Anda di halaman 1dari 4

AWAL TERBENTUK UNSUR PKB

SYALOOM KLADEMAK SORONG

1. Awal Dari Persekutuan Jemaat Klademak

Pada tahun 1956 Perusahan Nederlandsche Nieuw Guinea Pertreleum Maatschappy


(NNGPM) Belanda dan Hollandse Beton Matschapy (HBM) membangun perumahan baru di
Klademak II, dan III. Sekitar tahun 1958 Karyawan –karyawan NNGPM dan pegawai
pemerintah mulai memenuhi rumah-rumah tersebut. Pada waktu itu belun ada rumah ibadah,
maka anggota jemaat yang ada di Klademak I. II mengikuti kebaktian hari minggu di jemaat
GKI Sorong Kota Boswezen (Jemaat Immanuel ) dan anggota jemaat yang ada di Klademak III
mengikuti kebaktian hari minggu di jemaat GKI Remu (Jemaat Maranatha)

Pada tahun 1962 terjadinya persengketaan Indonesia dengan Belanda atas tanah Papua Barat,
dengan adanya suhu politik ini maka pemerintahan Belanda berangsur-angsur pulang. Tepatnya
tanggal 1 Mey 1963 secara resmi peralihan Pemerintahan kepada Pemerintahan Republik
Indonesia atas Papua Barat. Pada waktu itu, maka berdatangan saudara – saudara kita dari
Indonesia ke Irian Barat. Bagi saudara – saudara yang beragama Kristen Protestan mulailah
bersekutu dalam persekutuan gereja pada waktu itu. Dengan bertambahnya penduduk di
Klademak, maka makin bertambah banyak anggota Kristen Protestan . Sehingga ada pemikiran
dari warga jemaat untuk mendirikan suatu persekutuan jemaat di Klademak pada waktu itu.

Keinginan dan pergumulan warga Kristen pada akhirnya di sampaikan kepada Sinode
Resort Sorong Raja Ampat melalui rapat dengan Majelis Jemaat Sorong Kota dan Jemaat Sorong
Remu, untuk membicarakan pelayanan bagi warga jemaat di Klademak. Hasil pertemuan ini
di setujui untuk mengadakan kegiatan persekutuan ibadah Minggu Tanggung jawab pelayanan
diberikan kepada Gr. M Tutuarima yang dipindahkan dari Arefi (Batanta) ke Sorong sebagai
guru bantu dan dibantu oleh Gr.J.Franzs yang pindah dari Jeflio (Raja Ampat) ke Sorong 5
September 1962, sebagai guru kepala sekolah di LSB Klademak III Sorong. dan penatua
J.A.Latumairissa, Penatua Nenkeula yang diperbantukan dari jemaat Sorong Kota Boswezen.

