BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Menilai kondisi Alutsista dan non Alutsista yang saat ini dimiliki oleh TNI AD,
ditinjau dari dua aspek yaitu aspek jumlah (kuantitas) dan kemampuan (kualitas). Agar
dalam pemenuhan kebutuhan materiil sampai dengan tahun 2029 diharapkan kepada
kemampuan dukungan anggaran negara yang sangat terbatas untuk membeli Alutsista
atau materiil baru yang sesuai dengan kemajuan teknologi, oleh karena itu untuk
membangun Alutsista jajaran TNI AD dilaksanakan melalui dua pendekatan, yaitu
rematerialisasi terhadap Alutsista yang ada saat ini dan pengadaan baru untuk kebutuhan
yang sangat mendesak.
Kesatuan yang ada di TNI AD di mana salah satu korp yang memiliki aspek
kemampuan tertinggi dalam alutsista bagian darat adalah korp Kavaleri yang mengawaki
berbagai kendaraan tempur terutama kendaraan tempur bagian darat. Banyaknya
alutsista atau kendaraan tempur yang telah dimiliki Indonesia dari dulu hingga sekarang,
akan tetapi seiring dengan berkembangnya zaman, alutsista perlu diperbaharui dan
dikembangkan agar dapat mengimbangi perkembangan dunia modern.
Kompi Kavaleri 2 JRTR telah melakukan modernisasi alutsista, antara lain dengan
mendatangkan alutsista baru berupa Panser Tarantula. Panser tersebut dirasa memiliki
spesifikasi lebih legkap dibandingkan dengan jenis-jenis panser sebelumnya, akan tetapi
pada kenyataanya kemampuan panser tersebut tidak lebih baik dalam daya gerak, daya
tempur, daya kejut maupun dalam pengoperasionalan sebagai kendaraan tempur
walaupun digolongkan dalam kendaraan panser jenis baru.
Untuk Kompi Kavaleri 2 JRTR sudah memiliki berbagai alutsista kendaraan tempur
sebelum kedatangan panser Tarantula yaitu Panser Anoa APC-3 6x6 yang digunakan
dalam Operasi Indonesia di Lebanon. Di Kompi Kavaleri 2 JRTR sekarang terdapat 2
jenis panser yang memiliki perbedaan dalam beberapa hal antara lain kemampuan, jenis
mesin, pengoperasian dan tingkat kenyamanan personel yang mengawaki, serta adanya
kejadian panser Tarantula terguling di Ambon pada bulan Agustus 2018 yang diakibatkan
masalah hidrolik. Hal ini mempengaruhi kinerja penggunaan kendaraan tempur dalam
menunjang tugas pokok satuan. Hal ini membuat ketertarikan sendiri bagi penulis untuk
melakukan penelitian tentang “Analisis Kinerja Panser Anoa APC-3 6x6 dan Panser
Tarantula Dalam Mendukung Tugas Pokok Kompi Kavaleri”.
3. Rumusan Masalah, Ruang Lingkup, dan Tata Urut. Untuk rumusan masalah,
ruang lingkup dan tata urut yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
a. Rumusan Masalah. Berdasarkan permasalahan di atas ditetapkan
rumusan masalah sebagai berikut :
1) Bagaimana analisis kinerja Panser Tarantula dan kinerja Panser
Anoa Tarantula di Kompi Kavaleri?
2) Mengapa Panser Tarantula jarang dioperasionalkan oleh personel
Kompi Kavaleri?
b. Ruang Lingkup. Dalam hal ini peneliti membatasi ruang lingkup dan
fokus masalah yang diteliti sebagai berikut :
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6. Teori Kinerja. Kinerja kendaraan tempur dapat dilihat dari beberapa faktor
yang pada hal ini umumnya berkaitan dengan spesifikasi dan kelebihan maupun
kekurangan dari kendaraan tempur tersebut. Hal-hal ini dapat sangat berpengaruh bagi
pengemudi ataupun yang mengendarai kendaraan tempur tersebut dikarenakan akan
berpengaruh terhadap moril, tingkat kenyamanan, tingkat kemudahan dan tingkat
mobilitas dari kendaraan tempur tersebut dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok
dari satuan yang dinaungi oleh kendaraan tempur tersebut.
Faktor yang dapat berpengaruh terhadap kinerja kendaraan tempur dalam
mendukung pelaksanaan tugas pokok, dapat dipengaruhi oleh banyak hal seperti sistem
pembakaran, sistem pelumasan, hidrolik, kondisi dari kendaraan tempur baik bagian
dalam maupun bagian luar kendaraan tempur, sistem bahan bakar, mesin, sistem rem,
faktor pendukung yang mampu menjadi kelebihan tersendiri dari kendaraan tempur
tersebut seperti lampu, AC atau pendingin, blower, serta sistem tambahan lain. Kinerja
kendaraan tempur sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas operasi yang dapat
mendukung tugas pokok dari satuan karena pada masa milenium seperti saat ini alutsista
sangat berpengaruh terhadap hasil dari operasi yang sedang dilaksanakan.
Oleh karena itu Negara Indonesia saat ini sedang memodernisasi dan
merehabilitasi alutsista TNI AD agar dapat bersaing dalam dunia Internasional dan tidak
ketinggalan teknologi dengan tetap memantau perkembangan di dunia Internasional. Hal
ini dapat dibuktikan dengan perubahan berbagai sistem kendaraan tempur yang telah
diretrofit baik di Indonesia maupun dari luar negeri, contoh penggunaan listrik dan hidrolik
pada sistem kubah, dan penggunaan digital dalam berbagai sistem yang ada pada
kendaraan tempur. Sistem yang ada pada Tarantula yaitu dapat mengatur tekanan udara
yang ada pada ban hingga dapat menyesuaikan dengan medan yang dilalui seperti
medan berpasir, lumpur dan medan pantai. Dan masih banyak lagi yang dimiliki oleh TNI
AD yang telah diperbaharui dan diretrofit sehingga memliki kemampuan yang lebih dari
generasi sebelumnya.
7. Panser Anoa APC-3 6x6. Anoa APC-3 (Armored Personel Carrier) adalah
kendaraan militer lapis baja buatan PT Pindad, Indonesia. Kendaraan ini dipergunakan
6
7
untuk mengangkut personel atau dikenal dengan nama Panser atau pengangkut personel
lapis baja. Nama Anoa sendiri diambil dari nama hewan Anoa yaitu hewan sejenis kerbau
yang merupakan hewan asli Sulawesi.
Anoa APC-3 berbeda dengan pendahulunya (APC-1 dan APC-2) yang
dikembangkan dari truk komersial. Anoa menggunakan badan berdesain monocoque
berlapis baja. Sistem suspensi batang torsi, baru dikembangkan untuk Panser tersebut.
Mesin dan transmisi menggunakan produk Renault dari Perancis. Pengemudi duduk di
sebelah kanan dan komandan duduk disebelah kiri dari kendaraan. Bentuk dan
persenjataan Anoa amatlah mirip dengan kendaraan angkut personel buatan Prancis,
VAB. Perlindungan yang diberikan oleh lapisan baja dan rangka Anoa memiliki tingkat
STANAG 3 level 3, yang berarti bisa menahan peluru kinetis hingga 7.62 mm Armor
Piercing standar NATO dari jarak 30 meter dengan kecepatan 930 m/s serta bisa
menahan ledakan ranjau hingga massa 8 kg di bagian roda gardan dan di tengah-tengah
badan.
1) Model : ZF 6HP502
2) Type : Automatic
3) Pengaturan : Otomatis
4) Jumlah percepatan : 6 maju, 1 mundur
5) Perbandingan gigi : 1st / 2nd: 5,60 / 3,43
3rd / 4th: 2,01 / 1,43
5th / 6th: 1,00 / 0,83
6) Mundur : 4,80
f. Sistem rem. Sistem rem pada Panser 6x6 menggunakan air over hidrolic
brake sistem, yaitu gabungan dari sistem pneumatic dan hydrolic.
Dalam hal ini ada beberapa yang dapat penulis jelaskan mengenai Panser Anoa
APC-3 6x6 salah satunya adalah kelebihan dan kekurangan yang akan ditunjukkan dalam
Tabel 1.
Tabel 1. Kelebihan dan Kekurangan Panser Anoa APC-3 6x6
e. Kondisi Kendaraan. Kondisi yang ada dalam ruang kendaraan tempur yang
digunakan untuk kapasitas 3 orang, dari ruang yang ada masih banyak berbagai
kendala dikarenakan ruang dalam kendaraan tempur masih diperkirakan kurang
luas untuk moblitas antar masing-masing tugas yang disesuaikan dengan tata letak
yang kurang efektif.
Panser Tarantula
No
Kelebihan Kekurangan
1 Memiliki kemampuan amphibi Bentuk desain yang lebih besar
atau mengarung di air untuk kapasitas 3 orang
dengan kecepatan maksimal membuat keseimbangan yang
8 km/jam dimiliki Tarantula kurang.
2 Termasuk dalam golongan Chasis armour yang tebal dan
heavy Panser karena besar pada Tarantula membuat
memiliki berat total 18 ton manuver dari kendaran ini
berkurang
3 Memiliki lapisan body armour Sering terjadi kendala di sistem
setebal 6 mm sehingga tidak remnya yang menggunakan
tembus oleh peluru berkaliber cakram
12,7 mm
4 Senjata yang digunakan Sering mengalami kendala pada
Tarantula mempunyai daya sistem hidrolik
tolak balik yang rendah,
sehingga guncangan pada
kendaraan saat proyektil
dilepaskan sangat kecil.
5 Kapasitas BBM yang Perawatan dan pemeliharaan
mencapai 340 liter dapat yang sangat sulit dikarenakan
membuat Panser ini melaju sistemnya yang berbasis elektrik/
sampai 800 km elektronik.
14
berbagai kemampuan yang dimiliki oleh kendaraan tersebut, salah satunya adalah
kendaraan tempur yaitu Panser Anoa APC-3 dan Panser Tarantula. Dari kedua
kendaraan tersebut akan dilihat apakah ada perbedaan yang signifikan antara kedua
kendaraan tersebut dengan spesifikasinya adalah kemampuan Panser, ukuran Panser,
mesin, transmisi, kondisi ruang dalam kendaraan tempur dan sistem rem. Spesifikasi
tersebut akan dibandingkan dengan menggunakan metode perbandingan dua mean dan
akan dilihat mana dari kendaraan tersebut yang cocok dipakai dalam mendukung tugas
pokok TNI AD. Untuk lebih jelasnya dapat ditunjukkan dalam Gambar 3.
MODERNISASI
ALUTSISTA
KINERJA
INDIKATOR
PERBANDINGAN
DUA MEAN
HASIL YANG
TERBAIK
11. Hipotesis. Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang mungkin
benar, dan sering digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ataupun untuk dasar
penelitian lebih lanjut. Hipotesis statistik ialah suatu pernyataan tentang bentuk fungsi
suatu variabel atau tentang nilai sebenarnya suatu parameter. Berdasarkan pengertian ini,
hipotesa yang saya ambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
16
Ho : tidak ada perbedaan kinerja yang signifikan antara Panser Anoa APC-3 6x6
dan Panser Tarantula di Kompi Kavaleri 2 /JRTR.
H1 : adanya perbedaan kinerja yang signifikan antara Panser Anoa APC-3 6x6 dan
Panser Tarantula Di Kompi Kavaleri 2 /JRTR.
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
12. Lokasi dan Metode Penelitian. Lokasi dan metode penelitian yang dilaksanakan
adalah sebagai berikut:
a. Lokasi Penelitian. Pelaksanaan penelitian dilakukan di kompi
Kavaleri 2 /JRTR.
b. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah
pendekatan kuantitatif. Dalam suatu penelitian, metode penelitian diartikan sebagai
cara ilmiah mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,
2009:3). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif. Penelitian ini dikatakan kuantitatif karena hasil penelitian ini banyak
menggunakan angka-angka.
Dalam penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
pebandingan dua mean. Perbandingan dua mean adalah uji statistik yang
membandingkan mean 2 kelompok data. Perbandingan 2 kelompok data ini dicari
apabila peneliti ingin mencari perbedaan parameter antar 2 buah populasi data.
Umumnya untuk metode perbedaan dua mean ini biasa menggunakan pendekatan
distribusi z (uji z) ataupun distribusi t (uji t). Uji z digunakan apabila standart deviasi
populasi diketahui dan jumlah sampelnya besar. Apabila kedua syarat tersebut
tidak terpenuhi maka pendekatan yang dilaksanakan adalah pendekatan dengan
distribusi t atau uji t. Sebelum melaksanakan pengujian, peneliti harus lebih
memahami tentang 2 kelompok populasi yang akan diuji, apakah itu kelompok
yang independen atau de-independent.
17
16
Tabel. 3 Deskripsi Populasi Kompi Kavaleri 2/JRTR
No Pangkat Jumlah
1 Bintara 25
2 Tamtama 95
Jumlah 120
No Pangkat Jumlah
1 Bintara 6
2 Tamtama 40
Jumlah 46
18
16. Teknik Analisis Data. Dalam teknik analisis data yang dilaksanakan dalam
penelitian adalah sebagai berikut:
a. Uji Validitas. Uji validitas mengetahui kelayakan butir-butir dalam
suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Menilai masing-
masing butir pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Menilai masing-
masing butir pertanyaan dapat dilihat dari nilai correcte item-total correlation.
(Bhuono 2005:67). Suatu butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai r-hitung yang
merupakan nilai dari corrected item-total correlation dari r-tabel yang diperoleh
melalui DF (Degree of Freedom), (Bhuono 2005:72). Untuk menguji valid tidaknya
pertanyaan dapat dilakukan melalui program computer Excel Statistc Analysis And
SPSS.
cara, yang pertama dengan melihat grafik normal probability plot dasar
pengambilan keputusan dari tampilan grafik normal probability plot yang mengacu
pada:
1) Jika data (titik) menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal, berarti menunjukkan pola distribusi yang normal sehingga
model regresi dapat memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data (titik) menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak
mengikuti arah garis diagonal berarti tidak menunjukkan pola distribusi
normal sehingga model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Pengujian normalitas yang lain yang lebih baik dilakukan adalah dengan
menggunakan analisis statistik. Pengujian ini digunakan untuk menguji
normalitas residual suatu model regresi adalah dengan menggunakan uji
Kolmogorov-Smirov Dalam uji Kolmogorov-Smirov, suatu data dikatakan
normal apabila nilai Asympotic Significant lebih dari 0,05 Dasar pengambilan
keputusan dalam uji K-S adalah:
Dimana:
t = test hipotesa
= rata-rata sampel
n = jumlah data
= rata-rata populasi
= standart deviasi
f. Uji Dua Mean (paired sample T test). Uji statistik yang membandingkan
mean dua kelompok data. Perbandingan dua kelompok data ini dicari apabila
peneliti ingin mencari perbedaan parameter antar dua buah populasi data.
Umumnya untuk metode perbedaan dua mean ini biasa menggunakan
pendekatan distribusi z (uji z) ataupun distribusi t (uji t). Uji z digunakan
apabila standar deviasi populasi diketahui dan jumlah sampelnya besar.
Apabila kedua syarat tersebut tidak terpenuhi maka pendekatan yang
dilaksanakan adalah pendekatan dengan distribusi t atau uji t. Nilai dapat
diperoleh dengan rumus sebagai berikut :
Dimana :
= rata-rata sampel 1
= rata-rata sampel 2
= varian sampel 1
= varian sampel 2
dan masa kerja lebih dari 15 tahun. Berikut adalah deskriptif responden
berdasarkan masa kerja yang ditunjukkan dalam Tabel 8.
18. Uji Instrumen Penelitian. Berdasarkan hasil data yang diperoleh oleh
peneliti maka dilakukan pengolahan data dan beberapa pengujian sebagai berikut:
Hasil uji reliabilitas item pertanyaan pada kuesioner dapat ditunjukkan dalam Tabel
14 sebagai berikut :
Tabel 14. Hasil Uji Reliabilitas
Pada Tabel 17 diketahui bahwa nilai signifikan yaitu 0,000 (P<0,05) hal ini
menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata Anoa dan
rata-rata Tarantula (69,808). Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
Anoa lebih unggul.
95% Confidence
Interval of the
Sig. (2- Mean Difference
t df tailed) Difference Lower Upper
kemampuan 39.193 45 .000 18.027 17.10 18.95
antara rata-rata pengaruh jenis mesin Panser Anoa APC-3 6x6 dan rata-rata
pengaruh jenis mesin Panser Tarantula dengan perbedaan mean=12,148.
Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaruh jenis mesin Panser Anoa
APC-3 6x6 lebih unggul dari pada pengaruh jenis mesin Panser Tarantula.
Mesin Panser Anoa APC-3 6x6 yang memiliki model gabungan
antara watercooler dan intercooler untuk mencegah mesin mengalami
kelebihan panas, sedangkan Model mesin dari Panser Tarantula adalah
gabungan antara turbocharger dan intercooler. Sedangkan jumlah silinder
pada Mesin Panser Anoa maupun Panser Tarantula sama yaitu 6 Cylinder
in-line. Perbedaan jenis mesin yang dimiliki masing-masing kendaraan
tempur bagi pengguna kendaraan tersebut dirasa lebih unggul Panser Anoa
dalam penggunaannya.
Tabel 31. Paired Sampel T test Anoa APC-3 6x6 dan Tarantula
42
yang telah peneliti buat kemudian diisi oleh responden dengan total 46 prajurit
Bintara dan Tamtama yang kemudian dijadikan tabel tabulasi menggunakan excel
dan akhirnya mencari keterkaitan dan pengaruh dari masing-masing variabel
maupun indikator menggunakan aplikasi SPSS for Windows 22.0.
Pada analisis deskriptif yang diambil sebagai sampel terhadap variabel
Kepemimpinan sebagian besar responden, yaitu sebanyak 6 orang atau sekitar
13% merasa mampu untuk menjelaskan dan mengetahui tentang karakteristik yang
dimiliki oleh masing-masing kendaraan tempur dan sebanyak 42 orang atau sekitar
87% merasa mampu memberikan keterangan dan informasi yang sangat akurat
dikarenakan memang sesuai dengan jabatan dan pengalaman yang telah dialami
dan dirasakan selama berdinas di satuan Kikav 2/JRTR.
Personel Kikav 2/JRTR, Yogyakarta merasa bahwa memang terdapat
perbedaan yang signifikan antara masing-masing kendaraan tempur yang
berpengaruh terhadap pelaksanaan operasi baik dalam pelaksanaan operasi
tempur maupun operasi non tempur yang merupakan kegiatan yang rutin
dilaksanakan oleh satuan Kikav 2/JRTR. Hal ini sangat berpengaruh pada saat
pelaksanaan tugas operasi terutama terhadap personel yang berada dalam
kendaraan baik pengemudi, tamtama penembak, komandan kendaraan, maupun
personel pendukung yang berada di kendaraan pada saat pelaksanaan operasi.
tersebut, yang terakhir adalah pengaruh sistem rem yang terdapat pada kendaraan
tempur tersebut.
Keenam indikator ini dipilih karena merupakan hal yang sering dikeluhkan
oleh personel Kavaleri yang merupakan subjek pengguna dari kendaraan tempur
tersebut. Hal ini menjadikan penulis untuk membandingkan kendaraan yang lebih
unggul dalam mendukung pelaksanaan tugas operasi baik operasi tempur maupun
non tempur.
c. Dari enam indikator yang telah ditentukan oleh penulis, dibuat beberapa
pernyataan yang berhubungan dengan indikator terhadap kinerja kendaraan
tempur. Pertanyaan tersebut dirangkum ke dalam sebuah kuesioner yang
disebarkan kepada personel Kikav 2/JRTR, terutama kepada personel yang
mengerti dan paham mengenai kendaraan tempur terutama Anoa APC-3 6x6 dan
kendaraan tempur Tarantula.
Setelah diperoleh data dari kuesioner tersebut dijabarkan ke dalam
Microsoft excel berupa angka dan diuji ke validitiasan datanya dengan melakukan
uji validitas terhadap kuesioner yang telah disebar. Dan hasilnya dari data Panser
Anoa APC-3 6x6 dan Panser Tarantula terdapat beberapa data yang tidak valid,
sehingga data yang tidak valid harus dihilangkan untuk pelaksanaan uji
selanjutnya. Setelah mendapat hasil validitas data, dilanjutkan dengan melakukan
uji realibilitas dan data yang didapat setelah melakukan uji realibilitas adalah kedua
data sangat reabel. Hal ini dibuktikan karena dari hasil uji realibilitas alpha
Cronbach yang didapat lebih dari 0,5. Sehingga data dinyatakan sangat reabel.
Setelah data dinyatakan valid dan reabel. Data diuji mengenai ke normalitasannya
menggunakan uji normalitas agar bisa dilanjutkan untuk pengujian selanjutnya, dan
hasil yang didapat adalah data semuanya normal. Hal ini dibuktikan karena hasil uji
normalitas didapat signifikansi 0,056 dimana data dapat dinyatakan normal apabila
lebih dari 0,05, sehingga data dinyatakan normal.
Setelah dinyatakan normal dengan syarat yang sudah ditetapkan untuk
menentukan perbedaan signifikan antara 2 variabel yang menjadi objek penelitian
ini dengan menggunakan uji t yang akan dilanjutkan dengan one sampel t test
untuk memperoleh variabel atau kendaraan mana yang lebih unggul dan
memberikan kenyamanan serta kemudahan dalam mendukung kinerja personel
satuan Kikav 2/JRTR. Dari uji T dan one sampel t test yang sudah dilakukan
menghasilkan data yang akan dijelaskan pada Tabel 32 sebagai berikut:
45
kendaraan tempur Panser Tarantula. Hal ini dibuktikan oleh uji t yang dilakukan
oleh penulis yang mendapatkan hasil rata-rata Panser Anoa APC-3 6x6 lebih tinggi
dari pada hasil rata rata Panser Tarantula (18,02>14,93). Pernyataan ini juga
didukung oleh signifikansi yang didapat pada one sample t test dimana syaratnya
adalah data harus < 0,05 (data yang diperoleh = 0,000). Hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa kemampuan Panser Anoa APC-3 6x6 lebih unggul dalam
mengarungi medan yang basah maupun kering, karena memiliki body yang lebih
pendek sehingga mudah bermanuver dari pada kemampuan Panser Tarantula.
panser Tarantula yaitu ada turbocharger (udara keluar dari exhause manipol ke
turbocharger dan kembali ke intake manifold) dan intercooler untuk mendinginkan
mesin yang berada di depan. Pada panser Anoa untuk daya maksimum pada
2.300 RPM, torsi maksimum pada 1.700 RPM dan total piston displacemen
sebesar 7.640 cc, sedangkan pada panser Tarantula untuk daya maksimum pada
2.100 RPM, torsi maksimum pada 1.400 RPM dan total piston displacemen
sebesar 8.450 cc. Untuk jumlah silinder pada mesin panser Anoa maupun panser
Tarantula sama yaitu 6 Cylinder in-line. Dengan perbedaan jenis mesin tersebut
bagi pengguna kendaraan tersebut dirasa lebih unggul panser Anoa dalam
penggunaannya.
APC-3 6x6 cukup mudah karena alat perlengkapan untuk perbaikan dimiliki oleh
satuan Kikavser 2/JRTR. Untuk perawatan panser Tarantula cukup sulit
dikarenakan sistem elektrik dan hidrolik kendaraan tempur yang cukup rumit. Dari
kedua alasan tersebut anggota kompi Kavaleri 2/JRTR lebih mengunggulkan
Panser Anoa APC-3 6x6 dalam hal kondisi Panser.
f. Analisis perbedaan sistem rem kendaraan tempur Panser Anoa APC-3 6x6
dalam memberikan kenyamanan bagi pengemudi maupun personel yang terdapat
di dalamnya atau sebagai unsur pengguna lebih unggul dibandingkan dengan
kendaraan tempur Panser Tarantula. Hal ini dibuktikan oleh uji t yang dilakukan
oleh penulis yang mendapatkan hasil rata-rata Panser Anoa APC-3 6x6 (11,96)
lebih tinggi dari pada hasil rata rata Panser Tarantula (8,74). Pernyataan ini juga
didukung oleh signifikansi yang didapat pada one sample t test dimana syaratnya
adalah data harus <0,05 (data yang diperoleh = 0,000). Sistem rem pada panser
Anoa APC-33 menggunakan sistem batang dan menggunakan sistem pneumatik
(angin) dan hidrolik (minyak rem) dengan 1 tabung gas sebagai wadah lebih baik
dan efektif dibandingkan sistem rem pada panser Tarantula yang menggunakan
cakram dengan menggunakan sistem pneumatik (angin) dengan 2 tabung gas
sebagai wadah.
g. Adanya perbedaan yang cukup menonjol antara Panser Anoa APC-3 6x6
dan Panser Tarantula dalam penggunaan bagi personel Kompi Kavaleri 2/JRTR.
Perbedaan ini dapat diterangkan dengan hasil yang didapat dari uji t dengan hasil
rata-rata untuk Panser Anoa APC-3 6x6 = 69,80 dan hasil rata-rata untuk Panser
Tarantula = 59,04. Dari rata-rata yang didapat dijelaskan bahwa dalam segi total
pengambilan data yang dilakukan oleh penulis dapat diterangkan bahwa Panser
Anoa APC-3 6x6 lebih memberikan kenyamanan bagi personel pada kemampuan,
ukuran panser, mesin, kondisi ranpur dan sistem rem dalam pelaksanaan tugas
operasi guna menunjang tugas pokok satuan dari pada Panser Tarantula. Data ini
didukung dengan pernyataan signifikansi yang didapat dari uji one sample t test
yaitu hasil signifikansi harus <0,05 (sig.2-tailed = 0,000).
kejadian panser Tarantula terguling di Ambon pada bulan Agustus 2018 saat
konvoi ranpur menuju tempat latihan. Kejadian tersebut akibat dari sistem hidrolik
kemudi yang tidak bekerja dengan sempurna sehingga kemudi terkunci.
21. Saran. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta kesimpulan di atas,
maka saran yang dapat disampaikan adalah :
b. Dengan adanya berbagai hal baru terutama modernisasi alutsista yang ada
pada TNI Angkatan Darat dan melihat kelebihan-kekurangan dari masing-masing
ranpur diharapkan untuk memperhatikan tentang sumber daya manusia yang
mempunyai keahlian. Hal ini berkaitan dengan kecanggihan alutsista yang dimiliki,
tanpa didukung sumber daya manusia yang memadai maka hanya akan menjadi
alutsista yang tidak dapat berfungsi secara optimal. Disarankan agar sering
diadakan pembekalan ketrampilan bagi personel yang bersifat teknik tentang
alutsista dengan harapan penguasaan personel tersebut menjadi mahir dalam
mengoperasikan, pemeliharaan dan perbaikan alutsista secara maksimal.
22. Penutup. Demikianlah karya tulis dibuat, dengan harapan semoga naskah
Karya Tulis Ilmiah bermanfaat bagi TNI, Pemerintah dan masyarakat.
Muhammad Irfan
Sermadatar No. AK. 2019.028
50
DAFTAR PUSTAKA
Bartlett, Roger. 1997: Introduction to Sports Biomechanics, Boundary Row, London, E &
FN Spon, an imprint of Chapman & Hall.
Bhuono. 2005: Strategi jitu memilih metode statistik penelitian dengan SPSS.
Jakarta: Andi Yogyakarta.
Buku petunjuk Teknik Panser Anoa 6x6 Pusat Pendidikan Peralatan Kodiklat TNI.
Buku Petunjuk Panser 6x6 Tarantula Canon Cse 90 mm Pusat Pendidikan Peralatan
Kodiklat TNI.
51
Carr, Gerry. 1997: Mechanics of Sport, A Practitioner’s Guide, Champaign, IL., Human
Kinetics.
Husein, Umar. 2000: Riset Pemasaran Dan Penilaian Konsumen. Jakarta: PT Gramedia.
49
52
LAMPIRAN 1
POLA PIKIR
51
POLA PIKIR
PANSER ANOA
KINERJA
KINERJ
A PANSER
PANSE TERBAIK
R
Umpan Balik
LAMPIRAN 2
KUISONER
53
Kepada Yth :
Anggota Kompi Kavaleri Panser 2/JRTR, Jogjakarta
Di
Tempat
Peneliti
Identitas Responden
1. Nama :
2. Pangkat : Bintara
Tamtama
Isilah jawaban pada kolom yang sudah tersedia, dengan memberikan tanda silang (X)
pada empat alternatif jawaban sesuai dengan keadaan atau apa yang saudara rasakan.
1 2 3 4 5 6
10 Mesin Panser Anoa APC-3 6x6 yang
memiliki model gabungan antara watercooler
dan intercooler untuk mencegah mesin
mengalami kelebihan panas
1 2 3 4 5 6
20 Sistem rem pada Panser Anoa APC-33
menggunakan sistem batang
21 Sistem pegas pada Panser Anoa APC-3
menggunakan sistem batang torsi
22 Total piston displacemen pada Panser Anoa
APC-3 adalah 7,640 cc
23 Sistem transmisi yang ada pada Panser
Anoa APC-3 6x6 mudah diperbaiki dengan
alkap yang ada pada satuan diIndonesia
24 Sistem rem pada Panser Anoa APC-3 6x6
menggunakan sistem gas dengan 1 tabung
gas sebagai wadah
B. Panser Tarantula
No Pernyataan SS S TS STS
1 2 3 4 5 6
25 Kecepatan maksimal Panser Tarantula yang
mampu mencapai kecepatan 100km/jam
26 Panser Tarantula yang mampu mengarung
di air dengan kecepatan maksimal 8km/jam
sehingga memudahkan penjelajahan daerah
perairan
27 Tinggi Panser Tarantula mencapai 3m
ditambah dengan turet dan kanon
disesuaikan dengan fungsi dan tugas masing
masing Ranpur
28 Panser Tarantula yang memiliki jarak sumbu
58
1 2 3 4 5 6
30 Input transmisi kendaraan Panser Tarantula
berjenis Torque converter dengan Kopling
Lock-up
31 Kondisi ruang dalam kendaraan tempur
Panser Tarantula yang luas akan tetapi
hanya digunakan oleh 3 personel
disesuaikan dengan tugas masing-masing
personel
32 Sistem rem yang ada pada Panser Tarantula
yang menggunakan cakram
1 2 3 4 5 6
42 Jumlah percepatan Panser Tarantula 6x6
adalah 6 maju, 1 mundur untuk
memudahkan manuver Ranpur
43 Kondisi ruang dalam Panser Tarantula
memiliki fasilitas AC yang sudah cukup untuk
mendinginkan personel didalamnya
44 Sistem rem pada Panser Anoa APC-33
menggunakan sistem cakram
45 Sistem pegas pada Panser Tarantula
menggunakan sistem spiral
46 Total piston displacemen pada Panser Anoa
APC-3 adalah 8,450 cc
47 Sistem transmisi yang ada pada Panser
Tarantula Sulit diperbaiki dengan alkap yang
ada pada satuan diIndonesia
48 Sistem rem pada Panser Tarantula
menggunakan sistem gas dengan 2 tabung
gas sebagai wadah
60
LAMPIRAN 3
VALIDITAS VARIABEL
61
Item-Total Statistics
Squared Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Multiple Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted
Item-Total Statistics
Squared Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Multiple Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted
Item-Total Statistics
Squared Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Multiple Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted
Item-Total Statistics
Squared Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Multiple Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted
LAMPIRAN 4
RELIABILITAS VARIABEL
66
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Anoa APC-3 6x6 sebelum data yang tidak valid
dibuang
N %
Excludeda 0 ,0
Total 46 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,905 ,910 24
Item Statistics
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Anoa APC-3 6x6 setelah data yang tidak valid
dibuang
N %
Excludeda 0 ,0
Total 46 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,908 ,913 23
Item Statistics
N %
Excludeda 0 ,0
Total 46 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,867 ,876 24
Item Statistics
N %
Excludeda 0 ,0
Total 46 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,886 ,890 20
Item Statistics
LAMPIRAN 5
REKAPITULASI RESPONDEN
71
72
No No Instrumen
Responden
1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 jumlah
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 69
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 1 1 1 1 1 55
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 90
4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 71
5 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 71
6 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 79
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 68
8 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 66
9 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 66
10 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 68
11 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 76
12 3 2 4 3 4 3 3 3 2 3 2 3 2 2 4 3 4 3 3 4 4 3 3 70
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92
14 4 4 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 76
15 3 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 79
16 4 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 70
17 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 71
18 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 72
19 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 72
20 3 2 2 3 2 4 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 61
21 3 2 2 3 2 1 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 58
22 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 67
23 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 76
24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 69
25 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 68
26 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 61
27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 69
28 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 69
29 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 2 3 4 3 3 4 3 73
30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 69
73
31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 69
32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 69
33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 70
34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 69
35 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 71
36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 68
37 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 65
38 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 66
39 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 70
40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 68
41 4 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 65
42 4 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 71
43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 69
44 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 67
45 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 64
46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 69
jumlah 144 138 134 147 140 143 142 147 144 141 146 144 137 139 137 141 138 131 135 136 136 136 135 3211
No No Instrumen
Responden
2 3 4 6 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24 jumlah
75
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
2 3 3 3 4 1 1 3 3 1 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 51
3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 76
4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 59
5 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 59
6 1 2 2 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 65
7 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 59
8 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 55
9 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 55
10 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 59
11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 60
12 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 52
13 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 71
14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 57
15 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 3 4 68
16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 56
17 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 57
18 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 53
19 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 61
20 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 2 3 3 3 3 54
21 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 2 3 3 3 3 54
22 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 55
23 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 72
24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
26 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 53
27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
28 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 57
29 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 59
30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
76
34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 59
35 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 67
36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
37 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58
38 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 59
39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
41 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 55
42 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 42
44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
45 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
46 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 59
jumlah 136 138 140 139 134 136 140 135 129 140 137 135 134 137 137 127 137 134 130 141 2716
LAMPIRAN 6
TABEL PENELITIAN TABEL R
78
Tabel r
UJI SATU SISI UJI SATU SISI
0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005
df UJI DUA SISI df UJI DUA SISI
0.50 0.20 0.10 0.05 0.02 0.01 0.50 0.20 0.10 0.05 0.02 0.01
1 0.707 0.951 0.988 0.997 1.000 1.000 51 0.095 0.179 0.228 0.271 0.319 0.351
2 0.500 0.800 0.900 0.950 0.980 0.990 52 0.094 0.177 0.226 0.268 0.316 0.348
3 0.404 0.687 0.805 0.878 0.934 0.959 53 0.093 0.175 0.224 0.266 0.313 0.345
4 0.347 0.608 0.729 0.811 0.882 0.917 54 0.092 0.174 0.222 0.263 0.310 0.341
5 0.309 0.551 0.669 0.754 0.833 0.875 55 0.091 0.172 0.220 0.261 0.307 0.339
6 0.281 0.507 0.621 0.707 0.789 0.834 56 0.090 0.171 0.218 0.259 0.305 0.336
7 0.260 0.472 0.582 0.666 0.750 0.798 57 0.090 0.169 0.216 0.256 0.302 0.333
8 0.242 0.443 0.549 0.632 0.715 0.765 58 0.089 0.168 0.214 0.254 0.300 0.330
9 0.228 0.419 0.521 0.602 0.685 0.735 59 0.088 0.166 0.213 0.252 0.297 0.327
10 0.216 0.398 0.497 0.576 0.658 0.708 60 0.087 0.165 0.211 0.250 0.295 0.325
11 0.206 0.380 0.476 0.553 0.634 0.684 61 0.087 0.164 0.209 0.248 0.293 0.322
12 0.197 0.365 0.458 0.532 0.612 0.661 62 0.086 0.162 0.207 0.246 0.290 0.320
13 0.189 0.351 0.441 0.514 0.592 0.641 63 0.085 0.161 0.206 0.244 0.288 0.317
14 0.182 0.338 0.426 0.497 0.574 0.623 64 0.084 0.160 0.204 0.242 0.286 0.315
15 0.176 0.327 0.412 0.482 0.558 0.606 65 0.084 0.159 0.203 0.240 0.284 0.313
16 0.170 0.317 0.400 0.468 0.543 0.590 66 0.083 0.157 0.201 0.239 0.282 0.310
17 0.165 0.308 0.389 0.456 0.529 0.575 67 0.083 0.156 0.200 0.237 0.280 0.308
18 0.160 0.299 0.378 0.444 0.516 0.561 68 0.082 0.155 0.198 0.235 0.278 0.306
19 0.156 0.291 0.369 0.433 0.503 0.549 69 0.081 0.154 0.197 0.234 0.276 0.304
20 0.152 0.284 0.360 0.423 0.492 0.537 70 0.081 0.153 0.195 0.232 0.274 0.302
21 0.148 0.277 0.352 0.413 0.482 0.526 71 0.080 0.152 0.194 0.230 0.272 0.300
22 0.145 0.271 0.344 0.404 0.472 0.515 72 0.080 0.151 0.193 0.229 0.270 0.298
23 0.141 0.265 0.337 0.396 0.462 0.505 73 0.079 0.150 0.191 0.227 0.268 0.296
24 0.138 0.260 0.330 0.388 0.453 0.496 74 0.079 0.149 0.190 0.226 0.266 0.294
25 0.136 0.255 0.323 0.381 0.445 0.487 75 0.078 0.148 0.189 0.224 0.265 0.292
26 0.133 0.250 0.317 0.374 0.437 0.479 76 0.078 0.147 0.188 0.223 0.263 0.290
27 0.130 0.245 0.311 0.367 0.430 0.471 77 0.077 0.146 0.186 0.221 0.261 0.288
28 0.128 0.241 0.306 0.361 0.423 0.463 78 0.077 0.145 0.185 0.220 0.260 0.286
29 0.126 0.237 0.301 0.355 0.416 0.456 79 0.076 0.144 0.184 0.219 0.258 0.285
30 0.124 0.233 0.296 0.349 0.409 0.449 80 0.076 0.143 0.183 0.217 0.257 0.283
31 0.122 0.229 0.291 0.344 0.403 0.442 81 0.075 0.142 0.182 0.216 0.255 0.281
32 0.120 0.225 0.287 0.339 0.397 0.436 82 0.075 0.141 0.181 0.215 0.253 0.280
33 0.118 0.222 0.283 0.334 0.392 0.430 83 0.074 0.140 0.180 0.213 0.252 0.278
34 0.116 0.219 0.279 0.329 0.386 0.424 84 0.074 0.140 0.179 0.212 0.251 0.276
35 0.114 0.216 0.275 0.325 0.381 0.418 85 0.073 0.139 0.178 0.211 0.249 0.275
36 0.113 0.213 0.271 0.320 0.376 0.413 86 0.073 0.138 0.176 0.210 0.248 0.273
37 0.111 0.210 0.267 0.316 0.371 0.408 87 0.072 0.137 0.175 0.208 0.246 0.272
38 0.110 0.207 0.264 0.312 0.367 0.403 88 0.072 0.136 0.174 0.207 0.245 0.270
39 0.108 0.204 0.260 0.308 0.362 0.398 89 0.072 0.136 0.174 0.206 0.244 0.269
40 0.107 0.202 0.257 0.304 0.358 0.393 90 0.071 0.135 0.173 0.205 0.242 0.267
41 0.106 0.199 0.254 0.301 0.354 0.389 91 0.071 0.134 0.172 0.204 0.241 0.266
42 0.104 0.197 0.251 0.297 0.350 0.384 92 0.070 0.133 0.171 0.203 0.240 0.264
43 0.103 0.195 0.248 0.294 0.346 0.380 93 0.070 0.133 0.170 0.202 0.238 0.263
44 0.102 0.192 0.246 0.291 0.342 0.376 94 0.070 0.132 0.169 0.201 0.237 0.262
45 0.101 0.190 0.243 0.288 0.338 0.372 95 0.069 0.131 0.168 0.200 0.236 0.260
46 0.100 0.188 0.240 0.285 0.335 0.368 96 0.069 0.131 0.167 0.199 0.235 0.259
47 0.099 0.186 0.238 0.282 0.331 0.365 97 0.069 0.130 0.166 0.198 0.234 0.258
48 0.098 0.184 0.235 0.279 0.328 0.361 98 0.068 0.129 0.165 0.197 0.232 0.256
49 0.097 0.182 0.233 0.276 0.325 0.358 99 0.068 0.129 0.165 0.196 0.231 0.255
50 0.096 0.181 0.231 0.273 0.322 0.354 100 0.068 0.128 0.164 0.195 0.230 0.254
Sumber : Database Microsoft Excel
79
LAMPIRAN 7
DOKUMENTASI
80