Anda di halaman 1dari 4

Latihan Gabungan ABRI 1984

Pada tahun 1984, ABRI melaksanakan latihan gabungan di Kowilhan II (Jawa


tengah). Latihan gabungan ABRI di Kowilhan II ini melibatkan kesatuan-kesatuan
dibawah Kowilhan II diawali dengan gladi posko tanggal 28 – 29 maret 1984,
dilanjutkan dengan gladi lapangan tanggal 12 – 14 April 1984.

Latihan gabungan aBRI di Kowilhan II tahun anggaran 1983 – 1984 di bawah


Direktur Gladi Marsda TNI Suyitno. Gladi meliputi gladi posko I di Puslatpur Dam
IV/Diponegoro Klaten, dan gladi lapangan di Krakal Jogjakarta dan sekitarnya.
Peserta gladi mencakup Satgas darat, laut dan udara. Satgas darat terdiri atas Yonif
401/Para BS, Armed 3/Tarik, Kavaleri, Zipur, Parako, Penerbad, Koramil dan Polsek.
Satgas laut dari stasiun AL Cilacap, dan satgas udara dari Lanuma Adi Sucipto.
Adapun setting strategi gladi meliputi semarang, pekalongan, kudus, purwodadi,
boyolali, klaten, solo, Jogjakarta, purwokerto dan wonosari. Sedangkan taktis gladi
adalahKodim 0730/GK, Polres gunung kidul (GK), Pemda dan Kejari Kabupaten
gunung kidul.

Latihan gabungan selanjutnya adalah latihan gabungan laut II/1989.


Pelaksanaannya diawali dengan latihan posko pada tanggal 23-28 oktober 1989
diarmada timur, surabaya dan maneuver lapangan di pada tanggal 11 – 21
November 1989 di Surabaya, laut jawa dan laut Sulawesi. Latgab ini melibatkan 10
kapal perang dari berbagai jenis serta 6 pesawat terbang.

Latihan gabungan ABRI 1992

Latgab ABRI tahun 1992 dibawah Direktur Latihn Mayor Jendral TNI R. Hartono.
Latihan melibatkan satuan-satuan yang terdiri atas 5000 personil dari TNI AD, 5000
dari TNI AL, 1000 dari TNI AU dan 700 dari Polri serta 170 personil dari Maber ABRI.

Unsur TNI AD meliputi Kodam V/Brawijaya, Kostrad, Kopassus dan penerbad. Unsure
TNI AL terdiri atas 24 kapal perang termasuk kapal selam, satuan udara, batalyon
pendarat mariner, Lantamal III/Surabaya beserta jajarannya. Unsure TNI AU terdiri
atas Korps KOOPS AU I dan II dengan pesawat F16, OV-10 Beonco, pesawat angkut,
pesawat intai, tim SAR paskhas TNI AU, dan Kosehanudnas I dan II.

Daerah latihan digelar dan dipusatkan di Asem Bagus Situbondo, karena daerah ini
memenuhi syarat untuk latihan matra darat, laut maupun udara. Daerah tersebut
ditetapkan sebagai daerah latihan militer dan relative tidak terlalu jauh dari satuan
pelaku. Untuk maneuver dilaksanakan di laut jawa, selat Madura dan laut bali.
Maneuver lapangan memainkan beberapa macam operasi yaituoperasi Kamtibnas,
Operasi Teritorial, Operasi Sandhi Yudha, Operasi pertahanan udara, Operasi
gabungan laut, Operasi udara strategis dan taktis, Operasi amfibi, Operasi lintas
udara dan Operasi pendaratan administrasi. Operasi perlintasan dan penggabungan
meliputi lingkup operasi darat gabungan , bantuan tembakan gabungan, bantuan
komlek gabungan dan dukungan administrasi dan logistic gabungan.

Latihan gabungan ABRI 1996

Latihan gabungan (Latgab) ABRI III 1996 adalah latihan gabungan yang merupakan
puncak dari latihan-latihanyang telah dilaksanakan oleh masing-masing
angkatan/Polri. Tujuan latihannya ialah menguji kesiagaan operasional berbagai
unsure tempur, logistic, intelijen, territorial dan kamtibmas yang tergabung dalam
Kopgab ABRI> dengan demikian, kesiapan operasi dapat diukur secara nyata
dilapangan sesuai sasaran yang dicapai yaitu kesiapsiagaan unsure komando ABRI
melaksanakan operasi gabungan. Latgab ini dalam rangka menyelenggarakan
operasi pertahanan sesuai dengan tujuan pembangunan kekuatan ABRI pada
Renstra V yaitu mampu mengatasi trouble spot pada 2 (dua) daerah yang berbeda.

Kepulauan natuna dan sekitarnya (Kawasan barat) dipilih sebagai tempat latihan
untuk maneuver lapangan karena dinilai sangat ideal dan strategis sebagai tempat
melaksanakan operasi dan merupakan kawasan yang langsung berhadapan dengan
laut china selatan yang memiliki potensi konflik tinggi. Mengingat daerah latihan
tersebut merupakan potensi konflik, maka komandan pasukan gabungan
(Kopasgab) yang dibentuk merupakan satuan-satuan dari masing-masing angkatan
yang memang diproyeksikan untuk beroperasi di daerah tempur tersebut sehingga
lebih memberikan rasa percaya diri pada satuan tersebut.

