Anda di halaman 1dari 44

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak adalah orang yang berusia 0 – 20 tahun dan belum menikah (Dep.Kes

RI).Anak merupakan tumpuan harapan keluarga dan cikal bakal berdirinya suatu

bangsa.Peningkatan kualitas suatu bangsa berkaitan erat dengan upaya kesehatan

bangsanya.Kesehatan dalam hal ini kesehatan pada anak merupakan investasi dan

modal utama untuk kemajuan negara. Seorang anak akan selalu mengalami

pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan usianya. Seperti tercantum dalam

Child Health USA, 2009 p.6., anak – anak sebagai anak – anak yang tetap tumbuh

dan berkembang. Dasar ini mempunyai sejumlah karakteristik yang dinamis guna

meningkatkan vitalitas serta memerlukan pendekatan kesehatan yang spesifik

yang berhubungan untuk keperluan – keperluan perubahan anak.

Pembinaan kesehatan pada anak sekolah merupakan salah satu upaya untuk

meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Derajat kesehatan

anak dipengaruhi oleh kebiasaan hidup sehat, gizi, upaya pencegahan kecelakaan

dan penyakit serta lingkungan hidup yang sehat. Pembinaan anak sekolah

memerlukan peran serta perawat kesehatan masyarakat untuk menumbuhkan dan

mewujudkan kemandirian anak dalam menjalankan hidup sehat. Anak yang sehat

akan produktif sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang dapat

dijadikan modal pembangunan nasional.

1
2

Mengingat pentingnya pembinaan kesehatan pada anak sejak dini dan

harapan atas tujuan yang ingin dicapai dari pembangunan dan pembinaan anak

sekolah ini, maka kami sebagai Mahasiswa Program Profesi Ners : Program Studi

Ilmu Keperawatan merasa perlu untuk ikut terlibat dan mendapatkan pengalaman

praktek komunitas, khususnya keperawatan kesehatan sekolah, karena itu kami

membuat makalah atau laporan yang berjudul Tinjauan Lapangan tentang Usaha

Kesehatan Sekolah Tentang Pengelolaan Sampah di SMP Negeri 6 Banjar Desa

Jajawar Kota Banjar

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Instruksional Umum

Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan tentang pengelolaan

sampah.

2. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah melakukan praktik di UKS diharapkan mahasiswa mampu :

a. Mengkaji dan menganalisa kondisi lingkungan sekolah di SMP Negeri 6

Banjar

b. Membuat intervensi atau rancangan program kesehatan anak sekolah,

sesuai dengan masalah kesehatan yang ditemukan di SMP Negeri 6 Banjar

c. Melakukan asuhan keperawatan sesuai dengan rencana program

d. Mengevaluasi kegiatan yang dilakukan dalam intervensi keperawatan


3

C. Metode Penulisan

Metode penulisan laporan ini adalah studi kepustakaan dan studi lapangan

atau studi kasus di SMP Negeri 6 Banjar Dusun Jajawar Wetan Desa Jajawar

Kota Banjar.

D. Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan

A. Tujuan Latar belakang

B. Penulisan

C. Metode penulisan

D. Sistematika penulisan

BAB II : Tinjauan pustaka

A. Landasan Ilmiah

B. Peran Perawat

BAB III : Tinjauan Lapangan

A. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan

B. Pelaksanaan pelayanan kesehatan

C. Pelaksanaan Pembinaan Lingkungan

BAB IV : Analisa Dan Pembahasan

BAB V : Kesimpulan&Rekomendasi

Referensi

Lampiran
4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan hidup sehat dan meningkatkan derajat kesehatan anak sekolah.

Salah satu

1. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan agar anak sekolah tersebut

memiliki :

a. Pengetahuan tentang ilmu kesehatan, termasuk cara hidup bersih dan

sehat.

b. Nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup bersih dan sehat.

c. Keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan

pemeliharaan pertolongan, dan perawatan kesehatan.

d. Kebiasaan hidup sehari-hari yang sesuai dengan hidup bersih dan sehat.

e. Kemampuan dalam mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam

kehidupan sehari-hari.

Untuk mencapai tujuan tersebut program pendidikan kesehatan dapat

diberikan melalui kegiatan intra dan ekstrakulikuler.

4
5

2. Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan

Tujuan penyelenggaraan pelayanan kesehatan adalah agar anak usia sekolah

memiliki :

1. Keterampilan dan kemampuan untuk menjalankan tindakan hidup

bersih dan sehat, dan terdorong untuk melaksanakan perilaku hidup bersih

dan sehat.

2. Daya tahan serta tercegahnya kelainan

3. Kemampuan untuk pulih dari sakit dan tercegahnya komplikasi penyakit.

3. Pelaksanaan Pembinaan Lingkungan Sehat

Tujuan penyelenggaraan pembinaan lingkungan adalah agar terciptanya

lingkungan yang bersih dan sehat baik secara fisik sosio, kultural, maupun

spiritual. Sedangkan dalam praktek keperawatan komunitas ini lebih

ditekankan pada lingkungan fisik sekolah.

B. Peran Perawat / Ners Pada Program UKS

1. Pengertian

Kesehatan sekolah adalah upaya kesehatan masyarakat yang dilaksanakan

dalam rangka pembinaan kesehatan anak usia sekolah. Sesuai Undang-undang

nomor 4 tahun 1979 tentang kesejahteraan anak adalah orang yang berusia 0-

12 tahun dan belum menikah. Pembinaan kesehatan anak dibagi atas dua

bagian besar yaitu :


6

a. Pembinaan kesehatan bayi, balita serta anak prasekolah (kelompok umur

0-6 tahun)

b. Pembinaan kesehatan anak usia sekolah (kelompok umur 7-12 tahun)

Perbedaan kelompok sasaran ini dilakukan karena adanya permasalahan

yang berbeda yang memerlukan pola pembinaan kesehatan yang berbeda

pula.

2. Tujuan

a. Tujuan umum

Menumbuhkan dan mewujudkan kemandirian anak untuk hidup sehat

yang memungkinkan terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang

optimal.

b. Tujuan khusus

1). Meningkatkan kemampuan anak untuk menolong dirinya sendiri dan

mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi melalui:

a). Penajaman kepekaan terhadap masalah kesehatan pada dirinya,

keluarga serta lingkungannya.

b). Peningkatan cara berpikir yang berorientasi kepada kesehatan

yang dihadapi.

c). Peningkatan kemampuan pengendalian diri sehingga dapat

mengatur perilaku dan menjalankan prinsip hidup sehat.

2). Meningkatkan kemampuan anggota keluarga, terutama ibu dalam

pengasuhan anak yang menolong.


7

3. Usaha Kesehatan sekolah

a. Pengertian

UKS merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup

sehat dan selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat, yang pada

gilirannya menghasilkan derajat kesehatan yang optimal. UKS memiliki

tiga kegiatan utama yang disebut dengan TRIAS UKS, yang terdiri atas:

1). Pendidikan kesehatan

2). Pelayanan kesehatan

3). Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat

b. Tujuan

1) Tujuan umum

Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta

didik serta menciptakan lingkungan sehat sehingga memungkinkan

pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal dalam

rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.

2) Tujuan khusus

Untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat

kesehatan peserta didik yang didalamnya meliputi:

a) Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan

prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif di dalam usaha

peningkatan kesehatan di sekolah dan di perguruan agama.

b) Sehat baik dalam arti fisik, mental maupun sosial


8

c) Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk

penyalahguna narkotika, obat-obatan dan bahan berbahaya, alkohol,

rokok dan sebagainya.

c. Sasaran

1). Sasaran pelayanan kesehatan

Sasaran pelayanan kesehatan adalah peserta didik di sekolah dasar

sampai dengan sekolah menengah, termasuk perguruan agama, sekolah

kejuruan dan sekolah luar biasa.

2). Sasaran pembinaan

a) Pelaksanaan kesehatan di sekolah

b) Lingkungan, khususnya: lingkungan fisik sekolah dan lingkungan

rumah tangga.

4. Peran Perawat

Keperawatan adalah suatu profesi yang mempunyai ciri – ciri dan

kriteria tertentu sebagai suatu profesi, diantaranya memiliki body of

knowledge dan berbentuk pelayanan yang berorientasi pada masyarakat.

1. Peran Pelaksana ( Care Giver )

Peran yang utama dari perawat kesehatan masyarakat adalah sebagai

pelaksana asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit atau yang mempunyai

masalah kesehatan / keperawatan apakah itu di rumah, di sekolah,

puskesmas, panti dan sebagainya sesuai dengan kebutuhannya.


9

2. Peran Sebagai Pendidik ( Health Educator )

Memberikan pendidikan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok

dan masyarakat serta tenaga keperawatan atau tenaga kesehatan yang

berada di bawah tanggung jawabnya. Peran ini dapat berupa penyuluhan

kesehatan kepada anak sekolah dan guru UKS maupun bentuk desiminasi

ilmu kepada peserta didik keperawatan antara sesama perawat / tenaga

kesehatan lain.

3. Peran Sebagai Pengelola

Dalam hal ini perawat mempunyai peran dan tanggung jawab dalam

mengelola pelayanan maupun pendidikan keperawatan yang berada di

bawah tanggung jawabnya sesuai dengan konsep manajemen keperawatan

dalam kerangka paradigma keperawatan. Sebagai pengelola perawat

berperan dalam memantau dan menjamin kualitas asuhan / pelayanan

keperawatan serta mengorganisasi dan mengendalikan sistem pelayanan

keperawatan.
10

BAB III

TINJAUAN LAPANGAN

A. Situasi dan Kondisi

1. Kajian Situasi

Sekolah SMP Negeri 6 Banjar merupakan salah satu Sekolah

Menegah Pertama yang ada di wilayah Desa Jajawar Kecamatan Banjar Kota

Banjar. Kepala sekolah yang memimpin pada saat ini adalah Ibu Nia

Kurniasih, M,Pd dengan 20 orang staf pengajar PNS, dan non PNS/tidak tetap

2 orang. Sekolah ini memiliki anak didik sebanyak 241 anak, terdiri atas 131

laki-laki dan 110 perempuan. Untuk selengkapnya dapat dilihat dalam tabel

berikut.

Tabel 1
Distribusi Siswa SMP Negeri 6 Banjar Berdasarkan Jenis Kelamin
Tahun 2015
Kelas Laki-laki Presentase Perempuan Presentase Jumlah
Total
I 39 30% 36 33% 75
II 40 30% 40 36% 80
III 52 40% 34 31% 86
Total 131 100% 110 100% 241
11

2. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan

Menurut staf guru, UKS sudah terbentuk namun kegiatan kesehatan

sekolah yang dilakukan hanya pemberian P3K dan penyediaan obat-obat

darurat bagi P3K. Menurut staf guru, penyuluhan kesehatan secara khusus

seperti tentang PHBS sudah di laksanakan tetapi hanya pemeriksaan

kesehatannya hanya kelas 1 saja, selain itu pemberian imunisasi oleh pihak

Puskesmas Banjar 1 pernah dilakukan. pendidikan kesehatan disisipkan dalam

kegiatan intrakurikuler seperti bidang studi IPA dan pendidikan Jasmani,

sedangkan kegiatan ekstrakulikuler yang ada adalah pramuka.

3. Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan

Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan murid perwakilan kelas I

– III sebanyak 50 orang yang dilakukan oleh Mahasiswa PPN STIKes BP

Banjar selama 2 hari yakni tanggal 30 dan 31 Oktober 2015 didapatkan data

sebagai berikut:

4. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan

Menurut staf guru, UKS sudah terbentuk namun kegiatan kesehatan

sekolah yang dilakukan hanya pemberian P3K dan penyediaan obat-obat

darurat bagi P3K. Menurut staf guru, penyuluhan kesehatan secara khusus

seperti tentang PHBS sudah di laksanakan tetapi hanya pemeriksaan

kesehatannya hanya kelas 1 saja, selain itu pemberian imunisasi oleh pihak

Puskesmas Banjar 1 pernah dilakukan. Pendidikan kesehatan disisipkan dalam


12

kegiatan intrakurikuler seperti bidang studi IPA dan pendidikan Jasmani,

sedangkan kegiatan ekstrakulikuler yang ada adalah pramuka.

