Anda di halaman 1dari 61

MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT

SEKOLAH STAF DAN KOMANDO

PAKET INSTRUKSI
UNTUK
PENDIDIKAN REGULER SESKOAL

MATA PELAJARAN

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN


PERTAHANAN NEGARA UO TNI AL

BS : STRATEGI KODE : 2000


SBS : STRATEGI DAN PERENCANAAN PERTAHANAN KODE : 2600
MP : SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN KODE : 2602
PERTAHANAN NEGARA UO TNI AL

JAKARTA, JUNI 2014


i

1. LEMBAR PENGESAHAN

a. Paket Instruksi ini hanya digunakan untuk keperluan pendidikan di


lingkungan Seskoal

b. Disahkan penggunaannya berdasarkan Skep Danseskoal Nomor :


Kep/…………./………./……….. Tanggal ………………. Tentang………………..
ii

2. LEMBAR PERUBAHAN

NOMOR BAB PERIHAL TANGGAL CATATAN


URUT HALAMAN INSTRUKTUR PARAF
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... i

LEMBAR PERUBAHAN ......................................................................... ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

RENCANA PENGAJARAN ........................................................................ v

PROGRAM PENGAJARAN ...................................................................... viii

MATERI PELAJARAN ..................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1

1. Umum......................................................................... 1
2. Maksud dan Tujuan..................................................... 3
3. Ruang Lingkup ............................................................ 3
4. Sistematika................................................................... 3

BAB II DASAR PEMIKIRAN.............................................................. 5

5. Tugas TNI Angkatan Laut............................................. 5


6. Perencanaan Pembangunan Kekuatan TNI Angkatan
Laut.............................................................................. 5
7. Kemampuan dan Kekuatan TNI Angkatan Laut........... 6

BAB III METODE, ASAS-ASAS DAN KRITERIA PERENCANAAN.. 7

8. Metode Perencanaan Pembangunan ...................... 7


9. Asas-asas Perencanaan Pembangunan ..................... 7
10. Kriteria Keberhasilan Perencanaan Pembangunan...... 10
.
BAB IV SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTAHANAN
NEGARA MATRA LAUT.......................................................... 11

11. Tingkatan Kegiatan Pertahanan Negara di Laut............ 11


12. Fungsi-fungsi Perencanaan Pembangunan Kekuatan... 12
13. Tahap-tahap Perencanaan Pembangunan .................. 12
14. Proses Perencanaan Pembangunan ....................... 13
15. Pelaksana Fungsi Perencanaan dan Macam Dokumen
Perencanaan................................................................. 14
16. Penyusunan Dokumen Perencanaan .......................... 16
17. Evaluasi ..................................................................... 35
iv

BAB V PENUTUP......................................................................................... 36

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 37

LEMBAR LAMPIRAN..................................................................................... 38

LEMBAR LATIHAN........................................................................................ 49

LEMBAR PENYUSUN................................................................................... 50
RENCANA PENGAJARAN

1. Mata Pelajaran : Sistem Perencanaan Pembangunan Pertahanan


Negara U.O. TNI AL

2. Tujuan Pengajaran . Membekalan perwira siswa dengan mata pelajaran Sistem


Perencanaan Pembangunan Pertahanan Negara Unit Organisasi TNI Angkatan Laut
agar Perwira Siswa memahami tentang perencanaan pembangunan kekuatan TNI
Angkatan Laut.

3. Sasaran Pengajaran. Selesai pelajaran ini, para Perwira Siswa diharapkan


mampu :

a. Menjelaskan perencanaan pembangunan TNI Angkatan Laut.


b. Menjelaskan metode, asas dan kriteria keberhasilan perencanaan
pembangunan TNI Angkatan Laut.
c. Menjelaskan fungsi perencanaan pembangunan.
d. Menjelaskan proses perencanaan pembangunan.
e. Menjelaskan macam dan penyusunan dokumen perencanaan
pembangunan.

4. Lama Pengajaran.
a. Teori : 6 Jampel
b. Praktek : - Jampel

5. Evaluasi. Evaluasi melalui diskusi dan tanya jawab.

6. Referensi.
a. Undang-Undang RI No 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
b. Permenhan Nomor 10 tahun 2009 tanggal 29 Oktober 2009 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Pertahanan Negara.
c. Peraturan Kasal Nomor Perkasal/18/III/2011 tanggal 17 Maret 2011
tentang Buku Petunjuk Induk Pembinaan Bidang Perencanaan dan Anggaran.
vi
d. PUM-3 tahun 2011 tentang Buku Petunjuk Induk Pembinaan Bidang
Perencanaan dan Anggaran.
e. Teori Penyusunan Rencana Strategis dan Penerapannya di Lingkungan
TNI Angkatan Laut.
f. Sistem Perencanaan Pembangunan Pertahanan Negara Unit Organisasi
TNI Angkatan Laut.

7. Daftar Kebutuhan Alins.

a. Personal Computer/Laptop.
b. Large Screen Projector (LCD).
c. Flasdisk/CD Room/CD RW.
d. Pengeras Suara (Sound System).
e. Papan Tulis, dll.

8. Penjadwalan Pelajaran.

NO BAB PEMBAHASAN METODE WAKTU/ SUMBER ALINS


PENYAJIAN TEMPAT
1 2 3 4 5 6 7
1. I PENDAHULUAN Kuliah ........JP Sesuai - Laptop
Kelas Daftar - LCD
a. Umum Buku - Papan
b. Maksud dan tujuan Pegangan Tulis
c. Ruang Lingkup - Sound
d. Sistematika System

2. II DASAR PEMIKIRAN Kuliah ........JP


Kelas
a. Tugas TNI AL
b. Perencanaan
Pembangunan
Kekuatan TNI AL
c. Kemampuan dan
Kekuatan TNI AL
vii

1 2 3 4 5 6 7
3. III METODE, ASAS-ASAS Kuliah ........JP Sesuai - Laptop
DAN KRITERIA Kelas Daftar - LCD
PERENCANAAN Buku - Papan
Pegangan Tulis
a. Metode Perencanaan - Sound
Pembangunan System
b. Asas-asas Perencana-
an Pembangunan

c. Kriteria Keberhasilan
Perencanaan
Pembangunan

4. IV SISTEM PERENCANAAN Kuliah ........JP


PEMBANGUNAN Kelas
HANNEG MATRA LAUT

a. Tingkatkan Kegiatan
Penyelenggaraan
Hanneg di Laut
b. Fungsi-fungsi Peren-
canaan Pembangunan
Kekuatan
c. Tahap-tahap Perencana
an Pembangunan
d. Pelaksanaan Fungsi
Perencanaan dan
Macam
Dokumen Perencanaan
e. Penyusunan Dokumen
Perencanaan
f. Evaluasi

5. V PENUTUP
PROGRAM PENGAJARAN

Bidang Studi : Strategi Kode : 2000


Sub Bidang Strategi : Strategi dan Perencanaan Pertahanan Kode : 2600
Mata Pelajaran : Sistem Perencanaan Pembangunan Kode : 2602
Pertahanan Negara U.O.TNI AL
Klasifikasi : Mutlak Kode : M

1. Deskripsi. Mata Pelajaran ini membahas prosedur penyusunan dan bagan


alurnya berbagai dokumen Sisrenbang Hanneg U.O. TNI AL jangka, menengah dan
pendek.

2. Tujuan Instruksional Umum (TIU). Setelah menyelesaikan Mata Pelajaran ini


Perwira Siswa mampu menjelaskan proses berbagai macam dokumen perencanaan
dan tujuan disusunnya Dokumen Perencanaan Pembangunan TNI AL jangka panjang,
jangka menengah dan jangka pendek.

3. Tujuan Instruksional Khusus (TIK).

No Tujuan Pokok Sub Pokok Bahasan Waktu Pustaka


Instruksional Bahasan
Khusus
1 2 3 4 5 6

1. Mampu men- Pendahuluan - Umum ..... Menit Sesuai


jelaskan - Maksud dan Tujuan Referensi
Proses dan - Ruang Lingkup
Metoda SPP - Sistematika
Hanneg

2. Mampu Dasar Pemikir- - Tugas TNI AL ..... Menit


menjelaskan an - Perencanaan
Dasar Pembangunan
Pemikiran Kekuatan TNI AL
- Kemampuan dan
Kekuatan TNI AL
ix

1 2 3 4 5 6

3. Mampu Metode, Asas- - Metode Perencana- ..... Menit Sesuai


menjelaskan asas dan an Pembangunan. Referensi
Metode, Asas- Kriteria - Asas-asas Peren-
asas dan Perencanaan canaan.
Kriteria Pembangunan.
Perencanaan - Kriteria Keberhasil-
an Perencanaan
Pembangunan.

