Disusun Oleh :
KELOMPOK
- Anwarudin
- Dilla Shintia D
- Nabila Diani F
- Putri Anindya
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang
berjudul “Asuhan Keperawatan pada Kelompok Rentan :Pemulung” dengan sebaik-baiknya.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat tugas Mata Kuliah Keperawatan
Komunitas. Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan yang penulis peroleh dari informasi
beberapa buku dan media massa. Dalam penyusunan makalah ini penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna, baik
dari segi penyusunan bahasan ataupun penulisannya. Mungkin dalam makalah pembahasan ini
terdapat banyak kata yang kurang tepat, untuk itu penulis mohon maaf. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna menjadi acuan dalam
bekal pengalaman bagi penulis untuk lebih baik di masa yang akan datang. Akhir kata semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................
1.3 Tujuan ...........................................................................................................................
BAB IV PENUTUP.................................................................................................................
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................................
4.2 Saran..............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Populasi rentan didefinisikan sebagai kelompok sosial yang memiliki resiko atau
kelemahan yang relatif tinggi sehingga merugikan kesehatan (Flakerud dan Winslow, 1998;
Stanhope dan Lancaster, 2004).
Indonesia memiliki populasi penduduk yang cukup tinggi. Sehingga,
menyebabkan tingginya jumlah timbulan sampah yang terdapat di Indonesia . Hal ini,
menciptakan peluang bagi pemulung untuk menjadikan sampah tersebut sebagai sumber
mata pencahari.
1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui definisi populasi rentan?
2) Untuk mengetahui macam-macam populasi rentan?
3) Untuk mengetahui peran perawat dalam menangani populasi rentan?
4) Untuk mengetahui pemulung sebagai populasi rentan?
5) Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan pada populasi rentan : Remaja
merokok?
BAB II
PEMBAHASAN
Pemulung adalah orang yang mencari nafkah dengan jalan mencari dan
memungut serta memanfaatkan barang bekas (sepertibotol bekas) dengan menjualnya
kepada pengusaha yang akan mengolahnya kembali menjadi barang komoditas
Menurut Badan Pusat Statistik berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2010,
jumlah penduduk Indonesia adalah sebanyak 237,6 juta jiwa. Ketika Indonesia
mengalami krisis moneter pada tahun 1998, jumlah penduduk miskin Indonesia berada
di puncaknya yaitu dengan jumlah 49,5 juta jiwa (24,2%). Setelah tahun 1998 jumlah
penduduk miskin mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Seperti pada September
2013, jumlah penduduk miskin di Indonesia adalah 28,55 juta jiwa (11,47%). Sedangkan
pada bulan September 2014, jumlah penduduk miskin di Indonesia adalah sejumlah
27,73 juta jiwa (10, 96%).
Menurut WHO tahun 1947, kesehatan adalah keadaan (status) sehat utuh secara
fisik, mental (rohani) dan sosial, dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari suatu
penyakit, cacat dan kelemahan (Rezky, 2012). Sedangkan menurut UU No. 36 tahun
2009 pasal 1 ayat 1, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup secara produktif secara
sosial dan ekonomis.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Proses keperawatan terdiri dari pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi.
Proses keperawatan merupakan satu siklus yang tidak terputus antara tahapannya. Pada
bagian ini akan dibahas mengenai tahap pengkajian komunitas menggunakan model
Community As A Partner. Model Community as Partner yang dikembangkan oleh Anderson
dan McFarlane didasari pada model Neuman System Model, melalui pendekatan secara
keseluruhan terhadap manusia untuk menggambarkan masalah individu (Anderson &
McFarlane, 2011). Komunitas sebagai klien dikembangkan mengilustrasikan konsep
Community Health Nursing (CHN) / Primary Health Nursing (PHN) sebagai sintesis dari
konsep keperawatan dan kesehatan publik. Seiring dengan perkembangan masyarakat dan
penelitian-penelitian, maka konsep ini berkembang menjadi Community as partner sebagai
pandangan yang mendasari keaktifan dari masyarakat dalam meningkatkan kesehatan,
mencegah, serta mengatasi masalah kesehatan.
Model Community As A Partner mempunyai dua komponen utama yaitu core dan
subsistem. Core yang terdiri dari riwayat terbentuknya aggregate, demografi, suku, nilai,
dan kepercayaan. Sedangkan pada subsistem terdapat lingkungan fisik, pelayanan
kesehatan dan sosial, ekonomi, transportasi dan keamanan, politik dan pemerintahan,
komunikasi, pendidikan, dan rekreasi.
Hal-hal yang dikaji dalam model community as partner yaitu :
1) Inti Komunitas
a) Demografi
Menurut Anderson dan McFarlan (2011) pengkajian demografi mempelajari
struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Data demografi terdiri dari jumlah
remaja berdasarkan jenis kelamin, pendidikan, agama, usia, dan jumlah remaja yang
merokok. Data statistik vital meliputi jumlah kesakitan remaja karena perilaku
merokok, jumlah remaja merokok, dan jumlah kematian karena merokok. Adapun
data demografi yang dikaji dalam model pengkajian ini yaitu usia, jenis kelamin,
suku, nilai dan keyakinan terkait perilaku merokok.
b) Etnis
Menurut Anderson dan McFarlane (2011) pengkajian etnis terdiri dari distribusi
remaja berdasarkan etnis dan kebiasaan-kebiasaan terkait dengan etnis yang
berdampak pada masalah kesehatan remaja dan gaya hidup remaja yang
berpengaruh terhadap remaja dengan perilaku merokok. Keragaman suku dapat
menimbulkan variasi terhadap nilai kesehatan, sehingga program perencanaannya
relatif akan lebih bervariasi dibandingkan dengan suku yang relatif homogen.
c) Nilai dan Keyakinan
Menurut Prasetyo (2011) sesuai dianggap memiliki nilai jika sesuatu tersebut
dianggap penting, baik dan berharga bagi individu; baik ditinjau dari segi religius,
politik, hukum, moral, estetika, ekonomi, dan sosial budaya. nilai juga merupakan
rujukan dan keyakinan dalam menentukan pilihan (Mulyana, 2004). Pengkajian nilai
dan keyakinan pemulung mengenai perilaku hidup bersih dan sehat
2) Sub Sistem
a) Lingkungan Fisik
Pengkajian lingkungan fisik meliputi keadaan masyarakat, anggota masyarakat,
struktur yang dibuat masyarakat, perumahan, jarak, daerah penghijauan (Anderson
& McFarlane, 2011). Pengkajian lingkungan sekolah meliputi bangunan dan halaman
rumah pemulung
b) Pelayanan Kesehatan Sosial
Pelayanan kesehatan dan sosial ini meliputi akses fasilitas kesehatan yang ada, jenis
pelayanan kesehatan yang tersedia untuk masyarakat di Puskesmas.
c) Ekonomi
Pengkajian ekonomi pada pemulung yang tidak tentu penghasilannya untuk
memenuhi kebutuhan
d) Komunikasi
Pengkajian komunikasi meliputi komunikasi formal dan non formal. Komunikasi
formal seperti koran, radio dan televisi, pelayanan pos. sedangkan komunikasi
informal antara lain papan pengumuman, poster, brosur, dan bagaimana remaja
mendapatkan informasi tentang kesehatan (Anderson & McFarlane, 2011).
e) Pelayanan Kesehatan dan Sosial
Menurut Anderson dan McFarlane (2011) pada variabel ini yang perlu diidentifikasi
adalah tempat pelayanan kesehatan dan sosial, pelayanan yang diberikan (tarif,
waktu, rencana pelayanan baru), sumber (tenaga, tempat, biaya dan sistem
pencatatan), karakteristik pengguna (distribusi geografik, profil demografik, dan
transportasi), statistik (jumlah pengguna yang dilayani setiap hari, setiap minggu,
dan setiap bulan), kesesuaian, keterjangkauan, dan penerimaan fasilitas menurut
pengguna maupun pemberi pelayanan. Persepsi
2. Intervensi
PENUTUP
1. Kesimpulan
Populasi rentan didefinisikan sebagai kelompok sosial yang memiliki resiko atau
kelemahan yang relatif tinggi sehingga merugikan kesehatan (Flakerud dan Winslow, 1998;
Stanhope dan Lancaster, 2004).
2 Saran
1. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, terutama mahasiswa
keperawatan.
2. Semoga dapat menjadi bahan acuan pembelajaran bagi mahasiswa keperawatan.
3. Sebagai perawat ada baiknya kita harus mengetahui tindakan apa yang harus kita
berikan jika menghadapi kondisi pasien atau klien yang memberikan respon atau
tindakan yang diakibatkan adanya tekanan atau stressor terhadap pasien dan akibat
yang mungkin bisa terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
nursingjurnal.respati.ac.id/index.php/JKRY/article/download/300/194
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/3914/1/ummul%20waqiah.pdf
https://solica1.blogspot.com/2016/05/asuhan-keperawatan-dengan-kebutuhan.html