5. Pelaksanaan Pembinaan Kesehatan Lingkungan

Fasilitas sekolah terdiri atas 10 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah

yang menyatu dengan staf TU, 1 ruang staf pengajar, 2 kamar mandi siswa, 3

kamar mandi guru dan staf sekolah, 1 ruang PMR, 1 ruang OSIS, 1 ruang

Pramuka, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang labolatorium IPA, 1 ruang

labolatorium computer, 1 ruang keterampilan, 1 koprasi, 2 kantin di dalam

sekolah dan sebelah kantin terdapat 1 rumah dinas. Lantai ruangan kelas

menggunakan keramik dan terlihat agak kotor di depan ruang kelas terdapat

banyak sampah berserakan. Di sekolah ini tersedia penjual jajanan yang

letaknya di Pinggir dan di dalam sekolah, makanan yang disediakan berupa

kue-kue, goreng-gorengan, makanan kecil, buah-buahan dan minuman,

kondisi jajanan terbuka. Di setiap kelas terdapat tempat sampah, tapi belum

terpisah berdasarkan jenis sampah (organik, anorganik, dan B3). Bila sampah

telah penuh biasanya dibuang oleh siswa atau staf guru sekolah ke lobang

sampah yang dibuat khusus untuk sekolah, akan tetapi di pinggir kelas ada

bekas sampah yang di bakar.

Kondisi tiap kelas sekolah memiliki ventilasi yang cukup 10 % dari

luas lantai dengan jendela kaca yang agak kotor, lantai sekolah untuk kelas I

sampai kelas III agak berdebu dan kotor, meja dan kursi sekolah tidak tertata

dengan rapi. Halaman sekolah sebagian di tembok dan sebagian lagi masih
13

berupa tanah terbuka dan tidak berumput sehingga bila musim panas seperti

saat pengkajian debu berterbangan dan mengotori ruangan kelas, sedangkan

pada musim hujan akan menjadi berlumpur. Jadwal kebersihan kelas cukup

berjalan setiap hari. Halaman kelas ditanami bunga dan ada yang tidak

ditanami. Menurut salah satu siswa mengatakan ada jadwal kebersihan tiap

kelas baik tiap hari maupun tiap minggu, dan dilakukan setiap jumat atau

sabtu.

b. Program UKS di SMP Negeri 6 Banjar

Usaha Kesehatan Sekolah ditujukan pada kelompok peserta didik

di sekolah menengah pertama sampai dengan sekolah atas. Menurut

Clark dalam Nursing in Community menyebutkan salah satu peran

perawat komunitas adalah sebagai konsultan bagi sekolah yang

memeiliki masalah kesehatan secara sistem.

Kenyataan yang ditemukan upaya dalam peningkatan

kemampuan hidup sehat dan membentuk perilaku hidup sehat, ini berarti

usaha kesehatan sekolah di SMP Negeri 6 Banjar masih perlu

ditingkatkan. Perawat Komunitas seharusnya memegang peranan

sebagai coordinator dan supervisor dalam pelaksanaan program

kesehatan antar sekolah dan pengawas program sekolah dengan cara


14

lobbiying dan negosiasi dengan pelayanan kesehatan yang membina

program terkait.

Peran lain yang harus diwujudkan adalah sebagai educator

mengajarkan teori-teori tentang dasar perawatan anak sekolah dengan

memberi pelajaran pada orang yang bertanggung jawab dalam membina

kesehatan anak sekolah yaitu guru UKS.


15
16

PLANOF ACTION
KEGIATAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH SMP NEGERI 6 BANJAR
DESA BEBER KEC. CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS

N MASALAH AKTIVITAS WAKTU PENANGGUNG TEMPAT STRATEGI INDIKATOR


O JAWAB STANDAR KRITERIA
1. Tidak 1. Membina
adekuatnya kebersihan
pemenuhan perseorangan
personal peserta didik
hygiene pada dengan :
murid SMP a. Screening 16 Maret 2012 Indra N, S.Kep SMP Sosialisasi Mendapatkan Disepakati
Negeri 6 kesehatan Eulis, S.Kep Negeri 6 (ceramah dan data-data untuk
Banjar akibat kebersihan diri Banjar diskusi) tentang mengadakan
kurangnya (kuku, telinga, kesehatan Screening
pengetahuan gigi, rambut dan siswa dan
murid tentang kulit) penyuluhan
personal tentang
hygiene. kebersihan
diri, Adanya
poster-poster
b. Penyuluhan 17 Maret 2012 Indra N, S.Kep Sosialisasi Siswa-siswi
tentang Chandra H, S.Kep ( ceramah dan dapat
PersonalHygien Harry T, S.Kep Semua diskusi) mengerti
e, Pendidikan Rizal W, S.Kep kelasSMP tentang
Perawatan Mamah, S.Kep Negeri 6 kebersihan
Kuku, Cuci Eulis, S.Kep Banjar diri dan cuci
tangan, Cuci tangan yang
Rambut baik.
17

c. Demonstrasi 17 Maret 2012 Indra N, S.Kep Sosialisasi Siswa-siswi


cuci tangan Chandra H, S.Kep (demonstrasi dapat
yang baik dan Harry T, S.Kep dan mengetahui
yang benar. Rizal W, S.Kep Lapangan redemonstrasi) cara cuci
Mamah, S.Kep Bola Voly tangan yang
Eulis, S.Kep SMP baik.
Negeri 6
d. Pembuatan Indra N,S. Kep Banjar Poster
poster-poster terpangpang
tentang 7 minimal di
langkahCuci ruang UKS
Tangan yang
baik SMP
Negeri 6
Banjar
18

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

Setelah melakukan pengkajian, kemudian menemukan permasalahan dan

kemudian dianalisis, maka Program Usaha Kesehatan di SMP Negeri 6 Banjar Desa

Beber dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Resiko kurangnya pemberian tindakan kesehatan pada siswa SMP Negeri 6

Banjar akibat kurang efektifnya pelaksanaan program kegiatan UKS di SMP

Negeri 6 Banjar

2. Resiko penurunan kesejahteraan anak sekolah di SMP Negeri 6 Banjar

akibat kesehatan lingkungan yang kurang adekuat

3. Tidak adekuatnya pemenuhan personal hygiene pada murid SMP Negeri 6

Banjar akibat kurangnya pengetahuan murid tentang personal hygiene.

B. REKOMENDASI

1. Diperlukan penyuluhan tentang kesehatan sekolah secara berkesinambungan

oleh pihak puskesmas ataupun lintas sektoral, guna memberikan

pengetahuan pada guru dan penanggung jawab UKS.

2. Sebaiknya diadakan kerja sama antara pihak pemerintahan desa dan

puskesmas untuk memantau kegiatan usaha kesehatan sekolah yang

diadakan di SMP Negeri 6 Banjar


19

PRE PLANNING
PENDIDIKAN KESEHATAN
PENGELOLAAN SAMPAH

1. LATAR BELAKANG
Perilaku hidup sehat merupakan suatu usaha dan gaya hidup yang
seharusnya dikembangkan dan selau diupayakan agar terciptanya suatu kehidupan
dan pola hidup yang sehat. Salah satu upaya untuk tercapainya suatu kehidupan
yang sehat adalah dengan dibentuknya Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dimana
semua anak sekolah terlibat dalam membudayakan perilaku-perilaku hidup sehat.
Salah satu peran perawat kemonuitas dalam kegiatan UKS adalah sebagai
konsultan dan penanggung jawab bagi sekolah yang memiliki sistem kesehatan.
Berdasarkan hasil pengkajian pada murid kelas I-III diperoleh kebersihan kuku
55% siswa-siswi kukunya kotor dan tak terawat. Pada jam istirahat kebanyakan
siswa jajan/makan tanpa mencuci tangan dahulu. Hal ini merupakan perilaku yang
tidak sehat dan dapat menyebabkan berbagai macam penyakit seperti diare,
cacingan dan rambut yang kotor, sehingga dapat menurunkan konsentrasi siswa
dalam belajar.
Kondisi tiap kelas sekolah memiliki ventilasi yang cukup 10 % dari

luas lantai dengan jendela kaca yang agak kotor, lantai sekolah untuk kelas I

sampai kelas III agak berdebu dan kotor, meja dan kursi sekolah tidak tertata

dengan rapi. Halaman sekolah sebagian di tembok dan sebagian lagi masih

berupa tanah terbuka dan tidak berumput sehingga bila musim panas seperti

saat pengkajian debu berterbangan dan mengotori ruangan kelas, sedangkan

pada musim hujan akan menjadi berlumpur. Jadwal kebersihan kelas cukup

berjalan setiap hari. Halaman kelas ditanami bunga dan ada yang tidak
20

ditanami. Menurut salah satu siswa mengatakan ada jadwal kebersihan tiap

kelas baik tiap hari maupun tiap minggu, dan dilakukan setiap jumat atau

sabtu.

Melihat dari hasil pengkajian tersebut maka perlu diberikan pendidikan


kesehatan melalui penyuluhan mengenai pengelolaan dan pemilahan kepada
siswa SMP Negeri 6 Banjar agar mereka terbiasa hidup sehat sehingga terhindar
dari penyakit yang disebabkan karena sampah yang tidak terolah dengan baik.

2. DESKRIPSI KEGIATAN
a. Nama Kegiatan
Penyuluhan kesehatan tentang pengolahan, dan pemilahan sampah merupakan
suatu kegiatan yang dilakukan untuk memberikan informasi dan perubahan
sikap pada siswa tentang perilaku hidup sehat.
b. Persiapan
o Mengadakan lobbying dan negosiasi pada kepala sekolah, staf pengajar dan
siswa
o Menyiapkan materi penyuluhan dan medianya
c. Pelaksanaan
o Menyampaikan materi tentang pengelolahan, dan pemilahan sampah oleh
Mahasiswa PPN Dusun Karang Pucung Wetan
o Kegiatan penyuluhan dilakukan pada:
Hari/Tanggal : Sabtu, 31 Oktober 2015
Waktu : 09.00 – 11.00 WIB
d. Upaya Tindak Lanjut
Menganjurkan pada para guru untuk memotivasi para siswa untuk bisa
mengolah, dan memilah sampah.

3. TUJUAN
21

Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 60 menit, siswa SMP Negeri 6 Banjar
mengetahui cara mengolah dan memilah sampah.
Tujuan Khusus
o Siswa dapat menyebutkan pengertian sampah
o Siswa dapat menyebutkan jenis sampah
o Siswa dapat menyebutkan tujuan pengolahan sampah
o Siswa dapat menyebutkan cara memilah sampah

4. EVALUASI
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan siswa memahami tenatang pengolahan
dan pemilahan sampah, dan memulai menjalankan perilaku hidup sehat dan
memperhatikan kebersihan perorangan.
22

SATUAN ACARA PENYULUHAN


KESEHATAN PERSONAL HYGIENE
SEKOLAH SMP NEGERI 6 BANJAR

Topik : Personal hygiene

Pokok Bahasan : KebersihanDiri

Sasaran : Siswa Kelas1-6 SMP Negeri 6 Banjar

Tempat : SMP Negeri 6 Banjar

Hari/Tanggal : Sabtu / 17 maret 2012

Waktu : 1 x 30menit

I. Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum :

Setelah dilakukan penyuluhan mengenai personal hygiene diharapkan Siswa

dan siswi SMP Negeri 6 Banjar memahami dan dapat melakukan perawatan

dengan kebersihan diri.

2. Tujuan Instruksional Khusus:

Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan Siswa dan siswi SMP Negeri 6

Banjar memahami dan dapat:

a) Mengetahui pengertian personal hygiene / kebersihan diri

b) Mengetahui tujuan personal hygiene

c) Mengetahui jenis-jenis personal hygiene

d) Mengetahui tindakan personal hygiene


23

II. Metode

Ceramah dan Tanya jawab

III. Media

1. Leaflet

IV. Kegiatan
No. Komunikator Komunikan
Pre Interaksi(5 menit)
1 Memberi salam dan memperkenalkan Menjawab salam
diri
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan Mendengarkan
tema penyuluhan.
3 Apersepsi dengan menanyakan gejala Mendengarkan dan
dan pengetahuan masyarakat mengenai Menjawab
personal hygiene

Isi (20 menit)


4 Menjelaskan materi penyuluhan Mendengarkan
mengenai konsep personal hygiene
5 Memberikan kesempatan kepada Mengajukan pertanyaan
komunikan untuk bertanya tentang
materi yang disampaikan.
6 Penutup (5 menit)
Memberikan pertanyaan akhir sebagai Menjawab
evaluasi.

7 Menyimpulkan bersama-sama hasil Mendengarkan


kegiatan penyuluhan.

8 Menutup penyuluhan dan mengucapkan Menjawab salam


salam.

V. Evaluasi
24

1. Evaluasi struktur

a. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di SMP Negeri 6 Banjar

b. Kontrak waktu 30 menit

2. Evaluasi proses

a. Siswa dan siswi SMP Negeri 6 Banjar antusias terhadap materi

penyuluhan

b. Siswa dan siswi SMP Negeri 6 Banjar tidak meninggalkan tempat

sebelum kegiatan selesai

c. Siswa dan siswi SMP Negeri 6 Banjar ikut berperan aktif didalam

pelaksanaan kegiatan penyuluhan

d. Siswa dan siswi SMP Negeri 6 Banjar terlibat aktif dalam kegiatan

penyuluhan

3. Evaluasi hasil

a. Peserta dapat menyebutkan pengertian personal hygienedengan benar.

b. Peserta dapat menyebutkan tujuan personal hygiene

c. Peserta dapat menyebutkan jenis-jenis personal hygiene

d. Peserta dapat menyebutkan tindakan-tindakan personal hygiene


25

MATERI PENYULUHAN

PERSONAL HYGIENE

A. Pengertian Personal hygiene

 Hygiene adalah ilmu kesehatan.

 Hygiene perorangan adalah cara perawatan diri manusia untuk memelihara

kesehatan mereka (Perry & Potter, 2009)

Cara perawatan diri menjadi rumit dikarenakan kondisi fisik atau keadaan

emosional seseorang.Pemeliharaan hygiene perorangan diperlukan untuk

kenyamanan individu, keamanan, dan kesehatan.

B. Tujuan Personal hygiene

1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang

2. Memelihara kebersihan diri seseorang

3. Memperbaiki personal hygiene yang kurang

4. Mencagah penyakit

5. Menciptakan keindahan

6. Meningkatkan rasa percaya diri

C. Dampak yang SeringTimbulpadaMasalahPersonal hygiene

1. Dampak Fisik

Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak

terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering


26

terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut,

,dan pada kuku.

2. Dampak Psikososial

Masalah social yang berhubungan dengan Personal hygieneadalah gangguan

kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga

diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksisosial.

D. Jenis-JenisPersonal hygiene / Kebersihan diri

1. Mandi

2. Perawatan rambut

3. Perawatan gigi

4. Perawatan kuku

5. Mencuci tangan

E. Tindakan Yang Diperlukan

1. Mandi

a. Basahi badan dengan air bersih

b. Ambil sabun mandi

c. Usapkan sabun keseluruh badan sampai berbusa dan gosok seluruh badan

dengan busa sabun hingga bersih

d. Bilas dengan air bersih

e. Keringkan dengan handuk bersih

f. Lakukan 2 x sehari pagi dan sore


27

2. Rambut

a. Cuci rambut minimal tiga kali seminggu menggunakan sampo, bilas

dengan air bersih.

b. Lakukan hingga rambut bersih

c. Keringkan rambut setelah dicuci.

d. Sisirlah rambut 3 hingga 4 kali sehari dengan sisir bergigi jarang.

3. Gigi

a. Sikat gigi minimal dua kali sehari/sehabis makan lalu bilas.

b. Menyikat gigi sebelum tidur penting.

c. Ketika gosok gigi, perhatikan untuk membersihkan partikel makanan yang

tersangkut diantara dan didalam celah antara gigi rata dibelakang, gigi

geraham dan gigi geraham bungsu.

d. Sikat dengan arah kebawah untuk gigi atas dan sikat kearah atas untuk

gigi bawah.

e. Gunakan gerakan melingkar. Bersihkan juga lidah dan bagian dalam gigi.

f. Sikat gigi harus memiliki ujung bulu yang dapat kembali ke bentuk

semula.

g. Sikat harus dibilas bersih dan kering setelah dipakai.

h. Tidak ada pasta gigi yang sempurna. Gunaka pasta gigi yang tidak

mengandung bahan pengasah atau antiseptic yang kuat.


28

4. Kuku

a. Memanjangkan kuku hanya jika anda menjamin kebersihan kuku. Kuku

pendek mengurangi masalah.

b. Jangan memotong kuku terlalu dekat dengan ujung kulit. Badan sehat

mempunyai kuku sehat. Kuku rapuh/tak berwarna merah mengindikasikan

kondisi kurang sehat atau adanya penyakit.

c. Mengecat kuku terus menerus dapat menyebabkan keratin atau kuku

robek.

d. Jika memungkinkan, manjakan kuku anda tiap tiga minggu sekali dengan

manicure (rendam tangan di air hangat selama 10 menit, pijat tangan,

kemudian bersihkan dan bentuk kuku anda)

5. Cuci Tangan

Cuci tangan sangat penting ketika:

a. Sebelum dan sesudah menggunakan toilet; sebelum atau sesudah

melakukan aktivitas tertentu.

b. Sebelum, selama & sesudah menyiapakan makanan; sebelum beristirahat

makan, minum, & merokok.

c. Ketika batuk, bersin/ meniup hidung, dan berada didekat seseorang yang

sedang sakit untuk mengontrol penyebaran kuman yang dapat

menyebabkan pilek dan flu


29

d. Ketika memasak/ membungkus makanan, mencegah makanan dari

kerusakan dan mengurangi kontaminasi. Ketika menangani makanan

jangan menggaruk/ memegang telinga, hidung, mulut, ataui luka terbuka.

e. Cuci tangan setelah menggunakan sarung tangan atau tissue.

