Anda di halaman 1dari 9

ASTAGATRA

KEADAAN DAN KEKAYAAN ALAM

Astagatra merupakan gabungan dari aspek trigatra dan pancagatra yang mana antara
keduanya terdapat hubungan yang bersifat timbal-balik dengan hubungan yang erat. Sebelum
mempelajari lebih jauh tentang astagatra, kita perlu mengetahui tentang hakekat ketahanan
Nasional. Hakekat ketahanan nasional adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa
untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara. Konsepsi
dasar ketahanan nasional adalah model astagatra yang merupakan perangkat hubungan
bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung diatas bumi dengan memanfaatkan
segala kekayaan alam yang dapat dicapai menggunakan kemampuannya.
Secara konseptual, ketahananan nasional suatu bangsa dilatarbelakangi oleh:
a) Kekuatan apa yang ada pada suatu bangsa dan negara sehingga ia mampu mempertahankan
kelangsungan hidupnya.
b) Kekuatan apa yang harus dimiliki oleh suatu bangsa dan negara sehingga ia selalu mampu
mempertahankan kelangsungan hidupnya, meskipun mengalami berbagai gangguan,
hambatan dan ancaman baik dari dalam maupun dari luar.
c) Ketahanan atau kemampuan bangsa untuk tetap jaya, mengandung makna keteraturan
(regular) dan stabilitas, yang didalamnya terkandung potensi untuk terjadinya perubahan (the
stability idea of change).
Berdasarkan konsep pengertiannya maka yang dimaksud dengan ketahanan adalah
suatu kekuatan yang membuat suatu bangsa dan negara dapat bertahan, kuat dalam
menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan. Konsekuensinya suatu ketahanan
harus disertai dengan keuletan, yaitu suatu usaha terus-menerus secara giat dan berkemauan
keras menggunakan segala kemampuan dan kecakapan untuk mencapai tujuan dan cita-cita
nasional. Identitas merupakan ciri khas suatu negara dilihat dari suatu totalitas, yaitu suatu
negara yang dibatasi oleh wilayah, penduduk, sejarah pemerintahan dan tujuan nasionalnya,
serta peranan yang dimainkan didunia internasional.
Konsepsi dasar ketahanan nasional adalah model astagatra yang merupakan perangkat
hubungan bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini dengan
memanfaatkan segala kekayaan alam yang dapat dicapai menggunakan kemampuannya.
Dalam makalah ini, kita akan membahas tentang astagatra yang menyangkut tentang keadaan
dan kekayaan alam Indonesia yang dapat menjadi aspek kehidupan nasional dalam
mewujudkan persatuan dan kesatuan Negara Indonesia.
Sumber daya alam di Indonesia adalah segala potensi alam yang dapat dikembangkan
untuk proses produksi. Sumber daya alam ialah semua kekayaan alam baik berupa benda mati
maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan manusia.Sumber daya alam Indonesia berupa minyak bumi, timah, gas
alam, nikel, kayu, bauksit, tanah subur, batu bara, emas, dan perak dengan pembagian lahan
terdiri dari tanah pertanian sebesar 10%, perkebunan sebesar 7%, padang rumput sebesar
7%, hutan dan daerah berhutan sebesar 62%, dan lainnya sebesar 14% dengan
lahan irigasi seluas 45.970 km. Negara kita memiliki wilayah daratan dan perairan yang
sangat luas. Sebagian besar wilayah daratnya merupakan tanah yang subur. Banyak sekali
hasil pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Perairan Indonesia juga kaya akan hasil
perikanan. Selain itu, di banyak tempat juga dilakukan usaha peternakan. Berikut ini
persebaran sumber daya alam yang dimiliki Indonesia sebagai negara yang kaya :
a. Persebaran hasil pertanian
Padi (beras) - Daerah penghasil padi (beras) antara lain Aceh, Sumatera
Barat, Sumatera Selatan, Jawa, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara Barat.
Jagung - Daerah penghasil jagung antara lain Jawa Tengah (Wonosobo, Semarang,
Jepara, dan Rembang); Jawa Timur (Besuki, Madura); serta Sulawesi (Minahasa dan sekitar
danau Tempe).
Ubi kayu (singkong) - Daerah penghasil singkong adalah Sumatera Selatan,
Lampung, Madura, Jawa Tengah (Wonogiri), dan Yogyakarta (Wonosari).
Kedelai - Daerah penghasil kedelai adalah Jawa Tengah (Kedu, Surakarta,
Pekalongan, Tegal, Jepara, Rembang), D.I. Yogyakarta, Jawa Timur (Jember).
Kacang tanah - Daerah penghasil kacang tanah ialah Sumatera Timur, Sumatera Barat,
Jawa Tengah (Surakarta, Semarang, Jepara, Rembang, Pati), Jawa Barat (Cirebon, Priangan),
Bali, dan Nusa Tenggara Barat (Lombok).
b. Persebaran hasil perkebunan
Hasil perkebunan negara kita antara lain tebu, tembakau, teh, kopi, karet, kelapa (kopra),
kelapa sawit, cokelat, pala, cengkeh, lada, dan vanili.
Tebu, Daerah penghasil tebu, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan
Sumatera (Nangroe Aceh Darussalam).
Tembakau - Daerah penghasil tembakau ialah Sumatera Utara (Deli), Sumatera Barat
(Payakumbuh), Bengkulu, Sumatera Selatan (Palembang), Jawa Tengah (Surakarta, Klaten,
Dieng, Kedu, Temanggung, Parakan, Wonosobo), dan Jawa Timur (Bojonegoro, Besuki).
Teh - Daerah penghasil teh, yaitu Jawa Barat (Bogor, Sukabumi, Garut), Jawa Tengah
(Pegunungan Dieng, Wonosobo, Temanggung, Pekalongan), Sumatera Utara (Pematang
Siantar), dan Sumatera Barat.
Kopi - Daerah penghasil kopi, yaitu Jawa Barat (Bogor, Priangan), Jawa Timur
(Kediri, Besuki), Sumatera Selatan (Palembang), Bengkulu (Bukit Barisan), Sumatera Utara
(Deli, Tapanuli), Lampung (Liwa), Sulawesi (Pegunungan Verbeek), Flores (Manggarai).
Karet - Daerah penghasil karet, yaitu D.I. Aceh (Tanah gayo, Alas), Sumatera Utara
(Kisaran, Deli, Serdang), Bengkulu (Rejang Lebong), Jawa Barat (Sukabumi, Priangan),
Jawa Tengah (Banyumas, Batang), Jawa Timur (Kawi, Kelud), dan Kalimantan Selatan
( pegunungan Meratus).
Kelapa (kopra) - Daerah penghasil kelapa, yaitu Jawa Barat (Banten, Priangan), Jawa
Tengah (Banyumas), D.I. Yogyakarta, Jawa Timur (Kediri), Sulawesi Utara (Minahasa,
Sangihe, Talaud, Gorontalo), dan Kalimantan Selatan (pegunungan Meratus).
Kelapa sawit - Daerah penghasil kelapa sawit ialah D.I. Aceh (Pulau Simelue),
Sumatera Utara (Pulau Nias, Pulau Prayan, Medan, Pematang Siantar).
Cokelat - Daerah penghasil cokelat ialah Jawa Tengah (Salatiga) dan Sulawesi
Tenggara.
Pala - Daerah penghasil pala ialah Jawa Barat dan Maluku.
Cengkeh - Daerah penghasil cengkeh ialah Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera
Utara (Tapanuli), Jawa Barat (Banten, Priangan), Jawa Tengah (Banyumas), Sulawesi Utara
(Minahasa), dan Maluku.
Lada - Daerah penghasil lada ialah Lampung, Bengkulu, Sumatera Selatan
(Palembang, Pulau Bangka), dan Kalimantan Barat.
Vanili - Dihasilkan di daerah Flores (Manggarai, Bajawa), Papua, dan daerah-daerah
lainnya di Indonesia.
c. Persebaran hasil kehutanan
Hasil kehutanan negara kita antara lain kayu dan rotan. Jenis kayu yang dihasilkan antara lain
keruing, meranti, agathis, jati, cendana, akasia, dan rasamala.
Kayu keruing, kayu meranti, dan kayu agathisterutama dihasilkan di daerah-daerah
Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Kayu jati dihasilkan di daerah Jawa Tengah.
Kayu cendana banyak dihasilkan di Nusa Tenggara Timur.
Akasia dan rasamala dihasilkan di daerah Jawa Barat.
Rotan dihasilkan dari daerah Kalimantan, Sumatera Barat, Sumatera Utara.

d. Persebaran hasil peternakan


Hasil peternakan negara kita antara lain sapi, kerbau, kuda, dan babi.
Ternak sapi. Daerah penghasil ternak sapi adalah Sumatera (Aceh), Jawa, Madura,
Bali, Nusa Tenggara Barat (Lombok dan Sumbawa).
Ternak kerbau. Daerah penghasil kerbau adalah Aceh, Sulawesi, dan Jawa.
Ternak kuda. Daerah penghasil kuda adalah Nusa Tenggara Timur (Pulau Sumba) dan
Sumatera Barat.
Ternak babi. Daerah penghasil ternak babi adalah Bali, Maluku, Sulawesi Utara
(Minahasa), Sumatera Utara (Tapanuli), Jawa Barat (Karawang)
e. Persebaran hasil perikanan
Budi daya udang dan bandeng, terdapat di pantai utara Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.
Daerah penangkapan ikan (nelayan tradisional dan modern) antara lain Sumatera
Timur (Bagan Siapi-api), Bengkalis untuk jenis ikan terubuk. Sedangkan ikan tenggiri, cumi-
cumi, udang, rumput laut, dan ikan layang-layang ditangkap dari daerah Laut Jawa, Selat
Sunda, Pantai Selatan (Cilacap), Selat Bali, Selat Flores, dan Selat Makasar. Kepulauan
Maluku (Ambon) menghasilkan tiram, mutiara, dan tongkol.
Budidaya ikan di darat. Budidaya ikan di darat itu ada bermacam- macam, antara lain
di tambak/empang, waduk/bendungan, sawah (minapadi), sungai (sistem keramba), dan di
danau.
2. Peta persebaran pertambangan
Hasil bahan tambang negara Indonesia antara lain minyak bumi, bauksit (bijih alumunium),
batu bara, besi, timah, emas, tembaga, nikel, marmer, mangan, aspal, belerang, dan yodium.
Berikut ini daerah persebarannya :
Minyak bumi - Terdapat banyak tambang minyak bumi di Indonesia. Daerah-daerah penghasil
tambang minyak sebagai berikut :
Tambang minyak di pulau Sumatera terdapat di Aceh (Lhoksumawe dan Peureula); Sumatera
Utara (Tanjung Pura); Riau (Sunpakning, Dumai); dan Sumatera Selatan (Plaju, Sungai
Gerong, Muara Enim).Tambang minyak di pulau Jawa terdapat di Wonokromo, Delta (Jawa
Timur); Cepu, Cilacap di (Jawa Tengah); dan Majalengka, Jatibarang (Jawa Barat).Tambang
minyak di pulau Kalimantan terdapat di Balikpapan, Pulau Tarakan, Pulau Bunyu dan Sungai
Mahakam (Kalimantan Timur) serta Amuntai, Tanjung, dan Rantau (Kalimantan
Selatan)Maluku (Pulau Seram dan Tenggara), sertaIrian Jaya (Klamono, Sorong, dan Babo).
Bauksit (bijih aluminium) - Penambangan bauksit berada di daerah Riau (Pulau
Bintan) dan Kalimantan Barat (Singkawang).
Batu bara - Penambangan batu bara terdapat di Sumatera Barat (Ombilin,
Sawahlunto), Sumatera Selatan (Bukit Asam, Tanjungenim), Kalimantan Timur (Lembah
Sungai Berau, Samarinda), Kalimantan Selatan (Kotabaru/Pulau Laut), Kalimantan tengah
(Purukcahu), Sulawesi Selatan (Makassar), dan Papua (Klamono).
Besi - Penambangan besi terdapat di daerah Lampung (Gunung Tegak), Kalimantan
Selatan (Pulau Sebuku), Sulawesi Selatan (Pegunungan Verbeek), dan Jawa Tengah
(Cilacap).
Timah. Penambangan timah terdapat di daerah Pulau Bangka (Sungai Liat), Pulau
Belitung (Manggara), dan Pulau Singkep (Dabo).
Emas - Penambangan emas terdapat di daerah Nangroe Aceh Darussalam (Meulaboh),
Riau (Logos), Bengkulu (Rejang Lebong), Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa),
Kalimantan Barat (Sambas), Jawa Barat (Cikotok, Pongkor), dan Freeport (Timika, Papua).
Tembaga - Penambangan tembaga terdapat di daerah Irian Jaya (Tembagapura).
Nikel. Ditambang dari daerah Sulawesi Tenggara (Soroako).
Marmer - Ditambang dari daerah Jawa Timur (Tulungagung), Lampung, Makassar,
Timor.
Mangan - Ditambang dari daerah Yogyakarta (Kliripan), Jawa Barat (Tasikmalaya),
dan Kalimantan Selatan (Martapura).
Aspal - Ditambang dari daerah Sulawesi Tenggara (Pulau Buton).
Belerang - Ditambang dari daerah Jawa Barat (Gunung Patuha), Jawa Timur (Gunung
Welirang).
Yodium - Ditambang dari daerah Jawa Tengah (Semarang), Jawa Timur (Mojokerto).

Keberhasilan Ketahanan Nasional Indonesia


Kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan ketahanan nasional yang
mencakup aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan,
sehingga ketahanan nasional adalah kondisi yang harus dimiliki dalam semua aspek
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam wadah NKRI yang dilandasi oleh
landasan idiil Pancasila, landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan visional Wawasan
Nasional. Utnuk mewujudkan keberhasilan ketahanan nasional diperlukan kesadaran setiap
warga negara Indonesia, yaitu :
1. Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik yang berupa
keuletan dan ketangguhan yang tidak mengenal menyerah yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala ancaman, gangguan,
tantangan dan hambatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam, untuk menjamin
identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan
nasional.
2. Sadar dan peduli terhadap pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan, sehingga setiap warga negara Indonesia
baik secara individu maupun kelompok dapat mengeliminir pengaruh tersebut, karena bangsa
Indonesia cinta damai akan tetapi lebih cinta kemerdekaan. Hal itu tercermin akan adanya
kesadaran bela negara dan cinta tanah air.

Apabila setiap warga negara Indonesia memiliki semangat perjuangan bangsa dan sadar
serta peduli terhadap pengaruh yang timbul dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
serta dapat mengeliminir pengaruh-pengaruh tersebut, maka akan tercermin keberhasilan
ketahanan nasional Indonesia.
Kekayaan alam Indonesia adalah segala sumber dan potensi alam diatas permukaan
serta didalam bumi dan laut yang berada diwilayah kekuasaan/juridiksi Negara Republik
Indonesia, yang berdasar pada:
a. TAP MPR NO. IV Tahun 1973.
b. Batas-batas landas kontinen Indonesia yang telah disetujui antara negara tetangga.
c. Zone Ekonomi Ekslusif Indonesia 200 mil laut diukur dari garis-garis pangkal laut, yaitu
jalur diluar laut wilayah Indonesia sebagaimana ditetapkan berdasarkan UU No 4 Prp. Tahun
1960 tentang perairan Indonesia.
Pasal 33 ayat (3) UUD-45 beserta penjelasannya menetapkan, bahwa bumi dan air
dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan
untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Hal ini sesuai dengan Charter of Economic
Rights and Duties Of States PBB, yang menyatakan bahwa setiap negara memiliki dan
berhak menjalankan kedaulatan secara penuh, meliputi hak memiliki, menggunakan dan
mengusahakan atas seluruh kekayaan alamnya. Konsep penguasaan oleh negara tersebut
tidak berarti, bahwa warga negara Republik Indonesia tidak boleh mengusahakan serta
memanfaatkan kekayaan alam yang ada. Sumber-sumber kekayaan alam sebagai karunia
Tuhan adalah untuk memberi kehidupan kepada mahluknya dan kekayaan wilayah Nusantara
baik potensial maupun efektif adalah modal dan milik bersama bangsa untuk memenuhui
keperluan hidup sehari-hari bangsa Indonesia. Tujuan pengelolaan kekayaan alam adalah
untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari segenap potensi sumber alam yang
tersedia untuk meningkatkan kesejahteraan dan keamanan Bangsa dan Rakyat Indonesia
berlandaskan Wawasan Nusantara.
a. Faktor-faktor yang Mempengaruhi :
1. Lokasi sumber kekayaan alam tidak merata diseluruh Nusantara dan tidak ada kaitannya
dengan distribusi penduduk Indonesia, sehingga pemanfaatannya memerlukan berbagai
pertimbangan.
2. Sifat kekayaan alam saling bergantung dan mempengaruhi, sehingga pemanfaatannya
memerlukan pertimbangan secara teknis, ekonomi, sosial dan lingkungan.
3. Untuk dapat memanfaatkan kekayaan alam secara optimal diperlukan modal, pengetahuan
dan teknologi serta tenaga yang terampil.
b. Kebijaksanaan dan Strategi :
1. Pengelolaan dan pemanfaatan kekayaan Indonesia pada dasarnya adalah oleh dan untuk
Bangsa Indonesia, dilakukan dengan cara-cara yang tidak merusak tata lingkungan hidup
manusia dengan memperhitungkan kebutuhan generasi yang akan datang. Dalam keadaan
kemampuan nasional masih terbatas maka dapat dilakukan kerjasama dengan perusahaan
asing, dengan syarat yang paling menguntungkan bagi kepentingan nasional.
2. Dalam hubungan pemanfaatan kekayaan alam sebagai komoditi ekspor harus didasarkan
pada prinsip peningkatan kesempatan kerja dengan mengolah bahan mentah menjadi barang
setengah jadi dan barang jadi, serta mendapatkan harga yang sebaik mungkin.
3. Pengembangan kekayaan alam sebagai sumber energi harus menghemat pemakaian sumber
minyak dan gas bumi, dan menggantikannya dengan sumber-sumber non minyak, seperti batu
bara, tenaga air, tenaga panas bumi, tenaga nuklir serta energi non konvensional seperti
biogas, biomas, tenaga angin dan tenaga surya.
4. Melindungi serta mengolah sumber kekayaan alam dengan cara tepat, terarah dan bijaksana
serta memetingkan manfaat untuk rakyat banyak daripada segolongan kecil masyarakat atau
pribadi.
5. Untuk dapat mengolah serta memanfaatkan sumber kekayaan alam berdasar asas maksimal,
lestari dan daya saing, maka perlu :
a. Melakukan inventarisasi tentang jumlah, mutu jenis dan penyebaran kekayaan alam untuk
mengetahui potensi riil yang dapat dimanfaatkan.
b. Menyusun kebijaksanaan dan peraturan tentang penggunaan yang efisien dan memberikan
kemanfaatan, kesejahteraan dan keamanan.
c. Membuat perencanaan jangka panjang dengan cara pendekatan yang komprehensif integral
serta dituangkan kedalam bentuk program pelaksanaan yang serasi.
d. Membangun kemampuan nasional untuk tersedianya : Pembentukan dana yang cukup,
tenaga kerja terlatih, ilmu pengetahuan serta teknologi yang tepat guna, serta aparat negara
yang berkesadaran nasional.
e. Membina kesadaran nasional untuk pemanfaatan, kelestarian kekayaan alam dan
penggarapan secara tersinkronisasi dan terintegrasi oleh berbagai pihak guna pencapaian hasil
yang maksimal.

Peran Pemuda
Potensi yang dimiliki oleh generasi muda diharapkan mampu meningkatkan peran dan
memberikan kontribusi dalam mengatasi persoalan bangsa. Persoalan bangsa, bahkan menuju
pada makin memudarnya atau tereliminasinya jiwa dan semangat bangsa yang perlu
dilakukan untuk mewujudkan pemuda Indonesia yang berwawasan kebangsaan, cerdas,
terampil, kreatif, memiliki daya saing dan berakhlak mulia adalah :
1. Pemberdayaan generasi muda yang dilaksanakan harus terencana, menyeluruh, terpadu,
terarah, bertahap dan berlanjut untuk memacu tumbuh kembangnya wawasan generasi muda
dalam mewujudkan kehidupan yang sejajar dengan generasi muda bangsa-bangsa lain. Usaha
pengembangan ini merupakan pemerataan serta perluasan dari tahap sebelumnya dan
merupakan rangkaian yang berkelanjutan.
2. Pemberdayaan generasi muda merupakan program pembangunan yang bersifat lintas
bidang dan lintas sektoral, harus dikoordinasikan sedini mungkin dari perumusan
kebijaksanaan, perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasanserta melibatkan
peran serta masyarakat.

Para generasi muda harus diberikan otoritas untuk melakukan proses pembelajaran
sendiri agar mereka menjadi lebih berdaya dan diberdayakan. Ketiga, memberikan
kesempatan dan kebebasan kepada para generasi muda untuk mengorganisasikan dirinya
secara bebas dan merdeka. Ini dimaksudkan agar etos kompetisi tumbuh dan berkembang
dengan baik. Kecenderungan untuk menyeragamkan mereka dalam suatu wadah tunggal
seperti kebiasaan lama ternyata justru menumbuhkan semangat berkompetisi.

Kekayaan sumber daya alam yang melimpah di Indonesia merupakan kebanggaan tersendiri
yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, sebagaimana yang kita ketahui bahwa kekayaan alam
yang dimiliki Indonesia ini mempunyai daya pikat tersendiri bagi bangsa negara lain, bahkan
tujuan utama penjajah dahulu datang ke Indonesia hanya untuk mengambil alih kekuasaan
atas sumber daya alam yang ada di Indonesia ini. Tentu ini menimbulkan ancaman yang besar
ketika para pemuda sebagai generasi penerus bangsa tidak mengerti akan pengetahuan dan
wawasan tentang kekayaan alam ini.
Maka dalam mewujudkan cita-cita nasional yang didalamnya terdapat fungsi
pertahanan nasional, diperlukan adanya wawasan nusantara yang bertujuan dapat menyatukan
segala aspek kehidupan nasional, yang didalamnya terdapat aspek alamiah, salah satunya
yaitu keadaan dan kekayaan alam. Maka dari itu, kita sebagai generasi penerus bangsa
hendaknya mempunyai andil dalam turut serta mewujudkan cita-cita nasional bangsa
Indonesia tersebut.
Pemuda memiliki potensi yang besar dalam menyelesaikan persoalan bangsa,
terutama persoalan yang menyangkut ketahanan nasional, meski tidak dimungkiri bahwa
persoalan dalam diri pemuda juga banyak. Yang terpenting adalah kesadaran pemuda untuk
mampu merubah dirinya dari obyek pembangunan menjadi subyek pembangunan dan mampu
tampil untuk mendukung ketahanan nasional bangsa ini. Masalah persoalan bangsa memang
tidak akan pernah berhenti, namun dengan kesadaran dan wawasan nusantara yang dimiliki
oleh pemuda diharapkan dapat membantu terciptanya ketahanan nasional yang kokoh.
Diposkan oleh Erma Widya MaLa LesTarI
http://ermaarploztma.blogspot.co.id/2012/05/astagatra.html

Anda mungkin juga menyukai