Anda di halaman 1dari 9

MENCEGAH PELANGGARAN DI LINGKUNGAN PRAJURIT TNI AD

Pendahuluan
Daya tempur satuan adalah totalitas kemampuan daya gerak, daya tembak, daya
gempur satuan untuk menghancurkan musuh. Untuk meningkatkan daya tempur satuan
tersebut diperlukan pembinaan yang bertahap, bertingkat dan berlanjut yang memiliki
seluruh aspek pembinaan satuan. Keberhasilan seluruh pembinaan satuan yang
dilakukan oleh pembinaan satuan yang dilakukan oleh Komandan Satuan tidak hanya
tergantung kepada sarana, macam, methoda serta tingkat dan kegiatan latihan, akan
tetapi komandan satuan harus memperhatikan faktor yang paling dominan yakni
bagaimana meningkatkan moril dan semangat prajurit, karena kondisi moril dan semangat
prajurit yang tinggi dan ditunjang oleh sarana, macam, methoda serta tingkat dan kegiatan
latihan yang benar dan efektif maka akan terwujud daya tempur satuan yang tinggi.
Kondisi semangat dan moril prajurit sangat erat hubungannya dengan disiplin,
karena kondisi disiplin, karena kondisi disiplin prujurit yang tinggi akan terwujud apabila
semangat dan moril juga tinggi. Sehingga satu sama lain sangat berkaitan dan tidak dapat
dipisahkan permasalahan yang timbul pada prajurit akan berpengaruh terhadap kondisi
prajurit yang pada akhirnya akan mempengaruhi tugas daya tempur satuan.
Kondisi
disiplin prajurit satuan tempur saat ini sudah ada peningkatan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya, akan tetapi masih terdapat pelanggaran yang dilakukan oleh prajurit satuan
tempur yang mencerminkan bahwa kondisi disiplin prajurit di satuan tempur masih perlu
ditingkatkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi prajurit disatuan tempur adalah latar
belakang dan motivasi prajurit serta pengaruh lingkungan satuan dan masyarakat
disekitar pangkalan. Untuk peningkatan kondisi disiplin prajurit disatuan tempur yang
dapat mewujudkan kondisi semangat, moril dan daya tempur satuan yang tinggi perlu
diupayakan langkah-langkah kegiatan dan satuan yang dapat mempengaruhi bahkan
menghilangkan faktor yang mempengaruhi terhadap prajurit tersebut, sesuai dengan
harapan pimpinan Angkatan Darat.
Pelanggaran yang sering terjadi di Satuan
Pelanggaran dalam satuan
1)
Meninggalkan satuan tanpa ijin. Kasus pelanggaran seperti ini relatif masih
terjadi. Faktor penyebab timbulnya pelanggaran ini dikarenakan persoalan yang
tidak dapat diselesaikan oleh prajurut itu sendiri, yang pada akhirnya
mempengaruhi moril dan semangat prajurit tersebut.
2)
Insubordinasi / melawan atasan. Pelanggaran seperti ini masih ada
walaupun tidak banyak, bila tidak ditangani segera maka akan berpengaruh
terhadap daya tempur satuan.
3)
Penyalahgunaan material. Masih terjadi prajurit di satuan tempur,
menggunakan material yang ada di satuan untuk membantu kepentingan Gerakan
Pengacau Keamanan. Misalnya memberikan bantuan munisi secara diam-diam
kepada orang tertentu guna mendukung kegiatan klandestine/GPK.

4)
Pelanggaran terhadap Permildas. Pelanggaran seperti ini banyak terjadi
disatuan-satuan, hal ini dapat tercermin bahwa disiplin prajurit masih kurang.
Faktor penyebab menurunnya disiplin tersebut pada umumnya karena kondisi moril
dan semangat prajurit yang rendah.
Pelanggaran diluar satuan
1)
Perkelahian antar anggota TNI maupun antara TNI dengan masyarakat.
Pelanggaran ini sering terjadi disatuan, kondisi seperti ini mencerminkan kondisi
disiplin yang perlu mendapatkan perhatian.
2)

Pelanggaran Susila.

3)

Pelanggaran memasuki daerah hitam, berjudi dan mabuk mabukan.

4)
Pelanggaran terhadap ketentuan lingkungan masyarakat, sebagai contoh
pelanggaran berlalu lintas, naik kendaraan tidak bayar, melanggar prosedur yang
berlaku pada suatu instansi yang berkaitan dengan kepentingan pribadi. Sehingga
timbul kesan di kalangan masyarakat bahwa TNI tidak disiplin.
Kondisi Disiplin Prajurit Yang Diharapkan
Kondisi disiplin di dalam satuan.
Kondisi disiplin yang diharapkan tercermin
dalam tindakan / kegiatan prajurit sebagai berikut :
1)
Ketaatan terhadap peraturan / ketentuan yang berlaku, hal ini tercermin dari
penghayatan dan pengamalan Pancasila, Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8
Wajib TNI serta 5 Perintah Harian Kasad.
2)
Meresapi dan mentaati Permildas dengan baik sehingga setiap prajurit
mempunyai kesadaran yang tinggii dalam melaksanakan tugas.
3)
Moril setiap prajurit selalu tinggi, hal ini dapat tercermin dalam pelaksanaan
kegiatan/perintah Atasan dilaksanakan dengan rasa penuh tanggung jawab
walaupun situasi dan kondisi yang dihadapi oleh setiap prajurit mempunyai beban
yang memerlukan perhatian.
4)
Mempunyai semangat yang tinggi, hal ini dapat tercermin dalam sikap dan
tingkah laku prajurit saat melaksanakan tugas yang pantang menyerah.
5)
Tidak adanya pelanggaran yang dilakukan oleh prajurit yang menyangkut
pelanggaran disiplin, pelanggaran hukum perdata maupun pelanggaran hukum
pidana.
6)
Terciptanya kerjasama yang erat pada bawahan dan unsur Pimpinan dalam
setiap pelaksanaan tugas.

7)
Setiap tugas yang dibebankan kepada satuan dapat dilaksanakan oleh
seluruh prajurit dengan penuh rasa tanggung jawab agar tercipta hasil yang
optimal.
8)

Adanya kepercayaan yang penuh dari satuan prajurit terhadap atasannya.

9)
Tingkat kesadaran yang tinggi dari setiap prajurit akan kedudukan dan
peranannya sebagai prajurit yang mengutamakan kepentingan umum dari pada
kepentingan pribadi.
Kondisi keluar satuan
1)
Menunjukkan sikap yang memancarkan keteladanan terhadap lingkungan
serta peka terhadap nilai-nilai sosial dan kepedulian sosial.
2)
Menunjukkan sikap mental yang pantang menyerah disertai dengan
kesadaran yang tinggi dan menjadi pelopor dalam lingkungannya tercermin adanya
kepercayaan diri, kebanggaan terhadap kesatuannya serta daya tahan dalam
menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan.
3)
Mentaati semua peraturan dan ketentuan yang berlaku dalam lingkungan
masyarakat.
Latar Belakang kehidupan Prajurit
1)
Kehidupan sebelum menjadi militer banyak mempengaruhi watak prajurit
yang tidak dapat diubah selama pendidikan pembentukan. Sebagai contoh akibat
pengaruh kondisi ekonomi maupun persoalan lingkungan keluarganya.
2)
Motivasi. Semangat untuk menjadi prajurit pada umumnya dilandasi dengan
tujuan mencari makan. Sehingga akan banyak berpengaruh terhadap jiwa
pengabdian prajurit kepada Negara.
3)
Kehidupan setelah menjadi militer banyak mempengaruhi individu prajurit
yang tidak berhasil pada proses pembentukan kepribadian mereka sehingga untuk
menyesuaikan dengan kehidupan yang teratur dan penuh ketentuan/peraturan.
Sehingga timbul reaksi yang agresif atau menentang.
Pengaruh Lingkungan Satuan
1)
Kurangnya penghayatan terhadap ketentuan dan norma yang berlaku, hal
ini disebabkan karena individu kurang menyadari apa yang menjadi hak dan
kewajiban masing-masing.
2)

Kualitas kepemimpinan.

3)
Masih terdapat unsur pimpinan yang menempatkan dirinya sebagai
Komandan, sehingga tidak dapat membina bawahannya.

4)
Pada umumnya unsur pimpinan masih banyak yang kurang berani
mengoreksi, membetulkan kesalahan yang dilakukan oleh anggotanya. Hal ini
disebabkan kurang mendalami pengetahuan praktis yang harus diketahui oleh
seorang pimpinan.
5)
Masih banyak unsur pimpinan yang tidak dapat memberikan kontak kepada
anak buahnya, kondisi seperti ini sangat mempengaruhi kondisi disiplin, moril dan
semangat pajurit.
Kesejahteraan.
Faktor kesejahteraan sangat mempengaruhi moril dan semangat
prajurit di satuan tempur yang pada akhirnya akan mempengaruhi pola disiplin satuan,
masalah yang dihadapi prajurit :
1)

Kurangnya sarana hiburan di satuan khususnya untuk prajurit bujangan.

2)
Prasarana perubahan yang ada dipangkalan / asrama kurang memadai
khususnya kebutuhan air, memaksa prajurit menyisihkan sebagian waktu untuk
mengambil / antri air guna memenuhi kebutuhan sehari-hari yang dibutuhkan oleh
keluarganya.
3)
Relatif kurang seimbang antara penghasilan dan kondisi harga barang yang
dibutuhkan, sehingga ada usaha prajurit untuk mencari tambahan diluar.
Pengaruh lingkungan masyarakat.
Kondisi lingkungan masyarakat disekitar tempat
tingal prajurit / Asrama sangat berpengaruh terhadap pembinaan disiplin di satuan.
Beberapa kondisi yang mempengaruhi disiplin prajurit antara lain :
1)
Adanya kecenderungan pola hidup masyarakat gotong royong berubah
kearah kearah pola hidup yang bersifat individualis atau egoistis.
2)
Pola hidup sederhana yang tadinya dianut masyarakat telah bergeser
kearah pola hidup konsumtif, sehingga mempengaruhi sendi hidup perorangan
dalam masyarakat.
3)
Struktur kekeluargaan yang luas dan akrab berubah kearah struktur
kekeluargaan yang sempit.
4)
Ambisi di bidang karier dan mengejar materi cenderung mengganggu antar
pribadi di dalam masyarakat dan keluarga.
Upaya peningkatan disiplin prajurit di satuan tempur
Menciptakan iklim yang menunjang.Unsur kejiwaan yang meliputi moril, disiplin,
kepemimpinan, jiwa korsa dan motivasi mempunyai pengaruh timbal balik dalam
mewujudkan iklim yang menguntungkan untuk meningkatkan disiplin prajurit. Beberapa
upaya yang harus dilaksanakan antara lain :

1)
Upaya meningkatkan motivasi prajurit. Motivasi adalah semangat yang
berdasarkan kesadaran untuk apa ia berbuat, berjuang dan berkorban, upaya
meningkatkan motivasi prajurit harus diperhatikan keseimbangannya antara hak
dan kewajiban, adapun langkah - langkah praktis yang harus dilaksanakan antara
lain :
a)
Berikan penjelasan kepada prajurit tentang pokok keinginan pimpinan
terutama peran dan andil prajurit dalam pelaksanaan tugas yang
dibebankan kepada satuan.
b)
Jelaskan apa yang menjadi haknya, sehingga tidak menimbulkan
pertanyaan selama melaksanakan tugasnya.
c)
Timbulkan kepercayaan pada diri sendiri pada setiap prajurit,
kepercayaan yang penuh kepada pimpinan dan kepada setiap petugas yang
diberikan kepada atasannya.
d)
Serahkan prinsip-prinsip pembinaan personil secara tepat dan
konsekwen.
e)
Berikan penghargaan kepada setiap prajurit yang berprestasi dan
berikan sangsi/hukuman bagi prajurit yang melakukan pelanggaran.
f)
Berikan contoh dari setiap unsur pimpinan bahwa apa yang dilakukan
semata-mata untuk kepentingan satuan bukan untuk kepentingan pribadi.
g)
Prajurit dan keluarganya diajak bertukar pikiran dalam upaya
pembinaan satuan.
Meningkatkan moril dan kesejahteraan prajurit
1)

Kendalikan penerimaan gaji anggota, dengan cara :


a)
Membatasi penerimaan minimal penghasilan bersih setiap prajurit
setelah dipotong pinjaman yang bersangkutan.
b)
Batasi upaya anggota untuk mencari kemudahan dengan jalan bon
ataupinjaman.
c)
Tentukan dengan tegas potongan apa saja yang boleh dimasukkan
dalam daftar gaji.
d)
gaji.

Adakan pengawasan dengan ketat setiap bulan sebelum penerimaan

2)
Berikan kesempatan bagi prajurit dengan keluarganya untuk merekreasi
atau liburan lain sesuai kondisi satuan.

3)
Tingkatkan peran Koperasi, koperasi merupakan salah satu sarana untuk
memberikan kesejahteraan kepada prajurit, untuk itu agar diupayakan peran
Koperasi dapat dirasakan membantu kebutuhan sehari-hari.
4)
Tingkatkan peran khusus pimpinan dalam memecahkan masalah yang
dihadapi oleh setiap prajurit, kegiatan nyata yang harus dilaksanakan adalah
ketahuilah permasalahannya yang dihadapi oleh setiap prajurit yang dipimpin,
kemudian pecahkan masalah tersebut bersama prajurit tersebut sampai tuntas.
Apabila tidak mampu dipecahkan oleh unsur pimpinan paling bawah salurkan
kepada Komandan Batalyon.
5)
Perhatikan masalah perumahan untuk prajurit, unsur Komandan berusaha
semaksimal mungkin untuk membantu masalah sarana perumahan yang
diperlukan oleh prajurit. Hal ini dapat dilakukan dengan membenahi prasarana
rumah yang sudah ada dengan mengutamakan fasilitas penting seperti air, yang
selama ini selalu menjadi problema anggota.
6)
Berikan kesempatan bagi prajurit yang berprestasi untuk mengembangkan
diri melalui pendidikan dan kenaikan pangkat yang selektif.
7) Usahakan pembinaan terhadap keluarga prajurit dengan membekali
ketrampilan khususnya yang dapat menghasilkan, untuk membantu penghasilan
suami.
Langkah-langkah penerapan disiplin.Setelah kita mengetahui upaya menciptakan
iklim pendukung dalam rangka menciptakan disiplin prajurit di satuan, maka perlu
dilaksanakan langkah-langkah penerapan displin secara nyata kepada Perwira, Bintara
dan Tamtama serta keluarga dilingkungan satuan tempur, langkah-langkah tersebut dapat
dilakukan sebagai berikut :
Terhadap Perwira
1)
Berikan penyegaran kembali tentang ketentuan / peraturan yang berlaku
dalam kehidupan Militer, diharapkan agar Perwira menguasai dan mampu
melaksanakan Peraturan, ketentuan-ketentuan tersebut tanpa cacat. Dengan
demikian Perwira tersebut harus mampu mengarahkan, memperbaiki serta
memberikan contoh kepada anggotanya
2)
Berikan penyegaran
aplikasinya dilapangan.

kembali

tentang

ilmu

kepemimpinan

terhadap

3)
Tekankan agar dalam mengambil tindakan terhadap anggota agar
memperhatikan rantai Komando dengan tujuan untuk memberikan kesempatan
kepada unsur Pimpinan bawahan untuk menerapkan kepemimpinannya.
4)
Bila kekompakan diantara Perwira dan upayakan setiap tindakan / kegiatan
sesuai dengan petunjuk pimpinan.

Terhadap Bintara
1)
Berikan penyegaran kepada para Bintara tentang ketentuan yang harus
ditaati oleh prajurit bawahannya.
2)
Berikan kesempatan sebanyak-banyaknya waktu kepada Bintara untuk
memerankan dirinya sebagai tulang pungggung satuan ( The Back Bone Of The
Unit ).
3)
Berikan tanggung jawab yang penuh terhadap setiap kegiatan / latihan dan
pelaksanaan terhadap ketentuan yang berlaku.
4)
Mampu menerapkan kepemimpinan lapangan yang dapat dirasakan
langsung oleh prajurit.Sekaligus sebagai suri tauladan dalam setiap tingkah laku
dan perbuatan.
5)
Berikan rangsangan khusus bagi para pejabat Baton, Batih, Bati Siops
dalam meningkatkan motivasi serta memungkinkan menjadi tauladan dalam setiap
penampilan di depan prajurit bawahannya.
Terhadap Tamtama
1)
Berikan penjelasan dan penyegaran kembali tentang ketentuan / peraturan
yang harus ditaati yang dititik beratkan kepada Permildas.
2)
Berikan penjelasan apa yang harus dituntut dari mereka.
Peran dan
andilnya dalam melaksanakan tugas pokok dan latar belakang setiap tugas yang
dilaksanakan. Hal ini dilaksanakan untuk menggugah kesadaran mereka dalam
mematuhi ketentuan/peraturan tersebut.
3)
Tunjukkan tindakan yang nyata upaya Pimpinan dalam membantu
memecahkan masalah yang harus dihadapi oleh setiap prajurit bawahannya.
Sehingga menimbulkan kepercayaan yang penuh kepada Pimpinannya.
4)
Berikan tindakan yang tegas terhadap setiap pelanggaran yang dilakukan
oleh prajurit sesuai dengan aturan yang berlaku.
5)
Adakan penyuluhan hukum secara teratur, bekerjasama dengan aparat
penegak hukum seperti Denpom, Kumdam dan Kepolisian.
6)
Adakan perlombaan pembinaan disiplin antar Kompi secara teratur, kepada
pemenang diberikan penghargaan yang dapat diketahui oleh seluruh anggota.
Terhadap Keluarga prajurit
1)

Penyuluhan bagi istri prajurit melalui jalur Persit dititik beratkan kepada:
a)

Upaya menciptakan keharmonisan keluarga.

b)

Mendidik hak-hak agar tidak melakukan hal-hal yang menyimpang.

c)

Tanamkan pola hidup sederhana.

d)

Pengamalan P-4.

2) Tingkatkan pembinaan anak remaja komplek dengan kegiatan pramuka, Karang


Taruna dan kegiatan lain yang positif.
Kesimpulan
Sebagai Kesimpulan dari tulisan ini dapat disampaikan beberapa hal yakni:
1)
Kondisi displin di Satuan Tempur perlu ditingkatkan, sehingga dapat
mendukung terwujudnya daya tempur yang tinggi.
2)
Untuk meningkatkan disiplin prajurit satuan tempur perlu dilaksanakan halhal sebagai berikut :
a)
Pembinaan terhadap Subjek, Objek dengan menggunakan methode
keteladanan, pembinaan, edukatif, persuasif dan refresif.
b)
Menciptakan iklim yang mendukung dengan meningkatkan motivasi
kesejahteraan dan moril anggota.
c)
Melaksanakan langkah-langkah penerapan disiplin terhadap Perwira,
Bintara, Tamtama dan Keluarga Prajurit.
Demikianlah essay ini dibuat yang mengemukakan pokok-pokok pikiran tentang
mencegah pelanggaran di lingkungan prajurit TNI AD, mudah-mudahan berguna bagi
unsur Pimpinan di Jajaran TNI-AD.

Penulis

Suparlan Purwo Utomo, S.IP


Kolonel Inf NRP 1900000671066

DAFTAR ISI
;
Pendahuluan ....................................................................................... 1
Pelanggaran yang sering terjadi di Satuan ...................................... 1
Kondisi disiplin prajurit yang diharapkan ........................................ 2
Latar Belakang kehidupan Prajurit...................................................

Pengaruh lingkungan Satuan ............................................................ 3


Kesejahteraan.....................................................................................

Pengaruh lingkungan masyarakat .................................................... 4


Upaya peningkatan disiplin Prajurit di Satuan Tempur ..................

Kesimpulan.........................................................................................

Riwayat Hidup

Anda mungkin juga menyukai