Anda di halaman 1dari 32

KOMANDO RESOR MILITER 133/NANI WARTABONE

BATALYON INFANTERI 713/SATYA TAMA

PROSEDUR TETAP
Nomor Protap / 09 / I / 2022

tentang

KESIAPSIAGAAN

PENDAHULUAN

1. Umum. Yonif 713/ST merupakan satuan tempur yang operasional


pengendaliannya oleh Korem 133/NW dimana kesiapsiagaan satuan harus mutlak dimiliki
dengan tingkat kesiapsiagaan yang tinggi. Sehingga dapat menjamin kelancaran
pelaksanaan operasional dalam menghadapi dan mengatasi situasi yang telah timbul, dan
membutuhkan penindakan secara cepat. Maka perlu disusun suatu Protap yang membuat
ketentuan yang bersifat mengatur sehingga dapat memberikan kemudahan bagi anggota
dalam pelaksanaan kesiapsiagaan satuan Yonif 713/ST.

2. Maksud dan Tujuan.


a. Maksud. Protap ini dibuat guna dijadikan pedoman bagi seluruh anggota
Yonif 713/ST dalam rangka kesiapsiagaan satuan, sehingga dapat melancarkan
pelaksanaan kesiapsiagaan Yonif 713/ST bila menghadapi situasi yang sebenarnya.

b. Tujuan.
1) Untuk memudahkan prosedur Komando dan pengendalian bagi unsur
pimpinan dalam menghadapi situasi dan kondisi yang timbul pada setiap saat.
2) Untuk memudahkan dan mempercepat pengumpulan dan pengerahan
anggota sehingga dapat mengambil tindakan secara tepat, cepat, berhasil guna
dan berdaya guna.
3) Untuk memudahkan dalam pelaksanaan setiap tindakan sesuai situasi
yang dihadapi.

RAHASIA
2

3. Ruang Lingkup. Protap kesiapsiagaan ini meliputi kesiapan pasukan pada tingkat
siaga dengan sistematika sebagai berikut :
a. Pendahuluan.
b. Pengertian dan Wewenang Penentuan Tingkat Siaga.
c. Pengorganisasian.
d. Ketentuan siaga.
e. Pelaksanaan.
f. Administrasi Dan Logistik
g. Komando pengendalian.
h. Sandi siaga.
i. Lain-lain.

PENGERTIAN DAN WEWENANG PENENTUAN TINGKAT SIAGA

4. Pengertian.
a. Kesiapsiagaan satuan adalah merupakan tindakan pengumpulan dan
pengarahan satuan untuk mengatasi/menghadapi situasi yang diduga atau telah terjadi
dan dapat membahayakan stabilitas keamanan dan ketertiban lingkungan Satuan
maupun kepentingan wilayah di daerahnya serta negara pada umumnya.

b. Tingkat Siaga. Menggunakan sandi sebagai berikut:


1) Siaga III “Hijau”.
2) Siaga II “Kuning”.
3) Siaga I “Merah”.
4) Keadaan luar biasa “Jingga”.
5) Masuk kedudukan/steling “Hitam”.
6) Batalyon siap operasi “Merah Putih”.

c. Pengerahan Satuan. Pada setiap tingkat siaga disesuaikan dengan


kebutuhan atau didasarkan kepada pertimbangan Danyonif 713/ST.

RAHASIA
3

5. Wewenang Penentuan Siaga. Wewenang penentuan tingkat siaga didasarkan atas:


a. Sesuai perintah/instruksi dari Komando Atas.
b. Pertimbangan Danyonif 713/ST.

PENGORGANISASIAN

6. Umum. Untuk kelancaran Komando dan pengendalian supaya tidak terjadi


kesalahan prosedur dan pertanggungjawaban maka perlu disusun organisasi yang sesuai
dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.

7. Organisasi.

a. Penanggung Jawab Satuan : Danyonif.


b. Wakil Penanggung Jawab : Wadanyonif.
c. Koordinator Kompi : Danki.
d. Pa Pam/Intelijen : Pasiintel.
e. Pa Operasi : Pasiops.
f. Pa Min : Pasipers.
g. Pa Logistik : Pasilog.

8. Tugas dan Tanggung Jawab.

a. Komandan Batalyon.

1) Danyonif 713/ST.
a) Menyiapkan Batalyon untuk siap gerak;
b) Memberikan instruksi–instruksi/santi aji pada anggota yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya; dan
c) Bertanggung jawab kepada Danrem 133/NW.

2) Danki.
a) Menyiapkan Kompinya untuk siap gerak;
b) Memberikan instruksi–instruksi/santi aji pada anggota yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya; dan
c) Bertanggung jawab kepada Danyonif 713/ST.

3) Tugas dan Tanggung jawab Staf.


a) Wadanyonif 713/ST.
RAHASIA
4

(1) Mengkoordinir kegiatan staf;


(2) Memberikan petunjuk tentang kesiapan pasukan baik
personel maupun materiil; dan
(3) Laporan kepada Danyonif tentang kesiapan dan
administrasi logistik satuan.

b) Pasiintel.
(1) Koordinasi dengan Bandara Gorontalo, Kepala Pelabuhan,
tentang rencana embarkasi;
(2) Melaksanakan kegiatan sesuai dengan tingkatan
kegiatan siaga;
(3) Mengadakan koordinasi dengan Skorgar/Kodim serta Polri
setempat tentang kemungkinan pemindahan pasukan;
(4) Koordinasi dengan Pemda setempat dan Pemda Kompi
Jajaran tentang peminjaman kendaraan untuk serpas ke Mayonif
713/ST bila dibutuhkan
(5) Mencari informasi tentang perkembangan situasi;
(6) Menyiapkan perlengkapan staf;
(7) Menyiapkan peta untuk Yonif dan Kompi;
(8) Selalu koordinasi dengan staf umum Yon lainnya;
(9) Membuat rencana pengamanan sesuai tingkatan siaga
yang dilaksanakan; dan
(10) Lapor kepada Danyonif tentang perkembangan situasi dan
informasi intelijen terkini.

c) Pasiops.
(1) Koordinasi dengan satuan samping dan bawah;
(2) Mengecek kesiapan Yonif/Kompi serta satuan yang
memperkuat dan melaporkan ke satuan atas;
(3) Koordinasi dengan Pasiintel tentang pengamanan rute dan
letak embarkasi;
(4) Memberi petunjuk tambahan pada kompi-kompi;
(5) Menyiapkan perlengkapan staf;
(6) Selalu koordinasi dengan staf umum Yon lainnya; dan
(7) Lapor kepada Danyonif tentang kesiapan satuan.

