Anda di halaman 1dari 24

TUGAS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AGREGAD DALAM KOMUNITAS


KESEHATAN SEKOLAH

Di susun Oleh:

VIONA SAHETAPY NIM 201814201125B

UPINA NAINGGOLAN NIM 201814201124 B

DOSEN PENGAMPUH
IVANNA R.N.S.KEP. NARS

YAYASAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PAPUA (YPMP)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES ) PAPUA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SORONG 2018 – 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa,berkat rahmat dan karunia Nya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah keperawatan komunitas ini yang
berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA AGREGAT DALAM
KOMUNITAS KESEHATAN SEKOLAH” dengan tepat waktu.

Kami menyadari bahwa teknik penyusunan dan materi yang kami sajikan
masih kurang sempurna.Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
mendukung dengan tujuan untuk menyempurnakan makalah ini

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………. i

DAFTAR ISI ………………………………………………………….ii

BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………………….1


A. LATAR BELAKANG ……………………………………………………… 1
B. RUMUSAN MASALAH …………………………………………………… 2
C. TUJUAN……………………………………………………………………. 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………………. 4


A. KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN SEKOLAH ………….……. 4
a. Pengertian …………………………………………………………….. 4
b. Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ) …………………….……… 5
c. Sasaran Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ) …………………..………. 6
B. PERAN PERAWAT DALAM KESEHATAN SEKOLAH …………….. 11
C. FUNGSI PERAWAT DALAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH ….. 12
D. PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH ……………………….12
E. ANALISA DATA
…………………………………………………………………….15
BAB III. PENUTUP
A. KESIMPULAN ……………………………………………….………… 19
B. SARAN ………………………………………….……………………… 19

DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan pembangunan bidang kesehatan adalah terwujudnya derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Dalam kehidupan sosial yang beragam di
masyarakat, keluarga adalah unit sosial terkecil, oleh karena itu diperlukan
upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga terutama kesehatan ibu
dan anak. Masa anak merupakan waktu yang tepat untuk meletakkan landasan
yang kokoh bagi terwujudnya manusia yang berkualitas.

Lingkungan tempat tinggal dan lingkungan sekolah merupakan dua


tempat utama yang digunakan oleh seorang anak untuk melakukan aktivitas.
Sekolah merupakan tempat anak-anak belajar, berkreasi, bersosialisasi dan
bermain. Sehingga tidak mengherankan jika sebagian besar waktu mereka
dihabiskan di sekolah. Oleh karena itu, konsep pemberian kesehatan di
sekolah akan lebih efektif terutama pada sasaran target anak sekolah. Jika
ditilik selama ini, peran perawat di sekolah masih sangat minimal. Hal ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya adalah kebijakan pemerintah
terhadap pengembangan peran perawat di sekolah juga masih belum ada.
Sehingga yang sering berhubungan dengan perawatan kesehatan sekolah
adalah petugas dari puskesmas.

Lingkungan sekolah yang sehat akan memberikan dampak yang positif


bagi perkembangan anak. Sekolah seharusnya memiliki kepedulian terhadap
kesehatan anak didiknya, termasuk memberikan pengertian mengenai
kesehatan itu sendiri, sehingga siswa dapat membiasakan dirinya untuk hidup
sehat. Mengingat begitu pentingnya arti kesehatan dalam kehidupan serta

1
begitu eratnya lingkungan sekolah dengan kehidupan anak yang sedang
berada dalam masa pertumbuhan, maka perlu digalakkan upaya perawatan
kesehatan sekolah dengan memaksimalkan peran perawat baik di puskesmas
maupun perawat yang terlibat langsung di sekolah tersebut.