4. Mampu Sistem Peren- -Tingkat Kegiatan ..... Menit


menjelaskan canaaan Penyelenggaraan
Tingkat, Pembangunan Hanneg di Laut.
Fungsi, Hanneg Matra - Fungsi-fungsi
Tahapan Laut Perencanaan Pem-
Perencanaan bangunan Kekuat-
Pembangunan an.
dan Macam - Tahap-tahap Peren-
Dokumen canaan Pembangu-
Perencanaan nan.
serta mampu - Proses Perencana-
menjelaskan an Pembangunan.
Proses - Pelaksana Fungsi
Penyusunan Perencanaan dan
Dokumen Macam Dokumen
Perencanaan Perencanaan.
U.O. TNI AL - Penyusunan Doku-
men Perencanaan.
- Evaluasi
5. Penutup

4. Pokok Bahasan. Sesuai kolom 3. Tujuan Instruksional Khusus.

5. Sub Pokok Bahasan. Sesuai kolom 4. Tujuan Instruksional Khusus.

6. Strategi Perkuliahan. Materi Pelajaran ini diberikan dengan metode kuliah di


kelas diteruskan dengan tanya jawab atau diskusi dan diberikan evaluasi tertulis
terhadap Mata Pelajaran ini.
x
7. Materi/Bacaan Referensi.

a. Undang-Undang RI No 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional.
b. Permenhan Nomor 10 tahun 2009 tanggal 29 Oktober 2009 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Pertahanan Negara.
c. Peraturan Kasal Nomor Perkasal/18/III/2011 tanggal 17 Maret 2011
tentang Buku Petunjuk Induk Pembinaan Bidang Perencanaan dan Anggaran.
d. PUM-3 tahun 2011 tentang Buku Petunjuk Induk Pembinaan Bidang
Perencanaan dan Anggaran.
e. Teori Penyusunan Rencana Strategis dan Penerapannya di Lingkungan
TNI Angkatan Laut.
f. Sistem Perencanaan Pembangunan Pertahanan Negara Unit Organisasi
TNI Angkatan Laut.

8. Tugas.

a. Setiap bacaan/buku perkuliahan sebagaimana yang disebut di atas jadwal


program perkuliahan harus sudah dibaca Pasis sebelum mengikuti
perkuliahan/pelajaran.
b. Pasis mengikuti Kuliah dengan teratur dan mencatat hal-hal penting serta
aktif bertanya pada hal-hal yang belum jelas dan perlu didiskusikan.
c. Aktif dalam kelompok penugasan yang diberikan lembaga pendidikan.

d. Mengikuti ujian perorangan pada Bidang Studi Strategi.

e. Evaluasi akan dilaksanakan secara gabungan dengan Mata Pelajaran lain


dari Sub Bidang Studi Strategi dan Perencanaan Pembangunan Pertahanan
sesuai jadwal yang akan ditentukan.

9. Penilaian.

a. Penilaian perorangan dan kelompok dilaksanakan sesuai kegiatan Pasis


sebagaimana tercatat dalam tugas maupun ujian tertulis.
b. Penilaian oleh Patun dilaksanakan sesuai dengan kriteria penilaian yang
tertuang pada blangko penilaian Pasis.
c. Bobot penilaian pada dasarnya ditentukan hasil ujian/tes.
xi

10. Jadwal Perkuliahan.

Hari/Tgl/Jam Jadwal Program Bacaan


1 2 3

Sesuai Jadwal - Perkenalan Dosen dan Penjelasan TIK/ Sesuai Daftar Buku
Opsjar TIU. Pegangan
- Pendahuluan.
- Dasar Pemikiran.
- Metode, Asas dan Kriteria Perencanaan.
- Sistem Perencanaan Pembangunan
Hanneg Matra Laut.
- Diskusi/tanya jawab.
- Penutup.
xii

MATERI PELAJARAN
BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa


depan yang tepat, melalui urutan pilihan dengan mempertimbangkan sumber
daya yang tersedia. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu
kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-
rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah dan jangka
pendek/tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan
masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) telah
menggariskan bahwa Perencanaan Pembangunan Nasional disusun secara
sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan
sehingga Pembangunan Nasional dapat diselenggarakan berdasarkan
demokrasi dengan prinsip-prinsip kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan serta kemandirian dengan menjaga keseimbangan
kemajuan dan kesatuan nasional. Sedangkan tujuan dari diterapkannya Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional adalah:

1) Pertama, untuk mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan.

2) Kedua, untuk menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan


sinergi baik antar Daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi
pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah.

3) Ketiga, untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara


perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan.

4) Keempat, untuk mengoptimalkan partisipasi masyarakat.

5) Kelima, adalah untuk menjamin tercapainya penggunaan sumber


daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.
2

b. Sistem Perencanaan Pembangunan Pertahanan Negara (SPP Hanneg)


adalah satu kesatuan perencanaan pembangunan untuk menghasilkan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang, Menengah dan Pendek yang dilaksanakan
oleh unsur penyelenggara pertahanan negara, berdasarkan pada Undang-
undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (SPPN) Kementerian Pertahanan Republik Indonesia telah
menetapkan Sistem Perencanaan Pembangunan Pertahanan Negara (SPP
Hanneg) yang dituangkan ke dalam Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 10
Tahun 2009 tanggal 30 Juni 2009. SPP Hanneg merupakan satu kesatuan
perencanaan pembangunan untuk menghasilkan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang, Jangka Menengah dan Jangka Pendek serta merupakan
rangkaian kegiatan berurutan yang berulang setiap dua puluh tahun dan
dijabarkan dalam lima tahunan serta satu tahunan. Dokumen Perencanaan
Pembangunan Pertahanan Negara disusun secara mengalir sesuai strata
lembaga penyusunnya, yaitu: Kemenhan, Mabes TNI, Mabes Angkatan dan
Kotama dengan sistem keterpaduan perencanaan.

c. TNI Angkatan Laut sebagai Unit Organisasi (UO) penyelenggara negara


dengan berpedoman pada peraturan tersebut telah menyusun dokumen yang
dipersyaratkan sesuai dengan tataran kewenangan dan urutan hirarki. Secara
bottom up, TNI Angkatan Laut memberikan masukan berupa rancangan kepada
Mabes TNI dan Kemenhan, sedangkan secara top down menjabarkan kebijakan
perencanaan Kemhan dan Mabes TNI. Dengan mengacu pada hal tersebut,
kebijakan dan strategi pembinaan TNI Angkatan Laut memprioritaskan
peningkatan tiga pilar yaitu peningkatan kesiapan satuan operasional,
peningkatan profesionalisme Prajurit dan peningkatan kesejahteraan
Prajurit/PNS beserta keluarganya.

d. Penyelenggaraan Sistem Perencanaan Pembangunan Pertahanan


Negara Unit Organisasi TNI ngkatan Laut berpedoman pada Buku Petunjuk
Induk Pembinaan Bidang Perencanaan dan Anggaran (PUM-3) yang disahkan
dengan Peraturan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Nomor Perkasal/18/III/2011
3

tanggal 17 Maret 2011. Dokumen Perencanaan Pembangunan disusun untuk


jangka panjang (dua puluh tahunan) kedalam Postur TNI Angkatan Laut, Jangka
Menengah (lima tahunan) ke dalam Rencana Strategis (Renstra) TNI Angkatan
Laut dan Jangka Pendek (tahunan) ke dalam dokumen Rencana Kerja (Renja)
TNI Angkatan Laut.

2. Maksud dan Tujuan. Paket Intruksi ini disusun dengan maksud untuk
memberikan gambaran tentang Pokok-pokok Sistem Perencanaan
Pembangunan Pertahanan Negara Unit Organisasi TNI AL, dengan tujuan agar
dapat dijadikan pedoman dan pegangan bagi Perwira Siswa Pendidikan Reguler
Seskoal dalam memahami SPP Hanneg Unit Organisasi TNI AL serta dalam
melaksanakan Latihan Sisrenstra Unit Organisasi TNI AL.

3. Ruang Lingkup. Paket Instruksi ini menguraikan Sistem Perencanaan


Perencanaan Pertahanan Negara Unit Organisasi TNI AL yang meliputi metode,
asas-asas, kriteria perencanaan pembangunan TNI AL, Tahap perencanaan dan
proses perencanaan pembangunan serta penyusunan dokumen perencanaan
TNI AL.

4. Sistematika. Penulisan PI ini menggunakan Sistematika sebagai berikut:

a. Bab I : Pendahuluan.
b. Bab II : Dasar Pemikiran.
c. Bab III : Metode, Asas-asas dan Kriteria Perencanaan.
d. Bab IV : Sistem Perencanaan Pembangunan Pertahanan
Negara Matra Laut.
e. Bab V : Penutup.
BAB II
DASAR PEMIKIRAN

5. Tugas TNI Angkatan Laut. Tugas-tugas TNI Angkatan Laut seperti yang
tertuang di dalam Pasal 9 Undang-Undang RI Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI,
adalah sebagai berikut:

a. Melaksanakan tugas TNI Matra Laut di bidang pertahanan.

b. Menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah laut yurisdiksi


nasional sesuai dengan ketentuan Hukum Nasional dan Hukum Internasional
yang telah diratifikasi.

c. Melaksanakan tugas diplomasi Angkatan Laut dalam rangka mendukung


kebijakan Politik Luar Negeri yang ditetapkan oleh pemerintah.

d. Melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan


kekuatan Matra Laut.

e. Melaksanakan Pemberdayaan Wilayah Pertahanan Laut.

6. Perencanaan Pembangunan Kekuatan TNI Angkatan Laut.

TNI Angkatan Laut sebagai bagian integral TNI dalam melaksanakan


perencanaan pembangunan kekuatannya tidak dapat dilepaskan dari rencana
pembangunan kekuatan Hanneg/TNI secara keseluruhan. Oleh karena itu perencana-
an pembangunan TNI Angkatan Laut haruslah merupakan sub sistem dari Sistem
Perencanaan Hanneg/TNI yang meliputi perumusan strategi serta penyiapan dan
penggunaan kekuatan yang mampu untuk menghadapi setiap ancaman yang
diperkirakan akan timbul dalam kurun waktu tertentu.

