Anda di halaman 1dari 36

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN

SEKOLAH
Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan
Komunitas

Dosen Pengampu : H. Wasludin, SKM, M.Kes

Disusun oleh :
Kelompok 3

1. Annisa Yunistya .P. ( P27905119004 )


2. Diana Wulandari ( P27905119007 )
3. Fauziah Indar . P. ( P27905119010 )
4. Rizky Oktaviani ( P27905119028 )
5. Salsabilla Nur .A.A. ( P27905119033 )
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan pembangunanbidang kesehatan adalah terwujudnya derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Dalam kehidupan sosial yang beragam di
masyarakat, keluarga adalah unit sosial terkecil, oleh karena itu diperlukan
upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga terutama kesehatan ibu
dan anak. Masa anak merupakan waktu yang tepat untuk meletakkan landasan
yang kokoh bagi terwujudnya manusia yang berkualitas.

Lingkungan tempat tinggal dan lingkungan sekolah merupakan dua


tempat utama yang digunakan oleh seorang anak untuk melakukan aktivitas.
Sekolah merupakan tempat anak-anak belajar, berkreasi, bersosialisasi dan
bermain. Sehingga tidak mengherankan jika sebagian besar waktu mereka
dihabiskan di sekolah. Oleh karena itu, konsep pemberian kesehatan di
sekolah akan lebih efektif terutama pada sasaran target anak sekolah. Jika
ditilik selama ini, peran perawat di sekolah masih sangat minimal. Hal ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya adalah kebijakan pemerintah
terhadap pengembangan peran perawat di sekolah juga masih belum ada.
Sehingga yang sering berhubungan dengan perawatan kesehatan sekolah
adalah petugas dari puskesmas.

Lingkungan sekolah yang sehat akan memberikan dampak yang positif


bagi perkembangan anak. Sekolah seharusnya memiliki kepedulian terhadap
kesehatan anak didiknya, termasuk memberikan pengertian mengenai
kesehatan itu sendiri, sehingga siswa dapat membiasakan dirinya untuk hidup
sehat. Mengingat begitu pentingnya arti kesehatan dalam kehidupan serta
begitu eratnya lingkungan sekolah dengan kehidupan anak yang sedang
berada dalam masa pertumbuhan, maka perlu digalakkan upaya perawatan
kesehatan sekolah dengan memaksimalkan peran perawat baik di puskesmas
maupun perawat yang terlibat langsung di sekolah tersebut.

Anak usia sekolah baik tingkat pra sekolah, sekolah dasar, sekolah
menengah pertama, dan sekolah menengah atas adalah suatu masa usia anak
yang sangat berbeda dengan usia dewasa. Didalam periode ini didapatkan
banyak permasalahan kesehatan yang sangat menentukan kualitas kesehatan
anak dikemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan umum,
gangguan perkembangan, gangguan perilaku dan gangguan belajar.
Permasalahan kesehatan tersebut pada umumnya akan menghambat
pencapaian presentasi pada peserta didik di sekolah. Kesempatan belajar
tersebut membutuhkan kondidi fisik prima yaitu tubuh yang sehat, oleh karena
itu diperlukan suatu upaya kesehatan untuk anak sekolah agar anak dapat
tumbuh menjadi manusia yang berkualitas dibutuhkan pendidikan di sekolah,
salah satunya melalui UKS. Oleh karena itu kami tertarik untuk membahas
lebih lanjut mengenai peran UKS dalam anak yang sehat.

B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan usaha kesehatan sekolah (UKS)?

2. Apa saja tujuan usaha kesehatan sekolah (UKS)?

3. Bagaimana sasaran usaha kesehatan sekolah (UKS)?

4. Bagaimana ruang lingkup usaha kesehatan sekolah (UKS)?

5. apa saja masalah kesehatan yang dapat dikurangi melalui kegiatan usaha
kesehatan sekolah (UKS)?

6. Bagaimana peran perawat usaha kesehatan sekolah (UKS)?


7. Apa saja fungsi perawat dalam usaha kesehatan sekolah (UKS)??

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan UKS

2. Untuk mengetahui tiga program UKS

3. Untuk mengetahui peran perawat kesehatan sekolah

4. Untuk mengetahui fungsi perawat kesehatan sekolah


BAB II

PEMBAHASAN

1. KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN SEKOLAH

A. KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN SEKOLAH (UKS)

a. Pengertian
Usaha kesehatan di sekolah (UKS) merupakan salah satu usaha
kesehatan pokok yang dilaksanakan oleh puskesmas dan juga usaha
kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak
didik beserta lingkungan sekolahnya sebagai sasaran utama. Usaha
kesehatan di sekolah juga berfungsi sebagai lembaga penerangan agar
anak tahu bagaimana cara menjaga kebersihan diri, menggosok gigi yang
benar, mengobati luka, merawat kuku, dan juga memperoleh pendidikan
seks yang sehat (Prasasti, 2008)

Usaha kesehatan di sekolah juga merupakan wadah untuk


meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta
didik sedini mungkin. Usaha kesehatan di sekolah merupakan perpaduan
antara dua upaya dasar, yaitu upaya pendidikan dan upaya kesehatan,
yang pada gilirannya nanti diharapkan UKS dapat dijadikan sebagai
usaha untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada setiap jalur,
jenis, dan jenjang pendidikan (P. Ananto, 2006)

