMY) Bangsa
Reaksi dari PMY adalah bersifat ideologis, HMI Karena akibat ikut terjunnya anggota HMI
dianggap saingan takut kehilangan pengaruh kegelanggang medan pertempuran, maka terjadi
serta kekurangan anggota. Mereka kevacuman dalam tubuh HMI. Setelah adanya
mempropaganda bahwa HMI akan bubar dan penyerahan kedaulatan Rakyat maka mahasiswa-
mati tapi kenyataannya mereka yang mati dan mahasiswa yang berminat melanjutkan kuliahnya
bubar. mulai muncul. Sejak tahun 1950 diusahakan
2. Dari GPII (Gerakan Pemuda Islam Indonesia) mengadakan konsolidasi dan bulan Juli 1951 PB HMI
Reaksi dari GPII bukan bersifat idiologis tapi dipindahkan dari Yogyakarta ke Jakarta.
kurang pengertian. GPII merasa dirugikan. Dalam fase ini diadakan kegiatan sebagai berikut
Dikatakan bahwa Mahasiswa juga 1. Pembentukan cabang-cabang baru,
pelajar/pemuda karena GPII ada seksi pelajar 2. Menerbitkan mass media, Criterium, Cerdas
karena itu tidak perlu didirikan organisasi sejak 1 Agustus 1954 Media.
mahasiswa. Seksi pelajar ini dilepas dan di 3. 7 kali Kongres, 8 kali perubahan AD/ART
Yogyakarta didirikan PII (Pelajar Islam 4. Pengesahan atribut-atribut HMI (lambang,
Idonesia) tanggal 4 Mei 1947. bendera, muts, Hymne HMI
3. Dari Pelajar Islam Indonesia (PII) 5. Merumuskan tafsir azas HMI
Dikalangan PII banyak terdapat anggota GPII, 6. Pembentukan Badko
maka reaksi terhadap kelahiran HMI terdengar 7. Menetapkan Metode Training HMI
ikalangan PII. Dalam Kongres I PII di Surakarta 8. Pembentukan lembaga-lembaga HMI
tanggal 14 s/d 16 Juli 1947 Lafran Pane hadir Menghadapi Pemilu 1955, penegakan
walaupun tidak diundang dan duduk dibagian independensi HMI, mendesak Pemerintah agar
belakang, tidak diperkenankan berbicara atas dikeluarkan UU Perguruan tinggi, pelaksanaan
nama PB HMI, karena PII menganggap HMI pelajaran Agama dan mengeluarkan pernyataan
tidak ada. bahwa Komunisme bertentangan dengan Islam dan
Dan waktu Konferensi Besar PII di mengeluarkan konsep “peranan agama dalam
Ponorogo tanggal 4 s/d 6 Nopember 1947 , Lafran pembangunan”.
pane selaku Wakil Ketua PB HMI dapat hadir
walau tidak di undang. Masalah HMI telah C. HMI dalam Fase Tantangan Kelahiran Orde Baru
ditetapkan dalam suatu konferensi dam Lafran Dendam kesumat PKI terhdap HMI timbul
Pane diminta untuk menjelaskan. sejak pemberontakan PKI Madiun, setelah Masyumi
dan GPII berhasil dipaksa bubar oleh PKI, HMI
Fase-Fase Perjuangan HMI dianggap sebagai kekuatan ketiga dari umat Islam.
A. HMI dalam Fase Perjuangan Fisik Tujuan pembubaran HMI oleh PKI adalah untuk
Semua kekuatan HMI pada fase ini dikerahkan memotong kader-kader umat Islam yang dicetak HMI.
untuk membantu Pemerintah ikut aktif dalam Perang Dalih yang dibuat PKI untuk membubarkan HMI
Kemerdekaan baiki langsung memegang senjata atau adalah dengan mengatakan HMI anti UUD 45,
sebagai staf penghubung. Untuk menghadapi Pancasila dan Bung Karno. HMI terlibat
pemberontakan PKI di Madiun 18 september 1948 PRRI/PERMESTA.
Wakil ketua PB HMI Ahmad Tirtosudiro membentuk Barisan penggayang yaitu PKI, PARTINDO dan
Corps Mahasiswa (CM) dengan komandan Hartono, PNI beserta anderbouw-anderbouwnya. Di tambah
wakil Ahmad Tirtosudiro ikut menumpas PKI dengan organisasi lain, mass media, surat kabar dan kantor
mengerahkan anggota pergi kegunung-gunung untuk berita antara untuk membuat public opini. Dekan
membantu pasukan pemerintah. Pada tanggal 6 fakultas Hukum Universitas Brawijaya melarang HMI
Februari 1948 diadakan resepsi peringatan Dies di fakultas tersebut. Memecat HMI dari Perhimpunan
Natalis I HMI. Panglima Besar Angkatan Perang Persyerikatan Mahasiswa Islam, menyingkirkan
Jenderal Soedirman, ketika memberikan sambutan alumni HMI dari berbagai instansi. Menuduh HMI
dalam acara tersebut, disamping diartikan sebagai membikin onar dimana-mana.
Himpunan Mahasiswa Islam juga diartikan sebagai Pada waktu penutupan Kongres II
Harapan Masyarakat Indonesia. Consenterasi Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI)
DN Aidit menghasut masa CGMI dengan mengatakan Konsep tauhid terdapat pada mukadimah, pasal
bahwa soal HMI adalah soal kecil kalau laki-laki tidak 22,23,42 dan akhir pasal 47.
bisa membubarkan HMI lebih baik pakai kain saja. • Persatuan dan kesatuan
CGMI menuntut kepada Bung Karno supaya Terdapat pada pasal 1,15,17,25 dan 37.
mengomandokan pembubaran HMI. HMI tidak • Persamaan dan keadilan
dibubarkan. PKI tidak mencapai tujuannya untuk Terdapat pada pasal 13,15,16,22,24,37,40.
membubarkan HMI sebelum Gestapu, daripada • Kebebasan beragama
didahului lebih baik mendahului. Terdapat pada pasal 25.
Tanggal 1 Oktober 1965 dipagi hari utusan PB • Bela negara
HMI menemui Pangdam V Jaya, yang menyampaikan Tersirat dalam pasal 24,37,38,dan 44.
bahwa pemberontakan itu dilakukan oleh PKI dan • Pelestaraian adat yang baik
HMI akan memberikan bantuan apa saja yang diminta Pada pasal 2 –10. Adat yang dipertahankan seperti
untuk menumpas PKI. Tanggal 25 Oktober 1965 gotong-royong dalam pembayaran diat dan
Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) didirikan tebusan tawanan.
atas inisiatif Wakil Ketua PB HMI Mar’i Muhammad.
Tanggal 10 Januari 1966 TRITURA dicetuskan, tanggal Mukaddimah AD HMI
11 Maret 1966 PKI dan Organisasi massanya diseluruh
Indonesia di bubarkan dan dinyatakan sebagai Alinea I :
organisasi terlarang. Tanggal 12 Maret 1967 Presiden 1. Islam ajaran yang haq dan sempurna (Ali Imran
Soekarno diturunkan dari tahta kepresidenan dan 19)
diganti oleh Soeharto sebagai Pejabat Presiden. 2. Fitrah Manusia : Hanif / cendrung kepada
kebenaran (Al A’raf 172)
D. HMI dalam Fase Pembangunan dan Modernisasi “Ketika ditanya oleh Allah Siapa Tuhan-mu,
Bangsa bukankah aku”
Partisipasi HMI dalam pembangunan : Betul, Engkau tuhan kami, kami menjadi saksi’.
1. Partisipasi dalam pembentukan situasi dan Hadist Nabi
iklim Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan suci
2. Partisipasi HMI dalam pemberian konsep- (fitrah, siap menerima kebenaran) Islam.
konsep 3. Khalifah fil-ardi (Al Baqarah 30)
3. Partisipasi HMI dalam bentuk pelaksanaan. 4. Pengabdian diri (Az Zariat 56)

Konstitusi HMI Alinea II


Azas keseimbangan (Al Qasas 77)
• Duniawi – ukhrawi, Individu – sosial, Iman, ilmu
dan Amal
Konstitusi
Hadist Nabi :
Bentuk peraturan perundangan yang tertinggi
Beramallah kamu seolah-olah kamu akan mati
yang menjadi dasar dan sumber bagi semua peraturan
besok pagi dan berusahalah kamu seolah-olah kamu
perundangan di bawahnya dalam suatu
hidup selama-lamanya.
organisasi/negara.
Alinea III
Syarat yang harus dimiliki agar konstitusi menjadi
1. Kemerdekaan merupakan rakhmat Allah SWT
penentu arah, tindakan dan program (sebagai dasar
At-Taubah 41, Al-Baqarah 105, Yunus 25
pijakan) :
2. umat Islam wajib mengisi kemerdekaan (fungsi
1. Bentuknya
umat Islam)
Sebagai naskah tertulis yang merupakan
Al-Anfal 61, Al-Jum’ah 10, Ar-Ra’du 11
perundangan yang tertinggi yang berlaku dalam
3. Adil dan makmur.
suatu organisasi/negara.
2. Isinya
Alinea IV
Merupakan peraturan yang bersifat fundamental.
1. Fungsi generasi muda Islam
Artinya tidak semua masalah yang penting harus
2. Orientasi pengabdian kepada Allah SWT. (Az
dibuat, melainkan hal-hal yang bersifat pokok,
Zariat 56)
dasar atau azas-azasnya saja.