Pembangunan kekuatan TNI Angkatan Laut sesuai dengan Postur hingga tahun
2024 akan sulit diwujudkan bila dihadapkan pada ketersediaan anggaran bidang
pertahanan. Oeh karena itu, pembangunan kekuatan TNI Angkatan Laut diarahkan
untuk memenuhi Kebutuhan Pokok Minimum (Minimum Essential Force/MEF).
6

Kebutuhan Pokok minimum diperhitungkan berdasarkan kemampuan TNI


Angkatan Laut untuk melaksanakan operasi yang meliputi Operasi Laut Gabungan,
Operasi Amfibi, Operasi Pendaratan Administrasi di satu Trouble Spot, Operasi PPRC,
Peran Diplomasi dan Operasi Khusus serta mendukung Operasi Keamanan Laut dan
mendukung latihan personel TNI AL.

7. Kemampuan dan Kekuatan TNI Angkatan Laut.

a. Kemampuan TNI Angkatan Laut. Untuk mendukung tugas TNI AL selaku


penegak kedaulatan di laut dan selaku Penegak Hukum di laut, maka TNI
Angkatan Laut perlu memiliki kemampuan yang telah dipersyaratkan.
Kemampuan TNI Angkatan Laut yang perlu diwujudkan haruslah dapat
mendukung 5 (lima) kemampuan TNI yaitu:

1) Kemampuan Intelijen.
2) Kemampuan Pertahanan
3) Kemampuan Keamanan.
4) Kemampuan Pemberdayaan Wilayah Pertahanan.
5) Kemampuan Dukungan.

b. Kekuatan TNI AL. Kekuatan TNI Angkatan Laut menganut Sistem


Senjata Armada Terpadu (SSAT) dimana kapal sebagai inti kekuatannya.
Kekuatan TNI Angkatan Laut dibangun dan dibina sebagai kekuatan strategis
serta dikembangkan atas dasar kesatuan komponen SSAT yang komponen-
komponennya meliputi Kapal, Pesud, Marinir dan Pangkalan. SSAT
sebagaimana tersebut di atas merupakan perpaduan antara kekuatan tempur
dengan pendukung logistiknya yang mencerminkan wujud TNI Angkatan Laut.
BAB III
METODE, ASAS-ASAS DAN KRITERIA KEBERHASILAN PERENCANAAN

8. Metode Perencanaan Pembangunan.

Penyusunan Perencanaan Pembangunan Pertahanan Negara dilaksanakan


secara bertahap dan berjenjang oleh setiap perencana pada setiap tingkatan
perencanaan sesuai kurun waktu perencanaan. Untuk mewujudkan keterpaduan dan
berkesinambungan rencana serta kebijakan antara program dengan program lainnya,
maka penyusunan perencanaan dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Paralel. Perencanaan Pembangunan Pertahanan Negara dilaksanakan


secara bersamaan oleh dua atau lebih satuan perencanaan dalam dokumen
yang sama dengan strata yang berbeda dengan catatan disertai koordinasi yang
intensif.

b. Beruntun. Perencanaan Pembangunan Pertahanan Negara dilaksanakan


mengikuti urutan dan strata perencanaan, dimana pengesahan suatu rencana
yang lebih rendah baru dapat dilakukan setelah dokumen perencanaan strata di
atasnya disahkan oleh lembaga/pejabat yang berwenang.

c. Tetap (Fixed Plan). Hasil perencanaan pada prinsipnya tidak dilakukan


perubahan khususnya untuk perencanaan jangka pendek, kecuali dalam hal-hal
yang tidak dapat dihindari berdasarkan perkembangan situasi yang mendesak
dan evaluasi yang dilakukan.

9. Asas-asas Perencanaan Pembangunan.

Dalam rangka pembinaan perencanaan yang komprehensif dan terarah di setiap


strata pengambilan keputusan, diperlukan suatu perencanaan yang ditata dalam
dokumen-dokumen sesuai dengan urutan proses dan tahapan waktu pelaksanaannya
sehingga dalam perencanaan pembangunan perlu menganut beberapa asas-asas
sebagai berikut:
8

a. Asas Keterpaduan. Pemanfaatan sumber daya yang tersedia bagi


kepentingan Pertahanan Negara dapat dioptimalkan hanya melalui perencanaan
yang terpadu. Keterpaduan mengandung pengertian kesatuan sasaran,
keterpaduan dalam kebijakan serta koordinasi dan sinkronisasi perencanaan
secara horisontal dan vertikal dari satuan paling bawah sampai satuan tingkat
pengambil keputusan tertinggi. Kesatuan sasaran diperlukan untuk memberikan
acuan bagi perencanaan dan pelaksanaan serta evaluasi.

b. Asas Prioritas. Perumusan perencanaan pembangunan Pertahanan


Negara harus ditujukan pada pencapaian nilai manfaat yang sebesar-besarnya
bagi kepentingan Pertahanan Negara dan Kepentingan Nasional. Mengingat
keterbatasan sumber daya yang tersedia, maka pendayagunaannya haruslah
disusun menurut skala prioritas.

c. Asas Fleksibilitas. Perencanaan Strategis Pembangunan Pertahanan


Negara harus luwes dan terkendali serta berkesinambungan, dengan
mempertimbangkan kemungkinan perkembangan keadaan di masa depan,
sehingga dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang timbul tanpa
mengganggu konsistensi pembangunan.

d. Asas "Bottom Up" dan "Top Down". Penyusunan perencanaan


pembangunan pertahanan negara menampung aspirasi satuan bawah kemudian
dirumuskan menjadi kebijaksanaan pembangunan bidang pertahanan negara
dan pengendaliannya berada pada setiap strata.

e. Asas Keseimbangan dan Keserasian. Pembinaan dan pengembangan


kekuatan pertahanan negara harus seimbang dan serasi dengan kebutuhan
operasi serta sumber daya yang disediakan. Keseimbangan dan keserasian
harus terwujud dalam penyusunan perencanaan dan perumusan program.

f. Asas Perencanaan Kewenangan dan Tanggung Jawab. Sistem


Perencanaan Pembangunan Pertahanan Negara membedakan kewenangan
9

pengambilan keputusan politik dan strategi, pembinaan dan penggunaan


kekuatan setiap tingkat dan tanggung jawab pelaksanaannya berdasarkan
fungsi, sehingga dapat dicegah adanya duplikasi dan kesimpangsiuran yang
tidak menentu.

g. Asas Manfaat. Perencanaan pembangunan pertahanan negara harus


memberi manfaat yang mengacu pada Tripilar Pembinaan TNI Angkatan Laut
meliputi Kesiapan Operasional, Peningkatan Profesionalisme dan Kesejahteraan
Prajurit.

h. Asas Pemisahan Kewenangan antara Pengendali, Pengawas dan


Pelaksana. Dengan maksud agar fungsi manajemen dapat diterapkan dengan
benar, sehingga dapat memenuhi sasaran yang diharapkan.

i. Asas Kebijakan Tunggal. Setiap tindakan yang mengakibatkan beban atas


anggaran belanja negara, harus berlandaskan pelimpahan wewenang dari
otorisasi secara berjenjang yang dituangkan dalam Keputuan Otorisasi (KO).

j. Asas Ambeg Paramaarta. Program kegiatan/proyek dipilih sesuai dengan


urgensi dan prioritas.

k. Asas Partisipasi. Dalam pelaksanaan suatu rencana mulai dari pemilihan


alternatif, penentuan sasaran sampai kepada penyusunan program dan
anggaran dilaksanakan dengan melibatkan para pemimpin dan pelaksana
kegiatan.

l. Asas Disiplin. Dalam pelaksanaan program dan anggaran harus mentaati


dan memenuhi seluruh ketentuan dan Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku dengan penuh rasa tanggungjawab.
10

10. Kriteria Keberhasilan Perencanaan Pembangunan. Untuk menjamin program-


program dapat dilaksanakan sesuai perencanaan pembangunan pertahanan negara
diperlukan kriteria yang menentukan keberhasilan sebagai berikut:

a. Dapat mewujudkan keterpaduan perencanaan pertahanan negara.


b. Dapat menjamin kesiapan untuk menghadapi ketidakpastian masa depan.
c. Dapat mendukung dan dilaksanakan sesuai dengan waktu dan sumber
daya yang tersedia.
d. Terpenuhinya kepentingan pertahanan negara serta terwujudnya
kepentingan nasional.
e. Memenuhi prinsip-prinsip ekonomi.
f. Memenuhi prinsip pembangunan berwawasan lingkungan.
g. Melaksanakan asas-asas perencanaan.
h. Mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan pertahanan negara.
BAB IV
SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PERTAHANAN NEGARA MATRA LAUT

11. Tingkat Kegiatan Pertahanan Negara di Laut.

Penyelenggaraan pertahanan negara di laut secara garis besar dilaksanakan


melalui tiga tingkat kegiatan yang berurutan yaitu, tingkat perumusan strategi, tingkat
penyiapan kekuatan dan tingkat penggunaan kekuatan.

a. Tingkat Perumusan Strategi. Pada tingkat ini dirumuskan politik dan


strategi pertahanan negara atas dasar politik dan strategi nasional yang
ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional dan
Rencana Strategis Pembangunan Negara.

b. Tingkat penyiapan kekuatan. Pada tingkat ini dirumuskan tingkat rencana


penyiapan kekuatan pertahanan negara yang menjadi sasaran untuk masa dua
puluh tahun dan lima tahun mendatang, meliputi kegiatan-kegiatan:

1) Menganalisa perkiraan ancaman berdasarkan dinamika


perkembangan lingkungan strategis.

2) Menyusun rencana pembangunan kemampuan dan kekuatan


berdasarkan sumber daya nasional yang dapat disediakan.

3) Menetapkan dan merumuskan resiko-resiko yang mungkin


dihadapi dan upaya-upaya penanggulangan berdasarkan kalkulasi
dengan analisis ancaman yang mungkin dihadapi.

c. Tingkat penggunaan kekuatan. Pada tingkat ini disiapkan, dikerahkan


dan dikendalikan sesuai dengan strategi penggunaan kekuatan agar tercapai
tujuan pokoknya secara efektif dan efisiensi. Selama ada kekuatan yang
digunakan, selalu harus ada kekuatan cadangan yang dilatih untuk siap
digunakan dan kekuatan yang dipelihara sampai siap digunakan.
12
Ketiga tingkatan kegiatan pertahanan keamanan negara tersebut mendasari
penyusunan dokumen perencanaan pembangunan kekuatan serta pembuatan program
dan anggaran tahunan dalam upaya tercapainya pertahanan negara.

12. Fungsi-Fungsi Perencanaan Pembangunan Kekuatan.

Fungsi perencanaan pembangunan kekuatan TNI Angkatan Laut ada beberapa


yang meliputi sebagai berikut:

a. Penyusunan pola kebijakan umum sebagai strategi dalam mengantisipasi


perkiraan ancaman dan kemungkinan resiko dalam jangka panjang, jangka
menengah dan jangka pendek.

b. Menyusun prioritas pembangunan kemampuan dalam rangka mendukung


strategi pembangunan dan program pembangunan kekuatan yang dibutuhkan
meliputi: jumlah, jenis dan persyaratan alat utama yang diperlukan.

c. Penyusunan prioritas pembangunan kekuatan dalam rangka memperkecil


tingkat resiko yang dihadapi dalam jangka menengah.

d. Penyusunan pokok-pokok kebijakan pelaksanaan pencapaian sasaran


program yang meliputi: alat utama, alat peralatan sarana dan prasarana, amunisi
dan sebagainya ke dalam tahapan sasaran program tiap tahun anggaran dalam
jangka menengah.

e. Penyusunan kebijakan serta prioritas sasaran kegiatan di lingkungan


organisasi TNI Angkatan Laut dengan rincian alokasi anggaran disertai
penjelasan pelaksanaannya.

13. Tahap-tahap Perencanaan Pembangunan. Ditinjau dari lingkup kebijakan,


maka tahap-tahap perencanaan pembangunan terdiri dari:
13
a. Tahap perumusan strategi pembangunan TNI Angkatan Laut jangka
panjang kurun waktu dua puluh tahun.

b. Tahap perumusan visi, misi, tujuan, sasaran kebijakan dan program


pembangunan jangka menengah kurun waktu lima tahun.

c. Tahap perumusan kebijakan dan penentuan prioritas untuk


mentransformasikan sasaran pembangunan jangka menengah ke dalam
program dan anggaran tahunan.

14. Proses Perencanaan Pembangunan.

a. Perencanaan pembangunan pertahanan negara secara konsisten


mengikuti mekanisme perencanaan pembangunan nasional, bertumpu pada
Kebijakan Umum Pertahanan Negara dan kebijakan yang tertuang dalam
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) dan Rencana Pembangunan Jangka
Pendek/Tahunan. Pedoman penyelenggaraan perencanaan pembangunan
pertahanan negara tertuang dalam Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 10
tahun 2009 tanggal 29 Oktober 2009 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Pertahanan Negara (SPP Hanneg).

b. Dokumen perencanaan pembangunan pertahanan negara di lingkungan


TNI Angkatan Laut disusun untuk jangka panjang, jangka menengah dan jangka
pendek mengalir sesuai strata lembaga yang menyusun dokumen, yaitu: Mabes
TNI Angkatan Laut, Kotama dan Satker dengan sistem keterpaduan
perencanaan. Dokumen perencanaan jangka panjang menjadi acuan dokumen
perencanaan jangka menengah. Dokumen perencanaan jangka menengah
menjadi acuan penyusunan dokumen jangka pendek.
14

Postur TNI Angkatan Laut sebagai dokumen perencanaan jangka panjang yang
merupakan arah kebijakan pembangunan TNI Angkatan Laut dan menjadi acuan
dimulainya proses perencanaan.

c. Proses dimulainya perencanaan diwujudkan dalam bentuk rancangan


dokumen yang dibuat oleh instansi yang lebih tinggi. Seluruh rancangan
dokumen yang disusun berjenjang sampai di tingkat pusat akan ditelaah dan
dijadikan dokumen perencanaan pemerintah. Hal ini sesuai dengan asas
“Bottom Up”, proses selanjutnya dilaksanakan ”Top Down” . Dokumen yang
disusun oleh lembaga/instansi yang lebih tinggi dijabarkan oleh lembaga
/instansi yang lebih rendah secara berjenjang sampai ke tingkat bawah. Hal
ini diwujudkan dengan tujuan agar semua dokumen yang dihasilkan berdasarkan
usulan dari bawah dan berdasarkan kepentingan organisasi yang bersangkutan.
Disamping itu, dokumen yang telah tersusun merupakan masukan untuk
perumusan dokumen berikutnya oleh lembaga yang bersangkutan.

d. Secara umum proses penyusunan dokumen yang mempunyai kurun


waktu berlakunya sama, dapat dilaksanakan secara paralel tanpa harus
menunggu sampai dokumen dari level atas selesai atau paling lambat dokumen
level berikutnya mulai disusun segera, setelah dokumen dari level atas yang
menjadi masukan diajukan untuk proses pengesahan. Apabila dokumen dari
level atas yang menjadi masukan sudah disahkan, dokumen yang bersangkutan
dapat diadakan penyesuaian. Apabila dokumen level atas ada perubahan,
segera dapat dilaksanakan penyesuaian, sehingga jadwal waktu penyusunan
dapat ditepati sesuai prosedur.

15. Pelaksana Fungsi Perencanaan dan Macam Dokumen Perencanaaan.

a. Pelaksana Fungsi Perencanaan.

1) Tingkat Pusat/UO TNI Angkatan Laut.


a) Unsur Pimpinan.
15
b) Unsur Pembantu Pimpinan, Unsur Pelayanan dan
Unsur Pelaksana Pusat.

2) Tingkat Kotama.
a) Pang/Dan selaku Pang/DanKotama.
b) Unsur Staf/Pembantu PangKotama.

3) Tingkat Satuan Kerja.


a) Dan/Ka selaku Dan/Kasatker.
b) Unsur Staf/Pembantu Kasatker.

b. Macam Dokumen Perencanaan.

1) Tingkat Pusat.

a) Perencanaan Jangka Panjang.


(1) Rancangan RPJP TNI Angkatan Laut.
(2) RPJP TNI Angkatan Laut.
(3) Postur TNI Angkatan Laut.

b) Perencanaan Jangka Menengah.


(1) Rancangan Renstra TNI Angkatan Laut.
(2) Jakstra TNI Angkatan Laut.
(3) Renstra TNI Angkatan Laut.

c) Perencanaan Jangka Pendek.


(1) Jakren TNI Angkatan Laut.
(2) Rancangan Renja TNI Angkatan Laut.
(3) Renja TNI Angkatan Laut.
(4) RKA TNI Angkatan Laut.
(5) PPPA TNI Angkatan Laut.
16
2) Tingkat Kotama/Satker.

a) Perencanaan Jangka Menengah.


(1) Rancangan Renstra.
(2) Jakstra Kotama.
(3) Renstra Kotama.

b) Perencanaan Jangka Pendek.


(1) Jukcan Kotama.
(2) Rancangan Renja Kotama.
(3) Renja Kotama.
(4) RKA Kotama.
(5) Progja Kotama.

16. Penyusunan Dokumen Perencanaan.

a. Dokumen Perencanaan Jangka Panjang.

1) Rancangan RPJP TNI Angkatan Laut.

a) Tujuan. Rancangan RPJP TNI Angkatan Laut bertujuan


memberikan masukan berupa rancangan RPJP TNI Angkatan Laut
pada Rakor tingkat TNI dalam rangka penyusunan rancangan
RPJP TNI dua puluh tahun ke depan.

b) Ruang Lingkup. Ruang lingkup rancangan RPJP TNI


Angkatan Laut meliputi rumusan kebijakan pembangunan kekuatan
TNI Angkatan Laut dua puluh tahun ke depan.

c) Prosedur Penyiapan Dokumen.

(1) Penyiapan dan Pengesahan. Dokumen rancangan


RPJP TNI Angkatan Laut disiapkan oleh Srenal paling
17
lambat satu tahun sebelum masa RPJP TNI Angkatan Laut
periode berjalan berakhir dan disahkan oleh Kasal.

(2) Jangka Waktu. Dokumen Rancangan PRJP TNI


Angkatan Laut mempunyai jangka waktu sampai dengan
disahkannya dokumen RPJP TNI Angkatan Laut.

(3) Masukan. Dokumen rancangan RPJP TNI Angkatan


Laut mendapat masukan dari Srenal, hasil kajian dan umpan
balik pelaksanaan program serta masukan sebelumnya dari
Kotama/Satker berupa rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) pertahanan Kotama dan konsep rencana
pembangunan Kotama/Satker pada Rakor tingkat Mabesal
dalam rangka penyusunan Rancangan RPJP TNI Angkatan
Laut.

(4) Keluaran. Dokumen Rancangan RPJP TNI Angkatan


Laut dijadikan masukan dan penyusunan RPJP TNI
Angkatan Laut.

2) Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) TNI Angkatan


Laut.

a) Tujuan. RPJP TNI Angkatan Laut bertujuan memberikan


masukan berupa RPJP TNI Angkatan Laut pada Rakor tingkat TNI
dalam rangka penyusunan RPJP TNI dua puluh tahun ke depan
dan dilakukan revisi setiap lima tahun.

b) Ruang Lingkup. Ruang Lingkup RPJP TNI Angkatan Laut


meliputi rencana pembangunan kekuatan TNI Angkatan Laut dua
puluh tahun ke depan dan dilakukan revisi setiap lima tahun.

c) Prosedur Penyiapan Dokumen.


18
(1) Penyiapan dan Pengesahan. Dokumen RPJP TNI Angkatan
Laut disiapkan oleh Srenal dan disahkan oleh Kasal paling lambat
satu bulan setelah RPJP TNI ditetapkan.

(2) Jangka Waktu. Dokumen RPJP TNI Angkatan Laut


mempunyai jangka waktu sampai dua puluh tahun ke depan dan
direvisi setiap lima tahun.

(3) Masukan. Dokumen RPJP TNI Angkatan Laut mendapat


masukan dari Srenal berpedoman kepada RPJP TNI, Postur TNI
dan Postur TNI Angkatan Laut.

(4) Keluaran. Dokumen RPJP TNI Aangkatan Laut dijadikan


masukan dalam penyusunan RPJP TNI.

3) Postur TNI Angkatan Laut.

a) Tujuan. Postur TNI Angkatan Laut bertujuan untuk menentukan


kebijakan pembangunan TNI Angkatan Laut dua puluh tahun mendatang.

b) Ruang Lingkup. Ruang lingkup Postur TNI Angkatan Laut meliputi


tugas pokok, visi dan misi, hakekat ancaman, postur dan strategi
pembangunan kekuatan.

c) Prosedur Penyiapan Dokumen.

(1) Penyiapan dan Pengesahan. Dokumen Postur TNI Angkatan


Laut disiapkan oleh Srenal satu tahun sebelum Postur TNI
Angkatan Laut berakhir dan disahkan oleh Kasal.

(2) Jangka Waktu. Dokumen Postur TNI Angkatan Laut


mempunyai jangka waktu sampai dengan dua puluh tahun dan
dapat direvisi setiap lima tahun.
19
(3) Masukan. Dokumen Postur TNI Angkatan Laut berpedoman
pada Postur TNI.

(4) Keluaran. Dokumen Postur TNI Angkatan Laut dijadikan


pedoman dalam penyusunan Rancangan Renstra TNI Angkatan
Laut dan Rancangan Renstra Kotama/Satker.

b. Dokumen Perencanaan Jangka Menengah.

Dokumen perencanaan jangka menengah nasional mendapatkan


masukan dari dokumen RPJP Hanneg. Dalam penyusunan rancangan RPJM
Nasional diawali dari Rancangan Kotama/Satker yang merupakan bahan
masukan untuk menyusun RPJM Nasional dengan proses pengajuan secara
berjenjang.

1) Tanggung Jawab Mabesal.

a) Rancangan Renstra TNI Angkatan Laut.

(1) Tujuan. Rancangan Renstra TNI Angkatan Laut


bertujuan memberikan masukan kepada Rancangan Renstra
TNI untuk menjabarkan ke dalam pencapaian sasaran
kemampuan dan kekuatan TNI Angkatan Laut tiap tahun
anggaran selama kurun waktu lima tahun mendatang.

(2) Ruang Lingkup. Dokumen Rancangan Renstra TNI


Angkatan Laut meliputi visi dan misi, analisis perkembangan
lingkungan strategis, tujuan dan sasaran pembangunan,
strategi pembangunan, program pembangunan lima tahun ke
depan serta kemungkinan resiko.

(3) Prosedur Penyiapan Dokumen.


20
(a) Penyiapan dan Pengesahan. Dokumen
Rancangan Renstra TNI Angkatan Laut disiapkan
oleh Srenal dibantu oleh staf lainnya dan disahkan
oleh Kasal dua minggu setelah rancangan awal
RPJMN ditetapkan.

(b) Jangka Waktu. Dokumen Rancangan Renstra


TNI Angkatan Laut mempunyai jangka waktu sampai
dengan disahkannya dokumen Renstra TNI Angkatan
Laut.

(c) Masukan. Dokumen Rancangan Renstra TNI


Angkatan Laut mendapat masukan dari Rancangan
Renstra Kotama, Rancangan Renstra Kedinasan
Mabesal dan berpedoman kepada Postur TNI
Angkatan Laut.

(d) Keluaran. Dokumen Rancangan Renstra TNI


Angkatan Laut dijadikan masukan dalam penyusunan
Rancangan Renstra TNI/Kemhan.

b) Kebijakan Strategis TNI Angkatan Laut.

(1) Tujuan. Kebijakan stategis TNI Angkatan Laut


bertujuan sebagai pedoman dalam pembangunan kekuatan
dan pengembangan kemampuan TNI Angkatan Laut dalam
kurun waktu lima tahun ke depan dan dilakukan revisi setiap
dua tahun.

(2) Ruang Lingkup. Ruang lingkup kebijakan strategis


TNI Angkatan Laut ini meliputi kebijakan strategis Kepala
Staf Angkatan Laut tentang perkiraan ancaman dari
kecenderungan pengaruh perkembangan lingkungan
21
strategis dan rumusan tugas-tugas TNI Angkatan Laut serta
kebijakan strategis dalam pengembangan kemampuan dan
kekuatan TNI Angkatan Laut selama kurun waktu lima tahun
dan dilakukan revisi setiap dua tahun.

(3) Prosedur Penyiapan Dokumen.

(a) Penyiapan dan pengesahan. Dokumen


kebijakan strategis Kepala Staf Angkatan Laut
disiapkan oleh Srenal, paling lambat satu minggu
setelah Jakstra TNI dan dua minggu setelah Jakstra
Hanneg ditetapkan dan disahkan oleh Kasal.

(b) Jangka Waktu. Dokumen kebijakan strategis


TNI Angkatan Laut mempunyai jangka waktu sampai
dengan lima tahun ke depan dan revisi setiap dua
tahun.

(c) Masukan. Kebijakan strategis TNI Angkatan


Laut berpedoman pada Renstra TNI Angkatan Laut.

(d) Keluaran. Dokumen kebijakan strategis TNI


Angkatan Laut dijadikan pedoman dalam penyusunan
Renstra TNI Angkatan Laut dan Renstra Kotama.

c) Rencana Strategis TNI Angkatan Laut.

(1) Tujuan. Renstra TNI Angkatan Laut bertujuan


menjabarkan Renstra TNI/Kemhan ke dalam pencapaian
sasaran kemampuan dan kekuatan TNI Angkatan Laut tiap
tahun anggaran selama kurun waktu lima tahun mendatang.
22
(2) Ruang Lingkup. Dokumen Renstra TNI Angkatan Laut
meliputi visi dan misi, analisis perkembangan lingkungan
strategis, tujuan dan sasaran pembangunan TNI Angkatan
Laut, strategi pembangunan TNI Angkatan Laut, program
pembangunan lima tahun ke depan serta kemungkinan
resiko.

(3) Prosedur Penyiapan Dokumen.

(a) Penyiapan dan Pengesahan. Dokumen


Renstra TNI Angkatan Laut disiapkan oleh Srenal
dibantu oleh staf lain yang terkait dan disahkan oleh
Kasal paling lambat satu minggu setelah Renstra TNI
dan dua minggu setelah Renstra Hanneg ditetapkan.

(b) Jangka Waktu. Dokumen Renstra TNI


Angkatan Laut mempunyai jangka waktu lima tahun
dan baru bisa direvisi pada tahun ketiga.

(c) Masukan. Dokumen Renstra TNI Angkatan


Laut berpedoman kepada Renstra TNI/Kemhan.

(d) Keluaran. Dokumen Renstra TNI Angkatan


Laut dijadikan pedoman dalam penyusunan Renstra
Kotama dan Rancangan Renja TNI Angkatan Laut.

2) Tanggung Jawab Kotama.

a) Rancangan Rencana Strategis Kotama.

(1) Tujuan. Rancangan Renstra Kotama bertujuan


memberikan masukan kepada Rancangan Renstra TNI AL
dalam menjabarkan pencapaian sasaran kemampuan dan
23
kekuatan tiap tahun anggaran selama kurun waktu lima
tahun ke depan.

(2) Ruang Lingkup. Dokumen Rancangan Renstra


Kotama meliputi visi dan misi, analisis perkembangan
lingkungan strategis, tujuan dan sasaran pembangunan
Kotama, strategi pembangunan Kotama, program
pembangunan lima tahun ke depan serta kemungkinan
resiko.

(3) Prosedur Penyiapan Dokumen.

(a) Penyiapan dan Pengesahan. Dokumen


Rancangan Renstra Kotama disiapkan oleh Srena
Kotama dibantu staf lainnya dan disahkan oleh
PangKotama satu minggu setelah Rancangan awal
RPJM Nasional ditetapkan.

(b) Jangka Waktu. Dokumen Rancangan Renstra


Kotama mempunyai jangka waktu sampai dengan
disahkannya dokumen Renstra Kotama.

(c) Masukan. Dokumen Rancangan Renstra


Kotama mendapat masukan dari umpan balik
pelaksanaan Renstra Kotama sebelumnya dan
berpedoman kepada Postur TNI Angkatan Laut.

(d) Keluaran. Dokumen Rancangan Renstra


Kotama dijadikan masukan dalam penyusunan
Rancangan Renstra TNI Angkatan Laut.

b) Kebijakan Strategis Kotama/Satker.


24
(1) Tujuan. Kebijakan Strategis Kotama/Satker bertujuan
sebagai pedoman, arah dan acuan bagi Kotama/Satker di
jajarannya dalam menyusun Rencana Strategis Kotama/
Satker setiap lima tahun.

(2) Ruang Lingkup. Ruang lingkup Kebijakan Strategis ini


meliputi tugas pokok dan fungsi, analisa strategis dan
rencana Strategis Kotama.

(3) Prosedur dan Penyiapan Dokumen.

(a) Penyiapan dan Pengesahan. Dokumen


Kebijakan Strategis Kotama disiapkan oleh Srena
Kotama dan disahkan oleh Panglima Kotama, paling
lambat satu minggu setelah Kebijakan Strategis TNI
Angkatan Laut.

(b) Jangka Waktu. Dokumen Kebijakan Strategis


Kotama mempunyai jangka waktu sampai dengan
lima tahun ke depan.

(c) Masukan. Kebijakan Strategis Kotama


berpedoman pada Kebijakan Strategis TNI Angkatan
Laut.

(d) Keluaran. Dokumen Kebijakan Strategis


Kotama dijadikan pedoman dalam menyusun
Rencana Strategis Kotama dengan tujuan agar terjadi
sinergitas dalam pelaksanaan kegiatan dan anggaran
pembangunan Kotama.

c) Rencana Strategis Kotama.


25
(1) Tujuan. Bertujuan menjabarkan Renstra TNI
Angkatan Laut ke dalam pencapaian sasaran kemampuan
dan kekuatan Kotama tiap tahun anggaran selama kurun
waktu lima tahun mendatang.

(2) Ruang Lingkup. Dokumen Renstra Kotama meliputi


visi, misi, analisis perkembangan lingkungan strategis,
tujuan, sasaran pembangunan Kotama, strategi
pembangunan Kotama, program pembangunan lima tahun
ke depan serta kemungkinan resiko.

(3) Prosedur Penyiapan Dokumen.

(a) Penyiapan dan Pengesahan. Dokumen


Renstra Kotama disiapkan oleh Srena Kotama
dibantu staf lainnya dan disahkan oleh PangKotama
satu minggu setelah Rencana Strategis TNI Angkatan
Laut ditetapkan.

(b) Jangka Waktu. Dokumen Renstra Kotama


mempunyai jangka waktu lima tahun ke depan dan
baru bisa direvisi pada tahun ketiga.

(c) Masukan. Dokumen Renstra Kotama


berpedoman kepada Renstra TNI Angkatan Laut.

(d) Keluaran. Dokumen Renstra Kotama dijadikan


pedoman dalam penyusunan Rancangan Renja
Kotama.

c. Dokumen Perencanaan Jangka Pendek.

1) Macam Dokumen.
26
a) Kebijakan Perencanaan TNI Angkatan Laut.

(1) Tujuan. Kebijakan Perencanaan TNI Angkatan Laut


bertujuan sebagai pedoman dan acuan bagi Kotama dan
Satker dalam menyusun Rancangan Rencana Kerja dan
Anggaran masing-masing dengan tujuan agar terjadi
sinergitas dalam pelaksanaan kegiatan dan anggaran
pembangunan TNI Angkatan Laut setiap tahunnya.

(2) Ruang Lingkup. Ruang lingkup Kebijakan


Perencanaan TNI Angkatan Laut ini meliputi latar belakang
perumusan kebijakan serta penetapan kebijakan
menyangkut perencanaan program dan anggaran TNI
Angkatan Laut setiap tahunnya.

(3) Prosedur Penyiapan Dokumen.

(a) Penyiapan dan Pengesahan. Dokumen


Kebijakan Perencanaan TNI Angkatan Laut disiapkan
oleh Srenal dan disahkan oleh Kasal paling lambat
satu minggu setelah Kebijakan Perencanaan
Panglima TNI dan dua minggu setelah Kebijakan
Perencanaan Pertahanan Negara ditetapkan.

(b) Jangka Waktu, Dokumen Kebijakan


Perencanaan TNI Angkatan Laut mempunyai jangka
waktu sampai dengan satu tahun ke depan.

(c) Masukan. Kebijakan Perencanaan TNI


Angkatan Laut berpedoman pada kebijakan
Perencanaan TNI dan masukan dari Renstra TNI dan
TNI Angkatan Laut.
27
(d) Keluaran. Dokumen Kebijakan Perencanaan
TNI Angkatan Laut harus dijadikan pedoman dalam
menyusun Rancangan Rencana Kerja dan Anggaran
masing-masing Kotama dan Satker dengan tujuan
agar terjadi sinergitas dalam pelaksanaan kegiatan
dan anggaran pembangunan TNI Angkatan Laut
setiap tahunnya.

b) Rancangan Renja TNI Angkatan Laut.

(1) Tujuan. Rancangan Renja TNI Angkatan Laut


bertujuan mengajukan usulan program kerja tahun yang
dimaksud kepada Mabes TNI/Kemhan serta menentukan
kebijakan dan program pembangunan pertahanan matra laut
sebagai acuan penyusunan RKA TNI Angkatan Laut.

(2) Ruang Lingkup. Ruang lingkup Rancangan Renja TNI


Angkatan Laut meliputi tugas pokok, sasaran dan kebijakan
pertahanan serta program pembangunan pertahanan negara
matra laut.

(3) Prosedur Penyiapan Dokumen.

(a) Penyiapan dan Pengesahan. Dokumen


Rancangan Renja TNI Angkatan Laut disiapkan oleh
Srenal bersama staf terkait pada akhir bulan Maret
TAB-1 dan disahkan oleh Kasal.

(b) Jangka Waktu. Dokumen Rancangan Renja


TNI Angkatan Laut mempunyai jangka waktu sampai
dengan disahkannya dokumen Renja TNI Angkatan
Laut.
28
(c) Masukan. Dokumen Rancangan Renja TNI
Angkatan Laut mendapat masukan dari Rancangan
Renja Kotama dan Rancangan Renja Satker
Kedinasan Mabesal dan berpedoman kepada Renstra
TNI Angkatan Laut.

(d) Keluaran. Dokumen Rancangan Renja TNI


Angkatan Laut dijadikan masukan dalam penyusunan
Rancangan Renja TNI.

c) Renja TNI Angkatan Laut.

(1) Tujuan. Renja TNI Angkatan Laut bertujuan untuk


menjabarkan Renja TNI/Kemhan dan Renstra TNI Angkatan
Laut ke dalam program tahunan.

(2) Ruang Lingkup. Ruang lingkup Renja TNI Angkatan


Laut meliputi tugas pokok, sasaran dan kebijakan
pertahanan serta program pembangunan pertahanan negara
matra laut.

(3) Prosedur Penyiapan Dokumen.

(a) Penyiapan dan Pengesahan. Dokumen Renja


TNI Angkatan Laut disiapkan oleh Srenal bersama
Staf terkait pada bulan Juni Tahun Anggaran Berjalan
(TAB-1) dan disahkan oleh Kasal.

(b) Jangka Waktu. Dokumen Renja TNI Angkatan


Laut mempunyai jangka waktu sampai dengan
disahkannya RKA TNI Angkatan Laut.
29
(c) Masukan. Dokumen Renja TNI berpedoman
kepada Renja TNI/Kemhan.

(d) Keluaran. Dokumen Renja TNI Angkatan Laut


dijadikan masukan dalam penyusunan RKA TNI
Angkatan Laut dan Renja Kotama.

d) RKA TNI Angkatan Laut.

(1) Tujuan. RKA TNI Angkatan Laut bertujuan memberi-


kan masukan pada RKA TNI/Kemhan yang berisi program,
kegiatan dan anggaran matra laut.

(2) Ruang Lingkup. Ruang lingkup Dokumen RKA TNI


Angkatan Laut meliputi fungsi, subfungsi, program dan
kegiatan serta pagu dan alokasi anggaran.

(3) Prosedur Penyiapan Dokumen.

(a) Penyiapan dan Pengesahan. Dokumen RKA


TNI Angkatan Laut disiapkan oleh Srenal bersama
staf terkait lainnya, pada awal bulan Juli TAB-1 dan
disahkan oleh Kasal.

(b) Jangka Waktu. Dokumen RKA TNI Angkatan


Laut mempunyai jangka waktu sampai dengan
disahkannya TNI Angkatan Laut PPPA Kasal.

(c) Masukan. RKA TNI Angkatan Laut mendapat


masukan dari RKA Kotama dan berpedoman kepada
Renja TNI Angkatan Laut.
30
(d) Keluaran. Dokumen RKA TNI Angkatan Laut
dijadikan masukan dalam penyusunan RKA
TNI/Kemhan.

d) PPPA TNI Angkatan Laut.

(1) Tujuan. PPPA TNI Angkatan Laut digunakan sebagai


Pedoman Pelaksanaan Program Kerja dan Anggaran TNI
Angkatan Laut dalam tahun anggaran yang sedang berjalan.

(2) Ruang Lingkup. Ruang Lingkup Dokumen PPPA TNI


Angkatan Laut meliputi rincian tugas TNI Angkatan Laut TAB,
kebijakan dan sasaran program dan anggaran, pengelolaan
program dan anggaran serta alokasi anggaran.

(3) Prosedur Penyiapan Dokumen

(a) Penyiapan dan Pengesahan. Dokumen PPPA


TNI Angkatan Laut disiapkan oleh Srena Mabesal
bersama staf terkait pada bulan Desember TAB-1 dan
disahkan oleh Kasal.

(b) Jangka waktu. Dokumen PPPA TNI Angkatan


Laut mempunyai jangka waktu satu tahun anggaran.

(c) Masukan. Dokumen PPPA TNI Angkatan Laut


berpedoman kepada PPPA TNI.

(d) Keluaran. Dokumen PPPA TNI Angkatan Laut


dijadikan pedoman dalam Penyusunan Progja
Kotama.

2) Tanggung Jawab Kotama.


31
a) Petunjuk Perencanaan Kotama.

(1) Tujuan. Petunjuk Perencanaan Kotama bertujuan


sebagai pedoman, arah dan acuan bagi Satker di jajarannya
dalam menyusun Rancangan Rencana Kerja Kotama setiap
tahunnya.

(2) Ruang Lingkup. Ruang lingkup Petunjuk Perencanaan


Kotama ini meliputi latar belakang perumusan petunjuk
perencanaan pembangunan Kotama dan Satker setiap
tahunnya.

(3) Prosedur Penyiapan Dokumen.

(a) Penyiapan dan Pengesahan. Dokumen Petunjuk


Perencanaan Kotama disiapkan oleh Srena Kotama dan
disahkan oleh Panglima Kotama, paling lambat satu
minggu setelah Kebijakan Perencanaan TNI Angkatan
Laut ditetapkan.

(b) Jangka Waktu. Dokumen Petunjuk Perencana-an


Kotama mempunyai jangka waktu sampai dengan satu
tahun ke depan.

(c) Masukan. Petunjuk Perencanaan Kotama


berpedoman pada Kebijakan Perencanaan TNI AL dan
masukan dari Renstra Kotama.

(d) Keluaran. Dokumen Petunjuk Perencanaan


Kotama dijadikan pedoman dalam menyusun
Rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Kotama
dengan tujuan agar terjadi sinergitas dalam
32
pelaksanaan kegiatan dan anggaran pembangunan
Kotama setiap tahunnya.

b) Rancangan Renja Kotama/Satker.

(1) Tujuan. Rancangan Renja Kotama memberi masukan


kepada Mabesal dalam menyusun Rancangan Renja TNI
Angkatan Laut.

(2) Ruang Lingkup. Ruang lingkup Rancangan Renja


Kotama meliputi tugas pokok, sasaran dan kebijakan serta
program pembangunan Kotama.

(3) Prosedur Penyiapan Dokumen.

(a) Penyiapan dan Pengesahan. Dokumen


Rancangan Renja Kotama disiapkan oleh Srena
Kotama bersama staf terkait pada awal bulan Maret
TAB-1 dan disahkan oleh PangKotama.

(b) Jangka Waktu. Dokumen Rancangan Renja


Kotama mempunyai jangka waktu sampai dengan
disahkannya dokumen Renja Kotama.

(c) Masukan. Dokumen Rancangan Renja Kotama


mendapat masukan dari umpan balik Program
Pembangunan Tahunan Kotama serta berpedoman
kepada Renstra Kotama.

(d) Keluaran. Dokumen Rancangan Renja Kotama


dijadikan masukan dalam penyusunan Rancangan
Renja TNI Angkatan Laut.
33
c) Renja Kotama.

(1) Tujuan. Renja Kotama bertujuan untuk menjabarkan


Renstra Kotama ke dalam program tahunan.

(2) Ruang Lingkup. Ruang lingkup Renja Kotama


meliputi tugas pokok, sasaran dan kebijakan serta program
pembangunan Kotama.

(3) Prosedur Penyiapan Dokumen.

(a) Penyiapan dan Pengesahan. Dokumen Renja


Kotama disiapkan oleh Srena Kotama bersama staf
terkait pada awal bulan Juli TAB-1 dan disahkan oleh
Pang/Dan Kotama.

(b) Jangka Waktu. Dokumen Renja Kotama


mempunyai jangka waktu sampai dengan disahkan-
nya RKA Kotama.

(c) Masukan. Dokumen Renja Kotama ber-


pedoman kepada Renja TNI Angkatan Laut.

(d) Keluaran. Dokumen Renja Kotama dijadikan


pedoman dalam penyusunan RKA Kotama.

d) RKA Kotama.

(1) Tujuan. RKA Kotama bertujuan memberikan masukan


pada RKA TNI Angkatan Laut yang berisi program, kegiatan
dan anggaran Kotama.
34
(2) Ruang Lingkup. Ruang lingkup RKA Kotama meliputi
fungsi, sub fungsi, program dan kegiatan serta pagu dan
alokasi anggaran.

(3) Prosedur Penyiapan Dokumen.

(a) Penyiapan dan Pengesahan. Dokumen RKA


Kotama disiapkan oleh Srena Kotama bersama staf
terkait lainnya, pada bulan Juli TAB-1 dan disahkan
oleh Pang Kotama.

(b) Jangka Waktu. Dokumen RKA Kotama


mempunyai jangka waktu sampai dengan
disahkannya Progja Kotama.

(c) Masukan. RKA Kotama berpedoman kepada


Renja Kotama.

(d) Keluaran. RKA Kotama dijadikan masukan


dalam penyusunan RKA TNI Angkatan Laut.

e) Program Kerja Kotama.

(1) Tujuan. Dokumen Progja Kotama bertujuan sebagai


Pedoman Pelaksanaan Program Kerja Kotama dalam tahun
anggaran yang sedang berjalan.

(2) Ruang Lingkup. Ruang lingkup Progja Kotama


meliputi tugas, kebijakan dan prioritas sasaran serta
kebijakan anggaran terpadu.

(3) Prosedur Penyiapan Dokumen.


35
(a) Penyiapan dan Pengesahan. Dokumen Progja
Kotama disiapkan oleh Srena Kotama bersama staf
terkait pada akhir bulan Desember TAB - 1 dan
disahkan oleh Pang/DanKotama.

(b) Jangka waktu. Dokumen Progja Kotama


mempunyai jangka waktu satu tahun anggaran.

(c) Masukan. Dokumen Progja Kotama ber-


pedoman kepada PPPA TNI Angkatan Laut.

(d) Keluaran. Dokumen Progja Kotama akan


menjadi masukan bagi penyusunan Progja Kotama
tahun berikutnya serta umpan balik perencanaan
pembangunan pertahanan negara.

17. Evaluasi. Untuk mengetahui perkembangan pembangunan kekuatan maka


diperlukan evaluasi pelaksanaan Rencana Kerja (Renja) yang dilaksanakan pada akhir
tahun pelaksanaan pembangunan tahunan dan digunakan sebagai masukan dalam
membuat Renja yang akan datang. Evaluasi Renstra dilakukan pada akhir tahun
perencanaan lima tahun berikutnya.
BAB V
PENUTUP

Demikianlah Paket Instruksi Mata Pelajatan Sistem Perencanaan Pembangunan


Hanneg U.O. TNI AL ini disusun sebagai pegangan dan acuan Dosen Pengajar
maupun Pasis Dikreg dalam Proses Belajar Mengajar (PBM), sehingga dapat dijadikan
sebagai bekal untuk memperkaya wawasan, pengetahuan dan pengalaman dalam
pelaksanaan tugas di lapangan nantinya serta dapat diimplementasikan di lingkungan
TNI Angkatan Laut.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pertahanan RI, Peraturan Menteri Pertahanan No. 10 tahun 2009,


tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Pertahanan Negara, Jakarta 2009.

Markas Besar TNI AL, Perkasal No 18/III/2011, tentang Buku Petunjuk Induk
Pembinaan Bidang Perencanaan dan Anggaran (PUM-3), Jakarta 2011.

Staf Perencana dan Anggaran Mabesal, Teori Penyusunan Rencana Strategis


dan Penerapannya di lingkungan TNI AL. Jakarta 2011.

Staf Perencana dan Anggaran Mabesal, Sistem Perencanaan Pembangunan


Pertahanan Negara Unit Organisasi TNI AL. Jakarta 2011.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). Jakarta 2004.
LEMBAR LAMPIRAN

1. Lampiran A : Alur Perencanaan dan Penganggaran.

2. Lampiran B : Bagan Sistem Perencanaan Hanneg.

3. Lampiran C : Format Rancangan Postur TNI Angkatan Laut.

4. Lampiran D : Format Rancangan Renstra TNI Angkatan Laut.

5. Lampiran E : Format Rancangan Renstra Kotama/Satker.

6. Lampiran F : Format Kebijakan Perencanaan TNI Anggota Laut.

7. Lampiran G : Format Renja TNI Angkatan Laut.

8. Lampiran H : Format Renja Kotama.

9. Lampiran I : Format RKA TNI Angkatan Laut.

10. Lampiran J : Format RKA Kotama.


39
MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT Lampiran A
SEKOLAH STAF DAN KOMANDO PI SPP Hanneg U.O. TNI AL

ALUR PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN


RPJP RANCANGAN RENJA-KL RKA-KL
- Visi RENJA-KL - Kebijakan - Program dgn Anggaran
- Misi - Kebijakan - Program dgn - Kegiatan dgn Anggaran
- Arah - Program dgn pagu indikatif - Sub Kegiatan dgn
pagu indikatif - Kegiatan dgn Anggaran
- Kegiatan dgn Anggaran - Jenis Belanja
RPJM Anggaran - Jenis Belanja - Mata Anggaran
- Visi, Misi - Jenis Belanja - Lokasi-Propinsi Keluaran (MAK)
- Agenda - Lokasi-Propinsi - Indikator - Lokasi RAPBN
- Prioritas - Indikator Keluaran - Propinsi
- Program Keluaran - Unit Pelaksana: - Kabupaten
- Kegiatan - Unit Pelaksana: sampai dengan - Indikator Keluaran
Pokok sampai dengan Eselon I - Perhitungan Belanja APBN
Eselon I Masing-Masing
Kegiatan
RKP/PERPRES - Volume
RANCANGAN - Agenda - Harga Satuan
AWAL RKP/SEB - Prioritas - Anggaran Pendapatan
- Prioritas Pembangunan - Kegiatan DIPA
Pembangunan - Program dgn - Mata Anggaran
- Pagu indikatif pagu indikatif Pendapatan (MAP)
- Kementerian/ - Kegiatan Pokok - Kelompok
Lembaga - Unit Pelaksana: Pendapatan PPPA
- Program Kementerian/ - Unit Pelaksana : sampai
Lembaga dengan Satuan Kerja
40
MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT Lampiran B
SEKOLAH STAF DAN KOMANDO PI SPP Hanneg U.O. TNI AL
BAGAN SISTEM PERENCANAAN HANNEG
41

MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT Lampiran C


SEKOLAH STAF DAN KOMANDO PI SPP Hanneg U.O TNI AL

Format Rancangan Postur TNI Angkatan Laut

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.
2. Maksud dan Tujuan.
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.

