NASKAH SEKOLAH
TENTANG
STRATEGI PERANG
BAB I
PENDAHULUAN
2. Umum.
serta keselamatan segenap bangsa merupakan hal yang mutlak dan harus
bangsa dari segala bentuk ancaman. Hal tersebut termuat dalam Diktum pasal 30
ayat (2) UUD 1945. Sistem pertahanan negara sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sebagai alat negara
strategis dan hakekat ancaman yang semakin komplek dan sulit diprediksi
ancaman. Jenis ancaman tidak lagi didominasi oleh ancaman militer, tetapi juga
oleh ancaman non militer atau perpaduan antara kedua jenis ancaman tersebut
atau disebut ancaman hibrida yang dapat dikatagorikan ke dalam wujud ancaman
nyata dan belum nyata. Pelaku ancaman tidak terbatas hanya pada aktor negara,
tetapi juga aktor non negara yang bersifat nasional, regional dan internasional.
Sedangkan sumber ancaman, dapat berasal dari dalam maupun luar negeri.
Demikian juga eskalasi ancaman dapat terjadi mulai dari yang paling rendah
sampai dengan yang paling tinggi baik dimasa damai (tertib sipil) hingga perang
atau sebaliknya. Spektrum ancaman yang kompleks dan sulit diprediksi harus
dihadapi dengan suatu kebijakan pertahanan yang fleksibel dan adaptif. Sikap
dinamika lingkungan strategis, dinamika perang dan strategi militer. Buku ini
secara umum dan strategi militer secara khusus yang dapat digunakan sebagai
oleh pasis sebagai pedoman dalam memahami tentang strategi secara umum,
perang dan Strategi militer serta peran kekuatan udara dalam strategi militer.
b. Tujuan. Agar tercapai kesamaan cara pandang dan pola pikir dalam
4. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Ruang lingkup naskah ini meliputi uraian
tentang Strategi militer yang disusun dengan tata urut sebagai berikut:
a. Pendahuluan
c. Strategi Militer
e. Penutup.
5. Dasar. Dasar yang digunakan dalam penulisan Naskah Sekolah ini adalah
sebagai berikut :
2017
BAB II
strategis yang di inginkan. Menurut Carl Von Clausewitz “Strategi militer adalah tujuan
yang ditentukan oleh politik, dan Perang adalah kesinambungan politik dengan cara
8. Perang. Perang adalah sebuah aksi fisik dan non fisik (dalam arti sempit, adalah
kondisi permusuhan dengan menggunakan kekerasan) antara dua atau lebih kelompok
instrument of nation’s power, initiated to achieve national objectives when other means to
resolve difference have failed (Perang adalah kelengkapan kekuatan suatu bangsa, yg
diupayakan untuk mencapai tujuan nasional ketika cara-cara lain telah gagal). Perang
dimasa lalu dimaknai sebagai pertikaian bersenjata. Perang Umum adalah perang yang
mengejar tujuan luas dengan menggunakan seluruh kemampuan negara dan dilakukan di
seluruh dunia, seperti: Perang Dunia, Perang Ekonomi, Perang Politik, Perang Agama,
dan Perang Nuklir. Di era modern, perang lebih mengarah pada superioritas teknologi
dan industri. Hal ini tercermin dari doktrin angkatan perangnya seperti "Barang siapa
menguasai ketinggian maka menguasai dunia". Hal ini menunjukkan bahwa penguasaan
atas ketinggian harus dicapai oleh teknologi. Namun kata perang tidak lagi berperan
sebagai kata kerja, sudah bergeser pada kata sifat, sehingga lambat laun pergeseran ini
5
mendapatkan posisinya dan secara umum perang berarti "pertentangan". Secara spesifik
dan wilayah filosofis, perang merupakan turunan sifat dasar manusia yang tetap sampai
diri dengan cara menundukkan kehendak pihak yang dimusuhi. Dengan mulai secara
psikologis dan fisik, melibatkan diri sendiri, orang lain, baik secara kelompok atau bukan.
