Anda di halaman 1dari 280

TENTARA NASIONAL INDONESIA No. 202.

02-121713
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT PT : KDL-3.14a

PETUNJUK TEKNIS

tentang

LATIHAN POSKO II

DISAHKAN DENGAN KEPUTUSAN KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


NOMOR KEP/476/VI/ 2017 TANGGAL 12 JUNI 2017
DAFTAR ISI
Halaman

Keputusan Kasad Nomor Kep/476/VI/2017 tanggal 12 Juni 2017 tentang Petunjuk


Teknis tentang Latihan Posko II ......................................................................... 1

LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

1. Umum ................................................................................................. 3
2. Maksud dan Tujuan ............................................................................. 3
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut ............................................................. 4
4. Dasar .................................................................................................. 5
5. Pengertian ........................................................................................... 5

BAB II KETENTUAN UMUM

6. Umum ................................................................................................. 5
7. Tujuan dan Sasaran ............................................................................ 5
8. Sifat ..................................................................................................... 5
9. Peranan .............................................................................................. 5
10. Organisasi ........................................................................................... 5
11. Tugas dan Tanggung Jawab ……………………………………………. . 11
12. Syarat Personel.................................................................................... 31
13. Teknis ................................................................................................. 32
14. Sarana Prasarana ............................................................................... 32
15. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi .................................................... 39
16. Ketentuan Lain…………………………………………… ........................ 40

BAB III KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

17. Umum ................................................................................................. 51


18. Kegiatan Penyelenggaraan Latihan Posko II. ..................................... 51
19. Kegiatan Pelaku Latihan Posko II. ....................................................... 78

BAB IV HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

20. Umum ................................................................................................. 20


21. Tindakan Pengamanan ....................................................................... 94
22. Tindakan Adminsitrasi ........................................................................ 98

i
BAB V PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

23. Umum…………………………………………………………......………… 99
24. Pengawasan……………………………………………………….……… 100
25. Pengendalian……………………………………………………….……… 104

BAB VI PENUTUP
26 Keberhasilan………………………………………………………………. 107
27. Penyempurnaan…………………………………………………………… 107

SUBLAMPIRAN A PENGERTIAN ......................................................................... 108


SUBLAMPIRAN B SKEMA ALIRAN ..................................................................... 112
SUBLAMPIRAN C DAFTAR CONTOH FORMAT ................................................. 116
SPRIN POKJA

ii
TENTARA NASIONAL INDONESIA
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT

KEPUTUSAN KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


Nomor Kep/476/VI/2017

tentang

PETUNJUK TEKNIS
TENTANG LATIHAN POSKO II

KEPALA STAF ANGKATAN DARAT,

Menimbang : a. bahwa dibutuhkan adanya peranti lunak berupa petunjuk


teknis untuk digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas bagi satuan dan sumber bahan ajaran bagi Lembaga
Pendidikan di lingkungan Angkatan Darat.

b. bahwa untuk memenuhi kebutuhan tersebut, perlu


dikeluarkan Keputusan Kasad mengenai Petunjuk Teknis
tentang Latihan Posko II.

Mengingat : 1. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/24-02/IX/2011 tanggal


1 September 2011 tentang Buku Petunjuk Administrasi tentang
Penyusunan, Penerbitan Doktrin dan Buku Petunjuk Angkatan
Darat;

2. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/35-02/XII/2012


tanggal 27 Desember 2012 tentang Buku Petunjuk Administrasi
tentang Penyelenggaraan Latihan;

3. Keputusan Kasad Nomor Kep/430/X/2013 tanggal 31


Oktober 2013 tentang Buku Petunjuk Administrasi tentang
Penyelenggaraan Administrasi Umum Angkatan Darat;

4. Keputusan Kasad Nomor Kep/542/VIII/2015 tanggal 12


Agustus 2015 tentang Petunjuk Teknis tentang Stratifikasi
Petunjuk TNI AD;
2

5. Keputusan Kasad Nomor Kep/700/IX/2015 tanggal 21


September 2015 tentang Petunjuk Teknis tentang Tata Cara
Penyusunan Doktrin dan Petunjuk TNI Angkatan Darat; dan

6. Keputusan Kasad Nomor Kep/548/VI/2016 tanggal 27


Juni 2016 tentang Tulisan Dinas.

Memperhatikan : 1. Surat Perintah Kasad Nomor Sprin/236/I/2017 tanggal 31


Januari 2017 tentang Perintah menyusun/merevisi buku
petunjuk dan buku petunjuk pelaksanaan TNI AD Program dan
Anggaran TA 2017;

2. Surat Perintah Dankodiklat TNI AD Nomor Sprin/255/II/


2017 tanggal 13 Februari 2017 tentang Perintah melaksanakan
penyusunan/revisi Petunjuk Teknis tentang Latihan Posko II;
dan

3. Hasil perumusan kelompok kerja revisi Petunjuk Teknis


tentang Latihan Posko II.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Petunjuk Teknis tentang Latihan Posko II sebagaimana


tercantum dalam lampiran keputusan ini menggunakan kode PT
: KDL - 3.14a.

2. Petunjuk Teknis tentang Latihan Posko II ini berklasifikasi


BIASA.

3. Direktur Latihan Kodiklat TNI AD sebagai pembina


materi Petunjuk Teknis ini.

4. Ketentuan lain yang bertentangan dengan Petunjuk


Teknis ini dinyatakan tidak berlaku.

5. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Bandung
pada tanggal 12 Juni 2017

a.n. Kepala Staf Angkatan Darat


Dankodiklat,

tertanda
Distribusi:
A dan B Angkatan Darat Agus Kriswanrto
Letnan Jenderal TNI
Tembusan:
Autentikasi
1. Kasum TNI Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat,
2. Irjen TNI
3. Dirjen Renhan Kemhan RI
4. Asrenum Panglima TNI
Erry Herman, M.P.A.
5. Kapusjarah TNI
Brigadir Jenderal TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran Keputusan Kasad
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Kep/476/VI/ 2017
Tanggal 12 Juni 2017

PETUNJUK TEKNIS
tentang
LATIHAN POSKO II

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Guna meningkatkan kemampuan penyelenggara dan pelaku dalam


melaksanakan latihan posko II, maka diperlukan petunjuk teknis yang dapat
dijadikan pedoman dalam penyelenggaraannya. Petunjuk Teknis (Juknis) tentang
Latihan Posko II merupakan penjabaran dari Petunjuk Administrasi tentang
Penyelenggaraan Latihan Nomor Perkasad/35-02/XII/2012 tanggal 27 Desember
2012. Juknis ini menguraikan tentang penyelenggaraan Latihan Posko II untuk
melatih komandan dan staf serta unsur pelayan di satuan. Di samping itu juga
untuk meningkatkan kemampuan pelaku dalam merencanakan, komando dan
pengendalian operasi serta kinerja unsur pelayan dalam mendukung operasi.

b. Penyelenggaraan Latihan Posko II selama ini menggunakan Buku Petunjuk


Teknik tentang Geladi Posko II Nomor Skep/427/XI/2004 tanggal 22 Nopember
2004. Bujuknik tersebut tidak relevan dihadapkan dengan stratifikasi petunjuk
latihan, tata cara penyusunan Doktrin dan Petunjuk TNI AD, perubahan Organisasi
dan Doktrin TNI AD. Ketidaksesuaian Buku Petunjuk Teknis berkaitan dengan
esensi materi, format, tujuan dan sasaran, organisasi perlu adanya suatu
perubahan dan memerlukan penjelasan.

c. Mengingat pentingnya pembinaan latihan perlu dilaksanakan revisi Petunjuk


Teknis tentang Latihan Posko II sehingga dapat digunakan sebagai pedoman
dalam melaksanakan latihan. Diharapkan penyelenggaraan Latihan Posko II di
satuan jajaran TNI AD ada kesamaan pola tindak dan pola pikir dalam kegiatannya.
Disamping itu Juknis yang telah direvisi diharapkan dapat digunakan sebagai
referensi bagi penyelenggara latihan dan sumber bahan ajaran bagi lembaga
pendidikan Angkatan Darat.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Petunjuk Teknis ini dimaksudkan agar dapat memberikan


gambaran tentang teknik penyelenggaraan Latihan Posko II.

b. Tujuan. Petunjuk Teknis ini bertujuan untuk dijadikan sebagai pedoman


dalam teknik penyelenggaraan Latihan Posko II, sehingga terdapat kesamaan
pemahaman, pola pikir dan tindakan dalam penyelenggaraan latihan Posko II.
4
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.

a. Ruang Lingkup. Pembahasan buku petunjuk teknis tentang Latihan


Posko II ini membahas tentang teknik penyelenggaraan Latihan Posko II untuk
melatih komandan dan staf serta unsur pelayan di satuan dalam merencanakan,
komando dan pengendalian operasi serta kinerja unsur pelayan dalam mendukung
operasi.

b. Tata Urut. Buku petunjuk teknis tentang Latihan Posko II ini disusun
dengan tata urut sebagai berikut:

1) Bab I Pendahuluan.
2) Bab II Ketentuan umum.
3) Bab III Kegiatan yang dilaksanakan.
4) Bab IV Hal-hal yang perlu diperhatikan.
5) Bab V Pengawasan dan pengendalian.
6) Bab VI Penutup.

4. Dasar.

a. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/70/VII/2011 tanggal 29 Juli 2011


tentang Buku Petunjuk Induk tentang Latihan.

b. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/35-02/XII/2012 tanggal 27 Desember


2012 tentang Buku Petunjuk Administrasi tentang Penyelenggaraan Latihan.

c. Keputusan Kasad Nomor Kep/430/X/2013 tanggal 31 Oktober 2013


tentang Petunjuk Administrasi tentang Penyelenggaraan Administrasi Umum
Angkatan Darat.

d. Keputusan Kasad Nomor Kep/542/VIII/2015 tanggal 12 Agustus 2015


tentang Petunjuk Teknis tentang Stratifikasi Petunjuk TNI AD.

e. Keputusan Kasad Nomor Kep/700/IX/2015 tanggal 21 September 2015


tentang Petunjuk Teknis tentang Tata Cara Penyusunan Doktrin dan Petunjuk TNI
Angkatan Darat.

f. Keputusan Kasad Nomor Kep/845/XI/2015 tanggal 24 November 2015


tentang Petunjuk Administrasi tentang Penyusunan Penerbitan Doktrin dan
Petunjuk TNI Angkatan Darat.

g. Keputusan Kasad Nomor Kep/548/VI/2016 tanggal 27 Juni 2016 tentang


Tulisan Dinas.

h. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/427/XI/2004 tanggal 22 November


2004 tentang Buku Petunjuk Teknik tentang Geladi Posko II.

5. Pengertian. Lampiran A.
5

BAB II
KETENTUAN UMUM

6. Umum. Latihan Posko II adalah latihan taktis tanpa pasukan untuk melatih
kemampuan komandan dan staf serta unsur pelayan, dalam aplikasinya harus memenuhi
ketentuan umum latihan. Ketentuan umum merupakan pedoman pokok dalam teknis
penyelenggaraan Latihan Posko II agar dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan
dan dapat dipertanggungjawabkan. Ketentuan umum meliputi tujuan dan sasaran, sifat,
peranan, organisasi, tugas dan tanggung jawab, syarat personel, teknis, sarana dan
prasarana, faktor-faktor yang mempengaruhi, serta ketentuan lain.

7. Tujuan dan Sasaran.

a. Tujuan. Mewujudkan kemampuan penyelenggara dan pelaku dalam


melaksanakan Latihan Posko II.

b. Sasaran.

1) Terwujudnya kemampuan penyelenggara Latihan Posko II yang


berkualitas.

2) Terwujudnya kemampuan pelaku dalam mengaplikasikan teknik


Proshub Komandan dan staf, pelayanan Markas Komando, Gelar Posko,
Pemindahan Posko dan Pengamanan Posko yang profesional.

8. Sifat. Satu Pihak dikendalikan. Kegiatan musuh digambarkan melalui Ramol


yang disampaikan oleh pengendali melalui Bulsi. Tindakan pelaku diarahkan kepada
rencana yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Untuk menjamin realisme latihan, pelaku
dan Bulsi dikendalikan secara ketat oleh Wasdal sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan sebelumnya.

9. Peranan. Petunjuk teknis tentang Latihan Posko II berperan sebagai pedoman


dalam menyelenggarakan latihan posko II.

10. Organisasi. Dalam suatu latihan diperlukan adanya organisasi latihan untuk
mengatur penyelenggaraan latihan.
6
a. Struktur Organisasi.

1) Struktur Organisasi Latihan Posko II satu tingkat.

PIMUMLAT
HAT LAT
TIM WAS/EV DANLAT
WADANLAT

PERWIRA STAF SET LAT

STRA OYU LAT


MINLOG LITBANG
TAHAP PERENCANAAN
LAT
DENMA LAT

TAHAP PERSIAPAN

PENILAI KA WASDAL
WAKA WASDAL

SETWASDAL

WASIT PENGENDALI
TAS PING WAH

PELAKU
BULSI
TAHAP PELAKSANAAN
LAT

Keterangan:
: Garis Komando
: Garis Staf
: Garis Koordinasi
: Garis Perwasitan
: Garis Pengendali dan Bulsi
: Garis Penilaian
7
2) Struktur Organisasi Latihan Posko II Dua Tingkat.

PIMUMLAT

TIM WASEV HATLAT

DANLAT

WADANLAT

STAF LAT SETLAT

PA STAF PA STAF PA STAF PA STAF


STRA OYU MINLOG LITBANG DENMALAT

KAWASDAL
PENILAI
WAKAWASDAL
SETWASDAL

WASIT PENGENDALI

ATAS SAMPING

BULSI

PELAKU
ATAS
PENGENDALI
DAL TUNDA
SAMPING BAWAH

PELAKU
BAWAH BULSI

Keterangan :
: Garis Komando
: Garis Staf
: Garis Koordinasi
: Garis Perwasitan
: Garis Pengendali dan Bulsi
: Garis Penilaian
8
3) Struktur Organisasi Latihan Posko II Tiga tingkat.

PIMUMLAT

TIM WASEV HATLAT

DANLAT

WADANLAT

STAF LAT SETLAT

PA STAF PA STAF PA STAF PA STAF


STRA OYU MINLOG LITBANG DENMALAT

KAWASDAL
PENILAI
WAKAWASDAL
SETWASDAL

WASIT PENGENDALI

ATAS SAMPING

BULSI

PELAKU
ATAS

DAL TUNDA DALPING

PELAKU
TENGAH PENGENDALI

DAL TUNDA SAMPING BAWAH

PELAKU
BAWAH
Keterangan :
: Garis Komando
: Garis Staf
: Garis Koordinasi
: Garis Perwasitan
: Garis Pengendali dan Bulsi
: Garis Penilaian
9
b. Susunan Organisasi Latihan.

1) Latihan Posko II satu tingkat.

a) Pimpinan Umum Latihan (Pimumlat).


b) Penasihat latihan.
c) Tim pengawas dan evaluasi latihan.
d) Komandan Latihan (Danlat) dan Wakil Komandan Latihan
(Wadanlat).
e) Perwira Staf Strategi (Pa Staf Stra).
f) Perwira Staf Olah Yudha (Pa Staf Oyu).
g) Perwira Staf Administrasi Logistik (Pa Staf Minlog).
h) Perwira Staf Penelitian dan Pengembangan (Pa Staf Litbang).
i) Sekretaris Latihan (Setlat).
j) Detasemen Markas Latihan (Denmalat).
k) Kepala Wasit dan Pengendali (Kawasdal).
l) Wakil Kepala Wasit dan Pengendali (Waka Wasdal).
m) Sekretaris Wasit dan Pengendali (Set Wasdal).
n) Penilai.
o) Wasit.
p) Pengendali atas.
q) Pengendali samping.
r) Pengendali bawah.
s) Bulsi.
t) Pelaku.

2) Latihan Posko II dua tingkat.

a) Pimpinan Umum Latihan (Pimumlat).


b) Penasihat latihan (Hatlat).
c) Tim pengawas dan evaluasi latihan.
d) Komandan Latihan (Danlat) dan Wakil Komandan Latihan
(Wadanlat).

e) Perwira Staf Strategi (Pa Staf Stra).


f) Perwira Staf Olah Yudha (Pa Staf Oyu).
g) Perwira Staf Administrasi Logistik (Pa Staf Minlog).
h) Perwira Staf Penelitian dan Pengembangan (Pa Staf Litbang).
i) Sekretaris Latihan (Setlat).
10
j) Detasemen Markas Latihan (Denmalat).
k) Kepala Wasit dan Pengendali (Kawasdal).
l) Wakil Kepala Wasit dan Pengendali (Waka Wasdal).
m) Sekretaris Wasit dan Pengendali (Set Wasdal).
n) Penilai.
o) Wasit.
p) Pengendali atas (untuk Pelaku Atas (contoh: Divisi/Brigade)).
q) Pengendali samping (untuk Pelaku Atas (contoh:
Divisi/Brigade)).

r) Pengendali samping (untuk Pelaku Bawah (contoh:


Brigade/Batalyon)).

s) Pengendali bawah (untuk Pelaku Bawah (contoh:


Brigade/Batalyon)).

t) Kendali Tunda.
u) Bulsi.
v) Pelaku Atas (contoh: Divisi/Brigade).
w) Pelaku Bawah (contoh: Brigade/Batalyon).

3) Latihan Posko II Tiga tingkat.

a) Pimpinan Umum Latihan (Pimumlat).


b) Penasihat latihan (Hatlat).
c) Tim pengawas dan evaluasi latihan.
d) Komandan Latihan (Danlat) dan Wakil Komandan Latihan
(Wadanlat).

e) Perwira Staf Strategi (Pa Staf Stra).


f) Perwira Staf Olah Yudha (Pa Staf Oyu).
g) Perwira Staf Administrasi Logistik (Pa Staf Minlog).
h) Perwira Staf Penelitian dan Pengembangan (Pa Staf Litbang).
i) Sekretaris Latihan (Setlat).
j) Detasemen Markas Latihan (Denmalat).
k) Kepala Wasit dan Pengendali (Kawasdal).
l) Wakil Kepala Wasit dan Pengendali (Waka Wasdal).
m) Sekretaris Wasit dan Pengendali (Set Wasdal).
n) Penilai.
o) Wasit.
p) Pengendali atas (untuk Pelaku Atas).
11
q) Pengendali samping (untuk Pelaku Atas).
r) Pengendali samping (untuk Pelaku Tengah).
s) Pengendali samping (untuk Pelaku Bawah).
t) Pengendali bawah (untuk Pelaku Bawah).
u) Kendali Tunda (untuk Pelaku Atas ke Pelaku Tengah).
v) Kendali Tunda (untuk Pelaku Tengah ke Pelaku Bawah).
w) Bulsi.
x) Pelaku Atas (contoh: Divisi).
y) Pelaku Tengah (contoh: Brigade).
z) Pelaku Bawah (contoh: Batalyon).

11. Tugas dan Tanggung Jawab.

a. Pimpinan Umum Latihan (Pimumlat).

1) Menerbitkan direktif sesuai program latihan.

2) Menentukan tim pengawasan dan evaluasi latihan.

3) Menerima paparan RGB dari Danlat.

4) Menerima paparan rencana kesiapan pengawasan dan evaluasi dari


tim evaluasi latihan serta menerima laporan hasil pengawasan dan evaluasi.

5) Menerima laporan kesiapan dan hasil pelaksanaan latihan dari


Danlat.

6) Menerima saran dan masukan dari penasihat latihan.

7) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab langsung kepada


Komando Atas.

b. Penasihat Latihan (Hatlat).

1) Memberikan saran dan masukan kepada Pimumlat sebagai


pertimbangan baik diminta ataupun tidak terhadap pelaksanaan latihan.

2) Menyarankan kepada Pimumlat untuk menggelar sidang bila timbul


persoalan-persoalan yang menyangkut kebijaksanaan pokok didalam
pelaksanaan latihan.

3) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Pimpinan


Umum Latihan.

c. Tim Pengawas dan Evaluasi Latihan (Tim Was/Evlat).

1) Mengoordinir, meneliti dan mengoreksi pekerjaan pengawasan sesuai


skenario latihan.
12

2) Mengoordinir, menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan latihan


berdasarkan aspek-aspek sistem penyelenggaraan latihan.

3) Menyusun dan membuat laporan hasil pengawasan dan evaluasi


latihan kepada Pimpinan Umum Latihan.

4) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Pimpinan


Umum Latihan.

d. Komandan Latihan (Danlat).

1) Membuat RGB Latihan.

2) Melaksanakan paparan RGB Latihan.

3) Menentukan rencana latihan dan skenario latihan serta mengeluarkan


petunjuk-petunjuk latihan atas dasar:

a) Melaksanakan kebijakan, petunjuk, instruksi dan petunjuk


perencanaan dari Pimpinan Umum Latihan.

b) Penilaian keadaan dari lembaga-lembaga yang bersangkutan.

4) Sesudah latihan, Danlat membuat penilaian, tanggapan dan laporan


latihan disertai saran-saran tindak lanjut kepada Pimpinan Umum Latihan.

5) Dalam pelaksanaan tugasnya, Danlat dibantu oleh Staf Latihan.

6) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Pimpinan


Umum Latihan yang memerintahkan diselenggarakannya latihan.

e. Wakil Komandan Latihan (Wadanlat).

1) Membantu Danlat dalam menyusun Rencana Latihan, Skenario


Latihan dan membantu terwujudnya kelancaran dan keberhasilan
penyelenggaraan latihan.

2) Sesudah latihan berakhir, Wadanlat membantu Danlat menyusun


penilaian, tanggapan dan laporan hasil latihan serta menyusun saran-saran
tindak lanjut untuk latihan berikutnya.

3) Melaksanakan tugas-tugas lain sesuai petunjuk Danlat.

4) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Danlat.

f. Sekretaris Latihan (Setlat).

1) Memberikan pelayanan administrasi kepada staf latihan dan


pendukung latihan.
13
2) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab mengenai lalu
lintas surat menyurat, dokumen-dokumen latihan, penerangan, undangan,
produk naskah dan pengiriman naskah latihan kepada yang bersangkutan.

3) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Danlat.

d. Perwira Staf Strategi (Pa Staf Stra).

1) Setelah mendapat petunjuk dari Danlat, Perwira Staf Strategi


menyusun dan mengajukan konsep pengkajian strategi kepada Danlat
sesuai dengan tujuan dan sasaran latihan.

2) Setelah Danlat menentukan dan mengesahkan rencana latihan dan


skenario latihan, Perwira Staf Strategi membantu Perwira Staf Oyu
menyusun naskah-naskah lainnya terkait dengan kegiatan musuh, perkiraan
intelijen, perkiraan teritorial dan analisa daerah operasi guna melengkapi
naskah latihan.

3) Selama latihan berlangsung Perwira Staf Strategi melaksanakan:

a) Pengawasan dan pengendalian Staf Strategi.

b) Mengumpulkan bahan-bahan penilaian, tanggapan dan


laporan hasil latihan serta mengajukan saran-saran tindak lanjut yang
dianggap perlu kepada Danlat.

4) Sesudah latihan, Perwira Staf Strategi meninjau kembali hasil latihan


tersebut, khususnya bidang strategis guna mengajukan saran-saran yang
perlu mengenai hal-hal dan bahan-bahan untuk latihan yang akan datang.

5) Perwira Staf Strategi mengadakan kerja sama yang erat dengan para
Perwira Staf Latihan, penilai dan Wasdal serta pendukung latihan.

6) Dalam melaksanakan tugasnya, Perwira Staf Strategi dapat diberi


pembantu seperlunya sesuai dengan luas kegiatannya dan personel yang
tersedia.

7) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Danlat.

e. Perwira Staf Olah Yudha (Pa Staf Oyu).

1) Setelah mendapat petunjuk perencanaan dari Danlat, Perwira Staf


Oyu menyusun dan mengajukan konsep rencana latihan dan skenario
latihan kepada Danlat berdasarkan pengkajian strategi dan penjabaran
petunjuk perencanaan Danlat.

2) Setelah kelengkapan rencana latihan dan skenario latihan ditentukan


dan disetujui Danlat, Perwira Staf Olah Yudha menyusun dan mengajukan
konsep naskah latihan berupa Buku I, II A dan II B kepada Danlat.
14
3) Setelah Danlat mengadakan penelitian dan perubahan seperlunya
dari konsep-konsep naskah latihan, maka Perwira Staf Olah Yudha dibantu
oleh Perwira Staf lainnya menempa dan menyempurnakan naskah latihan
menjadi dokumen latihan.

4) Selama berlangsungnya latihan Perwira Staf Olah Yudha


melaksanakan:

a) Pengawasan dan pengendalian Staf Olah Yudha.

b) Mengumpulkan bahan-bahan penilaian, tanggapan dan


laporan hasil latihan serta mengajukan saran-saran tindak lanjut yang
dianggap perlu kepada Danlat.

5) Sesudah latihan berlangsung Perwira Staf Olah Yudha meninjau


kembali hasil latihan guna mengajukan saran-saran yang perlu mengenai
hal-hal serta tindak lanjut untuk latihan yang akan datang.

6) Perwira Staf Olah Yudha mengadakan kerja sama dengan para


Perwira Staf latihan, penilai dan Wasdal serta pendukung latihan.

7) Untuk melakukan tugas ini Perwira Staf Olah Yudha dapat diberi
tambahan personel sesuai dengan luas kegiatan dan personel yang
tersedia.

8) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Danlat.

f. Perwira Staf Administrasi Logistik (Pa Staf Minlog).

1) Setelah mendapat petunjuk perencanaan dari Danlat, Perwira Staf


Minlog melaksanakan penilaian keadaan administrasi dan logistik sebagai
bahan Danlat untuk menentukan rencana latihan yang lengkap.

2) Perwira Staf Minlog menyiapkan bahan-bahan persoalan Minlog yang


diperlukan dalam latihan.

3) Setelah Danlat menentukan dan mengesahkan rencana latihan dan


skenario latihan, Perwira Staf Minlog membantu Perwira Staf Oyu menyusun
lampiran Renbanmin sebagai kelengkapan dari naskah latihan meliputi
personel, administrasi, logistik, ruangan, tempat latihan, urusan latihan,
protokol dan sebagainya.

4) Selama latihan berlangsung Perwira Staf Minlog melaksanakan:

a) Pengawasan dan pengendalian Staf Minlog.

b) Mengumpulkan bahan-bahan penilaian, tanggapan dan


laporan hasil latihan serta mengajukan saran-saran tindak lanjut yang
dianggap perlu kepada Danlat.
15
5) Sesudah latihan selesai Perwira Staf Minlog meninjau kembali hasil
penyelenggaraan latihan, khususnya dibidang administrasi dan logistik guna
mengajukan saran-saran yang dipandang perlu dalam usaha
penyempurnaan latihan yang akan datang.

6) Perwira Staf Minlog mengadakan kerja sama yang erat dengan para
Perwira Staf Latihan, penilai dan Wasdal serta pendukung latihan.

7) Dalam melaksanakan tugasnya, Perwira Staf Minlog dapat diberi


pembantu seperlunya sesuai dengan luas kegiatannya dan personel yang
tersedia.

8) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Danlat.

g. Perwira Staf Penelitian dan Pengembangan (Pa Staf Litbang).

1) Setelah mendapat petunjuk perencanaan dari Danlat, Perwira Staf


Litbang mengajukan kepada Danlat tentang penilaian keadaan satuan
mengenai tingkat pendidikan para anggota yang akan dilatih serta
pengetahuan yang telah dimiliki seperti latihan-latihan yang telah dialami
serta pengalaman selama melaksanakan tugas.

2) Menyiapkan, meneliti dan mempelajari referensi yang relevan


dengan tujuan latihan sesuai petunjuk Danlat.

3) Sebelum latihan berlangsung, Perwira Staf Litbang mengajukan


kepada Danlat konsep masalah-masalah yang akan diteliti, dinilai,
ditanggapi dan dilaporkan selanjutnya.

4) Setelah Danlat menentukan dan mengesahkan rencana latihan dan


skenario latihan, Perwira Staf Litbang membantu Perwira Staf Oyu
menyusun naskah-naskah lainnya terkait dengan Litbang.

5) Selama latihan berlangsung Perwira Staf Litbang melaksanakan:

a) Pengawasan dan pengendalian Staf Litbang.

b) Mengumpulkan bahan-bahan penilaian, tanggapan dan


laporan hasil latihan serta mengajukan saran-saran tindak lanjut yang
dianggap perlu kepada Danlat.

c) Pengumpulan hasil karya para Pelaku dan Wasdal guna


bahan penelitian lebih lanjut.

d) Mengumpulkan hasil penilaian dari kelompok penilai.

6) Sesudah latihan, Perwira Staf Litbang meninjau kembali hasil latihan


tersebut, khususnya bidang strategis guna mengajukan saran-saran yang
perlu mengenai hal-hal dan bahan-bahan untuk latihan yang akan datang.

7) Perwira Staf Litbang mengadakan kerja sama yang erat dengan para
Perwira Staf Latihan, penilai dan Wasdal serta pendukung latihan.
16
8) Untuk melakukan tugas ini Perwira Staf Litbang dapat diberi
tambahan personel sesuai dengan luas kegiatan dan personel yang
tersedia.

9) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Danlat.

h. Detasemen Markas Latihan (Denmalat). Denma latihan merupakan


unsur pelayanan dari komando penyelenggara yang mempunyai tugas mendukung
dan melayani yang berkaitan dengan penyediaan fasilitas-fasilitas yang diperlukan
oleh komando latihan seperti keprotokolan, keamanan, ketertiban, pelayanan
kesehatan, kebersihan, perumahan, pembekalan, konsumsi, perawatan, angkutan
dan perhubungan di lingkungan penyelenggara latihan:

1) Dandenmalat adalah pelaksana dari kebijaksanaan Danlat dalam hal


urusan dalam, dukungan bantuan logistik, dan keamanan atau ketertiban.

2) Mengawasi para pembantu latihan agar latihan berjalan lancar sesuai


rencana.

3) Melaksanakan koordinasi dengan Dansat kewilayahan setempat


dimana latihan berlangsung sebelum, selama dan sesudah latihan dalam
rangka membantu terjaminnya kelancaran latihan.

4) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Danlat.

i. Staf Denma Latihan.

1) Membantu Dandenma mempersiapkan, merencanakan dan


mengawasi pelaksanaan pelayanan kepada semua peserta latihan.

2) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Dandenma.

j. Seksi Protokol.

1) Menyiapkan acara-acara yang diperlukan, menyampaikan undangan-


undangan dari Komando Latihan ke alamat yang dituju, menerima tamu
yang berkunjung selama latihan dan mengantar ketempat-tempat
pertemuan, Mess, tempat ibadah dan angkutan.

2) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Dandenma.

k. Seksi Provoost.

1) Memelihara keamanan dan ketertiban selama latihan.

2) Mengatur dan melaksanakan keamanan terhadap pejabat-pejabat


penting/VIP (Very Important Person) yang berkunjung selama latihan atau
tempat-tempat penginapannya.

3) Mengatur lalu lintas kendaraan, parkir dan lain sebagainya.

4) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Dandenma.


17
l. Seksi Kesehatan.

1) Membuat rencana kesehatan latihan.

2) Memberikan pelayanan kesehatan kepada peserta latihan dan


peninjau.

3) Menentukan waktu pengobatan dan pemeriksaan, pemberian


propilaksis kepada peserta latihan serta membuka tempat pengobatan
selama latihan.

4) Mengadakan pemeriksaan makan dan minum sebelum disajikan.

5) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada


Dandenma.

m. Seksi Peralatan dan Pemeliharaan.

1) Memberikan pelayanan pemeliharaan/perawatan alat peralatan militer


peserta latihan serta memberikan bantuan perbaikan ringan alat peralatan
bagi para undangan.

2) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Dandenma.

n. Seksi Angkutan.

1) Mengawasi dan mengatur semua kendaraan bermotor yang dipakai


selama latihan.

2) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Dandenma.

o. Seksi Perhubungan.

1) Menyusun prosedur teknis tentang penggunaan alat perhubungan


yang dipakai dalam latihan.

2) Mengawasi pemeliharaan dan keamanan saluran-saluran


perhubungan dan pemberitaan.

3) Bila beban tugas yang harus dilaksanakan luas dan kompleks, dapat
dibentuk Denhub berdiri sendiri diluar Denma.

4) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Dandenma.

p. Seksi Penerangan.

1) Menyelenggarakan dokumentasi latihan.

2) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Dandenma.


18
q. Kepala Wasit dan Pengendali (Kawasdal).

1) Melaksanakan pengendalian latihan dan mengoordinir semua Wasit


dan Pengendali dalam menentukan dan menggambarkan akibat suatu
tindakan dalam operasi tempur, operasi intelijen, operasi teritorial dan
bantuan administrasi yang dilakukan oleh para pelaku.

2) Mengatur para pelaku agar dapat mengambil tindakan yang wajar


dalam membuat telaahan, analisa, perkiraan-perkiraan sampai kepada
keputusan perencanaan, perumusan, konsep-konsep pelaksanaan perintah,
pengawasan dan sebagainya.

3) Mengoordinir, meneliti dan memeriksa pekerjan-pekerjaan Wasdal


serta memberikan berita-berita, data-data, keterangan-keterangan latihan
sesuai skenario dan Rencana Informasi Latihan (RIL).

4) Mengoordinir semua penilaian, tanggapan dan pengerahan para


Wasdal terhadap pelaksanaan tugas pelaku dan mengambil keputusan guna
kelancaran latihan.

5) Mengoordinir semua penilaian tanggapan dan mengarahkan Wasit


dan Pengendali serta mengambil keputusan guna menjamin kelancaran
latihan.

6) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap kelancaran


jalannya latihan.

7) Mengevaluasi kinerja para Wasit dan Pengendali setelah latihan


selesai dilaksanakan guna perbaikan dan peningkatan latihan dimasa
datang.

8) Mengoordinir semua laporan hasil latihan yang di buat oleh para


Wasdal dan diajukan kepada Danlat disertai saran-saran yang perlu untuk
penyempurnaan latihan yang akan datang.

9) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Danlat.

r. Wakil Kepala Wasit dan Pengendali (Waka Wasdal).

1) Membantu atau mewakili Kawasdal apabila berhalangan dalam


melaksanakan pengendalian latihan dan mengoordinir semua Wasit dan
Pengendali dalam menentukan dan menggambarkan akibat suatu tindakan
dalam operasi tempur, operasi intelijen, operasi teritorial dan bantuan
administrasi yang dilakukan oleh para pelaku.

2) Membantu atau mewakili Kawasdal apabila berhalangan dalam


mengatur para pelaku agar dapat mengambil tindakan yang wajar dalam
membuat telaahan, analisa, perkiraan-perkiraan sampai kepada keputusan
perencanaan, perumusan, konsep-konsep pelaksanaan perintah,
pengawasan dan sebagainya.
19
3) Membantu atau mewakili Kawasdal apabila berhalangan dalam
mengoordinir, meneliti dan memeriksa pekerjan-pekerjaan Wasdal serta
memberikan berita-berita, data-data, keterangan-keterangan latihan sesuai
skenario dan Rencana Informasi Latihan.

4) Membantu atau mewakili Kawasdal apabila berhalangan dalam


mengoordinir semua penilaian, tanggapan dan pengerahan para Wasdal
terhadap pelaksanaan tugas pelaku dan mengambil keputusan guna
kelancaran latihan.

5) Membantu atau mewakili Kawasdal apabila berhalangan dalam


menyiapkan bahan untuk briefing penyelenggara dan Pelaku Latihan
Posko II.

6) Membantu atau mewakili Kawasdal apabila berhalangan dalam


mengoordinir semua penilaian tanggapan dan mengarahkan Wasit dan
Pengendali serta mengambil keputusan guna menjamin kelancaran latihan.

7) Membantu atau mewakili Kawasdal apabila berhalangan dalam


melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap kelancaran jalannya
latihan.

8) Membantu atau mewakili Kawasdal apabila berhalangan dalam


mengevaluasi kinerja para Wasit dan Pengendali setelah latihan selesai
dilaksanakan guna perbaikan dan peningkatan latihan dimasa datang.

9) Membantu atau mewakili Kawasdal apabila berhalangan dalam


mengoordinir semua laporan hasil latihan yang di buat oleh para Wasdal dan
diajukan kepada Danlat disertai saran-saran yang perlu untuk
penyempurnaan latihan yang akan datang.

10) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Kawasdal.

s. Sekretaris Wasdal (Set Wasdal).

1) Mengatur, menyelenggarakan, dan mengoordinasikan kegiatan


administrasi perwasdalan.

2) Mengumumkan setiap perubahan perbandingan waktu sesuai


perubahan waktu yang tercantum dalam RIL.

3) Mengatur, menghimpun dan menyimpan produk-produk Pelaku untuk


bahan laporan Kawasdal kepada Danlat.

4) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Kawasdal.

t. Wasit.

1) Wasit bertindak mempengaruhi secara tidak langsung kepada pelaku


melalui pengendali agar kegiatan berjalan pada koridor skenario latihan,
sehingga kejadian dalam pelaksanaan latihan seolah-olah seperti
pelaksanaan operasi sebenarnya.
20
2) Mengambil keputusan dan menyampaikan kepada pelaku melalui
Pengendali.

3) Membuat laporan hasil latihan dan disertai dengan saran yang


ditujukan kepada Kawasdal.

4) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Kawasdal.

5) Tugas dan tanggung jawab Wasit fungsional diatur sebagai berikut:

a) Wasit Dan/Wadan.

(1) Menggambarkan dan menentukan akibat suatu tindakan


dari Pelaku ditinjau dari segi Kodal dan proses pengambilan
keputusan.

(2) Mengadakan pencatatan dan mengarahkan Pelaku,


Dan/Wadan melalui pengendali terhadap pelaksanaan
operasi/tindakan taktis.

(3) Mengatur secara tidak langsung agar para Pelaku dapat


mengambil tindakan-tindakan yang wajar dalam membuat
persiapan, perencanaan, keputusan sampai kepada
pelaksanaan dan pengawasan dalam bidang Kodal dan proses
mengambil keputusan sesuai dengan Rencana Operasi
Latihan (ROL) dan jawaban persoalan yang dikehendaki.

(4) Mengadakan kerjasama dan koordinasi dengan Wasit-


Wasit lainnya dalam rangka memberikan keterangan/situasi/
info/berita/tindakan kepada para Pelaku yang disampaikan
melalui para pengendali yang bersangkutan.

(5) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab


kepada Kawasdal.

b) Wasit Staf Intelijen.

(1) Menggambarkan dan menentukan akibat suatu tindakan


dari para Pelaku ditinjau dari segi Intelijen.

(2) Mengadakan pencatatan dan mengarahkan Pelaku staf


Intel melalui pengendali terhadap kegiatan Intelijen.

(3) Mengatur agar para Pelaku staf Intelijen dapat


mengambil persiapan-persiapan, perencanaan, dan keputusan
dalam bidang kegiatan intelijen sesuai dengan rencana operasi
latihan.

(4) Memberikan informasi dan keterangan tentang


kejadian/musuh/lawan berupa laporan kejadian/peristiwa dan
sebagainya kepada Pelaku melalui perantara pengendali
sesuai dengan rencana operasi latihan yang telah
direncanakan atau dibuat tambahan baru setelah
21
dikoordinasikan terlebih dahulu dengan Wasit Staf Operasi
atas nama Kawasdal.

(5) Membuat laporan hasil latihan dan disertai dengan


saran-saran untuk diajukan kepada Kawasdal.

(6) Mengadakan kerjasama dan koordinasi dengan wasit-


wasit lainnya.

(7) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab


kepada Kawasdal.

c) Wasit Staf Operasi.

(1) Menggambarkan dan menentukan akibat suatu tindakan


dari Pelaku ditinjau dari segi operasi.

(2) Mengadakan pencatatan dan mengarahkan Pelaku Staf


Operasi melalui pengendali terhadap pelaksanaan operasi/
tindakan taktis.

(3) Mengatur agar para Pelaku dapat mengambil tindakan-


tindakan yang wajar dalam membuat persiapan, perencanaan,
keputusan sampai kepada pelaksanaan dan pengawasan
dalam bidang operasi sesuai dengan rencana operasi latihan.

(4) Menangani secara keseluruhan jalannya operasi sesuai


rencana operasi latihan dan jawaban yang disiapkan serta
berfungsi selaku pembantu utama Kawasdal dalam
mengoordinasikan teknis perwasdalan.

(5) Mengoordinasikan pelaksanaan pemberian keterangan


tentang kejadian/kegiatan lawan/musuh, situasi, kondisi dan
tindakan satuan bawah/tengah/atas kepada para pengendali
yang bersangkutan sesuai dengan rencana operasi latihan
yang telah direncanakan dan atau dibuat tambahan yang baru.

(6) Mengadakan kerjasama dan koordinasi dengan wasit-


wasit lainnya.

(7) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab


kepada Kawasdal.

d) Wasit Staf Personel.

(1) Menggambarkan dan memutuskan akibat suatu


tindakan dari Pelaku ditinjau dari segi personel.

(2) Mengadakan pencatatan dan mengarahkan Pelaku Staf


Personel melalui pengendali terhadap pelaksanaan bidang
personel.
22
(3) Mengatur agar Pelaku staf personel dapat mengambil
tindakan yang wajar pada bidang personel dalam membuat
tahap persiapan, perencanaan, keputusan, sampai pada
pelaksanaan dan pengawasan sesuai dengan rencana operasi
latihan.

(4) Memberikan informasi dan keterangan tentang tindakan


satuan samping, satuan tengah dan satuan atas kepada
Pelaku Staf Personel dengan perantara pengendali yang
bersangkutan sesuai dengan rencana operasi latihan yang
telah direncanakan atau dibuat tambahan baru.

(5) Membuat laporan hasil latihan dan disertai dengan


saran-saran untuk diajukan kepada Kawasdal.

(6) Mengadakan kerjasama dan koordinasi dengan wasit-


wasit lainnya

(7) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab


kepada Kawasdal.

e) Wasit Staf Logistik.

(1) Menggambarkan dan menentukan akibat suatu tindakan


dari pelaku staf logistik ditinjau dari segi materiil/logistik.

(2) Mengadakan pencatatan dan mengarahkan Pelaku Staf


logistik melalui pengendali terhadap pelaksanaan bidang
logistik.

(3) Mengatur agar Pelaku staf logistik dapat mengambil


tindakan yang wajar pada bidang logistik dalam membuat
tahap persiapan, perencanaan, keputusan, sampai pada
pelaksanaan dan pengawasan, sesuai dengan rencana
operasi latihan yang sudah disiapkan.

(4) Memberikan informasi dan keterangan tentang tindakan


satuan samping dan satuan atas kepada Pelaku staf logistik
dengan perantara pengendali yang bersangkutan sesuai
dengan rencana operasi latihan yang telah direncanakan atau
dibuat tambahan baru.

(5) Membuat laporan hasil latihan dan disertai dengan


saran-saran untuk diajukan kepada Kawasdal.

(6) Mengadakan kerjasama dan koordinasi dengan Wasit


lainnya.

(7) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab


kepada Kawasdal.
23
f) Wasit Staf Teritorial.

(1) Menggambarkan dan menentukan akibat suatu tindakan


dari pelaku staf teritorial ditinjau dari aspek teritorial.

(2) Mengadakan pencatatan dan mengarahkan Pelaku Staf


Teritorial melalui pengendali terhadap pelaksanaan bidang
teritorial.

(3) Mengatur agar Pelaku Staf Teritorial dapat mengambil


tindakan yang wajar pada bidang teritorial dalam membuat
tahap persiapan, perencanaan, dan keputusan, sampai pada
pelaksanaan dan pengawasan, sesuai dengan rencana
operasi latihan yang sudah disiapkan.

(4) Memberikan informasi dan keterangan tentang tindakan


satuan bawah, samping, dan atas kepada Pelaku Staf
Teritorial dengan perantara pengendali yang bersangkutan
sesuai dengan rencana operasi latihan yang telah
direncanakan atau dibuat tambahan baru.

(5) Membuat laporan hasil latihan dan disertai dengan


saran-saran untuk diajukan kepada Kawasdal.

(6) Mengadakan kerjasama dan koordinasi dengan Wasit


lainnya.

(7) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggungjawab


kepada Kawasdal.

g) Wasit Staf Khusus (Pakor Bantem/Banpur).

(1) Mempunyai tugas khusus untuk menggambarkan dan


menentukan akibat suatu tindakan dari Satbanpur seperti Kav,
Armed, Arhanud dan Satbanpur lainnya.

(2) Mengadakan pencatatan dan mengarahkan Pelaku Staf


Khusus melalui pengendali terhadap pelaksanaan sesuai
bidang tugasnya.

(3) Dalam pelaksanaan tugasnya di bawah koordinasi


Wasit Operasi.

h) Wasit Staf Khusus (Satbanmin/dokter/Pabintal/Pahukum).

(1) Mempunyai tugas khusus untuk menggambarkan dan


menentukan dari akibat suatu tindakan Satbanmin seperti
Perbekalan dan Angkutan, Peralatan, Kesehatan, Polisi Militer,
Ajen dan Satbanmin lainnya.

(2) Mengadakan pencatatan dan mengarahkan Pelaku Staf


khusus melalui pengendali terhadap pelaksanaan sesuai
bidang tugasnya.
24
(3) Dalam pelaksanaan tugasnya di bawah koordinasi
Wasit Personel dan Wasit Logistik.

i) Wasit Unsur Pelayanan Markas. Terdiri dari Wasit Dansat


pelayanan Markas dan unsur-unsurnya yaitu Wasit Angkutan, Wasit
Kesehatan, Wasit Perhubungan, Wasit Pimu, Wasit Perbekalan dan
Wasit Provoost.

(1) Mempunyai tugas untuk menggambarkan dan


menentukan akibat dari suatu tindakan unsur pelayanan
Markas seperti Dankima beserta unsur-unsurnya.

(2) Membuat catatan-catatan, penilaian, tanggapan dan


pengarahan terhadap pelaksanaan tindakan pelaku sesuai
bidang pelayanan markas.

(3) Mengarahkan agar tindakan unsur-unsur pelayanan


Markas pelaku mulai dari perencanaan, persiapan dan
pelaksanaan kegiatan pelayanan sesuai dengan rencana
operasi latihan dan jawaban persoalan alternatif yang
dikehendaki.

(4) Menentukan korban personel pelaku dan menentukan


kerusakan Alpal/materiil.

(5) Memberi tanda-tanda bagi personel pelaku sesuai


situasi yang ditimbulkan.

(6) Memberikan kartu-kartu kepada simulasi korban dan


perlengkapan yang rusak atau hancur.

(7) Menghentikan tindakan pelaku apabila dalam


melaksanakan kegiatan tidak sesuai dengan rencana operasi
latihan yang telah ditetapkan.

(8) Mencegah terjadinya korban terhadap personel pelaku


dan kerusakan Alpal/Materiil yang digunakan.

(9) Melaporkan rencana kegiatan dan disposisi satuan


pelaku kepada pengendali dan Wasit satuan yang lebih atas.

(10) Memberikan intruksi kepada pelaku dengan cara yang


telah ditentukan dalam sitem perwasdalan.

(11) Menyatakan adanya ledakan, apabila bunyi-bunyian


yang biasa terdengar dalam pertempuran tidak dapat
disimulasikan.

(12) Berperan sebagai pejabat Pa Staf Komando Atasan dari


satuan pelaku.

(13) Membuat laporan hasil latihan dan disertai dengan


saran-saran untuk diajukan kepada Kawasdal.
25
(14) Mengadakan kerja sama dengan Wasit lainnya terutama
dengan Wasit Operasi selaku pembantu Kawasdal dibidang
koordinasi teknis perwasdalan.

(15) Wasit Staf Khusus Banmin dan Wasit unsur pelayan


Markas diupayakan terpisah satu sama lain dan dibawah
koordinasi Wasit Staf logistik.

(16) Bertanggung jawab kepada Kawasdal.

j) Wasit Daerah.

(1) Bertugas untuk menilai semua faktor yang berhubungan


langsung dengan tindakan pelaku di daerah-derah yang
dijadikan check point Pelaku dalam melaksanakan operasi dan
mengambil keputusan sebagai hasil tindakan tersebut.
Contohnya: Wasit Posko dan Wasit check point.

(2) Mewasiti semua tindakan taktis pelaku disuatu daerah


dalam waktu tertentu.

(3) Bertanggung jawab kepada Kawasdal dalam


pelaksanaan tugasnya.
u. Penilai.

1) Melaksanakan tugas penilaian terhadap pelaku tentang pelaksanaan


tugas sesuai pelemparan masalah yang ditimbulkan.

2) Dalam tugasnya selalau berkoordinasi dengan Kawasdal/


Wakawasdal.

3) Membuat laporan hasil penilaian dilaporkan kepada Komandan


Latihan.

4) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Danlat.

5) Tugas dan tanggung jawab Penilai diatur sebagai berikut:

a) Penilai Dan/Wadan.

(1) Melaksanakan penilaian terhadap Dan/Wadan tentang


pelaksanaan Kodal dan proses pengambilan keputusan.

(2) Melaksanakan penilaian tentang kelengkapan ruangan


pelaku Dan/Wadan.

(3) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab


kepada Danlat.
26
b) Penilai Staf Intelijen.

(1) Melaksanakan penilaian terhadap Staf Intelijen tentang


kegiatan perencanaan, persiapan-persiapan, dan keputusan
dalam bidang kegiatan intelijen.

(2) Melaksanakan penilaian tentang kelengkapan ruangan


pelaku Staf Intelijen.

(3) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab


kepada Danlat.

c) Penilai Staf Operasi.

(1) Menggambarkan dan menentukan akibat suatu


tindakan dari Pelaku ditinjau dari segi operasi.

(2) Melaksanakan penilaian terhadap Staf Operasi tentang


kegiatan perencanaan, persiapan, keputusan sampai kepada
pelaksanaan dan pengawasan dalam bidang operasi.

(3) Melaksanakan penilaian tentang kelengkapan ruangan


pelaku Staf Operasi.

(4) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab


kepada Danlat.

d) Penilai Staf Personel.

(1) Menggambarkan dan memutuskan akibat suatu


tindakan dari Pelaku ditinjau dari segi personel.

(2) Melaksanakan penilaian terhadap Staf Personel


tentang kegiatan bidang personel dalam mendukung operasi.

(3) Melaksanakan penilaian tentang kelengkapan ruangan


pelaku Staf Personel.

(4) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab


kepada Danlat.

e) Penilai Staf Logistik.

(1) Melaksanakan penilaian terhadap Staf Logistik tentang


kegiatan bidang materiil/logistik dalam mendukung operasi.

(2) Melaksanakan penilaian tentang kelengkapan ruangan


pelaku Staf Logistik.

(3) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab


kepada Danlat.
27
f) Penilai Staf Teritorial.

(1) Melaksanakan penilaian terhadap Staf Teritorial


tentang kegiatan bidang teritorial.

(2) Melaksanakan penilaian tentang kelengkapan ruangan


pelaku Staf Teritorial.

(3) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab


kepada Danlat.

g) Penilai Staf Khusus (Pakor Bantem/Banpur/Satbanmin/dokter/


Pabintal/Pahukum).

(1) Melaksanakan penilaian terhadap staf khusus tentang


kegiatan tugas khusus yang dilakukan oleh Satbanpur seperti
Kav, Armed, Arhanud, Satbanpur dan Satbanmin seperti
Perbekalan dan Angkutan, Peralatan, Kesehatan, Polisi Militer,
Ajen dan Satbanmin lainnya.

(2) Melaksanakan penilaian tentang kelengkapan ruangan


pelaku Staf Khusus (Pakor Bantem/Banpur/Satbanmin/dokter/
Pabintal/Pahukum).

(3) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab


kepada Danlat.

h) Penilai Unsur Pelayanan Markas. Terdiri dari Wasit Dansat


pelayanan Markas dan unsur-unsurnya yaitu Wasit Angkutan, Wasit
Kesehatan, Wasit Perhubungan, Wasit Pimu, Wasit Perbekalan dan
Wasit Provoost.

(1) Mempunyai tugas untuk menggambarkan dan


menentukan akibat dari suatu tindakan unsur pelayanan
Markas seperti Dankima beserta unsur-unsurnya.

(2) Melaksanakan penilaian terhadap staf unsur pelayan


tentang kegiatan sesuai bidang pelayanan markas.

(3) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab


kepada Danlat.

i) Penilai Produk/Naskah. Melaksanakan penilaian terhadap


seluruh hasil yang dibuat oleh pelaku berupa produk pokok dan
produk tambahan.

v. Pengendali. Secara umum merupakan pemeran Komando Satuan Atas,


Samping dan Bawah, pengendali memiliki tugas sebagai berikut:

1) Menyampaikan secara lisan, tertulis, melalui telepon/radio dan cara


lainnya memberikan berita-berita, situasi/keadaan tertentu, informasi/
keterangan tentang kegiatan musuh, kegiatan satuan atas, satuan samping,
28
satuan bawah sesuai dengan yang tertulis dalam daftar Ramol, Skenario
dan Rencana Operasi Latihan yang telah ditentukan.

2) Menyampaikan informasi tambahan atau situasi baru sesuai jadwal


waktu latihan, agar para pelaku dapat memecahkan persoalan-persoalan
yang diberikan dan untuk mengambil tindakan taktis maupun administrasi
bila dianggap perlu.

3) Mengarahkan tindakan pelaku agar sesuai dengan jawaban


persoalan yang dikehendaki, dengan jalan melemparkan informasi
tambahan atau memberikan situasi baru yang logis dan relevan dengan
kejadian-kejadian yang diinformasikan Wasit. Dalam mengarahkan
tindakan pelaku, sebelumnya harus disetujui oleh Wasit yang bersangkutan
dan dikoordinasikan secara teknis oleh Wasit Operasi atas nama Kawasdal.

4) Petugas-petugas pengendali tidak mempunyai wewenang untuk


mengambil keputusan terhadap tindakan pelaku, bila pengendali akan
mengambil keputusan maka harus berkordinasi dengan Wasit bersangkutan
untuk mendapatkan persetujuan terlebih dahulu. Apabila telah mendapat
persetujuan, maka pengendali dapat mengambil keputusan sesuai dengan
Rencana Operasi Latihan atau sesuai kehendak Wasit yang
dikoordinasikan oleh Wasit Operasi atas nama Kawasdal.

5) Membuat laporan hasil latihan dan disertai saran-saran untuk


diajukan kepada Kawasdal.

6) Mengadakan kerjasama yang erat dengan para pengendali lainnya,


pelaksanaan pekerjaan perwasdalan secara teknis dikoordinasikan oleh
Wasit Operasi atas nama Kawasdal.

7) Dalam hal-hal yang belum mendapatkan persesuaian pendapat


antara para Wasit dan pengendali, maka keputusan diserahkan kepada
Kawasdal.

8) Dalam pelaksanaan tugasnya petugas pengendali diberi pembantu-


pembantu sesuai luas kegiatan dan kondisi personel yang tersedia.

9) Sesuai dengan tingkat dan ruang lingkup latihan, maka petugas


pengendali (Daltas, Dalping dan Dalwah) dapat disusun sedemikian rupa
untuk masing-masing komando pelaku yang dilatih, sehingga dapat
bertugas mengendalikan pelaku dengan maksimal.

10) Menguasai tugas dan fungsi yang diperankannya baik sebagai


pejabat satuan atas, pejabat satuan samping maupun sebagai pejabat
satuan bawah.

11) Secara fungsional, pengendali memiliki tugas sebagai berikut:

a) Pengendali Atas.

(1) Bertindak sebagai Satuan Atas satuan pelaku, contoh:


Bila pelaku Yonif maka Daltasnya adalah Brigif/Korem/
Divisi/Kodam.
29

(2) Mengeluarkan perintah, instruksi-instruksi,


pengumuman-pengumuman dan rencana-rencana kepada
para Pelaku sesuai kewenangannya.

(3) Koordinasi secara terus menerus dengan para Wasit


dan sesama pengendali.

(4) Dalam melaksanakan kegiatan dan bertindak selalu


berpedoman pada Skenario dan Rencana Operasi Latihan.

b) Pengendali Samping.

(1) Bertindak sebagai Satuan Samping satuan pelaku,


contoh: Bila pelaku Yonif maka Dalpingnya adalah Kodim atau
Yonif tetangga.

(2) Memberikan keterangan-keterangan kepada para


Pelaku, dalam hal ini petugas pengendali samping bertindak
selaku badan dan satuan yang bukan bawahan langsung
pelaku, tetapi merupakan satuan tetangga atau satuan yang
berada di daerah pelaku. Dalam bertindak selalu berpedoman
pada Rencana Informasi Latihan.

(3) Koordinasi secara terus menerus dengan para Wasit


dan sesama pengendali.

(4) Dalam melaksanakan kegiatan dan bertindak selalu


berpedoman pada Skenario dan Rencana Operasi Latihan.

c) Pengendali Bawah.

(1) Bertindak sebagai Satuan Bawah Satuan pelaku, contoh


Bila pelaku Yonif maka Dalwahnya adalah Kipan.

(2) Melaksanakan perintah-perintah dari pelaku yang lebih


tinggi tingkatannya dan melaporkan pelaksanaannya.

(3) Menyiapkan dan memberikan informasi sesuai dengan


permintaan pelaku.

(4) Selaku Komando satuan bawah pelaku.

(5) Koordinasi secara terus menerus dengan para Wasit


dan sesama pengendali.

(6) Dalam melaksanakan kegiatan dan bertindak selalu


berpedoman pada Skenario dan Rencana Operasi Latihan.
30
d) Kendali Tunda.

(1) Kendali Tunda adalah suatu badan yang dibentuk dari


unsur pengendali untuk memelihara realisme latihan dan
apabila Latihan Posko II dilakukan lebih dari satu tingkat.

(2) Kendali Tunda dilaksanakan pada awal latihan yaitu


pada tahap perencanaan operasi, sedangkan pada tahap
dinamika operasi latihan Kendali Tunda ditiadakan, karena
pelaku dapat berhubungan langsung dari komando atas
sampai Komando Bawahannya.

(3) Maksud diadakannya Kendali Tunda adalah untuk


menjamin agar pada tahap perencanaan operasi, latihan
dapat berjalan sesuai dengan rencana dan skenario latihan
serta dapat dicegah tindakan pelaku yang tidak sejalan
dengan rencana waktu atau materi latihan.

(4) Apabila Komando Atas pelaku ingin memerintahkan


kepada Komando Bawahannya, maka perintah-perintah
tersebut harus melalui Kendali Tunda. Selanjutnya Kendali
Tunda akan menyampaikan kepada Komando Bawah pelaku
setelah dilakukan proses analisa mengenai waktu dan
materi/produk dari pengirim (Komando Atas pelaku). Begitu
sebaliknya bila Komando Bawah pelaku melaporkan sesuatu
kepada komando atasannya, harus melalui Kendali Tunda
dengan proses yang sama.

(5) Pada tahap dinamika operasi latihan, maka peran


Kendali Tunda ditiadakan karena Komando Atas pelaku dapat
langsung berhubungan dengan Komando Bawah pelaku,
sehingga pelaksanaan latihan menjadi semakin realistis.

(6) Penimbul Situasi (Bulsi). Penimbul situasi merupakan


personel yang ditunjuk oleh Kawasdal dan tidak bersifat tetap
dalam organisasi wasdal, dapat diperankan sesuai kebutuhan.
Bulsi diadakan dalam rangka menciptakan realisme latihan
khusus untuk Latihan Posko II satuan kewilayahan dan satuan
intelijen. Contohnya pada saat kegiatan Tatap Muka,
diharapkan personel Bulsi diambil dari instansi terkait. Peran
Bulsi disini sebagai Pelaku Tanding.

w. Pelaku.

1) Melaksanakan sesuai instruksi/perintah yang dikeluarkan oleh


Komandan Latihan.

2) Melaksanakan seluruh materi yang diberikan oleh Wasdal.

3) Tanggap terhadap setiap persoalan yang ditimbulkan oleh Wasdal.

4) Melaksanakan semua ketentuan yang diberlakukan oleh Komando


Latihan selama latihan berlangsung.
31

5) Memberikan tanggapan terhadap setiap permasalahan yang timbul


selama pelaksanaan latihan pada saat Kaji Ulang.

12. Syarat Personel.

a. Penyelenggara.

1) Menguasai dan mahir teknik penyelenggaraan Latihan Posko II mulai


dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran.

2) Menguasai naskah latihan pada Buku I, Buku II A dan Buku II B.

3) Menguasai mekanisme dan alur Latihan Posko II.

4) Menguasai dan mahir tentang ilmu kepelatihan.

5) Menguasai dan mahir teknik pembuatan produk komandan dan staf


sesuai materi latihan yang dilatihkan.

6) Menguasai dan mahir tentang teknik pindah Posko dan prosedur


pelayanan Markas kepada satuan manuver.

7) Penyelenggara Latihan Posko II adalah satuan satu tingkat di atas


satuan pelaku. Contoh Brigade/Korem/Resimen melatih Batalyon/Kodim.
Divisi melatih untuk Yon Banpur yang langsung di bawah Divisi.

8) Pemeran pengendali pada Latihan Posko II pernah atau sedang


menjabat atau memahami tugas dan fungsi yang diperankannya contoh
seperti pemeran Danbrig dapat diperankan langsung oleh Danbrig atau
personel yang pernah menjabat Danbrig atau personel yang memahami
tugas dan fungsi Danbrig.

b. Pelaku.

1) Pelaku telah mengikuti tahapan Latihan Posko I dan latihan Posko


Simpur Komputer.

2) Memahami mekanisme dan alur Latihan Posko II.

3) Memahami naskah latihan pada Buku II A dan Buku II B.

4) Disesuaikan dengan jabatan organik di satuan dan sedang menjabat


dibagian staf tersebut sekurang kurangnya selama 3 (tiga) bulan.

5) Memahami dan mampu dalam melaksanakan prosedur hubungan


Komandan dan Staf serta pembuatan produk Komandan dan Staf sesuai
materi latihan yang dilatihkan.

6) Memahami dan mampu dalam memecahkan persoalan dan


mengambil keputusan.

7) Memahami dan mampu tentang teknik dan taktik sesuai kecabangan.


32
8) Memahami dan mampu tentang tugas-tugas unsur pelayan dalam
operasi.

9) Khusus pelaksanaan di lembaga pendidikan untuk jabatan


menyesuaikan jenjang pendidikan.

13. Teknis. Teknis penyelenggaraan Latihan Posko II meliputi empat tahap yaitu
tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran.

a. Pada tahap perencanaan dimulai dari diterimanya direktif latihan oleh


komandan latihan sampai dengan distribusi naskah latihan.

b. Pada tahap persiapan meliputi persiapan bagi penyelenggara dan pelaku


yang dimulai dari penyiapan kolat sampai dengan mempelajari Naskah Latihan,
persiapan bagi pelaku mulai dari diterimanya naskah latihan sampai dengan
dikuasainya naskah latihan terutama bagian Kaum dan Kasus.

c. Pada tahap pelaksanaan mulai dari kegiatan pembukaan latihan oleh


Pimumlat, kemudian latihan dinyatakan dimulai dengan didahului pencocokan
waktu sampai dengan operasi latihan selesai dan latihan ditutup.

d. Pada tahap pengakhiran dimulai dari Kolat menerima laporan dan saran
tanggapan dari pelaku sampai dengan pengiriman laporan pelaksanaan latihan ke
Komando Atas serta pembubaran penyelenggara latihan.

14. Sarana dan Prasarana.

a. Sarana. Untuk memberikan fleksibilitas atau kekenyalan bagi peserta


latihan, maka penyiapan sarana latihan diupayakan dapat menyesuaikan dengan
kebutuhan dan kemampuan satuan penyelenggara latihan. Kebutuhan sarana
latihan yang biasa digunakan, diantaranya:

1) Penyelenggara.

a) Tenda Komandan dan Staf Latihan.

(1) Peta Setting Strategis.


(2) Peta Setting Taktis.
(3) Peta Operasi.
(4) Data Personel.
(5) Data Materiil.
(6) Struktur Organisasi.
(7) Naskah Latihan (Buku I, IIA dan IIB) dan referensi yang
terkait dengan latihan.

(8) Alkom dan Local Area Network (LAN)/Wide Area


Network (WAN).

(9) LCD Projector dan Komputer.


33
(10) Closed Circuit Television (CCTV).

b) Tenda Wasit dan Pengendali.

(1) Peta Operasi untuk pengendalian.


(2) Struktur Organisasi Latihan.
(3) Struktur Organisasi Wasdal.
(4) Diagram ROL.
(5) Alkom dan Local Area Network (LAN)/Wide Area
Network (WAN).

(6) Naskah Latihan (Buku I, IIA dan IIB).

(7) LCD Projector dan Komputer.

(8) Closed Circuit Television (CCTV).

c) Tenda Setlat.

(1) Komputer.
(2) Diagram ROL.
(3) Buku Ekspedisi.
(4) Naskah Latihan (Buku I, IIA dan Buku IIB).
(5) Alkom dan Local Area Network (LAN)/Wide Area
Network (WAN).

d) Tenda Briefing.

(1) Peta Operasi Latihan

(2) Model dalam bentuk Bak Pasir/desain tiga dimensi


medan operasi yang digunakan.

(3) White Board/Papan tulis.

(4) LCD Projector dan Komputer.

(5) Closed Circuit Television (CCTV).

e) Tenda Denmalat.

(1) Struktur Organisasi Latihan.


(2) Jadwal Kegiatan Latihan.
(3) Bagan Tenda Latihan.
(4) Naskah Latihan Buku IIB.
(5) Alkom dan Local Area Network (LAN)/Wide Area
Network (WAN).
34
(6) Juk Hub dan Tatib.

2) Satuan Pelaku. Menggunakan Alpal dan materiil sesuai


TOP/DSPP satuan yang akan digelar dan jumlahnya disesuaikan dengan
kebutuhan operasi dan tingkat Komando Satuan yang dilatih, sebagai
berikut:

a) Markas Komando.

(1) Tenda Komandan.

(a) Peta Induk/Komandan.

(b) Alkom dan Local Area Network (LAN)/Wide Area


Network (WAN).

(c) LCD Projector dan Komputer.

(2) Tenda Wadan/Kas.

(a) Peta Administrasi.

(b) Peta Teritorial.


(c) Alkom dan Local Area Network (LAN)/Wide Area
Network (WAN).

(d) LCD Projector dan Komputer.

(3) Tenda Olah Yudha.

(a) Peta Induk.

(b) Model dalam bentuk Bak Pasir/desain tiga


dimensi medan operasi yang digunakan.

(c) Alkom dan Local Area Network (LAN)/Wide Area


Network (WAN).

(d) Data Tentang Staf Intel, Ops, Pers, Log dan Ter.

(e) LCD Projector dan Komputer.

(f) Closed Circuit Television (CCTV).

(4) Tenda Staf Intelijen.

(a) Buku Ekspedisi.


(b) Buku Harian/Jurnal.
(c) Lembaran Kerja.
(d) Peta Situasi.
(e) Data-data tentang intelijen.
35

(5) Tenda Staf Operasi.

(a) Buku Ekspedisi.


(b) Buku Harian/Jurnal.
(c) Lembaran Kerja.
(d) Peta Operasi.
(e) Data-data tentang operasi.
(f) Tenda Staf Personel.

i. Buku Ekspedisi.
ii. Buku Harian/Jurnal.
iii. Lembaran Kerja.
iv. Peta Administrasi.
v. Data-data tentang personel.

(g) Tenda Staf Logistik.

i. Buku Ekspedisi.
ii. Buku Harian/Jurnal.
iii. Lembaran Kerja.
iv. Peta Logistik.
v. Data-data tentang logistik.

(h) Tenda Staf Teritorial.

i. Buku Ekspedisi.
ii. Buku Harian/Jurnal.
iii. Lembaran Kerja.
iv. Peta Teritorial.
v. Data-data tentang teritorial.

(i) Pus Korbantem.

i. Peta Operasi.
ii. Peta Intelijen.
iii. Data kekuatan dan daya mampu senjata..
iv. Data kekuatan munisi.
v. Data mengenai sasaran.
vi. Peta Bantem.
36
(j) Tenda Staf Khusus. (Dokter, Pa Bintal, dsb
sesuai fungsi).

i. Buku Ekspedisi.
ii. Buku Harian/Jurnal.
iii. Lembaran Kerja.

(k) Tenda Pa/Wapakorbantem. (Tenda terpisah/


tenda PKBT).

i. Buku Ekspedisi.
ii. Buku harian/jurnal.
iii. Lembaran kerja.
iv. Data tentang Bantem sendiri.
v. Data tentang Bantem musuh.
vi. Peta Bantem.
vii. Alsatri, Alkom dan Alsintor sesuai
kebutuhan.

viii. Tenda regu, peleton sesuai kebutuhan.

(l) Posko Dahanud terdiri atas:

i. Papan operasi.
ii. Papan sasaran.
iii. Papan Situasi Pertahanan meliputi: papan
status material, papan material, papan radar
pencari, peralatan pelabuhan, papan
kesiapsiagaan, papan meteorologi/cuaca

iv. Papan pemberitahuan jauh.


v. Papan-papan tembakan lainnya yang
diperlukan.

vi. Komunikasi.
vii. Early Warning.
viii. Radar informasi.
ix. Pemberitaan pos-pos intai.
x. Pemberitaan lain.
xi. Papan-papan lain untuk mencatat
berbagai hal yang diperlukan untuk pertahanan
udara.
37
(m) Penggunaan Komputer, Infocus, Layar/Screen
dan jaringan LAN, pada Latihan Posko II adalah:

i. Sebagai sarana pengiriman/penerimaan


berita/perintah dari Komando satuan atas, bawah
dan samping.

ii. Sebagai sarana dalam melaksanakan


paparan/olah yudha.

iii. Sebagai Bank Data.

iv. Sebagai sarana kendali waktu latihan.

b) Satuan Pelayan Markas.

(1) Dansat Pelayan Markas.

(a) Data-data tentang kendaraan.


(b) Data-data tentang komunikasi.
(c) Data-data tentang kesehatan.
(d) Data-data tentang Pimu.
(e) Data-data tentang perbekalan.
(f) Bagan alarm stelling.
(g) Peta Operasi.
(h) Alat komunikasi.

(2) Unsur Angkutan.

(a) Kendaraan sesuai kebutuhan penyelenggaraan


Angkutan dalam operasi/TOP/DSPP.

(b) Protap Angkutan.


(c) Tempat Pool kendaraan.
(d) Alpal pemeliharaan kendaraan.
(e) Data-data tentang kendaraan.
(f) Data administrasi BBM.

(3) Unsur Perhubungan.

(a) Alat komunikasi sesuai kebutuhan


penyelenggaraan komunikasi dalam operasi (TOP/
DSPP).
(b) Protap perhubungan.
(c) Ruang komunikasi dan kantor berita.
(d) Alpal pemeliharaan Alkom.
38
(e) Data-data tentang komunikasi.
(f) Digital Log dan sportiden.

(4) Unsur Kesehatan.

(a) Alpal kesehatan sesuai kebutuhan


penyelenggaraan kesehatan dalam operasi (TOP/
DSPP).
(b) Protap evakuasi.
(c) Alpal dan Alkap Poslongyon / Patobrig.
(d) Kendaraan Ambulans.
(e) Data-data tentang kesehatan.

(5) Unsur Pionir dan Munisi.

(a) Tempat unsur-unsur Pimu.


(b) Alpal/materiil yang berhubungan dengan
penyelenggaraan Pionir dan Munisi sesuai TOP/DSPP.
(c) Protap penggunaan munisi.
(d) Data-data tentang Pimu.

(6) Unsur Perawatan dan Perbekalan.

(a) Tempat unsur-unsur Perawatan.

(b) Alpal/materiil/Alkap yang berhubungan dengan


penyelenggaraan Dapur dan perbekalan sesuai
TOP/DSPP.

(c) Alpal perawatan dan pemeliharaan Dapur.

(d) Protap penerimaan, pemeliharaan, perawatan,


pendistribusian dan pengamanan Bekal.
(e) Gudang penimbunan Bekal.
(f) Buku-buku administrasi Logistik.
(g) Data-data tentang Logistik.

(7) Unsur Provoost.

(a) Tempat unsur Provoost.

(b) Alpal/materiil/Alkap yang berhubungan dengan


penyelenggaraan pengamanan Posko sesuai TOP/
DSPP.

(c) Protap pengamanan dan tata tertib.


(d) Tempat TWP dan Tahanan Operasi.
39
(e) Data-data tentang Pengamanan Satuan.
(f) Latihan yang ditambah unsur perkuatan
menyiapkan data-data sesuai dengan fungsi masing-
masing.

b. Prasarana. Medan latihan yang dipilih sedemikian rupa agar para


pelaku dapat mengembangkan kemampuannya secara teknis dan taktis sesuai
dengan kenyataan pertempuran atau operasi yang sebenarnya adapun tempat
latihan sesuai dengan medan Latihan Posko II sebagai berikut:

1) Luas area Posko II satu tingkat + 10.000 m2.


2) Luas area Posko II dua tingkat + 12.500 m2.
3) Luas area Posko II tiga tingkat + 15.000 m2.

15. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi.

a. Faktor Internal.

1) Penyelenggara.

a) Belum tercapainya standar pengetahuan dan keterampilan


dalam menyelenggarakan Latihan Posko II.

b) Terbatasnya jumlah personel di satuan yang memiliki


penguasaan materi dengan standar menguasai/mahir.

c) Keterbatasan personel yang memiliki kemampuan tentang


materi latihan.

d) Penuangan materi latihan belum sesuai dengan naskah produk


staf.

2) Pelaku.

a) Sebagian belum memahami naskah Latihan Posko II (buku IIA


dan IIB) dan dinas staf.

b) Terdapat beberapa personel pelaku belum sesuai dengan


jabatan yang telah ditetapkan.

c) Terbatasnya kemampuan dalam menjawab persoalan/


permasalahan dan mengolahyudhakan teknik dan taktik suatu
operasi.

d) Sarana dan prasarana. Keterbatasan sarana dan prasarana


dari segi kuantitas dan kualitas.

e) Belum terprogramkan latihan satuan unsur pelayan.

f) Belum terprogramkan dalam kurikulum pendidikan.


40
b. Faktor Eksternal.

1) Terbatasnya daerah latihan yang bisa menunjang Latihan Posko II


sesuai standar medan latihan.

2) Terbatasnya penunjukan program Latihan Posko II kepada satuan.

3) Cuaca dapat berpengaruh terhadap pelaksanaan Latihan Posko II.

16. Ketentuan Lain.

a. Tingkat.

1) Satu tingkat. Apabila yang dilatihkan satu markas komando,


contoh: Latihan Posko II Brigif 13/Galuh tanpa melibatkan satuan
bawahnya.

2) Dua tingkat. Apabila yang dilatihkan satu markas komando dan


satu markas komando dibawahnya, contoh: Latihan Posko II Brigif 13/Galuh
dengan melibatkan Yonif-303/SSM, Yonif-321/GT dan Yonif 323/BP.

3) Tiga tingkat. Apabila yang dilatihkan satu markas komando sampai


dua tingkat markas komando dibawahnya. contoh: Latihan Posko II Divif
1/Kostrad dengan melibatkan Brigif 13/galuh, Yonif-303/SSM, Yonif-321/GT
dan Yonif 323/BP.

4) Latihan Posko II dua tingkat atau tiga tingkat dapat dilatihkan bila
persoalan yang dikembangkan merupakan keadaan dan kejadian sambung
menyambung dan saling berhubungan antar satuan.

b. Waktu.

1) Latihan Posko II dilaksanakan setelah Latihan Posko I, Posko Simpur


Komputer dan sebelum latihan lapangan.

2) Waktu penyelenggaraan, dimulai sejak diterimanya Direktif Latihan


dari Pimpinan Umum Latihan sampai dengan pembuatan laporan
pelaksanaan latihan.

3) Waktu tahap perencanaan ditentukan selama 7 (tujuh) hari setelah


menerima direktif latihan, dengan mempertimbangkan tingkat satuan yang
akan dilatihkan.

4) Waktu tahap persiapan ditentukan selama 3 (tiga) hari dengan


mempertimbangkan tingkat satuan yang akan dilatihkan.

5) Waktu tahap pelaksanaan Latihan Posko II.

a) Latihan Posko II satu tingkat ditentukan selama 5 (lima) hari


dengan mempertimbangkan tingkat satuan yang akan dilatihkan.

b) Latihan Posko II dua tingkat ditentukan selama 7 (tujuh) hari


dengan mempertimbangkan tingkat satuan yang akan dilatihkan.
41
c) Latihan Posko II tiga tingkat ditentukan selama 9 (sembilan)
hari dengan mempertimbangkan tingkat satuan yang akan dilatihkan.

6) Tahap Pengakhiran. Tahap pengakhiran ditentukan selama tujuh (7)


hari setelah latihan ditutup, untuk dukungan anggaran kegiatan tahap
pengakhiran didukung selama dua hari.

c. Penyelenggara.

1) Latihan Posko II Satu tingkat berjumlah + 131 orang terdiri dari:

a) Tahap perencanaan 29 orang (Pimumlat 1 orang, Hatlat 4


orang, Wasev 4 orang, SPL 16 orang, Setlat 4 orang).

b) Tahap persiapan 51 orang (Pimumlat 1 orang, Hatlat 4 orang,


Wasev 4 orang, Dan/Wadanlat 2 orang, SPL 16 orang, Setlat 4
orang, Denmalat 20 orang).

c) Tahap pelaksanaan 131 orang (Pimumlat 1 orang, Hatlat 4


orang, Wasev 4 orang, Dan/Wadanlat 2 orang, SPL 16 orang, Setlat
4 orang, Denmalat 32 orang (28 orang Denmalat, 2 orang Ajudan
dan 2 orang Supir), Kawasdal 1 orang, Waka Wasdal 1 orang, Set
Wasdal 4 orang, Penilai 20 orang, Wasit 6 orang, Daltas/Ping/Wah 6
orang, Bulsi 30 orang).

d) Tahap pengakhiran 29 orang (Pimumlat 1 orang, Hatlat 4


orang, Wasev 4 orang, SPL 16 orang, Setlat 4 orang).

2) Latihan Posko II Dua tingkat berjumlah + 221 orang terdiri dari:

a) Tahap perencanaan 29 orang (Pimumlat 1 orang, Hatlat 4


orang, Wasev 4 orang, SPL 16 orang, Setlat 4 orang).

b) Tahap persiapan 71 orang (Pimumlat 1 orang, Hatlat 4 orang,


Wasev 4 orang, Dan/Wadanlat 2 orang, SPL 16 orang, Setlat 4
orang, Denmalat 40 orang).

c) Tahap pelaksanaan 221 orang (Pimumlat 1 orang, Hatlat 4


orang, Wasev 4 orang, Dan/Wadanlat 2 orang, SPL 16 orang, Setlat
4 orang, Denmalat 60 orang (56 orang Denmalat, 2 orang Ajudan
dan 2 orang supir), Kawasdal 1 orang, Waka Wasdal 1 orang, Set
Wasdal 4 orang, Penilai 40 orang, Wasit 12 orang, Daltas/Ping/Wah
12 orang, Bulsi 60 orang).

d) Tahap pengakhiran 29 orang (Pimumlat 1 orang, Hatlat 4


orang, Wasev 4 orang, SPL 16 orang, Setlat 4 orang).

3) Latihan Posko II Tiga tingkat berjumlah + 311 orang terdiri dari:

a) Tahap perencanaan 29 orang (Pimumlat 1 orang (Ajudan +


sopir), Hatlat 4 orang, Wasev 4 orang, SPL 16 orang, Setlat 4 orang).
42
b) Tahap persiapan 91 orang (Pimumlat 1 orang Hatlat 4 orang,
Wasev 4 orang, Dan/Wadanlat 2 orang, SPL 16 orang, Setlat 4
orang, Denmalat 60 orang).

c) Tahap pelaksanaan 311 orang (Pimumlat 1 orang, Hatlat 4


orang, Wasev 4 orang, Dan/Wadanlat 2 orang, SPL 16 orang, Setlat
4 orang, Denmalat 88 orang (84 orang Denmalat, 2 orang Ajudan
dan 2 orang sopir), Kawasdal 1 orang, Waka Wasdal 1 orang, Set
Wasdal 4 orang, Penilai 60 orang, Wasit 18 orang, Daltas/Ping/Wah
18 orang, Bulsi 90 orang).

d) Tahap pengakhiran 29 orang (Pimumlat 1 orang, Hatlat 4


orang, Wasev 4 orang, SPL 16 orang, Setlat 4 orang).

d. Pelaku.

1) Satuan Tempur.

a) Tingkat Batalyon + 182 orang.

(1) Pok Danyon (Danyon, Tayanrad/Ruh).

(2) Pok Wadanyon (Wadanyon, Tayanrad/Ruh).

(3) Staf Intel (Pasi-1/Intel, Bati Intel, Bati binter, Basi Intel,
dan Ta Jurlis).

(4) Staf Ops (Pasi-2/Ops, Batisi-2/Ops, Basi dan Ta Jurlis).

(5) Staf Pers (Pasi-3/Pers, Batisi-3/Pers, Basi dan Ta


Jurlis).

(6) Staf Log (Pasi-4/Log, Batisi-4/Log, Basi dan Ta Jurlis).

(7) Staf Khusus (Dokter Batalyon, Perwira Bintal,


Pakorbantem).

(8) Ru Korbra (Danru Korbra, dua Caraka).

(9) Kima 147 orang.

b) Tingkat Brigif + 228 orang.

(1) Pok Danbrig (Danbrig, Baban Danbrig dan


Tayanrad/Ruh).

(2) Pok Kasbrig (Kasbrig, Baban Kasbrig dan


Tayanrad/Ruh).

(3) Staf Intel (Kasi-1/Intel, Batisi-1/Intel, Basi dan Ta Jurlis).

(4) Staf Ops (Kasi-2/Ops, Batisi-2/Ops, Basi dan Ta Jurlis).


43
(5) Staf Pers (Kasi-3/Pers, Batisi-3/Pers, Basi dan Ta
Jurlis).

(6) Staf Log (Kasi-4/Log, Batisi-4/Log, Basi dan Ta Jurlis).

(7) Staf Ter (Kasi-5/Ter, Batisi-5/Ter, Basi dan Ta Jurlis).

(8) Staf Khusus (Dokter Brigade, Perwira Bintal,


Pakorbantem).

(9) Ru Korbra (Danru Korbra, dua Ta Caraka).

(10) Denma 186 orang.

c) Tingkat Divisi + 262 orang.

(1) Pok Pangdiv (Pangdiv, Pokpri, Ajudan, Tayanrad/Ruh).

(2) Pok Kasdiv (Kasdiv, Bamin Kasdiv, Tayanrad/Ruh).

(3) Staf Intel (Asintel, Waasintel, Kasi Lidik, Kasi Gal, Kasi
Pam, Basi Lidik, Basi Gal, Basi Pam, Ta Jurlis, Ta Gambar,
Tayanrad/Ruh).

(4) Staf Ops (Asops, Waasops, Kasi Ops, Kasi Lat, Kasi
Siapsat, Basi Ops, Basi Lat, Basi Siapsat, Ta Jurlis, Ta
Gambar, Tayanrad/Ruh).

(5) Staf Pers (Aspers, Waaspers, Kasi Binkar, Kasi


Binpers, Kasi Binjahril, Basi Binkar, Basi Binpers, Basi
Binjahril, Ta Jurlis, Tayanrad/Ruh).

(6) Staf Log (Aslog, Waaslog, Kasi Bek, Kasi Jaslap, Kasi
Wat, Basi Bek, Basi Jaslap, Basi Wat, Ta Jurlis,
Tayanrad/Ruh).

(7) Staf Ter (Aster, Waaster, Kasi Tah/Banmil, Basi


Tah/Banmil, Basi Kuatratih, Ta Jurlis, Tayanrad/Ruh).

(8) Staf Khusus (Perwira Bintal, Perwira Hukum, Perwira


Penerangan, Dokter Denma Divisi, Pakorbantem).

(9) Kepala Sekretariat Divisi dan tiga Caraka.

(10) Denma 186 orang.

2) Satuan Bantuan Tempur. Tingkat Batalyon Armed, + 207 orang,


terdiri dari komandan, staf dan staf khusus di Yonarmed, serta pok Raima
dengan susunan pelaku sebagai berikut:

a) Pok Danyon (Danyon dan Tayanrad/Taoprad/Pon Danyon).


44
b) Pok Wadanyon (Wadanyon dan Tayanrad/Taoprad/Pon
Wadanyon).

c) Staf Intel (Pasiintel, Baur Intel, dan Tajurlis Gambar Siintel).

d) Staf Ops (Pasiops, Dansi Mayon, Baur Ops, dan Tajurlis


Gambar Siops).

e) Staf Pers (Pasipers, Dansimin, Baur Pers, dan Tajurlis).

f) Staf Log (Pasilog, Dansiwat, Baur Log, dan Tajurlis).

g) Staf Khusus (Pabung, Pabintal, Pakesyon).

h) Ru Korbra (Danru Kobra dan dua Caraka).

i) Raima 175 orang.

Catatan: Jumlah kekuatan Pelaku dapat berubah sesuai dengan


TOP/DSPP masing-masing satuan.

3) Satuan Kewilayahan.

a) Tingkat Korem + 142 orang.

(1) Pok Danrem (Danrem, Pesuruh).

(2) Pok Kasrem (Kasrem, Pesuruh).

(3) Staf Intel (Kasi Intel, Pasi Intel, Batilidgal, Batipamwil,


Batimintel, Operator Komputer).

(4) Staf Ops (Kasiops, Pasiops, Pasilat, Pasiren, Basiren,


Batiops, Batilat, Operator Komputer).

(5) Staf Pers (Kasipers, Pasipers, Bati Tatibjahril, Bati


Binpers, Bati Kuatra, Operator Komputer).

(6) Staf Log (Kasilog, Pasilog, Bati Logwil, Bati Logsat,


Batiminlog, Operator Komputer).

(7) Staf Ter (Kasiter, Pasi Bhakti TNI, Bati Bhakti TNI, Pasi
Binwanwil, Bati Binwanwil, Pasi Komsos, Bati Komsos,
Operator Komputer).

(8) Staf Khusus (Pakum Rem, Kainfolahta Rem, Kabintal


Rem, Kapen Rem).
(9) Danru dan dua Caraka.

(10) Kima 91 orang.


45
b) Tingkat Kodam + 270 orang.

(1) Pok Pangdam (Pangdam, Pokpri, Ajudan,


Tayanrad/Ruh).

(2) Pok Kasdam (Kasdam, Bamin Kasdam, Tayanrad/Ruh).

(3) Staf Intel (Asintel, Waasintel, Pabandya Lidik, Pabandya


Gal, Pabandya Pam, Basi Lidik, Basi Gal, Basi Pam, Ta Jurlis,
Ta Gambar, Tayanrad/Ruh).

(4) Staf Ops (Asops, Waasops, Pabandya Ops, Pabandya


Lat, Pabandya Ren, Basi Ops, Basi Lat, Basi Siapsat, Ta
Jurlis, Ta Gambar, Tayanrad/Ruh).

(5) Staf Pers (Aspers, Waaspers, Pabandya Binkar,


Pabandya Binpers, Pabandya Kumtaltibprot, Pabandya
Binjahril, Basi Binkar, Basi Binpers, Basi Binjahril, Ta Jurlis,
Tayanrad/Ruh).

(6) Staf Log (Aslog, Waaslog, Pabandya Bek, Pabandya


Mat, Pabandya Jas/Log, Pabandya Simak BMN, Pabandya
Wat, Basi Bek, Basi Jas/Log, Basi Simak BMN, Basi Mat, Basi
Wat, Ta Jurlis, Tayanrad/Ruh).

(7) Staf Ter (Aster, Waaster, Pabandya Puanter, Pabandya


Komsos, Pabandya Wanwil, Pabandya Bhakti TNI, Basi
Puanter, Basi Komsos, Basi Wanwil, Basi Bhakti TNI, Ta
Jurlis, Tayanrad/Ruh).

(8) Staf Khusus (Ka Sandhi, Ka Infolahta, Ka Puskodal, Ka


Setumdam).

(9) Denma 194 orang.

Catatan: Kekuatan Pelaku Latihan Posko II Satkowil dapat


disesuaikan dengan materi latihan.

e. Ketentuan Penyelenggara dalam Komando Latihan.

1) Mendirikan pos komando penyelenggaraan latihan dan


melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti pemasangan peta-peta,
pembuatan Model, pembuatan daftar kekuatan dan dislokasi pelaku,
pengambaran beberapa peristiwa, gelar komunikasi sesuai dengan tempat
latihan dan sarana yang tersedia.

2) Dalam pemasangan peta-peta, data-data, tanda-tanda, tulisan-tulisan


dsb agar disesuaikan dengan ketentuan Dinas Staf masing-masing dan Staf
Renik seperti penggunaan warna Hitam, Biru, Merah, Hijau dsb. Hindari
membuat ruangan Posko dengan menampilkan warna warni sesukanya
yang berlebihan.
46
3) Mengikuti setiap perkembangan kegiatan Pelaku dan Wasdal di atas
peta atau model, kemudian dicatat dalam jurnal staf dan jangan terpaku
pada masalah-masalah administrasi yang rumit.

4) Menyelenggarakan dan mengendalikan semua penyelenggaraan


latihan.

5) Melakukan Evaluasi kegiatan setiap hari dan merencanakan kegiatan


untuk hari berikutnya.

6) Pada tahap pengakhiran Danlat dibantu staf latihan


menyelenggarakan kegiatan Kaji Ulang yang diikuti oleh peserta latihan.

f. Ketentuan Pelaku dalam Komando Latihan.

1) Mendirikan pos komando satuan dalam latihan dan melakukan


kegiatan-kegiatan antara lain pemasangan peta-peta, penggambaran oleat,
pembuatan daftar kekuatan, dislokasi pasukan, penggambaran beberapa
peristiwa, gelar perhubungan dan kegiatan lain yang diperlukan untuk
mengendalikan suatu kegiatan.

2) Dalam pemasangan peta-peta, data-data, tanda-tanda, tulisan-tulisan


dsb agar disesuaikan dengan ketentuan Dinas Staf masing-masing dan Staf
Renik seperti penggunaan warna Hitam, Biru, Merah, Hijau dsb. Hindari
membuat ruangan Posko dengan menampilkan warna warni sesukanya
yang berlebihan.

3) Segera dapat menyesuaikan diri dengan jabatan masing-masing


dalam latihan.

4) Menyelesaikan setiap masalah atau persoalan dengan cepat, tepat


dan wajar sesuai bidangnya masing-masing.

5) Setelah latihan dimulai dan setelah Pos Komando Pelaku didirikan,


maka secara berturut-turut mengerjakan hal-hal sebagai berikut:

a) Mempelajari dan memahami Keadaan Umum dan Keadaan


Khusus beserta lampiran-lampiran sesuai bidang masing-masing.

b) Menentukan sasaran masing-masing satuan.

c) Merumuskan perencanaan dan persiapan operasi.

d) Merumuskan berbagai perkiraan keadaan sebagai persiapan


menghadapi berbagai persoalan-persoalan yang akan diberikan oleh
Wasdal.

e) Mengikuti setiap perkembangan keadaan dan situasi operasi


yang diberikan oleh Wasdal untuk dapat diambil keputusan cara
bertindak dan jangan terpaku pada masalah-masalah administrasi
yang rumit.
47
f) Pada dasarnya tidak diadakan penggantian jabatan selama
latihan berlangsung, kecuali atas perintah atau ijin Pimumlat.

g) Pada akhir latihan, masing-masing Komandan pelaku atau


pejabat-pejabat inti lainnya membuat tanggapannya masing-masing
disertai saran-sarannya mengenai organisasi, materi latihan,
pelayanan maupun penyelenggaraan latihan dan sebagainya.

h) Menjaga keamanan terhadap semua naskah dan tulisan


latihan sesuai sifat klasifikasinya, jangan ada yang tertinggal, hilang,
dicuri atau diberikan kepada pihak yang tidak berkepentingan.

i) Membiasakan berbicara melalui alat komunikasi yang tersedia.

j) Menghindari bepergian yang tidak perlu selama latihan


berlangsung.

k) Tidak diadakan jeda latihan selama pelaksanaan operasi


latihan dan untuk makan, mandi, keperluan lainnya diatur sendiri-
sendiri oleh masing-masing Komandan pelaku tanpa mengganggu
kelancaran jalannya latihan.

l) Meninggalkan tempat latihan harus seijin dari Danlat.

g. Ketentuan Wasit dan Pengendali.

1) Ketentuan Umum.

a) Untuk memelihara realisme latihan.

(1) Bertindak jujur, tegas dan tidak memihak.

(2) Tidak melakukan kegiatan dan usaha-usaha yang akan


mempengaruhi jalannya latihan dengan cara-cara yang dibuat-
buat, sehingga akan menyulitkan pemecahan dan
penyelesaian masalah atau persoalan selanjutnya.

b) Para Wasdal harus menguasai terhadap semua materi dalam


naskah latihan, terutama Skenario Latihan, ROL dan isi RIL, sehingga
akan dapat mengarahkan jawaban para pelaku yang mungkin tidak
segera mengarah pada jawaban alternatif yang dikehendaki.

c) Menuangkan Ramol dalam formulir-formulir berita agar tidak


terdadak oleh jawaban para pelaku, akan tetapi janganlah dikirim
sebelum waktunya.

d) Keputusan pertama dalam sistem perwasdalan adalah


ditangan Wasit yang bersangkutan dan apabila belum terdapat
persesuaian antara para Wasit dan Pengendali, maka keputusan
terakhir diserahkan kepada Kawasdal.
48
e) Mengembangkan RAMOL tambahan yang dilemparkan sesuai
kebutuhan untuk mengarahkan pelaku pada jawaban yang
dikehendaki.

f) Memelihara keserasian gerak langkah dalam pelemparan


masalah kepada para pelaku, sehingga tidak akan terjadi kekacauan
dalam masalah waktu.

g) Memupuk inisiatif dan kreatifitas pelaku, jangan terlalu terikat


pada jawaban-jawaban yang telah direncanakan terlebih dahulu.

h) Kelompok Wasdal merupakan suatu sistem yang terpadu dan


tidak boleh dipecah-pecah, atau tidak boleh dipisahkan satu sama
lain.

i) Memelihara koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan


kesederhanaan dalam perwasdalan untuk menjamin kelancaran
pelaksanaan latihan.

j) Hubungan dan Mekanisme Kerja.

(1) Hubungan Kerja.

(a) Kawasdal memiliki wewenang komando teknis


perwasdalan terhadap pelaku, tetapi tidak memiliki
wewenang memerintah secara garis komando terhadap
pelaku. Wewenang garis komando ada pada Danlat
dan Pimumlat.

(b) Kawasdal memiliki garis komando terhadap


Wasit dan Pengendali. Hubungan Kawasdal dengan
Danlat dan Pimumlat adalah garis komando.

(c) Hubungan pelaku dengan Kawasdal adalah


hubungan teknis pelaksanaan latihan dalam sistem
perwasdalan.

(d) Setlat dengan seluruh peserta latihan memiliki


hubungan garis koordinasi dibidang administrasi dan
tulis menulis.

(2) Mekanisme Kerja.

(a) Pengendali mengendalikan pelaku dengan cara


memberikan perintah-perintah sebagai satuan atas,
meminta petunjuk sebagai satuan bawah dan
menyampaikan informasi sebagai satuan samping yang
dilakukan melalui pelemparan RIL.

(b) Kawasdal bertindak sebagai komandan atasan


langsung menyampaikan perintah langsung kepada
komandan satuan bawah guna memulai suatu operasi
49
(c) Wasit Fungsional (sesuai jabatan masing-
masing) bertindak mengawasi, menghakimi, melaporkan
dan merangsang pelaku untuk melakukan tindakan
yang mengarah ke jawaban yang dikehendaki tetapi
tidak boleh mengarahkan secara langsung kecuali
apabila terpaksa.

(d) Wasit secara terus menerus mengikuti kegiatan


dan kemajuan-kemajuan tindakan pelaku.

(e) Apabila tindakan pelaku tidak mengarah pada


alternatif jawaban yang dikehendaki dalam rencana,
maka wasit menghubungi pengendali (selaku
pengendali atas) untuk mempengaruhi tindakan pelaku.
Bila pelaku masih belum berbuat sesuai petunjuk
pengendali maka pengendali dapat memberikan
RAMOLTambahan yang dikoordinasikan dengan wasit.
Bila pelaku masih tidak berbuat setelah dipengaruhi
oleh Wasdal maka segera melaporkan ke Kawasdal.

2) Ketentuan Wasit.

a) Wasit diperlukan untuk memberikan pertimbangan, pendapat,


saran-saran mengenai persoalan dari pelajaran yang akan
dikembangkan. Semakin besar/tinggi tingkat satuan yang dilatih
dan materinya lebih komplek, maka dibutuhkan wasit yang
berkualitas dan dengan jumlah yang lebih besar.

b) Kelompok wasit dalam Latihan Posko II disebut Wasit


Fungsional yang melekat pada jabatan masing-masing pelaku.

c) Sebagai pengawas dan hakim terhadap tindakan pelaku.

d) Memberikan laporan tentang apa yang terjadi melalui jalur


Wasdal dan menerima informasi dan instruksi yang sehubungan
dengan fungsi pengendalian.

e) Memberikan gambaran kepada satuan pelaku tentang hal-hal


yang tidak dapat diketahuinya sebagai akibat dari perkembangan
dinamika latihan.

f) Memelihara hubungan dengan pengendali sehingga dapat


memperkirakan dan menguasai keadaan yang sedang terjadi
maupun yang akan terjadi.

3) Ketentuan Pengendali.

a) Merupakan perwakilan dari komando yang tidak dimainkan


dalam latihan. Pengendali Atas memerankan satuan atas,
Pengendali Samping memerankan satuan samping dan Pengendali
Bawah memerankan satuan bawah.
50
b) Mengikuti perkembangan latihan secara terus menerus dan
mengarahkan pelaksanaan latihan sesuai batas-batas yang telah
ditetapkan dalam Skenario Latihan dan Rencana Pengendalian.

c) Menyiapkan alat-alat kendali seperti Kaum, Kasus dan rencana


tindakan pengendali, Peta pengendalian dan Diagram ROL sebagai
jawaban terhadap kemungkinan tindakan pelaku.

d) Mengikuti perkembangan latihan dengan cara mengunjungi


pelaku, mempelajari laporan-laporan yang dibuat pelaku, briefing-
briefing pelaku dan menyimpan salinan-salinan dari perintah-perintah
serta berita-berita pelaku.

e) Menguasai tentang Kaum, Kasus, isi RAMOL dan alternatif


jawaban yang disediakan.

4) Ketentuan Sekretaris Wasdal.

a) Sebagai pelaksana kegiatan administrasi perwasdalan.

b) Membantu Kawasdal dalam kegiatan administrasi perwasdalan


khususnya bidang tulisan-tulisan dinas latihan dan pembinaan
administrasi perwasdalan.

h. Ketentuan Pendistribusian Naskah Latihan. Untuk menjaga kerahasiaan


dan kebocoran perlu ditentukan pendistribusian terhadap dokumen-dokumen
latihan sebagai berikut:

1) Seminggu sebelum pelaksanaan latihan dimulai diharapkan Buku I,


Buku IIA dan Buku IIB telah dibagikan kepada para Wasdal dan Personel
Kolat. Danlat memberikan instruksi yang diperlukan kepada Wasdal
mengenai hal-hal yang perlu dipersiapkan dan mengecek kesiapan dan
keterampilan personel Wasdal.

2) Minimal tiga hari sebelum latihan dimulai, Buku IIA dan IIB telah
dibagikan kepada para pelaku.

3) Lembar khusus pendistribusian Buku I, Buku IIA dan Buku IIB


ditentukan berdasarkan daftar distribusi dan penerimaan oleh yang berhak,
baik mengenai jumlah, macam dan waktunya.

4) Ketentuan waktu dan macam dokumen yang harus didistribusikan


kepada peserta latihan tidak mengikat tergantung dari kebutuhan dan
ketentuan dari Komando yang memerintahkan latihan.

5) Naskah latihan tidak menggunakan Cap/Stempel (Hanya tanda


tangan Danlat).
51

BAB III
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

17. Umum. Kegiatan yang dilaksanakan membahas penjelasan detail tentang


teknik penyelenggaraan Latihan Posko II satu tingkat, dua tingkat dan tiga tingkat.
Disamping itu membahas tentang kegiatan Komandan dan Staf serta unsur Pelayan
dalam mengaplikasikan teknik pekerjaan Komandan, staf, pelayanan Markas Komando,
Pemindahan Posko dan Pengamanan Posko. Pelaksanaan penyelenggaraan Latihan
Posko II diatur dalam proses kegiatan secara sistematis melalui tahap perencanaan,
persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran.

18. Kegiatan Penyelenggara Latihan Posko II.

a. Perencanaan.

1) Setelah menerima Direktif Latihan maka Danlat yang ditunjuk


melaksanakan kegiatan:

a) Mempelajari Direktif Latihan, antara lain:

(1) Tujuan dan Sasaran latihan.


(2) Tema Latihan.
(3) Materi Latihan.
(4) Pelajaran yang akan dikembangkan.
(5) Macam, Metode, Tingkat dan Sifat Latihan.
(6) Waktu dan tempat latihan.
(7) Peserta Latihan.
(8) Dukungan Latihan.

b) Membentuk Staf Perancang Latihan (SPL) yang terdiri dari


beberapa Perwira dibantu Bintara, Tamtama dan PNS dengan jumlah
sesuai kebutuhan. Para Perwira tersebut diharapkan nantinya akan
menjabat sebagai Staf Kolat (Pa Staf Strategi, Pa Staf Olah Yudha,
Pa Staf Minlog, Pa Staf Litbang dan Pendukung Kolat).

c) Memberikan petunjuk perencanaan kepada Staf Perancang


Latihan (SPL) yang berisi antara lain:

(1) Dasar diselenggarakan latihan.


(2) Pokok-pokok penyelenggaraan latihan.
(3) Ringkasan cerita latihan yang perlu dikembangkan.
(4) Keharusan dan larangan selama latihan.
(5) Hal-hal yang dianggap perlu oleh Danlat.
52
2) Staf Perancang Latihan (SPL), setelah mendapat petunjuk
perencanaan dari Danlat segera mempelajari dan meneliti referensi-
referensi latihan yang dapat mendukung penyelenggaraan latihan.

3) Membuat Rencana Garis Besar (RGB). Kegiatan awal yang


dilaksanakan oleh Danlat bersama SPL dalam mengembangkan rencana
latihan secara keseluruhan adalah membuat Rencana Garis Besar (RGB)
yang nantinya akan dipaparkan dihadapan Pimumlat. Selanjutnya SPL
melaksanakan kegiatan sebagai berikut:

a) Perwira yang bertindak sebagai Perwira Staf Strategi (Pa Staf


Stra) menyusun dan mengajukan konsep pengkajian strategi kepada
Danlat tentang latar belakang setting strategis disesuaikan dengan
sasaran dan tujuan latihan.

b) Perwira yang bertindak sebagai Perwira Staf Olah Yudha (Pa


Staf Oyu) merencanakan, menyusun dan mengajukan kepada Danlat
konsep Rencana Latihan (Renlat) dan Skenario Latihan (Skenlat)
atas dasar pengkajian strategi dari Pa Staf Stra dan petunjuk Danlat.

c) Perwira yang bertindak sebagai Pa Staf Administrasi Logistik


(Pa Staf Minlog) mengajukan kepada Danlat penilaian keadaan
administrasi dan logistik sebagai bahan Danlat dalam menentukan
rencana latihan yang lengkap.

d) Perwira yang bertindak sebagai Pa Staf Penelitian dan


Pengembangan (Pa Staf Litbang) melaksanakan kegiatan sebagai
berikut:

(1) Mengajukan kepada Danlat tentang penilaian keadaan


satuan pelaku khususnya kemampuan yang dimiliki baik
aspek pengetahuan dan keterampilan, tingkat pendidikan dan
latihan yang telah dicapai oleh masing-masing personel
pelaku serta pengalaman-pengalaman mengikuti latihan
sebelumnya.

(2) Menyiapkan, meneliti dan mempelajari referensi yang


relevan dengan tujuan dan sasaran latihan serta petunjuk
Danlat.

(3) Mengajukan kepada Danlat konsep masalah-masalah


yang akan diteliti, dinilai, ditanggapi dan dilaporkan
selanjutnya.

4) Pada kegiatan ini SPL perlu mempelajari peta dan mengumpulkan


berbagai data dan keterangan, dengan tujuan untuk mengembangkan
rencana latihan dan skenario latihan yang akan disiapkan di atas peta.
Dalam mempelajari peta dimulai dengan penelaahan (analisa) dari Depan ke
Belakang secara timbal balik (Pasukan sendiri dan Musuh/lawan) dan
berurutan, dengan maksud untuk menetapkan kegiatan musuh/lawan di
sasaran, sehingga kemungkinan-kemungkinan cara bertindak satuan pelaku
akan dapat dirumuskan. Selama proses Olah Yudha dari sasaran dan
seterusnya akan dapat ditentukan alternatif-alternatif cara bertindak untuk
53
setiap peristiwa dan segala kemungkinan serta kerugiannya yang dipakai
sebagai arahan alternatif jawaban.

5) Isi dari RGB memuat hal-hal sebagai berikut:

a) Bab I Pendahuluan

(1) Umum.
(2) Maksud dan Tujuan.
(3) Ruang Lingkup dan Tata Urut.
(4) Dasar.

b) Bab II Landasan Penyelenggaraan latihan.

(1) Latar belakang diselenggarakan latihan.


(2) Urgensi latihan.
(3) Tema latihan.
(4) Pokok-pokok hasil latihan yang lalu.

c) Bab III Pokok-pokok penyelenggaraan latihan.

(1) Tujuan.
(2) Sasaran.
(3) Pelajaran yang ingin dikembangkan.
(4) Macam, Metode, Sifat, dan Tingkat latihan.
(5) Referensi.
(6) Penyelenggaraan latihan.

(a) Organisasi Penyelenggaraan.

i. Penyelenggara.
ii. Pelaku.
(b) Konsep Umum Operasi.
i. Tahap Perencanaan.
ii. Tahap Persiapan.
iii. Tahap Pelaksanaan.
iv. Tahap Pengakhiran.
(7) Tempat dan Waktu.
(8) Dukungan administrasi logistik.

(a) Personel.
(b) Materiil.
54
(c) Anggaran.

(9) Komando dan Perhubungan.

d) Bab IV Ringkasan cerita latihan.

(1) Daerah latihan.


(2) Skenario latihan.
(3) Gerakan kedua belah pihak.

e) Bab V Penutup.

6) Paparan I tentang RGB. Danlat memaparkan RGB dihadapan


Pimumlat guna mendapatkan persetujuan atau perubahan-perubahan
seperlunya.

7) Membentuk Komando Latihan (Kolat). Setelah RGB disetujui oleh


Pimumlat, maka organisasi Kolat yang ada dalam RGB secara otomatis
terbentuk dan pekerjaan-pekerjaan SPL langsung beralih kepada Staf Kolat.

a) Perwira Staf Strategi (Pa Staf Stra). Membantu Pa Staf Oyu


menyusun naskah latihan pada bidang-bidang kegiatan musuh,
perkiraan intelijen, perkiraan teritorial dan analisa daerah operasi
untuk melengkapi naskah latihan.

b) Perwira Staf Olah Yudha (Pa Staf Oyu).

(1) Menyusun kelengkapan naskah latihan disertai dengan


lampiran-lampirannya (Buku I, Buku IIA dan Buku IIB).

(2) Melaksanakan pengamatan bahan-bahan latihan guna


dinilai, ditanggapi dan dilaporkan kepada Danlat melalui
Wadanlat serta mengajukan saran-saran tindak lanjut yang
dipandang perlu.

(3) Menyempurnakan konsep naskah latihan yang disusun


bersama Staf lain.

c) Perwira Staf Administrasi Logistik (Pa Staf Minlog).

(1) Setelah Renlat (Buku I) disetujui oleh Danlat, maka Pa


Staf Minlog menyusun konsep-konsep naskah latihan lainnya
dan Renbanmin meliputi personel, administrasi, logistik,
kesiapan ruangan, tempat latihan, urusan dalam, protokol dan
lain-lain sebagai kelengkapan dari naskah latihan.

(2) Menyiapkan personel dan bahan-bahan logistik yang


diperlukan untuk penyelenggaraan latihan.
55
(3) Membantu Pa Staf Oyu dalam menyusun naskah latihan
khususnya bidang administrasi dan logistik serta menyusun
konsep Renbanmin.

(4) Perwira Staf Penelitian dan Pengembangan (Pa Staf


Litbang). Membantu Pa Staf Oyu dalam menyusun naskah
latihan seperti petunjuk latihan, pengawasan dan evaluasi,
checklist penilaian, hal-hal yang perlu dilakukan penelitian dan
pengembangan dan sebagainya.

8) Menyusun Naskah Latihan. Berdasarkan RGB yang telah disetujui


Pimumlat, maka Danlat beserta Staf latihan menyelesaikan Naskah Latihan
secara terinci. Selama penyusunan Naskah Latihan tersebut, Danlat atau
Staf latihan dapat melakukan koordinasi dengan Staf Komando yang
mengeluarkan direktif, agar selalu dapat diikuti perkembangan perencanaan
tepat pada waktunya, atau dapat pula memberikan dan menerima bahan
informasi untuk memperlancar jalannya latihan. Danlat dapat melakukan
konsultasi dengan Pimumlat setiap waktu bila diperlukan dan memberikan
laporan perkembangan perencanaan. Naskah latihan yang disusun
sebagai berikut:

a) Buku I merupakan Rencana Latihan (Renlat). Memuat garis


besar rencana penyelenggaraan latihan meliputi dasar, tujuan,
pelajaran yang ingin dikembangkan, ruang lingkup, macam dan sifat
latihan, ringkasan cerita latihan dan hal-hal yang berhubungan
dengan penyelenggaraan latihan. Bersifat ”RAHASIA“, berwarna
Merah, didistribusikan kepada Pimumlat, Hatlat, Staflat, Penilai dan
Wasdal. Berisi lampiran antara lain:

(1) Skenario Latihan (Skenlat).

(a) Merupakan cerita ringkas kedua belah pihak


yang berhadapan sejak awal sampai akhir dari suatu
latihan sesuai tingkatan komando yang dimainkan.
Didalam skenario dimuat pula pedoman dasar untuk
membuat persoalan serta jawaban yang diperlukan
pada tiap-tiap tahap operasi.

(b) Bentuknya dibuat secara tertulis dan bergambar.

(c) Memuat pemeran latihan, latar belakang setting


strategis, rencana setting taktis dan pelaksanaan
latihan.

(2) Rencana Operasi Latihan (ROL).

(a) Merupakan suatu program untuk memperdalam


secara garis besar tentang bagaimana suatu latihan itu
dikendalikan.

(b) ROL lebih terinci dari pada Renlat dan menjadi


pegangan dasar dalam membuat Rencana Informasi
Latihan. Berisi antara lain waktu perumpamaan latihan
56
(waktu latihan), waktu asumsi cerita, waktu
sesungguhnya, apa yang disajikan, kegiatan Wasdal,
pelaku dan keterangan lain yang diperlukan.

(c) Diagram Rencana Operasi Latihan.

i. Suatu diagram waktu dan kegiatan selama


berlangsungnya latihan, sebagai alat kendali
bagi Staf Latihan.

ii. Berisi antara lain tahap operasi, situasi


musuh, kegiatan Wasdal, pelaku, waktu
sesungguhnya dan waktu asumsi.

(3) Rencana Informasi Latihan (RIL).

(a) Perincian kejadian yang merupakan lanjutan dari


keadaan umum dan keadaan khusus sebagai masukan
data dalam membuat perkiraan keadaan oleh
Komandan dan Perwira Staf.

(b) RIL merupakan daftar sejumlah kejadian yang


diberikan kepada pelaku secara parsiil sesuai jadwal
waktu. Berisi tentang perkembangan situasi yang akan
disampaikan kepada pelaku melalui pemberian
informasi, instruksi dan arahan yang perlu untuk menuju
pada jawaban yang dikehendaki.

(c) Jenis-jenis RIL dan waktu pelemparan RIL.

i. RIL Pokok adalah informasi-informasi


yang dibutuhkan dan diberikan selama
pelaksanaan latihan untuk mengarahkan pelaku
sebelum menentukan cara bertindak dan
mengambil keputusan pada setiap tahapan
kegiatan Prosedur Hubungan Komandan dan
Staf. Contoh: Kegiatan musuh yang merupakan
indikasi-indikasi tentang kemampuan musuh,
maka pemberian RIL tersebut harus sudah
selesai sebelum Kir Staf selesai.

ii. RIL Pendukung adalah informasi-informasi


yang diberikan selama pelaksanaan latihan guna
mendukung RIL Pokok, digunakan untuk
mengarahkan pelaku agar menentukan cara
bertindak dan mengambil keputusan dalam
kegiatan perencanaan operasi menjadi lebih
realistis. Contoh: Rakyat disekitar daerah
operasi masih mendukung TNI, dsb.

iii. RIL tambahan adalah informasi-informasi


yang tidak terdapat dalam daftar RIL pada Buku
I, diberikan selama pelaksanaan latihan untuk
57
mengarahkan cara bertindak dan keputusan
pelaku yang menyimpang dari rencana operasi
latihan. Contoh: CB yang ditetapkan pelaku
tidak sesuai dengan CB dalam jawaban
persoalan, maka perlu diberikan informasi untuk
mengarahkan pelaku agar sesuai dengan
jawaban persoalan.

(4) Ramalan Operasi Latihan (Ramol).

(a) Berisi kejadian untuk keseluruhan Latihan Posko


II secara garis besar memuat tentang tanggal, waktu
kejadian, perincian kejadian yang merupakan lanjutan
dari keadaan umum dan keadaan khusus, kemungkinan
tindakan pelaku serta kemungkinan tindakan wasit.

(b) Merupakan pegangan dasar bagi wasit dan


pengendali berisi sejumlah kemungkinan tindakan yang
akan digunakan untuk mengendalikan suatu latihan
dengan memberikan informasi, instruksi dan arahan
yang perlu untuk menghadapi kemungkinan tindakan
pelaku.

(5) Jawaban persoalan.

(a) Disiapkan sebagai pedoman dasar bagi para


Wasdal dalam mengendalikan dan mempengaruhi
tindakan pelaku agar jawaban pelaku sesuai dengan
rencana.

(b) Jawaban persoalan dapat berupa analisa tugas


pokok, petunjuk perencanaan, perkiraan keadaan,
telaahan Staf, RO/PO, Kirka cepat dan lain-lain yang
diperlukan serta tindakan-tindakan yang harus diambil
oleh para pelaku pada setiap persoalan.

(c) Jawaban persoalan yang disusun bukan satu-


satunya jawaban yang paling benar, namun demikian
dapat digunakan sebagai bahan/pedoman dalam
menilai hasil karya pelaku.

(6) Petunjuk Khusus Wasdal. Merupakan petunjuk yang


menyangkut kepentingan Wasdal. Memuat antara lain
susunan Wasdal, jadwal kegiatan, tempat Kolat, naskah latihan
untuk Wasdal, laporan dan lain-lain yang dianggap perlu.

(7) Checklist Penilaian. Merupakan sarana untuk


mengadakan penilaian terhadap penyelenggaraan latihan dan
kemampuan pelaku. Sangat berguna sebagai bahan untuk
evaluasi dalam rangka penyusunan laporan dan
penyempurnaan latihan serupa pada masa mendatang.
58
b) Buku IIA. Bersifat “BIASA”, berwarna Biru, Didistribusikan
kepada semua peserta latihan kecuali unsur pelayanan. Berisi antara
lain:
(1) Lembaran Pendahuluan.

(a) Suatu lembaran yang memuat petunjuk tentang


penyelenggaraan latihan secara umum kepada peserta
latihan terutama pelaku.

(b) Berisi tentang dasar, tujuan, tema, ruang lingkup,


tugas apa yang harus dilaksanakan untuk
mempersiapkan diri menghadapi latihan serta hal-hal
lain yang diperlukan.

(2) Keadaan Umum (Kaum). Merupakan penjabaran dari


latar belakang setting strategis yang terdapat dalam Skenario
Latihan. Berisi antara lain:

(a) Keterangan tentang kekuatan, identifikasi,


gerakan, disposisi dan rencana musuh yang dihadapi
oleh satuan dua tingkat di atas satuan pelaku.

(b) Keadaan tentang pasukan sendiri dua tingkat di


atas satuan pelaku meliputi kekuatan, disposisi, tugas
dan rencananya. Keadaan pasukan tetangga dapat
juga dimasukkan.

(c) Keadaan cuaca, medan dan kondisi sosial


daerah operasi dalam jangka waktu operasi. Bila perlu
sebagai lampiran (ADO).

(3) Keadaan Khusus (Kasus). Cerita perumpamaan


lanjutan yang dikembangkan secara terinci dari Skenario
Latihan (Rencana Setting Taktis) yang langsung menyangkut
tugas komando satu tingkat lebih tinggi dari satuan pelaku,
dengan maksud memberikan data untuk perkiraan dan
perencanaan operasi. Berisi antara lain:

(a) Keterangan rinci tentang musuh di daerah


operasi komando atasan satu tingkat di atas pelaku.

(b) Keterangan tentang pasukan sendiri satu tingkat


lebih tinggi di atas pelaku, termasuk tugas maupun
rencananya.

(c) Keadaan medan, cuaca dan kondisi sosial di


daerah operasi.

(4) Ringkasan Intelijen/Ikhtisar Kejadian. Merupakan


lembaran yang berisi suatu ringkasan Intelijen/ikhtisar kejadian
pada suatu periode waktu tertentu untuk melengkapi keadaan
khusus. Ringkasan Intelijen/Ikhtisar kejadian ini akan
59
memperjelas tentang perkembangan situasi yang sedang
berlaku dan akan dihadapi. Dengan demikian pelaku akan
mempunyai data-data relevan yang diperlukan untuk
mengembangkan perkiraan dan telaahannya.

(5) Lampiran yang dianggap perlu. Untuk mempermudah


para pelaku dalam pelaksanaan latihan, maka dilengkapi
dengan lampiran-lampiran yang dianggap perlu seperti ADO,
Ringkasan Intelijen, Susunan tempur satuan sendiri maupun
musuh, data Banmin serta peraturan-peraturan yang
diperlukan.

c) Buku IIB merupakan Petunjuk latihan. Memuat hal-hal yang


berkenaan dengan penyelenggaraan latihan secara detail, agar
diketahui oleh seluruh peserta latihan. Bersifat “BIASA”, berwarna
Putih dan didistribusikan kepada seluruh peserta latihan. Berisi
lampiran antara lain:

(1) Petunjuk Tata Tertib. Suatu peraturan yang mengatur


tata tertib pelaksanaan latihan. Maksud dari petunjuk ini
adalah untuk menjamin ketertiban dan kelancaran jalannya
latihan. Petunjuk Tatib disusun dan disiapkan oleh Pa Staf Oyu
dibantu oleh Dandenmalat.

(2) Petunjuk Perhubungan. Merupakan prosedur


perhubungan tetap yang berlaku umum selama latihan. Perwira
perhubungan dari Kolat menyiapkan petunjuk perhubungan
atas dasar petunjuk teknis dari Pa Staf Oyu. Isinya meliputi
organisasi perhubungan, jaringan perhubungan, daftar telepon,
prosedur perhubungan dan lain sebagainya.

(3) Komando dan Pengendalian. Kodal latihan harus jelas


untuk mempermudah pengendalian dari Danlat. Kodal latihan
harus menjelaskan organisasi, fungsi, tugas dan tanggung
jawab dari masing-masing peserta latihan. Tanggung jawab
masing-masing harus jelas dan tegas untuk menghindari salah
pengertian.

(4) Rencana Banmin. Suatu rencana yang meliputi


dukungan administrasi dan logistik terhadap pelaksanaan
latihan. Rencana Banmin itu sifatnya sangat sederhana dan
bersifat khusus maka dimasukkan dalam Renlat, akan tetapi
bilamana sifatnya kompleks dan luas maka dapat dikeluarkan
Petunjuk rencana Banmin secara tersendiri.

(5) Petunjuk Tindakan Keamanan. Merupakan petunjuk


bagi seluruh peserta latihan tentang tindakan keamanan yang
harus dipatuhi selama latihan berlangsung. Petunjuk tindakan
keamanan ini tidak sama dengan petunjuk tindakan keamanan
yang dibuat oleh pelaku yang sudah merupakan Protap Satuan.
60
9) Paparan II tentang Buku I, IIA dan IIB. Setelah semua rencana dan
naskah latihan secara terinci selesai disusun, Danlat memaparkan naskah
latihan tersebut dihadapan Pimumlat untuk mendapatkan persetujuan. Bila
naskah latihan disetujui, maka naskah Latihan Posko II dinyatakan berlaku.
Bila dinyatakan belum sempurna maka dilaksanakan penyempurnaan
naskah latihan sesuai petunjuk/arahan Pimumlat.

10) Distribusi Naskah. Setlat mendistribusikan naskah yang telah


disempurnakan sesuai dengan klasifikasi naskah kepada semua peserta
latihan. Paling lambat satu minggu sebelum latihan dimulai diharapkan para
Wasdal sudah harus menerima naskah latihan, untuk pelaku paling lambat
tiga hari sebelum latihan dimulai.

b. Persiapan.

1) Persiapan komando latihan oleh penyelenggara.

a) Penyiapan Kolat. Dilaksanakan sebelum pelaksanaan briefing


Wasdal dapat meninjau dan mempelajari prosedur/mekanisme latihan
dan dapat mencoba tentang jaring komunikasi yang digunakan,
penyiapan Kolat yang dilaksanakan sebagai berikut:

(1) Tenda untuk Komando Latihan dilengkapi meja, kursi,


sketsel, dan kelengkapan lainnya (denah terlampir).

(2) Tenda untuk Posko Pelaku dilengkapi laptop, telepon


lapangan, HT, printer dll, sesuai kebutuhan guna operasional
menerima RIL, mengirim jawaban RIL, mengirim produk, dan
kegiatan Prosedur Hubungan Komandan dan Staf, Olah Yudha
serta Kodalops (denah terlampir).

(3) Ruangan briefing dilengkapi laptop, Liquid Crystal


Display (LCD) projector dan layar untuk tempat memberikan
taklimat/perintah operasi dari satuan satu tingkat di atas
Pelaku (denah terlampir).

(4) Ruangan tatap muka disiapkan bila dalam skenario


latihan terdapat persoalan yang memerlukan kegiatan tatap
muka (denah terlampir).

(5) Ruangan Pengendali dilengkapi Laptop, telepon


lapangan, HT, printer dan lain-lain, sesuai kebutuhan dan
diatur untuk operasional kegiatan Pengendali Atas, Pengendali
Samping dan Pengendali Bawah mengirim RIL, menerima
jawaban RIL dan dilengkapi fasilitas sound system guna
mendukung mengendalikan derap latihan (denah terlampir).

(6) Jam waktu asumsi dan waktu sebenarnya. Sebagai alat


kendali waktu sesuai dengan rencana waktu yang ditentukan,
guna mempermudah operasional alat kendali waktu dapat
menggunakan jam simulasi.
61
(7) Ban lengan. Digunakan oleh setiap pejabat
penyelenggara latihan dan Pelaku, penggunaan warna ban
lengan agar dibedakan antara penyelenggara (Komando
latihan, wasit, pengendali, kendali tunda, dan penilai) dan
Pelaku.

b) Penyiapan administrasi latihan lainnya.

(1) Setlat menyiapkan buku ekspedisi surat menyurat,


dokumen-dokumen latihan, penerangan, undangan, produksi
naskah, dan pengiriman naskah latihan sesuai daftar distribusi.

(2) Penilai menyiapkan kolom daftar penilaian (checklist)


dan melaksanakan koordinasi dengan Wasit dan pengendali
tentang mekanisme Latihan Posko II.

c) Memberi briefing kepada Pelaku tentang hal-hal sebagai


berikut:

(1) Mekanisme secara umum penyelenggaraan latihan.


(2) Penjelasan tentang Kaum, Kasus dalam Buku II A.
(3) Jadwal latihan.
(4) Petunjuk tata tertib.
(5) Pengecekan tentang kesiapan administrasi.

d) Penataran Wasit, Pengendali dan Bulsi. Dilaksanakan


sebelum pelaksanaan latihan dengan tujuan untuk memberikan
pengetahuan tentang bagaimana Wasdal dapat mengoperasionalkan
naskah latihan, bagaimana mekanisme latihan dan sistem kegiatan
perwasdalan serta tata cara mengirim dan menerima informasi/
berita/RIL/produk.

e) Latihan Pendahuluan. Mengoordinir para pengendali dan


para Wasit untuk melaksanakan uji RIL dan Ramol guna meyakinkan
realistis tidaknya setiap informasi yang diberikan kepada pelaku dan
menyiapkan jawaban sebagai langkah antisipasi terhadap segala
kemungkinan umpan balik dari Pelaku.

f) Pengecekan akhir. Merupakan kegiatan untuk mengecek


kesiapan Kolat dalam menyiapkan penyelenggaraan latihan, dengan
tujuan untuk dapat diketahuinya berbagai kekurangan yang masih
diperlukan.

2) Persiapan pelaku. Persiapan satuan pelaku sejak diterimanya buku


IIA, buku IIB dan perintah peringatan. Hal-hal yang perlu disiapkan meliputi:

a) Mempelajari naskah latihan Buku II A terutama Kaum, Kasus


dan Ikhtisar kejadian dan II B serta referensi-referensi pendukung.
62
b) Penyiapan personel dan Alpal yang digunakan dalam
pelaksanaan latihan.

c) Mendirikan dan melengkapi pos komando yang meliputi:

(1) Melengkapi data latihan (pasukan sendiri, pasukan


musuh/lawan, materiil dan sebagainya).

(2) Melengkapi ATK, personal computer/laptop, printer dan


sebagainya.

(3) Data-data lain yang diperlukan dalam latihan.

d) Menerima briefing dari penyelenggara tentang petunjuk dan


arahan serta ketentuan yang harus dilakukan oleh pelaku.

e) Mengecek personel dan perlengkapan yang akan digunakan


dalam Latihan Posko II.

f) Pengecekan akhir terhadap personel dan perlengkapan


sehingga siap untuk melaksanakan latihan.

c. Pelaksanaan.

1) Pelaksanaan Latihan Posko II satu tingkat.

a) Pengarahan (briefing) latihan oleh Pimumlat selanjutnya


Kawasdal menyampaikan penekanan kembali tentang tujuan,
sasaran latihan, mekanisme latihan dan tata tertib latihan.

b) Sebelum pelaksanaan latihan Kawasdal melaksanakan


pengecekan sarana dan prasarana di tempat/ruangan pengendali,
Pelaku guna meyakinkan sarana prasarana Latihan Posko II siap
digunakan.

c) Mekanisme Latihan.

(1) Tahap perencanaan operasi:

(a) Para pengendali (pemeran Pengendali Atas,


Samping dan Bawah), Wasit, Penilai dan Operator
Komputer telah menempatkan diri sesuai tempat yang
telah ditentukan.

(b) Sekretaris Wasdal sesuai waktu yang telah


ditentukan mengumumkan bahwa Latihan Posko II
dinyatakan dimulai.

(c) Jalannya latihan dimulai dengan pengiriman


Rencana Informasi Latihan (RIL) untuk menerima
perintah operasi atau taklimat dengan tujuan untuk
membangkitkan reaksi Pelaku melakukan kegiatan
perencanaan operasi.
63
(d) Alur kegiatan pengiriman dan penerimaan
Rencana Informasi Latihan (RIL) adalah sebagai
berikut:

i. Para pengendali mengirimkan Rencana


Informasi Latihan (RIL) dapat dalam bentuk berita
elektronik kepada Pelaku melalui jaringan
(daring/online), radio/telepon dan caraka. Satuan
Pelaku menerima persoalan/informasi dari para
pengendali dalam bentuk surat/ST (Surat
Telegram)/berita dengan tenggang waktu
(interval) yang telah ditentukan.

ii. Kawasdal dan anggotanya melakukan


pemeriksaan terhadap jawaban Pelaku tersebut,
apakah sudah searah dengan jawaban yang
dikehendaki. Apabila sudah searah, maka
pelemparan informasi selanjutnya dapat
diberikan sesuai dengan jadwal.

iii. Apabila tindakan Pelaku belum searah,


maka Wasit menyampaikan informasi kepada
pengendali secara langsung atau menggunakan
alat komunikasi yang tersedia, selanjutnya
pengendali memberikan informasi tambahan
untuk mengarahkan Pelaku pada jawaban/
kegiatan yang dikehendaki.

(e) Pengendali, Wasit dan penilai selama latihan


berlangsung selalu berpedoman pada Buku I sebagai
salah satu alat utama untuk mengendalikan latihan, dan
untuk memudahkan pengendalian latihan, unsur-unsur
tersebut di atas perlu dibekali skenario bergambar serta
diagram Rencana Operasi Latihan (ROL) yang
menggambarkan jalannya perkembangan situasi
selama latihan berlangsung, sehingga mudah diketahui
bila terjadi tindakan Pelaku yang mungkin menyimpang.

(f) Bila latihan akan diselingi dengan kegiatan nyata


seperti tatap muka, maka selama berlangsungnya
kegiatan tersebut perhitungan waktu asumsi sama
dengan waktu sebenarnya atau perbandingan waktu
menjadi 1 : 1 atau waktu yang diberikan kepada Pelaku
cukup untuk melaksanakan kegiatan saat itu. Bila pada
kegiatan nyata tersebut memerlukan waktu tersendiri
dan cukup lama maka dapat diberikan waktu tunda.
Untuk kepentingan pembelajaran (Latihan Posko II
sekolah di lembaga pendidikan), selama pelaksanaan
latihan dapat pula diselingi dengan kegiatan diskusi
antar kelompok pelaku untuk membahas produk-produk
yang dirasa penting, misalnya : ATP, CB, Kirka,
KEP/KUO, RO/PO dan tindakan teknis/taktis dalam
memecahkan persoalan dan lain-lain.
64
(g) Kepala Wasit dan Pengendali harus tetap
memelihara keleluasaan bergerak (mobilitas),
kelancaran dan kesungguhan latihan (realisme
latihan), salah satunya dengan menyiapkan pemeran
satuan atas, satuan samping dan satuan bawah pada
setiap persoalan yang bersifat kegiatan nyata seperti
paparan atau pengarahan (briefing). Untuk unsur
pelayan Markas pelemparan persoalan yang dilakukan
oleh pengendali melalui Ramol dan dapat berbentuk
penimbulan situasi yang dilakukan oleh Bulsi.

(h) Sasaran penilaian pada tahap perencanaan


operasi pelaku adalah:

i. ATP (produk).
ii. Rencana sementara (produk).
iii. Jukcan (produk dan paparan).
iv. Prinsiap (produk dan paparan).
v. Cara bertindak (produk).
vi. Saran Staf/KIR Staf (produk dan paparan).

vii. KIR DAN (produk).


viii. Kep/KUO (produk dan paparan).
ix. PO (produk dan paparan).

(i) Sasaran penilaian pada tahap perencanaan


operasi pelaku pada tahapan Pengambilan Keputusan
(Biltus) adalah:

i. ATP dan Rensem (produk).


ii. Briefing ATP (paparan).
iii. Jukcan/prinsiap (produk dan paparan).

iv. CB yang dikembangkan (produk).


v. Analisa CB (produk).
vi. Perbandingan CB (produk).
vii. Brifing Keputusan CB staf (produk dan
paparan).

viii. Kep/KUO (produk dan paparan).


ix. RGB (produk dan paparan).
x. Penyusunan Konsep RO (produk dan
paparan).

xi. Uji konsep RO (paparan di TFG).

xii. RO/PO (produk dan paparan).


65
(j) Pada saat Komandan dan Staf melaksanakan
Proshub, pengendali dapat memberikan persoalan
kepada unsur pelayan dari pelaku, misalnya : personel
kesehatan menjemput anggota satuan manuver yang
sakit. Setiap kegiatan dilakukan dengan melaksanakan
tindakan di lapangan sesuai persoalan yang diterima
dengan tetap taktis.

(k) Setelah berbagai tindakan yang diambil oleh


komando pelaku dilaporkan kepada komando
atasannya (Pengendali) maka Kawasdal dan
anggotanya melakukan umpan balik terhadap kegiatan
pelaku tersebut sehingga tindakan pelaku searah
dengan yang dikehendaki pengendali. Dalam hal ini
peranan wasit sangat menentukan karena dapat
mengetahui secara pasti apa yang sedang dan akan
dilakukan oleh pelaku. Bila tindakan pelaku sudah
searah, maka pemberian informasi atau situasi untuk
merangsang tindakan pelaku dapat diberikan sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan. Bila wasit melihat
adanya kekurangan pelaku atau belum searah, maka
pengendali dapat memberikan informasi/situasi untuk
mengarahkan pelaku pada tindakan yang dikehendaki.
Misalnya, “Bila seorang Komandan memerintahkan
Dankima untuk mendorong logistik bekal kelas I untuk
satuan depan dengan menggunakan rute yang dikuasai
musuh dan kemungkinan akan mendapat gangguan dari
musuh, maka Wasit tidak dibenarkan untuk
membatalkan perintah tersebut”. Kawasdal akan
memerintahkan Pengendali dalam mempengaruhi
tindakan pelaku tersebut, dengan cara menciptakan
situasi bahwa “Jembatan dalam rute yang akan dilewati
pasukan pendorong logistik telah putus akibat banjir dan
belum diperbaiki oleh aparat Pemda setempat”.
Tindakan pelaku mungkin akan merubah rencana rute
pendorongan logistik ke rute lain yang lebih aman atau
meminta Helly untuk mendorong logistik sesuai dengan
jawaban persoalan alternatif yang ditentukan.

(l) Sekretaris Wasdal pada setiap adanya


perubahan waktu sesuai yang telah ditentukan pada
diagram ROL mengumumkan agar diketahui oleh
penyelenggara dan pelaku tentang perubahan waktu
tersebut.

(m) Kegiatan unsur pelayan pelaku bawah.


Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan
persoalan yang diberikan oleh pengendali seperti
merencanakan, menyiapkan dan melaksanakan
pemindahan Posko dari Posko lama ke Posko baru.

(n) Pada saat Komandan dan Staf pelaku bawah


melaksanakan Proshub, pengendali dapat memberikan
66
persoalan kepada unsur pelayan dari pelaku bawah,
misalnya : personel kesehatan menjemput personel
yang sakit atau kegiatan lainnya sesuai Ramol yang
disiapkan. Setiap kegiatan di lapangan sesuai persoalan
yang diberikan dilakukan dengan tindakan dengan
taktis.

(o) Demikian seterusnya siklus tahapan kegiatan


pada Latihan Posko II satu tingkat tahap perencanaan
operasi sampai masing-masing persoalan terakhir pada
hari H, H+1, H+2, H+3 dan H+4 disampaikan kepada
pelaku serta latihan dinyatakan tunda setelah
Sekretaris Wasdal mengumumkan.

(p) Demikian seterusnya siklus tahapan kegiatan


pada Latihan Posko II tahap perencanaan operasi
sampai masing-masing persoalan terakhir pada hari H
dan H+1 disampaikan kepada pelaku dan latihan
dinyatakan tunda setelah Sekretaris Wasdal
mengumumkan.

(2) Tahap pelaksanaan operasi/dinamika operasi.

(a) Para Pengendali (pemeran Pengendali Atas,


Samping dan Bawah), Wasit (Wasit Satuan dan Wasit
fungsi), Penilai (penilai satuan dan fungsi) dan operator
komputer telah menempatkan diri sesuai tempat yang
telah ditentukan dan mengecek kesiapan Rencana
Informasi Latihan tahap dinamika operasi.

(b) Sekretaris Wasdal sesuai waktu yang telah


ditentukan mengumumkan bahwa Latihan Posko II
tahap dinamika dinyatakan dimulai.

(c) Para pengendali mengirimkan RIL dapat dalam


bentuk berita elektronik kepada Pelaku melalui jaringan
(daring/online), radio/telepon dan caraka. Satuan
Pelaku menerima persoalan/informasi dari para
pengendali dalam bentuk surat/ST (Surat Telegram)/
berita dengan tenggang waktu (interval) yang telah
ditentukan.

(d) Pengendali memberikan persoalan sesuai Ramol


kepada unsur pelayan, misalnya peleton Pimu mengirim
bekal ulang munisi dan peleton Kes menjemput
personel yang luka.

(e) Pada saat unsur pelayan melaksanakan


dukungan pelayanan kepada satuan manuver, dan
melaksanakan prosedur yang benar, maka pengendali
dengan melalui Bulsi memonitor kegiatan dan apabila
pelaku tidak melaksanakan prosedur yang benar maka
67
Bulsi sesuai Ramol akan memberikan gangguan untuk
mengarahkan kepada prosedur yang benar.

(f) Sekretaris Wasdal pada setiap adanya


perubahan waktu sesuai yang telah ditentukan pada
diagram ROL mengumumkan agar diketahui oleh
penyelenggara dan pelaku tentang perubahan waktu
tersebut.

(g) Demikian seterusnya siklus tahapan kegiatan


pada Latihan Posko II tahap dinamika, sampai
persoalan terakhir Latihan Posko II dijawab oleh Pelaku
dan latihan dinyatakan berakhir setelah Sekretaris
Wasdal mengumumkan bahwa Latihan Posko II
dinyatakan selesai.

2) Pelaksanaan Latihan Posko II dua tingkat:

a) Pengarahan (briefing) latihan oleh Pimumlat selanjutnya


Kawasdal menyampaikan penekanan kembali tentang tujuan,
sasaran latihan, mekanisme latihan dan tata tertib latihan.

b) Sebelum pelaksanaan latihan Kawasdal melaksanakan


pengecekan sarana dan prasarana di tempat/ruangan pengendali,
Pelaku guna meyakinkan sarana prasarana Latihan Posko II siap
digunakan.

c) Mekanisme Latihan.

(1) Tahap perencanaan operasi:

(a) Para pengendali (pemeran Pengendali Atas,


Samping dan Bawah), Wasit, Penilai dan Operator
Komputer telah menempatkan diri sesuai tempat yang
telah ditentukan.

(b) Sekretaris Wasdal sesuai waktu yang telah


ditentukan mengumumkan bahwa Latihan Posko II
dinyatakan dimulai.

(c) Jalannya latihan dimulai dengan pengiriman


Rencana Informasi Latihan (RIL) untuk menerima
perintah operasi atau taklimat dengan tujuan untuk
membangkitkan reaksi Pelaku melakukan kegiatan
perencanaan operasi.

(d) Alur kegiatan pengiriman dan penerimaan


Rencana Informasi Latihan (RIL) adalah sebagai
berikut:

i. Para pengendali mengirimkan Rencana


Informasi Latihan (RIL) dapat dalam bentuk berita
elektronik kepada Pelaku melalui jaringan
68
(daring/online), radio/telepon dan caraka. Satuan
Pelaku menerima persoalan/informasi dari para
pengendali dalam bentuk surat/ST (Surat
Telegram)/berita dengan tenggang waktu
(interval) yang telah ditentukan.

ii. Kawasdal dan anggotanya melakukan


pemeriksaan terhadap jawaban Pelaku tersebut,
apakah sudah searah dengan jawaban yang
dikehendaki. Apabila sudah searah, maka
pelemparan informasi selanjutnya dapat
diberikan sesuai dengan jadwal.

iii. Apabila tindakan Pelaku belum searah,


maka Wasit menyampaikan informasi kepada
pengendali secara langsung atau menggunakan
alat komunikasi yang tersedia, selanjutnya
pengendali memberikan informasi tambahan
untuk mengarahkan Pelaku pada jawaban/
kegiatan yang dikehendaki.

(e) Pengendali, Wasit dan penilai selama latihan


berlangsung selalu berpedoman pada Buku I sebagai
salah satu alat utama untuk mengendalikan latihan, dan
untuk memudahkan pengendalian latihan, unsur-unsur
tersebut di atas perlu dibekali skenario bergambar serta
diagram Rencana Operasi Latihan (ROL) yang
menggambarkan jalannya perkembangan situasi
selama latihan berlangsung, sehingga mudah diketahui
bila terjadi tindakan Pelaku yang mungkin menyimpang.

(f) Bila latihan akan diselingi dengan kegiatan nyata


seperti tatap muka, maka selama berlangsungnya
kegiatan tersebut perhitungan waktu asumsi sama
dengan waktu sebenarnya atau perbandingan waktu
menjadi 1 : 1 atau waktu yang diberikan kepada Pelaku
cukup untuk melaksanakan kegiatan saat itu. Bila pada
kegiatan nyata tersebut memerlukan waktu tersendiri
dan cukup lama maka dapat diberikan waktu tunda.
Untuk kepentingan pembelajaran (Latihan Posko II
sekolah di lembaga pendidikan), selama pelaksanaan
latihan dapat pula diselingi dengan kegiatan diskusi
antar kelompok pelaku untuk membahas produk-produk
yang dirasa penting, misalnya : ATP, CB, Kirka,
KEP/KUO, RO/PO dan tindakan teknis/taktis dalam
memecahkan persoalan dan lain-lain.

(g) Kepala Wasit dan Pengendali harus tetap


memelihara keleluasaan bergerak (mobilitas),
kelancaran dan kesungguhan latihan (realisme
latihan), salah satunya dengan menyiapkan pemeran
satuan atas, satuan samping dan satuan bawah pada
setiap persoalan yang bersifat kegiatan nyata seperti
69
paparan atau pengarahan (briefing). Untuk unsur
pelayan Markas pelemparan persoalan yang dilakukan
oleh pengendali melalui Ramol dan dapat berbentuk
penimbulan situasi yang dilakukan oleh Bulsi.

(h) Sasaran penilaian pada tahap perencanaan


operasi pelaku adalah:

i. ATP (produk).
ii. Rencana sementara (produk).
iii. Jukcan (produk dan paparan).
iv. Prinsiap (produk dan paparan).
v. Cara bertindak (produk).
vi. Saran Staf/KIR Staf (produk dan paparan).

vii. KIR DAN (produk).


viii. Kep/KUO (produk dan paparan).
ix. PO (produk dan paparan).

(i) Sasaran penilaian pada tahap perencanaan


operasi pelaku pada tahapan Pengambilan Keputusan
(Biltus) adalah:

i. ATP dan Rensem (produk).


ii. Briefing ATP (paparan).
iii. Jukcan/prinsiap (produk dan paparan).

iv. CB yang dikembangkan (produk).


v. Analisa CB (produk).
vi. Perbandingan CB (produk).
vii. Brifing Keputusan CB staf (produk dan
paparan).

viii. Kep/KUO (produk dan paparan).


ix. RGB (produk dan paparan).
x. Penyusunan Konsep RO (produk dan
paparan).

xi. Uji konsep RO (paparan di TFG).

xii. RO/PO (produk dan paparan).

(j) Kendali tunda melaksanakan kegiatan Apabila


komando atas pelaku ingin memerintahkan kepada
komando bawahannya, maka perintah-perintah tersebut
harus melalui kendali tunda. Selanjutnya kendali tunda
70
akan menyampaikan kepada komando bawah pelaku
setelah dilakukan proses analisa mengenai waktu dan
materi/produk dari pengirim (Komando Atas pelaku).
Begitu sebaliknya bila komando bawah pelaku
melaporkan sesuatu kepada komando atasannya, harus
melalui kendali tunda dengan proses yang sama.

(k) Pada saat Komandan dan Staf melaksanakan


Proshub, pengendali dapat memberikan persoalan
kepada unsur pelayan dari pelaku, misalnya : personel
kesehatan menjemput anggota satuan manuver yang
sakit. Setiap kegiatan dilakukan dengan melaksanakan
tindakan di lapangan sesuai persoalan yang diterima
dengan tetap taktis.

(l) Setelah berbagai tindakan yang diambil oleh


komando pelaku dilaporkan kepada komando
atasannya (Pengendali) maka Kawasdal dan
anggotanya melakukan umpan balik terhadap kegiatan
pelaku tersebut sehingga tindakan pelaku searah
dengan yang dikehendaki pengendali. Dalam hal ini
peranan wasit sangat menentukan karena dapat
mengetahui secara pasti apa yang sedang dan akan
dilakukan oleh pelaku. Bila tindakan pelaku sudah
searah, maka pemberian informasi atau situasi untuk
merangsang tindakan pelaku dapat diberikan sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan. Bila wasit melihat
adanya kekurangan pelaku atau belum searah, maka
pengendali dapat memberikan informasi/situasi untuk
mengarahkan pelaku pada tindakan yang dikehendaki.
Misalnya, “Bila seorang Komandan memerintahkan
Dankima untuk mendorong logistik bekal kelas I untuk
satuan depan dengan menggunakan rute yang dikuasai
musuh dan kemungkinan akan mendapat gangguan dari
musuh, maka Wasit tidak dibenarkan untuk
membatalkan perintah tersebut”. Kawasdal akan
memerintahkan Pengendali dalam mempengaruhi
tindakan pelaku tersebut, dengan cara menciptakan
situasi bahwa “Jembatan dalam rute yang akan dilewati
pasukan pendorong logistik telah putus akibat banjir dan
belum diperbaiki oleh aparat Pemda setempat”.
Tindakan pelaku mungkin akan merubah rencana rute
pendorongan logistik ke rute lain yang lebih aman atau
meminta Helly untuk mendorong logistik sesuai dengan
jawaban persoalan alternatif yang ditentukan.

(m) Sekretaris Wasdal pada setiap adanya


perubahan waktu sesuai yang telah ditentukan pada
diagram ROL mengumumkan agar diketahui oleh
penyelenggara dan pelaku tentang perubahan waktu
tersebut.
71
(n) Kegiatan unsur pelayan pelaku bawah.
Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan
persoalan yang diberikan oleh pengendali seperti
merencanakan, menyiapkan dan melaksanakan
pemindahan Posko dari Posko lama ke Posko baru.

(o) Pada saat Komandan dan Staf pelaku bawah


melaksanakan Proshub, pengendali dapat memberikan
persoalan kepada unsur pelayan dari pelaku bawah,
misalnya : personel kesehatan menjemput personel
yang sakit atau kegiatan lainnya sesuai Ramol yang
disiapkan. Setiap kegiatan di lapangan sesuai persoalan
yang diberikan dilakukan dengan tindakan dengan
taktis.

(p) Demikian seterusnya siklus tahapan kegiatan


pada Latihan Posko II dua tingkat tahap perencanaan
operasi sampai masing-masing persoalan terakhir pada
hari H, H+1, H+2, H+3 dan H+4 disampaikan kepada
pelaku satuan atas dan satuan bawah serta latihan
dinyatakan tunda setelah Sekretaris Wasdal
mengumumkan.

(q) Demikian seterusnya siklus tahapan kegiatan


pada Latihan Posko II tahap perencanaan operasi
sampai masing-masing persoalan terakhir pada hari H
dan H+1 disampaikan kepada pelaku dan latihan
dinyatakan tunda setelah Sekretaris Wasdal
mengumumkan.

(2) Tahap pelaksanaan operasi/dinamika operasi.

(a) Para Pengendali (pemeran Pengendali Atas,


Samping dan Bawah), Wasit (Wasit Satuan dan Wasit
fungsi), Penilai (penilai satuan dan fungsi) dan operator
komputer telah menempatkan diri sesuai tempat yang
telah ditentukan dan mengecek kesiapan Rencana
Informasi Latihan tahap dinamika operasi.

(b) Sekretaris Wasdal sesuai waktu yang telah


ditentukan mengumumkan bahwa Latihan Posko II
tahap dinamika dinyatakan dimulai.

(c) Para pengendali mengirimkan RIL dapat dalam


bentuk berita elektronik kepada Pelaku melalui jaringan
(daring/online), radio/telepon dan caraka. Satuan
Pelaku menerima persoalan/informasi dari para
pengendali dalam bentuk surat/ST (Surat Telegram)/
berita dengan tenggang waktu (interval) yang telah
ditentukan.

(d) Pengendali memberikan persoalan sesuai Ramol


kepada unsur pelayan, misalnya peleton Pimu mengirim
72
bekal ulang munisi dan peleton Kes menjemput
personel yang luka.

(e) Pada saat unsur pelayan melaksanakan


dukungan pelayanan kepada satuan manuver, dan
melaksanakan prosedur yang benar, maka pengendali
dengan melalui Bulsi memonitor kegiatan dan apabila
pelaku tidak melaksanakan prosedur yang benar maka
Bulsi sesuai Ramol akan memberikan gangguan untuk
mengarahkan kepada prosedur yang benar.

(f) Sekretaris Wasdal pada setiap adanya


perubahan waktu sesuai yang telah ditentukan pada
diagram ROL mengumumkan agar diketahui oleh
penyelenggara dan pelaku tentang perubahan waktu
tersebut.

(g) Demikian seterusnya siklus tahapan kegiatan


pada Latihan Posko II tahap dinamika, sampai
persoalan terakhir Latihan Posko II dijawab oleh Pelaku
dan latihan dinyatakan berakhir setelah Sekretaris
Wasdal mengumumkan bahwa Latihan Posko II
dinyatakan selesai.

(3) Penutupan. Latihan Posko II Dua tingkat ditutup


setelah tahap pelaksanaan operasi latihan selesai
dilaksanakan. Penutupan latihan dilaksanakan setelah
pelaksanaan Kaji ulang.

3) Pelaksanaan Latihan Posko II Tiga tingkat.

a) Pengarahan (briefing) latihan oleh Pimumlat selanjutnya


Kawasdal menyampaikan penekanan kembali tentang tujuan,
sasaran latihan, mekanisme latihan dan tata tertib latihan.

b) Sebelum pelaksanaan latihan Kawasdal melaksanakan


pengecekan sarana dan prasarana di tempat/ruangan pengendali,
Pelaku guna meyakinkan sarana prasarana Latihan Posko II siap
digunakan.

c) Mekanisme Latihan.

(1) Tahap perencanaan operasi:

(a) Para pengendali (pemeran Pengendali Atas,


Samping dan Bawah), Wasit, Penilai dan Operator
Komputer telah menempatkan diri sesuai tempat yang
telah ditentukan.

(b) Sekretaris Wasdal sesuai waktu yang telah


ditentukan mengumumkan bahwa Latihan Posko II
dinyatakan dimulai.
73
(c) Jalannya latihan dimulai dengan pengiriman
Rencana Informasi Latihan (RIL) untuk menerima
perintah operasi atau taklimat dengan tujuan untuk
membangkitkan reaksi Pelaku melakukan kegiatan
perencanaan operasi.

(d) Alur kegiatan pengiriman dan penerimaan


Rencana Informasi Latihan (RIL) adalah sebagai
berikut:

i. Para pengendali mengirimkan Rencana


Informasi Latihan (RIL) dapat dalam bentuk berita
elektronik kepada Pelaku melalui jaringan
(daring/online), radio/telepon dan caraka. Satuan
Pelaku menerima persoalan/informasi dari para
pengendali dalam bentuk surat/ST (Surat
Telegram)/berita dengan tenggang waktu
(interval) yang telah ditentukan.

ii. Kawasdal dan anggotanya melakukan


pemeriksaan terhadap jawaban Pelaku tersebut,
apakah sudah searah dengan jawaban yang
dikehendaki. Apabila sudah searah, maka
pelemparan informasi selanjutnya dapat
diberikan sesuai dengan jadwal.

iii. Apabila tindakan Pelaku belum searah,


maka Wasit menyampaikan informasi kepada
pengendali secara langsung atau menggunakan
alat komunikasi yang tersedia, selanjutnya
pengendali memberikan informasi tambahan
untuk mengarahkan Pelaku pada jawaban/
kegiatan yang dikehendaki.

(e) Pengendali, Wasit dan penilai selama latihan


berlangsung selalu berpedoman pada Buku I sebagai
salah satu alat utama untuk mengendalikan latihan, dan
untuk memudahkan pengendalian latihan, unsur-unsur
tersebut di atas perlu dibekali skenario bergambar serta
diagram Rencana Operasi Latihan (ROL) yang
menggambarkan jalannya perkembangan situasi
selama latihan berlangsung, sehingga mudah diketahui
bila terjadi tindakan Pelaku yang mungkin menyimpang.

(f) Bila latihan akan diselingi dengan kegiatan nyata


seperti tatap muka, maka selama berlangsungnya
kegiatan tersebut perhitungan waktu asumsi sama
dengan waktu sebenarnya atau perbandingan waktu
menjadi 1 : 1 atau waktu yang diberikan kepada Pelaku
cukup untuk melaksanakan kegiatan saat itu. Bila pada
kegiatan nyata tersebut memerlukan waktu tersendiri
dan cukup lama maka dapat diberikan waktu tunda.
Untuk kepentingan pembelajaran (Latihan Posko II
74
sekolah di lembaga pendidikan), selama pelaksanaan
latihan dapat pula diselingi dengan kegiatan diskusi
antar kelompok pelaku untuk membahas produk-produk
yang dirasa penting, misalnya : ATP, CB, Kirka,
KEP/KUO, RO/PO dan tindakan teknis/taktis dalam
memecahkan persoalan dan lain-lain.

(g) Kepala Wasit dan Pengendali harus tetap


memelihara keleluasaan bergerak (mobilitas),
kelancaran dan kesungguhan latihan (realisme
latihan), salah satunya dengan menyiapkan pemeran
satuan atas, satuan samping dan satuan bawah pada
setiap persoalan yang bersifat kegiatan nyata seperti
paparan atau pengarahan (briefing). Untuk unsur
pelayan Markas pelemparan persoalan yang dilakukan
oleh pengendali melalui Ramol dan dapat berbentuk
penimbulan situasi yang dilakukan oleh Bulsi.

(h) Sasaran penilaian pada tahap perencanaan


operasi pelaku adalah:

i. ATP (produk).
ii. Rencana sementara (produk).
iii. Jukcan (produk dan paparan).
iv. Prinsiap (produk dan paparan).
v. Cara bertindak (produk).
vi. Saran Staf/KIR Staf (produk dan paparan).

vii. KIR DAN (produk).


viii. Kep/KUO (produk dan paparan).
ix. PO (produk dan paparan).

(i) Sasaran penilaian pada tahap perencanaan


operasi pelaku pada tahapan Pengambilan Keputusan
(Biltus) adalah:

i. ATP dan Rensem (produk).


ii. Briefing ATP (paparan).
iii. Jukcan/prinsiap (produk dan paparan).

iv. CB yang dikembangkan (produk).


v. Analisa CB (produk).
vi. Perbandingan CB (produk).
vii. Brifing Keputusan CB staf (produk dan
paparan).

viii. Kep/KUO (produk dan paparan).


75
ix. RGB (produk dan paparan).
x. Penyusunan Konsep RO (produk dan
paparan).

xi. Uji konsep RO (paparan di TFG).

xii. RO/PO (produk dan paparan).

(j) Kendali tunda melaksanakan kegiatan Apabila


komando atas pelaku ingin memerintahkan kepada
komando bawahannya, maka perintah-perintah tersebut
harus melalui kendali tunda. Selanjutnya kendali tunda
akan menyampaikan kepada komando bawah pelaku
setelah dilakukan proses analisa mengenai waktu dan
materi/produk dari pengirim (Komando Atas pelaku).
Begitu sebaliknya bila komando bawah pelaku
melaporkan sesuatu kepada komando atasannya, harus
melalui kendali tunda dengan proses yang sama.

(k) Pada saat Komandan dan Staf melaksanakan


Proshub, pengendali dapat memberikan persoalan
kepada unsur pelayan dari pelaku, misalnya : personel
kesehatan menjemput anggota satuan manuver yang
sakit. Setiap kegiatan dilakukan dengan melaksanakan
tindakan di lapangan sesuai persoalan yang diterima
dengan tetap taktis.

(l) Setelah berbagai tindakan yang diambil oleh


komando pelaku dilaporkan kepada komando
atasannya (Pengendali) maka Kawasdal dan
anggotanya melakukan umpan balik terhadap kegiatan
pelaku tersebut sehingga tindakan pelaku searah
dengan yang dikehendaki pengendali. Dalam hal ini
peranan wasit sangat menentukan karena dapat
mengetahui secara pasti apa yang sedang dan akan
dilakukan oleh pelaku. Bila tindakan pelaku sudah
searah, maka pemberian informasi atau situasi untuk
merangsang tindakan pelaku dapat diberikan sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan. Bila wasit melihat
adanya kekurangan pelaku atau belum searah, maka
pengendali dapat memberikan informasi/situasi untuk
mengarahkan pelaku pada tindakan yang dikehendaki.
Misalnya, “Bila seorang Komandan memerintahkan
Dankima untuk mendorong logistik bekal kelas I untuk
satuan depan dengan menggunakan rute yang dikuasai
musuh dan kemungkinan akan mendapat gangguan dari
musuh, maka Wasit tidak dibenarkan untuk
membatalkan perintah tersebut”. Kawasdal akan
memerintahkan Pengendali dalam mempengaruhi
tindakan pelaku tersebut, dengan cara menciptakan
situasi bahwa “Jembatan dalam rute yang akan dilewati
pasukan pendorong logistik telah putus akibat banjir dan
belum diperbaiki oleh aparat Pemda setempat”.
76
Tindakan pelaku mungkin akan merubah rencana rute
pendorongan logistik ke rute lain yang lebih aman atau
meminta Helly untuk mendorong logistik sesuai dengan
jawaban persoalan alternatif yang ditentukan.

(m) Sekretaris Wasdal pada setiap adanya


perubahan waktu sesuai yang telah ditentukan pada
diagram ROL mengumumkan agar diketahui oleh
penyelenggara dan pelaku tentang perubahan waktu
tersebut.

(n) Kegiatan unsur pelayan pelaku bawah.


Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan
persoalan yang diberikan oleh pengendali seperti
merencanakan, menyiapkan dan melaksanakan
pemindahan Posko dari Posko lama ke Posko baru.

(o) Pada saat Komandan dan Staf pelaku bawah


melaksanakan Proshub, pengendali dapat memberikan
persoalan kepada unsur pelayan dari pelaku bawah,
misalnya : personel kesehatan menjemput personel
yang sakit atau kegiatan lainnya sesuai Ramol yang
disiapkan. Setiap kegiatan di lapangan sesuai persoalan
yang diberikan dilakukan dengan tindakan dengan
taktis.

(p) Demikian seterusnya siklus tahapan kegiatan


pada Latihan Posko II tiga tingkat tahap perencanaan
operasi sampai masing-masing persoalan terakhir pada
hari H, H+1, H+2, H+3 dan H+4 disampaikan kepada
pelaku satuan atas, satuan tengah dan satuan bawah
serta latihan dinyatakan tunda setelah Sekretaris
Wasdal mengumumkan.

(q) Demikian seterusnya siklus tahapan kegiatan


pada Latihan Posko II tahap perencanaan operasi
sampai masing-masing persoalan terakhir pada hari H
dan H+1 disampaikan kepada pelaku dan latihan
dinyatakan tunda setelah Sekretaris Wasdal
mengumumkan.

(2) Tahap pelaksanaan operasi/dinamika operasi.

(a) Para Pengendali (pemeran Pengendali Atas,


Samping dan Bawah), Wasit (Wasit Satuan dan Wasit
fungsi), Penilai (penilai satuan dan fungsi) dan operator
komputer telah menempatkan diri sesuai tempat yang
telah ditentukan dan mengecek kesiapan Rencana
Informasi Latihan tahap dinamika operasi.

(b) Sekretaris Wasdal sesuai waktu yang telah


ditentukan mengumumkan bahwa Latihan Posko II
tahap dinamika dinyatakan dimulai.
77
(c) Para pengendali mengirimkan RIL dapat dalam
bentuk berita elektronik kepada Pelaku melalui jaringan
(daring/online), radio/telepon dan caraka. Satuan
Pelaku menerima persoalan/informasi dari para
pengendali dalam bentuk surat/ST (Surat Telegram)/
berita dengan tenggang waktu (interval) yang telah
ditentukan.

(d) Pengendali memberikan persoalan sesuai Ramol


kepada unsur pelayan, misalnya peleton Pimu mengirim
bekal ulang munisi dan peleton Kes menjemput
personel yang luka.

(e) Pada saat unsur pelayan melaksanakan


dukungan pelayanan kepada satuan manuver, dan
melaksanakan prosedur yang benar, maka pengendali
dengan melalui Bulsi memonitor kegiatan dan apabila
pelaku tidak melaksanakan prosedur yang benar maka
Bulsi sesuai Ramol akan memberikan gangguan untuk
mengarahkan kepada prosedur yang benar.

(f) Sekretaris Wasdal pada setiap adanya


perubahan waktu sesuai yang telah ditentukan pada
diagram ROL mengumumkan agar diketahui oleh
penyelenggara dan pelaku tentang perubahan waktu
tersebut.

(g) Demikian seterusnya siklus tahapan kegiatan


pada Latihan Posko II tahap dinamika, sampai
persoalan terakhir Latihan Posko II dijawab oleh Pelaku
dan latihan dinyatakan berakhir setelah Sekretaris
Wasdal mengumumkan bahwa Latihan Posko II
dinyatakan selesai.

(h) Kaji ulang merupakan kegiatan pengkajian


terhadap penyelenggaraan latihan dengan maksud
mengumpulkan semua laporan dan tanggapan peserta
latihan. Tujuannya untuk menilai secara keseluruhan
proses penyelenggaraan latihan guna perbaikan pada
latihan yang akan datang, sebagai bahan penyusunan
laporan dan sebagai saran perbaikan terhadap
pengorganisasian latihan, pengoperasionalan latihan,
sistem perwasdalan, dukungan administrasi serta materi
latihan yang meliputi prosedur hubungan Komandan
dan Staf dalam pengambilan keputusan, penerapan
prosedur teknik dan taktik operasi, teknik prosedur dan
tata cara kerja yang berlaku di suatu Posko serta Kodal.
78
(i) Kaji ulang dipimpin oleh Danlat, diikuti oleh
peserta latihan dengan kegiatan sebagai berikut:

i. Tanggapan pelaku terhadap


penyelenggaraan latihan, disampaikan oleh
Dansat pelaku.

ii. Tanggapan penyelenggara terhadap


pelaku, disampaikan oleh Kawasdal.

iii. Kesimpulan keseluruhan penyelenggaraan


latihan termasuk penyampaian nilai yang dicapai
oleh pelaku, disampaikan oleh Danlat.

(3) Penutupan. Latihan Posko II Tiga tingkat ditutup


setelah tahap pelaksanaan operasi latihan selesai
dilaksanakan. Penutupan latihan dilaksanakan setelah
pelaksanaan Kaji ulang.

d. Pengakhiran.

1) Kolat menerima laporan dan tanggapan dari Pelaku dan Wasdal


secara tertulis tentang penyelenggaraan latihan selanjutnya menganalisanya
sebagai bahan untuk evaluasi latihan mendatang dan bahan laporan latihan.

2) Penyelesaian adminsitrasi ganti rugi terhadap kerusakan


Alpal/Materiil dan hal-hal lainnya.

3) Penyusunan laporan pelaksanaan latihan dibuat dalam jangka waktu


maksimal tujuh hari setelah latihan selesai, buku laporan tersebut adalah
Buku III bersifat “BIASA”, berwarna Kuning, berisi tentang data/fakta dari
kegiatan yang telah dilaksanakan guna kepentingan penentuan kebijakan
dalam pembinaan latihan yang akan datang.

4) Pembubaran Komando Latihan.

5) Tim Wasev membuat laporan evaluasi latihan kepada pimpinan


umum latihan tentang pelaksanaan dari penjabaran direktif latihan sehingga
didapat suatu kesimpulan untuk menentukan tindakan koreksi dalam
pembinaan latihan selanjutnya.

19. Kegiatan Pelaku Latihan Posko II.

a. Perencanaan.

1) Mempelajari buku IIA dan buku IIB yang diterima dari penyelenggara
latihan.

2) Membuat rencana untuk menentukan satuan yang dilibatkan dalam


operasi latihan.

3) Selalu koordinasi dengan staf penyelenggara latihan agar


pelaksanaan latihan tidak menghadapi kendala.
79

4) Merencanakan kebutuhan administrasi selama latihan disesuaikan


dengan anggaran dalam PPPA.

5) Membuat rencana Serpas ke tempat latihan.

b. Persiapan.

1) Penyiapan personel dan Alpal yang digunakan dalam pelaksanaan


latihan.

2) Melengkapi fasilitas pos komando, meliputi:

a) Melengkapi data latihan (pasukan sendiri, pasukan


musuh/lawan, materil dan sebagainya).

b) Melengkapi ATK, personal komputer/laptop, printer dan


sebagainya.

c) Data-data lain yang diperlukan dalam latihan.

d) Menerima briefing dari penyelenggara tentang petunjuk dan


arahan serta ketentuan yang harus dilakukan oleh pelaku.

e) Mengecek personel dan perlengkapan yang akan digunakan


dalam Latihan Posko II.

f) Pengecekan akhir terhadap personel dan perlengkapan


sehingga siap untuk melaksanakan latihan.

c. Pelaksanaan.

1) Pelaku siap di tempat posko pelaku.

2) Pelaku menerima Taklimat. Tindakan Pelaku setelah menerima


Perintah Operasi atau taklimat dari atasannya melaksanakan koordinasi dan
mengumpulkan keterangan dari satuan atas dan satuan samping.
Selanjutnya kembali ke posko Pelaku untuk melakukan kegiatan
perencanaan operasi dalam bentuk kegiatan prosedur hubungan komandan
dan staf dalam rangka mendapatkan Keputusan Komandan.

3) Pelaku merespon RIL yang dikirim. Pelaku dalam mencari dan


mendapatkan informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dari satuan atas,
satuan samping atau satuan bawah yang diperankan oleh pengendali
melalui komunikasi yang disiapkan bila pelaku melaksanakan prosedur yang
benar untuk mendapatkan informasi, maka pengendali akan memberikan
informasi yang dibutuhkan pelaku tersebut.

4) Pelaku melaksanakan langkah-langkah prosedur hubungan


Komandan dan Staf.

a) Langkah–1 (Tugas Pokok). Tugas Pokok satuan dapat


diperoleh dari Tugas Pokok yang diterima dari atasan
80
langsung/Komando atasan langsung yang disebut Tugas Pokok
Limpahan, dan juga dapat berasal dari praanggapan seorang
Komandan Satuan yang bersangkutan melalui proses analisis atau
metode deduksi terhadap situasi yang sedang dihadapinya dan
disebut Tugas Simpulan. Perbedaan kedua tugas pokok tersebut
adalah:

(1) Tugas Pokok Limpahan. Adalah Tugas pokok yang


masih harus dianalisis untuk dapat menemukan semua tugas-
tugas yang harus dilaksanakan agar tugas pokok Limpahan
tersebut dapat diselesaikan.

(2) Tugas Pokok Simpulan (Yang dicari sendiri). Adalah


Tugas pokok yang ditemukan dari hasil penelaahan dan harus
dilaksanakan penelaahan terus menerus terhadap situasi dan
kondisi yang dihadapi oleh satuan yang bersangkutan melalui
metode deduksi. Dalam hal ini proses penelaahan tersebut
sampai pada penemuan tugas pokok yang masih merupakan
praanggapan Komandan satuan bersangkutan.

b) Langkah–2 (Pengumpulan Keterangan).

(1) Setelah Komandan memperoleh Tugas Pokok maka


sebelum melaksanakan analisis tugas pokok terlebih dahulu
mencari keterangan-keterangan, semua aspek yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan tugas pokok satuan meliputi
faktor medan, musuh, pasukan sendiri dan Konsos.

(2) Keterangan tersebut dapat diperoleh dari satuan atas,


samping maupun dari stafnya sendiri, serta satuan
bawahannya.

(3) Pengumpulan keterangan tentang daerah operasi dapat


dilaksanakan dengan mempelajari Peta, ADO maupun
peninjauan medan.

c) Langkah–3 (Menganalisis Tugas Pokok).

(1) Analisa tugas pokok dilaksanakan dengan terlebih


dahulu mengadakan penelaahan/penganalisaan terhadap
tugas yang disimpulkan sendiri berdasarkan situasi dan kondisi
yang terjadi. Dalam menganalisis tugas ini Komandan dapat
dibantu oleh Wakil Komandan.

(2) Pembuatan Analisa Tugas Pokok, biasanya dikerjakan


oleh Komandan dengan segera setelah menerima Perintah
Komando atas atau apabila Komandan menganggap sudah
mempunyai cukup data-data untuk menyimpulkan dan
menyatakan kembali tugas pokok satuan dari situasi dan
kondisi yang dihadapinya.

(3) Dalam menyelesaikan Analisa Tugas Pokok seorang


Komandan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
81

(a) Keterangan tentang musuh, medan, cuaca.


Dalam hal tertentu juga memperhatikan masalah kondisi
sosial.

(b) Penekanan/keinginan Panglima atau Komandan


atasan.

(c) Keadaan pasukan sendiri.

(d) Proses Analisa Tugas Pokok dilaksanakan


dengan cara menentukan:
i. Rumusan Tugas Pokok.
ii. Tugas-tugas khusus.
iii. Tugas-tugas terkandung.
iv. Tugas nyataan kembali.

d) Langkah–4 (Petunjuk Perencanaan).

(1) Petunjuk Perencanaan komandan berisi tugas pokok


nyataan kembali sebagai hasil analisa tugas pokok komandan,
rencana umum komandan, dan hal-hal yang dianggapnya
penting dan harus diperhatikan secara khusus oleh para
perwira staf serta bila mana dikehendakinya cara bertindak
yang perlu untuk dikembangkan. Dalam tingkatan ini
komandan belum akan memilih suatu cara bertindak tertentu,
karena pemilihan itu akan mengakibatkan perkiraan staf tidak
obyektif, kecuali jika komandan atasan secara khusus
menentukan cara bertindak tertentu yang harus digunakan
oleh satuan yang bersangkutan.

(2) Keluasan dan kedalaman petunjuk perencanaan


komandan untuk stafnya berbeda-beda. Hal ini tergantung
dari tugas pokok yang diterima, jumlah dan kualitas
keterangan yang ada, keadaan yang dihadapi dan pengalaman
komandan yang bersangkutan. Faktor seperti pengalaman
staf, pengetahuan staf tentang satuan bawahan, medan,
musuh dan hubungan antara staf dengan komandan akan
banyak pula mempengaruhi kualitas petunjuk perencanaan.

(3) Pada mulanya petunjuk perencanaan komandan


sifatnya masih kurang lengkap, akan tetapi dengan didapatnya
lebih banyak keterangan, maka petunjuk ini akan
dikembangkan dan diperluas.

(4) Petunjuk perencanaan komandan ini sebenarnya tidak


terbatas pada suatu langkah tertentu saja pada urutan
tindakan dalam pengambilan keputusan, tetapi yang harus
diperhatikan ialah, bahwa petunjuk perencanaan harus
mendahului dan merupakan landasan bagi perkiraan staf.
82
(5) Meskipun bentuk baku petunjuk perencanaan tidak
ada tetapi yang lazim meliputi:

(a) Pengantar.
(b) Tugas pokok nyataan kembali.
(c) Keadaan yang dianggap penting meliputi:

i. Musuh.
ii. Medan atau daerah operasi.
iii. Pasukan tetangga/kawan.
iv. Perkuatan yang diterima.

(d) Rencana keinginan atau konsep umum


komandan yang harus dikembangkan oleh staf, terdiri
dari rencana taktis secara umum termasuk penggunaan
bantuan tembakan (Alternatif cara bertindak yang perlu
dikembangkan oleh staf).

(e) Penekanan kepada staf yang diperlukan dalam


membuat Kir Ka seperti:

i. Keterangan-keterangan lain yang


diperlukan (Unsur Utama Keterangan disingkat
UUK dan Pelengkap Intelijen lainnya disingkat
PIL) untuk melengkapi pengambilan keputusan
komandan nantinya.

ii. Pemanfaatan Sat Kav, Bantem, Banpur


dalam perencanaan operasi.

iii. Penekanan tentang personel dan logistik.

iv Bantuan terhadap rakyat, penyaluran


pengungsi dan hal-hal yang dianggap perlu.

(f) Penutup meliputi:

i. Pengeluaran perintah peringatan atau


persiapan.

ii Kesempatan bertanya.

iii. Penentuan saran staf harus masuk.

(6) Apabila keterangan atau informasi yang diperlukan


lebih pasti sudah didapat, maka suatu petunjuk perencanaan
dapat diberikan lagi (tidak terbatas pada satu kali saja).

(7) Dalam membagi waktu yang tersedia komandan


memperhitungkan atau mempertimbangkan:
83

(a) Waktu yang tersedia bagi markas komando yang


bersangkutan dalam menyelesaikan perencanaannya.
Biasanya 2/3 dari waktu yang tersedia dipakai untuk
perencanaan.

(b) Operasi pada saat itu yang meliputi tentang:

i. Musuh.
ii. Medan.
iii. Jenis atau macam operasi.
iv. Jarak pos komando ke pos komando
atasan.

v. Pengintaian atau rencana pengintaian


yang diperlukan.

(c) Kemampuan perwira staf yang bersangkutan


dalam penyelesaian rencananya baik berdasarkan
pengalaman operasi maupun latihan-latihan.

e) Langkah–5 (Pembuatan Perkiraan).

(1) Koordinasi Staf. Sebelum dan selama proses


penyusunan perkiraan staf maka koordinasi antar Perwira Staf
tetap berjalan, terutama yang bersangkutan dengan hal yang
akan dijadikan lan-dasan dalam rangka menyusun Kir Staf
masing-masing. Koordinasi ini akan menghasilkan saran staf
yang terkoordinasikan tentang tindakan apa yang sebaiknya
harus diambil oleh seorang Komandan dalam menyelesaikan
tugas pokok yang menjadi tanggung jawabnya.

(2) Pembuatan Kirka Staf.

(a) Para Pa Staf melakukan koordinasi yang erat


selama proses pembuatan Kir masing-masing.

(b) Pokok-pokok Kesimpulan dari Kir Staf adalah:

i. Kir Intel menyimpulkan tentang:

i) Pengaruh daerah operasi terhadap


cara Bertindak Sendiri. Untuk Cara
Bertindak dalam serangan, tunjukan jalan
pendekat terbaik. Untuk Cara Bertindak
dalam pertahanan.

ii) Cara Bertindak yang paling


mungkin diambil oleh musuh termasuk
kemungkinan alternatifnya.
84
iii) Kerawanan musuh yang dapat
dieksploitasikan.

ii. Kir Pers menyimpulkan tentang:

i) Apakah Tugas Pokok dapat dibantu


dari segi personel.

ii) Soal membatasi. Diantara Cara


Bertindak yang disarankan, manakah yang
paling baik dapat dibantu dari segi
personel.

iii) Nyatakan pembatasan dari segi


personel terhadap Cara Bertindak yang
tidak dipilih.

iii. Kir Log menyimpulkan tentang:

i) Nyatakan dapat tidaknya operasi itu


dibantu dari segi logistik.

ii) Nyatakan Cara Bertindak


manakah yang paling baik dapat dibantu
dari segi logistik.

iii) Pembatasan logistik.

iv) Hal-hal penting yang membatasi


yang membutuhkan perhatian.

iv. Kir Ter menyimpulkan tentang:

i) Apakah Tugas Pokok dapat


dibantu dari segi teritorial.

ii) Cara Bertindak mana yang terbaik


yang dapat dibantu dari segi teritorial.

iii) Hal-hal yang membatasi.

iv) Hal-hal yang memerlukan


perhatian.

v. Kir Ops menghasilkan kesimpulan yang


berupa saran tentang Cara Bertindak yang
terbaik untuk melaksanakan tugas pokok itu.
Unsur-unsurnya yaitu Siapa, Apa, Bilamana.
Dimana, Bagaimana dan mengapa, (SI–A–BI–
DI–BA–ME). Catatan: Untuk pelajaran Kir
diberikan tersendiri.
85
vi. Lamanya pembuatan perkiraan tergantung
pada:

i) Kemampuan perwira Staf.

ii) Jenis atau macam operasi yang


dilakukan.

iii) Pengintaian yang diperlukan.


Sedangkan lamanya pengintaian itu
sendiri tergantung pada:

(i) Luas daerah yang harus


diintai.

(ii) Intensifikasi pengintaian


yang digunakan.

(iii) Sarana atau alat pengintaian


yang digunakan.

(iv) Medan dan musuh yang


dihadapi.

(v) Faktor kerahasiaan dan


keamanan.

iv) Informasi yang sudah tersedia.

f) Langkah–6 (Penyampaian Saran Staf).

(1) Staf menyerahkan hasil perkiraan sedekat mungkin


dengan saat diminta (Apabila Perkiraan Keadaan diminta
secara tertulis). Makin jauh saat diminta, maka
kemungkinan terjadi perubahan yang mungkin dapat
mempengaruhi perkiraan semakin besar, kecuali apabila staf
yakin benar bahwa tidak akan terjadi perubahan pada
perkiraannya.

(2) Apabila saran staf diminta secara lisan dalam suatu


brifing staf, maka perkiraan keadaan diberikan secara singkat
yaitu kesimpulannya saja dan hal-hal yang sangat penting
yang perlu dipertimbangkan. Sedang data-data lain
ditambahkan apabila Komandan meminta penjelasan.

g) Langkah–7. (Mengambil Keputusan). Atas dasar saran


stafnya, Komandan segera menyempurnakan Perkiraan Operasinya
dan menyelesaikan paragraf–5/Keputusan. Keputusan ini dapat
disampaikan kepada staf dalam rangka brifing staf setelah menerima
saran-saran staf secara lisan atau disampaikan dalam suatu brifing
guna menerima Konsep Umum Operasi. Keputusan Komandan ini
merupakan suatu rencana garis besar pelaksanaan Tugas Pokok
yang diformulasikan dalam suatu kalimat yang mengandung unsur-
86
unsur : Siapa, Apa, Bilamana, Dimana, Bagaimana dan Mengapa
(SI–A–BI–DI–BA–ME). Contoh: BRIGIF–17 dengan perkuatannya
menyerang pada 050600 JUL 19B, merebut dan menduduki KT. 300
(1517), menguasai Kota BUAYA dengan 2 YONIF depan, 1 YONIF
dan 1 KI KAV sebagai cadangan dengan memperhatikan titik berat
serangan melanjutkan gerakan atas perintah dalam rangka
serangan balas DIVISI–I.

h) Langkah–7a. (Menyampaikan Konsep Umum Operasi).

(1) Setelah mengambil Keputusan, seorang Komandan


segera menyusun Konsep Umum Operasi (KUO) dan
selanjutnya menyampaikan KUO kepada staf dalam suatu
brifing staf. KUO ini akan menjadi pedoman bagi staf untuk
menyusun Perintah Operasi/Rencana Operasi.

(2) Konsep operasi yang tercantum dalam Paragraf 3a dari


Perintah Operasi adalah Konsep Umum Operasi yang sudah
disempurnakan (dalam tindakan lebih lanjut dari staf).

(3) Meskipun bentuk baku tentang keputusan dan konsep


umum operasi ini tidak ada tetapi karena akan merupakan
pedoman bagi staf dalam menyiapkan konsep perintah atau
rencana operasi, maka dalam penyampaian keputusan dan
konsep umum operasinya harus memuat hal-hal sebagai
berikut:

(a) Keputusan Komandan (Tugas pokok yang telah


diformulasikan dalam suatu latihan yang mengandung
(SI–A–BI–DI–BA–ME).

(b) Konsep Operasi. Merupakan pokok-pokok


keinginan Komandan tentang semua hal-hal yang
disampaikan oleh staf dan pembatasan-pembatasan
yang diperlukan dalam mendukung operasi antara lain:

i. Manuver (Formasi, titik berat


serangan,Bantem).

ii. Tembakan (Artileri dan Bantem AL dan


AU).

iii. Visualisasi urut-urutan kejadian dalam


proses pelaksanaan tugas (Pentahapan, gerakan
dalam suatu taraf tertentu atau
pengorganisasian pasukan dan sebagainya).

iv. Catatan: Bila dalam pelaksanaan operasi


ada operasi lain yang membantu guna
menyelesaikan Tupok maka : (2) Tembakan.
Akan berbunyi : bantuan guna mewadahi operasi
lain tersebut.
87
(c) Perintah/Petunjuk yang disampaikan untuk
pelaksanaan operasi meliputi:

i. Sat Organik.

ii. Sat BP/BKO.

iii. Bantuan Administrasi (termasuk


keterbatasan dalam Banmin).

iv. Hal-hal yang menyangkut kondisi sosial.

v. Hal-hal yang menyangkut Kodal Operasi


(Kedudukan Posko).
(d) Ada pertanyaan.

(e) Pernyataan waktu sekarang serta kapan PO


ditanda tangani.

(4) Konsep umum ini sebenarnya merupakan suatu


perluasan atau pengembangan dari keputusan Komandan
untuk memberikan keterangan tambahan, yang dapat
digunakan oleh staf untuk mempersiapkan rencana dan
perintah lebih lanjut.

i) Langkah–8 (Membuat Perintah/Rencana Operasi).

(1) Atas dasar KUO, staf segera mengadakan koordinasi


dipimpin oleh Kepala Staf guna mempersiapkan penyusunan
Perintah Operasi. S–1/INTEL menyiapkan paragraf 1a
tentang Keadaan Musuh. S–3/PERS, S–4/LOG dan S–5/TER
paragraf 4, sedang S–2/OPS menyiapkan paragraf 1b, 1c, 2,
3 dan 4 serta menyusun dan menyelesaikan Perintah
Operasi.

(2) Dalam penyiapan Perintah Operasi tersebut pada staf


koordinasi dibantu oleh para Staf Khusus sesuai dengan
bidang masing-masing.

(3) Yang dicantumkan dalam Perintah Operasi adalah


hal-hal yang penting-penting/pokok-pokoknya saja hingga
isinya cukup singkat, jelas dan tidak, menimbulkan penafsiran
lain. Isi detailnya dan yang bersifat tehnis dibuat sebagai
lampiran dan sub.

(4) Catatan: Tentang pelajaran pembuatan Renops/


Prinop akan diberikan pelajaran tersendiri.

j) Langkah–9 (Persetujuan Komandan). Konsep Perintah/


Rencana Operasi yang telah disusun oleh staf segera diajukan untuk
mendapatkan persetujuan Komandan atau perubahan-perubahan
seperlunya. Selanjutnya Konsep Perintah Operasi tersebut
diperbanyak sesuai dengan lembaran yang diperlukan. Komandan
88
hanya menandatangani lembar ke 1 saja sedangkan lembar yang lain
beserta lampirannya cukup disahkan oleh staf yang membuat/sesuai
bidang masing-masing.

k) Langkah–10 (Pengeluaran Perintah/Rencana Operasi).


Pengeluaran Perintah dapat dilakukan dengan cara:

(1) Lisan. Di dalam pengeluaran Perintah secara lisan,


sebelum Komandan mengeluarkan perintah biasanya
didahului dengan S–1/INTEL menyampaikan tentang keadaan
daerah operasi, dan musuh. Selanjutnya S–2/OPS
menyampaikan keadaan pasukan kawan dan penerimaan/
pemberian bawah perintah, selanjutnya pasal pelaksanaan.
Lampiran-lampiran perintah operasi oleh Komandan yang
diperlukan seperti Oleat Situasi dan Oleat Operasinya
dibagikan terlebih dahulu. Selanjutnya penjelasan tentang
lampiran dijelaskan oleh staf sesuai bidang masing-masing.
Dengan demikian Komandan Bawahan mendapatkan data
tentang keadaan Intelijen dan taktis secara lebih mendetail
sebelum menerima perintah.

(2) Tertulis.

(a) Pengeluaran perintah operasi tertulis menjadi


tanggung jawab Pa Staf–2/OPS.

(b) Staf–2/OPS akan menyampaikan perintah


operasi beserta seluruh lampirannya sesuai dengan
ketentuan pendistribusian yaitu kepada Satuan Atasan
dan tetangga (seperti yang tercantum pada paragraf–
1b/Pasukan Kawan), kepada satuan bawahan (seperti
tersebut dalam paragraf–3 pelaksanannya), kepada
komandan Satuan Markas/Bantuan Tempur/Bantuan
Administrasi dan 2 lembar sebagai cadangan. Para Pa
staf Satuan tidak menerima pendistribusian perintah
operasi karena pada hakekatnya staf adalah yang
membuat perintah operasi tersebut dan telah memiliki
konsep isi perintah tersebut.

(c) Perintah Operasi tertulis dapat diberikan/


disebarkan oleh staf koordinasi/staf lainnya, Pa
Penghubung atau Caraka.

l) Langkah–11 (Pengawasan).

(1) Baik Komandan maupun Staf melakukan pengawasan


terhadap perencanaan, persiapan dan pelaksanaan operasi
satuan bawahan. Pengawasan terhadap pelaksanaan perintah
ini dilakukan secara terus menerus. Tindakan pengawasan
(kontrol) tersimpul tindakan pengendalian (direktif) guna
memberikan koreksi terhadap penyimpangan yang terjadi.
89
(2) Terhadap kejadian diluar rencana yang mungkin
mempengaruhi pelaksanaan tugas pokok, Komandan
maupun Staf–2/OPS segera membuat suatu perkiraan cepat
agar Tugas Pokok dapat dicapai dengan sebaik-baiknya
dengan merubah rencana semula dengan rencana yang baru
(rencana cadangan atau rencana pengganti).

(3) Kegiatan lain yang dapat dilakukan dalam rangka


pengawasan ini adalah membantu pengawasan Komandan
Atasan dengan jalan selalu memberikan laporan-laporan.

(4) Staf dalam mengawasi pelaksanaan dari rencana dan


perintah agar sesuai dengan kehendak Komandan, harus
mengetahui dengan seksama rencana Komandan dan
bagaimana kehendaknya dilaksanakan dan harus tetap
mengikuti perkembangan yang mempengaruhi rencana serta
penyampaian saran penyesuaian yang perlu. Pengawasan
Staf dapat dilakukan melalui analisis hasil kunjungan staf dan
inspeksi. Dasar yang digunakan sebagai bahan untuk
melaksanakan pengawasan biasanya meliputi:

(a) Laporan. Adalah cara yang lebih cepat dari pada


kunjungan staf untuk mengumpulkan keterangan yang
paling akhir dari berbagai bidang maupun suatu
kemajuan operasi. Tetapi harus diingat bahwa
laporan sering tidak mencakup semua hal yang
mempengaruhi.

(b) Kunjungan staf. Disamping untuk mendapatkan


keterangan dan tentang situasi juga untuk memberikan
bimbingan dan bantuan sesuai bidang tanggung
jawabnya. Didalam melakukan kunjungan staf,
Perwira Staf harus sadar tentang fungsinya sebagai staf
agar dapat memupuk hubungan baik dan kerja sama
antara staf dengan satuan bawahan. Staf menjelaskan
maksud dari kunjungannya, sedangkan pada saat
akhir kunjungan sebelum kembali ia menyampaikan apa
yang ditemukan dalam kunjungan kepada Dan Sat
bawahan tersebut. Didalam memberikan kritik atau
mencampuri tanggung jawab harus dengan hati-hati,
sedangkan apabila perintah Komandan disalah artikan,
Pa Staf harus memberikan tambahan penjelasan dan
petunjuk-petunjuk kepada Dan Bawahan tersebut atau
Stafnya.

5) Kegiatan Unsur Pelayan dalam mendukung tugas operasi.

a) Kihub/Tonkom melaksanakan gelar komunikasi utama yang


efektif guna menjamin kelancaran Kodal dengan menempatkan satu
regu perhubungan ke satuan manuver.
90
b) Dokter Yonif selalu mengikuti perkembangan taktis untuk
menyesuaikan pelaksanaan dukungan kesehatan, dimana prioritas
utama diberikan pada satuan yang melaksanakan manuver.

c) Dantonkes selalu mengadakan pengecekan terhadap seluruh


unsur Tonkes, dimana Poslongyon siap menerima korban di
kedudukan yang telah direncanakan dengan gelar Poslongyon secara
parsial.

d) Anggota Takeski berkedudukan di Kompi masing-masing,


dengan perangkat kesehatan yang dibawa, siap memberikan
pertolongan di lapangan.

e) Pokko, Poslongyon dan Rutandu mengikuti di belakang, bila


memungkinkan ambulans mengikuti gerakan pasukan manuver.

6) Kegiatan Gelar Posko.

a) Dalam melaksanakan Gelar Posko perlu diperhatikan hal-hal


dibawah ini, sebagai berikut:

(1) Penentuan prioritas. Di dalam keadaan perang waktu


adalah sangat penting dibandingkan dengan pada waktu
damai dan pekerjaan penting tdak boleh ditunda hanya untuk
mengerjakan pekerjaan rutin kantor.

(2) Petunjuk lapangan. Petunjuk lapangan memberikan


kerangka kegiatan markas komando, sehingga memudahkan
penyelesaian pekerjaan.

(3) Pekerjaan tulis menulis. Di dalam keadaan operasi


masih akan terdapat sejumlah besar pekerjaan tulis menulis
yang tidak langsung berhubungan dengan operasi, perlu
membatasi pekerjaan administrasi yang kurang penting.

(4) Mobilitas. Pos komando harus selalu siap agar


dengan cepat dapat berpindah tempat dan segera
membukakembali kegiatan di tempat yang baru.

(5) Kerahasiaan. Tingkat kerahasiaan yang tinggi harus


diusahakan di dalam tiap pos komando.

b) Susunan pos komando.

(1) Kantor berita. Ditempatkan dekat pintu masuk


untuk memudahkan ditemukan oleh pembawa berita baik dari
satuan atas, tetangga dan bawahserta mengurangi kesibukan
lalu lintas sesuai pintu masuk.

(2) Tempat pengumpulan tawanan perang. Ditempatkan di


luar tempat pos komando yang sebenarnya. Ditempatkan di
sekitar rute perbekalan dengan maksud:
91
(a) Tawanan perang tidak dapat menentukan letak
komando.

(b) Kemungkinan menggunakan kendaraan


perpekalan yang akan kembali ke belakang untuk
mengungsikan tawanan perang dengan cepat.

(3) Staf personel, staf logistik dan staf teritorial.

(a) Ditempatkan dekat kantor berita untuk


mempercepat jalannya berita dari staf personel.

(b) Berdekatan dengan ajen dan polisi militer.

(4) Staf intelejen dan operasi.

(a) Ditempatkan berjauhan dengan staf personel


dengan maksud mengurangi kemungkinan korban
tembakan Artileri.

(b) Didekatkan pusat daerah pos komando karena


staf ini merupakan pusat kegiatan dari pos komando.

(c) Berdekatan dengan tempat Pakorbatem,


Penerbad, Autis dan perwakilan dari satuan atas
tetangga dan bawah.

(d) DenIntel B/P. Pukorbantem ditempatkan menjadi


satu dengan staf intelijen dan staf operasi.

(5) Komandan dan Wakil/Kepala staf. Ditempatkan


secara terpisah tetapi masih dekat dengan pusat daerah pos
komando. Bagan susunan pos komando tercantum dalam
lampiran.

7) Pemindahan Posko. Pemindahan Posko dapat dilaksanakan


sebelum dan sesudah pelaksanaan operasi. Apabila letak Posko lama
masih cukup jauh dihadapkan dengan Tupok yang sudah diterima, maka
dilaksanakan pemindahan Posko dengan urutan sebagai berikut:

a) Pindah Posko sebelum operasi, dengan urutan sebagai


berikut:

(1) Bila Posko tidak ditentukan oleh komando atas maka


Dansat pelaku (Paops) menentukan letak Posko baru secara
umum.

(2) Pasiops melaporkan kepada komandan bahwa letak


Posko baru secara umum sudah ditentukan.

(3) Dansat memerintahkan kelompok pengatur tempat


(Pers dan Kima, Pa Hub) menentukan lokasi secara exact.
92
(4) Pasipers menentukan lokasi yang berkaitan dengan
Urdal.

(5) Dankima berkaitan dengan penempatan unsur pelayan.

(6) Pa Hub berkaitan dengan penempatan instalasi


Perhubungan.

(7) Kasipers sebagai ketua kelompok pengatur tempat lapor


Dansat bahwa letak Posko baru secara exact sudah
ditentukan.

(8) Dansat memerintahkan Pasiops untuk mengatur


perpindahan/pengeselonan pindah Posko.

(9) Pasiops melaporkan kepada Dansat bahwa rencana


pindah Posko sudah diatur dihadapkan dengan jumlah
personel dan materiil yang tersedia.

(10) Dansat melaporkan ke Kotas tentang rencana


perpindahan Posko yang berisi:

(a) Letak Posko baru.

(b) Waktu yang dibutuhkan dalam rangka


perpindahan Posko.

(c) Mulai dan berakhirnya pindah Posko.

(d) Kelompok/eselon pertama yang terdiri dari


komandan, Pasi Intel, Pasiops, Pa Hub dan beberapa
anggota Hub serta Sie Intelpur berangkat menuju Posko
baru.

(e) Setelah sampai di Posko baru Pa Hub dan


anggota Hub mendirikan instalasi Perhubungan dan
segera berhubungan dengan Kotas, apabila sudah bisa
komunikasi dengan Kotas Pa Hub melapor kepada
Dansat.

(f) Dansat lapor kepada Kotas bahwa Posko baru


dibuka dan Posko lama ditutup, selanjutnya Dansat
memerintahkan Wadan untuk membongkar Posko lama.

(g) Sesuai dengan pengeselonan yang telah diatur


oleh Pasiops, Wadan memimpin perpindahan eselon II
dengan meninggalkan beberapa orang anggota Hub di
Posko lama.

(h) Anggota Hub sebagai unsur tinggal di Posko


lama sesuai dengan waktu yang telah ditentukan,
selanjutnya unsur tinggal menuju Posko baru.
93
b) Kegiatan pindah posko setelah operasi dilaksanakan (setelah
konsolidasi):

(1) Dansat memerintahkan Pasiops untuk menentukan


lokasi Posko secara umum.

(2) Pasiops melaporkan kepada komandan bahwa letak


Posko baru secara umum sudah ditentukan.

(3) Dansat memerintahkan kelompok pengatur tempat


(Pers dan Kima, Pa Hub) menentukan lokasi secara exact.

(4) Pasipers menentukan lokasi yang berkaitan dengan


Urdal.

(5) Dankima berkaitan dengan penempatan unsur pelayan.

(6) Pa Hub berkaitan dengan penempatan instalasi


Perhubungan.

(7) Kasipers sebagai ketua kelompok pengatur tempat lapor


Dansat bahwa letak Posko baru secara exact sudah
ditentukan.

(8) Dansat memerintahkan Pasiops untuk mengatur


perpindahan/pengeselonan pindah Posko.

(9) Pasiops melaporkan kepada Dansat bahwa rencana


pindah Posko sudah diatur dihadapkan dengan jumlah
personel dan materiil yang tersedia.

(10) Dansat melaporkan ke Kotas tentang rencana


perpindahan Posko yang berisi:

(a) Letak Posko baru.

(b) Waktu yang dibutuhkan dalam rangka


perpindahan Posko.

(c) Mulai dan berakhirnya pindah Posko.

(d) Kelompok komandan, Pasi Intel, Pasiops, Pa


Hub dan beberapa anggota Hub serta Sie Intelpur yang
sudah berada di depan bergerak menuju Posko baru.

(e) Setelah sampai di Posko baru Pa Hub dan


anggota Hub mendirikan instalasi Perhubungan dan
segera berhubungan dengan Kotas, apabila sudah bisa
komunikasi dengan Kotas Pa Hub melapor kepada
Dansat.
94
(f) Dansat lapor kepada Kotas bahwa Posko baru
dibuka dan Posko lama ditutup, selanjutnya Dansat
memerintahkan Wadan untuk membongkar Posko lama.

(g) Sesuai dengan pengeselonan yang telah diatur


oleh Pasiops, Wadan memimpin perpindahan eselon II
dengan meninggalkan beberapa orang anggota Hub di
Posko lama.

(h) Anggota Hub sebagai unsur tinggal di Posko


lama sesuai dengan waktu yang telah ditentukan,
selanjutnya unsur tinggal menuju Posko baru.

d. Pengakhiran.

1) Pelaku membuat saran dan tanggapan terhadap teknik pelaksanaan


yang dilakukan oleh penyelenggara Latihan Posko II.
2) Kolat menerima laporan dan tanggapan dari Pelaku dan Wasdal
secara tertulis tentang penyelenggaraan latihan selanjutnya menganalisanya
sebagai bahan untuk evaluasi latihan mendatang dan bahan laporan latihan.

3) Pemeriksaan kelengkapan personel dan Sarpras latihan.

4) Pembubaran Komando Latihan.

5) Pelaku membuat laporan pertanggungjawaban tentang anggaran


latihan Posko II di satuannya kepada komando atas.

BAB IV
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

20. Umum. Pada kegiatan penyenggaraan Latihan Posko II harus memperhatikan


tindakan pengamanan dan tindakan administrasi guna mendukung kelancaran
pelaksanaan latihan. Faktor keamanan dan ketertiban administrasi harus senantiasa
diperhatikan oleh semua pihak yang terlibat melalui penerapan tindakan keamanan dan
tindakan administrasi. Tindakan pengamanan ditekankan pada tindakan preventif untuk
kegiatan latihan posko II, sedangkan tindakan administrasi ditekankan pada terwujudnya
tertib administrasi latihan.

21. Tindakan Pengamanan.

a. Pengamanan Personel. Tindakan pengamanan terhadap personel sangat


diperlukan agar setiap personel yang melaksanakan kegiatan aman dan terhindar
dari kemungkinan terjadinya kerugian personel. Adapun tindakan tersebut antara
lain:

1) Perencanaan.

a) Membuat rencana pengamanan personel.

b) Mendata jumlah personel yang terlibat, baik langsung ataupun


tidak langsung.
95

c) Mempelajari kemungkinan terjadinya ancaman terhadap


keselamatan personel.

d) Memperkirakan titik rawan yang terdapat pada sarana dan


prasarana yang digunakan.

2) Persiapan.

a) Mengecek kesiapan masing-masing unit/pok pengamanan.

b) Mengecek alat perlengkapan yang digunakan dalam


pengamanan.

c) Mengecek kesiapan pengamanan dan memperbaiki


kekurangan yang ada.

d) Mengoordinasikan dengan aparat terkait.

3) Pelaksanaan.

a) Pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kerugian


personel.

b) Membuat langkah antisipasi bila terjadi gangguan terhadap


keselamatan personel.

c) Mengadakan pengawasan terhadap seluruh personel terutama


bagi yang perlu mendapat perhatian khusus/mengandung kerawanan
kemungkinan terjadinya jatuh korban.

d) Mengawasi titik rawan sarana dan prasarana yang dapat


menimbulkan kerugian personel.

4) Pengakhiran.

a) Mengadakan evaluasi terhadap seluruh kegiatan.

b) Membuat laporan tentang pengamanan personel.

b. Pengamanan Materiil. Tindakan pengamanan materiil diperlukan agar


sarana dan prasarana dapat berfungsi serta dapat dipergunakan secara optimal
sesuai peruntukkannya. Adapun tindakan tersebut antara lain meliputi:

1) Perencanaan.

a) Membuat rencana pengamanan materiil.

b) Mendata jumlah dan jenis materiil yang diperlukan.

c) Mempelajari kemungkinan terjadinya ancaman yang akan


berakibat terjadinya kerugian materiil.
96
d) Memperkirakan titik rawan yang terdapat pada sarana dan
prasarana yang digunakan.

2) Persiapan.

a) Pengecekan kesiapan masing-masing unit/pok.

b) Mengecek alat perlengkapan yang digunakan dalam


pengamanan.

c) Mengecek kesiapan pengamanan dan memperbaiki


kekurangan yang ada.

d) Mengoordinasikan dengan aparat terkait.

3) Pelaksanaan.

a) Pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kerugian


materiil serta penyalahgunaan.

b) Pengamanan sarana dan prasarana yang sedang digunakan


dari ancaman dan kemungkinan terjadinya kerusakan dan kehilangan
serta membuat langkah antisipasi bila terjadi gangguan.

c) Mengadakan pengamanan ruangan/tempat/lokasi kegiatan.

d) Mengadakan pengawasan terhadap seluruh materiil yang


sedang digunakan.

4) Pengakhiran.

a) Mengadakan evaluasi terhadap seluruh materiil.

b) Membuat laporan tentang pengamanan materiil.

c. Pengamanan Berita. Tindakan pengamanan berita dilakukan agar


bahan-bahan administrasi dan produk-produk berupa tulisan terhindar dari
kehilangan, kerusakan dan penyalahgunaan. Adapun tindakan sebagai berikut:

1) Perencanaan.

a) Membuat rencana pengamanan berita.

b) Mendata bentuk dan jenis alat komunikasi yang dipergunakan.

c) Mempelajari kemungkinan terjadinya kebocoran berita yang


akan berakibat terjadinya kerugian.

d) Membuat perkirakan rencana antisipasi terhadap kemungkinan


tindakan sabotase.
97
2) Persiapan.

a) Pengecekan kesiapan masing-masing unit agar tugas dapat


dilaksanakan secara optimal

b) Mengecek alat perlengkapan yang digunakan dalam


pengamanan.

c) Mengecek kesiapan pengamanan dan memperbaiki


kekurangan yang ada.

d) Mengoordinasikan dengan aparat terkait.

3) Pelaksanaan.

a) Pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kebocoran


serta penyalahgunaan alat komunikasi, surat-surat dan dokumen
rahasia.

b) Pengamanan sistem komunikasi yang digunakan dari


ancaman dan kemungkinan terjadinya kerusakan, kehilangan serta
penyadapan berita serta dokumen yang akan digunakan dalam
kegiatan.

c) Mengadakan pengamanan ruangan/tempat/lokasi latihan.

d) Memberlakukan dokumen rahasia sesuai dengan derajat


klasifikasinya.

e) Mengadakan pengawasan terhadap seluruh berita yang masuk


dan keluar.

4) Pengakhiran.

a) Pemeriksaan, pengamanan arsip/dokumen, serta keutuhan


data.

b) Pengamanan hasil laporan evaluasi penyelenggaraan.

c) Mengadakan evaluasi terhadap arus berita.

d) Membuat laporan tentang pengamanan berita.

d. Pengamanan Kegiatan. Tindakan pengamanan terhadap kegiatan yang


diperlukan agar setiap kegiatan yang dilaksanakan dapat berjalan sesuai rencana.
Adapun tindakan sebagai berikut:

1) Perencanaan. Tindakan pengamanan pada tahap perencanaan


dilakukan dalam rangka pengamanan kegiatan yang berkaitan dengan:

a) Mempelajari rencana kegiatan yang telah dibuat dalam bentuk


dokumen sebagai bahan pertimbangan penyusunan rancana
pengamanan.
98
b) Menyusun rencana pencegahan terhadap kemungkinan
terjadinya penyimpangan kegiatan.

c) Membuat perkirakan rencana antisipasi terhadap kemungkinan


tindakan sabotase.

2) Persiapan.

a) Pengecekan kesiapan masing-masing unit agar tugas dapat


dilaksanakan secara optimal.

b) Mengecek alat perlengkapan yang digunakan dalam


pengamanan.

c) Mengecek kesiapan pengamanan dan memperbaiki


kekurangan yang ada.

d) Mengoordinasikan dengan aparat terkait.

3) Pelaksanaan. Tindakan pengamanan pada tahap pelaksanaan


kegiatan dilakukan dalam rangka mengamankan jalannya pelaksanaan
kegiatan dengan urutan sebagai berikut:

a) Mengadakan pengawasan secara terus menerus terhadap


seluruh kegiatan, untuk menjamin terlaksananya kegiatan dengan
aman dan tertib.

b) Pengamanan personel, materiil dan dokumen.


c) Mengadakan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
menjamin keamanan dalam kegiatan latihan.

d) Melakukan langkah antisipasi bila terjadi gangguan terhadap


rangkaian kegiatan.

4) Pengakhiran. Kegiatan akhir dari tindakan keamanan yang


dilaksanakan antara lain:
a) Pemeriksaan hasil pengamanan kegiatan.
b) Pembuatan laporan hasil pelaksanaan pengamanan.

22. Tindakan Administrasi. Dalam kegiatan penyelenggaraan diperlukan tindakan


administrasi agar dapat dipertanggungjawabkan secara normatif dan prosedural. Adapun
kegiatannya meliputi:

a. Perencanaan.

1) Merencanakan pembuatan Rencana Garis Besar (RGB) dari


kegiatan.

2) Merencanakan administrasi yang diperlukan sesuai kebutuhan (Surat


Perintah, Surat Jalan dan lain-lain).
99
3) Merencanakan pembuatan naskah latihan.

4) Koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan.

b. Persiapan.

1) Pembuatan Rencana Garis Besar (RGB) kegiatan.

2) Menyiapkan administrasi yang diperlukan sesuai kebutuhan (Surat


Perintah, Surat Jalan dan lain-lain).
3) Pembuatan naskah latihan.

4) Menyiapkan data personel yang terlibat dalam kegiatan.

5) Menyiapkan data alat peralatan yang diperlukan dalam kegiatan.

c. Pelaksanaan.

1) Melakukan pengecekan personel, data, alat peralatan yang


digunakan.

2) Inventarisasi sarana dan prasarana serta alat peralatan yang


dibutuhkan dalam kegiatan.

3) Menginventarisir kembali sarana dan prasarana serta alat peralatan


yang telah digunakan latihan.

d. Pengakhiran.

1) Melaksanakan evaluasi atas kegiatan administrasi selama latihan.

2) Mengembalikan alat peralatan dan perlengkapan yang telah


digunakan kepada yang berhak/pemilik.

3) Membuat laporan akhir kepada pimpinan tentang kegiatan yang telah


dilaksanakan dan hasil yang dicapai.

BAB V
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

23. Umum. Pengawasan dan pengendalian kegiatan Latihan Posko II mutlak


diperlukan, hal ini dilakukan untuk menjamin optimalisasi kegiatan yang dilaksanakan.
Pengawasan dan pengendalian dilaksanakan secara terus menerus dan simultan pada
setiap tahapan kegiatan mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan
pengakhiran. Kegiatan dilakukan oleh pejabat latihan yang berwenang, sesuai tugas dan
tanggung jawabnya agar pelaksanaan latihan dapat berjalan sesuai tujuan dan sasaran
latihan.
100
24. Pengawasan.

a. Perencanaan.

1) Tingkat Pusat (Mabesad).

a) Membuat rencana pengawasan program dan anggaran


kegiatan latihan posko II.

b) Membuat rencana pengawasan terhadap kegiatan latihan


posko II.

2) Tingkat Kotama.

a) Pangkotama membuat rencana pengawasan kegiatan latihan


posko II satuan tempur (Divisi, Brigade, Batalyon), atau satuan
kewilayahan (Korem dan Kodim).

b) Ir/As/Dan/Dir/Ka Pus/Cab/Fung AD membuat rencana


pengawasan kegiatan operasional latihan posko II satuan tempur
(Divisi, Brigade, Batalyon), atau satuan kewilayahan (Korem dan
Kodim).

3) Tingkat penyelenggara.

a) Pimpinan Umum Latihan. Menyiapkan personel tim


pengawasan terhadap seluruh rangkaian kegiatan penyelenggaraan
Latihan Posko II untuk mencapai tujuan dan sasaran Latihan Posko II
yang telah ditetapkan.

b) Komandan Latihan. Menyiapkan personel tim pengawasan


terhadap pelaksanaan penyelenggaraan Latihan Posko II dari tahap
perencanaan. Dengan demikian Komandan Latihan mempunyai
kewenangan dalam mengatur penyelenggara latihan yang ada
dibawahnya, yaitu terhadap unsur staf latihan dan unsur pendukung
Latihan Posko II.

c) Wakil Komandan Latihan (Wadanlat).

(1) Bersama Danlat merencanakan Latihan Posko II


beserta Pa Stra, Pa Oyu, Pa Minlog dan Pa Litbang.

(2) Bersama Danlat merencanakan terhadap referensi atau


naskah latihan.

(3) Membantu Danlat merencanakan pengawasan terhadap


penyelenggaraan latihan.

(4) Membantu Danlat merencanakan pengawasan terhadap


Komando latihan.
101
b. Persiapan.

1) Tingkat Pusat (Mabesad).

a) Menyiapkan personel tim pengawasan program dan anggaran


kegiatan latihan posko II.

b) Menyiapkan personel tim pengawasan terhadap kegiatan


latihan posko II.

2) Tingkat Kotama.

a) Menyiapkan personel tim pengawasan kegiatan latihan posko


II satuan tempur (Divisi, Brigade, Batalyon), atau satuan kewilayahan
(Korem dan Kodim).

b) Menyiapkan personel tim pengawasan kegiatan operasional


latihan posko II satuan tempur (Divisi, Brigade, Batalyon), atau satuan
kewilayahan (Korem dan Kodim).

3) Tingkat penyelenggara.

a) Pimpinan Umum Latihan. Menyiapkan personel tim


pengawasan terhadap seluruh rangkaian kegiatan penyelenggaraan
Latihan Posko II untuk mencapai tujuan dan sasaran Latihan Posko II
yang telah ditetapkan.

b) Komandan Latihan. Menyiapkan personel tim pengawasan


terhadap pelaksanaan penyelenggaraan Latihan Posko II dari tahap
perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran. Dengan
demikian Komandan Latihan mempunyai kewenangan dalam
mengatur penyelenggara latihan yang ada dibawahnya, yaitu
terhadap unsur Staf latihan dan unsur pendukung Latihan Posko II.

c) Wakil Komandan Latihan (Wadanlat).

(1) Bersama Danlat menyiapkan Latihan Posko II beserta


Pa Stra, Pa Oyu, Pa Minlog dan Pa Litbang.

(2) Bersama Danlat menyiapkan terhadap referensi atau


naskah latihan.

(3) Membantu Danlat menyiapkan pengawasan terhadap


penyelenggaraan latihan.

(4) Membantu Danlat menyiapkan pengawasan terhadap


Komando latihan.
102
c. Pelaksanaan.

1) Tingkat Pusat (Mabesad).

a) Melaksanakan pengawasan program dan anggaran kegiatan


latihan posko II.

b) Melaksanakan pengawasan terhadap kegiatan latihan posko II.

2) Tingkat Kotama.

a) Pangkotama melaksanakan pengawasan kegiatan latihan


posko II satuan tempur (Divisi, Brigade, Batalyon), atau satuan
kewilayahan (Korem dan Kodim).

b) Ir/As/Dan/Dir/Ka Pus/Cab/Fung AD melaksanakan


pengawasan kegiatan operasional latihan posko II satuan tempur
(Divisi, Brigade, Batalyon), atau satuan kewilayahan (Korem dan
Kodim).

3) Tingkat Penyelenggara.

a) Pimpinan Umum Latihan. Melaksanakan pengawasan


terhadap seluruh rangkaian kegiatan penyelenggaraan Latihan Posko
II untuk mencapai tujuan dan sasaran Latihan Posko II yang telah
ditetapkan.

b) Komandan Latihan. Melaksanakan pengawasan terhadap


pelaksanaan penyelenggaraan Latihan Posko II dari tahap
perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran. Dengan
demikian Komandan Latihan mempunyai kewenangan dalam
mengatur penyelenggara latihan yang ada dibawahnya, yaitu
terhadap unsur Staf latihan, Wasdal dan unsur pendukung Latihan
Posko II.

c) Wakil Komandan Latihan (Wadanlat).

(1) Bersama Danlat melaksanakan Latihan Posko II beserta


Pa Stra, Pa Oyu, Pa Minlog dan Pa Litbang.

(2) Bersama Danlat melaksanakan terhadap referensi atau


naskah latihan.

(3) Membantu Danlat melaksanakan pengawasan terhadap


penyelenggaraan latihan.

(4) Membantu Danlat melaksanakan pengawasan terhadap


Komando latihan.

d) Kawasdal. Melaksanakan pengawasan terhadap para Wasdal


dalam melaksanakan proses Latihan Posko II.
103
e) Perwira Seksi Pengamanan Operasi (Pasipamops).

(1) Melaksanakan pengawasan terhadap penyusunan


konsep RGB.

(2) Melaksanakan pengawasan tentang hasil koordinasi


awal dengan aparat setempat tentang penggunaan
tempat/daerah latihan.

(3) Melaksanakan pengawasan tentang rencana


pengamanan dan tinjau medan.

(4) Melaksanakan pengawasan tentang penyempurnaan


RGB dan bahan paparan.

(5) Melaksanakan pengawasan tentang pendistribusian


naskah/produk.

f) Perwira Seksi Administrasi Logistik (Pasiminlog).

(1) Melaksanakan pengawasan tentang rencana kebutuhan


administrasi dan logistik.

(2) Melaksanakan pengawasan tentang kebutuhan sarana


dan prasarana yang dibutuhkan.

(3) Melaksanakan pengawasan dukungan administrasi dan


logistik yang diperlukan.

(4) Melaksanakan pengawasan dan melakukan


pengecekan terhadap sarana dan prasarana yang akan
digunakan.

d. Pengakhiran.

1) Tingkat Pusat (Mabesad).

a) Membuat laporan pelaksanaan pengawasan program dan


anggaran kegiatan latihan posko II.

b) Membuat laporan pelaksanaan pengawasan terhadap kegiatan


latihan posko II.

2) Tingkat Kotama.

a) Membuat laporan pelaksanaan pengawasan kegiatan latihan


posko II satuan tempur (Divisi, Brigade, Batalyon), atau satuan
kewilayahan (Korem dan Kodim).

b) Membuat laporan pelaksanaan pengawasan kegiatan


operasional latihan posko II satuan tempur (Divisi, Brigade, Batalyon),
atau satuan kewilayahan (Korem dan Kodim).
104
25. Pengendalian.

a. Perencanaan.

1) Pimpinan Umum Latihan. Menyiapkan personel tim pengendalian


terhadap seluruh rangkaian kegiatan penyelenggaraan Latihan Posko II
untuk mencapai tujuan dan sasaran Latihan Posko II yang telah ditetapkan.

2) Komandan Latihan. Menyiapkan personel tim pengendalian terhadap


pelaksanaan penyelenggaraan Latihan Posko II dari tahap perencanaan.
Dengan demikian Komandan Latihan mempunyai kewenangan dalam
mengatur penyelenggara latihan yang ada dibawahnya, yaitu terhadap unsur
Staf latihan dan unsur pendukung Latihan Posko II.

3) Wakil Komandan Latihan (Wadanlat).

a) Bersama Danlat merencanakan pengendalian Latihan Posko II


beserta Pa Stra, Pa Oyu, Pa Minlog dan Pa Litbang.

b) Bersama Danlat merencanakan pengendalian terhadap


referensi atau naskah latihan.

c) Membantu Danlat merencanakan pengendalian terhadap


penyelenggaraan latihan.

d) Membantu Danlat merencanakan pengendalian terhadap


Komando latihan.

b. Persiapan.

1) Pimpinan Umum Latihan. Menyiapkan personel tim pengendalian


terhadap seluruh rangkaian kegiatan penyelenggaraan Latihan Posko II
untuk mencapai tujuan dan sasaran Latihan Posko II yang telah ditetapkan.

2) Komandan Latihan. Menyiapkan personel tim pengendalian terhadap


pelaksanaan penyelenggaraan Latihan Posko II dari tahap perencanaan,
persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran. Dengan demikian Komandan
Latihan mempunyai kewenangan dalam mengatur penyelenggara latihan
yang ada dibawahnya, yaitu terhadap unsur Staf latihan dan unsur
pendukung Latihan Posko II.

3) Wakil Komandan Latihan (Wadanlat).

a) Bersama Danlat menyiapkan Latihan Posko II beserta Pa Stra,


Pa Oyu, Pa Minlog dan Pa Litbang.

b) Bersama Danlat menyiapkan terhadap referensi atau naskah


latihan.

c) Membantu Danlat menyiapkan pengendalian terhadap


penyelenggaraan latihan.
105
d) Membantu Danlat menyiapkan pengendalian terhadap
Komando latihan.

b. Pelaksanaan.

1) Pimpinan Umum Latihan (Pimumlat).

a) Pengendalian administrasi.

(1) Mengeluarkan Direktif Latihan.

(2) Menetapkan Rencana Garis Besar yang diajukan


Komandan Latihan.

(3) Membuat laporan evaluasi pelaksanaan latihan kepada


Komando Atas sesuai dengan waktu yang ditetapkan.

b) Pengendalian operasional.

(1) Memberikan penekanan tentang tujuan dan sasaran


latihan peta yang ingin dicapai dalam pelaksanaan latihan.

(2) Mengambil keputusan berhasil dan tidaknya


pelaksanaan Latihan Posko II pada saat evaluasi latihan.

(3) Pengendalian Teknis. Melaksanakan kegiatan langsung


kepada peserta latihan dengan cara mempengaruhi jalannya
kegiatan Latihan Posko II agar sesuai dengan Rencana
Latihan atau kebijakan pimpinan.

2) Komandan latihan.

a) Pengendalian administrasi.

(1) Atas dasar Rencana Garis Besar yang telah disetujui


Pimpinan Umum Latihan maka Komandan Latihan beserta
Staf latihan menyusun Naskah Latihan (buku I, IIA dan IIB)
secara rinci.

(2) Mengendalikan kegiatan staf latihan mulai dari tahap


perencanaan sampai dengan tahap pengakhiran.

(3) Membuat laporan pelaksanaan Latihan Posko II kepada


Pimumlat sesuai dengan waktu yang ditetapkan.

b) Pengendalian operasional.

(1) Menyampaikan tujuan dan sasaran latihan yang ingin


dicapai serta ketentuan dan aturan yang harus ditaati selama
pelaksanaan Latihan Posko II.

(2) Mengendalikan pejabat Wasdal pada saat pelemparan


Ramol yang diberikan kepada Pelaku.
106
(3) Pengendalian teknis. Memberikan briefing kepada
seluruh Staf latihan, pendukung dan Wasdal tentang
penyelenggaraan Latihan Posko II.

d. Pengakhiran.

1) Tingkat Pusat (Mabesad).

a) Membuat laporan pelaksanaan pengendalian latihan posko II


tingkat Brigade, Korem, Batalyon dan Kodim.

b) Membuat laporan pelaksanaan pengendalian pelaksanaan


program dan anggaran latihan posko II tingkat Brigade, Korem,
Batalyon dan Kodim.

2) Tingkat Kotama.

a) Kotama membuat laporan pelaksanaan pengendalian latihan


posko II tingkat Brigade, Korem, Batalyon dan Kodim.

b) Ir/Balakdam membuat laporan pelaksanaan pengendalian


operasional latihan posko II tingkat Brigade, Korem, Batalyon dan
Kodim.

3) Tingkat Pelaksana.

a) Pimpinan Umum Latihan. Membuat laporan pelaksanaan


pengendalian administrasi, operasional dan teknis terhadap seluruh
rangkaian kegiatan penyelenggaraan Latihan Posko II.

b) Komandan Latihan. Membuat laporan pelaksanaan


pengendalian administrasi, operasional dan teknis terhadap seluruh
rangkaian kegiatan penyelenggaraan Latihan Posko II.
107

BAB VI
PENUTUP

26. Keberhasilan. Disiplin yang dilaksanakan oleh para pembina latihan dan
pengguna dalam mempedomani ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam Petunjuk
Teknis tentang Latihan Posko II akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
pembinaan latihan TNI AD.

27. Penyempurnaan. Hal-hal yang dirasakan perlu untuk penyempurnaan petunjuk


ini, akibat adanya perkembangan agar disarankan kepada Kasad melalui Komandan
Kodiklat TNI AD.

a.n. Kepala Staf Angkatan Darat


Dankodiklat
Autentikasi u.b.
Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat, Dirlat,

tertanda

Erry Herman, M.P.A. Bambang Busono


Brigadir Jenderal TNI Brigadir Jenderal TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Sublampiran A
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran Keputusan Kasad
Nomor Skep/476/VI/2017
Tanggal 12 Juni 2017

PENGERTIAN

1. Dinamika latihan. Dinamika latihan adalah kegiatan pelaksanaan latihan, disusun


dan dikembangkan dengan penciptaan rangkaian kejadian dalam suatu situasi yang
dipraanggapkan untuk mencapai sasaran latihan.

2. Fasilitas. Fasilitas adalah segala kemudahan untuk bertempat tinggal maupun


sarana kebutuhan pelaksanaan tugas meliputi bangunan-bangunan fisik baik berada di
darat, dipantai ataupun dikapal yang berupa gudang-gudang, bengkel-bengkel, peralatan
reparasi alat pelayanan khusus (spesial Handling equipment), kontrol besar, bangunan
besar untuk pemeliharaan, bantuan untuk sistem/peralatan.

3. Fasilitas Komando. Fasilitas Komando adalah fasilitas yang digunakan untuk


melaksanakan komando dan pengendalian bagi semua satuan yang berada di bawah
komandonya.

4. Geladi Posko II. Geladi Posko II adalah suatu metoda latihan taktis tanpa
pasukan dimana diberikan serangkaian keadaan dan kejadian yang sambung
menyambung. Pada setiap keadaan dan kejadian mengandung persoalan yang harus
dipecahkan dan meminta keputusan, rencana, perintah dan tindakan dari pelaku yang
berperan sebagai Komandan, Staf dan unsur Pelayan Markas satuan yang dilatih.

5. Keadaan Umum (Kaum). Keadaan umum adalah suatu cerita perumpamaan


dalam rangka skenario latihan yang memberikan gambaran mengenai keadaan dan
kondisi umum, kegiatan dan kekuatan kedua belah pihak yang berhadapan dari satuan
yang dimainkan termasuk medan dan cuaca agar para Komandan dan Staf yang dilatih
memulai bekerja dalam konteks setting strategis yang diinginkan agar tujuan latihan
tercapai.

6. Keadaan Khusus (Kasus). Keadaan khusus adalah cerita perumpamaan


lanjutan yang lebih terperinci dan langsung menyangkut tugas komando satu tingkat lebih
tinggi dari satuan yang dilatih dengan maksud memberikan data untuk perkiraan dan
perencanaan operasi satuan yang dilatih.

7. Kendali Tunda. Kendali tunda adalah badan yang mengatur lalu lintas berita
antara pelaku tingkat atas dengan pelaku tingkat bawah untuk kepentingan pengendalian
derap latihan.

8. Klasifikasi. Klasifikasi adalah penyusunan bersistem dalam kelompok atau


golongan menurut kaidah atau standar yang ditetapkan.

9. Klasifikasi Biasa. Klasifikasi biasa adalah klasifikasi tulisan dinas yang isinya
tidak perlu pengamanan khusus, tetapi tidak berarti bahwa isi tulisan dinas dapat
disampaikan kepada yang tidak berhak mengetahuinya.
109

10. Klasifikasi Rahasia. Klasifikasi rahasia adalah klasifikasi tulisan dinas yang
isinya keterangan dan dokumen yang berkaitan dengan pertahanan negara, jika disiarkan
secara tidak sah dan/atau jatuh pada tangan yang tidak berhak, dapat membahayakan
pertahanan negara, menyebabkan kerugian besar bagi kepentingan dan kredibilitas
negara, atau yang akan sangat menguntungkan bagi suatu negara asing.

11. Komando Latihan. Komando latihan adalah suatu komando yang terdiri dari
Komandan dan Staf beserta badan-badan pelayanannya yang merupakan susunan
organisasi untuk menyelenggarakan latihan bagi satuan TNI AD dalam rangka
memberikan kemampuan khusus kepada satuan yang bersangkutan.

12. Operasional. Operasional adalah segala usaha, kegiatan dan tindakan yang
dilakukan secara fisik yang terpimpin dan terarah pada suatu tujuan tertentu.

13. Pengendali. Pengendali adalah seseorang atau kelompok personel yang


ditunjuk untuk mengatur, mengarahkan dan menuntun dalam batas-batas tertentu
sehingga pelaksanaan latihan dapat dipelihara, guna mencapai tujuan latihan.

14. Pengendali Atas. Pengendali atas adalah staf yang bertindak sebagai komando
atasan dari satuan yang dilatih, yang memberikan perintah/informasi dan menerima
laporan dari satuan yang bersangkutan.

15. Pengendali Samping. Pengendali samping adalah staf yang mewakili tetangga
yang memiliki fungsi operasional dan administrasi.

16. Pengendali Bawah. Pengendali bawah adalah staf yang mewakili komando
bawahan setingkat di bawah satuan yang dilatih, meliputi aktivitas yang berasal dari
semua satuan bawahan diberikan oleh mereka yang mencakup aktivitas operasional dan
administrasi.

17. Penyelenggaraan Latihan. Penyelenggaraan latihan adalah penerapan


praktis dari suatu metode latihan yang dimulai dari perencanaan sampai dengan
pengakhiran guna menjamin terselenggaranya latihan secara tepat untuk mencapai tujuan
dan sasaran latihan yang diharapkan.

18. Penilai. Penilai adalah personel yang memiliki tugas untuk membuat penilaian
terhadap objek penilaian melalui data dan fakta yang diperoleh dari objek penilaian
sebagai bahan untuk menentukan penialaian.

19. Posko. Posko adalah suatu tempat yang dibuat untuk dapat mengendalikan
kegiatan dalam operasi taktis yang dipimpin oleh komandan disertai beberapa perwira staf
dan badan-badan pelayanan.

20. Petunjuk. Petunjuk adalah:

a. Sebagai Pedoman. Suatu tulisan resmi yang memuat cara melaksanakan


hal/kegiatan tertentu yang bersifat detail dan teknis.

b. Sebagai Pengertian. Pedoman atau rujukan yang berisikan urutan


langkah-langkah atau tahapan-tahapan kegiatan, ketentuan-ketentuan atau
110

prosedur yang harus ditaati/dipatuhi dan tidak terkait langsung dengan pengerahan
kekuatan dalam rangka perang/operasi (OMP dan OMSP).

21. Petunjuk Teknis (Juknis). Petunjuk Teknis (Juknis) adalah petunjuk yang
memuat penjelasan tentang tata cara teknik pelaksanaan, tindakan-tindakan yang
terperinci mengenai suatu topik, kegiatan atau pekerjaan dalam rangka pembinaan salah
satu fungsi TNI AD.

22. Prosedur. Prosedur adalah tata cara kerja, cara pelaksanaan, menurut tata tertib
atau kegiatan yang meliputi penentuan tujuan, kedudukan, bentuk susunan dan struktur
organisasi, pembagian kekuasaan, tanggung jawab, tugas kewajiban dan hubungan kerja.

23. Simulasi. Simulasi adalah menirukan suatu keadaan, perlengkapan atau kegiatan
untuk kepentingan latihan oleh karena keadaan, perlengkapan atau kegiatan
sesungguhnya tidak dapat/mungkin diadakan.

24. Sistem. Sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan
sehingga membentuk suatu totalitas.

25. Taktis. Taktis adalah suatu bagian dari ilmu pertempuran yang mempelajari,
mengolah, penggunaan satuan dan senjata untuk melakukan kegiatan militer yang
ditentukan dalam strategi militer.

26. Teknis. Teknis adalah cara pelaksanaan suatu tindakan, khususnya secara
terperinci dilakukan oleh pasukan atau para Komandan dalam pelaksanaan tugas militer.
Teknis khususnya adalah tata cara penggunaan perlengkapan dan personel.

27. Waktu Asumsi. Waktu asumsi adalah waktu yang dipraanggapkan berlakunya
suatu peristiwa didalam skenario latihan.

28. Waktu Sesungguhnya. Waktu sesungguhnya adalah waktu sebenarnya pada


saat latihan diselenggarakan.

29. Waktu Tunda. Waktu tunda adalah Waktu yang dipraanggapkan, diperlukan
untuk sesuatu kegiatan.

30. Wasit. Wasit adalah seseorang atau kelompok personel yang ditunjuk untuk
memutuskan dan menghakimi suatu kejadian dalam latihan posko sesuai skenario dan
peraturan permainan yang telah ditentukan.

31. Wasit Daerah. Wasit daerah adalah seseorang atau kelompok personel yang
ditunjuk untuk menilai semua faktor yang berhubungan langsung dengan tindakan pelaku
di daerah-derah yang dijadikan chek point pelaku dalam melaksanakan operasi dan
mengambil keputusan sebagai hasil tindakan tersebut.

32. Wasit Satuan. Wasit satuan adalah seseorang atau kelompok personel yang
ditunjuk untuk mengadakan pencatatan, penilaian, tanggapan dan pengarahan terhadap
pelaksanaan operasi/tindakan taktis dari para pelaku yang dilatih
111

33. Wasit Netral. Wasit netral adalah seseorang pada sistem perwasitan yang bisa
memberikan keputusan pada suatu permasalahan dimana permasalahan tersebut tidak
bisa diputuskan oleh wasit satuan atau wasit daerah.

a.n. Kepala Staf Angkatan Darat


Dankodiklat
u.b.
Autentikasi
Dirlat,
Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat,

tertanda

Erry Herman, M.P.A. Bambang Busono


Brigadir Jenderal TNI Brigadir Jenderal TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Sublampiran B
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran Keputusan Kasad
Nomor Kep/476/VI/ 2017
Tanggal 12 Juni 2017

SKEMA ALIRAN PENYUSUNAN


PETUNJUK TEKNIS TENTANG LATIHAN POSKO II

JUKMIN
tentang
PENYELENGGARAAN LATIHAN

JUKNIS
tentang
LATIHAN POSKO II

a.n. Kepala Staf Angkatan Darat


Dankodiklat
u.b.
Autentikasi
Dirlat,
Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat,

tertanda

Erry Herman, M.P.A. Bambang Busono


Brigadir Jenderal TNI Brigadir Jenderal TNI
113

TENTARA NASIONAL INDONESIA Sublampiran C


MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran Keputusan Kasad
Nomor Kep/476/VI/2017
Tanggal 12 Juni 2017

PROSES PENYELENGGARAAN LATIHAN POSKO II

PROGLAT TNI AD

MEMPELAJARI PROGLAT

REN/PROGLAT KOTAMA KEGIATAN


PENDAHULUAN

JUK CAN PANG/DAN

KIR LAT

KEP KONSEP LAT

PRINSIAP MEMPELAJARI DIREKTIF DIREKTIF LAT


KPD PELAKU KPD P’GARA

PEMBENTUKAN SPL

JUKCAN KPD SPL


TAHAP
PERENCANAAN
MEMBUAT RGB
114

PAPARAN - I

PEMBENTUKAN KOLAT KEGIATAN


LANJUTAN

MENYUSUN NASKAH

PAPARAN - II

PRIN PELAK LAT

MENYEMPURNAKAN
NASKAH

DISTRIBUSI NASKAH

BRIF TAR/LATDAL

BRIEFING PELAKU

TAHAP
PERSIAPAN
PENYIAPAN TEMPAT
LATIHAN

PEMERIKSAAN AKHIR
115

PEMBUKAAN

TAHAP PELAKSANAAN LAT


PELAKSANAAN

PENUTUPAN

PULKET/ DATA

RAPAT NIS WASDAL

TAHAP
PENGAKHIRAN KIR GANTI RUGI

KAJI ULANG

SUSUN LAPORAN

DISTRIBUSI LAPORAN

a.n. Kepala Staf Angkatan Darat


Dankodiklat
Autentikasi u.b.
Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat, Dirlat,

tertanda

Erry Herman, M.P.A. Bambang Busono


Brigadir Jenderal TNI Brigadir Jenderal TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Sublampiran D
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran Keputusan Kasad
Nomor Kep/476/VI/2017
Tanggal 12 Juni 2017

DAFTAR CONTOH FORMAT NASKAH LATIHAN POSKO II

CONTOH
URAIAN KET LAMP HAL
NOMOR
1 2 3 4 5

BUKU I
1. Sampul Buku I Naskah Latihan Contoh 1 119
2. Format Rencana Latihan Isi Naskah Contoh 2 120
3. Penjelasan Renlat Lampiran Renlat Contoh 3 122
4. Format Skenario Latihan Lampiran Renlat Contoh 4 125
5. Penjelasan Skenario Latihan Lampiran Renlat Contoh 5 126
6. Format Rencana Operasi Latihan Lampiran Renlat Contoh 6 128
7. Penjelasan Rencana Operasi Latihan Lampiran Renlat Contoh 7 129
8. Format Diagram Rencana Operasi Lampiran Renlat Contoh 8 130
Latihan
9. Penjelasan Diagram Rencana Operasi Lampiran Renlat Contoh 9 131
Latihan
10. Cara menghitung perbandingan waktu Lampiran Renlat Contoh 10 133
Diagram ROL
11. Format Ramalan Operasi Latihan Lampiran Renlat Contoh 11 139
12. Penjelasan Ramalan Operasi Latihan Lampiran Renlat Contoh 12 140
13. Format jawaban Persoalan Lampiran Renlat Contoh 13 141
14. Petunjuk Khusus Wasit dan Pengendali Lampiran Renlat Contoh 14 142
15. Format Ringkasan Kegiatan Wasit dan Lampiran Renlat Contoh 15 144
Pengendali
16. Keharusan dan Larangan Wasit Lampiran Renlat Contoh16 145
17. Format Jadwal Kegiatan Wasit dan Lampiran Renlat Contoh 17 146
Pengendali
18 Format Buku Harian Wasit dan Lampiran Renlat Contoh 18 147
Pengendali
19 Jaring Komunikasi Wasdal Lampiran Renlat Contoh 19 148
20 Format Petunjuk Penilaian Lampiran Renlat Contoh 20 149
117

1 2 3 4 5

21. Contoh Checklist penilaian Lampiran Renlat Contoh 20.a 150


mekanisme kegiatan pelaku s.d 20.u
22. Format Laporan Wasit dan Lampiran Renlat Contoh 21 192
Pengendali

BUKU IIA
23. Sampul Buku II A Naskah Latihan Contoh 22 193
24. Lembaran Pendahuluan Isi Naskah Contoh 22.a 194
28 Keadaan Umum Isi Naskah Contoh 23 197
29. Penjelasan Keadaan Umum Isi Naskah Contoh 24 198
30. Format Keadaan Khusus Isi Naskah Contoh 25 200
31. Penjelasan Keadaan Khusus Isi Naskah Contoh 26 201
32. Format Analisa Daerah Operasi Isi Naskah Contoh 27 203
33. Ringkasan Intelijen Isi Naskah Contoh 28 205
34. Format Susunan Bertempur Musuh Isi Naskah Contoh 29 206
35. Format Ikhtisar Kejadian Isi Naskah Contoh 30 207
36. Format Data Pasukan Sendiri Isi Naskah Contoh 31 208
37. Checklist Saran dan tanggapan Isi Naskah Contoh 32 209
Pelaku

BUKU II B
38. Sampul Buku II B Naskah Latihan Contoh 33 212
39. Format Petunjuk Latihan Isi Naskah Contoh 33.a 213
40. Penjelasan Petunjuk Latihan Isi Naskah Contoh 34 215
41. Format Komando Pengendalian Lampiran Juklat Contoh 35 217
Latihan
42. Struktur Organisasi Lampiran Juklat Contoh 36 218
43. Jadwal Latihan Lampiran Juklat Contoh 37 221
44. Petunjuk Perhubungan Lampiran Juklat Contoh 38 222
45. Format Petunjuk Tata tertib Lampiran Juklat Contoh 39 224
46. Format Petunjuk Keamanan Lampiran Juklat Contoh 40 226
47. Format Petunjuk Bantuan Lampiran Juklat Contoh 41 227
Administrasi
48. Format Prosedur Tetap Latihan Lampiran Juklat Contoh 42 228
49. Format Petunjuk tentang Naskah Lampiran Juklat Contoh 43 229
50. Daftar Distribusi Naskah Latihan Lampiran Juklat Contoh 44 230
118

1 2 3 4 5

PRODUK KOMANDAN DAN STAF


51. Analisa Tugas Pokok (ATP) Contoh 45 231
52. Petunjuk Perencanaan Contoh 46 233
53. Perintah Persiapan Contoh 47 236
54. Perkiraan Intelijen Contoh 48 238
55. Perkiraan Operasi Contoh 49 240
56. Perkiraan Personel Contoh 50 242
57. Perkiraan Logistik Contoh 51 245
58. Perkiraan Teritorial Contoh 52 248
59. KEP/KUO Contoh 53 250
60. Perintah Operasi Contoh 54 253
61. Perkiraan Cepat Contoh 55 255
62. Perkiraan Cepat Komandan Contoh 56 257
63. Rencana Sementara Komandan Contoh 57 260

LAIN-LAIN
64. Peta induk Contoh 58 263
65. Peta Situasi Contoh 59 264
66. Peta Operasi Contoh 60 265
67. Peta Administrasi Contoh 61 266
68. Peta Logistik Contoh 62 267
69. Peta Teritorial Contoh 63 268
70. Denah Posko Latihan ( Kolat) Contoh 64 269
71. Denah Ruang Briefing Contoh 65 270
72. Denah Ruang Wasdal Contoh 66 271
73. Denah Ruang Posko Pelaku Dim/Brig/ Contoh 67 272
Men/Rem/Div
74. Denah Posko Pelaku Batalyon Contoh 68 273
75. Denah Ruang Olah Yudha Pelaku Contoh 69 274
76. Denah Puskorbantem tingkat Divisi Contoh 70 275
77. Denah Puskorbantem tingkat Batalyon Contoh 71 276
78. Denah Posko Dahanud Contoh 72 277

a.n. Kepala Staf Angkatan Darat


Dankodiklat
Autentikasi u.b.
Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat, Dirlat,

tertanda

Erry Herman, M.P.A. Bambang Busono


Brigadir Jenderal TNI Brigadir Jenderal TNI
119

Contoh : 1 (Format sampul Buku I)

KOPSTUK

LAMBANG SATUAN
DARI
MARKAS KOMANDO LATIHAN

RENCANA LATIHAN POSKO II

(NAMA LATIHAN)
.............................................

BUKU I

Tempat, Tgl /Bln/Thn


120
Contoh : 2 (Format Rencana Latihan)
...................................
KOMANDO LATIHAN
Kode Naskah
RENCANA LATIHAN
............................................................................................

Penunjukan. Peta :
Kedar :
Tahun :
Lembaran :

Daerah waktu.

1. Dasar.

2. Tujuan Latihan.

3. Sasaran Latihan.

4. Pelajaran yang ingin dikembangkan.

5. Ruang Lingkup.

6. Macam, Metode, Sifat, dan Tingkat Latihan.


a. Macam :
b. Metode :
c. Sifat :
d. Tingkat :

7. Ringkasan Cerita Latihan.


a. Tema Latihan.
b. Daerah Latihan.
c. Persoalan yang ditanyakan.
d. Waktu Latihan.
e. Gerakan Kedua belah Pihak.
f. Susunan Kekuatan.
g. Imbangan Daya Tempur.
121
8. Lain-lain.

Dibuat di ………………
pada tanggal, ……… 20….

Komandan Latihan,

Nama
Lampiran: Pangkat/Korps/NRP

1. Skenario latihan
2. Diagram rencana operasi latihan
3. Rencana operasi latihan (ROL)
4. Ramalan informasi latihan (RIL)
5. Ramalan operasi latihan (Ramol)
6. Jawaban persoalan
7. Petunjuk khusus Wasdal
8. Petunjuk penilaian (Juklai)
9. Petunjuk perhubungan (Jukhub)
10. Checklist penilaian
11. Lain-lain sesuai kebutuhan
122
Contoh : 3 (Penjelasan Rencana Latihan)

RENCANA LATIHAN

1. Pengertian. Suatu rencana latihan satuan tingkat Batalyon ke atas yang memuat
rencana garis besar penyelenggaraan latihan meliputi dasar, tujuan, pelajaran yang ingin
dikembangkan, ruang lingkup, macam, sifat, ringkasan cerita latihan dan hal-hal yang
berhubungan dengan penyelenggaraan latihan.

2. Bentuk.

a. Bagian Kepala.

1) Klasifikasi. Cantumkan klasifikasi rahasia dan ditulis di tengah-


tengah atas dan bawah pada halaman pertama dan terakhir dengan huruf
kapital pada buku I.

2) Kopstuk. Tulis pada bagian kiri atas baris pertama atas nama
satuan penanggung jawab, baris kedua ditulis Komando Latihan dengan
menggunakan huruf kapital.

3) Judul. Tulis judul latihan dan petunjuk latihan di tengah-tengah


dengan huruf kapital.

b. Bagian Isi.

1) Penunjukan. Cantumkan tentang peta, kedar, tahun dan lembar peta


yang digunakan.

2) Dasar. Memuat ketetapan/keputusan, direktif maupun kebijaksanaan


yang melandasi diselenggarakannya latihan.

3) Tujuan latihan. Merupakan rumusan tentang tujuan


diselenggarakannya latihan (memberi, meningkatkan, memelihara dan
menguji).

4) Sasaran Latihan. Merupakan rumusan suatu kualifikasi atau tingkat


kemampuan yang ingin dicapai dalam penyelenggaraan suatu latihan.

5) Materi Latihan. Merupakan materi latihan yang akan dilatihkan sesuai


dengan direktif latihan.

6) Pelajaran yang ingin dikembangkan. Yaitu pelajaran apa yang perlu


dikembangkan dari materi latihan yang akan dilatihkan.

7) Ruang lingkup. Cantumkan Ruang lingkup yang merupakan muatan


pokok naskah latihan.

8) Macam, sifat, metode dan tingkat latihan.

a) Macam. Salah satu atau kedua-duanya dari latihan taktis


tanpa pasukan atau latihan taktis dengan pasukan.
123
b) Sifat. Memuat salah satu sifat latihan yaitu satu pihak atau
dua pihak dikendalikan, satu pihak atau dua pihak tidak dikendalikan.

c) Metode. Sesuai dengan metode latihan yang akan


dilaksanakan.

d) Tingkat. Sesuai dengan tingkat satuan pelaku yang


dilatihkan.

9) Ringkasan cerita latihan.

a) Tema. Menurut tema latihan yang ada dalam rencana garis


besar (RGB).

b) Daerah Latihan. Daerah yang akan digunakan untuk latihan.

c) Persoalan yang ditanyakan. Persoalan yang akan


disampaikan kepada pelaku sesuai rencana informasi latihan yang
dibuat.

d) Waktu. Waktu yang dipraanggapkan untuk peristiwa di dalam


skenario latihan meliputi waktu asumsi dan waktu sebenarnya.

e) Gerakan kedua belah pihak. Yaitu gerakan masing-masing


pihak yang dipraanggapkan.

f) Susunan kekuatan.

(1) Musuh. Gerakan musuh sebelum, sesaat dan


perkiraan gerakan berikutnya.

(2) Pasukan sendiri. Gerakan pasukan sendiri yang


direncanakan.

g) Imbangan daya tempur. Imbangan daya tempur pasukan


sendiri dihadapkan dengan daya tempur musuh.

10) Lain-lain. Tentang petunjuk-petunjuk yang belum tercantum dalam


rencana latihan.

c. Bagian Penutup.

1) Tempat, tanggal, Nama, Pangkat, Korps serta NRP Komandan


Latihan, dicantumkan dibagian kanan bawah.

2) Lampiran berisi.
a) Skenario latihan.
b) ROL.
c) Diagram ROL.
d) Ramol.
e) Jawaban persoalan.
124
f) Petunjuk khusus Wasdal.
g) Petunjuk penilaian.
h) Laporan Wasdal.
i) Administrasi dan Logistik.
j) Petunjuk Perhubungan.
k) Lain-lain sesuai kebutuhan.

3) Distribusi. Kepada siapa pendistribusiannya.


125
Contoh : 4 (Format Skenario Latihan)

.................................. Lampiran 1(Skenario Latihan) pada


KOMANDO LATIHAN Rencana Latihan …………TA 20…

Kode Naskah

JUDUL LATIHAN
………………………………………
…………………

SKENARIO LATIHAN

Penunjukan. Peta :
Kedar :
Tahun :
Lembaran :

Daerah Waktu:

1. Pemeran Latihan.

2. Latar Belakang.
a. Setting strategis.
b. Rencana setting taktis.

3. Pelaksanaan Latihan.
a. Babak I.
b. Babak II.

Dikeluarkan di .......................
pada tanggal .................... 20...

Komandan Latihan,

Nama
Lampiran: Pangkat/Korps/NRP

- Skenario bergambar
126
Contoh : 5 (Penjelasan Skenario Latihan)

SKENARIO LATIHAN

1. Pengertian. Skenario latihan adalah cerita ringkas kedua belah pihak yang
berhadapan sejak awal sampai akhir dari suatu latihan, sesuai tingkatan Komando yang
dimainkan. Di dalam skenario dimuat pula pedoman dasar untuk membuat persoalan
serta jawaban yang diperlukan pada tiap-tiap tahap. Skenario dibuat secara tertulis, untuk
mempermudah pengendalian biasanya dibuat skenario bergambar. Skenario latihan
memuat pemeran latihan, latar belakang setting strategis, rencana setting taktis dan
pelaksanaan latihan.

2. Bentuk.

a. Bagian Kepala.

1) Kopstuk. Tulis pada bagian kiri atas baris pertama (atas) nama
satuan penanggung jawab, baris kedua ditulis Komando Latihan dengan
menggunakan huruf kapital.

2) Kode Naskah. Cantumkan kode dari naskah yang dibuat.

3) Judul. Tulis skenario latihan dan petunjuk latihan di tengah-tengah


huruf kapital.

b. Bagian Isi/Inti.

1) Penunjukan. Cantumkan tentang peta, kedar, tahun dan lembaran


peta yang digunakan.

2) Pemeran Latihan.

a) Musuh. Pemeran musuh dalam latihan.

b) Pasukan sendiri. Pemeran pasukan sendiri dalam latihan.

3) Latar belakang setting strategis. Suatu keadaan yang disebabkan


oleh disposisi, komposisi dan kekuatan musuh/lawan sehingga
menyebabkan satuan dua tingkat di atas satuan pelaku melaksanakan
operasi dan berakhir dengan rencana/perintah dari satuan tersebut. Dalam
latihan tingkat satuan kecil (Kompi dan Peleton) tidak perlu menyantumkan
“Latar belakang setting strategis” cukup memberikan gambaran keadaan
taktis satuan dua tingkat baik musuh maupun pasukan sendiri.

4) Rencana setting taktis. Suatu keadaan yang disebabkan oleh


disposisi, komposisi dan kekuatan musuh/lawan sehingga menyebabkan
satuan satu tingkat di atas satuan pelaku melaksanakan operasi dan
berakhir dengan rencana/perintah dari satuan tersebut.

5) Pelaksanaan Latihan.

a) Babak - I.
127
(1) Gerakan. Menjelaskan gerakan operasi pasukan
sendiri maupun gerakan musuh yang berhadapan langsung
pada babak pertama.

(2) Persoalan. Pelemparan persoalan secara terperinci


(sampai akhir latihan sesuai dengan pentahapannya).

b) Babak - II.

(1) Gerakan. Menjelaskan gerakan operasi pasukan


sendiri maupun gerakan musuh yang berhadapan langsung
sebagai kelanjutan dari babak pertama.

(2) Persoalan. Pelemparan persoalan secara terperinci


(sampai akhir latihan sesuai dengan pentahapannya).

c. Bagian Penutup.

1) Nama, Pangkat, Korps serta NRP Komandan Latihan. Cantumkan di


bagian kanan bawah.

2) Lampiran skenario bergambar.

3) Distribusi. Kepada siapa didistribusikan.


128

Contoh : 6 (Format Rencana Operasi Latihan)

.................................. Lampiran 2 (Rencana Operasi Latihan) pada


KOMANDO LATIHAN Rencana Latihan ……...……………TA 20…

JUDUL LATIHAN Kode Naskah


………………………………………
RENCANA OPERASI LATIHAN

WAKTU PERMASALAHAN/ KEGIATAN


NO TAHAP/FASE SITUASI DAN KONDISI DALAM CERITA PERSOALAN WASDAL KET
PERUMPAMAAN SESUNGGUHNYA UNTUK PELAKU PELAKU
1 2 3 4 5 6 7 8

1 PERSIAPAN 1. Keadaan Umum.


LATIHAN a. Lawan.
b. Pasukan Sendiri
2. Keadaan Khusus.
a. Lawan.
b. Pasukan Sendiri.
2 TAHAP 3. Keadaan Khusus Lanjutan 1. -Melaksanakan
PERENCANAAN proshub
a. Lawan.
OPERASI b. Pasukan Sendiri.
3 TAHAP 4. Keadaan Khusus Lanjutan 2. Kirpat
DINAMIKA a. Lawan.
b. Pasukan Sendiri.
4 TAHAP 5. Keadaan Khusus Lanjutan 3 Laporan Operasi
KONSOLIDASI a. Lawan.
b. Pasukan Sendiri.

Komandan Latihan,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
129

Contoh : 7 (Penjelasan Rencana Operasi Latihan)

RENCANA OPERASI LATIHAN

1. Pengertian. Rencana operasi latihan adalah suatu program untuk memberikan


gambaran secara garis besar tentang bagaimana suatu latihan itu dikendalikan.
Isi rencana operasi latihan memuat susunan persoalan pada tiap tahap, perincian waktu
pada tiap tahap, tindakan yang diharapkan dari para pelaku dan cara wasit dan pengendali
mempengaruhi tindakan pelaku. Rencana operasi latihan lebih terinci dibandingkan
rencana latihan dan menjadi pegangan dasar dalam memuat ramalan operasi latihan atau
rencana informasi latihan.

2. Bentuk.

a. Bagian Kepala.

1) Kopstuk. Tulis pada bagian kiri atas baris pertama (atas) nama satuan
penanggung jawab, baris kedua ditulis Komando Latihan dengan
menggunakan huruf kapital.

2) Kode Naskah. Cantumkan kode dari naskah yang dibuat.

3) Judul. Tulis judul rencana operasi latihan di tengah-tengah dengan


huruf kapital.

b. Bagian Isi/Inti.

1) Nomor/Tahap. Merupakan urutan tahap rencana operasi latihan.

2) Tanggal dan Waktu. Cantumkan tentang tanggal dan waktu yang akan
dipraanggapkan maupun sesungguhnya.

3) Situasi dan Kondisi dalam cerita. Cerita tentang situasi dan kondisi
operasi dalam latihan.

4) Persoalan. Persoalan berbentuk permasalahan yang dilemparkan


kepada pelaku.

5) Kegiatan Wasdal/Pelaku. Merupakan kegiatan Wasdal/Pelaku yang


diharapkan oleh Komando Latihan.

6) Keterangan. Keterangan yang diperlukan untuk memperjelas rencana


operasi latihan.

c. Bagian Penutup. Tempat Mako, Tanggal dan Waktu pembuatan serta


Nama, Pangkat, Korps serta NRP Komandan Latihan, dicantumkan dibagian kanan
bawah.
130

Contoh : 8 (Format Diagram Rencana Operasi Latihan)

.................................. Lampiran 3 (Diagram Rencana Operasi Latihan)


KOMANDO LATIHAN pada Rencana Latihan …………….……TA 20…
Kode Naskah
JUDUL LATIHAN
……………………………………………….
…………………
DIAGRAM RENCANA OPERASI LATIHAN

Tahap/fase Perencanaan operasi Pelaksanaan Operasi Keterangan


Situasi kegiatan Musuh mencairkan diri dalam masyarakat Musuh makin sempit
musuh/Lawan (kekuatan fisik , logistik dan bantuan masyarakat setempat) ruang geraknya
RIL RIL RIL RIL
Kegiatan Wasdal No….. s.d. …. No….. s.d. …. No….. s.d. …. No….. s.d. ….
Latihan selesai
Latihan Briefing Dst. Sesuai skenario Dst
dibuka Danbrig

W .........
040800 4 – 5 Januari 2016
a Sesungguhnya ......
k 010800 .........
t Dst 051600
u Asumsi

Latihan Menerima Brief Danyon ATP Jukcan Kir Staf Dst sesuai
Kegiatan Pelaku
dibuka Brief Kpd Staf Danyon Skenario

Produk Pelaku ATP tertulis diserahkan ke Kir Staf Dst


Kolat tertulis

Tempat, Tgl, Bulan, Thn


Komandan Latihan,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
131

Contoh : 9 (Penjelasan Diagram Rencana Operasi Latihan)

DIAGRAM RENCANA OPERASI LATIHAN

1. Pengertian. Diagram rencana operasi latihan adalah suatu perencanaan kegiatan


sebagai alat kendali Wasdal terhadap pelaku mulai dari latihan dibuka sampai latihan
selesai, dibuat dalam bentuk diagram yang berisi tahap/fase kegiatan musuh, kegiatan
Wasdal, waktu perumpamaan dan sesungguhnya, kegiatan pelaku.

2. Bentuk.

a. Bagian Kepala.

1) Kopstuk. Tulis pada bagian kiri atas baris pertama (atas) nama satuan
penanggung jawab, baris kedua ditulis Komando Latihan dengan
menggunakan huruf kapital.

2) Kode Naskah. Cantumkan kode naskah dibagian kanan atas.

3) Judul. Tertulis judul diagram rencana operasi latihan, nama latihan,


ditulis ditengah-tengah dengan huruf kapital.

b. Bagian Isi/Inti.

1) Tahap/fase.

a) Perencanaan Operasi.

b) Pelaksanaan Operasi.

c) Keterangan.

2) Situasi kegiatan musuh.


a) Situasi kegiatan musuh dalam perencanaan operasi. Sebutkan
kekuatan, gerakan, logistiknya serta rencana gerakan yang akan
dilaksanakan.

b) Situasi kegiatan musuh dalam pelaksanaan operasi. Sebutkan


situasi dan gerakan musuh setelah ada perlawanan.

3) Kegiatan Wasdal.

a) Penyampaian ROL pendahuluan. Dimulai dari latihan dibuka


sampai briefing komandan satuan satu tingkat di atas pelaku dengan
mencantumkan nomor ROL.
132

b) Penyampaian ROL menentukan. Dimulai dari selesai menerima


briefing sampai dengan petunjuk perencanaan (JUKCAN) Komandan
satuan pelaku.

c) Penyampaian ROL tambahan. Dimulai dari selesai


penyampaian petunjuk penyampaian (JUKCAN) komandan satuan
pelaku dan seterusnya sesuai skenario latihan.

d) Penyampaian RIL dinamika. Sesuai skenario latihan.

4) Waktu. Berisi waktu sesungguhnya dan waktu yang dipraanggapkan


(perumpamaan) dimulai dari latihan dibuka sampai dengan latihan selesai.

5) Kegiatan pelaku. Berisi kegiatan pelaku mulai latihan dibuka, menerima


briefing dan seterusnya sesuai skenario sampai latihan selesai maupun
produk yang dihasilkan untuk diserahkan ke Komando Latihan.

c. Bagian Akhir/Penutup. Cantumkan Nama, Pangkat, Korps serta NRP


Komandan Latihan. Cantumkan dibagian kanan bawah.
133

Contoh : 10 (Cara menghitung perbandingan waktu pada Diagram ROL)

Diketahui :
- Darmil mulai 100600 MEI 201B
- Taklimat Pangdam III/Slw pada 010600 MEI 201B
- Pelaku Yonif 312 /KH

- Tugas pokok BRIGIF melaksanakan operasi lawan insurjensi mulai 100600 MEI
201B selama 4 bulan di wilayah Sukabumi dalam rangka mengembalikan stabilitas
keamanan di Wilayah JABAR, beralih ke operasi selanjutnya atas perintah.

- Waktu latihan 11 s.d. 13 oktober 2017,


Ditanyakan:
- Kapan PO Danbrigif
- kapan PO Danyonif 312/KH
- Buat garis besar Diagram ROL.

Jawab :

Mencari Kapan PO Danbrigif


• TERIMA PO PANGKOOPS : PD 010600 MEI 201B
• HARI “H” JAM “J” : PD 100600 MEI 201B (BERLAKUNYA DARMIL)
• WAKTU YG TERSEDIA DR PO SD JAM J : 9 HARI
• PERENC OPS DANBRIGIF 1/3 X 9 HR : 3 HARI
• PERENC OPS DANSATWAH 2/3 X 9 HR : 6 HARI
• PO DANBRIGIF SELESAI : 010600 MEI 201B + 3 HR = 040600 MEI 201B
• PO DANBRIGIF MULAI : 040600 MEI 201B - 2 JAM = 040400 MEI 201B

Mencari Kapan PO Danyonif


• TERIMA PO DANBRIGIF : PD 040600 MEI 201B
• HARI “H” JAM “J” : PD 100600 MEI 201B (BERLAKUNYA DARMIL)
• WAKTU YG TERSEDIA DR PO SD JAM J : 6 HARI
• PERENC OPS DANYON 1/3 X 6 HR : 2 HARI
• PERENC OPS DANSATWAH 2/3 X 6 HR : 4 HARI
• PO DANYON SELESAI : 040600 MEI 201B + 2 HR = 060600 MEI 201B
• PO DANYON MULAI : 060600 MEI 201B – 2 JAM = 060400 MEI 201B
134

Membuat garis besar diagram ROL

Tentukan waktu Hari H s.d. H+2 berapa jam efektif latihan diperhitungkan waktu untuk
Briefing pembukaan latihan, Kaji ulang dan Briefing penutupan latihan
Hari H tanggal 11 Okt 2017, Briefing pembukaan latihan
pukul 08.00 s.d 08.30, 08.30 – 09.00 persiapan latihan dan
latihan dimulai Pukul 09.00 s.d. 17.00
Hari H+1, tanggal 12 Okt 2017, latihan dimulai Pukul 08.00 s.d. 16.00
Hari H+2, tanggal 11 Okt 2017, latihan dimulai Pukul 08.00 s.d. 16.00, kaji ulang
dilanjutkan briefing penutupan latihan pukul 16.00 s.d 17.30
Buat kesepakatan untuk kegiatan yang berlaku I : I berapa lama agar realistis seperti
taklimat /PO Danbrigif, Jukcan, paparan Kirstaf, Kep/KUO, PO Danyon.

RUMUS : WS = WS - WT
WA = WA - WT

Menghitung waktu Asumsi dan waktu sebenarnya untuk Tahap Perencanaan


Operasi.

TAHAP PERENCANAAN OPS


1 2
• TERIMA PO DANBRIGIF :PD 040600 MEI 201B
• SELESAI PO DANBRIGIF :PD 040800 MEI 201B
WAKTU
ASUMSI • TERIMA PO DANYONIF :PD 060400 MEI 201B
( WA ) • SELESAI PO DANYONIF :PD 060600 MEI 201B
• WAKTU ASUMSI RENC OPS :2 HR (2 X 24 JAM : 48 JAM)

• TERIMA PO DANBRIGIF :PD 110800 OKT 2016


• SELESAI PO DANBRIGIF : PD 111000 OKT 2016
• TERIMA PO DANYONIF :PD 121400 OKT 2016
WAKTU
SEBENARNYA • SELESAI PO DANYONIF :PD 121600 OKT 2016
( WS ) • WKT SEBENARNYA PERENC OPS:
Hari H, 09.00-17.00 = 8 jam
Hari H+1, 08.00-16.00 = 8 jam
135

Hari H dan (H+1) (2 X 8) = 16 Jam

JMLH WKT TERPAKAI GIAT 1 BANDING 1 :


• TERIMA PO : 2 JAM
• JUKCAN & PRINT SIAP : 1 JAM
• PAP KIR STAF : 2 JAM 8 JAM
PERHITUNGAN
PERBANDINGAN • KEP/KUO : 1 JAM
WAKTU • SAMPAIKAN PO : 2 JAM
WKT ASUMSI = 48 - 8 Jam = 40 Jam = 5
WKT SEBENARNYA = 16 - 8 Jam = 8 Jam = 1
JADI PERBANDINGAN WAKTU WS : WA = 1:5

Hitung waktu Asumsi dan waktu sebenarnya untuk Tahap Pelaksanaan Operasi

• HARI “H+2”, JAM “J” : PD 100600 MEI 201B


(BERLAKUNYA DARMIL)
TAHAP • WKT MULAI HARI”H+2” JAM”J” S.D THP LOKALISIR & 2
PELAKS OPS JAM THP CUR : 3 BULAN 2 JAM jadi : 100600 MEI + 3 BLN +
(DINAMIKA OPS) 2 JAM
(Mei 21 hr + Jun 30 hr + Jul 31hr + Agu 9 hr + 2 JAM) = 91 hr
2JAM  = PD 090800 AGU 201B

TAHAP DINAMIKA OPS

• HARI H+2, JAM J : PD 100600 MEI 201B


WAKTU • TAHAP CUR SELESAI : PD 090800 AGU 201B
ASUMSI • (Tahap Cur dihitung 2 jam karena kegiatan 1 :1)
( WA ) • WAKTU ASUMSI OPS : 91hr + 2 JAM (122 hr X 24
• JAM = 2184 JAM + 2 JAM = 2186)

WAKTU • HARI H JAM J : PD 130800 OKT 2016


SEBENARNYA • OPS TAHAP CUR SELESAI : PD 131600 OKT 2016
( WS ) • WAKTU SEBENARNYA OPS : 08.00 SD 16.00 = 8 JAM
136

JMLH WKT TERPAKAI GIAT 1 BANDING 1 :


• SERKIM : 2 JAM
PERHITUNGAN
WKT ASUMSI : 2186 - 2 JAM = 2184 JAM = 364
PERBANDINGAN
WKT SBNRNYA : 8 - 2 JAM = 6 JAM = 1
WAKTU
PERBANDINGAN WAKTU WS : WA = 1 : 364

Hitung secara manual atau menggunakan program hitung waktu untuk menentukan
WS dan WA setiap kegiatan perencanaan operasi dan pelaksanaan operasi secara garis
besar.

TEKNIK MENGISI DIAGRAM ROL

Dalam membuat cerita skenario latihan Posko II secara umum yang perlu diperbuat
terlebih dahulu adalah bagaimana memanajemen waktu agar berjalan sesuai arah jalan
cerita dan realistis aliran waktunya,

a. Tentukan terlebih dahulu waktu Darmil berlaku ( Jam “J”), kapan disampaikan
presiden,beri tenggang waktu yang realistis untuk Tingkat Pang TNI s.d. Pangkoops,
Dansektor/Dan Brigif beri PO.

b. Tentukan pola pembagian jarak waktu (seperti penjelasan diatas) setelah


dibagi 3  2/3nya habis dibagi 3 hitungan ini berlaku bila operasi dilakukan selama
Tahap pembersihan. Tetapi bila operasi penghancuran cukup ditentukan Kapan
atasan beri PO dan jarak waktu sampai jam”J” ops penghancuran, disini cukup jarak
waktu yang habis dibagi 3.

c. Perlu diingat bila ops penghancuran, perencanaan ops dilakukan setelah


Darmil (Jam J) diberlakukan, tetapi bila operasi tahap pembersihan (berjalan selama
empat bulan) dilakukan sebelum waktu Darmil lihat gambar :

Ops tahap pembersihan

Perenc
Perenc OPS Pelaks Ops
Ops hari P’siap Ops
hari H Hari H+2
H+1
JAM J
2/3 wkt Dan berlaku 4 bulan
1/3 wkt Dan bawahan DARMI 1 - 1 - 1 - 1
L pisah, giring, lokalisir & cur
Tidak
Proshub Dinamika simpur
digambarkan
137

Ops Penghancuran
Perenc Perenc
Pelaks Ops
Ops Ops hari P’siap Ops
Ops Hari H+2
hari H H+1
satuan PO Cur dr
JAM J Waktu
kawan Dansat 2/3 wkt Dan
berlaku ditentukan
Pisah, atas 1/3 wkt Dan bawahan
DARMIL Dansat Atas
giring,
(mis: 15 hr)
Lokalisir
Tidak Dinamika
Proshub
digambarkan simpur

d. Perlu diperhatikan penentuan waktu pisah, giring, lokalisir & cur pada tahap
pembersihan selalu dijadikan patokan khususnya untuk PO penghancuran, pada saat
disampaikan PO kondisi sudah masuk tahap lokalisir termasuk lamanya waktu ops
penghancuran jangan sampai melebihi patokan waktu tahap penghancuran.

e. Langkah selanjutnya masukan waktu asumsi dan sebenarnya setiap kegiatan


perenc ops dan pelaks ops baik yang 1:1 maupun 1 : WA.

f. Bila pada saat memasukan WS dan WA dirasakan waktu asumsinya kurang


realistis dikaitkan dengan kegiatan yang dilaksanakan lihat ilustrasi dibawah ini :

JMLH WKT TERPAKAI GIAT 1 BANDING 1 :


• TERIMA PO : 2 JAM
• JUKCAN & PRINT SIAP : 1 JAM
• PAP KIR STAF : 2 JAM 8 JAM
• KEP/KUO : 1 JAM
• SAMPAIKAN PO : 2 JAM
WKT ASUMSI = 48 – 8 Jam = 40 Jam = 5
WKT SEBENARNYA = 16 – 8 Jam = 8 Jam = 1
JADI PERBANDINGAN WAKTU WS : WA = 1:5

221800
222000 230100 230200 232200 240000 240100 241600 241800

1:1 1:5 1:1 1:5 1:1 1:1 1:5 1:1


2 1 1 4 2 1 3 2
PO
SUN PAP SUN
DAN ATP JUKCAN KEP/KUO PO
KIR KIR PO
BRIGIF
Waktu yang warna merah dianggap tidak realistis !, ingat bahwa 1:1 = 8 jam
dan 1: 5 = 8 jam yang boleh dirubah jumlah rentang waktu kegiatan adalah waktu
138

asumsi (1:5) tetapi jangan sampai jumlah waktunya jadi berubah harus tetap 8 jam,
lihat perubahan rentang waktu (warna merah) dibawah ini.

221800 222000 230600 230700 232200 240000 240730 240830 241600 241800

1:1 1:5 1:1 1:5 1:1 1:5 1:1 1:5 1:1


2 2 1 3 2 1, 1 1,30’ 2
30’
PO SUN
SUN PAP SUN
DAN ATP JUKCAN KEP/ KEP/KUO PO
KIR KIR PO
BRIGIF KUO

Proses mengakali perubahan rentang waktu pada tahap dinamika pada


dasarnya sama, akan tetapi bila tidak didapat perubahan yang sesuai keinginan SPL
bisa dengan cara merubah waktu keluarnya RIL misalkan dari per 10 menit menjadi
per 5 menit atau per 6 menit
139

Contoh : 11 (Format Ramalan Operasi Latihan)


Lampiran 5 (Ramalan Operasi Latihan) pada
....................................
Rencana Latihan ……………………TA. 20…
KOMANDO LATIHAN

Kode Naskah
JUDUL LATIHAN
………………………………………
RAMALAN OPERASI LATIHAN
(RAMOL)

WAKTU
KEMUNGKINAN TINDAKAN
NO SITUASI TINDAKAN WASIT KET
SESUNG TINDAKAN PELAKU BULSI
ASUMSI
GUHNYA
1 2 3 4 5 6 7
1. 091600 011300 Dua kemungkinan Wasit wajib
AGU 201B JUNI 2017 Cara bertindak : melaporkan
Masuk BT. 1. Masuk BT dengan Siap di tempat. Wasit memonitor setiap
teknik yang benar. tindakan
pelaku
2. Masuk BT dengan Mengganggu Wasit lapor ke kepada
teknik dengan tidak dengan pengendali dan Pengendali
benar tembakan pengendali
perintahkan Bulsi
untuk mengganggu

Catatan : Ramol dibuat untuk semua unit dalam melaksanakan


latihan yang berbeda materi.
Dibuat di ………………….
Pada tanggal ….…………. 20….
Komandan Latihan,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
140

Contoh : 12 (Penjelasan Ramalan Operasi Latihan)

RAMALAN OPERASI LATIHAN

1. Pengertian. Ramalan operasi latihan adalah suatu format yang berisi tentang
kejadian-kejadian untuk keseluruhan latihan secara garis besar meliputi tanggal waktu
kejadian, kemungkinan tindakan pelaku dan kemungkinan tindakan wasit. Ramalan
operasi latihan merupakan dasar bagi staf latihan untuk mengendalikan suatu latihan.

2. Bentuk.

a. Bagian Kepala.

1) Kopstuk. Tulis pada bagian kiri atas baris pertama (atas) nama
satuan penanggung jawab, baris kedua ditulis Komando Latihan dengan
menggunakan huruf kapital .

2) Kode Naskah. Cantumkan kode naskah dikanan atas.

3) Judul. Nama Latihan, jenis latihan, ditulis ditengah-tengah


dengan huruf kapital.

b. Bagian Isi/Inti.

1) Nomor. Nomor urut Ramalan Operasi Latihan.


2) Tanggal/waktu. Cantumkan tanggal dan waktu kejadian.
3) Situasi. Berisi kejadian dari musuh.
4) Tindakan pelaku. Kemungkinan tindakan pelaku yang
dilaksanakan.
5) Tindakan wasit. Kemungkinan tindakan wasit yang dilaksanakan.
6) Keterangan. Berisi keterangan yang diperlukan dalam
mendukung isi dari Ramalan Operasi Latihan.

c. Bagian Akhir/Penutup. Tempat Mako, Tanggal, Waktu pembentukan


dan Nama, Pangkat, Korps serta NRP Komandan Latihan, cantumkan di bagian
kanan bawah.
141

Contoh : 13 (Format Jawaban Persoalan)


...................................
KOMANDO LATIHAN Lampiran 6 (Jawaban Persoalan) pada
Rencana Latihan ……….……TA 20…

Kode Naskah

JUDUL LATIHAN
………………………………………
…………………

JAWABAN PERSOALAN

Komandan Latihan,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
142

Contoh : 14 (Format Petunjuk Khusus Wasdal)

................................... Lampiran 7 (Petunjuk Khusus Wasdal) pada


KOMANDO LATIHAN Rencana Latihan ………….….……TA 20…

Kode Naskah

JUDUL LATIHAN
………………………………………
PETUNJUK KHUSUS WASIT DAN PENGENDALI
1. Umum.

2. Organisasi.

3. Tugas dan Tanggung Jawab.


a. Ketua Wasdal.
b. Wakil Ketua Wasdal.
c. Sekretaris Wasdal.
d. Wasit.
e. Wasit Ahli/Kecabangan.
f. Pengendali.
g. Pengawas ruangan.

4. Jadwal Kegiatan.

5. Tempat.

6. Informasi dan Instruksi Koordinasi.

7. Laporan.

8. Kurir, Komunikasi dan Angkutan.

a. Kurir ( Caraka ).
b. Komunikasi.
c. ……………..
143

9. Lain-Lain.
Dibuat di ……………….
pada tanggal, …………... 20…

Komandan Latihan,

Nama
Sublampiran: Pangkat/Korps/NRP

1. Struktur Organisasi Wasdal


2. Ringkasan Kegiatan Wasdal
3. Keharusan dan Larangan
4. Buku Harian Wasdal
5. Buku Laporan Wasdal
6. (Jaring Komunikasi Radio Wasdal)
144

Contoh : 15 (Format Ringkasan Kegiatan Wasdal)

................................... Sublampiran 2 (Ringkasan kegiatan Wasdal) pada


KOMANDO LATIHAN Lampiran 7 Rencana Latihan …………..…TA 20…

Kode Naskah

JUDUL LATIHAN
………………………………………

RINGKASAN KEGIATAN WASDAL

1. Tujuan.

2. Sistem.

3. Tugas Wasit dan Pengendali.

4. Petunjuk untuk Wasit dan Pengendali.

5. Mekanisme Perwasdalan.

6. Buku Harian Wasit dan Pengendali.

7. Kesimpulan.

8. Laporan.

Dibuat di …………………
pada tanggal, …………….. 20…

Komandan Latihan,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
145

Contoh : 16 (Format Keharusan dan Larangan Wasdal)

................................... Sublampiran 3 (Keharusan dan Larangan Wasdal)


KOMANDO LATIHAN pada Lampiran 7 Rencana Latihan …...…..TA 20…

Kode Naskah

JUDUL LATIHAN
………………………………………
…………………

KEHARUSAN DAN LARANGAN WASDAL

1. Keharusan.

a. Wasit.

b. Pengendali.

2. Larangan.

Dibuat di …………………
pada tanggal, ………….… 20..

Komandan Latihan,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
146

Contoh : 17 (Format Jadwal Kegiatan Wasdal)

................................... Sublampiran 4 (Jadwal Kegiatan Wasdal) pada


KOMANDO LATIHAN Lampiran 7 Rencana Latihan ….……. ..TA 20…

Kode Naskah

JUDUL LATIHAN
………………………………………
…………………

JADWAL KEGIATAN WASDAL

TANGGAL WAKTU
NO KEGIATAN KET
TANGGAL JAM
1 2 3 4 5

Dibuat di ………………….
pada tanggal, ……………… 20…

Komandan Latihan,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
147

Contoh : 18 (Format Buku Harian Wasdal)

................................... Sublampiran 5 (Buku Harian Wasdal) pada


KOMANDO LATIHAN Lampiran 7 Rencana Latihan ...…..TA 20…

Kode Naskah

JUDUL LATIHAN
………………………………………
…………………

BUKU HARIAN WASIT DAN PENGENDALI


TANGGAL ........... S.D TANGGAL ............

CATATAN TERHADAP
NO TANGGAL JAM SITUASI / PERSOALAN
TINDAKAN PELAKU

Dibuat di ………………….
pada tanggal, …..………….. 20….

Komandan Latihan,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
148

Contoh : 19 (Jaring Komunikasi Wasdal)

................................... Sublampiran 6 (Jaring Komunikasi Wasdal) pada


KOMANDO LATIHAN Lampiran 7 Rencana Latihan .…..........…TA 20…

Kode Naskah

JUDUL LATIHAN
………………………………………
…………………

JARING KOMUNIKASI WASDAL

DALWAH DALPING DIRLAT WADIRLAT DALTAS

DANYON
PA STAF STRA
WADANYON
PA STAF OYU
PASI – 1/INTEL
PA STAF LITBANG
PASI – 2/OPS
SENTRAL
PA STAF MINLOG
PASI – 3 /PERS
DANDENMA
PASI – 4 /LOG
DOKTER
DOKTER YON

KAWASDAL WAKA WASDAL

Komandan Latihan,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
149

Contoh : 20 (Format Petunjuk Penilaian)

................................... Lampiran 8 (Petunjuk Penilaian) pada


KOMANDO LATIHAN Rencana Latihan ………..…...TA 20…

Kode Naskah

JUDUL LATIHAN
………………………………………
…………………

PETUNJUK PENILAIAN

1. Umum.

2. Tujuan.

3. Tugas dan Tanggung Jawab.

a. Kawasdal / Penilai.
b. Penilaian Kegiatan Pelaku.
c. Penilaian hasil karya.

4. Tata cara Penilaian.

5. Keharusan-Keharusan.

6. Larangan.

7. Instruksi dan Pencatatan.

8. Komunikasi.

9. Lain-lain.

Dibuat di ………………..
pada tanggal, ………….... 20….

Komandan Latihan,

Nama
Subsublampiran: Pangkat/Korps/NRP

- Checklist penilaian kegiatan


150

KOPSTUK Contoh 20.a checklist Komandan

JUDUL LATIHAN
………………………………………………………………………..
…………………………….

CHECKLIST PENILAIAN KEGIATAN KOMANDAN

NAMA : …………………………………………….
JABATAN/NRP : …………………………………………….
JABATAN : ……………………………………………..

PELAKSANAAN KUALITAS
NO MACAM KEGIATAN KET
YA TIDAK INDEX NYATA
1 2 3 4 5 6 7
1. Apakah Komandan menghadiri briefing 3
tepat pada waktunya?

2. Apakah Komandan membawa Pa Staf 3


saat briefing ?

3. Apakah Komandan memberikan 2


perintah/petunjuk kepada Wadan
sewaktu akan meninggalkan posko?

4. Apakah Komandan berusaha untuk 3


mengerti apa isi briefing dan
mengajukan pertanyaan apa isi
briefing?

5. Apakah Komandan melakukan 2


koordinasi dengan Sat tetangga pada
saat setelah menerima briefing ?

6. Apakah Komandan meminta 4


penjelasan keterangan dari Staf dan
sat-sat BP sebelum menganalisa tugas
pokok?

7. Apakah Komandan memberikan Jukcan 4


tepat pada waktunya?

8. Apakah isi Jukcan Komandan dapat 5


dimengerti oleh Pa Staf dan mencakup
semua aspek operasi yang akan
dilakukan ?
151

1 2 3 4 5 6 7
9. Apakah Komandan menentukan waktu 4
Kirka Staf sampai ke tangan Dan ?

10. Apakah isi Jukcan Komandan dapat 5


dipakai sebagai dasar untuk
dikembangkan oleh stafnya dalam
membuat Kirka ?

11. Apakah Komandan memberikan 5


perintah persiapan kepada sat-sat
bawah ?

12. Apakah Komandan mengikuti 5


perkembangan yang terjadi di
daerahnya/di satuan atas maupun di
satuan bawah/samping ?

13. Apakah Komandan mempelajari saran- 5


saran Staf melalui Kirka staf masing-
masing ?

14. Apakah Komandan membuat Kirka ? 6

15. Apakah Komandan dalam membuat 4


keputusan memperhatikan saran-saran
dari pasukannya ?

16. Apakah Komandan memberikan KUO 4


tepat pada waktunya dan apakah isi
KUO sudah bisa sebagai dasar untuk
Staf membuat konsep prin
operasionalnya ?

17. Apakah Komandan menentukan waktu 4


kapan PO akan ditandatangani oleh
Dan ?

18. Apakah Komandan memberikan cukup 4


waktu kepada staf untuk membuat
konsep PO ?

19. Apakah Komandan mengatur/ 4


merencanakan penggunaan waktu dan
waktu tersebut memberikan keleluasaan
bagi Satwahnya ?
152

1 2 3 4 5 6 7
20. Apakah Komandan dapat 4
menandatangani PO tepat pada
waktunya ?

21. Apakah Komandan mengadakan 4


pengawasan satuan Bawah Perintah-
nya ?

22. Apakah Komandan dapat mengatasi 8


perkembangan situasi yang terjadi
selama pelaksanaan operasi ?

23. Apakah Komandan dalam membuat 3


Kirka cepat :
a. Meminta saran kepada staf ?
b. Bertindak sendiri tidak menghirau-
kan saran-saran Pa Staf ?

24. Apakah Komandan memberikan 3


petunjuk yang berguna bagi Pa Stafnya
untuk kelancaran keberhasilan tugas ?

JUMLAH 100

Keterangan :
Konversi harga nilai kemampuan (pengetahuan dan keterampilan).
a. 85 - 100 : Mahir dan menguasai.
b. 75 - 84,9 : Mampu dan memahami.
c. 65 - 74,9 : Dapat dan mengerti.
d. 40 - 64,9 : Dapat terbatas dan mengetahui.

Tempat, tanggal-bulan-tahun
Penilai,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
153

KOPSTUK Contoh 20.b checklist Wadan

JUDUL LATIHAN
………………………………………………………………………..
…………………………….

CHECKLIST PENILAIAN KEGIATAN WADAN

NAMA : …………………………………………….
JABATAN/NRP : …………………………………………….
JABATAN : ……………………………………………..

PELAKSANAAN KUALITAS
NO MACAM KEGIATAN KET
YA TIDAK INDEX NYATA
1 2 3 4 5 6 7
1. Apakah Wadan memimpin Pa Staf
pada saat Komandan menerima 8
Briefing ?

2. Apakah Wadan berusaha mengetahui


8
perkembangan situasi satuan ?

3. Apakah Wadan berusaha membantu


Komandan pada penyusunan analisa
8
tugas pokok dan petunjuk
perencanaan ?

4. Apakah Wadan mengarahkan perwira


staf dalam pembuatan kirka staf 10
masing-masing ?

5. Apakah Wadan berusaha agar Kirka


Staf dapat masuk pada Komandan 8
sesuai dengan petunjuk Komandan ?

6. Apakah Wadan menyerahkan semua


persoalan yang prinsip kepada
10
Komandan atau berusaha memberi
saran ?

7. Apakah Wadan berusaha membimbing


Staf agar dalam penyelesaian
tugasnya yang juga merupakan 10
kapasitas tanggung jawabnya sebagai
Wadan ?
154

1 2 3 4 5 6 7
8. Apakah Wadan berusaha membantu
Komandan pada dalam membuat 10
keputusan dan KUO ?

9. Apakah Wadan berusaha


mengkoordinir Prin Ops agar selesai 10
pada waktunya ?

10. Apakah Wadan berusaha membantu


dalam pengawasan terhadap satuan 8
bawah ?

11. Apakah Wadan loyal terhadap


10
keputusan Komandan ?

JUMLAH 100

Keterangan :
Konversi harga nilai kemampuan (pengetahuan dan keterampilan).
a. 85 - 100 : Mahir dan menguasai.
b. 75 - 84,9 : Mampu dan memahami.
c. 65 - 74,9 : Dapat dan mengerti.
d. 40 - 64,9 : Dapat terbatas dan mengetahui.

Tempat, tanggal-bulan-tahun
Penilai,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
155

KOPSTUK Contoh 20.c checklist Staf-1/Intel

JUDUL LATIHAN
………………………………………………………………………..
…………………………….

CHECKLIST PENILAIAN KEGIATAN STAF-1/INTEL

NAMA : …………………………………………….
JABATAN/NRP : …………………………………………….
JABATAN : ……………………………………………..

PELAKSANAAN KUALITAS
NO MACAM KEGIATAN KET
YA TIDAK INDEX NYATA
1 2 3 4 5 6 7
1 Apakah Pasi-1/Intel membuat 8
tabulasi data ?

2 Apakah Pasi-1/Intel membuat data 8


situasi?

3 Apakah Pasi-1/Intel berusaha 8


mencari keterangan-keterangan
melalui Sat atas, bawah maupun
samping ?

4 Apakah Pasi-1/Intel memberikan 8


info/keterangan dan menganalisa
tugas ?

5 Apakah Pasi-1/Intel berusaha 6


menggunakan badan-badan pengum-
pul keterangan yang ada di
kesatuannya ?

6 Apakah Pasi-1/Intel mempersiapkan : 5


a. Buku harian ?
b. Lembaran kerja ?
c. Peta-peta yang diperlukan ?

7 Apakah Pasi-1/Intel mengolah 6


keterangan yang diterimanya untuk
kepentingan Komandan ?
156

1 2 3 4 5 6 7
8 Apakah Pasi-1/Intel berusaha 7
memberikan keterangan-keterangan
yang diperlukan oleh Pa Staf lain
dalam rangka membuat Kirka?

9 Apakah Pasi-1/Intel memperhatikan 7


Minu Stafrenik dalam membuat
produk Staf ?

10 Apakah Pasi-1/Intel dapat 9


memberikan saran berupa Kirka Intel
tepat pada waktunya yang telah
ditentukan ?

11 Apakah Pasi-1/Intel mengikuti 8


perkembangan secara terus menerus
dan memberikan pada Komandan
dalam menghadapai situasi yang
kritis ?

12 Apakah Pasi-1/Intel loyal terhadap 7


keputusan Komandan ?

13 Apakah Pasi-1/Intel memberikan 7


keterangan tentang musuh pada Staf
2 dalam rangka membuat Prinops ?

14 Apakah Pasi-1/Intel ikut aktif 6


mengawasi pelaksanaan perintah
oleh satuan bawah ?

100

Keterangan :
Konversi harga nilai kemampuan (pengetahuan dan keterampilan).
a. 85 - 100 : Mahir dan menguasai.
b. 75 - 84,9 : Mampu dan memahami.
c. 65 - 74,9 : Dapat dan mengerti.
d. 40 - 64,9 : Dapat terbatas dan mengetahui.

Tempat, tanggal-bulan-tahun
Penilai,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
157

KOPSTUK Contoh 20.d checklist Staf-2/Ops

JUDUL LATIHAN
………………………………………………………………………..
…………………………….

CHECKLIST PENILAIAN KEGIATAN STAF-2/OPS

NAMA : …………………………………………….
JABATAN/NRP : …………………………………………….
JABATAN : ……………………………………………..

PELAKSANAAN KUALITAS
NO MACAM KEGIATAN KET
YA TIDAK INDEX NYATA
1 2 3 4 5 6 7
1 Apakah Pasi-2/Ops mempersiapkan : 3
a. Buku Harian ?
b. Lembaran kerja ?

2 Apakah Pasi-2/Ops mempersiapkan 4


peta Ops ?

3 Apakah Pasi-2/Ops memberikan 3


keterangan-keterangan yang diperlukan
dan menganalisa tugas ?

4 Apakah Pasi-2/Ops memberikan saran- 5


saran yang diperlukan keterangan
menerima briefing ?

5 Apakah Pasi-2/Ops berusaha untuk 4


mencari keterangan yang diperlukan
dari :
a. Sat atas ?
b. Sat samping ?
c. Sat bawah ?

6 Apakah Pasi-2/Ops mengadakan 4


koordinasi dengan Pa Staf lainnya guna
mencari keterangan-keterangan yang
diperlukan ?
158

1 2 3 4 5 6 7
7 Apakah Pasi-2/Ops mengerjakan dan 4
berusaha untuk mengerti atas petunjuk
atas petunjuk Jukcan yang diberikan
oleh Komandan?

8 Apakah Pasi-2/Ops berusaha 4


berkoordinasi dengan Pasi lainnya
sebelum mulai membuat Kirka Staf ?

9 Apakah Pasi-2/Ops berusaha 5


memberikan keterangan-keterangan
keadaan taktis sebelum Komandan
memberikan Jukcan ?

10 Apakah Pasi-2/Ops memberikan dan 4


dapat mengembangkan petunjuk-
petunjuk yang diperlukan oleh
Komandan ?

11 Apakah Pasi-2/Ops berusaha 5


menyampaikan Cara Bertindak dari
satuannya ?

12 Apakah Pasi-2/Ops dapat menyelesai- 7


kan Kirops tepat pada waktunya ?

13 Apakah Pasi-2/Ops terampil dalam 4


menangani masalah-masalah operasi
yang bersangkutan dengan fungsinya ?

14 Apakah Pasi-2/Ops dapat menerima 4


dan mengerti terhadap keputusan
Komandan ?

15 Apakah koordinasi dengan Pa Staf 6


lainnya di dalam menyelesaikan konsep
perintah operasi ?

16 Apakah Prinops dapat ditandatangani 6


oleh Komandan tepat pada waktunya ?

17 Apakah Pasi-2/Ops mengikuti perkem- 4


bangan situasi sewaktu terjadi dinamika
ops ?
159

1 2 3 4 5 6 7
18 Apakah Pasi-2/Ops berusaha 5
memberikan saran pada Komandan
pada situasi kritis ?

19 Apakah Pasi-2/Ops ikut mengawasi 4


pelaksanaan perintah Komandan oleh
satuan-satuan bawah ?

20 Apakah Pasi-2/Ops mengeplot semua 4


peristiwa ops pada peta operasi ?

21 Apakah Pasi-2/Ops memasukkan berita- 4


berita yang masuk pada buku harian
atau lembaran kerja Staf ?

22 Apakah Pasi-2/Ops membuat/ menyim- 4


pan/menyiapkan alat-alat pertolongan/
miniatur untuk mempermudah pengen-
dalian ops ?

23 Apakah Pasi-2/Ops memerlukan letak 3


umum untuk posko ?

100

Keterangan :
Konversi harga nilai kemampuan (pengetahuan dan keterampilan).
a. 85 - 100 : Mahir dan menguasai.
b. 75 - 84,9 : Mampu dan memahami.
c. 65 - 74,9 : Dapat dan mengerti.
d. 40 - 64,9 : Dapat terbatas dan mengetahui.

Tempat, tanggal-bulan-tahun
Penilai,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
160

KOPSTUK Contoh 20.e checklist Staf-3/Pers

JUDUL LATIHAN
………………………………………………………………………..
…………………………….

CHECKLIST PENILAIAN KEGIATAN STAF - 3

NAMA : …………………………………………….
JABATAN/NRP : …………………………………………….
JABATAN : ……………………………………………..

PELAKSANAAN KUALITAS
NO MACAM KEGIATAN KET
YA TIDAK INDEX NYATA
1 2 3 4 5 6 7
1 Apakah Pasi 3/Pers melakukan kegiatan 5
untuk menyiapkan mempersiapkan :
a. Buku Harian ?
b. Lembaran kerja ?
c. Blanko-blanko administrasi lainnya ?

2 Mencatat semua berita yang diterima ? 5

3 Menyampaikan berita tersebut : 5


a. Semua pada Komandan ?
b. Pada alamat jurnal kesatuan ?

4 Memasukkan semua peristiwa pada 5


buku harian dalam jurnal kesatuan ?

5 Memberi saran-saran sebelum dan 6


menganalisa ?

6 Mencari keterangan dari : 5


a. Satuan atas ?
b. Satuan samping ?
c. Satuan bawah ?

7 Apakah Pasi 3/Pers mengikuti 5


perkembangan keadaan personel
kesatuannya ?

8 Apakah mendaftarkan kekuatan Pers 4


dan kesatuan satuan yang membantu ?

9 Apakah Pasi 3/Pers berusaha mengerti 4


terhadap Jukcan Komandan ?
161

1 2 3 4 5 6 7
10 Apakah dapat mengembangkan Jukcan 6
Dan yang bersangkutan dengan bidang
tugasnya ?
11 Apakah mengadakan koordinasi dengan 5
Staf lainnya sebelum memberikan
Kirpers ?
12 Apakah berusaha memberikan 6
keterangan-keterangan tentang keada-
an personel kepada Staf lainnya ?
13 Dapat mengembangkan petunjuk- 6
petunjuk Komandan yang bersangkutan
dengan bidangnya ?
14 Apakah berusaha menyampaikan saran 7
berupa Kirpers tepat pada waktunya
yang telah ditentukan oleh Komandan ?
15 Apakah berusaha memberikan saran 6
yang diperlukan dan dalam mengambil
keputusan dan menyampaikan KOU ?
16 Apakah Pasi 3/Pers membantu 5
melengkapi Kirops ?
17 Apakah ikut mengawasi pelaksanaan 5
perintah Dan oleh satuan-satuannya ?
18 Apakah Pasi 3/Pers dapat menanggapi 5
senmua persoalan (Ops) yang
menyangkut dengan bidang tugasnya ?
19 Apakah Pasi 3/Pers yang menentukan 5
kedudukan pasti posko ?
100
Keterangan :
Konversi harga nilai kemampuan (pengetahuan dan keterampilan).
a. 85 - 100 : Mahir dan menguasai.
b. 75 - 84,9 : Mampu dan memahami.
c. 65 - 74,9 : Dapat dan mengerti.
d. 40 - 64,9 : Dapat terbatas dan mengetahui.
Tempat, tanggal-bulan-tahun
Penilai,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
162

KOPSTUK Contoh 20.f checklist Staf-4/Log

JUDUL LATIHAN
………………………………………………………………………..
…………………………….

CHECKLIST PENILAIAN KEGIATAN STAF - 4

NAMA : …………………………………………….
JABATAN/NRP : …………………………………………….
JABATAN : ……………………………………………..

PELAKSANAAN KUALITAS
NO MACAM KEGIATAN KET
YA TIDAK INDEX NYATA
1 2 3 4 5 6 7
1 Apakah Pasi-4/Log mengerjakan 6
sebagai berikut :
a. Menyiapkan Buku Harian?
b. Menyiapkan Lembaran kerja ?
c. Menyiapkan peta-peta?

2 Mencatat berita sesuai bidangnya 7


pada buku harian, lembaran kerja
dan mengolah berita tersebut yang
diterima ?

3 Apakah Pasi-4/Log mencari keterang- 8


an-keterangan dari:
a. Satuan atas?
b. Satuan samping?
c. Satuan bawah?

4 Apakah memberikan saran kepada 8


Dan sebelum Komandan meng-
analisa tugas?

5 Apakahn Pasi-4/Log mengikuti 8


perkembangan keadaan logistik di
kesatuannya ?

6 Apakah berusaha mengerti akan isi 6


Jukcan Komandan?

7 Apakah Pasi-4/Log dapat mengem- 7


bangkan Jukcan Komandan dengan
bidang tugas ?
163

1 2 3 4 5 6 7
8 Apakah Pasi-4/Log mengadakan 6
koordinasi dengan Staf lainnya
sebelum membuat Kirka?

9 Apakah Pasi-4/Log berusaha 8


memberikan keterangan tentang
logistik Staf lainnya?

10 Apakah Pasi-4/Log dapat menyam- 8


paikan saran berupa Kirka tepat pada
waktunya?

11 Apakah Pasi-4/Log membantu Staf-2 6


(Ops) untuk melengkapi prinops
(Banmin) ?

12 Apakah berusaha memberikan 7


keterangan pada saat Komandan
menghadapi situasi yang kritis ?

13 Apakah Pasi-4/Log ikut mengawasi 7


pelaksanaan perintah Komandan
oleh satuan bawah?

14 Apakah Pasi-4/Log dapat 8


memecahkan masalah yang
bersangkutan dengan bidang
tugasnya (pengungsian dan bekal
ulang) ?

100

Keterangan :
Konversi harga nilai kemampuan (pengetahuan dan keterampilan).
a. 85 - 100 : Mahir dan menguasai.
b. 75 - 84,9 : Mampu dan memahami.
c. 65 - 74,9 : Dapat dan mengerti.
d. 40 - 64,9 : Dapat terbatas dan mengetahui.
Tempat, tanggal-bulan-tahun
Penilai,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
164

KOPSTUK Contoh 20.g checklist Dankima

JUDUL LATIHAN
………………………………………………………………………..
…………………………….

CHECKLIST PENILAIAN KEGIATAN DANKIMA


NAMA : …………………………………………….
JABATAN/NRP : …………………………………………….
JABATAN : ……………………………………………..

PELAKSANAAN KUALITAS
NO TAHAP GIAT TINDAKAN YANG DIHARAPKAN KET
YA TIDAK INDEX NYATA
1 2 3 4 5 6 7 8
25. Perencanaan a. Dankima akan menerima 3
perintah persiapan dari
Danyon.
1) Dankima.
a) Menyerahkan tugasnya
kepada Perwira tertua.
b) Menyempaikan situasi
umum yang diketahui.
c) Menjelaskan tempat
penerimaan perintah
persiapan.
d) Memerintahkan untuk 10
melanjutkan persiapan
di Pos Kout.
e) Memerintahkan untuk
menyiapkan pasukan.
f) Menuju ke TB sesuai
perintah Danyon.
2) Satuan-satuan.
a) Mengadakan pengecek-
an terakhir personel dan
materiil.
b) Menyelenggarakan
tindakan keamanan.
c) Mengdakan kerja sama
dengan satuan lain.
d) Menyempurnakan
samaran.
b. Setelah Dankima menerima
perintah/PO.
1) Melaksanakan P3.
a) Membuat rencana
sementara sesuai tugas
dan Pulket.
165

1 2 3 4 5 6 7 8
(1) Rencana penem-
patan pasukan,
instansi Posko.
(2) Rencana evakuasi.
(3) Rencana adminis-
trasi.
(4) Rencana penempat-
an dapur.
b) Mengatur tentang :
(1) Koordinasi dengan
perwira staf/Danki/
Dansat lain.
(2) Pemindahan pasuk-
an meliputi tempat
dan susunan Posko.
(3) Rencana Tai.
(a) Waktu dan tem-
pat.
(b) Rute gerakan.
(4) Memberikan perin- 15
tah persiapan.
c) Melaksanakan Tai.
(1) Pengikut.
(2) Obyek Tai.
(a) Kedudukan
pasukan dan
susunan insta-
lasi.
(b) Penempatan
dapur.
d) Menyempurnakan ren-
cana sementara.
e) Mengeluarkan perintah.
f) Melaksanakan
pengawasan.
2) Pengorganisasian.
a) Penyusunan daerah dan
Pam satuan.
b) Penyusunan instalasi
Posko.
c) Menyusun penempatan
seksi-seksi yang ada di
Kima.
166

1 2 3 4 5 6 7 8
3) Mengadakan pengecekan
terakhir.
4) Melaporkan kesiapan
satuan.
c. Satuan-satuan.
1) Mengadakan pengecekan
personel dan materiil.
2) Menerima dan membagi
perbekalan.
3) Mengadakan kerja sama 10
dengan satuan lain.
4) Menyelenggarakan tindak-
an keamanan.
26. Pelaksanaan a. Koordinasi dengan satuan lain
dalam Yon.
b. Mendistribusikan bekal ulang
sesuai Juk Danyon.
c. Melaksanakan tugas evaluasi.
d. Mengumpulkan barang-barang 20
yang rusak dan mendistribusi-
kan gantinya.
e. Mengawasi satuan-satuan
dalam kompinya.
27. Dah Posko a. Menentukan letak umum
Posko.
b. Menentukan susunan Posko.
c. ikut mengatur instalasi Posko.
d. menentukan penempatan
dapur.
e. Mengawasi pelaksanaan 25
kompinya /satuannya.
f. Menempatkan kedudukan
satuan yang ada di kompinya.
28. Pertahanan a. Mengawasi satuan-satuan yang
Sementara ada di kompinya.
b. Mengadakan koordinasi
dengan perwra staf, Dankima
dan Dansat lainnya.
c. Rencana Administrasi.
167

1 2 3 4 5 6 7 8
d. Pengecekan bekal yang masih 20
ada dalam rangka menunjang
kebutuhan Yon.

JUMLAH 100

Keterangan :
Konversi harga nilai kemampuan (pengetahuan dan keterampilan).
a. 85 - 100 : Mahir dan menguasai.
b. 75 - 84,9 : Mampu dan memahami.
c. 65 - 74,9 : Dapat dan mengerti.
d. 40 - 64,9 : Dapat terbatas dan mengetahui.

Tempat, tanggal-bulan-tahun
Penilai,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
168

KOPSTUK Contoh 20.h checklist Dantonkes

JUDUL LATIHAN
………………………………………………………………………..
…………………………….
CHECKLIST PENILAIAN KEGIATAN DANTONKES
NAMA : …………………………………………….
JABATAN/NRP : …………………………………………….
JABATAN : ……………………………………………..
PELAKSANAAN KUALITAS
NO MACAM KEGIATAN KET
YA TIDAK INDEX NYATA
1 2 3 4 5 6 7
1 Apakah Dantonkes bertanggung 14
jawab mengenai :
a. Disiplin ?
b. Tatib ?
c. Urdal kepada Dankima ?
2 Apakah Dantonkes menjalankan 14
pekerjaan di bawah pimpinan dan
pengawasan Pa Staf coordinator ?
3 Apakah dalam penyelenggaraan 14
fingsi kesehatan sudah sesuai
dengan prosedur yang ada ?
4 Bila tidak ada kegiatan khusus, 14
apakah Dantonkes tetap mengikuti
kegiatan Kima?
5 Apakah Dantonkes dapat 14
dikerahkan oleh Dankima menjadi
Sat Pam atau Sat Cadangan?
6 Apakah Danton Kes ikut mengawasi 14
pelaksanaan perintah Dankima
kepada anggota bawahannya?
7 Apakah Dantonkes dapat 16
menanggapi semua persoalan yang
menyangkut tanggung jawabnya?
100
Keterangan :
Konversi harga nilai kemampuan (pengetahuan dan keterampilan).
a. 85 - 100 : Mahir dan menguasai.
b. 75 - 84,9 : Mampu dan memahami.
c. 65 - 74,9 : Dapat dan mengerti.
d. 40 - 64,9 : Dapat terbatas dan mengetahui.
Tempat, tanggal-bulan-tahun
Penilai,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
169

KOPSTUK Contoh 20.i checklist Dantonkes / Keslap

JUDUL LATIHAN
………………………………………………………………………..
…………………………….
CHECKLIST PENILAIAN KEGIATAN DANTON KES / KESLAP

NAMA : …………………………………………….
JABATAN/NRP : …………………………………………….
JABATAN : ……………………………………………..

PELAKSANAAN KUALITAS
NO MACAM KEGIATAN KET
YA TIDAK INDEX NYATA
1 2 3 4 5 6 7
1 Apakah Danton Kes bertanggung 14
jawab mengenai :
d. Disiplin?
e. Tatib?
f. Urdal kepada Dankima?
2 Apakah Ton Kes menjalankan 14
pekerjaan di bawah pimpinan dan
pengawasan Pa Staf koordinasi?
3 Apakah dalam penyelenggaraan fungsi 14
kesehatan sudah sesuai dengan
prosedur yang ada?
4 Bila tidak ada kegiatan khusus, apakah 14
Ton Kes tetap mengikuti kegiatan
Kima?
5 Apakah Ton Kes dapat dikerahkan 14
oleh Dankima menjadi Sat Pam atau
Sat Cadangan?
6 Apakah Danton Kes ikut mengawasi 14
pelaksanaan perintah Dankima kepada
anggota bawahannya?
7 Apakah Danton Kes dapat 16
menanggapi semua persoalan yang
menyangkut tanggung jawabnya?
100

Harga Nilai :
85 - 100 Baik Sekali Tempat, tanggal-bulan-tahun
75 - 84 Baik Penilai,
65 - 74 Cukup
40 - 64 Kurang
0 - 39 Kurang sekali Nama
Pangkat/Korps/NRP
170

KOPSTUK Contoh 20.j checklist Danton Ang

JUDUL LATIHAN
………………………………………………………………………..
…………………………….
CHECKLIST PENILAIAN KEGIATAN DANTON ANG
NAMA : …………………………………………….
JABATAN/NRP : …………………………………………….
JABATAN : ……………………………………………..
PELAKSANAAN KUALITAS
MACAM KEGIATAN KET
NO YA TIDAK INDEX NYATA
1 Apakah Danton Ang bertanggung 8
jawab mengenai :
g. Disiplin?
h. Tatib?
i. Urdal kepada Dankima?
2 Apakah Ton Ang menjalankan 8
pekerjaan di bawah pimpinan dan
pengawasan Pa Staf koordinator?
3 Dalam penyelenggaraan fungsi 8
angkutan apakah sudah sesuai
dengan prosedur yang ada?
4 Bila tidak ada kegiatan khusus, 8
apakah Ton Ang tetap mengikuti
kegiatan Kima?
5 Apakah pengurusan kendaraan Ton 6
Ang di bawah pengendali teknis dan
pengawasan Pasi-4/Log?
6 Apakah Ton Ang dapat dikerahkan 5
oleh Dankima menjadi Sat Pam atau
Sat Cadangan?
7 Apakah Danton Ang ikut mengawasi 6
pelaksanaan perinta Dankima kepada
anggota bawahannya?
8 Apakah Danton Ang dapat 7
menanggapi semua persoalan yang
menyangkut tanggung jawabnya?
100
Keterangan :
Konversi harga nilai kemampuan (pengetahuan dan keterampilan).
a. 85 - 100 : Mahir dan menguasai.
b. 75 - 84,9 : Mampu dan memahami.
c. 65 - 74,9 : Dapat dan mengerti. Tempat, tanggal-bulan-tahun
d. 40 - 64,9 : Dapat terbatas dan mengetahui. Penilai,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
171

KOPSTUK Contoh 20.k checklist Danton Pimu

JUDUL LATIHAN
………………………………………………………………………..
…………………………….

CHECKLIST PENILAIAN KEGIATAN DANTON PIMU


NAMA : …………………………………………….
JABATAN/NRP : …………………………………………….

PELAKSANAAN KUALITAS
NO MACAM KEGIATAN KET
YA TIDAK INDEX NYATA
1 2 3 4 5 6 7
1 Apakah Danton Pimu bertanggung 10
jawab mengenai :
j. Disiplin ?
k. Tatib ?
l. Urdal kepada Dankima ?

2 Apakah Ton Pimu menjalankan 10


pekerjaan di bawah pimpinan dan
pengawasan Pa Staf coordinator ?

3 Dalam melakukan perkuatan medan 12


apakah di bawah pimpinan dan
pengawasan Pasi-1/Intel ?

4 Apakah dalam melaksanakan pekerjaan 10


pionir di bawah pengawasan Pa Zeni
yang di-BP-kan ?

5 Apakah pengurusan munisi Ton Pimu di 12


bawah pengendali teknis dan
pengawasan Pasi-4/Log ?

6 Bila tidak ada kegiatan khusus, apakah 12


Ton Pimu tetap mengikuti kegiatan
Kima ?

7 Apakah Ton Pimu dapat dikerahkan 12


oleh Dankima menjadi Sat Pam atau
Sat Cadangan ?

8 Apakah Danton Pimu ikut mengawasi 10


pelaksanaan perinta Dankima kepada
anggota bawahannya ?
172

1 2 3 4 5 6 7
9 Apakah Danton Pimu dapat 12
menanggapi semua persoalan yang
menyangkut tanggung jawabnya ?
100

Keterangan :
Konversi harga nilai kemampuan (pengetahuan dan keterampilan).
a. 85 - 100 : Mahir dan menguasai.
b. 75 - 84,9 : Mampu dan memahami.
c. 65 - 74,9 : Dapat dan mengerti.
d. 40 - 64,9 : Dapat terbatas dan mengetahui.

Tempat, tanggal-bulan-tahun
Penilai,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
173

KOPSTUK Contoh 20.l checklist Dantonkom/Hub

JUDUL LATIHAN
………………………………………………………………………..
…………………………….
CHECKLIST PENILAIAN KEGIATAN DANTON KOM / HUB
NAMA : …………………………………………….
JABATAN/NRP : …………………………………………….
JABATAN : ……………………………………………..
PELAKSANAAN KUALITAS KET
NO MACAM KEGIATAN
YA TIDAK INDEX NYATA
1 2 3 4 5 6 7
1 Apakah Danton Hub bertanggung jawab 10
mengenai : Disiplin, Tatib, Urdal kepada
Dankima ?

2 Apakah Ton Hub bekerja sbg 10


penyelengara soal-soal perhubungan di
bawah pimpinan dan pengawasan Pasi-
2/Ops ?

3 Dalam penyelenggaraan fungsi komunikasi 12


apakah sudah sesuai dengan prosedur
yang ada ?

4 Bila tidak ada kegiatan khusus, apakah 10


Ton Hub tetap mengikuti kegiatan Kima?

5 Apakah Ton Hub dapat dikerahkan 12


Dankima menjadi Sat Pam atau Sat
Cadangan ?

6 Apakah Danton Hub ikut mengawasi 12


pelaksanaan perintah Dankima kepada
anggota bawahannya ?

7 Apakah Danton Hub dapat menanggapi 12


semua persoalan yang menyangkut
tanggung jawabnya ?

8 Apakah Danton Hub ikut mengawasi 10


pelaksanaan perinta Dankima kepada
anggota bawahannya ?
174

1 2 3 4 5 6 7
9 Apakah Danton Hub dapat menanggapi 12
semua persoalan yang menyangkut
tanggung jawabnya ?
100
Harga Nilai :
85 - 100 Baik Sekali Tempat, tanggal-bulan-tahun
75 - 84 Baik Penilai,
65 - 74 Cukup
40 - 64 Kurang
0 - 39 Kurang sekali
Nama
Pangkat/Korps/NRP
175

KOPSTUK Contoh 20.m checklist Danton Zipur

JUDUL LATIHAN
………………………………………………………………………..
…………………………….

CHECKLIST PENILAIAN KEGIATAN TON ZIPUR

NAMA : …………………………………………….
JABATAN/NRP : …………………………………………….
JABATAN : ……………………………………………..

PELAKSANAAN KUALITAS
NO MACAM KEGIATAN KET
YA TIDAK INDEX NYATA
1 2 3 4 5 6 7
1 Apakah Danton Zipur 16
mempersiapkan :
a. Buku Harian ?
b. Lembaran kerja ?
c. Peta ?

2 Apakah Danton Zipur 16


memberikan saran-saran yang
diperlukan Dan YONIF
menganalisa tugas ?

3 Apakah Danton Zipur 18


memberikan keterangan / data
tentang kemampuan dan batas
kemampuan Tonzipur ?

4 Apakah Danton Zipur 16


memberikan data tentang
meteriil Tonzipur ?

5 Apakah Danton Zipur 16


mengadakan koordinasi
dengan Pa Staf & Pa Staf
khusus YONIF guna mencari
keterangan-keterangan yang
diperlukan ?
176

1 2 3 4 5 6 7
6 Apakah Danton Zipur 18
memberikan saran
pengerahan Zipur ke Kasi 2
setelah menerima informasi
tentang adanya ranjau dan
rintangan musuh ?

Keterangan :
Konversi harga nilai kemampuan (pengetahuan dan keterampilan).
a. 85 - 100 : Mahir dan menguasai.
b. 75 - 84,9 : Mampu dan memahami.
c. 65 - 74,9 : Dapat dan mengerti.
d. 40 - 64,9 : Dapat terbatas dan mengetahui.

Tempat, tanggal-bulan-tahun
Penilai,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
177

KOPSTUK Contoh 20.n checklist Dankikav

JUDUL LATIHAN
………………………………………………………………………..
…………………………….

CHECKLIST PENILAIAN KEGIATAN DANKIKAV

NAMA : …………………………………………….
JABATAN/NRP : …………………………………………….
JABATAN : ……………………………………………..

NO PELAKSANAAN KUALITAS
MACAM KEGIATAN KET
YA TIDAK INDEX NYATA
1 2 3 4 5 6 7
1 Apakah Dankikav mempersiapkan : 10
a. Buku harian?
b. Lembaran kerja?
c. Peta?

2 Apakah Dankikav memberikan saran- 12


saran yang diperlukan Dan YONIF
sebelum Dan YONIF menganalisa
tugas?

3 Apakah Dankikav memberikan 12


keterangan/data tentang kemampuan
dan batas-batas kemampuan Kikav ?

4 Apakah Dankikav memberikan data 14


tentang karakteristik materiil Kikav,
khususnya kendaraan tempur ?

5 Apakah Dankikav mengadakan 12


koordinasi dengan Pa Staf & Pa Staf
khusus YONIF guna mencari
keterangan-keterangan yang diperlu-
kan?

6 Apakah Dankikav memberikan 14


keterangan/data tentang kemampuan
dan batas kemampuan dari Berba
musuh ?
178

1 2 3 4 5 6 7
7 Apakah Dankikav memberikan saran- 14
saran tentang pengerahan Kikav ?

8 Apakah Dankikav memberikan data/ 12


penjelasan dengan benar/tepat masalah
Kikav yang diminta Dan YONIF/Pa
Staf ?

100

Keterangan :
Konversi harga nilai kemampuan (pengetahuan dan keterampilan).
a. 85 - 100 : Mahir dan menguasai.
b. 75 - 84,9 : Mampu dan memahami.
c. 65 - 74,9 : Dapat dan mengerti.
d. 40 - 64,9 : Dapat terbatas dan mengetahui.

Tempat, tanggal-bulan-tahun
Penilai,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
179

KOPSTUK Contoh 20.o checklist Pakorbantem

JUDUL LATIHAN
………………………………………………………………………..
…………………………….

CHECKLIST PENILAIAN KEGIATAN PAKORBANTEM

NAMA : …………………………………………….
JABATAN/NRP : …………………………………………….
JABATAN : ……………………………………………..

PELAKSANAAN KUALITAS
NO MACAM KEGIATAN KET
YA TIDAK INDEX NYATA
1 2 3 4 5 6 7

1 Apakah Pakorbantem mempersiapkan : 8


a. Buku Harian ?
b. Lembaran Kerja ?

2 Apakah Pakorbantem mempersiapkan 10


peta ?

3 Apakah Pakorbantem memberikan 8


pertimbangan pendahuluan di bidang
Bantem ?

4 Apakah Pakorbantem berusaha untuk 8


mencari keterangan-keterangan yang
diperlukan dari satuan yang dibantu ?

5 Apakah Pakorbantem mengadakan 8


koordinasi dengan perwira staf lain
untuk mencari keterangan-keterangan
yang diperlukan ?

6 Apakah Pakorbantem mengerti Jukcan 8


yang diberikan oleh Danyon ?

7 Apakah Pakorbantem mengadakan 10


koordinasi dengan Perwira Staf lainnya
sebelum membuat Kir Bantem ?

8 Apakah Pakorbantem dapat mengem- 8


bangkan Jukcan dan di bidang
Bantem ?
180

1 2 3 4 5 6 7
9 Apakah Pakorbantem dapat menye- 12
lesaikan Kir Bantem tepat pada
waktunya ?

10 Apakah Pakorbantem mengikuti 10


perkembangan situasi pada waktu
dinamika Ops ?

11 Apakah Pakorbantem berusaha 10


memberikan saran Bantem pada situasi
kritis ?

12 Apakah Pakorbantem memasukkan 8


berita masuk pada Buku Harian dan
Lembaran Kerja ?
100

Keterangan :
Konversi harga nilai kemampuan (pengetahuan dan keterampilan).
a. 85 - 100 : Mahir dan menguasai.
b. 75 - 84,9 : Mampu dan memahami.
c. 65 - 74,9 : Dapat dan mengerti.
d. 40 - 64,9 : Dapat terbatas dan mengetahui.

Tempat, tanggal-bulan-tahun
Penilai,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
181

KOPSTUK Contoh 20.p checklist Danton Pom

JUDUL LATIHAN
………………………………………………………………………..
…………………………….

CHECKLIST PENILAIAN KEGIATAN DANTON POM

NAMA : …………………………………………….
JABATAN/NRP : …………………………………………….
JABATAN : ……………………………………………..

PELAKSANAAN KUALITAS
NO MACAM KEGIATAN KET
YA TIDAK INDEX NYATA
1 2 3 4 5 6 7

1 Apakah Danton Pom bertanggung 16


jawab mengenai :
a. Disiplin ?
b. Tatib ?
c. Urdal kepada Dankima ?

2 Apakah Ton Pom menjalankan 14


pekerjaan di bawah pimpinan dan
pengawasan Pa Staf koordinator ?

3 Apakah dalam penyelenggaraan 14


fingsi Pom sudah sesuai dengan
prosedur yang ada ?

4 Bila tidak ada kegiatan khusus, 12


apakah Ton Pom tetap mengikuti
kegiatan Kima ?

5 Apakah Ton Pom dapat dikerahkan 14


oleh Dankima menjadi Sat Pam atau
Sat Cadangan ?

6 Apakah Danton Pom ikut mengawasi 16


pelaksanaan perintah Dankima
kepada anggota bawahannya ?
182

1 2 3 4 5 6 7
7 Apakah Danton Pom dapat 16
menanggapi semua persoalan yang
menyangkut tanggung jawabnya ?

JUMLAH 100

Keterangan :
Konversi harga nilai kemampuan (pengetahuan dan keterampilan).
a. 85 - 100 : Mahir dan menguasai.
b. 75 - 84,9 : Mampu dan memahami.
c. 65 - 74,9 : Dapat dan mengerti.
d. 40 - 64,9 : Dapat terbatas dan mengetahui.

Tempat, tanggal-bulan-tahun
Penilai,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
183

KOPSTUK Contoh 20.q checklist Dansi Intelpur

JUDUL LATIHAN
………………………………………………………………………..
…………………………….

CHECKLIST PENILAIAN KEGIATAN DANSI INTELPUR

NAMA : …………………………………………….
JABATAN/NRP : …………………………………………….
JABATAN : ……………………………………………..

PELAKSANAAN KUALITAS KET


NO MACAM KEGIATAN
YA TIDAK INDEX NYATA
1 Apakah Dansi Intelpur bertanggung 10
jawab mengenai :
a. Disiplin ?
b. Tatib ?
c. Urdal kepada Dankima ?

2 Apakah Si Intelpur dalam 12


melaksnaakan tugas dan fungsinya
berada di bawah pengendali taktis
dan teknis serta pengawsan Pasi-
1/Intel ?

3 Dalam penyelenggaraan fungsi Intel 12


pertempuran apakah sudah sesuai
dengan prosedur yang ada ?

4 Bila tidak ada kegiatan khusus 14


apakah Si Intelpur tetap mengikuti
kegiatan Kima ?

5 Apakah dalam keadaan tertentu Si 12


Intelpur dapat dikerahkan sebagai
Sat Pam instalasi Posko dan
cadangan sementara ?

6 Apabiula Pasi-1/Intel berhalangan 14


apakah Dansi Intelpur dapat diwakili
dan bertindak atas namanya ?
184

1 2 3 4 5 6 7
7 Apakah Dansi Intelpur ikut 14
mengawasi pelaksanaan perintah
Dankima kepada anggota
bawahannya ?

8 Apakah Dansi Intelpur dapat 12


menanggapi semua persoalan yang
menyangkut tanggung jawabnya ?

100

Keterangan :
Konversi harga nilai kemampuan (pengetahuan dan keterampilan).
a. 85 - 100 : Mahir dan menguasai.
b. 75 - 84,9 : Mampu dan memahami.
c. 65 - 74,9 : Dapat dan mengerti.
d. 40 - 64,9 : Dapat terbatas dan mengetahui.

Tempat, tanggal-bulan-tahun
Penilai,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
185

KOPSTUK Contoh 20.r checklist Dansimayon

JUDUL LATIHAN
………………………………………………………………………..
…………………………….

CHECKLIST PENILAIAN KEGIATAN DANSIMAYON

NAMA : …………………………………………….
JABATAN/NRP : …………………………………………….
JABATAN : ……………………………………………..

PELAKSANAAN KUALITAS
NO MACAM KEGIATAN KET
YA TIDAK INDEX NYATA
1 2 3 4 5 6 7

1 Apakah Dansi Mayon bertanggung jawab 18


mengenai :
a. Disiplin ?
b. Tata tertib ?
c. Urusan dalam kepada Dankima ?
2 Apakah Dankima mengatur anggota 22
Simayon ke bagian masing-masing? (Si-1,
Si-2, Si-3, Si-4 dan Wadan) ?
3 Apakah Dansi Mayon memberikan 20
kegiatan khusus kepada anggota seperti :
a. Latihan Satuan ?
b. Kegiatan pembinaan ?

4 Apakah Dansi Mayon ikut mengawasi 20


pelaksanaan perintah Dankima kepada
anggota bawahannya ?

5 Apakah Dansi Mayon dapat menanggapi 20


semua persoalan yang menyangkut bidang
tugasnya Komandan ?
JUMLAH 100
Keterangan :
Konversi harga nilai kemampuan (pengetahuan dan keterampilan).
a. 85 - 100 : Mahir dan menguasai.
b. 75 - 84,9 : Mampu dan memahami. Tempat, tanggal-bulan-tahun
c. 65 - 74,9 : Dapat dan mengerti. Penilai,
d. 40 - 64,9 : Dapat terbatas dan mengetahui.

Nama
Pangkat/Korps/NRP
186

KOPSTUK Contoh 20.s checklist Dansimin

JUDUL LATIHAN
………………………………………………………………………..
…………………………….

CHECKLIST PENILAIAN KEGIATAN DANSIMIN

NAMA : …………………………………………….
JABATAN/NRP : …………………………………………….
JABATAN : ……………………………………………..

PELAKSANAAN KUALITAS
NO MACAM KEGIATAN KET
YA TIDAK INDEX NYATA
1 2 3 4 5 6 7

1 Apakah Dansimin bertanggung jawab 12


mengenai :
a. Disiplin ?
b. Tata tertib ?
c. Urusan dalam kepada Dankima ?

2 Dalam pelaksanaan Administrasi, 14


apakah Simin membantu Pasi-3/Pers ?

3 Bilamana tidak ada kegiatan khusus, 14


apakah Simin tetap mengikuti kegiatan
Kima ?

4 Dalam melaksanakan fungsi 14


pemeliharaan kesejahteraan anggota
dan reaksi, apakah sesuai dengan
prosedur yang ada ?

5 Apabila dalam keadaan terpaksa, 16


apakah Simin dapat dikerahkan oleh
Dankima menjadi satuan Pam atau
satuan cadangan ?

6 Apakah Dansimin ikut mengawasi 16


pelaksanaan perintah Dankima kepada
anggota bawahannya ?
187

1 2 3 4 5 6 7
7 Apakah Dansimin dapat menanggapi 14
semua persoalan yang menyangkut
tanggung jawabnya sementara?

JUMLAH 100

Keterangan :
Konversi harga nilai kemampuan (pengetahuan dan keterampilan).
a. 85 - 100 : Mahir dan menguasai.
b. 75 - 84,9 : Mampu dan memahami.
c. 65 - 74,9 : Dapat dan mengerti.
d. 40 - 64,9 : Dapat terbatas dan mengetahui.

Tempat, tanggal-bulan-tahun
Penilai,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
188

KOPSTUK Contoh 20.t checklist Dansi Harwat

JUDUL LATIHAN
………………………………………………………………………..
…………………………….

CHECKLIST PENILAIAN KEGIATAN DANSI HARWAT

NAMA : …………………………………………….
JABATAN/NRP : …………………………………………….
JABATAN : ……………………………………………..

PELAKSANAAN KUALITAS
NO MACAM KEGIATAN KET
YA TIDAK INDEX NYATA
1 2 3 4 5 6 7

1 Apakah Dansi Harwat bertanggung jawab 16


mengenai :
a. Disiplin ?
b. Tata tertib ?
c. Urusan dalam kepada Dankima ?

2 Dalam pelaksanaan tugasnya, apakah 14


membantu Pasi-4/Log ?
3 Apakah dalam penerimaan dan 20
pengeluaran barang/alat peralatan sesuai
prosedur yang ada di Bataliyon ?

4 Apabila dalam keadaan terpaksa, apakah 20


Si Harwat dapat dikerahkan oleh Dankima
menjadi satuan Pam instalasi Markas
maupun satuan cadangan ?

5 Apakah Dansi Harwat ikut mengawasi 16


pelaksanaan perintah Dankima kepada
anggota bawahannya ?
189

1 2 3 4 5 6 7
6 Apakah Dansi Harwat dapat menanggapi 14
semua persoalan yang menyangkut
tanggung jawabnya sementara ?

JUMLAH 100

Keterangan :
Konversi harga nilai kemampuan (pengetahuan dan keterampilan).
a. 85 - 100 : Mahir dan menguasai.
b. 75 - 84,9 : Mampu dan memahami.
c. 65 - 74,9 : Dapat dan mengerti.
d. 40 - 64,9 : Dapat terbatas dan mengetahui.

Tempat, tanggal-bulan-tahun
Penilai,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
190

KOPSTUK Contoh 20.u checklist Pa Bintal

JUDUL LATIHAN
………………………………………………………………………..
…………………………….

CHECKLIST PENILAIAN KEGIATAN PA BINTAL

NAMA : …………………………………………….
JABATAN/NRP : …………………………………………….
JABATAN : ……………………………………………..

PELAKSANAAN NILAI
NO MACAM KEGIATAN KET
YA TIDAK INDEK NYATA

1 Apakah Pa Bintal bertanggung 30


jawab mengenai :
a. Disiplin ?
b. Tatib ?
c. Urdal kepada Komandan/Wadan?

2 Apakah Ton Kes menjalankan 10


pekerjaan di bawah pimpinan dan
pengawasan Komandan/Wadan ?

3 Apakah dalam penyelenggaraan 20


fingsi bintal sudah sesuai dengan
prosedur yang ada ?

4 Bila tidak ada kegiatan khusus, 10


apakah Pa Bintal tetap mengikuti
kegiatan ?

5 Apakah Pa Bintal dapat 10


melaksanakan fungsinya dalam
memberikan saran kepada
Komandan ?

6 Apakah Pa Bintal ikut mengawasi 10


pelaksanaan perintah Dankima
kepada anggota bawahannya ?
191

1 2 3 4 5 6 7

7 Apakah Pa Bintal dapat 10


menanggapi semua persoalan yang
menyangkut tanggung jawabnya ?
JUMLAH 100

Keterangan :
Konversi harga nilai kemampuan (pengetahuan dan keterampilan).
a. 85 - 100 : Mahir dan menguasai.
b. 75 - 84,9 : Mampu dan memahami.
c. 65 - 74,9 : Dapat dan mengerti.
d. 40 - 64,9 : Dapat terbatas dan mengetahui.

Tempat, tanggal-bulan-tahun
Penilai,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
192

Contoh : 21 (Format Laporan Wasdal)

................................... Lampiran 9 (Laporan Wasdal) pada


KOMANDO LATIHAN Rencana Latihan ……..….. TA 20….

Kode Naskah

JUDUL LATIHAN
………………………………………
…………………

LAPORAN WASDAL

NO TANGGAL JAM SITUASI / PERSOALAN CATATAN


1 2 3 4 5

Dibuat di .…………………
pada tanggal, ………………. 20…

Komandan Latihan,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
193

KOPSTUK Contoh : 22 (Format sampul Buku IIA)

LAMBANG SATUAN
DARI
MARKAS KOMANDO LATIHAN

(NAMA LATIHAN)
.............................................

BUKU II A

Tempat, Tgl /Bln/Thn


194

Contoh : 22.a (Format Lembar Pendahuluan)

...................................
KOMANDO LATIHAN
Kode Naskah

JUDUL LATIHAN
…………………………………..
LEMBAR PENDAHULUAN
1. Dasar.

2. Tujuan dan Sasaran Latihan.

a. Tujuan Latihan. Merupakan uraian yang berisi tentang tujuan


diselenggarakannya latihan yaitu meningkatkan, memelihara atau menguji
kemampuan ……………..

b. Sasaran Latihan.

1) Kuantitatif. (Jumlah personel pelaku yang terlibat latihan)

2) Kualitatif. (Menjelaskan sasaran yang ingin dicapai sesuai dengan


standar kemampuan latihan baik aspek pengetahuan maupun aspek
keterampilan).

3. Pelajaran yang ingin dikembangkan. Menjelaskan materi yang dikembangkan


guna meningkatkan keterampilan dari kemampuan taktis, teknis, administrasi yang tidak
termasuk dalam materi latihan tetapi dimainkan dalam latihan tersebut.

4. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Menjelaskan lingkup penyelenggaraan latihan


berkaitan dengan tingkat satuan pelaku, kekuatan dan kemampuan penyelenggara dan
materi yang dimainkan dalam latihan.

5. Sumber Bahan Referensi. (Bujuk-Bujuk yang berkaitan dengan materi latihan).

6. Peta.

a. Penunjukan. Peta :
Kedar :
Tahun :
Lembaran :

b. Daerah waktu. WIB/WITA/WIT

7. Tempat Latihan. Menjelaskan daerah/tempat yang akan digunakan sebagai


tempat latihan.

8. Tanggal dan Jangka Waktu Latihan.

a. Tanggal : ……. s.d. ………. 20...


b. Jangka Waktu Latihan : …… hari.
195

9. Macam, Metode, Sifat dan Tingkat Latihan.

a. Macam :
b. Metode :
c. Sifat :
d. Tingkat :

10. Tema Latihan. Cantumkan tema latihan sesuai dengan yang tertuang dalam
direktif latihan.

11. Peserta Latihan.

a. Tahap Perencanaan dan Persiapan.

- Unsur Pimpinan.

a) Unsur Pimpinan.
(1) Pimpinan Umum Latihan : …………..
(2) Penasihat : …………..
(3) Komandan latihan : …………..
(4) Wakil Komandan latihan : …………..

b) Staf Latihan.
(1) Pa Staf Strategi : …………..
(2) Pa Staf Olah Yuda : …………..
(3) Pa Staf Minlog : …………..
(4) Pa Staf Litbang : …………..
(5) Dandenmalat : …………..
(6) Kasetlat : …………..
(7) Pa Hublat : …………..

b. Tahap Pelaksanaan.

1) Unsur Pimpinan.
a) Pimpinan Umum Latihan : …………..
b) Penasihat : …………..
c) Komandan Latihan : …………..
d) Wakil Komandan Latihan : …………..
196

2) Unsur Staf Latihan :


a) Pa Staf Strategi : …………..
b) Pa Staf Olah Yuda : …………..
c) Pa Staf Minlog : …………..
d) Pa Staf Litbang : …………..
e) Dandenmalat : …………..
f) Kasetlat : …………..
g) Pa Hublat : …………..

3) Unsur Wasdal.
a) Kawasdal : …………..
b) Set Wasdal : …………..
c) Wasdal :................
4) Unsur Penilai.
a) Katim Penilai : …………..
b) Penilai : …………..

5) Unsur Pelayan : …………..


6) Pelaku Latihan : …………..

12. Briefing Latihan.

a. Briefing Wasdal tanggal ……………...


b. Briefing Pelaku tanggal ……………….

13. Tugas-Tugas Pelaku.

14. Lain- lain. Hal-hal yang belum tercantum dalam naskah ini, akan disampaikan
sesuai situasi yang dihadapi.

Tempat, Tgl, Bulan, Tahun


Komandan Latihan,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
197

Contoh : 23 (Format Keadaan Umum)

...................................
KOMANDO LATIHAN
Kode Naskah

JUDUL LATIHAN
KEADAAN UMUM

Penunjukan : Peta :
Kedar :
Tahun :
Lembaran :

Daerah waktu :

1. Situasi Umum.

2. Pasukan Lawan.

3. Pasukan Sendiri.

4. Keadaan medan, cuaca dan kondisi sosial daerah operasi.

a.n. Komandan Latihan


Pa Staf Strategis,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
198

Contoh : 24 (Penjelasan Keadaan Umum)

KEADAAN UMUM

1. Pengertian. Keadaan Umum adalah penjabaran dari latar belakang setting


strategis yang terdapat dalam skenario latihan yang berisi tentang :

a. Keterangan tentang kekuatan, identitas, gerakan, disposisi dan rencana


musuh yang dihadapi oleh satuan dua tingkat di atas satuan pelaku.

b. Keadaan cuaca dalam jangka waktu operasi.

c. Keadaan Topografi bila perlu sebagai lampiran (ADO).

d. Keterangan tentang pasukan sendiri dua tingkat di atas satuan pelaku


meliputi antara lain kekuatan, disposisi, tugas dan rencananya. Keadaan pasukan
tetangga dapat juga dimasukkan.

2. Bentuk.

a. Bagian Kepala.

1) Kopstuk. Tulis pada bagian kiri atas baris pertama (atas) nama
satuan penanggung jawab, baris kedua ditulis Komando Latihan dengan
menggunakan huruf balok.

2) Kode Naskah. Cantumkan kode naskah dibagian kanan atas.

3) Judul Latihan. Tulis judul latihan ditengah-tengah dengan huruf balok.

4) Judul Naskah. Tertulis judul keadaan umum ditulis ditengah-tengah


dengan huruf balok.

b. Bagian Isi/Inti.

1) Penunjukan. Keterangan peta yang digunakan tentang peta, kedar,


tahun dan lembar peta.

2) Umum. Menjelaskan keadaan secara umum.

3) Musuh. Keterangan tentang kekuatan musuh, identifikasi, gerakan


atau disposisi dan rencananya serta kemampuan udara.

4) Pasukan sendiri. Keterangan tentang pasukan sendiri dua tingkat


diatas, kekuatan, disposisi, tugas dan rencananya, komposisi serta susunan
tugasnya.

5) Keadaan musuh/cuaca. Berisi keadaan geografi, demografi serta


kondisi sosial daerah operasi, apabila terlalu banyak dapat dijadikan
lampiran yaitu ADO.
199

c. Bagian Akhir/Penutup.

1) Tempat Mako, Tanggal dan Waktu pembuatan dan Nama, Pangkat,


Korps serta NRP Komandan Latihan cantumkan dibagian kanan bawah.

2) Lampiran. Cantumkan lampiran yang diperlukan bila ada dibagian


kiri bawah.
200

Contoh : 25 (Format Keadaan Khusus)

...................................
KOMANDO LATIHAN
Kode Naskah

JUDUL LATIHAN
……………………………………………
………………………

KEADAAN KHUSUS

Penunjukan. Peta :
Kedar :
Tahun :
Lembaran :

Daerah waktu : WIB/WITA/WIT

1. Pasukan Musuh.

2. Pasukan Sendiri.

a.n. Komandan Latihan


Pa Staf Strategis,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
201

Contoh : 26 (Penjelasan Keadaan Khusus)

KEADAAN KHUSUS

1. Pengertian. Keadaan Khusus adalah cerita lanjutan yang dikembangkan secara


terinci dari skenario latihan (rencana setting taktis) yang langsung menyangkut tugas
Komando satu tingkat lebih tinggi, dengan maksud memberikan data untuk perkiraan atau
perencanaan operasi yang berisi :

a. Keterangan terperinci mengenai musuh di daerah operasi Komando Atasan


satu tingkat.

b. Keterangan tentang pasukan sendiri satu tingkat lebih tinggi baik tugas
maupun rencana operasinya.

c. Keadaan topografi, medan operasi dan cuacanya.

2. Bentuk.

a. Bagian Kepala.

1) Kopstuk. Tulis pada bagian kiri atas baris pertama (atas) nama
satuan penanggung jawab, baris kedua ditulis Komando Latihan dengan
menggunakan huruf kapital.

2) Kode Naskah. Cantumkan kode naskah dibagian kanan atas.

3) Judul Latihan. Tulis judul latihan ditengah-tengah dengan huruf


kapital.

4) Judul Naskah. Tertulis judul Keadaan Khusus ditulis ditengah-


tengah dengan huruf kapital.

b. Bagian Isi/Inti.

1) Penunjukan. Keterangan peta yang digunakan tentang Peta, Kedar,


Tahun dan Lembaran peta.

2) Umum. Menjelaskan tentang keadaan secara umum.

3) Musuh. Keterangan terperinci tentang mengenai musuh di daerah


operasi Komando Atas satu tingkat.

4) Pasukan sendiri. Keterangan tentang pasukan sendiri satu tingkat


lebih tinggi.

5) Keadaan Topografi. Memuat tentang keadaan medan dan cuaca


secara khusus.
202

c. Bagian Akhir/Penutup.

1) Tempat Mako, Tanggal dan Waktu pembuatan dan Nama, Pangkat,


Korps serta NRP Komandan Latihan cantumkan dibagian kanan bawah.

2) Lampiran. Cantumkan lampiran yang diperlukan bila ada dibagian


kiri bawah.
203

Contoh : 27 (Format Analisa Daerah Operasi)

...................................
KOMANDO LATIHAN
Kode Naskah

JUDUL LATIHAN
…………………………..

ANALISA DAERAH OPERASI

Penunjukan. Peta :
Kedar :
Tahun :
Lembaran :

Daerah waktu : WIB/WITA/WIT

1. Tujuan dan Pertimbangan yang Membatasi.

a. Tujuan. Menjelaskan secara singkat tentang tujuan analisa yang


membatasi.

b. Pertimbangan yang membatasi.


1) Tugas Pokok.
2) Pertimbangan lain.

2. Keterangan Umum Daerah.

a. Keadaan Iklim dan Cuaca.


1) Musim.
2) Kabut.
3) Awan.
4) Suhu.
5) Periode taktis.
6) Angin.
7) Curah hujan.

b. Keadaan Medan.
1) Penonjolan dan sistem pengaliran.
2) Tumbuh-tumbuhan.
3) Bahan permukaan.
4) Benda buatan manusia.
204

c. Ciri lain :
1) Jumlah dan penyebaran penduduk.
2) Mata pencaharian.
3) Perkembangan Ipoleksosbudhankam.
a) Idiologi.
b) Politik.
c) Ekonomi.
d) Sosial Budaya.
e) Hankam.

3. Aspek Militer dari Daerah.

a. Aspek Taktis.
1) Medan Kritik.
2) Peninjauan Bidang Tembak.
3) Lindungan Tinjau dan Lindung Tembak.
4) Rintangan.
5) Jalan Pendekat.

b. Aspek Bantuan Administrasi.


1) Personel.
2) Logistik.

c. Aspek Bantuan Teritorial.


1) Idiologi.
2) Politik.
3) Ekonomi.
4) Sosial Budaya.

4. Pengaruh Keadaan Daerah Operasi.


a. Pengaruh terhadap cara bertindak musuh.
b. Pengaruh terhadap cara bertindak Sendiri.

5. Lain-lain.

a.n. Komandan Latihan


Pa Staf Strategis,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
205

Contoh : 28 (Format Ringkasan Intelijen)

...................................
KOMANDO LATIHAN
Kode Naskah

JUDUL LATIHAN
………………………………..
………………

RINGKASAN INTELIJEN

1. Keadaan Musuh.

a. Disposisi.
b. Komposisi.
c. Kekuatan.
1) Personel.
2) Materiil.

d. Kegiatan.
1) Front politik.
2) Front militer.
3) Front klandestein.

e. Keganjilan dan kelemahan.

2. Kemampuan Musuh.

a. Doktrin Strategis.
b. Doktrin Taktis.
c. Susunan bertempur lawan.
d. Data-data senjata musuh.

a.n. Komandan Latihan


Pa Staf Strategis,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
206

Contoh : 29 (Format Susunan Bertempur Musuh)

...................................
KOMANDO LATIHAN
Kode Naskah

JUDUL LATIHAN
……………………………………..
…………………

SUSUNAN BERTEMPUR MUSUH

1. Disposisi.

2. Komposisi.

3. Kekuatan.
a. Personel.
b. Materiil.

4. Status dan Tingkat Latihan.

5. Taktik dan Teknik.


a. Taktik.
b. Teknik.

6. Logistik.

7. Efektivitas Tempur.

8. Lain-lain.

a.n. Komandan Latihan


Pa Staf Strategis,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
207

Contoh : 30 (Format Ikhtisar Kejadian)

...................................
KOMANDO LATIHAN
Kode Naskah

JUDUL LATIHAN
………………………………………….
……………………

IKHTISAR KEJADIAN

NO TANGGAL KEJADIAN / PERISTIWA


1 2 3

a.n. Komandan Latihan


Pa Staf Strategis,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
208

Contoh : 31 (Format Data Pasukan Sendiri)

................................
KOMANDO LATIHAN
Kode Naskah

JUDUL LATIHAN
………………………………………
…………………….

DATA PASUKAN SENDIRI

1. Bidang Intelijen.

2. Bidang Operasi.

3. Bidang Personel.

4. Bidang Logistik.

a. Kondisi yang ada.


b. Sasaran kegiatan di bidang logistik.

5. Bidang Teritorial.

6. Dislokasi Satuan.

7. Kemampuan Wilayah.

a. Kesehatan.
b. Angkutan.
c. Bekal Kelas I s.d. V.

a.n. Komandan Latihan


Pa Staf Strategis,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
209

KOPSTUK Contoh : 32 (Checklist Pendapat Pelaku)

(Cantumkan nama latihan)


……………………………………....................................

SARAN DAN TANGGAPAN PELAKU

1. Penyelenggara Latihan.

a. Tanggapan.
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………..

b. Saran.
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………..

2. Naskah Latihan buku IIA dan buku IIB.

a. Tanggapan.
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………..

b. Saran.
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………..

3. Pendukung Latihan.

a. Tanggapan.
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………..

b. Saran.
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………..
210

4. Sarana dan Prasarana Latihan.

a. Tanggapan.
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………..

b. Saran.
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………..

5. Sarana Komunikasi.

a. Tanggapan.
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………..

b. Saran.
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………..

6. Waktu Latihan.

a. Tanggapan.
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………..

b. Saran.
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………..

7. Lain-lain yang perlu ditanggapi dan disarankan.

a.
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………..
211

b.
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………..

Dibuat di ………….
Pada tanggal …………20…
Penanggap,

Nama
Pangkat/Koprs/NRP
212

KOPSTUK Contoh :33(Format sampulBuku IIB)

LAMBANG SATUAN
DARI
MARKAS KOMANDO LATIHAN

PETUNJUK LATIHAN

(NAMA LATIHAN)
.............................................

BUKU II B

Tempat, Tgl /Bln/Thn


213

Contoh :33.a(Format PetunjukLatihan)


...................................
KOMANDO LATIHAN
KodeNaskah

PETUNJUK LATIHAN
………………………………………
…………………

1. Dasar.
2. Tujuan dan Sasaran Latihan.
a. Tujuan.
b. Sasaran.

3. Pelajaran yang ingin dikembangkan.


4. Ruang Lingkup.
5. Referensi.
6. Peta.
7 Daerah danTempatlatihan.
8. TanggaldanWaktu.
a. Tanggal :
b. Waktu Latihan :

9. Pentahapan Latihan.
a. TahapPerencanaan.
b. Tahap Persiapan.
c. Tahap Pelaksanaan.
d. TahapPengakhiran.

10. Macam, Sifat, Metodedan Tingkat Latihan.


a. Macam :
b. Sifat :
c. Metode :
d. Tingkat :

11. Tema Latihan.

12. Organisasi Latihan.


214

13. Peserta Latihan.


a. Penyelenggara : .... Orang.
b. Pelaku : .... Orang.

14. Penugasan Latihan.

15. Briefing Latihan.

16. PetunjuktentangNaskah.

17. Instruksi, Laporan dan Pencatatan Latihan.

18. Komunikasi.

19. Keamanan.

20. Administrasi.
a. Personel.
b. Logistik.

21. Lain-lain.
……., ………20….
Komandan Latihan,

Nama
Pangkat/Korps/NRP

Lampiran:

1. KomandoPengendalianlatihan
2. StrukturOrganisasi
3. Jadwallatihan
4. PetunjukPerhubungan
5. Petunjuktatatertib
6. PetunjukKeamanan
7. PetunjukBantuanAdministrasi
8. ProsedurTetap
9. PetunjuktentangNaskah
10. DaftardistribusiNaskah
215

Contoh :34(PenjelasanPetunjukLatihan)

PETUNJUK LATIHAN

1. Pengertian. Petunjuk latihanadalah suatu naskah yang memuat hal-hal yang


berkenaan dengan penyelenggaraan latihansecara detail agar diketahui oleh peserta
latihanmeliputi dasar, tujuan, pelajaran yang ingin dikembangkan, ruang lingkup,
referensi, peta dan keterangan singkat daerah latihan, tanggal dan waktu, pentahapan
latihan, macam dan sifat, tema, organisasi, laporan pencatatan, komunikasi, keamanan
dan administrasi latihan.

2. Bentuk.

a. Bagian kepala.

1) Kopstuk. Tulis pada bagian kiri atas baris pertama (atas) nama
satuan penanggungjawab, baris kedua ditulis Komando Latihan dengan
menggunakan huruf kapital.

2) Kode naskah. Cantumkan kode dari naskah yang dibuat.

3) Judul. Tulis judul latihan dan petunjuk latihan di tengah-tengah


dengan huruf kapital.

b. Bagian Isi/Inti.

1) Dasar.Memuat ketetapan/keputusan yang mendasar


diselenggarakan-nya latihan.

2) Tujuandansasaranlatihan.

a. Tujuanlatihan.Merupakansuatu
uraiantentangtujuandiselenggarakannyalatihan.

b. Sasaranlatihan. Merupakansuatu uraiantentangtingkat


kemampuan yang ingin dicapai dalam penyelenggaraanlatihan.

3) Pelajaran yang akandikembangkan. Materi yang ingin


dikembangkanberupabahan ajaran untuk mendukung terlaksananya latihan
dalam rangka memelihara, meningkatkan dan mengujikemampuanpelaku.

4) Ruang lingkup. Yaitu ruang lingkup dalam petunjuk latihan.

5) Referensi. Referensi apa yang digunakan dalam penyelenggaraan


latihan.

6) Peta. Peta yang digunakan.

7) Tempat latihan. Tempat yang akan digunakan latihan.


216

8) Waktulatihan. Petunjuk tentang waktu pelaksanaan latihan.

9) Pentahapan latihan. Uraian tentang tahap demi tahap dalam


pelaksanaan latihan.

10) Macam, Sifat,Metode dan Tingkatlatihan. Petunjuk tentang macam,


sifat,metode dan tingkatlatihan yang digunakan.

11) Tema latihan. Tema latihan yang akan


dilaksanakansesuaiDirektifLatihan.

12) Organisasi latihan.Petunjuk tentang susunan organisasi


penyelenggaraan latihan dari penanggungjawab sampai dengan pelaku.

13) Peserta latihan. Peserta latihan dari satuan mana saja.

14) Penugasan latihan. Tugas-tugas yang harus dipelajari.

15) Briefing latihan. Petunjuk tentang waktu, tempat dan materi briefing.

16) Petunjuk tentang naskah. Petunjuk tentang untuk naskah yang


digunakan.

17) Instruksi, laporan dan pencatatan latihan. Petunjuk tentang ketentuan


tentang instruksi, pencatatan dan laporan.

18) Komunikasi. Jaring dan bentuk komunikasi yang digunakan.

19) Keamanan. Petunjuk tentang Ketentuan tindakan keamanan dalam


pelaksanaan latihan.

20) Administrasi. Petunjuk tentang ketentuan/kebutuhan yang


meliputikekuatanpersonelsesuaiorganisasilatihan, materiildananggaran.

c. Bagian Akhir/Penutup.

1) Nama, Pangkat, Korps, NRPKomandan Latihan. Cantumkan dibagian


kanan bawah.

2) Lampiran. Lampiran apa saja yang dibutuhkan.

3) Distribusi. Kemana pendistribusiannya.


4) Catatan. Hal-hal yang belum tercantum dalam petunjuklatihan dapat
disampaikan.

……., ……20….
Komandan Latihan,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
217

Contoh :35(Format KomandodanPengendalianLatihan)


...................................
KOMANDO LATIHAN
KodeNaskah

KOMANDO DAN PENGENDALIAN LATIHAN


………………………………………

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.
2. Tujuan.
BAB II
ORGANISASI TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

3. Kedudukan dan Tugas Pokok.


a. Kedudukan.
b. Tugas Pokok.
4. Organisasi.

5. Tugas dan Tanggung Jawab.


a. Penasihat Latihan.
b. Komandan Latihan
c. Wakil Komandan Latihan.
d. PerwiraStaf Olah Yudha.
e. Administrasi dan Logistik.
f. Penelitian dan Pengembangan.
g. Sekretaris Latihan.
h. Ketua Wasit dan Pengendali.
i. Wasit.
j. Pengendali.
k. DenmaLatihan.
l. Pelaku.
BAB III
LAIN - LAIN

6. Hal - hal yang belum…………dst.


…..………., ..…………20….
Komandan Latihan,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
218

Contoh :36(StrukturOrganisasi)
...................................
KOMANDO LATIHAN
KodeNaskah

JUDUL LATIHAN
………………………………………
STRUKTUR ORGANISASI

PIMUMLAT
HAT LAT
TIM WAS/EV DANLAT
WADANLAT

PERWIRA STAF SET LAT


LAT
STRA OYU MINLOG LITBANG
TAHAP PERENCANAAN

DENMA LAT

TAHAP PERSIAPAN

PENILAI KA WASDAL
WAKA WASDAL

SETWASDAL

WASIT PENGENDALI
TAS PING WAH

PELAKU BULSI

TAHAP PELAKSANAAN

Keterangan :
: Garis Komando
: Garis Staf
: Garis Koordinasi KomandanLatihan,
: Garis Perwasitan
: Garis Pengendali dan Bulsi
: Garis Penilaian
Nama
Pangkat/Korps/NRP
219

Contoh :36.a (StrukturOrganisasi)


...................................
KOMANDO LATIHAN
KodeNaskah

JUDUL LATIHAN
………………………………………
STRUKTUR ORGANISASI

PIMUMLAT

TIM WASEV HATLAT

DANLAT

WADANLAT

STAF LAT SETLAT

PA STAF PA STAF PA STAF PA STAF


STRA OYU MINLOG LITBANG DENMALAT

KAWASDAL
PENILAI
WAKAWASDAL
SETWASDAL

WASIT PENGENDALI

ATAS SAMPING

BULSI

PELAKU
ATAS

DAL TUNDA PENGENDALI

SAMPING BAWAH
PELAKU
BAWAH BULSI

Keterangan :
: Garis Komando KomandanLatihan,
: Garis Staf
: Garis Koordinasi
: Garis Perwasitan
: Garis Pengendali dan Bulsi Nama
: Garis Penilaian Pangkat/Korps/NRP
220

Contoh :36.b (StrukturOrganisasi)


...................................
KOMANDO LATIHAN
KodeNaskah
JUDUL LATIHAN
………………………………………
STRUKTUR ORGANISASI

PIMUMLAT

TIM WASEV HATLAT

DANLAT

WADANLAT

STAF LAT SETLAT

PA STAF PA STAF PA STAF PA STAF


DENMALAT
STRA OYU MINLOG LITBANG

KAWASDAL
PENILAI
WAKAWASDAL
SETWASDAL

WASIT PENGENDALI

ATAS SAMPING

BULSI

PELAKU
ATAS
DAL TUNDA DALPING

PELAKU
TENGAH PENGENDALI

DAL TUNDA SAMPING BAWAH

PELAKU
BAWAH
Keterangan :
: Garis Komando
: Garis Staf KomandanLatihan,
: Garis Koordinasi
: Garis Perwasitan
: Garis Pengendali dan Bulsi
: Garis Penilaian Nama
Pangkat/Korps/NRP
221

Contoh :37(Format JadwalLatihan)


...................................
KOMANDO LATIHAN
KodeNaskah

JUDUL LATIHAN
………………………………………

JADWAL LATIHAN

WAKTU
NO KEGIATAN KETERANGAN
TGL JAM
1 2 3 4 5

1 12-02- 08.00 KomandanSatuanmenerimaperintahdari..................... Di TitikTinjau


2017

dst

21 14-02- 0900 Komandansatuanbawahmenyampaikanperintah............. Di TitikTinjau


2017

a.n. Komandan Latihan


Pa Staf Olah Yudha,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
222

Contoh :38(PetunjukPerhubungan)
...................................
KOMANDO LATIHAN
KodeNaskah

PETUNJUK PERHUBUNGAN

1. Umum.

a. Petunjukperhubungandalamlatihan………………. Yon…………… TA 2017,


inidisusununtukmemberikanpenjelasankepadaseluruhpesertalatihanagar
dapatmemanfaatkankomunikasi yang tersediauntukpelaksanaankelancaranlatihan.

b. PetunjukPerhubunganinihanyaberlakudalamlingkunganlatihan…………. TA
2017.

c. Sarana komuniksi yang digunakan :

1) PRC 1077.
2) Radio HT.
3) Caraka.
4) Sound System.

2. Pelaksanaan.

a. Komunikasi Radio dan Telepon.

1) Komunikasi PRC 1077. Digunakan untuk hubungan dari Kolat ke


Home Base dan hubungan ke atas.

2) Komunikasi Radio HT. Digunakan untuk hubungan


penyelenggara kebawah dan pendukung dalam penyelenggaraan latihan
Yon..... TA. 2017.

b. Caraka.Digunakan untuk menyampaikan berita, instruksi dan kebutuhan lain


yang bersifat rahasia, serta kepentingan geladi atau gangguan komunikasi yang
lain.

3. Tindakan Terhadap Gangguan. Bila terjadi gangguan pada peralatan komunikasi


supaya dilaporkan kepada personel perhubungan baik pelaku maupun Komando Latihan.

4. Hal - hal Yang Perlu Diperhatikan.

a. Cara penggunaan Alkom, sesuai dengan prosedur komunikasi TNI.

b. Tidak diperbolehkan melakukan tindakan-tindakan yang dapat


mengakibatkan kerusakan Alkom.

c. Pembicaraan dalam Alkom singkat dan jelas hanya berkisar masalah


latihan.
5. Lain - Lain.
223

a. Jaring Komunikasi radio Pelaku. (Periksa lampiran).

b. Alokasi Frekwensi Kolat dan pelaku. (Periksa lampiran).

c. Nama panggilan radio dan samaran pejabat. (Periksa lampiran).

d. Nama samaran kegiatan. (Periksa lampiran).

e. Penggunaan Operator pelaku oleh pelaku itu sendiri.

f. Alhub yang digunakan menggunakan Alkom organik dan peminjaman ke


satuan atas.

g. Kebutuhan dana dan alat perlengkapan bidang perhubungan menggunakan


dana latihan.

6. Penutup. Demikian Petunjuk Perhubungan ini dibuat agar dapat dipedomani


oleh semua peserta Latihan ........................TA 2017 maupun pihak lain yang
bersangkutan.

a.n. Komandan Latihan


Pa StafOlah Yudha,

Nama
Lampiran: Pangkat/Korps/NRP

1. Jaring Komunikasi
2. Panggilan Radio
3. Nama Samaran Pejabat
4. Nama Samaran Kegiatan
5. Lain-lain sesuai kebutuhan
224

Contoh :39(Format Petunjuk Tata Tertib)


...................................
KOMANDO LATIHAN
KodeNaskah

JUDUL LATIHAN
………………………………………

PETUNJUK TATA TERTIB

1. Umum.Penjelasansecaraumumtentangtatatertib yang berlakuselamalatihan.

2.
MaksuddanTujuan.Merupakanpenjelasantentangmaksuddantujuandibuatnyapetun
juktatatertib.

3. Pesertalatihan. Merupakanuraiantentangtatatertib yang


berlakubagiseluruhpesertalatihan.

4. Pengaturan Tempat.PenjelasantentangpengaturantempatuntukKolat,
WasdaldanPelaku.

5. PembagianWaktu. Penjelasantentangjadwalwaktukegiatanlatihan.

6. Pakaian.Merupakanpenjelasan yang digunakanselamalatihan.

7. Tanda Pengenal.Penjelasantentangtandapengenal yang


dipakaiolehpesertalatihan.

8. Keamanan. Penjelasantentangprosedurkeamananselamalatihan.

9. Korps Raport/Perizinan. PenjelasantentangKorpsrapotbagipesertalatihan.

10. Administrasi.PenjelasantentangDukopsdanDukloglatihan.

11. Perlengkapan.Penjelasantentangperlengkapan yang dibutuhkandandigunakan.

12. Kesehatan. Penjelasantentangpelayanankesehatan.

13. Perawatan. Penjelasantentangbekalselamalatihan.

14. Angkutan. Penjelasantentangpelayananangkutan.

15. Akomodasi. Penjelasantentangakomodasilatihan.


225

16. Lain-lain.

Catatan: Pasaldapatdikurangiatauditambahsesuaikebutuhan.

..........,.........20..
Komandan Latihan,

Nama
Lampiran: Pangkat/Korps/NRP

1. BaganTempat
2. Lain-lain sesuaikebutuhan
226

Contoh :40(Format PetunjukKeamanan)


...................................
KOMANDO LATIHAN
KodeNaskah

JUDUL LATIHAN
………………………………………
PETUNJUK KEAMANAN

BAB I
PENDAHULUAN

1. Dasar.
a. …………
b. ………....

2. Maksud dan Tujuan.


a. Maksud.
b. Tujuan.

3. Ruang Lingkup.
4. Pengamanan Personel.
5. Pengamanan Materiil.
6. Pengamanan Berita.
7. Pengamanan Kegiatan.

BAB II
ADMINISTRASI DAN LOGISTIK

8. Personel Pelaksana.
9. Logistik.
BAB III
KOMANDO DAN PERHUBUNGAN

10. Perhubungan.
11. Komando.
BAB IV
PENUTUP

12. Demikian…………..dst

a.n. Komandan Latihan


Pa StafStrategis,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
227

Contoh :41(Format PetunjukBantuanAdministrasi)


...................................
KOMANDO LATIHAN
KodeNaskah

JUDUL LATIHAN
………………………………………
…………………

PETUNJUK BANTUAN ADMINISTRASI

1. Umum.

2. Personel.
a. Penyelenggara : ..... Orang.
b. Pelaku : ..... Orang.
Jumlah : ..... Orang.

3. Perbekalan.
a. Bekal Kelas I.
b. Bekal Kelas II/IV.
c. Bekal Kelas III.
d. Bekal Lain-lain.

4. Angkutan :
a. Pelaku.
b. Kolat.

5. Perawatan kesehatan.

6. Lain-lain.

a.n. Komandan Latihan


Pa StafMinlog,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
228

Contoh :42(Format ProsedurTetapLatihan)


...................................
KOMANDO LATIHAN
KodeNaskah

JUDUL LATIHAN
………………………………………
PROSEDUR TETAP LATIHAN

1. Umum. Merupakanpenjelasansecaraumumtentangprosedurtetap.

2. Tujuan. Menjelaskantentangtujuandibuatnyaprosedurtetap.

3. RuangLingkup. Menjelaskantentangruanglingkup yang dibahas.

4. Pertanggungjawaban. Menjelaskanpertanggungjawabanmasing-
masingbidangtugasnyadalamlatihan.

5. Urusan Dalam.
Merupakanpenjelasantentangketentuanurusandalamselamalatihanmeliputi:
a. Pembagian Waktu.
b. Pakaian dan Perlengkapan.
c. Dan lain-lain sesuaikebutuhan.

6. Keamanan dan Ketertiban. Merupakanuraiantentangkeamanandanketertiban

7. Perizinan. Penjelasantentangketentuanperizinan.

8. Tindakan/perlakuanterhadapKolat. KetentuantindakanterhadappersonelKolat

9. Tindakan/perlakuanterhadapPelaku.
KetentuantindakanterhadappersonelPelaku

10. Tindakan/perlakuanterhadapWasdal.
KetentuantindakanterhadappersonelWasdal

11. Tindakan/perlakuanterhadapBulsi. KetentuantindakanterhadappersonelBulsi

12. Lain - lain. Merupakanuraianketentuanlain yang belumtercantum.

a.n. Komandan Latihan


Pa StafOlah Yudha,

Nama
Pangkat/Korps/NRP

Contoh :43 (Petunjuk tentang naskah)


...................................
KOMANDO LATIHAN
229

KodeNaskah

JUDUL LATIHAN
………………………………………

PETUNJUK TENTANG NASKAH

NO JENIS BUKU WARNA KODE NASKAH ISI NASKAH KET


1. BUKU – I (Renlat) MERAH PY-I-R/2016 RENLAT.
a. Skenlat PY-I-01-R/2016 - Lampiran 1
b. Diagram ROL PY-I-02-R/2016 - Lampiran 2
- dst
2. BUKU –IIA BIRU -
a. LbrPendahuluan PY-IIA-01-B/2016 - No.01
b. KeadaanUmum PY-IIA-01-B/2016 - No.02
- dst
3. BUKU – IIB PUTIH PY-IIB-B/2016 JUKLAT
a. KodalLatihan PY-IIB-01-B/2016 - Lampiran 1
b. Struktur Org PY-IIB-01-B/2016 - Lampiran 2
- dst
4. BUKU – III KUNING PY-III-B/2016
(LaporanPelaksLatih
an)

Penjelasan :

KodeNaskah :Contoh : PY-I-01-R / 2016.

PY : NamaLatihan(PRAMUKA YUDHA).
I : Kode (Buku I).
01 : NomorNaskah (SKENLAT NO. 01).
R : Klasifikasi (RAHASIA).
2016 : TahunPembuatan (2016).

BilaNaskahtersebutadalampirannyasupayadisebutkan.

...............,.............20...
Komandan Latihan,

Nama
Pangkat/Korps/NRP

Contoh :44 (Format Daftar Distribusi)


...................................
KOMANDO LATIHAN
230

KodeNaskah

JUDUL LATIHAN
………………………………………
…………………

DAFTAR DISTRIBUSI BUKU

BUKU
NO NAMA PEJABAT KET
I II III

1. KomandanLatihan / Wakil 2 2 2

2. PenasihatLatihan 4 4 4

3. StafLatihan 4 4 4

4. Dst

a.n. Komandan Latihan


Pa StafOlah Yudha,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
231

Contoh 45
Format:
ANALISA TUGAS POKOK (A T P)

1. Tugas Pokok. Formulasi SI A BI DI ME.

a. Si : Satuan yang akan melaksanakan tugas.


b. A : Tugas apa yang akan dilaksanakan.
c. Bi : Bilamana/Kapan tugas akan dilaksanakan.
d. Di : Dimana tugas akan dilaksanakan.
e. Me : Mengapa dan dalam rangka apa tugas tersebut dilaksanakan.

Contoh: BRIGIF 62 menyerang pada 050600 FEB 19 X ke arah KP.GLATIK –


KP.NURI untuk menguasai GT SINGA, bergerak selanjutnya atas perintah.

2. Tugas Khusus. Formulasi ABIDI, ABI, ADI, Perincian tugas titik berat pada unsur
A nya.
Contoh:

a. Menyerang pada 050600 FEB 19X ke arah KP.GLATIK – KP.NURI.


b. Bergerak selanjutnya atas perintah.

3. Tugas Terkandung. Tugas yang dicari untuk pencapaian tupok.

a. Contoh:

1) Menyeberangi S. MAWAR.
2) Merebut dan menduduki KTG. 250.

b. Alasan Tugas Terkandung: (Alasan ini tetap jangan di rubah)/(Protap).

1) Unsur yang ada dalam tugas terkandung di atas harus memenuhi


persyaratan :
a) Dominan.
b) Berpengaruh langsung.
c) Tidak variabel.
d) Tidak doktriner

2) Bila unsur tersebut tidak dilaksanakan maka tugas pokok tidak akan
tercapai.

c. Catatan: Bila tidak ditemukan tugas terkandung maka alasannya sbb :


1) Pada tingkat BRIGIF ke bawah pada umumnya tidak ada tugas
terkandung, kecuali dalam opster.

2) Tidak ada unsur yang memenuhi Dominan, Berpengaruh Langsung,


Tidak Variabel dan Tidak Doktriner.
232

3) Tugas pokok dari atasan sudah cukup jelas.

4. Tugas Nyatakan Kembali. Formulasi : SI – A – BI – DI – A’ – ME.

a. Si : Satuan yang akan melaksanakan tugas.


b. A : Tugas apa yang akan dilaksanakan.
c. Bi : Bilamana/Kapan tugas akan dilaksanakan.
d. Di : Dimana tugas akan dilaksanakan.
e. A’ : Tugas-tugas terkandung.
f. Me : Mengapa dan dalam rangka apa tugas tersebut dilaksanakan.

Contoh: BRIGIF 62 menyerang pada 050600 FEB 19 X ke arah KP.GLATIK –


KP.NURI, menyeberangi S.MAWAR, merebut dan menduduki KTG.250 untuk
menguasai GT SINGA, bergerak selanjutnya atas perintah.

CONTOH ATP:

ANALISA TUGAS POKOK

1. Tugas Pokok. Yonif 300/PMK dengan perkuatannya menyerang pada


060500 AGU 19 D, menghancurkan musuh di CARULUK (2715) dalam rangka operasi
pertahanan Kodahan XXX/INDRALOKA. Melanjutkan gerakan atas perintah.

2. Tugas Khusus.
a. Menyerang pada 060500 AGU 19 D.
b. Menghancurkan musuh di CARULUK.
c. Melanjutkan gerakan atas perintah.

3. Tugas Terkandung.
Melintasi Yonif 313

Alasan tugas terkandung:

a. Dominan. Melintasi Yonif 313, merupakan operasi khusus karena apabila


pelintasan tidak berhasil dengan baik akan dapat menggagalkan penyelesaian
tupok Yonif 300/PMK.

b. Berpengaruh langsung. Keberhasilan pelintasan akan membantu


keberhasilan penyelesaian tupok.

c. Tidak variable. Tidak ada alternatif lain kecuali harus melintasi Yonif
313 karena berada di daerah petak dan didepan Yonif 300/PMK.

d. Bukan merupakan doktriner. Operasi pelintasan tidak selalu harus


dilaksanakan pada setiap operasi.

4. Tugas Nyatakan Kembali (Tunyali). Yonif 300/PMK dengan perkuatannya


melintasi Yonif 313, menyerang pada 060500 AGU 19 D, menghancurkan musuh di
233

CARULUK (2715) dalam rangka operasi pertahanan kodahan xxx/INDRALOKA.


Melanjutkan gerakan atas perintah.

Contoh 46

PETUNJUK PERENCANAAN (JUKCAN)

1. Tidak mempunyai bentuk tertentu/baku.

2. Isinya :
a. Tugas Pokok yang sudah di analisa.
b. Keadaan Medan.
c. Keadaan Musuh.
d. Keadaan Pasukan Kawan.
e. Keadaan Pasukan Sendiri
f. Garis besar pelaksanaan operasi.
1) TAKTIK, antara lain :
- Pentarafan operasi (Jika ada).
- Bentuk cadangan.
- Sasaran lindung taktis dan penipuan.
- Penggunaan temb ART, BANUDTIS, BANTEM, dll.
2) BANMIN.

g. Hal-hal yang perlu ditekankan pada Pa staf.


h. Waktu saran staf masuk.

Contoh Jukcan:

PETUNJUK PERENCANAAN DANBRIGIF-9H

Para Perwira sekalian,


Setelah saya mempelajari tugas maka saya akan mengeluarkan petunjuk perencanaan
sebagai berikut :

1. Tugas Pokok. (Tugas Pokok yang sudah di analisa).


+ + + + + + +

2. Hal-Hal yang Diketahui Komandan.

a. Keadaan Daerah Operasi.

1) Daerah operasi umumnya. . . . .


2) Disebelah timur . . . . .
3) Sungai-sungai besar . . . . .
234

b. Keadaan Musuh.

1) Disposisi.
a) Mako menif. . . . .
b) Yonif-331 di. . . . .
c) Yonif-332 di . . . . .

2) Komposisi. Musuh merupakan unsur Menif-3 yang diperkuat


unsur Bantem dan Berba.

3) Kekuatan. Kekuatan 1 Yonif diperkuat . . . . .

4) Moril musuh . . . . .

c. Pasukan Kawan.

1) Divif-2/Kostrad melaksanakan. . . . .
2) Brigif-6 H melaksanakan. . . . .
3) Brigif-18 sebagai cadangan. . . . .

d. Keadaan Pasukan Sendiri. Perkuatan yang diterima. . . . .

1) Yon Armed-8.
2) Ki Zipur-B/10.

3. Pokok-Pokok Keinginan Komandan.

a. Manuver. Agar dikembangkan kemungkinan menyerang dengan. . .


b. Bantem. Prioritas Bantem Armed pada. . . . .
c. Banpur. Prioritaskan penggunaan Zipur. . . . .
d. Banmin. Penyaluran bekal agar mampu. . . . .
e. Teritorial. Penggunaan tenaga bantuan rakyat. . . . .

4. Faktor Kritis Menuju Sukses.

a. Perhatikan Pengamanan lambung. . . .


b. Penggunaan cadangan semaksimal mungkin. . . . .
c. Penggunaan bantuan rakyat agar. . . . .
d. Pelihara moril, disiplin jiwa korsa. . . . .

5. Penekanan Kepada Perwira Staf.

a. Kasi intel.

1) Cari keterangan apakah musuh. . . . .. sebelum kita menyerang.


Kalau ya, kapan, kearah mana dan dengan kekuatan berapa ?
235

2) Perhatikan tindakan keamanan selama. . . . .

b. Kasi Ops.
1) Manfaatkan satuan. . . . .
2) Perhubungan BRIGIF membantu. . . . .
3) Manfaatkan Bantem. . . . .

c. Kasi Pers.
1) Pengisian Gati dari. . . . .
2) Perhatikan pemeliharaan moril sebelum. . . . .

d. Kasi Log.
1) Koordinasikan tentang bekal untuk. . . . .
2) Penyaluran bekal agar tidak ganggu. . . . .

e. Kasi Ter.
1) Manfaatkan rakyat untuk. . . . .
2) Koordinasikan dengan aparat setempat. . . . .
3) Kendalikan arus pengungsi agar tidak. . . . .

Demikian Petunjuk Perencanaan saya.


Ada pertanyaan ?
Sekarang adalah....., saya minta Saran Staf sudah saya terima pada......

Selamat bertugas.

Komandan,

Kutoharjo
Kolonel Inf NRP 9999
236

Contoh 47

BRIGIF
DIVISI INFANTERI 2/ KOSTRAD 9H/KOSTRAD
BRIGADE INFANTERI-9 H KARTOSURO ( 3149)
201500 PEB 200E

PERINTAH PERSIAPAN NO. 01

Penunjukan : a. Peta : JAWA & MADURA


Kedar : 1 : 250.000
Tahun : 1954
Lembaran : No. 11. (PEKALONGAN)
12. (PURWOKERTO)
13. (SEMARANG)
14. (YOGYAKARTA)
15. (PATI)
16. (SURAKARTA)
17. (PATJITAN)

b. Peta : JAWA TENGAH


Kedar : 1 : 50.000
Tahun : -
Lembar No : 47/XLI-D (G.MERAPI)
48/XLI-C(BOYOLALI)
48/XLI-D(KARTOSURO)
49/XLI-C(SURAKARTA)
47/XLI-C(YOGYAKARTA)
48/XLII-A(KLATEN)
48/XLII-B(BEDJI)
49/XLII-A(WONOGIRI)
47/XLII-D(BANTUL)
48/XLII-C(WONOSARI)
48/XLII-D(SEMIN)
49/XLII-C(BATOERETNO)
47/XLIII-B(GROGOL)
48/XLIII-A(SODITA)
48/XLIII-B(SEMANOE)
49/XLIII-A(PANGKAH)

1. Keadaan Musuh.

a. Disposisi. Disposisi musuh saat ini adalah di Yonif-31 di CORONGAN


(9624) sedang melaksanakan pertahanan sementara dan menggali lubang
perlindungan.

b. Komposisi. Musuh merupakan unsur Menif-3 yaitu Yonif-31 yang


diperkuat unsur Banpur dan Bantem.
237

c. Kekuatan. Musuh berkekuatan 1 Yonif diperkuat Banpur dan Bantem,


kegiatan mereka saat ini adalah melakukan pertahanan sementara sambil
melaksanakan reorganisasi serta musuh aktif membuat parit-parit perlindungan.

d. Moril musuh mulai melemah dan musuh mulai melaksanakan kegiatan brutal
seperti perampokan, perkosaan dan pembakaran rumah-rumah penduduk.

2. Tugas Pokok. BRIGIF-9 H dengan perkuatannya menyerang pada 010500


MAR 200F, menguasai dan mengamankan jembatan K.Opak (0326), merebut dan
menguasai Corongan (9624), merebut dan menduduki Pringwulung (9425),
menghancurkan musuh dalam sektor, beralih ke operasi selanjutnya atas perintah, dalam
rangka ofensif balas Kodahan Jateng.

3. Perintah Gerakan.

a. Seluruh satuan jajaran BRIGIF -9H beserta perkuatannya tidak ada gerakan
sebelum 010500 MAR200F.

b. Perhatikan faktor keamanan selama gerakan dan jaga kerahasiaan.

4. Instruksi.

a. Agar pemindahan pasukan ke daerah persiapan di KLATEN dipimpin oleh


KAS BRIG, harus sudah selesai pada 250600 PEB 200F.

b. Para Komandan Satuan Bawahan dan Komandan Satuan BP/Perkuatan


agar hadir di Titik Tinjau Brigade di Co082304 pada 230700 PEB 200F untuk
menerima perintah operasi.

c. Ajukan kekurangan materiil untuk mendukung operasi pada kesempatan


pertama.

5. Lain - Lain.

a. Siapkan pasukan dalam rangka melaksanakan operasi.

b. Pelihara kerahasiaan dan keamanan selama gerakan atau pemindahan


pasukan.

c. Pelihara kekuatan personel yang ada dalam rangka pelaksanaan operasi.

Komandan,

Kutoharjo
Kolonel Inf NRP 9999
238

Contoh 48

SEKSI 1/INTEL BRIGIF…


TEMPAT…
TGL WAKTU…

PERKIRAAN INTELIJEN No…

Penunjukan : Peta :
Kedar :
Tahun :
Lembaran :

1. Tugas Pokok. Hasil ATP Komandan, formulasi SI A BI DI ME.


+ + + + + + +

2. Keadaan Daerah Operasi.

a. Cuaca.
1) Keadaan yang berlaku.
2) Pengaruh terhadap CB musuh.
3) Pengaruh terhadap CB sendiri.

b. Medan.
1) Keadaan yang berlaku.
2) Pengaruh terhadap CB musuh.
3) Pengaruh terhadap CB sendiri.

c. Karakteristik lainnya.
1) Keadaan yang berlaku.
2) Pengaruh terhadap CB musuh.
3) Pengaruh terhadap CB sendiri.

3. Keadaan Musuh.

a. Disposisi.

b. Komposisi.

c. Kekuatan.

1) Pasukan Terlibat.
2) Pasukan memperkuat.
3) Udara.
4) Nubika.
5) Gerilya.
239

d. Kegiatan penting yang baru lalu dan yang sedang berlaku.

e. Keganjilan dan kelemahan.

1) Personel.
2) Intelijen.
3) Operasi.
4) Logistik.
5) Teritorial.
6) Tokoh berpengaruh.

4. Kemampuan Musuh.

a. Pertelaan.

1) Menyerang.
2) Bertahan.
3) Menghambat.
4) Mundur.
5) Memperkuat.
6) Udara.
7) Nubika.
8) Gerilya.

b. Analisa dan Diskusi.

5. Kesimpulan.

a. Pengaruh Daerah Operasi Terhadap CB Sendiri.

b. Kemungkinan CB Musuh .

c. Kerawanan Musuh .

Kasi-1/Intelijen,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
240

Contoh 49

SEKSI 2/OPS BRIGIF…


TEMPAT…
TGL WAKTU…

PERKIRAAN OPERASI No…

Penunjukan : Peta :
Kedar :
Tahun :
Lembaran :

1. Tugas Pokok. Hasil ATP Komandan, formulasi SI A BI DI ME


+ + + + + + +

2. Keadaan Dan Cara Bertindak.

a. Pertimbangan Yang Berpengaruh pada Kemungkinan CB.


1) Ciri daerah operasi. Diambil dari ADO dan KIRINTEL
2) Keadaan musuh. Diambil dari KIRINTEL
3) Keadaan Sendiri.
4) Perbandingan Daya Tempur Relatif.
a) Satuan Manuver.
b) Bantuan Tembakan.
c) Mobilitas.
d) Disposisi.
e) Medan.

b. Kemampuan Musuh.
1) Menyerang.
2) Bertahan.
3) Menghambat.
4) Mundur.
5) Memperkuat.
6) Udara.
7) Nubika.
8) Gerilya.

c. Cara bertindak sendiri.


1) CB – 1.
2) CB – 2.
241

3. Analisa Cara Bertindak Yang Berlawanan.


a. Kemampuan musuh.

b. Analisa Cara Bertindak Yang Berlawanan.


1) Cara bertindak - 1
2) Cara bertindak - 2

4. Perbandingan Cara Bertindak Sendiri.

a. Keuntungan dan kerugian.


1) CB – 1
a) Keuntungan.
b) Kerugian.

2) CB – 2
a) Keuntungan.
b) Kerugian.

b. Diskusi.

c. Kesimpulan.

5. Saran.

SI A BI DI BA ME

Kasi-2/Operasi,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
242

Contoh 50

SEKSI 3/PERS BRIGIF...


TEMPAT…
TGL WAKTU…

PERKIRAAN PERSONEL No…

Penunjukan : Peta :
Kedar :
Tahun :
Lembaran :

1. Tugas Pokok. Hasil ATP Komandan, formulasi SI A BI DI ME.

2. Keadaan Dan Pertimbangan.

a. Keadaan Intelijen.
1) Ciri-ciri daerah operasi.
2) Kekuatan dan Disposisi musuh.
3) Kemampuan musuh.
a) Yang mempengaruhi Tupok.
b) Yang mempengaruhi Kegiatan Personel.

b. Keadaan Taktis.
1) Disposisi Pasukan sendiri.
2) Kemungkinan CB.
3) Operasi yang direncanakan.

c. Keadaan Logistik.
1) Disposisi sat/Instalasi Logistik.
2) Persoalan Log yang mempengaruhi personel.
3) Hal-hal yang belum tercantum dalam kirlog tapi mempengaruhi
personel.

d. Keadaan Teritorial.
1) Penempatan/disposisi /Instalasi Ter.
2) Jumlah penduduk di daerah operasi.
3) Jumlah penduduk yang membantu.
4) Jumlah tenaga wanra yang membantu.
5) Perkembangan teritorial yang mempengaruhi personel.
243

e. Keadaan Personel.
1) Pemeliharaan kekuatan.
2) Kekuatan dan tenaga pengganti.
3) Pembinaan Personel.
4) Pengembangan dan pemeliharaan moril.
5) Pemeliharaan disiplin, hukum dan tata tertib.
6) Pembinaan markas.
7) Faktor khusus.

3. Analisa.
(Analisa setiap CB terhadap faktor-faktor personel untuk menunjukan
masalah-masalah yang menonjol dan membantasi serta cara-cara mengatasinya).

a. Pemeliharaan kekuatan.
1) Kekuatan.
2) Tenaga Pengganti.
b. Pembinaan Personel.
c. Pengembangan dan pemeliharaan moril.
d. Pemeliharaan disiplin, hukum dan tata tertib.
e. Pembinaan markas.

4. Perbandingan Cara Bertindak.

a. Persoalan-persoalan personel.

b. Perbandingan cara-cara bertindak.


1) CB – 1
a) Keuntungan.
b) Kerugian.

2) CB – 2
a) Keuntungan.
b) Kerugian.

c. Diskusi.

d. Kesimpulan.

5. Kesimpulan.

a. Nyatakan tugas pokok dapat didukung dari bidang personel.

b. Nyatakan CB yang terbaik ditinjau dari segi personel.


244

c. Pembatasan-pembatasan.
Nyatakan pembatasan-pembatasan dari CB yang tidak disarankan dan cara
mengatasinya.

d. Hal-hal yang memerlukan perhatian komandan.

Kasi-3/Personel,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
245

Contoh 51

SEKSI 4/LOG BRIGIF…


TEMPAT…
TGL WAKTU…
PERKIRAAN LOGISTIK No…

Penunjukan : Peta :
Kedar :
Tahun :
Lembaran :

1. Tugas Pokok. Hasil ATP Komandan, formulasi SI A BI DI ME.


(Tupok yang dinyatakan kembali).

2. Keadaan dan Pertimbangan.


a. Keadaan Intelijen.
1) Ciri-ciri daerah operasi.
2) Kekuatan dan Disposisi musuh.
3) Kemampuan musuh.

b. Keadaan Taktis.
1) Disposisi Pasukan sendiri.
2) Kemungkinan CB-CB.
3) Operasi yang direncanakan.

c. Keadaan Personel.
1) Disposisi Sat/TUTS ADM.
2) Kekuatan pers yang harus dibantu.
3) Persoalan pers yang mempengaruhi kegiatan Banlog.

d. Keadaan Teritorial.
1) Disposisi Sat/inst ter.
2) Persoalan Ter yang mempengaruhi Banlog.

e. Keadaan Logistik.
1) Disposisi sat/nst Log.
2) Pembekalan :
a) Bekal kelas I.
b) Bekal kelas II.
c) Bekal kelas III.
d) Bekal kelas V.
246

3) Pengungsian dan perawatan Kes.


4) Angkutan.
5) Pemeliharaan dan pekerjaan Dinas-dinas tehnis.

f. Faktor – faktor Khusus.


1) Hal-hal khusus yang perlu perhatian.
2) Hal-hal yang belum tercantum dalam sub paragraf sebelumnya.

g. Praanggapan.

3. Analisa.
(Tiap faktor log yang tersedia/dibutuhkan dihadapkan pada CB-CB, untuk
mendapatkan penonjolan/pembatasan dan cara mengatasinya).

a. Perbekalan.
b. Pengungsian dan perawatan kesehatan.
c. Angkutan.
d. Lain-lain.

4. Perbandingan.

a. Persoalan Logistik.
1) Faktor Logistik yang menonjol/membatasi (hasil analisa).
2) Evaluasi tiap penonjolan/pembatasan tiap CB untuk mendapatkan
keuntungan/kerugian dengan cara mengatasinya.

b. Perbandingan CB – CB.
1) CB – 1.
a) Keuntungan.
b) Kerugian.
2) CB – 2.
a) Keuntungan.
b) Kerugian.

c. Diskusi.
(Diskusi untung/rugi tiap CB untuk mendapatkan CB terbaik dan cara
mengatasi kerawanan/pembatasan)
247

5. Kesimpulan.
a. (Nyatakan apakah Tupok dapat didukung dari segi Log)
b. (Nyatakan CB yang terbaik dilihat dari segi Log)
c. Pembatasan-pembatasan
(Nyatakan kerugian-kerugian CB yang tidak dipilih dan cara mengatasinya)
d. Hal-hal yang memerlukan perhatian Komandan.

Kasi-4/Logistik,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
248

Contoh 52

SEKSI 5/TER BRIGIF…


TEMPAT…
TGL WAKTU…

PERKIRAAN TERITORIAL No…

Penunjukan : Peta :
Kedar :
Tahun :
Lembaran :

1. Tugas Pokok. Hasil ATP Komandan, formulasi SI A BI DI ME.


(Tupok yang dinyatakan kembali)

2. Keadaan Dan Pertimbangan.

a. Keadaan Intelijen.
1) Ciri-ciri daerah operasi.
2) Kekuatan dan Disposisi musuh.
3) Kemampuan musuh.

b. Keadaan Taktis.
1) Disposisi sekarang.
2) Kemungkinan CB.
3) Operasi yang direncanakan.

c. Keadaan Personel.
1) Disposisi Sat/TUTS ADM.
2) Kekuatan pers yang harus dibantu.
3) Persoalan pers yang mempengaruhi kegiatan Ter.

d. Keadaan Logistik.
1) Disposisi sat/inst Log.
2) Persoalan log yang mempengaruhi kegiatan Ter.

e. Keadaan Teritorial.
1) Geografi.
2) Demografi.
3) Kondisis Sosial.
a) Keadaan masyarakat ditinjau dari segi Ideologi.
b) Keadaan masyarakat ditinjau dari segi Politik.
c) Keadaan daerah ditinjau dari segi ekonomi.
249

d) Keadaan daerah ditinjau dari segi social budaya.


e) Keadaan daerah ditinjau dari segi Militer.
f) Keadaan daerah ditinjau dari segi Agama.
g) Keadaan aparat sendiri.

f. Faktor – faktor Khusus.

g. Peranggapan.

3. Analisa. (Dihadapkan pada kemungkinan CB)


a. Geografi.
b. Demografi.
c. Kondisi sosial.
d. Ipoleksosbud Hankamneg.

4. Perbandingan.

a. Kemampuan dan kelemahan sendiri.


1) Kemampuan.
2) Kelemahan.

b. Kemampuan dan kelemahan musuh.


1) Kemampuan.
2) Kelemahan.

c. Perbandingan CB.

d. Diskusi.

5. Kesimpulan.
a. (Nyatakan apakah Tupok dapat didukung dari segi Ter).
b. (Nyatakan CB yang terbaik dilihat dari segi Ter).
c. Pembatasan-pembatasan.
(Nyatakan kerugian-kerugian CB yang tidak dipilih dan cara mengatasinya).
d. Hal-hal yang memerlukan perhatian Komandan.

Kasi-5/Teritorial,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
250

Contoh 53

FORMAT KEP/KUO :

KEPUTUSAN/KONSEP UMUM OPERASI

1. Keputusan.

- Si :Satuan yang akan melaksanakan tugas.

- A :Tugas apa yang akan dilaksanakan.

- Bi :Bilamana/Kapan tugas akan dilaksanakan.

- Di :Dimana tugas akan dilaksanakan.

- BA :Bagaimana/cara tugas tersebut dapat dilaksanakan.

- Me :Mengapa dan dalam rangka apa tugas tersebut dilaksanakan.

2. Konsep Umum Operasi.

a. Susunan tugas.

b. Manuver.

c. Bantem.

d. Banpur.

e. Banmin.

f. Banter.

Contoh:
KEPUTUSAN DAN KONSEP UMUM OPERASI

Para perwira sekalian,


Setelah saya mempelajari saran-saran yang saudara berikan maka saya
mengambil keputusan dan konsep umum operasi sebagai berikut :

1. Keputusan. BRIGIF 18 dengan perkuatannya menyerang pada 090530 AGU


200 D menguasai jembatan S. CIMANDIRI (7741) merebut dan menguasai G. RANAH
(8140), merebut dan mengusai G. TIMBUL (8139), merebut dan menguasai KP. DUREN
(8340) menghancurkan musuh di daerah dengan 2 YONIF diperkuat 1 KI KAV TANK (-) di
depan, serta 1 YONIF dan 1TON KAV TANK sebagai cadangan, dengan titik berat
serangan pada sektor kiri, dalam rangka operasi pertahanan KODAM MAWAR.
251

2. Konsep Umum Operasi.

a. Susunan tugas.
1) YONIF-501 diperkuat 1 KI KAV TANK 8 (-)
2) YONIF-502
3) YON ARMED - 8/105
4) RAI ARHANUD - A/61
5) KI ZIPUR - 8
6) PASUKAN BRIGADE
a) TON HUB LAP - 1/A/18
b) KI KES LAP - A/3
c) TON HARPAL
d) KI BEK ANG
7) UNSUR KODIM 0300/NAGARA
8) YONIF-503 DAN 1 TON KAV TANK - 8

b. Manuver. Menyerang dengan 2 Yonif diperkuat 1 Ki Kav Tank (-) di


depan serta 1 Yonif dan 1 Ton Kav Tank sebagai cadangan, dengan titik berat
serangan pada sektor kiri :

1) Yonif-501 diperkuat 1 Ki Kav Tank (-) bergerak di sektor kiri sebagai


serangan pokok dengan batas kiri adalah batas kiri Brigif, batas kanan
adalah Jalan Raya DUREN – BIDURI masuk sektor kiri, menjadi tanggung
jawab YON kiri.

2) Yonif-502 bergerak di sektor kanan sebagai serangan bantuan


dengan atas kiri adalah batas kanan Yonif-501, batas kanan adalah batas
kanan serangan BRIGIF.

3) Yonif-503 dan 1 Ton Kav Tank sebagai cadangan bergerak di


belakang Yonif-501, siap menggantikan Yonif depan atas perintah.

c. Bantuan Tembakan.

1) Armed.
a) Prioritas bantem pada sektor kiri (Serpok)
b) Berikan tembakan pendahuluan Jam “J”– 5 dan jam “J”+5.

2) Banudtis digunakan untuk menghancurkan posko dan Berba musuh.

3) Rai Arhanud prioritas melindungi posko dan steling Armed.


252

d. Bantuan Tempur.

1) Ki Zipur.
a) Perkuat masing-masing Yon depan 1 Ton Zipur.
b) Membuka rintangan di sepanjang route gerakan.

2) Hub Lap.
a) Perkuat masing-masing Yon depan 1 regu hublap.
b) Selenggarakan perhubungan ke satuan atas, samping dan
bawah.

e. Bantuan Administrasi.

1) Pelayanan bekal menggunakan pelayanan satuan.

2) Instalasi Banmin berpindah kedudukan setelah sasaran direbut.

3) Yonif depan masing-masing ditempatkan 1 Ton Kes Lap.

f. Bantuan Teritorial.

1) Unsur Kodim 0300/NAGARA membantu pangamanan daerah


belakang dan pengungsian penduduk.

2) Manfaatkan Wanra sebagai tenaga bantuan operasi.

g. GA adalah jalan yang menghubungkan antara KP. WINONGO dengan KP.


WISENO dari Co. 748437 – Co. 747415.

h. Susunan tugas berlaku mulai 080800 AGU 200 D

i. Posko UT di BIDARAN (6543), Poskotis menyesuaikan keadaan taktis.

Demikian keputusan dan konsep umum operasi saya,


Ada pertanyaan ?
Sekarang adalah 061200 AGU 200 D.
PO akan saya tanda tangani paling lambat 061600 AGU 200 D.
Selamat bertugas.

Komandan,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
253

Contoh 54

PERINTAH OPERASI

I. Format.
(Klasifikasi)
Lembar no... dari... lembaran.
Markas
Tempat
Tanggal
No petunjuk berita

PERINTAH OPERASI No...

Penunjukan : Peta : (Huruf besar) Dalam tes biasanya peta hipotetis.


Kedar : (Biasanya 1 : 50.000)
Tahun : (Tahun pembuatan)
Lembaran : No......(Huruf besar)

Daerah Waktu :

Susunan Tugas :

1. Keadaan.

a. Pasukan Musuh.

b. Pasukan Kawan.

c. Penerimaan dan Pemberian BKO.


1) Pemberian.
2) Penerimaan.

2. Tugas Pokok.
+ + + + + + +

3. Pelaksanaan.
a. Konsep Operasi.
1) Manuver.
2) Tembakan.
b. Satuan Infanteri.
c. Berba.
d. Teritorial.
e. Artileri.
f. Sat Banpur.
g. Satuan Intelijen.
h. Pasukan Brigade.
254

i. Sat Banmin.
j. Kafilah Brigade.
k. Cadangan.
l. Instruksi Koordinasi.

4. Administrasi.
a. Umum.
b. Material dan Pelayanan.
c. Pembekalan dan Angkutan.
d. Pengungsian dan Perawatan Kesehatan.
e. Administrasi Personel dan Gati.
f. Lain-lain.

5. Komando dan Perhubungan.


a. Perhubungan.
b. Komando.

Nyatakan Mengerti
Sah
Kasi-2/Operasi, Komandan,

Nama Nama
Pangkat/Korps/NRP Pangkat/Korps/NRP

Lampiran :
Distribusi :

(Klasifikasi)

Catatan : Bila tanda tangan Komandan TTD dan di sahkan/ditanda tangani Kasi
2/ops, berarti lembar PO no.2.
255

Contoh 55

PERKIRAAN CEPAT (KIRPAT)

1. Ada 2 Metoda:
a. Perumusan CB.
b. TUMMPAS.

2. Gunakan metoda TUMMPAS:

a. Tugas.
1) Apa tugas SATUAN.
2) Apa hambatannya, ditinjau dari faktor waktu dan jarak.
3) Buat kesimpulan kecil.

b. Medan.
1) Bagaimana medan yang diduduki Musuh ?
2) Bagaimana medan yang dikuasai Psk sendiri ?
3) Buat kesimpulan kecil.

c. Musuh.
1) Berapa kekuatan yang telah dikerahkan ?
2) Berapa kekuatan yang masih mungkin dikerahkan ?
3) Buat kesimpulan kecil.

d. Pasukan Sendiri.
1) Berapa kekuatan yang telah dikerahkan ?
2) Berapa kekuatan yang masih mungkin dikerahkan ?
3) Buat kesimpulan kecil.

e. Kesimpulan Umum. (Umum/besar).


Rangkuman dari semua kesimpulan kecil.

f. Kemungkinan CB.
a. CB – I. Usahakan memenuhi unsur
b. CB – II. A BI DI BA

g. Analisa.
Hadapkan CB sendiri pada kemampuan Musuh, secara garis besar.
256

h. Perbandingan CB. (Ditinjau dari Moril, Korban, Pencapaian Tupok,


Munisi, Kodal dan lain-lain).

a. CB – I : - Keuntungan.
- Kerugian.

b. CB – II : - Keuntungan.
- Kerugian.

i. Diskusi.
Peninjauan CB dari tiap-tiap segi. Contoh :
a. Ditinjau dari segi moril CB I lebih baik dari.....
b. Ditinjau dari segi munisi CB I lebih baik dari.....
c. Dst.....

j. Keputusan.
a. Harus memenuhi unsur : SI A BI DI BA ME
b. Contoh : YONIF XXX dengan perkuatannya …...
c. Keputusan KOMANDAN biasanya dituangkan dalam Oleat.
257

Contoh 56
Contoh Kirpat Komandan.

PERKIRAAN CEPAT DAN YONIF 912

1. Tugas Pokok.

a. Yonif 912 bertahan mulai 100600 AGU 20 D, Dirangkaian G. BEO antara


Co. 3930 1995 s/d Co. 12342007 dalam rangka pertahanan Brigif 91.

b. BDDT di daerah pertahanan KIPAN A (Pertahanan Yonif sebelah kiri)


tertembus.

c. Kesimpulan. Tupok mengalami hambatan.

2. Medan.

a. Medan yang dipertahankan yaitu Yonif 912 adalah G. BEO.

b. Medan yang dikuasai musuh saat ini adalah di dataran rendah sebelah
kiri dan depan G. BEO.

c. Kesimpulan. Medan menguntungkan Yonif 912.

3. Musuh.

a. Musuh yang dihadapi 1 menif diperkuat.

b. 1 Ton Inf dan 1 Ton Tank musuh menembus BDDT Yonif 912,
sedangkan kekuatan yang belum dikerahkan cukup besar yaitu 1 menif (-).

c. Kesimpulan. Musuh telah berhasil menembus BDDT dengan


kekuatan 1 Ton Inf dan 1 Ton Tank, serta masih tersedia kekuatan yaitu 1
Menif (-).

4. Pasukan Sendiri.

a. Pasukan Yonif 912 yang sedang terlibat sebesar 1 KIPAN.

b. Pasukan yang belum terlibat adalah :


1) 1 Kipan sebagai cadangan Yonif 912.
2) 1 Ton Tank.

c. Kesimpulan. Yonif 912 masih mempunyai kekuatan yang belum


dikerahkan yaitu 1 Kipan dan 1 Ton Tank.
258

5. Kesimpulan Umum. Tupok mengalami hambatan, musuh berhasil menembus


BDDT pertahanan Yonif 912 sebelah kiri (BDDT Kipan A), saat ini Kipan A telah terlibat
menahan gerak maju musuh. Agar Tupok dapat dilaksanakan, maka musuh yang
menembus BDDT harus dilempar keluar sehingga Integritas BDDT dapat diperbaiki,
kedudukan pasukan pembendung cukup 1 Kipan (Kipan A), sebelum musuh bertambah
besar maka Yonif harus melaksanakan serbal dengan kekuatan yang tersedia.

6. Cara Bertindak.

a. Cara Bertindak I.
Melaksanakan serbal segera ke arah Co 39401930 - Co 391101925 – Co
39001860 - Co 39251850 dengan 1 Kipan dan 1 Ton Tank serta 1 Kipan
sebagai pembendung dibantu bantem yang tersedia dengan arah dari Co
37501850 – Co 38701970 – Co 38901930 - sasaran (arah kiri).

b. Cara Bertindak II.


Melaksanakan serbal segera, ke arah Co 3941930 – Co 39101925 - Co390001860
- Co 39251850, dengan 1 Kipan dan 1 Ton Tank serta 1 Kipan sebagai
pembendung dibantu bantem yang tersedia dengan arah Co 37501850 – Co
3801845 – Co 38901930 - sasaran (arah kanan).

7. Analisa Cara Bertindak.

a. CB I.

1) Musuh yang menembus BDDT dengan kekuatan 1 Ton Inf dan 1 Ton
Tank segera diberikan tembakan pembatas, penutup dan penghancur
dengan bantem yang tersedia. Pasukan yang akan melaksanakan serbal
bergerak dari Co 37502850 sebagai DP, selanjutnya melaksanakan
koordinasi dengan satuan dari Yonif 911 dalam rangka pelintasan.

2) Dengan kekuatan 1 Kipan dan 1 Ton Kav Tank serta dibantu bantem
yang tersedia dihancurkan dan dapat di lempar keluar dari BDDT.

3) Route ini bergerak dari medan yang lebih rendah bergerak ke medan
yang lebih tinggi, maka kemungkinan kelelahan pasukan belum sampai ke
sasaran.

4) Untuk menghadapi situasi yang berkembang, maka cadangan baru


harus segera dibentuk dari satuan yang ada (Kima dan personel yang ada).

b. CB II.
1) ...........................

8. Perbandingan Cara Bertindak.

a. CB I.
1) Keuntungan.

2) Kerugian.
259

b. CB II.
1) Keuntungan.

2) Kerugian.

9. Diskusi.
a. Ditinjau dari segi moril CB I lebih baik dari.......
b. Ditinjau dari kodal CB I lebih baik dari.......
c. Dst.......

10. Keputusan. Yonif 912 dengan perkuatannya melaksanakan serbal segera


di rangkaian garis yang ditarik dari Co 39401930 – Co 39101925 – Co 39001860 – Co
39251850 dengan 1 Kipan dan 1 Ton Tank sebagai penyerang serta 1 Kipan (Kipan
A/912) sebagai pembendung dibantu bantem yang tersedia, dengan arah dari Co
37501850 – Co 37801795 – Co 38703845 – Co 38851890 – sasaran, untuk melemparkan
musuh dan memperbaiki integritas BDDT, dalam rangka pertahanan BRIGIF 91.

Komandan,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
260

Contoh 57

RENCANA SEMENTARA SERANGAN DAN BRIGIF –9 H

1. Rencana waktu.
a. Menerima perintah dari Pang Divisi-2 pada 192000 PEB 200F
b. Jam ”J” pada 010500 MAR 200F
c. Waktu yang tersedia mulai perintah diterima sampai dengan pelaksanaan
serangan adalah 227 jam (tgl 19 feb jam 20 s.d tgl 1 mar jam 05).
d. Waktu perencanaan DAN BRIGIF –9H = 1/3 x 227 jam= 75 jam 40 menit.
e. PO dikeluarkan : 222340 PEB 200F = 230700 PEB 200F.

2. Rencana manuver.

a. Rencana pemindahan pasukan Brigif-9H dari KARTOSURO ke DP aju di


KLATEN pada 201800 PEB 200F.

b. Gerakan dari Dp aju ke GA (Kp. Pandan Simpang – Kp. Tegal Sari)


mengunakan formasi tempur.

c. Gerakan dari GA menuju ke K.Opak.

d. Gerakan dari K.Opak ke JS (Kp.Kembangan – Kp.Kajem) menggunakan


formasi tempur.

e. Gerakan dari JS ke sasaran melaksanakan serbuan.

f. Gerakan dari sasaran ke konsolidasi (Kp.Santen KV 9225) menggunakan


formasi tempur.

3. Renbantem.
a. Penggunaan sat Armed adalah BU Brigif 91.
1) Melaksanakan penembakan pendahuluan jam J-5 s/d Jam J+5.
2) Menghancurkan Posko dan Bantem musuh
3) Menghancurkan Kelompok musuh.

b. Penggunaan Mo 81.

1) Melaksanakan tembakan penyokong untuk melindungi pasukan


manuver.

2) Menghancurkan kelompok-kelompok musuh.


261

c. Penggunaan SMS.
1) Melindungi pasukan manuver pada saat melintasi GA dan merapat ke
jarak serbuan serta konsolidasi.

2) Menghancurkan kelompok-kelompok musuh.

d. AU Tis.
1) Menghancurkan Bantem musuh.
2) Menghancurkan Posko Musuh.

4. Ren Banpur.
a. Zipur.

1) Masing-masing yonif depan diperkuat 1 Ton Zipur untuk mengatasi


rintangan dan ranjau di sepanjang route gerakan.

2) Ki Zipur (-) berada di pasukan Brigif untuk sewaktu-waktu dapat


digerakkan Dan Brigif.

b. Perhubungan.

1) Masing-masing Yonif depan mendapat perkuatan 1 Ru hublap.

2) Selenggarakan komunikasi ke satuan atas, bawah dan samping.

c. Kavaleri.

1) Ki Kav (-) memperkuat Yon depan dalam rangka menghancurkan


satberba musuh.

2) Sedangkan Ton Kav Tank sebagai cadangan.

5. Ren Banmin.
a. Penempatan instalasi Banmin sebelum sas direbut di BULAN (3420).
Setelah sasaran di rebut di co.........

b. Gunakan RPU jalan klas I, antara....s/d.....


c. Dukung kelancaran distribusi Banmin.

6. Rencana Bantuan Tenaga Rakyat.


a. Membantu pengendalian penduduk.
b. Manfaatkan untuk mendukung operasi.
c. Wanra membantu pengamanan belakang Brigade.

7. Rencana Pemindahan Pasukan.

a. Dahpas Brigif-9H dilaksanakan dari KARTOSURO ke KLATEN dengan


menggunakan kendaraan.
262

b. Selama pergeseran pasukan tetap menggunakan formasi taktis dan


waspada terhadap gangguan musuh.

8. Rencana Koordinasi.
a. Koordinasi dengan satuan atas ( Divisi –2 /K), satuan samping dan satuan
bawah setelah menerima PO dari Pangdivif-2/K .

b. Hal-hal yang perlu dikoordinasikan :


1) Petak serangan Brigif-9H
2) Saat jam “J”.
3) Penggunaan Bantem, Banpur maupun Dukungan Banmin.
4) Penyaluran pengungsi dengan Kowil setempat.
5) Bantuan tenaga rakyat.

c. Pelaksanaan kordinasi dilaksanakan secara terus menerus baik sebelum,


selama dan sesudah serangan (konsolidasi).

9. Rencana Pengintaian.
a. Waktu Pengintaian :210600 PEB 200F

b. Peserta pengintaian : Dan Brig, Kasi-1, Kasi-2, DanYon Armed-8, Dan Ki


Zipur, Dan Ton Hub dan pasukan pengaman.

c. Yang diintai :
1) GA.
2) Medan kritik.
3) Jalan pendekat.
4) Batas sektor.
5) Rintangan.

10. Rencana pemberian PO.


a. Waktu pemberian Po pada 230700 PEB 200F.
b. Tempat di Titik Tinjau Brigif –9H di Co 082304.
c. Hadir saat pemberian PO :
1) Danyon : 509, 514,515, Armed 8/105
2) Kasi -1 dan 2 Brigif-9H.
3) Danki : KI Zipur A /10.

Komandan,

Nama
Pangkat/Korps/NRP
263

Contoh58

PETA INDUK

PETA INDUK 1

S-1 S-2
2

3 4

S-3 S-5 S-4

6 5 7

Keterangan:
1. Papan Peta.
2. Peta memuat tentang :
a. Keadaan Musuh ( Peta Situasi ).
b. Keadaan Pasukan Sendiri ( Peta Operasi ).
c. Instalasi Banmin ( Peta Administrasi ).
d. Keadaan Teritorial ( Peta Teritorial ).
3. Kumpulan data tentang perkembangan keadaan musuh (dipelihara oleh Pa Staf
Intel).
4. Kumpulan data tentang perkembangan keadaan pasukan sendiri (dipelihara oleh
Pa Staf Ops).
5. Kumpulan data tentang perkembangan keadaan Teritorial (dipelihara oleh Pa Staf
Ter).
6. Kumpulan data tentang perkembangan keadaan Personel (dipelihara oleh Pa Staf
Pers).
7. Kumpulan data tentang perkembangan keadaan Logistik (dipelihara oleh Pa Staf
Log).

Catatan
:
- Penempatan kumpulan data Staf diatur sedemikian rupa sehingga dapat
mempermudah bekerja dan menambah kerapian.

- Pemberian tanda/kode pada perkembangan keadaan yang digambar di peta,


diharapkan sama dengan tanda/kode yang ada dalam kumpulan data sesuai bidang Staf
masing-masing.
264

Contoh59

PETA SITUASI

PETA SITUASI 1

KemampuanMusuh Catatan

3 3
2

3 3
SBM Bapul

3 3 3

Keterangan:
1. Papan Peta.
2. Peta memuat tentang:
a. Kedudukan Musuh.
b. Keadaan Musuh.
c. Kekuatan Musuh.
3. Kumpulan data tentang perkembangan keadaan :
a. UUK dan PIL.
b. Rencana pengumpulan keterangan ( Renpulket ).
c. Badan pengumpul keterangan ( Bapulket ).
d. Keadaan medan.
e. Kasbonmu.
f. Lain-lain yang dianggap perlu.

Catatan:

- Penempatan kumpulan data Staf diatur sedemikian rupa sehingga dapat


mempermudah bekerja dan menambah kerapian.
- Pemberian tanda/kode pada perkembangan keadaan yang digambar di peta,
diharapkan sama dengan tanda/kode yang ada dalam kumpulan data sesuai bidang Staf
Intel.
265
Contoh60
PETA OPERASI

PETA OPERASI 1

3 3
2

3 3

3 3 3

Keterangan:
1. Papan Peta.
2. Peta memuat tentang kedudukan dan keadaan pasukan sendiri (Oleat Operasi).
3. Kumpulan data tentang perkembangan keadaan pasukan sendiri yang meliputi:
a. Perintah-Perintah.
b. Gerakan Pasukan.
c. Pemindahan Pasukan.
d. Bantem.
e. Perebutan Sasaran.
f. Lain-lain yang dianggap perlu.

Catatan:

- Penempatan kumpulan data Staf diatur sedemikian rupa sehingga dapat


mempermudah bekerja dan menambah kerapian.
- Pemberian tanda/kode pada perkembangan keadaan yang digambar di peta,
diharapkan sama dengan tanda/kode yang ada dalam kumpulan data sesuai bidang Staf
Operasi.
266

Contoh61
PETA ADMINISTRASI

PETA ADMINISTRASI 1

3 3
2

3 3

3 3 3

Keterangan:
1. Papan Peta.
2. Peta memuat tentang kedudukan musuh, kedudukan pasukan sendiri dan
Instalansi Banmin ( Oleat Banmin ).
3. Kumpulan data tentang perkembangan keadaan :
a. Tindakan musuh yang berpengaruh terhadap penyelenggaraan Banmin.
b. Pemindahan Instalansi Banmin.
c. Perubahan-perubahan lain yang berpengaruh terhadap Banmin, disesuaikan
dengan bidang Staf Pesonel.

Catatan:
- Penempatan kumpulan data Staf diatur sedemikian rupa sehingga dapat
mempermudah bekerja dan menambah kerapian.
- Pemberian tanda/kode pada perkembangan keadaan yang digambar di peta,
diharapkan sama dengan tanda/kode yang ada dalam kumpulan data sesuai bidang Staf
Personel.
267

Contoh62
PETA LOGISTIK

PETA LOGISTIK 1

3 3
2

3 3

3 3 3

Keterangan:
1. Papan Peta.
2. Peta memuat tentang kedudukan musuh, kedudukan pasukan sendiri dan
Instalansi Logistik ( Oleat Banlog ).
3. Kumpulan data tentang perkembangan keadaan :
a. Tindakan musuh yang berpengaruh terhadap penyelenggaraan Banlog.
b. Pemindahan Instalansi Banlog.
c. Perubahan-perubahan lain yang berpengaruh terhadap Banlog, disesuaikan
dengan bidang Staf Logistik.

Catatan:
- Penempatan kumpulan data Staf diatur sedemikian rupa sehingga dapat
mempermudah bekerja dan menambah kerapian.
- Pemberian tanda/kode pada perkembangan keadaan yang digambar di peta,
diharapkan sama dengan tanda/kode yang ada dalam kumpulan data sesuai bidang Staf
Logistik.
268

Contoh63

PETA TERITORIAL

PETA TERITORIAL 1

3 3
2

3 3

3 3 3

Keterangan:
1. Papan Peta.
2. Peta memuat tentang kedudukan musuh, kedudukan pasukan sendiri dan
kedudukan Kowil, kegiatan yang dilaksanakan Kowil serta route pengungsi ( Oleat
Teritorial ).
3. Kumpulan data tentang perkembangan keadaan yang berkaitan dengan
kepentingan Teritorial dalam mendukung operasi yang dilaksanakan.

Catatan:
- Penempatan kumpulan data Staf diatur sedemikian rupa sehingga dapat
mempermudah bekerja dan menambah kerapian.
- Pemberian tanda/kode pada perkembangan keadaan yang digambar di peta,
diharapkan sama dengan tanda/kode yang ada dalam kumpulan data sesuai bidang Staf
Teritorial.
269

Contoh64

1. DENAH RUANG KOMANDO LATIHAN

F G

E I H

D C

B A

Keterangan:
A = Pimumlat
B = Hatlat
C = Danlat
D = Wadanlat
E = Pa stafminlog
F = Pa staflitbang
G = Pa stafOyu
H = Pa stafStrategi
I = LCD proyektor
J = Layarproyektor
K = Laptop
Catatan: Laptop/komputer di ruangKolat minimal adasatu unit untukmenampilkanhal-hal
yang terkaitdenganlatihan.
270

Contoh65
2. DENAH RUANG BRIEFING

D F

C B

Keterangan:
A = Pelakudan Pa stafpelaku
B = PemeranKomandansatuanataspelaku
C = Operator dan laptop/komputeruntukmenampilkantaklimat/perintahoperasi
D = Pemeranstafdanbadanpelaksanasatuanatas (Daltas)
E = Layarproyektor
F = Pemeranpasukankawan( Dalping)
G = Model dalambentuk 2D/3D
H = LCD proyektor
271

Contoh66
3. DENAH RUANG WASDAL

D E

C F G

B A

Keterangan:
A = Kawasdal
B = WakaWasdal
C = PengendaliAtas (Daltas)
D = SekretarisWasdal (Set Wasdal) dan laptop/komputerjam Asumsi/Jam sebenarnya
E = LayarProyektor jam Asumsi/Jam sebenarnya
F = Pengendalisamping (Dalping)
G = Pengendalibawah (Dalwah)
H = LCD proyektoruntukmenampilkanjamAsumsi/Jam sebenarnya.
Catatan: Apabila proses pengiriman RIL menggunakan media
elektronikmakadiruangWasdaldiperlukantambahansembilan unit
Laptop/Komputeruntuksaranapengirimandanpenerimaanberita
/informasi/produkpelakudalambentukberita / data elektronik
272

Contoh 67
4. DENAH POSKO PELAKU DIM/BRIG/MEN/REM/DIV

L
J K
H

M M

I G D F
E
STAF KHUSUS STAF 5
H

F D STAF 2 STAF 4 D F
E E

F D STAF 1 STAF 3 D F
E E

A
B B

Keterangan:
A = Dan/Kas/WadansatuanPelaku
B = Staf Dan/Kas/wadansatuanPelaku
C = Wasitdanpenilai Dan/Kas/WadansatuanPelaku
D = Pa stafsatuanPelaku
E = StafsatuanPelaku
F = WasitdanpenilaistafsatuanPelaku
G = Pa stafkhusussatuanPelaku
H = StafkhusussatuanPelakuBiru
I =WasitdanpenilaistafkhusussatuanPelaku
J = Layar jam Asumsi/Jam sebenarnya
K = Layarprodukstaf
L = Laptop/komputerjam Asumsi/Jam sebenarnyadanprodukstaf
M = LCD proyektor jam Asumsi/Jam sebenarnyadanprodukstaf

Catatan: Apabila proses pengiriman RIL menggunakan media elektronikmaka di


tempat Dan/Wadandan di masing-masingstafpelakudisiapkansatu unit
laptop/komputeruntuksaranapengirimandanpenerimaanberita
/informasi/produkpelakudalambentukberita/data elektronik
273

Contoh 68
5. DENAH POSKO PELAKU BATALYON

L
J K
H

M M
I G

STAF KHUSUS
H E

F D STAF 2 STAF 4 D F
E E

F D STAF 1 STAF 3 D F
E E

A
B B

Keterangan:
A = Dan/WadansatuanPelaku
B = Staf Dan/WadansatuanPelaku
C = Wasitdanpenilai Dan/wadansatuanPelaku
D = Pa stafsatuanPelaku
E = StafsatuanPelaku
F = WasitdanpenilaistafsatuanPelaku
G = Pa stafkhusussatuanPelaku
H = StafkhusussatuanPelaku
I =Wasitdanpenilaistafkhusus
J = Layar jam Asumsi/Jam sebenarnya
K = Layarprodukstaf
L = Laptop/komputerjam Asumsi/Jam sebenarnyadanprodukstaf
M = LCD proyektor jam Asumsi/Jam sebenarnyadanprodukstaf

Catatan: Apabila proses pengiriman RIL menggunakan media elektronikmaka di


tempat Dan/Wadandan di masing-masingstafpelakudisiapkansatu unit
laptop/komputeruntuksaranapengirimandanpenerimaanberita
/informasi/produkpelakudalambentukberita/data elektronik
274

Contoh 69
6. DENAH RUANG OLAH YUDHA PELAKU

F G

K K

E D H
J

C A

Keterangan:
A = Dan/Kas/WadansatuanPelaku
B = Wasitdanpenilai Dan/Kas/WadansatuanPelaku
C = Operator dan laptop/komputer Jam Asumsi/Jam sebenarnyaserta
laptop/komputeruntukpaparan
D = Para Pa stafdan Pa stafkhusussatuanPelaku
E = WasitdanPenilaiparastafdanstafkhusussatuanPelaku
F = Layar jam asumsidan jam sebenarnya
G = LayaruntukpaparanstafdanDansatPelaku
H = PemeranDansatBawah
I = Modelpeta 2D/3D
J = LCD proyektorjam Asumsi /jam sebenarnyadanpaparanPelaku
275

Contoh 70

DENAH PUSKORBANTEM TINGKAT DIVISI

BA OPS RADIO RADIO


JUTIL SEN JUTIL BA OPS
S-1/ UD JARAK JARAK
PRA TRAL PRA ARMED
S-2/ UD JAUH JAUH

PASI-1 DANKI
UDARA SENBAN
P
E P
PASI-2 T E
UDARA A T PA
P A ANSAS
E O
PABUNG R P
UDTIS E E
R KATIM
N
A KERJA
C
PA B S
ARH A I
K PA /
WAPA
PABUNG KORBT
PENER M
BAD

PABUNG PA INTEL
BA OPS UDTIS BTK ARMED
276

Contoh 71

DENAH PUSKORBANTEM TINGKAT BATALYON

PETA BANTEM

PA / WAPA
KORBANTEM

PABUNG UDTIS
S-1/ UD PABUNG
S-2/ UD BTK

DANKI PABUNG
MORBE PENERBAD

PA
NUBIKA

PA S-2 PA S-1

PETA OPERASI PETA SITUASI

Keterangan:

Peta Bantem Armed.


a) Berisi tentang :
(1) Oleat/Peta.
(2) Data Bantem Armed musuh.
(3) Data Bantem Armed sendiri.
(4) Perbandingan daya tempur relatif.
(5) Data sasaran.
(6) Data tentang penomoran sasaran.
b) Dipelihara oleh Perwira Operasi.
277

Contoh 72

DENAH POSKO DAHANUD

10 11

B 12

A C

1-E 2 3-D

4 5 6 G
F

7 8 9

J H
DANDAHANUD

Keterangan :

1. Pa Ops. A. Atas : Papan Peta Situasi.


2. Pa Dinas. Bawah : Papan Meteo.
3. Batitih. B. Atas : Jam Dinding.
4. Pa Intelijen. (GMT, WIB, WITA, WIT).
5. Dan Dahanud. Tengah : Papan Kesiapsiagaan.
6. Pa Perhubungan. - Derajat Waspada.
7. Ba Intelijen. - Batasan Tembak.
8. Ba Perhubungan. - Tingkat Sedia Tempur.
9. Juru Warta/Kawat. Bawah : Papan Pemberitaan Awal/Georef
10. Juru Plot. C. Atas : Papan Peta Operasi.
11. Juru Radio. Bawah : Papan Perhubungan.
12. Pencatat. D. Papan Pemberitaan Setempat.
E. Papan Sasaran.
F. Papan Jadwal Operasi Radar.
G. Papan Materiil.
H. Papan Perhubungan.

Anda mungkin juga menyukai