Anda di halaman 1dari 19

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian deskriptif

korelasi yang untuk mengetahui hubungan variabel independen (aktivitas fisik

dan pendapatan) dengan variabel dependen (kualitas hidup lansia) di Dusun

Nyatnyono Desa Nyatnyono Kecamatan Ungaran Barat.

Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan cross sectional. Suatu

penelitian untuk mempelajari korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek,

dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada

suatu saat (point time approach). Artinya tiap subjek penelitian hanya

diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau

variabel subjek pada saat pemeriksaan (Notoatmodjo, 2018).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Ruang Lingkup Lokasi atau Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di Dusun Nyatnyono Desa Nyatnyono

Kecamatan Ungaran Barat.

2. Ruang Lingkup Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 18- 25 Mei 2019.

41
C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Notoatmodjo (2018), populasi penelitian adalah

keseluruhan objek penelitian atau objek Populasi pada penelitian ini adalah

seluruh lansia yang berusia ≥ 60 tahun di Dusun Nyatnyono Desa

Nyatnyono Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang sejumlah 104

lansia. (berdasarkan hasil catatan administrasi Desa Nyatnyono tahun

2018).

2. Sampel

Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh

populasi (Notoatmodjo, 2018). Dalam penelitian ini teknik sampling yang

digunakan adalah dengan teknik Total sampling adalah teknik

pengambilan sampel di mana jumlah sampel sama dengan populasi yaitu

104 lansia.

D. Variabel Penelitian

1. Variabel Independen

Variabel independen atau bebas merupakan variabel yang

mempengaruhi atau nilainya menentukan variabel lain (Nursalam, 2013).

Variabel independen dalam penelitian ini adalah Aktivitas Fisik dan

Pendapatan.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen atau terikat merupakan variabel yang

mempengaruhi nilai ditentukan oleh variabel lain. Variabel terikat adalah

42
faktor yang diamati dan diukur untuk menentukan ada tidaknya hubungan

atau pengaruh dari variabel bebas (Nursalam, 2013). Variabel dependen

dalam penelitian ini adalah Kualitas Hidup.

E. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Definisi Skala
Variabel Alat Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur
Variabel Kegiatan dalam Menggunakan Hasil penilaian Ordinal
Independen durasi tertentu Kuesioner aktivitas dikategorikan
Aktivitas yang membutuhkan fisik berdasarkan menjadi 2
Fisik energi dan modifikasi Physical kategori. Total
pergerakan otot- Activity Scale for skor maksimal 46
otot dengan Elderly. Dinilai dan skor minimal
menggunakan dengan skala likert 0 dengan kategori
penilaian aktivitas dan skala Guttman, :
lansia yang terdiri dengan penilaian: 1. Aktivitas fisik
dari aktivitas waktu 1. Tidak pernah : 0 kurang baik =
luang, aktivitas 2. Jarang : 1 0-23
rumah tangga, dan 3. Kadang : 2 2. Aktivitas fisik
aktivitas bekerja. 4. Sering : 3 baik = 24-46

1. Ya : 1
2. Tidak : 0

Variabel Pendapatan adalah Diukur, Total jawaban Ordinal


Independen hasil kerja (usaha menggunakan responden dengan
Pendapatan dan lain kuesioner dengan skor tertinggi,
sebagainya) berupa klasifikasi sedang dan
jumlah uang yang pendapatan UMK rendah,
dihasilkan. Kabupaten selanjutnya
Semarang tahun dikategorikan
2019 menjadi
pendapatan :
1. Rendah <Rp.
1.000.000
2. Sedang : Rp.
1.000.000-
1.500.000
3. Tinggi : >Rp.
1.500.000-
2.055.000

43
Variabel Kondisi yang Kualitas hidup Hasil penilaian Ordinal
Dependen menyatakan diukur dengan selanjutnya
kualitas kepuasan individu kuesioner dihitung nilainya,
hidup secara WHOQOL-BREF Kemudian hasil
kenyamanan, yang terdiri dari 26 dikategorikan
kebahagiaan yang pertanyaan yang menjadi :
diukur melalui 4 dibagi menjadi dua 1. Kualitas hidup
domain yaitu, fisik, macam : sangat buruk
psikologis, Pertanyaan yang jika jumlah
hubungan sosial, dibagi menjadi dua nilai 0-20
dan lingkungan. macam: 2. Kualitas hidup
Pertanyaan yang buruk jika
bermakna positif jumlah nilai
dengan penilaian : 21-40
1. Jawaban a skor 1 3. Kualitas hidup
2. Jawaban b skor 2 sedang jika
3. Jawaban c skor 3 jumlah nilai
4. Jawaban d skor 4 41-60
5. Jawaban e skor 5 4. Kualitas hidup
Jenis pertanyaa yang baik jika
bermakna negatif jumlah nilai
dengan penilaian : 61-80
1. Jawaban a skor 5 5. Kualitas hidup
2. Jawaban b skor 4 sangat baik
3. Jawaban c skor 3 jika jumlah
4. Jawaban d skor 2 nilai 81-100
5. Jawaban e skor 1