Dapat disimpulkan bahwa yang di maksud dengan UKS adalah usaha


kesehatan sekolah yang di dalam lingkungan sekolah maupun yang di
sekitar lingkungan sekolah, yang sasaranya adalah peserta didik beserta
masyarakat sekolah yang lainya yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat peserta didik sehingga peserta didik dapat
belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis serta optimal, menjadi
sumber daya manusia yang berkualitas.

b. Tujuan usaha kesehatan sekolah (UKS)


Menurut Suliha dkk (2002: 36) Tujuan UKS secara umum adalah
untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan
peserta didik sedini mungkin serta menciptakan lingkungan sekolah yang
sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak
yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia
indonesia yang berkualitas. Menurut Suliha dkk (2002: 57-58) Secara
khusus tujuan usaha kesehatan sekolah adalah untuk memupuk kebiasaan
hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik yang
mencakup memiliki pengetahuan, sikap, dan ketrampilan untuk
melaksanakan 12 prinsip hidup sehat, serta berpartisipasi aktif di dalam
usaha peningkatan kesehatan. Sehat fisik, mental, sosial maupun
lingkungan, serta memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap
pengaruh buruk, penyalahgunaan narkoba, alkohol dan kebiasaan
merokok serta hal-hal yang berkaitan dengan masalah pornografi dan
masalah social lainnya.
Jadi tujuan UKS yaitu untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
kemampuan hidup sehat peserta didik agar dapat menciptakan lingkungan
yang sehat, sehingga memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan
untuk melaksanakan prinsip hidup sehat, baik fisik, mental, maupun
sosial serta memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh
buruk, penyalahgunaan narkoba, menangani anak didik yang mengalami
kecelakaan ringan, melayani kesehatan dasar bagi anak didik selama
sekolah (pemberian imunisasi), memantau pertumbuhan dan status gizi
anak didik dan sebagainya.
c. Sasaran usaha kesehatan sekolah (UKS)
Sasaran pembinaan dan pengembangan UKS meliputi peserta didik
sebagai sasaran primer, guru pamong belajar/tutor orang tua, pengelola
pendidikan dan pengelola kesehatan serta TP UKS di setiap jenjang
sebagai sasaran sekunder. Sedangkan sasaran tertier adalah lembaga
pendidikan mulai dari tingkat pra sekolah/TK sampai SLTA, termasuk
satuan pendidikan luar sekolah dan perguruan tinggi agama serta pondok
pesantren beserta lingkungannya (Depkes, 2008). Sasaran lainnya adalah
sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan.
sasaran tertier lainnya adalah lingkungan yang meliputi lingkungan
sekolah, keluarga dan masyarakat sekitar sekolah. Sekolah sebagai
lembaga (institusi) pendidikan merupakan media yang penting untuk
menyalurkan segala bentuk pembaharuan tata cara dan kebiasaan hidup
sehat, agar lebih mudah tertanam pada anak-anak. Dengan demikian, akan
dapat memberikan pengaruh terhadap kehidupan keluarga, masyarakat
sekitarnya, bahkan masyarakat yang lebih luas lagi. Anak didik
dikemudian hari diharapkan akan memiliki sikap dan kebiasaan hidup
dangan norma-norma kesehatan. Pendidikan kesehatan di sekolah dasar
melalui program UKS mempunyai peranan yang sangat efektif sebab
Sekolah Dasar, sebagai lembaga pendidikan yang tersebar luas di daerah
pelosok tanah air, dari pedesaan hingga kota-kota besar. Di pandang dari
segi pembiayaan pemerintah dan harapan untuk masa depan, pelaksanaan
UKS di sekolah dasar adalah ekonomis. Apalagi untuk kepentingan ini
masyarakat (orang tua murid) selalu dilibatkan dalam berbagai bentuk,
melalui PGOM (persatuan guru dan orang tua murid). Menurut Depkes
RI (1982: 7) bahwa peserta didik dari tingkat sekolah dasar sampai
tingkat menengah termasuk perguruan tinggi beserta lingkungannya
merupakan sasaran utama dari pembinaan UKS. Didalam pembangunan
nasional, perhatian terhadap dunia anak-anak tidak dapat diabaikan.
Anak-anak merupakan penerus dalam bidang tenaga kerja, sehingga
pembinaan terhadap golongan ini perlu dimulai sedini mungkin.
Sehubungan dengan ini bidang pendidikan dan kesehatan mempunyai
peranan yang besar karena secara organisasai sekolah berada dibawah
departemen pendidikan nasional, Secara fungsional departemen kesehatan
bertanggung jawab atas kesehatan anak didik. Mengingat hal tersebut,
UKS dijalankan atas dasar titik tolak pemikiran bahwa :
1. Sekolah merupakan lembaga yang sengaja dihidupkan untuk
mempertinggi derajat bangsa dalam segala aspek
2. Usaha kesehatan melalui masyarakat sekolah mempunyai
kemungkinan yang lebih efektif diantara beberapa usaha yang ada,
untuk mencapai kebiasaan hidup sehat dari masyarakat pada
