Disusun Oleh :
Integrasi C Kelompok 3 :
Pembimbing :
JAKARTA
2021
PENDAHULUAN
sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan
3
optimal sehingga diharapkan dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.
menujukkan perilaku hidup bersih dan sehat yang masih kurang pada anak usia
sekolah. Masalah kebersihan diri paling tinggi dialami oleh murid sekolah dasar yaitu
86% murid yang bermasalah pada gigi, 53% tidak biasa potong kuku, 42% murid
yang tidak biasa menggosok gigi, dan 8% murid yang tidak mencuci tangan sebelum
bahwa terjadi peningkatan jumlah perokok pada remaja usia 15-19 tahun yaitu 12,7%
5
pada 2001 menjadi 23,1% pada 2016.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam lingkungan pendidikan di
1
sekolah dalam bentuk kesehatan adalah melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
UKS merupakan suatu program kesehatan yang dilaksanakan di sekolah, mulai dari
Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP)
6
sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). UKS merupakan bagian dari
substansi manajemen layanan khusus yang bergerak dalam bidang kesehatan sekolah.
dikenal dengan Trias Usaha kesehatan sekolah (UKS) yang pertama yaitu pendidikan
pengobatan ringan dan yang ketiga yaitu lingkungan sekolah sehat yang meliputi
utama kesehatan peserta didik menitikberatkan pada upaya promotif dan preventif
8
yang didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas. Keberhasilan
pelaksanaannya memerlukan kerjasama yang baik dari banyak pihak seperti peserta
didik, guru, kepala sekolah, orang tua, komite sekolah, masyarakat, pihak puskesmas
atau petugas kesehatan setempat, oleh karena itu, pembinaan dan pengembangan
UKS sebagai upaya pendidikan dan kesehatan harus dilaksanakan secara terpadu,
2,5
terencana dan terarah untuk mecapai keberhasilan program yang maksimal.
SMPN 2 Windusari belum berjalan dengan baik. Pengelolaan program UKS yang
pemecahan masalah yang tepat untuk perbaikan program UKS di SMPN 2 Windusari
TINJAUAN PUSTAKA
untuk membina dan mengembangkan kebiasaan dan perilaku hidup sehat dan bersih
pada peserta didik usia sekolah yang dilakukan secara menyeluruh (komprehensif)
sekolah serta usaha-usaha yang dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan
kesehatan di lingkungan sekolah. Program UKS bertujuan untuk menanamkan sikap
dan perilaku sehat dengan dirinya sendiri dan mampu menolong orang lain sehingga
9,10
dapat tercipta sumber daya manusia yang berkualitas.
anak usia sekolah pada setiap jenjang pendidikan mulai dari TK/RA sampai
pendidikan peserta didik yang terbiasa dengan perilaku hidup bersih dan sehat dengan
untuk bebas dari penyakit, mengembangkan karakter bangsa yang positif, dan sifat
9,10
kepemimpinan yang kuat.
terdiri dari peserta didik, sasaran sekunder terdiri dari guru, tutor belajar, komite
disetiap jenjang, dan sasaran tersier terdiri dari lembaga pendidikan mulai dari tingkat
prasekolah sampai pada sekolah lanjutan tingkat atas, termasuk satuan pendidikan
11
luar sekolah dan perguruan agama beserta lingkungannya.
Ruang lingkup UKS merupakan ruang lingkup yang tercermin dalam tiga
program pokok usaha kesehatan sekolah (Trias UKS), yaitu (1) Pelaksaan Pendidikan
hal yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan dan perawatan kesehatan, dan
c. Menanamkan perilaku/kebiasaan hidup sehat dan daya tangkal pengaruh buruk dari
luar (narkoba, arus informasi dan gaya hidup yang tidak sehat). (2) Penyelenggaraan
sekolah yang dapat mendukung proses pendidikan sehingga mencapai hasil yang
optimal baik dari segi pengetahuan, keterampilan maupun sikap yang meliputi : a.
bahwa Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas
program dan lintas sektor meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku
hidup bersih dan sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah umum.
serta membentuk perilaku hidup bersih dan sehat anak usia sekolah yang berada di
lingkungan sehat sebagai langkah untuk meningkatkan mutu kesehatan peserta didik
disekolah dalam pelaksanaan UKS adalah (1) Penyuluhan Kesehatan, (2) Imunisasi,
(3) Dokter kecil, (4) P3K dan P3P, (5) Penjaringan kesehatan, (6) Pemeriksaan
berkala, (7) Pengawasan kantin sekolah, (8) Dana sehat, (9) Memantau kesegaran
9
Jasmani, (10) UKGS.
Program utama dari UKS sendiri yaitu TRIAS UKS, yaitu menyelenggarakan
perilaku, sikap, dan keterampilan hidup bersih serta pola hidup sehat. Program UKS
kebiasaan mencuci tangan, bahaya merokok, perilaku hidup sehat dan bersih (PHBS),
penyuluhan kesehatan, pelatihan Kader Kesehatan Remaja (KKR) dan Palang Merah
mata rantai penularan penyakit dan kegiatan penghentian proses penyakit pada tahap
dini sebelum timbul penyakit, (c) Penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan
pertolongan pertama pada pertama pada penyakit, pemulihan pasca sakit, dan rujukan
2,11,14
ke puskesmas atau rumah sakit.
sekolah yang dapat mendukung tumbuh kembang peserta didik secara optimal serta
membentuk perilaku hidup sehat dan terhindar dari pengaruh negatif (Kasman dalam
2
Hidayat dan Argantos, 2020). Untuk menciptakan lingkungan sekolah sehat
air bersih, sampah, air limbah, tempat pembuangan tinja dan kebersihan lingkungan
11
sekolah.
diperlukan penyusunan program, penetapan visi dan misi UKS, koordinator sekolah
sehat dan pelaksanaan program. Tahap awal dimulai dari penyusunan program
sekolah sehat mulai dari pengadaan sarana prasarana, terutama ruangan UKS yang
lengkap, sekolah menyiapkan semuanya mengacu pada visi misi UKS dan standar
sekolah sehat yang ditentukan oleh pemerintah. Sekolah juga perlu bekerja sama
dengan beberapa pihak instansi luar sekolah seperti puskesmas, dinas kesehatan,
15
rumah sakit dan lain-lain.
sasaran dan tujuan program sekolah sehat, (2) Menetapkan pedoman pada visi misi
UKS, (3) Menyeleksi para SDM yang berkompeten di program sekolah sehat, (4)
Membuat struktur organisasi UKS, (5) Membuat program kerja tahunan UKS, (6)
fasilitas UKS sesuai standar dan ketentuan dari pemerintah, (8) Merumuskan aturan
dan tata tertib khusus dalam program sekolah sehat, (9) Menyiapkan program-
program UKS untuk persiapan mengikuti lomba antar sekolah, kecamatan dan
15
kabupaten bahkan tingkat provinsi dan tingkat nasional.
Dalam penetapan visi dan misi UKS tidak dilakukan oleh pihak sekolah,
namun semuanya sudah ditetapkan dari pemerintah. Dalam hal ini para personil yang
terlibat di struktur organisasi menyiapkan dan membuat program kerja tahunan UKS.
Program yang dibuat khusus mengacu pada program unggulan UKS, yaitu TRIAS
UKS. Masing-masing program ini memiliki beberapa program pilihan yang akan
Dalam tim pelaksana, koordinator sekolah sehat terdiri dari 1 orang yang
ini koordinator dibantu oleh pembina UKS, bendahara UKS dan anggota lainnya.
Semua program yang dibuat dan disusun, masing-masing memiliki tim penanggung
15
jawab.
melaksanakan kegiatan program UKS seperti fokus pada unsur sumber daya manusia
(SDM), yaitu warga sekolah dengan menerapkan pembiasaan pola hidup bersih dan
sehat (PHBS). Pelaksanaan program yang kedua yaitu fokus pada fisik UKS, dalam
kegiatan ini sekolah mengutamakan pada pengadaan dan pemenuhan sarpras untuk
UKS dan lingkungan sekitar dalam mengembangkan UKS. Selain itu juga UKS
(organizing). Struktur organisasi dan pembagian tugas pada program sekolah sehat
wewenang yang berbeda, baik secara administratif maupun capaian kinerja. Struktur
organisasi paling tinggi yaitu ketua, yang diduduki oleh kepala sekolah, diikuti
stuktur dibawahnya yaitu koordinator sekolah sehat, yang membawahi juga pembina
15
UKS dan bendahara serta para anggota.
kebutuhan.
fungsinya. Untuk tugas terdiri dari (a) menyusun rencana kegiatan, melaksanakan
dengan orang tua (Komite Sekolah, masyarakat, LSM, pemerhati pendidikan dan
kesehatan) dan instansi terkait dalam pelaksanaan UKS, (d) Menyiapkan sekolah
menjadi sekolah bersih sehat, aman, dan nyaman, (e) Melaksanakan ketata usahaan
program UKS dengan persyaratan Mempunyai Tim Pelaksana UKS, mempunyai guru
pendidikan dan prestasi belajar peserta didik, melalui peningkatan kemampuan hidup
sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat
belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal menjadi sumber daya
manusia yang berkualitas. Secara khusus tujuan UKS adalah untuk memupuk
kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik yang di
kesehatan di sekolah, di rumah dan di lingkungan masyarakat, (2) Sehat, baik dalam
arti fisik, mental, sosial maupun lingkungan, (3) Memiliki pengetahuan berkaitan
dengan penyalahgunaan narkoba, alkohol dan kebiasaan merokok serta hal-hal yang
dan pemulihan secara terpadu terhadap peserta didik dan warga sekolah dibawah
koordinasi guru pembina UKS dengan bimbingan teknis dan pengawasan puskesmas
2,3
setempat.
PEMBAHASAN
Identifikasi Masalah
Widusari. Kedua, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program UKS belum sesuai
terlaksana dengan baik karena belum adanya pembagian tugas yang jelas. Keempat,
minimnya dana menjadi penghambat pelaksaan program UKS. Kelima, masalah yang
5
berkaitan dengan sanitasi, pembuangan limbah dan sampah di sekolah.
Analisa Masalah
dapat menyulitkan akses tenaga kesehatan untuk menuju sekolah. Sekolah berada di
sekitar cenderung tertutup dengan paradigma tentang sekolah yang kurang penting
SMA dan Perguruan Tinggi, tingkat pendidikan yang rendah berdampak pada
5
kurangnya pengetahuan dalam menjaga kebersihan.
perencanaan yang telah dilakukan selama ini hanya berupa rencana kerja rutin
tahunan dimana kegiatannya hanya terdiri dari kegiatan jumat bersih, sosialisasi dan
pemantauan kesehatan 2 kali dalam setahun serta pelayanan UKS bagi siswa yang
5
merasa kurang sehat.
Pengelolaan organisasi UKS belum terlaksana dengan baik karena belum ada
pembagian tugas yang jelas dan minimnya SDM pengelola UKS sehingga kinerja
petugas atau penanggung jawab belum efektif. Selama ini UKS hanya dikoordinir
oleh guru mata pelajaran yang diberi tugas tambahan sebagai koordinator UKS
5
sehingga program yang dilaksanakan masih sederhana.
adanya evaluasi setiap tahun. Selain itu juga, minimnya dana untuk pelaksanaan UKS
inventaris UKS (sprei, gorden, sarung bantal, tandu, tensi darah dan selimut) juga
digunakan sebagai transport siswa apabila siswa sakit harus dirujuk ke puskesmas
5
atau rumah sakit.
perlengkapan dan peralatan yang kurang layak pakai. Fasilitas UKS seperti alat ukur
tinggi badan, dan alat timbangan berat badan sudah lama tidak dikalibrasi karena
minimnya anggaran, hal ini berakibat pada tidak tepatnya hasil pengukuran pada saat
dengan sanitasi dan pembuangan limbah dan sampah masih menjadi masalah utama
di sekolah. Fasilitas sanitasi sekolah yang meliputi air bersih, toilet, (kamar mandi,
WC, dan urinoir), sarana pembuangan air limbah, dan sarana pembuangan sampah
Prioritas Masalah
menggunakan diagram fishbone atau yang lebih dikenal Ishikawa. Diagram fishbone
2. Methods (Metode)
a. Kurang Inovasi
b. Program sederhana
a. SDM kurang
5. Money (Keuangan)
kurangnya inovasi dan program yang sederhana, Manpower (Sumber Daya Manusia)
yaitu SDM kurang, kurangnya pembinaan dari tenaga puskesmas dan pembagian
tugas penanggungjawab UKS belum jelas, Machines and equipment (mesin dan
yang sehat untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan dan pelayanan kesehatan
serta UKS secara keseluruhan. Pada lingkungan sekolah diperlukan edukasi berkaitan
hidup sehat serta mendorong peserta didik untuk ikut serta secara aktif dalam setiap
UKS jangka panjang, dengan melakukan analisis situasi yang bertujuan untuk
wewenang. Pihak sekolah perlu mengajukan proposal rincian anggaran program UKS
ke Dinas Kesehatan setempat agar pelaksanaan program dapat tercapai dengan
yang baik.
