Anda di halaman 1dari 8

TENTARA NASIONAL INDONESIA

MARKAS BESAR
Jakarta, 21 Mei 2018

Nomor : B/2010-08/05/22/spers
Klasifikasi : Biasa
Lampiran : 6 Lembar
Perihal : Ketentuan Penggunaan Tutup
Kepala di Lingkungan TNI
Kepada

Yth. Para Pejabat tersebut


dalam daftar terlampir

di

Jakarta

1. Dasar:

a. Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Skep/346/X/2004 tanggal 5 Oktober


2004 tentang Pedoman Penggunaan Pakaian Dinas Seragam Tentara Nasional
Indonesia;

b. Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/190/III/2014 tanggal 18 Maret 2014


tentang Pengesahan Baret Mabes TNI;

c. Surat Keputusan Kasal Nomor Skep/942/II/1987 tanggal 21 Maret 1987


tentang Ketentuan Baret Korps Marinir;

d. Surat Keputusan Kasal Nomor Skep/374.a/II/1993 tanggal 12 Desember


1993 tentang Ketentuan, Ukuran, Penggunaan dan Arti Tutup Kepala/Baret
Pasukan Katak;

e. Surat Keputusan Kasal Nomor Skep/112/I/1994 tanggal 17 Januari


1994 tentang Penggunaan Peci Harian (Muts) Bagi Tamtama TNI AL sebagai
Kelengkapan PDH;

f. Surat Keputusan Kasal Nomor Skep/1388/XI/1997 tanggal 20 November


1997 tentang Seragam Khusus ABK Kapal Selam;

g. Surat Keputusan Kasal Nomor Skep/1964/XI/2003 tanggal 21 November


2003 tentang Ketentuan Pemakaian Tutup Kepala (Baret) bagi Awak KRI/Kal dan
Pesud;

h. Peraturan Kasau Nomor Perkasau/130/XII/2008 tanggal 23 Desember


2008 tentang Pedoman Penggunaan Pakaian Dinas Seragam TNI AU;

i. Keputusan Kasad Nomor Kep/39/III/2011 tanggal 2 Maret 2011 tentang


Pengesahan Penggunaan Baret dan Emblem bagi Satuan di Jajaran TNI AD;

j. Keputusan Kasal Nomor Kep/1986/XII/2012 tanggal 21 Desember 2012


tentang Penggunaan Topi Lapangan PDH Okinawa dan Topi PDL Okinawa bagi
Prajurit TNI AL;
2

k. Keputusan Kasau Nomor Kep/720/XII/2013 tanggal 16 Desember 2013


tentang Pakaian Dinas Seragam TNI AU;

l. Keputusan Kasal Nomor Kep/669/V/2014 tanggal 8 Mei 2014 tentang


Ketentuan Tutup Kepala (Baret) bagi Prajurit TNI AL non Marinir yang
Berdinas di Staf; dan

m. Pertimbangan Pimpinan TNI.

2. Sehubungan dengan dasar di atas, disampaikan ketentuan penggunaan tutup


kepala prajurit TNI terutama saat berpakaian PDU IV, PDH dan PDL agar memedomani
ketentuan sebagai berikut:

a. Kegiatan intern Mabes TNI, Angkatan dan Lembaga Luar Struktur TNI,
untuk penggunaan tutup kepala disesuaikan dengan ketentuan Peraturan
Panglima TNI, Peraturan Kas Angkatan masing-masing dan Peraturan Kepala
Lembaga Luar Struktur TNI;

b. Penggunaan tutup kepala pada kegiatan integrasi yang melibatkan seluruh


Angkatan, dengan ketentuan seperti tersebut pada lampiran I; dan

c. Penegasan penggunaan tutup kepala pada kegiatan integrasi tiga


Angkatan akan ditegaskan ulang dalam surat undangan.

3. Demikian mohon dimaklumi.

a.n. Panglima TNI


Kasum,

Tembusan: Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A.


Laksamana Madya TNI
1. Panglima TNI
2. Irjen TNI
3. Koorsahli Panglima TNI Paraf:
4. Para Asisten Panglima TNI
Aspers : vide draf
5. Pangkohanudas
6. Para Kabalakpus TNI Kasetum :
7. Dansatkomlek TNI
8. Kapusdalops TNI
9. Kasetum TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran I Surat Panglima TNI
MARKAS BESAR Nomor B/2010-08/05/22/spers
Tanggal 21 Mei 2018

KETENTUAN PERATURAN PENGGUNAAN TUTUP KEPALA


PADA KEGIATAN INTEGRASI DI LINGKUNGAN TNI

1. Penggunaan tutup kepala Pet Upacara pada Pakaian


seragam PDU I digunakan untuk:

a) Upacara pelantikan Kepala Negara/Wakil Kepala


Negara.
b) Persemayaman dan upacara pemakaman secara
militer.
c) Upacara penganugerahan Tanda Kehormatan RI,
apabila dilaksanakan oleh Pejabat selain Presiden/Wakil
Presiden RI.
d) Upacara pelepasan Purnawirawan (Wisuda
Purnawirawan).
e) Pengantaran/penyambutan jenazah.
f) Ziarah nasional.
g) Upacara tabur bunga di laut (Upacara Hari Dharma
Samudera).
h) Apel Kehormatan dan Renungan Suci (AKRS).
i) Upacara Hari Pahlawan.
j) Upacara Kenegaraan (HUT negara asing dan
Angkatan Perang negara asing yang dilaksanakan di
Indonesia).
k) Upacara Penyambutan pejabat setingkat
Menteri/Panglima Angkatan Perang negara asing di Mabes
TNI.
l) Upacara Prasetya Perwira.
m) Upacara hari ulang tahun Republik Indonesia.

- (Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Skep/346/X/2004


tanggal 5 Oktober 2004 tentang Pedoman Penggunaan Pakaian
Dinas Seragam Tentara Nasional Indonesia).

2. Penggunaan tutup kepala Pet Upacara pada Pakaian


seragam PDU IV digunakan untuk:

a) Acara sertijab Kabalakpus TNI yang memiliki Lambang


Satuan.
b) Pejabat dalam sidang Pengadilan TNI.
c) Upacara Pembukaan/Penutupan Pendidikan (Diktuk,
Dikbangum, Dikspes).
d) Upacara Penganugerahan Tanda Penghargaan
kepada Lambang-Lambang Kesatuan.
e) Menerima kunjungan resmi Kepala Perwakilan
Diplomatik Asing ke markas/kapal.
f) Penyambutan/kunjungan balasan/pelepasan kapal
perang asing.
g) Peresmian dan likuidasi kesatuan.
2

h) HUT Kesatuan/Korps/Kecabangan.
i) Upacara Penyambutan tamu negara asing setingkat
Kas Angkatan.
j) Ziarah perorangan rombongan dan khusus ke Taman
Makam Pahlawan.

- (Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Skep/346/X/2004


tanggal 5 Oktober 2004 tentang Pedoman Penggunaan Pakaian
Dinas Seragam Tentara Nasional Indonesia).

3. Penggunaan tutup kepala baret pada seragam PDU IV


digunakan khusus oleh Satuan TNI dari Kopassus TNI AD, Korps
Marinir TNI AL dan Korps Paskhas TNI AU pada kegiatan internal
Angkatan namun pada kegiatan integrasi tiga Angkatan
menggunakan tutup kepala Pet Upacara.

- (Keputusan Kasad Nomor Kep/39/III/2011 tanggal 2 Maret


2011 tentang Pengesahan Penggunaan Baret dan Emblem Bagi
Satuan di Jajaran TNI AD).

- (Surat Keputusan Kasal Nomor Skep/942/II/1987 tanggal 21


Maret 1987 tentang ketentuan Baret Korps Marinir).

- (Keputusan Kasau Nomor Kep/720/XII/2013 tanggal 16


Desember 2013 tentang Pakaian Dinas Seragam TNI AU).

4. Penggunaan tutup kepala baret pada Pakaian seragam PDH


digunakan khusus oleh Satuan TNI dari Kopassus TNI AD, Korps
Marinir TNI AL dan Korps Paskhas TNI AU pada kegiatan internal
Angkatan maupun integrasi tiga Angkatan.

- (Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Skep/346/X/2004


tanggal 5 Oktober 2004 tentang Pedoman Penggunaan Pakaian
Dinas Seragam Tentara Nasional Indonesia).

- (Keputusan Kasad Nomor Kep/39/III/2011 tanggal 2 Maret


2011 tentang Pengesahan Penggunaan Baret dan Emblem Bagi
Satuan di Jajaran TNI AD).

- (Surat Keputusan Kasal Nomor Skep/942/II/1987 tanggal 21


Maret 1987 tentang ketentuan Baret Korps Marinir).

- (Keputusan Kasau Nomor Kep/720/XII/2013 Tanggal 16


Desember 2013 tentang Pakaian Dinas Seragam TNI AU).
3

5. Penggunaan tutup kepala baret oleh non Pasukan khusus


pada Pakaian seragam PDH digunakan untuk:

a) Bekerja sehari-hari dalam ruangan, kompleks, kantor,


asrama, instansi lain.
b) Mengikuti pelajaran yang bukan bersifat lapangan.
c) Perjalanan dinas dalam negeri.
d) Rapat, ceramah, pertemuan kedinasan dan lain-lain.
e) Peresmian atau pembukaan kantor/kesatrian/kapal/tugu
peringatan dan bangunan lainnya.
f) Upacara pembukaan/penutupan penataran, kursus.
g) Upacara pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH)
anggota TNI.

- (Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Skep/346/X/2004


tanggal 5 Oktober 2004 tentang Pedoman Penggunaan Pakaian
Dinas Seragam Tentara Nasional Indonesia).

- (Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/190.a/III/2014 tanggal 3


Februari 2016 tentang Perubahan I Pengesahan Baret Mabes TNI).

6. Penggunaan tutup Kepala Baret pada seragam PDL oleh


pasukan khusus dan nonpasukan khusus digunakan pada saat
kegiatan internal Angkatan maupun integrasi tiga Angkatan di
lapangan untuk:

a) Meninjau latihan.
b) Instruktur latihan/Pelatih.
c) Tugas/latihan lain yang ditentukan.
d) Dinas dalam/Piket Satuan TNI.

- (Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Skep/346/X/2004


tanggal 5 Oktober 2004 tentang Pedoman Penggunaan Pakaian
Dinas Seragam Tentara Nasional Indonesia).

7. Penggunaan tutup kepala baret pada seragam PDHL


pasukan khusus digunakan untuk:

a) Bekerja sehari-hari dalam ruangan, kompleks, kantor,


asrama, instansi lain.
b) Mengikuti pelajaran yang bukan bersifat lapangan.
c) Perjalanan dinas dalam negeri.
d) Rapat, ceramah, pertemuan kedinasan dan lain-lain.

- (Keputusan Kasad Nomor Kep/39/III/2011 tanggal 2 Maret 2011


tentang Pengesahan Penggunaan Baret dan Emblem Bagi Satuan di
Jajaran TNI AD).
4

- (Surat Keputusan Kasal Nomor Skep/374.a/II/1993 tanggal


12 Desember 1993 tentang Ketentuan, Ukuran, Penggunaan dan
Arti Tutup Kepala/Baret Pasukan Katak).
- (Peraturan Kasau Nomor Perkasau/130/XII/2008 tanggal 23
Desember 2008 tentang Pedoman Penggunaan Pakaian Dinas
Seragam TNI AU).

8. Penggunaan tutup kepala peci harian (muts) pada seragam


PDH digunakan untuk:

a) Acara laporan Koprs kenaikan pangkat (kecuali satuan


Mabes TNI dan pasukan khusus tetap menggunakan baret)
b) Sertijab Kabalakpus TNI yang tidak memiliki Lambang
Satuan (kecuali satuan Mabes TNI dan pasukan khusus tetap
menggunakan baret).
c) Digunakan oleh Kepala Staf Angkatan dalam
menghadiri acara Rapat Dengar Pendapat atau sidang
kabinet di Istana Negara atau Gedung DPR/MPR.
d) Acara rapat, ceramah, pertemuan kedinasan lain-lain
pada kegiatan integrasi tiga Angkatan.

- (Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Skep/346/X/2004


tanggal 5 Oktober 2004 tentang Pedoman Penggunaan Pakaian
Dinas Seragam Tentara Nasional Indonesia).

- (Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/190.a/III/2014 tanggal 3


Februari 2016 tentang Perubahan I Pengesahan Baret Mabes TNI).

9. Penggunaan tutup kepala pet lapangan pada seragam PDH


digunakan untuk:

a) Kegiatan Integrasi tiga Angkatan di lapangan yang


menggunakan PDH.
b) Bekerja sehari-hari di luar ruangan, komplek, kantor,
asrama, instansi lain.
c) Mengikuti/meninjau kegiatan latihan upacara.
d) Meninjau kegiatan latihan nontempur.
e) Mengikuti/meninjau kegiatan sosial.
f) Mengantar/menyambut kesatuan yang berangkat
ke/kembali dari tugas operasi.

- (Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Skep/346/X/2004


tanggal 5 Oktober 2004 tentang Pedoman Penggunaan Pakaian
Dinas Seragam Tentara Nasional Indonesia).
5

10. Penggunaan tutup kepala pet lapangan pada Pakaian


seragam PDL digunakan untuk:

a) Meninjau latihan.
b) Instruktur latihan/Pelatih.
c) Tugas/latihan lain yang ditentukan.

- (Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Skep/346/X/2004


tanggal 5 Oktober 2004 tentang Pedoman Penggunaan Pakaian
Dinas Seragam Tentara Nasional Indonesia)

a.n. Panglima TNI


Kasum,

Paraf: Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A.


Laksamana Madya TNI
Aspers : vide draf

Kasetum :
TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran II Surat Panglima TNI
MARKAS BESAR Nomor B/2010-08/05/22/spers
Tanggal 21 Mei 2018

DAFTAR PARA PEJABAT YANG MENERIMA KETENTUAN PENGGUNAAN


TUTUP KEPALA PADA PAKAIAN SERAGAM DI LINGKUNGAN TNI

1. Kasad

2. Kasal

3. Kasau

4. Sesmenko Polhukam

5. Sekjen Kemhan

6. Sesjen Wantannas

7. Sestama Lemhannas

8. Rektor Unhan

9. Sesmilpres Kemensetneg

10. Kadilmiltama MA

11. Dirjen Badilmiltun MA

12. Sestama Basarnas

13. Sestama BIN

14. Sestama BNN

15. Sestama Bakamla

16. Sestama BNPT

17. Dandenma Mabes TNI

a.n. Panglima TNI


Kasum,

Paraf:
Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A.
Aspers : vide draf
Laksamana Madya TNI
Kasetum :

Anda mungkin juga menyukai