A. Hasil Penelitian
berlokasi di Jln. Raya Ulu Gadut Kelurahan Limau Manis Selatan kecamatan
Pauh, merupakan satu satunya RS jiwa rujukan yang ada di Sumatera Barat.
kendala karena pada bulan Juli terjadi mutasi Kepala Ruangan dan beberapa
2. Karakteristik Responden
dilakukan di Rumah Sakit Jiwa. HB. Saanin Padang ditampilkan pada Tabel
4.1
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan
Terakhir, Suku Dan Pelatihan Komunikasi Terapeutik Di Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit Jiwa. HB. Saanin Padang Tahun 2011
Karakteristik
No Kategori N %
Responden
1 Umur 20 – 30 th 23 43,3
31 – 40 th 26 49,2
>41 th 4 7,5
Jumlah 53 100
2 Jenis Kelamin Laki – laki 4 7,5
Perempuan 49 92,5
Jumlah 53 100
3 Pendidikan Terakhir DIII 45 84,9
S1 8 15,1
Jumlah 53 100
4 Suku Minang 51 96,2
Batak 2 3,8
Jumlah 53 100
5 Pelatihan Komunikasi Ada 39 73,6
Terapeutik Tidak 14 26,4
Jumlah 53 100
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Perilaku Caring
Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa.
Hb. Saanin Padang Tahun 2011
b. Komunikasi Terapeutik
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pelaksanaan Komunikasi
Terapeutik Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa.
Hb. Saanin Padang Tahun 2011
Pelaksanaan Komunikasi
No Frekuensi Persentase (%)
Terapeutik
1 Baik 25 47,2
2 Kurang baik 28 52,8
3 Total 53 100
Padang.
Tabel 4. 4
Distribusi Frekuensi Perilaku Caring Perawat dengan Pelaksanaan
Komunikasi Terapeutik Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa. HB.
Saanin Padang Tahun 2011
Pelaksanaan Komunikasi
Perilaku Terapeutik Total
Caring P-Value
Baik Kurang Baik
Perawat
F % F % F %
Baik 26 86,7 4 13,3 30 100
Kurang Baik 2 8,7 21 91,3 23 100 0,000
Total 28,0 52,8 25,0 47,2 53 100
baik.
1. Analisa Univariat
untuk berdediksi bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, dan perasaan
sebagai suatu rasa peduli, hormat dan menghargai orang lain. Artinya
suatu moral imperative (bentuk moral) sehingga perawat harus terdiri dari
yang digambarkan sebagai suatu emosi, perasaan belas kasih atau empati
klien. Semua perawat di Rumah Sakit Jiwa. HB. Saanin. Padang memanggil
lain tidak diijinkan agar klien tidak merasa tidak dipercayai oleh perawat.
perasaan pasien terhadap penyakit yang diderita dan juga sikap prilaku pasien
disepakati oleh pasien, dan pasien itu sendiri ikut membantu segala upaya
pasien tanpa diberi penjelasan lebih dahulu, pendapat pasien tidak diminta
terapeutik di RSJ. HB. Saanin Padang karena ada perawat yang ikut pelatihan
terapeutik karena perawat ini lebih sering melakukan interaksi kepada klien.
membangkitkan harga diri klien walaupun klien sudah lama tinggal di RSJ.
ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wicaksono (2010)
orang atau 60% sering melakukan komunikasi terapeutik pada klien. Hal ini
terapeutik.
(Sobirin, 2006).
hubungan saling percaya dengan klien, sehingga akan lebih efektif dalam
untuk mengubah situasi yang ada bila pasien percaya pada hal yang
butuhkan perilaku caring agar komunikasi menjadi efektif begitu juga dalam
harus mendorong dan menganjurkan kerja sama antara perawat dengan pasien
interpesonal yang tercermin dalam perilaku caring atau kasih sayang dalam
percaya dan membantu klien mengurangi beban perasaan dan Pikiran serta
dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang ada bila pasien
klien, sikap caring diberikan melalui kejujuran, kepercayaan dan niat baik.
Perawat di RSJ. HB. Saanin Padang 2011 yang memanggil nama klien
orang perawat. Namun perawat dengan caring yang baik namun tidak pada
mempertahankan kontak mata ada . Bahkan juga ada perawat yang tidak