Anak usia sekolah baik tingkat pra sekolah, sekolah dasar, sekolah
menengah pertama, dan sekolah menengah atas adalah suatu masa usia anak
yang sangat berbeda dengan usia dewasa. Didalam periode ini didapatkan
banyak permasalahan kesehatan yang sangat menentukan kualitas kesehatan
anak dikemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan umum,
gangguan perkembangan, gangguan perilaku dan gangguan belajar.
Permasalahan kesehatan tersebut pada umumnya akan menghambat
pencapaian presentasi pada peserta didik di sekolah. Kesempatan belajar
tersebut membutuhkan kondidi fisik prima yaitu tubuh yang sehat, oleh karena
itu diperlukan suatu upaya kesehatan untuk anak sekolah agar anak dapat
tumbuh menjadi manusia yang berkualitas dibutuhkan pendidikan di sekolah,
salah satunya melalui UKS. Oleh karena itu kami tertarik untuk membahas
lebih lanjut mengenai peran UKS dalam anak yang sehat.

B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan usaha kesehatan sekolah (UKS)?

2. Apa saja tujuan usaha kesehatan sekolah (UKS)?

3. Bagaimana sasaran usaha kesehatan sekolah (UKS)?

4. Bagaimana ruang lingkup usaha kesehatan sekolah (UKS)?

5. apa saja masalah kesehatan yang dapat dikurangi melalui kegiatan usaha
kesehatan sekolah (UKS)?

6. Bagaimana peran perawat usaha kesehatan sekolah (UKS)?

7. Apa saja fungsi perawat dalam usaha kesehatan sekolah (UKS)??

2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan UKS

2. Untuk mengetahui tiga program UKS

3. Untuk mengetahui peran perawat kesehatan sekolah

4. Untuk mengetahui fungsi perawat kesehatan sekolah

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN SEKOLAH

a. Pengertian
Usaha kesehatan di sekolah (UKS) merupakan salah satu usaha kesehatan pokok
yang dilaksanakan oleh puskesmas dan juga usaha kesehatan masyarakat yang
dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungan sekolahnya
sebagai sasaran utama. Usaha kesehatan di sekolah juga berfungsi sebagai
lembaga penerangan agar anak tahu bagaimana cara menjaga kebersihan diri,
menggosok gigi yang benar, mengobati luka, merawat kuku, dan juga
memperoleh pendidikan seks yang sehat (Prasasti, 2008)

Usaha kesehatan di sekolah juga merupakan wadah untuk meningkatkan


kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin.
Usaha kesehatan di sekolah merupakan perpaduan antara dua upaya dasar, yaitu
upaya pendidikan dan upaya kesehatan, yang pada gilirannya nanti diharapkan
UKS dapat dijadikan sebagai usaha untuk meningkatkan kesehatan anak usia
sekolah pada setiap jalur, jenis, dan jenjang pendidikan (P. Ananto, 2006)

Dapat disimpulkan bahwa yang di maksud dengan UKS adalah usaha kesehatan
sekolah yang di dalam lingkungan sekolah maupun yang di sekitar lingkungan
sekolah, yang sasaranya adalah peserta didik beserta masyarakat sekolah yang
lainya yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik
sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis
serta optimal, menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.

4
b. Tujuan usaha kesehatan sekolah (UKS)
Menurut Suliha dkk (2002: 36) Tujuan UKS secara umum adalah untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini
mungkin serta menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal
dalam rangka pembentukan manusia indonesia yang berkualitas. Menurut Suliha
dkk (2002: 57-58) Secara khusus tujuan usaha kesehatan sekolah adalah untuk
memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta
didik yang mencakup memiliki pengetahuan, sikap, dan ketrampilan untuk
melaksanakan 12 prinsip hidup sehat, serta berpartisipasi aktif di dalam usaha
peningkatan kesehatan. Sehat fisik, mental, sosial maupun lingkungan, serta
memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan
narkoba, alkohol dan kebiasaan merokok serta hal-hal yang berkaitan dengan
masalah pornografi dan masalah social lainnya.
Jadi tujuan UKS yaitu untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan
hidup sehat peserta didik agar dapat menciptakan lingkungan yang sehat,
sehingga memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan
prinsip hidup sehat, baik fisik, mental, maupun sosial serta memiliki daya hayat
dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan narkoba, menangani
anak didik yang mengalami kecelakaan ringan, melayani kesehatan dasar bagi
anak didik selama sekolah (pemberian imunisasi), memantau pertumbuhan dan
status gizi anak didik dan sebagainya.

5
c. Sasaran usaha kesehatan sekolah (UKS)
Sasaran pembinaan dan pengembangan UKS meliputi peserta didik sebagai
sasaran primer, guru pamong belajar/tutor orang tua, pengelola pendidikan dan
pengelola kesehatan serta TP UKS di setiap jenjang sebagai sasaran sekunder.
Sedangkan sasaran tertier adalah lembaga pendidikan mulai dari tingkat pra
sekolah/TK sampai SLTA, termasuk satuan pendidikan luar sekolah dan
perguruan tinggi agama serta pondok pesantren beserta lingkungannya (Depkes,
2008). Sasaran lainnya adalah sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan
pelayanan kesehatan. sasaran tertier lainnya adalah lingkungan yang meliputi
lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat sekitar sekolah. Sekolah sebagai
lembaga (institusi) pendidikan merupakan media yang penting untuk
menyalurkan segala bentuk pembaharuan tata cara dan kebiasaan hidup sehat,
agar lebih mudah tertanam pada anak-anak. Dengan demikian, akan dapat
memberikan pengaruh terhadap kehidupan keluarga, masyarakat sekitarnya,
bahkan masyarakat yang lebih luas lagi. Anak didik dikemudian hari diharapkan
akan memiliki sikap dan kebiasaan hidup dangan norma-norma kesehatan.
Pendidikan kesehatan di sekolah dasar melalui program UKS mempunyai peranan
yang sangat efektif sebab Sekolah Dasar, sebagai lembaga pendidikan yang
tersebar luas di daerah pelosok tanah air, dari pedesaan hingga kota-kota besar. Di
pandang dari segi pembiayaan pemerintah dan harapan untuk masa depan,
pelaksanaan UKS di sekolah dasar adalah ekonomis. Apalagi untuk kepentingan
ini masyarakat (orang tua murid) selalu dilibatkan dalam berbagai bentuk, melalui
PGOM (persatuan guru dan orang tua murid). Menurut Depkes RI (1982: 7)
bahwa peserta didik dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat menengah termasuk
perguruan tinggi beserta lingkungannya merupakan sasaran utama dari pembinaan
UKS. Didalam pembangunan nasional, perhatian terhadap dunia anak-anak tidak
dapat diabaikan. Anak-anak merupakan penerus dalam bidang tenaga kerja,
sehingga pembinaan terhadap golongan ini perlu dimulai sedini mungkin.
Sehubungan dengan ini bidang pendidikan dan kesehatan mempunyai peranan

6
yang besar karena secara organisasai sekolah berada dibawah departemen
pendidikan nasional, Secara fungsional departemen kesehatan bertanggung jawab
atas kesehatan anak didik. Mengingat hal tersebut, UKS dijalankan atas dasar titik
tolak pemikiran bahwa :
1. Sekolah merupakan lembaga yang sengaja dihidupkan untuk mempertinggi
derajat bangsa dalam segala aspek
2. Usaha kesehatan melalui masyarakat sekolah mempunyai kemungkinan
yang lebih efektif diantara beberapa usaha yang ada, untuk mencapai
kebiasaan hidup sehat dari masyarakat pada umumnya, karena masyarakat
sekolah :
a) mempunyai prosentase yang tinggi.
b) merupakan masyarakat yang telah terorganisir, sehingga mudah
dicapai dalam rangka pelaksanaan usaha-usaha kesehatan masyarakat.
c) peka terhadap pendidikan pada umumnya, dapat menyebarkan
modernisasi (sebagai agent of change), karena dalam usia ini anak-
anak sekolah berada dalam taraf perkembangan dan pertumbuhan,
mudah dibimbing dan dibina. Pada masa ini adalah masa yang tepat
untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan hidup sehat dengan harapan
agar mereka dapat meneruskan serta mempengaruhi lingkungannya
sekarang dan dimasa yang akan datang. Masyarakat sehat yang akan
datang merupakan salah satu hasil dari sikap dan kebiasaan hidup
sehat yang dimiliki anak-anak pada waktu sekarang. (Soenaryo, 2002:
148).

7
d. Ruang lingkup usaha kesehatan sekolah (UKS)
Ruang luang lingkup UKS tercermin dalam tri program atau yang
disebut dengan TRIAS UKS yang meliputi :
a. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan merupakan upaya memberikan bimbingan
kepada peserta didik untuk meningkatkan pengetahuan
kemampuan dan keterampilan peserta didik dalam melaksanakan
perilaku hidup bersih dan sehat agar dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik, selain di bidang kesehatan peserta didik
juga dibina dalam bidang kesehatan lingkungan yang merupakan
bagian yang sangat mempengaruhi pembentukan pribadi peserta
didik, adanya proses kenaikan bagi peserta didik maka harus
menyelenggarakan kegiatan sosialisasi setiap tahun sehingga
seluruh peserta didik terpapar materi kesehatan dan kesehatan
lingkungan.(Tim Pembina UKS, 2008,33)
Pendidikan kesehatan dilakukan secara intra kurikuler dan ekstra
kurikuler. Kegiatan intra kurikuler adalah melaksanakan
pendidikan pada saat jam pelajaran berlangsung sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Pendidikan ini tidak hanya diberikan
pada saat mata pelajaran Pendidikan Jasmani saja, namun bisa
juga secara integratif pada saat mata pelajaran lainnya
disampaikan kepada peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler
adalah melaksanakan pendidikan di luar jam pelajaran yang
dilakukan di sekolah atau di luar sekolah. Misalnya,
melaksanakan penyuluhan tentang, gizi, narkoba, dan sebagainya
terhadap peserta didik, guru dan orangtua. Melaksanakan
pelatihan UKS bagi peserta didik, guru pembina UKS dan kader
kesehatan. Melaksanakan pendidikan dan kebiasaan hidup bersih
melalui program sekolah sehat.(Tim Pembina UKS,)

8
b. Pelayanan Kesehatan
(Tim Pembina UKS,) Pelaksanaan pelayanan kesehatannya
meliputi kegiatan – kegiatan antara lain:
1) Kegiatan Peningkatan (Promotif), Latihan Keterampilan teknis
pemeliharaan kesehatan dan pembentukan peran serta aktif
peserta didik dalam pelajaran kesehatan, antara lain : Kader
Kesehatan Sekolah, Olahraga, Kesenian, Berkebun dan Lomba.
2) Pembinaan Sarana Lingkungan Sekolah, antara lain :
a) Pembinaaan Warung Sekolah (Kantin)
b) Lingkungan Sekolah yang terpelihara
c) Pembinaan Keteladan berperilaku hidup sehat
3) Kegiatan Pencegahan (Preventif)
4) Memelihara Kesehatan yang bersifat umum dan khusus
5) Penjaringan kesehatan bagi anak
6) Monitoring / memantau peserta didik
7) Usaha Pencegahan Penyakit Menular
8) Kegiatan Penyembuhan dan Pemulihan (Kuratif dan
Rehabilitatif)
9) Diagnosa Dini
10) Pengobatan pada penyakit
11) P 3 K dan P 3 P
c. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
Pembinaan lingkungan sekolah sehat yang merupakan salah satu
unsur penting dalam membina ketahanan sekolah harus
dilakukan, karena lingkungan kehidupan yang sehat sangat
diperlukan untuk meningkatkan kesehatan seluruh komunitas
sekolah serta peningkatan daya serap siswa dalam proses belajar
mengajar Maka pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat
dilaksanakan melalui 6 K yaitu: Keamanan Keindahan

9
Kebersihan Kekeluargaan Ketertiban Kerindangan (Tim Pembina
UKS 2008, 75-76).
Menurut WHO (Depkes, 2008) adapun Pembinaan kepada peserta
didik agar dapat menerapkan pentingnya UKS Diantaranya
dengan melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
1) Melaksanakan kerja bakti kebersihan sekolah secara rutin
dan terencana (Jumat Bersih, piket kapling, piket kelas)
2) Melaksanakan kerja bakti dengan lingkungan masyarakat
sekitar sekolah
3) Membuang sampah pada tempatnya dan pengadaan tempat
sampah di depan kelas, dipilah antara sampah organik dan
anorganik
4) Mengolah sampah organik menjadi kompos
5) Tidak mencorat-coret dinding dan bangku
6) Menyiram jamban sampai bersih sesudah dipakai
7) Membuat dan memelihara kapling, kebun sekolah, TOGA,
taman sekolah
8) Mengikuti kegiatan Dinamika Kelompok (wisata, olah raga
dan kesenian).

d. Masalah kesehatan yang dapat dikurangi melalui kegiatan usaha


kesehatan sekolah (UKS) antara lain:
1) Imunisasi,
2) Kesehatan gigi,
3) Sanitasi dan air bersih,
4) Masalah gizi dan anemia,
5) Kekerasan dan kecelakaan,
6) Gangguan kesehatan mental,
7) Kebersihan diri maupun lingkungan,

10
8) Masalah kesehatan reproduksi remaja,
9) Merokok, alkohol dan penyalahgunaan narkoba,
10) Penyakit infeksi (malaria, gangguan saluran nafas).

B. Peran perawat dalam kesehatan sekolah


1. Sebagai pelaksana asuhan keperawatan di sekolah,perawat mempunyai
peran:
 Mengkaji masalah kesehatan dan keperawatan peserta didik dengan
melakukan pengumpulan data,analisa data,serta perumusan dan prioritas
masalah;

 Menyusun perencanaan kegiatan UKS bersama tim pembina usaha


kesehatan di sekolah(TPUKS);

 Melaksanakan kegiatan UKS sesuai dengan rencana kesehatan yang di


susun;

 Menilai dan memantau hasil kegiatan UKS

 Mencatat dan melaporkan sesuai dengan prosedur yang di tetapkan.

2. Sebagai pengelola kegiatan UKS, perawat kesehatan yang bertugas di


puskesmas ,menjadi salah seorang anggota dalam TPUKS atau dapat juga di
tunjuk sebagai seorang koordinator UKS di tingkat puskesmas.bila perawat
kesehatan di tunjuk sebagai koordinator maka pengelolaan pelaksanaan UKS
menjadi tanggung jawabnya atau paling tidak ikut terlibat dalam tim
pengelola UKS.

3. Sebagai penyuluh dalam bidang kesehatan,peranan perawat kesehatan dalam


memberikan penyuluhan kesehatan dapat di lakukan secara langsung
(melalui penyuluhan kesehatan yang bersifat umum dan klasikal) atau tidak

11
langsung sewaktu melakukan pemeriksaan kesehatan peserta didik secara
perseorangan.

C. Fungsi Perawat Dalam Usaha Kesehatan Sekolah


1. Memberikan pelayanan serta meningkatkan kesehatan individu dan
memberikan pendidikan kesehatan kepada semua populasi yang ada di
sekolah.
2. Memberikan kontribusi untuk mempertahankan dan memperbaiki
lingkungan fisik dan sosial sekolah.
3. Menghubungkan program kesehatan sekolah dengan program kesehatan
masyarakat yang lain.

D. Program Usaha Kesehatan Sekolah

Ada beberapa jenis kegiatan UKS dan jenis kegiatan UKS disini dikelompokkan
menjadi dua macam, yaitu kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan UKS, dan
TRIAS UKS meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan lingkungan
sekolah yang sehat. Bagian-bagian jenis kegiatan tersebut termasuk dalam
program kegiatan UKS sebagai berikut :
a. Pengelolaan UKS
1. Pembentukan Tim Pelaksana UKS
2. Terlibatnya unsure guru dan petugas puskesmas
3. Penyusunan program kerja UKS
4. Pengawasan pelaksanaan 7K
5. Laporan pembinaan dari Puskesmas
6. Penyuluhan tentang UKS
7. Pelaksanaan rapat koordinasi dengan Tim Pelaksana Program kerja
8. Penyediaan sarana pelayanan kesehatan
9. Pembuatan laporan pelaksana UKS kepada Tim Pembina UKS
10. Pelaksanaan rapat koordinasi dengan Tim Pembina UKS

12
b. Trias UKS
a. Pendidikan kesehatan
1. Pelaksanaan pemeriksaan berkala
2. Pelaksanaan pemeriksaan rutin
3. Pelaksanaan lomba pengetahuan kesehatan sekolah
4. Pelaksanaan pemeriksaan tinggi badan
5. Pengadaan alat peraga
6. Pelaksanaan dokter kecil
7. Pelaksanaan pemeriksaan berat badan
8. Pengadaan alat peraga UKS
9. Pengadaan kegiatan lomba kebersihan badan
10. Pengadaan kegiatan lomba kebersihan ruang kelas
b. Pelayanan kesehatan
1. Kegiatan penjaringan anak sekolah (screening)
2. Pelaksanaan imunisasi
3. Pelaksanaan pemberantasan sarang penyakit
4. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan atau deteksi dini penyakit
5. Pengadaan upaya alih teknologi kesehatan
6. Pengadaan rujukan ke puskesmas
c. Lingkungan sekolah sehat
1. Pengadaan ruang/sudut UKS
2. Pembinaan kantin sekolah
3. Pengadaan sarana air bersih yang memenuhi syarat
4. Pengadaan tempat pembuanagn air limbah yang memenuhi syarat
5. Pengadaan kamar mandi/WC khusus siswa

13
Upaya peningkatan kesehatan disekolah melalui kegiatan yang dilaksanakan melalui
masyarakat disekolah dipandang lebih efektif dibanding kegiatan lain yang dilakukan
dalam masyarakat umum. Menurut Soenaryo (2002: 2 ) program UKS sangat efektif
karena:
1. Sekolah Dasar sebagai masyarakat sekolah, mempunyai komunitas peserta didik
yang sangat besar.
2. Sekolah Dasar sebagai lembaga pendidikan yang tersebar luas seluruh pelosok
tanah air.
3. Anak anak usia SD sangat peka terhadap perubahan dan pembaharuan, bahkan
anak anak mempunyai sifat yang menyampaikan apa yang dia terima dan
diperoleh dari orang lain.
4. Di pandang dari pembiayaan pemerintah dan harapan untuk masa depan
pelaksanaan UKS di sekolah dasar sangat ekonomis.

14
E. Analisa Data

Data Masalah
DS : Adanya kebiasaan pada lingkungan anak - Defisit kebersihan diri
DO : usia sekolah yang kurang baik bagi dengan agregat anak
perkembangan anak yaitu orang tua dan usia sekolah
lingkungan anak yang membiasakan
tidak menggosok gigi sebelum tidur
sehingga kebiasaan ini diikuti oleh anak
usia sekolah

DS :
DO :
- Kebiasaan jajan sembarangan - Resiko terjadinya
- Anak usia sekolah memiliki kebiasaan kejadian karies gigi
jajan sembarangan agregat anak usia
- Mayoritas jenis jajanan anak usia sekolah
sekolah adalah permen.
- Kebiasaan tidak menggosok gigi
sebelum tidur

DS :
DO : - Resiko
Kebiasaan formal penyalahgunaan
Anak mengetahui mengenai informasi media cetak
tentang gosok gigi sebelum tidur elektronik pada anak
bersumber dari media elektronik. untuk memperoleh
informasi yang tidak
sesuai dengan
perkembanganya
DS :
DO :
Komunikasi informal
- Anak sekolah jarang diskusi dengan
orang tuanya untuk menyelesaikan - Ketidakefektifan
masalah komunikasi anak

15
- Anak usia sekolah menganggap perlu dengan orangtua
peran ortu untuk mengatasi masalah
anak

a. Diagnosa Keperawatan Komunitas


a. Defisit kebersihan diri pada agregat anak usia sekolah b/d kebiasaan
pada lingkungan anak usia sekolah yang kurang baik
b. Risiko terjadinya karies gigi pada agregat anak usia sekolah b/d
kebiasaan anak usia sekolah tidak menggosok gigi sebelum tidur.
c. Risiko penyalahgunaan media cetak dan elektronik pada anak untuk
memperoleh informasi yang tidak sesuai dengan perkembangannya
b/d sumber informasi yang digunakan anak untuk mengetahui
informasi tentang gosok gigi sebelum tidur bersumber dari media
khusunya televise.
d. Ketidakefektifan komunikasi anak dengan orang tua b/d anak jarang
diskusi dengan orang tua.

b. Intervensi Keperawatan

Diagnosa Tujuan Rencana Sasaran


keperawatan tindakan

1. Risiko terjadinya 1. Jangka panjang 1. Lakukan - Komunikasi


kejadian karies gigi Terbentuknya pendekatan secara dan informasi
pada agregat anak kelompok anak formal dengan
- Ceramah dan
usia sekolah usia sekolah yang kepala sekolah,
diskusi
peduli terhadap guru, dan petugas
kesehatan gigi UKS - Edukasi dan
demonstrasi
2. Jangka pendek

- Agregat anak usia 2. Berikan

sekolah penyuluhan

16
tidak mengalami kesehatan tentang
karies gigi karies gigi pada
kelompok
- Agregat anak usia
anak usia sekolah
sekolahmendapatka
n pengetahuan yang 3. Demonstrasikan
cukup cara menggosok
tentang pencegahan gigi dengan baik
masalahkaries gigi dan benar pada
kelompok anak
usia sekolah

4. Beri kesempatan
pada kelompok
anak usia sekolah
untuk
bersamasama
mempraktikan cara
menggosok gigi
dengan baik dan
benar

- Kepala sekolah,
guru, dan petugas
UKS,
Kelompok anak
usia sekolah.

- Komunikasi dan
informasi

17
- Ceramah dan
diskusi

- Edukasi dan
demonstrasi

5.Lakukan
kerjasama dengan
puskesmas
setempat untuk
melakukan
monitoring
terhadap kelompok
anak usia sekolah

18
BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan
Usaha kesehatan di sekolah (UKS) merupakan salah satu usaha kesehatan pokok
yang dilaksanakan oleh puskesmas dan juga usaha kesehatan masyarakat yang
dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungan sekolahnya
sebagai sasaran utama.Untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat dan derajat
kesehatan peserta didik, dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini
mungkin melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan
lingkungan sekolah sehat yang dikenal dengan istilah tiga program pokok (trias)
UKS. Peran perawat kesehatan sekolah yang paling utama yaitu sebagai
pelaksana asuhan keperawatan di sekolah. Salah satu fungsi peran perawat
sekolah yaitu memberikan pelayanan serta meningkatkan kesehatan individu dan
memberikan pendidikan kesehatan kepada semua populasi yang ada di sekolah.

b. Saran
Saat ini fungsi UKS di sekolah terutama sekolah dasar belumlah maksimal.
Diharapkan dengan adanya pengetahuan tentang UKS agar mampu menciptakan
pribadi siswa yang sehat sehingga siswa dapat mengoptimalkan proses belajar
mereka.

19
DAFTAR PUSTAKA

 Ananto, p.2006. usaha kesehatan sekolah di sekolah dasar dan madrasah


ibtidaiyah.bandung: yrama widya

 Departemen kesehatan republik indonesia.2003.pedoman untuk tenaga


kesehatan, usaha kesehatan sekolah di tingkat sekolah dasar.jakarta:depkes RI.

 Tim pembina UKS pusat.1996.pedoman pengembangan pembinaan


UKS.jakarta:depkes RI.

20

Anda mungkin juga menyukai