Syarat-syarat HMI sebagai organisasi Kader (menurut
Sifat-sifat Konstitusi :
ahmad wahib)
• Universal 1. Mendidik anggotanya yang sadar bukat penurut.
• Fleksibel 2. Mengutamakan kejernihan rasio daripada
• Luwes. kehangatan egitasi dan demagogi yang karenanya
tak akan bersigat isolatif dan membuka diri bagi
PAGAM MADINAH dialog dengan segala ide.
Prinsip-prinsip umum atau pokok-pokok pikiran 3. Pimpinannya secara periodik terus bergantian.

• Monoteisme
4. Anggota-anggota mendapat saluran untuk b. Memiliki kemampuan teoritis, mampu
meningkatkan diri bahkan distimulir (dipaksa) memformulasikan apa yang diketahui dan
untuk meningkatkan diri. dirahasiakan. Dia selalu berlaku dan
5. Tidak mengutamakan besarnya jumlah anggota menghadapi suasana sekelilingnya dengan
melainkan tingginya kualitas anggota. penuh kesadaran.
6. Daya kreasi dan semangat kritis anggota c. Sanggup berdiri sendiri dengan lapangan ilmu
dihormati dan kemerdekaan jiwa diransang. pengetahuan sesuai dengan jurusan ilmu yang
7. Dihidupkan kompetisi di antara anggota. dipilihnya baik secara teoritis maupun teknis
8. Membangkitkan semangat percaya diri sendiri dan sanggup bekerja secara ilmiah yaitu
dan membunuh setiap bentuk pemberoan. secara bertahap, teratur, mengarah pada
9. Penghormatan terhadap nilai-nilai pribadi dan tujuan sesuai dengan prinsip-prinsip
pengikisan prinsip-prinsip. perkembangan.
10. Prngurus selalu mengikuti kemajuan yang 2. Kualitas Insan Cita Pencipta
diperoleh tiap-tiap anggota. a. Sanggup melihat kemungkinan-kemungkinan
11. Anggota-anggotanya adalah mereka yang masih lain yang lebih dari sekedar yan ada dan
punya potensi untuk mengembangkan diri. bergairah besar untuk menciptakan bentuk-
12. Struktur organisasi dan mekanismenya diatur bentuk baru yang lebih baik dan bermanfaat
sesuai dengan tujuan dari proses perkaderannya. dengan bertolak dari apa yang ada.
13. Selalu mengadaka eksperimen-eksperimen bagi b. Berjiwa penuh dengan gagasan-gagasan
pengembangan pikiran baru. kemajuan, selalu mencari perbaikan dan
14. Sesuai dengan fungsinya yaitu pengembangan pembaharuan.
individu, maka anggotanya merupakan suatu flux c. Bersifat independen dan terbuka tidak isolatif
dan karenanya tidak permanen. insan yang menyadari dengan sikap demikian
potensi kreatifnya dapat dikembangkan dan
menemukan bentuk yang indah-indahnya.
d. Dengan ditopang kemampuan akademisnya
dia mampu melaksanakan kerja kemanusiaan
Mission HMI yang disemangati ajaran Islam.
3. Kualitas Insan Cita Pengabdi
a. Ikhlas dan sanggup berkarya demi
Mission : Tugas dan tanggungjawab yang diemban kepentingan orang banyak atau untuk sesama
umat manusia.
Mission HMI : Ide dasar kelahiaran HMI yakni : b. Sadar membawa tugas insan pengabdi bukan
1. Mempertahankan kemerdekaan negara Republik hanya membuat dirinya baik tetapi juga
Indonesia dan mempertinggi derajat rakyat membuatkondisi sekelilingnya menjadi baik.
Indonsia c. Insan akademis pencipta dan pengabdi adalah
2. Meningkatkan dan menyebarkan agama Islam insan yang pasrah cita-citanya yang ikhlas
(Ide dasar pertama disebut komitmen dan mengamalkan ilmunya untuk kepentingan
wawasan kebangsaan dan kedua disebut komitmen sesamanya.
dan wawasan ke-Islaman) 4. Kualitas Insan Cita bernafaskan Islam
• Kesatuan dari kedua wawasan ini disebut a. Islam telah menjiwai dan memberikan
wawasan integralistik, yakni cara pandang yang pedoman pola pikir dan pola lakunya tanpa
utuh melihat bangsa Indonesia terhadap tugas dan memakai merek Islam. Islan akan menjadi
tanggungjawab yang harus dilakukan sebagai pedoman dalam berkarya dan mencipta
warga negara dan umat Islam Indonesia. sejalan dengan mission Islam. Dengan
demikian Islam telah menafasi dan menjiwai
Rumusan mission HMI ke dalam tujuan HMI karya-karyanya.
“Terbinanya Insan akademis pencipta, pengabdi yang b. Ajaran Islam telah berhasil membentuk unity
berdasarkan Islam dan bertangungjawab demi of personality dalam dirinya. Nafas Islam
terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi telah membentuk pribadi yang utuh tercegah
Allah SWT.” dari split personality tidak pernah ada dilema
antara dirinya sebagai warga negara dan
Rumusan 5 kualitas Insan Cita HMI dirinya sebagai muslim. Insan ini telah meng-
1. Kualitas Insan Cita Akademis integrasi-kan masalah suksesnya
2. Kualitas Insan Cita Pencipta pembangunan Nasional bangsa ke dalam
3. Kualitas Insan Cita Pengabdi suksesnya perjuangan umat Islam Indonesia
4. Kualitas Insan Cita bernafaskan Islam dan sebaliknya.
5. Kualitas Insan Cita yang bertanggungjawab atas 5. Kualitas Insan Cita yang bertanggungjawab atas
terwujdunya masyarkat adil makmur yang terwujdunya masyarkat adil makmur yang
diridhoi Allah Subhanallahuta’ala. diridhoi Allah Subhanallahuta’ala
a. Berwatak, sanggup memikul akibat-akibat
1. Kualitas Insan Cita Akademis darip erbuatannya sadar bahwa menempuh
a. Berpendidikan tinggi, berpengatahuan luas, jalan yang benar diperlukan adanya
mampu berfikir rasional, objektif dan kritis. keberanian moral.
b. Spontan dalam menghadapi tugas responsif nasional melakukan partisipasi aktif,
dalam menghadapi persoalan-persoalan dan konstruktif secara konstitusional terhadap
jauh dari sikap apatis. perjuangan bangsa pencapaian cita-cita
c. Rasa tanggungjawab dan rasa taqwa kepada nasional, hanya komit dan tunduk pada
Allah SWT, yang menggugah untuk kebenaran dan tidak tunduk dan komit
mengambil peran aktif dalam suatu bidang kepada kepentingan ataupun organisasi
dalam mewujudkan masyarkaat adil dan manapun.
makmur yang diridhoi Allah SWT.
d. Korektif terhadap setiap langkah yang Prinsip-prinsip Independensi HMI dalam
berlawanan dengan usaha mewujudkan implementasi :
masyarakat adil dan makmur. 1. Anggota HMI terutama aktivitasnya dalam
e. Percaya pada diri sendiri dan sadar akan melakukan tugas dan tanggungjawab
kedudukannya sebagai Khalifah fil ardhi yang organisasi harus tunduk kepada ketentuan-
harus melaksanakan tugas-tugas ketentuan organisasi dalam melaksanakan
kemanusiaan. program-program organisasi, oleh karena itu
tidak di perkenankan melakukan kegiatan-
Hakekat keberadaan HMI kegiatan dengan membawa nama organisasi
1. HMI sebagai organisasi Mahasiswa (pasal 7 AD atas kehendak pihak luar manapun juga.
HMI). Makna HMI sebagai organisasi mahasiswa 2. Anggota HMI terutama aktivitasnya tidak
adalah organisasi yang menghimpun mahasiswa dibenarkan mengadakan komitmen dalam
yang menuntut Ilmu Pengetahuan di Perguruan bentuk apapun dengan pihak luar selain
Tinggi, (Akademi/Universitas/Institut/Sekolah segala sesuatu yang telah ditetapkan dan
Tinggi) atau yang sederajat memiliki ciri-ciri diputuskan secara organisatoris.
kemahasiswaan. 3. Alumni HMI senantiasa diharapkan untuk
Ciri-ciri kemahasiswaan adalah : aktif berjuang meneruskan dan
1. Ilmiah mengembangkan watak independensi etis
2. Kritis dan analitis dimanapun mereka berada dan berfungsi
3. Rasional dan objektif sesuai dengan minat dan dan profesinya
4. Sistematis dalam rangka membawa hakekat missi HMI.
2. HMI sebagai organisasi yang berazaskan Islam Menganjurkan serta mendorong Alumni HMI
(pasal 3 AD HMI), Makna HMI sebagai organisasi untuk menyalurkan aspirasinya secara tepat
yang ber-Azas-kan Islam adalah organisasi yang melalui semua jalur pengabdian baik jalur
menghimpun mahasiswa yang beragama Islam organisasi profesi, kewiraswastaan, lembaga-
dimana segera individu dan organisatoris lembaga pemerintah, wadah aspirasi politik,
memiliki ciri-ciri ke-Islaman dan menjadikan lembaga-lembaga sosial dan jalur-jalur
Alquran sebagai sumber norma, sumber nilai, lainnya yang semata-mata karena hak dan
sumber inspirasi dan sumber aspirasi yang tanggungjawab dalam rangka merealisasi
bersumberkan Alquran dan Sunnah di dalam kehidupan masyarakat adil makmur yang
setiap aktivitas dan dinamika organisasi. diridhai Allah SWT.
3. HMI sebagai organisasi yang bersifat Independen
(pasal 6 AD HMI), Makna HMI yang bersifat Fungsi dan Peran HMI :
Independen adalah watak organisasi yang selalu 1. HMI berfungsi sebagai organisasi Kader (pasal 8
tunduk dan berorientasi kepada kebenaran, AD HMI), Makna HMI sebagai organisasi yang
sehingga setiap kiprah individu dan dinamika berfungsi Perkaderan adalah organisasi
organisasi dalam bermasyarakat, berbangsa dan Mahasiswa yang beridentitaskan Islam yang
bernegara mempunyai pola pikir, pola sikap dan melakukan perkaderan, dimana seluruh aktivitas
pola laku tidak terikat dan tidak mengikatkan diri yang dilakukan berorientasi kepada proses
secara organisatoris dengan kepentingan atau kaderisasi, sehingga HMI berfungsi hanya dan
organisasi apapun, sesuatu yang dilakukan tidak selalu dalam membentuk kader-kader Muslim,
atas kehendak dan paksaan dari pihak lain. Intelaktual yang Profesional.
Independensi HMI dapat dilihat dari dua dimensi : 2. HMI berperan sebagai Organisasi perjuangan
1. Independensi Etis : Sikap dan watak HMI yang (pasal 9 AD HMI), Makna HMI berperan sebagai
termanifestasikan secara individu dan organisasi perjuangan adalah dengan fungsinya
organisasi dalam dinamika berfikir, bersikap sebagai organisasi kader, selalu melakukan dan
dan berperilaku baik dalam habluminallah membentuk kader bangsa yang muslim,
(hubungan dengan Allah) dan habluminannas intelektual dan profesional dimana seluruh kader
(hubungan sesama manusia) sesuai dengan HMI ditujukan untuk kepentingan bangsa secara
fitrah kemanusiaannya yakni tunduk dan keseluruhan, sehingga para Kader HMI siap dan
patuh kepada kebenaran (hanif). dapat dimanfaatkan oleh seluruh golongan yang
2. Independensi Organisatoris : Watak HMI ada ditengah-tengah masyarakat selagi tujuannya
yang teraktualisasi secara organisasi di dalam tidak bertentangan dengan mission HMI.
kiprah dinamika Intern organisasi maupun Hubungan Mission secara Integral
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa Hubungan antara identitas, azas, tujuan, sifat,
dan bernegara dalam keutuhan kehidupan status, fungsi dan peran HMI secara integral adalah
dimaksudkan dalam pencpaian dan memperjuangkan - Adanya suatu pola berpikir yang secara
Mission HMI secara utuh dan menyeluruh satu sama luas (logika)
lain bersifat saling berpengaruh dan menentukan yang - Sifat analitik dari proses berfikirnya
tidak bisa dipisah-pisahkan. (analisis ada langkah-langkah dalam
Dalam diri seorang anggota HMI Yang bernuansa berfikir yaitu harus rasional [pikiran] dan
independen harus empiris [fakta-takta]).
1. Senantiasa memperdalam hidup kerohanian agar 2. Logika (cara menarik kesimpulan)
menjadi luhur dan bertaqwa kepada Allah SWT Dalam logika ada yang dilakukan secara
2. Selalu tidak puas dan berkemauan keras untuk induktif dan deduktif. Secara induktif
mencari kebenaran, HMI hanya komit dengan kesimpulan yang bersifat umum, deduktif
kebenaran. kesimpulan yang berisifat khusus. Induktif
3. Jujur pada dirinya dan pada orang lain dan tidak merupakan cara berfikir dimana ditarik
mengingkari hati nuraninya. ksimpulan yang bersifat umum dari kasus
4. Teguh dalam pendirian dan objektif rasional jika yang bersifat khusus. dan Deduktif sebaliknya.
berhadapan orang yang berpendirian berbeda. 3. Sumber Pengetahuan
5. Bersifat kritis dan berfikir bebas dan kreatif. Pengetahuan itu didapat dalam proses
penalaran baik yang berdasarkan rasio atau
dari pengalaman.
Filsafat Ilmu 4. Kriteria Kebenaran
Ontologi (Hakekat apaya yang dikaji)
A. Filsafat dan Ilmu Pengetahuan • Metafisika, Asumsi, Peluang, beberapapa
Filsafat ditegakkan atas dasar Ilmu Pengetahuan asumsi dalam ilmu, batas-batas penjelajahan
tentang matematika dan alam, bukan atas dasar ilmu.
agama. Ilmu berkembang dengan sangat pesat. Pada
Ketahuilah apa yang akan tahu dan ketahuilah apa dasarnya cabang-cabang ilmu tersebut berkembang
yang akan tidak tahu. dari dua cabang utama yaitu Filsafat alam yang
Filsafat berasal dari kata Philos dan Sopies yang kemudian menjadi rumpun Ilmu-ilmu Alam dan
berarti cinta kebenaran. Filsafat moral yang kemudian berkembang kedalam
Filsafat mencakup tiga segi yakni ilmu-ilmu sosial. Ilmu alam bertujuan mempelajari zat
• Logika yaitu Apa yang disebut benar dan apa yang membentuk alamm semesta sedangkan ilmu
yang disebut salah. sosial memperlajari tentang manusia.
• Etika yaitu Manapa yang dianggap baik dan Efoistimologi (Cara mendapatkan pengetahuan)
mana yang dianggap buruk. • Dari pengalaman-pengalaman yang dialami
• Estetika yaitu Apa yang termasuk indah dan atau dirasakan (intuisi)
yang termasuk jelek. • Metoda Ilmiah
Kemudian bertambah lagi dengan : Berfikir merupakan kegiatan mental yang
• Metafisika yaitu Teori tentang ada : Tentang menghasilkan pengetahuan.
hakekat keberadaan zat, tentang hakekat Pengetahuan Ilmiah yaitu sifat rasional dan diuji yang
pikiran serta kaitan antara zat dan pikiran. memungkinkan pengetahuan itu disusun dan dapat
• Politik yaitu kajian mengenai orgaoisasi sosial diadakan.
/ pemerintah yang hdeal. Teori Ilmiah harus memenuhi dua syarat Ilmu yaitu :
Kelima cabang utama ini kemudian berkembang • Harus konsisten dengan teori-teori
dengan filsafat bidang kajian yang lebih spesifik, sebelumnya yang memungkinkan tidak
seperti : Efistimologi, etika, estetika, metafisika, terjadinya kontradiksi dalam teori keilmuan
politik, filsafat agama, filsafat ilmu, filsafat pendidikan, secara keseluruhan dan cocok dengan fakta-
filsafat hukum, filsafat sejarah dan filsafat matematika. fakta empiris.
Syarat-syarat Metode Ilmiah :
Filsafat ilmu merupakan bagian dari Efistimologi : 1. Harus Objektif yaitu sesuai dengan objeknya
• Ontologis (objek dari pengetahuan) melalui pengindraan dan fakta empiris.
• Efistimologi (cara memeperoleh 2. Metodik yaitu cara-cara tertentu yang teratur dan
pengetahuan) terkontrol.
• Aksiologi (untuk apa pengetahuan itu 3. Sistematik yaitu tersusun dalam suatu sistem
dipergunakan). tidak berdiri sendiri tapi saling berkaitan.
B. Dasar-dasar Pengetahuan 4. Universal yaitu berlaku umum dimana semua
1. Penalaran orang akan memperoleh hasil yang sama dengan
Manusia adalah satu-satunya makluk yang eksperimen yang sama.
mengembangkan pengetahuan penalaran Langkah-langkah Metode Ilmiah
merupakan suatu proses berfikir dalam 1. Perumusan Masalah
menarik sesuatu kesimpulan yang berupa Yaitu merupakan pertanyaan mengenai objek
pengetahuan. Dalam penalaran ini kita harus empiris yang jelas batas-batasnya serta dapat
berfikir. diidentifikasikan faktor-faktor yang terkait.
Ciri-ciri Penalaran : Pertanyaan terhadap objek (What, Why, How).
2. Penyusunan Kerangka Berfikir dalam Pengujian
Hipotesa
Yaitu argumentasi yang menjelaskan hubungan Filsafat barat ini berasal dari Yunani (Greece).
yang memungkinkan terdapat faktor yang saling Beberapa filosof terkenal dari Yunani yaitu :
berkaitan dan membentuk konstelasi a. Sokrates (469 – 399 SM)
permasalahan. Sokrates mendasarkan seluruh
3. Perumusan Hipotesis argumentasi atas definisi yang objektif
Yaitu Jawaban sementara atau dugaan terhadap dan valid (sah). Pemikiran Sokrates
pertanyaan yang diajukan. bergerak kedua arah yaitu ke luar dan ke
4. Pengujian Hipotesis dalam. Ke luar untuk mencari definisi
Yaitu merupakan usaha mengumpulkan fakta- objektif dan ke dalam untuk menemukan
fakta yang relevan dengan hipotesa dengan hakikat diri, jiwa yang menurut dia
hipotesis untuk memperlihatkan fakta-fakta adalah sumber kebenaran.
pendukung.
5. Penarikan Kesimpulan b. Plato (427 – 347 SM)
Penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan Tema yang dominanmuncul adalah
ditolak atau diterima. Hipotesis yang diterima dualisme metafisika yaitu antara real dan
merupakan pengetahuan ilmiah. aktual. Pandangannya terhadap
Pengetahuan ilmiah yaitu pengetahuan yang ketuhanan adalah bahwa Tuhan adalah
tersusun secara sistematis. dzat primordial yang berisikan seluruh
Struktur pengetahuan ilmiah : unsur asli alam.
• Konsep c. Aristoteles (384 – 322 SM)
• Fakta Beliau murid Plato selama 20 tahun,
• Generalisasi mulai sejak usia 18 tahun. Arsitoteles
• Teori membagi filsafat kepada divisi teoritis,
• Hukum yaitu kebenarannya sudah teruji dan praktis dan puitis. Filsafat teoritis terdiri
tinkat kebenarannya tertinggi. dari matematika, fisika dan methafisika.
Filsafat praktis membahas praktek atau
Aksiologi ( Nilai Guna Ilmu) penerapan teori etika dan politik.
• Ilmu dan moral Sedangkan filsafat puitis menganalisa
• Tanggungjawab sosial. estetika, reaksi emosional, syair, seni dan
drama.
Keunggulan metode ilmiah d. Plotinus (205 – 70 SM)
Dapat membentuk sikap ilmiah Doktrin sentral Plotinus adalah tiga
a. Objektif dan adil realitas yaitu Jiwa (soul), Akal (nous) dan
b. Menyadari bahwa kebenaran ilmiah tidak absolut Yang Baik (the god).
(kebenaran ilmu sifatnya sensitif). 2. Filsafat Barat Skolastik
c. Tidak percaya pada tahyul, astrologi Filosof-filosof terkenal semasa Skolastik :
d. Mendorong rasa ingin tahu lebih banyak. a. John Scotus Erigena (810 – 877)
e. Tidak menyebabkan berprasangka dan dapat b. Santo Anselm (1033 – 1109)
menerima pendapat orang lain. c. Roscellinus (1050 – 1121)
Keterbasan Metode ilmiah d. Peter Abelard (1079 – 1142)
a. Keterbatasan panca indra Yang di atas adalah periode pertama yang
b. Kekeliruan mengumpulkan fakta sehingga keliru mengarah pada Neo Platonisme, sedangkan
menarik kesimpulan. priode kedua adalah Aristotelianisme dengan
- Merasa yaitu banyak menggunakan filing tokoh sebagai berikut :
(berasal dari pengalaman) a. Albertus Magnus (1193 – 1280)
- Berfikir yaitu tidak menggunakan filing b. Thomas Aquino (1296 – 1650)
tapi - menggunakan fakta. c. William Occam (1280 – 1347)
- Apriori yaitu penilaian terhadap fakta d. Roger Bacon (1214 – 1294)
tanpa observasi, wawancara dan 3. Filsafat Barat Modern
eksprimen. Tokoh-tokohnya antara lain :
- Berfikir kritis yaitu berfikir dengan a. Francis Bacon (1561 – 1626)
membuat jarak dengan objek. b. Rene Descartes (1596 – 1650)
- Kritis yaitu membuat jarak c. John Locke (1632 – 1704)
- Subjektif yaitu menilai sesuatu sesuai d. Jean Jaques Rousseau (1712 – 1778)
dengan kita Aliran-aliran dalam filsafat modern :
- Objektif yaitu menilai sesuatu sesuai a. Rasionalisme
dengan objek. b. Empirisme
c. Idealisme
C. Islam dan Filsafat d. Utilitarianisme
e. Positivisme
D. Perodesasi Filsafat 4. Filsafat Barat Kontemporer
1. Filsfat Barat Klasik Pemikiran ini adalah pragmatisme, dengan
pelopornya Charles Peirce (1939 – 1914).
5. Filsafat Timur
Para pakar membagi pemikiran Hindu kepada Nilai Dasar Perjuangan (N
emat episode :
a. Periode Weda (1500 – 600 SM)
DP)
Diawali dengan perkembangan Hindu
yang banyak menyerap mitologi, ritual
dan doktrin. Sejarah Perumusan NDP
b. Periode Wiracarita (600 – 200 SM) Sampai pada fase pertumbuhan pedoman
Berkembangnya karya epik perjuangan HMI yang mendasar dan sistematis belum
kepahlawanan, Hiakayat Ramayana dan ada, setelah fase berikutnya baru disusun Nilai-nilai
Mahabrata timbul pada episode ini. Dasar Perjuangan (NDP) dan pada Kongres XVI di
c. Periode Sutra-stra (200 SM – abad ke-16) Pada NDP diubah menjadi NIK. Pada prinsipnya
d. Periode Skolastik – Modern (abad 9 kandungan isi dari NDP tidak berobah hanya saja yang
sampai sekarang) berobah adalah nama dari NDP menjadi NIK. Ini
Pemikiran ini berawal dari Arab-Islam didasari atas pertimbangan politik yakni setelah
kemudian Persia dan Belakangan Barat. keluarnya undang-undang no.5 tahun 1985 yang
Kemudian adalagi filsafat Cina yang sudah menyatakan bahwa Pancasila adalah satu-satunya
cukup tua dan dimulai jauh sebelum Masehi. azaz organisasi kemasyarkatan.
Periode ini Periode Kuno, pertengahan dan
Modern Kontemporer.
Adalagi filsafat Japang yang tak kalah Kronologis lahirnya NDP di latar belakangi oleh :
pentingnya yang banyak dipengaruhi oleh 1. Keadaan negara
Konfusianisme, peradaban Cina, Buddhieme Seperti kita ketahui bahwa bangsa Indonesia
dan Kebudayaan India, serta belakangan sekitar tahun 1966 – 1968 tengah mengalami
banyak dipengaruhi oleh Barat. perbaikan dari segi infra struktural maupun supra
6. Filsafat Islam struktur, karena bangsa Indonesia baru dilanda
Filosofis masuk ke dalam Islam melalui badai penghianatan PKI.
filsafat Yunani yang dijumpai ahli-ahli pikir 2. Keadaan umat Islam
Islam di Suria, Mesopotamia, Persia dan Nurcholis Majid dalam bukunya HMI Menjawab
Mesir. Kemudian timbullah pusat kebudayaan Tantangan Zaman mengungkapkan bahwa Muslim
Yunani di Timur seperti Alexandria di Mesir, Indonesai adalah termasuk yang paling sedikit
Antioch di Suria, Jundisyapur di Mesopotamia ter”Arab”kan. Di Indonesai pemahaman Islam
dan Bectra di Persia. masih dangkal, sehingga masih ada persoalan
Perhatian kepada filsafat meningkat pada yaitu bagaimana menghayati nilai-nilai Islam itu
zaman Khalifah Al Ma’mun (813 – 833 M) sendiri.
putra Harun al Rasyid. Golongan yang banyak 3. Antek-antek PKI mempuyai buku pedoman yang
tertarik pada filsafat Yunani adalah kaum baik
Mu’tazilah seperti Abu al Huzail, al Nazzam, al Untuk memberikan pemahaman terhadap ke-
Jahiz, al Jubba’I dll yang dapat dilihat dari komunis-an, para kader PKI dimasajayanya
pemikiran teologi mereka. (1960-1968) mempunyai buku saku yang bisa
Filosof-filosof Islam lain yang terkenal dibaca dimanapun dan kapan pun. Melihat
sepeerti Ibnu Sina, Ibnu Miskawaih, Imam keadaan ini timbul keinginan Cak Nur untuk
Ghazali, Ibnu Tufail, Ibnu Rusyd dll. menyusun dasar-dasar nilai Islam melalui
Al Ghazali berbeda dengan filosof-filosof lain, kerangka sistematis yang kemudian beliau beri
ia tidak mementingkan filsafat saja tapi juga nama NDI (Nilai Dasar Islam) dengan tujuan NDI
soal hukum, teologi dan sufisme. ini mampu berfungsi sebagai pemahaman global
tentang ajaran Islam.
E. Metode Filsafat 4. Literatur yang tersedia belum memuaskan
Sepanjang sejarah filsafat telah dikembangkan Pada waktu itu para kader HMI masih jarang
berbagai metode berfilsafat, tapi yang menonjol sekali menuangkan ide-ide ke-Islam-an mereka
sbb: dalam bentuk tulisan, salah satu penyebabnya
1. Metode Kritis adalah kesibukan melawan PKI secara fisik.
2. Metode Intuitif
3. Metode Skolastik Pada masa kepengurusan Nurcholis Majid
4. Metode Matematis HMI berusaha membuat pedoman perjuangan dan
5. Metode Empiris Eksperimental pada kongres X, di Palembang ditetapkan menjadi
6. Metode Transedental Nilai Dasar Perjuangan.
7. Metode Dialektis Ahmad Wahib dalam bukunya yang
8. Metode Fenomenologis kontraversial “Pergolakan Pemikiran Islam”
9. Metode Eksistensialisme menuliskan bahwa perumusan NDI tersebut
10. Metode Analitika Bahasa dipengaruhi oleh perjalanan Nurcholis Majid ke
Universitas-universitas di Amerika atas undangan
pemerintah Amerika pada tahun 1968.Hal ini dibantah
oleh Nurcholis Majid dalam bukunya HMI Menjawab
Tantangan Zaman bahwa sebenarnya perjalanan ke II. Pengertian-pengertian Dasar tentang
Amerika tidak berpengaruh banyak terhadap dirinya. Kemanusiaan
Setelah perjalanan ke Amerika diselesaikan, III. Kemerdekaan Manusia (Ikhtiar) dan
Cak Nur melanjutkan perjalanan ke Timur Tengah, Keharusan Universal (Takdir)
dengan menggunakan uang pesangon yang IV. Ketuhanan Yang Maha Esa dan
dihematnya selama di Amerika. Di Timur Tengah Perikemanusiaan
perjalanan dimulai dari Damaskus, Kuwait kemudian V. Individu dan Masyarakat
ke Saudi Arabia, Turki, Lebanon dan Mesir. Di Riyat VI. Keadilan Sosial dan Keadilan Ekonomi
Cak Nur bertemu dengan Dr. Farid Mustafa dan VII. Kemanusiaan dan Ilmu Pengetahuan
mendapat banyak hal dengannya. Selama di Timur
Tengah Cak Nur sering mengadakan diskusi-diskusi
kritis tentang berbagai hal ke-Islam-an.
Sepulangnya Cak Nur dari menunaikan Identitas Mahasiswa
Ibadah Haji atas undangan Mentri Pendidikan Arab
Saudi (Syekh Hasan bin Abdullah Ali) sekitar bulan
April 1969, keinginannya untuk menulis NDI makin Kata Maha (berarti besar, amat, teramat) Siswa
menggebu-gebu dan ia curahkan selama bulan April (pelajar pada akademi, perguruan tinggi) Inti (inti
1969. atau bagian utama, terpenting, sari, pati, pokok isi)
Pemuda (orang muda)
Kedudukan NDP dalam batang tubuh HMI Mahasiswa adalah Seseorang yang menuntut ilmu
NDP merupakan landasan perjuangan HMI dan ini dan terdaftar di Perguruan tinggi.
perlu disosialisasikan pada setiap kader HMI. Tujuan
NDP dalam HMI merupakan alat untuk mencapai missi KEDUDUKAN DAN PERANAN MAHASISWA DALAM
HMI. PERUBAHAN SOSIAL DI INDONESIA
NDP yang merupakan rumusan Idiologi bagii Kedudukan mahasiswa dianggap sebagai golongan
perjuangan HMI mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : menengah/kelas menengah dalam kehidupan
1. Merupakan aspek universal dari Islam masyarakat. Masyarakat (kelas bawah), Mahasiswa
2. Fundamental Fluos (Nilai dasar) (kelas menengah), Pemerintah (kelas elite).
3. Kosmologis (merupakan kajian) Kedudukan dan peranan mempunyai makna yang
4. Tersusun secara global dan intelektual berbeda. Kedudukan (status) dalam pengertian lain
adalah tempat atau keberadaan individu atau
Dalam kehidupan manusia membutuhkan nilai- kelompok masyarakat. Sedangakn peranan (rule)
nilai dan nilai itu didapat dari kebenaran. Bagi umat adalah hak dan kewajiban individu, kelompok sesuai
Islam kebenaran itu adalah Alquran, untuk dengan kedudukannya.
meyakinkani kebenaran Alqur’an ini di perlukan Iman. Mahasiswa sebagai sederhana adalah orang yang
Tanpa keimanan manusia itu tidak akan bisa telah tamat SMU dan melanjutkan kejenjang yang
memperoleh nilai-nilai kebenaran. lebih tinggi (perguruan tinggi). Ide dasar pendirian
perguruan tinggi yaitu untuk menciptakan manusia-
Substansi Islam dan Substansi Pancasila manusia intelektual yang manusiawi, sanggup berpikir
Secara terminologi Islam berarti keselamatan kata dan bekerja untuk masyarakat dan negara.
sifat Islam adalah tunduk dan patuh. Hidup adalah Ciri-ciri mahasiswa antara lain : berpendidikan,
masalah sedangkan fungsi manusia adalah kritis, rasional dan tanggap tehadap lingkungan
menyelesaikan masalah. Manusia yang manusia adalah sekitar sebagai akibat dari pengalaman yang
manusia yang mampu menyelesaikan masalahnya didapatnya di perguruan tinggi. Dalam diri mahasiswa
sesuai dengan fitrahnya sebagai manusia. Fitrah yaitu terdapat tiga dimensi yaitu dimensi intelektual, jiwa
keinginan yang cendrung kepada kebenaran. muda dan idealisme.
Setelah seorang Kader HMI mempelajari, Kedudukan (status) sebagai kaum intelektual,
memahami dan menghayati Nilai Identitas Kader muda dan ideal tersebut menempatkan mahasiswa
(NDP) maka diharapkan terbentuk dalam dirinya tata berada dalam suatu stratifikasi soaial yang berbeda
cara berpikir, bersikap dan bertingkah laku yang khas dengan kelompok masyarakat lainnya.
sebagai kader HMI.
Ciri-ciri khas sebagai kader HMI : Peran Mahasiswa
1. Terbuka, hanya berpihak pada kebenaran Mahasiswa dengan keintelektualan, idealisme dan
2. Dinamis, Kreatif dan progresif menuju ridha Allah jiwa muda mempunyai peran dan andil yang cukup
3. Jujur, adil, ikhlas dan ihsan dalam beramal berarti bagi masyarakat. Mahasiswa berperan sebagai
4. Tekun, ulet, telit, disiplin dan bertanggungjawab agent of social change sebagai kekuatan sosial (social
dalam bekerja control) atau sebagai pelindung rakyat.
5. Solider, toleran dan istiqomah dalam kehidupan Hal ini di dasari karena :
kemasyarakatan. 1. Potensi mahasiswa dalam melihat gejala-gejala
sosial dan ketimpangan-ketimpangan yang terjadi
Materi NDP sangat peka dibanding masyarakat awam itu
sendiri.
I. Dasar-dasar Kepercayaan
2. Karena keinginan memperjuangkan nasib rakyat, kampus sama sekali berubah bentuk serta tidak
dimana di dalam diri mahasiswa itu terdapat mampu mengimplementasikan jargon reformasi total
semangat nobless oblige yaitu suatu provelessa dalam bentuk yang implementatif. Gerakan mahasiswa
yang disandang mahasiswa untuk terakhir ini bisa digeneralisir sebagai gerakan murni
memperjuangkan perbaikan nasib rakyat. tanpa back up kekuatan politik mana pun.
Gerakan mahasiswa secara meluas kemudian
Fungsi mahasiswa : meredup bersama euphoria masa akibat kejatuhan
1. Merubah keadaan sosial masyarakat. Soeharto dan kembali ke issu-issu sektoral yang
2. Mendorong politik. sempit serta tak mampu menjawab pertanyaan,
setelah Soeharto dan Orde baru mau kemana.
Hakekat peranan mahasiswa pada umumnya Tidak masyarakat berfikir bahwa mahasiswa adalah
adalah perubahan seperti perubahan sosial dan pahlawan untuk kejatuhan Soeharto tetapi akan ada
mendorong perubahan politik atau sebagai kontrol pahlawan lain untuk urusan kenyang.
untuk melihat dan mengawasi jalannya kebiajakan-
kebijakan pemerintah yang berkuasa. Peranan lain Gerakan Mahasiswa : Antara Aksi Massa atau Aksi
yang tak kalah pentingnya yaitu sebagai sumber insani Massal
pembangunan. Ada empat ukuran yang bisa dipakai :
Mahasiswa merupakan komponen yang konsisten, 1. Ada tidaknya akar ideologis yang diperjuangkan
mempunyai andil besar dan berpengaruh dalam Tampaknya gerakan mahasiswa dalam skala
perubahan yang terjadi. nasional dan massif hanya terjadi ketika ada
common enemy atau common issue yakni
Gerakan Mahasiswa di Indonesia soeharto, setelah itu tema-tema gerakan kembali
Sebelum Indonesia merdeka terkotak-kotak pada kutub-kutub ideologi
Ciri utama mahasiswa sebelum Indonesia merdeka kelompok.
adalah bahwa mereka hanya mempunya satu 2. Ada tidaknya program yang jelas sebagi
dimensi yaitu memperjuangkan kemerdekaan implementasi akar ideologi tersebut.
Indonesia. Kesan yang kuat bahwa mahasiswa gagal
Setelah Indonesia merdeka memetakan kawan dan lawan perjuangan sangat
Gerakan Mahasiswa pada tahun 1966. Pada saat ini berkaitan dengan ketidakmampuan merumuskan
militer memang mendorong, mendukung dan program gerakan.
“memanfaatkan” gerkan mahasiswa untuk 3. Ada tidaknya organisasi gerakan.
membubarkan PKI dan menjatuhkan rezim Sekali lagi common enemy dan common issue
Soekarno. Dimana bagi mahasiswa, militer sematalah yang menjamin solidaritas gerakan
dipahami sebagai kawan strategis sedangkan bagi mahasiswa bukan ideologi dan program gerakan,
militer, mahasiswa hanya menjadi kawan taktis. setelah itu mahasiswa kembali ke pola-pola
Pada tahun 1970-an intensitas gerakan tradisionalnya.
mahasiswa sebagai kekuatan moral tampak meningkat 4. Ada tidaknya strategi-taktik yang jelas dan variatif
dengan mengedepankan tema-tema strategis bagi tanpa meninggalkan ideologi dan program.
pemerintah Orde Baru dan gerakan tidak percaya Kreativitas menciptakan ruang-ruang politik
kepada pemilu 1971 karena direkayasa pemerintah sangat miski, terkesan monoton dan meniru atau
dan militer dikenal dengan gerakan golput. mengulang-ulang apa yang sudah dilakukan.
Konsistensi
Pada tanggal 15 Januari 1974 saat Perdana 1. Reformasi damai secara mendasar, bertahap dan
Mentri Jepang berunding dengan Presiden, mahasiswa dilakukan dengan menegakkan konstitusi.
berpawai dari kampus Universitas Indonesia ke 2. Lebih menitik beratkan pada sistem dan struktur
kampus Universitas Trisakti dan peristiwa daripada pribadi pemimpin.
pembakaran mobil-mobil serta aksi pengrusakan 3. MPR harus diletakkan lebih kuat daripada
massa kemudian disebut peristiwa “Malari”. Gerakan lembaga kepresidenan, agar terbentuk sistem dan
pada tahun 1974 ini merupakan penolakan investasi mekanisme check and balance.
asing di Indonesia. 4. Aspek Yudicial Review oleh Mahkamah yang tidak
Gerakan pada tahun 1978 yaitu menolah memihak harus dikembangkan.
NKK/BKK. Pada saat ini LSM seolah-olah mampu 5. Harus senantiasa diupayakan agar agama dapat
menggantikan format perjuangan mahasiswa yang menjadi landasan membangun akhlak dan moral
radikal di lapangan. untuk membangun masa depan Indonesia.
Pada era 1980-an, gerkan mahasiswa lebih 6. Bagi ABRI dengan strategi tutuwuri handayani
berkonsentrasi sebagai kelompok pencari bahan perlu dilakukan.
bacaan atau bahan kajian dan memperkuat basis a. Penonjolan fungsi dinamisator daripada
kelompok studi yang mereka kembangkan. fungsi stabilisator.
Tahun 1990-an mencatat perubahan signifikan bagi b. Penonjolan fungsi dinamisator, akomodatif
pola gerakan mahasiswa maupun dalam konteks dengan banyak melakukan dialog dan yang
radikalisasi gerakan yang setidaknya mengejutkan lainnya demi tewujudnya proses
berbagai pihak. kepemimpinan yang demokratis.
Gerakan reformasi damai hanya mampu dijalankan 7. Kondisi perekonomian nasional dan tantangan
dikampus-kampus dan amat slogan tetapi keluar liberalisasi ekonomi global harus dijawab dengan
satu pilihan sistem ekonomi yang secara tegas 2. Charisma
berpihak kepada rakyat. 3. Power (kekuatan)
8. Diperlukan kebijakan yang lebih nyata lebih 4. Authority (kewenangan / otoritas)
mendorong demokratisasi ekonomi. Kharisma dapat dibangun dengan watak, moral dan
Kemudian yang terpenting gerakan kontrol sosial etik.
mahasiswa ditujukan sebagai kritik terhadap Kekuasaan yang harus melekat pada diri seorang
lingkungan terdekat sekaligus dirinya. pemimpin yaitu :
Dimensi organisasi (1908,1928) dimensi idiologi 1. Legitimate power (legitimasi kekuasaan)
(1945 dan 1965) dimensi ekonomi (1998) 2. Expert power (kekuasaan sesuai dengan
Secara simbolik bentuk negara tetap di kemampuan)
konseptualisasikan modern tetapi dalam prakteknya 3. Charismatic power (kekuasaan karakter)
justru berlaku adalah konsep politik kerajaan yang 4. Reward power (selalu memberikan penghargaan)
feodalistik, fasis, menoloyalistik dan primitif yang 5. Coercive power (hukum).
mengembangkan paradigma pembangunan state lead Unsur-unsur kepemimpinan yaitu :
capitalism maupun crony capitalism. Kebudayaan ini 1. Ada orang yang mempengaruhi (Pimpinan)
sampai ketingkat RT. 2. Ada orang yang diperngaruhi (Bawahan)
3. Pengaruh yang diberikan berupa pengarahan
untuk mencapai tujuan tertentu.
Pendekatan Kepemimpinan
Kepemimpinan 1. Pendekatan Tradisional
Menurut pendekatan ini, memimpin berarti
Manusia di muka bumi ini sebagai khalifah (Al- mendikte bawahan atas apa yang dikehendakinya
Baqarah ayat 30). Prinsip yang harus dikembangkan dalam usaha mencapai tujuan.
oleh seorang khalifah adlah dapat menjaga hubungan 2. Pendekatan berdasarkan sifat
manusia dengan Tuhan, dan hubungan manusia Pendekatan ini menguraikan kepemimpinan dari
dengan manusia. Pemimpin merupakan satu faktor sudut sifat atau perangai dari seorang pemimpin
penentu dalam menciptakan keadaan masyarakat. 3. Pendekatan perilaku
Keberhasilan pemimpin dipengaruhi oleh sifat
A. Pengertian Kepemimpinan pemimpin, karakter pengikut, sifat-sifat pekerjaan
Pengertian pemimpin menurut beberapa ahli : yang dilaksanakan, struktur dan sifat organisasi,
1. G.R. Terry Kepemimpinan adalah kegiatan serta sifat-sifat lingkungannya.
untuk mempengaruhi orang agar mampu 4. Pendekatan aktivitas sosial.
bekerjasama dan bekerja secara sukarela Pendekatan ini berdasarkan pada pendapat
untuk mencapai tujuan. bahwa gejala kepemimpinan selalu terdapat
2. Haword W. Hoyt, Pemimpinan adalah seni dalam masyarakat.
untuk mempengaruhi tingkah laku manusia, Tipe dan gaya kepemimpinan yaitu pola tingkah
kemampuan untuk membimbing orang-orang. laku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan
3. Hebert A. Simon. Pemimpin adalah seorang organisasi dan tujuan individu untuk mencapai tujuan
yang dapat mempersatukan dalam mengejar bersama.
tujuan. B. Gaya-gaya Kepemimpinan
4. Prof. DR. H. Arifin Abu Rahman Pemimpin 1. Gaya otoriter
adalah seseorang yang dapat menggerakkan 2. Gaya paternalistik
orang-orang yang ada disekelilingnya untuk 3. Gaya kharismatik
mengikuti jejak pemimpin. 4. Gaya lissez faire
Jadi kepemimpinan adalah cara atau gaya, 5. Gaya demokratik.
pemimpin orang yang melaksanakan gaya tersebut.
Tipe atau Gaya kepemimpinan yaitu :
Pengertian Kepemimpinan menurut para ahli : 1. Tipe atau gaya kepemimpinan Otokratis
1. Yaitu suatu kegiatan untuk mempengaruhi Ciri-cirinya adalah
perilaku orang-orang agar mau bekerja sama a. Menganggap bawahan sebagai milik pribadi
menuju kepada suatu tujuan tertentu yang mereka b. Mengidentifikasi tujuan organisasi dengan
inginkan bersama. (Sondang P.Siagian MPA, Pg.D.). tujuan pribadi
2. Yaitu kemampuan dari seseorang untuk c. Menganggap bawahan sebagai alat semata-
mempengaruhi orang lain sehingga orang lain mata
bertingkahlaku sebagaimana dikehendaki. d. Tidak mau menerima saran, kritik dan
(soerjono Soekanto). pendapat bawahan, karena dia beranggapan
bawahan itu bodoh
Yaitu kegiatan untuk mempengaruhi orang lain e. Terlalu bergantung pada kekuasaan formal
agar dapat diarahkan untuk mencapai tujuan f. Pendapat yang digunakan selalu mengandung
organisasi/kadang-kadang pribadi. Seorang pemimpin unsur paksaan, ancaman dan bersifat primitif
harus berprinsip bahwa kami berbuat sebelum orang g. Tidak memberikan informasi yang berarti
lain memikirkan. kepada bawahan
Kepemimpinan harus mempunyai : h. Bersikap menjauhi kelompok
1. Influence (pengaruh) 2. Tipe atau gaya kepemimpinan Militeristis
Ciri-cirinya yaitu : • Teori Sosial (kemasyarakatan)
a. Menggerakkan bawahan dengan sistem Faham teori sosial berpegang pada prinsip
komando bahwa pada hakekatnya setiap orang yang
b. Menggerakkan bawahan senantiasa dapat menjadi seorang pemimpin hal ini
ditentukan pangkat dan jabatannya dapat diperoleh melalui pendidikan dan
c. Menyukai formalitas yang berlebihan latihan.
d. Menuntut bawahan untuk berdisiplin tinggi, • Teori Ekologi (pengaruh lingkungan)
ketat, kaku Teori ini merupakan gabungan dari genetis
e. Sukar menerima kritikan bawahan dan sosial. Teoti ini menekankan bahwa
f. Menggemari upacara-upacara untuk berbagai seorang hanya dpat menjadi pemimpin yang
keadaan. baik jika bakat ketika lahir dan kemudian
3. Tipe atau gaya kepemimpinan Paternalistis melalui pendidikan dan latihan.
Ciri-cirinya yaitu : • Teori Sipat
a. Beranggapan bahwa bawahan adalah manusia Sama dengan teori genetis.
yang belum dewasa • Teori Kelompok
b. Bersikap sangat melindungi bawahan Teori ini beranggapan supaya kelompok dapat
c. Jarang memberi kesempatan pada bawahan mencapai tujuannya, maka harus terdapat
untuk mengambil keputusan sendiri, suatu pertukaran yang positif di antara
berinisiatif dan mengembangkan daya kreasi pemimpin dan pengikutnya.
d. Bersikap maha tahu. • Teori Situasional
4. Tipe atau gaya kepemimpinan Kharismatis Teori ini berorientasi pada hubungan
Pimpinan kharismatis adalah pimpinan yang kemanusiaan dan tugas.
karena sifat-sifat pribadinya yang luar biasa • Teori Jalan kecil – Tujuan
menurut pandangan pengikut-pengikutnya. Teori ini beranggapan bahwa perilaku
5. Tipe atau gaya kepemimpinan Demokratis pemimpin sangat dipengaruhi motifasi
kepuasan dan pelaksanaan pekerjaan.
Ciri-cirinya yaitu
a. Memandang bawahan adalah makluk yang Teori-teori Kepemimpinan
mulia di dunia A. Tradisional
b. Mensnkronisasikan tujuan organisasi dengan 1. The Greatmen Theory (dia terlahir sebagai
tujuan pribadi pemimpin)
c. Mengutamakan kerjasama dalam mencapai 2. The Trait Theory (dalam diri manusia itu
tujuan punya sifat-sifat untuk memimpin)
d. Memberikan kebebasan kepada bawahan B. Modern
untuk berbuat Ada tiga variabel yang saling interdependensi
e. Selalu berusaha mengembangkan pribadinya 1. Pimpinan sendiri
sebagai pimpinan 2. Lingkungan
Beda pimpinan dengan manejer yaitu kalau 3. Perilaku pemimpin
pimpinan hanya mengelola SDM saja, sedangkan Ini dapat dikatakan kepemimpinan situasional
manajer lebih dari itu. yaitu ada pemimpin, bawahan dan situasi.
C. Tujuan Kepemimpinan
Tujuan kepemimpinan adalah memudahkan usaha
dalam pencapaian tujuan bersama, menganalisa KEPEMIMPINAN DALAM PERSFEKTIF ISLAM
efisiensi kegiatan serta mempersatukan arah dari Tugas yang dipercayakan kepada manusia
sebuah kegiatan. terlebih dahulu ditawarkan kepada gunung, bumi dan
D. Fungsi Kepemimpinan langit, namun ketiganya menolak.
Adapun fungsi kepemimpinan yaitu : Lahirnya manusia dimuka bumi otomatis menjadi
- Pemimpin berfungsi sebagai perencana pemimpin dimuka bumi. [Q.S. 33 : 21 dan 72, QS. 2 :
(konseptor) 30,31 dan 34, QS. 3 : 104 dan 110, QS. 4 : 58, QS 11 :
- Pemimpin sebagai Organisator 61, QS 21 : 107, QS 22: 41, QS. 26 : 38, QS. 61 : 4 ].
- Pemimpin sebagai Dinamisator Syarat-syarat kepemimpinan dalam perspektif Islam
- Pemimpin sebagai Decission meking 1. Sebelum seorang dipilih jadi pemimpin atau
- Pemimpin sebagai pemberi wewenang sebelum muncul sebagai sorang pemimpin
- Pemimpin sebagai penanggungjawab maka dia harus memenuhi satu persyaratan
- Pemimpin sebagai pendidik yaitu sesorang pemimpin merupakan sorang
- Pemimpin sebagai komunikasi pejuang.
2. Setelah syarat itu maka harus memenuhi
E. Teori dan Konsepsi Kepemimpinan syarat sbb :
• Teori Genetis a. Mempunyai Integritas
Adalah ajaran toeri pembawa kelahiran Orangnya jujur, bersih dan dapat
bersumber kepada pendapat yang dipercaya.
menyatakan munculnya seseorang dapat b. Bersikap hidup : hidup – berjuang
menjadi pemimpin karena ia memiliki darah
pemimpin dari orang tuanya.
c. Menguasai persoalan : Idiologis, c. Pengetahuan yang mendalam tentang latar
organisatoris, strategi – taktis. belakang, tingkat pendidikan dan kedudukan
Orang yang tahu dan tahu bahwa dia tahu. komunikan baik dlaam organisasi muapun di
d. Mampu mengambil keputusan luar organisasi.
Dapat mengambil keputusan dari d. Respon apa yang diharapkan komunikan.
berbagai alternatif. 4. Pimpinan sebagai Mediator
e. Bertanggungjawab Situasi konflik biasanya timbul karena :
Berani memikul resiko. a. Persepsi subyektif tentang kemungkinan
f. Berwibawa dan tidak berperagnai jelek timbulnya tantangan dari pihak lain.
Disegani dan ditaati. b. Kelangkaan sumber daya dan dana.
Tipe Kepemimpinan c. Adanya asumsi dalam organisasi terdapat
Yaitu tipe atau cara yang digunakan oleh seorang berbagai kepentingan yang diperkirakan tidak
pemimpin. dapat atau sulit diserasikan.
1. Otokratis (otoriter) Fungsi pimpinan sebagai mediator tampak bila
2. Laissez Faire (tidak mau tahu) dalam organisasi terdapat berbagai kepentingan
3. Demokratis. disini pimpinan berusaha untuk
menyelesaikannya.
Gaya Kepemimpinan 5. Pimpinan sebagai Integrator
Yaitu norma perilaku yang digunakan seseorang Fungsi pimpinan atau setiap pejabat yang
dalam usahanya mempengaruhi orang lain. terlepasa dari hirarki jabatannya.
Gaya kepemimpinan Pancasila yaitu :
1. Ing Ngarso MOTIVASI DALAM KEPEMIMPINAN
2. Ing Madyo
3. Tut Wuri PENGERTIAN
1. Motivasi
Perbedaan antara dapat melakukan dan mau
FUNGSI-FUNGSI KEPEMIMPINAN YANG HAKIKI melakukan. Motivasi lebih dekat pada mau
melakukan, Motivasi merupakan kekuatan, baik
Fungsi-fungsi kepemimpinan yaitu dari dalam maupun dari luar.
1. Pimpinan sebagai penentu arah Yaitu Proses untuk mencoba memepengaruhi
Organisai merupakan alat untuk mencapai tujuan orang-orang yang dipimpin untuk melakukan/
baik tujuan jangka panjang, sedang maupun berbuat kearah pencapaian tujuan.
pendek. Keputusan yang diambil dalam organisasi 2. Kepemimpinan
dapat digolongkan atas : Yaitu Kemampuan menggerakkan orang atau
a. Keputusan strategik orang-orang yang dipimpin untuk melakukan
b. Keputusan yang bersifat taktis perbuatan ke arah pencapaian tujuan yang telah
c. Keputusan yang bersifat teknis ditetapkan.Arti motivasi bagi Kepemimpinan
d. Keputusan operasional. Tugas pemimpin, mengetahui pengaruh-pengaruh
Makin tinggi jabatan kepemimpinan seseorang apa yang dapat mendorong orang yang dipimpin
dalam organisasi semakin besar bobot strategik bersedia berbuat untuk mencapai tujuan.
keputusan yang diambilnya. Abraham Maslow membagi kebutuhan manusia sbb :
Ciri pokok keputusan strategik : • Basik Needs (Physiological Needs)
a. Jangka waktunya jauh ke depan • Safety Needs (Security Needs)
b. Dampaknya terhadap kehidupan organisasi • Love Needs (Belonging Needs)
kuat. • Esteem Needs (Penghargaan)
c. Cakupannya bersifat menyeluruh karena • Zelf Actualization Needs.
menyentuh seluruh segi dan tingkat Seorang manajer yang baik tidak hanya
organisasi. mengetahui jenis-jenis kebutuhan, dan bagaimana
2. Pimpan sebagai Wakil dan juru bicara organisasi. cara pendekatannya.
Suatu organisasi perlu membuka diri dan Beberapat Pendekatan Motivasi.
berhubungan dengan orang lain diluar organisai. 1. Pendekatan Tradisional (The Traditional
Disini pimpinan merupakan juru bicara untuk Approach)
mensosialisasikan organisasinya keluar. Pendekatan ini beranggapan bahwa manusia pada
3. Pimpinan sebagai komunikator yang efektif dasarnya tidak senang bekerja. Dan salah satu
Untuk ini komunikato perlu memperhatikan alasannya mau bekerja karena ada Uang.
empat hal : Pendekatan disini ditekankan pada Kekuasaan,
a. Keterampilan dalam menyusun pesan Sanksi dan Hadiah. (Teori X)
sehingga jelas baginya sendiri yang pada 2. Pendekatan Internalized Motivation
gilirannya memudahkan kegiatan encoding. Motivasi terletak pada kesempatan memperoleh
b. Sikap yang tepat dalam penyampaian pesan kepuasan kebutuhan melalui pekerjaan itu. (Teori
tersebut berdasarkan nilai-nilai sosial yang Y)
berlaku, terutama nilai-nilai sosial yang 3. Pendekatan Human Relation
dianut oleh pihak komunikan.
Bahwa orang akan bekerja bila terjamin, dalam 4. Menetukan alternatif-alternatif keputusan sebagai
lingkungan yang menyenangkan, dengan hasil analisa data
pemimpin yang penuh pengertian dan jujur. 5. Memmilih alternatif yang paling menguntungkan
untuk dijadikan keputusan atau rencana
pencapaian tujuan.
M anajemen Karakteristik rencana yang baik yaitu rencana
yang dapat dipraktekkan atau yang dapat
ARTI PENTINGNYA MANAJEMEN dilaksanakan, sederhana, jelas dan mudah dimengerti
Manajemen merupakan alat bantu manusia dalam oleh para pelaksana, serta luwes atau fleksibel dalam
usaha memenuhi kebutuhannya. Jika manusia ini menghadapi perubahan situasi.
mempergunakan manajemen dalam setiap kegiatan
pencapaian tujuan, niscaya akan memberikan hasil Syarat-syarat rencana yang efektif antara lain :
yang lebih baik dibandingkan tanpa manajemen 1. Kegunaanya, apabila rencana itu berguna untuk
(dengan cara coba dan salah atau trial and error). mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Karena itu kita harus menguasai menejemen dan 2. Ketetapan waktu, apabila rencata tersebut mampu
menerapkannya bagi setiap kegiatan kita agar tujuan menjamin ketetapan waktu pelaksanaanya.
tercapai dengan efektif dan efisien. 3. Biaya, rencana yang disusun dan pelaksanaannya
tidak memerlukan biaya yang tinggi yang melebihi
PENGERTIAN MANAJEMEN hasil yang akan dicapai dengan rencana tersebut.
Yaitu : 4. Stabilitas, artinya rencana tersebut tidak dirubah-
1. Proses pelaksanaan pencapaian tujuan tententu rubah sampai jangka waktu tertentu.
yang diselenggarakan dengan pengawasan 5. Objektif, artinya rencana tersebut mengandung
(Encyclopedia of Social Science). unsur-unsur objektifitas yang tinggi dan tidak
2. Pencapaian tujuan yang sudah ditentukan didasari subjektivitas.
sebelumnya dengan mempergunakan bantuan 6. Lengkap, terpadu dan konsisten yaitu lengkap
orang lain (George Terry). dalam isi, terpadu dalam koordinasi dan konsisten
3. Seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, dalam penerapannya.
pengarahan, pengkoordinasian dan pengontrolan 7. Tanggungjawab pelasanaan dan implementasinya.
daripada manusia dan barang-barang untuk Yaitu rencana yang pelaksanaanya dan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih implementasinya dapat dipertanggungjawabkan.
dahulu.
Fungsi-fungsi manejemen Organisasian yaitu suatu usaha bersama yang
1. Menurut Henry Fayol dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai
a. Perencanaan tujuan tertentu.
b. Pengorganisasian Mengorganisasi yaitu suatu kegiatan mencapai
c. Pemberian komando/perintah tujuan dalam suatu kelompok orang melallui cara-cara
d. Pengkoordinasian mengelompokkan kegiatan, menentukan siapa yang
e. pengawasan akan memimpin kelompok tersebut.
2. Menurut G. Terry
a. Perencanaan FUNGSI PENGGERAKAN (ACTUATING)
b. Pengorganisasian Fungsi penggerakan yaitu kegiatan mendorong
c. Pelaksanaan semangat kerja bawahan, mengarahkan aktivitas
d. Pengawasan bawahan, mengkoordinasikan berbagai aktifitas
3. Menurut L. Gulick bawah menjadi aktivitas yang kompak sehingga semua
a. Perencanaan aktivitas bawahan sesuai dengan rencana yang telah
b. Pengorganisasian ditetapkan sebelumnya.
c. Penyusunan pegawai Aktivitas penggerakan yaitu
d. Pengarahan 1. Pengarahan (directing)
e. Pengkoordinasian 2. Pengkoordinasian (coordinating)
f. Pembuatan laporan 3. Pengambilan keputusan (decision making)
g. Pengawasan Prinsip-prinsip perintah yang baik
1. Harus jelas
FUNGSI PERENCANAAN 2. Diberikan satu per Satu
Yaitu suatu usaha menentukan kegiatan yang akan 3. Harus positif
dilakukan di masa mendatang guna mencapai tujuan 4. Diberikan pada orang yang tepat
yang telah ditetapkan. 5. Dihubungkan dengan motivasi
Urutan penyusunan rencana yaitu : 6. Merupakan aspek komunikasi.
1. Menetapkan tujuan atau permasalahan yang akan Komunikasi
dipecahkan dengan rencana tersebut Yaitu proses pemindahan pengertian dalam bentuk
2. Mengumpulkan data yang relevan dengan gagasan atau informasi dari seseorang kepada orang
masalahnya. lain.
3. Menganalisa data yang telah dikumpulkan Tahapan proses komunikasi
a. Pencetusan ide
b. Perumusan ide ke dalam simbol-sombol yang 3. Membandingkan antara pelaksanaan dengan
dapat berupa gerakan, gambar, tulisan, kata-kata pedoman yang telah ditetapkan
dll 4. Mengadakan perbaikan atas penyimpangan yang
c. Pengiriman simbol-simbol ide melalui alat terjadi.
komunikasi seperti percakapan, surat, telepon ,
d. Penerimaan simbol-simbol ide
e. Menganalisis atau menguraikan simbol-simbol ide Keorganisasian
f. Pemberian respon atau jawaban atas ide yang
diterima. Organisasi dapat didefinisikan antara lain :
Komunikasi dikatakan berhasil bila ide dan 1. Suatu proses perencanaan yang meliputi
responnya sama. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan, pengembangan dan pemeliharanaan
dalam proses komunikasi suatu struktur atau pola-pola hubungan kerja dari
1. Faktor persepsi orang-orang dalam suatu kelompok kerja.
Persepsi yaitu suatu proses pemahaman atas 2. Organisasi merupakan orang-orang yang masing-
peristiwa-peristiwa dan memasukkan pengertian- masing di beri peranan tertentu dalam suatu
pengertian kedalam pengalaman seseorang. sistem kerja dan pembagian kerja dalam mana
2. Faktor pendengaran pekerjaan itu terinci menjadi tugas-tugas,
Mendengar yaitu usaha memperoleh kesadaran idbagikan diantara pemegang peranan dan
melalui indera pendengaran. kemudian digabungkan ke dalam beberapa
Macam-macam komunikasi dapat dibedakan : bentuk hasil
1. Lisan dan tertulis 3. Suatu proses yang tersusun dimana orang-orang
2. Verbal dan non verbal di dalamnya berinteraksi untuk mencapai tujuan.
3. Horizontal dan vertical Dari definisi di atas dapat dikembangkan :
4. Formal dan informal Pertama > Organisasi merupakan kumpulan dari
5. Satu arah dan dua arah peranan, hubungan dan tanggungjawab yang jelas dan
Macam-macam hambatan dalam komunikasi : tetap paling tidak dalam jangka waktu pendek
1. Hambatan teknis Kedua > Organisasi tidak hanya mengatur orang-
Kesalahan teknis pelaksanaan komunikasi orang tetapi juga struktur dimana tersusun tugas
2. Hambatan semantik orang-orang tersebut.
Kurang mampu memahami bahasa.
3. Hambatan manusiawi STRUKTUR ORGANISASI
Adanya kelemahan pihak yang berkomunikasi. Beberapa stuktur organisasi :
Pedoman-pedoman komunikasi yang baik : 1. Organisasi garis
1. Carilah kejelasan yang dikomunikasikan 2. Organisasi garis dan staf
2. Telitilah tujuan komunikasi tersebut 3. Organisasi fungsional
3. Pertimbangkan keadaan pisik pihak-pihak yang 4. Kombinasi organisasi garis dan fungsional
berkomunikasi 5. Kombinasi organisasi garis & staf dengan
4. Konsultasikan dengan pihak lain dalam organisasi fungsional
merencanakan komunikasi
5. Perhatikan penekanan dan ekspresi gagasan yang Dalam organisasi sebaiknya mengikuti prinsip yaitu :
di komunikasikan 1. Adanya tujuan yang jelas
6. Pergunakan kesempatan sebaik mungkin untuk 2. Tujuan organisasi harus dipahami oleh setiap
memperoleh umpan balik orang di dalam organisasi
7. Memonitor komunikasi yang sedang dan sudan 3. Tujuan organisasi harus diterima oleh setiap
berjalan orang di dalam organisasi
8. Komunikasi harus konsisten 4. Adanya perumusan tugas pokok yang jelas
9. Tindakan dan perbuatan yang dilakukan harus 5. Prinsip pembagian habis tugas
diarahkan pada keberhasilan komunikasi 6. Prinsip fungsionalisasi
10. Jadilah pendengar yang baik. 7. Prinsip koodinasi
8. Prinsip kontinyuitas
FUNGSI PENGAWASAN 9. Prinsip kesederhanaan
Pengawasan yaitu aktivitas yang mengusahakan agar 10. Prinsip fleksibilitas (mudah menyesuaikan diri
pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai dengan dengan perobahan)
rencana yang telah ditetapkan atau hasil yang 11. Prinsip pendelegasian wewenang secara jelas
dikehendaki. 12. Prinsip pengelompokan tugas yang sehomogen
Prinsip-prinsip pengawasan yaitu ada rencana dan mungkin
ada instruksi-instruksi atau pemberiaan wewenang 13. Adanya kesatuaan arah dalam mencapai tujuan
kepada bawahan 14. Adanya kesatauan perintah dari sorang atasan
Langkah-langkah pengawasan : 15. Adanya keseimbangan antara wewenang dan
1. Menentukan ukuran atau pedoman baku atau tanggungjawab
standar 16. Adanya distribusi tugas pekerjaan.
2. Mengadakan penilaian atau pengukuran terhadap 17. Pola dasar organisasi harus relatif permanen.
pekerjaan yang sudah dikerjakan Tahapan pengorganisasian
1. Menentukan tujuan yang akan dicapai
2. Menyusun rencana dan kebijakan yang akan
dipergunakan dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
3. Menentukan seluruh kegiatan yang akan
dipergunakan untuk melaksanakan rencana dan
kebijakan tersebut di atas.
4. Menghitung dan mengklasifikasikan kegiatan-
kegiatan yang ada.
5. Mengelompokkan kegiatan yang sama atau
hampir sama dalam satu kelompok kegiatan.
6. Memberikan tugas dan wewenang untuk
melakukan kegiatan untuk masing-masing
kelompok kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai