Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KEPERAWATAN KESEHATAN SEKOLAH

Disusun Oleh :
Kelompok 1:
Meydelin Sandag
Gleni Langkay
Fransisca Moningka
Anggraini
Royke Rumondor
Glendy Mait

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SARIPUTRA INDONESIA
TOMOHON 2023
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Tujuan pembangunan bidang kesehatan adalah terwujudnya derajat kesehatan masyarakat
yang optimal. Dalam kehidupan sosial yang beragam di masyarakat, keluarga adalah unit sosial
terkecil, oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga
terutama kesehatan ibu dan anak. Masa anak merupakan waktu yang tepat untuk meletakkan
landasan yang kokoh bagi terwujudnya manusia yang berkualitas.
Lingkungan tempat tinggal dan lingkungan sekolah merupakan dua tempat utama yang
digunakan oleh seorang anak untuk melakukan aktivitas. Sekolah merupakan tempat anak-anak
belajar, berkreasi, bersosialisasi dan bermain. Sehingga tidak mengherankan jika sebagian
besar waktu mereka dihabiskan di sekolah. Oleh karena itu, konsep pemberian kesehatan di
sekolah akan lebih efektif terutama pada sasaran target anak sekolah. Jika ditilik selama ini,
peran perawat di sekolah masih sangat minimal. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor di
antaranya adalah kebijakan pemerintah terhadap pengembangan peran perawat di sekolah juga
masih belum ada. Sehingga yang sering berhubungan dengan perawatan kesehatan sekolah
adalah petugas dari puskesmas.
Lingkungan sekolah yang sehat akan memberikan dampak yang positif bagi perkembangan
anak. Sekolah seharusnya memiliki kepedulian terhadap kesehatan anak didiknya, termasuk
memberikan pengertian mengenai kesehatan itu sendiri, sehingga siswa dapat membiasakan
dirinya untuk hidup sehat. Mengingat begitu pentingnya arti kesehatan dalam kehidupan serta
begitu eratnya lingkungan sekolah dengan kehidupan anak yang sedang berada dalam masa
pertumbuhan, maka perlu digalakkan upaya perawatan kesehatan sekolah dengan
memaksimalkan peran perawat baik di puskesmas maupun perawat yang terlibat langsung di
sekolah tersebut.
Anak usia sekolah baik tingkat pra sekolah, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan
sekolah menengah atas adalah suatu masa usia anak yang sangat berbeda dengan usia dewasa.
Didalam periode ini didapatkan banyak permasalahan kesehatan yang sangat menentukan
kualitas kesehatan anak dikemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan
umum, gangguan perkembangan, gangguan perilaku dan gangguan belajar. Permasalahan
kesehatan tersebut pada umumnya akan menghambat pencapaian presentasi pada peserta didik
di sekolah. Kesempatan belajar tersebut membutuhkan kondidi fisik prima yaitu tubuh yang
sehat, oleh karena itu diperlukan suatu upaya kesehatan untuk anak sekolah agar anak dapat
tumbuh menjadi manusia yang berkualitas dibutuhkan pendidikan di sekolah, salah satunya
melalui UKS.
Oleh karena itu kami tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai peran UKS dalam
anak yang sehat.

B.     Tujuan
1.      Tujuan umum
Tujuan umum dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberi tahu kepada pembaca
mengenai Keperawatan Kesehatan Sekolah.
2.      Tujuan khusus
Secara khusus dalam menyusun makalah ini adalah penulis bertujuan untuk memenuhi
tugas yang telah diberikan oleh dosen pembimbing.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Definisi Keperawatan Kesehatan Sekolah


Pelayanan keperawatan ditingkat sekolah merupakan suatu pendídikan pencegahan
penyakit, peningkatan derajat kesehatan dan pendidikan seks. Adapun pelayanan kesehatan di
sekolah yang diutamakan antara lain :
1.      Peningkatan kesehatan (promotif),
Dilaksanakan melalui kegiatan intra kurikuler dan penyuluhan kesehatan serta latihan
keterampilan oleh tenaga kesehatan disekolah, Contohnya :
- Kegiatan penyuluhan gizi,
- Kesehatan pribadi,
- Penyakit menular,
- Cara menggosok gigi yang benar,
- Cara mengukur tinggi dan berat badan
- Cara memeriksa ketajaman penglihatan.
2.      Pencegahan (preventif)
Dilaksanakan melalaui kegiatan peningkatan daya tahan tubuh. Contohnya :
- Imunisasi oleh petugas puskesmas,
- Pemberantasan sarang nyamuk,
- Pengobatan sederhana oleh dokter kecil,
- Kegiatan penjaringan kesehatan bagi siswa kelas I yang baru masuk dan pemeriksaan
berkala setiap 6 bulan bagi seluruh siswa.
3.      Penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif),
Dilakukan melalui kegiatan mencegah komplikasi dan kecacatan akibat proses penyakit
dan untuk meningkatkan kemamapuan peserta didik yang cedera atau cacat agar dapat
berfungsi normal. Kegiatannya :
- Pengobatan ringan untuk mengurangi derita sakit
- Pertolongan pertama di sekolah serta rujukan medik ke puskesmas.
- Kasus kecelakaan, keracunan atau kondisi lain yang membahayakan nyawa dan kasus
penyakit khusus.
B.     Peran Dan Fungsi Perawat Kesehatan Sekolah
Adapun peran perawat kesehatan sekolah antara lain sebagai berikut :
1.      Sebagai pelaksana askep di sekolah, perawat mempunyai peran :
- Mengkaji masalah kesehatan dan keperawatan peserta didik dengan melakukan
pengumpulan data, analisis data serta perumusan dan prioritas masalah.
- Menyusun perencanaan kegiatan UKS bersama Tim Pemina Usaha Kesehatan di Sekolah
(TPUKS).
- Melaksanakan kegiatan UKS sesuai dengan rencana kegiatan yang disusun.
- Menilai dan memantau kegiatan UKS.
- Mencatat dan melaporkan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
2.      Sebagai pengelola kegiatan UKS,
Perawat kesehatan yang bertugas di puskesmas menjadi salah seorang anggota dalam
TPUKS atau dapat juga ditunjuk sebagai seorang koordinator UKS I tingkat puskesmas. Bila
perawat kesehatan ditunjuk sebagai koordinator makan pengelolaan pelaksanaan UKS menjadi
tanggung jawabnya atau paling tidak ikut terlibat dalam tim pengelola UKS.
3.      Sebagai penyuluh dalam bidang kesehatan,
Peranan perawat kesehatan dalam memberikan penyuluhan kesehatan dapat dilakukan
secara langsung melalui penyuluhan kesehatan yang bersifat umum dan klasikal atau tidak
langsung sewaktu melakukan pemeriksaan kesehatan peserta didik perseorangan.
Adapun fungsi  perawt kesehatan sekolah antara lain :
a.       Memberikan pelayanan serta meningkatkan kesehatan individu dan memberikan pendidikan
kesehatan kepada semua populasi yang ada di sekolah.
b.      Memberikan kontribusi untuk mempertahankan dan memperbaiki lingkungan fisik sekolah.
c.       Menghubungkan program kesehatan sekolah dengan program kesehatan masyarakat yang
lain.

C.     Ciri Sekolah Yang Dapat Meningkatkan Dan Mempromosikan Kesehatan


Menurut WHO (DEPKES 2008) ada 6 ciri utama sekolah yang dapat mempromosikan atau
meningkatkan kesehatan
a.       Melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah yaitu peserta
didik, orangtua dan para tokoh masyarakat maupun organisasi-organisasi di masyarakat.
b.      Berusaha keras untuk menciptakan lingkungan sehat dan aman, meliputi :
- Sanitasi dan air yang cukup.
-  Bebas dari pengaruh negative.
- Pekarangan sekolah yang aman.
- Dukungan masyarakat yang sepenuhnya.
- Bebas dari segala macam bentuk kekerasan.
- Suasana yang memperdulikan pola asuh, rasa hormat dan saling percaya
c.       Memberikan pendidikan kesehatan sekolah dengan :
- Kurikulum yang mampu meningkatkan sikap dan perilaku peserta didik yang positif
terhadap kesehatan serta dapat mengembangkan berbagai keterampilan hidup yang
mendukung kesehatan fisik, mental dan sosial.
- Memperhatikan pentingnya pendidikan dan pelatihan untuk guru maupun orangtua
d.      Memberikan akses untuk di laksanakannya pelayanan kesehatan di sekolah, yaitu :
- Kerjasama dengan Puskesmas setempat.
- Penjaringan, diagnosa dini, imunisasi serta pengobatan sederhana.
- Adanya program-program makanan bergizi dengan memperhatikan keamanan makanan
e.       Menerapkan kebijakan dan upaya di sekolah untuk mempromosikan dan meningkatkan
kesehatan, yaitu :
- Kebijakan yang di dukung oleh staf sekolah termasuk mewujudkan proses belajar mengajar
yang dapat menciptakan lingkungan psikososial yang sehat bagi seluruh masyarakat
sekolah.
- Kebijakan-kebijakan dalam memberikan pelayanan yang adil untuk seluruh siswa.
- Kebijakan-kebijakan dalam penggunaan rokok, penyalahgunaan narkoba termasuk alkohol
serta pencegahan segala bentuk kekerasan/pelecehan
f.       Bekerja keras untuk ikut atau berperan serta meningkatkan kesehatan masyarakat, dengan :
- Memperhatikan adanya masalah kesehatan masyarakat yang terjadi.
- Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat.

D.    Cara Melaksanakan Pendidikan Kesehatan Di Sekolah


a.       Tujuan penkes
- Memiliki pengetahuan ttg isu kesehatan,
- Memiliki nilai dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat,
- Memiliki keterampilan dalam pemeliharaan, pertolongan dan perawatan kesehatan,
- Memiliki kebiasaan hidup sehat, mampu menularkan perilaku hidup sehat, peserta didik
tumbuh kembang secara harmonis,
- Menerapkan prinsip-prinsip pencegahan penyakit,
- Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar.
- Memiliki kesegaran jasmani dan kesehatan yang optimal.

b.      Cara melaksanakan pendidikan kesehatan di sekolah


- Cara penyajian
Pendidikan lebih menekankan peran aktif peserta didik melalui kegiatan ceramah, diskusi,
demonstrasi, pembimbingan, permainan, dan penugasan.
- Cara penanaman kebiasaan
Penugasan untuk melalukan cara hidup sehat sehari-hari dan pengamatan terus menerus
oleh guru dan kepala sekolah.
c.       Materi pendidikan kesehatan di sekolah
- Demam berdarah,
- Flu burung,
- Pelayanan gizi,
- Kesehatan gigi dan mulut,
- Pengelolaan sampah,
- Pengelolaan tinja,
- Sarana pembuangan limbah,
- Pengelolaan air bersih,
- Penyediaan air bersih, air dan sanitasinya,
- Pegenalan pada penyakit menular dan pencegahannya.
Khusus untuk peserta didik SMP/MTs dan SMA/SMK/MA
 kesehatan reproduksi,
 bahaya rokok
 deteksi dini penyalahgunaan narkotika, obat terlarang, minuman keras, dan bahan-bahan
yang berbahaya serta zat adiktif (NAPZA) dan HIV/AIDS.
E.     Peran sekolah dalam meningkatkan kesehatan
 Fasilitas dan program pendidikan jasmani atau olah raga memadai dan terprogram dengan
baik, di sekolah dan di lingkungan masyarakat sekitar.
 Menciptakan dan meningkatkan kesehatan peserta didik.
 Upaya yang dilakukan  menciptakan lingkungan Sekolah Sehat (Health Promoting
School/HPS) melalui UKS.
F.      Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

1.      Pengertian usaha kesehatan sekolah


Depatemen Pendidikan dan Kebudayaan Usaha Kesehatan Sekolah merupakan upaya me
mbina dan mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui
program pendidikan dan pelayanan kesehatan di sekolah, perguruan agama serta usaha-
usaha yang dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan
kesehatan lingkungan sekolah (Effendi,1998).
Departemen kesehatan,
UKS merupakan usaha  kesehatan  masyarakat  yang  dijalankan  di  sekolah-sekolah 
dengan  anak didik  beserta  lingkungan  hidupnya  sebagai  sasaran  utama.  UKS merupaka
n wahana meningkatkan kemampuan
hidup sehat yang pada gilirannya menghasilkan derajat kesehatan yang optimal (Effendi, 199
8)
Berdasarkan pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa UKS adalah suatu usaha yang
dilakukan sekolah untuk menolong murid dan juga warga sekolah yang sakit di kawasan
lingkungan sekolah atau usaha membina dan mengembangkan kebiasaan dan perilaku hidup
sehat pada peserta didik usia sekolah yg dilakukan secara menyeluruh dan terpadu.

2.      Tujuan usaha kesehatan sekolah


a.      Tujuan umum
 Meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik.
 Menciptakan lingkungan yang sehat
b.      Tujuan khusus
 Menciptakan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat,
 Meningkatkan pengetahuan,
 Mengubah sikap dan membentuk perilaku masyarakat sekolah yang sehat dan mandiri.
 Meningkatkan peran serta peserta didik dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan
rumah tangga serta lingkungan masyarakat,
 Meningkatkan keterampilan hidup sehat agar mampu melindungi diri dari pengaruh buruk
lingkungan.
3.      Sasaran usaha kesehatan sekolah
 Primer : peserta didik sebagai sasaran primer,
 Sekunder : guru pamong belajar atau tutor orang tua, pengelola pendidikan dan pengelola
kesehatan serta TP UKS disetiap jenjang
 Tertier : lembaga pendidikan mulai dari tingkat pra sekolah/TK/RA sampai SLTA/MA,
termasuk satuan pendidikan luar sekolah dan perguruan tinggi agama serta pondok
pesantren beserta lingkungannya.
 Sasaran lainnya : sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan.
4.      Masalah Kesehatan yang dapat dikurangi melalui UKS
 Imunisasi,
 Kesehatan gigi,
 Sanitasi dan air bersih.
 Masalah gizi dan anemia,
 Kekerasan dan kecelakaan,
 Gangguan kesehatan mental,
 Kebersihan diri maupun lingkungan,
 Masalah kesehatan reproduksi remaja,
 Merokok, alkohol dan penyalahgunaan narkoba,
 Penyakit   infeksi   (malaria, gangguan  saluran  nafas).

