INF
“ QUEEN OF
THE BATTLE “
AN
TE Gorontalo Utara,
2022
RI
INFANTERI
“ QUEEN OF THE BATTLE ”
TIM PENYUSUN
Penanggung Jawab
Danbrigif 22/OM, Kolonel Inf Made Sandy Agusto
Narasumber
Kasbrigif 22/OM, Letkol Inf Arman Aris Sallo
Ketua
Kasi-3/Pers, Mayor Inf Yuniardi
Sekretaris
Pasi Binpers, Kapten Inf Hisyam Jambi
Anggota
Sertu M Fahmi Yunus
Serda Jose Berkof Purba
Pratu Achmad Ismail
Halaman | ii
ARTI/MAKNA
LAMBANG
INFANTERI
Dua Senjata Bersangkur
Daya tembak dan daya tempur.
Daun-daun Pakis
Daya gerak dan kemampuan
mempertahankan hidup dalam segala bentuk
medan dan cuaca.
Bintang
Simbol Ketentaraan.
Sejarah Infanteri | 4
Pita bertuliskan “Yuddhawastu Pramukha”
- Yuddhawastu : Pelaksana atau alat
perang.
- Pramukha : Secara langsung terdepan.
“Yuddhawastu Pramukha”
Alat perang terdepan.
WARNA
LAMBANG
INFANTERI
Warna dasar hijau berarti menggambarkan
medan dimana prajurit infanteri harus
melaksanakan tugasnya, Hijau berarti juga
cita-cita dan usaha yang terus menerus untuk
mencapai kemenangan.
Halaman | ii
dengan penuh kejujuran, kesadaran dan
keagungan jiwa.
Sejarah Infanteri | 6
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ............................................................................ i
TIM PENYUSUN ................................................................
LAMBANG INFANTERI .................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................... v
Halaman | ii
4. Sejarah Pendidikan Infanteri TNI AD......................
5. Sejarah Latihan Infanteri TNI AD............................
6. Sejarah Taktik Infanteri TNI AD..............................
7. Sejarah Litbang Infanteri TNI AD............................
8. Pengembangan Gelar Satuan
Infanteri TNI AD......................................................
9. Sejarah Doktrin Infanteri TNI AD............................
BAB IV
PENGABDIAN INFANTERI TNI AD
1.
Operasi Mempertahankan Kemerdekaan..............
2.
Operasi Keamanan di Indonesia............................
3.
Tugas-tugas Operasi lainnya.................................
4.
Prestasi Satuan Infanteri TNI AD di Bidang
lainnya....................................................................
BAB V PENUTUP...............................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN ....................................
Sejarah Infanteri | 8
BAB 1
PE
ND
Halaman | ii
AH1
Sejarah Infanteri | 10
Infanteri tentara Irlandia pada Perang Dunia I
(Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Infanteri)
Halaman | ii
Berdasarkan pengetahuan sejarah kategori
pertempuran Infanteri di dalam ilmu peperangan ada
macam-macam Infanteri sejak zaman sejarah yaitu:
Sejarah Infanteri | 12
khusus. Salah satu dari fungsi teknis militer urnum TNI AD
adalah Infanteri.
SEK
BAB 2
PEM
ITA
BEN
Halaman | ii
R
TUK
2
(Sumber: https://tawangsarikampoengsedjarah.wordpress.com/tag/sejarah-tkr/)
Sejarah Infanteri | 14
Walaupun Indonesia adalah negara kepulauan,
sebagian besar tentara Indonesia terdiri dari pasukan
infanteri, hal ini terjadi karena pengadaan pasukan Infanteri
adalah hal yang paling mudah dan murah. Infanteri adalah
korps yang terbesar dan menjadi tulang punggung di
jajaran TNI AD. TNI AD memiliki tak kurang dari 38 Batalyon
Infanteri atau sering juga disebut Yonif. Setiap tanggal
15 Desember dalam lingkungan TNI AD diadakan
peringatan Hari Juang Kartika, yang merupakan hari khusus
yang diabadikan dari peristiwa heroik pertempuran
Ambarawa yang dipimpin Panglima Besar Jenderal
Sudirman Pengukuhan Hari Juang Kartika yang
mengabadikan peristiwa heroik Palagan Ambarawa itu
didasarkan atas pertimbangan bahwa ditinjau dari segi
sosial, budaya, politik, peringatan itu memiliki nilai strategis,
yaitu penanaman semangat kebangsaan.
Halaman | ii
seluruh rakyat Indonesia. Pada hari itu, Kolonel Soedirman
yang kemudian menjadi Panglima Besar beserta segenap
rakyat dan prajuritnya sebagai cikal bakal TNI, menunjukkan
pengabdian besarnya kepada nusa dan bangsa dengan
keberhasilannya mengusir tentara sekutu dari bumi pertiwi
ini.
Sejarah Infanteri | 16
1. Latar Belakang Pembentukan
Halaman | ii
dinamis. Selain berbagai kombinasi ancaman tersebut,
ancaman hibrida dapat juga berupa keterpaduan serangan
antara penggunaan senjata kimia, biologi, radiologi, nuklir
dan bahan peledak (Chemical, Biological, Radiological,
Nuclear and Explosive/CBRNE) dan perang informasi.