BAB II
PERAN, FUNGSI DAN TUGAS TNI ANGKATAN LAUT

4. Umum.
5. Peran TNI Angkatan Laut.
6. Tugas TNI Angkatan Laut.
7. Fungsi TNI Angkatan Laut.

BAB III
PERSEPSI ANCAMAN

8. Umum.
9. Perkembangan Lingkungan Strategi.
10. Bentuk Ancaman.

BAB IV
RANCANGAN POSTUR TNI ANGKATAN LAUT

11. Umum.
12. Dasar Perhitungan.
13. Kemampuan, Kekuatan dan Gelar.

BAB V
TAHAPAN PEMBANGUNAN

14. Umum.
15. Kondisi saat ini.
16. Pertimbangan-pertimbangan.
17. Tahapan Pembangunan Lima Tahun.

BAB VI
PENUTUP

Disahkan oleh Kasal


..............................
42

MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT Lampiran D


SEKOLAH STAF DAN KOMANDO PI SPP Hanneg U.O TNI AL

Format Rancangan Renstra TNI Angkatan Laut

BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
2. Maksud dan Tujuan.
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.
4. Dasar.
5. Pengertian.
BAB II
VISI DAN MISI TNI ANGKATAN LAUT/KOTAMA
6. Tugas Pokok dan Fungsi.
7. Visi.
8. Misi.
BAB III
PERKEMBANGAN LINGSTRA, PERKIRAAN ANCAMAN
TUGAS-TUGAS LIMA TAHUN KE DEPAN
9. Perkembangan Lingkungan Strategis dan Perkiraan Ancaman.
10. Tugas-tugas lima tahun ke depan.
BAB IV
KONDISI SAAT INI
11. Kekuatan.
12. Kemampuan.
13. Gelar.
14. Dukungan Anggaran.
BAB V
TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI
15. Tujuan.
16. Sasaran.
17. Strategi.

BAB VI
PROGRAM PEMBANGUNAN DAN KEBUTUHAN
ANGGARAN LIMA TAHUN KE DEPAN
18. Program Pembangunan.
19. Rencana Kebutuhan Anggaran.
BAB VII
KEMUNGKINAN RESIKO
BAB VIII
PENUTUP

Lampiran 1. Formulir Matrik Renstra Th .. s/d .. Disahkan oleh Kasal


2. Data Pendukung lain yang diperlukan .....................
43

MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT Lampiran E


SEKOLAH STAF DAN KOMANDO PI SPP Hanneg U.O TNI AL

Format Rancangan Renstra Kotama/Satker

BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
2. Maksud dan Tujuan.
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.
4. Dasar.
5. Pengertian.
BAB II
TUPOKSI, VISI DAN MISI
6. Tugas Pokok dan Fungsi.
7. Visi.
8. Misi.
BAB III
PERKEMBANGAN LINGSTRA, PERKIRAAN ANCAMAN
TUGAS-TUGAS LIMA TAHUN KE DEPAN
9. Perkembangan Lingkungan Strategis dan Perkiraan Ancaman.
10. Tugas-tugas lima tahun ke depan.
BAB IV
KONDISI SAAT INI
11. Personel.
12. Materiil.
13. Fasilitas.
14. Piranti Lunak.
BAB V
TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI
15. Tujuan.
16. Sasaran.
17. Strategi.
BAB VI
PROGRAM PEMBANGUNAN DAN KEBUTUHAN
ANGGARAN LIMA TAHUN KE DEPAN
18. Program Pembangunan.
19. Rencana Kebutuhan Anggaran.
BAB VII
KEMUNGKINAN RESIKO
BAB VIII
PENUTUP

Lampiran 1. Formulir Matrik Renstra Th.. s/d .. Disahkan oleh Pang/Dankotama/Ka


2. Data Pendukung lain yang diperlukan .....................
44

MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT Lampiran F


SEKOLAH STAF DAN KOMANDO PI SPP Hanneg U.O TNI AL

Format Kebijakan Perencanaan TNI Angkatan Laut


BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
2. Maksud dan Tujuan.
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.
4. Dasar.
5. Pengertian.
BAB II
LANDASAN KEBIJAKAN PERENCANAAN
6. Umum.
7. Idiil.
8. Yuridis.
9. Visional.
10. Konseptual.
BAB III
PERKIRAAN ANCAMAN
11. Umum.
12. Ancaman Potensial.
13. Ancaman Faktual.
14. Kemungkinan Kontijensi.
BAB IV
TUGAS-TUGAS TNI ANGKATAN LAUT
15. Umum.
16. Tugas Pokok TNI Angkatan Laut.
17. Tugas-tugas TNI Angkatan Laut Tahun 20 ....
BAB V
POKOK-POKOK KEBIJAKAN PERENCANAAN
18. Umum.
19. Sasaran Pembangunan Tahun 20 .....
20. Kebijakan Pembangunan Kekuatan dan Kemampuan.
21. Kebijakan Gelar Kekuatan.
22. Kegiatan Prioritas Pembangunan.
23. Rencana Anggaran.

BAB VI
PENUTUP

Disahkan oleh Kasal


.....................
45

MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT Lampiran G


SEKOLAH STAF DAN KOMANDO PI SPP Hanneg U.O TNI AL

Format Renja TNI Angkatan Laut

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.
2. Maksud dan Tujuan.
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.
4. Dasar.
5. Pengertian.

BAB II
LATAR BELAKANG

6. Kondisi Umum.
7. Kondisi Saat ini.
8. Identifikasi Masalah.
9. Kemungkinan Kontijensi.

BAB III
TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN PERTAHANAN TNI ANGKATAN LAUT

10. Tujuan Jangka Menengah.


11. Sasaran Pembangunan.

BAB IV
KEBIJAKAN DAN KEGIATAN PRIORITAS

12. Kebijakan Pembangunan.


13. Kegiatan Prioritas.

BAB V
PROGRAM PEMBANGUNAN TNI ANGKATAN LAUT

14. Program Pembangunan.


15. Dukungan Anggaran Tahun .......
16. Kebutuhan Anggaran TNI Angkatan Laut Tahun .........

BAB VI
PENUTUP

Disahkan oleh Kasal


.....................
46

MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT Lampiran H


SEKOLAH STAF DAN KOMANDO PI SPP Hanneg U.O TNI AL

Format Renja Kotama

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.
2. Maksud dan Tujuan.
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.
4. Dasar.
5. Pengertian.

BAB II
SASARAN DAN KEBIJAKAN

6. Umum.
7. Sasaran Pembangunan.
8. Kebijakan Pembangunan.

BAB III
PROGRAM PEMBANGUNAN KOTAMA

9. Umum.
10. Pembangunan Kotama.

BAB IV
PENUTUP

11. Petunjuk Akhir.

Disahkan oleh Pang/Dan Kotama

.....................
47

MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT Lampiran I


SEKOLAH STAF DAN KOMANDO PI SPP Hanneg U.O TNI AL

Format RKA TNI Angkatan Laut

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.
2. Maksud dan Tujuan.
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.
4. Dasar.

BAB II
TUGAS DAN SASARAN

5. Umum.
6. Tugas-tugas Kotama/Satker.
7. Sasaran.

BAB III
KONSEP PELAKSANAAN

8. Umum.
9. Konsep Pelaksanaan.

BAB IV
PENGELOLAAN PROGRAM KERJA DAN ANGGARAN

10. Umum.
11. Pengelolaan Program Kerja.
12. Anggaran.
13. Lain-lain.

BAB V
PENUTUP

14. Penutup.

Lampiran-lampiran

Disahkan oleh Kasal

.....................
48

MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT Lampiran J


SEKOLAH STAF DAN KOMANDO PI SPP Hanneg U.O TNI AL

Format RKA Kotama

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.
2. Maksud dan Tujuan.
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.
4. Dasar.

BAB II
TUGAS DAN SASARAN

5. Umum.
6. Fungsi.
7. Tugas-tugas Kotama/Satker.

BAB III
KONSEP PELAKSANAAN

8. Umum.
9. Konsep Pelaksanaan.

BAB IV
PENGELOLAAN PROGRAM KERJA DAN ANGGARAN

10. Umum.
11. Pengelolaan Program Kerja.
12. Anggaran.
13. Lain-lain.

BAB V
PENUTUP

14. Penutup.

Lampiran-lampiran

Disahkan oleh Pang/Dankotama

. ....................
LEMBAR LATIHAN

Anda mungkin juga menyukai