umumnya, karena masyarakat sekolah :
a) mempunyai prosentase yang tinggi.
b) merupakan masyarakat yang telah terorganisir, sehingga mudah
dicapai dalam rangka pelaksanaan usaha-usaha kesehatan
masyarakat.
c) peka terhadap pendidikan pada umumnya, dapat menyebarkan
modernisasi (sebagai agent of change), karena dalam usia ini
anak-anak sekolah berada dalam taraf perkembangan dan
pertumbuhan, mudah dibimbing dan dibina. Pada masa ini
adalah masa yang tepat untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan
hidup sehat dengan harapan agar mereka dapat meneruskan serta
mempengaruhi lingkungannya sekarang dan dimasa yang akan
datang. Masyarakat sehat yang akan datang merupakan salah
satu hasil dari sikap dan kebiasaan hidup sehat yang dimiliki
anak-anak pada waktu sekarang. (Soenaryo, 2002: 148).
d. Ruang lingkup usaha kesehatan sekolah (UKS)
Ruang luang lingkup UKS tercermin dalam tri program atau yang disebut
dengan TRIAS UKS yang meliputi :
a. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan merupakan upaya memberikan bimbingan
kepada peserta didik untuk meningkatkan pengetahuan kemampuan
dan keterampilan peserta didik dalam melaksanakan perilaku hidup
bersih dan sehat agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik,
selain di bidang kesehatan peserta didik juga dibina dalam bidang
kesehatan lingkungan yang merupakan bagian yang sangat
mempengaruhi pembentukan pribadi peserta didik, adanya proses
kenaikan bagi peserta didik maka harus menyelenggarakan kegiatan
sosialisasi setiap tahun sehingga seluruh peserta didik terpapar materi
kesehatan dan kesehatan lingkungan.(Tim Pembina UKS, 2008,33)
Pendidikan kesehatan dilakukan secara intra kurikuler dan ekstra
kurikuler. Kegiatan intra kurikuler adalah melaksanakan pendidikan
pada saat jam pelajaran berlangsung sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Pendidikan ini tidak hanya diberikan pada saat mata pelajaran
Pendidikan Jasmani saja, namun bisa juga secara integratif pada saat
mata pelajaran lainnya disampaikan kepada peserta didik. Kegiatan
ekstrakurikuler adalah melaksanakan pendidikan di luar jam pelajaran
yang dilakukan di sekolah atau di luar sekolah. Misalnya,
melaksanakan penyuluhan tentang, gizi, narkoba, dan sebagainya
terhadap peserta didik, guru dan orangtua. Melaksanakan pelatihan
UKS bagi peserta didik, guru pembina UKS dan kader kesehatan.
Melaksanakan pendidikan dan kebiasaan hidup bersih melalui program
sekolah sehat.(Tim Pembina UKS,2008,26)
b. Pelayanan Kesehatan
(Tim Pembina UKS,2008, 28-29) Pelaksanaan pelayanan
kesehatannya meliputi kegiatan – kegiatan antara lain:
1) Kegiatan Peningkatan (Promotif), Latihan Keterampilan teknis
pemeliharaan kesehatan dan pembentukan peran serta aktif peserta
didik dalam pelajaran kesehatan, antara lain : Kader Kesehatan
Sekolah, Olahraga, Kesenian, Berkebun dan Lomba.
2) Pembinaan Sarana Lingkungan Sekolah, antara lain :
a) Pembinaaan Warung Sekolah (Kantin)
b) Lingkungan Sekolah yang terpelihara
c) Pembinaan Keteladan berperilaku hidup sehat
3) Kegiatan Pencegahan (Preventif)
4) Memelihara Kesehatan yang bersifat umum dan khusus
5) Penjaringan kesehatan bagi anak
6) Monitoring / memantau peserta didik
7) Usaha Pencegahan Penyakit Menular
8) Kegiatan Penyembuhan dan Pemulihan (Kuratif dan Rehabilitatif)
9) Diagnosa Dini
10) Pengobatan pada penyakit
11) P 3 K dan P 3 P
c. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
Pembinaan lingkungan sekolah sehat yang merupakan salah satu
unsur penting dalam membina ketahanan sekolah harus dilakukan,
karena lingkungan kehidupan yang sehat sangat diperlukan untuk
meningkatkan kesehatan seluruh komunitas sekolah serta peningkatan
daya serap siswa dalam proses belajar mengajar Maka pembinaan
lingkungan kehidupan sekolah sehat dilaksanakan melalui 6 K yaitu:
Keamanan Keindahan Kebersihan Kekeluargaan Ketertiban
Kerindangan (Tim Pembina UKS 2008, 75-76).
Menurut WHO (Depkes, 2008) adapun Pembinaan kepada peserta
didik agar dapat menerapkan pentingnya UKS Diantaranya dengan
melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
1) Melaksanakan kerja bakti kebersihan sekolah secara rutin dan
terencana (Jumat Bersih, piket kapling, piket kelas)
2) Melaksanakan kerja bakti dengan lingkungan masyarakat sekitar
sekolah
3) Membuang sampah pada tempatnya dan pengadaan tempat sampah
di depan kelas, dipilah antara sampah organik dan anorganik
4) Mengolah sampah organik menjadi kompos
5) Tidak mencorat-coret dinding dan bangku
6) Menyiram jamban sampai bersih sesudah dipakai
7) Membuat dan memelihara kapling, kebun sekolah, TOGA, taman
sekolah
8) Mengikuti kegiatan Dinamika Kelompok (wisata, olah raga dan
kesenian).

e. Masalah kesehatan yang dapat dikurangi melalui kegiatan usaha


kesehatan sekolah (UKS) antara lain:
1) Imunisasi,
2) Kesehatan gigi,
3) Sanitasi dan air bersih,
4) Masalah gizi dan anemia,
5) Kekerasan dan kecelakaan,
6) Gangguan kesehatan mental,
7) Kebersihan diri maupun lingkungan,
8) Masalah kesehatan reproduksi remaja,
9) Merokok, alkohol dan penyalahgunaan narkoba,
10) Penyakit infeksi (malaria, gangguan saluran nafas).
B. Peran perawat dalam kesehatan sekolah
1. Sebagai pelaksana asuhan keperawatan di sekolah,perawat mempunyai
peran:
 Mengkaji masalah kesehatan dan keperawatan peserta didik
dengan melakukan pengumpulan data,analisa data,serta
perumusan dan prioritas masalah;

 Menyusun perencanaan kegiatan UKS bersama tim pembina usaha


kesehatan di sekolah(TPUKS);

 Melaksanakan kegiatan UKS sesuai dengan rencana kesehatan


yang di susun;

 Menilai dan memantau hasil kegiatan UKS

 Mencatat dan melaporkan sesuai dengan prosedur yang di


tetapkan.

2. Sebagai pengelola kegiatan UKS, perawat kesehatan yang bertugas di


puskesmas ,menjadi salah seorang anggota dalam TPUKS atau dapat
juga di tunjuk sebagai seorang koordinator UKS di tingkat
puskesmas.bila perawat kesehatan di tunjuk sebagai koordinator maka
pengelolaan pelaksanaan UKS menjadi tanggung jawabnya atau paling
tidak ikut terlibat dalam tim pengelola UKS.

3. Sebagai penyuluh dalam bidang kesehatan,peranan perawat kesehatan


dalam memberikan penyuluhan kesehatan dapat di lakukan secara
langsung (melalui penyuluhan kesehatan yang bersifat umum dan
klasikal) atau tidak langsung sewaktu melakukan pemeriksaan
kesehatan peserta didik secara perseorangan.
C. Fungsi Perawat Dalam Usaha Kesehatan Sekolah
1. Memberikan pelayanan serta meningkatkan kesehatan individu dan
memberikan pendidikan kesehatan kepada semua populasi yang ada di
sekolah.
2. Memberikan kontribusi untuk mempertahankan dan memperbaiki
lingkungan fisik dan sosial sekolah.
3. Menghubungkan program kesehatan sekolah dengan program
kesehatan masyarakat yang lain.

2. PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH

Ada beberapa jenis kegiatan UKS dan jenis kegiatan UKS disini
dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu kegiatan yang berkaitan dengan
pengelolaan UKS, dan TRIAS UKS meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan
kesehatan dan lingkungan sekolah yang sehat. Bagian-bagian jenis kegiatan
tersebut termasuk dalam program kegiatan UKS sebagai berikut :
a. Pengelolaan UKS
1. Pembentukan Tim Pelaksana UKS
2. Terlibatnya unsure guru dan petugas puskesmas
3. Penyusunan program kerja UKS
4. Pengawasan pelaksanaan 7K
5. Laporan pembinaan dari Puskesmas
6. Penyuluhan tentang UKS
7. Pelaksanaan rapat koordinasi dengan Tim Pelaksana Program kerja
8. Penyediaan sarana pelayanan kesehatan
9. Pembuatan laporan pelaksana UKS kepada Tim Pembina UKS
10. Pelaksanaan rapat koordinasi dengan Tim Pembina UKS
b. Trias UKS
a. Pendidikan kesehatan
1. Pelaksanaan pemeriksaan berkala
2. Pelaksanaan pemeriksaan rutin
3. Pelaksanaan lomba pengetahuan kesehatan sekolah
4. Pelaksanaan pemeriksaan tinggi badan
5. Pengadaan alat peraga
6. Pelaksanaan dokter kecil
7. Pelaksanaan pemeriksaan berat badan
8. Pengadaan alat peraga UKS
9. Pengadaan kegiatan lomba kebersihan badan
10. Pengadaan kegiatan lomba kebersihan ruang kelas
b. Pelayanan kesehatan
1. Kegiatan penjaringan anak sekolah (screening)
2. Pelaksanaan imunisasi
3. Pelaksanaan pemberantasan sarang penyakit
4. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan atau deteksi dini penyakit
5. Pengadaan upaya alih teknologi kesehatan
6. Pengadaan rujukan ke puskesmas
c. Lingkungan sekolah sehat
1. Pengadaan ruang/sudut UKS
2. Pembinaan kantin sekolah
3. Pengadaan sarana air bersih yang memenuhi syarat
4. Pengadaan tempat pembuanagn air limbah yang memenuhi syarat
5. Pengadaan kamar mandi/WC khusus siswa
Upaya peningkatan kesehatan disekolah melalui kegiatan yang
dilaksanakan melalui masyarakat disekolah dipandang lebih efektif
dibanding kegiatan lain yang dilakukan dalam masyarakat umum.
Menurut Soenaryo (2002: 2 ) program UKS sangat efektif karena:
1. Sekolah Dasar sebagai masyarakat sekolah, mempunyai
komunitas peserta didik yang sangat besar.
2. Sekolah Dasar sebagai lembaga pendidikan yang tersebar luas
seluruh pelosok tanah air.
3. Anak anak usia SD sangat peka terhadap perubahan dan
pembaharuan, bahkan anak anak mempunyai sifat yang
menyampaikan apa yang dia terima dan diperoleh dari orang lain.
4. Di pandang dari pembiayaan pemerintah dan harapan untuk masa
depan pelaksanaan UKS di sekolah dasar sangat ekonomis.
ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN SEKOLAH
A.KASUS
Ners B dari puskesmas Tanjung Sari melakukan pembinaan pada SDN Jaya Sari.
Darihasil screening didapatkan bahwa sebanyak 91 siswa (32,04 %) berusia 10-13
tahun.Berdasarkan tumbuh kembang siswi yang sudah mengalami menstruasi adalah
4 orang dan 5orang siswa telah mengalami mimpi basah. Hasil wawancara dengan
guru : belum ada pendidikan khusus tentang pendidikan kesehatan reproduksi di SDN
Jaya Sari. Dari hasilscreening didapatkan bahwa 64,08 % peserta didik mengalami
gigi caries. Dari hasil yangdiperoleh dari angket 74,30 % peserta gigi menggosok gigi
2x sehari yaitu pada saat mandi,12,01 % masih adanya peserta didik yang mencuci
rambut seminggu sekali, 90,85 % peserta didik mencuci tangan sebelum makan
namun dari hasil wawancarakepada peserta didik (98 %) mengatakan tidak mencuci
tangan sebelum makanmakanan jajanan, 32,75 % kuku peserta didik dalam keadaan
kotor.Hasil observasi kondisi lingkungan sekolah, WC kotor dan berbau, kantin
sekolahterletak di depan WC dan makanan yang dijual tidak tertutup, ruang kelas
tidak tersusunrapi, terlihat sedikit kotor dan berdebu, tempat untuk mencuci tangan
gurusetelah menulis menggunakan kapur jarang diganti sehingga ditemukan jentik
dalamair. Dari hasil wawancara menurut guru yang memegang bidang UKS, di SDN
JayaSari UKS sudah 5 tahun ini belum dilakukan pembinaan dan pelatihan tentang
UnitKesehatan Sekolah (UKS) dan perawat kecil. Dari hasil wawancara menurut guru
yang bertanggung jawab terhadap UKS kegiatan kesehatan sekolah yang dilakukan
hanya penyediaan obat-obat dan P3K.
B. PENGKAJIAN
a. Dimensi fisik
1) UsiaDari hasil screening didapatkan bahwa sebanyak 91 siswa (32,04 %)
berusia10-13 tahun. Berdasarkan tumbuh kembang siswi yang sudah mengalami
menstruasi adalah 4 orang dan 5 orang siswa telah mengalami mimpi basah.
2) Genetic-
SDN Jaya Sari terdapat di wilayah Tanjung Sari Sumedang, sehingga suku yang
dominan dalam populasi tersebut adalah suku Sunda dan etniknya adalah priangan.
- Kaji kembali bagaimana proporasi siswa laki-laki dan perempuan(Dalam
kasus tidak teridentifikasi)
- Kaji kembali apakah terdapat presdiposisi factor genetic, jika ada jenis apa
penyakitnya ( Dalam kasus tidak teridentifikasi)
3) Fungsi psikologis
- Dari hasil screening didapatkan bahwa 64,08% peserta didik mengalami
caries gigi
- Kaji kembali apakah terdapat insiden penyakit menular di SDN Jaya Sari dan
apakah ada siswa yang mengalami penyakit tersebut (Dalam kasus tidak ter
identifikasi)
- Kaji bagaimana cakupan imunisasi di SDN Jaya Sari (Dalam kasus tidak
teridentifikasi)
b. Dimensi Psikologis
- Di SDN Jaya Sari belum terdapat promosi kesehatan, kegiatan kesehatan
sekolahyang dilakukan hanya penyediaan obat-obatan dan P3K
- Kaji kembali bagaimana kualitas hubungan antar siswa ( Dalam kasus
tidakteridentifikasi)
- Kaji kembali apa tipe disiplin di sekolah, apakah tipe ini tepat, dan
