Anda di halaman 1dari 10

PERALATAN DAERAH MILITER III/SILIWANGI

DETASEMEN PERALATAN”A”03-12-04

ESSAY
OPTIMALISASI PEMBINAAN SATUAN DALAM RANGKA
PENCAPAIAN KEBERHASILAN PELAKSANAAN
TUGAS POKOK

IR. RICHARDUS WIDHIANTARA


LETKOL CPL NRP 11940001450866
OPTIMALISASI PEMBINAAN SATUAN DALAM RANGKA PENCAPAIAN
KEBERHASILAN PELAKSANAAN TUGAS POKOK

TNI Angkatan Darat merupakan komponen utama kekuatan pertahanan negara di


darat yang dalam pelaksanaan tugas pokoknya ditentukan oleh efektifitas pelaksanaan
pembinaan satuan TNI Angakatan Darat. Penyelenggaraan pembinaan satuan secara
bertahap, bertingkat dan berlanjut meliputi segala aspek yang berpengaruh terhadap
pencapaian tugas TNI Angkatan Darat melaksanakan tugas secara terpadu dan
terencana meliputi pembinaan organisasi, pembinaan personil, pembinaan materiil,
pembinaan pangkalan, pembinaan piranti lunak dan pembinaan latihan, dalam rangka
pelaksanaan pembinaan satuan tersebut masih terdapat kendala dan permasalahan yang
perlu adanya penangananan secara cepat, dan tepat sasaran. Permasalahan dalam
pembinaan satuan yang tidak segera ditindak lanjuti akan dapat “menghambat
keberhasilan pelaksanaan tugas satuan ” sehingga pada akhirnya tugas pokok satuan
tidak akan pernah tercapai.

            Pembinaan satuan yang baik apabila dilaksanakan dengan benar, terarah dan
terencana tentunya akan dapat meningkatkan kemampuan dan efektifitas satuan dalam
melaksanakan tugas pokoknya. Dalam hal ini tentunya tidak terlepas dari peran
Komandan atau pimpinan dan seluruh anggota di satuan dalam melaksanakan perubahan
yang baik dan benar, sehingga guna mengoptimalisasikan pembinaan satuan perlu
keterlibatan pimpinan dan seluruh anggota.

Data analisa dan evaluasi di satuan-satuan jajaran TNI AD berupa tindakan-


tindakan prajurit yang anarkis latar belakang permasalahan terletak pada kesalahan
Dansat dalam penataan organisasi sehingga terjadi ketidakpuasan di kalangan anak buah

Permasalahan yang masih banyak ditemukan dalam satuan yaitu penempatan


jabatan yang belum disesuaikan dengan kualifikasi psikologi, pendidikan spesialisasi dan
jenjang jabatan. Penempatan anggota yang tidak sesuai dapat menimbulkan berbagai
efek negative seperti menurunnya moril prajurit, tugas yang tidak terkuasai dengan baik,
kecenderungan sikap masa bodoh, dan lain sebagainya,

Kesalahan-kesalahan dalam kebijakan Dansat yang berjalan terus menerus


biasanya mengakibatkan ketidak nyamanan atau pun ketidakpuasan yang nantinya akan
2

menghasilkan kinerja yang negative, hal-hal seperti ini jelas akan membawa kerugian
terhadap satuan baik dari segi kualitas kerja, kuantitas produk, iklim satuan mau pun citra
satuan. Belum lagi apabila ditambah dengan pengaturan penempatan anggota
berdasarkan kedekatan kepada pimpinan atau pilih kasih, meski pun nyata-nyata dapat
dilihat oleh semua orang bahwa prajurit yang bersangkutan belum layak dalam jenjang
jabatan/kepangkatan atau pun tidak mumpuni secara pendidikan spesialisasi.

Pembinaan personel sangat erat hubungannya dengan pola kepemimpinan


Dansat, jelas bahwa Dansat dalam melakukan pembinaan personel harus
mengedepankan kepemimpinan yang melayani untuk mewujudkan kesejahteraan
anggota, kondisi materil satuan tidak terawat dengan baik dan tidak siap operasional. Hal
seperti ini dapat mengantarkan kita kepada perhitungan kelemahan dalam perbandingan
daya tempur lemah.

Perencanaan dan penataan suatu organisasi yang diharapkan di masa mendatang


adalah mengarah kepada organisasi satuan yang modern dan berwawasan kebangsaan.
Adapun tuntutan dari sebuah organisasi satuan modern yaitu memiliki seorang Dansat
yang mampu membangun kebersamaan karsa di dalam satuan sehingga seluruh prajurit
menjalankan misi satuan dengan penuh tanggung jawab.

 Guna mewujudkan satuan yang berhasil dalam melaksanakan tugas pokok maka
perlu dijawab bagaimana upaya meningkatkan pembinaan satuan? Peningkatan
pembinaan satuan adalah kebutuhan mutlak organisasi TNI AD. Oleh karena itu melihat
kondisi tersebut diatas maka penulis mencoba mengungkapkan ide atau gagasan tentang
“bagaimana optimalisasi pembinaan satuan dalam rangka pencapaian keberhasilan
tugas pokok di masa depan”. Latar belakang penulisan adalah terdapatnya beberapa
kesalahan dan pelanggaran di dalam pelaksanaan tugas pokoknya kurang berhasil dan
selalu memiliki rangking pelanggaran tinggi. Apabila hal ini dibiarkan terus menerus tanpa
adanya pembenahan dan perbaikan pembinaan satuan maka satuan tersebut gagal
melaksanakan tugas dengan kata lain bentuk satuan ada namun tidak pernah memiliki
kemampuan sesuai kemampuan satuan tersebut maka dari itu perlu upaya nyata dan
segera sebelum satuan tersebut tidak memiliki daya dan guna. Maksud dari tulisan ini
adalah sebagai alternatif saran dan masukkan bagi satuan dan para Komandan maupun
pimpinan di satuan di dalam melaksanakan pembinaan satuan sehingga satuan akan
lebih optimal dalam melaksanakan setiap tugas pokoknya.
3

            Sesuai UU TNI No 34 Tahun 2004 pada pasal 7 menyebutkan bahwa tugas pokok
TNI adalah menegakkan kedaulatan bangsa dan negara, melindungi segenap tumpah
darah bangsa Indonesia, serta menjaga keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Dalam menyelesaikan tugas - tugas tersebut TNI melakanakan tugasnya
dengan cara baik melalui Operasi Militer Perang maupun Operasi Militer Selain Perang.
Melihat tugas pokok tersebut maka diperlukan satuan – satuan yang memiliki kemampuan
yang baik, profesional dan teruji. Maka dari itu perlu adanya pelaksanaan pembinaan
satuan yang baik, terarah dan terencana.

Dalam melaksanakan pembinaan satuan tetap mengacu dengan melihat 6 ( enam )


aspek komponen Pembinaan Satuan yang terdiri dari pembinaan organisasi, pembinaan
personil, pembinaan materiil, pembinaan pangkalan, pembinaan piranti lunak dan
pembinaan latihan. Sesuai dengan arahan Bapak Kasad yaitu “Tingkatkan
profesionalisme keprajuritan dengan belajar dan berlatih dalam rangka mendukung
pembinaan satuan” ( perintah harian Kasad yang ketiga ).

Mencermati hal tersebut maka perlu adanya kesadaran dan tanggung jawab
semua prajurit TNI Angkatan Darat bahwa Tugas Pokok TNI Angakatan Darat sebagai
bagian integral dari TNI yang di dalam pelaksanaan tugas pokoknya ditentukan oleh
efektifitas pelaksanaan pembinaan satuan dan tentunya sangatlah berat apabila satuan –
satuan yang melaksanakan tugas tersebut tidak bisa melaksanakan pembinaan satuan
yang baik.
           
Satuan – satuan yang dalam melaksanakan tugas pokoknya masih kurang optimal
dalam menyelesaikan tugas – tugasnya dikarenakan adanya beberapa kendala dan
permasalahan pada aspek pembinaan satuan yang menonjol, diantaranya adalah:
1. Pembinaan organisasi. Kekuatan personil, materiil, pangkalan dan piranti lunak
Satuan saat ini belum disusun dengan baik oleh para Dansat atau Kepala di satuan
tersebut.
2. Pembinaan personil. Penempatan jabatan belum disesuaikan dengan kualifikasi
psikologi, pendidikan spesialisasi dan jenjang jabatan.
3. Pembinaan materiil. Kondisi materiil yang dimiliki satuan kurang terawat dengan
baik dan tidak siap operasional.
4. Pembinaan pangkalan. Kepedulian Komandan Satuan terhadap ketertiban dan
pemeliharaan pangkalan saat ini kurang.
4

5. Pembinaan piranti lunak. Piranti lunak di satuan pada umumnya belum lengkap
dan ataupun sesuai kebutuhan .
6. Pembinaan latihan. Pembinaan latihan dilaksanakan hasilnya tidak optimal
dikarenakan sumber daya latihan dan fasilitas latihan kurang dimanfaatkan secara baik.
           
Mencermati kondisi tersebut diatas maka perlu kiranya membuat suatu strategi
dalam melaksanakan pembinaan satuan yang baik, terarah dan terencana dengan tetap
memperhatikan 6 (enam) aspek komponen pembinaan satuan. Strategi yang
dilaksanakan dapat dilaksanakan dalam bentuk upaya yang dilaksanakan guna
mengoptimalisasikan pembinaan satuan.

Upaya yang pertama yang perlu dilaksanakan dalam aspek pembinaan organisasi
adalah:
1. Melaksanakan evaluasi secara terus menerus terhadap organisasi dan
melaksanakan perubahan yang diperlukan guna efektifitas satuan.
2. Melaporkan ke Komando Atas dan LKT satuan terhadap kemampuan dan kondisi
satuan pada saat ini.
3. Menyusun organisasi sesuai dengan ketentuan dari Komando Atas namun apabila
kurang efektif maka perlu dilakukan perubahan menurut skala prioritas tugas – tugas
satuan.
           
Dalam melaksanakan strategi yang kedua pada aspek pembinaan personil maka
perlu di siasati dengan melaksanakan beberapa upaya.

Upaya yang kedua yang perlu dilaksanakan dalam aspek pembinaan personil
adalah:
1. melaksanakan evaluasi secara terus menerus terhadap jabatan dan kemampuan
personil.
2. menempatkan personil sesuai dengan kemampuannya serta skala prioritas tugas –
tugas satuan sehingga dapat meningkatkan efektifitas satuan.
3. melaksanakan pemeriksaan psikologi secara berkala dengan membuat surat
rujukan ke Dinas Psikologi agar kondisi psikologi prajurit dapat terpantau maupun
memberikan konseling kepada anggota prajuritnya.
4. melaksanakan reward and punishment dengan bijaksana dan tepat.
5. Memberikan cuti dan perijinan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
           
5

Selanjutnya dalam melaksanakan strategi yang ketiga pada apek pembinaan


materiil perlu adanya upaya – upaya yang segera melihat kepentingannya guna
meningkatkan kesiapsiagaan operasional alat peralatan dan materiil satuan.

Upaya yang ketiga yang perlu dilaksanakan dalam aspek pembinaan materiil
adalah:
1. Melaksanakan pemeliharaan materiil secara terus menerus dan membuat catatan
ataupun buku pedoman pemeliharaan sehingga kondisi materiil terpantau
2. Memisahkan alat peralatan dan materiil sesuai golongan dan jenisnya untuk
memudahkan pendataan apabila terjadi kerusakan.
3. Mengadakan pemeriksaan secara kontinyu dengan menunjuk para perwira di
satuannya untuk melaksanakan pengecekan rutin guna menghindari materiil yang rusak
tidak diketahui.
4. Membuat buku laporan materiil yang dilaporkan ke Komando Atas guna
menghindari kehilangan barang atau materiil.
5. Melaksanakan ketentuan yang berlaku dalam prosedur keamanan sistem kunci
gudang senjata sesuai dengan aturan yang berlaku.
           
Berikutnya untuk mensiasati permasalahan pada aspek pembinaan pangkalan
perlu dilakukan beberapa upaya nyata yang dilakukan bersama – sama seluruh prajurit.

Upaya yang keempat yang perlu dilaksanakan dalam aspek pembinaan pangkalan
adalah:
1. Melaksanakan pembenahan pangkalan sesuai dengan skala prioritas satuan
sesuai kepentingan tugas, misalnya pembenahan gudang senjata, munisi dan peralatan
yang tentunya lebih diutamakan.
2. Membuat rambu – rambu ataupun tanda – tanda arah petunjuk jalan guna
ketertiban di dalam asrama dan pangkalan.
3. Memberikan sektor tanggung jawab kebersihan bagi seluruh prajurit sehingga
menimbulkan kebersamaan dan rasa tanggung jawab memiliki satuan. Hal ini menjadi
sangat penting bagi aspek pembinaan pangkalan dikarenakan menuntut kepedulian
seluruh anggota satuan tersebut.
           
Dalam melaksanakan strategi yang berikutnya yaitu pada aspek pembinaan piranti
lunak maka ada beberpa upaya yang bisa segera dilakukan.
6

Upaya yang kelima yang perlu dilaksanakan dalam aspek pembinaan piranti lunak
adalah :
1. Menyusun kembali bujuk – bujuk maupun protap – protap satuan dan memilahkan
yang sesuai dengan kondisi satuan saat ini.
2. Memfoto kopi bujuk – bujuk yang kurang lengkap ke Komando Atas maupun LKT
satuan guna melengkapi bujuk yang ada.
3. Melaksanakan uji protap satuan dan apabila ditemukan tidak sesuai dengan
kebutuhan satuan maka segera dilaksanakan revisi protap sehingga validitas protap
satuan selalu terjaga.
4. Membuat suatu ruangan khusus yang di dalamnya tersusun buku – buku petunjuk
maupun buku pedoman sehingga memudahkan dalam pencarian buku – buku petunjuk
apabila dengan segera diperlukan serta menempatkan buku – buku protap sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
5. Melarang anggota untuk membawa buku – buku petunjuk maupun protap satuan
pada saat melaksanakan pendidikan maupun pindah satuan. Hal ini perlu dilaksanakan
agar bujuk maupun protap selalu terjaga dan bisa digunakan sebagai referensi satuan
apabila dibutuhkan dengan segera.
           
Sedangkan untuk strategi yang terakhir guna mensiasati aspek pembinaan latihan
perlu dilakukan beberapa upaya.

Upaya yang keenam yang perlu dilaksanakan dalam aspek pembinaan latihan
adalah:
1. Selalu melaksanakan drill dan geladi latihan sebelum dilaksanakan latihan yang
sesungguhnya. Hal ini perlu dilaksanakan guna menghindari kesalahan yang tidak perlu
pada saat dilaksanakan latihan yang sebenarnya .
2. Memberikan latihan – latihan dalam satuan dengan metode “sirkuit sistem”. Sirkuit
sistem adalah latihan dalam satuan yang diberikan dengan melakukan beberapa
kombinasi latihan bergantian antara satuan yang satu dengan yang lain sebagai penilai
selanjutnya yang menilai melaksanakan latihan dan dinilai oleh satuan yang telah
melaksanakan latihan sehingga harapannya agar dapat melihat kekurangan dan
kelebihan pada saat latihan.
3. Memanfaatkan lingkungan satuan sebagai sarana latihan, misalnya lingkungan
perkantoran ataupun asrama bisa digunakan untuk latihan PJD maupun Purkota namun
tetap memperhatikan faktor keamanan disekitarnya.
7

4. Melaksanakan evaluasi latihan dan memberikan kesempatan bagi para prajurit


untuk melaksanakan latihan yang dirasa kurang.

            Dengan melaksanakan beberapa upaya – upaya diatas yang perlu dengan segera
dilakukan tentunya satuan – satuan di jajaran TNI Angakatan Darat akan dapat
melaksakan tugas – tugasnya dengan baik dan sasaran – sasaran dalam pembinaan
satuan dapat tercapai. Sasaran – sasaran dalam pembinaan satuan tersebut diantaranya
meliputi :
1. Pembinaan organisasi. Terwujudnya organisasi satuan yang siap operasional
sesuai kebijakan pimpinan
2. Pembinaan personil. Terlaksananya pembinaan personil, termasuk karier, moril,
kesejahteraan, hukum dan tata tertib sehingga dapat memaksimalkan pelaksanaan tugas
pokok.
3. Pembinaan materiil. Tercapainya kondisi materiil satuan yang siap pakai dan siap
operasional
4. Pembinaan pangkalan. Terwujudnya pangkalan satuan yang ideal untuk dapat
digunakan dalam pelaksanaan tugas dan dapat menjamin kesiapsiagaan satuan
5. Pembinaan piranti lunak. Terwujudnya peranti lunak satuan yang lengkap, valid
dan operasional
6. Pembinaan latihan. Terlaksananya kegiatan latihan perorangan dan satuan, agar
prajurit memiliki pengetahuan dan ketrampilan untuk melaksanakan tugas secara optimal.

Apabila pembinaan satuan dapat tercapai sesuai dengan sasaran – sasaran


tersebut maka profesionalisme dapat meningkat dan kemanunggalan TNI Angkatan Darat
dengan rakyat dapat tercapai sehingga pada akhirnya TNI Angkatan Darat akan dengan
mudah melaksanakan tugas pokoknya dengan berhasil.

            Melihat hal tersebut diatas maka dapat diambil kesimpulan sebagi berikut bahwa :
1. Pembinaan satuan yang dilaksanakan secara berkelanjutan akan dapat
mempengaruhi pencapaian tugas pokok TNI Angkatan Darat
2. Kendala dan permasalahan yang ada apabila tidak segera di laksanakan
pembenahan dan perbaikan secara cepat, maka akan dapat menumpulkan bahkan
mematikan kemampuan satuan sehingga pada akhirnya tugas pokok satuan tidak akan
pernah tercapai
8

3. Pembinaan satuan yang baik apabila dilaksanakan dengan benar, terarah dan
terencana tentunya akan dapat meningkatkan kemampuan dan efektifitas satuan dalam
melaksanakan tugas pokoknya
4. Pembinaan satuan harus dilaksanakan dengan penuh kesadaran oleh seluruh
prajurit yang ada di satuan.

            Dengan demikian untuk dapat segera melaksanakan pembinaan satuan yang
baik, terarah dan terencana maka penulis memberikan saran yang pertama kepada
pimpinan TNI Angkatan Darat dan yang kedua kepada para komandan atau pimpinan
satuan.

Saran yang pertama kepada pimpinan TNI Angkatan Darat adalah


1. Tetap memberikan kesempatan dalam pelaksanaan lomba binsat sehingga satuan
dapat mengukur keberhasilannya dalam melaksanakan pembinaan satuan.
2. Memberikan rekomendasi dalam hal pendidikan dan penugasan guna
meningkatkan profesioalisme dan pengalaman prajurit yang nantinya akan dapat berguna
bagi pembinaan satuan.
3. Memberikan pujian dan penghargaan yang tinggi terhadap satuan yang menjuarai
lomba binsat terpusat.
4. Memberikan dukungan anggaran yang sesuai dan tepat peruntukkan dalam rangka
melengkapi materiil sesuai skala prioritas.

Saran yang kedua kepada para komandan maupun pimpinan satuan adalah :
1. Tetap fokus terhadap pelaksanaan pembinaan satuan yang baik, terarah dan
terencana .
2. Selalu melaksanakan observasi dan evaluasi guna menemukan kelemahan dan
kekurangan dan segera melaksanakan perubahan yang diperlukan dalam rangka
pembinaan satuan.
3. Memberikan kesejahteraan kepada prajuritnya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku baik pelaksanaan pendidikan, jenjang karier, penugasan, cuti maupun perijinan.
4. Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungannya dengan cara melaksanakan
pengawasan dan pemeriksaan secara berkala dan berkelanjutan dengan pengawasan
langsung maupun tidak langsung ( memanfaatkan dan memerintahkan unsur staf dan
para perwira bawahan untuk pengawasan sesuai bidang tugas masing - masing ).
5. Memberikan reward and punishment dengan bijaksana dan adil sesuai aturan yang
berlaku.
9

Guna mendukung kelancaran pelaksanaan tugas satuan maka perlu dipelihara dan
diadakan pembinaan satuan sehingga akan dapat mendukung kelancaran tugas-tugas
yang akan dilaksanakan.

Demikian sekilas Optimalisasi Pembinaan Satuan Dalam Rangka Pencapaian


Keberhasilan Pelaksanaan Tugas Pokok, semoga bermanfaat.

Garut, April 2016


Penulis

Ir. Richardus Widhiantara


Letnan Kolonel Cpl NRP 11940001450866

Anda mungkin juga menyukai