Sejarah Infanteri | 18
Sebagaimana telah diakui di kawasan bahkan
internasional, core competencies dari pasukan TNI adalah
kemampuan melaksanakan pertempuran gerilya, hal ini tidak
terlepas dalam pendidikan pembentukan prajurit adalah
membangun prajurit TNI yang mampu menjalankan
pertempuran dalam satuan terkecil minimal tingkat regu.
Sehingga, kelak jika dalam kondisi tertentu seluruh
prajurit TNI bahkan rakyatpun akan dimobilisasi dalam
kantong-kantong pertahanan dan sub kompartemen strategis
sebagai pasukan gerilya dalam menjalankan strategi perang
berlarut yang semesta.
Halaman | ii
2. Pembentukan Satuan Infanteri pada masa TKR
Sejarah Infanteri | 20
militer, untuk mendaftarkan diri sebagai anggota TKR. Pada
tanggal 14 Oktober 1945 para perwira bekas KNIL bangsa
Indonesia, mengeluarkan penyataan kepada pemerintah
Indonesia dan Komite Nasional Indonesia Pusat, bahwa para
perwira tersebut berdiri di belakang pemerintah Indonesia
dan siap menerima perintah apapun.
Tentara Keamanan Rakyat ketika masih baru dibentuk memakai berbagai seragam
rampasan dari tentara Belanda, Jepang, dan Australia
(Sumber: https://www.tribunnewswiki.com/2019/08/13/17-agustus-seri-sejarah-nasional-
tentara-keselamatan-rakyat-tkr)
Halaman | ii
Awalnya Markas Tertinggi TKR ditetapkan
di Purwokerto, tetapi berdasarkan saran dan pertimbangan
strategi dari Oerip, markas tertinggi kemudian dipindahkan
ke Yogyakarta. Purwokerto terletak di daerah yang lebarnya
kira-kira 100 km, sedangkan Yogyakarta terletak di daerah
yang jauh lebih luas.
Sejarah Infanteri | 22
pertempuran di Ambarawa digantikan oleh Kolonel
Soedirman selaku Panglima Divisi V Banyumas. Persitiwa
tersebut melahirkan taktik dalam perang gerilya yang dikenal
dengan nama “Supit Urang” yang dapat memukul mundur
kekuatan pasukan sekutu ke arah Semarang.
Halaman | ii
Pintu masuk Museum Isdiman yang berada di Ambarawa Kabupaten Semarang,
(Sumber : https://hamidanwar.blogspot.com/2014/12/dolan-singkat-ke-museum-isdiman-
monuman.html).
Sejarah Infanteri | 24
Patung Isdaman yang terletak di dalam Museum yang berlatarbelakang tulisan tertanggal
15 Desember 1974 oleh Presiden Soeharto waktu itu.
Letkol Inf Sumitro Brigjen TNI Agus Siswadi Brigjen TNI R. Sunaryadi
1960 - 1962 1962 - 1966 1966 - 1970
Halaman | ii
Brigjen TNI Ngudiono Brigjen TNI H. Simanjuntak Brigjen TNI Feisal Tanjung
1979 - 1983 1983 - 1983 1983 - 1985
Mayjen TNI Sofian Efendi Mayjen TNI Yunus Yosfiah Mayjen TNI Arifin Tarigan
1992 - 1993 1993 - 1994 1994 - 1995
Sejarah Infanteri | 26
Mayjen TNI Mayjen TNI Mayjen TNI
Ismed Yuzairi Songko Purnomo Asril Tanjung
2000 - 2002 2002 - 2003 2003 – 2004
Halaman | ii
Mayjen TNI Mayjen TNI M. Nasir Mayjen TNI
Dedi Kusnadi Thamim 2012 – 2013 I Made Agra Sudiantara
2012 – 2012 2013 – 2013
Sejarah Infanteri | 28
BAB III
PERKEMBANGAN
INFANTERI TNI AD
Halaman | ii
1. Sejarah organisasi Infanteri TNI AD
Sejarah Infanteri | 30
Nopember 1982 kemudian dinyatakan pemisahan Pussenif
secara organik dan administratif dari Koplat.
Halaman | ii
Pussenif yang merupakan badan pelaksanaan Pusat di
tingkat Mabesad.
Sejarah Infanteri | 32
(Sumber: https://www.pussenif.mil.id/page/organisasi)
1. Eselon Pimpinan
3. Eselon Pelayan
4. Eselon Pelaksana
Halaman | ii
pasukannya bahkan diakui dunia sebagai salah satu taktik
terhebat dalam perang terbuka. Dengan alat dan senjata
seadanya, taktik perang yang dilakukan TKR mampu
melumpuhkan tentara sekutu yang bersenjata lebih modern.
Namun, bukan hanya sekadar taktik saja yang menentukan
kemenangan TKR atas sekutunya di Ambarawa, tetapi
semangat pantang menyerah
melalui semboyan patah tumbuh hilang berganti lah yang
membuat pasukan Sekutu kehabisan akal untuk memukul
mundur TKR dan rakyat Indonesia yang pada saat itu
bersatu padu dalam melakukan perlawanan. Hal tersebut
tentunya menjadi sebuah refleksi yang bisa dimaknai bahwa
untuk mencapai sesuatu, diperlukan semangat juang yang
tinggi dan sikap pantang menyerah.
Sejarah Infanteri | 34
Nilai-nilaí dan semangat Palagan Ambarawa yang menjadi
tonggak perjuangan TNI Angkatan Darat dalam
mempertahankan kedaulatan negara, menjaga keutuhan
wilayah negara, dan menjaga keselamatan bangsa harus
senantiasa tumbuh menggelora di hati dan jiwa setiap
prajurit TNI Angkatan Darat, sehingga dalam setiap
kehadirannya senantiasa mempersembahkan yang terbaik
kepada bangsa dan negara.
Saat ini seiring dengan perkembangan dan kemajuan
teknologi, bangsa Indonesia harus menghadapi fenomena
kehidupan yang tidak semuanya selaras dengan nilai-nilai
luhur bangsa Indonesia. Hal ini tentu berdampak pada
kondisi sosial, politik, dan keamanan nasional, sehingga
menjadi sebuah ancaman dan tantangan yang harus
dihadapi bersama.
Halaman | ii
kesiapsiagaan operasional satuan. Keberhasilan-
keberhasilan yang sudah dicapai TNI Angkatan Darat
sebagai satuan maupun oleh prajuritnya selama ini
merupakan bukti nyata bahwa TNI Angkatan Darat selalu
menjaga profesionalitasnya. Keberhasilan tersebut
diantaranya, selalu menjadi juara dalam lomba tembak
berskala internasional baik AARM maupun AASAM serta
keberhasilan dalam melumpuhkan teroris kelompok Santoso,
operasi pembebasan sandera di Tembagapura, dan lain-lain.
Sejarah Infanteri | 36
secara keseluruhan Alutsista yang dipenuhi dari luar
negeri
masih mendominasi apabila dibandingkan dengan
Alutsista produk industri dalam negeri.
Kondisi Alutsista yang beraneka ragam asalnya
tersebut, sebagian besar kondisinya sudah dimakan
usia.
Bahkan beberapa diantaranya sudah kadaluarsa
seperti
Rudal Rapier. Karena usia pakainya telah terlewati,
Rudal
tersebut sekarang menjadi rongsokan dan menjadi
besi
tua. Ada pula Alutsista TNI yang masih bagus
kondisinya
namun tidak dapat digunakan karena alasan politis,
seperti
misalnya Tank Scorpions buatan Inggris diproteksi
oleh
produsen bila akan digunakan untuk operasi militer
dibeberapa wilayah tertentu di Indonesia. Dapat juga
dirasakan akibat operasi militer di Timor Timur,
Indonesia
diembargo dengan larangan pemberian suku cadang
Pesawat Tempur Skyhawk, F-16 dan Pesawat Angkut
Hercules C-130 untuk beberapa tahun pasca kejadian
di
Dilli Timor Timur.
Selain itu, kita juga menghadapi persoalan lain yaitu
Alutsista yang berasal dari pengadaan luar negeri ini
kurang memberikan Transfer Of Teknologi (TOT).
Ambil
Halaman | ii
contoh : Rudal Rapier, saat ini Rudal tersebut telah
kadaluarsa dan menjadi rongsokan. Karena Inggris
sama
sekali tidak memberikan peluang Tranfers Of
Teknologi,
sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan retrovit
atau rekondisi untuk memperpanjang usia pakai
Alutsista
tersebut.
Mengacu dari pengalaman diatas maka untuk
pengembangan modernisasi Alutsista kedepan kita
tidak
lagi berkiblat pada salah satu negara akan tetapi lebih
bersifat terbuka dan akan lebih mengedepankan
industri
dalam negeri (BUMNIS) dalam membangun Alutsista.
Kebijakan import Alutsista harus mensyaratkan dan
memberikan peluang Tranfers Of Teknologi kepada
BUMNIS, sehingga memungkinkan untuk dilakukan
retrovit atau rekondisi untuk memperpanjang usia
pakai
Alutsista tersebut.
Sejarah Infanteri | 38
Alutsista tersebut. Hal ini sesuai dengan istilah ‘the
man behind the gun’, yang mengandung makna
bahwa
secanggih apapun Alutsista yang kita miliki, tidak akan
ada artinya apabila tidak didukung dengan
peningkatan
kemampuan prajurit yang merupakan pengguna
(user)
dari Alutsista tersebut
Halaman | ii
penanggulangan bencana alam serta untuk tugas-
tugas misi perdamaian dunia dan keadaan darurat
lainnya, belum sepenuhnya dilengkapi dengan
Alkapsus modern yang mendukung, seperti berbagai
toolkit modern.
(4) Satuan Infanteri yang berada pada satuan
Kostrad dan Kopassus diseluruh wilayah NKRI,
belum sepenuhnya dimodernisasikan khususnya
Alkapsus dan perlengkapan perorangan yang
terintegrasi di badan prajurit.
(5) Satuan Infanteri yang berada dibawah Kodam
secara bertahap dimodernisasikan sesuai
karateristik geografis NKRI, sehingga memiliki daya
tangkal yang kuat dan mampu melaksanakan
pertempuran diwilayahnya.
Sejarah Infanteri | 40
kekuatan dan modernisasi Alutsista TNI AD secara bertahap
yang di programkan dalam produk strategis rencana
pembangunan kekuatan minimum (MEF) TNI AD tahun
2010-2029 guna mendukung pencapaian tugas pokok TNI.
Implementasi rencana pembinaan dan pembangunan
kekuatan TNI AD, secara bertahap terus dikembangkan yang
antara lain termasuk dalam pengembangan modernisasi
Alutsista satuan-satuan Infanteri. Sebagai satuan tempur
darat utama untuk menghadapi berbagai bentuk ancaman
yang sedemikian sulit diprediksi, baik dari luar maupun
dalam negeri. Peluang tersebut perlu diimbangi dengan
perencanaan yang matang, dengan mengedepankan
pendekatan holistik, komprehensif dan ber-kesinambungan
dalam kebutuhan Alutsista modern bagi satuan-satuan
Infanteri sesuai kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi,
informasi dan komunikasi yang semakin modern, akan
mendorong berbagai perubahan karakteristik bentuk
ancaman di abad 21. Tentunya perlu diimbangi dengan
transformasi dan modernisasi Alutsista Infanteri yang saat ini
telah direalisasikan secara bertahap, berkelanjutan dan
konsisten guna mewujudkan satuan-satuan dan prajurit
infanteri sebagai petarung yang handal dalam
memenangkan pertempuran modern di abad ke -21.
Halaman | ii
pendidikan dari P3AD, SPI, dan lainlain. Kemudian setelah
tahun 1953 pelatih-pelatih lulusan pendidikan luar negeri
terutama dari Amerika Serikat menjadi inti pelatih, banyak
doktrin Infanteri diambil dari doktrin tentara AS. Dalam
periode ini sistem pendidikan didasarkan pada Instruksi
Kasad Nomor: 58/KASAD/INSTR/53 tanggal 20 Juli 1953.
Dalam sistem ini mulai diatur kebijaksanaan tentang
pendidikan berjenjang bagi PA / BA / TA.
Sejarah Infanteri | 42
tenaga prajurit yang berpendidikan untuk kelanjutan
kehidupan organisasi guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan
jangka pendek satuan. Tidak terpenuhinya kebutuhan
personel untuk mengikuti kegiatan pendidikan disebabkan
dalam melaksanakan kebijaksanaan pendidikan Angkatan
Darat (Instruksi No : 58/KASAD/INSTR/53) sekaligus
diinginkan untuk memenuhi kekurangan personel Angkatan
Darat, yang berarti segala syarat-syarat pendidikan yang
telah jauh tertinggal oleh setiap anggota (yang belum
memenuhi syarat kemampuan tertentu) akan dikejar, baik
dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan
demikian ruang lingkup pendidikan dalam masa
“Harscholing” menjadi terlalu luas dan berakibat memakan
waktu yang lama, sedangkan fasilitas pendidikan sangat
terbatas dan usaha peremajaan yang seharusnya
dilaksanakan sejajar dengan kegiatan “Harscholing” ini tidak
dapat dilaksanakan oleh Kesatuan pendidikan yang
bersangkutan. Karena lembaga tersebut selalu penuh
dengan tenaga-tenaga yang harus disekolahkan kembali.
Jelas bahwa bila hal ini berjalan terus, maka lembaga
pendidikan tidak akan dapat merealisir tujuan dari sistem
pendidikan berjenjang.
Halaman | ii
perkembangan dari Instruksi Kasad terdahulu.
Kebijaksanaan tersebut dirumuskan dalam PNTP 50-30
tanggal 1 Juli 1958, dengan pengoperasionalan jenis
pendidikan dan kursus yaitu PPLS/KUPALTU,
KPL/PERSAMAAN, SECAPA, PPPAD, SBA/KBT (SEBAT),
SPI, SUS TER, SPD/PGI dan KBPI.
1) Latihan Perorangan:
Sejarah Infanteri | 44
c) Latihan menembak senjata ringan tiap
Triwulan.
d) Latihan minggu militer setiap bulan.
2) Latihan Satuan:
Halaman | ii
Pemeliharaan perdamaian (PMPP Mabes TNI),
dalam rangka membekali kemampuan prajurit
TNI yang akan melaksanakan tugas pada misi
pemeliharaan perdamaian dibawah bendera
PBB.
d) Mendukung Pussenif dalam rangka Asistensi
dan Pengawasan Latihan di Jajaran Lemdik
daerah (Rindam) dan disemua Satuan Tempur
Infanteri.
e) Mengirimkan personel untuk mengikuti
pendidikan dan latihan ke Negara lain yang
memiliki hubungan diplomatik, guna
mendapatkan pengalaman dan kemampuan
prajurit yang bertaraf Internasional, sehingga
kedepan diharapkan kemampuan Gadik /
Gapendik Pusdikif tidak jauh berbeda dengan
kualitas instruktur dari negara lain.
Sejarah Infanteri | 46
dapat mengimbangi kekuatan lawan dengan
menggunakan Alutsista lebih modern. Karateristik
geografi NKRI, menjadi dasar pertimbangan terhadap
pengembangan taktik dan teknik bertempur Infanteri,
yang saat ini belum sepenuhnya di kembangkan
seperti wilayah perkotaan, hutan gunung dan kepulauan
(ralasuntai).
https://seskoad.mil.id/admin/file/kajian/34%20Kajian
%20Modernisasi.pdf
Halaman | ii
Unit tersebut disusun dalam formasi, terdiri dari tiga tingkat
perencanaan yaitu
Sejarah Infanteri | 48
Serangan angkatan darat, sebagai kekuatan darat,
seperti kavaleri (pasukan berkuda) Mongol yang bergerak
dari markasnya di Asia Tengah dan berhasil merebut dan
menguasai banyak bagian di Eropa dan Asia. Begitu pula
dengan Napoleon Bonaparte, Kaisar Prancis pada akhir
abad ke-18 dan awal abad ke-19 memiliki kemampuan
untuk menyusun kekuatan darat yang menguasai hampir
seluruh Eropa dan kandas ketika menyerang Rusia.
Pengembangan serangan Napoleon pada tingkat strategi
bahwa operasi serangan dapat dilakukan dengan operasi
garis dalam yaitu mengkonsentrasikan serangan
terhadap bagian lemah dari musuh sambil memberikan
perlawanan seperlunya terhadap kekuatan utama
serangan musuh. Kecepatan gerak dan daya pukul yang
tinggi merupakan kunci sukses operasi garis dalam. Cara
berperang Napoleon seperti ini yang menjadi bahan dan
dasar bagi penyusun teori ilmu perang. Pengembangan
pada tingkat operasi dan taktik terdapat beberapa bentuk:
Halaman | ii
3) Serangan Dua Lambung, dilakukan serupa dengan
serangan satu lambung tetapi kekuatan utama dibagi dua
untuk menyerang lambung kanan dan lambung kiri;
Sejarah Infanteri | 50
9) Serangan Dalam, merupakan serangan gabungan.
Konsep serangan ini lahir untuk menghadapi kemungkinan
serangan Uni Soviet di Eropa Barat. Serangan AS
ke Irak pada tahun 2003 merupakan contoh pertama
dalam sejarah yang mempraktikkan konsep serangan dalam.
Halaman | ii
8. Pengembangan Gelar Satuan Infanteri TNI AD
Kondisi gelar kekuatan Satuan Tempur saat ini,
apabila dihadapkan kepada Negara kepulauan, serta
ancaman yang semakin komplek dapat dikatagorikan masih
ada peluang untuk ditata kembali. Artinya bahwa, bila
dicermati gelar kekuatan Satuan Tempur yang telah tergelar
sampai saat ini, masih terkesan terkonsentrasi di pusat kota
besar. Kondisi ini mungkin yang mendasari dari
pengembangan pada jaman penjajah (Belanda) serta
keterbatasannya anggaran pertahanan. Sehingga tidak bisa
dipungkiri bahwa para elite politik atau pengamat militer
selalu mengedepankan pembangunan pertahanan (TNI)
khususnya TNI AD mengkonsentrasikan kekuatannya di
kota-kota besar atau di Pulau Jawa. Hal ini apabila dipelajari
secara mendalam, tentu ada benarnya. Karena apabila
dicermati secara pasti bahwa di wilayah perbatasan darat
maupun wilayah yang dianggap memerlukan kehadiran TNI
AD, saat ini merupakan hal yang sangat mendesak untuk
mendapat perhatian khusus.
Oleh karenanya bagaimana kondisi Satpur saat ini
yang tergelar di wilayah NKRI serta yang tergelar di wilayah
perbatasan darat akan diuraikan lebih lanjut.
Wilayah perbatasan darat Negara Indonesia
mempunyai 3 wilayah daratan yaitu Kalimantan, Papua dan
Timor Barat, berikut beberapa pembagian Kodam menurut
batas wilayahnya:
a. Wilayah Perbatasan antara Indonesia dengan
Malaysia.
Wilayah perbatasan darat Indonesia dengan Malaysia
berada di Pulau Kalimantan yaitu: Provinsi Kalimantan Barat
dengan Negeri Sarawak mempunyai panjang garis batas ±
Sejarah Infanteri | 52
966 km, dan Provinsi Kalimantan Timur dengan Negeri
Sabah mempunyai panjang garis batas ± 1.038 km. Gelar
kekuatan satuan tempur yang telah siap dapat dilihat
kekuatannya sebagai berikut:
1) Kodam XII/Tpr.
Saat ini memiliki daerah tanggung jawab
Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.
Adapun Satpur yang tergelar yaitu 1 Brigif, 8 Yonif,
1 Yonif Raider dan satuan baru 2 Batalyon di
perbatasan. Gelar kekuatan khususnya satuan yang
melaksanakan tugas di perbatasan adalah Brigif-19
terdiri dari Yonif-641, Yonif-642, dan Yonif-644
(kerangka) dan Yonif Ter-643.
2) Kodam VI/Mlw.
Halaman | ii
1) Kodam XVII/Cen.
Saat ini memiliki daerah tanggung jawab
meliputi provinsi Papua Tengah, Papua,
Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
Adapun Satpur yang tergelar yaitu 1 Yonif
diperkuat, 2 Yonif Raider dan 2 Yonif Ter.
Gelar kekuatan khususnya satuan yang
melaksanakan tugas di perbatasan adalah
Yonif Raider 100, Yonif Raider 754, Yonif 755
dan Yonif 756.
2) Kodam XVIII/Ksr.
Sejarah Infanteri | 54
1) Kodam Udayana.
2) Kodam I/BB.
Halaman | ii
Saat ini mempunyai Satpur yang terdiri
dari 1 Brigif, 8 Yonif, 1 Yonif Raider dan 1 Yonif
diperkuat.
3) Kodam II/Srw.
1) Kodam Jaya.
2) Kodam III/Slw.
3) Kodam IV/Dip.
4) Kodam V/Brw.
Sejarah Infanteri | 56
Sedangkan Gelar kekuatan Satuan
Tempur di Sulawesi terdapat 2 Kodam antara
lain:
1) Kodam XIV/Hsn.
2) Kodam XIII/Mdk.
a) Divisi 1 Infanteri/Kostrad.
Halaman | ii
b) Divisi 2 Infanteri/Kostrad.
Sejarah Infanteri | 58
2) Kopassus memiliki satuan jajaran yang
terdiri dari 2 Group Parako, 6 Yon Parako, 1
Group Sandha, 3 Yon Sandha, 1 Satuan 81, 1
Yonaksus Gultor, 1 Yon Ban Gultor, 1 Dennik
Gultor. Gelar kekuatannya yaitu di Jakarta,
Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Halaman | ii
Sejarah Infanteri | 60
BAB IV
PENGABDIAN
INFANTERI TNI AD
Halaman IV | ii
1. Operasi Mempertahankan Kemerdekaan
Sejarah Infanteri | 62
Yogyakarta berhasil menahan gerakan musuh di Desa
Jambu.
Halaman | ii
Pada 15 Desember 1945, pasukan Inggris
meninggalkan Kota Ambarawa dan mundur ke Semarang.
Kemenangan pertempuran ini kini diabadikan dengan
didirikannya Monumen Palangan Ambarawa dan
diperingatinya Hari Jadi TNI Angkatan Darat atau Hari Juang
Kartika.
Sejarah Infanteri | 64
1996 oleh satuan gabungan Kopassus, Kostrad dan
Kodam VIII/Trikora.
Halaman | ii
meletusnya gunung merapi di Yogyakarta (2010),
gunung Sinabung di Sumatera Utara (2014) dan
gempa bumi dan tsunami di Sulawesi (2018).
Sejarah Infanteri | 66
e. Membantu menanggulangi akibat bencana
alam pengungsian dan pemberian bantuan
kemanusiaan, membantu Kepolisian Negara Republik
Indonesia, membantu mengatasi konflik komunal dan
kerusuhan massa yang berskala tinggi dan membantu
mencegah timbulnya korban jiwa dan harta
masyarakat.
Halaman | ii
emas (dari total 45 medali emas yang
diperebutkan), 10 medali perak dan 10 medali
perunggu, serta 9 tropi (dari 15 tropi yang
diperebutkan).
(Sumber: https://infopublik.id/assets/upload/headline//
20170530125616.jpg)
Sejarah Infanteri | 68
AD berhasil mengalahkan beberapa negara
yang dikenal memiliki kekuatan angkatan darat
yang cukup kuat seperti Amerika Serikat,
Perancis, Inggris dan Australia. Petembak
terbaik pun diraih petembak dari kontingen
Indonesia atas nama Serda Woli Hamsan yang
keseharian berdinas di Detasemen Markas
(Denma) Divisi Infanteri 1 Kostrad, Cilodong,
Depok, Jawa Barat yang menorehkan prestasi
gemilang di ajang internasional lomba tembak
AASAM tahun 2017.
(Sumber:https://asset.kompas.com/crop/0x0:960x640/750x500
/data/photo/2018/05/11/32457275541.jpg)
Halaman | ii
digelar di Australia, 27-10 Mei 2018. TNI AD
menjadi juara umum dengan meraih 36 emas,
24 perak, dan 12 perunggu. Kontingen
Indonesia menyisihkan 17 negara peserta lain.
(Sumber: https://tni.mil.id/mod/news/images/normal/3116df7e82f1
a5c6ae9f16da151fedc3.jpg)
Sejarah Infanteri | 70
menembak antar negara Australian Army Skill
At Arms Meeting (AASAM) 2019.
(Sumber: https://tni.mil.id/mod/news/images/normal/ac295051
39c5219ef4bda1c6af7d9c1a.jpg)
Halaman | ii
6) Juara Umum Lomba Tembak AARM ke-13 kali
pada Lomba Tembak AARM-28/2018 di Malaysia.
(Sumber: https://tniad.mil.id/kasad-apresiasi-prestasi-kontingen-
petembak-aarm-dan-peterjun-skydiving-tni-ad)
Sejarah Infanteri | 72
Sebagaimana diketahui bersama, pada bulan Nopember ini,
TNI AD mengikutsertakan kontingen petembak di Lomba
Tembak AARM-28/2018 di Malaysia dan peterjun di 1st
Asiania Indoor Skydiving Championship (AISC) di yang
digelar di Jihua Park, Chongqing, China.
(Sumber: https://tniad.mil.id/konten/unggahan/2022/03/whatsapp-
image-2022-03-05-at-16.46-.37-)
Halaman | ii
Kontingen Indonesia yang tergabung
dalam Satuan Tugas Perdamaian UNIFIL di
Lebanon Selatan, berhasil menjuarai Small Arms
Shooting Competition (SASCO) Tahun 2022
yang diselenggarakan oleh UNIFIL di Naqoura
Firing Range, UNIFIL HQ, Lebanon pada
tanggal 4 Maret 2022.
(Sumber: https://tniad.mil.id/satgas-indo-fpc-konga-tni-raih-prestasi-terbaik-lomba-
menembak-unifil)
Sejarah Infanteri | 74
Support Unit (FHQSU), Satgas Indonesia Force Protection
Commpany (Indo FPC) dan Satgas Indonesia Battalion (Indo
Batt).
Dari seluruh kategori yang dilombakan, Kontingen Garuda
TNI berhasil menyapu bersih semua nomor yang
dipertandingkan yaitu The Best Shot Rifle yang diraih oleh
Praka Wardono (Indo FPC) demikian juga The Best Shot
Pistol diraih oleh Sertu Setiawan (Indo FPC). Sementara
pada kategori Senapan beregu, Juara 1 diraih oleh Satgas
Indo FPC, Juara 2 Satgas FHQSU, dan Juara 3 diraih oleh
Satgas Indobat. Begitu juga pada kategori Pistol beregu,
Juara 1 diraih oleh Satgas Indo FPC, Juara 2 oleh Satgas
Indobat dan Juara 3 oleh Satgas FHQSU. Dengan hasil
tersebut Satgas Indo FPC ditetapkan sebagai juara umum
dengan gelar CHAMPION CONTINGENT.
(Sumber: https://tniad.mil.id/satgas-batalyon-gerak-cepat-kontingen-
garuda-kembali-menorehkan)
Halaman | ii
Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Batalyon Gerak
Cepat (BGC) Kontingen Garuda (Konga)
XXXIX-C/MONUSCO kembali menorehkan prestasi, berhasil
menurunkan Ketua Milisi Kelompok Bersenjata Raia
Mutomboki Ndarumangga Mr. Munyololo Mbao
Ndarumangga beserta 30 anggota milisi termasuk di
dalamnya seorang wanita, di Republik Demokratik Kongo,
Rabu (21/4/2021).
Sejarah Infanteri | 76
(Sumber: https://tniad.mil.id/prestasi-satgas-tinombala-berbuah-penghargaan)
Halaman | ii
3) Yonif Mekanis 741/GN Raih Prestasi Terbaik dalam
Satgas Pamtas 2018-2019.
(Sumber: https://tni.mil.id/view-173257-yonif-mekanis-741gn-raih-
prestasi-terbaik-dalam-satgas-pamtas-2018-2019.html)
Sejarah Infanteri | 78
unit, tempat wisata 2 unit dan pembangunan MCK 2 unit,
hingga pengibaran Bendera Merah Putih raksasa di puncak
bukit.
(Sumber: https://www.teropongpolitik.com/terpolitik/pr-1502314279/prestasi-satgas-
nemangkawi-taklukan-kkb-papua)
Halaman | ii
5) Danrem 172/PWY berikan penghargaan Satgas Yonif
711/Rks dan Satgas Yonif 126/KC.
(Sumber: https://tniad.mil.id/danrem-172pwy-berikan-penghargaan-satgas-yonif-711rks-
satgas/)
Sejarah Infanteri | 80
menerima sebanyak lima pucuk senjata rakitan dari
masyarakat Kampung Sanggaria secara sukarela.
(Sumber: https://tniad.mil.id/satgas-pamtas-yonif-611awang-long-ukir-prestasi-
membanggakan)
Halaman | ii
7) Gubernur dan Kapolda apresiasi prestasi Satgas
Yonif 731.
Sejarah Infanteri | 82
8) Korem 091/ASN bangga dengan prestasi
Yonif 613/Raja Alam.
(Sumber: https://www.niaga.asia/korem-091-asn-bangga-dengan-prestasi-yonif-613-raja-
alam)
Halaman | ii
Prestasi lain dari Yonif 613/RJA yang juga sangat
membanggakan adalah penangkapan sekitar 633,73 gram
narkotika golongan 1 jenis sabu, menggagalkan peredaran
2.448 miras selundupan, menyita 58,5 kubik kayu illegal
logging, 8 amunisi penabur dan 1 pucuk senapan api laras
panjang rakitan diserahkan secara sukarela dari masyarakat.
(Sumber: https://tniad.mil.id/satgas-pamtas-yonif-para-raider-502kostrad-ukir-prestasi-
membanggakan)
Sejarah Infanteri | 84
c. Prestasi di Bidang Oraum dan lainnya.
(Sumber: https://kopassus.mil.id/tim-free-fall-kopassus-juara-3-pada-kejuaraan-asiania-
indoor-skydiving-championship-di-china)
Halaman | ii
1) Petarung Dojo Bremoro sabet empat medali
emas.
(Sumber: https://kostrad.mil.id/post_prestasi/petarung-dojo-bremoro-sabet-empat-medali-
emas)
Sejarah Infanteri | 86
Eko Winardi juara kelas -75kg TNI-Polri Putra, Pratu
Bergastian juara 1 kelas +84kg TNI-Polri Putra, serta Atlit
Binaan Dojo Bremoro yaitu M Djio Ibra Alfarizqi juara 1 kelas
-25kg Usia Dini Putra.
(Sumber: https://kostrad.mil.id/post_prestasi/pelari-brigif-para-raider-3-kostrad-torehkan-
prestasi-gemilang)
Halaman | ii
Juara 2 Fery Fadry ( Denma BRP 3 TBS ) Waktu 1 Jam 37
Menit.
(Sumber: https://kostrad.mil.id/post_prestasi/turut-jaga-lingkungan-gubernur-dki-jakarta-
berikan-penghargaan-kepada-prajurit-kostrad)
Sejarah Infanteri | 88
pengelolaan lingkungan sehingga terwujud suatu “Gerakan
Masyarakat” dalam mengelola lingkungan hidup di Provinsi
DKI Jakarta.
(Sumber: https://kostrad.mil.id/post_prestasi/atlet-bajra-yudha-kembali-naik-podium-dalam-
event-pekalongan-heritage-run)
Halaman | ii
Atlet Yonif Para Raider 501/BY menurunkan atlet terbaiknya
di 10K (umum) Pratu Zulfikar dengan catatan waktu terbaik
31 menit 46 detik pada peringkat pertama dan di peringkat
ketiga Prada Sandy dengan perolehan waktu 33 menit 50
detik. Serta di 10K (Master) di peringkat dua di duduki oleh
Serka Widodo dengan perolehan waktu 41 menit 45 detik
dan tak hanya di 10K di 5K atlit Yonif Para Raider 501/BY ini
juga menyabet juara 2 yang diraih oleh Praka Agus dengan
perolehan waktu 15 menit 10 detik dan di posisi ketiga
diduduki Prada Fahrul dengan waktu 16 menit 18 detik.
(Sumber: https://kostrad.mil.id/post_prestasi/juara-makassar-half-marathon-2022-
didominasi-pelari-brigif-pr-3-kostrad)
Sejarah Infanteri | 90
nomor yang diperbuatkan, berlangsung di Anjungan Pantai
Losari, Makassar Sulawesi Selatan. Minggu (2/10/2022).
Lomba lari Half Marathon ini event tahunan yang digelar
Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Pemuda dan
Olahraga (Dispora) Makassar digelar bertaraf Internasional,
sebab melibatkan peserta atau pelari lokal, nasional hingga
mancanegara dengan berbagai kategori mai dari 5K, 10K
dan 21K. Di Kategori 10 K Nasional kembali Prajurit dari
Yonif PR 431/SSP menorehkan prestasinya yaitu juara
pertama Nur Sodik ( Pelatnas Jakarta ) Waktu 32.28 Menit,
juara ke dua Pratu Laode Syafrudin ( Yonif PR 431 / SSP )
Waktu 32. 42 Menit sedangkan juara tiga. Oktovianus Erwin
( Pelatnas Jakarta )Waktu 32. 44 Menit. Sementara di Nomer
Master 21 K Nasional kembali untuk kesekian kalinya
menjadi Jawara yaitu Juara 1 Serka Jufri ( Yonif PR 431 /
SSP ) Waktu 1 jam 28 Menit, Juara 2 Ibet Ibrahim
( Makassar) Waktu 1. Jam 44 Menit dan Juara ke-3 Haris
Wijaya ( Kalimantan Timur ) Waktu 1. Jam 45 Menit.
Prestasi terakhir kembali dilengakapinya untuk Juara 5K
Nasional Juara Pertama Prada Fery Fadry ( Denma BPR 3
TBS ) Waktu 15. 27 Menit, Juara 2. Praji ( Kodam XIV
Hasanuddin ) Waktu 15. 38 dan Juara ke-3. Muh. Ali
( Kodam XIV Hasanuddin ) Waktu 15 . 41 Menit.
Halaman | ii
(Sumber: https://kostrad.mil.id/post_prestasi/prajurit-yalet-borong-juara-lomba-lari-10-km-
di-merauke)
Sejarah Infanteri | 92
(Sumber: https://kostrad.mil.id/post_prestasi/raih-juara-renang-300-meter-prajurit-yonif-pr-
433-kostrad-harumkan-satuan/)
Halaman | ii
(Sumber: https://kostrad.mil.id/post_prestasi/juara-turnamen-sepak-bola-bupati-cup-u-23-
tahun-2022-diraih-yonif-raider-755-kostrad)
Sejarah Infanteri | 94
Halaman | ii
DAFTAR ISTILAH DAN
SINGKATAN
Ba : Bintara
Sejarah Infanteri | 96
Dandenma : Komandan Detasemen Markas
DAN : Komandan
DOK : Dokter
Dam : Kodam
Ds : Desa
Gar : Penyelenggaraan
Inf : Infanteri
Halaman | ii
Ir : Insinyur
Kep : Keputusan
Sejarah Infanteri | 98
Kima : Kompi Markas
Kec : Kecamatan
Kab : Kabupaten
LN : Luar Negeri
Mdk : Merdeka
Mtl : Motuliato
Halaman | ii
NKRI : Negara Kesatuan Republik
Indonesia
OM : Ota Manasa
Ops : Operasi
PA : Perwira
Pam : Pengamanan
Pur : Tempur
Pen : Penerangan
Prov. : Provinsi
Halaman | ii
R
R : Raider
RKS : Raksatama
RI : Republik Indonesia
ST : Satya Tama
Stg : Santiago
Ta : Tamtama
Tis : Taktis
Ton : Pleton
TA : Tahun Anggaran
WRB : Wirabuana
Halaman | ii
Sejarah Infanteri | 104