RAHASIA
5

d) Pasipers.
(1) Mengecek kesiapan satuan dan kekuatan personel;
(2) Mengatur kegiatan Bintal di Yonif maupun Kompi;
(3) Memberi petunjuk-petunjuk tentang personel;
(4) Koordinasi dengan staf umum Yon;
(5) Menyiapkan perlengkapan staf; dan
(6) Lapor kepada Danyonif terhadap kesiapan bidang
personel.

e) Pasilog.
(1) Menyiapkan kebutuhan materiil Yonif/Kompi;
(2) Menyiapkan dukungan kelas 1 s.d 4;
(3) Koordinasi dengan staf umum Yon;
(4) Koordinasi dengan Kasilog Korem 133/NW tentang
kebutuhan angkutan darat, laut dan udara;
(5) Menyiapkan perlengkapan staf; dan
(6) Melaporkan kesiapan kesatuan di bidang logistik pada
Danyonif.

KETENTUAN SIAGA

9. Tingkat Siaga.

a. Siaga III.
1) Siaga III dilaksanakan dalam rangka kesiapsiagaan satuan untuk
menghadapi situasi/keadaan tertentu yang ditetapkan oleh komandan
satuan/Pangkotama setempat. Personel diorganisir menjadi kelompok/satuan
dengan kekuatan sepertiga dari pkekuatan satuan.
2) Ketentuan siaga III sebagai berikut:
a) Siaga III diberlakukan untuk mengantisipasi situasi/keadaan
tertentu yang tingkat ancamannya dapat diantisipasi oleh 1/3 kekuatan
satuan;
b) Perijinan terbatas;

RAHASIA
6

c) Anggota yang sedang cuti segera diperintahkan kembali;


d) Kegiatan rutin tetap berjalan sesuai jadwal;
e) Yonif 713/ST menyiapkan 1 SST untuk siaga di tiap-tiap Kompi
yang siap digerakkan setiap saat dan berkumpul di lapangan apel
masing-masing atau tempat yang ditentukan Danki;
f) Prajurit yang melaksanakan siaga III harus tinggal di dalam
kesatrian, sedangkan prajurit yang tidak melaksanakan siaga III
melaksanakan tugas rutin seperti biasa;
g) Setelah jam kerja anggota yang tidak siaga diijinkan di rumah
masing-masing;
h) Perlengkapan yang digunakan PDL II, baret/topi rimba untuk
munisi masih di Gudang;
i) Pejabat-pejabat yang berhubungan dengan tugas pelayanan
menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk melengkapi pasukan yang
disiagakan antara lain bagian persenjataan, munisi, kesehatan,
angkutan, pemeliharaan dan sarana pendukung lainnya;
j) Seluruh driver/Tamudi menyiapkan kendaraan di depan Panggung
Satya Tama dan mengecek kondisi kendaraan yang akan digunakan,
selanjutnya masuk ke induk pasukan untuk melaksanakan pengecekan
personel;
k) Laporan kesiapsiagaan ke Komando setiap pukul 17.00 WITA;
l) Siaga III dapat diubah menjadi siaga II atau siaga I tergantung dari
tingkat ancamannya; dan
I) Siaga III berakhir setelah ada perintah dari Komando
Atas/pimpinan berdasarkan pertimbangan Danyonif/Danrem/Pangdam
terhadap perkembangan situasi/keadaan.

b. Siaga II.
1) Siaga II dilaksanakan dalam rangka kesiapsiagaan satuan untuk
menghadapi situasi/keadaan tertentu yang ditetapkan oleh Dansat/Pangkotama
setempat, personel diorganisir menjadi satuan dengan kekuatan setengah.

RAHASIA
7

2) Ketentuan siaga II sebagai berikut:


a) Siaga II diberlakukan untuk mengantisipasi situasi/keadaan
tertentu yang tingkat ancamannya dapat diantisipasi oleh ½ kekuatan
satuan;
b) Prajurit yang melaksanakan siaga II harus tinggal di dalam
kesatrian, sedangkan prajurit yang tidak melaksanakan siaga II
melaksanakan tugas rutin seperti biasa;
c) Yonif 713/ST menyiapkan 2 SST untuk siaga di tiap-tiap Kompi
yang siap digerakkan setiap saat dan berkumpul di lapangan apel
masing-masing atau tempat yang ditentukan Danki;
d) Perizinan dapat dilaksanakan tetapi terbatas di wilayah Garnisun
setempat dan dinas cuti ditiadakan;
e) Pasukan siaga II dikumpulkan di lapangan apel atau tempat yang
ditentukan Danki;
f) Perlengkapan yang digunakan PDL II, baret/topi rimba untuk
munisi masih di gudang;
g) Pejabat-pejabat yang berhubungan dengan tugas pelayanan
menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk melengkapi pasukan yang
disiagakan antara lain bagian persenjataan, amunisi, kesehatan,
angkutan pemeliharaan dan sarana pendukung lainnya;
h) Seluruh driver/Tamudi menyiapkan kendaraan di depan Panggung
Satya Tama dan mengecek kondisi kendaraan yang akan digunakan,
selanjutnya masuk ke induk pasukan untuk melaksanakan pengecekan
personel;
i) Anggota yang tidak siaga diijinkan tinggal di rumah;
j) Siaga II dapat diubah menjadi siaga I atau siaga III tergantung dari
tingkat ancamannya;
k) Laporan kesiapsiagaan setiap pukul 17.00 WITA; dan
k) Siaga III berakhir setelah ada perintah dari Komando
Atas/pimpinan berdasarkan pertimbangan Danyonif/Danrem/Pangdam
terhadap perkembangan situasi/keadaan.

RAHASIA
8

c. Siaga I.

1) Siaga I dilaksanakan dalam rangka kesiapsiagaan satuan untuk


menghadapi situasi/keadaan tertentu yang ditetapkan oleh komandan
satuan/Pangkotama setempat. Personel diorganisir menjadi kelompok/satuan
dengan kekuatan penuh seluruh personel satuan.

2) Ketentuan siaga I sebagai berikut:


a) Siaga I diberlakukan untuk mengantisipasi situasi/keadaan
tertentu yang tingkat ancamannya harus dihadapi oleh seluruh pesonel
satuan;
b) Keadaan siap tempur semua prajurit berada di kompi masing-
masing;
c) Siaga I dapat diubah menjadi siaga II atau siaga III tergantung dari
tingkat ancamannya;
d) Semua prajurit yang melaksanakan siaga I harus tinggal di dalam
kesatrian;
e) Perizinan dan dinas cuti dicabut;
f) Seluruh pasukan siaga di pangkalan Satuan :
(1) Kima di Kec Telaga Biru.
(2) Kipan A di Kec Kwandang.
(3) Kipan B di Kec Telaga Biru sebagai satuan pemukul Korem
133/NW.
(4) Kipan C di Kotamobagu.
(5) Ki Ban di Kec Kota Tengah.
g) Pimpinan pasukan langsung berada di tangan Dan/Wakil
Komandan Batalyon;
h) Perlengkapan yang digunakan PDL III helm/baret/topi rimba untuk
munisi dibagikan sesuai bekal pokok;
i) Pejabat-pejabat yang berhubungan dengan tugas pelayanan
menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk melengkapi pasukan yang

RAHASIA
9

disiagakan antara lain bagian persenjataan, amunisi, kesehatan,


angkutan, pemeliharaan dan sarana pendukung lainnya;
j) Seluruh driver/Tamudi menyiapkan kendaraan di depan Panggung
Satya Tama dan mengecek kondisi kendaraan yang akan digunakan,
selanjutnya masuk ke induk pasukan untuk melaksanakan pengecekan
personel;
k) Siaga I berakhir setelah ada perintah dari Komando Atas/pimpinan
berdasarkan pertimbangan Danyonif/Danrem/Pangdam terhadap
perkembangan situasi/keadaan.

d. Catatan.
1) Siaga I dan II di Mayonif 713/ST Kec Telaga Biru dibentuk Posko Siaga
secara bergiliran dari :
a) Pasi Yonif 713/ST.
b) Danki yang berpangkalan di Kab/Kota Gorontalo.

2) Dalam keadaan biasa.


a) Yonif 713/ST menyiapkan 1 SST sebanyak 25 orang untuk
melaksanakan S3B.
b) Perijinan/cuti berjalan sesuai ketentuan Komando Atas.

PELAKSANAAN

10. Instruksi Siaga. Kegiatan awal merupakan kegiatan Yonif 713/ST sejak menerima
perintah Siaga dari Danrem 133/NW sampai dengan keluarnya perintah siaga kepada kompi-
kompi dengan kegiatan sebagai berikut :

a. Pada Jam Dinas.


1) Melalui Peleton Komunikasi.
a) Sandi perintah siaga diterima oleh Ton Kom dari Korem.
b) Jaga Kom menyerahkan sandi tersebut kepada Pasiops.

RAHASIA
10

c) Pasiops menerjemahkan perintah siaga selanjutnya melaporkan


pada Danyonif 713/ST, serta menyiapkan perintah siaga ke kompi-kompi
melalui Danki atau Jaga Kompi dengan membunyikan Alarm
Kesiapsiagaan.

2) Langsung pada Danyonif 713/ST melalui telepon.


a) Bila perintah diberikan dalam bentuk sandi, Danyonif 713/ST
menterjemahkan sandi dengan mempergunakan sandi siaga yang
berlaku.
b) Danyonif 713/ST memerintahkan Pasiops untuk mengeluarkan
perintah ke kompi-kompi melalui Danki atau Jaga Kompi dengan
membunyikan Alarm Kesiapsiagaan.
c) Pasiops melaporkan kepada Komando Atas yang mengirim
perintah siaga mengerti, berita tersebut disandi.
d) Bila perintah tidak disandi, maka kegiatan Danyonif 713/ST sama
kegiatannya dengan sub-sub pasal 2.

b. Di Luar Jam Dinas.

1) Sandi perintah siaga diterima oleh Jaga Kom/Ton Kom dari Korem.
2) Jaga Kom menyerahkan sandi tersebut kepada Pa Jaga Yonif 713/ST,
Pa Jaga menerjemahkan perintah siaga, selanjutnya Pa Jaga melaporkan
perintah tersebut kepada Danyonif 713/ST atau Pasiops.
3) Sesuai perintah Danyonif 713/ST, Pa Jaga mengirimkan perintah siaga
ke kompi-kompi melalui Danki atau Jaga Kompi dengan membunyikan Alarm
Kesiapsiagaan, serta mengumpulkan Pa Staf di Ruang Yudha.
4) Pasiops mengirimkan laporan ke Korem, bahwa perintah sudah diterima
dengan menggunakan sandi.

11. Pelaksanaan Siaga.


a. Penyiapan dan Pengerahan Pasukan.
1) Penyiapan pasukan sesuai dengan tingkat siaga.

RAHASIA
11

2) Pengerahan dan pergeseran pasukan atas perintah


Pangdam/Danrem/Danyonif.
3) Apel Siaga dilaksanakan pada pukul 07.00 WITA, pukul 17.00 WITA, dan
pukul 21.00 WITA, bertempat di lapangan siaga masing-masing Kompi, dan
diambil oleh Pa Jaga Yonif 713/ST atau Ba Jaga Kompi.
4) Komandan Siaga adalah Komandan Peleton masing-masing kecuali
untuk Kompi Markas dapat ditunjuk salah satu Dansi sebagai Dansiaga.
5) Komandan Siaga bertanggung jawab dan menjamin agar pasukan dapat
digerakkan dengan cepat apabila sewaktu-waktu diperlukan.

b. Perlengkapan dan Persenjataan.


1) Senjata dan munisi.
a) Senjata. Di gudang senjata Kompi masing-masing, kecuali
Siaga I.
b) Munisi. Di gudang munisi Yonif 713/ST, kecuali Siaga I
munisi dibagikan sesuai bekal pokok.

2) Perlengkapan.
a) Pakaian PDLT Baret ransel isi Protap dan bekal ransum 3 hari.
Helm di atas ransel.
b) Kendaraan standby di Kompi masing-masing (bila pasukan
berkumpul di kompi masing-masing).
(1) Kompi Markas Truk 2,5 Ton = 2 Unit dan Truk ¾ Ton = 4
Unit (termasuk kendaraan Dan/Wadan).
(2) Kompi A, B, C, dan Ban masing-masing Truk 2,5 Ton = 1
Unit dan Truk ¾ Ton = 1 Unit, namun apabila sangat mendesak
menggunakan kendaraan wilayah dengan minta bantuan kepada
Kodim/Pemda setempat.
c) Alat perhubungan menggunakan sarana yang ada di Kompi
jajaran Yonif 713/ST (HT) dan memancar ½ jam sekali.

RAHASIA
12

c. Cara Pengumpulan Pasukan.

1) Pada Jam Dinas.


a) Diperintahkan melalui Danki langsung dan membunyikan lonceng
serta terompet kumpul.
b) Diapelkan apabila segera dibutuhkan dan segera diberangkatkan
sesuai dengan tugas yang diberikan.

2) Di Luar Jam Dinas.


a) Dibunyikan lonceng serta terompet berkumpul melalui Perwira
Jaga/Danki masing-masing.
b) Diapelkan segera, diberangkatkan apabila dibutuhkan.

3) Kompi yang berada di Gorontalo.


a) Pengumpulan pasukan secara terpisah maupun terpusat di
Mayonif 713/ST atas perintah Danyonif 713/ST, Danrem 133/NW atau
Pangdam XIII/Mdk.
b) Apabila dilaksanakan pengumpulan pasukan secara terpisah,
maka Komando diambil alih Danki atas petunjuk Danyonif.
c) Apabila dilaksanakan pengumpulan pasukan secara terpusat,
maka Kipan B bergerak menuju Mayonif 713/ST dengan berjalan kaki
dalam hubungan peleton; Kiban bergerak menuju Mayonif 713/ST
dengan menggunakan 3 unit Truk 2,5 ton dan 1 unit Strada/OZ ¾ Ton
(dijemput); Kipan A bergerak menuju Mayonif 713/ST dengan
menggunakan 3 unit Truk 2,5 ton dan 1 unit Strada/OZ ¾ Ton (dijemput);

4) Kompi yang berada di Kotamobagu.


a) Pengumpulan pasukan secara terpisah maupun terpusat di
Mayonif 713/ST atas perintah Danyonif 713/ST, Danrem 133/NW atau
Pangdam XIII/Mdk.
b) Apabila dilaksanakan pengumpulan pasukan secara terpisah,
maka Komando diambil alih Danki atas petunjuk Danyonif.

RAHASIA
13

c) Apabila dilaksanakan pengumpulan pasukan secara terpusat,


maka Kipan C bergerak menuju Mayonif 713/ST dengan menggunakan 3
unit Truk 2,5 ton dan 1 unit Strada/OZ ¾ Ton (dijemput) atau
menggunakan 1 unit Truk 2,5 ton dan tambahan bantuan kendaraan dari
Kodim/Kepolisian/Pemda setempat sejumlah 3 truk atau 3 bus.

d. Sandi siaga.

1) Pukulan/lonceng : 3 x terus menerus selama 5 menit.


2) Suara : Satya Perkasa I/II/III (Menyesuaikan tingkat siaga).

12. Alarm Stelling (Masuk Kedudukan).

a. Penyiapan dan pengerahan pasukan.


1) Seluruh anggota masuk kedudukan;
2) Komando langsung dipimpin Danyonif 713/ST, Pasiops atau Danki/Pa
tertua;
3) Anggota sudah siap di kedudukan masing-masing;
4) Pengecekan personel setelah masuk kedudukan dan lapor kepada
Komando Atas mulai dari tingkat regu s.d. kompi;
5) Keluar dari kedudukan setelah ada perintah dari Komandan Batalyon;
6) Siaga dinyatakan Tingkat-I/luar biasa;
7) Laporan Danru kepada Danton, Danton kepada Danki, Danki kepada
Danyon adalah ”Lapor! .... Orang telah masuk kedudukan, situasi ...
(aman/gangguan arah jam ...)” disusul dengan laporan lengkap beserta
keterangan diantarkan melalui Caraka/Tayanrad kepada Danki/Danyon;
8) Perintah laporan disampaikan dengan HT radio atau caraka;
9) Masing-masing kompi melaporkan setiap ada perubahan jumlah
pasukan; maupun situasi yang dihadapi.
10) Pengecekan dilaksanakan setiap saat.

b. Tanda-tanda Steling/masuk kedudukan.

RAHASIA
14

1) Sandi pukulan/lonceng : 9 x berturut-turut selama 5 Menit.


2) Sandi suara : Satya Yudha.

c. Perlengkapan dan persenjataan


1) Senjata dan Munisi.
a) Persenjataan Organik, senjata bantuan masuk kedudukan.
b) Munisi 1/3 BP dibagikan kepada seluruh personel, penambahan
munisi sesuai perintah.

2) Perlengkapan.
a) Pakaian PDL III Helm (ransel dan isinya telah dipakai
perorangan).
b) Pada saat selesai masuk kedudukan perlengkapan dikumpulkan
sesuai siaga I.
c) Alhub telah memancar selama 1 X 24 jam.
d) Sopir dan kendaraan siap dan tunggu perintah.

d. Cara mengumpulkan pasukan.

1) Pada jam dinas.


a) Setelah menerima informasi bahaya serangan dari musuh, Pa
Jaga melaporkan situasi kepada Danyon, kemudian Danyon
memerintahkan Pasiops/Pa Jaga/Danki untuk membunyikan alarm
masuk kedudukan.
b) Pasiops/Pa Jaga/Danki yang menerima perintah segera
meneruskan perintah kepada Jaga Komunikasi dan Jaga Satri untuk
membunyikan alarm serta memukul lonceng.
c) Setelah lonceng dibunyikan, Pa Jaga segera memerintahkan
Bafourier dan Bamunisi untuk membuka gudang, di bawah pengawasan
Pa Jaga dan Provos. Bamunisi mengeluarkan 1/3 BP untuk
didistribusikan kepada anggota.
d) Personel segera mengambil senjata dan magasen sesuai indeks,
Danton/Dansi/Baton mengambil munisi 1/3 BP peleton/seksinya masing-
RAHASIA
15

masing sebelum masuk kedudukan. Tiba di kedudukan, berlindung


menghadap ke sektor atau arah jam yang sudah dibagi.
e) Setelah di kedudukan, Danton/Dansi/Baton membagikan 1/3
munisi kepada anggota. Pengisian dan penggunaan munisi atas perintah
Danyonif.
f) Setelah seluruh anggota masuk kedudukan, ransel diletakkan di
depan kedudukan, masing-masing Danton/Dansi melaksanakan
pengecekan.
g) Provos dan Jaga Satri tetap masuk kedudukan di tempat yang
sudah ditentukan.
h) Komandan Batalyon beserta seluruh Perwira Staf berkumpul di
Ruang Yudha untuk melaksanakan olah yudha dan mengeluarkan
perintah.

2) Di luar jam dinas.


a) Setelah menerima informasi bahaya serangan dari musuh, Pa
Jaga melaporkan situasi kepada Danyon, kemudian Danyon
memerintahkan Pasiops/Pa Jaga/Danki untuk membunyikan alarm
masuk kedudukan.
b) Pasiops/Pa Jaga/Danki yang menerima perintah segera
meneruskan perintah kepada Jaga Komunikasi dan Jaga Satri untuk
membunyikan alarm serta memukul lonceng.
c) Personel atau anggota yang berada di luar Kesatrian segera
kembali ke Kesatriaan.
d) Setelah lonceng dibunyikan, Pa Jaga segera memerintahkan
Bafourier dan Bamunisi untuk membuka gudang, di bawah pengawasan
Pa Jaga dan Provos. Bamunisi mengeluarkan 1/3 BP untuk
didistribusikan kepada anggota.
e) Personel segera mengambil senjata dan magasen sesuai indeks,
Danton/Dansi/Baton mengambil munisi 1/3 BP peleton/seksinya masing-
masing sebelum masuk kedudukan. Tiba di kedudukan, berlindung
menghadap ke sektor atau arah jam yang sudah dibagi.

RAHASIA
16

f) Setelah di kedudukan, Danton/Dansi/Baton membagikan 1/3


munisi kepada anggota. Pengisian dan penggunaan munisi atas perintah
Danyonif.
g) Setelah seluruh anggota masuk kedudukan, ransel diletakkan di
depan kedudukan, masing-masing Danton/Dansi melaksanakan
pengecekan.
h) Provos dan Jaga Satri tetap masuk kedudukan di tempat yang
sudah ditentukan.
i) Komandan Batalyon beserta seluruh Perwira Staf berkumpul di
Ruang Yudha untuk melaksanakan olah yudha dan mengeluarkan
perintah.

3) Bila keadaan sudah dinyatakan aman perintah kumpul melalui radio,


caraka atau pengeras suara serta melaksanakan pengecekan personel dan
materiil.

13. Batalyon Siap Operasi.


a. Penyiapan dan pengerahan pasukan.
1) Kipan A, B, C, Kiban, Kima siap untuk melaksanakan tugas operasi.
2) Komando langsung dipimpin Danyonif 713/ST atau yang tertua.
3) Pasukan dan alpal sudah siap pada masing-masing perorangan.
4) Pengecekan personel sesuai dengan data siap gerak yang telah ada
setiap harinya.
5) Anggota yang korum telah siap untuk segera menggantikan anggota
yang dinas dalam.
6) Kekuatan personel korum terdiri dari 1/3 dari kekuatan pasukan.
7) Perintah laporan disampaikan dengan radio atau caraka.
8) Masing-masing kompi melaporkan setiap ada perubahan jumlah pasukan
maupun situasi yang dihadapi.
9) Pengecekan dilaksanakan setiap saat.

RAHASIA
17

10) Seluruh driver/Tamudi menyiapkan kendaraan di depan Panggung Satya


Tama dan mengecek kondisi kendaraan yang akan digunakan, selanjutnya
masuk ke induk pasukan untuk melaksanakan pengecekan personel.
11) Bergerak atas perintah Danyonif 713/ST dan memperhatikan faktor
keamanan.

b. Tanda Alarm Batalyon Siap Operasi.


1) Sandi pukulan/lonceng : 2 x berturut-turut selama 15 menit.
2) Sandi suara : Satya Merdeka.

c. Perlengkapan dan Persenjataan.


1) Senjata dan Munisi.
a) Persenjataan Organik, sesuai dengan TOP Uji Coba - 2016.
b) Setiap orang dibekali 4 magazen. 1 magazen terpasang di
senjata, 3 magazen lainnya di tas magazen.
c) Munisi tajam Kal 5,56 satu kali bekal pokok 250 butir/orang
diamankan di kotak munisi, atau diisi 30 butir di magazen tergantung dari
eskalasi ancaman (atas pertimbangan Dansat).

2) Perlengkapan.

a) Pakaian PDL III Baret, helm di atas ransel (ransel dan isinya telah
dipakai perorangan).
b) Pada saat melaksanakan tugas operasi perlengkapan inventaris
atau milik pribadi menjadi tanggung jawab masing-masing untuk dijaga
dan diamankan.
c) Alhub telah memancar selama 1 X 24 jam.
d) Sopir dan kendaraan siap dan tunggu perintah.
e) Provost mengamankan jalan tepatnya di depan Kesatrian dan
gerbang pos 2, siap tunggu perintah.

RAHASIA
18

3) Kendaraan.
a) Kendaraan yang digunakan harus dalam keadaan baik dan siap
ops serta diparkir di depan Panggung Satya Tama secara berurutan
sebagai berikut: Strada single cabin - Strada double cabin (Komandan) -
OZ single cabin - truk 2,5 ton – Ambulans – Strada double cabin
(Wadan).

b) Kapasitas BBM Randis sbb:


(1) Truk Fuso : 90 Liter.
(2) Truk NPS : 120 Liter.
(3) Truk Hino : 80 Liter.
(4) Strada single/double cabin : 80 Liter.
(5) OZ : 80 Liter.

c) Jarak tempuh Randis sbb:


(1) Truk Fuso : Kecepatan rata-rata ±50-60
km/jam mencapai 450 km dengan medan bervariasi.
(2) Truk NPS : Kecepatan rata-rata ±50-60
km/jam mencapai 600 km dengan medan bervariasi.
(3) Truk Hino : Kecepatan rata-rata ±50-60
km/jam mencapai 400 km dengan medan bervariasi.
(4) Strada single/double cabin : Kecepatan rata-rata ±50-60
km/jam mencapai 1.048 km dengan medan bervariasi.

d. Cara mengumpulkan pasukan.


1) Pada jam kerja dan di luar jam kerja dibunyikan lonceng atas perintah
Danyonif/Pasiops/Danki kepada :
a) Jaga Yon/Jaga Satri untuk memukul lonceng penjagaan.
b) Tiap-tiap Jaga Kompi untuk memukul lonceng.
2) Bila pasukan sudah siap, perintah selanjutnya akan disampaikan melalui
radio dan caraka atau pengeras suara.

RAHASIA
19

3) Dalam keadaan tertentu Kompi jajaran diharuskan merapat/ikut


berkumpul di Mayonif 713/ST tergantung dari tingkat Alarm atau situasi yang
terjadi, adapun ketentuan waktu perjalanan sebagai berikut :
a) Kipan A membutuhkan bahan bakar Solar ± 20 liter dengan
estimasi waktu tempuh menuju Mayonif 713/ST untuk berkumpul
maksimal selama ± 2,5 jam;
b) Kipan B membutuhkan bahan bakar Solar ± 1 liter dengan
estimasi waktu tempuh menuju Mayonif 713/ST untuk berkumpul
maksimal selama ± 15 menit;
c) Kipan C membutuhkan bahan bakar Solar ± 70 liter dengan
estimasi waktu tempuh menuju Mayonif 713/ST untuk berkumpul
maksimal selama ± 11 jam (sudah termasuk berhenti untuk Ishoma);
d) Kiban membutuhkan bahan bakar Solar ± 20 liter dengan estimasi
waktu tempuh menuju Mayonif 713/ST untuk berkumpul maksimal
selama ± 1 jam;

4) Batalyon Siap Ops dalam waktu 24 jam.

14. Apel Luar Biasa/Kumpul Cepat.

a. Penyiapan dan pengerahan pasukan.


1) Setelah tanda alarm dibunyikan, seluruh anggota segera meninggalkan
kegiatan yang sedang dilaksanakan dan berkumpul menuju lapangan apel
masing-masing kompi.
2) Komando langsung dipimpin Danki atau yang tertua.
3) Personel di luar kesatrian segera kembali.
4) Pengecekan dilaksanakan secara nyata dan berjenjang mulai tingkat
regu s.d. peleton/seksi.
5) Seluruh dinas dalam mengikuti, kecuali Jaga Satri/Planton, piket
kesehatan (bila ada pasien), jaga gudang munisi, piket komunikasi dan piket
provos.

RAHASIA
20

6) Bergerak atas perintah Danyonif 713/ST dan memperhatikan faktor


keamanan.

b. Tanda Alarm Apel Luar Biasa/Kumpul Cepat.


1) Sandi pukulan/lonceng : 1 dan 2 x berturut-turut selama 5 menit.
2) Sandi suara : Satya Buana.

c. Perlengkapan dan Persenjataan.


1) Senjata dan Munisi. Tidak ada.
2) Perlengkapan.

a) Pakaian yang digunakan saat itu.


b) Alhub telah memancar selama 1 X 24 jam.
c) Sopir dan kendaraan siap dan tunggu perintah.
d) Provost mengamankan jalan tepatnya di depan Kesatrian dan
gerbang pos 2, siap tunggu perintah.

d. Cara mengumpulkan pasukan.


1) Pada jam kerja dan di luar jam kerja dibunyikan lonceng atas perintah
Danyonif/Pasiops/Danki kepada :
a) Jaga Yon/Jaga Satri untuk memukul lonceng penjagaan.
b) Tiap-tiap Jaga Kompi untuk memukul lonceng.
2) Bila pasukan sudah siap, perintah selanjutnya akan disampaikan melalui
radio dan caraka atau pengeras suara.
3) Waktu berkumpul pasukan 15 menit.

ADMINISTRASI DAN LOGISTIK

15. Administrasi.

a. Personel.
1) Umum.

RAHASIA
21

a) Administrasi personel yang berhubungan dengan hak-hak prajurit


ditempat tugas disiapkan dengan saksama; dan
b) Pada siaga Tingkat ll dan l Binpers dilaksana sesuai fungsi-fungsi
Binpers.

2) Pemeliharaan Kekuatan.
a) Kekuatan personel yang melaksanakan siaga disesuaikan dengan
ketentuan dalam tingkat siaga;
b) Daftar personel Korum dan pasukan yang siap tempur pada setiap
tingkat siaga harus ada di Staf Yon; dan
c) Danki harus melaporkan kesiapan personel sesuai kekuatan
dalam tingkat siaga.

3) Pembinaan personel.
a) Untuk personel yang melaksanakan pendidikan atau sedang
dalam pendidikan tidak perlu diikuti sertakan dalam alarm kesiapsiagaan
meskipun berada di asrama; dan
b) Administrasi personel bagi anggota yang melaksanakan tugas
harus dilengkapi sesuai ketentuan yang berlaku.

4) Pembinaan Moril.
a) Perijinan. Sejak berlakunya siaga perijinan diberikan sesuai
denga ketentuan dalam tingkat siaga kecuali pada siaga l perijinan
dicabut, kecuali atas pertimbangan Danyon;
b) Cuti. Pelaksanaan cuti pada siaga tingkat l dan ll ditiadakan.
Bagi personel yang sedang melaksanakan cuti dipanggil pulang ke
pangkalan; dan
c) Pada siaga tingkat l dan ll.
(1) Kepada anggota diberikan pembinaan mental dengan titik
berat penyelenggaraan hubungan dengan masyarakat ditempat
tugas dan situasi daerah penugasan, penceramah dibentuk dalam
Tim Bintal yang terdiri dari :
(a) Wadanyonif; dan
(b) Pasiintel, Pasipers dan Pabintal.

(2) Setiap Kompi menyelenggarakan Jam Dan tentang tujuan


memelihara dan meningkatkan tentang tujuan memelihara dan
meningkatkan motivasi anggota dalam melaksanakan tugas.

(3) Memberikan bacaan-bacaan segar dan alat olah raga yang


disesuaikan dengan situasi.

RAHASIA
22

4) Pelayanan Kesehatan.
a) Dokter dan Tonkes melaksanakan pelayanan kesehatan selama
1X24 Jam;

b) Menyiapkan obat-obatan/vitamin untuk menambah kekuatan fisik


kekuatan anggota; dan
c) Laporan perkembangan kesehatan anggota dilaporkan kepada
Danyon u.p. Pasipers setiap pukul 06.00 dan 18.00 Wita.

6) Pembinaan Disiplin dan Tata Tertib.


a) Selama siaga berlaku PUD khusus; dan
b) Danki bertanggung jawab tentang disiplin dan Tata Tertib Kompi.

7) Pembinaan Markas. Bin Markas menjadi tanggung jawab Danki


dan Dan Korum sesuai ketentuan tingkat siaga.

16. Logistik.

a. Perbekalan.

1) Bekal kelas l pembawaan bekal l untuk siaga diatur sebagai berikut :


a) Setiap anggota membawa bekal selama 7 hari dengan kekuatan
sebagai berikut :

(1) Beras
(a) 3 hari masing-masing dibawa oleh anggota; dan
(b) 4 hari dibawa oleh Staf Logistik.

(2) ULP
(a) 3 hari masing-masing dibawa oleh anggota;
(b) 4 hari dibawa oleh Staf Logistik; dan
(c) Pengadaan natura melalui Staf Logistik.

2) Bekal Kelas ll/lV.


a) Kaporlap.

(1) Kaporlap yang dibawa oleh tiap-tiap anggota disesuaikan


dengan kebutuhan operasi;

RAHASIA
23

(2) Daftar Kaporlap yang dibawa lampiran G; dan


(3) Penyusunan kaporlap.

b) Kapsatlap. Ketentuan kapsatlap untuk operasi disesuaikan


dengan petunjuk yang akan disampaikan kemudian.

3) Bekal Kelas lll.


a) Bekal lll untuk kendaraan organik yang digunakan untuk
mengangkut personel ketika embarkasi/muat disiapkan oleh Yon; dan
b) Bekal lll untuk kendaraan non organik yang membantu disiapkan
oleh Danrem 133/NW.

4) Bekal Kelas V. Bekal untuk semua jenis senjata sebanyak 1 X BP,


(bekal pokok) dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Siaga ll dan lll 1/3 BP dibawa perorangan dan 2/3 BP di kompi;
dan
b) Pada siaga l untuk munisi senjata Lintas Datar 1 X BP dibawa
perorangan, sedangkan untuk munisi Lintas Lengkung 1/3 di pucuk, 2/3
BP di kompi.

b. Angkutan.
1) Untuk mendukung kelancaran pemindahan pasukan ke titik
embarkasi/titik muat, alat/sarana angkutan yang diperlukan.
a) Dan, Pasiintel dan Pasiops;
b) Wadan, Pasipers dan Pasilog;
c) Kipan A, B, C dan Ki Bant 24 Ran Truk 2,5 Ton;
d) Kima 10 Ran Truk 2,5 Ton;
e) Cadangan 1 Ran; dan
f) Jumlah 35 Ran.
2) Kekurangan kendaraan didukung oleh satuan atas.
3) Ketentuan jumlah personel dan barang diangkut pada setiap kendaraan
sebagai berikut :
a) Ran 2,5 Ton untuk personel 25 orang dan untuk barang
maksimum 2,5 Ton;
b) Setiap kendaraan yang digunakan diberi tanda masing-masing
sesuai dengan satuannya;
c) Kebutuhan Foreider diminta dari satuan Pom daerah setempat;
d) Selama pemindahan pasukan menggunakan peraturan konvoi
yang berlaku;
RAHASIA
24

e) Semua kendaraan harus sudah siap masing-masing pada hari H-


1;
f) Kendaraan Foreiders sudah siap di pangkalan paling lambat 1 X 2
jam sebelum pasukan ke titik embarkasi; dan
g) Titik embarkasi ditentukan kemudian.

4) Pemeliharaan materil.
a) Pemeliharaan materil dilaksanakan sesuai ketentuan
pemeliharaan dikoordinasikan dengan satuan Pal di daerah; dan
b) Pemeliharaan dilaksanakan terus menerus agar setiap materil
dapat digunakan setiap saat.

5) Perawatan Kesehatan.
a) Perawatan kesehatan menjadi tanggung jawab Dokter dengan
unsur kesehatan; dan
b) Bagi anggota yang memerlukan perawatan lanjutan dikirim ke RS
Telling Manado.
c) Kendaraan ambulance siap melayani selama 1 X 24 jam.

KOMANDO DAN PENGENDALIAN

17. Komando dan pengendalian sesuai ketentuan dari atas. Tiap Kompi yang siaga harus
mengirim nama kekuatan yang siaga kepada Pasiops dan Pa Jaga Yonif 713/ST. Anggota
yang siaga dilarang melaksanakan perijinan dan meninggalkan tugas tanpa sepengetahuan
Dan Siaga, bergerak atas perintah.

SANDI SUARA

18. Sandi Siaga. Instruksi siaga dari Komando Atas akan disampaikan dengan
menggunakan sandi, melalui Yonif 713/ST atau langsung ke Kompi-kompi dengan
menggunakan radio/telepon sambil menunggu sandi siaga yang ditentukan oleh Korem,
untuk sementara berpedoman kepada sandi siaga Batalyon sebagai berikut:

RAHASIA
25

a. Kode Pembukaan Instruksi Siaga.


1) Bila perintah siaga disampaikan melalui radio, instruksi siaga
disampaikan dengan pembukaan berita:
KAPOTA YUDHA yang diulangi dua kali berturut-turut. Semua jaringan
komunikasi yang mendengar berita panggilan segera memberikan prioritas
kepada jalur instruksi siaga.

2) Sandi Siaga.
a) Siaga Tingkat I s.d III : Satya Perkasa.
b) Apel Luar Biasa : Satya Buana.
c) Yon Siap Ops : Satya Merdeka.
e) Alarm Stelling : Satya Yudha.
d) Bencana Alam : Satya Racana.
f) Kebakaran : Satya Geni.
g) Banjir : Satya Tirta.
h) Huru Hara : Satya Prahara.
i) Pencabutan Siaga : Awan Putih.

3) Sandi Protokoler.
a) Wijaya Mendarat : Kunjungan Panglima TNI ke
Mayonif 713/ST dan Kompi jajaran.
b) Mahesa Mendarat : Kunjungan Kasad ke Mayonif
713/ST dan Kompi jajaran.
c) Darmawangsa Mendarat : Kunjungan Pangdam XIII/Mdk
ke Mayonif 713/ST dan Kompi jajaran.
d) Wisnu Mendarat : Kunjungan Danrem 133/NW ke
Mayonif 713/ST dan Kompi jajaran.

4) Sandi Jawaban Berita/Laporan Penerimaan Perintah :


a) Fajar menyingsing : Perintah diterima dan dimengerti
selanjutnya siap menunggu perintah

RAHASIA
26

b) Langit cerah : Perintah telah diterima dan dimengerti


dan sudah/sedang dilaksanakan.
c) Kabut tebal : Perintah telah diterima belum
dimengerti maksudnya.

b. Panggilan anggota yang di luar asrama, dengan menggunakan Radio


Amatir/Orari sebagai berikut : “Tim Satya Siap Bertanding“.

c. Melalui gedung Bioskop dengan slide yang berbunyi kalimatnya sama dengan
yang di atas.

19. Mekanisme Pelaksanaan Alarm Stelling Masuk Kedudukan :

a. Alarm dibunyikan atas perintah Komandan Satuan (Danyonif), Alarm bisa


sewaktu-waktu dibunyikan oleh Pasiops/Pajaga tetapi atas perintah langsung atau
lisan dari Danyonif;
b. Setelah menerima perintah untuk membunyikan alarm baik dari Danyonif/
Pasiops;
c. Pajaga langsung memerintahkan Wadan Jaga Satri dengan cepat langsung
memukul lonceng sesuai dengan tanda alarm stelling yang diperintahkan bersamaan
juga Jaga hub langsung membunyikan sirine dan memberikan tanda alarm stelling
melalui pengeras suara (TOA);
d. Komandan Jaga Satri langsung menempatkan anggotanya pada sektor
kedudukan jaga sesuai kedudukan yang telah diatur oleh satuan;
e. Mendengar tanda alarm tersebut tindakan anggota:
1) Ba / Ta Fourier segera membuka gudang senjata sesuai prosedur keluar
masuk gudang senjata didampingi provost untuk melaksanakan pengamanan;
dan
2) Anggota segera berlari menuju gudang senjata untuk mengambil senjata
perorangan dan senjata kelompok sesuai dengan indeks masing-masing
langsung menuju tempat kedudukan yang telah ditentukan sesuai dengan
protap alarm stelling.
f. Regu Provos setelah selesai melaksanakan pengamanan gudang senjata dan
gudang munisi segera masuk kedudukan yang telah ditentukan sesuai dengan bagan
alarm kompi;
g. Setelah anggota masuk kedudukan alarm stelling masing-masing Danki
langsung melaksanakan pengecekan kekuatan baik personel maupun materiil
ditempat kedudukan yang ditentukan;

RAHASIA
27

h. Masing-masing Danki melaporkan jumlah kekuatan personel maupun materiil


kepada Pa Jaga apabila semua anggota sudah masuk dikedudukan alarm stelling,
untuk mekanisme pelaporan Danki dibantu oleh Batih dan Ba Jaga Kompi sedangkan
untuk Batalyon dibantu oleh Pasiops dan Pajaga merekap seluruh kekuatan personel
maupun materiil dan mengecek kedudukan anggota ditempat sektor kedudukan yang
ditentukan satuan;
i. Pasiops dan Pajaga melaporkan seluruh kekuatan personel maupun materiil
kepada Danyonif untuk menunggu perintah selanjutnya dari Komando Atas; dan
j. Waktu berkumpul di tempat yang telah ditentukan satuan (Awan Putih) setelah
melaksanakan alarm stelling menunggu apabila semua personel telah memasuki
kedudukan dan situasi sudah dinyatakan dalam keadaan aman.

LAIN-LAIN

20. Selain ketentuan-ketentuan yang diatur dalam pelaksanaannya di atas, masih perlu
ditambahkan dengan beberapa ketentuan lain yang dapat menunjang kelancaran dan
ketertiban dalam pelaksanaannya.

a. Ketentuan isi ransel.

1) Pakaian PDL Loreng : 1 stel.


2) Kaos Loreng : 2 pasang.
3) Kaos Kaki : 2 pasang.
4) Celana Dalam : 2 Pasang.
5) Handuk Lapangan : 1 buah.
6) Sarung Loreng : 1 buah.
7) Alat Makan : 1 set.
8) Alat Mandi : secukupnya.
9) Alat Pembersih : secukupnya.
10) Ponco : 1 buah.
11) Sepatu Cadangan : 1 pasang.
12) Sendal : 1 pasang.
13) Matras : 1 buah.
14) Bekal kelas 1 : Beras dan LP selama tiga hari dalam
bentuk mentah.
b. Selama pelaksanaan tugas bekal ulang diatur Pasilog.
RAHASIA
28

c. Personel yang tidak terlibat dalam penugasan, kegiatannya diatur dalam


ketentuan yang tercantum pada protap rumah (diatur oleh Korum / Pasipers).
d. Apabila pernyataan siaga yang disebabkan oleh perubahan situasi yang harus
ditangani dengan DAKHURA, maka perlengkapan dan persenjataan diganti dengan
perlengkapan DAKHURA.
e. Selama pelaksanaan tugas agar tetap diperhatikan faktor keamanan dan faktor
yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat (8 Wajib TNI sebagai pedoman).

PENUTUP

21. Demikian ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Protap Satuan ini, untuk dipedomani
oleh seluruh anggota sebagai upaya mempercepat prosedur penyiapan satuan dalam rangka
menghadapi tugas-tugas yang diberikan kepada Yonif 713/ST, kesiapsiagaan dapat
dilaksanakan dengan aman, cepat dan tepat.

Dibuat di Gorontalo
Pada tanggal 01 Januari 2022

Komandan Batalyon Infanteri 713/Satya Tama,

Lampiran : Lawdewick Brucelee Karthnie, S.Sos.


Letnan Kolonel Inf NRP 11020034471279

- Skema pelaksanaan kesiapsiagaan Batalyon


- Tanda-tanda kesiapsiagaan.

RAHASIA
29
Lampiran Protap Kesiapsiagaan
KOMANDO RESOR MILITER 133/NANI WARTABONE
Nomor Protap / 9 / I / 2022
BATALYON INFANTERI 713/SATYA TAMA Tanggal Januari 2022

SKEMA PELAKSANAAN KESIAPSIAGAAN BATALYON

MA A B C BAN

O DANYON

RAHASIA
30

SKEMA PELAKSANAAN KESIAPSIAGAAN KOMPI

KOKI TON TON TON TON


I II III BAN

O O O O O

O DANKI
SKEMA PELAKSANAAN KESIAPSIAGAAN
PELETON

KO RU RU RU
TON I II III

O O O O

O DANTON

RAHASIA
31

KOMANDO RESOR MILITER 133/NANI WARTABONE Lampiran Protap Kesiapsiagaan


BATALYON INFANTERI 713/SATYA TAMA Nomor Protap / 9 / I / 2022
Tanggal Januari 2022

TANDA – TANDA KESIAPSIAGAAN


WAKTU WAKTU
NO KEGIATAN SANDI SUARA SANDI LONCENG LONCENG BERKUMPUL PAKAIAN
(MENIT) (MENIT)
1 2 3 4 5 6 7
PDL III HELM, BEKAL RANSUM
3 HARI TAS MAGASEN DAN
APEL SATYA PERKASA 3 X SECARA TERUS
1. 5 15 SENJATA ORGANIK,
KESIAPSIAGAAN I/II/III MENERUS
KENDARAAN BERBARIS DI
TEMPAT YG DITENTUKAN
1 X 2 X SECARA
2. APEL LUAR BIASA SATYA BUANA 5 15 PAKAIAN SEADANYA
TERUS MENERUS
PDL III / BARET, SENJATA
ORGANIK,
HELM DIATAS RANSEL, BEKAL
2 X SECARA TERUS
3. YON SIAP OPS SATYA MERDEKA 15 1 x 24 Jam RANSUM 3 HARI, TAS
MENERUS
MAGASEN (MAGASEN 4 BH),
MUNISI PEROR 1 X BP, SISA
MUNISI DI DEPAN PASUKAN
PDL III HELM, SENJATA
9 X SECARA TERUS ORGANIK, MUNISI 1/3 BP,
4. ALARM STELING SATYA YUDHA 5 45
MENERUS KENDARAAN STANDBY DI
GARASI, SIAP GERAK

RAHASIA
32

PDL II TOPI RIMBA, RANSEL


4 X SECARA TERUS BEKAL 3 HARI, KENDARAAN
5. BENCANA ALAM SATYA RACANA 5 30
MENERUS BERBARIS DI TEMPAT YG
DITENTUKAN
4 X SECARA TERUS PAKAIAN SEADANYA DAN
6. KEBAKARAN SATYA GENI 5 10
MENERUS ALAT PEMADAM KEBAKARAN
4 X SECARA TERUS
7. BANJIR SATYA TIRTA 5 PDL II TOPI RIMBA,
30
MENERUS PELAMPUNG/LIFE VEST
6 X SECARA TERUS PDL II TOPI RIMBA, SANGKUR,
8. HURU HARA SATYA PRAHARA 5 25
MENERUS TAS MAGASEN DAN ALAT PHH
PENCABUTAN 1 X SECARA TERUS
9. AWAN PUTIH 5 - -
SIAGA MENERUS

Komandan Batalyon Infanteri 713/Satya Tama,

Lawdewick Brucelee Karthnie, S.Sos.


Letnan Kolonel Inf NRP 11020034471279

RAHASIA

Anda mungkin juga menyukai