Anda di halaman 1dari 13

MATA KULIAH KOMUNITA II

“Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)”

Di susun oleh:

ANDI CINDEWI ANDI NYIWI (17.01.001)

ANDI USWATUN KHASANA (17.01.006)

NURASNI ( 17.01.014)

NUSFIRAH ALFIONITHA ISMAN (17.01.016)

WIDHY NURMAYANI (17.01.031)

SRI RAMADANI (17.01.026)

RIRIN ARIYANTI (17.01.020)

MOHAMMAD RIFALDI (17.01.036)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) PANAKKUKANG


MAKASSAR

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita semua ke jalan kebenaran yang
diridhoi Allah SWT.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………… i

DAFTAR ISI……………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………… ……... 3

A. LATAR BELAKANG……………………………..…….. 3

BAB II PEMBAHASAN…………………………………..…….. 4

A. Konsep Usaha Kesehatan Sekolah……………………… 4


B. Definisi Usaha Kesehatan Sekolah……………………… 4
C. Efektivitas Pemberdayaan UKS ……………………….. 6
D. Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah ……………………... 7
E. Program Usaha Kesehatan Sekolah ……………………. 7

DAFTAR PUSTAKA……………………………………...……... 12

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah bagian dari usaha
kesehatan pokok yang menjadi beban tugas puskesmas yang ditujukan
kepada sekolah-sekolah dengan anak beserta lingkungan hidupnya, dalam
rangka mencapai keadaan kesehatan anak sebaik-baiknya dan sekaligus
meningkatkan prestasi belajar anak sekolah setingi-tingginya (Azwar
Nasrul,1998). Usaha kesehatan sekolah merupakan salah satu usaha
kesehatan pokok yang dilaksanakan oleh puskesmas dan juga usaha
kesehatan masyarakat yang dijalankan disekolah-sekolah dengan anak
didik beserta lingkungan sekolahnya sebagai sasaran utama. Usaha
kesehatan sekolah berfungsi sebagai lembaga penerangan agar anak tahu
bagaimana cara menjaga kebersihan diri, menggosok gigi yang benar,
mengobati luka, merawat kuku dan memperoleh pendidikan seks yang
sehat (PrasastiEffendi,2009).
Usaha kesehatan di sekolah juga merupakan wadah untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik
sedini mungkin. Usaha kesehatan di sekolah merupakan perpaduan antara
dua upaya dasar, yakni upaya pendidikan sekolah dan upaya kesehatan,
yang diharapkan UKS dapat dijadikan sebagai usaha untuk meningkatkan
kesehatan anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis, dan jenjang
pendidikan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Usaha Kesehatan Sekolah


Usaha kesehatan sekolah disingkat UKS adalah suatu usaha yang
dilakukan sekolah untuk menolong murid dan juga warga sekolah yang
sakit di kawasan lingkungan sekolah. UKS biasanya dilakukan di ruang
kesehatan suatu sekolah.Pemerintah telah menyarankan untuk menjadikan
UKS sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah. Maka dari itu patut
diketahui bahwa keberadaan UKS sangatlah bermanfaat. Unit ini bisa
menjadi sarana yang meningkatkan kualitas kesehatan manusia, khususnya
dalam lingkup dunia pendidikan. Pendidikan kesehatan di jalur formal
bisa di mulai sejak tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah
Atas (SMA). Siswa diberi pelajaran tentang cara menjaga kebersihan diri
dan lingkungan, mencegah penyebaran
penyakit, tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan, dan hal
lain yang berkaitan dengan pengetahuan medis dasar. Kompetensi-
kompetensi tersebut tentunya dapat dikuasai siswa dengan perantaraan
UKS.Yang menarik dari ekstrakurikuler UKS adalah, adanya "staf" UKS
yang disebut Dokter cilik (untuk siswa SD). Dokter cilik dipilih dan
diseleksi, kemudian diajari cara pertolongan pertama oleh dokter yang
sengaja dipanggil pihak sekolah untuk membimbing para "dokter" ini.
Dengan adanya UKS diharapkan siswa dapat meningkatkan kesadaran
akan kesehatan di lingkungan sekolah.

B. Definisi Usaha Kesehatan Sekolah


UKS adalah pusat kegiatan kesehatan dalam upaya pelayanan
kesehatan pada siswa sekolah yang dikelola dan diselenggarakan oleh
institusi kesehatan, bekerja sama dengan institusi pendidikan melalui
dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian derajat
kesehatan siswa (Depkes RI, 2002. Mengadopsi dari internet).

4
Menurut John Biddulph dan John Stace (1999: 381-382), pentingnya UKS
adalah sebagai berikut:
1. Jumlah anak-anak usia sekolah dasar dan sekolah menengah
merupakan seperempat populasi masyarakat. Anak sekolah
merupakan suatu kelompok yang besar.
2. Sekolah merupakan tempat yang baik untuk mengajar kesehatan.
Anak anak berkumpul di satu tempat. Mereka berharap dapat
belajar sesuatu yang baru di sekolah. Guru sudah dilatih untuk
mengajar anak. Salah satu hal penting yang harus dipelajari anak
sekolah adalah masalah kesehatan.
3. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat. Bermula dari sekolah
hal-hal yang menyangkut kesehatan akan menyebar ke masyarakat.
Anak akan membawa pulang apa yang sudah dipelajari di sekolah
dan akan memberitahukannya kepada keluarga di rumah.
4. Perbaikan kesehatan anak semasa sekolah akan menolong sisa
hidup mereka. Misalnya, anak dengan infeksi telinga dapat menjadi
tuli jika tidak diobati dengan tepat. Ketulian ini akan menghalangi
dia untuk belajar dengan baik di sekolah. Setelah ia selesai dan
keluar dari sekolah, ketuliannya ini akan menghalangi ia
mendapatkan pekerjaan. Jika infeksi telinga diobati dengan benar
di sekolah semua masalah dapat dicegah.
5. Melalui pemeriksaan anak-anak sekolah ternyata didapatkan
banyak anak sekolah yang memerlukan pengobatan.
6. Jika anak sehat, ia akan belajar dengan baik di sekolah. Jika sakit,
ia tidak dapat belajar dengan baik di sekolah. Setelah anak lulus
sekolah, ia akan sulit mendapat pekerjaan yang baik.
7. Di sekolah anak berhubungan dengan banyak orang. Ini berarti
mempunyai banyak kemungkinan tertular penyakit infeksi.

5
UKS dapat diartikan sebagai suatu kegiatan penyuluhan kesehatan.
Menurut Azrul Azwar (1983: 14), yaitu kegiatan pendidikan yang
dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan,
sehingga anggota masyarakat (anak sekolah) tidak hanya sadar, tahu dan
mengerti, tetapi dapat melakukan suatu anjuran yang berkaitan dengan
kesehatan. Sementara itu menurut Departemen Kesehatan, tujuan
pelayanan UKS adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi anak usia sekolah
2. Meningkatkan kemampuan siswa untuk belajar dan
mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan yang menunjang
peningkatan kemampuan hidup sehat
3. Pendekatan dan pemeratan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dalam usaha meningkatkan cakupan pelayanan
kesehatan pada penduduk berdasarkan letak geografi .

C. Efektivitas Pemberdayaan UKS


Penilaian usaha kesehatan sekolah harus dilakukan secara
komprehensif baik terhadap proses maupun hasil. Penilain proses
merupakan uapaya untuk mengetahui efektivitas pemberdayaan yang
dilakukan oleh tim pelaksanaan UKS. Artinya mengetahui secara
operasional pelaksanaan usaha kesehatan sekolah yang dilakukan oleh tim
pelaksana baik berkaitan dengan proses penyusunan program, pelaksanaan
maupun pengawasan. Sedangkan penilaian terhadap hasil harus dilihat dari
hasil kegiatan yang dilakukan seperti pemahaman siswa terhadap hidup
sehat atau tingkat dan status kesehatan mereka meningkat.
Sebenarnya kedudukan usaha kesehatan sekolah berada pada posisi
kurikulum, tepatnya pada kegiatan ekstra kurikuler atau bertepatan pada
kegiatan belajar mengajar bidang studi pendidikan jasmani dan olahraga
artinya pemberdayaan usaha kesehatan sekolah dilaksanakan oleh tim
pelaksana di sekolah, khususnya dilakukan oleh kepala sekolah,guru, atau
pihak puskesmas lainnya dengan kerjasama bidang pekerjaan yang
ditetepkan secara bersama. Sedangkan pemberdayaan usaha kesehatan

6
sekolah dalam proses pembelajaran dapat dilaksanakan sejalan dengan
kegiatan pengajaran pendidikan jasmani atau olahraga dalam paket materi
pelajaran yang ditetapkan berdasarkan kurikulum, terutama berkaitan
dengan pengajaran teoritis penyuluhan, pencegahan dan pengobatan.

D. Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)


Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah dibedakan menjadi :
1. Tujuan Umum UKS adalah untuk meningkatkan kemampuan hidup
sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan
yang sehat, yang memungkinkan pertumbuhan yang harmonis dan
optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia yang seutuhnya.
2. Tujuan Khusus UKS adalah untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan
mempertinggi derajat kesehatan peserta didik, yang didalamnya
mencakup :
a) 15memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk melaksanakan
prinsip-prinsip hidup sehat, serta partisipasi aktif dalam usaha
peningkatan usaha kesehatan di sekolah dan perguruan agama, di
rumah tangga, maupun di lingkungan masyarakat.
b) kondisi sehat, baik dalam arti fisik, mental, maupun sosial.
c) memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk,
penyalahgunaan narkoba dan sebagainya (Mu’rifah dan Hardianto
Wibowo, 1992:131)
Jadi tujuan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yaitu untuk meningkatkan
derajat dan kemampuan hidup sehat peserta didik agar dapat menciptakan
lingkungan yang sehat, sehingga memiliki pengetahuan, sikap dan
ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat, baik fisik, mental,
maupun sosial serta memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap
pengaruh buruk, penyalahgunaan narkoba dan sebagainya.

E. Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)


Usaha Kesehatan Sekolah mempunyai 3 (tiga) program, yaitu : 1)
pendidikan kesehatan, 2) pelayanan kesehatan, dan 3) menciptatakan

7
lingkungan kehidupan sekolah yang sehat (kesehatan lingkungakn di sekolah)
(R.J Soenarjo, 2005:9-13).
1. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan adalah suatu proses kegiatan belajar mengajar yang
bertujuan untuk mengubah perilaku seseorang menjadi baik bagi
kehidupan diri sendiri dan masyarakat serta bertanggung jawab dalam
melaksanakan kegiatannya.
Pendidikan kesehatan berarti menanamkan kebiasaan hidup sehat
dan mendorong anak didik untuk turut serta dalam usaha-usaha
kesehatannya sendiri beserta lingkungannya. Kegiatan yang di lakukan di
sekolah adalah memberikan sesuatu tentang segala sesuatu yang
bersangngkut-paut dengan masalah kesehatan, dan menanamkan dasar-
dasar kebiasaan hidup sehat, serta mendorong anak didik untuk ikut serta
secara aktif dalam setiap usaha-usaha kesejahteraan diri, keluarga dan
lingkungannya.
Caranya adalah dengan mengintegrasikan atau dalam kata lain
mengikutsertakan pendidikan kesehatan kedalam berbagai mata pelajaran
yang relevan, dan semua kegiatan yang di lakukan di sekolah. Mata
pelajaran yang relevan adalah pendidikan jasmani atau olahraga. Indikator
atau hal-hal yang diberikan pada pendidikan/penyuluhan kesehatan
meliputi:
a. kurikulum berdasarkan kebutuhan dan keinginan masyarakat
b. Penyuluhan secara teratur dari petugas puskesmas ke sekolah-
sekolah
c. Penanaman kebiasaan sehat serta mendorong anak didik untuk
menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan.
2. Pelayanan Kesehatan
Keberadaan UKS di sekolah sangat besar manfaatnya dalam hal
pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah, terutama
pada aspek status gizi dan kesehatannya. Hal ini disebabkan karena anak-
anak di usia sekolah merupakan kelompok umur yang sangat rawan

8
terhadap masalah gizi dan kesehatan, di samping populasi mereka juga
merupakan kelompok terbesear dari kelompok usia wajib belajar.
Usaha-usaha pelayanan kesehatan sekolah meliputi:
a. Pemeriksaan dan pengawasan kebersihan perorangan
dilakukan secara teratur, misalnya dengan memperhatikan
kuku, gigi, rambut, pakaian murid.
b. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular melalui
vaksinasi dan sebagainya. Kegiatan ini biasanya dilakukan
oleh dokter dari puskesmas setempat.
c. Pemeliharaan dan pengawasan kebersihan lingkungan,
terutama lingkungan tempat belajar, yaitu ruang kelas dan
halaman sekolah,termasuk lingkungan terdekat.
d. P3K dan pengobatan ringan. Tiap sekolah diharuskan
mempunyai kotak P3K yang berisi obata-obatan sebagai
pertolongan pertama, misalnya : pembersihan luka, minyak
angin, pembalut luka, obat merah, dsb.
e. Usaha-usaha perbaikan gizi masyarakat. Perbaikan gizi
masyarakat sangat tergantung pada kehidupan sosial
ekonomi masyarakat, oleh karena itu pemerintah
melakukan pengamatan terhadap sekolah-sekolah yang
anak didiknya sebagian besar memilki tanda-tanda
kekurangan gizi untuk di berikan bantuan susu dan
makanan lain.
f. Memberitahukan keadaan kesehatan muridnya kepada
orang tua yang bersangkutan.
g. Melakukan kunjungan dan penyuluhan pencegahan
penyakit dan gangguan kesehatan ke rumah murid, guru,
pegawai sekolah atau bahkan ke masyarakat sekitar (R.J
Soenarjo 2002:10-12).
h. Menciptakan Lingkungan Hidup Sekolah Yang Sehat
Kesehatan lingkungan sekolah yang baik, sangat
berpengaruh terhadap anggota masyarakat sekolah.

9
Sehingga akan berpengaruh langsung terhadap proses
belajar mengajar. Keadaan sekolah sangat mempengaruhi
minat, semangat serta gairah belajar para siswa.
Lingkungan sekolah sangat besar pengaruhnya terhadap
pertumbuhan dan perkembangan
3. Jasmani Dan Rohani Anak-Anak. Lingkungan Sekolah Itu Sendiri
Terdiri Dari :
1. Bangunan sekolah, fasilitas, sanitasi (usaha perbaikan kesehatan) dan
pekaranagan sekolah yang memenuhi syarat-syarat kesehatan.
2. Hubungan yang baik antara guru, murid, dan pegawai sekolah.
3. Hubungan yang baik antara masyarakat sekolah dengan masyarakat
luar, terutama dengan orang tua murid (POMG atau BP3) (R.J
Soenarjo, 2002:13).
Pentingnya tempat sampah dan pembuangan sampah yang baik :
1) Tiap ruangan, termasuk kantin harus ada tempat sampah yang
mudah dibersihkan dan tertutup.
2) Di halaman sekolah disediakan tempat sampah yang cukup
besar dan tertutup.
3) Disediakan tempat akhir pembuangan sampah di halaman
sekolah yang paling jauh dari ruang-ruang kelas untuk
memudahkan pengangkutan sampah oleh petugas kebersihan.
4) Jika tidak ada pengangkutan samapah, sebaiknya disediakan
tempat pembakaran untuk sampah kering dan pemendaman
untuk sampah basah. (5). Semua saluran limbah yang berada di
halaman sekolah atau sekitar sekolah harus selalu dibersihkan
(R.J Soenarjo, (2002:34).
Upaya untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat,
sudah barang tentu memerlukan keterlibatan kepala sekolah, para guru, para
siswa serta orang tua siswa. Pihak sekolah akan sulit mengubah perilaku
warga sekolah (terutama siswa) untuk berperilaku hidup bersih dan sehat
apabila tidak didukung sarana yang cukup. Sekolah selain tempat anak
mendapat pendidikan melalui proses belajar mengajar anak juga akan

10
berinteraksi dengan siswa lainnya serta lingkungannya. Jika lingkungan
sekolah tidak sehat atau ada yang sakit tentunya akan mendapat dampak
yang negatif terhadap siswa lainnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://lib.unnes.ac.id/21452/1/6102411054-S.pdf

http://eprints.undip.ac.id/50761/3/Nur_Aini_22010112110210__Bab2.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai