Anda di halaman 1dari 18

RAHASIA

( LATIHAN )
1

DIVISI INFANTERI 1/PRAKASA VIRA GUPTI KS – I – 01 – R/2021


KOMANDO LATIHAN

LATIHAN TERJUN TAKTIS YONIF PARA RAIDER 305/TKR/17/SBB/1 KOSTRAD


“ KUJANG SAKTI ”
TA. 2021

RENCANA LATIHAN

Penunjukan : Peta : SUMATERA SELATAN.


Kedar : 1 : 50.000.
Tahun : 2017.
Lembar No : 2016 – I (OKU TIMUR).
2019 – II (LAMPUNG)
2019 – III (OKU SELATAN)
2019 – IV (OKU)

Daerah Waktu. WIB

1. Dasar.
a. Surat Telegram Perintah Pangdivif 1 Kostrad Nomor : ST/ 914 / IX/ 2021
tanggal 20 September 2021 tentang agar merencanakan, menyiapkan dan
menyelenggarakan Latihan Terjun Taktis Yonif Para Raider 305/TKR/17/SBB/1
Kostrad TA. 2021.

b. Progam Kerja dan Anggaran Brigif Para Raider 17/1 Kostrad TA. 2021
Bidang Operasi khususnya Bidang Latihan Terjun Taktis Yonif Para Raider
305/TKR/17/SBB/1 Kostrad TA. 2021.

c. Pertimbangan Komando dan Staf Brigif Para Raider 17/SBB/1 Kostrad.

2. Tujuan Latihan. Memelihara dan meningkatkan kemampuan satuan Para


Raider dalam Operasi Lintas Udara (Ops Linud).

RAHASIA
( LATIHAN )
RAHASIA
( LATIHAN )
2

3. Sasaran Latihan.

a. Kuantitatif. Yonif Para Raider 305/TKR/17/SBB/1 Kostrad (520 Orang).

b. Kualitatif.

1) Menguasai dan mahir dalam melaksanakan perencanaan dan


persipan Operasi Linud.

2) Menguasai dan mahir dalam melaksanakan kegiatan pemindahan


Udara.

3) Menguasai dan mahir melaksanakan serbuan.

4) Menguasai dan mahir dalam melaksanakan Pertahanan Tumpuan


Udara (Han TU).

4. Materi Yang Ingin Dikembangkan. Melaksanakan langkah-langkah serta


kegiatan-kegiatan taktis dan administrasi pada tiap-tiap Babak Operasi Lintas Udara yang
meliputi :

a. Melaksanakan Perencanaan dan Persiapan Operasi Linud. (dimulai


sejak menerima perintah, kegiatan di Marshalling Area sampai dengan selesainya
pemuatan ke dalam pesawat)

1) Langkah-langkah prosedur hubungan Komandan dan Staf sejak


menerima Perintah Operasi dari Danbrigif untuk melaksanakan Operasi
Linud.

2) Perintah Operasi Danyonif.

3) Perintah Operasi Danki Timpur kepada para Danton.

4) Pembuatan Rencana-rencana yang dikembangkan secara backward


planning, meliputi:

a) Rencana Taktis Darat (Rentisrat).


b) Rencana Penerjunan.
c) Rencana Pemindahan melalui Udara (Rendahud).
d) Rencana Marshalling (Renma).

5) Kegiatan di homebase yang juga merupakan Marshalling Area (MA).

RAHASIA
( LATIHAN )
RAHASIA
( LATIHAN )
3

6) Kegiatan pergeseran pasukan dari MA menuju Lanud Halim PK.

7) Kegiatan pasukan selama di Lanud Halim PK (berupa pemasangan


dan pemeriksaan PUO, serta kegiatan administrasi dan taktis lainnya).

8) Sistem pelaporan serta Komando dan Pengendalian (Kodal) Danyonif


dengan para Danki Timpur.

b. Melaksanakan Kegiatan Pemindahan Udara. (dimulai sejak pesawat take


off sampai dengan pesawat berada di atas Dropping Zone).

1) Kegiatan pemuatan ke dalam pesawat (personel dan materiil).

2) Penyusunan pasukan (personel dan materiil) di dalam pesawat


sesuai dengan flight manifest dan rencana muatan silang (cross loading).

3) Kegiatan penerjun selama berada di atas pesawat (berupa kegiatan


pemeriksaan terakhir sebelum melaksanakan penerjunan di atas DZ yang
telah ditentukan).

4) Sistem pelaporan serta Komando dan Pengendalian (Kodal) Danyonif


dengan para Danki Timpur.

c. Melaksanakan Serbuan Linud. (dimulai sejak Penerjun Pertama keluar


dari pintu pesawat sampai dengan terbentuknya Tumpuan Udara).

1) Kegiatan para penerjun saat mendarat di DZ.

2) Kegiatan para penerjun saat meninggalkan DZ menuju ke Titik


Berkumpul (TB) Ki Timpur masing-masing.

3) Kegiatan masing-masing Ki Timpur di TB (meliputi kegiatan


reorganisasi dan pemeriksaan terakhir sebelum melaksanakan perebutan
TU).

4) Kegiatan serbuan terhadap sasaran-sasaran terpilih.

5) Kegiatan perebutan TU oleh masing-masing bagian sesuai dengan


penomoran Sasaran yang telah ditentukan di atas peta sebelumnya.

6) Aksi di sasaran, baik melumpuhkan personel musuh dengan cara


Pertempuran Jarak Dekat (PJD) maupun menduduki dan atau menguasai

RAHASIA
( LATIHAN )
RAHASIA
( LATIHAN )
4

medan kritik dan jalan-jalan yang dapat dijadikan sebagai rute pelolosan
musuh.

7) Sistem pelaporan serta Komando dan Pengendalian (Kodal) Danyonif


dengan para Danki Timpur.

d. Melaksanakan Pertahanan Tumpuan Udara. (dimulai sejak terbentuknya


TU sampai dengan Operasi Lintas Udara dinyatakan selesai).

1) Kegiatan selama melaksanakan Pertahanan Tumpuan Udara yang


meliputi pengamanan secara statis (dengan memasang rintangan-rintangan
buatan dan kegiatan taktis lainnya), maupun pengamanan secara dinamis
(dengan patroli-patroli keamanan di sekitar kedudukan TU yang telah
terbentuk).

2) Tindakan masing-masing Ki Timpur ketika mendapatkan serangan


balasan dari musuh terhadap kedudukan TU yang telah terbentuk.

3) Tindakan masing-masing Ki Timpur ketika menghadapi gangguan


dari sisa-sisa personel musuh yang telah disepakati oleh masing-masing Ki
Timpur sebelumnya.

4) Sistem pelaporan serta Komando dan Pengendalian (Kodal) Danyonif


dengan para Danki Timpur.

5) Tindakan Danyonif melaporkan ke komando atas bahwa pelaksanaan


operasi Lintas Udara telah dilaksanakan dan melaksanakan operasi
selanjutnya atas perintah.

e. Melaksanakan Penggabungan. (Kegiatan dari babak Han TU dalam Ops


Linud dimana Satgas Linud setelah menguasai TU bertemu dengan Pasukan Brigif
13).

1) Tindakan Danyonif setelah tiba di TB Yon yang telah ditentukan,


segera mengeluarkan 1 Kompi menuju ke Titik Penggabungan yang
ditentukan.

b) Tindakan Danki Penggabungan mengeluarkan 1 Peleton


Penggabungan untuk memandu Pasukan menuju ke titik penggabungan.

c) Tindakan Danki setelah sampai Garis Koordinasi Tembakan (GKT)


sebagai garis taraf.

RAHASIA
( LATIHAN )
RAHASIA
( LATIHAN )
5

d) Tindakan Danton Penggabungan setelah sampai di Titik Temu


Penggabungan.

e) Tindakan Danki setelah pelaksanaan penggabungan selesai.

f) Tindakan Danyonif setelah penggabungan selesai.

5. Ruang Lingkup. Pelaksanaan Operasi meliputi Tahap Perencanaan dan


Persiapan, Tahap Operasi Lintas Udara dan Operasi Penggabungan.

6. Macam, Metoda dan Sifat Latihan.

a. Macam : Latihan taktis dengan pasukan.


b. Methoda : Drill Taktis.
c. Sifat : Satu pihak dikendalikan.

7. Ringkasan Cerita Latihan.

a. Tema Latihan. ” Yonif Para Raider 305/TKR/17/SBB/1 Kostrad


melaksanakan Terjun Taktis dalam rangka Operasi Lawan Insurjensi untuk
mendukung tugas pokok mengamankan wilayah NKRI ”.

b. Daerah Latihan. Baturaja Komplek, Lampung, Sumatera Selatan.

c. Persoalan Yang Ditanyakan.

1) Tahap Perencanaan Operasi.

a) Analisa Tugas Pokok (ATP).


b) Petunjuk dan Perencaan (Jukcan) dan Perintah Peringatan.
c) Perkiraan Keadaan (Kirka).
d) Keputusan dan Konsep Umum Operasi (KEP dan KUO).
e) Perintah Persiapan (Prinsiap).
f) Perintah Operasi (PO).
g) Komando dan Pengendalian (Kodal) Operasi.

RAHASIA
( LATIHAN )
RAHASIA
( LATIHAN )
6

2) Tahap Persiapan Operasi.

a) Prosedur Pimpinan Pasukan Danyon.


b) Pembuatan dan Teknik pemberian PO.
c) Kodal.
d) P.3 Danki.

3) Tahap Pelaksanaan Operasi Linud.

a) Pemindahan Udara.
b) Serbuan Lintas Udara.
c) Pertahanan Tumpuan Udara.
d) Prosedur Komunikasi.
e) Prosedur pengurusan tawanan perang.
f) Laporan pelaksanaan Operasi Linud.

4) Tahap Pelaksanaan Operasi Penggabungan.

a) Sebelum Penggabungan.
b) Selama Penggabungan.
c) Setelah Penggabungan.

d. Waktu Latihan. Tanggal 07 s.d 11 November 2021 (5 Hari).

e. Gerakan Kedua Belah Pihak.

1) Tahap – I. ( Perencanaan Operasi ).

a) Gerakan Kedua Belah Pihak.

(1) Musuh. Pada JAN 202B, DIVISI GAB 22


melanjutkan perencanaan dengan skenario bila gagal
menembus pertahanan kuat pasukan TNI. Sesuai doktrin yang
berlaku, Pasukan Penyerang baru akan mundur bila sisa
kurang dari 30 % minimal tingkat Yonif dengan perkuatannya.
Berdasarkan kebiasaan dalam setiap operasi yang
dilaksanakan ANDARA, sisa kekuatan akan mundur dan
bertahan pada jarak aman di luar jangkauan senjata bantuan
lawan sambil menunggu bala bantuan dari induk pasukan.
Pasukan yang bertahan dijadikan sebagai unsur depan dalam
pengerahan cadangan dari induk pasukan. Adapun susunan

RAHASIA
( LATIHAN )
RAHASIA
( LATIHAN )
7

dan rencana gerakan pasukannya menjadi 2 Eselon sebagai


berikut :

a) Eselon-I, terdiri dari MENIF-221 (-), MENKAV-


223 (-), MEN ART-224/105 (-), YON KAV INTAI-225 (-),
YON HANUD-226 (-), YON ZENI-227 (-), YON HUB-228
(-) dan KIPAM-2311 (-).

b) Eselon-II, terdiri dari MENIF-222 (-), YON KAV-


2231/233 (-), YON ANGK-229 (-), YON KES-2210 (-),
RAI HANUD-A/226 (-), KI ZIPUR-A/227 (-), KI
HUB-A/228 (-) dan TON-I/KIPAM-2211.

c) Sedangkan MADIVIF-22 dan sisa perkuatan


lainnya berada di belakang.

d) ANDARA pergerakan dari daerah TANJUNG


LUBUK menuju LAMPUNG dengan poros gerakan
TANJUNG LUBUK – BATURAJA – MARTAPURA -
LAMPUNG.

(2) Pasukan Sendiri. Dansat Para Raider 305/TKR/17/


SBB/1 Kostrad melaksanakan langkah-langkah Perencanaan
dan Persiapan (Cansiap) dalam rangka Operasi Lintas Udara
di BATURAJA KOMPLEKS.
b) Persoalan yang Ditanyakan.

(1) ATP.
(2) Jukcan dan Printah Peringatan.
(3) Perkiraan Keadaan.
(4) KEP/KUO.
(5) Prinsiap.
(6) Perintah Operasi.

2) Tahap – II. ( Persiapan Operasi ).

a) Gerakan Kedua Belah Pihak.

(1) Musuh. Pada 26 OKT 202C, YONIF 2211 dari MENIF


22 ANDARA menempatkan pasukannya kekuatan ± 1 Peleton
(+) dalam rangka mengamanan jalur logistik dan komunikasi di

RAHASIA
( LATIHAN )
RAHASIA
( LATIHAN )
8

Co. 2150 2240 dan Co. 2370 2230. Mereka melaksanakan


patroli di sekitar kedudukannya.

(2) Pasukan Sendiri. Setelah menganalisa tugas pokok


yang diberikan oleh Danbrigif Para Raider 17/1 Kostrad,
Dansat Linud 305/TKR/17/SBB/1 Kostrad segera
mengorganisasi pasukannya dan menentukan susunan tugas
dalam rangka penerjunan. Selama berjalannya prosedur
hubungan Komandan dan Staf, para Danki Timpur
menyiapkan pasukannya masing-masing, baik personel dan
materiil yang akan dilibatkan dalam operasi penerjunan.
Penyiapan personel dilakukan dengan menyiapkan mental dan
fisik para penerjun melalui kegiatan ground training, serta
melalui latihan-latihan (taktik dan tehnik) bermanuver, serta
merebut dan mempertahankan TU yang akan dibentuk di
daerah operasi. Sedangkan di bidang materiil, prioritas
diarahkan pada penyiapan Payung Udara Orang (PUO) yang
akan digunakan oleh seluruh penerjun, serta Payung Udara
Barang (PUB) yang akan digunakan dalam rangka
menerjunkan senjata-senjata bantuan (Mortir 60, LR dan Mortir
81), termasuk logistik operasi lainnya, seperti ransum dan
munisi.

Dalam perencanaan operasi ini, Dansat Para Raider


305/TKR/17/SBB/1 Kostrad dengan dibantu para perwira staf
membuat perencanaan-perencanaan yang dikembangkan
secara backward planning, sebagai berikut :

(a) Rencana Taktis Darat (Rentisrat).


(b) Rencana Penerjunan.
(c) Rencana Pemindahan melalui Udara
(Rendahud).
(d) Rencana Marshalling (Renma).

Pada waktu yang telah ditentukan yaitu pada 110200


NOV 2021, Dansat Para Raider 305/TKR/17/SBB/1 Kostrad
melaksanakan pergeseran pasukan dari homebase
(Marshalling Area) Teluk Jambe, Karawang menuju Lanud
Halim Perdana Kusuma. Pada 110300 NOV 2021, pasukan
Yonif Para Raider 305/TKR/17/SBB/1 Kostrad tiba di Halim

RAHASIA
( LATIHAN )
RAHASIA
( LATIHAN )
9

Perdana Kusuma. Setibanya di Lanud, dengan diawasi oleh


personel-personel jump master, para penerjun segera
melaksanakan persiapan-persiapan terakhir sebelum masuk
(pemuatan) ke dalam pesawat, meliputi kegiatan: senam
pemanasan, mengenakan dan memeriksa PUO, menyamar
dan kegiatan administrasi lainnya.

b) Persoalan yang Ditanyakan.

(1) Langkah-langkah prosedur hubungan Komandan dan


Staf sejak menerima Perintah Operasi dari Danbrigif Para
Raider 17/1 Kostrad untuk melaksanakan Operasi Linud.

(2) Perintah Operasi Dansat Linud 305/TKR/17/SBB/1


Kostrad.

(3) Perintah Operasi Danki Timpur kepada para Danton.

(4) Pembuatan Rencana-rencana yang dikembangkan


secara backward planning, meliputi:

(a) Rencana Taktis Darat (Rentisrat).

(b) Rencana Penerjunan.


(c) Rencana Pemindahan melalui Udara
(Rendahud).
(d) Rencana Marshalling Area (Renma).

(5) Kegiatan di homebase yang juga merupakan


Marshalling Area (MA).

(6) Kegiatan pergeseran pasukan dari MA menuju Lanud


Halim Perdana Kusuma.

(7) Kegiatan pasukan selama di Lanud Halim Perdana


Kusuma (berupa pemasangan dan pemeriksaan PUO, serta
kegiatan administrasi dan taktis lainnya)

(8) Sistem pelaporan serta Komando dan Pengendalian


(Kodal) Dansat Linud 305/TKR/17/SBB/1 Kostrad dengan para
Danki Timpur.

RAHASIA
( LATIHAN )
RAHASIA
( LATIHAN )
10

3) Tahap – III. (Operasi Lintas Udara).

a) Gerakan Kedua Belah Pihak.

(1) Musuh. 2 Peleton (+) KI-A dari YONIF 2211 yang


sedang bertahan menempatkan pos-pos tinjau disekitar
kedudukannya Peleton 1/KI-A/2211 di Co. 2240 2170 dan
Peleton 2/KI-A/2211 di Co. 2370 2270. Mereka
melaksanakan patroli untuk mengamankan jalur logistik dan
komunikasi mereka.

(2) Pasukan Sendiri.

(a) Pada 110345 NOV 2021 para penerjun Sortie


Pertama melaksanakan pemuatan ke dalam pesawat
sesuai dengan Flight Manifest dan Rencana Muatan
Silang (Cross Loading) yang telah disusun sebelumnya.
Penerjunan akan dilaksanakan melalui kedua pintu
pesawat (lambung kanan dan lambung kiri). Pada
110530 NOV 2021, pesawat take off dari Lanud Halim
Perdana Kusuma menuju Daerah Operasi Baturaja
Kompleks.
(b) Setelah mendarat di DZ, para penerjun dengan
cepat meninggalkan DZ dan bergerak menuju ke Titik
Berkumpul (TB) Ki Timpur masing-masing. Di TB,
masing-masing Ki Timpur melakukan reorganisasi dan
pemeriksaan terakhir sebelum melaksanakan perebutan
dan sasaran disekitar DZ. Perebutan Sasaran
dilaksanakan setelah 75 % kekuatan masing-masing Ki
Timpur sudah terhimpun di TB.
(b) Setelah sasaran di sekitar DZ dapat dikuasai,
pasukan segera melumpuhkan dan menghancurkan pos
tinjau musuh yang berada di Co. 2240 2170 dan Co.
2370 2270.

(c) Pada 110800 NOV 2021, setelah pos tinjau


musuh dapat dilumpuhkan dan dihancurkan, Danyonif
Para Raider 305/TKR/17/SBB/1 Kostrad segera
melaksanakan reorganisasi pasukannya dan menuju
sasaran pokok.

RAHASIA
( LATIHAN )
RAHASIA
( LATIHAN )
11

(d) Pada 110900 NOV 2021, seluruh pasukan


bergerak menuju sasaran pokok dengan bergerak
taktis.

b) Persoalan yang Ditanyakan.

(1) Kegiatan pemuatan ke dalam pesawat (personel dan


materiil).

(2) Penyusunan pasukan (personel dan materiil) di dalam


pesawat sesuai dengan flight manifest dan rencana muatan
silang (cross loading).

(3) Kegiatan penerjun selama berada di atas pesawat


(berupa kegiatan pemeriksaan terakhir sebelum melaksanakan
penerjunan di atas DZ yang telah ditentukan).

(5) Sistem pelaporan serta Komando dan Pengendalian


(Kodal) Dansat Linud 305/TKR/17/SBB/1 Kostrad dengan para
Danki Timpur.

(6) Kegiatan para penerjun saat mendarat di DZ.

(7) Kegiatan para penerjun saat meninggalkan DZ menuju


ke Titik Berkumpul (TB) Ki Timpur masing-masing.

(8) Kegiatan masing-masing Ki Timpur di TB (meliputi


kegiatan reorganisasi dan pemeriksaan terakhir sebelum
melaksanakan perebutan TU).

4) Tahap – IV. (Pertahanan Tumpuan Udara) .

a) Gerakan Kedua Belah Pihak.

(1) Musuh. Dengan adanya Serbuan Linud dari Sat


Linud 305, musuh segera melaksanakan pertahanan daerah –
daerah yang telah dikuasainya. TON-1/A/2211
mempertahankan Jalur Logistiknya Co. 2150 2240 dan TON-
2/A/2211 mempertahankan base komunikasinya di Co. 2370

RAHASIA
( LATIHAN )
RAHASIA
( LATIHAN )
12

2230. Musuh melaksanakan perlawanan dan mempertahankan


daerah kekuasaannya.

(2) Pasukan Sendiri.

(a) Pada 111300 NOV 2021, Sat Linud 305


melaksanakan serbuan terhadap serangan pokok dan
melaksanakan perebutan dan pembentukan Tumpuan
Udara (TU). Perebutan TU dilaksanakan sebagai
berikut:

i. Ki Timpur A, sebagai main effort


melaksanakan perebutan terhadap Sasaran No.
1 dan No. 2.

ii. Ki Timpur B, sebagai supporting effort


melaksanakan perebutan terhadap Sasaran No.
3, dan No. 4 pada Rentisrat. Berdasarkan
intelijen yang didapatkan dari Komando Atas,
Sasaran No. 3 ( Co. 2260 2120) dan Sasaran
No. 4 (Co. 2160 2210) adalah Jalur Logistik
mereka.

iii. Ki Timpur C, sebagai supporting effort


melaksanakan perebutan terhadap Sasaran No.
5 dan No. 6 pada Rentisrat. Berdasarkan intelijen
yang didapatkan dari Komando Atas, Sasaran
No. 5 (Co. 2330 2290), Sasaran No. 6 (Co. 2345
2280).

(b) Setelah TU terbentuk, maka Dansat Linud


305/TKR/17/SBB/1 Kostrad segera memerintahkan
seluruh Ki Timpur untuk melaksanakan pertahanan TU.
Masing-masing Ki Timpur melaksanakan langkah-
langkah Pertahanan TU dalam rangka mengantisipasi
Serangan Balas dari musuh. Kegiatan selama
melaksanakan Pertahanan TU meliputi : pengamanan
statis (memasang rintangan buatan) dan dinamis
(patroli keamanan di sekitar kedudukan TU). Ketika
menghadapi gangguan yang dilancarkan oleh sisa-sisa
personel musuh, masing-masing Ki Timpur

RAHASIA
( LATIHAN )
RAHASIA
( LATIHAN )
13

melaksanakan tindakan secara cepat dan taktis untuk


dapat mengatasi serta menghindari timbulnya korban di
pihak sendiri. Kegiatan taktis meliputi Lawan
Penghadangan jalan kaki terhadap personel musuh
yang menduduki medan-medan kritik di sekitar TU, atau
terhadap musuh yang mengganggu pasukan Linud dari
pemukiman penduduk di kampung-kampung yang
berada di sekitar TU. Dalam rangka mengatasi skenario
semacam ini, pasukan Linud siap untuk melaksanakan
pengejaran, dan Pertempuran Jarak Dekat. Dalam
melakukan aksinya, pasukan Linud harus sedapat
mungkin menimbulkan jatuhnya korban di pihak
masyarakat sipil (non-kombatan), termasuk menegah
terjadinya kerusakan yang berlebihan (collateral
damage) terhadap properti penduduk setempat. Setelah
pertahanan TU dinyatakan selesai, maka Dansat Linud
305/TKR/17/SBB/1 Kostrad siap untuk beralih ke
operasi selanjutnya (atas perintah).

b) Persoalan yang Ditanyakan.

(1) Kegiatan serbuan terhadap sasaran-sasaran terpilih.

(2) Kegiatan perebutan TU oleh masing-masing bagian


sesuai dengan penomoran Sasaran yang telah ditentukan di
atas peta sebelumnya.

(3) Aksi di sasaran, baik melumpuhkan personel musuh


dengan cara Pertempuran Jarak Dekat (PJD) maupun
menduduki dan atau menguasai medan kritik dan jalan-jalan
yang dapat dijadikan sebagai rute pelolosan musuh.

(4) Sistem pelaporan serta Komando dan Pengendalian


(Kodal) Dansat Linud 305/TKR/17/SBB/1 Kostrad dengan para
Danki Timpur.

(5) Kegiatan selama melaksanakan Pertahanan Tumpuan


Udara yang meliputi pengamanan secara statis (dengan
memasang rintangan-rintangan buatan dan kegiatan taktis
lainnya), maupun pengamanan secara dinamis (dengan

RAHASIA
( LATIHAN )
RAHASIA
( LATIHAN )
14

patroli-patroli keamanan di sekitar kedudukan TU yang telah


terbentuk).

(6) Tindakan masing-masing Ki Timpur ketika mendapatkan


serangan balasan dari musuh terhadap kedudukan TU yang
telah terbentuk.

(7) Tindakan masing-masing Ki Timpur ketika menghadapi


gangguan dari sisa-sisa personel musuh (dalam hubungan
kelompok 3 s.d 4 orang) terhadap patroli-patroli keamanan
yang dilakukan di sekitar TU (antara titik-titik koordinasi) yang
telah disepakati oleh masing-masing Ki timpur sebelumnya.

(8) Sistem pelaporan serta Komando dan Pengendalian


(Kodal) Dansat Linud 305/TKR/17/SBB/1 Kostrad dengan para
Danki Timpur.

5) Tahap – V. (Operasi Penggabungan) .

a) Gerakan Kedua Belah Pihak.

(1) Musuh. Dengan adanya Serbuan Linud dari Sat


Linud 305, musuh dapat dihancurkan dan jalur Logistik dan
Komunikasi dapat direbut dan dikuasai oleh pasukan Sat Linud
305.

(2) Pasukan Sendiri.

(a) Pada 110700 NOV 2021, Seluruh pasukan


berkumpul TB Yon yang telah ditentukan, Danyon
segera memerintahkan KI-C/305 menuju ke Titik
Penggabungan yang ditentukan (Co. 2366 2580).

(b) Pada 110800 NOV 2021, KI-C/305 setelah


sampai di Titik Penggabungan Danki C memerintahkan
TON-A untuk memandu Pasukan Brigif 13/Galuh
menuju ke Titik Penggabungan (Co. 2366 2580).

(c) Proses Penggabungan dengan menggunakan


Garis Koordinasi Tembakan (GKT) sebagai garis taraf.

RAHASIA
( LATIHAN )
RAHASIA
( LATIHAN )
15

(d) Penggabungan dilakukan secara fisik dengan


menggunakan tanda-tanda visual yang disepakati dan
prosedur komunikasi.

(e) Setelah penggabungan terjadi, Peleton Pemandu


mengarahkan Pasukan Penggabung ke DP yang telah
dipersiapkan.

(f) Tim Penghubung dan Satuan yang menggabung


segera kembali dan melapor ke satuannya masing-
masing bila penggabungan telah selesai.
Penggabungan dinyatakan selesai

b) Persoalan yang Ditanyakan.

(1) Tindakan Danyonif setelah tiba di TB Yon yang telah


ditentukan, segera mengeluarkan 1 Kompi menuju ke Titik
Penggabungan yang ditentukan.

(2) Tindakan Danki Penggabungan mengeluarkan 1


Peleton Penggabungan untuk memandu Pasukan menuju ke
titik penggabungan.

(3) Tindakan Danki setelah sampai Garis Koordinasi


Tembakan (GKT) sebagai garis taraf.

(4) Tindakan Dantan Penggabungan setelah sampai di Titik


Temu Penggabungan.

(5) Tindakan Danki setelah pelaksanaan penggabungan


selesai.

(6) Tindakan Danyonif setelah penggabungan selesai.

g. Susunan Kekuatan.

1) Musuh. Pasukan musuh yang diskenariokan dalam Latihan ini


adalah 2 TON (+) KOMPI A YONIF 2211 ANDARA, yang bertahan dalam
rangka mengamanankan Jalur Logistik dan Komunikasi.

a) TON-I/A/2211 ANDARA di Co. 2371 2601 Jalur Logistik.


b) TON-I/A/2211 ANDARA di Co. 2395 2595 Base Komunikasi.
c) 1 RU di Co. 2347 2584 Pos Tinjau.

RAHASIA
( LATIHAN )
RAHASIA
( LATIHAN )
16

2) Pasukan Sendiri. Satuan jajaran Brigif Para Raider 17/SBB/1


Kostrad, terdiri Yonif Para Raider 305/TKR/17/SBB/1 Kostrad sebagai
Satgas Linud. (Eselon serbuan)

h. Imbangan Daya Tempur Relatif.

1) Nilai Satuan.

(a) Fisik : Kita Lebih Unggul.


(b) Non Fisik : Sama-sama Unggul.

2) Faktor – Faktor yang berpengaruh.

(a) Medan : Musuh lebih unggul.


(b) Iklim dan Cuaca : Kita lebih unggul.
(c) Ruang dan Waktu : Musuh lebih unggul.
(d) Bantuan Rakyat : Kita lebih unggul.
(e) Selubung taktis dan : Kita lebih unggul.
Penipuan.

3) Kesimpulan.

(a) Daya Tembak : Kita lebih unggul.


(b) Daya Tempur : Kita lebih unggul.
(c) Daya Gerak : Kita lebih unggul.

8. Administrasi dan Logistik. Rencana kebutuhan administrasi Juntis Yonif


Para Raider 305/TKR/17/SBB/1 Kostrad disesuaikan dengan dukungan dari Komando
Atas (Terlampir).

9. Komando dan Perhubungan.

a. Perhubungan.

1) Menggunakan petunjuk perhubungan yang berlaku.

RAHASIA
( LATIHAN )
RAHASIA
( LATIHAN )
17

2) Dukungan Alkomlek Kolat disiapkan oleh Kihub Brigif Para Raider


17/SBB/1 Kostrad.

3) Menggunakan Alkomlek satuan sesuai TOP.

4) Selama latihan Komando Taktis berada di Rahlat Baturaja Kompleks,


Lampung, Sumatera Selatan.

5) Komando Utama di Mabrigif Para Raider 17/SBB/1 Kostrad


Cijantung.

b. Komando.

1) Tahap Perencanaan di Mabrigif Para Raider 17/1 Kostrad Cijantung.

2) Tahap Persiapan di Mayonif Para Raider 305/TKR/17/SBB/1 Kostrad


dan Lanud Halim PK Jakarta.

3) Tahap Pelaksanaan di Rahlat Baturaja Kompleks, Lampung,


Sumatera Selatan.

4) Tahap Pengakhiran di Mabrigif Para Raider 17/SBB/1 Kostrad.

10. Petunjuk Lain.

a. Hal-hal lain yang belum tercantum dalam Rencana Latihan ini akan
disampaikan secara parsiil di lapangan.

b. Skenario (Setting Strategis dan Setting Taktis) yang disusun akan menjadi
“NAPAS” dari latihan Juntis ini, oleh karena itu para pemeran musuh (Bulsi) harus
benar-benar menguasai segala dinamika yang akan ditimbulkan selama
pelaksanaan latihan. Di samping itu, demi menjamin realisme latihan, maka seluruh
personel yang berperan sebagai musuh, harus dapat benar-benar berpikir dan
bertindak sebagai musuh yang sesungguhnya. Mereka harus memahami doktrin
bertempur musuh, serta memiliki naluri untuk mempertahankan diri, termasukl
kelompok/unitnya dari serangan pasukan Lintas Udara yang dilancarkan untuk
melumpuhkan mereka.

RAHASIA
( LATIHAN )
RAHASIA
( LATIHAN )
18

c. Dokumen yang berkualifikasi rahasia agar diperlakukan sebagaimana


mestinya.

Dikeluarkan di Cijantung
Pada Tanggal November 2021

Komandan Latihan

Fendri Navyanto Raminta


Kolonel Inf NRP 11990039951077

RAHASIA
( LATIHAN )

Anda mungkin juga menyukai