Menurut Asneti dkk (2019) dalam penyelenggaraan UKS salah satu program
pokok pada Usaha Kesehatan Sekolah adalah pembinaan lingkungan sekolah sehat,
yaitu perbaikan sarana air bersih, dengan pembuatan biopori serta sumur resapan
17
yang cukup. Selain itu, menurut Rahmawati dkk (2015) pembinaan lingkungan
sekolah yang sehat juga dapat dilakukan dengan menyediakan air bersih di setiap
1
depan masing-masing ruang di sekolah. Selain itu menurut Hidayat (2020), dapat
dilakukan pengawasan terhadap sumber air bersih, air limbah dan kebersihan
memperoleh tambahan dana dari orang tua peserta didik dan dana dari pemerintah
pembelajaran dan peralatan UKS dan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
18
untuk pelatihan para tenaga pelaksana UKS. Selain itu, menurut Susana (2018)
sekolah juga dapat mengembangkan usaha kemitraan, seperti koperasi sekolah untuk
3
mendukung pendanaan.
Masalah sumber daya pada SMPN 02 Windusari dapat diatasi dengan
melakukan pembinaan dan pelatihan oleh petugas puskesmas setiap pertengahan dan
akhir tahun kepada semua unsur yang berkontribusi dalam penyelenggaraan usaha
kesehatan sekolah seperti Kepala Sekolah, pembina UKS, guru, dan KKR (Kader
17
Kesehatan Remaja). Menurut Mulyasa dalam Lautloly (2014) kepala sekolah harus
Selanjutnya peran guru peran dalam menumbuh kembangkan perilaku sehat pada
siswa di sekolah adalah sebagai pembimbing siswa, sebagai pengelola kelas, pengatur
lingkungan sekolah, sebagai motivator dan evaluator. Peran guru pelaksana UKS
kebersihan lingkungan sekolah dan menjadi teladan yang baik untuk warga sekolah
dalam perilaku hidup bersih dan sehat. Peran KKR di sekolah yakni membantu
pelaksanaan kegiatan imunisasi, menjaga ruangan UKS setiap hari sesuai dengan
jadwal piket, kegiatan rutin membantu peserta didik yang sakit, pemeriksaan
kesehatan rutin terdiri dari pengukuran tinggi badan dan penimbangan berat badan,
kesehatan puskesmas setiap pemeriksaan kesehatan setiap 6 bulan sekali atau 1 tahun
sekali, dan memberikan contoh kepada peserta didik lainnya untuk hidup sehat di
sekolah. Anggota KKR dipilih berdasarkan kemampuan siswa dan jumlah siswa yang
1,19
dipilih sebagai KKR minimal 10% dari jumlah siswa yang ada.
Pelaksanaan pelayanan kesehatan di UKS secara komprehensif dilakukan
dan pelatihan pada anak pencinta lingkungan, menjalin kerja sama dengan pihak
kesehatan kepada peserta didik, seperti poster bahaya merokok. Selanjutnya kegiatan
preventif dengan pelayanan atau pemeriksaan secara berkala 6 bulan sekali, Upaya
Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) melalui rujukan pembina UKS, pengukuran dan
pencatatan secara periodik tentang berat badan dan ketajaman mata, pengawasan
jajanan sehat dan pengolahan bahan pangan pada kantin dan koperasi sekolah dan
biologi serta pelaksanaan mata pelajaran pendidikan jasmani dan olahraga setiap
SMA 5 Surabaya dibagi ke dalam agenda mingguan, bulanan, dan tahunan. Kegiatan
yang dilaksanakan meliputi jumat bersih dan sehat, donor darah, pelatihan PMR,
siaga kesehatan, pemantauan kesehatan dan kesehatan makanan. Sekolah juga
sebaiknya mengadakan seminar dan sosialiasi kesehatan sebagai salah satu bentuk
20
pendidikan kesehatan di sekolah.
dengan membuat laporan dalam format tengah dan tahunan. Format tengah tahun
dilaporkan kegiatan yang telah dilakukan dalam kegiatan 6 bulan, sedangkan format
tahunan merupakan kegiatan yang dilaporkan kegiatan yang telah dilakukan dalam
satu tahun atau 12 bulan. Kegiatan UKS perlu di supervisi oleh tim kesehatan
kegiatan pelaksanaan UKS yang telah dilaksanakan oleh tim pelaksana UKS sekolah.
Kegiatan pengawasan ini juga berfungsi sebagai evaluasi UKS sekolah dan menilai
kegiatan UKS sudah berjalan baik atau belum agar terjalin kegiatan yang efektif dan
1
efisien.
yaitu tempat tidur, meja, kursi, lemari, catatan kesehatan siswa, perlengkapan P3K,
pengorganisasian yang terbentuk belum sesuai SOP serta kualitas kinerja yang
SMP Negeri 2 Windusari agar tercapai program UKS yang efektif dan efisien.
Selain itu perlu dilakukan peninjauan mengenai anggaran, program UKS, evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
2. Hidayat K, Argantos. Peran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Sebagai Proses Prilaku Hidup
Bersih dan Sehat Peserta Didik. Jurnal Patriot. 2020;2(2):627-639.
5. Fatmawati, Sutrisno, Firdhausy HS. Penerapan Fungsi Manajemen Pada Program Usaha
Kesehatan di Sekolah Menengah Pertama. HIGEIA. 2019;3(2):179-189.
6. Tangkudung AE. Hubungan Antara Trias Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Dengan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat Pada Siswa SD GMIM 53 Mapanget Barat. Jurnal Kesmas.
2018;7(5):1-9.
7. Apriani L, Gazali N. Pelaksanaan Trias Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Sekolah Dasar.
Jurnal Keolahragaan. 2018;6(1):1-9.
8. Candrawati E, Widiani E. Pelaksanaan Program UKS Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Kedung Kandang Kota Malang. Jurnal CARE.
2015;3(1):15-23.
9. Gurning FP, Daulay AJ. Pembinaan Puskesmas Terhadap Pelaksanaan Program Usaha
Kesehatan Sekolah Di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Matinggi Kota Padangsidimpuan.
Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan. 2017;3(1):65-71.
10. Rahmawaty E. Evaluasi Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) pada Sekolah Lanjutan
Tingkat Atas. Jurnal Kesehatan. 2019;13(1):28-35.
11. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pedoman Pembinaan Dan Pengembangan Usaha
Kesehatan Sekolah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan
Dasar; 2012.
13. Lestari DP, Puspitawati T, Anwar C. Evaluasi Pelaksanaan Tiga Program Pokok Usaha
Kesehatan Sekolah (Trias UKS) di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Sleman, Yogyakarta tahun
2016. Health Sciences Journal. 2019;10(1):34-42.
14. Ervina, Tahlil T, Mulyadi. Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Di
Puskesmas. Jurnal Ilmu Keperawatan. 2018;6(2):11-21.
15. Herlina, Retnowati R, Laihad GH. Manajemen Sekolah dalam Mewujudkan Sekolah Sehat di
SMP Islam Cendekia Cianjur (SICC) Boarding School. Jurnal Manajemen Pendidikan. Jurnal
Manajemen Pendidikan. 2020;8(1):13-19.
16. Jayusman. Analisis “Diagram Tulang Ikan” Untuk Peningkatan Keberhasilan Perbanyakan
Vegetatif Makro Surian Putih (Toona Sureni Merr). In: SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
BIOLOGI DAN SAINTEK III. ; 2018:539-543.
17. Asneti, Restianey F, Dewi K. Melalui Manajemen Usaha Kesehatan Sekolah, SMP Negeri 36
Palembang Mendapat Predikat Sekolah Sehat Tingkat Kota. In: Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan Porgram Pascasarjana Universitas PGRI Palembang. online; 2019:56-69.
18. Lestari A, Sari J. Analisis Pelaksanaan Program UKS Ma-Al-Qodiri VIII Kelir Melalui
Pendekatan Sistem. JPH Recode. 2020;4(1):14-27.
19. Lautloly I. Hubungan Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah, Iklim Organisasi, dan Kinerja
Guru dengan Produktivitas SMA di Kabupaten Buru Selatan. Published online 2014.
20. Priyambada O. Pelaksanaan Layanan Usaha Kesehatan Sekolah di SMA Negeri 5 Surabaya.
Inspirasi Manajemen Pendidikan. 2017;5(1):1-9.
21. Kurniawati P, Sayuti S. Manajemen Sarana dan Prasarana di SMK N 1 Kasihan Bantul. Jurnal
Akuntabilitas Manajemen Pendidikan. 2013;1(1):98-108.
22. Menkes RI. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2007 Tentang Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
(Sd/Mi), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (Smp/Mts), Dan Sekolah
Menengah Atas/Madrasah A.; 2017:1-67.