Anda di halaman 1dari 14

1

PUSDIKAJEN KODIKLATAD
DEPARTEMEN PENGETAHUAN MILITER UMUM

LEMBAR JAWABAN

NAMA : RESZA DWI CAHYADI S.Sos


PKT/NOSIS : KAPTEN CAJ / NOSIS 16190774
SUB BIDANG STUDI : FUNGSI TEKNIS MILITER UMUM
MATA PELAJARAN : PENG KECABANGAN BINTAL

RESUME
Umum. Penyelenggaraan pembinaan mental merupakan upaya,
pekerjaan dan kegiatan untuk membentuk, menumbuhkan, memelihara,
meningkatkan dan memantapkan mental prajurit dan PNS TNI AD beserta
keluarganya melalui pembinaan mental rohani, pembinaan mental ideologi dan
pembinaan mental kejuangan. Agar penyelenggaran Bintal dapat mencapai
hasil yang optimal diperlukan kesamaan persepsi tentang ketentuan pokok yang
meliputi peran, tugas, fungsi dan asas.
Peran. Pembinaan Mental Angkatan Darat merupakan bagian
integral dari pembinaan personel TNI AD yang berperan menyelenggarakan
pembinaan mental rohani, mental ideologi dan mental kejuangan prajurit dan
PNS TNI AD agar memiliki mental yang tangguh beserta kesiapan mental
keluarganya dalam rangka mendukung Tugas Pokok TNI AD.
Tugas.
1) Tugas Pokok. Sebagai fungsi teknis khusus TNI AD,
Pembinaan Mental Angkatan Darat menyelenggarakan
pembinaan mental yang meliputi mental rohani, mental
ideologi dan mental kejuangan dalam rangka mendukung
Tugas Pokok TNI AD.

2) Tugas-tugas.
2

a) Melaksanakan fungsi pembinaan kemampuan para pembina mental


yang meliputi pembinaan kemampuan mental rohani, mental ideologi dan
mental kejuangan.
b) Melaksanakan fungsi pembinaan mental kepada prajurit dan PNS
TNI AD beserta keluarganya dalam rangka pembinaan dan penggunaan pada
Operasi Militer Perang dan Operasi Militer Selain Perang.
c) Ikut serta dalam kepanitiaan werving/seleksi penerimaan prajurit,
guna memberikan bantuan teknis pada pendalaman seleksi Mental Ideologi
untuk mendapatkan calon prajurit dengan kualitas mental sesuai yang
diharapkan.
d. Fungsi. Dalam melaksanakan peran dan tugasnya Pembinaan
Mental Angkatan Darat menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1) Pembinaan Mental Rohani. Meliputi segala usaha, pekerjaan dan
kegiatan pembinaan mental meliputi rohani Islam, Protestan, Katolik, Hindu,
Buddha dan Konghuchu agar terwujud keimanan dan ketakwaan, peribadatan
serta moral/akhlak yang benar dan baik guna mendukung tugas pokok TNI AD.
2) Pembinaan Mental Ideologi. Meliputi segala usaha, pekerjaan dan
kegiatan pembinaan mental ideologi Pancasila untuk memantapkan soliditas,
disiplin dan kesetiaan prajurit dalam mengamalkan Sapta Marga, Sumpah
Prajurit dan 8 Wajib TNI guna menegakkan kedaulatan negara,
mempertahankan keutuhan wilayah NKRI serta melindungi segenap bangsa
dan seluruh tumpah darah Indonesia.
3) Pembinaan Mental Kejuangan. Meliputi segala usaha, pekerjaan
dan kegiatan pembinaan mental kejuangan para pejuang dan pahlawan bangsa
Indonesia untuk memantapkan jiwa pantang menyerah, rela berkorban,
keperwiraan, semangat juang/etos kerja dengan memelihara dan melestarikan
nilai-nilai kepahlawanan nasional serta sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

Asas. Penyelenggaraan pembinaan mental pada tahap


perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan kegiatan dan pengawasan, perlu
mempedomani asas-asas sebagai berikut:
3

1) Keimanan dan Ketakwaan. Pembinaan mental dijiwai, digerakkan dan


dikendalikan oleh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
serta dijadikan landasan moral dan spiritual dalam pembangunan sumber daya
manusia di lingkungan TNI AD.
2) Kebersamaan dan Kekeluargaan. Pembinaan mental diarahkan untuk
menciptakan semangat persatuan dan kesatuan, rasa senasib
sepenanggungan serta jiwa korsa yang kuat bagi prajurit dan PNS TNI AD.
3) Manfaat. Pembinaan mental berguna untuk membentuk, menumbuhkan,
memelihara, meningkatkan dan memantapkan mental prajurit, PNS TNI AD dan
keluarganya serta seluruh komponen masyarakat.
4) Kepemimpinan. Pembinaan mental dilandasi oleh asas, sifat dan teknik
Kepemimpinan yang diterapkan melalui keteladanan dan mengoptimalkan
peran Bintal Fungsi Komando, untuk mendukung pelaksanaan peran, tugas dan
fungsi TNI AD.
5) Keseimbangan. Pembinaan mental dilakukan dan ditujukan untuk
mewujudkan keserasian, keharmonisan dan keselarasan kehidupan prajurit dan
PNS TNI AD beserta keluarganya dalam hubungan antara manusia dengan
Tuhan, dengan sesamanya maupun dengan diri pribadi dan lingkungannya.
6) Terpadu. Penyelenggaraan Bintal merupakan satu kesatuan utuh dan saling
mempengaruhi antara ketiga komponen Bintal dengan menyelaraskan materi
dan waktu penyelenggaraan Bintal tingkat Pusat, tingkat Kotama/Balakpus dan
tingkat Satuan sesuai program dan kebijaksanaan Pimpinan TNI AD.
7) Fleksibel. Penyelenggaraan Bintal harus ada kesesuaian antara materi,
obyek, sasaran dan tujuan pembinaan dihadapkan dengan dinamika
perkembangan Iingkungan strategis dan kondisi di lapangan.

8) Kemitraan. Penyelenggaraan Bintal dilaksanakan dengan menjalin kerja


sama dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan instansi/lembaga
lain yang berkaitan dengan pembinaan mental.
Subyek, Obyek, Metoda dan Sarana Prasarana.
Subyek.
4

a) Mabesad. Kasad menentukan kebijakan penyelenggaraan pembinaan


mental TNI AD. Dalam pelaksanaannya dibantu oleh Kadisbintalad selaku staf
khusus Kasad.
b) Kotama/Pus/Cab/Fung. Pang/Dan/Dir/Ka sebagai pimpinan di
Kotama/Pus/Cab/Fung berperan dan bertanggungjawab sebagai penyelenggara
pembinaan mental di satuan-satuan jajarannya. Dalam pelaksanaannya dibantu
oleh staf Bintal Kotama/Pus/Cab/Fung.
c)Lembaga Pendidikan. Gub/Dan Lembaga Pendidikan berperan dan
bertanggungjawab dalam penyelenggaraan pembinaan mental untuk
mendukung pencapaian tujuan pendidikan. Dalam pelaksanaannya dibantu oleh
staf Bintal Lemdik dan Gumil/Pendidik.
d) Satuan. Komandan Satuan berperan dan bertanggungjawab sebagai
penyelenggara pembinaan mental di satuannya. Dalam pelaksanaannya
dibantu oleh staf Bintal Satuan atau koordinasi dengan pejabat Bintal komando
atas.
Obyek. Pembinaan mental ditujukan kepada:
a) Prajurit dan PNS TNI AD baik perorangan maupun Satuan beserta
keluarganya.
b) Masyarakat, terkait dengan penggunaan fungsi Bintal pada kegiatan dan
operasi tertentu sesuai kebutuhan.
Metoda.
a) Santiaji. Metoda untuk memberikan pengertian dan pemahaman ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan Bintal agar prajurit dan PNS TNI AD
beserta keluarganya memiliki mental yang tangguh. Metoda ini dapat
dilaksanakan dalam kegiatan: ceramah, bimbingan/konseling,
penyuluhan, tanya jawab, diskusi, seminar, sarasehan, komunikasi sosial
dan komunikasi kejuangan.

b) Metoda melalui pengamalan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan


Bintal agar prajurit dan PNS TNI AD beserta keluarganya memiliki mental
yang tangguh untuk mewujudkan ilmu amaliah dan amal ilmiah yang
5

dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan keyakinan (imaniah). Metoda


ini dapat dilaksanakan dalam kegiatan: team work building, sosiodrama,
bermain peran, simulasi, karya wisata, apresiasi budaya, napak tilas,
anjangsana, silaturahim dan bhakti TNI.

Sarana Prasarana. Sarana dan prasarana merupakan komponen pendukung


keberhasilan penyelenggaraan fungsi pembinaan mental di jajaran TNI AD,
meliputi
Sarana.
(1) Peranti lunak. Kitab Suci agama Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha
dan Konghuchu serta buku-buku petunjuk/referensi sebagai
pedoman/acuan pembinaan mental rohani, ideologi dan kejuangan di
lingkungan TNI AD agar diperoleh kesamaan pola pikir dan pola tindak
dalam pelaksanaannya.
(2) Alat peralatan/perlengkapan. Sesuai ketentuan agama Islam, Protestan,
Katolik, Hindu, Buddha, Konghuchu dan kebutuhan alat
peralatan/perlengkapan yang diperlukan dalam Bintal ideologi dan Bintal
kejuangan serta mengikuti perkembangan teknologi, untuk mendukung
kegiatan pembinaan mental.
Prasarana. Berupa fasilitas kegiatan Bintal yang sifatnya statis seperti
lapangan, gedung/aula, tempat peribadatan dan ruangan yang diperlukan
dalam penyelenggaraan pembinaan mental.

Penggunaan Bintal.
a. Umum. Penggunaan fungsi pembinaan mental disesuaikan dengan
pola penggunaan kekuatan Angkatan Darat yaitu pada kondisi damai/tugas
sehari-hari, Operasi Militer Untuk Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain
Perang (OMSP). Penerapannya dilaksanakan secara proporsional, fungsional,
bertahap dan berkesinambungan.
6

b. Penggunaan pada Operasi Militer Untuk Perang. Pembinaan


mental digunakan pada OMP yaitu pada operasi gabungan, operasi darat dan
operasi bantuan. Operasi gabungan meliputi operasi lintas udara, operasi
pertahanan udara, operasi pertahanan pantai operasi darat gabungan dan
operasi pendaratan administrasi. Operasi darat meliputi operasi tempur, operasi
intelijen dan operasi teritorial. Operasi bantuan meliputi operasi bantuan
intelijen, raid, tembakan, SAR tempur, teritorial, pernika, angkutan dan operasi
bantuan keamanan. Penggunaan Fungsi Pembinaan Mental dilaksanakan
sebelum, selama dan setelah OMP.
1) Sebelum Operasi Militer Untuk Perang.
a) Sasaran. Terwujudnya mental prajurit dan PNS TNI AD yang
tangguh serta kesiapan mental keluarganya dalam menghadapi OMP.
b) Penggunaan.
(1) Satuan Bintal melaksanakan pembinaan mental rohani, mental
ideologi dan mental kejuangan kepada prajurit secara intensif melalui metoda
santiaji dan santikarma dengan kegiatan yang aplikatif sesuai dengan tugas
yang akan dilaksanakan.
(2) Pembinaan mental kepada keluarga prajurit dan PNS TNI AD
dengan mengembangkan kegiatan sesuai metoda yang aplikatif agar memiliki
kesiapan mental dalam menghadapi implikasi dan konsekuensi dari tugas-tugas
satuan pada OMP.
(3) Komandan/Pimpinan Operasi berkewajiban melaksanakan Bintal
Fungsi Komando (BFK), secara terus-menerus dalam mewujudkan kesiapan
mental prajurit, PNS TNI AD dan keluarganya.

2) Selama Operasi Militer Untuk Perang.


a) Sasaran. Terpeliharanya mental prajurit dan PNS TNI AD yang
tangguh serta kesiapan mental keluarganya dan masyarakat dalam
melaksanakan OMP.
b) Penggunaan.
7

(1) Satuan Tugas Bintal melaksanakan pembinaan mental rohani,


mental ideologi dan mental kejuangan kepada prajurit dan PNS TNI AD di
medan operasi untuk memelihara dan meningkatkan moril Satuan.
(2) Satuan Tugas Bintal melaksanakan kegiatan Bintal rohani kepada
prajurit, PNS TNI AD dan masyarakat seperti; peribadatan, perawatan dan
pemakaman jenazah.
(3) Satuan Tugas Bintal melaksanakan kegiatan Bintal ideologi dan
kejuangan kepada prajurit, PNS TNI AD dan masyarakat seperti; ceramah,
bimbingan/konseling, penyuluhan, komunikasi sosial dan komunikasi kejuangan
serta anjangsana.
(4) Satuan Tugas Bintal melaksanakan pembinaan mental kepada
masyarakat untuk mengoptimalkan keberhasilan tugas pada OMP.
(5) Komandan/Pimpinan Operasi berkewajiban melaksanakan Bintal
Fungsi Komando (BFK), secara terus-menerus dalam memelihara mental
prajurit dan PNS TNI AD beserta keluarganya.
3) Sesudah Operasi Militer Untuk Perang.
a) Sasaran. Terciptanya mental prajurit dan PNS TNI AD yang
tangguh serta terpeliharanya mental keluarganya dalam menghadapi tugas
operasi berikutnya.
b) Penggunaan.
(1) Satuan Bintal melaksanakan pembinaan mental rohani, mental
ideologi dan mental kejuangan kepada prajurit dan PNS TNI AD dalam rangka
memulihkan mental yang tangguh dan menyiapkan mental keluarganya untuk
melaksanakan tugas operasi berikutnya.

(2) Komandan/Pimpinan Satuan berkewajiban melaksanakan Bintal


Fungsi Komando (BFK), secara terus-menerus dalam mewujudkan kesiapan
mental prajurit, PNS TNI AD dan keluarganya mengahadapi tugas operasi
berikutnya.
c. Penggunaan Pada Operasi Militer Selain Perang. Pembinaan
mental digunakan pada OMSP bersifat tempur dan non tempur. OMSP bersifat
8

tempur meliputi operasi mengatasi gerakan separatis bersenjata, operasi


mengatasi pemberontakan bersenjata, operasi mengatasi aksi terorisme,
operasi lawan insurjensi, operasi mengamankan wilayah perbatasan, operasi
mengamankan objek vital nasional yang bersifat strategis, operasi
melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai dengan kebijakan politik luar
negeri, operasi mengamankan Presiden dan Wapres RI beserta keluarganya.
operasi mengamankan tamu negara setingkat Kepala Negara dan perwakilan
asing yang sedang berada di Indonesia. OMSP bersifat non tempur meliputi
operasi memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya,
operasi membantu pemerintah di daerah, operasi membantu kepolisian negara
RI dalam rangka tugas keamanan dan ketertiban masyarakat yang diatur dalam
undang-undang, operasi membantu menanggulangi akibat bencana alam,
pengungsian dan pemberian bantuan kemanusiaan, operasi membantu
pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (SAR), operasi membantu
pemerintah dalam pengamanan pelayaran dan penerbangan terhadap
pembajakan, perompakan dan penyelundupan.
Wewenang dan Tanggung Jawab Tingkat Pusat.
1) Kasad. Memiliki wewenang dan tanggungjawab pembinaan dan penggunaan
fungsi Bintal tingkat pusat.
2) Kadisbintalad. Memiliki wewenang dan tanggungjawab teknis Bintal di
tingkat pusat, dalam pelaksanaan tugas kewajibannya bertanggungjawab
kepada Kasad.

a) Sebagai Staf Khusus.


(1) Menyampaikan saran dan pertimbangan mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan penyelenggaraan tugas sesuai dengan fungsi
pembinaan mental.
(2) Melaksanakan bimbingan fungsi pembinaan mental kepada
personel dan Satuan pengguna.
9

(3) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian dalam


penyelenggaraan fungsi pembinaan mental di Satuan pengguna.
b) Sebagai Pembina Fungsi.
(1) Melaksanakan perencanaan, pengendalian pembinaan fungsi
pembinaan mental secara berhasil dan berdaya guna di lingkungan Satuan
jajaran Angkatan Darat.
(2) Menyelenggarakan pembinaan, penelitian, penilaian dan
pengawasan terhadap kondisi mental personel TNI AD dalam rangka
pendayagunaan secara efektif dan efisien.
(3) Menyelenggarakan pembinaan, penelitian, penilaian dan
pengawasan kondisi mental satuan TNI AD guna meningkatkan kesiapan
satuan dalam rangka penggunaan kekuatan.
(4) Memberikan asistensi teknis kepada satuan, badan dan lembaga
di lingkungan Angkatan Darat yang berhubungan dengan penyelenggaraan
fungsi Bintal Angkatan Darat.
(5) Menyelenggarakan pengkajian, penelitian dan pengawasan dalam
penyiapan dan penerapan parameter atau bahan seleksi mental calon prajurit
dan PNS Angkatan Darat sesuai kebijaksanaan Kasad.

Persoalan/pertanyaan:
1) Penyelenggaraan Bintal TNI AD, mulai dari tingkat perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan kegiatan, maupun pengawasan perlu
mempedomani asas-asas, Sebutkan dan jelaskan Asas Pembinaan Mental
tersebut !
10

Asas Pembinaan Mental Penyelenggaraan pembinaan mental pada tahap


perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan kegiatan dan pengawasan, perlu
mempedomani asas-asas sebagai berikut:
1) Keimanan dan Ketakwaan. Pembinaan mental dijiwai, digerakkan dan
dikendalikan oleh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
serta dijadikan landasan moral dan spiritual dalam pembangunan sumber daya
manusia di lingkungan TNI AD.
2) Kebersamaan dan Kekeluargaan. Pembinaan mental diarahkan untuk
menciptakan semangat persatuan dan kesatuan, rasa senasib
sepenanggungan serta jiwa korsa yang kuat bagi prajurit dan PNS TNI AD.
3) Manfaat Pembinaan mental berguna untuk membentuk, menumbuhkan,
memelihara, meningkatkan dan memantapkan mental prajurit, PNS TNI AD dan
keluarganya serta seluruh komponen masyarakat.
4) Kepemimpinan. Pembinaan mental dilandasi oleh asas, sifat dan teknik
Kepemimpinan yang diterapkan melalui keteladanan dan mengoptimalkan
peran Bintal Fungsi Komando, untuk mendukung pelaksanaan peran, tugas dan
fungsi TNI AD.
5) Keseimbangan. Pembinaan mental dilakukan dan ditujukan untuk
mewujudkan keserasian, keharmonisan dan keselarasan kehidupan prajurit dan
PNS TNI AD beserta keluarganya dalam hubungan antara manusia dengan
Tuhan, dengan sesamanya maupun dengan diri pribadi dan lingkungannya.
6) Terpadu. Penyelenggaraan Bintal merupakan satu kesatuan utuh dan saling
mempengaruhi antara ketiga komponen Bintal dengan menyelaraskan materi
dan waktu penyelenggaraan Bintal tingkat Pusat, tingkat Kotama/Balakpus dan
tingkat Satuan sesuai program dan kebijaksanaan Pimpinan TNI AD.
7) Fleksibel. Penyelenggaraan Bintal harus ada kesesuaian antara materi,
obyek, sasaran dan tujuan pembinaan dihadapkan dengan dinamika
perkembangan Iingkungan strategis dan kondisi di lapangan.
8) Kemitraan. Penyelenggaraan Bintal dilaksanakan dengan menjalin kerja
sama dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan instansi/lembaga
lain yang berkaitan dengan pembinaan mental.
11

2) Metode Pembinaan mental dilaksanakan melalui Santiaji dan


Santikarma, Jelaskan kedua Metode tersebut dan berikan contoh masing-
masing yang pernah dilakukan di satuan Perwira Siswa !
a) Metode Santiaji. Metoda untuk memberikan pengertian dan pemahaman
ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan Bintal agar prajurit dan PNS TNI AD
beserta keluarganya memiliki mental yang tangguh. Metoda ini dapat
dilaksanakan dalam kegiatan: ceramah, bimbingan/konseling, penyuluhan,
tanya jawab, diskusi, seminar, sarasehan, komunikasi sosial dan komunikasi
kejuangan.
-Contoh: Di dalam satuan pasis 1 bulan sekali melaksanakan ceramah
pembinaan mental ke seluruh personel Militer maupun PNS untuk memberikan
ilmu pengetahuan berkaitan dengan bintal agama.
b) Santikarma. Metoda melalui pengamalan ilmu pengetahuan yang
berkaitan dengan Bintal agar prajurit dan PNS TNI AD beserta keluarganya
memiliki mental yang tangguh untuk mewujudkan ilmu amaliah dan amal ilmiah
yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan keyakinan (imaniah). Metoda
ini dapat dilaksanakan dalam kegiatan: team work building, sosiodrama,
bermain peran, simulasi, karya wisata, apresiasi budaya, napak tilas,
anjangsana, silaturahim dan bhakti TNI.
Contoh: metode santikarma disatuan pasis per 3 bulan sekali di adakan
anjangsana ke warga dan bersilahturami dengan anggota prajurit dan Pns
dengan metode demikian dapat mewujutkan ilmu amaliah dan ilmiah.

3) Dalam melaksanakan peran dan tugasnya Pembinaan Mental Angkatan


Darat menyelenggarakan fungsi pembinaan Mental yaitu Pembinaan Mental
Rohani, Pembinaan Mental Ideologi dan Mental Kejuangan. Jelaskan ketiga
Pembinaan Mental tersebut dan berikan contoh masing-masing di satuan
Perwira siswa !
12

-Pembinaa mental rohani yaitu Melaksanakan kegiatan pembinaan mental


rohani melalui perawatan rohani, penyuluhan rohani dan bimbingan rohani
sesuai agama, obyek, materi/topik yang akan digunakan. dilaksanakan secara
terus menerus oleh para pembina mental rohani sesuai dengan tataran
kewenangan. Dalwas dilaksanakan oleh Komandan Satuan, pejabat personel
dan pejabat terkait lainnya.
Contoh:Memberikan penyuluhan cerah atau pun siraman rohani secara
bertahap di masing2 satuan agar mental rohani di satuan tetap terbina.
-Pembinaan mental ideologi Pancasila melalui santiaji dan santikarma yang
diwujudkan dalam pengamalan prajurit TNI AD sesuai ajaran Sapta Marga,
Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI dan dalam proses Pengendalian dan
Pengawasan dilaksanakan secara terus menerus oleh para pembina mental
ideologi sesuai dengan tataran kewenangan. Dalwas dilaksanakan oleh
Komandan Satuan dan pejabat terkait lainnya Pengendalian pada prinsipnya
dilaksanakan sebelum, selama dan sesudah kegiatan berdasarkan pada
rencana/program yang sudah disusun.
Contoh:Komandan satuan secara bertahap memberikan pembinaan mental bagi
anggotanya untuk diwujutkan dalam pengamalan sumpah prajurit dan 8 wajib
TNI.
-Pembinaan mental kejuangan dalam kegiatan pembinaan mental kejuangan
dalam bentuk sarasehan, team work building, sosiodrama, bermain peran,
simulasi, karya wisata, apresiasi budaya, napak tilas, anjangsana, silaturahim
dan bhakti TNI Menyusun buku materi pembinaan mental kejuangan untuk
meningkatkan motivasi dan semangat juang.
Contoh: Personel militer dan Pns di satuan pasis dilaksanakanya silahturami
dan anjasana ke masyarakat sekitar
4) Pembinaan mental TNI AD pada hakekatnya adalah upaya
menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila dan Sapta Marga secara terus
menerus dan berlanjut dalam rangka membentuk, memelihara dan
meningkatkan kondisi mental setiap anggota TNI AD, sehingga terwujud
sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai Sapta Marga.
13

Berikan Contoh Hakekat tersebut yang di aplikasikan dalam kehidupan sehari-


hari oleh para Perwira siswa !
Dalam mengimpementasikan nilai-nilai mental dalam kehidupan lingkungan TNI
AD Pembinaan mental diarahkan untuk mewujudkan prajurit dan PNS TNI AD
beserta keluarganya agar memiliki mental yang tangguh melalui pembinaan
fungsi yang meliputi pembinaan mental rohani, mental ideologi dan mental
kejuangan sebagai satu kesatuan yang utuh dan sinergis dengan begitu aplikasi
yang di lakukan disatuan yaitu dengan di laksanakanya penyuluhan rohani dan
silahrurahmi sesama umat beragama baik di dalam satuan atau pun di luar
satuan dengan demikian hakekat akan dapat tercapai.

5) Kita sadar sebagai warga Negara Idonesia yang bermacam-macam


suku, agama dan bahasa, sebutkan apa implementasi Mental Ideologi menurut
Perwira Siswa !
Impementasi tentang kehidupan kerukunan umat beragama di dalam Mental
ideologi yaitu saling menghargai nilai-nilai Pancasila dan Sapta Marga secara
terus menerus dan berlanjut dalam rangka membentuk, memelihara dan
meningkatkan kondisi mental setiap anggota dengan cara saling menghargai
dan silahturami antar umat beragama.
14

Anda mungkin juga menyukai