Ibadah pertama kali pada tahun 1963, bertempat diasrama Meisyes Vervolks School
(MVVS) Klademak II (Kantor RRI Cabang Sorong sekarang) Sesudah asrama dibuka oleh Pdt.
E. Osok dengan pengamatan penilik sekolah Bapak Manusaway. Kegiatan awal ini merupakan
upaya untuk mengundang anggota – anggota jemaat yang berada disekitar Klademak I, II dan
III yang mengikuti ibadah di Jemaat Sorong Kota Boswezen dan Jemaat Remu Sorong untuk
bergabung bersama - sama. Beberapa kali pertemuan ibadah dilakukan dan jumlah anggota yang
makin bertambah maka atas inisyatif guru-guru SMP YPK, antara lain Gr. Alex Sahetapy, Gr,
Wallanggu, Gr, L. Sinaga, kegiatan ibadah dipindahkan keruang kelas SMP YPK Klademak
sebagai tempat beribadah pada hari minggu. Pelayanan yang baru mulai ini diperkenankan
Tuhan dengan mengunakan Bapak Pnt.J.A.Latumaerissa sebagai perintis Sekolah Minggu
jemaat Klademak yang dimulai pada tanggal 28 Agustus 1963. Dan pelayanan Sekolah Minggu
berkembang sangat cepat dengan minat anak-anak dalam jemaat, menyebabkan dibagi menjadi
dua kelompok, anak-anak Sekolah Minggu di Klademak IIIA, IIIB dilaksanakan di SD YPK I,
sedangkan anak-anak Sekolah Minggu IIA, IIIC di SMP YPK. di Bantu Bapak H. Rumpaisum
dan Bapak N. Wamafma. Begitu juga terasa kebutuhan pada pelayanan anggota jemaat, maka
dilipih anggota majelis jemaat pertama yang diteguhkan pada tahun 1964, sebagai berikut :
Klademak IIIA, Penatua. H. Rumpaisum, Syamas. N. Wamafma, Pnt. Ch. Mobi, Klademak IIA.
Syamas. Y Ayatanoi, Pnt. G.Ginuni, Syms Iboy, Klademak IIIB, Pnt. Nahudin, Pnt. W.
Rumaropen, Syamas. Serapayari dan Syamas Koraag dengan Struktur Majelis yang sangat
sederhana pada waktu itu. Ketua Gr.M.Tutuarima, Wakil Ketua : Gr. Fransz. Sekretaris : Grj.
M. Tapilattu, Bendahara : Syms Nahudin

Pada tahun 1965, warga jemaat makin hari makin bertambah banyak dan ruang kelas tidak
mampu menampung lagi sehingga dipindahkan ke ruang Aula SMP YPK. Disinilah jemaat
Klademak ibarat mulai disemaikan dipesemaian dan bertumbuh.

Bapak J.A Latumaerissa dipindahkan ke Klamono sebagai karyawan Pertamina pada tahun
1965, maka pelayanan Sekolah Minggu diserahkan kepada para pengasuh dan
segera dibentuk Badan Pelayanan Sekolah; Ketua : Bapak Pnt. H. Rumpaisum. Sekretaris Bapak
Syms. Zeth Kambu, Bendahara Bapak Efd Rumbino dengan anggota – anggota: Bapak Syms N.
Wamafma, Bpk. Wolof Parinussa, Nn. Pauluna Aruna, Nn. Tina Lolong, Nn. Eta Nebore.

2. Masa Perintisan kepemimpinan menuju jemaat Syaloom

Pelayanan jemaat Klademak yang di awali dengan tenaga pelayan yang hanya berbekal
profesi Guru Sekolah sekaligus Guru Jemaat ini sungguh tanpa pamri
Bertambah seorang guru yaitu Gr. Y.Y. Amarmollo yang dipindahkan dari Bintuni ke Sorong
sebagai Guru di SD YPK I, dan melayani sebagai pelayan Firman di jemaat Klademak. Pada
tahun 1966 kepemimpinan pelayan jemaat dari Gr. M. Tutuarima diserahkan kepada Gr. Y.Y.
Amarmollo. Dan dibantu dengan pelayan Firman yang terdapat dalam jemaat antara lain
Gr.Fransz dan Grj. M. Tapilatu dan para penatua dan syamas. Tanggal 6 April 1966 terbentuk
Pengurus Kaum Ibu Jemaat GKI Klademak sebagai berikut : Ketua : Ibu S. Tupamahu kemudian
di ganti oleh Ibu. Amarumollo, Sekretaris Ibu. L. Lewerissa, Bendahara Ibu H. Tapilatu, Sie
Kerohanian Ibu Tutuarima, Sie Kesenian Ibu Nebore, Sie Olahraga, Ibu Rumbiak, Sie Konsumsi
Ibu Levilem.
Pada saat itu jumlah anggota jemaat makin bertambah sehingga dipandang perlu untuk
membangun gedung gereja yang dapat menampung anggota jemaat untuk beribadah.

Ketika mencari lokasi tempat dibangunnya gedung gereja ada pertimbangan di eks Kantor
Bank BRI, kompleks Mesjid Al-Jihat akhirnya dipilih lokasi yang sekarang. Tempat yang
digunakan sebagai taman bunga, bagi penghuni orang-orang Belanda yang mendiami kompleks
Klademak II. Baru pada tahun 1968 oleh Bapak Bupati Sorong Agus Suwito, lokasi tersebut di
setujui oleh pihak pemerintah daerah Tingkat II Kabupaten Sorong untuk pembangunan rumah
Ibadah. Kebijakan dan Pertimbangan pemerintah ini, merupakan ganti rugi atas tanah gereja
(Kantor ADPEL dan RRI sekarang) yang digunakan oleh pemerintah.
Maka pada tahun 1968 mulailah dibentuk Panitia Pembangunan Gedung Gereja yang
diketuai oleh Bapak Pnt. W. Rumaropen dilengkapi dengan seksi-seksi yang diperlukan.
Pelayanan terus berlangsung dan pada tahun 1969 dalam jabatan sebagai guru sekolah dan Guru
Jemaat/Guru Injil Gr.M.Tutuarima, Gr, Y.Y. Amarmollo dan Gr.MGL Hallatu diteguhkan
dalam jabatan pendeta (angkatan) oleh Pdt. F. Mirino.

Proses pembangunan gedung gereja yang di awali dengan Peletakan Batu Pertama tahun
1969 oleh Pdt.Y.Y. Amarumollo dan Pdt. M. Tutuarima. Selanjutnya karena panitia ini tidak
dapat berfungsi lagi. Sehingga sesudah pemilihan majelis jemaat periode 1971 – 1974, dibentuk
kembali Panitia Pembangunan Gedung Gereja yang diketuai oleh Pnt.O.Nahudin dan
Koordinator Seksi Pembangunan oleh Bapak Pnt. W. Iwanggin sebagai penangung jawab atas
pembangunan gedung gereja. Atas dukungan dan partisipasi Panitia, Majelis Jemaat serta
anggota-anggota jemaat (Bapak, Ibu,Pemuda dan anak-anak) bergotong - royong membangung
Gedung Gereja.

Disaat persiapan Peresmian Gedung Gereja baru dipertanyakan Nama yang akan diberikan
sebagai jemaat yang mandiri. Maka para pendeta, guru jemaat dan majelis jemaat mengadakan
doa dan pergumulan. Diusulkan beberapa nama yang diberikan oleh hamba-bamba Tuhan.
Nama yang ditulis dan digulung kemudian dimasukkan dalam peti derma,selanjutnya didoakan
untuk diundi. Setelah selesai berdoa disepakati hamba Tuhan yang tertua yaitu Bapak Grj. J.
Franzs untuk mencarik undian. Ternyata yang ditarik adalah nama “SYALOOM” yang diyakini
sebagai jawaban Tuhan Kepala Gereja.

Atas pimpinan dan Kasih Karunia Allah dalam Yesus Kristus maka pada tanggal 18 Oktober
1971 Gedung Gereja Baru di tahbiskan dan diresmikan. Penguntingan Pita oleh Bupati Kepala
Daerah Tingkat II Kabupaten Sorong Agus Suwito, maka selubung terbuka bertuliskan :
“Jemaat GKI Syaloom Klademak Sorong”. Pentahbisan dan Pembukaan Kunci Gedung
Gereja oleh Pdt. F. Mirino

Momen ini sangat berarti karena pada waktu yang sama, terjadi pula peristiwa penting dalam
penggembangan pelayanan kedepan antara lain : disahkannya jemaat mandiri Jemaat GKI
Syaloom Klademak dan sekaligus penyerahan kepemimpinan dari Pdt. Y.Y. Amarmollo kepada
Pdt. MGL.Halattu yang dimutasikan dari jemaat Maranatha Remu.

3. Masa Kepemimpinan akhir era pionir

Pada tahun 1971, masa kepemimpinan jemaat Syaloom oleh para pendeta -angkatan dalam
kepemimpian selaku Ketua Jemaat antara lain Pdt MGL.Hallatu dibantu oleh pelayan firman
Pdt. M. Tutuarima,Pdt.Y.Y. Amarmollo, yang semulanya telah menjabat sebagai Ketua Jemaat
Klademak dan Grj. J. Franzs, Grj. M. Tapillatu. Pada tahun 1972 Pdt, M. Tutuarima dimutasikan
ke Jemaat Efata Mariat Pantai sebagai Pelayan jemaat.

Terbukannya pemukinan dan penambahan warga jemaat terhitung dari Klademak I,II dan III
maka oleh Pdt. MGL Hallatu, Gedung Gereja diperluas dengan membangun balkon dibagian
belakang dikerjakan selama 3 bulan dan diresmikan pada bulan Desember 1974. Pada tahun
1974 diteguhkan dan diangkat Grj. BIsai, Grj. Manyakori, dan Grj. S. May yang selanjutnya
pindah dan melayani di jemaat Ekklesia.

Guru L. Solissa pada tahun 1976 dipindahkan dari Teminabuan dan bertugas di Sorong
melayani sebagai Guru Jemaat di Jemaat GKI Syaloom sampai tahun 1981 di berikan tugas dan
tanggung jawab untuk melayani sebagai Ketua Jemaat di Gereja Syaloom SP.I Km 23.

Pada Sidang Jemaat tahun 1977 untuk mempermudah pelaynan , jemaat GKI Syaloom dibagi
atas 8 wyk (IA,IB,IIA,IIB,IIIA,IIIB,IIIC, Kampung London) bertambah pula pelayan Firman
seperti Grj. Sarefe, Grj. D. Kayadu, dan Grj, A.Asaribab.

4. Masa Kepemimpinan era Baru.

Masa kepemimpinan era baru dimaksudkan dengan berakhirnya masa kepemimpinan


pendeta-pendeta angkatan dan dimulai dengan pendeta yang berpendidikan teologi sehingga
ungkapan ini dipakai untuk menjelaskan peralihan tersebut.

Bahwa pada tahun 1983, Ketua PHMJ GKI Syaloom Kaldemak, Pdt. MGL Hallatu, diganti
oleh Pdt. Drs. F. Mambrasar. Di era kepemimpinan inilah terjadi perobahan-perobahan
system, struktur dan pola pelayanan dalam jemaat. Antara lain Sidang Jemaat, strukutur
Pelaksana Harian Majelis jemaat dan Urusan, Struktur Badan Pelayan Unsur Jemaat
berdasarkan Keputusan Sidang Sinode GKI ke X GKI Di Irian Jaya 2-12 Juli 1984 di
Manokwari

Berdasarkan uraian dan masukan dari berbagai pihak antara lain :


1. Almarhum Pdt. MGL. Halattu;
2. Almarhun Pdt. Tutuarima;
3. Almarhum Pdt. F. Mambrasar;
4. Almarhum Bpk. H. Rumpaisum;
5. Almarhum Ibu. Amarrumollo;
6. Ibu. Lewesissa (ortu dari bapak Oni Lewerissa);

Dari mereka-mereka yang kami temui tidak ada satupun yang menyampaikan dengan jelas tanggal
terbentuknya Unsur PKB Jemaat GKI Syaloom, mereka hanya menceritakan kegiatan-kegiatan
pelayanan Jemaat GKI Syaloom saat itu dari tahun ke tahun, maka berdasarkan informasi-informasi
tersebut kami selaku Badan Pelayaan Tingkat Jemaat GKI Syaloom Klademak periode 2000-2005
melakukan rapat pengurus selanjutnya menetapkan HUT PKB Jemaat GKI Syaloom Klademak pada
tanggal 1 Mei 1985.

Bpk. R. Habary

Anda mungkin juga menyukai