BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
a. Maksud. Naskah ini disusun dengan maksud untuk dijadikan salah satu
bahan ajaran bagi pendidikan Pembentukan Perwira TNI AD.
a. Pendahuluan.
b. Latar Belakang Masalah.
c. Identitas Masalah.
RAHASIA
2
d. Pertanyaan Masalah.
e. Langkah-langkah Pemecahan Persoalan
e. Evaluasi
f. Penutup.
4. Referensi.
c. Drs. Surajiyo, Drs. Sugeng Astanto, M.Si. dan Dra. Sri Andiani (2010),
Dasar-dasar Logika, Penerbit PT. Bumi Aksara cetakan kelima.
5. Pengertian.
d Logika secara teknis berarti ilmu dan seni berpikir yang benar (THE
SCIENCE AND ART CORRECT THINKING).
j. Logika adalah ilmu berpikir yang tepat, dan sekadar dapat menunjukan
adanya kekeliruan di dalam rantai proses pemikiran sehingga kekeliruan itu
3
dapat dielakan, maka hakikat dari logika dapat pula disebut teknik berpikir (A.B.
Hutabarat).
k. Masalah adalah sejenis pertanyaan tidak ada yang mengetahui
jawabannya (Dr. I. Made Sandy).
BAB II
METODE PEMECAHAN PERSOALAN
7. Logika. Logika memiliki sejarah yang sangat panjang dan sudah ada sejak
zaman Yunani kuno, diperkenalkan oleh filosof-filosof besar seperti Socrates, Plato
dan Aristoteles, sedang filosof dari zaman Romawi diperkenalkan oleh Cicero. Dalam
sejarah Islam juga dikenal adanya perkembangan ilmu mantik (ilmu logika). Perkataan
Logika diturunkan dari kata sifat logike, bahasa Yunani, yang berhubungan dengan
kata benda logos, berarti pikiran atau perkataan sebagai pernyataan dari pikiran. Hal
ini membuktikan bahwa ternyata ada hubungan yang erat antara pikiran dan
perkataan yang merupakan pernyataan dalam bahasa. Untuk memahami logika dapat
dilihat dari guna, mamfaat dan pembagian logika.
Jika dilihat secara etimologi, logika berasal dari bahasa Yunani yakni logike dan
logos yang memiliki arti pikiran atau perkataan tentang pernyataan dari pikiran, alasan
atau uraian sehingga logika adalah pekerjaan dari akal pikiran manusia dimana dalam
bernalar tersebut akan diperoleh kebenaran atau kesimpulan yang tepat. Sebagai ilmu
yang disebut dengan logica scientia atau ilmu logika, sekarang ini lebih umum disebut
dengan logika saja sehingga logika bisa diartikan sebagai ilmu pengetahuan mengenai
prinsip dan norma penyimpulan yang dipandang dari aspek benar dan sebagian
berpendapat jika logika merupakan salah satu fungsi filsafat dalam psikologi yang
mengulas prinsip serta hukum penalaran yang tepat.
Psikologi dan logika juga sama sama akan mengarahkan manusia untuk bisa
berpikir secara konstruktif dan juga benar. Individu akan diarahkan berpikir secara
konstruktif dan benar yang bisa dilihat dari proses pengambilan keputusan dari
beberapa premis yang ada atau penarikan kesimpulan secara deduktif dengan
memakai pola pikir yang disebut dengan selogisme atau beberapa pola lain. Logika
nantinya akan membantu individu untuk menyelesaikan masalah lebih konstruktif
dimana ilmu pengetahuan pada awalnya berasal dari keingintahuan lalu dilaksanakan
lewat pengamatan dan percobaan serta penalaran sekaligus mengurangi tanda tanda
4
stress. Percobaan ini memiliki tujuan untuk memperoleh gejala dalam lingkungan yang
terkendali dan data yang sudah dikumpulkan selanjutnya akan dianalisa memakai
metode ilmiah tertentu sehingga bisa didapat kesimpulan yang logis dan dapat
diterima oleh akal sehat.
Selain itu Psikologi dan logika berguna sebagai daya analisis sehingga individu
akan bertambah khususnya jika sedang mengalami sebuah masalah yang akhirnya
membantu seseorang untuk membuat keputusan tepat. Logika dan psikologi juga
berguna sebagai manajemen waktu serta logika juga merupakan dasar dari ilmu
psikologi yang paling mendasar sehingga nantinya daya pikir dan daya analisis
seseorang akan semakin berkembang.
Contoh:
Contoh:
8. Identifikasi Masalah.
9. Pertanyaan Masalah.
b. hal yang sudah lazim dan mapan, ternyata tidak memadai lagi;
d. hal yang ditanyakan, ternyata tidak dapat dijawab segera dan tuntas;
dan
1 2 3
Dari tabel 9 B diketahui bahwa akar penyebab masalah kemacetan mesin sehingga
menurunkan produktivitas mesin adalah, masalahnya minyak pelumas kotor ke dalam
pompa itu, sehingga tindakan yang efektif adalah memasang jaringan (Filter) pada
pompa pemberi pelumas.
12
2. Mengapa kita menjual lebih sedikit Sebab biaya untuk iklan berkurang
produk? sebesar 25%.
1 2 3
3. Mengapa biaya untuk iklan berkurang Sebab proposal anggaran yang
25%? diminta tidak diterima tepat waktu.
Dari tabel 9 C kita mengetahui bahwa akar penyebab masalah penjualan menurun
adalah posisi manajer periklanan belum ditempati, sehingga tindakan yang efektif
adalah menempatkan atau mengangkat manajer periklanan agar menempati posisi
pada Departemen itu.
1. memahami masalah
2. merencanakan penyelesaian
3. me nyelesaikan masalah sesuai rencana
4. melakukan pengecekan kembali terhadap semua langkah yang
telah dikerjakan.
1.Persiapan
2. Pelaksanaan
Dalam setiap perkiraan yang kita lakukan langkah pertama dan terpenting
adalah mengenali masalah serta menetapkan tujuan pemecahannya. Perumusan
tujuan (pemecahan masalah) yang keliru atau berbeda akan menghasilkan konsep
pemecahan yang berbeda pula. Langkah-langkah dalam menganalisa masalah adalah
sebagai berikut:
14
e. Mengumpulkan Data.
2. Keterangan atau data yang kita peroleh lebih lanjut kita adakan
penggolongan sesuai dengan sifatnya yaitu fakta ataukah dugaan, juga
digolongkan menurut tingkat kepentingannya terhadap pemecahan masalah,
yaitu : yang bersifat mutlak, penting atau berfaedah. Untuk ini jangan lupa
diperhitungkan tentang biaya, ruang lingkup kegiatan dan waktu maupun tradisi
yang sudah berlaku dalam sesuatu lingkungan karena hal-hal tersebut sangat
berpengaruh terhadap kelancaran pemecahan masalah. Doktrin, keputusan
dan peraturan yang berlaku dijadikan dasar untuk memecahkan masalah yang
bersangkutan.
e) apakah data itu sudah meliputi semua aspek yang kita perlukan?
bersikap netral atau menunggu, dengan kata lain tidak aktif. Dengan senantiasa
berusaha melakukan persiapan yang sebaik-baiknya atau
merencanakan sesuatu secara matang sebelum melakukan sesuatu, kita akan
dapat memperkecil resiko kegagalan dan sekaligus meningkatkan rasa percaya
akan diri sendiri serta kemungkinan mendapat sukses.
2) curahkan semua gagasan yang timbul dalam pikiran kita dan catat
sedemikian rupa agar mudah kita mempelajarinya kembali dikemudian;
1) Kepala;
2) tubuh/inti;
3) penutup; dan
4) lampiran-lampiran.
2) Tubuh atau Inti. Tubuh adalah isi dari telaahan staf yang berisi
unsur-unsur pokok dari persoalan, analisa dan pemecahannya secara
ringkas terdiri maksimal enam unsur, yaitu:
BAB III
EVALUASI
11. EVALUASI
BAB IV
PENUTUP
12. Penutup. Demikian Naskah Departemen ini disusun sebagai bahan ajaran
untuk pedoman bagi Gadik dan Pasis dalam proses belajar mengajar Metode
Pemecahan Persoalan pada pendidikan Pembentukan Perwira TNI AD.