Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KONSEP KEPERAWATAN SEKOLAH


DAN UKS

Disusun Oleh:
KELOMPOK 2

Nama Anggota Kelompok


1. Auliatul Azizah (22222038)
2. Yohana Katriani J (22222040)
3. Rahmawati (22222048)
4. Fatmawati (22222047)
5. Akmal Sari (22222057)
6. M.Fajar Rasyah (22222041)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GUNUNG SARI

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat kasih
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
ini yang bertemakan tentang “KONSEP
KEPERAWATAN SEKOLAH DAN UKS” ini tepat
pada waktunya. Pada konsep ini dimaksudkan untuk
mengetahui pengertian beserta penjelasan-penjelasan
pada makalah ini kami ambil dari beberapa sumber.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah turut memberikan
kontribusi dalam penyusunan Makalah ini. Tentunya,
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat
dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih
terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun
tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran
dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini yang kami susun
ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk
pembaca.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perawatan kesehatan merupakan suatu lapangan khusus di


bidang kesehatan, dimana keterampilan hubungan antar
manusia serta keterampilan organisasi diterapkan dalam
hubungan yang serasi dengan keterampilan anggota
profesi kesehatan lain dan tenaga sosial, demi memelihara
kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, perawatan
kesehatan masyarakat ditunjukan kepada individu,
keluarga, dan kelompok melalui upaya peningkatan
kesehatan, pemeliharaan kesehatan, penyuluhan
kesehatan, koordinasi, dan pelayanan keperawatan
berkelanjutan sebagai suatu pendekatan yang
komprehensif. Selain itu, masyarakat/komunitas juga
dipandang sebagai target pelayanan kesehatan yang
bertujuan untuk mencapai kesehatan komunitas, sebagai
suatu upaya peningkatan kesehatan. Dlam pelaksanaanya,
keperawatan kesehatan masyarakat (nursing process
community) diupayakan dekat dengan masyarakat,
sehingga strategi pelayanan kesehatan yang utama
merupakan pendekatan yang juga menjadi acuan
pelayanan kesehatan yang akan diberikan. Perkembangan
pembangunan di bidang kesehatan ini berkembang
dengan pesat. Berbagai permasalahan kesehatan yang
terjadi pun semakin kompleks. Hal ini tidak dapat
dihindari sebagai akibat dari tuntutan masyarakat. Dengan
demikian, didalam keperawatan komunitas dalam
manajemen penggunaan teknologi tepat guna sangat
ditekankan.
Arah kebijakan GBHN tahun 1999 pada Bab IV tentang
pendidikan menegaskan untuk mengembangkan kualitas
sumber daya manusia sedini mungkin secara terarah,
terpadu, dan menyeluruh melalui berbagai upaya proaktif
dan reaktif oleh seluruh komponen bangsa, sehingga
generasi muda dapat berkembang secara optimal disertai
dengan hak dukungan dan lindungan sesuai dengan
potensinya. Selain itu, tentang sosial budaya, kesehatan,
dan kesejahteraan sosial menegaskan untuk meningkatkan
mutu sumber daya manusia dan lingkungan yang saling
mendukung dengan pendekatan paradigma sehat, yang
memberikan prioritas pada upaya peningkatan kesehatan,
pencegahan, penyembuhan, pemulihan, dan rehabilitasi
sejak pembuahan sampai usia lanjut. Perawat sebagai
salah satu komponen bangsa di bidang kesehatan
mempunyai tanggung jawab untuk mewujudkan hal
tersebut.

Salah satu upaya yang strategis untuk meningkatkan


kualitas manusia Indonesia adalah upaya pendidikan dan
kesehatan, sehingga upaya ini paling tepat dilakukan
melalui institusi pendidikan. Sekolah sebagai tempat
berlangsungnya proses belajar mengajar harus menjadi
“Health Promoting School”, artinya sekolah yang dapat
meningkatkan derajat kesehatan warga sekolahnya.
Keperawatan kesehatan sekolah merupakan salah satu
area dalam keperawatan komunitas yang lebih difokuskan
dalam upaya pencegahan dan penatalaksanaan penyakit
menular dengan menekankan pada upaya preventif dan
kuratif. Persepketif dalam keperawatan sekolah adalah
bagaimana mengintegrasikan konsep kesehatan dalam
kurikulum sekolah melalui berbagai usaha dalam
penemuan dini gangguan kesehatan (case finding), upaya
pemeliharaan kesehatan, dan pemeliharaan lingkungan
sekolah. Perawat kesehatan sekolah berperan dalam
melaksanakan EPSDT, yaitu Early and Periodic
Screening, diagnosis, and Treatment Health Problem.
Program kesehatan sekolah sangan penting untuk di
aplikasikan, karena siswa sekolah merupakan kelompok
khusus yang membutuhkan perlindungan diri berbagai
lingkungan yang berbahaya. Siswa sekolah juga
membutuhkan kesehatan agar dapat belajar secara efektif,
sehingga dihasilkan sumber daya manusia yang bermutu.
Program kesehatan di sekolah dikenal dengan istilah
usaha kesehatan sekolah (UKS) yang artinya upaya
membina dan mengembangkan kebiasaan hidup sehat
yang dilakukan seara terpadu melalui program pendidikan
dan pelayanan kesehatan di sekolah. UKS adalah bagian
dari usaha kesehatan pokok yang menjadi beban tugas
puskesmas yang ditujukan kepada sekolahsekolah. Tujuan
umum dari usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat
kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan
sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan anak yang optimal dalam rangka
pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
Ada alasan dasar yang harus kita ketahui mengapa
perlunya usaha kesehatan sekolah (UKS) yaitu anak usia
sekolah merupakan kelompok yang berisiko terkena
berbagai macam penyakit yang dapat menganggu status
Kesehatannya. Anak usia sekolah merupakan kelompok
anak terbesar, sehingga sasarannya sangat tepat. Pada usia
anak sekolah penting ditanamkan dipemahaman yang
mendasar tentang apa itu kesehatan, khususnya perilaku
untuk selalu hidup bersih dan sehat. Kesehatan juga turut
menentukan prestasi yang dicapai oleh anak didik.
Sekolah merupakan institusi yang bersifat formal,
sehingga mudah diorganisasikan di bidang kesehatan.
Promosi kesehatan melalui anak-anak sekolah akan
efisien dan efektif dalam kaitannya menanamkan perilaku
hidup sehat.

Kegiatan utama usaha kesehatan sekolah (UKS) disebut


dengan trias UKS yang terdiri dari komponen-komponen
berikut ini. Pendidikan kesehatan, merupakan upaya
pendidikan kesehatan yang dilaksanakan sesuai dengan
kurikulum sekolah. Pelayanan kesehatan, merupakan
upaya kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan
peserta didik. Pembina lingkungan, sekolah yang sehat
merupakan gabungan antara upaya pendidikan serta upaya
kesehatan untuk dapat diterapkan dalam lingkungan
sekolah dan kehidupan sehari-hari peserta didik. UKS
merupakan upaya yang sangat penting, karena lebih dari
44 juta penduduk Indonesia adalah peserta didik, baik
yang berada di tingkat pendidikan dasar maupun
menengah. Anak usia sekolah, termasuk peserta didik,
adalah generasi muda yang merupakan aset bangsa.
Bangsa yang sehat, berkualitas, produktif, dan berdaya
saing sangat ditentukan oleh derajat kesehatan dan
kualitas hidup pada kelompok umur ini. Untuk itu,
Menkes mengimbau agar seluruh jajaran lintas sektor baik
di tingkat pusat maupun daerah beserta seluruh lapisan
masyarakat agar memberikan komitmen kuat dalam
pelaksanaan UKS. Salah satunya adalah dengan
mengalokasikan sumber daya yang mencukupi bagi
pelaksanaan UKS di wilayah yang menjadi tanggung
jawabnya. Upaya penggerakkan implementasi UKS yang
optimal dapat memberikan dampak positif dan bermakna
bagi peserta didik, baik dampak peningkatan penerapan
PHBS, maupun dampak peningkatan derajat kesehatan
peserta didik. Di samping itu, keberhasilan pelaksanaan
UKS juga sangat ditentukan oleh peran dan dukungan
seluruh warga sekolah, baik para guru, peserta didik, dan
masyarakat di lingkungan sekolah. Orang tua peserta
didik juga mempunyai peran yang sangat penting dalam
mensukseskan UKS, utamanya dalam menggerakkan
terlaksananya UKS. Sedangkan warga sekolah berperan
dalam mengupayakan terjaminnya kesehatan dan
kebersihan lingkungan sekolah yang kondusif untuk hidup
sehat yang bebas sari asap rokok dan Narkoba,
memungkinkan dilaksanakannya aktivitas fisik, serta
memungkinkan peserta didik mengkonsumsi makanan
yang sehat dan bergizi seimbang. Sasaran UKS yang
utama adalah kepala sekolah (RI, 2014). Jajaran
Kemenkes RI menyampaikan apresiasi kepada jajaran
pemda dan masyarakat Jawa Timur, karena cakupan
penjaringan kesehatan di satuan pendidikan dasar di
Provinsi Jawa Timur mencapai 93,77% (tahun 2014).
Pencapaian tersebut lebih tinggi dari angka nasional tahun
2013 yaitu sebesar 73,91% (RI, 2014). Berdasarkan
SUSENAS oleh BPS Jawa Timur, didapatkan data jumlah
anak sekolah adalah 6.331.066 orang (18,14%), yang
terdiri atas usia 6-12 tahun sekitar 3.661.359 orang, usia
13-15 tahun sekitar 1.647.131 orang, usia 16-18 tahun
sekitar 1.022.576 orang. Sedangkan mereka yang berusia
12-25 tahun berjumlah 34.899.236 orang, dimana laki-laki
berjumlah 17.181.981 orang dan perempuan berjumlah
17.717.255 orang. Berdasarkan studi pendahuluan yang
dilakukan peneliti di Dinas Pendidikan
Bondowoso terdapat 182 Sekolah Menengah Pertama di
Kabupaten Bondowoso dan memiliki UKS. Namun, tidak
semua sekolah menjalankan program UKS. Pada SMPN
01 Grujugan Bondowoso didapatkan jumlah murid siswa-
siswi kelas 8, 9 SMPN 01 Grujugan Bondowoso yaitu 232
siswa. Peneliti melakukan wawancara kepada 15 siswa
kelas 8 dan 9. Hasilnya yaitu 50% perilaku hidup bersih
dan sehat belum mencapai tingkat yang diharapkan,
terbatasnya sarana dan prasarana UKS. Oleh karena itu
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
dukungan kepala sekolah dengan efektivitas pelaksanaan
program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di SMPN 01
Grujugan Bondowoso.

B. Perumusan Masalah

1.Pernyataan Masalah
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan upaya
membina dan mengembangkan kebiasaan hidup sehat
yang dilakukan secara terpadu melalui program
pendidikan dan pelayanan kesehatan di sekolah. Alasan
dasar mengapa perlunya UKS yaitu anak usia sekolah
merupakan kelompok yang berisiko terkena berbagai
macam penyakit yang dapat menggagu status
kesehatannya. Keberhasilan pelaksanaan UKS bisa dilihat
dari perilaku hidup bersih sehat peserta didik dan juga
ditentukan oleh dukungan seluruh warga sekolah, baik
para guru dan peserta didik.

2.Pertanyaan Masalah
a. Bagaimanakah dukungan kepala sekolah terhadap
efektivitas pelaksanaan program Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) di SMPN 01 Grujugan Bondowoso?
b. Bagaimanakah efektivitas pelaksanaan program
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) pada siswa-siswi di
SMPN 01 Grujugan Bondowoso ?
c. Bagaimanakah hubungan dukungan kepala sekolah
dengan efektivitas pelaksanaan program Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) pada siswasiswi di SMPN
01 Grujugan Bondowoso ?

C. Tujuan Penulisan

1.Tujuan Umum
Mengidentifikasi hubungan dukungan kepala sekolah
dengan efektivitas pelaksanaan program Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) pada siswa-siswi di SMPN 01 Grujugan
Bondowoso.
2.Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi dukungan kepala sekolah terhadap


efektivitas pelaksanaan program Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) di SMPN 01 Grujugan Bondowoso.
b. Mengidentifikasi efektivitas pelaksanaan program
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) pada siswa-siswi di
SMPN 01 Grujugan Bondowoso.
c. Menganalisa hubungan dukungan kepala sekolah
dengan efektivitas pelaksanaan program Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) pada siswa-siswi di
SMPN 01 Grujugan Bondowoso.

D. Manfaat Penulisan
1.Keperawatan Komunitas (Perkesmas)
Menambah referensi bagi dunia keperawatan
komunitas dan dapat meningkatkan profesionalisme
sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan program
UKS.

2.Puskesmas
Bahan pertimbangan bagi puskesmas dalam
pelaksanaan program UKS.
3.Petugas Kesehatan
Menambah wawasan dan pengetahuan bagi para
petugas kesehatan dalam bidang pelayanan kesehatan
UKS.
4.Sekolah
Terciptanya lingkungan yang sehat sehingga dapat
menunjang pelaksanaan proses belajar mengajar yang
berjalan lancar.

5.Pengelola usaha kesehatan sekolah


Sebagai bahan ajar bagi pengelola uks untuk lebih
meningkatkan kualitas dalam pelayanan UKS dan
diharapkan dapat memberikan pemahaman akan arti
penting UKS dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
yang berhubungan dengan upaya menciptakan
lingkungan remaja yang secara mental, fisik dan sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian

Usaha kesehatan di sekolah merupakan salah satu usaha


kesehatan pokok yang dilaksanakan oleh puskesmas dan
juga usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di
sekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungan
sekolahnya sebagai sasaran utama. Usaha kesehatan di
sekolah juga berfungsi sebagai lembaga penerangan agar
anak tahu bagaimana cara menjaga kebersihan diri,
menggosok gigi yang benar, mengobati luka, merawat
kuku, dan juga memperoleh pendidikan seks yang sehat
rasasti, usaha kesehatan di sekolah juga merupakan wadah
untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat
kesehatan peserta didik sedini mungkin. Usaha kesehatan
disekolah merupakan perpaduan antara dua upaya dasar,
yaitu upaya pendidikan dan upaya kesehatan, yang pada
gilirannya nanti diharapkan dapat dijadikan sebagai usaha
untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada
setiap jalur, jenis, dan jenjang pendidikan. Tiga program
untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat dan derajat
kesehatan peserta didik, dilakukan upaya menanamkan
prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan
kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan
lingkungan sekolah sehat yang dikenal dengan istilah tiga
program pokok. Penjelasan mengenai trias adalah sebagai
pendidikan kesehatan adalah usaha sadar untuk
menyiapkan peserta didik agar dapat tumbuh kembang
sesuai, selaras, seimbang, dan sehat baik, mental, sosial,
maupun lingkungan melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan atau latihan yang diperlukan bagi
peranannya saat ini maupun di masa yang mendatang.
Ada kurikulum Berbasis ompetensi pendidikan kesehatan
ditekankan pada sikap dan perilaku hidup sehat.

Tujuan pendidikan kesehatan peserta didik dapat memiliki


pengetahuan tentang ilmu kesehatan, termasuk cara hidup
sehat dan teratur. Peserta didik dapat memiliki nilai dan
sikap yang positi terhadap prinsip hidup sehat. Peserta
didik dapat memiliki keterampilan dalam melaksanakan
hal yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan
perawatan kesehatan. Adapun kebiasaan dalam hidup
sehari hari yang sesuai dengan syarat kesehatan memiliki
kemampuan untuk menalarkan perilaku hidup sehat dalam
kehidupan sehari-hari. Agar tujuan pendidikan kesehatan
bagi para peserta didik dapat tercapai secara optimal
dalam pelaksanaannya hendaknya memperhatikan hal-hal
sebagai berikut. Sesuai dengan tingkat kemampuan dan
perbedaan perindividual peserta didik diupayakan
sebanyak banyaknya dengan melibatkan peran aktif
peserta didik sesuai dengan situasi dan kondisi
setempat.selalu mengacu pada tujuan pendidikan
kesehatan termasuk upaya ahli teknologi. Pelaksanaan
pendidikan melalui kurikuler adalah pelaksanaan
pendidikan kesehatan pada jam pelajaran sesuai dengan
garis-garis besar program pengajaran mata pelajaran sains
dan ilmu pengetahuan sosial. Pelaksanaannya dilakukan
melalui peningkatan pengetahuan, penanaman nilai, dan
sikap positif terhadap prinsip hidup sehat dan peningkatan
keterampilan dalam melaksanakan haly yang berkaitan
dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan
kesehatan.
Upaya pertama dan yang paling utama agar
seseorang dapat tetap dalam keadaan sehat ada juga
celah dengan menjaga kebersihan dan kesehatan diri
sendiri, bahkan agama sangat memperhatikan
kesehatan pribadi antara lain dengan adanya aturan
bersuci,makan,minum, serta adanya pengaturan
dispensasi pelaksanaan ibadah bagi orang sakit.
Upaya menjaga kesehatan diri sendiri sebenarnya
bukanlah hal yang mudah namun bukan pula hal
yang terlalu sulit untuk dilaksanakan. Beberapa
pendekatan yang dapat dilakukan dalam rangka
melaksanakan pendidikan kesehatan antara lain
pendekatan individu dan kelompok. Pendekatan
kelompok terbagi lagi menjadi pendekatan
kelompok kelas, babas dan lingkungan keluarga.
Sedangkan metode yang dapat dilakukan oleh guru
atau pembina dalam pelaksanaan pendidikan
kesehatan adalah belajar kelompok penugasan,
diskusi, belajar perorangan, pemberian tugas,
pemeriksaan langsung, karyawisata, bermain
peran,c eramah, bimbingan konseling. Pelayanan
kesehatan dan penekanan utama pada pelayanan
kesehatan di sekolah atau madrasah adalah upaya
peningkatan promotion pencegahan preventif
pengobatan kuratif dan pemulihan rehabilitasi yang
di lakukan secara serasi dan terpadu terhadap
peserta didik pada khususnya dan warga sekolah
pada umum nya di bawah koordinasi guru pembina
dengan bimbingan teknis dan pengawasan
puskesmas setempat. Pelayanan kesehatan di
sekolah atau madrasah pada dasar nya di
lakasanakan dengan kegiatan yang kompherensi,
yaitu kegiatan peningkatan kesehatan promotif
berupa penyuluhan kesehatan dan latihan
keterampilan memberikan pelayanan kesehatan,
kemudian kegiatan pencegahan preventif berupa
kegiatan peningkatan daya tahan tubuh, kegiatan
pemutusan mata rantai penularan penyakit, dan
kegiatan penghentian penyakit sedini mungkin, serta
selanjutnya adalah kegiatan penyembuhan dan
pemulihan kuratif dan rehabilitatif berupa kegiatan
mencegah cedera atau kecatatan agar dapat
berfungsi optimal. Namun demikian, upaya
pelayanan kesehatan di sekolah harus lebih di
utamakan pada upaya peningkatan kesehatan dan
upaya pencegahan penyakit terutama dilaksanakan
melalui kegiatan penjaringan kesehatan siswa kelas
satu atau baru masuk sekolah, pemeriksaan berkala
seluru siswa, penyuluhan kesehatan dan imunisasi
bulan imunisasi anak sekolah, pada setiap bulan
november.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Usaha kesehatan di sekolah merupakan salah satu


usaha kesehatan pokok yang dilaksanakan oleh
puskesmas dan juga usaha kesehatan masyarakat
yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak
didik beserta lingkungan sekolahnya sebagai
sasaran utama. Untuk meningkatkan kesadaran
hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik,
dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat
sedemikian mungkin melalui pendidikan
kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan
lingkungan sekolah sehat yang dikenal dengan
istilah tiga program pokok otrias dan peran
perawat kesehatan sekolah yang paling utama
yaitu sebagai pelaksanaan keperawatan di
sekolah. Adalah satu fungsi peran perawat
sekolah yaitu memberikan pelayanan serta
meningkatkan kesehatan individu dan
memberikan pendidikan kesehatan kepada semua
populasi yang ada di sekolah. Saran sa,at ini
fungsi di sekolah terutama sekolah dasar belum
maksimal, diharapkan dengan adanya
pengetahuan tentang pengetahuan agar mampu
menciptakan pribadi siswa yang sehat sehingga
siswa dapat mengoptimalkan proses belajar
mereka.

B. Saran

Saat ini fungsi UKS di sekolah terutama sekolah


dasar belumlah maksimal, diiharapkan dengan
adanya pengetahuan tentang UKS agar mampu
menciptakan pribadi siswa yang sehat sehingga
siswa dapat mengoptimalkan proses belajar
mereka.
DAFTAR PUSTAKA

• Ananto, p. 2006. usaha kesehatan sekolah di


sekolah dasar dan madrasah
ibtidaiyah.bandung:yrama widaya.
• Kesehatan republik Indonesia.2003. pedoman
untuk tenaga kesehatan, usaha kesehatan sekolah di
tingkat sekolah dasar.jakarta:depkes RI.
• Tim Pembina UKS pusat.1996.pedoman
pengembangan pembinaan UKS.jakarta: depkes RI.

Anda mungkin juga menyukai