Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP NUTRISI PADA LANSIA

Dosen Pembimbing : Nur Rakhmawati, S. Kep. M. Kes

KELOMPOK 1
S16C
Adiningtyas Prihandini (S16129) Asri Wulandari (S16135)
Ahmad Effendri (S16130) Bagas Pandhu P (S16136)
Ambar Nurhudayani (S16131) Berliana Sukmawati (S16137)
Andre Nugrahanto (S16132) Dedek May Elawati (S16138)
Annisa’ Istiqomah (S16133) Arvian Putra R (S16134)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karuniaNyalah sehingga penulisan makalah ini yang berjudul “MAKALAH KONSEP
NUTRISI PADA LANSIA” dapat terselesaikan dengan baik tepat pada waktunya. Apapun
yang kami sajikan semoga selalu bermanfaat bagi para pembacanya.
Kami juga mengucapkan terima kasih bagi orang-orang yang telah berjasa membatu dalam
pembuatan makalah ini.karna berkat merekalah dapat terciptanya makalah ini.maka kami
terima kasih kepada :
1. Dosen pemimbing mata kuliah Nur Rakhmawati, S. Kep. M. Kes yang telah
memimbing kami dalam mata kuliah ini.
2. Orang tua yang telah memberikan fasilitas kepada kami sehingga mempermudah
dalam pembuatan makalah ini.
3. Teman-teman yang turut membantu dalam penyempurnaan makalah ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan baik isi maupun
teknik penulisan. untuk itu kritik dan saran sangat diperlukan untuk perbaikan.

Surakarta, Desember 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Cover...........................................................................................................................................i
Kata Pengantar...........................................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................1
C. Manfaat Penulisan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Gizi Pada Lansia...............................................................................................3
B. Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Pada Lansia...........................................4
C. Permasalahan Gizi Pada Lansia.....................................................................................4
D. Penilaian Gizi Pada Lansia............................................................................................5
E. Pedoman Umum Gizi Seimbang Untuk Lansia.............................................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................................8
B. Saran.............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap mahluk hidup membutuhkan makanan untuk mempertahankan
kehidupannya, karena didalam makanan terdapat zat-zat gizi yang dibutuhkan tubuh
untuk melakukan kegiatan metabolismenya. apabiala seseorang berhasil mencapai
usia lanjut, maka salah satu upaya utama adalah mempertahankan atau membawa
status gizi yang bersangkutan pada kondisi optimum agar kualitas hidupan yang
bersangkutan tetap baik. Perubahan ststua gizi pada lansia disebabkan perubahan
lingkungan maupun kondisi kesehatan.
Perubahan ini akan makin nyata pada kurun usia dekade 70-an. Faktor
lingkunagn antara lain meliputi perubahan kondisi sosial ekonomi yang terjadi akibat
memasuki masa pensiun dan isolasi sosial berupa hidup sendiri setelah pasangannya
meninggal. Faktor kesehatan yang berperan dalan perubahan status gizi antara lain
adalah naiknya insidensi penyakit degenerasi maupun non-degenerasi yang berakibat
dengan perubahan dalam asupan makanan, perubahan dalam absorpsi dan utilisasi
zat-zat gizi di tingkat jaringan, dan beberapa kasusu dapat disebabkan oleh obat-obat
tertentu yang harus diminim para lansia oleh karena penyakit yang sedang
dideritanya.
Bagi lansia pemenuhan kebutuhan gizi yang diberikan dengan baik dapat
membantu dalam proses beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan perubahan-
perubahan yang dialaminya selain itu dapat menjaga kelangsungan pergantian sel-sel
tubuh sehingga dapat memperpanjang usia. Kebutuhan kalori pada lansia berkurang
karena berkurangnya kalori dasar dari kebutuhan fisik. Kalori dasar adalah kalori
yang dibutuhkan untuk malakukan kegiatan tubuh dalam keadaan istirahat, misalnya
untuk jantung, usus, pernafasan dan ginjal.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Gizi Pada Lansia?
2. Apa Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Pada Lansia?
3. Apa Permasalahan Gizi Pada Lansia?
4. Bagaimana Penilaian Gizi Pada Lansia?
5. Bagaimana Pedoman Umum Gizi Seimbang Untuk Lansia?

C. Manfaat Penulisan
1. Mahasiswa Mampu Mengetahui Bagaimana Konsep Gizi Pada Lansia?
2. Mahasiswa Mampu Mengetahui Apa Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi
Pada Lansia?
3. Mahasiswa Mampu Mengetahui Apa Permasalahan Gizi Pada Lansia?
4. Mahasiswa Mampu Mengetahui Bagaimana Penilaian Gizi Pada Lansia?
5. Mahasiswa Mampu Mengetahui Bagaimana Pedoman Umum Gizi Seimbang Untuk
Lansia?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Gizi Pada Lansia


Pengertian Gizi Secara Umum adalah zat yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
pertumbuhan, perkembangan, pemeliharaan dan memperbaiki jaringan tubuh.
Pengertian Gizi adalah dimana gizi berasal dari bahasa mesir yang berarti "Makanan".
Menurut Tuti Sunardi, yang mengatakan bahwa pengertian gizi adalah sesuatu
yang mempengaruhi proses perubahan semua jenis makanan yang masuk ke dalam
tubuh yang dapat mempertahankan kehidupan. Pengertian gizi menurut Lioni Ellis H,
yang mengatakan bahwa pengertian gizi adalah komponen penting yang diperlukan
oleh tubuh untuk tumbuh dan berkembang.
Gizi adalah terjemahan dari kata "Nutrition" yang disebut sebagai nutrisi. Gizi
juga dapat artikan sebagai sesuatu yang mempengaruhi adanya proses perubahan pada
setiap makanan yang masuk dalam tubuh yang dapat mempertahankan tubuh tetap
sehat. Para ahli yang mempelajari tentang Gizi disebut sebagai Ilmu Gizi. Pengertian
Ilmu Gizi adalah ilmu yang zat-zat gizi yang ada pada makanan dan penggunanya
dalam tubuh yang meliputi masukan, pencernaan, penyerapan, pengangkutan
(transpor), metabolisme, interaksi, dan penyimpanan serta pengeluaran, semua hal ini
merupakan proses zat gizi pada tubuh.
1. Macam-Macam Zat Gizi Berdasarkan Sumbernya
a. Nabati : nabati adalah sumber zat gizi yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
b. Hewani : hewani adalah zat gizi yang berasal dari hewan
2. Macam-Macam Zat Gizi Berdasarkan Jumlahnya
a. Zat Gizi Makro atau Makronutrisi : Pengertian makronutrisi adalah zat gizi atau
nutrisi yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang besar dengan satuan gram.
Yang termasuk zat gizi makro atau makronutrisi adalah protein, karbohidrat,
dan lemak.
b. Zat Gizi Mikro atau Mikronutrisi : Pengertian mikronutrisi adalah zat gizi atau
nutrisi yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang sedikit atau kecil. yang
termasuk zat gizi mikro adalah air, vitamin dan mineral.
3. Macam-Macam Zat Gizi Berdasarkan Fungsinya
a. Sumber Energi Bagi Tubuh : maksud dari sumber energi bagi tubuh atau tenaga
bagi tubuh digolongkan pada jenis gizi seperti lemak, protein dan karbohidrat.
b. Pembangun dan Penjaga Tubuh : maksud dari pembangun dan penjaga tubuh
digolongkan pada jenis gizi seperti mineral, protein, vitamin dan lemak.
c. Pengatur Kerja dalam Tubuh : maksud dari pengatur kerja dalam tubuh ialah
untuk mengatur proses metabolisme yang ada dalam tubuh yang digolongkan
pada jenis gizi seperti air, lemak, protein dan mineral
4. Fungsi Zat Gizi
a. Sebagai sumber energi
b. Memperbaiki sel-sel rusak
c. Sebagai sumber pertumbuhan dan perkembangan
d. Mempertahankan fungsi pada organ tubuh
e. Menjaga keseimbangan pada metabolisme
f. Pengatur dan pendukung dari proses metabolisme
g. Membentuk sel-sel pada jaringan tubuh

B. Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Pada Lansia


1. Berkurangnya kemampuan mencerna makanan akibat kerusakan gigi atau ompong.
2. Berkurangnya indera pengecapan mengakibatkan penurunan terhadap cita rasa
manis, asin, asam, dan pahit.
3. Esophagus/kerongkongan mengalami pelebaran.
4. Rasa lapar menurun, asam lambung menurun.
5. Gerakan usus atau gerak peristaltic lemah dan biasanya menimbulkan konstipasi.
6. Penyerapan makanan di usus menurun.

C. Permasalahan Gizi Pada Lansia


1. Gizi berlebih
Gizi berlebih pada lansia banyak terjadi di negara-negara barat dan kota-kota
besar. Kebiasaan makan banyak pada waktu muda menyebabkan berat badan
berlebih, apalai pada lansia penggunaan kalori berkurang karena berkurangnya
aktivitas fisik. Kebiasaan makan itu sulit untuk diubah walaupun disadari untuk
mengurangi makan. Kegemukan merupakan salah satu pencetus berbagai penyakit,
misalnya : penyakit jantung, kencing manis, dan darah tinggi.
2. Gizi kurang
Gizi kurang sering disebabkan oleh masalah-masalah social ekonomi dan juga
karena gangguan penyakit. Bila konsumsi kalori terlalu rendah dari yang
dibutuhkan menyebabkan berat badan kurang dari normal. Apabila hal ini disertai
dengan kekurangan protein menyebabkan kerusakan-kerusakan sel yang tidak
dapat diperbaiki, akibatnya rambut rontok, daya tahan terhadap penyakit menurun,
kemungkinan akan mudah terkena infeksi.
3. Kekurangan vitamin
Bila konsumsi buah dan sayuran dalam makanan kurang dan ditambah dengan
kekurangan protein dalam makanan akibatnya nafsu makan berkurang, penglihatan
menurun, kulit kering, penampilan menjadi lesu dan tidak bersemangat.

D. Penilaian Gizi Pada Lansia


1. Penimbangan Berat Badan
a. Penimbangan BB dilakukan secara teratur minimal 1 minggu sekali, waspadai
peningkatan BB atau penurunan BB lebih dari 0.5 Kg/minggu. Peningkatan BB
lebih dari 0.5 Kg dalam 1 minggu beresiko terhadap kelebihan berat badan dan
penurunan berat badan lebih dari 0.5 Kg /minggu menunjukkan kekurangan
berat badan.
b. Menghitung berat badan ideal pada dewasa :
Rumus : Berat badan ideal = 0.9 x (TB dalam cm – 100)
Catatan untuk wanita dengan TB kurang dari 150 cm dan pria dengan TB
kurang dari 160 cm, digunakan rumus :
Berat badan ideal = TB dalam cm – 100
Jika BB lebih dari ideal artinya gizi berlebih
Jika BB kurang dari ideal artinya gizi kurang
2. Kekurangan kalori protein
Waspadai lansia dengan riwayat : Pendapatan yang kurang, kurang bersosialisasi,
hidup sendirian, kehilangan pasangan hidup atau teman, kesulitan mengunyah,
pemasangan gigi palsu yang kurang tepat, sulit untuk menyiapkan makanan, sering
mangkonsumsi obat-obatan yang mangganggu nafsu makan, nafsu makan
berkurang, makanan yang ditawarkan tidak mengundang selera. Karena hal ini
dapat menurunkan asupan protein bagi lansia, akibatnya lansia menjadi lebih
mudah sakit dan tidak bersemangat.
3. Kekurangan vitamin D
Biasanya terjadi pada lansia yang kurang mendapatkan paparan sinar matahari,
jarang atau tidak pernah minum susu, dan kurang mengkonsumsi vitamin D yang
banyak terkandung pada ikan, hati, susu dan produk olahannya.

E. Pedoman Umum Gizi Seimbang Untuk Lansia


Khusus untuk Indonesia, Departemen Kesehatan telah menerbitkan Pedoman
Umum Gizi Seimbang (PUGS) (DepKes, 1995) yang berisi pesan dasar gizi seimbang
bagi lansia dengan dasar PUGS dan dengan mempertimbangkan pengurangan
berbagai resiko pentyakit degenerasi yang dihadapi para lansia.
1. Makanlah aneka ragam makanan.
Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat
gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya, atau makanan
yang mengandung makanan yang mengandung zat tenaga (karbohidrat, lemak),
pembangun (protein) dan zat pengatur (vitamin dan mineral).
2. Makanlah makanan untuk memenuhi kebutuhan energi.
Konsumsi makanan harus dapat memenuhi kebutuhan energi harian.
Kecukupankebutuhan energi ditunjukkan dengan berat badan yang normal.
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi.
Makanan pokok sebaiknya memberikan setengah kebutuhan energi, sisanya dari
makanan lain yang mengandung protein dan lemak seperti daging, telor, susu dan
sebagainya.
4. Pilihlah makanan berkadar lemak sedang dan rendah lemak jenuh.
Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kebutuhan energi. Hal
ini untuk menghindari resiko penyempitan pembuluh darah arteri dan jantung
koroner.
5. Gunakan garam beriodioum.
Garam beriodium adalah garam yang sudah diperkaya dengan kalium iodiat untuk
mencegah berbagai penyakit akibat kekurangan yodium, seperti gondok dan kretin.
Kekurangan unsur yodium dalam makanan sehari-hari, dapat pula menurunkan
tingkat kecerdasan seseorang.
6. Makanlah makanan sumber zat besi.
Zat besi adalah unsur penting dalam pembentukan sel darah merah. Kekurangan
zat besi dalam makanan sehari-hari secara berkelanjutan dapat menimbulkan
penyakit anemia atau penyakit kurang darah.
7. Biasakan makan pagi.
Sarapan atau makan pagi sangat bermanfaat bagi semua orang, karena dapat
memelihara ketahanan fisik, dan produktivitas kerja. Bagi anak-anak, terutama usia
sekolah sarapan dapat meningkatkan konsentrasi belajar dan memudahkan dalam
menyerap pelajaran.
8. Minumlah air bersih dan aman yang cukup jumlahnya.
Sekurang-kurangnya tubuh kita membutuhkan 2 liter atau setara dengan 8 gelas air
per hari. Hal ini bermanfaat untuk mencegah dehidrasi dan melancarkan
metabolisme tubuh.
9. Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur.
Aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk meningkatkan kebugaran, mencegah
kelebihan berat badan, meningkatkan fungsi organ tubuh dan memperlambat
proses penuaan
10. Hindari minum minuman beralkohol.
Kebiasaan minum minuman beralkohol dapat mengakibatkan terhambatnya proses
penyerapan zat gizi, hilangnya zat-zat gizi yang penting, kurang gizi, penyakit
gangguan hati, kerusakan saraf otak dan jaringan. Kecanduan alkohol juga dapat
membuat seseorang kehilangan kendali diri, yang dapat menjadi faktor pencetus
tindak kriminal.
11. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.
Selain bergizi lengkap dan seimbang, konsumsilah makanan yang layak dan aman
bagi kesehatan. Yaitu makanan yang bebas dari kuman dan bahan berbahaya, serta
tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat.
12. Bacalah label makanan yang dikemas.
Biasakanlah membaca label yang terdapat pada makanan kemasan. Dengan
demikian kita dapat mengetahui isi, jenis dan ukuran bahan-bahan yang digunakan,
susunan zat gizi, tanggal kedaluwarsa, dan keterangan penting lain yang terdapat di
dalamnya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Lanjut usia adalah seseoramg yang telah memasuki usia 60 ke atas. Lansia
merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari
fase kehidupannya.Didalam makanan alami yang kita makan mengandung dua
kelompok,yaitu zat gizi dan zat non gizi. Zat gizi terdiri dari
karbohidrat,lemak,protein,air,mineral,vitamin dan serat makanan.sedangkan pada zat
non gizi terdiri atas enzim : sintesase,hydrolase;bahan menyerupai vitamin , kartinin,
glutation, dan pigmen, klorofil, flavonoid, zat gizi esensial harus dimakan karena
tidak dapat disintesis oleh tubuh dan bila kekurangan dapat menimbulkan gejala
defisiensi
Perubahan fisiologis pada lanjut usia berkaitan dengan kebutuhan zat gizi
Menurut (Darmojo,2010) adapun perubahan fisiologis sebagai berikut;komposisi
tubuh,gigi dan mulut,indera pengecap dan pencium,gastrointesternal dan hematologi.
Resiko penyakit penyerta pada lansia (penyakit degenerative) adalah sebagai
berikut;penyakit kulit,penyakit oada rongga mulut,penyakit saluran cerna,penyakit
system kardiovaskuler,penyakit salauran nafas dll.

B. Saran
Saran untuk makalah selanjutnya sebaiknya memakai lebih banyak referensi
terbaru dan lebih luas mencakup bahasan tentang status gizi pada kelompok lanjut
usia secara umum agar dapat lebih aplikatif lagi di masyarakat umum, khususnya
mahasiswa keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Beck,mary.2011.Ilmu gizi dan diet.Yogyakarta:Penerbit ANDI


Fatmah. 2010. Gizi Usia Lanjut. Jakarta : Erlangga
Marmi.2013.Gizi dalam kesehatan reproduksi.Yogyakarta:Pustaka pelajar
Pranaka, Kris. 2010. Buku Ajar Boedhi Darmojo Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut).
Edisi 4. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Oenzil,fadil.2012.Gizi meningkatkan kualitas manula.Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai