Anda di halaman 1dari 5

RESIMEN SISWA SECAPA ANGKATAN DARAT

BATALYON SISWA - I

KODE ETIK PERWIRA

NAMA CAPA : MUKMIN


NO CAPA : 449
TON/KOMPI/YON : 3 / DELTA / I
MATA KULIAH : DOKTRIN MILITER
MATERI : KODE ETIK PERWIRA
PERTEMUAN KE : 1 ( SATU )
NAMA GUMIL : Mayor Inf Dany Inatajudin

Bandung, 02 Nopember 2022


KODE ETIK PROFESI TNI

Pendahuluan :
Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan juga 8 wajib Tni merupakan standar etika
profesi seorang prajurit TNI. Apabila seorang prajurit TNI tidak mematuhi kode etik
tersebut  maka prajurit yang melanggar akan dikenakan hukuman. Sesuai UU TNI
Pasa17 ayat (1), pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan
keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pancasila
dan UUD 45 serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Anggota TNI AD
kadang disebut juga oleh masyarakat Indonesia sebagai anggota militer, Militer
mempunyai pengertian sendiri yaitu orang yang dididik, dilatih dan dipersiapkan untuk
bertempur. Karena itu bagi mereka diadakan norma-norma atau kaidah-kaidah yang
khusus. Mereka harus tunduk tanpa reserve pada tata kelakuan yang ditentukan
dengan pasti dan yang pelaksanaanya diawasi dengan ketat.
Sikap dan perilaku Tni terikat pada Kode Etik Profesi Tni yang merupakan
pedoman perilaku dan sekaligus pedoman moral bagi anggota Tni sebagai upaya untuk
mencegah terjadinya 2 UU TNI pasal 7 ayat 1 Tugas Pokok TNI tindakan yang bisa
mengakibatkan pelanggar kode etik ataupun pelanggaran hukum. Kode Etik Profesi Tni
sifatnya mengikat bagi anggota Tni, sehingga setiap anggota Tni dituntut untuk
memahami, menaati dan mematuhi nilai etis yang dirumuskan dalam kode etik
dimaksud dan mampu menjaga setiap perbuatannya pada perilaku yang baik dan
benar, sehingga tidak terjadi perbuatan penyalahgunaan wewenang atau melakukan
perbuatan tercela, karena perbuatan itu bertentangan dengan norma etika atau norma
moral.
Pembahasan :
Dibuatnya kode etik profesi TNI dimaksudkan supaya seluruh anggota TNI bisa
menjaga perbuatannya sehingga bisa bertindak dan berperilaku yang baik serta sesuai
dengan norma yang berlaku di masyarakat Indonesia. Keberadaan kode etik ini juga
sebagai upaya untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang atau melakukan
perbuatan tercela. Jika tetap saja melakukan perbuatan tercela maka perbuatan yang
dilakukan sudah bertentangan dengan norma moral maupun norma etika. Kode etik
profesi TNI itu sendiri sudah diatur dalam UU TNI pasal 2. Adapun kode etik TNI terdiri
dari Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI.
Perwira adalah seorang pemimpin dan seorang pemimpin harus mampu
berperan sebagai cerminan sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari hari.Untuk
mampu membawa bawahannya secara ikhlas menuju pada apa yang dicita-
citakan

oleh organisasi. Untuk itu seorang perwira harus mampu berbuat dengan cara
yang benar dalam menjalankan Etika profesinya dan tugasnya. Cara yang
dilakukan itu dapat diterima oleh lingkungan profesi TNI ataupun dapat dalam
kehidupan masyarakat. Sikap dan Perilaku Perwira, Sikap dan perilaku Perwira dalam
peranannya terhadap anggota bawahannya sebagai berikut : Sebagai Pimpinan. 1)
Mengetahui kondisi jiwa dan aspirasi-aspirasi yang hidup dalam hati sanubari
orang lain. 2) Pandai menilai dan menghargai pendapat, pendirian, kehendak dan sikap
orang lain. 3) Bijaksana dalam membina kesatuan peranan dan pendapat
(consensus) dalam mencapai tujuan. 4) Mampu memberikan bimbingan/tuntunan yang
diperlukan. 5)Senantiasa berusaha untuk menjadi contoh tauladan dalam perkataan /
perbuatan. 6) Menimbulkan dan memelihara kewibawaan pimpinan atas dasar
kepercayaan, keikhlasan dan kerelaan yang dipimpin. 7) Mampu melahirkan pimpinan-
pimpinan baru. Sebagai komandan. 1) Berpendirian teguh, tegas dan bertanggung
jawab, 2) Mempunyai keberanian Moril, kecakapan tehnis, keterampilan dan
kemampuan dalam mengambil keputusan dan memberikan perintah. 3) Penuh
inisiatif / dinamis. 4) Bijaksana dalam menggunakan wewenang untuk mencapai
tujuan dalam pelaksanaan tugas. 5) Memelihara kondisi fisik dengan sebaik-baiknya.
Sebagai Guru. 1) Senantiasa memelihara dan meningkatkan
pengetahuan sesuai dengan perkembangan / tuntutan pelaksanaan tugas. 2)
Menguasai tata cara memberi instruksi. 3) Memiliki kesabaran dan ketenangan dalam
mendidik/melatih. 4) Kesediaan setiap saat untuk memberikan bantuan, baik
secara perorangan maupun dalam hubungan kesatuan guna mencapai kemajuan dan
keterampilan kerja. 5) Merupakan pelita dan penyuluh yang tak pernah padam.
Sebagai Pembina. 1) Menguasai fungsi-fungsi pembinaan yang meliputi perenca-
naan, penyusunan, pengarahan dan pengawasan. 2) Senantiasa berusaha
meningkatkan hasil guna dan daya guna dalam mencapai tujuan. 3) Ambeg
Parama Arta, yaitu dapat memilih dengan tepat mana yang harus didahulukan. 4)
Bertanggung jawab penuh mengenai kelangsungan usaha atau tugas.
Sebagai Bapak. 1) Berperilaku sederhana. 2) Mengenal
setiap bawahan. 3) Bersifat terbuka dan ramah tamah serta mengayomi. 4) Bijaksana
tetapi tegas dan adil. 5) Mendorong dan berusaha meningkatkan kesejahteraan
bawahan, baik yang bersifat materiil maupun spiritual. Sebagai teman seperjuangan.
Ditinjau dari segi pertumbuhan TNI, pertama-tama sebagai pejuang, baru
setelah itu sebagai tentara profesional, sedang sebagai hubungan sosial jelas
sekali masing-masing sebagai teman seperjuangan. Karena itu seorang Pimpinan
harus dapat menempatkan

dirinya sedemikian rupa, sehingga dapat dirasakan oleh anak buah bahwa
Pimpinannya merupakan kawan/teman juga dalam mencapai tujuan/tugas pokok.

Penutup :

Kesimpulan :
Kesimpulan :
Kode Etik Profesi Tni telah diatur dalam UU TNI pasal 2, jati diri Tentara Nasional
Indonesia adalah: Tentara Rakyat, yaitu tentara yang anggotanya berasal dari warga
negara Indonesia. Tentara Pejuang, yaitu tentara yang berjuang menegakkan Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan tidak mengenal menyerah dalam melaksanakan dan
menyelesaikannya.Tentara Nasional, yaitu tentara kebangsaan Indonesia yang
bertugas demi kepentingan negara di atas kepentingan daerah, suku, ras, dan
golongan, agama Tentara Profesional, yaitu tentara yang terlatih, terdidik, diperlengkapi
secara baik, tidak berpolitik praktis, tidak berbisnis, dan dijamin kesejahteraanya, serta
mengikuti kebijakan politik negara yang menganut prinsip demokrasi, supremasi sipil,
hak asasi manusia, ketentuan hukum nasional. Bagi anggota TNI yang terbukti
melanggar kode etik TNI maka harus siap menerima konsekuensinya. Biasanya
sebelum dijatuhkan hukuman akan melalui sidang militer, jika sudah terbukti maka akan
dikenakan hukuman. Hukuman yang diberikan biasanya turun jabatan, di mutasi
bahkan bisa saja dipecat. Supaya hal tersebut tidak terjadi maka sebagai anggota TNI
harus mematuhi kode etik TNI tersebut.
Saran.
Sebagai perwira TNI, kode etik perwira "Budhi Bhakti Wira Utama" harus
menjadi nilai moral dan spiritual serta kuat melekat dalam jiwa untuk implementasi Sapta
Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI dalam setiap pelaksanaan tugas.
Keahlian dan kemampuan yang dimiliki harus dibangun di atas pilar-pilar kebangsaan
dan nilai-nilai keprajuritan, sebagai langkah antisipatif terhadap pesatnya perkembangan
era globalisasi yang sangat berpengaruh terhadap peran, fungsi dan tugas para perwira.
Oleh karena itu, para perwira harus  menyesuaikan diri dan memperluas wawasan dan
dituntut melengkapi diri dengan sederet kemampuan untuk berpacu dengan percepatan
perubahan, sebagai penyeimbang berbagai kemudahan yang disediakan oleh kemajuan
teknologi.
 

4
REFERENSI :
a. Militer.ID - /Kode-Etik_profesi_TNI

b. Bujuk ABRI “Dharma Pusaka 45” No : 08-04-A1-01-17 Surat Kep


Menhankam / Pangab No : Skep/B/911/XI/1972 tanggal 10 – 11 – 1972.
c. Bujuknik Skep Kasad No Skep /454/XI/2006 tanggal 30 Nopember
2006, tentang penyelenggaraan sidang dewan kehormatan perwira

Bandung, 02 Nopember 2022

Mukmin
Capa No Capa 449

Anda mungkin juga menyukai