Anda di halaman 1dari 7

1

MK. SEJARAH PERANG DAN BANGLINGSTRA BK. SEJARAH PERANG


PB. PERANG GENERASI III DAN IV

1. Setiap generasi perang perang mencirikan perubahan perubahan sesuai dengan


perkembangan pada masa itu, Apa perubahan yang signifikan dari perang Generasi ke -
2 dengan Perang Generasi ke -3, dan Mengapa pada Perang generasi ke 3 Jerman
yakin akan kemenangan dalam menyerang polandia, dan Bagaimana Jerman bisa kalah
melawan rusia dalam operasi Barbarosa?
Jawaban:

a. Perubahan signifikan perang Generasi 2 dengan 3


Perang Generasi Kedua. Merupakan perang yang sebagian besar
mengandalkan tembakan meriam tidak langsung. Serangan yang terkendali secara
terpusat dan teratur bagi Infanteri, tank Artileri. Artileri sebagai penakluk dan infanteri
sebagai penguasaan wilayah serta bersifat Massed Firepower. Sebagai contoh pada
perang Dunia I.
Perang Generasi Ketiga. merupakan perang dengan manuver yang
didasarkan atas daya tembak dan menghabiskan tenaga lawan. Perang ini
mengutamakan kecepatan, spontanitas mental serta fisik prajurit. Keterlibatan
menentukan hasil yang akan dicapai tetapi tidak menentukan cara. Inisiatif menjadi
penting. Contoh Perang generasi ketiga adalah Perang Dunia II 1. Perang ini
merupakan perang terluas dalam sejarah yang melibatkan lebih dari 100 juta
orang di berbagai pasukan militer. Dalam keadaan “perang total”, negara-negara
besar memaksimalkan seluruh kemampuan ekonomi, industri, dan ilmiahnya untuk
keperluan perang, sehingga menghapus perbedaan antara sumber daya sipil dan
militer.

b. Mengapa Jerman yakin menyerang Polandia . Jerman melancarkan


serangan mendadak saat fajar pada 1 September 1939, dengan kekuatan terdepan
yang terdiri atas lebih dari 2.000 tank yang didukung oleh hampir 900 pesawat

1
https://www.kemhan.go.id/badiklat/wp-content/uploads/2021/06/tmp_23263-HANJAR-PROXY-WAR-
1197984620.pdf di akses pada 3 maret 2023
2

pengebom dan lebih dari 400 pesawat tempur. Secara keseluruhan, Jerman
mengerahkan 60 divisi dan hampir 1,5 juta orang dalam invasi tersebut 2

1) Jerman Nazi memiliki keunggulan militer atas Polandia, dengan


persenjataan baru dan kemajuan kekuatan udara Luftwaffe 
2) Negara lain belum memiliki kemampuan perang yang sepadan

c. Penyebab kekalahan jerman

1) Perubahan musim dingin. Kesalahan perhitungan Jerman dalam


memperdiksi kemmapuan tempurnya akan berhasil mengnahcur kan Soviet
sebelum datangnya perang dingin. Perubahan musim/ cuaca yang esktim yang
tidak diantipasi oleh tantara jerman menajdikannya sebagai factor utama dalam
kegagalan JErman dalam menginvasi Soviet.

2) Kesalahan perhitungan Logistik Kealpaan Jerman dalam


memperhatikan sisi logistik perang secara memadai membuat mereka tidak
mampu memanfaatkan potensi militernya secara maksimal. Para perwira Jerman
enggan menangani quatermaster, karena di lingkungan mereka, yang demikian
bukanlah gambaran karir militer yang ideal dan memiliki prestise. Akibatnya,
bagian logistik Jerman seringkali hanya dipegang oleh petugas-petugas yang tidak
terlalu berkualitas3.

3) Moril pasukan yang menurun. Pasukan Infanteri dan lapis baja Jerman
bergerak sejauh 300 mil (480 km) pada minggu pertama, tetapi perbekalan
kesulitan untuk mengimbanginya. Awalnya, jalur kereta api Soviet tidak dapat
digunakan karena ukuran rel yang berbeda (Jerman menggunakan standar Eropa,
Soviet menggunakan standar Rusia). Fasilitas kereta api di sepanjang perbatasan
juga dihancurkan. Selain itu, rute jalan yang terlihat mulus di peta sebenarnya tidak
berguna. Kurangnya pasokan inilah yang secara signifikan menunda dan
mengurangi tingkat efektivitas yang tinggi yang sebelumnya dicapai oleh taktik

blitzkrieg.
2
Encyclopedia.ushmm.org/content/id/article/invasion-of-poland-fall-1939 di akses pada 3 maret 2023 pukul
12.00
3
hiftindonesia.com/karena-logistik-jerman-kalah-perang-studi-kasus-operasi-barbarossa/ di akses pada 3 maret 2023
pukul 12.00
3

2. Dalam sejarah perang pada tahun 1648, bangsa-bangsa yang berperang


bersepakat untuk berdamai. Perjanjian perdamaian itu disebut sebagai perjanjian
westphalia, walaupun perjanjian sudah ditandatangani nyatanya perang masih berlanjut
bahkan perang semakin meluas dan berkembang dan melahirrkan perang generasi-1
sampai perang generasi selanjutnya. Apa penyebab perjanjian westphalia tidak
diindahkan oleh pihak yang berperang terutama jerman, dan bagaimana perkembangan
generasi perang selanjutnya khususnya generasi perang 3 dan 4?
Jawaban:

a. Penyebab perjanjian westphalia tidak diindahkan oleh pihak yang


berperang terutama Jerman
Latar belakang Perjanjian Westphalia adalah kecamuk perang berlarut di
Kekaisaran Romawi Suci, yang berlangsung selama 30 tahun (1618–1648).
Sebelum itu juga sudah terjadi perang panjang selama 80 tahun antara Kerajaan
Spanyol dan Republik Belanda (1568–1648). Dua perang tersebut berlangsung
ketika perubahan besar sedang melanda Eropa. Abad 16 menjadi awal lahirnya
gerakan reformasi gereja yang dimotori Martin Luther. Pada masa ini pula,
ekspedisi para penjelajah Eropa berhasil menjangkau dunia timur hingga
kepulauan asal rempah-rempah di nusantara. Perubahan pertama meningkatkan
ketegangan politik ataupun sosial-budaya di Eropa, sementara yang kedua
mengerek aktivitas dagang dan perekonomian Benua Biru. Perang 30 Tahun di
wilayah Kekaisaran Romawi Suci, ditambah konflik selama 80 tahun Belanda vs
Spanyol, membawa dampak berat di Eropa. Khusus Perang 30 Tahun menelan 8
juta korban jiwa akibat pertempuran4.

b. perkembangan generasi perang selanjutnya khususnya generasi


perang 3 dan 4
Perang Keempat. Peperangan generasi keempat adalah peperangan yang
sangat asimetris (asimetris warfare) yang muncul dari ketidakpercayaan terhadap
negara. Loyalitas terhadap suatu bangsa bergeser menjadi loyalitas terhadap
4
https://tirto.id/latar-belakang-perjanjian-westphalia-sejarah-perang-besar-di-eropa-gwhQ di akses pada 3 maret 2023
pukul 12.00
4

suatu agama, ras, suku, atau kelompok lain. Perang ini melibatkan dua atau lebih
aktor yang tidak seimbang dan mencakup spektrum yang luas. Libatkan organisasi
jaringan seimbang multinasional dan lokal untuk menyampaikan pesan Anda ke
audiens target Anda. secara strategis ditujukan untuk mengatasi kehendak
pembuat keputusan dan secara taktis menghindari konflik

3) Perang generasi ke tiga adalah produk dari perang dunia-I yang dikembangkan
oleh militer jerman dalam perang dunia ke-II dan dikenal dengan sebutan “blitzkrieg”.
Apa yang Pasis ketahui Tentang blitzkrieg dan yang melatar belakangi Jerman
mengembangkannya, pada Perang Generasi ke-3 juga memunculkan strategi baru
dalaM perang, yang disebut”, Introperability Strategy”. Bagaimana strategi tersebut
digunakan.
Jawaban:

Blitzkrieg adalah taktik militer baru yang belum pernah dipraktikkan sebelumnya.
Strategi ini terinspirasi dari pemikiran jenderal Prusia abad ke-19, Carl von Clausewitz.
Clausewitz menginisiasi "prinsip konsentrasi", yang berarti memusatkan kekuatan
melawan musuh dan melakukan serangan terhadap target yang dipilih dengan penuh
perhitungan. Strategi ini dirasa lebih efektif daripada membagi pasukan ke beberapa
target sekaligus. Taktik Blitzkrieg membutuhkan mesin-mesin perang seperti tank,
pesawat tempur, dan artileri yang terus bergerak. Mesin-mesin perang tersebut
digunakan untuk menerobos garis pertahanan musuh yang akan mengejutkan dan
membuat pertahanan musuh kacau. Di udara, pesawat perang Jerman akan mencegah
musuh memasok pasukan dan mengirim bala bantuan. Dengan begitu, pasukan Jerman
dapat dengan mudah mengepung pasukan lawan yang telah terpojok dan memaksa
mereka menyerah5.

Interoperabilitas adalah dimana suatu kemampuan berbagai ragam sistem atau


aplikasi untuk bekerja sama dan bisa berinteraksi dengan aplikasi lainnya yang berbeda
untuk memungkinkan terjadinya pertukaran data/informasi melalui suatu protokol yang
disetujui bersama, lewat bermacam-macam jalur komunikasi 6. interoperabilitas
menciptakan kemungkinan untuk pembangunan kerja terintegrasi antar matra. Pada
level ini, isu utama pada interoperabilitas adalah harmonisasi tentang pandangan,
5
https://www.kompas.com/stori/read/2023/01/20/190000479/blitzkrieg-kejutan-dari-jerman-semasa-perang-
dunia-ii?page=all diakses pada tanggal 3 Maret 2023 pukul 12.04
6
https://ruangpengetahuan.co.id/pengertian-interoperabilitas/ diakses pada tanggal 3 Maret 2023 pukul
12.04
5

strategi, doktrin dan struktur kekuatan dari tiap matra. Interoperabilitas dianggap
sebagai keinginan/ willingness dari tiap matra untuk bekerja bersama dalam jangka
waktu yang panjang guna mencapai dan menjaga kepentingan bersama dalam
menghadapi ancaman.

4) Berakhirnya Perang Dunia ke dua maka berakhirlah konflik bersenjata di


sebagian kawasan eropa dan asia pasifik. Selanjutnya satu dekade kemudian, maka
berlanjutlah perang dingin (cold war) atau perang intelijen dan spionase. Karena pasca
perang dunia ke dua itu, meskipun sudah ditandatangani kesepakatan perdamaian
dunia, tetapi negara-negara yang lebih maju ekonomi dan teknologinya masih melakukan
pengembangan teknologi persenjataannya untuk perang yang melahirkan perang
generasi ke empat, dengan istilah Perang Simetris atau Asymetric warfare, Apa yang
Pasis ketahui tentang perang Asimetris dan mengapa kecenderungan negara negara di
Dunia menggunakan perang Asimetris, serta bagaimana Negara Indonesia
mengantisipasi ancaman perang tersebut.
Jawaban:

a. Definisi perang Asymetris

1) Dewan Riset Nasional (DRN), 2008, Suatu Pemikiran tentang Perang


Asimetris (Asymmetric Warfare), Jakarta, menerbitkan definisi bahwa perang
asimetris adalah suatu model peperangan yang dikembangkan dari cara berpikir
yang tidak lazim, dan di luar aturan peperangan yang berlaku, dengan spektrum
perang yang sangat luas dan mencakup aspek-aspek astagatra (perpaduan antara
trigatra: geografi, demografi, dan sumber daya alam/SDA; dan pancagatra:
ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya). Perang asimetri selalu melibatkan
peperangan antara dua aktor atau lebih, dengan ciri menonjol dari kekuatan yang
tidak seimbang.

2) Sedangkan US Army War College menyatakan:“Peperangan asimetris dapat


dideskripsikan sebagai sebuah konflik dimana dari dua pihak yang bertikai berbeda
sumber daya inti dan perjuangannya, cara berinteraksi dan upaya untuk saling
mengeksploitasi karakteristik kelemahan-kelemahan lawannya. Perjuangan
tersebut sering berhubungan dengan strategi dan taktik perang unconvensional.
Pejuang yang lebih lemah berupaya untuk menggunakan strategi dalam rangka
6

mengimbangi kekurangan yang dimiliki dalam hal kualitas atau kuantitas.” (Tomes,
Robert, Spring 2004, Relearning Counterin surgency Warfare, Parameter, US Army
War College)7.

3)  definisi versi Australia’s Department of Defence adalah:“Konflik selalu


melibatkan satu pihak yang mencari celah keuntungan asimetris atas pihak lainnya
dengan cara memperbesar pendadakan, penggunaan teknologi atau metode
operasi baru secara kreatif. Sisi asimetri dicari dengan menggunakan pasukan
konvensional, khusus dan tidak biasa dalam rangka menghindari kekuatan-
kekuatan musuh dan memaksimalkan keunggulan yang dimilikinya. Semua perang
kontemporer didasarkan pada pencarian keunggulan asimetris. Asimetri muncul
pada saat diketahui adanya perbedaan perbandingan antara dua hal. Asimetri
militer dapat diartikan dengan perbedaan tujuan, komposisi pasukan, kultur,
teknologi dan jumlah.” (Land Warfare Doctrine 1, 2008, The Fundamentals of Land
Warfare, Australia’s Department of Defence).

BAGAIMANA NEGARA INDONESIA MENGANTISIPASI ANCAMAN PERANG


TERSEBUT

Menurut Menhan, salah satu kunci keberhasilan dalam menghadapi ancaman


perang asimetris adalah dengan memiliki keunggulan dalam bidang Teknologi Informasi
dan Telekomunikasi. Sebagaimana akhir-akhir ini, kemajuan teknologi informasi dan
telekomunikasi telah dimanfaatkan untuk kepentingan perang asimetris dengan senjata
utama mengandalkan teknologi informasi dan telekomunikasi. Perang asimetris dengan
senjata teknologi informasi dan telekomunikasi berdampak lebih luas dan bisa menyerang
masuk dalam relung-relung kehidupan bermasyarakat serta bernegara baik itu bidang
ideologi, politik, ekonomi, sosial maupun budaya serta pertahanan 8. Sedangkan dari
literatur lainnya menyebutkan adanya rekomendasi untuk mencari solusi besar bagi
bangsa Indonesia, antara lain :

1.Meningkatkan kekuatan militer untuk Pertahanan Negara Kepulauan untuk


menjaga 17504 pulau dengan 300 etnis dan terpisah antar pulau dengan begitu
banyak kekayaan di dalamnya.

7
http://abnri.com/2021/06/09/mengenal-perang-asimetris-sifat-bentuk-pola-dan-sumbernya-bagian-1-seri-perang-
asimetris/ diakses pada tanggal 3 Maret 2023 pukul 12.08
8
emhan.go.id/2016/11/30/indonesia-harus-miliki-kesiapan-atisipasi-perang-asimetris.html diakses pada tanggal 3
Maret 2023 pukul 12.04
7

2.Meningkatkan perekonomian rakyat sehingga jka militer Indonesia diperkuat


maka tidak banyak rakyat yang menderita kelaparan karena anggaran yang besar
digunakan untuk militer.

3.Meningkatkan anggaran pertahanan dan setiap pembelian alutsista dilakukan


dengan sistem G to G untuk mengurangi pengambilan keuntungan yang besar oleh
pihak vendor sehingga pembelian alutsista dapat lebih optimal.

4.Mensosialisaikan investasi dalam bidang pertahanan adalah sangat


menguntungkan bangsa ini. Karena kita mengetahui bahwa berapa triliun rupiah
kerugian negara yang disebabkan oleh pelanggaran perbatasan, pencurian
kekayaan alam dan pencurian ikan yang disebabkan terlalu banyak tempat yang
belum terjaga di segala sudut Negara Kesatuan Republik Indonesia.

5.Memanfaatkan GSO (geo stasionery orbite) sebagai aset pertahanan. Peralatan


perang mutakhir saat ini sangat tergantung oleh satelite baik untuk mengetahui
cuaca daerah operasi maupun penggunaan GPS (global positioning system). GPS
buatan Amerika Serikat yang sering kita gunakan saat ini sengaja disetting dengan
error 0,1Nm oleh negara pembuatnya. Jika kita bisa memanfaatkan wilayah
Indonesia yang terletak di equator bumi dan memiliki jarak terdekat dengan GSO di
dunia ini maka GSO ini sesungguhnya aset militer yang sangat berharga bagi
bangsa Indonesia.

6.Membuat suatu pakta pertahanan militer dalam tingkat ASEAN, sehingga jika
didalam pakta pertahanan militer tersebut dapat disepakati bahwa sepakat untuk
saling menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah sesama negara ASEAN, maka
akan sangat mengurangi effort penjagaan wilayah yang sangat luas tersebut.

Anda mungkin juga menyukai