bagaimanaaplikasinya (Dalam kasus tidak teridentifikasi)
- Kaji apakah ada tekanan pada siswa untuk penampilan ( Dalam kasus
tidakteridentifikasi)
- Kaji kembali bagaimana kualoitas hubungan orangtua dan pihak sekolah.
(Dalam kasus tidak teridentifikasi)
c. Dimensi fisik sekolah
- SDN Jaya Sari terdapat di daerah Kecamatan Tanjung sari, terdapatnya hazard
di daerah sekolah belum teridentifikasi
- SDN Jaya Sari terdapat di daerah Kecamatan Tanjung sari, kantinsekolah
terletak di depan WC dan makanan yang dijual tidak tertutup, ruang kelas
tidak tersusun rapi, terlihat sedikit kotor dan berdebu, tempat untuk mencuci
tangan guru setelah menulis menggunakan kapur jarang diganti sehingga
ditemukan jentik dalam air
- Kaji kembali apakah terdapat area untuk bermain yang aman dan apakah alat
permainannya aman. (Dalam kasus tidak teridentifikasi)
- Kaji kembali apakah terdapat binatang di lingkungan sekolah (Dalamkasus
tidak teridentifikasi)
- Kaji kembali apakah terdapat tanaman beracun/alergic di lingkungan sekolah.
(Dalam kasus tidak teridentifikasi)
- Kaji kembali bagaimana keadaan di lingkungan sekolah, misalnya suhu
ruangan(panas/dingin), penerangan dan ventilasi. (Dalam kasus tidak
teridentifikasi)
- Kaji kembali bagaimana tingkat kebisingan lingkungan sekolah tersebut.
(Dalam kasus tidak teridentifikasi)
- Kaji kembali apakah terdapat bahaya listrik. (Dalam kasus
tidakteridentifikasi)
d.Dimensi social
- Sumber daya manusia yang ada adalah guru dan siswa.
- Kaji kembali bagaimana sikap masyarakat terhadap pendidikan di SDN
Jayasari. (Dalam kasus tidak teridentifikasi)
- Kaji kembali apakah masyarakat mendukung terhadap program sekolah.
(Dalam kasus tidak teridentifikasi)
- Kaji kembali bagaimana keamanan lingkungan sekolah di SDN Jaya Sari.
(Dalam kasus tidak teridentifikasi)
- Kaji kembali bagaimana status sosial ekonomi siswa dan staf. (Dalam kasus
tidak teridentifikasi)
- Kaji kembali apa latar belakang budaya yang dominan pada siswa dan staf.
(Dalam kasus tidak teridentifikasi)
- Kaji kembali bagaimana tipe lingkungan rumah siswa dan identifikasi apakah
terdapat kemungkinan terjadinya kekerasan. (Dalam kasus tidak
teridentifikasi)
- Kaji kembali apa latar belakang pendidikan orang tua siswa di SDN Jaya sari.
(Dalam kasus tidak teridentifikasi)
- Kaji kembali apakah terdapt siswa yang tuna wisma. (Dalam kasus
tidakteridentifikasi)
- Kaji kembali apakah terdapat konflik antargroup di populasi SDN Jaya Sari.
(Dalam kasus tidak teridentifikasi)
e. Dimensi prilaku
1) Pola konsumsi
- Kaji kembali apa kebutuhan nutrisi dan status nutrisi siswa dan staf.
(Dalamkasus tidak teridentifikasi)
- Kaji kembali apa program peningkatan kualitas nutrisi sekolah(Dalam kasus
tidak teridentifikasi)
- Kaji kembali bagaimana pengetahuan tentang nutrisi siswa, guru dankeluarga.
(Dalam kasus tidak teridentifikasi)
- Kaji kembali bagaimana kebiasaan merokok siswa dan staf. (Dalam
kasustidak teridentifikasi)
2) Latihan dan aktivitas
- Kaji kembali bagaimana pola istirahat dan aktivitas siswa dan staf di sekolah.
(Dalam kasus tidak teridentifikasi)
- Kaji kembali bagaimana kesempatan dan jenis rekreasi siswa dan staf.(Dalam
kasus tidak teridentifikasi)
- Kaji kembali bagaimana keamanan alat saat siswa melakukan olah raga.
(Dalam kasus tidak teridentifikasi)
3) Penggunaan pengobatan
- Kaji kembali adakah siswa yang melakukan pengobatan rutin dalam
populasitersebut. Dan apa jenis pengobatan yang dilakukan siswa tersebut.
(Dalamkasus tidak teridentifikasi)
f. Dimensi system kesehatan
- Dari hasil wawancara menurut guru yang bertanggung jawab terhadap
UKSkegiatan kesehatan sekolah yang dilakukan hanya penyediaan obat-obat
danP3K.
- Karena hanya ada penyediaan obat-obat dan P3K, pelayanan UKS di
SDNJaya Sari belum adekuat.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
a.Analisa dan sintesa data
NO DATA PENYEBAB MASALAH
1 Pelayanan Minimnya pengetahuan dari Kurangnya program
Data Subjektif : pengelola UKS dalam pelayanan UKS
- Dari hasil wawancara
menurut guru yang
bertanggung jawab terhadap
UKS kegiatan kesehatan
sekolah yang dilakukan
hanya penyediaan obat-obat
darurat bagi P3K.
Data Objektif
- Hasil screening didapatkan
bahwa 64,08 % peserta
didik mengalami gigi caries
2 Pendidikan Tidak adanya program Kebutuhan pihak
Data Subjektif : pembinaan dan pelatihan sekolah akan
- Menurut guru yang tentang UKS dan perawat kecil pendidikan
memegang bidang UKS, dalam 5 tahun terakhir kesehatan tentang
di SDN Jaya Sari UKS pengelolaan UKS
sudah 5 tahun ini belum dan PHBS.
ada dilakukan
pembinaan dan pelatihan
tentang usaha kesehatan
sekolah (UKS) dan
perawat kecil.
Data Objektif :
- Hasil screening
didapatkan bahwa 64,08
% peserta didik
mengalami gigi caries.
- 74,30 % peserta didik
menggosok gigi 2x
sehari yaitu pada saat
mandi
- 12,01 % masih adanya
peserta didik yang
mencuci rambut
seminggu sekali - 90,85 %
peserta didik mencuci
tangan sebelum makan
namun dari hasil wawancara
kepada peserta didik 98%
mengatakan tidak mencuci
tangan sebelum
makan makanan jajanan
3 Lingkungan Rendahnya Kurangnya
Data Subjektif : - pengawasan dari kesadaran pihak
Data Objektif : pihak puskesmas sekolah terhadap
- Kondisi lingkungan kesehatan
sekolah WC kotor dan lingkungan
berbau.
- kantin sekolah terletak
di depan WC dan
makanan yang dijual
tidak ditutup.
- ruang kelas tidak
tersusun rapi, terlihat
sedikit kotor dan
berdebu.
- Tempat mencuci tangan
guru setelah menulis
menggunakan kapur
jarang diganti sehinggga
ditemukan jentik dalam
air
Perumusan Diagnosa Keperawatan
DIAGNOSA KEPERAWATAN ( PES )

1. Kurangnya program dalam pelayanan UKS berhubungan dengan


minimnya pengetahuan dari pengelola UKS.
2. Kebutuhan pihak sekolah tentang pengelolaan UKS dan PHBS
berhubungan dengan tidak adanya pelatihan dan pemantauan yang
diberikan oleh pihak puskesmas.
3. Kurangnya kesadaran pihak sekolah terhadap kesehatan lingkungan
berhubungan dengan rendahnya pengawasan dari pihak puskesmas

NO DIAGNOSA KRITERIA PEMBENARAN


SKOR

1 Sifat Masalah 2/3 Bila keadaan ini tidak segera di


atasi tidak akan ada pelayanan
program UKS yang lebih baik
Penyelesaian masalah dapat
dikurangi tetapi bertahap karena
Kemungkinan masalah 1 tidak mudah untuk mengubah
dapat diubah perilaku manusia yang dalam kasus
ini adalah permasalah disini
adalah kesadaran pihak sekolah
terhadap pelayanan program UKS

Masalah ini dapat dicegah bila


pihak sekolah sadar terhadap
pentingnya pelayanan program
UKS bagi siswa dan staf.

Potensial masalah untuk 2/3 Keadaan ini dapat diatasi jika


dicegah adanya program pembinaan dan
pelatihan tentang UKS dan
perawat kecil. Sehingga pihak
sekolah bisa menyadari pentingnya
Menonjolnya masalah ½ pelayanan program UKS bagi siswa
dan staf.
2 Sifat masalah 1 Bila pihak sekolah tidak
mengetahui informasi ini,
kemungkinan program UKS di
SDN Jaya Sari tidakan mengalami
kemajuan
Masalah ini sangat mudah di
Kemungkinan masalah 2 ubahkarena pihak sekolah dapat
dapat diubah bekerjasama dengan puskesmas
untuk mengadakan pembinaan dan
pelatihan tentang UKS dan
perawat kecil
Masalah ini sangat mungkin
Potensial masalah untuk 1 untuk dicegah
dicegah
Masalah ini terlihat tidak terlalu
penting,sebenarnya hal ini adalah
hal paling utama
Menonjolnya Masalah 1
3 Sifat Masalah 1 Bila masalah ini tidak segera
ditangani, derajat kesehatan siswa
dan staf akan menurun
Masalah ini cukup sulit untuk
Kem ungkinan masalah 1 ditanganni karena berhubungan
dapat diubah dengan perilaku siswa ataupun staf
sekolah. Tidak mudah untuk
mengubah kebiasaan manusia.
Masalah ini dapat dicegah apabila
terdapat oarng yang dapat
Potensial masalah untuk 2/3 memotivasi pihak sekolah untuk
dicegah menyadari pentingnya menjaga
lingkungan sekolah
Masalah ini harus segera
ditangani sebelum banyaknya siswa
yang terjangkit penyakit
Menonjolnya masalah 1

Prioritas Masalah keperawatan

Prioritas Diagnosa Keperawatan Skor

1 Kebutuhan pihak sekolah tentang 5


pengelolaan UKS dan PHBS
berhubungan dengan tidak
adanya pelatihan dan
pemantauan yang diberikan oleh
pihak puskesmas.
2 Kurangnya kesadaran pihak 3 2/3
sekolah terhadap kesehatan
lingkungan berhubungan dengan
rendahnya pengawasan dari pihak
puskesmas
3 Kurangnya program dalam 2 5/6
pelayanan UKS berhubungan
dengan minimnya pengetahuan dari
pengelola UKS
Rencana Asuhan Keperawatan Sekolah

NO Hari/ Diagnosa Tujuan Sasaran Rencana Tempat Kriteria Standar


Tanggal Keperawatan Kegiatan Evaluasi

1 Selasa 8 Kebutuhan pihak Setelah Pihak Penyuluhan Ruang UKS SDN 1. a. Adanya
maret 2022 sekolah tentang dilakukantinda sekolah tentang program Serbagun Sindang pemeriksaan
pengelolaan UKS kan yang UKS dan PHBS aSDN Sari dini
dan PHBS keperawatan terdiri dari bagiguru dan Sindang memiliki kesehatanb.
berhubungan dengan selama 1 bulan guru dan murid di SDN Sari program Adanya
tidak adanya diharapkan :1. murid Jaya Sari1 yang baik pemantauan
pelatihan dan Pengelola 2.Supervisi oleh dan lingkungan
pemantauan yang UKS SDN pihak terencana2 sekolah oleh
diberikan oleh pihak Sindang Sari puskesmas . Pihak pihak UKS2.
puskesmas mengetahui tentang sekolah a.Memelihara
program yang pelaksanaan (guru dan kebersihan
sebaiknya ada program UKS murid) kelas, wc dan
di UKS dan PHBS memiliki lingkungan
2.Pihak kesadaran sekolahb.Mem
sekolah yang untuk perhatikan
terdiri dari berprilaku
guru dan murid hidup penampilandiri
mengetahui bersihdan
tentang PHBS sehat
2 Selasa 8 Kurangnya Setelah Pihak 1. Penyuluhan Ruang 1. Pihak 1. Memiliki
maret 2022 kesadaran pihak dilakukantinda sekolah tentang serbaguna sekolah sanitasi dan air
sekolah terhadap kan yang kesehatan SDN melakuka yang bersih
kesehatan keperawatan terdiri lingkungan Tanjungs n penataan dan cukup
lingkungan selama 1 bulan Kepala sekolah, ari ulang 2.Terciptanyap
berhubungan : Sekolah, meliputi :- terhadap ekarangansekol
denganrendahnya 1. Pihak guru, pemeliharaan lingkunga ah yang aman
pengawasan dari sekolah (kesek, pengelola sarana fisik dan n sekolah 3. Terciptanya
pihak puskesmas guru, UKS, lingkungan dan proses
pengelola murid, dan sekolah- memperba pembelajaran
UKS, dan pihak di melakukan iki sarana yang dapat
peserta sekitar pengadaan yang menciptakanlin
didik)mau lingkunga sarana sekolah sudah ada gkungan
memodifikasili n yang 2. Pihak psikososial
ngkungan mendukung sekolah yang sehat bagi
2. Pihak terciptanya dan seluruh
sekitar sekolah lingkungan lingkunga masyarakat
mau yangbersih dan n sekitar sekolah
membantu sehat2. mau untuk
pihak menganjurkan memelihar
sekolahuntuk pihak sekolah a
memelihara untuk kebersihan
dan melakukan kerja lingkunga
memperbaiki sama dengan n sekolah
lingkungan masyarakat
sekolah sekitarsekolah
untuk
melakukan
penataan
halaman,
pekarangan,
apotikhidup dan
pasar sekolah
yang aman.
3.Menganjurkan
pihak sekolah
untuk
menggerakan
pemeliharaan
dan pengawasan
lingkungan
sekolah seperti
pengelolaan
sampah, saluran
air limbah,
kebersihan
jamban dan
kamar mandi,
kenersihan
kantin sekolah,
ruang UKS dan
ruang kelas
3 Selasa 8 Kurangnya program Meningkatkan Pihak 1. Pihak Ruang 1. pihak 1. Adanya
maret 2022 dalam pelayanan kesadaran sekolah Pimpinan serbaguna sekolah pengkajian dan
UKS berhubungan pihak sekolah yang sekolah SDN dapat screening
dengan minimnya terhadap terdiri dari mengajak sindang memberik siswa sekolah
pengetahuan dari pelayanan bicara/berdialog an
pengelola UKS program UKS/ guru dengan guru, sari pelayanan secara periodik
meningkatkan komite sekolah program 2. Adanya
kualitas dan tim UKS yang penemuan
sumber daya pelaksana atau lebih kasus (case
manusia Pembina UKS terstruktur finding)
melalui tentang :- dan 3. Adanya
pembinaan Maksud, tujuan berkesina pelayanan
pelayanan dan manfaat mbungan. konseling pada
kesehatan anak penerapan 2. Guru siswasekolah
usia sekolah program dan 4. Adanya
UKS(seperti perawat kegiatan
penerapan kecil promosi
PHBS dapatmem kesehatan
disekolah.- berikan 5. Adanya
Meminta pelayanan upaya
masukan tentang program pencegahan
penerapan UKs yang penyakit6. Staf
program UKS di terbaik melakukanman
sekolah, ajemen kasus.
antisipasi
kendala 7. Adanya
sekaligus pelayanan
alternative keperawatan
solusi.- dan emergensi
Menetapkan
penanggung
jawab program
UKS disekolah
danmekanisme
pengawasannya.
- Membahas
cara sosialisasi
yang efektif bagi
siswa, warga
sekolah dan
masyarakat
sekolah.-
Pimpinan
sekolah
membentuk
kelompok kerja
penyusunan
kebijakan
program UKS.
2. menjalin kerja
sama lintas
program dan
lintas sektoral
dengan
memperhatikan
kebijaksanaan
operasional
yangtelah
ditentukan,
seperti
pelayanankeseha
tan di sekolah
kepada peserta
didik
danmasyarakat
sekolah lainnya
dan bekerja
samadengan tim
pembina UKS
kecamatan dan
masyarakat di
sekitar sekolah
3. Melakukan
penataran guru
UKS sebagai
bagian dari
pendelegasian
wewenang di
setiap
SD/sekolah
BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan
Usaha kesehatan di sekolah (UKS) merupakan salah satu usaha
kesehatan pokok yang dilaksanakan oleh puskesmas dan juga usaha kesehatan
masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta
lingkungan sekolahnya sebagai sasaran utama.Untuk meningkatkan kesadaran
hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik, dilakukan upaya menanamkan
prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan kesehatan, pelayanan
kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat yang dikenal dengan
istilah tiga program pokok (trias) UKS. Peran perawat kesehatan sekolah yang
paling utama yaitu sebagai pelaksana asuhan keperawatan di sekolah. Salah
satu fungsi peran perawat sekolah yaitu memberikan pelayanan serta
meningkatkan kesehatan individu dan memberikan pendidikan kesehatan
kepada semua populasi yang ada di sekolah.

b. Saran
Saat ini fungsi UKS di sekolah terutama sekolah dasar bejumlah
maksimal diharapkan dengan adanya pengetahuan tentang UKS agar mampu
menciptakan pribadi siswa yang sehat sehingga siswa dapat mengoptimalkan
proses belajar mereka.
DAFTAR PUSTAKA

 Ananto, p.2006. usaha kesehatan sekolah di sekolah dasar dan


madrasah ibtidaiyah.bandung: yrama widya

 Departemen kesehatan republik indonesia.2003.pedoman untuk


tenaga kesehatan, usaha kesehatan sekolah di tingkat sekolah
dasar.jakarta:depkes RI.

 Tim pembina UKS pusat.1996.pedoman pengembangan


pembinaan UKS.jakarta:depkes RI.

Anda mungkin juga menyukai