Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

UPAYA KESEHATAN SEKOLAH

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas

Yang di bina oleh “Ns. Sri Wahyuni,.S.kep M.kep”

Oleh :

Ardiyansyah Permana p. (1901021017)

Muhammad Aji Prasetyo (1901021019)

Aldinasa Hardika P. (1901021031)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan merupakan syarat utama agar proses belajar mengajar
dapat mencapai hasil yang maksimal, oleh karena itu peningkatan status
kesehatan seseorang sangat mendukung agar proses belajar mengajar dapat
berjalan dengan baik. Apabila lingkungan sekolah bersih, sehat dan
kondusif, anak dapat belajar dengan baik, sehingga dapat menghasilkan
generasi penerus bangsa yang lebih berkualitas di masa yang akan datang
(Kemeskes RI, 2010). Sekolah sebagai salah satu sasaran perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) ditatanan institusi pendidikan. Perilaku hidup
bersih dan sehat merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk
memberdayakan dan mengoptimalkan kemampuan pengajar dan peserta
didik dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal (Dinkes
Jateng, 2013).
Sekolah selain berfungsi sebagai tempat belajar mengajar juga
merupakan ancaman penularan penyakit jika lingkungan sekolah tidak
dikelola dengan baik. Lebih dari itu, usia anak sekolah merupakan usia
yang rawan terserang berbagai penyakit. Penyakit yang sering muncul
pada anak usia sekolah (usia 6-10) seperti diare, penyakit cacingan,
anemia, karies gigi yang ternyata berkaitan dengan PHBS
(Maryunani,2013).
World Health Organization (WHO) menyatakan setiap tahun
100.000 anak meninggal akibat diare dan data Departemen Kesehatan
tahun 2007 menyatakan prevalensi penyakit cacingan pada anak usia
sekolah mencapai 40-60% kasus. Kejadian penyakit cacingan
berhubungan dengan perilaku tidak mencuci tangan sebelum makan,
buang air besar tidak pada jamban dan jajan sembarangan. Data yang
didapatkan dari Laporan Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, melaporkan
bahwa 72% penduduk Indonesia mempunyai pengalaman karies dan
46,5% diantaranya adalah karies aktif dan pada umumnya diderita
anakanak (Depkes, 2007).
1.2 Tujuan
Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku hidup
bersih dan sehat siswa
1.3 Manfaat
Diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan pengalaman
peneliti mengenai perilaku hidup bersih dan sehat.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)


Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah usaha kesehatan pokok yang
dijalankan di sekolah dengan peserta didik beserta lingkungan hidupnya
sebagai sasaran utama mulai dari TK/RA sampai SMA/SMK/MA/MAK
dengan tujuan membina dan mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang
dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan dan pelayanan kesehatan
di sekolah sehingga tercapai keadaan kesehatan anak sebaik-baiknya sekaligus
meningkatkan prestasi belajar anak sekolah setinggi-tingginya. Menurut
Keputusan Menteri Kesehatan No.828/MENKES/SK/IX/2008 tentang
petunjuk teknis standar pelayanan minimal bidang kesehatan di
kabupaten/kota, menyebutkan definisi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah
upaya terpadu lintas program dan lintas sektor dalam rangka meningkatkan
kemampuan hidup sehat selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat anak usia
sekolah yang berada di sekolah.
UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup sehat anak
usia sekolah yang ada di sekolah dan perguruan agama. Program pembinaan
dan pengembangan UKS di sekolah/satuan pendidikan luar sekolah
dilaksanakan melalui tiga program pokok, yaitu pendidikan kesehatan,
pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat.
Berikut definisi dan pengertian Usaha Kesehatan Sekolah(UKS) dari beberapa
sumber buku:
1. Menurut Azwar (2012), UKS adalah bagian dari usaha kesehatan pokok
yang menjadi beban tugas puskesmas yang ditujukan kepada sekolah-
sekolah dengan anak beserta lingkungan hidupnya, dalam rangka mencapai
keadaan kesehatan anak sebaik-baiknya dan sekaligus meningkatkan
prestasi belajar anak sekolah setinggi-tingginya.
2. Menurut Soenarjo (2002), UKS adalah usaha kesehatan masyarakat yang
dijalankan di sekolah-sekolah dengan peserta didik beserta lingkungan
hidupnya sebagai sasaran utama.
3. Menurut Setiawan dan Hidayat (2017), UKS adalah salah satu upaya
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang ditujukan kepada peserta
didik (usia sekolah) yang merupakan hal penting dalam meningkatkan
kualitas fisik penduduk.
4. Menurut Notoatmodjo (2012), UKS adalah segala usaha yang dilakukan
untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis,
dan jenjang pendidikan mulai dari TK/RA sampai SMA/SMK/MA/MAK.
5. Menurut Mubarak dan Chayatin (2009), UKS adalah upaya membina dan
mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu
melalui program pendidikan dan pelayanan kesehatan di sekolah
2.2. Tujuan Dan Fungsi UKS
Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah untuk meningkatkan derajat
dan kemampuan hidup sehat peserta didik agar dapat menciptakan lingkungan
yang sehat, sehingga memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk
melaksanakan prinsip hidup sehat, baik fisik, mental, maupun sosial serta
memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk,
penyalahgunaan narkoba dan sebagainya.

Menurut Mu’rifah dan Wibowo (1992), tujuan UKS terbagi menjadi dua, yaitu
tujuan umum dan tujuan khusus, adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
a. Tujuan Umum
Tujuan UKS secara umum adalah untuk meningkatkan kemampuan hidup
sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan
yang sehat, yang memungkinkan pertumbuhan yang harmonis dan optimal
dalam rangka pembentukan manusia Indonesia yang seutuhnya.
b. Tujuan Khusus
Tujuan UKS secara khusus adalah untuk memupuk kebiasaan hidup sehat
dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik, yang di dalamnya
mencakup hal-hal antara lain sebagai berikut: 
1. Memiliki pengetahuan, sikap, dan ketrampilan untuk melaksanakan
prinsip hidup sehat, serta berpartisipasi aktif di dalam usaha
peningkatan kesehatan di sekolah dan di perguruan agama, di rumah
tangga, maupun di lingkungan masyarakat.
2. Sehat, baik dalam arti fisik, mental, sosial maupun lingkungan.
3. Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan
narkoba, alkohol, dan kebiasaan merokok serta hal-hal yang berkaitan
dengan masalah pornografi dan masalah sosial lainnya.

Menurut Depkes RI (2017), fungsi UKS dijalankan berdasarkan TRIAS


UKS yaitu, pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan
lingkungan sekolah sehat. UKS berperan dalam memberikan pengetahuan
yang berkaitan dengan masalah-masalah kesehatan pada peserta didik.
Adapun fungsi UKS dalam pemeliharaan dan kesehatan adalah sebagai
berikut: 

1. Pemeriksaan kesehatan umum kepada murid dan warga sekolah.


2. Pencegahan penyakit menular, misalnya penyuluhan tentang gejala
penyakit dan pemberian masker.
3. Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K). UKS bisa menjadi tempat
pertolongan sementara untuk tindakan medis sebelum bantuan dari
rumah sakit/puskesmas.
4. Pengawas kebersihan sekolah. Lingkungan sekolah yang bersih adalah
syarat menciptakan lingkungan yang sehat.
5. Peningkatan kesehatan siswa dan warga sekolah.
2.3. Ruang Lingkup UKS
Ruang lingkup kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan yang
sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara
harmonis, optimal serta menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Ruang
lingkup kegiatan UKS lebih dikenal dengan sebutan TRIAS UKS dilakukan
sebagai upaya promotif dan preventif, untuk meningkatkan kesadaran hidup
sehat dan derajat kesehatan peserta didik. Hal tersebut dilakukan dalam upaya
menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan
kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat.
Menurut Harmawan (2015) dan Effendi (1998), TRIAS UKS merupakan
tiga pokok progam UKS yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan
peserta didik sedini mungkin melalui pendidikan kesehatan, pelayanan
kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Adapun ruang lingkup
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah sebagai berikut:
1. Pendidikan Kesehatan (Health Education)
Pendidikan kesehatan adalah usaha sadar untuk menyiapkan
peserta didik agar dapat tumbuh kembang sesuai, selaras, seimbang dan
sehat baik fisik, sosial maupun lingkungan melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan atau latihan yang diperlukan bagi peranannya saat ini
maupun dimasa yang mendatang. Pendidikan kesehatan berarti
menanamkan kebiasaan hidup sehat dan mendorong anak didik untuk turut
serta dalam usaha-usaha kesehatannya sendiri beserta lingkungannya.
Pada pedoman pembinaan UKS, pendidikan kesehatan memiliki
beberapa tujuan yaitu antara lain: 1) Peserta didik memiliki pengetahuan
tentang kesehatan termasuk cara hidup sehat dan teratur; 2) memiliki nilai
positif terhadap prinsip hidup sehat; 3) memiliki keterampilan dalam
melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan
perawatan kesehatan; 4) memiliki perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS);
mengerti dan dapat menerapkan pencegahan penyakit; 5) memiliki daya
tangkal terhadap pengaruh buruk di luar (narkoba, arus informasi, dan gaya
hidup yang tidak sehat).
Pendidikan kesehatan memiliki tujuan untuk mengubah perilaku
masyarakat yang tidak sehat menjadi sehat. Penyelenggaraan pendidikan
kesehatan meliputi beberapa aspek, yaitu: 
1. Pemberian pengetahuan dan keterampilan tentang prinsip-prinsip hidup
sehat.
2. Penanaman perilaku/kebiasaan hidup sehat dan daya tangkal pengaruh
buruk dari luar.
3. Pelatihan dan penanaman pola hidup sehat agar dapat
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Pendekatan yang dilakukan dalam melaksanakan pendidikan kesehatan


yaitu, pendekatan individu dan kelompok. Pendekatan kelompok yang
dapat dijangkau untuk memberikan pendidikan kesehatan pada kegiatan ini
ialah kelompok kelas, kelompok bebas dan kelompok keluarga. Pendidikan
kesehatan yang akan diberikan dapat menggunakan metode seperti; belajar
kelompok, kerja kelompok/penugasan, diskusi/ceramah, belajar
perorangan/ pemberian tugas, dsb.

2. Pelayanan Kesehatan (Health Service)


Pada pelayanan kesehatan disekolah atau madrasah penekanan utamanya
adalah upaya peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), pengobatan
(kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan secara serasi dan
terpadu terhadap peserta didik pada khususnya dan warga sekolah pada
umumnya di bawah koordinasi guru pembina UKS dengan bimbingan
teknis dan pengawasan puskesmas setempat.

Tujuan umum dari pelayanan kesehatan adalah untuk meningkatkan


derajat kesehatan peserta didik dan seluruh warga masyarakat sekolah
secara optimal. Tujuan khusus pelayanan kesehatan antara lain adalah
sebagai berikut: 
1. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan hidup
sehat dalam rangka membentuk perilaku hidup sehat. 
2. Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit dan
mencegah terjadinya penyakit, kelainan dan cacat. 
3. Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat penyakit
dan kelainan, pengembalian fungsi, dan peningkatan kemampuan peserta
didik yang cedera atau cacat agar dapat berfungsi optimal. 
4. Meningkatkan pembinaan kesehatan baik fisik, mental, sosial, maupun
lingkungan.
Pelaksanaan pelayanan kesehatan ini dilakukan oleh tim kesehatan puskesmas
yang bekerja sama dengan guru dan kader kesehatan sekolah. Pelayanan
kesehatan meliputi :

1. Kegiatan peningkatan (promotif), yaitu latihan keterampilan teknis


pemeliharaan kesehatan dan pembentukan peran serta aktif peserta didik
dalam pelajaran kesehatan, antara lain: kader kesehatan sekolah, olahraga,
kesenian, berkebun dan lomba.
2. Kegiatan pencegahan (preventif), yaitu memelihara kesehatan yang
bersifat umum dan khusus, penjaringan kesehatan bagi anak, memantau
peserta didik, melakukan usaha pencegahan penyakit menular.
3. Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (kuratif), yaitu dengan
mendiagnosis dini terhadap suatu penyakit, melakukan pengobatan
terhadap penyakit, imunisasi, melaksanakan P3K dan tindakan rujukan ke
puskesmas serta pemberian makanan tambahan anak sekolah.

2.4. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat


Lingkungan sekolah sehat adalah lingkungan suatu sekolah yang
mendukung tumbuh kembang dan perilaku peserta didik serta pengaruh
negatifnya. Pembinaan lingkungan sekolah merupakan hal yang sangat penting
dalam mewujudkan lingkungan yang sehat. Lingkungan sehat akan
berpengaruh pada kesehatan komunitas di sekitarnya termasuk lingkungan
seolah bersih dan sehat akan berpengaruh pada daya serap dalam proses belajar
mengajar.
Pembinaan lingkungan sekolah merupakan hal yang sangat penting dalam
mewujudkan lingkungan yang sehat. Lingkungan sehat akan berpengaruh pada
kesehatan komunitas di sekitarnya termasuk lingkungan seolah bersih dan
sehat akan berpengaruh pada daya serap dalam proses belajar mengajar.
Kesehatan lingkungan sekolah yang baik, sangat berpengaruh terhadap anggota
masyarakat sekolah sehingga akan berpengaruh langsung terhadap proses
belajar mengajar. Keadaan sekolah sangat mempengaruhi minat, semangat
serta gairah belajar para siswa. Lingkungan sekolah sangat besar pengaruhnya
terhadap pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak-anak.
Pembinaan lingkungan sekolah sehat meliputi kesehatan lingkungan fisik,
lingkungan psikososial, dan lingkungan budaya dimana peserta didik mampu
memelihara kebersihan, keindahan dan kerapian lingkungan sekolah dengan
menjaga ketertiban dan keamanan serta memupuk kekeluargaan dalam setiap
melakukan kegiatan sekolah. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat,
baik fisik, mental, sosial maupun sosial meliputi:
1. Pelaksanaan 7 K (kebersihan, keindahan, kenyamanan, ketertiban,
keamanan, kerindangan dan kekeluargaan).
2. Pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan termasuk bebas asap
rokok.
3. Pembinaan kerja sama antar masyarakat sekolah (guru, murid, pegawai
sekolah, orang tua murid dan masyarakat sekitar).
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Usaha kesehatan sekolah (UKS) upaya pelayanan kesehatan yang terdapat
di sekolah, guna menolong murid dan juga warga sekolah yang sakit di
kawasan lingkungan sekolah. UKS memiliki 3 program pokok (Trias
UKS), yaitu:
1. Pendidikan Kesehatan.
2. Pelayanan Kesehatan.
3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat.
Tujuan UKS secara umum adalah mempertinggi nilai kesehatan,
mencegah dan mengobati penyakit serta rehabilitasi anak-anak sekolah
dan lingkungannya sehingga didapatkan anak-anak yang sehat jasmani,
rohani, dan sosialnya. Sedangkan tujuan UKS secara khusus ialah
mencapai keadaan sehat anak-anak sekolah, keluarganya dan
lingkungannya sehingga dapat memberikan kesempatan tumbuh dan
berkembang secara harmonis serta belajar secara efisien dan optimal.
Usia anak adalah periode yang sangat menentukan kualitas seorang
manusia dewasa nantinya.
Permasalahan perilaku kesehatan pada anak usia TK dan SD biasanya
berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkungan seperti gosok gigi
yang baik dan benar, kebiasaan cuci tangan pakai sabun, kebersihan diri.
Ketiga program utama UKS telah mencerminkan upaya dari pihak
sekolah untuk menjaga bahkan meningkatkan kesehatan peserta didik.
Sekolah merupakan salah satu tempat yang strategis dalam kehidupan
anak, maka sekolah dapat difungsikan secara tepat sebagai salah satu
institusi yang dapat membantu atau berperan dalam upaya optimalisasi
tumbuh kembang anak usia sekolah. Paling tidak UKS dapat berperan
sebagai institusi yang dapat melakukan kerjasama dalam upaya promotif
dan preventif pada kelainan gizi (Graeff, Elder, Booth; 1996). Dengan
melakukan kerjasama yang erat dengan institusi yang berwenang dan
mampu menangani masalah gizi dan kesehatan masyarakat, maka upaya
tersebut perlu dilakukan secara efisien dan efektif (Gillespie; McLachlan;
Shrimpton; 2003).
DAFTAR PUSTAKA

Azwar, A. 2012. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Yayasan


Mutiara.

Soenarjo, R.J. 2002. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Setiawan, M., & Hidayat, F.R. 2017. Gambaran Sikap Guru terhadap


Fungsi UKS di SD Muhammdiyah 4 Samarinda.

Notoatmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.


Jakarta: Rineka Cipta.

Mubarak, W.I. & Chayatin, N. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas


Pengantar dan Teori. Jakarta: Salemba Medika.

Mu’rifah dan Wibowo, Hardianto. 1992. Pendidikan Kesehatan. Jakarta:


Deparemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Harmawan, D.F. 2015. Skripsi - Tingkat Keterlaksanaan Usaha


Kesehatan Sekolah (UKS) pada Sekolah Dasar Negeri Se Kecamatan
Kokap Kabupaten Kulonprogo Tahun Ajaran 2014/2015. Yogyakarta:
UNY.

Effendi. 1998. Usaha Kesehatan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai