Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di Indonesia, bentuk promosi kesehatan di sekolah adalah Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS), dan sekaligus UKS merupakan salah satu upaya kesehatan masyarakat di
sekolah. Apalagi populasi anak sekolah didalam suatu komunitas memiliki presentasi
yang paling besar, dimana hampir setiap harinya telah terjadi interkasi diantara anggota
komunitas sekolah selama 4-8 jam. Atas dasar hal tersebut, selain untuk menciptakan
kondisi sekolah yang sehat serta agar dapat menunjang proses belajar mengajar yang
maksimal sehingga kegiatan promosi atau pendidikan kesehatan disekolah perlu
dilakukan
Program UKS dilaksanakan pada semua jenis dan jenjang pendidika. Sejalan
dengan upaya hidup sehat di lingkungan sekolah program UKS ini bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini
mungkin. Rapat Kerja Nasional UKS adalah upaya pendidikan dan kesehatan yang pada
dasarnya merupakan upaya penanaman perilaku hidup bersih serta kesehatan hidup, dan
merupakan program terpadu dari empat departemen yang pembinaannya oleh tim
pembina UKS.

B. Rumusan Masalah
1. Apa defenisi keperawatan kesehatan sekolah
2. Apa peran perawat kesehatan sekolah
3. Apa fungsi perawat kesehatan sekolah
4. Bagaimana ciri-ciri utama sekolah yang dapat meningkatkan kesehatan
5. Bagaimana cara melaksanakan pendidikan kesehatan sekolah
6. Bagaimana peran sekolah meningkatkan kesehatan sekolah

1
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas II
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui keperawatan kesehatan sekolah
b. Untuk mengetahui peran perawat kesehatan sekolah
c. Untuk mengetahui fungsi perawat kesehatan sekolah
d. Untuk mengetahui ciri-ciri uama sekolah yang dapat meningkatkan kesehatan
e. Untuk mengetahui cara melaksanakan pendidikan kesehatan sekolah
f. Untuk mengatahui peran sekolah meningkatkan kesehatan sekolah

D. Manfaat
Dengan adanya tugas makalah tentang kesehatan sekolah, mahasiswa bisa lebih
memahami bagaimana perawat kesehatan sekolah, bagaimana asuhan keperawatannya
dan preplanning seputar masalah kesehatan sekolah

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Keperawatan Kesehatan Sekolah


Pelayanan keperawatan ditingkat sekolah pendídikan pencegahan penyakit, peningkatan
derajat kesehatan dan pendidikan seks.

Pelayanan kesehatan di sekolah diutamakan


1. Peningkatan kesehatan (promotif), dilaksanakan melalui kegiatan intra kurikuler
dan penyuluhan kesehatan serta latihan keterampilan oleh tenaga kesehatan disekolah,
Contohnya :
a. Kegiatan penyuluhan gizi,
b. kesehatan pribadi,
c. penyakit menular,
d. cara menggosok gigi yang benar,
e. cara mengukur tinggi dan berat badan
f. cara memeriksa ketajaman penglihatan.
2. Pencegahan (preventif)
Dilaksanakan melalaui kegiatan peningkatan daya tahan tubuh.
Contohnya
a. Imunisasi oleh petugas puskesmas,
b. Pemberantasan sarang nyamuk,
c. Pengobatan sederhana oleh dokter kecil,
d. Kegiatan penjaringan kesehatan bagi siswa kelas I yang baru masuk dan
pemeriksaan berkala setiap 6 bulan bagi seluruh siswa.
3. Penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif)
Dilakukan melalui kegiatan mencegah komplikasi dan kecacatan akibat proses
penyakit dan untuk meningkatkan kemamapuan peserta didik yang cedera atau cacat
agar dapat berfungsi normal.
Kegiatan

3
a. pengobatan ringan untuk mengurangi derita sakit
b. pertolongan pertama di sekolah serta rujukan medik ke puskesmas.
c. Kasus kecelakaan, keracunan atau kondisi lain yang membahayakan nyawa dan
kasus penyakit khusus.

B. Peran Perawat Kesehatan Sekolah


1. Sebagai pelaksana askep di sekolah, perawat mempunyai peran :
a. Mengkaji masalah kesehatan dan keperawatan peserta didik dengan melakukan
pengumpulan data, analisis data serta perumusan dan prioritas masalah
b. Menyusun perencanaan kegiatan UKS bersama Tim Pemina Usaha Kesehatan di
Sekolah (TPUKS)
c. Melaksanakan kegiatan UKS sesuai dengan rencana kegiatan yang disusun
d. Menilai dan memantau kegiatan UKS
e. Mencatat dan melaporkan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
2. Sebagai pengelola kegiatan UKS
Perawat kesehatan yang bertugas di puskesmas menjadi salah seorang anggota dalam
TPUKS atau dapat juga ditunjuk sebagai seorang koordinator UKS I tingkat
puskesmas. Bila perawat kesehatan ditunjuk sebagai koordinator makan pengelolaan
pelaksanaan UKS menjadi tanggung jawabnya atau paling tidak ikut terlibat dalam
tim pengelola UKS.
3. Sebagai penyuluh dalam bidang kesehatan, peranan perawat kesehatan dalam
memberikan penyuluhan kesehatan dapat dilakukan secara langsung melalui
penyuluhan kesehatan yang bersifat umum dan klasikal atau tidak langsung sewaktu
melakukan pemeriksaan kesehatan peserta didik perseorangan.

C. Fungsi Perawat Sekolah


1. Memberikan pelayanan serta meningkatkan kesehatan individu dan memberikan
pendidikan kesehatan kepada semua populasi yang ada di sekolah
2. Memberikan kontribusi untuk mempertahankan dan memperbaiki lingkungan fisik
sekolah

4
3. Menghubungkan program kesehatan sekolah dengan program kesehatan masyarakat
yang lain.

D. Menurut WHO (DEPKES 2008) Ada 6 Ciri Utama Sekolah Yang Dapat
Mempromosikan Atau Meningkatkan Kesehatan
1. Melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah yaitu
peserta didik, orangtua dan para tokoh masyarakat maupun organisasi-organisasi di
masyarakat.
2. Berusaha keras untuk menciptakan lingkungan sehat dan aman, meliputi :
a. Sanitasi dan air yang cukup
b. Bebas dari pengaruh negative
c. Pekarangan sekolah yang aman
d. Dukungan masyarakat yang sepenuhnya
e. Bebas dari segala macam bentuk kekerasan
f. Suasana yang memperdulikan pola asuh, rasa hormat dan saling percaya
3. Memberikan pendidikan kesehatan sekolah dengan :
a. Kurikulum yang mampu meningkatkan sikap dan perilaku peserta didik yang
positif terhadap kesehatan serta dapat mengembangkan berbagai keterampilan
hidup yang mendukung kesehatan fisik, mental dan sosial.
b. Memperhatikan pentingnya pendidikan dan pelatihan untuk guru maupun
orangtua
4. Memberikan akses untuk di laksanakannya pelayanan kesehatan di sekolah, yaitu :
a. Kerjasama dengan Puskesmas setempat
b. Penjaringan, diagnosa dini, imunisasi serta pengobatan sederhana
c. Adanya program-program makanan bergizi dengan memperhatikan keamanan
makanan
5. Menerapkan kebijakan dan upaya di sekolah untuk mempromosikan dan
meningkatkan kesehatan, yaitu :
a. Kebijakan yang di dukung oleh staf sekolah termasuk mewujudkan proses
belajar mengajar yang dapat menciptakan lingkungan psikososial yang sehat
bagi seluruh masyarakat sekolah

5
b. Kebijakan-kebijakan dalam memberikan pelayanan yang adil untuk seluruh
siswa
c. Kebijakan-kebijakan dalam penggunaan rokok, penyalahgunaan narkoba
termasuk alkohol serta pencegahan segala bentuk kekerasan/pelecehan
6. Bekerja keras untuk ikut atau berperan serta meningkatkan kesehatan masyarakat,
dengan :
a. Memperhatikan adanya masalah kesehatan masyarakat yang terjadi
b. Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat

E. Cara MelaksanakanPendidikan Kesehatan Di Sekolah


1. Tujuan penkes
a. memiliki pengetahuan ttg isu kesehatan,
b. memiliki nilai dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat,
c. memiliki keterampilan dalam pemeliharaan, pertolongan dan perawatan
kesehatan,
d. memiliki kebiasaan hidup sehat, mampu menularkan perilaku hidup sehat, peserta
didik tumbuh kembang secara harmonis,
e. menerapkan prinsip-prinsip pencegahan penyakit,
f. memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar
g. memiliki kesegaran jasmani dan kesehatan yang optimal

2. Cara melaksanakan pendidikan kesehatan di sekolah


a. Cara penyajian
Pendidikan lebih menekankan peran aktif peserta didik melalui kegiatan ceramah,
diskusi, demonstrasi, pembimbingan, permainan, dan penugasan.
b. Cara penanaman kebiasaan
penugasan untuk melalukan cara hidup sehat sehari-hari dan pengamatan terus
menerus oleh guru dan kepala sekolah.

3. Materi pendidikan kesehatandi sekolah


a. demam berdarah,

6
b. flu burung,
c. pelayanan gizi,
d. kesehatan gigi dan mulut,
e. pengelolaan sampah,
f. pengelolaan tinja,
g. sarana pembuangan limbah,
h. pengelolaan air bersih,
i. penyediaan air bersih, air dan sanitasinya,
j. pegenalan pada penyakit menular dan pencegahannya.

Khusus untuk peserta didik SMP/MTs dan SMA/SMK/MA


a. kesehatan reproduksi,
b. bahaya rokok
c. deteksi dini penyalahgunaan narkotika, obat terlarang, minuman keras, dan bahan-
bahan yang berbahaya serta zat adiktif (NAPZA) dan HIV/AIDS.

F. Peran Sekolah Dalam Meningkatkan Kesehatan


1. Fasilitas dan program pendidikan jasmani atau olah raga memadai dan terprogram
dengan baik, di sekolah dan di lingkungan masyarakat sekitar.
2. Menciptakan dan meningkatkan kesehatan peserta didik.
Upaya yang dilakukanadalah menciptakan lingkungan Sekolah Sehat (Health
Promoting School/HPS) melalui UKS.

7
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

Kasus ;
Anak K (10 Tahun) tampak kurus dan lemah, dia sudha dua hari tidak masuk sekolah
dengan keluahan nyeri lambung dan mual kalau makan. Menurut ibunya An.K tidak
pernah sarapan dan sangat susah makan, walaupun sudah disiapkan. Setiap hari ibu
memberikan An.K uang jajan sebagai bekal ke sekolah. Anak K mengatakan jajanan
yang biasanya ia beli disekolah hanyalah makanan ringan seperti keripik dan biskuit. Ibu
mengatakan An.K sudah sering mengalami nyeri lambung. Jika kambuh,biasanya An.K
istirahat di kursi sofa guru karena sekolah belum memiliki UKS.

A. Pengkajian
1) Data demografi
 Nama : Anak K
 Umur : 10 Tahun
 Jenis Kelamin : L
 Pekerjaan : Siswa
2) Data Objektif
 Anak K tampak kurus dan lemah
 Anak K sudah 2 hari tidak masuk sekolah
3) Data Subjektif
 Keluhan nyeri lambung dan mual kalau makan
 Anak K tidak pernah sarapan dan sangat susah makan, walau sudah
disiapkan
 Anak K mengatakan jananan yang biasa dibeli disekolah hanyalah
makanan ringan seperti keripik dan biskuit
 Ibu mengatakan An.K sering mengalami nyeri lambung

8
B. Diagnosa Keperawatan
Analisa data

Data Etiologi Masalah Keperawatan


Data Objektif : Kurang asupan makanan Ketidak seimbangan
 An.K tampak kurus & nutrisi : kurang dari
lemah kebutuhan tubuh
Data Subjektif :
 An.K tidak pernah
sarapan & sangat susah
makan
 An.K mengatakan
jajanan yang biasa dibeli
disekolah hanyalah
makanan ringan seperti
keripik dan biskuit
 An.K sering mengalami
nyeri lambung
Data Pendukung “Nanda.177”
 Kurang minat pada
makanan
 Membran mukosa pucat
 Nyeri abdomen
 Penurunan berat badan
 Bising usus hiperaktif
 Kurang informasi

Data Subjektif : Iritasi gastrointestinal Mual


 Nyeri lambung dan mual
pada makan
Data Objektif :
-

9
Data Pendukung “Nanda,468”
 Keenganan terhadap
makanan
 Mual
 Sensasi muntah
 Peningkatan saliva
 Rasa asam didalam
mulut
 Peningkatan menelan

Data subjektif
Perilaku kesehatan
 Ibu klien mengatakan
Kurang pemahaman cenderung berisiko
bahwa An.K tidak pernah
sarapan dan sangat susah
makan
 Ibu An.K memberikan
uang jajan sebagai bekal ke
sekolah
 An.K mengatakan
jajanannya yang biasa dibeli
hanyalah makanan ringan
seperti keripik dan biscuit .

Data objektif
-
Data tambahan nanda “160”
 Gagal melakukan
tindakan mencegah
masalah kesehatan
 Meminimalkan
10
perubahan status
kesehatan

Diagnosa Keperawatan :

a. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b/d kurang asupan makanan
b. Mual b/d irigasi gastrointestinal
c. Perilaku kesehatan cenderung berisiko b/d kurang pemahaman , kurang dukungan
sosial

C. Intervensi

No. Dx KH (Noc) Intervensi (Nic) Rasional

1 Ketidakseimbang  Asupan cairan Manajemen nutrisi Manajemen nutrisi :


an nutrisi:kurang secara oral (definisi :  Untuk
dari kebutuhan dipertahankan menyediakan dan memenuhi gizi
b/d kurang asupan 2 ditingkatkan meningkatkan pasien
makanan 4 intake nutrisi yang  Pasien dapat
 Mengenali seimbang ) mengetahui
makanan dan  Tentukan status menu makanan
minuman yang gizi pasien dan yang sehat
bergizi kemampuan  Untuk
 Memperlihatka (pasien) untuk kenyamanan
n asupan memenuhi pasien
makanan yang kebutuhan gizi  Agar pasien
tinggi kalori,  Berikan pilihan mood makan
protein dgn makanan sambil  Agar pasien
jumlah menawarkan dapat
memadai bimbingan menyiapkan
dipertahankan terhadap pilihan makanan yang
2 ditingkatkan makanan yang aman
4 lebih sehat  Untuk
11
 Asupan cairan  Ciptakan mengetahui
intravena lingkungan yang berat badan
dipertahankan optimal  Untuk
2 ditingkatkan  Pastikan mengetahui
4 makanan yang keperluan
disajikan dengan nutrisi bagi
cara yang tubuh pasien
menarik  Mnegetahui
 Dorong untuk status gizi
melakukan pasien
bagaimana cara  Untuk
menyiapkan mengetahui efek
makanan dengan kurang nya
aman nutrisi
 Mengetahui
Monitor nutrisi tanda dan gejala
( pengumpulan dan  Membina saling
analisa data pasien percaya antara
yang berkaitan pasien dan
dengan asupan perawat
nutrisi )  Mengetahui
 Timbang berat kebiasaan
badan makan pasien
 Lakukan  Untuk
pengukuran mengubah
antropometik pd status nutrisi
komposisi (mis  Mengetahui
indeks masa makanan yang
tubuh , disukai dan
pengukuran tidak di sukai
pinggang, dan pasien

12
lipatan kulit)  Memberi
 Identifikasi berat penjelasan
badan terakhir pentingnya
 Monitor tugor makanan bagi
kulit dan pasien
mobilitas
 Monitor adanya
mual muntah

Konseling nutrisi
(penggunaan proses
menolong dengan
cara interaktif yang
berfokus pada
kebutuhan
modifikasi diet)
 Bina hubungan
terapeutik
berdasarkan rasa
percaya dan
saling
menghormati
 Kaji asupan
makanan dan
kebiasaan makan
pasien
 Susun tujuan
jangka pendek
dan jangka
panjang yang
realistis dalam

13
rangka
mengubah status
nutrisi
 Diskusikan
makanan yang
disukai dan yg
tdk di sukai
 Diskusikan arti
makanan bagi
pasien
2 Mual b/d  Dorong pasien  Mendorong
gastrointestinal
untuk memantau pasien untuk
pengalaman diri memantau
terhadap mual pengalaman diri
 Dorong pasien terhadap mual
untuk belajar  Mendorong
strategi pasien untuk
mengatasi mual belajar strategi
sendiri mengatasi mual
 Monitor efek sendiri
dari manajemen  Memonitor efek
mual secara dari manajemen
keseluruhan mual secara
keseluruhan
3 Perilaku kesehatan Setelah Modifikasi perilaku  Mendorong
cenderung berisiko dilakukan in (dukungan terjadinya pasien untuk
b/d kurang tervensi 2x24 perubahan perilaku ) belajar
jam perilaku merubah
dukungan sosial ,
kesehatan  Tentukan perilakunya
kurang pasien motivasi pasien  Memfasilitasi
pengetahuan berubah terhadap keterlibatan
perlunya keluarga agar
perubahan pasien merasa
perilaku didukung
 Dukung untuk
mengganti

14
kebiasaan yang
tidak
diinginkan
dengan
kebiasaan yang
diinginkan
 Kuatkan
keputusan
pasien yang
konstruktif
yang
memberikan
perhatian
terhadap
kebutuhanb
kesehatan
 Pilih pilih
perilaku
menjadi bagian
bagian kecil
untuk dirubah
menjadi unit
perilaku yang
terukur
 Fasilitasi
keterlibatan
keluarga dalam
proses
modifikasi
(perilaku)
dengan cara
yang tepat

15
BAB IV

PRE PLANNING & SAP

I. Latar belakang
Anak.K berada pada tahap perkembangan anak usia sekolah. Pada pertemuan pertama ini
direncanakan akan dilakukan implementasi pada tujuan anak mampu mengenal masalah
pada nutrisi.
Masalah Keperawatan : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada
Anak.K

II. Proses Keperawatan

16
a. Diagnosa keperawatan : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
pada Anak.K berhubungan dengan kurangnya asupan makanan
b. Tujuan umum : setelah dilakukan intervensi keperawatan
c. Tujuan khusus : setelah dilakukan intervensi keperawatan selamaa 2 x 40 menit
pertemuan diharapkan keluarga mampu mengenal masalah pada nutrisi :
menyebutkan pengertian nutrisi, menyebutkan zat gizi apa saja yang diperlukan
tubuh, menyebutkan tujuan nutrisi pada usia sekolah, menyebutkan makanan sehari
untuk anak sekolah, menyebutkan bahaya makanan jajanan yang terjadi pada An.K

III. Impementasi Tindakan Keperawatan


1. Sasaran:
a. sasaran : Masyarakat
b. Target : Ibuk-ibuk dan Bapak-bapak
2. Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
3. Media : Infocus dan leaflet
4. Waktu dan tempat
a. Hari : Sabtu
b. Tanggal : 10 Maret 2018
c. Jam : 08.00 WIB – 08.40 WIB
d.Waktu : 40 menit
e.Tempat : Siswa SD X Garegeh

5. Seting tempat

17
Keterangan :

: Moderator : dosen pembimbing : Fasilitator

: Penyaji : Audiens : Observer

6. Pengorganisasian :
a. Moderator : Chika Angelia
b. Penyaji : Atika Humaira
c. Observer : Tania Yanuar
d. Fasilitator : Septi Nur Aisah, Okja Yudia Sari, Husni Nissa Bayur

7. Pembagian Tugas
a. Peran Moderator
 Membuka dan menutup acara
 Membuat tata tertib acara
 Mengatur kelancaran acara
 Mengingatkan co leader tentang waktu kegiatan

b. PeranPenyaji
 Menyampaikan materi
 Co Leaderdan leader bekerja sama dalam melaksanakan acara
 Menjawab pertanyaan dari semua peserta

c. Peran Observer
 Mengamati jalannya kegiatan acara
 Menilai dan mencatat perilaku verbal dan nonverbal dari semua peserta
 Membuat laporan penyuluhan

d. Peran Fasilitator

18
 Memotifasi peserta untuk mengajukan pertanyaan
 Menjadi contoh bagi peserta selama penyuluhan berlangsung
 Membuat absensi bagi peserta penyuluhan
 Memfasilitasi kegiatan penyuluhan

No. Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Sasaran Waktu


1. Pembukaan 5 menit
 Memberi salam  Menjawab salam
 Memperkenalkan  Mendengarkan
pembimbing
 Mengingatkan  Menyepakati kontrak
kontrak waktu dan waktu dan tujuan pertama
tujuan pertemuan
 Menanyakan kabar  Mengungkapkan kabar
saat ini saat ini
2. Pelaksanaan 30 menit
 Mengkaji  Mengemukakan pendapat
pengetahuan tentang
pengertian nutrisi
 Memberikan  Mendengarkan
reinforcement positif
 Menjelaskan  Mendengarkan dan
pengertian nutrisi memperhatikan
 Mengkaji
pengetahuan tentang  Mengemukakan
zat gizi apa saja yang pendapat
diperlukan oleh tubuh
 Memberikan  Mendengarkan
reinforcement positif
 Menjelaskan zat gizi  Mendengarkan &

19
apa saja yang memperhatikan
dibutuhkan oleh
tubuh  Mengemukakan
 Mengkaji pendapat
pengetahuan tentang
tujuan nutrisi pada  Mendengarkan
usia sekolah
 Memberikan  Mendengarkan &
reinforcement positif memperhatikan
 Menjelaskan tujuan
nutrisi pada usia  Mengemukakan
sekolah pendapat
 Mengkaji
pengetahuan tentang
makanan sehari-hari  Mendengarkan
untuk usia anak
sekolah  Mendengarkan &
 Memberikan memperhatikan
reinforcement positif
 Mejelaskan tentang  Mengemukakan
makanan sehari untuk pendapat
usia anak sekolah
 Mengkaji tentang  Mendengarkan
bahaya makanan
jajanan  Mengemukakan &
 Memberikan memperhatikan
reinforcement positif
 Menjelaskan tentang
bahaya makanan
jajanan
31  Mengevaluasi  memperhatikan dan 5 menit

20
kegiatan mendengarkan
 Menyimpulkan
 salam penutup  menjawab salam

IV. Kriteria Evaluasi


a. Evaluasi Struktur :
 Pelaksanaan kegiatan sesuai rencana
 Siswa dapat menerima mahasiswa sesuai kontrak waktu yang telah
disepakati
 Tempat dan alat yang dibutuhkan tersedia
b. Evaluasi Proses :
 Situasi dan kondisi mendukung, tidak ada gangguan
 Siswa daapt berpartisipasi aktif selama kegiatan
c. Evaluasi Hasil :
 Siswa mampu menyebutkan pengertian nutrisi dengan bahasa sendiri,
dengan bantuan minimal atau leaflet
 95% siswa mampu menyebutkan zat gizi yang dibutuhkan didalam tubuh
 95% siswa mampu menyebutkan tujuan nutrisi pada anak usia sekolah
 95% siswa mampu menyebutkan makanan sehari-hari untuk anak usia
sekolah
 95 % siswa mampu menyebutkan bahaya makanan jajanan

V. Materi
1. Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh untuk melakukan
fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta
mengatur proses-proses kehidupan. Terdiri dari : karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral, dan air

2. Zat Gizi yang Dibutuhkan Oleh Tubuh


a. Air

21
Air merupakan komponen terpenting dari srtuktur tubuh dan sebagai pelarut.
Air mengatur suhu tubuh dan mendistribusikannya. Air penting sebagai
pelumas tubuh
b. Protein
Fungsi protein :
 Penunjang pertumbuhan
 Pengaturan proses tumbuh

Sumber protein:

 Kandunan tinggi : susu, daging, ikan, unggas, keju, dan biji-bijian


 Kandungan menengah : telur, kacang-kacangang, tepung, biji-bijian,
susu cair.
 Kandungan rendah : buah-buahan dan sayur-sayuran

c. Lemak
Fungsi utama : memberikan energi
Sumber : ASI dan sapi, minyak, mentega, margarine
d. Karbohidrat
Merupakan sumber utama energi manusia
Sumber : ASI dan susu sapi, semakin besar anak-anak ditambahkan biji-bijian,
roti dan makanan lain seperti kentang
e. Vitamin dan mineral
Sebagai zat pengatur
Sumber : buah-buahan dan sayuran

3. Tujuan Nutrisi Pada Usia Sekolah


 Supaya pertumbuhan dan perkembangan maksimal
 Memperbaiki gizi anak
 Menentukan perkembangan anak pada usia selanjutnya
4. Makanan Sehati Untuk Anak Sekolah
 3 piring nasi atau padanannya (1 piring =200 gr)

22
 2 potong lauk hewani ( 1 potong = 20 gr)
 1 ½ porsi sayur (1 porsi = 100 gr tanpa kuah)
 2 potong buah ( 1 potong = 100 gr buah matang)
 1 gelas susu (1 gelas = 200 cc)

5. Bahaya jajanan sembarangan


 Bisa menyebabkan penyakit
 Membuat anak tidak nafsu makan dirumah
 Kebersihannya tidak terjamin

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesehatan merupakan harga yang paling berharga di dunia, diakui ini terucap
kompilasi orang sudah tidak sehat lagi atau dengan kata lain jika orang tersebut sedang
jatuh sakit. Kesehatan mendukung untuk meningkatkan kesehatan masyarakat sekolah
optimal.Pendidikan kesehatan merupakan proses yang sangat kompleks.

B. Saran
Perlunya meningkatkan pengetahuan siswa mengenai masalah kesehatan sekolah,
perlunya meningkatkan keterampilan siswa agar mampu hidup bersih dan sehat untuknya
keluarga dan lingkungan

23
Daftar Pustaka

Markum, A.H. 1991. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1. Balai Penerbit FKUI: Jakarta
Sacharin, Rosa M.1994.Prinsip Keperawatan Pediatrik Edisi 2. EGC : Jakarta
Mansjoer, A, dkk.2000.Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3. EGC : Jakarta

24

Anda mungkin juga menyukai