Cara mencuci tangan yang baik:

a. Basahi tangan dibawah kran dan gunakan sabun batang/ sabun cair.

Semua bagian tangan harus terkena air, semua permukaan kulit termasuk

jari tangan, kuku dan bagian belakang telapak tangan digosok dengan

busa sabun minimal 20 detik, bilas tangan dengan air

b. Keringkan tangan dengan handuk bersih/ handuk disposable setelah

mencuci. Handuk ditempat cuci tangan harus dicuci dan diganti setiap hari

c. Untuk beberapa aktivitas laian, hand sanitizer tidak dapat menggantikan

pencucian tangan. Mencuci tangan menggunakan hand sanitizer, dengan

menuangkan sejumlah sanitizer ke telapak tangan, kemudian menggosok

kedua tangan bersama hingga kering, pastikan telah mencakup semua

permukaan tangan.
PRE PLANNING
PENDIDIKAN KESEHATAN
PERAWATAN KUKU, MENCUCI TANGAN, MENCUCI RAMBUT

5. LATAR BELAKANG
Perilaku hidup sehat merupakan suatu usaha dan gaya hidup yang
seharusnya dikembangkan dan selau diupayakan agar terciptanya suatu kehidupan
dan pola hidup yang sehat. Salah satu upaya untuk tercapainya suatu kehidupan
yang sehat adalah dengan dibentuknya Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dimana
semua anak sekolah terlibat dalam membudayakan perilaku-perilaku hidup sehat.
Salah satu peran perawat kemonuitas dalam kegiatan UKS adalah sebagai
konsultan dan penanggung jawab bagi sekolah yang memiliki sistem
kesehatan.Berdasarkan hasil pengkajian pada murid IV-VI diperoleh hasil cuci
tangan Selalu 11 Kadang-kadang 8 Tidak 16.Pada jam istirahat kebanyakan siswa
jajan/makan tanpa mencuci tangan dahulu. Hal ini merupakan perilaku yang tidak
sehat dan dapat menyebabkan berbagai macam penyakit seperti diare, cacingan
dan rambut yang kotor, sehingga dapat menurunkan konsentrasi siswa dalam
belajar.
Aktivitas sehari
Mandi
1 X Sehari -
2 X Sehari 31 88.6
3 X Sehari 4 11.4

Cuci tangan bila


Makan(jajan)
Selalu 11 31.5
Kadang-kadang 8 22.8
Tidak 16 45.7

Gosok Gigi
1 X Sehari 4 11.4
2 X Sehari 27 77.2
3 X Sehari 4 11.4

Cuci Rambut
Tiap hari - -
2 x seminggu 24 68.5
3 x seminggu 11 31.5

Ganti Baju
1 X Sehari 9 25.7
2 X Sehari 21 60
3 X Sehari 5 14.3

Melihat dari hasil pengkajian tersebut maka perlu diberikan pendidikan


kesehatan melalui penyuluhan mengenai perawatan kuku, perawatan rambut dan
mencuci tangan kepada siswa SMP Negeri 6 Banjar agar mereka terbiasa hidup
sehat sehingga terhindar dari penyakit yang disebabkan karena kurangnya
perawatan kebersihan diri.

6. DESKRIPSI KEGIATAN
e. Nama Kegiatan
Penyuluhan kesehatan tentang perawatan kuku, mencuci tangan dan
perawatan rambut merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk
memberikan informasi dan perubahan sikap pada siswa tentang perilaku hidup
sehat.
f. Persiapan
o Mengadakan lobbying dan negosiasi pada kepala sekolah, staf pengajar dan
siswa
o Menyiapkan materi penyuluhan dan medianya
g. Pelaksanaan
o Menyampaikan materi tentang perawatan kuku, mencuci tangan oleh
Mahasiswa PPN Dusun Pasirnangka
o Kegiatan penyuluhan dilakukan pada:
Hari/Tanggal : Sabtu,17 Maret 2012
Waktu : 09.30 – 11.00 WIB
h. Upaya Tindak Lanjut
Menganjurkan pada para guru untuk memotivasi para siswa untuk memotong
kuku, mencuci tangan dan perawatan rambut.

7. TUJUAN
Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 60 menit, siswa SMP Negeri 6 Banjar
mengetahui cara perawatan kuku, mencuci tangan dan perawatan rambut.
Tujuan Khusus
o Siswa dapat menyebutkan pengertian kuku
o Siswa dapat menyebutkan fungsi kuku
o Siswa dapat menyebutkan 2 dari 3 fungsi kuku
o Siswa dapat menyebutkan tujuan mencuci tangan dan perawatan rambut
o Siswa dapat menyebutkan cara memotong kuku, mencuci tangan dan
perawatan
Rambut.

8. EVALUASI
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan siswa memahami tenatang perawatan
kuku, mencuci tangan dan perawatan rambut dan memulai menjalankan perilaku
hidup sehat dan memperhatikan kebersihan perorangan.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Personal Hygiene


Sub Pokok Bahasan : Perawatan Kuku, Mencuci tangan dan Perawatan Rambut
Sasaran : Siswa Kelas 1-6 SMP Negeri 6 Banjar
Waktu : 60 menit
Hari/tanggal : Sabtu, 17 Maret 2012
Penanggung Jawab : Mahasiswa PPN Dusun Pasirnangka

1. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan selama 60 menit, siswa SMP Negeri 6 Banjar
mengetahui perawatan kuku, mencuci tangan dan perawatan rambut.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 60 menit, sasaran dapat:
o Siswa dapat menyebutkan pengertian kuku
o Siswa dapat menyebutkan fungsi kuku
o Siswa dapat menyebutkan 2 dari 3 fungsi kuku
o Siswa dapat menyebutkan tujuan memotong kuku, mencuci tangan dan
perawatan rambut
o Siswa dapat menyebutkan cara memotong kuku, mencuci tangan dan
perawatan rambut.
3. Materi
Terlampir
4. Metode
o Ceramah
o Tanya Jawab
5. Media
o Flipchart

6. Evaluasi
Jenis evaluasi : Lisan
Pertanyaan :
Apa yang dimaksud dengan kuku ?
Apakah fungsi dari kuku ?
Sebutkan tanda-tanda kuku yang sehat ?
Sebutkan tujuan memotong kuku, mencuci tangan dan perawatan rambut !
Sebutkan cara memotong kuku, mencuci tangan dan perawatan rambut !
Materi

PERAWATAN KUKU, MENCUCI TANGAN, MENCUCI RAMBUT

1. Perawatan Kuku
Pengertian
Kuku merupakan struktur pelengkap kulit yang terbentuk dari sel epidermis yang
berubah struktur menjadi tanduk yang sifatnya keras.
Fungsi Kuku
Pada dasarnya fungsi kuku yaitu :
 Pelindung yaitu melindungi ujung jari dari trauma
 Kosmetik
Bagian-Bagian Kuku
Secara garis besar kuku terbagi atas tiga bagian utama yaitu :
Ujung kuku merupakan bagian kuku yang apabila tumbuh memanjang dipotong
Badan kuku merupakan bagian kuku yang memiliki bagian besar dari alur kuku
Pangkal kuku merupakan bagian yang tertanam pada kulit ujung jari yang disebut
dengan akar kuku
Tanda-Tanda Kuku Sehat dan Tidak Sehat
Kuku yang sehat mempunyai tanda-tanda sebagai berikut :
 Berwarna merah muda dan kemerahan baik sebelum atau ditekan maupun
segera setelah ditekan
 Bentuk mencembung
 Garis lengkung rata
Sedangkan kuku yang tidak sehat mempunyai tanda-tanda sebagai berikut :
 Berwarna kebiruan baik sebelum atau tidak ditekan, warna kebiruan tersebut
sering disebut dengan sianosis, yang timbul karena ada gangguan aliran darah
 Bentuk membengkak dapat disertai adanya rasa sakit dan keluarnya nanah
 Garis lengkung tak rata
Memotong Kuku
Tujuan memotong kuku adalah :
 Menjaga kebersihan dan keindahan
 Mencegah timbulnya luka atau infeksi
Persiapan alat memotong kuku :
 Gunting kuku
 Handuk kecil
 Baskom berisi air hangat
 Sabun mandi pada tempatnya
 Sikat kuku
Pelaksanaan memotong kuku :
 Memotong kuku jari tangan
- Tangan direndam dalam air hangat selama 1-2 menit untuk melunakkan
kuku, bila kuku sangat kotor harus disikat dengan sikat kuku dan sabun,
lalu dibilas dengan air hangat dan dikeringkan dengan handuk
- Tangan diletakkan diatas tissue, supaya kuku tidak berserakan
- Cara memotong kuku jari tangan disesuaikan dengan lengkungan jari
tangan
 Memotong kuku jari kaki
- Kaki direndam dalam air hangat selama 2-3 menit
- Bila sangat kotor, kaki harus disikat dan disabun lalu dibilas dengan air
hangat/bersih dan dikeringkan dengan handuk
- Kuku kaki dipotong lurus lalu dibersihkan dan disikat
- Peralatan dibersihkan dan dirapihkan

2. Mencuci Tangan
Tujuan
1. Mencegah terjadinya infeksi dan timbulnya penyakit saluran pencernaan
yang disebarkan melalui tangan kotor
2. Menjaga kebersihan perorangan
Persiapan
 Air bersih yang mengalir
 Sabun
 Handuk atau lap kering
 Sikat lunak bila diperlukan
Pelaksanaan
 Bila memakai arloji, arloji harus dilepas
 Tangan sampai siku tangan dibasahi dalam air mengalir kemudian
disabuni atau disikat bila perlu
 Bilas tangan dengan air bersih kemudian dikeringkan dengan lap kering
Akibat tidak mencuci tangan
 Tangan kotor
 Kuman dan kotoran bersarang dan berkembang biak di tangan
 Bankteri masuk ke dalam saluran pencernaan sehingga dapat
menimbulkan diare.

3. Mencuci Rambut
Tujuan
 Membersihkan rambut dan kulit kepala dari kotoran
 Menghilangkan bau
 Memberikan rasa nyaman
 Meningkatkan aliran darah ke bagian bagian
 Membasmi kutu dan ketombe
Persiapan alat
 Handuk
 Shampoo
 Air sesuai kebutuhan
 Gayung
 Sisir
Pelaksanaan
 Peralatan didekatkan
 Rambut disiram perlahan-lahan dengan air hingga semua bagian rambut dan
kepala basah
 Kemudian diberi shampoo secukupnya, ratakan shampoo ke seluruh bagian
rambut dan kepala, pijat kulit kepala secara perlahan-lahan dengan ujung jari.
Kulit kepala tidak boleh digaruk dengan kuku karena dapat menimbulkan luka
di kulit kepala.
 Bilas rambut dengan air mengalir sampai bersih, kemudian kepala dipijat-pijat
 Keringkan rambut dan seluruh bagian kepala dengan handuk,setelah air tidak
menetes biarkan rambut kering
 Rapihkan rambut dengan sisir
 Lakukan mencuci rambut 2-3 kali dalam seminggu
Akibat tidak mencuci rambut dengan teratur
 Rambut menjadi bau dan lengket
 Timbul kutu dan ketombe
 Kepala menjadi pusing
 Adanya koreng pada kepala
LAPORAN KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN
TENTANG PERAWATAN KUKU

I. PERSIAPAN
1. Pada saat dilakukan pengkajian pemeriksaan fisik yaitu tanggal 16Maret 2012
terhadap siswa SMP Negeri 6 Banjar dari kelas IV – VI dan didapatkan adanya
masalah pada siswa siswi yaitu kebersihan diri kurang terutama kuku ada yang
kotor,panjang dan hitam sehingga pada upaya pemecahan masalah salah satunya
perlu dilakukan penyuluhan kesehatan tentang perawatan kuku
2. Hubungan kerjasama yang dilakukan di SMP Negeri 6 Banjar Dusun
Pasirnangka Desa Beber dengan menyoroti masalah perawatan kuku adalah
melalui tahap persiapan yang dilakukan dengan menggunakan cara:
a. Pendekatan kepada kepala sekolah dan staf guru di SMP Negeri 6 Banjar
b. Pendekatan kepada semua siswa di SMP Negeri 6 Banjar
c. Pengkajian kepada siswa di SMP Negeri 6 Banjar dimulai dari kelas IV –
VI.

