Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KEPERAWATAN BENCANA

NAMA : ANTINA W ROMER


NPM : 12114201180192
KELAS : D

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU


FAKULTAS KESEHATAN
PRODI KEPERAWATAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa karena atas berkat dan karunianya, penulis dapat menyelasaikan
makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini tentang “Permasalahan-permasalahan Kesehatan
Yang Terjadi Dalam Kondisi Kebencanaan Di Provinsi Maluku”.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Ns. Dene. F. Sumah,
S.kep. M.kep selaku Dosen Mata Kuliah Keperawatan Bencana yang
telah membimbing penulis dan memberikan tugas ini kepada kami.
Harapan kami, semoga makalah ini dapat membantu dalam
melancarkan proses belajar kami maupun teman-teman yang lain.
Kami menyadari sungguh bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak
yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini selanjutnya.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu penyelesaikan makalah ini.

Ambon, 04 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Permasalahan-permasalahan Kesehatan Yang Terjadi Dalam Kondisi


Kebencanaan Di Provinsi Maluku
B. Peran Petugas Kesehatan Dan Partisipasi Masyarakat Dalam Menghadapi
Bencana
C. Manajemen Bencana Yang Tepat Dalam Menghadapi Bencana Di Provinsi
Maluku

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bencana adalah peristiwa rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor
alam atau faktor nonalam dan faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan kerugian harta benda, dan
tampak psikologis. Definisi tersebut menyebutkan bahwa bencana
disebabkan oleh faktor alam, non alam, dan manusia. Oleh karena itu,
Undang- Undang Nomor 24 Tahun 2007 tersebut juga mendefenisikan
mengenai bencana alam, bencana non alam, dan bencana sosial. Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) , 2012.
Wilayah negara indonesia adalah rawan terjadi bencana alam terutama
bencana gempa bumi dan erupasi guning berapi. Hal ini diakibatkan letak
posisi indonesia terletak pada lempengan tektonik yaitu Indo- Australia,
Eurasia dan Pacific yang menghasilkan tumpukan energi dalam batas
ambang tertentu. Posisi inilah yang pada akhirnya menyebabkan indonesia
sering terjadi encana seperti gempa bumi dan tsunami. Berdasarkan
kondisi tersebut, maka beberapa daerah di indonesia dibentuk tim siap
siaga bencana untuk membimbing, memberikan penyuluhan dan motivator
kepada masyarakat dalam kegiatan kesiapsiagaan bencana ( Safety Sign,
2018).
B. Rumusan Masalah

- Apa Saja Permasalahan-permasalahan Kesehatan Yang Terjadi


Dalam Kondisi Kebencanaan Di Provinsi Maluku?
- Bagaimana peran Petugas Kesehatan Dan Partisipasi Masyarakat
Dalam Menghadapi Bencana?
- Manajemen Bencana Apa Yang Tepat Dalam Menghadapi
Bencana Di Provinsi Maluku?

C. Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui:

- Permasalahan-permasalahan Kesehatan Yang Terjadi Dalam


Kondisi Kebencanaan Di Provinsi Maluku
- Peran Petugas Kesehatan Dan Partisipasi Masyarakat Dalam
Menghadapi Bencana
- Manajemen Bencana Yang Tepat Dalam Menghadapi Bencana Di
Provinsi Maluku
BAB II
PEMBAHASAN

A. Permasalahan-permasalahan kesehatan yang terjadi dalam kondisi


kebencanaan di provinsi maluku

- Status gizi anak menurun di tempat pengunsian


Bencana alam seperti gempa bumi mengakibatkan korban
harta, manusia dalam jumlah besar dan juga berdampak pada krisis
pangan dan gizi. Anak merupakan salah satu kelompok usia yang
sangat rentang terhadap masalah gizi, faktor tidak langsung yang
menyebabkan masalah gizi adalah seperti ketahanan pangan dalam
keluarga, pola asuh, sanitasi lingkungan, akses pelayanan
kesehatan, tempat tinggal, pendidikan serta status ekonomi.
Permasalahan gizi muncul diakibatkan adanya bencana, pada
bencana yang terjadi di kota ambon, faktor terjadinya masalah gizi
yaitu krisis kesehatan antara lain lumpuhnya pelayanan kesehatan,
korban meninggal, korban luka di tempat pengunsian. Faktor yang
bisa menyebabkan masalah gizi yaitu ketersediaan air bersih,
sanitasi lingkungan dan penyakit menular.

B. Peran petugas kesehatan dan partisipasi masyarakat dalam menghadapi


bencana

- Memeriksa dan mengatur persediaan obat, makanan,


makanan khusus untuk bayi, peralatan kesehatan
- Membantu penanganan dan penempataan pasien dengan
penyakit menular maupun kondisi kejiwaan labil hingga
membahayakan diri dan lingkungannya berkoordinasi
dengan perawat jiwa
- Mengidentifikasi reaksi psikologis yang muncul pada
korban (ansietas, depresi yang ditunjukan dengan seringnya
menangis dan mengisolasi diri) maupun reaksi
psikosomatik (hilang nafsu makan, insomnia, fatigue, mual
muntah, dan kelemahan otot)
- Konsultasi bersama supervsisi setempat mengenai
pemeriksaan kesehatan dan kebutuhan masyarakat yang
tidak mengunsi
C. Manajemen bencana yang tepat dalam menghadapi
bencana di provinsi maluku (Kota Ambon)

1. Pencegahan primer
- Mengenali instruksi ancaman bahaya
- Mengidentifikasi ketubuhan- ketubuhan saat fase
emergency (makanan, air, obat-obatan, pakian dan selimut
serta tenda)
- Melatih penanganan pertama korban bencana
- Berkoordinasi berbagai dinas pemerintah, organisasi
lingkungan, palang merah nasional maupun lembaga-
lembaga kemasyarakatan dalam memberikan penyuluhan
dan simulasi persiapan menghadapi ancaman bencana
kepada masyarakat

2. Pasca Darurat

- Memfasilitasi jadwal kunjungan konsultasi medis dan cek


kesehatan sehari-hari
- Tetap menyusun rencana prioritas asuhan keperawatan
harian
- Merencanakan dan memfasilitasi transfer pasien yang
memerlukan penanganan kesehatan di RS
- Mengevaluasi kebutuhan kesehatan harian
- Memeriksa dan mengatur persediaan obat, makanan,
makanan khusus untuk bayi, peralatan kesehatan
- Membantu penanganan dan penempataan pasien dengan
penyakit menular maupun kondisi kejiwaan labil hingga
membahayakan diri dan lingkungannya berkoordinasi
dengan perawat jiwa
- Mengidentifikasi reaksi psikologis yang muncul pada
korban (ansietas, depresi yang ditunjukan dengan seringnya
menangis dan mengisolasi diri) maupun reaksi
psikosomatik (hilang nafsu makan, insomnia, fatigue, mual
muntah, dan kelemahan otot)
- Konsultasi bersama supervsisi setempat mengenai
pemeriksaan kesehatan dan kebutuhan masyarakat yang
tidak mengunsi
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bencana alam seperti gempa bumi mengakibatkan korban harta,
manusia dalam jumlah besar dan juga berdampak pada krisis pangan dan
gizi. Anak merupakan salah satu kelompok usia yang sangat rentang
terhadap masalah gizi, faktor tidak langsung yang menyebabkan masalah
gizi adalah seperti ketahanan pangan dalam keluarga, pola asuh, sanitasi
lingkungan, akses pelayanan kesehatan, tempat tinggal, pendidikan serta
status ekonomi.

B. Saran
Faktor terjadinya masalah gizi yaitu krisis kesehatan antara lain
lumpuhnya pelayanan kesehatan, korban meninggal, korban luka di tempat
pengunsian. Faktor yang bisa menyebabkan masalah gizi yaitu
ketersediaan air bersih, sanitasi lingkungan dan penyakit menular, sebagai
petugas kesehatan kita harus membantu masyarakat untuk kembali pada
kehidupan normal.
DAFTAR PUSTAKA

BNPB (2010), Buku Panduan Pengenalan Karakteristik Bencana Dan Upaya


Mitigasi-nya di Indonesia

Proverawati, A., & Wati, E. K (2011). Ilmu Gizi Keperawatan dan Gizi
Kesehatan. Yogyakarta: Muha Medik.

Undang- undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang


Penanggulangan Bencana

Anda mungkin juga menyukai