Anda di halaman 1dari 5

PENGETAHUAN OPERASI MILITER TNI AD

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional


Indonesia (TNI), selain melaksanakan Operasi Militer Perang (OMP), TNI juga
melaksanakan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) diantaranya tugas perbantuan
kepada Polri dan Pemerintah Daerah. Penjelasan pasal ini menyatakan bahwa yang
dimaksud dengan membantu tugas pemerintah di daerah adalah membantu
pelaksanaan fungsi Pemerintah dalam kondisi dan situasi yang memerlukan sarana, alat
dan kemampuan TNI untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi, antara
lain membantu mengatasi akibat bencana alam, merehabilitasi infrastruktur, serta
mengatasi masalah akibat pemogokan dan konflik komunal.

Adapun pelaksanaan tugas OMSP adalah wewenang Presiden atas persetujuan


DPR. Sebagai aturan pelaksanaan undang-undang ini telah disahkan dan dipedomani
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dan Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang penanganan konflik sosial. Beberapa aturan
pelaksanaan juga telah disusun namun demikian aturan tersebut belum memuat secara
terinci pelaksanaan teknis permintaan bantuan kepada TNI, mekanisme pelaksanaan di
lapangan serta prosedur pendanaan yang digunakan selama kegiatan.

Hal ini berpotensi menimbulkan permasalahan bagi TNI apabila ditinjau dari aspek
administrasi terkait pengerahan personel dan perlengkapan yang telah didanai oleh
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, aspek hukum apabila terjadi pelanggaran
terhadap aturan pelibatan, dan aspek politik apabila dikaitkan dengan pengamanan
kegiatan massa atau pimpinan daerah pada masa-masa kampanye dan pemilihan
pimpinan daerah.

Dari pengertiannya bisa kita peroleh bahwa Operasi Militer Perang adalah segala
bentuk pengerahan dan penggunaan kekuatan TNI, untuk melawan kekuatan militer
negara lain yang melakukan agresi terhadap Indonesia, dan atau dalam konflik
bersenjata dengan suatu negara lain atau lebih, yang didahului dengan adanya
pernyataan perang dan tunduk pada hukum perang Internasional. Dan untuk Operasi
Militer Selain Perang adalah operasi militer yang dilaksanakan bukan dalam rangka
perang dengan negara lain, melainkan untuk tugas-tugas lain, seperti melawan
pemberontakan bersenjata gerakan separatis, tugas mengatasi kejahatan lintas negara,
tugas bantuan, tugas kemanusiaan, dan tugas perdamaian.
Operasi militer TNI AD (Opsmil TNI AD) merupakan pelaksanaan tugas TNI
AD dalam menghadapi ancaman militer maupun non militer yang datang dari dalam
maupun luar negeri yang diselenggarakan melalui operasi militer untuk perang dan
operasi militer selain perang. Dalam mengoptimalkan penyelenggaraan operasi militer
TNI AD maka perlu dipedomani ketentuan pokok operasi militer TNI AD yang meliputi
dasar, tujuan dan sasaran, penggunaan kekuatan, prinsip penggunaan, macam/jenis
operasi, serta wewenang dan tanggungjawab.

Dasar-dasar yang dipedomani dalam penyelenggaraan operasi militer TNI AD


diantaranya melalui Peraturan Panglima TNI, Undang-undang RI, Keputusan Kasad dan
Peraturan Pemerintah. Tujuan operasi militer yang menggunakan kekuatan TNI AD
adalah untuk mencegah, menangkal dan menindak setiap bentuk ancaman militer dan
non militer baik dari luar maupun dari dalam negeri di wilayah daratan terhadap
kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa serta pemulihan terhadap
kondisi keamanan negara yang terganggu akibat kekacauan keamanan, dan membantu
terselenggaranya kepentingan nasional.

Penggunaan kekuatan TNI AD dalam OMP dilaksanakan untuk menghadapi


agresi musuh dari luar negeri yang pelaksanaannya disesuaikan dengan prinsip
penyelenggaraan pertahanan negara yang bersifat pertahanan defensif aktif. Dan untuk
Penggunaan kekuatan TNI AD dalam OMSP dilaksanakan untuk menghadapi ancaman
dan gangguan di dalam negeri, baik tugas yang bersifat tempur maupun tugas-tugas lain
yang bersifat non tempur dalam rangka kepentingan pertahanan negara dan mendukung
kepentingan nasional.

Prinsip penggunaan kekuatan TNI AD diantaranya Perencanaan terpadu,


Pelaksanaan dan pengendalian operasi secara mandiri, Terkoordinasi, kehandalan
komunikasi, keamanan, legitimasi, proporsional dan Kesatuan Komando. Untuk
Macam/jenis pada OMP yang dapat dilakukan TNI AD meliputi operasi gabungan,
operasi matra darat dan operasi bantuan. Operasi Gabungan. Operasi gabungan dapat
dilaksanakan oleh TNI AD bersama komponen utama lainnya (TNI AL, dan TNI AU) dan
dapat melibatkan komponen cadangan serta pendukung dibawah suatu komando
gabungan dengan jenis operasi yang dapat dilaksanakan. Operasi Matra Darat. Operasi
matra darat dapat dilaksanakan oleh satuan TNI AD dan dapat melibatkan komponen
cadangan serta komponen pendukung dengan jenis operasi yang dapat dilaksanakan.
Dan Operasi Bantuan.Operasi bantuan dapat dilaksanakan untuk memberikan bantuan
kepada unsur TNI lainnya dan operasi gabungan maupun operasi matra darat yang
dilaksanakan.

Sedangkan untuk Macam/jenis pada OMSP terdiri dari 14 tugas dengan 8 tugas
bersifat tempur dan 6 tugas bersifat non tempur. OMSP yang bersifat tempur
dilaksanakan baik secara mandiri maupun bersama-sama instansi/lembaga non TNI
diantaranya Operasi militer dalam rangka mengatasi gerakan sparatis bersenjata,
Operasi militer dalam rangka mengatasi pemberontakan bersenjata, Operasi militer
dalam rangka mengatasi aksi terorisme, Operasi militer dalam rangka mengamankan
wilayah perbatasan, Operasi militer dalam rangkamengamankan obyek vital nasional
yang bersifat strategis, Operasi militer dalam rangka melaksanakan tugas perdamaian
dunia sesuai dengan kebijakan politik luar negeri, Operasi militer dalam rangka
mengamankan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarganya dan Operasi militer
dalam rangka mengamankan tamu negara setingkat kepala negara dan perwakilan asing
yang sedang berada di Indonesia.

Dan untuk OMSP yang bersifat non tempur dilaksanakan baik secara mandiri
maupun bersaama-sama instansi/lembaga non TNI diantaranya Operasi pemberdayaan
wilayah pertahanan dan kekuatan pendukung, Operasi membantu pemerintah di daerah,
Operasi membantu Kepolisian Negara RI dalam rangka tugas keamanan dan ketertiban
masyarakat yang diatur dalam Undang- undang, Operasi membantu menanggulangi
akibat bencana alam, pengungsian dan pemberian bantuan kemanusiaan, Operasi
membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (SAR) dan Operasi membantu
pemerintah dalam pengamanan pelayaran dan penerbangan terhadap pembajakan,
perompakan, dan penyelundupan.

Kemudian untuk Wewenang dan tanggung jawab penggunaan kekuatan TNI AD


baik pada OMP maupun OMSP di tingkat pusat berada pada Panglima TNI dan
bertanggung jawab kepada Presiden RI. Untuk OMP Wewenang dan tanggung jawab
penggunaan kekuatan TNI AD pada OMP di tingkat Kotama berada di tangan Panglima
TNI, sedangkan untuk Komando dan pengendalian penyelenggaraan operasi berada di
tangan Pangkotama selaku Panglima Komando Operasi. Dan untuk Wewenang dan
tanggung jawab penggunaan kekuatan TNI AD pada OMSP di tingkat Kotama berada di
tangan Panglima TNI, sedangkan untuk Komando dan pengendalian penyelenggaraan
operasi diatur seperti Operasi yang bersifat tempur, Wewenang Komando dan
pengendalian operasi berada di tangan Pangkoops TNI yang ditunjuk oleh Panglima
TNI. Tetapi untuk Operasi yang bersifat non tempur yang bersifat membantu seperti
operasi membantu Pemerintah Daerah, Polri, SAR, kemanusiaan, pengungsian dan
penanggulangan bencana alam, wewenang komando dan pengendalian berada di
tangan Pangdam selaku Pangkotamaops.

Mengenai operasi tempur yang merupakan suatu kegiatan, tindakan, dan usaha
secara berencana dengan menitikberatkan penggunaan sistem senjata teknologi untuk
menghancurkan musuh. Operasi tempur meliputi Operasi serangan, operasi pertahanan,
Operasi pemindahan belakang, Operasi pergantian, Operasi dalam kondisi khusus,
Operasi dengan pengaruh nubika, Operasi Pernika, Operasi Mobud, Operasi Gerilya,
Operasi lawan gerilya dan Operasi Khusus.

Operasi Intelijen merupakan bentuk operasi darat yang dilaksanakan oleh unsur-
unsur intelijen dengan melaksanakan segala usaha, kegiatan dan tindakan yang
terencana dan terarah baik secara terbuka maupun tertutup, memiliki ruang dan waktu
yang ditetapkan atas perintah dari atasan yang berwenang dengan tujuan untuk
mengumpulkan/mendapatkan bahan keterangan,menciptakan atau mematangkan suatu
kondisi yang dibutuhkan/dikehendaki untuk mencapai sasaran dan melakukan
usaha/kegiatan untukmelawan dan menggagalkan penyelenggaraan operasi intelijen
musuh. Operasi Intelijen meliputi operasi penyelidikan, operasi pengamanan dan operasi
penggalangan. Dan untuk Operasi teritorial merupakan bentuk operasi darat yang
dilaksanakan oleh satuan militer yang dibatasi oleh waktu dan tempat dengan
memberdayakan potensi wilayah dalam rangka memperoleh dukungan rakyat guna
menghadapi setiap bentuk ancaman yang mengganggu kedaulatan negara.

Kemudian untuk Operasi bantuan yaitu merupakan operasi yang dilakukan oleh
satuan TNI AD untuk mendukung dan atau membantu operasi yang dilakukan oleh
satuan TNI AD dan atau unsur TNI lainnya, guna meningkatkan kemampuan dan hasil
operasi yang telah dicapai oleh satuan yang dibantu. Operasi ini diantaranya Operasi
Bantuan Intelijen yang merupakan operasi yang dilaksanakan oleh satuan intelijen TNI
AD dalam bentuk penyelidikan, pengamanan dan penggalangan dengan menyajikan
intelijen taktis yang meliputi Cumemukarla, maupun strategis yang meliputi sembilan
komponen strategis kepada satuan lainnya yang memerlukan. Kemudian Operasi
Bantuan Perlindungan merupakan operasi yang dilaksanakan oleh satuan TNI AD dalam
rangka mengamankan tujuan dan sasaran operasi dan atau meningkatkan keberhasilan
tugas pokok, Operasi Bantuan Raid merupakan operasi yang dilakukan satuan TNI AD
untuk melaksanakan penyergapan terhadap sasaran tertentu di luar kemampuan satuan
yang dibantu sesuai permintaan dari satuan yang melaksanakan operasi, Operasi
Bantuan Tembakan merupakan operasi yang dilakukan oleh satuan TNI AD berupa
tembakan kepada satuan lain yang melaksanakan operasi sesuai permintaan, Operasi
Bantuan SAR Tempur. Merupakan operasi bantuan yang dilakukan oleh satuan TNI AD
dalam rangka penyelamatan dan evakuasi kepada satuan yang melaksanakan operasi
sesuai permintaan, Operasi Bantuan Teritorial merupakan operasi bantuan yang
dilakukan oleh satuan Komando kewilayahan untuk memberi bantuan teritorial dalam
pelaksanaan operasi diwilayahnya, Operasi BantuanPernika merupakan operasi bantuan
yang dilakukan oleh satuan TNI AD dalam rangka melumpuhkan daya tempur musuh
dan memperbesar daya tempur sendiri di bidang komunikasi elektronika dan Operasi
Bantuan Angkutan yang dilaksanakan oleh satuan TNI AD dalam rangka memberikan
bantuan angkutan kepada satuan yang melakukan operasi untuk melaksanakan gerakan
pemindahan personel,materiil/alat peralatan dan perbekalan militer.

Anda mungkin juga menyukai