II. PELAKSANAAN
1. Pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang perawatan kuku dilaksanakan pada
tanggal 17 Maret 2012 pada seluruh siswa..
2. Adapun materi yang diberikan adalah :
a. Pengertian perawatan kuku
b. Fungsi perawatan kuku
c. Bagian-bagian kuku
d. Tanda – tanda kuku yang sehat
e. Tanda – tanda kuku yang tidak sehat
f. Memotong kuku (tujuan, persiapan alat dan pelaksanaan memotong kuku)

III. HASIL KEGIATAN


Hasil pendidikan kesehatan memotong kuku di SMP Negeri 6 Banjar Dusun
pasirnangka didapatkan :
1. Pendidikan kesehatan memotong kuku seluruh siswa SMP Negeri 6 Banjar
dari kelas I – VI.
2. Seluruh siswa kukunya bersih dan pendek

IV. TINDAK LANJUT


1. Pertahankan kuku dalam keadaan bersih dan pendek
2. Memotong kuku minimal 1 kali dalam seminggu.
3. Diadakannya pemeriksaan kuku siswa setiap seminggu sekali oleh guru.
LAPORAN KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN
TENTANG MENCUCI TANGAN
I. PERSIAPAN
1. Pada saat dilakukan pengkajian pemeriksaan fisik yaitu tanggal 16Maret 2012
terhadap siswa SMP Negeri 6 Banjar kelas IV – VI dan didapatkan adanya
masalah pada siswa siswi yaitu kebersihan diri kurang terutama mencuci tangan
ada yang kotorsehingga pada upaya pemecahan masalah salah satunya perlu
dilakukan penyuluhan kesehatan tentang mencuci tangan.
2. Hubungan kerjasama yang dilakukan di SMP Negeri 6 Banjar Dusun
Pasirnangka Desa Beber dengan menyoroti masalah mencuci tangan adalah
melalui tahap persiapan yang dilakukan dengan menggunakan cara:
a. Pendekatan kepada kepala sekolah dan staf guru di SMP Negeri 6 Banjar
b.Pendekatan kepada semua siswa di SMP Negeri 6 Banjar
c. Pengkajian kepada seluruh siswa di SMP Negeri 6 Banjar dimulai dari kelas
IV – VI.

II. PELAKSANAAN
1. Pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang mencuci tangan dilaksanakan pada
tanggal 16Maret 2012pada seluruh siswa.
2. Adapun materi yang diberikan adalah :
a. Tujuan mencuci tangan
b. Persiapan alat mencuci tangan
c. Pelaksanaan cuci tangan
d. Akibat tidak mencuci tangan

III. HASIL KEGIATAN


Hasil pendidikan kesehatan mencuci tangandi SMP Negeri 6 Banjar Dusun
Pasirnangka didapatkan :
1. Pendidikan kesehatan mencuci tangan seluruh siswa SMP Negeri 6 Banjar
dari kelas I – VI.
2. Seluruh siswa kukunya bersih dan pendek
IV. TINDAK LANJUT
1. Pertahankan tangan dalam keadaan bersih
2. Pertahankan tangan dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah makan
LAPORAN KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN
TENTANG MENCUCI RAMBUT

I. PERSIAPAN
1. Pada saat dilakukan pengkajian pemeriksaan fisik yaitu tanggal 16 Maret
terhadap siswa SMP Negeri 6 Banjar dari kelas IV-VI dan didapatkan adanya
masalah pada siswa siswi yaitu kebersihan diri kurang terutama rambut kotor,
sehingga pada upaya pemecahan masalah salah satunya perlu
dilakukanpenyuluhan kesehatan tentang mencuci rambut
2. Hubungan kerjasama yang dilakukan di SMP Negeri 6 Banjar Dusun
Pasirnangka Desa Beber dengan menyoroti masalah mandi adalah melalui tahap
persiapan yang dilakukan dengan menggunakan cara:
a. Pendekatan kepada kepala sekolah dan staf guru di SMP Negeri 6 Banjar
b. Pendekatan kepada semua siswa di SMP Negeri 6 Banjar
c. Pengkajian kepada seluruh siswa di SMP Negeri 6 Banjar dimulai dari kelas
IV – VI.

II. PELAKSANAAN
1. Pelaksanaan pendidikan kesehatan mencuci rambut dilaksanakan pada tanggal
17 Maret 2012 oleh seluruh siswa.
2. Adapun materi yang diberikan adalah :
a. Tujuan mencuci rambut
b. Persiapan alat mencuci rambut
c. Pelaksanaan cuci rambut
d. Akibat tidak mencuci rambut

III. HASIL KEGIATAN


Hasil pendidikan kesehatan mandi di SMP Negeri 6 Banjar Dusun
Pasirnangka didapatkan :
1. Pendidikan kesehatan mandi kepada 20 orang perawat dan seluruh siswa SMP
Negeri 6 Banjar dari kelas I – VI.
2. Seluruh siswa telah melakukan mencuci rambut
IV. TINDAK LANJUT
1. Pertahankan rambut dalam keadaan bersih.
2. Mencuci rambut minimal 2 kali dalam seminggu.
3. Diadakannya pemeriksaan rambut siswa setiap seminggu sekali boleh guru
dan dibantu oleh percil.

Anda mungkin juga menyukai