Untuk penyelenggaraan latihan gabungan ABRI III/96, Direktur Latihan dipercayakan


kepada Panglima Kostrad Letnan Jendral TNI Wiranto. Latgab ini melibatkan 27
kapal perang (KRI), 54 pesawat angkut dan tempur serta didukung oleh semua
unsur angkatan dan Polri dengan personil sejumlah 19.523 orang. Kegiatan diawali
dengan perencanaan latihan dan persiapan latihan. Perencanaan latihan
merupakan dukungan untuk kelancaran jalannya latihan. Perencanaan latihan
dilaksanakan mulai tanggal 26 Juni 1996 sampai dengan 15 Agustus 1996.
Persiapan latihan terdiri atas penentuan pelaku dan komando latihan,
pengorganisasian pelaku, latihan pratugas unsur kesiapan kapal pergeseran unsur
komando tugas udara (Kogasud) dari pangkalan induk ke pangkala aju ,
pengorganisasian komando latihan (Kolat), penataran dan penyiapan sarana
akomodasi.

Pelaksanaan latihan gabungan ABRI III/96 dilaksanakan dengan metode maneuver


lapangan, sedangkan pada tahap perencanaan menggunakan metode gladi posko.
Pelaksanaannya mengaplikasikan rencana operasi, sebagai berikut :

a. dalam perebutan kepulauan natuna yang diduduki musuh


dilaksanakan kegiatan-kegiatan :

1. operasi territorial dilaksanakan oleh satuan-satuan territorial


Kodam I/BB yang berada di pulau natuna sebagai operasi bantuan
pada operasi gabungan.

2. operasi intelijen dilaksanakan oleh pasukan sandhi yudha yang


di terjunkan pada malam hari di pulau natuna.

b. perebutan kepulaun natuna dilaksanakan melalui suatu operasi :

1. operasi laut gabungan, untuk menyekat bantuan musuh dilaut.

2. operasi udara strategis, untuk menghancurkan kekuatan musuh


di pulau natuna dan menjamin keunggulan udara.

3. operasi amfibi, untuk merebut dan menduduki pantai senggiap


dilaksanakan pada hari yang di tentukan oleh sub Kogasgabfib.
Sedangkan untuk menguasai pulau matak, subhi dan pulau serasan
dilaksanakan operasi pendaratan khusus oleh satuan-satuan mariner.

4. operasi ratmin, oleh sub Kogasgab ratmin, untuk mendaratkan


pasukan yang akan melaksanakan operasi ratgab di pantai senggiap
dilindungi oleh satuan-satuan amfibi.
5. operasi ratgab oleh sub Kogasgab ratgab, untuk menghancurkan
sisa-sisa musuh yang berada di darat serta di dahului dengan operasi
perlintasan dan operasi gabungan.

6. operasi pemulihan keamanan dilaksanakan guna


mengendalikan, merehabilitasi wilayah setelah operasi.

Tahapan dalam pelaksanaan latihan terdiri atas :

a. Tahap perencanaan operasi (gladi posko)

1. Diawali dengan upacara pembukaan latihan pada tanggal 2


September 1996 di Lanud Halim Perdan Kusuma oleh Panglima ABRI
Jendral TNI Feisal Tandjung.

2. Proses perencanaan operasi dilaksanakan di bekas gedung ITJEN


AU Halim Perdana Kusuma.

3. Pesertanya terdiri atas :

a) Kogasgab Barat berintikan Divif I Kostrad terdiri atas Sub


Kogasgab Linud dan Sat Linud (Yonif Linud 305 dan 330), Sub
Kogasgablah, Sub Kogasgabratmin, Sub Kogasgabfib, Sub
Kogasgabratgab, Yonif 321, Satgas Kamtibmas dan Kogasud.

b) Kogasgab tengah berintikan gugus tempur laut armada


timur (guspurlatim) terdiri atas Sub Kogasgablah dan Kogasud.

c. Staf Kogasgab barat merupakan staf gabungan yang terdiri


dari para perwira dari TNI AD, TNI AL, TNI AU dan Polri.
Sedangkan Kogasgab tengah terdiri hanya dari perwira TNI – AL
dan TNI AU.

b. Tahap maneuver lapangan

sebelum pelaksanaan hari H (tanggal 14 September 1996), kegiatan diawali


dengan kegiatan embarkasi materiil ke bapal, penerjunan komando depan
operasi laut (KDOL) dan taifib, pendaratan khusus pasrat di pulau matak dan
pulau serasan serta raid amfibi di pulau sugi. Sat linud masuk Marshalling
area di Lanud Halim, Sub Kogasfib melaksanakan rehelshall di singkawang
dna penerjunan Linud oleh sat Linud 305 di ranai.

Pada hari H, kegiatan yang dilaksanakan adalah SUL pada DZ ops Linud di
tanjung Buton, ops Linud di tanjung buton oleh Sat Linud 330, BTK pra jam J
di pantai Sengiap, ops amfibi di pantai Sengiap, bantuan tembakan udara,
penembakan harpoon, penembakan torpedo serangan udara strategis,
penembakan roket anti kapal selam, penembakan roket dan bom laut,
penembakan anti air rapid fire, force down pesawat musuh, sling load senjata
arteleri, bantuan tembakan artileri, bantuan tembakan kapal serta operasi
gabungan dan operasi perlintasan.
Latihan di akhiri dengan upacara penutupan latgab ABRI III/96 yang
dilaksanakan pada tanggal 18 September 1996 di desa tanjung, pulau natuna
dengan inspektur upacara Kasum ABRI Letnan Jendral TNI Tarub. Selanjutnya
diteruskan dengan kegiatan Pull Out pelaku, serta peralatan tempur untuk
kembali ke pangkalan. Satuan terakhir sampai di pangkalan Jakarta pada
tanggal 27 September 1996.

Anda mungkin juga menyukai