1) Persiapan
2) Perencanaan
Tim Pengembangan menyusun rencana aksi tahunan untuk
mewujudkan sekolah sehat, aman, ramah anak, dan menyenangkan yang
terintegrasi dalam kebijakan, program, dan kegiatan yang sudah ada,
seperti Usaha Kesehatan Sekolah, Sekolah Adiwiyata, Sekolah Aman
Bencana, Rute Aman Selamat Sekolah, dan lainnya sebagai komponen
penting dalam perencanaan pengembangan sekolah sehat, aman, ramah
anak, dan menyenangkan.
3) Pelaksanaan
Tim Pengembangan melaksanakan rencana aksi tahunan dengan
mengoptimalkan semua sumber daya pemerintah, masyarakat, serta
dunia industri dan usaha.
4) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.
Tim Pengembangan melaksanakan pemantauan dan evaluasi atas
rencana aksi gerakan sekolah sehat, aman, ramah anak, dan
menyenangkan, selanjutnya melakukan pelaporan hasil evaluasi dalam
rapat kerja yang dihadiri tim pengembangkan dan warga sekolah
lainnya.
B. Kegiatan untuk Mencapai Sekolah Sehat
Untuk menuju sekolah sehat perlu dilakukan kegiatan dalam bentuk
pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan
sekolah sehat.
1) Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan dapat diberikan melalui:
a. Kegiatan Kurikuler
Kegiatan kurikuler adalah pelaksanaan pendidikan pada jam pelajaran,
sesuai kurikulum yang berlaku untuk setiap jenjang pendidikan dan
dapat diintegrasikan ke semua mata pelajaran khususnya Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.
Pelaksanaan pendidikan kesehatan dilakukan melalui peningkatan
pengetahuan, keterampilan, penanaman kebiasaan hidup sehat,
terutama melalui pemahaman konsep yang berkaitan dengan prinsip
hidup sehat, mencakup:
b. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa
(termasuk kegiatan pada waktu libur) yang dilakukan di sekolah ataupun
di luar sekolah dengan tujuan antara lain untuk memperluas
pengetahuan dan keterampilan siswa serta melengkapi upaya
pembinaan kesiswaan.
Organisasi kesiswaan, seperti OSIS mempunyai peranan yang besar
dalam pelaksanaan program Sekolah Sehat yang dilakukan secara
ekstrakurikuler. Dalam pelaksanaan program Sekolah Sehat, OSIS dapat
mengamati adanya masalah yang berkaitan dengan kesehatan, melaporkannya kepada guru pembina OSIS, agar bersama-sama mencari cara
penanggulangannya antara lain berupa kegiatan berdasarkan konsep 7K
(keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan,
kerindangan, keselamatan).
Adapun kegiatan ekstrakurikuler yang dapat dilakukan terkait dengan
pendidikan kesehatan antara lain:
Wisata siswa;
Kemah (Persami);
peran;
Lomba-lomba;
Apotek hidup;
Kebun sekolah;
Kerja bakti;
Piket sekolah.
2) Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan adalah upaya peningkatan (promotif), pencegahan
(preventif), pengobatan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitatif) yang
dilakukan kepada siswa dan lingkungannya. Adapun tujuan dari
pelayanan kesehatan adalah :
Penataran/pelatihan
Penyuluhan kesehatan
Pemeriksaan langsung
Pengamatan (observasi).
Siswa sakit yang tidak dapat mengikuti pelajaran, dan bila masih
memungkinkan segera disuruh pulang dengan membawa surat
pengantar dan buku/kartu rujukan agar dibawa orang tuanya ke
Puskesmas atau sarana pelayanan kesehatan yang ditunjuk.
Menggambar/melukis;
Mengarang;
Menyanyi;
Kerja bakti;
Dinding yang kotor atau yang catnya sudah pudar harus dicat
ulang; Bila ditemukan kerusakan pada tangga segera diperbaiki.
c.7) Kebisingan
Kerja bakti rutin sekali dalam seminggu dalam rangka pemberantasan sarang nyamuk;
Bila ada kolam ikan, dirawat agar tidak ada jentik nyamuk;
Melakukan penghijauan;
Untuk mewujudkan sekolah yang bersih, hijau, indah dan rindang serta
kondisi siswa sehat, bugar senantiasa berprilaku bersih dan sehat perlu
didukung dan diimplemtasikan oleh semua pemangku kepentingan
dalam suatu program kegiatan yang terstruktur, terencana, dan menjadi
kultur sekolah. Salah satu upaya mewujudkan sekolah sehat adalah
mengembangkan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) secara
6) Langkah sekolah agar aman dari praktik-praktik vandalisme (coretcoret yang tidak pada tempat selayaknya) dan kekerasan visual
(terhindar dari penempelan gambar-gambar yang tidak edukatif di
lingkungan sekolah, meliputi:
bencana lain.
Saat berada di pusat keramaian, hindarkan diri dari berdesakdesakan untuk keluar pintu. Lebih baik cari tempat berlindung
yang aman dari reruntuhan atau jatuhnya benda benda.
Jika gempa terjadi pada malam hari dengan kekuatan yang besar
dan kemungkinan aliran listrik dan saluran telekomunikasi akan
terputus, maka, jika hal itu terjadi dalam keadaan darurat
segeralah mencari bangunan bertingkat dan naik ke atas;
3. Pembelajaran
Proses pembelajaran
diskriminatif.
dilakukan
secara
inklusif
dan
non
4. Pengaduan
Menjamin,
beragama.
melindungi,
dan
memenuhi
hak
siswa untuk
bagi
semua
pihak
dan
siswa
dengan
guru
untuk
Mengajak partisiapasi masyarakat sekitar sekolah untuk bersamasama mengoptimalkan peran sekolah sebagai tempat
menyenangkan dalam mendidik anak;