dalam diri masyarakat yang berdampak dari perang tersebut. Paradigma perang saat ini
strategis, sehingga muncul beberapa perang, antara lain: Perang asimetris, perang
Asimetris adalah suatu model peperangan yang dikembangkan dari cara berpikir
yang tidak lazim, dan di luar aturan peperangan yang berlaku, dengan spektrum
demografi, sumber daya alam, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan
dua aktor atau lebih, dengan ciri menonjol dari kekuatan yang tidak seimbang.
digambarkan sebagai sebuah konflik dimana dari dua pihak yang bertikai berbeda
sumber daya inti dan perjuangannya, cara berinteraksi dan upaya untuk saling
Pejuang yang lebih lemah berupaya untuk menggunakan strategi dalam rangka
mengimbangi kekurangan yang dimiliki dalam hal kualitas atau kuantitas. Perang
6
non konvensional merupakan perang murah meriah, tetapi memiliki daya hancur
lebih dahsyat daripada bom atom. Betapa efek perang ini sungguh dahsyat
membutuhkan biaya tinggi dan perlu waktu yang relatif lama untuk proses
pasokan energinya).
rumit, karena perang ini menggunakan berbagai banyak cara, bisa dengan
menggunakan senjata nuklir, senjata biologi dan kimia, perang informasi hingga
konvensional, perang yang tidak teratur dan ancaman cyber warfare, baik
berupa serangan nuklir, senjata biologi dan kimia, alat peledak improvisasi dan
modern, strategi penyerangan yang tidak hanya melibatkan fisik tetapi juga
yang muncul pada tahun 1600-an di benua Eropa, perang dunia pertama, dan
sebagai berikut:
bukan agenda Iran. Insiden inilah yang kemudian memicu perang Israel-
dari kelompok ekstrem ISIS (Islamic State of Iraq and Syria atau Negara
persenjataan mereka.
8
(karena sinyal telepon seluler bisa dilacak oleh rudal Amerika). Para
warga sipil, bahkan dapat dimanfaatkan ISIS sebagai alat propaganda dan
sekarang dapat dibeli dengan harga yang relatif murah dan terjangkau.
reguler Israel.
9
persepsi yang umum mendominasi pada waktu itu adalah bahwa militer
yang berjumlah jauh lebih besar, meski basis Hizbullah dihujani bom-bom
sangat berat.
Amerika di Irak sejak invasi tahun 2003 diwarnai oleh tiga medan tempur
menaklukkan militer Irak, yang waktu itu masih dipimpin oleh Presiden Irak
10
dukungan dari warga setempat, tetapi ternyata hal ini tidak mudah.
resiko konflik secara langsung yang berisiko pada kehancuran fatal. Biasanya
negara kecil, namun kadang juga bisa aktor non-negara (non state actor) yang
langsung suatu perang yang mahal dan berdarah. Melalui perang proxy ini tidak
dikenali secara jelas siapa kawan siapa lawan karena musuh mengendalikan non
11
state actor dari jauh. Negara musuh akan membiayai semua kebutuhan yang
diperlukan non state actors, dengan imbalan mereka mau melakukan segala
bersenjata secara terbuka, namun kondisi dan suasana antara dua pihak yang
Sebagai isu utama Deterrence saat itu banyak digunakan oleh kedua kubu
(Amerika Serikat vs Uni Soviet) untuk saling menggertak lawan dengan tujuan
agar lawan tidak melakukan hal-hal yang dapat mengancam keseimbangan dunia
e. Perang Terbatas. Adalah perang yang terjadi antara dua bangsa saja
atau perang yang tidak melibatkan banyak bangsa secara luas dilihat dari sudut
Perang Teluk, Perang Suku, Perang Antar Negara,dan Perang Ekspansi. Dalam
Perang Terbatas (Limited War) untuk sasaran yang terbatas, hanya perlu
untuk mencegah Rakyat dan atau Militer mengabaikan keputusan Pemerintah dan
masa depan akan semakin kompleks, mengandalkan keunggulan teknologi, presisi, dan
penguasaan ruang. Oleh karena itu, penataan sistem pertahanan tersebut harus
bangsa. Perang bagi bangsa Indonesia adalah perang semesta yang melibatkan seluruh
rakyat Indonesia dan segenap kekuatan nasional. Pernyataan perang dengan bangsa
lain dilakukan oleh Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
dilakukan oleh Presiden melalui pernyataan politik secara resmi. Hal mendasar yang
sendiri, tidak mengenal menyerah dan tidak akan menyerahkan diri atau menyerahkan
wilayah Indonesia kepada pihak lawan, keyakinan akan kemenangan, dan perlawanan
yakni TNI, serta Komponen Cadangan dan Komponen Pendukung, yakni warga negara,
sumber daya alam dan buatan, serta sarana dan prasarana nasional. Penyiapan
kemungkinan ancaman yang dihadapi dan diproyeksikan dalam tiga lapis medan
medan pertahanan yang berada di luar Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan wilayah udara
di atasnya. Medan pertahanan utama merupakan lapis inti dari medan pertahanan mulai
dari Zona Ekonomi Eksklusif sampai dengan laut teritorial, dasar laut, daratan serta
merupakan lapis ketiga yang berada pada wilayah-wilayah belakang di luar mandala
perang, termasuk wilayah perairan Nusantara dan wilayah udara di atasnya yang
kesinambungan perlawanan.
tangkal bangsa.
10. Strategi. Kata strategi berasal dari kata strategos dalam Bahasa yunani kuno
yang secara harfiah berarti’ pemimpin pasukan”. Strategi dalam pengertian ini adalah
formasi apa yang digunakan, harus bertempur dimedan apa, harus menggunakan
manuver apa untuk meraih keunggulan. Selain itu dengan berkembangnya pengetahuan
ini, para pemimpin militer menemukan bahwa semakin mereka berpikir dan membuat
rencana didepan, semakin besar kemungkinan mereka sukses. Strategi Dalam Perang
menurut Jomini 1779-1869, adalah seni berperang diatas peta yang meliputi seluruh
kawasan atau theatre operasi taktik besar ialah seni menempatkan pasukan di medan
14
medan, yang berbeda dengan perencanaan di atas peta. Di masa Sun Tzu pada awal
kemunculannya studi strategi hanya fokus pada bidang militer dan perang saja.
Pada perkembangan setelah Perang Dingin studi strategi banyak digunakan oleh
para elite politik untuk mencapai tujuan politis. Studi strategi bukan lagi hanya masalah
keamanan dalam arti daya tangkal atau kemampuan militer untuk atasi serangan musuh,
tetapi juga kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam bidang ekonomi,
terdiri dari Tujuan (Ends), Cara-Cara (Ways) dan Sumberdaya (Means) hampir secara
mencapai tujuan perang, dan taktik adalah ajaran tentang penggunaan angkatan perang
mencapai tujuan perang, strategi harus memberikan tujuan keseluruh kegiatan militer dan
tujuan itu harus sesuai dengan tujuan perang. Strategi menggariskan rencana perang
untuk mencapai tujuan perang yang telah digariskan, menentukan rangkaian kegiatan
pertempuran yang harus dilakukan dalam tiap kampanye. Sebagai penganut teori
lawan tunduk kepada kemauan kita. Untuk mencapai tujuan itu maka musuh harus
negerinya serta menaklukkan kemauannya untuk melawan dan ini hanya dapat dicapai
memberikan wawasan bahwa hanya pertempuranlah alat mencapai tujuan perang dan
merupakan alat satu-satunya bagi strategi. Ahli strategi lainnya, Liddlell Hart tidak
15
sependapat dengan Clausewitz dan mengkritiknya dengan mengatakan, bahwa definisi itu
memasuki bidang politik, yaitu penyelenggaraan perang pada tingkatan yang lebih tinggi,
yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah dan bukan pimpinan militer yang
11. Soal Latihan. Jelaskan pendapat Pasis mengenai pernyataan bahwa setelah
Perang Dingin, studi strategi banyak digunakan oleh para elite politik untuk mencapai
tujuan politis.
16
BAB III
STRATEGI MILITER
12. Tujuan Instruksional Agar pasis dapat memahami dan menjelaskan strategi
militer.
13. Umum. Strategi militer di abad ke-19 masih dipandang sebagai salah satu dari
"seni" atau "ilmu" yang mengatur pelaksanaan peperangan; yang lainnya adalah taktik,
antara kelompok-kelompok bersenjata yang sangat besar. Ini melibatkan setiap lawan
diplomatik, informasi, militer, dan sumber daya ekonomi berperan terhadap sumber daya
lain untuk mendapatkan supremasi atau mengurangi musuh untuk memberi perlawanan.
Sebuah strategi militer kontemporer ini dikembangkan melalui ilmu militer. Strategi militer
sangat besar. Ini melibatkan setiap lawan diplomatik, informasi, militer, dan sumber daya
ekonomi berperan terhadap sumber daya lain untuk mendapatkan supremasi atau
mengurangi musuh untuk memberi perlawanan. Strategi militer adalah alat utama untuk
mengamankan kepentingan nasional. Strategi dan taktik sangat erat terkait. Keduanya
berurusan dengan jarak, waktu dan kekuatan, tetapi strategi, skala besar, dapat bertahan
selama bertahun-tahun, sedangkan taktik, skala kecil, melibatkan unsur-unsur yang lebih
Seni strategi didefinisikan sebagai usaha untuk mencapai tujuan dalam sebuah
kampanye militer, sementara taktik merupakan metode untuk mencapai tujuan tersebut.
daerah X", atau "Kami ingin menghentikan ekspansi negara Y di dunia perdagangan
misalnya "Kami akan melakukan ini dengan invasi laut utara negara X", "Kami akan
memblokade pelabuhan-pelabuhan negara Y", untuk yang lebih spesifik Peleton C akan
seperti Negara bangsa, konfederasi, atau aliansi internasional. Hal ini lebih besar dalam
perspektif daripada taktik militer yang merupakan disposisi dan manuver dari unit tertentu
atau medan pertempuran laut. Dasar strategi dan strategi raya adalah diplomasi melalui
suatu bangsa bisa menjadi sekutu atau tekanan bangsa lain pada kepatuhan, sehingga
mencapai kemenangan tanpa perang. Unsur lain dari grand strategi adalah manajemen
dan dibutuhkan untuk memenangkan perang untuk meraih keunggulan dalam persaingan.
sebagai persyaratan utama yang dalam strategi klasik, dikembangkan oleh Sun Tzu, dan
menganjurkan bahwa proses perencanaan diawali dari proses penilaian faktor mendasar
dan dimensi yang dihadapi. Menyadari pentingnya perang dan resiko yang dihadapi
akibat perang, Sun Tzu memberikan pandangan tentang 5 faktor mendasar, yaitu :
a. Pengaruh moral.
b. Iklim.
18
c. Lapangan.
d. Kepemimpinan.
e. Doktrin.
Dalam menentukan perbandingan dimensi yang dihadapi, terdapat 7 demensi yang perlu
diperbandingkan, yaitu :
f. Punishment ( Disiplin ).
Delapan faktor utama sebagai persyaratan utama yang harus dipertimbangkan dalam
Lapangan, doktrin, kekuatan, pelatihan dan disiplin. Dalam perang delapan faktor
penyusunan rencana dan melalui penilaian faktor-faktor ini sebuah organisasi merancang
strategi untuk meraih kemenangan perang. Faktor utama yang mendasari perencanaan
terinci yang diterapkan dalam perang. Pengaruh Kepemimpinan dapat dinilai dengan
mempertimbangkan keunggulan dan kelemahannya. Menurut ahli Strategi Sun Tju bahwa
seorang pemimpin, membutuhkan 5 sifat penting yang harus dimiliki sebagai keunggulan,
yaitu :
bawahannya untuk tidak ragu menerima imbalan atas prestasi yang dilakukan dan
dilakukan oleh setiap orang, cinta terhadap sesama serta memperhatikan orang
Ahli Strategi lainnya “Edward Mead Earle”, mengatakan bahwa strategi militer
perangnya untuk mencapai tujuan, sehingga kepentingan vitalnya dapat didukung dan
dicapai terhadap ancaman lawan, aktual atau potensial, atau yang diperkirakan. Strategi
besar atau grand strategi adalah tingkat tertinggi dari strategi yang mengintegrasikan
kebijakan dan persenjataan nasional sehingga memberi daya tangkal terhadap upaya
perang oleh lawan, atau bila terpaksa dilakukan, akan memberi peluang maksimum
tercapainya kemenangan.