5.      Tiga program UKS/TRIAS


Untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik, dilakukan
upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan kesehatan,
pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat yang dikenal dengan istilah tiga
program pokok (trias) UKS (Depkes RI, 2003). Penjelasan mengenai trias UKS adalah sebagai
berikut.
a.      Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat
tumbuh kembang sesuai, selaras, seimbang, dan sehat baik fisik, mental, sosial, maupun
lingkungan melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan yang diperlukan bagi
peranannya saat ini maupun di masa yang mendatang.
Pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), pendidikan kesehatan ditekankan pada sikap
dan perilaku hidup sehat. Hal ini dengan definisinya, bahwa KBK  merupakan pernyataan
tentang apa yang harus dicapai oleh siswa yang mencakup aspek kognitif, psikomotor, dan
afektif yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Untuk itu, kompetensi yang
dituntut pada pendidikan kesehatan diharapkan dapat terefleksikan dalam cara berpikir dan
bertindak di kehidupan sehari-hari.Tujuan Pendidikan Kesehatan :
- Peserta didik dapat memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan, termasuk cara hidup
sehat dan teratur.
- Peserta didik dapat memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat.
- Peserta didik dapat memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan
pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan.
- Peserta didik dapat memiliki kebiasaan dalam hidup sehari-hari yang sesuai dengan syarat
kesehatan.
- Peserta didik dapat memiliki kemampuan untuk menalarkan perilaku hidup sehat dalam
kehidupan sehari-hariPeserta didik dapat memiliki pertumbuhan termasuk bertambahnya
tinggi badan dan berat badan yang seimbang.
- Peserta didik dapat mengerti dan menerapkan prinsip-prinsip pengutamaan pencegahan
penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan dalam kehidupan sehari-hari.
- Peserta didik dapat memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar.
-  Peserta didik dapat memiliki tingkat kesegaran jasmani dan derajat kesehatan yang optimal
serta mempunyai daya tahan tubuh yang baik terhadap penyakit.
Agar tujuan pendidikan kesehatan bagi para peserta didik dapat tercapai secara
optimal,dalam pelaksanaannya hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
 Sesuai dengan tingkat kemampuan dan perbedaan perindividual peserta didik.
 Diupayakan sebanyak-banyaknya dengan melibatkan peran aktif peserta didik.
 Sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.
 Selalu mengacu pada tujuan pendidikan kesehatan termasuk upaya ahli teknologi.
 Memperhatikan kebutuhan pendidikan pembangunan nasional.
 Mengikuti atau memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
b.      Pelayanan kesehatan
Penekanan utama pada pelayanan kesehatan di sekolah atau madrasah adalah :
1)      Kegiatan peningkatan (Promotif),
Latihan keterampilan teknis pemeliharaan kesehatan dan pembentukan peran serta aktif  p
eserta didik dalam pelajaran kesehatan, Contoh: kader kesehatan sekolah, olahraga, kesenian, 
berkebun dan lomba.
2)             Kegiatan pencegahan (Preventif),
Memelihara kesehatan bersifat umum dan khusus, penjaringan kesehatan  bagi  anak,  mo
nitoring  peserta  didik,  melakukan  usaha  pencegahan penyakit menular.
3)      Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (Kuratif),
Mendiagnosa dini terhadap suatu penyakit, melakukan pengobatan terhadap
penyakit, imunisasi, melaksanakan P3K dan tindakan rujukan
ke puskesmas serta pemberian makanan tambahan anak sekolah  (Delawati, 2007).
Adapun Tujuan pelayanan kesehatan antara lain :
a. Tujuan Umum
Meningkatnya derajat kesehatan peserta didik dan seluru warga masyarakat sekolah secara
optimal.
b. Tujuan khusus
- Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan hidup sehat dalam
rangka membentuk hidup sehat;
- Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit dan mencegah terjadinya
penyakit,kelainan,dan cacat.
- Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat penyakit atau kelainan,
pengambilan fungsi, dan peningkatan kemampuan peserta didik yang cedera atau cacat
agar dapat berfungsi optimal;
- Meningkatkan pembinaan kesehatan baik fisik, mental, sosial,maupun lingkungan.

Adapun Tempat melaksanakan pelayanan kesehatan antara lain :


 Di sekolah atau madrasah dilakukan melalui kegiatan ekstrakulikuler.
 Di puskesmas dan tempat pelayanan kesehatan (misalnya dokter praktik) yang ada di
sekitar sekolah atau madrasah sesuai kebutuhan.
c.        Pembinaan lingkungan sekolah sehat
Program pembinaan lingkungan sekolah sehat mencakup pembinaan lingkungan
sekolah,lingkungan keluarga, masyarakat sekitar,dan unsur-unsur penunjang.Program
pembinaan lingkungan sekolah antara lain :
1. Lingkungan fisik sekolah
 Penyediaan dan pemeliharaan tempat penampungan air bersih.
 Pengadaan dan pemeliharaan tempat pembuangan sampah.
 Pengadaan dan pemeliharaan air limbah
 Pemeliharaan kamar mandi,wc,kakus.
 Pemeliharaan kebersihan dan kerapihan ruang kelas,ruang perpustakaan, ruang
laboratorium,dan tempat ibadah.
 Pemeliharaan kebersihan dan keindahan halaman dan kebun sekolah(termasuk
penghijauan sekolah).
 Pengadaan danpemeliharaan warung atau kantin sekolah.
 Pengadaan dan pemeliharaan pagar sekolah.
2.      Lingkungan mental dan sikap
Program pembinaan lingkungan mental dan sosial yang sehat di lakukan melalui usaha
pemantapan sekolah sebagai lingkungan pendidikan (wiyata mandala) dengan meningkatkan
pelaksanaan konsep ketahanan sekolah,sehingga tercipta suasana dan hubungan kekeluargaan
yang akrab dan erat antara sesama warga sekolah.
3.      Pembinaan lingkungan keluarga
Pembinaan lingkungan keluarga bertujuan untuk:
 meningkatkan pengetahuan orang tua peserta didik tentang hal-hal yang berhubungan
dengan kesehatan;
 meningkatkan kemampuan dan partisipasi orang tua peserta didik dalam pelaksanaan hidup
sehat.
 Pembinaan lingkungan keluarga dapat di lakukan antara lain dengan:
 Kunjungan rumah yang di laksanankan oleh petugas UKS;
 Ceramah kesehatan yang dapat diselenggarakan di sekolah bekerja sama dengan dewan
sekolah atau di padukan dengan kegiatan di masyarakat dengan koordinasi LKMD.
4.      Pembinaan masyarakat sekitar
 Pembinaan di lakukan dengan cara pendekatan kemasyarakatan,dapat di lakukan oleh
kepala sekolah atau madrasah dan pondok pesantren,guru, ataupun pembina UKS.misalnya
dengan membina hubungan baik atau kerja sama dengan masyarakat,LKMD atau dewan
kelurahan, ketua RT/RW, dan organisasi-organisasi kemasyarakatan lainnya.
 Penyelenggaraan penyuluhan tentang kesehatan dan pentingnya arti pembinaan lingkungan
sekolah sebagai lingkungan belajar yang sehat. Untuk itu, masyarakat bisa di undang
kesekolah,.pembicara dapat di mintakan dari puskesmas,pemerintah daerah setempat, dan
narasumber lainnya seperti swadaya masyarakat.
 Penyuluhan masa baik secara tatap muka maupun melalui media cetak dan audio visual.
 Menyelenggarakan proyek panduan di sekolah atau madrasah dan pondok pesantren.
5.      Program pembinaan unsur penunjang
 Program pembinaan unsur penunjang meliputi pembinaan ketenagaan dan pembinaan
sarana serta prasarana yang mendukung usaha kesehatan di sekolah.
G.    Asuhan Keperawatan Anak Sekolah
Asuhan keperawatan anak sekolah adalah salah satu specialisasi dari keperawatan
komunitas atau Comunity Health Nursing (CHN) tujuannya meningkatkan kesehatan
masyarakat sekolah dengan keperawatan sebagai salurannya. Asuhan keperawatan sekolah
pada umumnya sama dengan asuhan keperawatan pada sasaran lainnya, yaitu :
1.      Pengkajian
1)      Lingkungan sekolah mulai dari :
a)      Lingkungan Fisik (Halaman, kebun sekolah, bangunan sekolah : meja, papan tulis, kursi,
lantai, kebersihan, ventilasi, penerangan, kebisingan, papan tuilis, kepadatan), Sumber air
minum, Pembuangan Air Limbah (PAL), Jamban Keluarga, Tempat cucu tangan, kebersihan
kamar mandi dan penampungan air, pembuangan sampah, pagar sekolah, dan lain-lain.
b)      Lingkungan Psikologis : hubungan guru dengan murid baik baik formal maupun non formal 
terutama kenyamanan dalam beljar.
c)      Lingkungan Sosial : hubungan dosen dengan orang tua murid, Persatuan Orang Tua Murid
dan Guru (POMG) dan masyarakat sekitar.
2)      Keadaan/pelaksanaan UKS, dokter/perawat kecil.
3)      Pengetahuan anak sekolah tentang kesehatan (PHBS) dan  pelaksanaan PHBS
4)      Kondisi kesehatan/fisik anak sekolah terutama screening test (BB,  TB, tenggorokan,
telinga/pendengaran, mata/penglihatan),
2.      Diagnosa Keperawatan :
a)      Defisiensi aktivitas pengalihan anak sekolah yaitu penurunan stimulasi dan atau
minat/keinginan untuk rekreasi atau melakukan aktivitas bermain faktor yang berhubungan
lingkungan sekolah yang sempit/fasilitas yang tidak mendukung/kurang sumber daya.
b)      Gaya hdup monoton anak sekolahyaitu menyatakan suatu kebiasaan hidup yang dicirikan
dengan tingkat aktivitas yang rendah berhungan dengan kurang pengetahuan tentang
keuntungan latihan fisik.
c)      Perilaku kesehatan anak sekolah cenderung beresiko faktor yang berhubungan
merolok/mimun alkohol, stress menghadapi tugas atau ujian/kurang dukungan dan lain-lain.
d)     Ketidak efektifan pemeliharaan kesehatan anak sekolah faktor yang berhubungan kurang
ketrampilan motorik kasar/motorik/halus atau ketidak cukupan sumber daya
e)      Kesiapan meningkatkan status imunisasi anak sekolah batasan karakteristik menunjukkan
keinginan untuk meningkatkan status imunisasi/mengekspresikan keinginan untuk
meningkatkan status imunisasi
f)       Ketidak efektifan perlindungan pada anak sekolah faktor yang berhubungan penyalahgunaa
zat/obat-obatan
g)      Ketidak efektifan manajemen kesehatan masyrakat sekolah faktor yang berhubungankurang
pengetahuan/kurang dukungan sosial/ketidakcukupan petunjuk untuk bertindak
3.      Rencana Asuhan Keperawatan
Rencana asuhan keperawatan anak sekolah dibuat berdasarkan masalah
kesehatan/diagnosa keperawatan yang ditemukan, tetapi pada umumnya dilakukan tindakan
berikut ini :
a)      Promosi Kesehatan tentang PHBS
b)      Pelaksanaan Screening Test
c)      Imunisasi DT/TT
d)     Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
e)      Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut
f)       Pelatihan dokter/perawat kecil
g)      Pelaksanaan UKS di sekolah setiap hari oleh guru UKS dan dokter/perawat kecil.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pelayanan keperawatan ditingkat sekolah merupakan suatu pendídikan pencegahan
penyakit, peningkatan derajat kesehatan dan pendidikan seks.
Usaha kesehatan di sekolah (UKS) merupakan salah satu usaha kesehatan pokok yang
dilaksanakan oleh puskesmas dan juga usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah-
sekolah dengan anak didik beserta lingkungan sekolahnya sebagai sasaran utama.Untuk
meningkatkan kesadaran hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik, dilakukan upaya
menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan kesehatan, pelayanan
kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat yang dikenal dengan istilah tiga program
pokok (trias) UKS. Peran perawat kesehatan sekolah yang paling utama yaitu sebagai
pelaksana asuhan keperawatan di sekolah. Salah satu fungsi peran perawat sekolah yaitu
memberikan pelayanan serta meningkatkan kesehatan individu dan memberikan pendidikan
kesehatan kepada semua populasi yang ada di sekolah.

B.     Saran
Diharapkan setelah membaca makalah ini pembaca dapat memahami mengenai Keperawatan
Kesehatan sekolah khususnya bagi Perawat dan dapat melakukan asuhan Keperawatan Sekolah
yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA

Ananto, p.2006. usaha kesehatan sekolah di sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah.bandung:
yrama widya.
Departemen kesehatan republik indonesia.2003.pedoman untuk tenaga kesehatan, usaha
kesehatan sekolah di tingkat sekolah dasar.jakarta:depkes RI.
Tim pembina UKS pusat.1996.pedoman pengembangan pembinaan UKS.jakarta:depkes RI.
Departemen Kesehatan RI, 2008, . Pedoman Pelatihan Kader Kesehatan di Sekolah, Jakarta :
Departemen Kesehatan.
Herdman, T. Heather, 2012, Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klassifikasi 2012-2012,
Jakarta : EGC
Sumantri, M., 2007, Pendidikan Wanita, dalam Ali, M., Ibrahim, R., Sukmadinata, N.S., dan
Rasjidin, W. (Penyunting). Ilmu dan Aplikasi  Pendidikan: Handbook.. Bandung : Pedagogiana
Press
Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan
Menteri Dalam Negeri. Nomor 26 Tahun 2003 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha
Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai