Anda di halaman 1dari 164

MARKAS BESAR TNI ANGKATAN DARAT

PUSAT PENERBANGAN

NASKAH SEMENTARA
PETUNJUK PENYELENGGARAAN
KESELAMATAN TERBANG DAN KERJA

DISAHKAN DENGAN KEPUTUSAN KOMANDAN PUSAT PENERBANGAN TNI AD


NOMOR KEP/856/X/2021 TANGGAL 28 OKTOBER 2021
3

MARKAS BESAR TNI ANGKATAN DARAT Lampiran Kep Danpuspenerbad


PUSAT PENERBANGAN Nomor Kep/ 856 / X /2021
Tanggal 28 Oktober 2021

NASKAH SEMENTARA
PETUNJUK PENYELENGGARAAN
SLAMBANGJA

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Penerbangan merupakan salah satu kecabangan dan fungsi teknis


militer umum TNI AD. Dalam pelaksanaan tugasnya, Penerbangan
menjalankan fungsi intelijen pertempuran, manuver, tembakan, perlindungan
dan dukungan. Berkaitan dengan penyelenggaraan fungsi tersebut, maka
pembinaan Slambangja (Slambangja) merupakan faktor yang utama dalam
pelaksanaan tugas penerbangan TNI AD. Agar pembinaan Slambangja dapat
tercapai secara maksimal, maka diperlukan pembinaan secara komprehensif
guna mendukung kesiapsiagaan operasional satuan yang diatur dalam
Petunjuk Penyelenggaraan (Jukgar). Guna mendukung kegiatan tersebut,
maka diperlukan suatu pedoman berupa Naskah Sementara Jukgar
Slambangja yang merupakan jabaran dari naskah sementara doktrin fungsi
penerbangan. Naskah Sementara (Nasem) Jukgar ini menguraikan tentang
penyelenggaraan pembinaan Slambangja dalam rangka mendukung
pelaksanaan tugas pokok TNI AD.

b. Perkembangan modernisasi Alpalhankam, organisasi dan perubahan


stratifikasi doktrin TNI AD berdampak terhadap perubahan doktrin
khususnya pada tugas pokok Puspenerbad. Pembinaan Slambangja di
lingkungan TNI AD selama ini masih berpedoman pada Petunjuk Administarsi
(Jukmin) tentang Keselamatan Terang dan Kerja sesuai Keputusan Kasad
Nomor Kep/964/XI/2016 tanggal 24 Nopember 2016 yang sudah tidak sesuai
dengan perkembangan stratifikasi petunjuk penerbangan saat ini. Dengan
demikian, maka diperlukan adanya Naskah Sementara (Nasem) Petunjuk
Penyelenggaraan (Jukgar) Slambangja sebelum tersusunnya Jukgar
Slambangja Penerbad yang sesuai stratifikasi doktrin TNI AD. Nasem Jukgar
ini diharapkan dapat mewadahi perkembangan doktrin dan petunjuk yang
dimiliki satuan Puspenerbad saat ini dan menjadi rujukan dalam
penyusunan Juknis yang ada di bawahnya.

c. Untuk menjamin efektivitas dan efisiensi pembinaan Slambangja


penerbangan di lingkungan TNI AD yang sesuai dengan perkembangan
modernisasi Alpalhankam, organisasi dan perubahan stratifikasi doktrin TNI
AD, maka diperlukan penyusunan Naskah Sementara Jukgar Slambangja.
Penyusunan Nasem ini diperlukan agar diperoleh kesamaan pemahaman
dalam penyelenggaraan pembinaan Slambangja penerbangan di lingkungan
TNI AD. Naskah sementara Jukgar ini diharapkan dapat digunakan sebagai
pedoman dalam pembinaan satuan Penerbad dan sumber bahan ajaran bagi
lembaga pendidikan di lingkungan TNI AD.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Naskah Sementara Jukgar ini dimaksudkan untuk


memberikan gambaran dan penjelasan dalam penyelenggaraan pembinaan
Slambangja di lingkungan Penerbangan TNI AD.
4

b. Tujuan. Naskah Sementara Jukgar ini bertujuan agar dapat dijadikan


pedoman bagi satuan jajaran Puspenerbad pada penyelenggaraan pembinaan
Slambangja dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AD.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.

a. Ruang Lingkup. Penyusunan Naskah Sementara ini ini secara garis


besar membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan
pembinaan Slambangja penerbangan.

b. Tata Urut. Naskah Sementara ini disusun dengan tata urut sebagai
berikut:

1) Bab I Pendahuluan.
2) Bab II Ketentuan Umum.
3) Bab III Organisasi, Tugas, dan Tanggung jawab.
4) Bab IV Penyelenggaraan.
5) Bab V Pengawasan dan Pengendalian.
6) Bab VI Penutup.

4. Dasar. Penyusunan Nasem Jukgar ini menggunakan dasar sebagai berikut:

a. Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1024/XII/2020 tanggal


21 Desember 2020 tentang Doktrin TNI AD Kartika Eka Paksi;

b. Keputusan Kasad Nomor Kep/964/XI/2016 tanggal 24 Nopember 2016


tentang Petunjuk Administrasi Slambangja;

c. Keputusan Kasad Nomor Kep/973/XI/2019 tanggal 18 November 2019


tentang Petunjuk Referensi Stratifikasi Doktrin TNI AD;

d. Peraturan Kasad Nomor 26 tahun 2019 tanggal 26 Desember 2019


Lampiran XX tentang Organisasi dan Tugas Pusat penerbangan TNI Angkatan
Darat (Orgas Puspenerbad) Uji Coba;

e. Keputusan Kasad Nomor Kep/182/III/2020 tanggal 13 Maret 2020


tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Penyusunan Doktrin TNI AD;

f. Keputusan Kasad Nomor Kep/548a/VI/2016 tanggal 15 April 2020


tentang Petunjuk Teknis Tentang Tulisan Dinas.

g. Keputusan Danpuspenerbad Nomor Kep/477/VII/2021 tanggal 26 Juli


2021 tentang Naskah Sementara Doktrin Fungsi Penerbangan.

5. Pengertian. (Lampiran A).

BAB II
KETENTUAN UMUM

6. Umum. Pembinaan Slambangja diarahkan untuk mewujudkan kondisi


Penerbangan TNI AD yang terbebas dari resiko yang dapat membahayakan
personel, pesawat udara dan properti lainnya (zero accident) dalam melaksanakan
tugas pokoknya. Berkaitan dengan hal tersebut agar pembinaan Slambangja dapat
5

terselenggara dengan baik, maka perlu adanya ketentuan umum dalam


pembinaannya. Ketentuan tersebut harus dipedomani agar kegiatannya tidak
menyimpang dan mencapai hasil yang optimal. Ketentuan yang dimaksud meliputi
tujuan dan sasaran, prinsip-prinsip serta ketentuan penyelenggaraan.

7. Tujuan dan Sasaran.

a. Tujuan. Mewujudkan satuan Puspenerbad yang mampu


menyelenggarakan Slambangja penerbangan yang meliputi standardisasi,
kelaikudaraan, kualifikasi penerbangan, kesehatan penerbangan, pencegahan
kecelakaan, dan investigasi secara tertib, benar, transparan dan akuntabel
dalam mengawaki dan penggunaan Alpalhankam helikopter serang,
helikopter serbu, pesawat terbang dan PTTA dalam rangka mendukung tugas
pokok TNI AD.

b. Sasaran.

1) Terwujudnya Standardisasi Alpalhankam, personel dan Sarpras


penerbangan yang digunakan untuk mengawaki helikopter serang,
helikopter serbu, pesawat terbang dan PTTA Penerbangan TNI AD
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2) Terwujudnya Kelaikudaraan Alpalhankam, personel dan Sarpras


penerbangan yang digunakan untuk mengawaki helikopter serang,
helikopter serbu, pesawat terbang dan PTTA Penerbangan TNI AD
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3) Terwujudnya Kualifikasi Penerbangan yang meliputi personel


penerbang, Harsabang dan Yanbangan dalam mengawaki pesawat
udara TNI AD sesuai type Alpalhankam helikopter serang, helikopter
serbu, pesawat terbang dan PTTA Penerbangan TNI AD sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

4) Terwujudnya Kesehatan Penerbangan yang meliputi personel


penerbang, Harsabang dan Yanbangan dalam mengawaki Alpalhankam
helikopter serang, helikopter serbu, pesawat terbang dan PTTA
Penerbangan TNI AD sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

5) Terwujudnya Pencegahan Kecelakaan penerbangan dalam


mengawaki dan mengoperasikan Alpalhankam helikopter serang,
helikopter serbu, pesawat terbang dan PTTA Penerbangan TNI AD
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

6) Terwujudnya investigasi kecelakaan pesawat udara TNI AD dalam


rangka mencegah terjadinya kecelakaan serta menegakkan
Slambangja sesuai dengan ketentuan yang berlaku menuju tercapainya
zero accident.

8. Prinsip-Prinsip.

a. Akuntabel. Segala kegiatan penyelenggaraan Slambangja dilaksanakan


sesuai dengan aturan yang berlaku melalui perencanaan, persiapan,
pelaksanaan, pengakhiran, pengawasan, pengendalian dan
pencatatan/pelaporan secara cepat, tepat dan akurat serta harus dapat
dipertanggungjawabkan.
b. Sistematis. Penyelenggaraan Slambangja dilaksanakan secara terus-
menerus sesuai dengan pentahapannya.
c. Keamanan. Pelaksanaan pengadministrasiaan Slambangja harus
memperhatikan faktor keamanan baik pengamanan personel, materiel,
dokumen maupun kegiatannya.
6

d. Berkesinambung. Penyelenggaraan Slambangja dilaksanakan secara


terus menerus sehingga tercapai sasaran penyelenggaraan yang sesuai
dengan tuntutan tugas organisasi Puspenerbad.

e. Preventif. Setiap kecelakaan selalu ada penyebabnya sehingga perlu


dicegah.

f. Optimal. Kondisi Zero accident adalah indikator kemampuan


pencapaian tugas operasi dan merupakan sasaran yang dapat dicapai..

g. Tanggung Jawab Bersama. Slambangja adalah tanggung jawab


seluruh personel.

9. Ketentuan Penyelenggaraan. Pembinaan Slambangja penerbangan TNI AD


ditujukan untuk mewujudkan kesiapan dan kesiapsiagaan operasional satuan
Puspenerbad yang berkenaan Alpalhankam, personel dan Sarpras dalam
penggunaan helikopter serang, helikopter serbu, pesawat terbang dan PTTA beserta
perlengkapannya dalam melaksanakan operasi baik OMP maupun OMSP, meliputi
bidang standardisasi, kelaikudaraan, kualifikasi penerbangan, kesehatan
penerbangan, pencegahan kecelakaan dan investigasi.

a. Standardisasi. Menyelenggarakan pembinaan Standardisasi


Alpalhankam, personel dan Sarpras yang digunakan untuk mengawaki
helikopter serang, helikopter serbu, pesawat terbang dan PTTA Penerbangan
TNI AD sesuai dengan standar/ketentuan yang berlaku dalam rangka
mendukung tugas pokok TNI AD.

1) Alpalhankam.

a) Memiliki sertifikat pendaftaran yang masih berlaku.


b) Melaksanakan proses produksi dari rancang bangun,
pembuatan komponen, pengetesan komponen, perakitan,
pemeriksaan kualitas, dan pengujian terbang yang memenuhi
standar dan sesuai dengan kategori tipe pesawat udara.
c) Memiliki sertifikat kelaikudaraan yang masih berlaku.
d) Melaksanakan perawatan sesuai dengan standar
perawatan yang telah ditetapkan.
e) Telah memenuhi instruksi kelaikudaraan yang diwajibkan
(airworthiness directive).

f) Memiliki sertifikat tipe tambahan apabila terdapat


penambahan kemampuan pesawat udara.

g) Memenuhi ketentuan pengoperasian.

h) Memenuhi ketentuan standar kebisingan dan standar


emisi gas buang.

2) Personel.

a) Penerbang.

(1) Memiliki kualifikasi penerbang sesuai standardisasi


penerbangan yang masih berlaku.

(2) Memiliki kondisi kesehatan yang sesuai


standardisasi dalam penerbangan.
7

(3) Melaksanakan perawatan standardisasi kualifikasi


penerbang sesuai dengan standar perawatan yang telah
ditetapkan.

(4) Memiliki surat perintah untuk penerbangan dari


komando atas (SPT).

b) Harsabang.

(1) Memiliki kualifikasi Harsabang sesuai standardisasi


penerbangan yang masih berlaku.

(2) Memiliki kondisi kesehatan yang sesuai


standardisasi dalam penerbangan.

(3) Melaksanakan perawatan standardisasi kualifikasi


Harsabang sesuai dengan standar perawatan yang telah
ditetapkan.

(4) Memiliki surat perintah untuk penerbangan dari


komando atas (SPT).

c) Yanbangan.

(1) Memiliki kualifikasi Yanbangan sesuai standardisasi


penerbangan yang masih berlaku.

(2) Memiliki kondisi kesehatan yang sesuai


standardisasi dalam penerbangan.

(3) Melaksanakan perawatan standardisasi kualifikasi


Yanbangan sesuai dengan standar perawatan yang telah
ditetapkan.

(4) Memiliki surat perintah untuk melaksanakan tugas


dari komando atas.

3) Sarpras.

a) Memiliki sertifikat pendaftaran yang masih berlaku.

b) Sarpras sesuai dengan standardisasi dalam dunia


penerbangan.

c) Memiliki sertifikat kelaikudaraan yang masih berlaku.

d) Melaksanakan perawatan sesuai dengan standar


perawatan yang telah ditetapkan.

b. Kelaikudaraan. Menyelenggarakan pembinaan Kelaikudaraan


Alpalhankam, personel dan Sarpras yang digunakan untuk mengawaki
helikopter serang, helikopter serbu, pesawat terbang dan PTTA Penerbangan
TNI AD sesuai dengan standar/ketentuan yang berlaku dalam rangka
mendukung tugas pokok TNI AD.

1) Kewenangan penyelenggaraan sertifikasi kelaikudaraan produk


Aeronautika kelas I dan kelas II dilaksanakan oleh Kasad dengan
ketentuan sebagai berikut:

a) Semua produk Aeronautika kelas I dan kelas II yang


pembinaan dan tanggung jawabnya berada di lingkungan
TNI AD.
8

b) Semua produk Aeronautika kelas I dan kelas II yang


pelaksanaan pengadaan, pemeliharaan dan pembiayaannya
dilaksanakan oleh TNI AD.

c) Dalam pelaksanaannya Kasad membentuk Tim Pelaksana


Teknis Sertifikasi Kelaikudaraan Pesawat Udara TNI AD. Tim
Pelaksana Teknis Sertifikasi Kelaikudaraan Pesawat Udara
TNI AD terdiri dari personel berkualifikasi penerbangan yang
memiliki sertifikasi Inspektur Kelaikudaraan Militer dari Kemhan
RI. Inspektur tersebut memiliki pengalaman di bidang
penerbangan serta mempunyai keahlian dibidang:

(1) Flight Test dan Aerodinamika.


(2) Flight Line.
(3) Airframe.
(4) Aircraft Mechanical Assembly.
(5) Avionic, Electrical dan Instrument.
(6) Power Plant.
(7) Armament.
(8) Airplane General.

d) Apabila terdapat produk Aeronautika kelas II yang akan


dipasang pada pesawat udara TNI AD dan belum memiliki
approval (persetujuan) yang dikeluarkan oleh otoritas
kelaikudaraan dari negara pembuat produk dimaksud, maka
harus dikeluarkan proses kualifikasi dan conformity (kesesuaian)
oleh Tim Pelaksana Teknis Sertifikasi Kelaikudaraan TNI AD.

e) Kasad menerbitkan sertifikasi ijin terbang khusus


berdasarkan permintaan permohonan dengan dilengkapi data.

f) Sertifikasi Ijin Terbang Khusus diterbitkan oleh Kasad


berdasarkan format permintaan pemesan dengan dilengkapi data
sebagai berikut:

(1) Jenis pesawat udara.

(2) Nomor Seri.

(3) Nomor Registrasi.

(4) Tujuan penerbangan:

(a) Uji terbang sertifikasi kelaikudaraan.

(b) Maintenance Test flight.

(c) Emergency Ferry Flight.

(d) Penerbangan Eksperimental.

(5) Waktu yang diperlukan.

(6) Pernyataan bahwa pesawat udara siap untuk


diterbangkan.
9

2) Ketentuan tentang sertifikasi kelaikudaraan Militer.

a) Tim Pelaksana Teknis Sertifikasi Kelaikudaraan Militer


dapat melaksanakan pengujian terbang, namun Pilot In
Command (Komandan Pesawat) adalah penerbang dari pemohon,
jika tim tidak memiliki rating di pesawat udara tersebut.

b) Tidak seorangpun diijinkan ikut dalam penerbangan uji


terbang kecuali yang terkait dalam pelaksanaan pengujian.

c) Tim Pelaksana Teknis Sertifikasi Kelaikudaraan Militer


akan melaksanakan uji terbang penerimaan apabila hasil
pengujian produksi telah selesai dilaksanakan dan dilengkapi
dengan Aircraft Acceptance Certificate (AAC).

d) Setiap personel yang terlibat dalam pengujian terbang


harus diasuransikan.

e) Sertifikat Kelaikudaraan Militer diterbitkan oleh Kasad


berdasarkan Laporan Ketua tim Pelaksana Teknis Sertifikasi
Kelaikudaraan Militer.

f) Masa berlaku Sertifikat Kelaikudaraan Militer selama 1


(satu) tahun kecuali ditentukan lain oleh Kasad.

c. Kualifikasi Penerbangan. Menyelenggarakan pembinaan Kualifikasi


Penerbangan meliputi personel penerbang, Harsabang dan Yanbangan dalam
mengawaki pesawat udara TNI AD sesuai type Alpalhankam helikopter
serang, helikopter serbu, pesawat terbang dan PTTA Penerbangan TNI AD
sesuai dengan standar/ketentuan yang berlaku dalam rangka mendukung
tugas pokok TNI AD.

1) Seorang penerbang akan diberikan kualifikasi sesuai dengan tipe


pesawat udara yang diterbangkannya dan dapat memiliki kualifikasi
untuk lebih dari satu jenis pesawat udara. Kualifikasi Penerbang
TNI AD terdiri dari Penerbang Standardisasi, Penerbang Pelatih,
Penerbang Uji Pemeliharaan, Penerbang I (Captain pilot) dan Penerbang
II (Co pilot). Saat penerbang tersebut pindah satuan, maka kualifikasi
tersebut perlu dikonfirmasi oleh Komandan Satuannya yang baru.

2) Kualifikasi Personel Pemeliharaan Pesawat Udara (Harpesud)


terdiri dari; Flight Engineer (FE), Technical Inspector (TI), Mekanik dan
Avionic.

3) Kualifikasi Personel Pelayanan Penerbangan (Yanbangan)


meliputi: Dokter Penerbangan, Pramugari, Pengatur Lalu Lintas Udara
(PLLU), Petugas Meteorologi dan Geofisika, Perawat Udara dan Petugas
PKPPK (Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam
Kebakaran).

4) Pemberian dan Pencabutan Brivet Awak Pesawat.

a) Brivet Awak Pesawat akan diberikan kepada personel yang


telah menempuh dan dinyatakan lulus dari kursus/pendidikan
yang didesain untuk memberikan kualifikasi sebagai awak
pesawat bagi mereka.
10

b) Brivet awak pesawat juga akan diberikan kepada


personel/awak pesawat yang telah menyelesaikan kursus/
pendidikan/pelatihan di luar institusi Angkatan Darat yang
memberikan mereka kualifikasi sebagai awak pesawat.

c) Awak Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) tidak diberikan


brivet penerbang, akan tetapi akan diberikan kualifikasi operator
Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA).

d) Otoritas yang berhak menganugerahkan brivet awak


pesawat adalah Danpuspenerbad.

e) Danpuspenerbad dapat mencabut atau menurunkan brivet


awak pesawat jika terjadi pelanggaran yang diputuskan oleh
dewan keselamatan Penerbangan TNI AD.

f) Personel yang dicabut kualifikasinya dinyatakan tidak


memenuhi syarat untuk terbang.

5) Perlakuan terhadap Awak Pesawat yang dinyatakan tidak laik


terbang.

a) Komandan Skadron harus mengambil tindakan yang


diperlukan terhadap awak pesawatnya yang dinyatakan tidak
laik terbang saat pengujian sesuai dengan jenis pesawat dan
kualifikasinya berdasarkan suatu pedoman latihan awak
pesawat. Jika awak pesawat tersebut sedang bertugas dibawah
komando Komandan Satuan lainnya, maka Komandan Atasan
langsungnya yang berhak mengambil tindakan yang diperlukan.

b) Tindakan yang diambil:

(1) Ketika awak pesawat tidak lulus uji terbang dan


dinyatakan tidak laik terbang, maka Komandan Satuannya
wajib memberikan lampiran pernyataan tidak laik terbang
yang berisi:

(a) Penjelasan rinci dari kondisi tidak


Kompetennya awak pesawat tersebut.

(b) Menyebutkan kapan akan dilaksanakan


pengujian ulang dalam waktu tidak kurang dari 30
hari.

(c) Penjelasan rinci dari program latihan


pengulangannya.

(d) Ditandatangani oleh yang bersangkutan dan


Komandan Satuannya dan diarsipkan di kesatuan
personel yang bersangkutan.

(2) Awak pesawat tersebut harus diberikan program


latihan pengulangan. Program latihan pengulangan harus
dilaksanakan dibawah pengawasan Instruktur Penerbang
atau Instruktur Awak Pesawat.
11

(3) Jika personel yang diuji sudah dinyatakan kompeten,


maka yang bersangkutan dikembalikan ke dinas aktif
sebagai awak pesawat.

(4) Komandan Satuan harus mendokumentasikan


secara terperinci mengenai kegiatan pengujian dan tanggal
pengujian yang mana dapat membatalkan peringatan resmi
sebelumnya.

(5) Jika dalam masa akhir latihan pengulangan,


personel tersebut tidak dapat mencapai tingkat kompetensi
yang diharapkan, Komandan Satuan wajib melaporkan
kepada Danpuspenerbad mengenai:

(a) Penjelasan singkat tentang perjalanan karier


penerbangan personel tersebut.

(b) Salinan dari lampiran hasil latihan


pengulangan.

(c) Perincian dari pelaksanaan latihan


pengulangan personel tersebut.

(d) Perincian dari tindakan-tindakan yang telah


diambil oleh satuannya.

(e) Laporan kinerja (Grade Slip) dari Komandan


atasannya.

(f) Pernyataan tertulis dari personel tersebut.

(g) Pernyataan dari Komandan satuannya yang


berisi rekomendasi apakah personel tersebut perlu
mendapatkan latihan tambahan, atau personel
tersebut tidak dilibatkan dalam tugas-tugas
penerbangan.

(6) Jika Danpuspenerbad mendapatkan laporan, seperti


yang disebutkan, maka perlu segera dibentuk Dewan
Keselamatan Penerbangan TNI AD.

(7) Dewan Keselamatan Penerbangan TNI AD


menentukan apakah personel tersebut masih memenuhi
syarat untuk melaksanakan tugas sesuai kualifikasinya.

(8) Hasil dari Dewan Keselamatan Penerbangan TNI AD


ditindaklanjuti dengan penerbitan dokumen yang berkaitan
dengan kualifikasi dan administrasi personel lainnya.

6) Kategori Penerbang. Untuk meningkatkan keselamatan


penerbangan, maka personel berkualifikasi penerbang
dikategorisasikan sebagai berikut:

a) Katagori A. (KAT A) diberikan kepada penerbang yang:


12

(1) Memiliki kompetensi melaksanakan semua tugas


penerbangan yang tercantum dalam pedoman latihan awak
pesawat.

(2) Mampu menyelenggarakan dan mengawasi seluruh


latihan awak pesawat.

(3) Dapat diberi otorisasi untuk mengawasi dan


menyelenggarakan latihan dan evaluasi di tingkat
satuannya.

(4) Mahir melaksanakan terbang instrumen pada jenis


pesawat udara sesuai ratingnya.

b) Kategori B. (KAT B) diberikan kepada penerbang yang:

(1) Mampu melaksanakan semua tugas penerbangan


sesuai dengan standard kemampuan awak pesawat.

(2) Mengawasi dan mengendalikan tugas-tugas terbang


sesuai dengan standard manuover.

(3) Dapat diberikan otorisasi oleh Komandan Satuan


untuk menyelenggarakan latihan dan evaluasi untuk
satuannya.

(4) Mampu melaksanakan terbang instrumen di pesawat


udara sesuai ratingnya.

c) Kategori C. (KAT C) diberikan kepada penerbang yang:

(1) Mampu melaksanakan tugas sesuai standard


manuver.

(2) Mampu melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan


daftar kompetensi yang diharuskan.

(3) Dapat diberikan otorisasi untuk memimpin/


menyupervisi awak pesawat lainnya.

(4) Memegang instrument rating di pesawatnya.

d) Kategori D. (KAT D) diberikan kepada penerbang yang:

(1) Telah menyelesaikan program pendidikan dan


pelatihan terbang pada jenis pesawat tertentu.

(2) Memerlukan supervisi dalam melaksanakan


tugasnya.

(3) Memegang instrument rating pada jenis pesawatnya.

e) Kategori E. (KAT E) diberikan kepada penerbang pada


kondisi berikut:
13

(1) Seorang siswa penerbang yang sedang melaksanakan


latihan terbang pada tipe pesawat tertentu.

(2) Penerbang yang memiliki kategori lebih dari Kategori


E, akan tetapi telah melewati batas waktu/kadaluarsa.

(3) Penerbang yang setelah melewati pengujian


kompetensi dinyatakan tidak memenuhi syarat sesuai
manuver standar (Standard Manuever) yang berlaku.

7) Kategorisasi Instruktur Penerbang (IP).

a) Kategori A (KAT A), Instruktur Standardisasi. KAT A IP


diberikan kepada IP yang dinilai memiliki kompetensi:

(1) Sesuai dengan pendidikan yang telah ditempuhnya.

(2) Melatih/mengajar terbang instruksi bagi instruktur.

(3) Melaksanakan standardisasi bagi instruktur dan


menyelenggarakan sistem standardisasi penerbangan.

(4) Memberikan latihan pengulangan.

(5) Sebagai penilai terbang instrumen (Instrument Rating


Assessor).

(6) Menilai awak pesawat sesuai standar latihan awak


pesawat.

Catatan: KAT A IP dapat diberikan otorisasi sebagai


Penerbang Penilai Standardisasi Terbang Instrumen
dan/atau Instruktur Standardisasi Penerbang.

b) Kategori B (KAT B), Instruktur Pengulangan (Remedial


Instructor) KAT B IP diberikan kepada Instruktur Penerbang yang
dinilai memiliki kompetensi:

(1) Sesuai dengan pendidikan yang telah ditempuhnya.

(2) Memberikan terbang instruksi pengulangan.

(3) Sebagai penilai terbang Instrumen.

(4) Menilai awak pesawat sesuai dengan standar latihan


awak pesawat.

c) Kategori C (KAT C), Instruktur Dasar. KAT C IP diberikan


bagi Instruktur Penerbang yang dinilai memiliki kompetensi:

(1) Sesuai dengan pendidikan yang ditempuhnya.

(2) Memberikan terbang instruksi sesuai silabus yang


berlaku.

(3) Menilai penerbang sesuai dengan standard manuver


dan standar latihan awak pesawat.

d) Kategori D (KAT D), Instuktur Asistensi. IP KAT D diberikan


kepada IP yang dinilai memiliki kompetensi:
14

(1) Sesuai dengan pendidikan yang ditempuhnya.

(2) Dibawah supervisi melaksanakan terbang instruksi


bagi siswa penerbang yang sudah melaksanakan solo flight
sesuai silabus.

(3) Dibawah supervisi memberikan penilaian kepada


penerbang sesuai dengan standar latihan awak.

e) Kategori E (KAT E). IP KAT E diberikan kepada IP ketika:

(1) Memiliki kategori yang lebih tinggi akan tetapi telah


melebihi batas waktu yang ditentukan.

(2) Diturunkan kategorinya.

(3) Sedang mengikuti pendidikan penerbangan lainnya.

8) Kategorisasi awak pesawat selain Penerbang. Awak pesawat


selain penerbang diberikan kategori sesuai dengan tipe pesawat udara
yang diawakinya. Awak pesawat tersebut dapat diberikan kategori
untuk tipe pesawat udara lebih dari satu. Saat pindah satuan, maka
kategori tersebut harus dikonfirmasi oleh Komandan Satuan yang
baru. Kategorisasi awak pesawat udara tersebut adalah sebagai
berikut:

a) Kategori A (KAT A), Instruktur Standardisasi. KAT A dapat


diberikan kepada awak pesawat selain penerbang yang telah
menempuh tugas pengajaran selama 12 bulan sebagai instruktur
awak pesawat selain penerbang di satuan pendidikan maupun
satuan jajaran Penerbangan Angkatan Darat dan telah
dinyatakan memiliki kompetensi:

(1) Memberikan instruksi dan melaksanakan


standardisasi awak pesawat selain penerbang.

(2) Memberikan instruksi remedial (pengulangan) kepada


awak pesawat selain penerbang.

(3) Untuk menyelenggarakan dan mengawasi latihan


awak pesawat selain penerbang.

(4) Menilai awak pesawat sesuai dengan standar


penilaian awak pesawat selain penerbang.

(5) Menyelenggarakan latihan dan evaluasi bagi awak


pesawat selain penerbang sesuai perintah Komandan
Satuan.

(6) Mengetahui seluruh aturan dan prosedur


penerbangan untuk awak pesawat selain penerbang.

b) Kategori B (KAT B), Instruktur Dasar. KAT B diberikan


kepada awak pesawat selain penerbang yang memiliki
kompetensi:
15

(1) Yang sesuai dengan standar latihan awak pesawat


selain penerbang.

(2) Melaksanakan dan mengawasi tugas-tugas awak


sesuai standar latihan awak selain penerbang.

(3) Menilai awak pesawat sesuai standar latihan awak


pesawat.

(4) Melaksanakan latihan dan evaluasi sesuai perintah


Komandan satuannya.

c) Kategori C (KAT C). KAT C diberikan kepada awak pesawat


selain penerbang yang dinilai memiliki kompetensi:

(1) Melaksanakan tugas mengawasi tugas-tugas terbang


awak pesawat.

(2) Melaksanakan tugas sesuai standar kompetensi


awak pesawat.

(3) Melaksanakan tugas sesuai standar latihan awak


pesawat.

d) Kategori D (KAT D). KAT D diberikan kepada awak pesawat


yang dinilai memiliki kompetensi:

(1) Sesuai dengan pendidikan yang telah ditempuhnya.

(2) Melaksanakan tugas sesuai standar latihan awak


dibawah pengawasan.

e) Kategori E (KAT E). KAT E diberikan kepada awak pesawat


ketika mereka:

(1) Memegang kategorisasi lebih tinggi tetapi telah


melewati masa berlaku.

(2) Telah diturunkan kategorinya.

(3) Sedang mengikuti pendidikan.

9) Penilai Terbang Instrumen. Penilaian bagi penilai terbang


Instrumen harus mencakup:

a) Penilaian keterampilan terbang instrumen.

b) Penilaian tentang kompetensi melaksanakan tugas sebagai


Penilai Terbang Instrumen.

10) Penerbang Uji Pemeliharaan (Maintenance Test Pilot). Setiap


penerbang yang terlibat dalam kegiatan uji terbang pemeliharaan
diwajibkan memiliki kualifikasi Penerbang Uji Pemeliharaan. Sebelum
mendapatkan kualifikasi MTP/Penerbang Uji Har (PUH), maka
Penerbang Angkatan Darat harus menempuh pendidikan/
16

pelatihan/kursus baik di dalam maupun di luar negeri yang spesifik


sesuai dengan tipe pesawat udaranya.

d. Kesehatan Penerbangan. Menyelenggarakan pembinaan kesehatan


Penerbangan meliputi personel Penerbang, Harsabang dan Yanbangan untuk
mengawaki/mengoperasikan Alpalhankam helikopter serang, helikopter
serbu, pesawat terbang dan PTTA Penerbangan TNI AD sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Pembinaan Kesehatan Penerbangan dilaksanakan
melalui kegiatan, Uji Badan, Indoktrinasi dan Latihan Aerofisiologi (ILA) serta
mematui ketentuan Kesehatan penerbangan sebagai berikut:

1) Uji Badan. Kegiatan ini dilaksanakan terhadap calon maupun


anggota awak pesawat dan petugas khusus penerbangan lainnya,
kegiatan tersebut meliputi pemeriksaan:

a) Kesehatan Umum.

b) Kesehatan gigi.

c) Aeromedis.

d) Rontgen Paru.

e) Laboratorium.

f) Elektro Kardiografi/EKG.

g) Audiogram, setiap tahun dan paling lama 3-5 tahun.

h) Elektro Encephalografi/EEG, dilakukan bila perlu dan


setelah mengalami kecelakaan.

i) Psikologis/Kesehatan Jiwa.

2) ILA (Indoktrinasi dan Latihan Aerofisiologi). ILA diperuntukkan


bagi awak pesawat maupun petugas khusus penerbangan yang
memerlukan penyegaran dan pemantapan pengetahuan di bidang
aerofisiologi. Pengetahuan ini sangat penting dalam rangka
menghadapi dampak-dampak fisiologi penerbangan selama
menjalankan tugasnya sehari-hari. Kegiatan ILA awak pesawat dapat
dibedakan sebagai berikut:

a) ILA rutin. ILA rutin terdiri dari ILA awal (initial) yang
diperuntukkan bagi siswa penerbang yang pelaksanaannya
dilakukan sebelum siswa penerbang melaksanakan latihan
terbang. Sedangkan ILA penyegaran dilaksanakan berdasarkan
bulan kelahiran awak pesawat dalam periode maksimal 2 (dua)
tahun sejak terakhir dilaksanakan bagi penerbang dan maksimal
3 (tiga) tahun bagi awak pesawat lainnya.

b) ILA khusus. ILA khusus dilaksanakan jika diperlukan dan


bila ada indikasi khusus.

3) Kegiatan yang dilaksanakan dalam ILA meliputi:

a) Uji Kesehatan Aeromedik, evaluasi kesehatan jiwa (Keswa)


dan Psikologi.

b) Indoktrinasi Aerofisiologi.

c) Latihan Aerofisiologi.
17

d) Pengukuran kesamaptaan jasmani dan latihan


kesamaptaan jasmani sesuai ketentuan yang berlaku.

4) Ketentuan kesehatan awak pesawat.

a) Setiap awak pesawat wajib memulai setiap tugas


penerbangan dalam kondisi fisik dan mental yang baik agar tidak
ada kelelahan yang terakumulasi selama tugas terbang yang
ditetapkan, dan tidak mempengaruhi keselamatan.

b) Awak pesawat tidak boleh melakukan tugas di dalam


pesawat saat kemampuan untuk menjalankan tugas berkurang
karena sakit atau kondisi fisik yang menurun. Penurunan
kebugaran di antaranya meliputi efek penyakit, cedera, alkohol,
obat-obatan, kelelahan dan termasuk penurunan kebugaran
yang disebabkan adanya pengaruh tekanan mental.

c) Penurunan kebugaran medis. Awak pesawat yang telah


memiliki sertifikat medis juga harus meminta nasihat Dokter
Penerbangan (Flight Surgeon), jika:

(1) Dirawat di rumah sakit atau klinik selama lebih dari


12 jam;

(2) Menjalani operasi bedah atau prosedur invasif.

(3) Penggunaan obat secara teratur dengan resep.

(4) Penggunaan lensa koreksi secara teratur.

(5) Pihak berwenang yang berkompeten harus diberi


tahu jika awak pesawat yang memiliki sertifikat medis
mengetahui / mengalami salah satu dari hal berikut:

(6) Cedera pribadi yang signifikan yang menyebabkan


ketidakmampuan untuk menjalankan fungsi sebagai awak
pesawat; atau

(7) Penyakit apapun yang menyebabkan


ketidakmampuan untuk menjalankan tugas sebagai awak
pesawat selama 21 hari atau lebih.

(8) Sedang hamil.

Dalam hal di atas, awak pesawat harus menghubungi


Dokbangan mereka sesegera mungkin, kemudian Dokbangan
akan memastikan bahwa semua syarat dan ketentuan yang
berlaku telah terpenuhi.

d) Konsumsi Alkohol. Awak pesawat tidak boleh:

(1) Mengkonsumsi alkohol dalam bentuk apapun secara


berlebihan, yaitu minum sedemikian rupa sehingga secara
nyata kondisi fisik mereka terganggu;

(2) mengkonsumsi alkohol untuk jangka waktu minimal


8 jam sebelum waktu melapor (reporting time) untuk tugas
penerbangan;
18

(3) mengkonsumsi alkohol saat menjadi crew cadangan


atau selama masa tugas; atau

(4) memulai masa tugas penerbangan dengan kadar


alkohol dalam darah lebih dari 0,2 mg/ml (miligram per
mililiter), yang dianggap sebagai tingkat alami yang dapat
dicapai disebabkan oleh pencernaan makanan biasa.

e) Konsumsi Narkotika, obat-obatan, tablet tidur dan/atau


antidepresan.

(1) Awak pesawat pemegang sertifikat medis tidak boleh


menggunakan obat atau obat resep atau non-resep, atau
menjalani perawatan lain, kecuali mereka benar-benar
yakin bahwa obat, obat yang diresepkan atau perawatan
tersebut tidak akan berdampak buruk pada kemampuan
mereka untuk menjalankan tugas dengan aman. Jika ada
keraguan, saran harus dicari dari Dokter Penerbangan
atau praktisi medis.

(2) Obat penghilang rasa sakit umum, seperti


Paracetamol, Alka Selzer, Aspirin, Treupel tanpa efek
samping yang terbukti signifikan, dapat dikonsumsi saat
bertugas asalkan dosis yang diambil dijaga dalam batas
yang ditentukan, sesuai dengan penjelasan pada tatahan
kemasan.

(3) Pada kesempatan ketika tablet tidur dianggap perlu,


hanya obat yang dijual bebas atau obat homeopati yang
dapat digunakan, asalkan dosis yang diminum dijaga
dalam batas yang ditentukan, yang dijelaskan pada
kemasan dan telah disahkan oleh AME. Tablet tidur tidak
boleh diminum dalam waktu 9 jam sejak memulai tugas
penerbangan.

f) Menyelam. Penyelam scuba harus memperhatikan


perhitungan dekompresi spesifik sesuai dengan jumlah transisi
dan kedalaman yang dilakukan. Awak pesawat yang kegiatan
olahraganya meliputi penyelaman di laut dalam hingga
kedalaman 10 meter tanpa dekompresi, dilarang terbang dalam
waktu 48 jam setelah menyelesaikan kegiatan penyelaman
tersebut.

g) Donor Darah. Setiap awak pesawat yang mendonorkan


darah harus menunggu selama 48 jam sebelum memulai tugas
penerbangan.

e. Pencegahan Kecelakaan Penerbangan. Menyelenggarakan


Pencegahan Kecelakaan penerbangan dalam melaksanakan tugas
penerbangan mengawaki/mengoperasikan Alpalhankam helikopter serang,
helikopter serbu, pesawat terbang dan PTTA Penerbangan TNI AD sesuai
dengan standar/ketentuan yang berlaku.

1) Ketentuan tentang Komandan Pesawat.

a) Seorang Penerbang dapat diberikan wewenang untuk


bertindak sebagai Komandan Pesawat ketika yang bersangkutan
19

telah memenuhi persyaratan yang berlaku, dan dinyatakan


dalam surat perintah terbang (SPT).

b) Untuk Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA), Koordinator


Misi PTTA bertindak sebagai Komandan Pesawat.

c) Seorang penerbang dengan kategori E atau awak PTTA


kategori B dalam pendidikan atau kursus dapat ditunjuk sebagai
Komandan Pesawat ketika mendapat tugas dan di berikan
otorisasi oleh seorang Instruktur Penerbang sesuai aturan yang
terdapat dalam Jukgar ini.

d) Komandan Pesawat bertanggung jawab dalam pengawasan


dan pengendalian awak pesawatnya dan memastikan bahwa:

(1) Seluruh awak pesawat telah membaca dan mengerti


seluruh prosedur penerbangan yang ada.

(2) Seluruh awak pesawat telah menerima seluruh data


penerbangan yang diperlukan sebelum melaksanakan
penerbangan yang meliputi penjelasan silabus, otorisasi,
informasi tugas, dan/atau penjelasan tentang tugas.

(3) Awak pesawat melaksanakan brifing pra terbang.

(4) Pesawat udara memuat muatan orang/barang yang


berada dalam batasan “Weight and Balance” dan akan
senantiasa berada dalam norma tersebut selama
penerbangan.

(5) Penerbangan dilaksanakan sesuai dengan tahapan-


tahapan yang seharusnya, sesuai dengan perintah terbang,
instruksi-instruksi dan aturan-aturan terkait.

(6) Salah seorang penerbang diwajibkan untuk


senantiasa memegang flight controls (kemudi) selama
dalam penerbangan, kecuali jika pesawat udara tersebut
dilengkapi dengn sistem otomasi yang mengijinkan untuk
penerbang tidak memegang Flight Controls.

(7) Awak pesawat melaksanakan pelaporan/ debriefing


setelah penerbangan.

(8) Petugas otoritas penerbangan mendapat


pemberitahuan tentang segala kejadian di luar kebiasaan
atau penyimpangan dari perintah, instruksi dan peraturan
yang berlaku.

e) Komandan Pesawat bertanggung jawab penuh terhadap


keselamatan dan pengoperasian yang efektif dari pesawat udara
yang menjadi tanggung jawabnya. Komandan pesawat
selanjutnya memiliki otoritas atas semua penumpang yang ada di
pesawat udara, tanpa memandang pangkat, selama operasi
penerbangan.

2) Ketentuan tentang Penerbangan Instruksi dan Penilaian.

a) Ketika Instruktur atau Supervisor menerbangkan pesawat


udara pada posisi pilot dalam rangka terbang instruksi atau
menilai penerbang lain, Instruktur dan Supervisor tersebut
ditetapkan sebagai Komandan Pesawat untuk penerbangan itu.
20

b) Terlepas dari ketentuan pada poin 1, di atas Inspektur


Kelaikudaraan Militer, Penerbang Penilai yang tidak memiliki
kualifikasi pada pesawat tersebut dapat melaksanakan penilaian,
pengujian tanpa ditunjuk sebagai Komandan Pesawat. Komandan
Satuan yang pesawat udaranya digunakan, harus menentukan
otoritas pada Penerbangan tersebut, secara jelas dalam surat
perintah terbang.

3) Penerbangan pada Kondisi Terbang Instrumen (Instrument Flight


Rules).

a) Hanya penerbang yang memiliki keahlian terbang instrumen


yang dapat melaksanakan terbang dengan aturan terbang
instrumen (IFR), yang dinyatakan dalam sertifikasi/buku lisensi
penerbang.

b) Keahlian Terbang Instrumen perorangan berlaku untuk


seluruh tipe pesawat, hanya saja kemampuan terbang instrumen
di helikopter tidak berlaku untuk pesawat terbang dan
sebaliknya.

c) Hanya penerbang yang memiliki keahlian terbang


instrumen yang dapat memberikan otorisasi untuk penerbangan
instrumen (IFR) dan penerbangan yang menggunakan alat bantu
penglihatan malam (Night Vision Devices).

d) Penilaian terbang instrumen harus dilakukan oleh seorang


Instruktur Penilai Terbang Instrumen yang memiliki rating di
pesawat tersebut. Seorang IP KAT A dapat melaksanakan
penilaian terbang instrumen tanpa harus memiliki rating di
pesawat tersebut.

e) Penilaian terbang instrumen harus dilaksanakan pada


pesawat udara yang lebih kompleks sesuai rating penerbangnya
atau pada simulator terbang yang terakreditasi untuk
melaksanakan terbang instrumen secara penuh (Full Flight
Simulator Level D).

4) Penerbangan menggunakan Night Vision Devices (Alat Bantu


Penglihatan Malam).

a) Penerbang yang menerbangkan Pesawat Udara TNI AD


dengan menggunakan Night Vision Devices (NVD) harus memiliki
keahlian NVD yang diperoleh melalui kursus/pendidikan/
pelatihan serta dinyatakan Current.

b) Kemampuan terbang menggunakan NVD bersifat spesifik


pada tipe pesawat tertentu dan tidak dapat digunakan pada tipe
pesawat yang lain.

c) Awak pesawat selain penerbang yang bertugas sebagai


awak pesawat pada penerbangan NVD wajib memiliki keahlian
NVD Awak Pesawat.

5) Persyaratan Latihan Awak Pesawat untuk Terbang Melintasi


Perairan/Lautan.

a) Awak pesawat (helikopter) harus melaksanakan latihan-


latihan berikut sebelum melaksanakan penerbangan melintasi
perairan/laut:
21

(1) HUET (Helicopter Underwater Escape Training) dan


Helicopter Emergency Egress Device (HEED) Training.

(2) Helicopter Aircrew Breathing Device.

(3) Latihan basah penggunaan Life Raft (perahu


penyelamat).

(4) Pengoperasian pelampung perorangan.

(5) Penggunaan alat-alat pemberi isyarat.

b) Awak pesawat yang belum melaksanakan latihan tersebut


diatas atau yang telah melewati masa 2 tahun dari latihan
terakhirnya tidak diperkenankan melaksanakan penerbangan
melintasi perairan dalam jarak yang tidak dapat menjamin
kembali ke daratan jika seluruh engine (mesin) mati.

c) Kadaluarsanya kemampuan HUET/HEED tidak serta


merta mempengaruhi kategorisasi penerbang dan sebaliknya.

d) Sebelum melaksanakan penerbangan melintasi perairan


untuk awak pesawat terbang (sayap tetap) harus sudah pernah
melaksanakan latihan berikut dalam dua (2) tahun terakhir:

(1) Drill meninggalkan pesawat terbang.

(2) Pengoperasian alat pelampung perorangan.

(3) Latihan basah penggunaan perahu penyelamat (Life


Raft).

(4) Penggunaan alat-alat pemberi isyarat.

6) Pelatihan Menangani Barang Berbahaya (Dangerous Goods


Training). Seluruh awak pesawat (kecuali PTTA) yang terlibat dalam
pengepakan dan penerimaan barang-barang berbahaya untuk
diterbangkan dalam pesawat udara Penerbad wajib menempuh dan
menyelesaikan pelatihan penanganan barang berbahaya. Pelatihan ini
wajib dilaksanakan setiap dua tahun.

7) Flying Currency untuk Penerbang, Awak Pesawat dan Awak PTTA.

a) Awak pesawat dapat diberikan tugas sebagai anggota awak


pesawat ketika:

(1) Telah memenuhi persyaratan currency yang telah


diatur.

(2) Melaksanakan latihan terbang dengan instruktur


(dual training).

(3) Melaksanakan penilaian.

(4) Telah memenuhi syarat untuk memegang tongkat


kendali (flight controls).

b) Masa berlaku currency yaitu dari tanggal dilaksanakannya


penerbangan currency sampai dengan tanggal terakhir di bulan
kadaluarsanya.
22

c) Ketika penerbang atau awak pesawat menjadi tidak current


untuk mode penerbangan tertentu, currency hanya akan
diperoleh melalui penerbangan penilaian (checkride) dual dengan
IP atau awak pesawat kategori A/B sesuai kebutuhan. Awak
PTTA yang menjadi tidak current dapat memperoleh currency
melalui penerbangan penilaian dengan IP PTTA.

d) Terbang penilaian yang dilakukan dalam rangka


perpanjangan/pembaharuan lisensi atau kemampuan instrumen
(instrument ratings) sudah dianggap sama dengan melaksanakan
dual check/melaksanakan dua kegiatan dalam waktu yang sama.

8) Daya Tahan Awak Pesawat.

a) Pembatasan jam Terbang. Awak pesawat Penerbad tidak


boleh melebihi batas waktu berikut dalam tugas terbang kecuali
secara spesifik ditentukan oleh Danpuspenerbad:

(1) Enam (6) jam terbang dalam 1 hari tugas.

(2) Tujuh (7) jam dalam 1 hari tugas bagi Awak Pesawat
Sayap Tetap (yaptap) untuk tugas terbang bukan lintas
medan.

(3) 30 jam terbang dalam periode 7 hari.

(4) 100 jam terbang dalam periode 30 hari.

(5) 1000 jam dalam periode 12 bulan.

b) Periode Istirahat. Awak pesawat Penerbad dapat diberikan


tugas sebagai awak pesawat jika:

(1) Dalam sehari mereka telah mendapat istirahat


sekurang-kurangnya 10 jam tanpa terputus.

(2) Setelah periode 10 hari terbang tanpa terputus awak


pesawat harus memperoleh 24 jam periode istirahat tidak
terputus.

c) Penggunaan NVD mengubah ketentuan sebagai berikut:

(1) Maksimum 5 jam terbang menggunakan NVD dalam


1 hari kerja/ 24 jam.

(2) Untuk penghitungan ketahanan, terbang 1 jam


menggunakan NVD = 1x1,5 jam terbang siang hari,
(contoh: terbang 1 jam menggunakan NVD sama dengan
1,5 jam terbang siang hari).

(4) Penyesuaian terhadap perubahan zona waktu perlu


dilakukan dan awak pesawat tidak dapat ditugaskan untuk
terbang seperti ketentuan pada tabel berikut:
23

No Perubahan Zona Waktu (dalam periode 24 Lama Penyesuaian


jam)
(a) (b)
1 0 – 3,0 jam Nihil
2 3,1 – 5,0 jam 24 jam
3 5,1 – 7,9 jam 48 jam
4 Lebih dari 8,0 jam 72 jam

9) Penggunaan Oksigen.

a) Seluruh Awak Pesawat wajib menggunakan oksigen ketika


melaksanakan penerbangan pada ketinggian 10.000 kaki ke atas.

b) Komandan Pesawat harus memastikan bahwa seluruh


penumpang yang diangkut memperoleh oksigen jika terbang
pada ketinggian lebih dari 10.000 kaki.

c) Komandan satuan dapat memberikan otorisasi untuk


membawa penumpang tanpa oksigen sampai dengan ketinggian
terbang 13.000 kaki, dengan catatan bahwa perlengkapan
oksigen tersedia di pesawat udara dan dapat digunakan pada
kondisi darurat.

10) Prosedur Terbang dan Peraturan.

a) Seluruh personel yang terlibat dalam operasi penerbangan


pesawat udara/PTTA TNI AD wajib mematuhi peraturan yang
berlaku meliputi:

(1) Regulasi dan Peraturan yang diterbitkan oleh


Otoritas Penerbangan Sipil.

(2) Regulasi ICAO.

(3) Regulasi, hukum, dan undang-undang negara


setempat.

(4) Peraturan Militer.

(5) Flight Information Publications.

(6) Manual pengoperasian pesawat udara/PTTA beserta


lampiran-lampirannya (supplements)

b) Dilarang Merokok dan menyalakan api terbuka dalam


radius 25 meter dari pesawat udara TNI AD.

c) Pesawat udara TNI AD harus melaksanakan pembumian


(grounding) selama proses pengisian bahan bakar, pengeluaran
bahan bakar, pengisian munisi, pengeluaran munisi,
pemeliharaan oksigen, bongkar muat barang mudah terbakar
atau bahan peledak dan dalam rangka pemeliharaan sesuai
manual teknik yang berlaku.
24

d) Saat take off, pesawat udara harus memiliki bahan bakar


yang cukup untuk mencapai tujuannya dan bandara alternatif
(jika diperlukan) serta memiliki cadangan bahan bakar sebagai
berikut:

(1) Helikopter.

(a) VFR, 20 menit.


(b) IFR, 30 menit.

(2) Pesawat Terbang.

(a) VFR (siang), 30 menit.


(b) VFR (night), 45 menit.
(c) IFR, 45 menit.

e) Penerbang wajib memperoleh data cuaca di titik


keberangkatan, perjalanan (en route), tujuan dan alternatif
pendaratan sebelum take off. Ketentuan berikut wajib untuk
diterapkan:

(1) Terbang ke dalam kondisi es (icing). Pesawat udara


tidak boleh diterbangkan secara sengaja memasuki wilayah
yang diketahui atau diperkirakan mengalami kondisi
pembentukan es (icing) yang parah. Jika suatu
penerbangan yang telah direncanakan akan memasuki
wilayah yang diketahui atau diperkirakan akan terjadi
kondisi pembentukan es yang ringan, maka pesawat udara
harus dilengkapi dengan perangkat anti-icing atau
perangkat de-icing yang memadai.

(2) Terbang ke dalam kondisi turbulensi. Pesawat udara


tidak boleh diterbangkan secara sengaja memasuki wilayah
yang diketahui atau diperkirakan mengalami kondisi
pembentukan turbulensi yang parah.

(3) Terbang ke dalam thunderstorm. Pesawat udara tidak


boleh diterbangkan secara sengaja memasuki
thunderstorm.

(4) Penerbangan VFR.

(a) Cuaca di tujuan harus diperkirakan akan


sama atau lebih baik dari persyaratan minimum VFR
pada waktu perkiraan tiba (estimated time arrival,
ETA) sampai dengan 1 jam setelah ETA.

(b) Ketika terjadi kondisi cuaca yang berubah-


ubah, maka kondisi cuaca yang dominan yang
digunakan.

(c) Penerbang dapat membuat flight plan ke


tujuan dalam ruang udara Class B, C, D dan E
ketika kondisi cuaca diperkirakan akan sama dengan
atau lebih baik dari kondisi minimum Special VFR
(SVFR) pada ETA sampai dengan 1 jam setelah ETA.
25

(d) SVFR minima helikopter adalah jarak pandang


0,5 mil dan di luar awan kecuali ketentuan lebih
diperlukan pada titik pendaratannya.

(5) Penerbangan IFR.

(a) Cuaca di tujuan harus diperkirakan akan


sama atau lebih baik dari kondisi minimum
prakiraan cuaca yang diterbitkan saat perencanaan
terbang untuk melaksanakan prosedur approach
pada ETA sampai dengan 1 jam setelah ETA.

(b) Ketika terjadi kondisi cuaca yang berubah-


ubah, maka kondisi cuaca yang dominan yang
digunakan.

(c) Penerbang Helikopter dapat mengurangi


batasan jarak pandang minimum kategori A di
tujuan dan alternatif tujuan sebesar 50 persen tetapi
tidak kurang dari 0.25 mil.

(6) Penerbangan IFR (PTTA). Cuaca di tujuan dan


perjalanan harus dalam kondisi VFR pada ketinggian
terbang operasionalnya dan untuk prosedur pendaratan
pada ETA sampai dengan 1 jam setelah ETA.

(7) Prakiraan cuaca dinyatakan tidak berlaku untuk


semua penerbangan IFR dan VFR cross-country ketika
telah melewati 1,5 jam dari waktu prakiraan cuaca
diterbitkan dan pesawat udara belum terbang. Penerbang
harus memutakhirkan informasi tentang cuaca saat
transit.

10) Program-program Pencegahan Kecelakaan.

a) Pengelolaan Kokpit (Crew Resources Management)


b) Penerapan Airmanship.

c) Penerapan Istirahat Awak Pesawat.

d) Prosedur Pengisian Bahan Bakar.

e) Pengenalan Endapan dan Kontaminasi Bahan Bakar.

f) Pencegahan KOBA (Kerusakan Oleh Benda Asing).

g) Penggunaan Alat Bantu Lapangan (Ground Support


Equipment/GSE).

h) Pengamanan Senjata dan Munisi Pesawat Udara.

i) Penerangan kepada Penumpang (Passenger Briefing).

j) Manajemen Risiko Penerbangan (Aviation Risk


Management).

k) Combat Survival Kecuali awak PTTA.


26

f. Kebijakan Keselamatan. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Pimpinan


Puspenerbad memuat:

1) Komitmen dan tanggung jawab pimpinan.

2) Akuntabilitas keselamatan.

3) Penunjukkan personel kunci keselamatan (Kelompok Aksi


Keselamatan/KAK).

4) Koordinasi perencanaan tanggap darurat.

5) Dokumentasi Sistem Manajemen Keselamatan.

g. Manajemen Risiko Keselamatan. Manajemen Risiko Keselamatan/


Safety Risk Management (SRM) pada prinsipnya melaksanakan identifikasi
bahaya dan risiko yang dihasilkan dalam operasi atau kegiatan untuk
dikendalikan dan diturunkan serendah mungkin sampai tingkat yang dapat
ditoleransi (As Low As Reasonably Practicable). Manajemen Risiko
Keselamatan mencakup tiga komponen yaitu: Identifikasi Bahaya, Penilaian
Risiko, dan Mitigasi Risiko. Setelah masalah keselamatan dirasakan, bahaya
yang mendasari masalah keselamatan dan potensi konsekuensi bahaya
diidentifikasi serta konsekuensi risiko keselamatan dinilai dalam kaitannya
dengan probabilitas (kemungkinan terjadinya) dan tingkat keparahan yang
ditimbulkan guna menentukan tingkat risiko keselamatan (indeks risiko
keselamatan). Jika risiko keselamatan dinilai dapat diterima, tindakan yang
sesuai diambil dan operasi dilanjutkan. Identifikasi bahaya, penilaian dan
mitigasi risiko keselamatan dicatat untuk menjadi umpan balik. Secara
ringkas, keseluruhan proses manajemen risiko keselamatan yang dilakukan
oleh seluruh satuan di lingkungan TNI AD dapat dilihat pada Gambar.

Gambar 1 Proses Manajemen Risiko Keselamatan


27

h. Promosi Keselamatan. Promosi keselamatan dilaksanakan


untuk memastikan bahwa personel terlatih dan kompeten untuk
melaksanakan tugas keselamatan mereka dan memungkinkan pemberian
informasi keselamatan kepada satuan jajaran TNI AD. Promosi keselamatan
meliputi:

1) Pelatihan dan Pendidikan. Pelatihan dan Pendidikan keselamatan


disiapkan bagi personel yang menempati posisi dengan tanggung jawab
keselamatan atau personel yang mengawaki Alpalhankam dengan
tujuan untuk memastikan bahwa semua personel memiliki kompetensi
untuk menjalankan tugas dan kewajibannya.

2) Informasi keselamatan. Merupakan elemen penting dari


keselamatan untuk menyebarluaskan informasi dengan cara yang
menarik sehingga dapat dimengerti oleh seluruh personel. (Buletin,
pamflet, dan poster).

i. Jaminan Keselamatan. Setiap satuan wajib memiliki tolok ukur


keselamatan kerja sehingga dapat dinilai kuantitas dan kualitas keselamatan
kerja baik personel maupun Alpalhankam yang meliputi laporan, tinjauan
keselamatan, evaluasi, audit dan inspeksi. Jaminan keselamatan meliputi:

1) Pemantauan dan pengukuran kinerja keselamatan.

a) Identifikasi indikator yang akan dipantau. Lingkup


pemantauan harus mencakup aspek operasional, teknis dan
organisasi.

b) Penyusunan informasi untuk pemantauan keselamatan.


Pengumpulan dan evaluasi hasil dari semua kegiatan
pemantauan keselamatan yang dilakukan secara sistematis
untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan dapat dideteksi.

c) Analisis indikator. Hal-hal yang menonjol (Tren dan


penyebab) harus dianalisis.

d) Penerapan proses tindakan koreksi. Tindakan koreksi


harus diambil dan di tindak lanjuti berdasarkan hasil temuan
audit/inspeksi.

2) Manajemen perubahan. Organisasi akan mengalami perubahan


apabila terdapat:

a) Adanya peralatan baru.

b) Perubahan system organisasi.

c) Misi/tugas yang baru.

Untuk mengantisipasi perubahan tersebut maka perlu


dikembangkan strategi dan pengelolaan risiko keselamatan agar dapat
melindungi prajurit dan seluruh sumber daya TNI AD.

3) Perbaikan sistem manajemen keselamatan secara terus-menerus.


Perbaikan berkelanjutan dari sistem manajemen keselamatan
bertujuan untuk menentukan penyebab dari kinerja (Personel dan
Materiel) yang berada di bawah standar dan implikasinya dalam
kegiatan yang dilaksanakan serta memperbaiki situasi yang sudah
28

terindentifikasi tersebut. Perbaikan berkelanjutan dicapai melalui


evaluasi internal, audit internal audit eksternal.

j. Investigasi. Menyelenggarakan investigasi kecelakaan pesawat udara


TNI AD dalam rangka mencegah terjadinya kecelakaan serta menegakkan
Slambangja sesuai dengan ketentuan/standard yang berlaku menuju
tercapainya zero accident.

1) Investigasi Kecelakaan Pesawat Udara dilaksanakan dalam


rangka menegakkan Slambangja menuju tercapainya zero accident.

2) Investigasi kecelakaan pesawat udara bersifat


sementara/insidentil dan dibentuk apabila terjadi suatu kecelakaan
pesawat udara, Tim Investigasi ditunjuk oleh Kasad. Danpuspenerbad
dapat membentuk tim investigasi untuk kepentingan perbaikan
Slambangja Puspenerbad.

3) Tim Investigasi kecelakaan pesawat udara memiliki peranan yang


sangat penting untuk mengungkap penyebab terjadinya kecelakaan
pesawat udara, untuk mewujudkan netralitas dari Investigator, maka
perlu pertimbangan yang matang tentang kemampuan dan kredibilitas
dari personel yang ditunjuk menjadi Tim Investigasi.

4) Dewan Keselamatan Penerbangan TNI AD. Dewan Keselamatan


Penerbangan dipimpin oleh Danpuspenerbad dan terdiri dari:

a) Personel yang ditunjuk oleh Danpuspenerbad.

b) Para Ir/Dir/Dirbin/Kasubdit/Dansat/Kabag Puspenerbad


yang ditunjuk Danpuspenerbad.

b) Kelompok Instruktur Penerbang dan/atau Harsabang


dan/atau Yanbangan yang ditunjuk Danpuspenerbad.

c) Dokter penerbangan atau ahli Psikologi penerbangan yang


ditunjuk Danpuspenerbad.

d) Danpuspenerbad dapat menunjuk tenaga ahli lain yang


diperlukan atau penasehat ahli untuk menjadi anggota Dewan
Keselamatan Penerbangan TNI AD.

BAB III
ORGANISASI, TUGAS, DAN TANGGUNG JAWAB

10. Umum. Pelaksanaan pembinaan Slambangja penerbangan TNI AD


membutuhkan pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan
strata organisasi di lingkungan TNI AD. Organisasi penyelenggaraan pembinaan
Slambangja diwujudkan melalui struktur organisasi, susunan organisasi, tugas
dan tanggung jawab sesuai bidang pekerjaan yang diembannya. Pemberian tugas
dan tanggung jawab yang jelas akan mendukung pelaksanaan pembinaan fungsi
secara efisien, efektif, berdaya guna, dan berhasil guna. Pembagian tugas dan
tanggung jawab pelaksanaan pembinaan Slambangja dibagi dalam unsur-unsur
sesuai kewenangan yang meliputi tingkat pusat, tingkat Kotama/Balakpus dan
tingkat Pelaksana/Satminkal.
29

11. Organisasi.

a. Struktur Organisasi.

MABESAD

Tingkat Pusat

PUSPENERBAD
Tingkat Kotama/Balakpus

Tingkat Pelaksana/Satminkal

PUSDIK BENGPUS
LANUMAD LANUDAD BALAKADA
PENERBAD PENERBAD

SKADRON SKADRON
GUDMAT
SERBU SENA

Keterangan:

: Garis komando
: Garis koordinasi

b. Susunan Organisasi.

1) Tingkat Pusat.

a) Kasad.
b) Para Asisten Kasad.

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Danpuspenerbad.
b) Para Dir/Dirbin Puspenerbad.

3) Tingkat Pelaksana/Satminkal. Para Dan/Ka Satuan jajaran


Puspenerbad.

a) Pusdikpenerbad Puspenerbad.
b) Lanumad A. Yani Puspenerbad.
c) Bengpuspenerbad Puspenerbad.
d) Balakada Puspenerbad.
e) Skadron Serbu Puspenerbad.
f) Skadron Sena Puspenerbad.
g) Lanudad GS Puspenerbad.
h) Gudmat Puspenerbad.
30

12. Tugas dan Tanggung Jawab.

a. Tingkat Pusat.

1) Kasad. Tugas dan tanggung jawab Kasad dalam rangka


penyelenggaraan pembinaan Slambangja penerbangan TNI AD meliputi:

a) Menetapkan kebijakan umum pembinaan Slambangja TNI


AD yang meliputi standardisasi, kelaikudaraan, kualifikasi
penerbangan, kesehatan penerbangan, pencegahan kecelakaan
dan investigasi penerbangan TNI AD di sesuaikan dengan
pembinaan personel, materiel (Alpalhankam), kebutuhan
organisasi, kesiapan anggaran negara dan kebijakan pemerintah
dan kebijakan komando atas.

b) Menentukan kebijakan tentang pembinaan kemampuan,


kekuatan dan gelar satuan jajaran Puspenerbad.

c) Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi


terhadap penyelenggaraan pembinaan Slambangja Puspenerbad.

d) Kasad dalam melaksanakan tugas kewajibannya


bertanggung jawab kepada Panglima TNI.

2) Para Asisten Kasad. Tugas dan tanggung jawab para Asisten Kasad
dalam rangka penyelenggaraan pembinaan Slambangja meliputi:

a) Memberikan pertimbangan dan saran sesuai bidangnya


masing-masing kepada Kasad mengenai penyelenggaraan
pembinaan Slambangja yang diselaraskan dengan sistem
pembinaan yang berlaku di TNI AD.

b) Menentukan kebijakan dan mengambil keputusan sesuai


bidangnya masing-masing dan delegasi wewenang yang
diberikan, guna terselenggaranya pembinaan Slambangja
penerbangan TNI AD.

c) Para Asisten Kasad sesuai bidangnya masing-masing


dalam melaksanakan tugas kewajibannya bertanggung jawab
kepada Kasad.

b. Tingkat Kotama/Balakpus.

1) Danpuspenerbad. Tugas dan tanggung jawab Danpuspenerbad


dalam rangka penyelenggaraan pembinaan Slambangja penerbangan TNI
AD meliputi:

a) Menjabarkan kebijakan Kasad dalam pembinaan


Slambangja sesuai fungsinya sebagai LKT.
b) Merumuskan dan menyusun kebijakan kesiapan dan
kesiasiagaan satuan jajaran Puspenerbad yang berhubungan
dengan pembinaan Slambangja.

c) Merumuskan dan menyusun kebijakan yang berhubungan


dengan perangkat kendali operasi dan latihan kecabangan
Puspenerbad dalam rangka pembinaan Slambangja.

d) Merumuskan dan menyusun kebijakan di bidang


standardisasi, kelaikudaraan, pembinaan kualifikasi, kesehatan
penerbangan, pencegahan kecelakaan, dan investigasi dalam
rangka pembinaan Slambangja.
31

e) Menyelenggarakan pembinaan Slambangja melalui


pembinaan kekuatan, kemampuan dan gelar satuan jajaran
Puspenerbad.

f) Menyelenggarakan evaluasi, asistensi, pengawasan dan


pengendalian, penelitian dan pengembangan penerbangan guna
meningkatkan kemampuan pembinaan Slambangja.

g) Menyampaikan pertimbangan dan saran kepada Kasad


tentang pembinaan Slambangja dan pembangunan Sarpras
pendukung pelaksanaan tugas Puspenerbad dalam rangka
pembinaan Slambangja.

h) Danpuspenerbad dalam melaksanakan tugas kewajibannya


bertanggung jawab kepada Kasad.

2) Para Ir/Dir/Dirbin Puspenerbad. Tugas dan tanggung jawab para


Dir/Dirbin Puspenerbad dalam rangka penyelenggaraan pembinaan
Slambangja meliputi:

a) Menjabarkan kebijakan Danpuspenerbad yang


berhubungan dengan pembinaan Slambangja di satuan jajaran
Puspenerbad.

b) Merumuskan program kerja dan anggaran sesuai


bidangnya masing-masing dalam rangka pembinaan Slambangja.

c) Khusus Dirbinslambangja Puspenerbad melaksanakan


tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

(1) Merumuskan, menganalisis dan mengevaluasi serta


merekomendasi program Slambangja di satuan jajaran
Puspenerbad.

(2) Memantau pelaksanaan sosialisasi petunjuk dan


protap Slambangja penerbangan di satuan jajaran
Puspenerbad.

(3) Memantau kondisi peralatan Slambangja di satuan


jajaran Puspenerbad.

(4) Memberikan asistensi pengadministrasian


Slambangja kepada satuan jajaran Puspenerbad.

(5) Merumuskan manajemen resiko Slambangja di


satuan jajaran Puspenerbad.

(6) Merumuskan audit keselamatan Penerbangan


TNI AD.

d) Memberikan pertimbangan dan saran sesuai bidangnya


masing-masing kepada Danpuspenerbad dalam penyelenggaraan
pembinaan Slambangja yang diselaraskan dengan sistem
pembinaan yang berlaku di TNI AD.

e) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian staf kepada


satuan jajaran Puspenerbad, guna terselenggaranya pembinaan
Slambangja.
32

f) Para Ir/Dir/Dirbin Puspenerbad sesuai bidang masing-


masing dalam melaksanakan tugas kewajibannya dalam
penyelenggaraan pembinaan Slambangja bertanggung jawab
kepada Danpuspenerbad.

c. Tingkat Pelaksana.

1) Danpusdikpenerbad Puspenerbad.

a) Menjabarkan kebijakan Danpuspenerbad yang


berhubungan dengan pembinaan Slambangja di
Pusdikpuspenerbad.

b) Menyelenggarakan kegiatan pendidikan, latihan,


pengkajian dan pengembangan pendidikan (Jianbangdik) sesuai
kebijakan yang ditentukan oleh Danpuspenerbad mendukung
pembinaan Slambangja.

c) Menyelenggarakan koordinasi dengan satuan terkait yang


berhubungan dengan kepentingan penyelenggaraan pendidikan
dan latihan Slambangja.

d) Memelihara dan merawat materiel, alat peralatan, sarana


dan prasarana, serta doktrin agar senantiasa siap digunakan
mendukung Slambangja.

e) Meningkatkan kemampuan Serdik dalam mengawaki


Alpalhankam guna mendukung Slambangja.

f) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada


Danpuspenerbad.

2) Danlanumad Puspenerbad.

a) Memimpin, mengawasi, dan mengendalikan semua


kegiatan di satuannya guna tercapai tugas pokok Lanumad
Puspenerbad dalam mendukung pembinaan Slambangja.

b) Memelihara dan meningkatkan kelancaran perawatan


personel, materiel, serta administrasi logistik dalam lingkungan
Lanumad Puspenerbad dalam rangka mendukung pembinaan
Slambangja.

c) Memelihara dan meningkatkan kekuatan dan kemampuan


personel dalam rangka kesiapan operasional satuan guna
mendukung pembinaan Slambangja.

d) Mengoordinasikan dengan aparat terkait dalam rangka


mendukung pembinaan Slambangja sesuai dengan bidang tugas
dan tanggung jawabnya.

e) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada


Danpuspenerbad yang berkaitan dengan bidang tugasnya dalam
pembinaan Slambangja.

f) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada


Danpuspenerbad.
33

3) Kabengpuspenerbad.

a) Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan yang


diarahkan untuk menjamin tercapainya tugas pokok
Bengpuspenerbad dalam rangka mendukung pembinaan
Slambangja.

b) Memelihara dan meningkatkan kelancaran perawatan


personel, materiel, serta administrasi logistik dalam lingkungan
Bengpuspenerbad dalam rangka mendukung pembinaan
Slambangja.

c) Memelihara dan meningkatkan kekuatan dan kemampuan


personel dalam rangka kesiapan operasional satuan dalam
rangka mendukung pembinaan Slambangja.

d) Mengajukan saran dan pertimbangan kepada


Danpuspenerbad tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan
kelancaran tugas dan tanggung jawabnya dalam rangka
mendukung pembinaan Slambangja.

e) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada


Danpuspenerbad.

4) Kabalakada Puspenerbad.

a) Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan yang


diarahkan untuk menjamin tercapainya tugas pokok Balakada
Puspenerbad dalam rangka mendukung pembinaan Slambangja.

b) Menyelenggarakan pemilihan penyedia barang/jasa/


Alpalhankam penerbangan dalam rangka mendukung pembinaan
Slambangja.

c) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada


Danpuspenerbad.

5) Skadron Serbu Puspenerbad.

a) Memimpin, mengendalikan, dan mengawasi kegiatan di


lingkungan di Skadron Serbu dalam rangka mendukung
pembinaan Slambangja.

b) Memelihara dan meningkatkan kesejahteraan, kemampuan


kerja serta pengembangan personel Skadron Serbu dalam rangka
mendukung pembinaan Slambangja.

c) Memelihara dan meningkatkan pembinaan satuan di


Skadron Serbu.

d) Menjamin Slambangja serta meningkatkan kemampuan


personel sesuai dengan kualifikasi penerbangan.

e) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada


Danpuspenerbad.

6) Skadron Sena Puspenerbad.

a) Memimpin, mengendalikan, dan mengawasi kegiatan di


lingkungan di Skadron Sena dalam rangka mendukung
pembinaan Slambangja.
34

b) Memelihara dan meningkatkan kesejahteraan, kemampuan


kerja serta pengembangan personel Skadron Sena dalam rangka
mendukung pembinaan Slambangja.

c) Memelihara dan meningkatkan pembinaan satuan di


Skadron Sena.

d) Menjamin Slambangja serta meningkatkan kemampuan


personel sesuai dengan kualifikasi penerbangan.

7) Danlanudad Puspenerbad.

a) Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan yang


diarahkan untuk menjamin tercapainya tugas pokok Lanudad
Puspenerbad dalam mendukung pembinaan Slambangja.

b) Merencanakan, menyelenggarakan, dan mengawasi


pelaksanaan tugas pengendalian fasilitas dan pelayanan
penerbangan dalam rangka mendukung pembinaan Slambangja
di wilayahnya.

c) Memperhatikan, mengawasi, dan memelihara peningkatan


kelancaran perawatan logistik dan administrasi personel
Lanudad Puspenerbad dalam mendukung pembinaan
Slambangja.

d) Memberikan saran dan pertimbangan kepada


Danpuspenerbad yang berkaitan dengan bidang tugasnya dalam
rangka mendukung pembinaan Slambangja.

e) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada


Danpuspenerbad.

8) Kagudmat Puspenerbad.

a) Memimpin, mengendalikan, mengoordinasikan, dan


mengawasi kegiatan di lingkungan gudang materiel dalam rangka
mendukung pembinaan Slambangja.

b) Menguasai dan menyelenggarakan penatausahaan


pergudangan materiel dan senjata dilingkungan Puspenerbad
dalam rangka mendukung pembinaan Slambangja.

c) Menyelenggarakan tugas gudang materiel dan senjata serta


munisi dalam rangka mendukung pembinaan Slambangja.

d) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada


Danpuspenerbad.

BAB IV
PENYELENGGARAAN

13. Umum. Pembinaan Slambangja Puspenerbad terdiri dari pembinaan


standardisasi, kelaikudaraan, kualifikasi penerbangan, kesehatan penerbangan,
pencegahan kecelakaan dan investigasi. Pada penyelenggaraan pembinaan ini
dilaksanakan melalui tahapan kegiatan perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan
pengakhiran. Penyelenggaraan kegiatan ini melalui tingkatan-tingkatan sesuai
dengan keterlibatan yang dilaksanakan, meliputi tingkat pusat, tingkat
35

Kotama/Balakpus dan tingkat pelaksana/Satminkal, sehingga Pembinaan


Slambangja Puspenerbad dapat dilaksanakan terarah dan tepat sasaran.

14. Bidang Standardisasi Penerbangan. Pembinaan ini ditujukan untuk


menyelenggarakan pembinaan Standardisasi personel, materiel/Alpalhankam dan
Sarpras penerbangan untuk mengawaki/mengoperasikan helikopter serang,
helikopter serbu, pesawat terbang dan PTTA Penerbangan TNI AD sesuai dengan
standar/ketentuan yang berlaku dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AD.

a. Tahap Perencanaan.

1) Tingkat Pusat.

a) Merencanakan kebijakan pembinaan bidang Standardisasi


penerbangan TNI AD yang dituangkan dalam Pelaksanaan
Pelaksanaa Program Kerja dan Anggaran (PPPA) TNI AD yang
meliputi bidang personel, materiel/Alpalhankam dan Sarpras.

b) Merencanakan sprin/direktif/ST kepada Puspenerbad


untuk membuat rencana program kerja dan anggaran pembinaan
Standardisasi personel, materiel/Alpalhankam dan Sarpras
penerbangan yang dituangkan dalam rencana program kerja dan
anggaran Puspenerbad.

c) Merencanakan pokok-pokok kebijakan TNI AD dalam


penentuan pembinaan personel, materiel/Alpalhankam dan
Sarpras penerbangan dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembinaan bidang Standardisasi penerbangan.

d) Merencanakan kebijakan pembinaan Standardisasi


penerbangan TNI AD dalam rangka mendukung terwujudnya
pembinaan Slambangja Puspenerbad.

e) Merencanakan kegiatan evaluasi, pengawasan dan


pengendalian terhadap kegiatan pembinaan pembinaan bidang
Standardisasi penerbangan TNI AD yang meliputi bidang
personel, materiel/Alpalhankam dan Sarpras.

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Merencanakan kegiatan pembinaan bidang Standardisasi


penerbangan TNI AD yang dituangkan dalam rencana program
kerja dan anggaran bidang personel, materiel/Alpalhankam dan
Sarpras, antara lain:

(1) Merencanakan kegiatan pembinaan Standardisasi


personel satuan Puspenerbad guna mendukung pembinaan
bidang Standardisasi penerbangan TNI AD.

(2) Merencanakan kegiatan pembinaan Standardisasi


materiel/Alpalhankam satuan Puspenerbad guna
mendukung pembinaan bidang Standardisasi penerbangan
TNI AD.

(3) Merencanakan kegiatan pembinaan Standardisasi


Sarpras satuan Puspenerbad guna mendukung pembinaan
bidang Standardisasi penerbangan TNI AD.

b) Merencanakan kegiatan asistensi, pengawasan dan


pengendalian teknis kecabangan Penerbad bidang personel,
materiel/Alpalhankam dan Sarpras.
36

3) Tingkat Pelaksana/Satminkal.

a) Pusdikpenerbad Puspenerbad.

(1) Merencanakan operasional pendidikan yang


mendukung pelaksanaan pembinaan bidang Standardisasi
penerbangan TNI AD, antara lain:

(a) Merencanakan kegiatan pendidikan,


pengajaran, dan latihan di bidang keterampilan
terbang helikopter baik serbu maupun serang,
pesawat terbang, dan PTTA bagi penerbang dan awak
pesawat guna terwujudnya pembinaan bidang
Standardisasi penerbangan TNI AD.

(b) Merencanakan program pengajaran di bidang


pendidikan terbang helikopter serbu, helikopter
serang, pesawat terbang, dan PTTA sesuai program
pembinaan bidang Standardisasi Penerbangan
TNI AD yang ditetapkan oleh Danpuspenerbad.

(c) Merencanakan kalender pendidikan dan


kerangka pelajaran terurai di bidang latihan terbang
sesuai rangka pelajaran pokok yang ditetapkan oleh
Danpuspenerbad sebagai salah satu pembinaan
pembinaan bidang Standardisasi Penerbangan
TNI AD.

(d) Merencanakan jadwal harian pendidikan


terbang sesuai jadwal pelajaran mingguan yang
ditetapkan guna terwujudnya pembinaan bidang
Standardisasi penerbangan TNI AD.

(e) Merencanakan pembinaan teknis/akademis


pendidikan, pengajaran, dan latihan terbang serta
mengatur dan mengoordinasikan tugas mengajar
para Gumil/Tih sebagai salah satu unsur guna
terwujudnya pembinaan bidang Standardisasi
penerbangan TNI AD.

(f) Merencanakan pembinaan penerbang pelatih


yang mampu melaksanakan penerbangan guna
terwujudnya pembinaan bidang Standardisasi
penerbangan TNI AD.

(g) Merencanakan penyajian pengajaran


pendidikan terbang dalam pembinaan kemampuan
guna terwujudnya pembinaan bidang Standardisasi
penerbangan TNI AD.
(h) Merencanakan pembagian tugas mengajar
bidang Standardisasi penerbangan TNI AD para
penerbang pelatih.
(i) Merencanakan pembina sistem evaluasi
pendidikan terbang khususnya penerbangan guna
terwujudnya pembinaan bidang Standardisasi
penerbangan TNI AD.
(j) Merencanakan administrasi kegiatan
pendidikan terbang guna terwujudnya pembinaan
bidang Standardisasi penerbangan TNI AD.
37

(2) Merencanakan pengendalian operasional pendidikan


dalam rangka mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
Standardisasi penerbangan TNI AD.
(3) Merencanakan umpan balik terhadap doktrin
ataupun petunjuk yang digunakan sebagai bahan ajaran
apakah sudah mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
Standardisasi penerbangan TNI AD atau tidak.
(4) Merencanakan pemeliharaan tingkat avum dan
pengurusan administrasi teknik mendukung pembinaan
bidang Standardisasi penerbangan TNI AD.
b) Lanumad Puspenerbad.
(1) Merencanakan kegiatan pelayanan fasilitas navigasi
dan komunikasi, pengaturan lalu lintas udara,
pengumpulan data cuaca, dan pelayanan briefing
penerbangan di wilayah tanggung jawab Lanumad
mendukung pelaksanaan pembinaan bidang Standardisasi
penerbangan TNI AD.
(2) Merencanakan kegiatan pelayanan, pengamanan,
dan pemeliharaan fasilitas udara dalam rangka
mendukung kelancaran, keselamatan penerbangan, dan
kerja di wilayah tanggung jawab Lanumad mendukung
pelaksanaan pembinaan bidang Standardisasi
penerbangan TNI AD.
(3) Merencanakan kegiatan perawatan dan
pemeliharaan kesehatan umum serta kesehatan
penerbangan dalam rangka memelihara kesiapan
operasional personel dalam rangka mendukung pembinaan
bidang Standardisasi penerbangan TNI AD di Lanumad.
(4) Merumuskan dan merencanakan kegiatan di bidang
intelijen, operasi, personel, logistik, dan teritorial dalam
rangka mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
Standardisasi penerbangan TNI AD di Lanumad.
c) Bengpuspenerbad.
(1) Merencanakan kegiatan pembinaan bidang
Standardisasi penerbangan TNI AD di bidang pemeliharaan
materiel/Alpalhankam penerbangan.
(2) Merencanakan asistensi teknik pemeliharaan
materiel/Alpalhankam penerbangan dalam rangka
mendukung pelaksanaan pembinaan bidang Standardisasi
penerbangan TNI AD.

(3) Merencanakan pemeliharaan tingkat sedang dan


berat materiel/Alpalhankam penerbangan dalam
mendukung pelaksanaan pembinaan bidang Standardisasi
penerbangan TNI AD.

d) Balakada Puspenerbad. Merencanakan kegiatan di bidang


pemilihan penyedia barang/jasa pengadaan materiel
(Alpalhankam) pesawat udara Puspenerbad sebagai pendukung
pelaksanaan pembinaan bidang Standardisasi penerbangan
TNI AD.
38

e) Skadron Serbu Puspenerbad.

(1) Merencanakan kegiatan yang berkenaan dengan


pelayanan, pemeliharaan, dan operasional penerbangan
serta keselamatan penerbangan guna mendukung
pembinaan bidang Standardisasi penerbangan TNI AD di
Skadron Serbu.

(2) Merumuskan dan merencanakan kegiatan di bidang


intelijen, operasi, personel, logistik, Slambangja dalam
rangka mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
Standardisasi penerbangan TNI AD di Skadron Serbu.

f) Skadron Sena Puspenerbad.

(1) Merencanakan kegiatan yang berkenaan dengan


pelayanan, pemeliharaan, dan operasional penerbangan
serta keselamatan penerbangan guna mendukung
pembinaan bidang Standardisasi penerbangan TNI AD di
Skadron Sena.

(2) Merumuskan dan merencanakan kegiatan di bidang


intelijen, operasi, personel, logistik, Slambangja dalam
rangka mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
Standardisasi penerbangan TNI AD di Skadron Sena.

g) Lanudad Puspenerbad.

(1) Merencanakan kegiatan yang berkenaan dengan


pelayanan, pemeliharaan, dan pengamanan fasilitas udara
berkaitan dengan operasional dan keselamatan
penerbangan mendukung pembinaan bidang Standardisasi
penerbangan TNI AD di Lanudad.

(2) Merencanakan kegiatan yang berkenaan dengan


fasilitas navigasi dan komunikasi, pengaturan lalu lintas
udara, pengumpulan data cuaca, dan data penerbangan,
serta pelayanan briefing office (BO) berkaitan dengan
operasional penerbangan dalam rangka mendukung
pembinaan bidang Standardisasi penerbangan TNI AD di
Lanudad.

(3) Merumuskan dan merencanakan kegiatan di bidang


intelijen, operasi, personel, logistik, dan teritorial satuan
nonkowil dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembinaan bidang Standardisasi penerbangan TNI AD di
Lanudad.

h) Gudmat Puspenerbad.

(1) Merencanakan pengendalian, pengawasan, dan


mengoordinasikan kegiatan di lingkungan gudang materiel
dan senjata serta munisi untuk mendukung kesiapan
pelaksanaan pembinaan bidang Standardisasi
penerbangan TNI AD.

(2) Merencanakan kegiatan pengamanan gudang


materiel khususnya gudang penyimpanan senjata dan
39

munisi untuk mendukung kesiapan pelaksanaan


pembinaan bidang Standardisasi penerbangan TNI AD.

b. Tahap Persiapan.

1) Tingkat Pusat.

a) Menetapkan kebijakan pembinaan bidang Standardisasi


penerbangan TNI AD yang dituangkan dalam Pelaksanaan
Pelaksanaa Program Kerja dan Anggaran (PPPA) TNI AD yang
meliputi meliputi bidang personel, materiel/Alpalhankam dan
Sarpras.

b) Menyusun sprin/direktif/ST kepada Puspenerbad untuk


membuat rencana program kerja dan anggaran pembinaan
bidang Standardisasi penerbangan TNI AD yang dituangkan
dalam rencana program kerja dan anggaran meliputi bidang
personel, materiel/Alpalhankam dan Sarpras.

c) Menyusun kebijakan pembinaan personel prajurit


Penerbad dalam rangka mendukung pelaksanaan pembinaan
bidang Standardisasi penerbangan TNI AD.

d) Menyusun pokok-pokok kebijakan TNI AD dalam


penentuan pembinaan materiel/Alpalhankam penerbangan guna
mendukung pelaksanaan pembinaan bidang Standardisasi
penerbangan TNI AD.

e) Mempersiapkan rencana kegiatan evaluasi, pengawasan


dan pengendalian terhadap kegiatan pembinaan bidang
Standardisasi penerbangan TNI AD yang meliputi bidang
organisasi, personel, materiel/Alpalhankam, fasilitas, latihan dan
doktrin.

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Mempersiapkan kegiatan pembinaan fungsi intelijen


pertempuran yang dituangkan dalam rencana program kerja dan
anggaran meliputi bidang personel, materiel/Alpalhankam dan
Sarpras, antara lain:

(1) Mempersiapkan kegiatan pembinaan Standardisasi


personel satuan Puspenerbad guna mendukung pembinaan
bidang Standardisasi penerbangan TNI AD.

(2) Mempersiapkan kegiatan pembinaan Standardisasi


materiel/Alpalhankam satuan Puspenerbad guna
mendukung pembinaan bidang Standardisasi penerbangan
TNI AD.

(3) Mempersiapkan kegiatan pembinaan Standardisasi


Sarpras satuan Puspenerbad guna mendukung pembinaan
bidang Standardisasi penerbangan TNI AD.

b) Mempersiapkan kegiatan asistensi, pengawasan dan


pengendalian teknis kecabangan Penerbad bidang personel,
materiel/Alpalhankam dan Sarpras.

3) Tingkat Satuan Pelaksana.


40

a) Pusdikpenerbad Puspenerbad.

(1) Mempersiapkan operasional pendidikan yang


mendukung pelaksanaan pembinaan Standardisasi dengan
cara:

(a) Mempersiapkan kebutuhan kegiatan


pendidikan, pengajaran, dan latihan di bidang
keterampilan terbang helikopter serbu, helikopter
serang, pesawat terbang, dan PTTA bagi penerbang
dan awak pesawat untuk membina Standardisasi
personel, materriil Alpalhankam) dan Sarpras.

(b) Mempersiapkan program pengajaran di bidang


latihan pendidikan terbang helikopter serbu,
helikopter serang, pesawat terbang, dan PTTA sesuai
program pembinaan Standardisasi penerbangan yang
ditetapkan oleh Puspenerbad.

(c) Mempersiapkan kalender pendidikan


dankerangka pelajaran terurai di bidang latihan
terbang sesuai kerangka pelajaran pokok yang
ditetapkan oleh Danpuspenerbad sebagai salah satu
pembinaan Standardisasi penerbangan.

(d) Mempersiapkan jadwal harian latihan terbang


sesuai jadwal pelajaran mingguan yang ditetapkan
untuk membina kemampuan pembinaan
Standardisasi penerbangan.

(e) Mempersiapkan konsep pembinaan


teknis/akademis pendidikan, pengajaran, dan
latihan terbang serta mengatur dan
mengoordinasikan tugas mengajar para Gumil/Tih
sebagai salah satu unsur pembinaan Standardisasi
penerbangan.

(f) Mempersiapkan kebutuhan pembinaan


penerbang pelatih yang mampu melaksanakan
penerbangan yang mendukung pembinaan
Standardisasi penerbangan.

(g) Mempersiapkan kebutuhan penyajian


pengajaran latihan terbang dalam pembinaan
kemampuan Standardisasi penerbangan.

(h) Menyusun pembagian tugas mengajar kepada


penerbang pelatih mendukung pembinaan
Standardisasi.

(i) Mempersiapkan kebutuhan pembina sistem


evaluasi latihan terbang khususnya penerbangan
yang mendukung pembinaan Standardisasi
penerbangan.

(j) Mempersiapkan kebutuhan administrasi


kegiatan latihan terbang pendidikan mendukung
pembinaan Standardisasi penerbangan.
41

(2) Mempersiapkan pengendalian operasional


pendidikan dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembinaan Standardisasi penerbangan.

(3) Mempersiapkan umpan balik terhadap doktrin


ataupun petunjuk yang digunakan sebagai bahan ajaran
apakah sudah mendukung pelaksanaan pembinaan
Standardisasi penerbangan atau tidak.

(4) Mempersiapkan pemeliharaan tingkat avum dan


pengurusan administrasi teknik mendukung pembinaan
Standardisasi penerbangan.

b) Lanumad Puspenerbad.

(1) Mempersiapkan pemeliharaan dan meningkatkan


kemampuan pelayanan fasilitas navigasi dan komunikasi,
pengaturan lalu lintas udara, pengumpulan data cuaca
dan pelayanan briefing penerbangan di wilayah tanggung
jawab Lanumad mendukung pelaksanaan pembinaan
Standardisasi penerbangan.

(2) Mempersiapkan pemeliharaan dan meningkatkan


kemampuan pelayanan, pengamanan, dan pemeliharaan
fasilitas udara dalam rangka mendukung kelancaran,
keselamatan penerbangan dan kerja di wilayah tanggung
jawab Lanumad untuk mendukung pelaksanaan
pembinaan Standardisasi penerbangan.

(3) Mempersiapkan kegiatan perawatan, pemeliharaan


kesehatan umum, serta kesehatan penerbangan dalam
rangka memelihara kesiapan operasional personel untuk
mendukung pembinaan Standardisasi penerbangan di
Lanumad.

(4) Mempersiapkan kegiatan di bidang intelijen, operasi,


personel, logistik, dan teritorial dalam rangka mendukung
pelaksanaan pembinaan Standardisasi penerbangan di
Lanumad.

c) Bengpuspenerbad.

(1) Mempersiapkan kegiatan pembinaan Standardisasi


penerbangan di bidang pemeliharaan materiel/
Alpalhankam penerbangan.

(2) Mempersiapkan dan menyusun kegiatan asistensi


teknik pemeliharaan materiel dan Alpalhankam
penerbangan dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembinaan Standardisasi penerbangan.

(3) Mempersiapkan kegiatan pemeliharaan tingkat


sedang dan berat materiel Alpalhankam penerbangan
dalam mendukung pelaksanaan pembinaan Standardisasi
penerbangan.

d) Balakada Puspenerbad. Mempersiapkan kegiatan di bidang


pemilihan penyedia barang/jasa pengadaan materiel
(Alpalhankam) pesawat udara Puspenerbad dalam mendukung
pembinaan Standardisasi penerbangan.
42

e) Skadron Serbu Puspenerbad.

(1) Mempersiapkan perencanaan kegiatan yang


berkenaan dengan pelayanan, pemeliharaan, dan
operasional penerbangan serta keselamatan penerbangan
guna mendukung pembinaan Standardisasi penerbangan
di Skadron Serbu.

(2) Mempersiapkan perumusan dan merencanakan


kegiatan di bidang intelijen, operasi, personel, logistik,
Slambangja dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembinaan Standardisasi penerbangan di Skadron Serbu.

f) Skadron Sena Puspenerbad.

(1) Mempersiapkan perencanaan kegiatan yang


berkenaan dengan pelayanan, pemeliharaan, dan
operasional penerbangan serta keselamatan penerbangan
guna mendukung pembinaan Standardisasi penerbangan
di Skadron Sena.

(2) Mempersiapkan perumusan dan merencanakan


kegiatan di bidang intelijen, operasi, personel, logistik,
Slambangja dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembinaan Standardisasi penerbangan di Skadron Sena.

g) Lanudad Puspenerbad.

(1) Mempersiapkan pemeliharaan dan meningkatkan


kemampuan yang berkenaan pelayanan, pemeliharaan dan
pengamanan fasilitas udara berkaitan dengan operasional
dan keselamatan penerbangan untuk mendukung
pembinaan Standardisasi penerbangan di Lanudad.

(2) Mempersiapkan pemeliharaan dan meningkatkan


kemampuan yang berkenaan dengan navigasi dan
komunikasi, pengaturan lalu lintas udara, pengumpulan
data cuaca dan data penerbangan, serta pelayanan BO
berkaitan dengan operasional penerbangan mendukung
pembinaan Standardisasi penerbangan di Lanudad.

(3) Mempersiapkan kegiatan di bidang intelijen, operasi,


personel, logistik, dan teritorial satuan nonkowil dalam
rangka mendukung pelaksanaan pembinaan Standardisasi
penerbangan di Lanudad.

h) Gudmat Puspenerbad.

(1) Mempersiapkan kegiatan di lingkungan gudang


materiel dan senjata serta munisi untuk mendukung
kesiapan pelaksanaan pembinaan Standardisasi
penerbangan.
(2) Mempersiapkan pemeliharaan dan meningkatkan
pengamanan gudang materiel khususnya gudang
penyimpanan senjata dan munisi untuk mendukung
kesiapan pelaksanaan pembinaan Standardisasi
penerbangan.
43

c. Tahap Pelaksanaan.

1) Tingkat Pusat.

a) Menetapkan kebijakan pembinaan Standardisasi


penerbangan yang dituangkan dalam Petunjuk Pelaksanaan
Program Kerja dan Anggaran (PPPA) TNI AD yang meliputi
personel, materiel/Alpalhankam dan Sarpras.

b) Mengeluarkan sprin/direktif/ST kepada Puspenerbad


untuk membuat program kerja pembinaan Standardisasi
penerbangan yang dituangkan dalam rencana program kerja dan
anggaran meliputi bidang personel, materiel/Alpalhankam dan
Sarpras.

c) Menentukan kebijakan pembinaan personel prajurit


penerbangan dalam rangka mendukung pelaksanaan pembinaan
Standardisasi penerbangan.

d) Menetapkan pokok-pokok kebijakan TNI AD dalam


penentuan pembinaan materiel/Alpalhankam penerbangan guna
mendukung pelaksanaan pembinaan Standardisasi penerbangan.

e) Melaksanakan kegiatan pengawasan dan pengendalian


terhadap kegiatan pembinaan Standardisasi penerbangan.

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Melaksanakan kegiatan pembinaan Standardisasi


penerbangan yang dituangkan dalam program kerja dan
anggaran bidang personel, materiel/Alpalhankam dan Sarpras,
antara lain:

(1) Melaksanakan kegiatan pembinaan personel yang


mendukung bidang personel, dengan cara:

(a) Menyarankan kebutuhan personel kecabangan


Penerbad yang mendukung terwujudnya pembinaan
Standardisasi penerbangan.

(b) Melaksanakan pembinaan pendidikan


kecabangan Penerbad (Dikma, Diktuk, Dikbangspes
dan Dikbangum) yang mendukung pembinaan
Standardisasi penerbangan, yaitu:

i) Melaksanakan jenis/macam pendidikan


yang mendukung terwujudnya pembinaan
Standardisasi penerbangan.

ii) Melaksanakan penyusunan kurikulum


pendidikan kecabangan Penerbad (Dikma,
Diktuk, Dikbangspes dan Dikbangum) yang
mendukung terwujudnya pembinaan
Standardisasi penerbangan.

iii) Melaksanakan evaluasi pendidikan


kecabangan Penerbad guna mendukung
terwujudnya pembinaan Standardisasi
penerbangan.
44

(c) Menyarankan personel yang akan mengikuti


pendidikan Luar Negeri (LN) dalam rangka
mendukung terwujudnya pembinaan Standardisasi
penerbangan kepada Kasad.

(2) Melaksanakan kegiatan pembinaan materiel/


Alpalhankam dan pesawat udara Puspenerbad dalam
rangka mendukung pembinaan Standardisasi
penerbangan, antara lain:

(a) Pembinaan penggunaan Helikopter Serbu.

(b) Pembinaanpenggunaan Helikopter Serang.

(c) Pembinaan penggunaan Pesawat terbang.

(d) Pembinaan penggunaan Helikopter Serba


Guna.

(e) Pembinaan penggunaan PTTA.

(3) Melaksanakan kegiatan pembinaan Sarpras dalam


rangka mendukung pembinaan Standardisasi
penerbangan, dengan cara:

(a) Menyarankan kelengkapan sarana dan


prasarana satuan Penerbad yang mendukung
terwujudnya pembinaan Standardisasi penerbangan.

(b) Menyarankan spesifikasi fasilitas satuan


Penerbad yang mendukung terwujudnya pembinaan
Standardisasi penerbangan.

b) Melaksanakan kegiatan asistensi, pengawasan dan


pengendalian teknis kecabangan Penerbad bidang personel,
materiel (Alpalhankam) dan Sarpras dalam rangka pembinaan
Standardisasi penerbangan.

3) Tingkat Satuan Pelaksana.

a) Pusdikpenerbad Puspenerbad.

(1) Melaksanakan operasional pendidikan yang


mendukung pelaksanaan pembinaan Standardisasi
penerbangan dengan cara:

(a) Melaksanakan kegiatan pendidikan,


pengajaran, dan latihan di bidang keterampilan
terbang helikopter serbu, helikopter serang, pesawat
terbang, dan PTTA bagi penerbang dan awak pesawat
untuk membina Standardisasi penerbangan.

(b) Mengikuti program pengajaran di bidang


latihan pendidikan terbang helikopter serbu,
helikopter serang, pesawat terbang, dan PTTA sesuai
program pembinaan Standardisasi penerbangan yang
sudah ditetapkan oleh Puspenerbad.
45

(c) Mengikuti kalender pendidikan dankerangka


pelajaran terurai di bidang latihan terbang sesuai
kerangka pelajaran pokok yang sudah ditetapkan
oleh Danpuspenerbad sebagai salah satu pembinaan
Standardisasi penerbangan.

(d) Mengikuti jadwal harian latihan terbang sesuai


jadwal pelajaran mingguan yang ditetapkan untuk
membina kemampuan Standardisasi penerbangan.

(e) Melaksanakan pembinaan teknis/akademis


pendidikan, pengajaran, dan latihan terbang serta
mengatur dan mengoordinasikan tugas mengajar
para Gumil/Tih sebagai salah satu unsur pembinaan
Standardisasi penerbangan.

(f) Melaksanakan pembinaan penerbang pelatih


yang mampu melaksanakan penerbangan yang
mendukung pembinaan Standardisasi penerbangan.

(g) Melaksanakanpenyajian pengajaran latihan


terbang dalam pembinaan kemampuan
Standardisasi penerbangan.

(h) Membagi tugas mengajar Standardisasi


penerbangan kepada penerbang pelatih;

(i) Melaksanakan pembina sistem evaluasi latihan


terbang khususnya penerbangan yang mendukung
pembinaan Standardisasi penerbangan.

(j) Memenuhi kebutuhan administrasi kegiatan


latihan terbang pendidikan mendukung pembinaan
Standardisasi penerbangan.

(2) Melaksanakan pengendalian operasional pendidikan


dalam rangka mendukung pelaksanaan pembinaan
Standardisasi penerbangan.

(3) Melaksanakan umpan balik terhadap doktrin


ataupun petunjuk yang digunakan sebagai bahan ajaran
apakah sudah mendukung pelaksanaan pembinaan
Standardisasi penerbangan atau tidak.

(4) Melaksanakan pemeliharaan tingkat avum dan


pengurusan administrasi teknik mendukung pembinaan
Standardisasi penerbangan.

b) Lanumad Puspenerbad.

(1) Melaksanakan rencana kegiatan pelayanan fasilitas


navigasi dan komunikasi, pengaturan lalu lintas udara,
pengumpulan data cuaca dan pelayanan briefing
penerbangan di wilayah tanggung jawab Lanumad
mendukung pelaksanaan pembinaan Standardisasi
penerbangan.

(2) Melaksanakan kegiatan pelayanan, pengamanan,


dan pemeliharaan fasilitas udara dalam rangka
mendukung kelancaran, keselamatan penerbangan dan
46

kerja di wilayah tanggung jawab Lanumad mendukung


pelaksanaan pembinaan Standardisasi penerbangan.

(3) Melaksanakan kegiatan perawatan, dan


pemeliharaan kesehatan umum serta kesehatan
penerbangan dalam rangka memelihara kesiapan
operasional personel dalam rangka mendukung pembinaan
Standardisasi penerbangan di Lanumad.

(4) Melaksanakan kegiatan di bidang intelijen, operasi,


personel, logistik, dan teritorial dalam rangka mendukung
pelaksanaan pembinaan Standardisasi penerbangan di
Lanumad.

c) Bengpuspenerbad.

(1) Melaksanakan kegiatan di bidang pemeliharaan


materiel dan Alpalhankam penerbangan mendukung
pembinaan Standardisasi penerbangan.

(2) Melaksanakan kegiatan asistensi teknik


pemeliharaan materiel dan Alpalhankam penerbangan
dalam rangka mendukung pelaksanaan pembinaan
Standardisasi penerbangan.

(3) Melaksanakan kegiatan pemeliharaan tingkat sedang


dan berat materiel Alpalhankam penerbangan dalam
mendukung pelaksanaan pembinaan Standardisasi
penerbangan.

d) Balakada Puspenerbad. Melaksanakan kegiatan di bidang


pemilihan penyedia barang/jasa pengadaan materiel
(Alpalhankam) pesawat udara Puspenerbad dalam mendukung
pembinaan Standardisasi penerbangan.

e) Skadron Serbu Puspenerbad.

(1) Melaksanakan kegiatan yang berkenaan dengan


pelayanan, pemeliharaan, dan operasional penerbangan
serta keselamatan penerbangan guna mendukung
pembinaan Standardisasi penerbangan di Skadron Serbu.

(2) Melaksanakan perumusan dan perencanaan yang


telah dibuat dalam kegiatan di bidang intelijen, operasi,
personel, logistik, Slambangja dalam rangka mendukung
pelaksanaan pembinaan Standardisasi penerbangan di
Skadron Serbu.

f) Skadron Sena Puspenerbad.

(1) Melaksanakan kegiatan yang berkenaan dengan


pelayanan, pemeliharaan, dan operasional penerbangan
serta keselamatan penerbangan guna mendukung
pembinaan Standardisasi penerbangan di Skadron Sena.

(2) Melaksanakan perumusan dan perencanaan yang


telah dibuat dalam kegiatan di bidang intelijen, operasi,
personel, logistik, Slambangja dalam rangka mendukung
pelaksanaan pembinaan Standardisasi penerbangan di
Skadron Sena.
47

g) Lanudad Puspenerbad.

(1) Melaksanakan kegiatan yang berkenaan dengan


pelayanan, pemeliharaan, dan pengamanan fasilitas udara
berkaitan dengan operasional dan keselamatan
penerbangan mendukung pembinaan Standardisasi
penerbangan di Lanudad.

(2) Melaksanakan kegiatan yang berkenaan dengan


fasilitas navigasi dan komunikasi, pengaturan lalu lintas
udara, pengumpulan data cuaca dan data penerbangan,
serta pelayanan briefing officeberkaitan dengan operasional
penerbangan mendukung pembinaan Standardisasi
penerbangan di Lanudad.

(3) Melaksanakan kegiatan di bidang intelijen, operasi,


personel, logistik, dan teritorialsatuan nonkowil dalam
rangka mendukung pelaksanaan pembinaan Standardisasi
penerbangan di Lanudad.

h) Gudmat Puspenerbad:

(1) Melaksanakan kegiatan pendataan barang di


lingkungan gudang materiel dan senjata serta munisi
untuk mendukung kesiapan pelaksanaan pembinaan
Standardisasi penerbangan.

(2) Melaksanakan kegiatan pengamanan gudang


materiel khususnya gudang penyimpanan senjata dan
munisi untuk mendukung pembinaan Standardisasi
penerbangan.

d. Tahap Pengakhiran.

1) Tingkat Pusat. Melaksanakan evaluasi terhadap pembinaan


pembinaan Standardisasi penerbangan Puspenerbad yang meliputi
bidang personel, materiel/Alpalhankam dan Sarpras.

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Melaksanakan evaluasi terhadap pembinaan Standardisasi


penerbangan yang meliputi bidang personel, materiel/
Alpalhankam dan Sarpras.

b) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan anggaran


pembinaan pembinaan Standardisasi penerbangan kepada
komando atas.

3) Tingkat Satuan Pelaksana.

a) Pusdikpenerbad Puspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi terhadap pembinaan


Standardisasi penerbangan di bidang pendidikan.

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


anggaran pembinaan Standardisasi penerbangan di bidang
pendidikan kepada Danpuspenerbad.
48

b) Lanumad Puspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi terhadap pembinaan


Standardisasi penerbangan yang meliputi bidang
Pelayanan, keamanan dan kesehatan penerbangan.

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


anggaran pembinaan Standardisasi penerbangan yang
meliputi bidang Pelayanan, keamanan dan kesehatan
penerbangan kepada Danpuspenerbad.

c) Bengpuspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi terhadap pembinaan


Standardisasi penerbangan yang meliputi bidang
pemeliharaan materiel dan Alpalhankam penerbangan.

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


anggaran pembinaan Standardisasi penerbangan yang
meliputi bidang pemeliharaan materiel dan Alpalhankam
penerbangan kepada Danpuspenerbad.

d) Balakada Puspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi terhadap pembinaan


Standardisasi penerbangan yang meliputi bidang
pengadaan materiel dan Alpalhankam penerbangan.

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


anggaran pembinaan Standardisasi penerbangan meliputi
bidang pengadaan materiel (Alpalhankam) penerbangan
kepada Danpuspenerbad.

e) Skadron Serbu Puspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi terhadap pembinaan


Standardisasi penerbangan yang meliputi bidang inteligen,
operasi, personel, logistik, dan Slambangja.

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


anggaran pembinaan Standardisasi penerbangan yang
meliputi bidang inteligen, operasi, personel, logistik, dan
Slambangja di satuannya kepada Danpuspenerbad.

f) Skadron Sena Puspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi terhadap pembinaan


Standardisasi penerbangan yang meliputi bidang inteligen,
operasi, personel, logistik, dan Slambangja.

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


anggaran pembinaan Standardisasi penerbangan yang
meliputi bidang inteligen, operasi, personel, logistik, dan
Slambangja di satuannya kepada Danpuspenerbad.

g) Lanudad Puspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi terhadap pembinaan


Standardisasi penerbangan yang meliputi bidang
pelayanan, pengamanan, dan kesehatan penerbangan.
49

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


anggaran pembinaan Standardisasi penerbangan yang
meliputi bidang pelayanan, pengamanan, dan kesehatan
penerbangan di Lanumad kepada Danpuspenerbad.

h) Gudmat Puspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi terhadap pembinaan


Standardisasi penerbangan yang meliputi bidang
penyimpanan dan penggudangan materiel, senjata, dan
munisi Puspenerbad.

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


anggaran pembinaan Standardisasi penerbangan yang
meliputi bidang penyimpanan dan penggudangan materiel,
senjata, dan munisi Puspenerbad di Gudmat kepada
Danpuspenerbad.

15. Bidang Kelaikudaraan Penerbangan. Pembinaan ini ditujukan untuk


terwujudnya Kelaikudaraan penerbangan yang meliputi materiel/Alpalhankam,
personel dan Sarpras yang digunakan untuk mengawaki Helikopter Serang,
Helikopter Serbu, Pesawat Terbang dan PTTA Penerbangan TNI AD sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AD.

a. Tahap Perencanaan.

1) Tingkat Pusat.

a) Merencanakan kebijakan pembinaan bidang kelaikudaraan


penerbangan yang dituangkan dalam Petunjuk Pelaksanaan
Program Kerja dan Anggaran (PPPA) TNI AD yang meliputi
Kelaikudaraan materiel/Alpalhankam, personel dan Sarpras.

b) Merencanakan sprin/direktif/ST kepada Puspenerbad


untuk membuat rencana program kerja dan anggaran yang
mendukung terwujudnya pembinaan bidang kelaikudaraan
penerbangan.
c) Merencanakan pokok-pokok kebijakan TNI AD dalam
penentuan pembinaan Slambangja penerbangan guna
mendukung terwujudnya pembinaan pembinaan kelaikudaraan
penerbangan.

d) Merencanakan kebijakan pembinaan Slambangja


penerbangan dalam rangka mendukung terwujudnya pembinaan
kelaikudaraan penerbangan.

e) Merencanakan kegiatan pengawasan dan pengendalian


terhadap kegiatan pembinaan kelaikudaraan penerbangan yang
meliputi bidang bidang materiel/Alpalhankam, personel dan
Sarpras.

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Merencanakan program kerja dan anggaran yang


mendukung terwujudnya pembinaan kelaikudaraan penerbangan
pesawat udara Puspenerbad.

b) Dalam perencanaan kegiatan pembinaan kelaikudaraan


penerbangan Puspenerbad berkoordinasi dengan Srenaad,
Sopsad, Spersad dan Slogad.
50

c) Merencanakan kegiatan pengawasan dan pengendalian


pelaksanaan pembinaan kelaikudaraan penerbangan di satuan
jajaran Puspenerbad.

3) Tingkat Satuan Pelaksana/Satminkal.

a) Pusdikpenerbad.

(1) Merencanakan operasional pendidikan yang


mendukung pelaksanaan pembinaan kelaikudaraan
penerbangan sesuai program kerja dan anggaran
Puspenerbad, antara lain:

(a) Merencanakan kegiatan pendidikan,


pengajaran, dan latihan di bidang keterampilan
terbang helikopter baik serbu maupun serang,
pesawat terbang, dan PTTA bagi penerbang dan awak
pesawat untuk membina kelaikudaraan
penerbangan.

(b) Merencanakan program pengajaran di


bidangpendidikanterbang helikopter serbu,
helikopter serang, pesawat terbang, dan PTTA sesuai
program pembinaan kelaikudaraan penerbangan
yang ditetapkan oleh Puspenerbad.

(c) Merencanakan kalender pendidikan dan


kerangka pelajaran terurai di bidang latihan terbang
sesuai rangka pelajaran pokok yang ditetapkan oleh
Danpuspenerbad sebagai salah satu pembinaan
kelaikudaraan penerbangan.

(d) Merencanakan jadwal harian pendidikan


terbang sesuai jadwal pelajaran mingguan yang
ditetapkan untuk membina kemampuan
kelaikudaraan penerbangan.

(e) Merencanakan pembinaan teknis/akademis


pendidikan, pengajaran, dan latihan terbang serta
mengatur dan mengoordinasikan tugas mengajar
para Gumil/Tih sebagai salah satu unsur pembinaan
kelaikudaraan penerbangan.

(f) Merencanakan pembinaan penerbang pelatih


yang mampu melaksanakan penerbangan yang
mendukung pembinaan kelaikudaraan penerbangan.

(g) Merencanakan penyajian pengajaran


pendidikan terbang dalam pembinaan kemampuan
pembinaan kelaikudaraan penerbangan.

(h) Merencanakan pembagian tugas mengajar


kelaikudaraan penerbangan para penerbang pelatih;

(i) Merencanakan pembina sistem evaluasi


pendidikan terbang khususnya penerbangan yang
mendukung kelaikudaraan penerbangan.
51

(j) Merencanakan administrasi kegiatan


pendidikan terbang mendukung pembinaan
kelaikudaraan penerbangan.

(2) Merencanakan pengendalian operasional pendidikan


dalam rangka mendukung pelaksanaan pembinaan
kelaikudaraan penerbangan.

(3) Merencanakan umpan balik terhadap doktrin


ataupun petunjuk yang digunakan sebagai bahan ajaran
apakah sudah mendukung pelaksanaan pembinaan
kelaikudaraan penerbangan.

(4) Merencanakan pemeliharaan tingkat avum dan


pengurusan administrasi teknik dalam rangka mendukung
pembinaan kelaikudaraan penerbangan.

b) Lanumad Puspenerbad.

(1) Merencanakan kegiatan pelayanan fasilitas navigasi


dan komunikasi, pengaturan lalu lintas udara,
pengumpulan data cuaca, dan pelayanan briefing
penerbangan di wilayah tanggung jawab Lanumad
mendukung pelaksanaan pembinaan kelaikudaraan
penerbangan.

(2) Merencanakan kegiatan pelayanan, pengamanan,


dan pemeliharaan fasilitas udara dalam rangka
mendukung kelancaran, keselamatan penerbangan, dan
kerja di wilayah tanggung jawab Lanumad mendukung
pelaksanaan pembinaan kelaikudaraan penerbangan.

(3) Merencanakan kegiatan perawatan, dan


pemeliharaan kesehatan umum serta kesehatan
penerbangan dalam rangka memelihara kesiapan
operasional personel dalam rangka mendukung pembinaan
kelaikudaraan penerbangan di Lanumad.

(4) Merumuskan dan merencanakan kegiatan di bidang


intelijen, operasi, personel, logistik, dan teritorial dalam
rangka mendukung pelaksanaan pembinaan kelaikudaraan
penerbangan di Lanumad.

c) Bengpuspenerbad.

(1) Merencanakan kegiatan pembinaan kelaikudaraan


penerbangan di bidang pemeliharaan materiel dan
Alpalhankam penerbangan.

(2) Merencanakan asistensi teknik pemeliharaan


materiel dan Alpalhankam penerbangan dalam rangka
mendukung pelaksanaan pembinaan kelaikudaraan
penerbangan.

(3) Merencanakan pemeliharaan tingkat sedang dan


berat materiel Alpalhankam penerbangan dalam
mendukung pelaksanaan pembinaan kelaikudaraan
penerbangan.
52

d) Balakada Puspenerbad. Merencanakan kegiatan di bidang


pemilihan penyedia barang/jasa pengadaan materiel pesawat
udara Puspenerbad sebagai pendukung pelaksanaan pembinaan
kelaikudaraan penerbangan.

e) Skadron Serbu Puspenerbad.

(1) Merencanakan kegiatan yang berkenaan dengan


pelayanan, pemeliharaan, dan operasional penerbangan
serta keselamatan penerbangan guna mendukung
pembinaan kelaikudaraan penerbangan di Skadron Serbu.

(2) Merumuskan dan merencanakan kegiatan di bidang


intelijen, operasi, personel, logistik, Slambangja dalam
rangka mendukung pelaksanaan pembinaan kelaikudaraan
penerbangan di Skadron Serbu.

f) Skadron Sena Puspenerbad.

(1) Merencanakan kegiatan yang berkenaan dengan


pelayanan, pemeliharaan, dan operasional penerbangan
serta keselamatan penerbangan guna mendukung
pembinaan kelaikudaraan penerbangan di Skadron Sena.

(2) Merumuskan dan merencanakan kegiatan di bidang


intelijen, operasi, personel, logistik, Slambangja dalam
rangka mendukung pelaksanaan pembinaan kelaikudaraan
penerbangan di Skadron Sena.

g) Lanudad Puspenerbad.

(1) Merencanakan kegiatan yang berkenaan dengan


pelayanan, pemeliharaan, dan pengamanan fasilitas udara
berkaitan dengan operasional dan keselamatan
penerbangan mendukung pembinaan kelaikudaraan
penerbangan di Lanudad;

(2) Merencanakan kegiatan yang berkenaan dengan


fasilitas navigasi dan komunikasi, pengaturan lalu lintas
udara, pengumpulan data cuaca, dan data penerbangan,
serta pelayanan briefing office (BO) berkaitan dengan
operasional penerbangan dalam rangka mendukung
pembinaan kelaikudaraan penerbangan di Lanudad.

(3) Merumuskan dan merencanakan kegiatan di bidang


intelijen, operasi, personel, logistik, dan teritorial satuan
nonkowil dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembinaan kelaikudaraan penerbangan di Lanudad.

h) Gudmat Puspenerbad.

(1) Merencanakan pengendalian, pengawasan, dan


mengoordinasikan kegiatan di lingkungan gudang materiel
dan senjata serta munisi untuk mendukung kesiapan
pelaksanaan pembinaan kelaikudaraan penerbangan.

(2) Merencanakan kegiatan pengamanan gudang


materiel khususnya gudang penyimpanan senjata dan
53

munisi untuk mendukung kesiapan pelaksanaan


pembinaan kelaikudaraan penerbangan.

b. Tahap Persiapan.

1) Tingkat Pusat.

a) Menetapkan kebijakan pembinaan kelaikudaraan


penerbangan yang dituangkan Petunjuk Pelaksanaan Program
Kerja dan Anggaran (PPPA) TNI AD yang meliputi Kelaikudaraan
materiel/Alpalhankam, personel dan Sarpras.

b) Menyiapkan sprin/direktif/ST kepada Puspenerbad untuk


membuat rencana program kerja yang mendukung terwujudnya
pembinaan kelaikudaraan penerbangan.

c) Menyiapkan kebijakan penyelenggaraan Slambangja


penerbangan dalam rangka mendukung pembinaan
kelaikudaraan penerbangan.

d) Menyiapkan pokok-pokok kebijakan TNI AD dalam


penentuan penyelenggaraan Slambangja penerbangan guna
mendukung pelaksanaan pembinaan kelaikudaraan penerbangan
dalam pelaksanaannya Kasad dibantu oleh Srenaad, Sopsad,
Spersad dan Slogad.

e) Menyiapkan pengawasan dan pengendalian terhadap


kegiatan pembinaan kelaikudaraan penerbangan.

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Menyiapakan program kerja dan anggaran yang


mendukung terwujudnya pembinaan kelaikudaraan penerbangan
pesawat udara Puspenerbad.

b) Dalam menyiapkan kegiatan pembinaan kelaikudaraan


penerbangan Puspenerbad berkoordinasi dengan Srenaad,
Sopsad, Spersad dan Slogad.

c) Menyiapkan kegiatan pengawasan dan pengendalian


pelaksanaan pembinaan kelaikudaraan penerbangan di satuan
jajaran Puspenerbad.

3) Tingkat Satuan Pelaksana.

a) Pusdikpenerbad Penerbangan.

(1) Menyiapkan kegiatan operasional pendidikan yang


mendukung pelaksanaan pembinaan kelaikudaraan
penerbangan sesuai program kerja dan anggaran
Puspenerbad, dengan cara:

(a) Mempersiapkan kebutuhan kegiatan


pendidikan, pengajaran, dan latihan di bidang
keterampilan terbang helikopter serbu, helikopter
serang, pesawat terbang, dan PTTA bagi penerbang
dan awak pesawat untuk pembinaan kelaikudaraan
penerbangan.
54

(b) Menyusun program pengajaran di bidang


latihan pendidikan terbang helikopter serbu,
helikopter serang, pesawat terbang, dan PTTA sesuai
program pembinaan kelaikudaraan penerbangan
yang ditetapkan oleh Puspenerbad.

(c) Menyusun kalender pendidikan dankerangka


pelajaran terurai di bidang latihan terbang sesuai
kerangka pelajaran pokok yang ditetapkan oleh
Danpuspenerbad sebagai salah satu pembinaan
kelaikudaraan penerbangan.

(d) Menyusun jadwal harian latihan terbang


sesuai jadwal pelajaran mingguan yang ditetapkan
untuk membina kemampuan kelaikudaraan
penerbangan.

(e) Membuat konsep pembinaan teknis/akademis


pendidikan, pengajaran, dan latihan terbang serta
mengatur dan mengoordinasikan tugas mengajar
para Gumil/Tih sebagai salah satu unsur pembinaan
kelaikudaraan penerbangan.

(f) Mempersiapkan kebutuhan pembinaan


penerbang pelatih yang mampu melaksanakan
penerbangan yang mendukung pembinaan
kelaikudaraan penerbangan.

(g) Mempersiapkan kebutuhanpenyajian


pengajaran latihan terbang dalam pembinaan
kemampuan pembinaan kelaikudaraan penerbangan.

(h) Menyusun pembagian tugas mengajar


kelaikudaraan penerbangan kepada penerbang
pelatih.

(i) Mempersiapkan kebutuhan pembina sistem


evaluasi latihan terbang khususnya penerbangan
yang mendukung pembinaan kelaikudaraan
penerbangan.

(j) Mempersiapkan kebutuhan administrasi


kegiatan latihan terbang pendidikan yang
mendukung pembinaan kelaikudaraan penerbangan.

(2) Mempersiapkan pengendalian operasional


pendidikan dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembinaan kelaikudaraan penerbangan.

(3) Mempersiapkan umpan balik terhadap doktrin


ataupun petunjuk yang digunakan sebagai bahan ajaran
apakah sudah mendukung pelaksanaan pembinaan
kelaikudaraan penerbangan.

(4) Mempersiapkan pemeliharaan tingkat avum dan


pengurusan administrasi teknik mendukung pembinaan
kelaikudaraan penerbangan.
55

b) Lanumad Puspenerbad.

(1) Memelihara dan meningkatkan kemampuan


pelayanan fasilitas navigasi dan komunikasi, pengaturan
lalu lintas udara, pengumpulan data cuaca, dan pelayanan
briefing penerbangan di wilayah tanggung jawab Lanumad
mendukung pelaksanaan pembinaan kelaikudaraan
penerbangan.

(2) Memelihara dan meningkatkan kemampuan


pelayanan, pengamanan, dan pemeliharaan fasilitas udara
dalam rangka mendukung kelancaran, keselamatan
penerbangan dan kerja di wilayah tanggung jawab
Lanumad untuk mendukung pelaksanaan pembinaan
kelaikudaraan penerbangan.

(3) Mempersiapkan kegiatan perawatan, pemeliharaan


kesehatan umum, serta kesehatan penerbangan dalam
rangka memelihara kesiapan operasional personel untuk
mendukung pembinaan kelaikudaraan penerbangan di
Lanumad.

(4) Mempersiapkan kegiatan di bidang intelijen, operasi,


personel, logistik, dan teritorial dalam rangka mendukung
pelaksanaan pembinaan kelaikudaraan penerbangan di
Lanumad.

c) Bengpuspenerbad.

(1) Mempersiapkan kegiatan pembinaan kelaikudaraan


penerbangan di bidang pemeliharaan materiel dan
Alpalhankam penerbangan sesuai program kerja
Puspenerbad.

(2) Mempersiapkan dan menyusun kegiatan asistensi


teknik pemeliharaan materiel dan Alpalhankam
penerbangan dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembinaan kelaikudaraan penerbangan.

(3) Mempersiapkan kegiatan pemeliharaan tingkat


sedang dan berat materiel Alpalhankam penerbangan
dalam mendukung pelaksanaan pembinaan kelaikudaraan
penerbangan.

d) Balakada Puspenerbad. Mempersiapkan kegiatan di


bidang pemilihan penyedia barang/jasa pengadaan materiel
pesawat udara Puspenerbad dalam mendukung pembinaan
kelaikudaraan penerbangan.

e) Skadron Serbu Puspenerbad.

(1) Mempersiapkan kegiatan yang berkenaan dengan


pelayanan, pemeliharaan, dan operasional penerbangan
serta keselamatan penerbangan guna mendukung
pembinaan kelaikudaraan penerbangan di Skadron Serbu.

(2) Mempersiapkan perumuskan kegiatan di bidang


intelijen, operasi, personel, logistik, Slambangja dalam
rangka mendukung pelaksanaan pembinaan kelaikudaraan
penerbangan di Skadron Serbu.
56

f) Skadron Sena Puspenerbad.

(1) Mempersiapkan kegiatan yang berkenaan dengan


pelayanan, pemeliharaan, dan operasional penerbangan
serta keselamatan penerbangan guna mendukung
pembinaan kelaikudaraan penerbangan di Skadron Sena.
(2) Mempersiapkan perumuskan kegiatan di bidang
intelijen, operasi, personel, logistik, Slambangja dalam
rangka mendukung pelaksanaan pembinaan kelaikudaraan
penerbangan di Skadron Sena.

g) Lanudad Puspenerbad.

(1) Mempersiapkan pemeliharaan dan meningkatkan


kemampuan yang berkenaan dengan pelayanan,
pemeliharaan, dan pengamanan fasilitas udara berkaitan
dengan operasional dan keselamatan penerbangan untuk
mendukung pembinaan kelaikudaraan penerbangan di
Lanudad.

(2) Mempersiapkan pemeliharaan dan meningkatkan


kemampuan yang berkenaan dengan navigasi dan
komunikasi, pengaturan lalu lintas udara, pengumpulan
data cuaca dan data penerbangan, serta pelayanan BO
berkaitan dengan operasional penerbanganmendukung
pembinaan kelaikudaraan penerbangan di Lanudad.

(3) Mempersiapkan kegiatan di bidang intelijen, operasi,


personel, logistik, dan teritorial satuan nonkowil dalam
rangka mendukung pelaksanaan pembinaan kelaikudaraan
penerbangan di Lanudad.

h) Gudmat Puspenerbad.

(1) Mempersiapkan kegiatan di lingkungan gudang


materiel dan senjata serta munisi untuk mendukung
kesiapan pelaksanaan pembinaan kelaikudaraan
penerbangan.

(2) Memelihara dan meningkatkan pengamanan gudang


materiel khususnya gudang penyimpanan senjata dan
munisi yang mendukung pembinaan kelaikudaraan
penerbangan.

c. Tahap Pelaksanaan.

1) Tingkat Pusat.

a) Melaksanakan pembinaan Slambangja penerbangan yang


dituangkan dalam Petunjuk Pelaksanaan Program Kerja dan
Anggaran (PPPA) TNI AD yang mendukung pembinaan
kelaikudaraan penerbangan.

b) Menerbitkan sprin/direktif/ST kepada Puspenerbad untuk


melaksanakan program kerja dan anggaran pembinaan
kelaikudaraan penerbangan yang dituangkan dalam program
kerja dan anggaran Puspenerbad.

c) Menentukan penyelenggaraan Slambangja penerbangan


dalam rangka mendukung pembinaan kelaikudaraan
penerbangan.
57

d) Menetapkan pokok-pokok kebijakan TNI AD dalam


penentuan penyelenggaraan Slambangja penerbangan guna
mendukung pelaksanaan pembinaan kelaikudaraan penerbangan
dalam pelaksanaannya Kasad dibantu oleh Srenaad, Sopsad,
Spersad dan Slogad.

e) Melaksanakan kegiatan pengawasan dan pengendalian


terhadap kegiatan pembinaan kelaikudaraan penerbangan.

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Melaksanakan kegiatan pembinaan kelaikudaraan


penerbangan yang telah dituangkan dalam program kerja dan
anggaran Puspenerbad, antara lain:

(1) Melaksanakan kegiatan pembinaan materiel/


Alpalhankam dan pesawat udara Penerbad dalam rangka
mendukung pembinaan kelaikudaraan penerbangan,
antara lain:

(a) Pembinaan penggunaan Helikopter Serbu.

(b) Pembinaanpenggunaan Helikopter Serang.

(c) Pembinaan penggunaan Pesawat terbang.

(d) Pembinaan penggunaan PTTA.

(2) Melaksanakan kegiatan pembinaan personel yang


mendukung pembinaan kelaikudaraan penerbangan,
dengan cara:

(a) Menyarankan kebutuhan personel kecabangan


Penerbad yang mendukung terwujudnya pembinaan
kelaikudaraan penerbangan.

(b) Melaksanakan pembinaan pendidikan


kecabangan Penerbad (Dikma, Diktuk, Dikbangspes,
Dan Dikbangum) yang mendukung pembinaan
kelaikudaraan penerbangan, yaitu:

i) Melaksanakan jenis/macam pendidikan


yang mendukung terwujudnya pembinaan
kelaikudaraan penerbangan.

ii) Melaksanakan penyusunan kurikulum


pendidikan kecabangan Penerbad (Dikma,
Diktuk, Dikbangspes dan Dikbangum) yang
mendukung terwujudnya pembinaan
kelaikudaraan penerbangan.

iii) Melaksanakan evaluasi pendidikan


kecabangan Penerbad guna mendukung
terwujudnya pembinaan kelaikudaraan
penerbangan.

iv) Menyarankan personel yang akan


mengikuti pendidikan Luar Negeri (LN) dalam
rangka mendukung terwujudnya pembinaan
kelaikudaraan penerbangan kepada Kasad.
58

(3) Melaksanakan rencana pembinaan Sarpras dalam


rangka mendukung pembinaan kelaikudaraan
penerbangan, dengan cara:

(a) Menyarankan kelengkapan sarana dan


prasarana satuan Penerbad yang mendukung
terwujudnya pembinaan kelaikudaraan
penerbangan.

(b) Menyarankan spesifikasi fasilitas satuan


Penerbad yang mendukung terwujudnya pembinaan
kelaikudaraan penerbangan.

b) Melaksanakan kegiatan asistensi dan pengawasan teknis


kecabangan Penerbad bidang materiel/Alpalhankam, personel,
dan Sarpras dalam rangka pembinaan kelaikudaraan
penerbangan.

3) Tingkat Pelaksana.

b) Pusdikpenerbad Puspenerbad.

(1) Melaksanakan operasional pendidikan yang


mendukung pelaksanaan pembinaan kelaikudaraan
penerbangan dengan cara:

(a) Melaksanakan kegiatan pendidikan,


pengajaran, dan latihan di bidang keterampilan
terbang helikopter serbu, helikopter serang, pesawat
terbang dan PTTA bagi penerbang dan awak pesawat
untuk membina kelaikudaraan penerbangan.

(b) Mengikuti program pengajaran di bidang


latihan pendidikan terbang helikopter serbu,
helikopter serang, pesawat terbang, dan PTTAsesuai
program pembinaan kelaikudaraan penerbangan
yang sudah ditetapkan oleh Puspenerbad.

(c) Mengikuti kalender pendidikan dankerangka


pelajaran terurai di bidang latihan terbang sesuai
kerangka pelajaran pokok yang sudah ditetapkan
oleh Danpuspenerbad sebagai salah satu pembinaan
kelaikudaraan penerbangan.

(d) Mengikuti jadwal harian latihan terbang sesuai


jadwal pelajaran mingguan yang ditetapkan untuk
membina kemampuan pembinaan kelaikudaraan
penerbangan.

(e) Melaksanakan pembinaan teknis/akademis


pendidikan, pengajaran, dan latihan terbang serta
mengatur dan mengoordinasikan tugas mengajar
para Gumil/Tih sebagai salah satu unsur pembinaan
kelaikudaraan penerbangan.

(f) Melaksanakan pembinaan penerbang pelatih


yang mampu melaksanakan penerbangan yang
mendukung pembinaan kelaikudaraan penerbangan.
59

(g) Melaksanakan penyajian pengajaran latihan


terbang dalam pembinaan kemampuan pembinaan
kelaikudaraan penerbangan.

(h) Membagi tugas mengajar kelaikudaraan


penerbangan kepada penerbang pelatih.

(i) Melaksanakan pembina sistem evaluasi latihan


terbang khususnya penerbangan yang mendukung
pembinaan kelaikudaraan penerbangan.

(j) Memenuhi kebutuhan administrasi kegiatan


latihan terbang pendidikan mendukung pembinaan
pembinaan kelaikudaraan penerbangan.

(2) Melaksanakan pengendalian operasional pendidikan


dalam rangka mendukung pelaksanaan pembinaan
pembinaan kelaikudaraan penerbangan.

(3) Melaksanakan umpan balik terhadap doktrin


ataupun petunjuk yang digunakan sebagai bahan ajaran
apakah sudah mendukung pelaksanaan pembinaan
kelaikudaraan penerbangan atau tidak.

(4) Melaksanakan pemeliharaan tingkat avum dan


pengurusan administrasi teknik mendukung pembinaan
kelaikudaraan penerbangan.

b) Lanumad Puspenerbad.

(1) Melaksanakan kegiatan pelayanan fasilitas navigasi


dan komunikasi, pengaturan lalu lintas udara,
pengumpulan data cuaca, dan pelayanan briefing
penerbangan di wilayah tanggung jawab Lanumad
mendukung pelaksanaan pembinaan kelaikudaraan
penerbangan.

(2) Melaksanakan kegiatan pelayanan, pengamanan,


dan pemeliharaan fasilitas udara dalam rangka
mendukung kelancaran, keselamatan penerbangan dan
kerja di wilayah tanggung jawab Lanumad mendukung
pelaksanaan pembinaan kelaikudaraan penerbangan.

(3) Melaksanakan kegiatan perawatan, dan


pemeliharaan kesehatan umum serta kesehatan
penerbangan dalam rangka memelihara kesiapan
operasional personel dalam rangka mendukung pembinaan
kelaikudaraan penerbangan di Lanumad.

(4) Melaksanakan kegiatan di bidang intelijen, operasi,


personel, logistik, dan teritorial dalam rangka mendukung
pelaksanaan pembinaan kelaikudaraan penerbangan di
Lanumad.

c) Bengpuspenerbad.

(1) Melaksanakan kegiatan di bidang pemeliharaan


materiel dan Alpalhankam penerbangan mendukung
pembinaan kelaikudaraan penerbangan.
60

(2) Melaksanakan kegiatan asistensi teknik


pemeliharaan materiel dan Alpalhankam penerbangan
dalam rangka mendukung pelaksanaan pembinaan
kelaikudaraan penerbangan.

(3) Melaksanakan kegiatan pemeliharaan tingkat sedang


dan berat materiel Alpalhankam penerbangan dalam
mendukung pelaksanaan pembinaan kelaikudaraan
penerbangan.

d) Balakada Puspenerbad. Melaksanakan kegiatan di bidang


pemilihan penyedia barang/jasa pengadaan materiel pesawat
udara Puspenerbad dalam mendukung pembinaan pembinaan
kelaikudaraan penerbangan.

e) Skadron Serbu Puspenerbad.

(1) Merencanakan kegiatan yang berkenaan dengan


pelayanan, pemeliharaan, dan operasional penerbangan
serta keselamatan penerbangan guna mendukung
pembinaan kelaikudaraan penerbangan di Skadron Serbu.

(2) Merumuskan dan merencanakan kegiatan di bidang


intelijen, operasi, personel, logistik, Slambangja dalam
rangka mendukung pelaksanaan pembinaan kelaikudaraan
penerbangan di Skadron Serbu.

f) Skadron Sena Puspenerbad.

(1) Merencanakan kegiatan yang berkenaan dengan


pelayanan, pemeliharaan, dan operasional penerbangan
serta keselamatan penerbangan guna mendukung
pembinaan kelaikudaraan penerbangan di Skadron Sena.

(2) Merumuskan dan merencanakan kegiatan di bidang


intelijen, operasi, personel, logistik, Slambangja dalam
rangka mendukung pelaksanaan pembinaan kelaikudaraan
penerbangan di Skadron Sena.

g) Lanudad Puspenerbad.

(1) Melaksanakan kegiatan yang berkenaan dengan


pelayanan, pemeliharaan, dan pengamanan fasilitas udara
berkaitan dengan operasional dan keselamatan
penerbangan mendukung pembinaan kelaikudaraan
penerbangan di Lanudad.

(2) Melaksanakan kegiatan yang berkenaan dengan


fasilitas navigasi dan komunikasi, pengaturan lalu lintas
udara, pengumpulan data cuaca dan data penerbangan,
serta pelayanan briefing office berkaitan dengan
operasional penerbangan mendukung pembinaan
kelaikudaraan penerbangan di Lanudad.

(3) Melaksanakan kegiatan di bidang intelijen, operasi,


personel, logistik, dan territorial satuan nonkowil dalam
rangka mendukung pelaksanaan pembinaan kelaikudaraan
penerbangan di Lanudad.
61

h) Gudmat Puspenerbad.

(1) Melaksanakan kegiatan pendataan barang di


lingkungan gudang materiel dan senjata serta munisi
untuk mendukung kesiapan pelaksanaan pembinaan
kelaikudaraan penerbangan.

(2) Melaksanakan kegiatan pengamanan gudang


materiel khususnya gudang penyimpanan senjata dan
munisi dalam mendukung pembinaan kelaikudaraan
penerbangan.

d. Tahap Pengakhiran.

1) Tingkat Pusat. Melaksanakan evaluasi terhadap pembinaan


kelaikudaraan penerbangan Puspenerbad yang meliputi bidang
materiel/Alpalhankam, personel, dan Sarpras.

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Melaksanakan evaluasi terhadap pembinaan kelaikudaraan


penerbangan yang meliputi bidang personel, materiel/
Alpalhankam dan Sarpras.

b) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan anggaran


pembinaan pembinaan kelaikudaraan penerbangan kepada
komando atas.

4) Tingkat Satuan Pelaksana.

a) Pusdikpenerbad Puspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi terhadap pembinaan


kelaikudaraan penerbangan di bidang pendidikan.

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


anggaran pembinaan kelaikudaraan penerbangan di bidang
pendidikan kepada Danpuspenerbad.

b) Lanumad Puspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi terhadap pembinaan


kelaikudaraan penerbangan yang meliputi bidang
Pelayanan, keamanan dan kesehatan penerbangan.

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


anggaran pembinaan kelaikudaraan penerbangan yang
meliputi bidang Pelayanan, keamanan dan kesehatan
penerbangan kepada Danpuspenerbad.

c) Bengpuspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi terhadap pembinaan


kelaikudaraan penerbangan yang meliputi bidang
pemeliharaan materiel dan Alpalhankam penerbangan.

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


anggaran pembinaan kelaikudaraan penerbangan yang
62

meliputi bidang pemeliharaan materiel dan Alpalhankam


penerbangan kepada Danpuspenerbad.

d) Balakada Puspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi terhadap pembinaan


kelaikudaraan penerbangan yang meliputi bidang
pengadaan materiel dan Alpalhankam penerbangan.

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


anggaran pembinaan kelaikudaraan penerbangan meliputi
bidang pengadaan materiel (Alpalhankam) penerbangan
kepada Danpuspenerbad.

e) Skadron Serbu Puspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi terhadap pembinaan


kelaikudaraan penerbangan yang meliputi bidang inteligen,
operasi, personel, logistik, dan Slambangja.

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


anggaran pembinaan kelaikudaraan penerbangan yang
meliputi bidang inteligen, operasi, personel, logistik, dan
Slambangja di satuannnya kepada Danpuspenerbad.

f) Skadron Sena Puspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi terhadap pembinaan


kelaikudaraan penerbangan yang meliputi bidang inteligen,
operasi, personel, logistik, dan Slambangja.

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


anggaran pembinaan kelaikudaraan penerbangan yang
meliputi bidang inteligen, operasi, personel, logistik, dan
Slambangja di satuannnya kepada Danpuspenerbad.

g) Lanudad Puspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi terhadap pembinaan


kelaikudaraan penerbangan yang meliputi bidang
pelayanan, pengamanan, dan kesehatan penerbangan.

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


anggaran pembinaan kelaikudaraan penerbangan yang
meliputi bidang pelayanan, pengamanan, dan kesehatan
penerbangan di Lanumad kepada Danpuspenerbad.

h) Gudmat Puspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi terhadap pembinaan


kelaikudaraan penerbangan yang meliputi bidang
penyimpanan dan penggudangan materiel, senjata, dan
munisi Puspenerbad.

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


anggaran pembinaan kelaikudaraan penerbangan yang
meliputi bidang penyimpanan dan penggudangan materiel,
senjata, dan munisi Puspenerbad di Gudmat kepada
Danpuspenerbad.
63

16. Bidang Kualifikasi Penerbangan. Pembinaan ini ditujukan untuk


terwujudnya pembinaan Kualifikasi penerbangan yang meliputi personel
penerbang, Harsabang, Yanbangan sesuai type Alpalhankam Helikopter Serang,
Helikopter Serbu, Pesawat Terbang dan PTTA Penerbangan TNI AD sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

a. Tahap Perencanaan.

2) Tingkat Pusat.

a) Merencanakan kebijakan pembinaan bidang Kualifikasi


penerbangan yang dituangkan dalam Petunjuk Pelaksanaan
Program Kerja dan Anggaran (PPPA) TNI AD yang meliputi
personel penerbang, Harsabang, Yanbangan.

b) Merencanakan sprin/direktif/ST kepada Puspenerbad


untuk membuat rencana program kerja dan anggaran yang
mendukung terwujudnya pembinaan bidang Kualifikasi
penerbangan.

c) Merencanakan pokok-pokok kebijakan TNI AD dalam


penentuan pembinaan Slambangja penerbangan guna
mendukung terwujudnya pembinaan bidang Kualifikasi
penerbangan.

d) Merencanakan kebijakan pembinaan Slambangja


penerbangan dalam rangka mendukung terwujudnya pembinaan
bidang Kualifikasi penerbangan.

e) Merencanakan kegiatan pengawasan dan pengendalian


terhadap kegiatan pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan
yang meliputi personel penerbang, Harsabang, Yanbangan.

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Merencanakan program kerja dan anggaran yang


mendukung terwujudnya pembinaan bidang Kualifikasi
penerbangan dalam mengawaki pesawat udara Puspenerbad.

b) Dalam perencanaan kegiatan pembinaan bidang Kualifikasi


penerbangan Puspenerbad berkoordinasi dengan Srenaad,
Sopsad dan Spersad.

c) Merencanakan kegiatan pengawasan dan pengendalian


pelaksanaan pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan di
satuan jajaran Puspenerbad.

4) Tingkat Satuan Pelaksana/Satminkal.

a) Pusdikpenerbad.

(1) Merencanakan operasional pendidikan yang


mendukung pelaksanaan pembinaan bidang Kualifikasi
penerbangan sesuai program kerja dan anggaran
Puspenerbad, antara lain:

(a) Merencanakan kegiatan pendidikan,


pengajaran, dan latihan di bidang keterampilan
terbang helikopter baik serbu maupun serang,
pesawat terbang, dan PTTA bagi penerbang dan awak
pesawat untuk membina Kualifikasi penerbangan.
64

(b) Merencanakan program pengajaran di


bidangpendidikanterbang helikopter serbu,
helikopter serang, pesawat terbang, dan PTTA sesuai
program pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan
yang ditetapkan oleh Puspenerbad.

(c) Merencanakan kalender pendidikan dan


kerangka pelajaran terurai di bidang latihan terbang
sesuai rangka pelajaran pokok yang ditetapkan oleh
Danpuspenerbad sebagai salah satu pembinaan
bidang Kualifikasi penerbangan.

(d) Merencanakan jadwal harian pendidikan


terbang sesuai jadwal pelajaran mingguan yang
ditetapkan untuk membina kemampuan Kualifikasi
penerbangan.

(e) Merencanakan pembinaan teknis/akademis


pendidikan, pengajaran, dan latihan terbang serta
mengatur dan mengoordinasikan tugas mengajar
para Gumil/Tih sebagai salah satu unsur pembinaan
bidang Kualifikasi penerbangan.

(f) Merencanakan pembinaan penerbang pelatih


yang mampu melaksanakan penerbangan yang
mendukung pembinaan bidang Kualifikasi
penerbangan.

(g) Merencanakan penyajian pengajaran


pendidikan terbang dalam pembinaan kemampuan
pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan.

(h) Merencanakan pembagian tugas mengajar


Kualifikasi penerbangan para penerbang pelatih.

(i) Merencanakan pembina sistem evaluasi


pendidikan terbang khususnya penerbangan yang
mendukung pembinaan bidang Kualifikasi
penerbangan.

(j) Merencanakan administrasi kegiatan


pendidikan terbang mendukung pembinaan bidang
Kualifikasi penerbangan.

(2) Merencanakan pengendalian operasional pendidikan


dalam rangka mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
Kualifikasi penerbangan.

(3) Merencanakan umpan balik terhadap doktrin


ataupun petunjuk yang digunakan sebagai bahan ajaran
apakah sudah mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
Kualifikasi penerbangan.

(4) Merencanakan pemeliharaan tingkat avum dan


pengurusan administrasi teknik dalam rangka mendukung
pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan.
65

b) Lanumad Puspenerbad.

(1) Merencanakan kegiatan pelayanan fasilitas navigasi


dan komunikasi, pengaturan lalu lintas udara,
pengumpulan data cuaca, dan pelayanan briefing
penerbangan di wilayah tanggung jawab Lanumad
mendukung pelaksanaan pembinaan bidang Kualifikasi
penerbangan.

(2) Merencanakan kegiatan pelayanan, pengamanan,


dan pemeliharaan fasilitas udara dalam rangka
mendukung kelancaran, keselamatan penerbangan, dan
kerja di wilayah tanggung jawab Lanumad mendukung
pelaksanaan pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan.

(3) Merencanakan kegiatan perawatan, dan


pemeliharaan kesehatan umum serta kesehatan
penerbangan dalam rangka memelihara kesiapan
operasional personel dalam rangka mendukung pembinaan
bidang Kualifikasi penerbangan di Lanumad.

(4) Merumuskan dan merencanakan kegiatan di bidang


intelijen, operasi, personel, logistik, dan teritorial dalam
rangka mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
Kualifikasi penerbangan di Lanumad.

c) Bengpuspenerbad.

(1) Merencanakan kegiatan pembinaan bidang


Kualifikasi penerbangan personel Bengpuspenerbad sesuai
ketentuan yang berlaku di bidang pemeliharaan materiel
dan Alpalhankam penerbangan.

(2) Merencanakan asistensi teknik pemeliharaan


materiel dan Alpalhankam penerbangan ke satuan jajaran
Puspenerbad dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan.

(3) Merencanakan pemeliharaan tingkat sedang dan


berat materiel Alpalhankam penerbangan dalam
mendukung pelaksanaan pembinaan bidang Kualifikasi
penerbangan.

d) Balakada Puspenerbad. Merencanakan kegiatan di bidang


pemilihan penyedia barang/jasa pengadaan materiel pesawat
udara Puspenerbad sebagai pendukung pelaksanaan pembinaan
bidang Kualifikasi penerbangan.

e) Skadron Serbu Puspenerbad.

(1) Merencanakan kegiatan yang terkait Kualifikasi


penerbangan meliputi personel penerbang, Harsabang,
Yanbangan yang berkenaan dengan pelayanan,
pemeliharaan, dan operasional penerbangan serta
keselamatan penerbangan guna mendukung pembinaan
bidang Kualifikasi penerbangan di Skadron Serbu.
66

(2) Merumuskan dan merencanakan kegiatan yang


terkait Kualifikasi penerbangan meliputi personel
penerbang, Harsabang, Yanbangan di bidang intelijen,
operasi, personel, logistik, Slambangja dalam rangka
mendukung pelaksanaan pembinaan bidang Kualifikasi
penerbangan di Skadron Serbu

f) Skadron Sena Puspenerbad.

(1) Merencanakan kegiatan yang terkait Kualifikasi


penerbangan meliputi personel penerbang, Harsabang,
Yanbangan yang berkenaan dengan pelayanan,
pemeliharaan, dan operasional penerbangan serta
keselamatan penerbangan guna mendukung pembinaan
bidang Kualifikasi penerbangan di Skadron Sena.

(2) Merumuskan dan merencanakan kegiatan yang


terkait Kualifikasi penerbangan meliputi personel
penerbang, Harsabang, Yanbangan di bidang intelijen,
operasi, personel, logistik, Slambangja dalam rangka
mendukung pelaksanaan pembinaan bidang Kualifikasi
penerbangan di Skadron Sena.

g) Lanudad Puspenerbad.

(1) Merencanakan kegiatan yang berkenaan dengan


pelayanan, pemeliharaan, dan pengamanan fasilitas udara
berkaitan dengan operasional dan keselamatan
penerbangan mendukung pembinaan bidang Kualifikasi
penerbangan di Lanudad.

(2) Merencanakan kegiatan yang berkenaan dengan


fasilitas navigasi dan komunikasi, pengaturan lalu lintas
udara, pengumpulan data cuaca, dan data penerbangan,
serta pelayanan briefing office (BO) berkaitan dengan
operasional penerbangan dalam rangka mendukung
pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan di Lanudad.

(3) Merumuskan dan merencanakan kegiatan di bidang


intelijen, operasi, personel, logistik, dan teritorial satuan
nonkowil dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan di Lanudad.

h) Gudmat Puspenerbad.

(1) Merencanakan pengendalian, pengawasan, dan


mengoordinasikan kegiatan di lingkungan gudang materiel
dan senjata serta munisi untuk mendukung kesiapan
pelaksanaan pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan.

(2) Merencanakan kegiatan pengamanan gudang


materiel khususnya gudang penyimpanan senjata dan
munisi untuk mendukung kesiapan pelaksanaan
pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan.
67

b. Tahap Persiapan.

1) Tingkat Pusat.

a) Menetapkan kebijakan pembinaan bidang Kualifikasi


penerbangan yang dituangkan Petunjuk Pelaksanaan Program
Kerja dan Anggaran (PPPA) TNI AD yang terkait Kualifikasi
penerbangan meliputi personel penerbang, Harsabang,
Yanbangan.

b) Menyiapkan sprin/direktif/ST kepada Puspenerbad untuk


membuat program kerja yang mendukung terwujudnya
pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan.

c) Menyiapkan kebijakan penyelenggaraan Slambangja


penerbangan dalam rangka mendukung pembinaan bidang
Kualifikasi penerbangan.

d) Menyiapkan pokok-pokok kebijakan TNI AD dalam


penentuan penyelenggaraan Slambangja penerbangan guna
mendukung pelaksanaan pembinaan bidang Kualifikasi
penerbangan dalam pelaksanaannya Kasad dibantu oleh
Srenaad, Sopsad dan Spersad.

e) Menyiapkan pengawasan dan pengendalian terhadap


kegiatan pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan.

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Menyiapkan program kerja dan anggaran terkait Kualifikasi


penerbangan yang meliputi personel penerbang, Harsabang,
Yanbangan dalam rangka mendukung terwujudnya pembinaan
bidang Kualifikasi penerbangan Puspenerbad.

b) Dalam menyiapkan kegiatan pembinaan bidang Kualifikasi


penerbangan Puspenerbad berkoordinasi dengan Srenaad,
Sopsad dan Spersad.

c) Menyiapkan kegiatan pengawasan dan pengendalian


pelaksanaan pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan yang
meliputi personel penerbang, Harsabang, Yanbangan di satuan
jajaran Puspenerbad.

3) Tingkat Satuan Pelaksana.

a) Pusdikpenerbad.

(1) Menyiapkan kegiatan operasional pendidikan yang


mendukung pelaksanaan pembinaan bidang Kualifikasi
penerbangan yang meliputi personel penerbang,
Harsabang, Yanbangan sesuai program kerja dan anggaran
Puspenerbad, dengan cara:

(a) Mempersiapkan kebutuhan kegiatan


pendidikan, pengajaran, dan latihan di bidang
keterampilan terbang helikopter serbu, helikopter
serang, pesawat terbang, dan PTTA bagi penerbang
dan awak pesawat untuk pembinaan bidang
Kualifikasi penerbangan.
68

(b) Menyusun program pengajaran di bidang


latihan pendidikan terbang helikopter serbu,
helikopter serang, pesawat terbang, dan PTTA sesuai
program pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan
yang ditetapkan oleh Puspenerbad.

(c) Menyusun kalender pendidikan dankerangka


pelajaran terurai di bidang latihan terbang sesuai
kerangka pelajaran pokok yang ditetapkan oleh
Danpuspenerbad sebagai salah satu pembinaan
bidang Kualifikasi penerbangan.

(d) Menyusun jadwal harian latihan terbang


sesuai jadwal pelajaran mingguan yang ditetapkan
untuk membina kemampuan Kualifikasi
penerbangan.

(e) Membuat konsep pembinaan teknis/akademis


pendidikan, pengajaran, dan latihan terbang serta
mengatur dan mengoordinasikan tugas mengajar
para Gumil/Tih sebagai salah satu unsur pembinaan
bidang Kualifikasi penerbangan.

(f) Mempersiapkan kebutuhan pembinaan


penerbang pelatih yang mampu melaksanakan
penerbangan yang mendukung pembinaan bidang
Kualifikasi penerbangan.

(g) Mempersiapkan kebutuhan penyajian


pengajaran latihan terbang dalam pembinaan
kemampuan pembinaan bidang Kualifikasi
penerbangan.

(h) Menyusun pembagian tugas mengajar


Kualifikasi penerbangan kepada penerbang pelatih.

(i) Mempersiapkan kebutuhan pembina sistem


evaluasi latihan terbang khususnya penerbangan
yang mendukung pembinaan bidang Kualifikasi
penerbangan.

(j) Mempersiapkan kebutuhan administrasi


kegiatan latihan terbang pendidikan yang
mendukung pembinaan bidang Kualifikasi
penerbangan.

(2) Mempersiapkan pengendalian operasional


pendidikan dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan.

(3) Mempersiapkan umpan balik terhadap doktrin


ataupun petunjuk yang digunakan sebagai bahan ajaran
apakah sudah mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
Kualifikasi penerbangan.

(4) Mempersiapkan pemeliharaan tingkat avum dan


pengurusan administrasi teknik mendukung pembinaan
bidang Kualifikasi penerbangan.
69

b) Lanumad Puspenerbad.

(1) Memelihara dan meningkatkan kemampuan


pelayanan fasilitas navigasi dan komunikasi, pengaturan
lalu lintas udara, pengumpulan data cuaca, dan pelayanan
briefing penerbangan di wilayah tanggung jawab Lanumad
mendukung pelaksanaan pembinaan bidang Kualifikasi
penerbangan.

(2) Memelihara dan meningkatkan kemampuan


pelayanan, pengamanan, dan pemeliharaan fasilitas udara
dalam rangka mendukung kelancaran, keselamatan
penerbangan dan kerja di wilayah tanggung jawab
Lanumad untuk mendukung pelaksanaan pembinaan
bidang Kualifikasi penerbangan.

(3) Mempersiapkan kegiatan perawatan, pemeliharaan


kesehatan umum, serta kesehatan penerbangan dalam
rangka memelihara kesiapan operasional personel untuk
mendukung pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan di
Lanumad.

(4) Mempersiapkan kegiatan di bidang intelijen, operasi,


personel, logistik, dan teritorial dalam rangka mendukung
pelaksanaan pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan di
Lanumad.

c) Bengpuspenerbad.

(1) Mempersiapkan kegiatan pembinaan bidang


Kualifikasi penerbangan personel Bengpuspenerbad sesuai
ketentuan yang berlaku di bidang pemeliharaan materiel
dan Alpalhankam penerbangan sesuai program kerja
Puspenerbad.

(2) Mempersiapkan dan menyusun kegiatan asistensi


teknik pemeliharaan materiel dan Alpalhankam
penerbangan dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan.

(3) Mempersiapkan kegiatan pemeliharaan tingkat


sedang dan berat materiel Alpalhankam penerbangan
dalam mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
Kualifikasi penerbangan.

d) Balakada Puspenerbad. Mempersiapkan kegiatan di


bidang pemilihan penyedia barang/jasa pengadaan materiel
pesawat udara Puspenerbad dalam mendukung pembinaan
bidang Kualifikasi penerbangan.

e) Skadron Serbu Puspenerbad.

(1) Mempersiapkan kegiatan yang terkait Kualifikasi


penerbangan meliputi personel penerbang, Harsabang,
Yanbangan yang berkenaan dengan pelayanan,
pemeliharaan, dan operasional penerbangan serta
keselamatan penerbangan guna mendukung pembinaan
bidang Kualifikasi penerbangan di Skadron Serbu.
70

(2) Mempersiapkan perumusan kegiatan yang terkait


Kualifikasi penerbangan meliputi personel penerbang,
Harsabang, Yanbangan di bidang intelijen, operasi,
personel, logistik, Slambangja dalam rangka mendukung
pelaksanaan pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan di
Skadron Serbu.

f) Skadron Sena Puspenerbad.

(1) Mempersiapkan kegiatan yang terkait Kualifikasi


penerbangan meliputi personel penerbang, Harsabang,
Yanbangan yang berkenaan dengan pelayanan,
pemeliharaan, dan operasional penerbangan serta
keselamatan penerbangan guna mendukung pembinaan
bidang Kualifikasi penerbangan di Skadron Sena.

(2) Mempersiapkan perumusan kegiatan yang terkait


Kualifikasi penerbangan meliputi personel penerbang,
Harsabang, Yanbangan di bidang intelijen, operasi,
personel, logistik, Slambangja dalam rangka mendukung
pelaksanaan pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan di
Skadron Sena.

g) Lanudad Puspenerbad.

(1) Mempersiapkan pemeliharaan dan meningkatkan


kemampuan yang berkenaan dengan pelayanan,
pemeliharaan, dan pengamanan fasilitas udara berkaitan
dengan operasional dan keselamatan penerbangan untuk
mendukung pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan di
Lanudad.

(2) Mempersiapkan pemeliharaan dan meningkatkan


kemampuan yang berkenaan dengan navigasi dan
komunikasi, pengaturan lalu lintas udara, pengumpulan
data cuaca dan data penerbangan, serta pelayanan BO
berkaitan dengan operasional penerbanganmendukung
pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan di Lanudad.

(3) Mempersiapkan kegiatan di bidang intelijen, operasi,


personel, logistik, dan teritorial satuan nonkowil dalam
rangka mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
Kualifikasi penerbangan di Lanudad.

h) Gudmat Puspenerbad.

(1) Mempersiapkan kegiatan di lingkungan gudang


materiel dan senjata serta munisi untuk mendukung
kesiapan pelaksanaan pembinaan bidang Kualifikasi
penerbangan.

(2) Memelihara dan meningkatkan pengamanan gudang


materiel khususnya gudang penyimpanan senjata dan
munisi yang mendukung pembinaan bidang Kualifikasi
penerbangan.
71

c. Tahap Pelaksanaan.

1) Tingkat Pusat.

a) Melaksanakan pembinaan Slambangja penerbangan yang


dituangkan dalam Petunjuk Pelaksanaan Program Kerja dan
Anggaran (PPPA) TNI AD yang mendukung pembinaan bidang
Kualifikasi penerbangan.

b) Menerbitkan sprin/direktif/ST kepada Puspenerbad untuk


melaksanakan program kerja dan anggaran pembinaan bidang
Kualifikasi penerbangan yang dituangkan dalam program kerja
dan anggaran Puspenerbad.

c) Menentukan penyelenggaraan Slambangja penerbangan


dalam rangka mendukung pembinaan bidang Kualifikasi
penerbangan.

d) Menetapkan pokok-pokok kebijakan TNI AD dalam


penentuan penyelenggaraan Slambangja penerbangan guna
mendukung pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan
penerbangan dalam pelaksanaannya Kasad dibantu oleh
Srenaad, Sopsad dan Spersad.

e) Melaksanakan kegiatan pengawasan dan pengendalian


terhadap kegiatan pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan.

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Melaksanakan kegiatan pembinaan bidang Kualifikasi


penerbangan yang telah dituangkan dalam program kerja dan
anggaran Puspenerbad, antara lain:

(1) Melaksanakan kegiatan pembinaan materiel dan


pesawat udara Penerbad dalam rangka mendukung
pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan antara lain:

(a) Pembinaan penggunaan Helikopter Serbu.

(b) Pembinaanpenggunaan Helikopter Serang.

(c) Pembinaan penggunaan Pesawat terbang.

(d) Pembinaan penggunaan PTTA.

(2) Melaksanakan kegiatan pembinaan personel meliputi


penerbang, Harsabang dan Yanbangan penerbangan yang
mendukung pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan,
dengan cara:

(a) Menyarankan kebutuhan personel kecabangan


Penerbad yang mendukung terwujudnya pembinaan
bidang Kualifikasi penerbangan.

(b) Melaksanakan pembinaan pendidikan


kecabangan Penerbad (Dikma, Diktuk, Dikbangspes,
Dan Dikbangum) yang mendukung pembinaan
bidang Kualifikasi penerbangan, yaitu:
72

i) Melaksanakan jenis/macam pendidikan


yang mendukung terwujudnya pembinaan
bidang Kualifikasi penerbangan.

ii) Melaksanakan penyusunan kurikulum


pendidikan kecabangan Penerbad (Dikma,
Diktuk, Dikbangspes, dan Dikbangum) yang
mendukung terwujudnya pembinaan bidang
Kualifikasi penerbangan.

iii) Melaksanakan evaluasi pendidikan


kecabangan Penerbad guna mendukung
terwujudnya pembinaan bidang Kualifikasi
penerbangan.

iv) Menyarankan personel yang akan


mengikuti pendidikan Luar Negeri (LN) dalam
rangka mendukung terwujudnya pembinaan
bidang Kualifikasi penerbangan kepada Kasad.

(3) Melaksanakan kegiatan pembinaan Sarpras dalam


rangka mendukung pembinaan bidang Kualifikasi
penerbangan, dengan cara:

(a) Menyarankan kelengkapan sarana dan


prasarana satuan Penerbad yang mendukung
terwujudnya pembinaan bidang Kualifikasi
penerbangan.

(b) Menyarankan spesifikasi fasilitas satuan


Penerbad yang mendukung terwujudnya pembinaan
bidang Kualifikasi penerbangan.

b) Melaksanakan kegiatan asistensi dan pengawasan teknis


kecabangan Penerbad bidang personel meliputi penerbang,
Harsabang dan Yanbangan penerbangan dalam rangka
mendukung pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan.

3) Tingkat Pelaksana.

a) Pusdikpenerbad.

1) Melaksanakan operasional pendidikan yang


mendukung pelaksanaan pembinaan bidang Kualifikasi
penerbangan yang meliputi personel penerbang,
Harsabang, Yanbangan sesuai program kerja dan anggaran
Puspenerbad, dengan cara:

(a) Melaksanakan kegiatan pendidikan,


pengajaran, dan latihan di bidang keterampilan
terbang helikopter serbu, helikopter serang, pesawat
terbang, dan PTTA bagi penerbang dan awak pesawat
untuk membina Kualifikasi penerbangan.

(b) Mengikuti program pengajaran di bidang


latihan pendidikan terbang helikopter serbu,
helikopter serang, pesawat terbang, dan PTTA sesuai
program pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan
yang sudah ditetapkan oleh Puspenerbad.
73

(c) Mengikuti kalender pendidikan dankerangka


pelajaran terurai di bidang latihan terbang sesuai
kerangka pelajaran pokok yang sudah ditetapkan
oleh Danpuspenerbad sebagai salah satu pembinaan
bidang Kualifikasi penerbangan.

(d) Mengikuti jadwal harian latihan terbang sesuai


jadwal pelajaran mingguan yang ditetapkan untuk
membina kemampuan pembinaan bidang Kualifikasi
penerbangan.

(e) Melaksanakan pembinaan teknis/akademis


pendidikan, pengajaran, dan latihan terbang serta
mengatur dan mengoordinasikan tugas mengajar
para Gumil/Tih sebagai salah satu unsur pembinaan
bidang Kualifikasi penerbangan.

(f) Melaksanakan pembinaan penerbang pelatih


yang mampu melaksanakan penerbangan yang
mendukung pembinaan bidang Kualifikasi
penerbangan.

(g) Melaksanakanpenyajian pengajaran latihan


terbang dalam pembinaan kemampuan pembinaan
bidang Kualifikasi penerbangan.

(h) Membagi tugas mengajar Kualifikasi


penerbangan kepada penerbang pelatih.

(i) Melaksanakan pembina sistem evaluasi latihan


terbang khususnya penerbangan yang mendukung
pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan.

(j) Memenuhi kebutuhan administrasi kegiatan


latihan terbang pendidikan mendukung pembinaan
bidang Kualifikasi penerbangan.

(2) Melaksanakan pengendalian operasional pendidikan


dalam rangka mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
Kualifikasi penerbangan.

(3) Melaksanakan umpan balik terhadap doktrin


ataupun petunjuk yang digunakan sebagai bahan ajaran
apakah sudah mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
Kualifikasi penerbangan atau tidak.

(4) Melaksanakan pemeliharaan tingkat avum dan


pengurusan administrasi teknik mendukung pembinaan
bidang Kualifikasi penerbangan.

b) Lanumad Puspenerbad.

(1) Melaksanakan kegiatan pelayanan fasilitas navigasi


dan komunikasi, pengaturan lalu lintas udara,
pengumpulan data cuaca, dan pelayanan briefing
penerbangan di wilayah tanggung jawab Lanumad
mendukung pelaksanaan pembinaan bidang Kualifikasi
penerbangan.
74

(2) Melaksanakan kegiatan pelayanan, pengamanan,


dan pemeliharaan fasilitas udara dalam rangka
mendukung kelancaran, keselamatan penerbangan dan
kerja di wilayah tanggung jawab Lanumad mendukung
pelaksanaan pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan.

(3) Melaksanakan kegiatan perawatan, dan


pemeliharaan kesehatan umum serta kesehatan
penerbangan dalam rangka memelihara kesiapan
operasional personel dalam rangka mendukung pembinaan
bidang Kualifikasi penerbangan di Lanumad.

(4) Melaksanakan kegiatan di bidang intelijen, operasi,


personel, logistik, dan teritorial dalam rangka mendukung
pelaksanaan pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan di
Lanumad.

c) Bengpuspenerbad.

(1) Melaksanakan kegiatan pembinaan bidang


Kualifikasi penerbangan personel Bengpuspenerbad sesuai
ketentuan yang berlaku di bidang pemeliharaan materiel
dan Alpalhankam penerbangan mendukung pembinaan
bidang Kualifikasi penerbangan.

(2) Melaksanakan kegiatan asistensi teknik


pemeliharaan materiel dan Alpalhankam penerbangan
dalam rangka mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
Kualifikasi penerbangan.

(3) Melaksanakan kegiatan pemeliharaan tingkat sedang


dan berat materiel Alpalhankam penerbangan dalam
mendukung pelaksanaan pembinaan bidang Kualifikasi
penerbangan.

d) Balakada Puspenerbad. Melaksanakan kegiatan di bidang


pemilihan penyedia barang/jasa pengadaan materiel pesawat
udara Puspenerbad dalam mendukung pembinaan bidang
Kualifikasi penerbangan.

e) Skadron Serbu Puspenerbad.

(1) Melaksanakan kegiatan yang terkait Kualifikasi


penerbangan meliputi personel penerbang, Harsabang,
Yanbangan sesuai program kerja dan anggaran untuk
kegiatan yang berkenaan dengan pelayanan, pemeliharaan,
dan operasional penerbangan serta keselamatan
penerbangan guna mendukung pembinaan bidang
Kualifikasi penerbangan di Skadron Serbu.

(2) Melaksanakan kegiatan yang terkait Kualifikasi


penerbangan meliputi personel penerbang, Harsabang,
Yanbangan sesuai program kerja dan anggaran untuk
kegiatan yang berkenaan di bidang intelijen, operasi,
personel, logistik, Slambangja dalam rangka mendukung
pelaksanaan pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan di
Skadron Serbu.
75

f) Skadron Sena Puspenerbad.

(1) Melaksanakan kegiatan yang terkait Kualifikasi


penerbangan meliputi personel penerbang, Harsabang,
Yanbangan sesuai program kerja dan anggaran untuk
kegiatan yang berkenaan dengan pelayanan, pemeliharaan,
dan operasional penerbangan serta keselamatan
penerbangan guna mendukung pembinaan bidang
Kualifikasi penerbangan di Skadron Sena.

(2) Melaksanakan kegiatan yang terkait Kualifikasi


penerbangan meliputi personel penerbang, Harsabang,
Yanbangan sesuai program kerja dan anggaran untuk
kegiatan yang berkenaan di bidang intelijen, operasi,
personel, logistik, Slambangja dalam rangka mendukung
pelaksanaan pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan di
Skadron Sena.

g) Lanudad Puspenerbad.

(1) Melaksanakan kegiatan yang berkenaan dengan


pelayanan, pemeliharaan, dan pengamanan fasilitas udara
berkaitan dengan operasional dan keselamatan
penerbangan mendukung pembinaan bidang Kualifikasi
penerbangan di Lanudad.

(2) Melaksanakan kegiatan yang berkenaan dengan


fasilitas navigasi dan komunikasi, pengaturan lalu lintas
udara, pengumpulan data cuaca dan data penerbangan,
serta pelayanan briefing office berkaitan dengan
operasional penerbangan mendukung pembinaan bidang
Kualifikasi penerbangan di Lanudad.

(3) Melaksanakan kegiatan di bidang intelijen, operasi,


personel, logistik, dan territorial satuan nonkowil dalam
rangka mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
Kualifikasi penerbangan di Lanudad.

h) Gudmat Puspenerbad.

(1) Melaksanakan kegiatan pendataan barang di


lingkungan gudang materiel dan senjata serta munisi
untuk mendukung kesiapan pelaksanaan pembinaan
bidang Kualifikasi penerbangan.

(2) Melaksanakan kegiatan pengamanan gudang


materiel khususnya gudang penyimpanan senjata dan
munisi dalam mendukung pembinaan bidang Kualifikasi
penerbangan.

d. Tahap Pengakhiran.

1) Tingkat Pusat. Melaksanakan evaluasi terhadap pembinaan


bidang Kualifikasi penerbangan Puspenerbad yang meliputi personel
penerbang, Harsabang dan Yanbangan.
76

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Melaksanakan evaluasi terhadap pembinaan bidang


Kualifikasi penerbangan Puspenerbad yang meliputi personel
penerbang, Harsabang dan Yanbangan.

b) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan anggaran


pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan Puspenerbad kepada
komando atas.

3) Tingkat Satuan Pelaksana.

a) Pusdikpenerbad Puspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi terhadap pembinaan bidang


Kualifikasi penerbangan yang meliputi personel penerbang,
Harsabang dan Yanbangan di bidang pendidikan.

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


anggaran pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan di
bidang pendidikan kepada Danpuspenerbad.

b) Lanumad Puspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi kegiatan di satuan yang


meliputi bidang Pelayanan, keamanan dan kesehatan
penerbangan yang mendukung pembinaan bidang
Kualifikasi penerbangan.

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


anggaran yang meliputi bidang Pelayanan, keamanan dan
kesehatan penerbangan yang mendukung pembinaan
bidang Kualifikasi penerbangan kepada Danpuspenerbad.

c) Bengpuspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi kegiatan di satuan yang


meliputi bidang pemeliharaan materiel dan Alpalhankam
penerbangan yang mendukung pembinaan bidang
Kualifikasi penerbangan.

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


anggaran yang meliputi bidang pemeliharaan materiel dan
Alpalhankam penerbangan yang mendukung pembinaan
bidang Kualifikasi penerbangan kepada Danpuspenerbad.

d) Balakada Puspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi kegiatan di satuan yang


meliputi bidang pengadaan materiel dan Alpalhankam
penerbangan yang mendukung pembinaan bidang
Kualifikasi penerbangan.

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


meliputi bidang pengadaan materiel (Alpalhankam)
penerbangan yang mendukung pembinaan bidang
Kualifikasi penerbangan kepada Danpuspenerbad.
77

e) Skadron Serbu Puspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi kegiatan di Skadron Serbu


yang meliputi bidang inteligen, operasi, personel, logistik,
dan Slambangja yang mendukung pembinaan bidang
Kualifikasi penerbangan.

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


anggaran yang meliputi bidang inteligen, operasi, personel,
logistik, dan Slambangja di Skadron Serbu yang
mendukung pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan
kepada Danpuspenerbad.

f) Skadron Sena Puspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi kegiatan di Skadron Sena


yang meliputi bidang inteligen, operasi, personel, logistik,
dan Slambangja yang mendukung pembinaan bidang
Kualifikasi penerbangan.

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


anggaran yang meliputi bidang inteligen, operasi, personel,
logistik, dan Slambangja di Skadron Sena yang
mendukung pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan
kepada Danpuspenerbad.

g) Lanudad Puspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi kegiatan di Lanudad yang


meliputi meliputi bidang pelayanan, pengamanan, dan
kesehatan penerbangan yang mendukung pembinaan
bidang Kualifikasi penerbangan.

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


yang meliputi bidang pelayanan, pengamanan, dan
kesehatan penerbangan di Lanudad yang mendukung
pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan kepada
Danpuspenerbad.

h) Gudmat Puspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi evaluasi kegiatan di Lanudad


yang meliputi bidang penyimpanan dan penggudangan
materiel, senjata, dan munisi Puspenerbad yang
mendukung pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan.

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


yang meliputi bidang penyimpanan dan penggudangan
materiel, senjata, dan munisi Puspenerbad di Gudmat yang
mendukung pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan
kepada Danpuspenerbad.

17. Bidang Kesehatan Penerbangan. Pembinaan ini ditujukan untuk


terwujudnya kesehatan Penerbangan meliputi personel penerbang dan Harsabang
dalam mengawaki Alpalhankam Helikopter Serang, Helikopter Serbu, Pesawat
Terbang dan PTTA Penerbangan TNI AD sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

a. Tahap Perencanaan.

1) Tingkat Pusat.
78

a) Merencanakan kebijakan pembinaan bidang Kesehatan


penerbangan yang dituangkan dalam Petunjuk Pelaksanaan
Program Kerja dan Anggaran (PPPA) TNI AD yang meliputi
personel penerbang dan Harsabang.

b) Merencanakan sprin/direktif/ST kepada Puspenerbad


untuk membuat rencana program kerja dan anggaran yang
mendukung terwujudnya pembinaan bidang Kesehatan
penerbangan.

c) Merencanakan pokok-pokok kebijakan TNI AD dalam


penentuan pembinaan Slambangja penerbangan guna
mendukung terwujudnya pembinaan bidang Kesehatan
penerbangan.

d) Merencanakan kebijakan pembinaan Slambangja


penerbangan dalam rangka mendukung terwujudnya pembinaan
bidang Kesehatan penerbangan.

e) Merencanakan kegiatan pengawasan dan pengendalian


terhadap kegiatan pembinaan bidang Kesehatan penerbangan
yang meliputi personel penerbang danHarsabang.

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Merencanakan program kerja dan anggaran Puspenerbad


yang mendukung terwujudnya pembinaan bidang Kesehatan
penerbangan dalam mengawaki pesawat udara Puspenerbad.

b) Dalam perencanaan kegiatan pembinaan bidang Kesehatan


penerbangan Puspenerbad berkoordinasi dengan Srenaad,
Sopsad dan Spersad.

c) Merencanakan kegiatan pengawasan dan pengendalian


pelaksanaan pembinaan bidang Kesehatan penerbangan di
satuan jajaran Puspenerbad.

5) Tingkat Satuan Pelaksana/Satminkal.

a) Pusdikpenerbad.

(1) Merencanakan operasional pendidikan yang


mendukung pelaksanaan pembinaan bidang Kesehatan
penerbangan sesuai program kerja dan anggaran
Puspenerbad, antara lain:

(a) Merencanakan kegiatan pendidikan,


pengajaran, dan latihan di bidang keterampilan
terbang helikopter baik serbu maupun serang,
pesawat terbang, dan PTTA bagi penerbang dan awak
pesawat untuk membina Kesehatan penerbangan.

(b) Merencanakan program pengajaran di


bidangpendidikanterbang helikopter serbu,
helikopter serang, pesawat terbang, dan PTTA sesuai
program pembinaan bidang Kesehatan penerbangan
yang ditetapkan oleh Puspenerbad.
79

(c) Merencanakan kalender pendidikan dan


kerangka pelajaran terurai di bidang latihan terbang
sesuai rangka pelajaran pokok yang ditetapkan oleh
Danpuspenerbad sebagai salah satu pembinaan
bidang Kesehatan penerbangan.

(d) Merencanakan jadwal harian pendidikan


terbang sesuai jadwal pelajaran mingguan yang
ditetapkan untuk membina kemampuan Kesehatan
penerbangan.

(e) Merencanakan pembinaan teknis/akademis


pendidikan, pengajaran, dan latihan terbang serta
mengatur dan mengoordinasikan tugas mengajar
para Gumil/Tih sebagai salah satu unsur pembinaan
bidang Kesehatan penerbangan.

(f) Merencanakan pembinaan penerbang pelatih


yang mampu melaksanakan penerbangan yang
mendukung pembinaan bidang Kesehatan
penerbangan.

(g) Merencanakan penyajian pengajaran


pendidikan terbang dalam pembinaan kemampuan
pembinaan bidang Kesehatan penerbangan.

(h) Merencanakan pembagian tugas mengajar


Kesehatan penerbangan para penerbang pelatih.

(i) Merencanakan pembina sistem evaluasi


pendidikan terbang khususnya penerbangan yang
mendukung pembinaan bidang Kesehatan
penerbangan.

(j) Merencanakan administrasi kegiatan


pendidikan terbang mendukung pembinaan bidang
Kesehatan penerbangan.

(2) Merencanakan pengendalian operasional pendidikan


dalam rangka mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
Kesehatan penerbangan.

(3) Merencanakan umpan balik terhadap doktrin


ataupun petunjuk yang digunakan sebagai bahan ajaran
apakah sudah mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
Kesehatan penerbangan.

(4) Merencanakan pemeliharaan tingkat avum dan


pengurusan administrasi teknik dalam rangka mendukung
pembinaan bidang Kesehatan penerbangan.

b) Lanumad Puspenerbad.

(1) Merencanakan kegiatan pelayanan fasilitas navigasi


dan komunikasi, pengaturan lalu lintas udara,
pengumpulan data cuaca, dan pelayanan briefing
penerbangan di wilayah tanggung jawab Lanumad
mendukung pelaksanaan pembinaan bidang Kesehatan
penerbangan.
80

(2) Merencanakan kegiatan pelayanan, pengamanan,


dan pemeliharaan fasilitas udara dalam rangka
mendukung kelancaran, keselamatan penerbangan, dan
kerja di wilayah tanggung jawab Lanumad mendukung
pelaksanaan pembinaan bidang Kesehatan penerbangan.

(3) Merencanakan kegiatan perawatan, dan


pemeliharaan kesehatan umum serta kesehatan
penerbangan dalam rangka memelihara kesiapan
operasional personel dalam rangka mendukung pembinaan
bidang Kesehatan penerbangan di Lanumad.

(4) Merumuskan dan merencanakan kegiatan di bidang


intelijen, operasi, personel, logistik, dan teritorial dalam
rangka mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
Kesehatan penerbangan di Lanumad.

c) Bengpuspenerbad.

(1) Merencanakan kegiatan pembinaan bidang


Kesehatan penerbangan personel Bengpuspenerbad sesuai
ketentuan yang berlaku di bidang pemeliharaan materiel
dan Alpalhankam penerbangan.

(2) Merencanakan asistensi teknik pemeliharaan


materiel dan Alpalhankam penerbangan ke satuan jajaran
Puspenerbad dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembinaan bidang Kesehatan penerbangan.

(3) Merencanakan pemeliharaan tingkat sedang dan


berat materiel Alpalhankam penerbangan dalam
mendukung pelaksanaan pembinaan bidang Kesehatan
penerbangan.

d) Balakada Puspenerbad. Merencanakan kegiatan di bidang


pemilihan penyedia barang/jasa pengadaan materiel pesawat
udara Puspenerbad sebagai pendukung pelaksanaan pembinaan
bidang Kesehatan penerbangan.

e) Skadron Serbu Puspenerbad.

(1) Merencanakan kegiatan yang terkait Kesehatan


penerbangan meliputi personel penerbang dan Harsabang
yang berkenaan dengan pelayanan, pemeliharaan, dan
operasional penerbangan serta keselamatan penerbangan
guna mendukung pembinaan bidang Kesehatan
penerbangan di Skadron Serbu.

(2) Merumuskan dan merencanakan kegiatan yang


terkait Kesehatan penerbangan meliputi personel
penerbang, Harsabang, Yanbangan di bidang intelijen,
operasi, personel, logistik, Slambangja dalam rangka
mendukung pelaksanaan pembinaan bidang Kesehatan
penerbangan di Skadron Serbu

f) Skadron Sena Puspenerbad.

(1) Merencanakan kegiatan yang terkait Kesehatan


penerbangan meliputi personel penerbang dan Harsabang
yang berkenaan dengan pelayanan, pemeliharaan, dan
81

operasional penerbangan serta keselamatan penerbangan


guna mendukung pembinaan bidang Kesehatan
penerbangan di Skadron Sena.

(2) Merumuskan dan merencanakan kegiatan yang


terkait Kesehatan penerbangan meliputi personel
penerbang, Harsabang, Yanbangan di bidang intelijen,
operasi, personel, logistik, Slambangja dalam rangka
mendukung pelaksanaan pembinaan bidang Kesehatan
penerbangan di Skadron Sena

g) Lanudad Puspenerbad.

(1) Merencanakan kegiatan yang berkenaan dengan


pelayanan, pemeliharaan, dan pengamanan fasilitas udara
berkaitan dengan operasional dan keselamatan
penerbangan mendukung pembinaan bidang Kesehatan
penerbangan di Lanudad.

(2) Merencanakan kegiatan yang berkenaan dengan


fasilitas navigasi dan komunikasi, pengaturan lalu lintas
udara, pengumpulan data cuaca, dan data penerbangan,
serta pelayanan briefing office (BO) berkaitan dengan
operasional penerbangan dalam rangka mendukung
pembinaan bidang Kesehatan penerbangan di Lanudad.

(3) Merumuskan dan merencanakan kegiatan di bidang


intelijen, operasi, personel, logistik, dan teritorial satuan
nonkowil dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembinaan bidang Kesehatan penerbangan di Lanudad.

h) Gudmat Puspenerbad.

(1) Merencanakan pengendalian, pengawasan, dan


mengoordinasikan kegiatan di lingkungan gudang materiel
dan senjata serta munisi untuk mendukung kesiapan
pelaksanaan pembinaan bidang Kesehatan penerbangan.

(2) Merencanakan kegiatan pengamanan gudang


materiel khususnya gudang penyimpanan senjata dan
munisi untuk mendukung kesiapan pelaksanaan
pembinaan bidang Kesehatan penerbangan.

b. Tahap Persiapan.

1) Tingkat Pusat.

a) Menetapkan kebijakan pembinaan bidang Kualifikasi


penerbangan yang dituangkan Petunjuk Pelaksanaan Program
Kerja dan Anggaran (PPPA) TNI AD yang terkait Kesehatan
penerbangan meliputi personel penerbang dan Harsabang.

b) Menyiapkan sprin/direktif/ST kepada Puspenerbad untuk


membuat program kerja yang mendukung terwujudnya
pembinaan bidang Kesehatan penerbangan.

c) Menyiapkan kebijakan penyelenggaraan Slambangja


penerbangan dalam rangka mendukung pembinaan bidang
Kesehatan penerbangan.
82

d) Menyiapkan pokok-pokok kebijakan TNI AD dalam


penentuan penyelenggaraan Slambangja penerbangan guna
mendukung pelaksanaan pembinaan bidang Kesehatan
penerbangan dalam pelaksanaannya Kasad dibantu oleh
Srenaad, Sopsad dan Spersad.

e) Menyiapkan pengawasan dan pengendalian terhadap


kegiatan pembinaan bidang Kesehatan penerbangan.

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Menyiapkan program kerja dan anggaran terkait Kualifikasi


penerbangan yang meliputi personel Penerbang, Harsabang,
Yanbangan dalam rangka mendukung terwujudnya pembinaan
bidang Kesehatan penerbangan Puspenerbad.

b) Dalam menyiapkan kegiatan pembinaan bidang Kesehatan


penerbangan Puspenerbad berkoordinasi dengan Srenaad,
Sopsad dan Spersad.

c) Menyiapkan kegiatan pengawasan dan pengendalian


pelaksanaan pembinaan bidang Kesehatan penerbangan yang
meliputi personel penerbang dan Harsabang di satuan jajaran
Puspenerbad.

3) Tingkat Satuan Pelaksana.

a) Pusdikpenerbad.

(1) Menyiapkan kegiatan operasional pendidikan yang


mendukung pelaksanaan pembinaan bidang Kesehatan
penerbangan yang meliputi personel Penerbang dan
Harsabang sesuai program kerja dan anggaran
Puspenerbad, dengan cara:

(a) Mempersiapkan kebutuhan kegiatan


pendidikan, pengajaran, dan latihan di bidang
keterampilan terbang helikopter serbu, helikopter
serang, pesawat terbang, dan PTTA bagi penerbang
dan awak pesawat untuk pembinaan bidang
Kesehatan penerbangan.

(b) Menyusun program pengajaran di bidang


latihan pendidikan terbang helikopter serbu,
helikopter serang, pesawat terbang, dan PTTA sesuai
program pembinaan bidang Kesehatan penerbangan
yang ditetapkan oleh Puspenerbad.

(c) Menyusun kalender pendidikan dan kerangka


pelajaran terurai di bidang latihan terbang sesuai
kerangka pelajaran pokok yang ditetapkan oleh
Danpuspenerbad sebagai salah satu pembinaan
bidang Kesehatan penerbangan.

(d) Menyusun jadwal harian latihan terbang


sesuai jadwal pelajaran mingguan yang ditetapkan
untuk membina kemampuan Kesehatan
penerbangan.
83

(e) Membuat konsep pembinaan teknis/akademis


pendidikan, pengajaran, dan latihan terbang serta
mengatur dan mengoordinasikan tugas mengajar
para Gumil/Tih sebagai salah satu unsur pembinaan
bidang Kesehatan penerbangan.

(f) Mempersiapkan kebutuhan pembinaan


penerbang pelatih yang mampu melaksanakan
penerbangan yang mendukung pembinaan bidang
Kesehatan penerbangan.

(g) Mempersiapkan kebutuhanpenyajian


pengajaran latihan terbang dalam pembinaan
kemampuan pembinaan bidang Kesehatan
penerbangan.

(h) Menyusun pembagian tugas mengajar


Kesehatan penerbangan kepada penerbang pelatih.

(i) Mempersiapkan kebutuhan pembina sistem


evaluasi latihan terbang khususnya penerbangan
yang mendukung pembinaan bidang Kesehatan
penerbangan.

(j) Mempersiapkan kebutuhan administrasi


kegiatan latihan terbang pendidikan yang
mendukung pembinaan bidang Kesehatan
penerbangan.

(2) Mempersiapkan pengendalian operasional


pendidikan dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembinaan bidang Kesehatan penerbangan.

(3) Mempersiapkan umpan balik terhadap doktrin


ataupun petunjuk yang digunakan sebagai bahan ajaran
apakah sudah mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
Kesehatan penerbangan.

(4) Mempersiapkan pemeliharaan tingkat avum dan


pengurusan administrasi teknik mendukung pembinaan
bidang Kesehatan penerbangan.

b) Lanumad Puspenerbad.

(1) Memelihara dan meningkatkan kemampuan


pelayanan fasilitas navigasi dan komunikasi, pengaturan
lalu lintas udara, pengumpulan data cuaca, dan pelayanan
briefing penerbangan di wilayah tanggung jawab Lanumad
mendukung pelaksanaan pembinaan bidang Kesehatan
penerbangan.

(2) Memelihara dan meningkatkan kemampuan


pelayanan, pengamanan, dan pemeliharaan fasilitas udara
dalam rangka mendukung kelancaran, keselamatan
penerbangan dan kerja di wilayah tanggung jawab
Lanumad untuk mendukung pelaksanaan pembinaan
bidang Kesehatan penerbangan.
84

(3) Mempersiapkan kegiatan perawatan, pemeliharaan


kesehatan umum, serta kesehatan penerbangan dalam
rangka memelihara kesiapan operasional personel untuk
mendukung pembinaan bidang Kesehatan penerbangan di
Lanumad.

(4) Mempersiapkan kegiatan di bidang intelijen, operasi,


personel, logistik, dan teritorial dalam rangka mendukung
pelaksanaan pembinaan bidang Kesehatan penerbangan di
Lanumad.

c) Bengpuspenerbad.

(1) Mempersiapkan kegiatan pembinaan bidang


Kesehatan penerbangan personel Bengpuspenerbad sesuai
ketentuan yang berlaku di bidang pemeliharaan materiel
dan Alpalhankam penerbangan sesuai program kerja
Puspenerbad.

(2) Mempersiapkan dan menyusun kegiatan asistensi


teknik pemeliharaan materiel dan Alpalhankam
penerbangan dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembinaan bidang Kesehatan penerbangan.

(3) Mempersiapkan kegiatan pemeliharaan tingkat


sedang dan berat materiel Alpalhankam penerbangan
dalam mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
Kesehatan penerbangan.

d) Balakada Puspenerbad. Mempersiapkan kegiatan di


bidang pemilihan penyedia barang/jasa pengadaan materiel
pesawat udara Puspenerbad dalam mendukung pembinaan
bidang Kesehatan penerbangan.

e) Skadron Serbu Puspenerbad.

(1) Mempersiapkan kegiatan yang terkait Kesehatan


penerbangan meliputi personel penerbang dan Harsabang
yang berkenaan dengan pelayanan, pemeliharaan, dan
operasional penerbangan serta keselamatan penerbangan
guna mendukung pembinaan bidang Kualifikasi
penerbangan di Skadron Serbu.

(2) Mempersiapkan perumusan kegiatan yang terkait


Kesehatan penerbangan meliputi personel penerbang dan
Harsabang di bidang intelijen, operasi, personel, logistik,
Slambangja dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan di Skadron
Serbu.

f) Skadron Sena Puspenerbad.

(1) Mempersiapkan kegiatan yang terkait Kesehatan


penerbangan meliputi personel penerbang dan Harsabang
yang berkenaan dengan pelayanan, pemeliharaan, dan
operasional penerbangan serta keselamatan penerbangan
guna mendukung pembinaan bidang Kualifikasi
penerbangan di Skadron Sena.
85

(2) Mempersiapkan perumusan kegiatan yang terkait


Kesehatan penerbangan meliputi personel penerbang dan
Harsabang di bidang intelijen, operasi, personel, logistik,
Slambangja dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembinaan bidang Kualifikasi penerbangan di Skadron
Sena.
g) Lanudad Puspenerbad.

(1) Mempersiapkan pemeliharaan dan meningkatkan


kemampuan yang berkenaan dengan pelayanan,
pemeliharaan, dan pengamanan fasilitas udara berkaitan
dengan operasional dan keselamatan penerbangan untuk
mendukung pembinaan bidang Kesehatan penerbangan di
Lanudad.

(2) Mempersiapkan pemeliharaan dan meningkatkan


kemampuan yang berkenaan dengan navigasi dan
komunikasi, pengaturan lalu lintas udara, pengumpulan
data cuaca dan data penerbangan, serta pelayanan BO
berkaitan dengan operasional penerbanganmendukung
pembinaan bidang Kesehatan penerbangan di Lanudad.

(3) Mempersiapkan kegiatan di bidang intelijen, operasi,


personel, logistik, dan teritorial satuan nonkowil dalam
rangka mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
Kesehatan penerbangan di Lanudad.

h) Gudmat Puspenerbad.

(1) Mempersiapkan kegiatan di lingkungan gudang


materiel dan senjata serta munisi untuk mendukung
kesiapan pelaksanaan pembinaan bidang Kesehatan
penerbangan.

(2) Memelihara dan meningkatkan pengamanan gudang


materiel khususnya gudang penyimpanan senjata dan
munisi yang mendukung pembinaan bidang Kesehatan
penerbangan.

c. Tahap Pelaksanaan.

1) Tingkat Pusat.

a) Melaksanakan pembinaan Slambangja penerbangan yang


dituangkan dalam Petunjuk Pelaksanaan Program Kerja dan
Anggaran (PPPA) TNI AD yang mendukung pembinaan bidang
Kesehatan penerbangan.

b) Menerbitkan sprin/direktif/ST kepada Puspenerbad untuk


melaksanakan program kerja dan anggaran pembinaan bidang
Kesehatan penerbangan yang dituangkan dalam program kerja
dan anggaran Puspenerbad.

c) Menentukan penyelenggaraan Slambangja penerbangan


dalam rangka mendukung pembinaan bidang Kesehatan
penerbangan.

d) Menetapkan pokok-pokok kebijakan TNI AD dalam


penentuan penyelenggaraan Slambangja penerbangan guna
mendukung pembinaan bidang Kesehatan penerbangan dalam
86

pelaksanaannya Kasad dibantu oleh Srenaad, Sopsad dan


Spersad.

e) Melaksanakan kegiatan pengawasan dan pengendalian


terhadap kegiatan pembinaan bidang Kesehatan penerbangan.

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Melaksanakan kegiatan pembinaan bidang Kesehatan


penerbangan yang telah dituangkan dalam program kerja dan
anggaran Puspenerbad, antara lain:

(1) Melaksanakan kegiatan pembinaan materiel dan


pesawat udara Penerbad dalam rangka mendukung
pembinaan bidang Kesehatan penerbangan antara lain:

(a) Pembinaan penggunaan Helikopter Serbu.

(b) Pembinaanpenggunaan Helikopter Serang.

(c) Pembinaan penggunaan Pesawat terbang.

(d) Pembinaan penggunaan PTTA.

(2) Melaksanakan kegiatan pembinaan personel meliputi


penerbang dan Harsabang penerbangan yang mendukung
pembinaan bidang Kesehatan penerbangan, dengan cara:

(a) Menyarankan kebutuhan personel kecabangan


Penerbad yang mendukung terwujudnya pembinaan
bidang Kesehatan penerbangan.

(b) Melaksanakan pembinaan pendidikan


kecabangan Penerbad (Dikma, Diktuk, Dikbangspes,
Dan Dikbangum) yang mendukung pembinaan
bidang Kesehatan penerbangan, yaitu:

i) Melaksanakan jenis/macam pendidikan


yang mendukung terwujudnya pembinaan
bidang Kesehatan penerbangan.

ii) Melaksanakan penyusunan kurikulum


pendidikan kecabangan Penerbad (Dikma,
Diktuk, Dikbangspes, dan Dikbangum) yang
mendukung terwujudnya pembinaan bidang
Kesehatan penerbangan.

iii) Melaksanakan evaluasi pendidikan


kecabangan Penerbad guna mendukung
terwujudnya pembinaan bidang Kesehatan
penerbangan.

iv) Menyarankan personel yang akan


mengikuti pendidikan Luar Negeri (LN) dalam
rangka mendukung terwujudnya pembinaan
bidang Kesehatan penerbangan kepada Kasad.

(3) Melaksanakan kegiatan pembinaan Sarpras dalam


rangka mendukung pembinaan bidang Kesehatan
penerbangan, dengan cara:
87

(a) Menyarankan kelengkapan sarana dan


prasarana satuan Penerbad yang mendukung
terwujudnya pembinaan bidang Kesehatan
penerbangan.

(b) Menyarankan spesifikasi fasilitas satuan


Penerbad yang mendukung terwujudnya pembinaan
bidang Kesehatan penerbangan.

b) Melaksanakan kegiatan asistensi dan pengawasan teknis


kecabangan Penerbad bidang personel meliputi penerbang dan
Harsabang penerbangan dalam rangka mendukung pembinaan
bidang Kesehatan penerbangan.

3) Tingkat Pelaksana.

a) Pusdikpenerbad.

1) Melaksanakan operasional pendidikan yang


mendukung pelaksanaan pembinaan bidang Kesehatan
penerbangan yang meliputi personel penerbang dan
Harsabang sesuai program kerja dan anggaran
Puspenerbad, dengan cara:

(a) Melaksanakan kegiatan pendidikan,


pengajaran, dan latihan di bidang keterampilan
terbang helikopter serbu, helikopter serang, pesawat
terbang, dan PTTA bagi penerbang dan awak pesawat
untuk membina Kesehatan penerbangan.

(b) Mengikuti program pengajaran di bidang


latihan pendidikan terbang helikopter serbu,
helikopter serang, pesawat terbang, dan PTTA sesuai
program pembinaan bidang Kesehatan penerbangan
yang sudah ditetapkan oleh Puspenerbad.

(c) Mengikuti kalender pendidikan dankerangka


pelajaran terurai di bidang latihan terbang sesuai
kerangka pelajaran pokok yang sudah ditetapkan
oleh Danpuspenerbad sebagai salah satu pembinaan
bidang Kesehatan penerbangan.

(d) Mengikuti jadwal harian latihan terbang sesuai


jadwal pelajaran mingguan yang ditetapkan untuk
membina kemampuan pembinaan bidang Kesehatan
penerbangan.

(e) Melaksanakan pembinaan teknis/akademis


pendidikan, pengajaran, dan latihan terbang serta
mengatur dan mengoordinasikan tugas mengajar
para Gumil/Tih sebagai salah satu unsur pembinaan
bidang Kesehatan penerbangan.

(f) Melaksanakan pembinaan penerbang pelatih


yang mampu melaksanakan penerbangan yang
mendukung pembinaan bidang Kesehatan
penerbangan.

(g) Melaksanakanpenyajian pengajaran latihan


terbang dalam pembinaan kemampuan pembinaan
bidang Kesehatan penerbangan.
88

(h) Membagi tugas mengajar Kualifikasi


penerbangan kepada penerbang pelatih.

(i) Melaksanakan pembina sistem evaluasi latihan


terbang khususnya penerbangan yang mendukung
pembinaan bidang Kesehatan penerbangan.

(j) Memenuhi kebutuhan administrasi kegiatan


latihan terbang pendidikan mendukung pembinaan
bidang Kesehatan penerbangan.

(3) Melaksanakan pengendalian operasional pendidikan


dalam rangka mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
Kesehatan penerbangan.

(4) Melaksanakan umpan balik terhadap doktrin


ataupun petunjuk yang digunakan sebagai bahan ajaran
apakah sudah mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
Kesehatan penerbangan atau tidak.

(5) Melaksanakan pemeliharaan tingkat avum dan


pengurusan administrasi teknik mendukung pembinaan
bidang Kesehatan penerbangan.

b) Lanumad Puspenerbad.

(1) Melaksanakan kegiatan pelayanan fasilitas navigasi


dan komunikasi, pengaturan lalu lintas udara,
pengumpulan data cuaca, dan pelayanan briefing
penerbangan di wilayah tanggung jawab Lanumad
mendukung pelaksanaan pembinaan bidang Kesehatan
penerbangan.

(2) Melaksanakan kegiatan pelayanan, pengamanan,


dan pemeliharaan fasilitas udara dalam rangka
mendukung kelancaran, keselamatan penerbangan dan
kerja di wilayah tanggung jawab Lanumad mendukung
pelaksanaan pembinaan bidang Kesehatan penerbangan.

(3) Melaksanakan kegiatan perawatan, dan


pemeliharaan kesehatan umum serta kesehatan
penerbangan dalam rangka memelihara kesiapan
operasional personel dalam rangka mendukung pembinaan
bidang Kesehatan penerbangan di Lanumad.

(4) Melaksanakan kegiatan di bidang intelijen, operasi,


personel, logistik, dan teritorial dalam rangka mendukung
pelaksanaan pembinaan bidang Kesehatan penerbangan di
Lanumad.

c) Bengpuspenerbad.

(1) Melaksanakan kegiatan pembinaan bidang


Kualifikasi penerbangan personel Bengpuspenerbad sesuai
ketentuan yang berlaku di bidang pemeliharaan materiel
dan Alpalhankam penerbangan mendukung pembinaan
bidang Kesehatan penerbangan.

(2) Melaksanakan kegiatan asistensi teknik


pemeliharaan materiel dan Alpalhankam penerbangan
dalam rangka mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
Kesehatan penerbangan.
89

(3) Melaksanakan kegiatan pemeliharaan tingkat sedang


dan berat materiel Alpalhankam penerbangan dalam
mendukung pelaksanaan pembinaan bidang Kesehatan
penerbangan.

d) Balakada Puspenerbad. Melaksanakan kegiatan di bidang


pemilihan penyedia barang/jasa pengadaan materiel pesawat
udara Puspenerbad dalam mendukung pembinaan bidang
Kesehatan penerbangan.

e) Skadron Serbu Puspenerbad.

(1) Melaksanakan kegiatan yang terkait Kualifikasi


penerbangan meliputi personel penerbang dan Harsabang
sesuai program kerja dan anggaran untuk kegiatan yang
berkenaan dengan pelayanan, pemeliharaan, dan
operasional penerbangan serta keselamatan penerbangan
guna mendukung pembinaan bidang Kesehatan
penerbangan di Skadron Serbu.

(2) Melaksanakan kegiatan yang terkait Kualifikasi


penerbangan meliputi personel penerbang dan Harsabang
sesuai program kerja dan anggaran untuk kegiatan yang
berkenaan di bidang intelijen, operasi, personel, logistik,
Slambangja dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembinaan bidang Kesehatan penerbangan di Skadron
Serbu.

f) Skadron Sena Puspenerbad.

(1) Melaksanakan kegiatan yang terkait Kualifikasi


penerbangan meliputi personel penerbang dan Harsabang
sesuai program kerja dan anggaran untuk kegiatan yang
berkenaan dengan pelayanan, pemeliharaan, dan
operasional penerbangan serta keselamatan penerbangan
guna mendukung pembinaan bidang Kesehatan
penerbangan di Skadron Sena.

(2) Melaksanakan kegiatan yang terkait Kualifikasi


penerbangan meliputi personel penerbang dan Harsabang
sesuai program kerja dan anggaran untuk kegiatan yang
berkenaan di bidang intelijen, operasi, personel, logistik,
Slambangja dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembinaan bidang Kesehatan penerbangan di Skadron
Sena.

g) Lanudad Puspenerbad.

(1) Melaksanakan kegiatan yang berkenaan dengan


pelayanan, pemeliharaan, dan pengamanan fasilitas udara
berkaitan dengan operasional dan keselamatan
penerbangan mendukung pembinaan bidang Kesehatan
penerbangan di Lanudad.

(2) Melaksanakan kegiatan yang berkenaan dengan


fasilitas navigasi dan komunikasi, pengaturan lalu lintas
udara, pengumpulan data cuaca dan data penerbangan,
serta pelayanan briefing office berkaitan dengan
operasional penerbangan mendukung pembinaan bidang
Kesehatan penerbangan di Lanudad.
90

(3) Melaksanakan kegiatan di bidang intelijen, operasi,


personel, logistik, dan territorial satuan nonkowil dalam
rangka mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
Kesehatan penerbangan di Lanudad.

h) Gudmat Puspenerbad.

(1) Melaksanakan kegiatan pendataan barang di


lingkungan gudang materiel dan senjata serta munisi
untuk mendukung kesiapan pelaksanaan pembinaan
bidang Kesehatan penerbangan.

(2) Melaksanakan kegiatan pengamanan gudang


materiel khususnya gudang penyimpanan senjata dan
munisi dalam mendukung pembinaan bidang Kesehatan
penerbangan.

d. Tahap Pengakhiran.

1) Tingkat Pusat. Melaksanakan evaluasi terhadap pembinaan


bidang Kesehatan penerbangan yang meliputi personel penerbang dan
Harsabang.

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Melaksanakan evaluasi terhadap pembinaan bidang


Kesehatan penerbangan Puspenerbad yang meliputi personel
penerbang dan Harsabang.

b) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan anggaran


pembinaan bidang Kesehatan penerbangan Puspenerbad kepada
komando atas.

5) Tingkat Satuan Pelaksana.

a) Pusdikpenerbad Puspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi terhadap pembinaan bidang


Kesehatan penerbangan yang meliputi personel penerbang
dan Harsabang di bidang pendidikan.

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


anggaran pembinaan bidang Kesehatan penerbangan di
bidang pendidikan kepada Danpuspenerbad.

b) Lanumad Puspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi kegiatan di satuan yang


meliputi bidang Pelayanan, keamanan dan kesehatan
penerbangan yang mendukung pembinaan bidang
Kesehatan penerbangan.

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


anggaran yang meliputi bidang Pelayanan, keamanan dan
kesehatan penerbangan yang mendukung pembinaan
bidang Kesehatan penerbangan kepada Danpuspenerbad.

c) Bengpuspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi kegiatan di satuan yang


meliputi bidang pemeliharaan materiel dan Alpalhankam
penerbangan yang mendukung pembinaan bidang
Kesehatan penerbangan.
91

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


anggaran yang meliputi bidang pemeliharaan materiel dan
Alpalhankam penerbangan yang mendukung pembinaan
bidang Kesehatan penerbangan kepada Danpuspenerbad.

d) Balakada Puspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi kegiatan di satuan yang


meliputi bidang pengadaan materiel dan Alpalhankam
penerbangan yang mendukung pembinaan bidang
Kesehatan penerbangan.

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


meliputi bidang pengadaan materiel (Alpalhankam)
penerbangan yang mendukung pembinaan bidang
Kesehatan penerbangan kepada Danpuspenerbad.

e) Skadron Serbu Puspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi kegiatan di Skadron Serbu


yang meliputi bidang inteligen, operasi, personel, logistik,
dan Slambangja yang mendukung pembinaan bidang
Kesehatan penerbangan.

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


anggaran yang meliputi bidang inteligen, operasi, personel,
logistik, dan Slambangja di Skadron Serbu yang
mendukung pembinaan bidang Kesehatan penerbangan
kepada Danpuspenerbad.

f) Skadron Sena Puspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi kegiatan di Skadron Sena


yang meliputi bidang inteligen, operasi, personel, logistik,
dan Slambangja yang mendukung pembinaan bidang
Kesehatan penerbangan.

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


anggaran yang meliputi bidang inteligen, operasi, personel,
logistik, dan Slambangja di Skadron Sena yang
mendukung pembinaan bidang Kesehatan penerbangan
kepada Danpuspenerbad.

g) Lanudad Puspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi kegiatan di Lanudad yang


meliputi meliputi bidang pelayanan, pengamanan, dan
kesehatan penerbangan yang mendukung pembinaan
bidang Kesehatan penerbangan.

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


yang meliputi bidang pelayanan, pengamanan, dan
kesehatan penerbangan di Lanudad yang mendukung
pembinaan bidang Kesehatan penerbangan kepada
Danpuspenerbad.

h) Gudmat Puspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi evaluasi kegiatan di Lanudad


yang meliputi bidang penyimpanan dan penggudangan
materiel, senjata, dan munisi Puspenerbad yang
mendukung pembinaan bidang Kesehatan penerbangan.
92

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


yang meliputi bidang penyimpanan dan penggudangan
materiel, senjata, dan munisi Puspenerbad di Gudmat yang
mendukung pembinaan bidang Kesehatan penerbangan
Danpuspenerbad.

18. Bidang Pencegahan Kecelakaan Terbang dan Kerja Penerbangan.


Pembinaan ini ditujukan untuk terwujudnya Pencegahan Kecelakaan penerbangan
dalam mengawaki Alpalhankam Helikopter Serang, Helikopter Serbu, Pesawat
Terbang dan PTTA Penerbangan TNI AD sesuai dengan Standarat/ketentuan yang
berlaku.

a. Tahap Perencanaan.

1) Tingkat Pusat.

a) Merencanakan kebijakan pembinaan bidang Pencegahan


kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan yang dituangkan
dalam Petunjuk Pelaksanaan Program Kerja dan Anggaran (PPPA)
TNI AD yang meliputi personel, materiel/Alpalhankam dan
Sarpras penerbangan.

b) Merencanakan sprin/direktif/ST kepada Puspenerbad


untuk membuat rencana program kerja dan anggaran yang
mendukung terwujudnya pembinaan bidang Pencegahan
kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan.

c) Merencanakan pokok-pokok kebijakan TNI AD dalam


penentuan pembinaan Slambangja penerbangan guna
mendukung terwujudnya pembinaan bidang Pencegahan
kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan.

d) Merencanakan kebijakan pembinaan Slambangja


penerbangan dalam rangka mendukung terwujudnya pembinaan
bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan.

e) Merencanakan kegiatan pengawasan dan pengendalian


terhadap kegiatan pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan
Terbang dan Kerja penerbangan dalam mengawaki pesawat udara
Puspenerbad.

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Merencanakan program kerja dan anggaran Puspenerbad


yang mendukung terwujudnya pembinaan bidang Pencegahan
kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan dalam mengawaki
pesawat udara Puspenerbad.

b) Dalam perencanaan kegiatan pembinaan bidang


Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan
Puspenerbad berkoordinasi dengan Srenaad, Sopsad dan
Spersad.

c) Merencanakan kegiatan pengawasan dan pengendalian


pelaksanaan pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan Terbang
dan Kerja penerbangan di satuan jajaran Puspenerbad.

6) Tingkat Satuan Pelaksana/Satminkal.

a) Pusdikpenerbad.
93

(1) Merencanakan operasional pendidikan yang


mendukung pelaksanaan pembinaan bidang Pencegahan
kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan sesuai
program kerja dan anggaran Puspenerbad, antara lain:

(a) Merencanakan kegiatan pendidikan,


pengajaran, dan latihan di bidang keterampilan
terbang helikopter baik serbu maupun serang,
pesawat terbang, dan PTTA bagi penerbang dan awak
pesawat untuk membina bidang Pencegahan
kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan.

(b) Merencanakan program pengajaran di


bidangpendidikanterbang helikopter serbu,
helikopter serang, pesawat terbang, dan PTTA sesuai
program pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan
Terbang dan Kerja penerbangan yang ditetapkan oleh
Puspenerbad.

(c) Merencanakan kalender pendidikan dan


kerangka pelajaran terurai di bidang latihan terbang
sesuai rangka pelajaran pokok yang ditetapkan oleh
Danpuspenerbad sebagai salah satu pembinaan
bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja
penerbangan.

(d) Merencanakan jadwal harian pendidikan


terbang sesuai jadwal pelajaran mingguan yang
ditetapkan untuk membina kemampuan Pencegahan
kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan.

(e) Merencanakan pembinaan teknis/akademis


pendidikan, pengajaran, dan latihan terbang serta
mengatur dan mengoordinasikan tugas mengajar
para Gumil/Tih sebagai salah satu unsur pembinaan
bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja
penerbangan.

(f) Merencanakan pembinaan penerbang pelatih


yang mampu melaksanakan penerbangan yang
mendukung pembinaan bidang Pencegahan
kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan.

(g) Merencanakan penyajian pengajaran


pendidikan terbang dalam pembinaan kemampuan
pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan Terbang
dan Kerja penerbangan.

(h) Merencanakan pembagian tugas mengajar


Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja
penerbangan para penerbang pelatih.

(i) Merencanakan pembina sistem evaluasi


pendidikan terbang khususnya penerbangan yang
mendukung pembinaan bidang Pencegahan
kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan.

(j) Merencanakan administrasi kegiatan


pendidikan terbang mendukung pembinaan bidang
Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja
penerbangan.
94

(2) Merencanakan pengendalian operasional pendidikan


dalam rangka mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan.

(3) Merencanakan umpan balik terhadap doktrin


ataupun petunjuk yang digunakan sebagai bahan ajaran
apakah sudah mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan.

(4) Merencanakan pemeliharaan tingkat avum dan


pengurusan administrasi teknik dalam rangka mendukung
pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan
Kerja penerbangan.

b) Lanumad Puspenerbad.

(1) Merencanakan kegiatan pelayanan fasilitas navigasi


dan komunikasi, pengaturan lalu lintas udara,
pengumpulan data cuaca, dan pelayanan briefing
penerbangan di wilayah tanggung jawab Lanumad
mendukung pelaksanaan pembinaan bidang Pencegahan
kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan.

(2) Merencanakan kegiatan pelayanan, pengamanan,


dan pemeliharaan fasilitas udara dalam rangka
mendukung kelancaran, keselamatan penerbangan, dan
kerja di wilayah tanggung jawab Lanumad mendukung
pelaksanaan pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan
Terbang dan Kerja penerbangan.

(3) Merencanakan kegiatan perawatan, dan


pemeliharaan kesehatan umum serta kesehatan
penerbangan dalam rangka memelihara kesiapan
operasional personel dalam rangka mendukung pembinaan
bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja
penerbangan di Lanumad.

(4) Merumuskan dan merencanakan kegiatan di bidang


intelijen, operasi, personel, logistik, dan teritorial dalam
rangka mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan di
Lanumad.

c) Bengpuspenerbad.

(1) Merencanakan kegiatan pembinaan bidang


Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan
personel Bengpuspenerbad sesuai ketentuan yang berlaku
di bidang pemeliharaan materiel dan Alpalhankam
penerbangan.

(2) Merencanakan asistensi teknik pemeliharaan


materiel dan Alpalhankam penerbangan ke satuan jajaran
Puspenerbad dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan
Kerja penerbangan.

(3) Merencanakan pemeliharaan tingkat sedang dan


berat materiel Alpalhankam penerbangan dalam
mendukung pelaksanaan pembinaan bidang Pencegahan
kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan.
95

d) Balakada Puspenerbad. Merencanakan kegiatan di bidang


pemilihan penyedia barang/jasa pengadaan materiel pesawat
udara Puspenerbad sebagai pendukung pelaksanaan pembinaan
bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan.

e) Skadron Serbu Puspenerbad.


(1) Merencanakan kegiatan yang terkait Pencegahan
kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan meliputi
personel, Alpalhankam dan Sarpras yang berkenaan
dengan pelayanan, pemeliharaan, dan operasional
penerbangan serta keselamatan penerbangan guna
mendukung pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan
Terbang dan Kerja penerbangan di Skadron Serbu.

(2) Merumuskan dan merencanakan kegiatan yang


terkait Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja
penerbangan meliputi personel penerbang, Harsabang,
Yanbangan di bidang intelijen, operasi, personel, logistik,
Slambangja dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan
Kerja penerbangan di Skadron Serbu

f) Skadron Sena Puspenerbad.


(1) Merencanakan kegiatan yang terkait Pencegahan
kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan meliputi
personel, Alpalhankam dan Sarpras yang berkenaan
dengan pelayanan, pemeliharaan, dan operasional
penerbangan serta keselamatan penerbangan guna
mendukung pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan
Terbang dan Kerja penerbangan di Skadron Sena.

(2) Merumuskan dan merencanakan kegiatan yang


terkait Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja
penerbangan meliputi personel penerbang, Harsabang,
Yanbangan di bidang intelijen, operasi, personel, logistik,
Slambangja dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan
Kerja penerbangan di Skadron Sena.

g) Lanudad Puspenerbad.

(1) Merencanakan kegiatan yang berkenaan dengan


pelayanan, pemeliharaan, dan pengamanan fasilitas udara
berkaitan dengan operasional dan keselamatan
penerbangan mendukung pembinaan bidang Pencegahan
kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan di Lanudad.

(2) Merencanakan kegiatan yang berkenaan dengan


fasilitas navigasi dan komunikasi, pengaturan lalu lintas
udara, pengumpulan data cuaca, dan data penerbangan,
serta pelayanan briefing office (BO) berkaitan dengan
operasional penerbangan dalam rangka mendukung
pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan
Kerja penerbangan di Lanudad.

(3) Merumuskan dan merencanakan kegiatan di bidang


intelijen, operasi, personel, logistik, dan teritorial satuan
nonkowil dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan
Kerja penerbangan di Lanudad.
96

h) Gudmat Puspenerbad.

(1) Merencanakan pengendalian, pengawasan, dan


mengoordinasikan kegiatan di lingkungan gudang materiel
dan senjata serta munisi untuk mendukung kesiapan
pelaksanaan pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan
Terbang dan Kerja penerbangan.

(2) Merencanakan kegiatan pengamanan gudang


materiel khususnya gudang penyimpanan senjata dan
munisi untuk mendukung kesiapan pelaksanaan
pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan
Kerja penerbangan.

b. Tahap Persiapan.

1) Tingkat Pusat.

a) Menetapkan kebijakan pembinaan bidang Kualifikasi


penerbangan yang dituangkan Petunjuk Pelaksanaan Program
Kerja dan Anggaran (PPPA) TNI AD yang terkait Pencegahan
kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan yang meliputi
personel, materiel/Alpalhankam dan Sarpras penerbangan.

b) Menyiapkan sprin/direktif/ST kepada Puspenerbad untuk


membuat program kerja yang mendukung terwujudnya
pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja
penerbangan.

c) Menyiapkan kebijakan penyelenggaraan Slambangja


penerbangan dalam rangka mendukung pembinaan bidang
Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan.

d) Menyiapkan pokok-pokok kebijakan TNI AD dalam


penentuan penyelenggaraan Slambangja penerbangan guna
mendukung pelaksanaan pembinaan bidang Pencegahan
kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan dalam
pelaksanaannya Kasad dibantu oleh Srenaad, Sopsad dan
Spersad.

e) Menyiapkan pengawasan dan pengendalian terhadap


kegiatan pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan
Kerja penerbangan.

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Menyiapkan program kerja dan anggaran terkait Kualifikasi


penerbangan yang meliputi personel, Alpalhankam dan Sarpras
penerbangan dalam rangka mendukung terwujudnya pembinaan
bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan
Puspenerbad.

b) Dalam menyiapkan kegiatan pembinaan bidang


Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan
Puspenerbad berkoordinasi dengan Srenaad, Sopsad dan
Spersad.

c) Menyiapkan kegiatan pengawasan dan pengendalian


pelaksanaan pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan Terbang
dan Kerja penerbangan yang meliputi personel penerbang dan
Harsabang di satuan jajaran Puspenerbad.
97

3) Tingkat Satuan Pelaksana.

a) Pusdikpenerbad.

(1) Menyiapkan kegiatan operasional pendidikan yang


mendukung pelaksanaan pembinaan bidang Pencegahan
kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan yang meliputi
personel, materiel/Alpalhankam dan Sarpras sesuai
program kerja dan anggaran Puspenerbad, dengan cara:

(a) Mempersiapkan kebutuhan kegiatan


pendidikan, pengajaran, dan latihan di bidang
keterampilan terbang helikopter serbu, helikopter
serang, pesawat terbang, dan PTTA bagi penerbang
dan awak pesawat untuk pembinaan bidang
Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja
penerbangan.

(b) Menyusun program pengajaran di bidang


latihan pendidikan terbang helikopter serbu,
helikopter serang, pesawat terbang, dan PTTA sesuai
program pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan
Terbang dan Kerja penerbangan yang ditetapkan oleh
Puspenerbad.

(c) Menyusun kalender pendidikan dankerangka


pelajaran terurai di bidang latihan terbang sesuai
kerangka pelajaran pokok yang ditetapkan oleh
Danpuspenerbad sebagai salah satu pembinaan
bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja
penerbangan.

(d) Menyusun jadwal harian latihan terbang


sesuai jadwal pelajaran mingguan yang ditetapkan
untuk membina kemampuan Pencegahan kecelakaan
Terbang dan Kerja penerbangan.

(e) Membuat konsep pembinaan teknis/akademis


pendidikan, pengajaran, dan latihan terbang serta
mengatur dan mengoordinasikan tugas mengajar
para Gumil/Tih sebagai salah satu unsur pembinaan
bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja
penerbangan.

(f) Mempersiapkan kebutuhan pembinaan


penerbang pelatih yang mampu melaksanakan
penerbangan yang mendukung pembinaan bidang
Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja
penerbangan.

(g) Mempersiapkan kebutuhan penyajian


pengajaran latihan terbang dalam pembinaan
kemampuan pembinaan bidang Pencegahan
kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan.

(h) Menyusun pembagian tugas mengajar


Kualifikasi penerbangan kepada penerbang pelatih.
98

(i) Mempersiapkan kebutuhan pembina sistem


evaluasi latihan terbang khususnya penerbangan
yang mendukung pembinaan bidang Pencegahan
kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan.

(j) Mempersiapkan kebutuhan administrasi


kegiatan latihan terbang pendidikan yang
mendukung pembinaan bidang Pencegahan
kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan.

(2) Mempersiapkan pengendalian operasional


pendidikan dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan
Kerja penerbangan.

(3) Mempersiapkan umpan balik terhadap doktrin


ataupun petunjuk yang digunakan sebagai bahan ajaran
apakah sudah mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan.

(4) Mempersiapkan pemeliharaan tingkat avum dan


pengurusan administrasi teknik mendukung pembinaan
bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja
penerbangan.

b) Lanumad Puspenerbad.

(1) Memelihara dan meningkatkan kemampuan


pelayanan fasilitas navigasi dan komunikasi, pengaturan
lalu lintas udara, pengumpulan data cuaca, dan pelayanan
briefing penerbangan di wilayah tanggung jawab Lanumad
mendukung pelaksanaan pembinaan bidang Pencegahan
kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan.

(2) Memelihara dan meningkatkan kemampuan


pelayanan, pengamanan, dan pemeliharaan fasilitas udara
dalam rangka mendukung kelancaran, keselamatan
penerbangan dan kerja di wilayah tanggung jawab
Lanumad untuk mendukung pelaksanaan pembinaan
bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja
penerbangan.

(3) Mempersiapkan kegiatan perawatan, pemeliharaan


kesehatan umum, serta kesehatan penerbangan dalam
rangka memelihara kesiapan operasional personel untuk
mendukung pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan
Terbang dan Kerja penerbangan di Lanumad.

(4) Mempersiapkan kegiatan di bidang intelijen, operasi,


personel, logistik, dan teritorial dalam rangka mendukung
pelaksanaan pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan
Terbang dan Kerja penerbangan di Lanumad.
c) Bengpuspenerbad.

(1) Mempersiapkan kegiatan pembinaan bidang


Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan
personel Bengpuspenerbad sesuai ketentuan yang berlaku
di bidang pemeliharaan materiel dan Alpalhankam
penerbangan sesuai program kerja Puspenerbad.
99

(2) Mempersiapkan dan menyusun kegiatan asistensi


teknik pemeliharaan materiel dan Alpalhankam
penerbangan dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan
Kerja penerbangan.

(3) Mempersiapkan kegiatan pemeliharaan tingkat


sedang dan berat materiel Alpalhankam penerbangan
dalam mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan.

d) Balakada Puspenerbad. Mempersiapkan kegiatan di


bidang pemilihan penyedia barang/jasa pengadaan materiel
pesawat udara Puspenerbad dalam mendukung pembinaan
bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan.

e) Skadron Serbu Puspenerbad.

(1) Mempersiapkan kegiatan yang terkait Pencegahan


kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan meliputi
personel, Alpalhankam dan Sarpras yang berkenaan
dengan pelayanan, pemeliharaan, dan operasional
penerbangan serta keselamatan penerbangan guna
mendukung pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan
Terbang dan Kerja penerbangan di Skadron Serbu.

(2) Mempersiapkan perumusan kegiatan yang terkait


Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan
meliputi personel, Alpalhankam dan Sarpras di bidang
intelijen, operasi, personel, logistik, Slambangja dalam
rangka mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan di
Skadron Serbu.

f) Skadron Sena Puspenerbad.

(1) Mempersiapkan kegiatan yang terkait Pencegahan


kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan meliputi
personel, Alpalhankam dan Sarpras yang berkenaan
dengan pelayanan, pemeliharaan, dan operasional
penerbangan serta keselamatan penerbangan guna
mendukung pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan
Terbang dan Kerja penerbangan di Skadron Sena.

(2) Mempersiapkan perumusan kegiatan yang terkait


Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan
meliputi personel, Alpalhankam dan Sarpras di bidang
intelijen, operasi, personel, logistik, Slambangja dalam
rangka mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan di
Skadron Sena.
g) Lanudad Puspenerbad.

(1) Mempersiapkan pemeliharaan dan meningkatkan


kemampuan yang berkenaan dengan pelayanan,
pemeliharaan, dan pengamanan fasilitas udara berkaitan
dengan operasional dan keselamatan penerbangan untuk
mendukung pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan
Terbang dan Kerja penerbangan di Lanudad.
100

(2) Mempersiapkan pemeliharaan dan meningkatkan


kemampuan yang berkenaan dengan navigasi dan
komunikasi, pengaturan lalu lintas udara, pengumpulan
data cuaca dan data penerbangan, serta pelayanan BO
berkaitan dengan operasional penerbanganmendukung
pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan
Kerja penerbangan di Lanudad.
(3) Mempersiapkan kegiatan di bidang intelijen, operasi,
personel, logistik, dan teritorial satuan nonkowil dalam
rangka mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan di
Lanudad.

h) Gudmat Puspenerbad.

(1) Mempersiapkan kegiatan di lingkungan gudang


materiel dan senjata serta munisi untuk mendukung
kesiapan pelaksanaan pembinaan bidang Pencegahan
kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan.
(2) Memelihara dan meningkatkan pengamanan gudang
materiel khususnya gudang penyimpanan senjata dan
munisi yang mendukung pembinaan bidang Pencegahan
kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan.

c. Tahap Pelaksanaan.

1) Tingkat Pusat.

a) Melaksanakan pembinaan Slambangja penerbangan yang


dituangkan dalam Petunjuk Pelaksanaan Program Kerja dan
Anggaran (PPPA) TNI AD yang mendukung pembinaan bidang
Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan yang
meliputi personel, materiel/Alpalhankam dan Sarpras.

b) Menerbitkan sprin/direktif/ST kepada Puspenerbad untuk


melaksanakan program kerja dan anggaran pembinaan bidang
Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan yang
dituangkan dalam program kerja dan anggaran Puspenerbad.

c) Menentukan penyelenggaraan Slambangja penerbangan


dalam rangka mendukung pembinaan bidang Pencegahan
kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan.

d) Menetapkan pokok-pokok kebijakan TNI AD dalam


penentuan penyelenggaraan Slambangja penerbangan guna
mendukung pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan Terbang
dan Kerja penerbangan dalam pelaksanaannya Kasad dibantu
oleh Srenaad, Sopsad dan Spersad.

e) Melaksanakan kegiatan pengawasan dan pengendalian


terhadap kegiatan pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan
Terbang dan Kerja penerbangan.

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Melaksanakan kegiatan pembinaan pembinaan bidang


Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan yang
telah dituangkan dalam program kerja dan anggaran
Puspenerbad, antara lain:
101

(1) Melaksanakan kegiatan pembinaan materiel dan


pesawat udara Penerbad dalam rangka mendukung
pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan
Kerja penerbangan antara lain:

(a) Pembinaan penggunaan Helikopter Serbu.

(b) Pembinaanpenggunaan Helikopter Serang.

(c) Pembinaan penggunaan Pesawat terbang.

(d) Pembinaan penggunaan PTTA.

(2) Melaksanakan kegiatan pembinaan personel meliputi


penerbang dan Harsabang penerbangan yang mendukung
pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan
Kerja penerbangan, dengan cara:

(a) Menyarankan kebutuhan personel kecabangan


Penerbad yang mendukung terwujudnya pembinaan
bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja
penerbangan.

(b) Melaksanakan pembinaan pendidikan


kecabangan Penerbad (Dikma, Diktuk, Dikbangspes,
Dan Dikbangum) yang mendukung pembinaan
bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja
penerbangan, yaitu:

i) Melaksanakan jenis/macam pendidikan


yang mendukung terwujudnya pembinaan
bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan
Kerja penerbangan.

ii) Melaksanakan penyusunan kurikulum


pendidikan kecabangan Penerbad (Dikma,
Diktuk, Dikbangspes, dan Dikbangum) yang
mendukung terwujudnya pembinaan bidang
Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja
penerbangan.
iii) Melaksanakan evaluasi pendidikan
kecabangan Penerbad guna mendukung
terwujudnya pembinaan bidang Pencegahan
kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan.

iv) Menyarankan personel yang akan


mengikuti pendidikan Luar Negeri (LN) dalam
rangka mendukung terwujudnya pembinaan
bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan
Kerja penerbangan kepada Kasad.

(3) Melaksanakan kegiatan pembinaan Sarpras dalam


rangka mendukung pembinaan bidang Pencegahan
kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan, dengan cara:

(a) Menyarankan kelengkapan sarana dan


prasarana satuan Penerbad yang mendukung
terwujudnya pembinaan bidang Pencegahan
kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan.
102

(b) Menyarankan spesifikasi fasilitas satuan


Penerbad yang mendukung terwujudnya pembinaan
bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja
penerbangan.

b) Melaksanakan kegiatan asistensi dan pengawasan teknis


kecabangan Penerbad yang meliputi personel,
materiel/Alpalhankam dan Sarpras penerbangan dalam rangka
mendukung pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan Terbang
dan Kerja penerbangan.

3) Tingkat Pelaksana.

a) Pusdikpenerbad.

1) Melaksanakan operasional pendidikan yang


mendukung pelaksanaan pembinaan bidang Pencegahan
kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan yang meliputi
personel penerbang dan Harsabang sesuai program kerja
dan anggaran Puspenerbad, dengan cara:

(a) Melaksanakan kegiatan pendidikan,


pengajaran, dan latihan di bidang keterampilan
terbang helikopter serbu, helikopter serang, pesawat
terbang, dan PTTA bagi penerbang dan awak pesawat
untuk membina Pencegahan kecelakaan Terbang dan
Kerja penerbangan.

(b) Mengikuti program pengajaran di bidang


latihan pendidikan terbang helikopter serbu,
helikopter serang, pesawat terbang, dan PTTA sesuai
program pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan
Terbang dan Kerja penerbangan yang sudah
ditetapkan oleh Puspenerbad.

(c) Mengikuti kalender pendidikan dankerangka


pelajaran terurai di bidang latihan terbang sesuai
kerangka pelajaran pokok yang sudah ditetapkan
oleh Danpuspenerbad sebagai salah satu pembinaan
bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja
penerbangan.

(d) Mengikuti jadwal harian latihan terbang sesuai


jadwal pelajaran mingguan yang ditetapkan untuk
membina kemampuan pembinaan bidang
Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja
penerbangan.

(e) Melaksanakan pembinaan teknis/akademis


pendidikan, pengajaran, dan latihan terbang serta
mengatur dan mengoordinasikan tugas mengajar
para Gumil/Tih sebagai salah satu unsur pembinaan
bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja
penerbangan.

(f) Melaksanakan pembinaan penerbang pelatih


yang mampu melaksanakan penerbangan yang
mendukung pembinaan bidang Pencegahan
kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan.
103

(g) Melaksanakanpenyajian pengajaran latihan


terbang dalam pembinaan kemampuan pembinaan
bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja
penerbangan.

(h) Membagi tugas mengajar Pencegahan


kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan kepada
penerbang pelatih.

(i) Melaksanakan pembina sistem evaluasi latihan


terbang khususnya penerbangan yang mendukung
pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan Terbang
dan Kerja penerbangan.

(j) Memenuhi kebutuhan administrasi kegiatan


latihan terbang pendidikan mendukung pembinaan
bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja
penerbangan.

(2) Melaksanakan pengendalian operasional pendidikan


dalam rangka mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan.

(3) Melaksanakan umpan balik terhadap doktrin


ataupun petunjuk yang digunakan sebagai bahan ajaran
apakah sudah mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan
atau tidak.

(4) Melaksanakan pemeliharaan tingkat avum dan


pengurusan administrasi teknik mendukung pembinaan
bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja
penerbangan.

b) Lanumad Puspenerbad.
(1) Melaksanakan kegiatan pelayanan fasilitas navigasi
dan komunikasi, pengaturan lalu lintas udara,
pengumpulan data cuaca, dan pelayanan briefing
penerbangan di wilayah tanggung jawab Lanumad
mendukung pelaksanaan pembinaan bidang Pencegahan
kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan.
(2) Melaksanakan kegiatan pelayanan, pengamanan,
dan pemeliharaan fasilitas udara dalam rangka
mendukung kelancaran, keselamatan penerbangan dan
kerja di wilayah tanggung jawab Lanumad mendukung
pelaksanaan pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan
Terbang dan Kerja penerbangan.

(3) Melaksanakan kegiatan perawatan, dan


pemeliharaan kesehatan umum serta kesehatan
penerbangan dalam rangka memelihara kesiapan
operasional personel dalam rangka mendukung pembinaan
bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja
penerbangan di Lanumad.

(4) Melaksanakan kegiatan di bidang intelijen, operasi,


personel, logistik, dan teritorial dalam rangka mendukung
pelaksanaan pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan
Terbang dan Kerja penerbangan di Lanumad.
104

c) Bengpuspenerbad.

(1) Melaksanakan kegiatan pembinaan bidang


Kualifikasi penerbangan personel Bengpuspenerbad sesuai
ketentuan yang berlaku di bidang pemeliharaan materiel
dan Alpalhankam penerbangan mendukung pembinaan
bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja
penerbangan.

(2) Melaksanakan kegiatan asistensi teknik


pemeliharaan materiel dan Alpalhankam penerbangan
dalam rangka mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan.

(3) Melaksanakan kegiatan pemeliharaan tingkat sedang


dan berat materiel Alpalhankam penerbangan dalam
mendukung pelaksanaan pembinaan bidang Pencegahan
kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan.

d) Balakada Puspenerbad. Melaksanakan kegiatan di bidang


pemilihan penyedia barang/jasa pengadaan materiel pesawat
udara Puspenerbad dalam mendukung pembinaan bidang
Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan.

e) Skadron Serbu Puspenerbad.

(1) Melaksanakan kegiatan yang terkait bidang


Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan
sesuai program kerja dan anggaran untuk kegiatan yang
berkenaan dengan pelayanan, pemeliharaan, dan
operasional penerbangan serta keselamatan penerbangan
guna mendukung pembinaan bidang Pencegahan
kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan di Skadron
Serbu.

(2) Melaksanakan kegiatan yang terkait Kualifikasi


penerbangan meliputi personel penerbang dan Harsabang
sesuai program kerja dan anggaran untuk kegiatan yang
berkenaan di bidang intelijen, operasi, personel, logistik,
Slambangja dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan
Kerja penerbangan di Skadron Serbu.

f) Skadron Sena Puspenerbad.

(1) Melaksanakan kegiatan yang terkait bidang


Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan
sesuai program kerja dan anggaran untuk kegiatan yang
berkenaan dengan pelayanan, pemeliharaan, dan
operasional penerbangan serta keselamatan penerbangan
guna mendukung pembinaan bidang Pencegahan
kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan di Skadron
Sena.

(2) Melaksanakan kegiatan yang terkait Kualifikasi


penerbangan meliputi personel penerbang dan Harsabang
sesuai program kerja dan anggaran untuk kegiatan yang
berkenaan di bidang intelijen, operasi, personel, logistik,
Slambangja dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan
Kerja penerbangan di Skadron Sena.
105

g) Lanudad Puspenerbad.

(1) Melaksanakan kegiatan yang berkenaan dengan


pelayanan, pemeliharaan, dan pengamanan fasilitas udara
berkaitan dengan operasional dan keselamatan
penerbangan mendukung pembinaan bidang Pencegahan
kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan di Lanudad.

(2) Melaksanakan kegiatan yang berkenaan dengan


fasilitas navigasi dan komunikasi, pengaturan lalu lintas
udara, pengumpulan data cuaca dan data penerbangan,
serta pelayanan briefing office berkaitan dengan
operasional penerbangan mendukung pembinaan bidang
Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan di
Lanudad.

(3) Melaksanakan kegiatan di bidang intelijen, operasi,


personel, logistik, dan territorial satuan nonkowil dalam
rangka mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan di
Lanudad.

h) Gudmat Puspenerbad.

(1) Melaksanakan kegiatan pendataan barang di


lingkungan gudang materiel dan senjata serta munisi
untuk mendukung kesiapan pelaksanaan pembinaan
bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja
penerbangan.

(2) Melaksanakan kegiatan pengamanan gudang


materiel khususnya gudang penyimpanan senjata dan
munisi dalam mendukung pembinaan bidang Pencegahan
kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan.

d. Tahap Pengakhiran.

1) Tingkat Pusat. Melaksanakan evaluasi terhadap pembinaan


bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan yang
meliputi personel, materiel/Alpalhankam dan Sarpras penerbangan.

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Melaksanakan evaluasi terhadap pembinaan bidang


Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan
Puspenerbad yang meliputi personel, Alpalhankam dan Sarpras
penerbangan.

b) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan anggaran


pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja
penerbangan Puspenerbad kepada komando atas.

6) Tingkat Satuan Pelaksana.

a) Pusdikpenerbad Puspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi terhadap pembinaan bidang


Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan
yang meliputi personel, Alpalhankam dan Sarpras
penerbangan di bidang pendidikan.
106

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


anggaran pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan
Terbang dan Kerja penerbangan di bidang pendidikan
kepada Danpuspenerbad.
b) Lanumad Puspenerbad.
(1) Melaksanakan evaluasi kegiatan di satuan yang
meliputi bidang Pelayanan, keamanan dan kesehatan
penerbangan yang mendukung pembinaan bidang
Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan.

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


anggaran yang meliputi bidang Pelayanan, keamanan dan
kesehatan penerbangan yang mendukung pembinaan
bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja
penerbangan kepada Danpuspenerbad.
c) Bengpuspenerbad.
(1) Melaksanakan evaluasi kegiatan di satuan yang
meliputi bidang pemeliharaan materiel dan Alpalhankam
penerbangan yang mendukung pembinaan bidang
Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan.
(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan
anggaran yang meliputi bidang pemeliharaan materiel dan
Alpalhankam penerbangan yang mendukung pembinaan
bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja
penerbangan kepada Danpuspenerbad.
d) Balakada Puspenerbad.
(1) Melaksanakan evaluasi kegiatan di satuan yang
meliputi bidang pengadaan materiel dan Alpalhankam
penerbangan yang mendukung pembinaan bidang
Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan.
(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan
meliputi bidang pengadaan materiel (Alpalhankam)
penerbangan yang mendukung pembinaan bidang
Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan
kepada Danpuspenerbad.
e) Skadron Serbu Puspenerbad.
(1) Melaksanakan evaluasi kegiatan di Skadron Serbu
yang meliputi bidang inteligen, operasi, personel, logistik,
dan Slambangja yang mendukung pembinaan bidang
Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan.
(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan
anggaran yang meliputi bidang inteligen, operasi, personel,
logistik, dan Slambangja di Skadron Serbu yang
mendukung pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan
Terbang dan Kerja penerbangan kepada Danpuspenerbad.
f) Skadron Sena Puspenerbad.
(1) Melaksanakan evaluasi kegiatan di Skadron Sena
yang meliputi bidang inteligen, operasi, personel, logistik,
dan Slambangja yang mendukung pembinaan bidang
Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja penerbangan.
107

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


anggaran yang meliputi bidang inteligen, operasi, personel,
logistik, dan Slambangja di Skadron Sena yang
mendukung pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan
Terbang dan Kerja penerbangan kepada Danpuspenerbad.

g) Lanudad Puspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi kegiatan di Lanudad yang


meliputi meliputi bidang pelayanan, pengamanan, dan
kesehatan penerbangan yang mendukung pembinaan
bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan Kerja
penerbangan.

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


yang meliputi bidang pelayanan, pengamanan, dan
kesehatan penerbangan di Lanudad yang mendukung
pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan Terbang dan
Kerja penerbangan kepada Danpuspenerbad.

h) Gudmat Puspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi evaluasi kegiatan di Lanudad


yang meliputi bidang penyimpanan dan penggudangan
materiel, senjata, dan munisi Puspenerbad yang
mendukung pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan
Terbang dan Kerja penerbangan.

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


yang meliputi bidang penyimpanan dan penggudangan
materiel, senjata, dan munisi Puspenerbad di Gudmat yang
mendukung pembinaan bidang Pencegahan kecelakaan
Terbang dan Kerja penerbangan kepada Danpuspenerbad.

19. Bidang Investigasi Penerbangan. Pembinaan ini ditujukan untuk


terwujudnya investigasi penerbangan bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD dalam rangka menegakkan Slambangja sesuai dengan
ketentuan yang berlaku menuju tercapainya zero accident.

a. Tahap Perencanaan.

1) Tingkat Pusat.

a) Merencanakan kebijakan pembinaan bidang investigasi bila


terjadi kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD yang
dituangkan dalam Petunjuk Pelaksanaan Program Kerja dan
Anggaran (PPPA) TNI AD yang meliputi personel,
materiel/Alpalhankam dan Sarpras penerbangan.

b) Merencanakan sprin/direktif/ST kepada Puspenerbad


untuk membuat rencana program kerja dan anggaran yang
mendukung terwujudnya pembinaan bidang investigasi bila
terjadi kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD.

c) Merencanakan pokok-pokok kebijakan TNI AD dalam


penentuan pembinaan Slambangja penerbangan guna
mendukung terwujudnya pembinaan bidang investigasi bila
terjadi kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD.
108

d) Merencanakan kebijakan pembinaan Slambangja


penerbangan dalam rangka mendukung terwujudnya pembinaan
bidang investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD.

e) Merencanakan kegiatan pengawasan dan pengendalian


terhadap kegiatan pembinaan bidang investigasi bila terjadi
kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD dalam
mengawaki pesawat udara Puspenerbad.

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Merencanakan program kerja dan anggaran Puspenerbad


yang mendukung terwujudnya pembinaan bidang investigasi bila
terjadi kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD dalam
mengawaki pesawat udara Puspenerbad.

b) Dalam perencanaan kegiatan pembinaan bidang investigasi


bila terjadi kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD
Puspenerbad berkoordinasi dengan Srenaad, Sopsad dan
Spersad.

c) Merencanakan kegiatan pengawasan dan pengendalian


pelaksanaan pembinaan bidang investigasi bila terjadi kecelakaan
pesawat udara Penerbangan TNI AD di satuan jajaran
Puspenerbad.

7) Tingkat Satuan Pelaksana/Satminkal.

a) Pusdikpenerbad.

(1) Merencanakan operasional pendidikan yang


mendukung pelaksanaan pembinaan bidang investigasi
bila terjadi kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD
sesuai program kerja dan anggaran Puspenerbad, antara
lain:

(a) Merencanakan kegiatan pendidikan,


pengajaran, dan latihan di bidang keterampilan
terbang helikopter baik serbu maupun serang,
pesawat terbang, dan PTTA bagi penerbang dan awak
pesawat untuk membina pembinaan bidang
investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD.

(b) Merencanakan program pengajaran di


bidangpendidikanterbang helikopter serbu,
helikopter serang, pesawat terbang, dan PTTA sesuai
program pembinaan bidang investigasi bila terjadi
kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD yang
ditetapkan oleh Puspenerbad.

(c) Merencanakan kalender pendidikan dan


kerangka pelajaran terurai di bidang latihan terbang
sesuai rangka pelajaran pokok yang ditetapkan oleh
Danpuspenerbad sebagai salah satu pembinaan
bidang investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat
udara Penerbangan TNI AD.
109

(d) Merencanakan jadwal harian pendidikan


terbang sesuai jadwal pelajaran mingguan yang
ditetapkan untuk membina kemampuan pembinaan
bidang investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat
udara Penerbangan TNI AD.

(e) Merencanakan pembinaan teknis/akademis


pendidikan, pengajaran, dan latihan terbang serta
mengatur dan mengoordinasikan tugas mengajar
para Gumil/Tih sebagai salah satu unsur pembinaan
bidang investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat
udara Penerbangan TNI AD.

(f) Merencanakan pembinaan penerbang pelatih


yang mampu melaksanakan penerbangan yang
mendukung pembinaan bidang investigasi bila terjadi
kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD.

(g) Merencanakan penyajian pengajaran


pendidikan terbang dalam pembinaan kemampuan
pembinaan bidang investigasi bila terjadi kecelakaan
pesawat udara Penerbangan TNI AD.

(h) Merencanakan pembagian tugas mengajar


pembinaan bidang investigasi bila terjadi kecelakaan
pesawat udara Penerbangan TNI AD para penerbang
pelatih.

(i) Merencanakan pembina sistem evaluasi


pendidikan terbang khususnya penerbangan yang
mendukung pembinaan bidang investigasi bila terjadi
kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD.

(j) Merencanakan administrasi kegiatan


pendidikan terbang mendukung pembinaan bidang
investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD.

(2) Merencanakan pengendalian operasional pendidikan


dalam rangka mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD.

(3) Merencanakan umpan balik terhadap doktrin


ataupun petunjuk yang digunakan sebagai bahan ajaran
apakah sudah mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD.

(4) Merencanakan pemeliharaan tingkat avum dan


pengurusan administrasi teknik dalam rangka mendukung
pembinaan bidang pembinaan bidang investigasi bila
terjadi kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD.

b) Lanumad Puspenerbad.

(1) Merencanakan kegiatan pelayanan fasilitas navigasi


dan komunikasi, pengaturan lalu lintas udara,
pengumpulan data cuaca, dan pelayanan briefing
110

penerbangan di wilayah tanggung jawab Lanumad


mendukung pelaksanaan pembinaan bidang investigasi
bila terjadi kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI
AD.

(2) Merencanakan kegiatan pelayanan, pengamanan,


dan pemeliharaan fasilitas udara dalam rangka
mendukung kelancaran, keselamatan penerbangan, dan
kerja di wilayah tanggung jawab Lanumad mendukung
pelaksanaan pembinaan bidang investigasi bila terjadi
kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD.

(3) Merencanakan kegiatan perawatan, dan


pemeliharaan kesehatan umum serta kesehatan
penerbangan dalam rangka memelihara kesiapan
operasional personel dalam rangka mendukung pembinaan
bidang investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD di Lanumad.

(4) Merumuskan dan merencanakan kegiatan di bidang


intelijen, operasi, personel, logistik, dan teritorial dalam
rangka mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD di Lanumad.

c) Bengpuspenerbad.

(1) Merencanakan kegiatan pembinaan bidang


investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD personel Bengpuspenerbad sesuai
ketentuan yang berlaku di bidang pemeliharaan materiel
dan Alpalhankam penerbangan.

(2) Merencanakan asistensi teknik pemeliharaan


materiel dan Alpalhankam penerbangan ke satuan jajaran
Puspenerbad dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembinaan bidang investigasi bila terjadi kecelakaan
pesawat udara Penerbangan TNI AD.

(3) Merencanakan pemeliharaan tingkat sedang dan


berat materiel Alpalhankam penerbangan dalam
mendukung pelaksanaan pembinaan bidang investigasi
bila terjadi kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI
AD.

d) Balakada Puspenerbad. Merencanakan kegiatan di bidang


pemilihan penyedia barang/jasa pengadaan materiel pesawat
udara Puspenerbad sebagai pendukung pelaksanaan pembinaan
bidang investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD.

e) Skadron Serbu Puspenerbad.

(1) Merencanakan kegiatan yang terkait bidang


investigasi meliputi personel, Alpalhankam dan Sarpras
yang berkenaan dengan pelayanan, pemeliharaan, dan
operasional penerbangan serta keselamatan penerbangan
guna mendukung pembinaan bidang investigasi bila terjadi
kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD di Skadron
Serbu.
111

(2) Merumuskan dan merencanakan kegiatan yang


terkait pembinaan bidang Investigasi meliputi personel
penerbang, Harsabang, Yanbangan di bidang intelijen,
operasi, personel, logistik, Slambangja dalam rangka
mendukung pelaksanaan pembinaan bidang investigasi
bila terjadi kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD
di Skadron Serbu

f) Skadron Sena Puspenerbad.

(1) Merencanakan kegiatan yang terkait bidang


Investigasi meliputi personel, Alpalhankam dan Sarpras
yang berkenaan dengan pelayanan, pemeliharaan, dan
operasional penerbangan serta keselamatan penerbangan
guna mendukung pembinaan bidang investigasi bila terjadi
kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD di Skadron
Sena.

(2) Merumuskan dan merencanakan kegiatan yang


terkait bidang Investigasi meliputi personel penerbang,
Harsabang, Yanbangan di bidang intelijen, operasi,
personel, logistik, Slambangja dalam rangka mendukung
pelaksanaan pembinaan bidang investigasi bila terjadi
kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD di Skadron
Sena.

g) Lanudad Puspenerbad.

(1) Merencanakan kegiatan yang berkenaan dengan


pelayanan, pemeliharaan, dan pengamanan fasilitas udara
berkaitan dengan operasional dan keselamatan
penerbangan mendukung pembinaan bidang investigasi
bila terjadi kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD
di Lanudad.

(2) Merencanakan kegiatan yang berkenaan dengan


fasilitas navigasi dan komunikasi, pengaturan lalu lintas
udara, pengumpulan data cuaca, dan data penerbangan,
serta pelayanan briefing office (BO) berkaitan dengan
operasional penerbangan dalam rangka mendukung
pembinaan bidang investigasi bila terjadi kecelakaan
pesawat udara Penerbangan TNI AD di Lanudad.

(3) Merumuskan dan merencanakan kegiatan di bidang


intelijen, operasi, personel, logistik, dan teritorial satuan
nonkowil dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembinaan bidang investigasi bila terjadi kecelakaan
pesawat udara Penerbangan TNI AD di Lanudad.

h) Gudmat Puspenerbad.

(1) Merencanakan pengendalian, pengawasan, dan


mengoordinasikan kegiatan di lingkungan gudang materiel
dan senjata serta munisi untuk mendukung kesiapan
pelaksanaan pembinaan bidang investigasi bila terjadi
kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD.

(2) Merencanakan kegiatan pengamanan gudang


materiel khususnya gudang penyimpanan senjata dan
munisi untuk mendukung kesiapan pelaksanaan
pembinaan bidang investigasi bila terjadi kecelakaan
pesawat udara Penerbangan TNI AD.
112

b. Tahap Persiapan.

2) Tingkat Pusat:

a) Menetapkan kebijakan pembinaan bidang Kualifikasi


penerbangan yang dituangkan Petunjuk Pelaksanaan Program
Kerja dan Anggaran (PPPA) TNI AD yang terkait pembinaan
bidang investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD yang meliputi personel, Alpalhankam dan
Sarpras penerbangan.

b) Menyiapkan sprin/direktif/ST kepada Puspenerbad untuk


membuat program kerja yang mendukung terwujudnya
pembinaan bidang investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat
udara Penerbangan TNI AD.

c) Menyiapkan kebijakan penyelenggaraan Slambangja


penerbangan dalam rangka mendukung pembinaan bidang
investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara Penerbangan
TNI AD.

d) Menyiapkan pokok-pokok kebijakan TNI AD dalam


penentuan penyelenggaraan Slambangja penerbangan guna
mendukung pelaksanaan pembinaan bidang investigasi bila
terjadi kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD dalam
pelaksanaannya Kasad dibantu oleh Srenaad, Sopsad dan
Spersad.
e) Menyiapkan pengawasan dan pengendalian terhadap
kegiatan pembinaan bidang investigasi bila terjadi kecelakaan
pesawat udara Penerbangan TNI AD.

2) Tingkat Kotama/Balakpus.
a) Menyiapkan program kerja dan anggaran terkait Kualifikasi
penerbangan yang meliputi personel, materiel/Alpalhankam dan
Sarpras penerbangan dalam rangka mendukung terwujudnya
pembinaan bidang investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat
udara Penerbangan Puspenerbad.
b) Dalam menyiapkan kegiatan pembinaan bidang investigasi
bila terjadi kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD
Puspenerbad berkoordinasi dengan Srenaad, Sopsad dan
Spersad.
c) Menyiapkan kegiatan pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan pembinaan bidang investigasi bila terjadi kecelakaan
pesawat udara Penerbangan TNI AD yang meliputi personel
penerbang dan Harsabang di satuan jajaran Puspenerbad.

3) Tingkat Satuan Pelaksana.

a) Pusdikpenerbad Puspenerbad.

(1) Menyiapkan kegiatan operasional pendidikan yang


mendukung pelaksanaan pembinaan bidang investigasi
bila terjadi kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD
yang meliputi personel, Alpalhankam dan Sarpras sesuai
program kerja dan anggaran Puspenerbad, dengan cara:
113

(a) Mempersiapkan kebutuhan kegiatan


pendidikan, pengajaran, dan latihan di bidang
keterampilan terbang helikopter serbu, helikopter
serang, pesawat terbang, dan PTTA bagi penerbang
dan awak pesawat untuk pembinaan bidang
investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD.

(b) Menyusun program pengajaran di bidang


latihan pendidikan terbang helikopter serbu,
helikopter serang, pesawat terbang, dan PTTA sesuai
program pembinaan bidang investigasi bila terjadi
kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD yang
ditetapkan oleh Puspenerbad.

(c) Menyusun kalender pendidikan dankerangka


pelajaran terurai di bidang latihan terbang sesuai
kerangka pelajaran pokok yang ditetapkan oleh
Danpuspenerbad sebagai salah satu pembinaan
bidang investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat
udara Penerbangan TNI AD.

(d) Menyusun jadwal harian latihan terbang


sesuai jadwal pelajaran mingguan yang ditetapkan
untuk membina kemampuan pembinaan bidang
investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD.

(e) Membuat konsep pembinaan teknis/akademis


pendidikan, pengajaran, dan latihan terbang serta
mengatur dan mengoordinasikan tugas mengajar
para Gumil/Tih sebagai salah satu unsur pembinaan
bidang investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat
udara Penerbangan TNI AD.

(f) Mempersiapkan kebutuhan pembinaan


penerbang pelatih yang mampu melaksanakan
penerbangan yang mendukung pembinaan bidang
Investigasi investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat
udara Penerbangan TNI AD.

(g) Mempersiapkan kebutuhanpenyajian


pengajaran latihan terbang dalam pembinaan
kemampuan pembinaan bidang investigasi bila
terjadi kecelakaan pesawat udara Penerbangan
TNI AD.

(h) Menyusun pembagian tugas mengajar


Kualifikasi penerbangan kepada penerbang pelatih.

(i) Mempersiapkan kebutuhan pembina sistem


evaluasi latihan terbang khususnya penerbangan
yang mendukung pembinaan bidang investigasi bila
terjadi kecelakaan pesawat udara Penerbangan
TNI AD.

(j) Mempersiapkan kebutuhan administrasi


kegiatan latihan terbang pendidikan yang
mendukung pembinaan bidang investigasi bila terjadi
kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD.
114

(2) Mempersiapkan pengendalian operasional


pendidikan dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembinaan bidang investigasi bila terjadi kecelakaan
pesawat udara Penerbangan TNI AD.

(3) Mempersiapkan umpan balik terhadap doktrin


ataupun petunjuk yang digunakan sebagai bahan ajaran
apakah sudah mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD.

(4) Mempersiapkan pemeliharaan tingkat avum dan


pengurusan administrasi teknik mendukung pembinaan
bidang investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD.

b) Lanumad Puspenerbad.

(1) Memelihara dan meningkatkan kemampuan


pelayanan fasilitas navigasi dan komunikasi, pengaturan
lalu lintas udara, pengumpulan data cuaca, dan pelayanan
briefing penerbangan di wilayah tanggung jawab Lanumad
mendukung pelaksanaan pembinaan bidang investigasi
bila terjadi kecelakaan pesawat udara Penerbangan
TNI AD.

(2) Memelihara dan meningkatkan kemampuan


pelayanan, pengamanan, dan pemeliharaan fasilitas udara
dalam rangka mendukung kelancaran, keselamatan
penerbangan dan kerja di wilayah tanggung jawab
Lanumad untuk mendukung pelaksanaan pembinaan
bidang investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD.

(3) Mempersiapkan kegiatan perawatan, pemeliharaan


kesehatan umum, serta kesehatan penerbangan dalam
rangka memelihara kesiapan operasional personel untuk
mendukung pembinaan bidang investigasi bila terjadi
kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD di
Lanumad.

(4) Mempersiapkan kegiatan di bidang intelijen, operasi,


personel, logistik, dan teritorial dalam rangka mendukung
pelaksanaan pembinaan bidang investigasi bila terjadi
kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD di
Lanumad.

c) Bengpuspenerbad.

(1) Mempersiapkan kegiatan pembinaan bidang


investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD personel Bengpuspenerbad sesuai
ketentuan yang berlaku di bidang pemeliharaan materiel
dan Alpalhankam penerbangan sesuai program kerja
Puspenerbad.

(2) Mempersiapkan dan menyusun kegiatan asistensi


teknik pemeliharaan materiel dan Alpalhankam
penerbangan dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembinaan bidang investigasi bila terjadi kecelakaan
pesawat udara Penerbangan TNI AD.
115

(3) Mempersiapkan kegiatan pemeliharaan tingkat


sedang dan berat materiel Alpalhankam penerbangan
dalam mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD.

d) Balakada Puspenerbad. Mempersiapkan kegiatan di


bidang pemilihan penyedia barang/jasa pengadaan materiel
pesawat udara Puspenerbad dalam mendukung pembinaan
bidang investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD.

e) Skadron Serbu Puspenerbad.

(1) Mempersiapkan kegiatan yang terkait bidang


Investigasi meliputi personel, Alpalhankam dan Sarpras
yang berkenaan dengan pelayanan, pemeliharaan, dan
operasional penerbangan serta keselamatan penerbangan
guna mendukung pembinaan bidang investigasi bila terjadi
kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD di Skadron
Serbu.

(2) Mempersiapkan perumusan kegiatan yang terkait


bidang investigasi meliputi personel, Alpalhankam dan
Sarpras di bidang intelijen, operasi, personel, logistik,
Slambangja dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembinaan bidang investigasi bila terjadi kecelakaan
pesawat udara Penerbangan TNI AD di Skadron Serbu.

f) Skadron Sena Puspenerbad.

(1) Mempersiapkan kegiatan yang terkait bidang


investigasi meliputi personel, Alpalhankam dan Sarpras
yang berkenaan dengan pelayanan, pemeliharaan, dan
operasional penerbangan serta keselamatan penerbangan
guna mendukung pembinaan bidang investigasi bila terjadi
kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD di Skadron
Sena.

(2) Mempersiapkan perumusan kegiatan yang terkait


bidang investigasi meliputi personel, Alpalhankam dan
Sarpras di bidang intelijen, operasi, personel, logistik,
Slambangja dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembinaan bidang investigasi bila terjadi kecelakaan
pesawat udara Penerbangan TNI AD di Skadron Sena.

g) Lanudad Puspenerbad.

(1) Mempersiapkan pemeliharaan dan meningkatkan


kemampuan yang berkenaan dengan pelayanan,
pemeliharaan, dan pengamanan fasilitas udara berkaitan
dengan operasional dan keselamatan penerbangan untuk
mendukung pembinaan bidang investigasi bila terjadi
kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD di
Lanudad.

(2) Mempersiapkan pemeliharaan dan meningkatkan


kemampuan yang berkenaan dengan navigasi dan
komunikasi, pengaturan lalu lintas udara, pengumpulan
116

data cuaca dan data penerbangan, serta pelayanan BO


berkaitan dengan operasional penerbanganmendukung
pembinaan bidang investigasi bila terjadi kecelakaan
pesawat udara Penerbangan TNI AD di Lanudad.

(3) Mempersiapkan kegiatan di bidang intelijen, operasi,


personel, logistik, dan teritorial satuan nonkowil dalam
rangka mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD di Lanudad.

h) Gudmat Puspenerbad.

(1) Mempersiapkan kegiatan di lingkungan gudang


materiel dan senjata serta munisi untuk mendukung
kesiapan pelaksanaan pembinaan bidang investigasi bila
terjadi kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD.

(2) Memelihara dan meningkatkan pengamanan gudang


materiel khususnya gudang penyimpanan senjata dan
munisi yang mendukung pembinaan bidang investigasi bila
terjadi kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD.

c. Tahap Pelaksanaan.

1) Tingkat Pusat.

a) Melaksanakan pembinaan Slambangja penerbangan yang


dituangkan dalam Petunjuk Pelaksanaan Program Kerja dan
Anggaran (PPPA) TNI AD yang mendukung pembinaan bidang
investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara Penerbangan
TNI AD yang meliputi personel, Alpalhankam dan Sarpras.

b) Menerbitkan sprin/direktif/ST kepada Puspenerbad untuk


melaksanakan program kerja dan anggaran pembinaan bidang
investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara Penerbangan
TNI AD yang dituangkan dalam program kerja dan anggaran
Puspenerbad.

c) Menentukan penyelenggaraan Slambangja penerbangan


dalam rangka mendukung pembinaan bidang investigasi bila
terjadi kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD.

d) Menetapkan pokok-pokok kebijakan TNI AD dalam


penentuan penyelenggaraan Slambangja penerbangan guna
mendukung pembinaan bidang investigasi bila terjadi kecelakaan
pesawat udara Penerbangan TNI AD dalam pelaksanaannya
Kasad dibantu oleh Srenaad, Sopsad dan Spersad.

e) Melaksanakan kegiatan pengawasan dan pengendalian


terhadap kegiatan pembinaan bidang investigasi bila terjadi
kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD.

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Melaksanakan kegiatan pembinaan bidang investigasi bila


terjadi kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD yang
telah dituangkan dalam program kerja dan anggaran
Puspenerbad, antara lain:
117

(1) Melaksanakan kegiatan pembinaan materiel dan


pesawat udara Penerbad dalam rangka mendukung
pembinaan bidang investigasi bila terjadi kecelakaan
pesawat udara Penerbangan TNI AD antara lain:

(a) Pembinaan penggunaan Helikopter Serbu.

(b) Pembinaanpenggunaan Helikopter Serang.

(c) Pembinaan penggunaan Pesawat terbang.

(d) Pembinaan penggunaan PTTA.

(2) Melaksanakan kegiatan pembinaan personel meliputi


penerbang dan Harsabang penerbangan yang mendukung
pembinaan bidang investigasi bila terjadi kecelakaan
pesawat udara Penerbangan TNI AD, dengan cara:

(a) Menyarankan kebutuhan personel kecabangan


Penerbad yang mendukung terwujudnya pembinaan
bidang investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat
udara Penerbangan TNI AD.

(b) Melaksanakan pembinaan pendidikan


kecabangan Penerbad (Dikma, Diktuk, Dikbangspes,
Dan Dikbangum) yang mendukung pembinaan
bidang investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat
udara Penerbangan TNI AD, yaitu:

i) Melaksanakan jenis/macam pendidikan


yang mendukung terwujudnya pembinaan
bidang investigasi bila terjadi kecelakaan
pesawat udara Penerbangan TNI AD.

ii) Melaksanakan penyusunan kurikulum


pendidikan kecabangan Penerbad (Dikma,
Diktuk, Dikbangspes, dan Dikbangum) yang
mendukung terwujudnya pembinaan bidang
investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat
udara Penerbangan TNI AD.

iii) Melaksanakan evaluasi pendidikan


kecabangan Penerbad guna mendukung
terwujudnya pembinaan bidang investigasi bila
terjadi kecelakaan pesawat udara Penerbangan
TNI AD.

iv) Menyarankan personel yang akan


mengikuti pendidikan Luar Negeri (LN) dalam
rangka mendukung terwujudnya pembinaan
bidang investigasi bila terjadi kecelakaan
pesawat udara Penerbangan TNI AD kepada
Kasad.

(3) Melaksanakan kegiatan pembinaan Sarpras dalam


rangka mendukung pembinaan bidang investigasi bila
terjadi kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD,
dengan cara:
118

(a) Menyarankan kelengkapan sarana dan


prasarana satuan Penerbad yang mendukung
terwujudnya pembinaan bidang investigasi bila
terjadi kecelakaan pesawat udara Penerbangan
TNI AD.

(b) Menyarankan spesifikasi fasilitas satuan


Penerbad yang mendukung terwujudnya pembinaan
bidang investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat
udara Penerbangan TNI AD.

b) Melaksanakan kegiatan asistensi dan pengawasan teknis


kecabangan Penerbad yang meliputi personel, Alpalhankam dan
Sarpras penerbangan dalam rangka mendukung pembinaan
bidang investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD.

3) Tingkat Pelaksana.

a) Pusdikpenerbad.

1) Melaksanakan operasional pendidikan yang


mendukung pelaksanaan pembinaan bidang investigasi
bila terjadi kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD
yang meliputi personel penerbang dan Harsabang sesuai
program kerja dan anggaran Puspenerbad, dengan cara:

(a) Melaksanakan kegiatan pendidikan,


pengajaran, dan latihan di bidang keterampilan
terbang helikopter serbu, helikopter serang, pesawat
terbang, dan PTTA bagi penerbang dan awak pesawat
untuk membina pembinaan bidang investigasi bila
terjadi kecelakaan pesawat udara Penerbangan
TNI AD.

(b) Mengikuti program pengajaran di bidang


latihan pendidikan terbang helikopter serbu,
helikopter serang, pesawat terbang, dan PTTA sesuai
program pembinaan bidang pembinaan bidang
investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD yang sudah ditetapkan oleh
Puspenerbad.

(c) Mengikuti kalender pendidikan dankerangka


pelajaran terurai di bidang latihan terbang sesuai
kerangka pelajaran pokok yang sudah ditetapkan
oleh Danpuspenerbad sebagai salah satu pembinaan
bidang investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat
udara Penerbangan TNI AD.

(d) Mengikuti jadwal harian latihan terbang sesuai


jadwal pelajaran mingguan yang ditetapkan untuk
membina kemampuan pembinaan bidang investigasi
bila terjadi kecelakaan pesawat udara Penerbangan
TNI AD.

(e) Melaksanakan pembinaan teknis/akademis


pendidikan, pengajaran, dan latihan terbang serta
mengatur dan mengoordinasikan tugas mengajar
119

para Gumil/Tih sebagai salah satu unsur pembinaan


bidang investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat
udara Penerbangan TNI AD.

(f) Melaksanakan pembinaan penerbang pelatih


yang mampu melaksanakan penerbangan yang
mendukung pembinaan bidang investigasi bila terjadi
kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD.

(g) Melaksanakanpenyajian pengajaran latihan


terbang dalam pembinaan kemampuan pembinaan
bidang investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat
udara Penerbangan TNI AD.

(h) Membagi tugas mengajar pembinaan bidang


investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD kepada penerbang pelatih.

(i) Melaksanakan pembina sistem evaluasi latihan


terbang khususnya penerbangan yang mendukung
pembinaan bidang investigasi bila terjadi kecelakaan
pesawat udara Penerbangan TNI AD.

(j) Memenuhi kebutuhan administrasi kegiatan


latihan terbang pendidikan mendukung pembinaan
bidang investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat
udara Penerbangan TNI AD.

(2) Melaksanakan pengendalian operasional pendidikan


dalam rangka mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD.

(3) Melaksanakan umpan balik terhadap doktrin


ataupun petunjuk yang digunakan sebagai bahan ajaran
apakah sudah mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD atau tidak.

(4) Melaksanakan pemeliharaan tingkat avum dan


pengurusan administrasi teknik mendukung pembinaan
bidang investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD.

b) Lanumad Puspenerbad.

(1) Melaksanakan kegiatan pelayanan fasilitas navigasi


dan komunikasi, pengaturan lalu lintas udara,
pengumpulan data cuaca, dan pelayanan briefing
penerbangan di wilayah tanggung jawab Lanumad
mendukung pelaksanaan pembinaan bidang investigasi
bila terjadi kecelakaan pesawat udara Penerbangan
TNI AD.

(2) Melaksanakan kegiatan pelayanan, pengamanan,


dan pemeliharaan fasilitas udara dalam rangka
mendukung kelancaran, keselamatan penerbangan dan
kerja di wilayah tanggung jawab Lanumad mendukung
pelaksanaan pembinaan bidang investigasi bila terjadi
kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD.
120

(3) Melaksanakan kegiatan perawatan, dan


pemeliharaan kesehatan umum serta kesehatan
penerbangan dalam rangka memelihara kesiapan
operasional personel dalam rangka mendukung pembinaan
bidang investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD di Lanumad.

(4) Melaksanakan kegiatan di bidang intelijen, operasi,


personel, logistik, dan teritorial dalam rangka mendukung
pelaksanaan pembinaan bidang investigasi bila terjadi
kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD di
Lanumad.

c) Bengpuspenerbad.

(1) Melaksanakan kegiatan pembinaan bidang


Kualifikasi penerbangan personel Bengpuspenerbad sesuai
ketentuan yang berlaku di bidang pemeliharaan materiel
dan Alpalhankam penerbangan mendukung pembinaan
bidang investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD.

(2) Melaksanakan kegiatan asistensi teknik


pemeliharaan materiel dan Alpalhankam penerbangan
dalam rangka mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD.

(3) Melaksanakan kegiatan pemeliharaan tingkat sedang


dan berat materiel Alpalhankam penerbangan dalam
mendukung pelaksanaan pembinaan bidang investigasi
bila terjadi kecelakaan pesawat udara Penerbangan
TNI AD.

d) Balakada Puspenerbad. Melaksanakan kegiatan di bidang


pemilihan penyedia barang/jasa pengadaan materiel pesawat
udara Puspenerbad dalam mendukung pembinaan bidang
investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara Penerbangan
TNI AD.

e) Skadron Serbu Puspenerbad.

(1) Melaksanakan kegiatan yang terkait bidang


investigasi sesuai program kerja dan anggaran untuk
kegiatan yang berkenaan dengan pelayanan, pemeliharaan,
dan operasional penerbangan serta keselamatan
penerbangan guna mendukung pembinaan bidang
investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD di Skadron Serbu.

(2) Melaksanakan kegiatan yang terkait bidang


investigasi sesuai program kerja dan anggaran untuk
kegiatan yang berkenaan di bidang intelijen, operasi,
personel, logistik, Slambangja dalam rangka mendukung
pelaksanaan pembinaan bidang investigasi bila terjadi
kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD di Skadron
Serbu.
121

f) Skadron Sena Puspenerbad.

(1) Melaksanakan kegiatan yang terkait bidang


investigasi sesuai program kerja dan anggaran untuk
kegiatan yang berkenaan dengan pelayanan, pemeliharaan,
dan operasional penerbangan serta keselamatan
penerbangan guna mendukung pembinaan bidang
investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD di Skadron Sena.

(2) Melaksanakan kegiatan yang terkait bidang


investigasi sesuai program kerja dan anggaran untuk
kegiatan yang berkenaan di bidang intelijen, operasi,
personel, logistik, Slambangja dalam rangka mendukung
pelaksanaan pembinaan bidang investigasi bila terjadi
kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD di Skadron
Sena.

g) Lanudad Puspenerbad.

(1) Melaksanakan kegiatan yang berkenaan dengan


pelayanan, pemeliharaan, dan pengamanan fasilitas udara
berkaitan dengan operasional dan keselamatan
penerbangan mendukung pembinaan bidang investigasi
bila terjadi kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD
di Lanudad.

(2) Melaksanakan kegiatan yang berkenaan dengan


fasilitas navigasi dan komunikasi, pengaturan lalu lintas
udara, pengumpulan data cuaca dan data penerbangan,
serta pelayanan briefing office berkaitan dengan
operasional penerbangan mendukung pembinaan bidang
investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD di Lanudad.

(3) Melaksanakan kegiatan di bidang intelijen, operasi,


personel, logistik, dan territorial satuan nonkowil dalam
rangka mendukung pelaksanaan pembinaan bidang
investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD di Lanudad.

h) Gudmat Puspenerbad.

(1) Melaksanakan kegiatan pendataan barang di


lingkungan gudang materiel dan senjata serta munisi
untuk mendukung kesiapan pelaksanaan pembinaan
bidang investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD.

(2) Melaksanakan kegiatan pengamanan gudang


materiel khususnya gudang penyimpanan senjata dan
munisi dalam mendukung pembinaan bidang investigasi
bila terjadi kecelakaan pesawat udara Penerbangan
TNI AD.

d. Tahap Pengakhiran.

1) Tingkat Pusat. Melaksanakan evaluasi terhadap pembinaan


bidang investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara Penerbangan
TNI AD yang meliputi personel, Alpalhankam dan Sarpras penerbangan.
122

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Melaksanakan evaluasi terhadap pembinaan bidang


investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara Penerbangan
TNI AD yang meliputi personel, Alpalhankam dan Sarpras
penerbangan.

b) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan anggaran


pembinaan bidang investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat
udara Penerbangan TNI AD Puspenerbad kepada komando atas.

7) Tingkat Satuan Pelaksana.

a) Pusdikpenerbad Puspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi terhadap pembinaan bidang


investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD yang meliputi personel, Alpalhankam
dan Sarpras penerbangan di bidang pendidikan.

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


anggaran pembinaan bidang investigasi bila terjadi
kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD di bidang
pendidikan kepada Danpuspenerbad.

b) Lanumad Puspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi kegiatan di satuan yang


meliputi bidang Pelayanan, keamanan dan kesehatan
penerbangan yang mendukung pembinaan bidang
investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD.

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


anggaran yang meliputi bidang Pelayanan, keamanan dan
kesehatan penerbangan yang mendukung pembinaan
bidang investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD kepada Danpuspenerbad.

c) Bengpuspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi kegiatan di satuan yang


meliputi bidang pemeliharaan materiel dan Alpalhankam
penerbangan yang mendukung pembinaan bidang
investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD.

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


anggaran yang meliputi bidang pemeliharaan materiel dan
Alpalhankam penerbangan yang mendukung pembinaan
bidang investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD kepada Danpuspenerbad.

d) Balakada Puspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi kegiatan di satuan yang


meliputi bidang pengadaan materiel dan Alpalhankam
penerbangan yang mendukung pembinaan bidang
investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD.
123

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


meliputi bidang pengadaan materiel (Alpalhankam)
penerbangan yang mendukung pembinaan bidang
investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD kepada Danpuspenerbad.

e) Skadron Serbu Puspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi kegiatan di Skadron Serbu


yang meliputi bidang inteligen, operasi, personel, logistik,
dan Slambangja yang mendukung pembinaan bidang
investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD.

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


anggaran yang meliputi bidang inteligen, operasi, personel,
logistik, dan Slambangja di Skadron Serbu yang
mendukung pembinaan bidang investigasi bila terjadi
kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD kepada
Danpuspenerbad.

f) Skadron Sena Puspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi kegiatan di Skadron Sena


yang meliputi bidang inteligen, operasi, personel, logistik,
dan Slambangja yang mendukung pembinaan bidang
investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD.

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


anggaran yang meliputi bidang inteligen, operasi, personel,
logistik, dan Slambangja di Skadron Sena yang
mendukung pembinaan bidang investigasi bila terjadi
kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD kepada
Danpuspenerbad.

g) Lanudad Puspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi kegiatan di Lanudad yang


meliputi meliputi bidang pelayanan, pengamanan, dan
kesehatan penerbangan yang mendukung pembinaan
bidang investigasi bila terjadi kecelakaan pesawat udara
Penerbangan TNI AD.

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


yang meliputi bidang pelayanan, pengamanan, dan
kesehatan penerbangan di Lanudad yang mendukung
pembinaan bidang investigasi bila terjadi kecelakaan
pesawat udara Penerbangan TNI AD kepada
Danpuspenerbad kepada Danpuspenerbad.

h) Gudmat Puspenerbad.

(1) Melaksanakan evaluasi evaluasi kegiatan di Lanudad


yang meliputi bidang penyimpanan dan penggudangan
materiel, senjata, dan munisi Puspenerbad yang
mendukung pembinaan bidang investigasi bila terjadi
kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD.
124

(2) Melaporkan hasil pelaksanaan program kerja dan


yang meliputi bidang penyimpanan dan penggudangan
materiel, senjata, dan munisi Puspenerbad di Gudmat yang
mendukung pembinaan bidang investigasi bila terjadi
kecelakaan pesawat udara Penerbangan TNI AD
Danpuspenerbad.

BAB V
DUKUNGAN

20. Umum. Kelancaran penyelenggaraan Slambangja penerbangan tidak terlepas


dari bidang dukungan yang diberikan. Pemenuhan dukungan secara cepat dan
tepat akan mendapatkan hasil tugas pokok yang maksimal. Dukungan ini meliputi
dukungan anggaran, personel, logistik, kesehatan, hukum.

21. Dukungan.

a. Anggaran. Dukungan anggaran yang digunakan dalam


penyelenggaraan Slambangja penerbangan bersumber dari anggaran program
TNI AD dan sumber anggaran lain sesuai ketentuan yang berlaku merujuk
pada rencana kebutuhan.

b. Personel. Dukungan personel untuk penyelenggaraan Slambangja


penerbangan adalah personel yang memiliki pengetahuan dan keterampilan
dalam bidang penerbangan TNI AD dan ketrampilan khusus.

c. Logistik. Dukungan logistik untuk penyelenggaraan Slambangja


penerbangan meliputi dukungan akomodasi dan sarana prasarana guna
terlaksananya kegiatan/program sesuai kebutuhan.

d. Kesehatan. Dukungan kesehatan untuk penyelenggaraan Slambangja


penerbangan meliputi dukungan kesehatan sebelum dan sesudah pada
penyelenggaraan Slambangja penerbangan guna terlaksananya
kegiatan/program sesuambi kebutuhan.

e. Hukum. Dukungan hukum untuk penyelenggaraan Slambangja


penerbangan sesuai kebutuhan kegiatan/program dan berdasarkan
ketentuan yang berlaku agar tidak terjadi penyimpangan.

BAB VI
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

22. Umum. Pengawasan dan pengendalian merupakan kegiatan yang dilaksanakan


secara bertingkat, berkesinambungan dan melekat pada setiap tahapan kegiatan mulai
dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, sampai dengan pengakhiran.
Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian dilakukan oleh pejabat yang berwenang
sesuai tugas dan tanggung jawabnya, dari mulai tingkat pusat, tingkat
Kotama/Balakpus dan tingkat Pelaksana/Satminkal untuk menjamin keberhasilan
dalam penyelenggaraan Slambangja penerbangan.

23. Pengawasan.

a. Tahap Perencanaan.

1) Tingkat Pusat. Kasad merencanakan kebijakan umum tentang


pengawasan terhadap pelaksanaan penyelenggaraan Slambangja
penerbangan TNI AD.
125

2) Tingkat Kotama/Balakpus. Danpuspenerbad menindaklanjuti


kebijakan Kasad di bidang pengawasan dengan merencanakan konsep
pengawasan terhadap penyelenggaraan Slambangja penerbangan
TNI AD.

3) Tingkat Pelaksana/Satminkal. Dan/Ka satuan jajaran


Puspenerbad merencanakan konsep kegiatan pengawasan terhadap
penyelenggaraan Slambangja penerbangan TNI AD sesuai petunjuk
Danpuspenerbad.

b. Tahap Persiapan.

1) Tingkat Pusat. Kasad menyiapkan kebijakan tentang


pengawasan terhadap pelaksanaan penyelenggaraan Slambangja
penerbangan TNI AD.

2) Tingkat Kotama/Balakpus. Danpuspenerbad menyusun konsep


kegaitan dibidang pengawasan penyelenggaraan Slambangja
penerbangan Puspenerbad sesuai kebijakan Kasad.

3) Tingkat Pelaksana/Satminkal. Dan/Ka menyusun konsep


kegiatan dibidang pengawasan terhadap penyelenggaraan Slambangja
penerbangan TNI AD.

c. Tahap Pelaksanaan.

1) Tingkat Pusat. Kasad menyelenggarakan pengawasan terhadap


pelaksanaan penyelenggaraan Slambangja penerbangan TNI AD.

2) Tingkat Kotama/Balakpus. Danpuspenerbad melaksanakan,


mengawasi dan mengevaluasi penyelenggaraan Slambangja
penerbangan di satuan jajaran Puspenerbad.

3) Tingkat Pelaksana/Satminkal. Dan/Ka satuan jajaran


Puspenerbad melaksanakan kegiatan pengawasan terhadap
penyelenggaraan Slambangja penerbangan TNI AD disatuannya
masing-masing.

d. Tahap Pengakhiran.

1) Tingkat Pusat. Kasad menerima laporan evaluasi hasil


pengawasan dari satuan bawah tentang penyelenggaraan Slambangja
penerbangan TNI AD dari Danpuspenerbad.

2) Tingkat Kotama/Balakpus. Danpuspenerbad melaporkan hasil


pelaksanaan dan eavaluasi kegiatan pengawasan penyelenggaraan
Slambangja penerbangan TNI AD satuan jajaran Puspenerbad kepada
Kasad.

3) Tingkat Pelaksana/Satminkal. Dan/Ka satuan jajaran


Puspenerbad membuat laporan kegiatan pengawasan kepada komando
atas secara berjenjang terhadap penyelenggaraan Slambangja
penerbangan TNI AD.

24. Pengendalian.

a. Tahap Perencanaan.

1) Tingkat Pusat. Kasad merencanakan kebijakan umum tentang


pengendalian terhadap pelaksanaan penyelenggaraan Slambangja
penerbangan TNI AD.
126

2) Tingkat Kotama/Balakpus. Danpuspenerbad menindaklanjuti


kebijakan Kasad di bidang pengendalian dengan merencanakan konsep
pengendalian penyelenggaraan Slambangja penerbangan TNI AD.

3) Tingkat Pelaksana/Satminkal. Dan/Ka satuan jajaran


Puspenerbad merencanakan konsep kegiatan pengendalian terhadap
penyelenggaraan Slambangja penerbangan TNI AD di satuannya sesuai
petunjuk Danpuspenerbad.

b. Tahap Persiapan.

1) Tingkat Pusat. Kasad menyiapkan kebijakan tentang


pengendalian pelaksanaan penyelenggaraan Slambangja penerbangan
TNI AD.

2) Tingkat Kotama/Balakpus. Danpuspenerbad menyiapkan konsep


kegiatan dibidang pengendalian penyelenggaraan Slambangja
penerbangan Puspenerbad sesuai kebijakan Kasad.

3) Tingkat Pelaksana/Satminkal. Dan/Ka satuan jajaran


Puspenerbad menyiapkan konsep kegiatan dibidang pengendalian
terhadap penyelenggaraan Slambangja penerbangan TNI AD di
satuannya.

c. Tahap Pelaksanaan.

1) Tingkat Pusat. Kasad menyelenggarakan pengendalian terhadap


penyelenggaraan Slambangja penerbangan TNI AD.

2) Tingkat Kotama/Balakpus. Danpuspenerbad melaksanakan


pengendalian penyelenggaraan Slambangja penerbangan TNI AD di
satuan bawah sesuai dengan konsep yang telah dibuat.

3) Tingkat Pelaksana/Satminkal. Dan/Ka satuan jajaran


Puspenerbad melaksanakan pengendalian penyelenggaraan
Slambangja penerbangan TNI AD disatuannya masing-masing sesuai
program kerja dan anggaran dan petunjuk Danpuspenerbad.

d. Tahap Pengakhiran.

1) Tingkat Pusat. Kasad menerima laporan evaluasi hasil kegiatan


dari satuan bawah tentang penyelenggaraan Slambangja penerbangan
TNI AD.

2) Tingkat Kotama/Balakpus. Danpuspenerbad melaporkan hasil


pelaksanaan dan eavaluasi kegiatan pengendalian penyelenggaraan
Slambangja penerbangan TNI AD satuan jajaran Puspenerbad kepada
Kasad.

3) Tingkat Pelaksana/Satminkal. Dan/Ka satuan jajaran


Puspenerbad membuat laporan kegiatan pengendalian kepada
komando atas secara berjenjang terhadap penyelenggaraan Slambangja
penerbangan TNI AD.
127

BAB VI
PENUTUP

25. Keberhasilan. Disiplin para pembina dan pelaksana untuk menaati


ketentuan yang ada dalam Naskah Sementara Petunjuk Penyelenggaraan
Slambangja ini akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan
kegiatan penyelenggaraan Slambangja penerbangan TNI AD dalam mendukung
kelancaran tugas pokok satuan.

26. Penyempurnaan. Hal-hal yang dirasakan perlu dan berkaitan dengan


adanya tuntutan kebutuhan/perkembangan untuk penyempurnaan Naskah
Sementara Petunjuk Penyelenggaraan (Jukgar) Slambangja, agar disarankan
kepada Danpuspenerbad melalui Dircab Puspenerbad sesuai dengan mekanisme
umpan balik.

KOMANDAN PUSAT PENERBANGAN TNI AD,

TEGUH PUDJO RUMEKSO


MAYOR JENDERAL TNI

TELAH DITELITI OLEH


PEJABAT PARAF TGL
Kabag Turjuk
Kabag Doktrin
Kasubditbindokjuk
Dircab
Kasetum
Wadanpuspenerbad
DAFTAR ISI
Halaman

DAFTAR ISI ............................................................................................. i


RINGKASAN EKSEKUTIF ......................................................................... iii

Keputusan Komandan Pusat Penerbangan TNI Angkatan Darat


Nomoor Kep/856/X/2021 tanggal 28 Oktober 2021 tentang Naskah
Sementara Jukgar Keselamatan Terbang dan Kerja.................................... 1

LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

1. Umum .............................................................................. 3
2. Maksud dan Tujuan ......................................................... 3
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut .......................................... 4
4. Dasar ............................................................................... 4
5. Pengertian ........................................................................ 4

BAB II KETENTUAN UMUM

6. Umum .............................................................................. 4
7. Tujuan dan Sasaran ........................................................ 5
8. Prinsip-prinsip ................................................................. 5
9. Ketentuan Penyelenggaraan ............................................. 6

BAB III ORGANISASI, TUGAS, DAN TANGGUNG JAWAB

10. Umum .............................................................................. 28


11. Organisasi ....................................................................... 29
12. Tugas dan Tanggung Jawab ............................................. 30

BAB IV PENYELENGGARAAN

13. Umum .............................................................................. 34


14. Bidang Standardisasi Penerbangan .................................. 35
15. Bidang Kelaikudaraan Penerbangan ................................. 49
16. Bidang Kualifikasi Penerbangan ....................................... 63
17. Bidang Kesehatan Penerbangan........................................ 77
18. Bidang Pencegahan Kecelakaan Terbang dan Kerja
Penerbangan .................................................................... 92
19. Bidang Investigasi Penerbangan ....................................... 107

BAB V DUKUNGAN

20. Umum .............................................................................. 124


21. Dukungan ....................................................................... 124

BAB VI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

22. Umum .............................................................................. 124


23. Pengawasan .................................................................... 124
24. Pengendalian ................................................................... 125

BAB VII PENUTUP

25. Keberhasilan .................................................................... 127


26. Penyempurnaan .............................................................. 127

i
LAMPIRAN A PENGERTIAN................................................................... 128
LAMPIRAN B SKEMA ALIRAN PENYUSUNAN NASKAH SEMENTARA
131
JUKGAR SLAMBANGJA ...................................................
LAMPIRAN C TABEL KETENTUAN KUALIFIKASI DAN SYARAT
CURRENCY..................................................................... 132
LAMPIRAN D PROSEDUR KELAIKUDARAAN PESAWAT TNI AD......... 137
LAMPIRAN E CONTOH FORMULIR PENERBANGAN DAN FORMAT
LAMPIRAN SERTIFIKASI KELAIKAN PESAWAT UDARA/
138
HELIKOPTER TNI AD.......................................................

ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
NASKAH SEMENTARA PETUNJUK PENYELENGGARAA
KESELAMATAN TERBANG DAN KERJA

Pendahuluan Pusat Penerbangan TNI Angkatan Darat


(Puspenerbad) sebagai badan pelaksana tingkat pusat
di Mabesad dalam melaksanakan pembinaan
fungsinya memerlukan suatu pedoman yang valid dan
diatur dalam suatu Petunjuk Penyelengaraan (Jukgar)
Keselamatan Terbang dan Kerja (Slambangja) yang
akan memberikan arah dan batasan dalam
pelaksanaannya sehingga dapat dijadikan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan Tugas Pokok
Puspenerbad.

Prinsip-Prinsip Prinsip-prinsip yang terkandung dalam penyelenggaraan


Keselamatan Terbang dan Kerja terdiri dari akuntabel,
sistematis, keamanan, berkesinambungan, preventif,
optimal, dan tanggung jawab bersama sesuai tuntutan
perkembangan Ilpengtek, memanfaatkan potensi yang
ada, berhasil guna dan berdaya guna.

Ketentuan Penyelenggaraan Pembinaan Slambangja


penyelenggaraan Penerbangan TNI AD ditujukan untuk mewujudkan
kesiapan dan kesiapsiagaan operasional satuan
Puspenerbad yang berkenaan Alpalhankam, personel
dan Sarpras dalam penggunaan helikopter serang,
helikopter serbu, pesawat terbang dan PTTA beserta
perlengkapannya dalam melaksanakan operasi baik
OMP maupun OMSP, meliputi bidang standardisasi,
kelaikudaraan, kualifikasi penerbangan, kesehatan
penerbangan, pencegahan kecelakaan dan investigasi.
Pembinaan ini dilaksanakan berdasarkan kebijakan
Kasad guna mendukung tugas pokok TNI Angkatan
Darat.

Organisasi, Tugas dan Organisasi penyelenggaraan pembinaan Slambangja


Tanggung Jawab diwujudkan melalui struktur organisasi, susunan
organisasi, tugas dan tanggung jawab sesuai bidang
pekerjaan yang diembannya. Pemberian tugas dan
tanggung jawab yang jelas akan mendukung
pelaksanaan pembinaan fungsi secara efisien,
efektif, berdaya guna, dan berhasil guna. Pembagian
tugas dan tanggung jawab pelaksanaan pembinaan
Slambangja dibagi dalam unsur-unsur sesuai
kewenangan yang meliputi tingkat pusat, tingkat
Kotama/Balakpus dan tingkat
Pelaksana/Satminkal.

Penyelenggaraan Pembinaan Slambangja Puspenerbad terdiri dari


Pembinaan pembinaan standardisasi, kelaikudaraan, kualifikasi
Slambangja penerbangan, kesehatan penerbangan, pencegahan
kecelakaan dan investigasi. Pada penyelenggaraan
pembinaan ini dilaksanakan melalui tahapan kegiatan
perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan
pengakhiran. Penyelenggaraan kegiatan ini melalui
tingkatan-tingkatan sesuai dengan keterlibatan yang
dilaksanakan, meliputi tingkat pusat, tingkat
Kotama/Balakpus dan tingkat pelaksana/Satminkal,
sehingga Pembinaan Slambangja Puspenerbad dapat
dilaksanakan terarah dan tepat sasaran.
iii

Dukungan Untuk kelancaran proses penyelenggaraan pembinaan


Penyelenggaraan fungsi penerbangan tidak terlepas dari kebutuhan
Slambangja dukungan, baik dari komando atas maupun dari
satuan. Kelancaran penyelenggaraan Slambangja
penerbangan tidak terlepas dari bidang dukungan
yang diberikan. Pemenuhan dukungan secara cepat
dan tepat akan mendapatkan hasil tugas pokok yang
maksimal. Dukungan ini meliputi dukungan
anggaran, personel, logistik, kesehatan, hukum.

Pengawasan dan Pengawasan dan pengendalian merupakan kegiatan


Pengendalian yang dilaksanakan secara bertingkat,
Penyelenggaraan berkesinambungan dan melekat pada setiap tahapan
Slambangja kegiatan mulai dari tahap perencanaan, persiapan,
pelaksanaan, sampai dengan pengakhiran. Pelaksanaan
pengawasan dan pengendalian dilakukan oleh pejabat
yang berwenang sesuai tugas dan tanggung jawabnya,
dari mulai tingkat pusat, tingkat Kotama/Balakpus dan
tingkat Pelaksana/Satminkal untuk menjamin
keberhasilan dalam penyelenggaraan Slambangja
penerbangan.

Keberhasilan dan Disiplin para pembina dan pelaksana untuk menaati


Penyempurnaan ketentuan yang ada dalam Naskah Sementara
Petunjuk Penyelenggaraan Slambangja ini akan
sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan Slambangja
penerbangan TNI AD dalam mendukung kelancaran
tugas pokok satuan. Hal-hal yang dirasakan perlu
dan berkaitan dengan adanya tuntutan
kebutuhan/perkembangan untuk penyempurnaan
Naskah Sementara Petunjuk Penyelenggaraan
(Jukgar) Slambangja, agar disarankan kepada
Danpuspenerbad melalui Dircab Puspenerbad sesuai
dengan mekanisme umpan balik.

iv
KEPUTUSAN KOMANDAN PUSAT PENERBANGAN TNI AD
Nomor Kep/856/X/2021

tentang

NASKAH SEMENTARA
JUKGAR KESELAMATAN TERBANG DAN KERJA

KOMANDAN PUSAT PENERBANGAN TNI AD,

Menimbang : a. bahwa dibutuhkan adanya piranti lunak berupa untuk


digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas bagi
satuan dan sumber bahan ajaran bagi lembaga pendidikan di
lingkungan TNI Angkatan Darat;

b. bahwa untuk memenuhi kebutuhan tersebut, perlu


dikeluarkan Keputusan Danpuspenerbad tentang Naskah
Sementara Petunjuk Penyelenggaraan Keselamatan Terbang dan
Kerja (Nasem Jukgar Slambangja).
.

Mengingat : 1. Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1024/XII/2020


tanggal 21 Desember 2020 tentang Doktrin TNI AD Kartika Eka
Paksi;

2. Peraturan Kasad Nomor 26 tahun 2019 tanggal 26


Desember 2019 Lampiran XX tentang Organisasi dan Tugas
Pusat penerbangan TNI Angkatan Darat (Orgas Puspenerbad) Uji
Coba;

3. Keputusan Kasad Nomor Kep/973/XI/2019 tanggal 18


November 2019 tentang Petunjuk Referensi Stratifikasi Doktrin
TNI AD;

4. Keputusan Kasad Nomor Kep/182/III/2020 tanggal 13


Maret 2020 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Penyusunan
Doktrin TNI AD;

5. Keputusan Kasad Nomor Kep/548a./VI/2016 tanggal 15


April 2020 tentang Perubahan I Petunjuk Teknis tentang
Tulisan Dinas.

Memperhatikan : 1. Surat Perintah Danpuspenerbad Nomor


Sprin/3010/VII/2021 tanggal 30 Juli 2021 tentang Kelompok
kerja penyusunan Naskah Sementara Petunjuk
Penyelenggaraan Keselamatan Terbang dan Kerja TA 2021;
2

2. Hasil perumusan kelompok kerja penyusunan Naskah


Sementara Jukgar Keselamatan Terbang dan Kerja.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Naskah Sementara Jukgar Keselamatan Terbang dan Kerja


yang tercantum dalam lampiran keputusan ini dengan
menggunakan kode PA: PNB-08 . a ( Naskah Sementara);

2. Naskah Sementara Jukgar Keselamatan Terbang dan Kerja


ini berklasifikasi Biasa;

3. Komandan Pusat Penerbangan TNI AD sebagai pembina


materi Naskah Sementara Jukgar Keselamatan Terbang dan Kerja
ini;

4. Ketentuan lain yang bertentangan dengan materi Naskah


Sementara Jukgar Keselamatan Terbang dan Kerja ini dinyatakan
tidak berlaku;

5. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Tangerang Selatan


pada tanggal 28 Oktober 2021

KOMANDAN PUSAT PENERBANGAN TNI AD,

TEGUH PUDJO RUMEKSO


MAYOR JENDERAL TNI
Distribusi:

A dan B Puspenerbad
TELAH DITELITI OLEH
Tembusan: PEJABAT PARAF TGL
Kabag Turjuk
1. Dankodiklatad
Kabag Doktrin
2. Para Asisten Kasad
Kasubditbindokjuk
Dircab
Kasetum
Wadanpuspenerbad
128
Lampiran A Keputusan Danpuspenerbad
MARKAS BESAR TNI ANGKATAN DARAT
Nomor Kep/ 856 / X / 2021
PUSAT PENERBANGAN
Tanggal 28 Oktober 2021

PENGERTIAN

1. AAC. Aircraft Acceptance Certificate adalah sertifikat yang dikeluarkan oleh


quality control (Pengendali Mutu) pemohon sebagai pernyataan bahwa pesawat
udara aman untuk diterbangkan.

2. Airworthiness Directive. Airworthiness Directive adalah dokumen yang


berisikan instruksi kepada pemilik produk aeronautika kelas I militer untuk
segera melakukan perbaikan (modifikasi) atau perawatan sebagai persayaratan
agar produk aeronautika kelas I militer dapat dioperasikan kembali dengan
aman.

3. Brevet Penerbad. Brivet penerbad adalah Kualifikasi Penerbangan yang


terdapat dilingkungan Penerbad, untuk mendapatkannya melalui pendidikan
yang bervariasi, diberikan sebagai tanda keterampilan personel Penerbad, Brevet
tersebut meliputi:

4. Flight Acceptance Certificate (FAC). FAC adalah setifikat yang


dikeluarkan oleh Tim Pelaksana Teknis Sertifikasi Kelaikan Udara dan
ditandatangani oleh Penerbang Uji sebagai pernyataan bahwa Pesawat Udara
telah dilaksanakan pengujian terbang dengan hasil baik dan laik terbang.

5. Flite. Flite adalah satuan udara Penerbad yang merupakan bagian dari
Skadron.

6. Helikopter. Helikopter adalah pesawat udara yang lebih berat dari udara,
bersayap putar yang rotornya digerakkan oleh mesin.

7. Ijin Terbang Khusus. Ijin Terbang Khusus adalah sertifikat yang


diterbitkan untuk pesawat udara yang belum memenuhi syarat kelaikan
sepenuhnya, namun secara teknis aman untuk diterbangkan dengan batasan
tertentu dan untuk keperluan tertentu.

8. Inspektur kelaikan udara. Inspektur kelaikan udara adalah personel


yang memiliki kualifikasi kelaikan udara yang bertugas untuk melaksanakan
sertifikasi kelaikan produk aeronautika.

9. Keselamatan Penerbangan. Keselamatan Penerbangan adalah keadaan


yang terwujud dari penyelenggaraan penerbangan yang lancar sesuai dengan
prosedur operasi dan persyaratan kelaikan teknis terhadap sarana dan
prasaranan penerbangan beserta penungjangnya.

10. Keselamatan Terbang. Keselamatan Terbang merupakan suatu kondisi


penerbangan TNI AD yang selamat, aman, dan terbebas dari resiko yang dapat
membahayakan personel atau dapat merusak pesawat dan properti lainnya.
129

11. Keselamatan dan Kesehatan kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja


merupakan segala kegiatan untuk menjamin serta melindungi keselamatan dan
kesehatan personel TNI AD melalui upaya pencengahan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja.

12. Kelaikan. Kelaikan adalah suatu kondisi yang menyatakan terpenuhinya


peraturan atau persyaratan keselamatan serta fungsi asasi.

13. Kelaikudaraan. Kelaikudaraan adalah ketentuan atau kondisi yang


memenuhi persyaratan sesuai dengan rancangan fungsinya (type design) dan
peraturan atau persyaratan keselamatan penerbangan (aman dalam
pengoperasian).

14. Kelaikudaraan Operasional. Kelaikudaraan Operasional adalah untuk


memastikan bahwa pesawat udara dioperasikan sesuai dengan peraturan-
peraturan yang telah ditentukan,dilengkapi dengan peralatan yang tepat untuk
melaksanakan misi,dilakukan oleh personel yang berkompotendan memiliki
otoritas yang mengacu kepada prosedur dan instruksi yang tekah ditentukan
dan dilaksanakan dibawah suatu sistem supervisi dan pengawasan.

15. Kelaikudaraan Teknis. Kelaikudaraan Teknis adalah untuk memastikan


bahwa pesawat udara dan fasilitas pendukungnya telah didesain,dibangun dan
dipelihara sesuai dengan standar yang telah ditentukan olehh personel yang
kompeten dan memiliki otoritas dengan menggunakan manual yang telah
ditentukan dan bekerja dalam suatu organisasi yang telah ditunjuk dan
mendapatkan approval.

16. Manajemen Risiko. Manajemen Risiko (Management Risk) adalah suatu


sistem pengawasan resiko dan perlindungan materiel serta personel atas
kemungkinan timbulnya kerugian karena adanya suatu risiko.

17. Maintenance Manual. Maintenance Manual adalah dokumen yang dibuat


oleh pabrikan yang telah diverifikasi oleh otoritas kelaikan udara yang
digunakan sebagai referensi pemeliharaan produk termaksud.

18. Pesawat Terbang. Pesawat terbang adalah pesawat udara yang lebih berat
dari udara, bersayap tetap yang dapat terbang dengan tenaga sendiri.

19. Pesawat Udara. Pesawat Udara adalah setiap mesin atau alat yang dapat
terbang di atmosfer karena daya angkat dari reaksi udara, tetapi bukan karena
reaksi udara terhadap permukaan bumi yang digunakan untuk penerbangan.

20. Pilot in Command. Pilot in Command adalah pilot yang bertanggung jawab
terhadap pengoperasian dan keselamatan pesawat udara selama waktu
penerbangan.

21. Pre Filght Check. Pre Filght Check adalah pemeriksaan pada pesawat
udara sebelum melaksanakan kegiatan terbang.

22. Production Flight Test Plan. Production Flight Test Plan adalah dokumen
yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat pesawat udara, berisi tentang materi
rencana pengujian baik statik maupun dinamik (ground/flight) dan telah
diverifikasi oleh otoritas kelaikan udara agar produk dimaksud menjadi lebih
aman atau lebih mudah dioperasionalkan.
130

23. Produk Aeronautika Kelas I. Produk Aeronautika kelas I adalah


komponen utama Pesawat Udara yang meliputi Pesawat Terbang/Helikopter,
Propeler, Engine, dan Gear Box.

24. Produk Aeronautika kelas II. Produk Aeronautika Kelas II adalah


komponen utama dari produk Aeronautika kelas I, yang mana apabila terjadi
kegagalan fungsi dari produk aeronautika kelas II tersebut akan membahayakan
keselamatan produk aeronautika kelas I.

25. Safety Meeting. Safety Meeting adalah rapat yang membahas tentang
keselamatan terbang dan kerja di jajaran Puspenerbad.

26. Sertifikasi. Sertifikasi adalah proses kegiatan yang dimulai dari saat
pemohon mengajukan aplikasi sertifikasi sampai dengan penerbitan sertifikat
kelaikan udara.

27. Sertifikat Kelaikan Udara. Sertifikat Kelaikan Udara adalah tanda bukti
bahwa pesawat udara telah memiliki persyaratan kelaikan udara.

28. Slambangja. Slambangja adalah segala usaha pekerjaan dan kegiatan


yang ditujukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan pesawat udara,kesalahan
prosedur yang berhubungan dengan alat peralatan,materiel,sarana dan
prasarana Penerbangan serta personel baik didarat maupun diudara sehingga
kecelakaan dapat ditekan sampai tingkat Zero Accident.

29. Standard Manuver. Standard Manuver adalah segala usaha pekerjaan


dan kegiatan dalam mengoperasionalkan kemampuan pesawat udara sampai
dengan batas kemampuan pesawat tersebut sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

30. Terbang Instrumen. Terbang Instrumen adalah seni terbang meliputi


keterampilan dan pengetahuan untuk menerbangkan pesawat terbang dalam
batas ruang dan waktu yang singkat dengan prosedur yang telah ditentukan,
dengan hanya menggunakan instrumen pesawat sebagai pedoman.

31. Verifikasi. Verifikasi adalah proses kegiatan yang dilaksanakan oleh Tim
Pelaksana Teknis Sertifikasi Kelaikan Udara untuk memeriksa pemenuhan
persyaratan yang diberlakukan, pengujian dan penilaian kesesuaian antara
dokumen dengan kondisi fisik produk aeronautika.

32. Zero Accident. Zero Accident adalah suatu kondisi dimana dalam satuan
Penerbangan tidak terjadi kecelakaan yang mengakibatkan kerugian personel
maupun materiel.

TELAH DITELITI OLEH


PEJABAT PARAF TGL
KOMANDAN PUSAT PENERBANGAN TNI AD,
Kabag Turjuk
Kabag Doktrin
Kasubditbindokjuk
Dircab TEGUH PUDJO RUMEKSO
Kasetum MAYOR JENDERAL TNI
Wadanpuspenerbad
MARKAS BESAR TNI ANGKATAN DARAT Lampiran B Keputusan Danpuspenerbad
PUSAT PENERBANGAN Nomor Kep/ 856 / X /2021
Tanggal 28 Oktober 2021

SKEMA ALIRAN PENYUSUNAN


NASKAH SEMENTARA
PETUNJUK PENYELENGGARAAN KESELAMATAN TERBANG DAN KERJA
(JUKGAR SLAMBANGJA)

DOKTRIN
FUNGSI PENERBANGAN

(NASKAH SEMENTARA)
JUKGAR SLAMBANGJA

Strata Operasional
Strata Taktis

PETUNJUK TEKNIS
(JUKNIS)

KOMANDAN PUSAT PENERBANGAN TNI AD,

TEGUH PUDJO RUMEKSO


MAYOR JENDERAL TNI

TELAH DITELITI OLEH


PEJABAT PARAF TGL
Kabag Turjuk
Kabag Doktrin
Kasubditbindokjuk
Dircab
Kasetum
Wadanpuspenerbad
Lampiran C Keputusan Danpuspenerbad
MARKAS BESAR TNI ANGKATAN DARAT Nomor Kep/ 856 / X / 2021
PUSAT PENERBANGAN Tanggal 28 Oktober 2021

TABEL KETENTUAN KUALIFIKASI DAN SYARAT CURRENCY

Tabel 1. Ketentuan tentang Kualifikasi.

No Kualifikasi/Rating Durasi Perpanjangan Syarat Otoritas Admin


1 2 3 4 5 6 7
1. Crew Resource 3 tahun - Menyelesaikan Initial CRM Penerbad Komandan satuan Sertifikat
Management Menyelesaikan CRM Penyegaran

2. Aircraft and 12 bulan - Memiliki otorisasi untuk memeriksa dan Kabengpus Sertifikat
Equipment melaksanakan tugas sesuai ceklist
Servicing and pemeriksaan
Inspections

3. Brevet Awak Tidak - Menyelesaikan Kursus/Pelatihan di dalam


Pesawat: Berubah dan luar institusi Penerbangan TNI AD Danpuspenerbad/Dir Kep Danpus
- Penerbang binslambangja penerbad/Wing
- Harsabang Kualifikasi
- Yanbangan
- PTA

4. Kategorisasi 12 bulan 2 bulan Menyelesaikan Program Latihan Awak Komandan satuan Sertifikat/Buku
Penerbang dan Pesawat dan Satuan Lisensi Awak
Awak Pesawat, Pesawat
Teknisi

5. Laporan Terbang 1 tahun - Melaporkan kegiatan terbang perorangan Komandan satuan Format Laporan
Tahunan Awak yang berakhir pada 31 Des Tahunan
Pesawat Terbang

6. Standardisasi 1 tahun 2 bulan oleh Memenuhi syarat sesuai Prosedur Awal oleh Danpusdik Buku Lisensi
Instrument Danpuspenerbad Terbang Instrumen Selanjutnya oleh Penerbangan
Komandan satuan
133

1 2 3 4 5 6 7

7. Latihan Seumur - Menyelesaikan Latihan MRP Komandan satuan Sertifikat


Manajemen hidup
Risiko
Penerbangan
(MRP)

8. Kesehatan 3 tahun - Menyelesaikan latihan Kespen awal Danpusdik Sertifikat


Penerbangan Menyelesaikan Lat Kespen penyegaran Komandan satuan Buku Lisensi
(Aviation Penerbangan
Medicine)
9. Angkut VIP 12 bulan - Menyelesaikan Pembekalan Awak Pesawat Komandan satuan Buku Lisensi
Penerbangan

10. Latihan Survival Seumur - Menyelesaikan Lat Survival Komandan Sertifikat


Tempur (Combat hidup satuan/Danpusdik
Survival Training)

11. Barang 2 tahun - Menyelesaikan latihan tentang Barang Danpusdik Sertifikat


Berbahaya Berbahaya Komandan satuan Buku Lisensi
(Dangerous Menyelesaikan Latihan Penyegaran Penerbangan
Goods) Barang Berbahaya
Awal dan
Penyegaran

12. Standardisasi 1 tahun 2 bulan oleh Menyelesaikan latihan Standardisasi Danpusdik Buku Lisensi
Penerbang Danpuspenerbad Penerbang Pelatih Penerbang
Pelatih

13. HUET Awal dan 2 tahun - Menyelesaikan latihan HUET Danpusdik Sertifikat
Penyegaran Menyelesaikan Latihan penyegaran HUET Komandan satuan

14. Penguji 1 tahun 2 bulan oleh Menyelesaikan check ride sebagai penguji Danpuspenerbad Sertifikat/Buku
Instrument Danpuspenerbad Instrument Rating Lisensi
Rating Penerbang
134

1 2 3 4 5 6 7

15. Captain Pilot 1 tahun 2 bulan Menyelesaikan Cek ride Instrument Danpusdik Buku Lisensi
Instrument. sebagai Captain. Penerbang
(Upgrade/Downg Diberikan Instrument Rating Terbatas Komandan satuan
rade)

16. Medical Fitness 12 bulan 1 bulan oleh Menyelesaikan Medical Check Up Dokter Penerbangan Sertifikat/Kartu
Dirbinslambangja Penerbangan/ ILA Medical Fitness

17. NVG 12 bulan 2 bulan Menyelesaikan Latihan Dasar NVG Danpusdik Sertifikat
Awal Pembaru Menyelesaikan Latihan Penyegaran NVG Komandan satuan Buku Lisensi
Upgrade Penerbangan
Downgrade

18. Instruktur 12 bulan 2 bulan Menyelesaikan pendidikan instruktur Danpuspenerbad Kep. Kualifikasi
Penerbang Penerbang. Danpusdik Buku Lisensi
Awal Menyelesaikan latihan standardisasi Penerbangan
Pembaruan Instruktur
Upgrade
Downgrade

19. Penerbang 12 bulan - Menyelesaikan pendidikan/latihan Test Danpuspenerbad Kep.


Ujihar, Flight atau sesuai Pilot pada type ratingnya baik di dalam kualifikasi/
Engineer Ujihar dengan Surat maupun di luar institusi TNI AD Sertifikat
Otorisasi

20. Instruktur Seumur - Menyelesaikan pembekalan sebagai Danpusdik Sertifikat


Simulator/Opera Hidup instruktur/operator sesuai tipe pesawat
tor nya

21. Awak PTA 12 bulan 2 bulan Menyelesaikan pelatihan PTA Danpuspenerbad Sertifikat

22. Pencabutan - - Mengundurkan diri dari dinas aktif Danpuspenerbad Surat


Kualifikasi Awak sebagai awak pesawat Resmi/Kep
Pesawat Dinyatakan tidak memenuhi syarat Danpus
melaksanakan tugas terbang oleh Depen penerbad
135

1 2 3 4 5 6 7

23. Pencabutan Wing Selamanya - Penerbang, Harsabang, Yanbangan, Danpuspenerbad Surat Resmi
Awak Pesawat /Kep Danpus
penerbad

Tabel 2. Currency Penerbang

Persyaratan Dasar – harus


Persyaratan tambahan untuk mendapat Currency pada jenis
NO Jenis Penerbangan dilaksanakan dalam 3 bulan
penerbangan
terakhir
1 2 3 4
1 Siang Check Siang Hari pada tipe Nihil
pesawatnya atau 3 hari Circuit
Pattern (CP) pada Tipe pesawatnya
2 Malam tanpa Check malam hari tanpa bantuan, Harus Current Siang dan Instrumen
bantuan (Night atau
unaided) 3 malam tanpa alat bantu pada CP
3 Malam dengan Malam hari dengan alat bantu, atau Harus Current Siang, Malam tanpa alat bantu dan Instrumen
bantuan 3 malam dengan alat bantu CP pada
tipe pesawatnya
4 Instrumen Check Instrumen pada tipe Harus Current Siang atau Malam tanpa bantuan. Harus
pesawatnya, atau 3 Jam Terbang menyelesaikan setidaknya 1 jam terbang instrument pada tipe
Instrumen (tipe bebas) pesawatnya dalam 6 bulan terakhir.

Tabel 3. Currency Instrument Approach

No Jenis Approach Periode Currency Perbaharuan Periode Currency


1 2 3 4
1 NDB 3 BULAN NDB
2 VOR 3 BULAN TACAN, VOR
3 TACAN 3 BULAN TACAN, VOR
4 LOC 3 BULAN LOC, VOR, TACAN
136

1 2 3 4
5 GNSS 3 BULAN GNSS
6 ILS 35 HARI LOC, TACAN, VOR
7 DME/GPS ARRIVAL NIL NIL

Tabel 4. Currency untuk Awak Pesawat.

Persyaratan tambahan untuk


Persyaratan Dasar – harus dilaksanakan dalam 3 bln
No Jenis Penerbangan mendapat currency pada Jenis
terakhir
penerbangan
1 2 3 4
1 Siang Check Siang Hari pada tipe pesawatnya, atau Nihil
Diterbangkan siang hari sebagai awak pesawat sesuai
tipe
2 Malam dengan Cek Malam hari dengan alat bantu, atau diterbangkan Harus Current Siang.
bantuan malam dengan alat bantu CP pada tipe pesawatnya

KOMANDAN PUSAT PENERBANGAN TNI AD,

TELAH DITELITI OLEH


PEJABAT PARAF TGL
TEGUH PUDJO RUMEKSO
Kabag Turjuk
MAYOR JENDERAL TNI
Kabag Doktrin
Kasubditbindokjuk
Dircab
Kasetum
Wadanpuspenerbad
MARKAS BESAR TNI ANGKATAN DARAT Sublampiran D
PUSAT PENERBANGAN Lampiran Keputusan Danpuspenerbad
Nomor Kep/ 856 / X / 2021
Tanggal 28 Oktober 2021

PROSEDUR KELAIKUDARAAN PESAWAT TNI AD


MAINTENANCE
MANUAL
SOFTWARE

MILITARY FLIGHT MANUAL


AIRWORTHINESS 1 TYPE OF CERTIFICATE

CERTIFICATE
HARDWARE PROTOTYPE

 OPERATION SHEET
 AUTORIZED RELEASE CERTIFICATE
 WEIGHT AND BALANCE

2 MANUFACTURING DOCUMENT


SWING AND COMPASS
ARMAMENT
 AIRCRAFT READINESS FOR TEST
FLIGHT
 ETC.

MANUFACTURING DOCUMENT

3 NUMBER OF REGISTRATION

PHYSICALLY

 MANUFACTURING DOCUMENT
4 SPECIAL FLIGHT PERMIT 

PRODUCTION FLIGHT TEST PLAN
STATEMENT OF CONFORMITY

5 AIRCRAFT ACCEPTANCE
CERTIFICATE
 PRODUCTION FLIGHT TEST REPORT

6 FLIGHT ACCEPTANCE CERTIFICATE  FLIGHT ACCEPTANCE TEST


MARKAS BESAR TNI ANGKATAN DARAT Sublampiran E
PUSAT PENERBANGAN Lampiran Keputusan Danpuspenerbad
Nomor Kep/ 856 / X / 2021
Tanggal 28 Oktober 2021

CONTOH FORMULIR PENERBANGAN DAN FORMAT LAMPIRAN SERTIFIKASI


KELAIKAN PESAWAT UDARA/HELIKOPTER TNI AD

NO URAIAN CONTOH HAL KET


URUT NOMOR
1. PREPARATION FLIGHT FORM 1 134
2. 2 135
3. FLIGHT RECOMENDATION CARD 3 136
4. CHECKLIST VERIFIKASI DOKUMEN 4 137
5. PERMOHONAN PENERBITAN 5 138
IJIN TERBANG KHUSUS
6. IJIN TERBANG KHUSUS 6 139
7. AIRCRAFT ACCEPTANCE CERTIFICATE 7 140
8. FLIGHT ACCEPTANCE CERTIFICATE 8 141
9. SERTIFIKAT KELAIKAN UDARA MILITER 9 142
10. CHECKLIST PEMERIKSAAN DOKUMEN 143
MESIN PESAWAT TERBANG/HELIKOPTER 10
BARU
CHECKLIST PEMERIKSAAN DOKUMEN
11. MESIN PESAWAT TERBANG/HELIKOPTER 11 144
BEKAS PAKAI/HIBAH
12. CHECKLIST PEMERIKSAAN DOKUMEN 12 145
PROPELLER BARU
CHECKLIST PEMERIKSAAN DOKUMEN
13. MESIN PESAWAT TERBANG/HELIKOPTER 13 146
BEKAS PAKAI/HIBAH
14. LETTER OF APPROVAL 14 147
15. KEP TIDAK LAIK TERBANG 15 148
16. SURAT PERINTAH TERBANG 16 150
17. PENILAIAN LATIHAN TERBANG HELIKOPTER 17 151
18. SERTIFIKAT KECAKAPAN 18 153
PENERBANGAN/PILOT LICENCE

KOMANDAN PUSAT PENERBANGAN TNI AD,


TELAH DITELITI OLEH
PEJABAT PARAF TGL
Kabag Turjuk
Kabag Doktrin TEGUH PUDJO RUMEKSO
MAYOR JENDERAL TNI
Kasubditbindokjuk
Dircab
Kasetum
Wadanpuspenerbad
MARKAS BESAR TNI ANGKATAN DARAT
CONTOH NO. 1
PUSAT PENERBANGAN

FORMULIR PERSIAPAN TERBANG


( PREPARATION FLIGHT FORM )

1. SURAT PERINTAH TERBANG :


TANGGAL :
2. TYPE PESAWAT TERBANG :
NOMOR REGISTRASI :
3. ROUTE LENGKAP :
ROUTE SEGMENT PERTAMA :
4. MACAM TUGAS PENERBANGAN :

NO. CHECK LIST TINDAKAN (ACTION) HASIL (RESULT)


1 2 3 4
1. Keadaan pesawat udara Check Log Book pesawat
yang akan diperlukan udara
2. Persiapan di ATC Briefing Cuaca
room Notam
ATC Flight Clearance
3. Bahan bakar dan minyak Check Operasional Flight
pelumas Plan
Fuel : .............Gall
: .............Hrs
Oil : .............Ltr
4. Berat pesawat udara Check Leading Sheet
yang diijinkan dan Under Load....lbs
keseimbangan pesawat
(c.of.g)
5. Perlengkapan- Peta, Emergency
perlengkapan yang Equipment, Special
dibawa sesuai dengan Equipment
tugas Penerbangan.

Catatan :
1. Pada tiap-tiap tindakan persiapan yang telah dilaksanakan dan lengkap,
bubuhilah tanda “OK” dikolom 4.
2. Formulir ini dibuat rangkap dua, satu lembar asli diserahkan kepada Pa
Ops/ Pa Pangkalan dan lembar kedua dibawa didalam pesawat.

..................., ....................
Komandan Pesawat

Nama
Pangkat/Corp/NRP
MARKAS BESAR TNI ANGKATAN DARAT
CONTOH NO. 2
PUSAT PENERBANGAN

OPERATION FLIGHT PLAN


1. Tipe & Nomor Reg. Pesawat :
2. Rute Penerbangan :
F.L Distance Est. G/S EET
Departure Point :
Destination Point : ........... ........... ...........
NMS KTs Hr
Alternate Point : ........... ........... ...........
NMS KTs Hr

3. Weather minimum :
Point of Destination :
Point of Alternate :
4. Max. Permissible T/O Weight :
At Point of Departure
Max. Permissible Landing Weight :
At Point Destiantion
Max. Permissible Landing Weight :
At Point Alternate
5. Bahan Bakar on Board
Departure to Destination : ..............................US Gall
Destination to Alternate : ..............................US Gall
Holding and Reserve : ..............................US Gall
Total : ..............................US Gall

..................., ....................
Komandan Pesawat

Nama
Pangkat/Corp/NRP

Catatan :
1. Formulir ini dibuat rangkap dua, satu lembar asli diserahkan kepada Pa
Ops/ Pa Pangkalan dan lembar kedua dibawa didalam pesawat.
2. Dibuat untuk setiap kali penerbangan.
MARKAS BESAR TNI ANGKATAN DARAT
CONTOH NO. 3
PUSAT PENERBANGAN

FLIGHT RECOMENDATION CARD

1. TYPE OF AIRCRAFT :
2. TYPE OF MISSION :
3. COMPLETE ROUTE :
4. ATD. ATA. AND FLYING :
HOURS
5. ACTUAL WEATHER :
6. PRE FLIGHT PREPARATION Completed Incomplete Incomplete
OK Fair Critical
a. Planning :
b. Weather Check :
c. NOTAM/AGA :
d. Administration :
e. Pre-Flight Check :
f. Others :
7. LIGHT EXECUTION Standard Standard Need
Assistance
OK Fair Critical
a. Cockpit Check/Check :
List
b. Flight Technique :
c. R/T Procedure :
d. Flight Logging :
e. Airmanship :
8. EMERGENCY/UNEXPECTED Standard Standard Orthodox
SITUATION OK OK Critical
a. Emergency Prosedure :
b. Decision :
9. POST FLIGHT OK Not OK Remarks
a. Flight Mission :
Conclusion
b. Air Craft Storage :
10. APTITUDE :
11. SPECIAL COMMAND :
12. NAME AND QUALIFICATION :
OF PILOT IN COMMAND
13. NAME AND QUALIFICATION
OF PILOT EVALUATED

Note :
1. Put Tick Remark (√) in Designated Blank
2. Lembar satu untuk Dirbincab Puspenerbad
Lembar dua untuk Dirbindiklat Puspenerbad
Lembar tiga untuk Dandron

Tangerang Selatan, ............ 20....


Pilot in Command
MARKAS BESAR TNI ANGKATAN DARAT
CONTOH NO. 4
PUSAT PENERBANGAN

CHECKLIST VERIFIKASI DOKUMEN

DOKUMEN STATUS PARAF KET


1 2 3 4 5
A. DOKUMEN PEMELIHARAAN
1. Major Component Status
2. Deregristration Document
3. Maintenance Status
4. Time Before Overhaaul Item
5. Service Bulletin / Airworthiness
Directive
6. Major Component Replacement
7. Inventory Checklist
8. Modification Status
9. Log Book
10. Aircraft Maintenance
11. Flight Manual
12. Aircraft Weight and Center of Gravity
(CG) Determination)
13. Swing Compasss Record
14. Ground Run Operation Checklist

B. DOKUMEN PESAWAT
TERBANG/HELIKOPTER
15. Aircraft Log Book
16. Engine Log Book
17. Ground Report
18. Maintenace Log Book
MARKAS BESAR TNI ANGKATAN DARAT
CONTOH NO. 5
PUSAT PENERBANGAN

Nomor : B/ / /XXXX
Klasifikasi : Biasa
Lampiran :
Perihal : Permohonan Pnerbitan
Ijin Terbang Khusus kepada

Yth. Danpuspenerbad

Di

Tangerang Selatan

1. Dasar :

a. Kontrak antara Puspenerbad dengan XXXXXXXXXXX


Nomor
XXXXXXXXXXXXXX.

b. Surat Perintah Danpuspenerbad Nomor


XXXXXXXXXXXXXX
tentang Tim Pelaksana Teknis Sertifikasi Kelaikan Udara.

c. XXXXXXXXXXXX

2. Sesuai dasar tersebut di atas, dilaporkan bahwa telah


dilaksanakan Ground Run Pesawat Terbang/Helikkopter XXXXX
dengan hasil baik
(data terlampir). Berkaitan dengan hal tersebut, bersama ini
diajukan permohonan Penerbitan Ijin Terbang Khusus untuk
kepentingan Mintenance Test Flight dalam rangka Sertifikasi.

3. Demikian untuk menjadikan maklum.

Tangerang Selatan,
Ketua Tim

Tembusan : XXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXX
- Distribusi “A” Puspenerbad
- XXXXXXXXXXXXXXXXXX
CONTOH NO. 6

MARKAS BESAR TNI ANGKATAN DARAT


PUSAT PENERBANGAN

IJIN TERBANG KHUSUS


Nomor : ITK/ / /XXXX

1. Pesawat Udara/Helikopter di bawah ini :

Type :

Serial Number :

Nomor Registrasi :

Pemilik :

Diijinkan untuk terbang tanpa Sertifikat Kelaikan Udara Militer dengan


ketentuan sebagai berikut :

a. Pesawat Udara/helikopter diterbangkan dan dipelihara sesuai


dengan ketentuan yang berlaku.

b. Pernerbangan hanya diijinkan untuk : ......

2. Ijin terbang khusus ini berlaku sampai dengan : ......

3. Dasar penerbitan Ijin Terbang Khusus ini adalah :

a. ...........
b. ...........

Jakarta,
Komandan Pusat Penerbangan

XXXXXXX

XXXXXXXXXXXXXXXXX
MARKAS BESAR TNI ANGKATAN DARAT
CONTOH NO. 7
PUSAT PENERBANGAN

AIRCRAFT ACCEPTANCE CERTIFICATE

Nomor Kontrak :

Kontraktor :

Alamat :

Tipe Pesawat Terbang/Helikopter :

Nomor Seri :

Nomor Registrasi :

CONTRACTOR’S TEST FLIGHT CERTIFICATE

Saya menyatakan bahwa Pesawat Terbang/Helikopter tersebut di atas telah


dilaksanakan test flight sesuai dengan checklist dengan hasil baik.

Flight Time :

Tanggal :

Test Pilot :

Tanda Tangan :

CONTRACTOR’S CERTIFICATE

Saya menyatakan bahwa Pesawat Terbang/Helikopter tersebut di atas telah


dilaksanakan pemeliharaan sesuai kebutuhan.

Tanggal :

Tanda tangan :
CONTOH NO. 8

PUSAT PENERBANGAN ANGKATAN DARAT


TIM PELAKSANA TEKNIS SERTIFIKASI KELAIKAN UDARA

FLIGHT ACCEPTANCE CERTIFICATE


Nomor : B/ / /20..

Type :

Kategori :

Serial Registrasi :

Nomor Seri :

Pembuat :

Tahun :

Dengan ini menyatakan bahwa Pesawat Udara/helikopter tersebut


diatas telah dilaksanakan pengujian terbang dengan hasil baik dan laik,
untuk tujuan sertifikasi/kelaikan pesawat terbang/Helikopter
berkelanjutan.

Tangerang Selatan,
Inspektur Kelaikan

XXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXX
CONTOH NO. 9
MARKAS BESAR TNI ANGKATAN DARAT
CONTOH NO. 10
PUSAT PENERBANGAN

CHECKLIST PEMERIKSAAN DOKUMEN


MESIN PESAWAT TERBANG/HELIKOPTER BARU

NO DOKUMEN Diserahkan ke Dipegang


DITSTANDLAI oleh
K PEMOHON
Statement of Build Standard :
Spesifikasi teknik produk, pernyataan
1. perbedaan (modifikasi, engineering order dan X
lain-lain) yang berkaitan dengan produksi.
Modification Standard :
2. Berisi daftar semua perubahan-perubahan X
pada standar rancang bangun.
Export Certificate of Airworthiness or
3. Equivalent : X X
(Sertifikasi Eksport Kelaikan atau yang (asli) (fotocopy)
sederajat)
Airworthiness Directives (AD) :
Pernyataan pemenuhan terhadap semua
4. Airworthiness X
Directive yang dikeluarkan oleh otoritas dari
Negara asal manufaktur.
5. Engine Log Books X
6. Component Life Record X
7. Noise Certificate, when applicable X
(Sertifikat Noise, jikka diperlukan)
Manuals :
8. a. Engine Maintenance manual (jika X
diperlukan).
b.Maintenance Planning Document (jika
diperlukan).
9. Production Test Run Report. X
MARKAS BESAR TNI ANGKATAN DARAT
CONTOH NO. 11
PUSAT PENERBANGAN

CHECKLIST PEMERIKSAAN DOKUMEN


MESIN PESAWAT TERBANG/HELIKOPTER BEKAS PAKAI/HIBAH

NO DOKUMEN Diserahkan ke Dipegang oleh


DITSTANDLAIK PEMOHON
Statement of Definition :
Riwayat/record berisi semua perubahan
(service bulletin, modification, repair, dll)
1. pada pesawat udara.Institusi Kelaikan X
Udara Kemhan dapat meminta bukti
pemenuhan pesyaratan dalam setiap
perubahan terhadap approved type design.

2. Export Certificate of Airworthiness atau X X


yang sepadan. (asli) (fotocopy)

Airworthiness Directives (AD) :


3. Peryataan pemenuhan terhadap semua
airworthiness directive yang keluarkan oleh
otoritas dari Negara asal manufactur dan X
otoritas dimana pesawat/produk terdaftar.
Institusi kelaikan Kemhan dapat memeriksa
bukti pemenuhan AD dimaksud.
4. Engine Log Books. X
5. Component Life Record. X
6. Noise Certificate, when applicable X
(Sertifikat Noise, jika diperlukan)
Manuals :
7. a. Engine Maintenance manual (jika X
diperlukan)
b.Maintenance Planning Document (jika
diperlukan).
8. Bukti engine test run dari approved Repair X
Station.
9. Riwayat kesiapan/service sejak overhaul. X
MARKAS BESAR TNI ANGKATAN DARAT
CONTOH NO. 12
PUSAT PENERBANGAN

CHECKLIST PEMERIKSAAN DOKUMEN


PROPELLER BARU

NO DOKUMEN Diserahkan ke Dipegang oleh


DITSTANDLAIK PEMOHON
Statement Build Standard :
Spesifikasi teknik produk, pernataan
1. perbedaan dengan tipe yang sudah ada X
serta service bulletin (modifikasi,
engineering order dan lain-lain) nyang
berkaitan dengan produksi.

2. Modification Standard :
Berisi daftar semua perubahan-perubahan X
standar terhadap rancang bangun.

3. Export Certificate of Airworthiness atau X X


yang sepadan. (asli) (fotocopy)

Airworthiness Directives (AD) : pernyataan


pemenuhan terhadap semua airworthiness
directive yang dikeluarkan oleh otoritas dari
4. Negara asal manufaktur dan otoritas X
dimana pesawat/produk terdaftar. Institusi
Kelaikan Kemhan dpat memeriksa bukti
pemenuhan AD yang dimaksud.
5. Propeller Log Books. X
6. Component Life Record. X
Manuals :
7. a. Engine Maintenance manual. X
b.Maintenance Planning Document.
8. Bukti production test/function test report. X
MARKAS BESAR TNI ANGKATAN DARAT
CONTOH NO.NO.
CONTOH 13 13
PUSAT PENERBANGAN

CHECKLIST PEMERIKSAAN DOKUMEN


MESIN PESAWAT TERBANG/HELIKOPTER BEKAS PAKAI/HIBAH

NO DOKUMEN Diserahkan ke Dipegang oleh


DITSTANDLAIK PEMOHON
Statement of Definition :
Riwayat/record berisi semua perubahan
(service bulletin, modification, repair, dll)
1. pada pesawat udara.Institusi Kelaikan X
Udara Kemhan dapat meminta bukti
pemenuhan pesyaratan dalam setiap
perubahan terhadap approved type design.
Modification Standard :
2. Berisi daftar semua perubahan-perubahan X
standar terhadap rancang bangun.

3. Export Certificate of Airworthiness atau X X


yang sepadan. (asli) (fotocopy)

Airworthiness Directives (AD) :


4. Peryataan pemenuhan terhadap semua
airworthiness directive yang keluarkan oleh
otoritas dari Negara asal manufactur dan X
otoritas dimana pesawat/produk terdaftar.
Institusi kelaikan Kemhan dapat memeriksa
bukti pemenuhan AD dimaksud.
5. Propeller Log Books. X
6. Riwayat component. X
Manuals :
7. a. Engine Maintenance manual. X
b.Maintenance Planning Document.
8. Bukti engine test run dari approved Repair X
Station.
9. Riwayat kesiapan/service sejak overhaul. X
CONTOH NO. 14

MARKAS BESAR TNI ANGKATAN DARAT


PUSAT PENERBANGAN

LETTER OF APPROVAL

Nama : ..........

Perihal : ..........

1. Berdasarkan Surat..................Nomor...........................
tanggal...............tentang.............

2. Dokumen ini dimaksudkan untuk melengkapi pelaksanaan


.............

3. Kami telah melaksanakn review pada data dan materi


pemasangan serta menyetujui untuk dilaksakan.

Tangerang selatan,....................
Komandan Pusat Penerbangan

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxx
MARKAS BESAR TNI ANGKATAN DARAT
CONTOH NO. 15
PUSAT PENERBANGAN

KEPUTUSAN DANPUSPENERBAD
Nomor Kep / / IX / 20..

Tentang

TINDAKAN PEMBINAAN KUALIFIKASI


PENERBANGAN TNI AD AKIBAT ACCIDENT PESAWAT TERBANG/HELIKOPTER
KOMANDAN PUSAT PENERBANGAN ANGKATAN DARAT

Menimbang : 1.
.......................................................................................
.......; dan

2.
.......................................................................................
.......

Mengingat : 1.
.......................................................................................
........

2.
.......................................................................................
........

Memperhatikan : 1.
.......................................................................................
.......;

2.
.......................................................................................
.......; dan

3.
.......................................................................................
.......

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Memberikan Tindakan Pembinaan Kualifikasi


Penerbangan TNI AD kepada :

Nama : ...........................................
Pangkat,Korps,NRP : ...........................................
Jabatan : ...........................................
Kesatuan : XXXXXXXXXXXXXXXXXX
2

2. .......................................................................................

3. Putusan tindakan pembinaan :

a. .........................................
b. .........................................
c. .........................................

Dengan catatan :

Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan


dalam keputusan ini, akan di adakan pembetulan
sebagaimana mestinya.

Salinan keputusan ini disampaikan kepada :

1. Distribusi A Puspenerbad
2. Distribusi B Puspenerbad
3. Kabagpam Setpuspenerbad
4. Kabagpers Setpuspenerbad

Petikan keputusan ini diberikan kepada yang bersangkutan


untuk diketahui dan diindahkan.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal
Tertindak, Komandan Pusat Penerbangan TNI AD,

XXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXX
PUSAT PENERBANGAN TNI ANGKATAN DARAT
CONTOH NO. 16
XXXXXXXXXXXXXXXX

SURAT PERINTAH TERBANG


Nomor SPT/ / /20..

Menimbang : Bahwa guna terlaksananya tugas terbang bagi awak pesawat,


perlu segera dikeluarkan surat perintah terbang.

Dasar : 1. ...........................................................

2. ...........................................................

.
DIPERINTAHKAN
Kepada :
NO NAMA PANGKAT/CORP/NRP KESATUAN KET
1.
2.
3.

Untuk: 1. Mempersiapkan diri melaksanakan tugas terbang :

a. Macam : .................
b. Kegiatan : .................
c. Dari : .................
d. Tujuan : .................
e. Berangkat pada tanggal : .................
f. Kembali pada tanggal : .................
g. Pesawat terbang : .................
h. Nomor Registrasi : .................
i. Catatan : .................

2. Lapor kepada komandan XXXXXXXXXXX Puspenerbad sebelum


dan sesudah melaksanakan perintah ini; dan

3. Melaksanakan perintah ini dengan rasa tanggungjawab.


Selesai.

SA : No. .........................................
SP2M : No. .........................................
SP3M : No. .........................................

Dikeluarkan di ......
Pada tanggal ... ...... 20..
Komandan ...........................,

XXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXX
CONTOH NO. 17
KOMANDO LATIHAN

PENILAIAN LATIHAN TERBANG HELIKOPTER


1. KURSUS : 7. JT HARI INI :
2. NAMA SISWA : 8. JT YG LALU :
3. IP : 9. JT SELURUHNYA :
4. TEMPAT LATIHAN : 10. MACAM LATIHA :
5. TANGGAL : DAY/NIGHT/VISUAL
6. TYPE PSWT/NOREG : INSTRUMENT

NO MANUVER NILAI NO MANUVER NILAI


1 2 3 4 5 6
I. FLIGHT PREPARATION VI. BASIC TACTICAL
1. Preflight & post flight 30. FLIGHT
inspection Confined area operation
2. Cockpit procedure a. High recon
3. Starting & engine shut down b. Low recon
proc
II. AIR WORK c. Ground recon
4. Straight and level flight d. approach & T/O
5. Straight climb and descend 31. Pinnacle operation
6. Level turning a. High recon
7. Climb and descend with b. Low recon
turn
8. Acceleration & deceleration c. Ground recon
III. GROUND WORK d. Approach & T/O
9. T/O to a hover 32. Ridge line operation
10. Hovenng flight a. High recon
11. Hovenng turn b. Low recon
12. Side /rear ward c. Ground recon
13. Taxying d. Approadh & T/O
14. Landing from hover 33. Road operation
IV. CIRCUIT PATTERN a. High recon
15. Normal T/O b. Low recon
16. Normal Approach c. Ground recon
17. Max perfoamance T/O d. Approadh & T/O
18. Steep approach 34. Stope operation
19. Min power T/O a. Ground recon
20. Min power L/d b. Landing from hover
21. Circuit pattern c. T/O to hover
V. EMERGENCY PROC 35 Quick stop :
22. Hover autorotation a. Straight in
23. Straight in autoration b. With turn
24. Autorotation with turn VII. TACTICAL FLIGHT
25. Hydrautic/Servo failure 36. Tactical T/O & approach
26. Governor failure 37. Terrain flight
27. Fixed pedal setting/tail rotor a. Low level
Control failure
28. Single engine operation b. Contour
a. HIGE/HOGE c. NOE
b. After/before CDP 38. Mountain operation
c. In flight a. High recon
29. Sinle Engine landing b. Low recon
1 2 3 4 5 6
c. Ground recon 48 Standard field depature
d. Approach & T/O 49 Standard field entry
39. Formation fliht 50 Map reading
a. Basic Formation 51 Weather analysis
b. Tactical formation 52 Emergency
40 Sling load IX. INSTRUMENT FLIGHT
41. Bell 205 A-1/bell 412
a. Rappeling 53. Basic Instrument flight
b. Hoist a. Straingt and level
c. STABO b. Turning (level, climb &
dec)
42. Fising manuver (BO-105) c. Unusual cond recovery
proc
a. Shadow Diving 54. Radio aid navigation
b. 90 Shallow Diving a. Homing
b. Interception
43. Night Flight c. Tracking
a. Normal T/O d. Procedure turn
b. Normal Approach e. Holding procedure
c. Curcuit Pattern f. Instrument approach

X. GENERAL ATTITUDE

55. RT Procedure
56. Cross check
VIII. NAVIGATIOM FLIGHT 57. Coordination
44. Flight preparation 58. Planning ahead
45. Flight planning 59. Judgment
46. Cockpit procedure 60. Airmanship
47. R/T procedure 61. Air discipline

KOMENTAR IP : .............................................

A1 = 95 – 100 ISTIMEWA
A2 = 90 – 94 BAIK SEKALI
B1 = 80 – 89 BAIK
B2 = 75 – 79 CUKUP
C1 = 60 – 74 KURANG
C2 = 51 – 59 BURUK
U = 0 – 50 BERBAHAYA
PROGRESS CHECK APABILA : siswa mendapat nilai sebagai berikut :
C1 = Tiga kali berturut – turut atau
C2 = Dua kali berturut – turut atau
U = Satu kali
Nilai minimal penilaian latbangdik = 75
Nilai Standard untuk Penerbang II = 80-85
Nilai Standard untuk Penerbang I = 85-90
Nilai Standard untuk Penerbang pelatih = 90-95

XXXXXXXXXXXX2016
Flight Instructor,

.........................
CONTOH NO. 18
2

Anda mungkin juga menyukai