14. Strategi Militer Dalam Doktrin TNI. Tentara Nasional Indonesia menganut
strategi pertahanan berlapis dan mendalam yang memancarkan penangkalan yang kuat
Strategi yang disiapkan untuk menghadapi kemungkinan ancaman dari dalam negeri
maupun luar negeri antara lain adalah strategi penangkalan, strategi penindakan dan
strategi Pemulihan.
sasaran non-militer (counter value). Keefektifan dari mekanisme ini terletak pada
teknologi, sosial budaya, dan militer yang berefek penolakan dan pembalasan
dengan penggunaan kekuatan TNI melalui kegiatan dan operasi militer sesuai
dengaan kebijakan dan politik negara meskipun belum ada pernyataan perang dari
Presiden. Pada tahap ini, TNI bersinergi dengan K/L terkait lainnya. Kegiatan
teknologi modern. Bentuk diplomasi militer antara lain, unjuk kekuatan militer,
olah raga militer. Operasi militer yang dilaksanakan antara lain, operasi intelijen,
menggunakan kekuatan TNI sesuai kebijakan dan keputusan politik negara dan
diplomasi militer, operasi informasi. Untuk sasaran yang bernilai strategis terpilih
dilaksanakan dengan operasi khusus. Bantuan dari luar TNI yang diperlukan
setelah masuk ke wilayah NKRI. Selanjutnya apabila musuh berhasil merebut dan
berlarut dengan taktik gerilya. Pada tahap penindakan ini dilaksanakan secara
centric warfare.
bersinergi dengan K/L terkait lainnya serta membawa tawanan ke peradilan umum
22
kerusakan yang hebat, baik secara psikis maupun secara fisik, sehingga fungsi
Upaya pemulihan secara psikis diarahkan pada tata nilai, yakni menata kembali
15. Doktrin Dalam Strategi Militer. Iklim mencakup cuaca, angin, awan,
kelembaban dan suhu yang menjadi bagian penting dalam pertimbangan untuk
menentukan cara bertindak yang akan dipilih. Kondisi iklim harus dapat dimanfaatkan
kemenangan. Hal yang perlu dipertimbangkan dari segi lapangan dalam perang adalah
mudah atau sulit; terbuka atau terbatas, jarak lokasi pertempuran dengan basis pasukan,
resiko yang dapat timbul dari lapangan; jangkauan operasi dan manuver; kemungkinan
situasi medan tersebut berpengaruh terhadap resiko selamat atau hancurnya pasukan
dalam pertempuran. Dengan penilaian medan dan lapangan, seorang Panglima perang
akan dapat menghitung bagaimana sumberdaya yang dimiliki, dapat digerakkan secara
23
dimiliki, memilih pasukan utama dan pasukan cadangan, route, ketepatan waktu dan hal
Menurut ahli strategi, Burne 1833-1896. Bahwa strategi militer adalah cara
membawa musuh kedalam medan tempur dan taktik adalah cara mengalahkannya.
Burne melihat aspek logistik dari strategi sebagai cara membawa pasukan ke medan
tempur dan taktik mengatur tindakannya. Salah satu masalah strategi di satu pihak ialah
memaksa musuh untuk bertempur, jika mungkin pada waktu dan tempat yang kita pilih
sendiri. Waktu dan tempat yang dipilih itu tentunya yang menguntungkan bagi kita. Segi
lain yang terdapat dalam definisi ini ialah bahwa kita harus memegang inisiatif dan lawan
berada dalam sikap menunggu. Di lain pihak yang harus dipecahkan dalam hal ini ialah
bagaimana membawa pasukan kita ke tempat dan pada waktu yang ditentukan itu, atau
dengan kata lain bagaimana cara bermanuver dari basis pasukan ke medan operasi.
Setelah pasukan sampai di medan operasi, maka mulailah masalah taktik bagaimana
hubungan antara strategi dan taktik yang menurut pendapat Burne taktik itu dimulai
Penerapan Doktrin dalam strategi militer, bahwa yang paling dominan dalam
pasukan militer dapat dilihat dalam penentuan atribut sesuai dengan korps dan kualifikasi
pasukan. Disamping itu militer bergerak dan melakukan tugas dituntun oleh doktrin yang
memuat metode dan tehnik yang menjadi pedoman untuk diterapkan dalam
melaksanakan operasi. Metode dan tehnik dalam doktrin tersebut berlaku secara
seragam bagi pasukan sejenis dalam menyelesaikan tugas dan mencapai sasaran. Pada
prinsipnya, sebuah doktrin, menjadi bagian penting dalam membentuk kultur pasukan.
Meskipun doktrin dilakukan secara seragam, akan berubah bila dipengaruhi oleh medan
24
dan iklim yang dihadapi. Prajurit harus taat dengan aturan dan hukum, para panglima
harus mampu menetapkan hukuman yang tepat dan setara dengan pelanggaran dan
memberi hadiah bagi mereka yang melakukan tugas dengan lebih baik.
sesuatu yang harus dipedomani dan tidak ada yang boleh mengingkari bila ingin tugasnya
dapat diraih dengan keberhasilan. Besar dan kecilnya Sumberdaya sebagai gambaran
tentang kekuatan, yang dimiliki akan menentukan tugas yang dapat dilakukan dan luas
dimana perang masih dilakukan dengan menghadapkan antar pasukan yang berperang,
maka jumlah pasukan yang lebih besar kemungkinan akan memperoleh kemenangan
logistik pasukan yang setara. Akan berbeda hasilnya bila teknologi persenjataan yang
digunakan dan dukungan logistik yang mengikuti pasukan, maka pasukan dengan
teknologi dan dukungan logistik yang lebih baik akan memperoleh kemenangan.
Mempertimbangkan kekuatan ternyata tidak selalu menjadi sesuatu yang mutlak dalam
menentukan kemenangan, karena masih ada faktor lain yang berpengaruh yaitu Latihan.
25
Strategi dan doktrin hanya dapat diterapkan dengan baik apabila pasukan telah
terlatih dengan baik. Tanpa latihan yang teratur dan mendukung pelaksanaan doktrin
yang ditetapkan dalam mengimplemnentasikan strategi, pasukan akan kacau dan sulit
pemimpin dan pasukan yang paling tepat untuk melaksanakan tugas dan misi yang harus
dilaksanakan. Tujuan dan sasaran dapat diraih tidak hanya karena kekuatan dan mutu
awak organisasi saja, tetapi akan lebih berhasil apabila didukung oleh disiplin setiap
unsur dalam organisasi. Organisasi militer yang menerapkan aturan secara ketat,
berlaku bagi semua dan konsisten, akan meningkatkan semangat juang setiap prajurit,
karena mereka meyakini bahwa dengan melaksanakan tugas dengan baik, maka akan
Organisasi yang memiliki prajurit yang setia, tetapi penerapan hukum tidak berjalan
moril dan semangat mereka rendah. Dengan memperhitungkan 8 faktor penting, melalui
yang dilakukan dengan analisis kekuatan, kelemahan dan lingkungan, akan memberi
penilaian yang baik untuk menentukan pilihan untuk meraih kemenangan perang atau
keberhasilan dalam persaingan. Strategi yang ideal adalah apapun yang paling efektif,
Tju “ Anda tidak tahu bagaimana musuh ditempatkan? Bertempurlah dan cari tahulah.
Serangan yang menentukan hanya dapat dilakukan dengan penuh keyakinan setelah
Dengan strategi yang tepat, pertempuran baru separuh dimenangkan, strategi akan
26
sukses bila diikuti dengan pelaksanaan taktik yang profesional. Akan timbul masalah
ketika perencanaan dipisahkan dari pelaksanaan. Ini adalah ibarat memisahkan berfikir
dari berbuat dan mengaburkan tanggung jawab. Lebih baik melibatkan diri dalam
16. Soal Latihan Jelaskan secara umum yang pasis pahami tentang hubungan
BAB IV
17. Tujuan Instruksional Agar pasis memahami dan dapat menganalisa peran
18. Umum. Perang kekuatan udara dalam strategi militer sangat penting selain
sebagai salah satu instrument atau alutsista utama dalam suatu pertempuran juga
19. Peran Kekuatan Udara. Bagi Indonesia peran kekuatan udara sebagai alat
dan keputusan politik negara. Perubahan strategis dunia saat ini merupakan produk
globalisasi yang didorong oleh perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Dunia
sedang mengalami kemajuan dibidang teknologi dan ilmu pengetahuan seperti teknologi
persenjataan pemusnah massal, maupun pesawat tak berawak dan berbagai teknologi
lainnya.
Sumberdaya Alam terbatas yang memiliki karakteristik khas dapat ditempati satelit untuk
udara serta untuk penginderaan atau pengintaian jarak jauh. Semua pihak dapat
28
dikemas untuk kepentingan teknologi dan ilmu pengetahuan, sosial, ekonomi oleh negara-
negara maju. Adanya rancangan Peraturan Den Haag tentang Perang di Udara (1923)
telah mengatur ketentuan khusus mengenai perang di udara yang dirancang pada bulan
Desember 1922 sampai bulan Februari 1923 oleh komisi para ahli hukum di Den Haag,
sebagai realisasi Konferensi Washington 1922. Tujuan pokok komisi ini sebenarnya hanya
penggunan pesawat udara di dalam pertempuran dengan segala peralatan yang dimiliki.
(ruang udara) tidak hanya dapat mengancam keamanan dan keselamatan negara lain
melalui penggunaan satelit mata-mata, tetapi juga dapat menjadi sumber ancaman
karena adanya sampah ruang angkasa. Terkait hal tersebut, peran kekuatan udara dalam
Lingkungan keamanan pada abad ke-21 terutama tentang aspek ruang udara
telah berubah secara cepat dan signifikan seiring dengan penggunaan jaringan
komunikasi dan informasi, terutama internet oleh masyarakat modern, termasuk di sektor
kehidupan menjadi terhubung dalam suatu ruang cyber yang tercipta oleh jaringan, kabel
dan alamat Internet Protocol (IP) melalui komputer dan sarana lain. Perorangan dan
melalui ruang cyber. Kemajuan teknologi dan informasi telah menyebabkan berbagai
sektor kehidupan menjadi terhubung dalam suatu ruang cyber yang tercipta oleh jaringan,
29
kabel dan alamat Internet Protocol (IP) melalui komputer dan sarana lain. Perorangan dan
melalui ruang cyber. Di samping memberikan suatu dampak positif dari sisi informasi dan
komunikasi, kecenderungan tersebut telah menciptakan suatu peluang bagi terjadi nya
kejahatan cyber. Dari aspek pertahanan, ruang cyber telah menghasilkan domain kelima
yang dapat dijadikan sebagai medan peperangan, selain medan perang darat, laut, udara
dan ruang angkasa. Aktor Negara dan actor non Negara akan memanfaatkan ruang cyber
untuk mengancam kepentingan dan keamanan negara lain. Sektor pertahanan Negara
memiliki kerawanan terhadap serangan melalui cyber. Strategi militer khusunya yang
20. Strategi Perang Udara. Adalah cara untuk dapat memenangkan perang melalui
udara. Menurut Andre Beaufre, strategi perang udara merupakan metoda berfikir yang
obyektifnya dengan cara menata sarana-sarana udara dalam susunan prioritas dan
kemudian memilih cara bertindak yg paling efektif. Sedangkan strategi perang udara
menurut Dr. Alan Stephens adalah menejemen kekuatan udara dalam suatu kampanye
yang sebagian besar ditentukan oleh penekanan pada Pengendalian Udara, Pemboman,
Dukungan Udara. Terdapat 4 (empat elemen) yang harus diperhatikan dalam strategi
d. Koordinasi (Coordination)
menyatakan bahwa: perang mencakup perjuangan phisik dan moral. Resep Clausewitz
tentang Kemenangan adalah sederhana: “apabila kamu ingin mengatasi musuh, kamu
harus cocokkan (match) upayamu mengahadapi kekuatan perlawanan mereka, yang bisa
diartikan sebagai hasil dari dua faktor yang terpisah, yaitu penggunaan Sumberdaya
(Means) yang tersedia secara total semua dan Kekuatan Tekad/Kemauan mereka.
R = M x W.
yang mendekati 0 (zero); yaitu kondisi Kekuatan Perlawanan yang turun pada level yang
sangat tidak efektif. Kekuatan Perlawanan bisa ditekan hingga 0 (zero) dengan
mengurangi total Sumberdaya yang ada (M = total Means) atau Kekuatan Kemauan
Sumberdaya (M) sebagai aspek fisik dan Kekuatan Kemauan (W) sebagai aspek
psikologis.
Kecil
Slight
Terukur Mutlak
Measurabl Total
Tidak berarti Terbatas e Berarti
Negligible Limited Significan
t
Skala Keberhasilan
Scale of Achievement
31
politis. Skala Keberhasilan sejauh ini merupakan skala utama penilaian kemenangan
pada level taktis dan operasional. Skala Sukses dan Skala Keberhasilan sangat
berhubungan dekat khususnya bila Skala Keberhasilan tingkat Taktis dan Operasional
bagaimana mengurangi sumberdaya perlawanan lawan, Hal itu dilaksanakan secara fisik
(neutralize) militer lawan atau paling tidak menekannya sampai hingga menjadi tidak
pembom dengan daya angkut sampai dengan 500 kg dan berhasil mengebom
pada tanggal 1 September 1939, pada pagi hari, dimana Hitler dengan Blizkrieg-
panser, pasukan payung, dan dibantu 1600 pesawat terbang) menyerang dengan
Polandia menyerah dan diduduki Jerman. Selanjutnya pada April 1940, Dermark
dan Norwegia diduduki Jerman, kemudian pada 10 Mei 1940, Belanda, Belgia, dan
merupakan “Black Saturday” dimana pada malam hari London diserang Jerman
dengan mengerahkan 300 pesawat bomber Luftwaffe dan 600 pesawat pemburu
sebagai pengawal dengan korban 400 penduduk tewas dan ribuan cedera. Namun
akhirnya Jerman yang dikalahkan Inggris karena: Tidak memiliki pesawat pemburu
pemburu Inggris.
Serikat, pada waktu itu belum mengutamakan pembangunan air power, sebaliknya
memiliki endurance jauh lebih lama dari pesawat buatan AS. Pada hari Minggu
pagi, dibawah Panglima Yamamoto yang memiliki task force (dengan kekuatan 23
kapal perang dan 6 kapal induk) melakukan serangan dadakan dengan pesawat
menenggelamkan kapal induk Amerika (yang sedang berlayar dari San Fransisco).
Serikat (AS) Truman terinspirasi dg surat Albert Einstein kepada Komite Interim
pesawat pembom (termasuk pesawat B-29) dan pemburu serta membuat bom
sekitar 2 trilyun US $). Pada tanggal 6 Agustus 1945 pada pukul 02.45 pagi
pesawat B-29 tinggal landas dari Tinian dengan membawa bom atom menuju ke
Jepang dan pada pukul 08.15 bom dijatuhkan dari ketinggian 1.800 kaki di
Hiroshima dan Nagasaki sehingga rata dengan tanah dan sekitar 130.000 orang
tank, dan 3.000 pucuk artileri dengan ratusan jumlah pesawat jet modern buatan
pasukan AS), dibantu dg 3.500 tank, 2.000 pucuk senjata alterileri, dan berbagai
34
jenis pesawat modern yang telah menjatuhkan puluhan ribu ton bom. Perang
disebut dengan “centre of gravity” yang didasarkan pada operasi serangan dengan
23. Soal Latihan. Gambarkan skema alur Strategi perang udara sesuai doktrin dan
BAB V
PENUTUP
24. Wusana Kata. Demikian naskah sekolah tentang Strategi Militer ini disusun
sesuai dengan cakupan bahasan yang bersifat mendasar dan perlu diketahui oleh para
Perwira Siswa. Penyajian masalah dalam buku ini tentunya masih perlu perbaikan.
Oleh karena itu, diharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi
penyempurnaan isinya.
Depmastra Seskoau
36