F. Prosedur Penelitian

Terdapat beberapa tahap yang dilakukan dalam pengambilan data

dalam penelitian ini, yaitu:

1. Tahap Perijinan

a. Peneliti mengurus perizinan dari Kampus Universitas Ngudi Waluyo

Ungaran untuk melakukan studi pendahuluan.

b. Peneliti mendapatkan surat ijin penelitian dari institusi, peneliti

mengajukan permohonan ijin penelitian ke kantor Kesbangpolinmas

Kabupaten Semarang dan meminta surat Dinas Kesehatan Kabupaten

44
Semarang. Setelah mendapat surat, peneliti menyampaikan tembusan

tersebut kepada Kepala Desa Nyatnyono Kecamatan Ungaran Barat

Kabupaten Semarang.

c. Peneliti meminta surat yang digunakan untuk permohonan uji validitas

dari Universitas Ngudi waluyo yang ditujukan kepada Kepala

Kesatuan Bangsa dan Politik.

d. Setelah mendapatkan surat balasan dan ijin dari kantor Kesatuan

Bangsa dan Politik, kemudian peneliti memberikan surat ijin tersebut

ke Kepala Desa Gebugan untuk melaksanakan uji validitas.

e. Setelah peneliti mendapatkan ijin untuk melasanakkan uji validitas di

Desa Gebugan Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang, kemudian

peneliti melaksanakan uji validitas di Desa Gebugan.

f. Peneliti melaksanakan pengolahan data hasil dari uji validitas, dan

mendapatkan kuesioner yang valid.

g. Setelah uji validitas dilakukan, peneliti meminta surat ijin ke

Universitas Ngudi Waluyo yang dipergunakan sebagai pengantar yang

ditujukan kepada Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten

Semarang untuk melakukan penelitian.

h. Setelah surat ijin di dapatkan dari kantor Kesatuan Bangsa dan Politik,

peneliti memberikan surat ijin penelitian ke Kepala Desa Nyatnyono

Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang untuk dilakukannya

penelitian.

45
i. Setelah mendapat surat persetujuan melakukan penelitian dari Kepala

Desa Nyatnyono kemudian peneliti melaksanakan penelitian di Desa

Nyatnyono.

2. Prosedur pengambilan data

a. Peneliti menggunakan panduan daftar nama lansia berdasarkan hasil

catatan administrasi Desa Nyatnyono Kecamatan Ungaran Barat.

b. Peneliti mengambil sejumlah 104 responden dengan menggunakan

tehnik total sampling. Peneliti melakukan door to door kepada

responden.

c. Peneliti mengajak 3 asisten peneliti dari Universitas Ngudi Waluyo

mengenai tata cara pengisian kuesioner, pembagian kuesioner kepada

responden.

d. Peneliti dan asisten peneliti memberikan lembar persetujuan sebagai

responden dan dibarengi dengan pemberian kuesioner aktivitas fisik,

pendapatan dan kualitas hidup.

e. Kemudian peneliti membagikan kuesioner kepada responden secara

face to face yang diisi oleh responden dengan didampingi dan dibantu

oleh peneliti atau asisten peneliti.

f. Peneliti dan asisten peneliti membacakan pertanyaan dan kuesioner

aktivitas fisik, pendapatan dan kualitas hidup.Peneliti beserta asisten

melakukan pendampingan saat responden mengisi kuesioner dengan

tujuan mengantisipasi jika terdapat pertanyaan yang tidak dipahami

oleh responden. apabila responden yang tidak bisa membaca akan

46
didampingi oleh peneliti dan asisten peneliti untuk membacakan

kuisioner.

g. Setelah semua kuesioner terisi lengkap, kemudian peneliti memeriksa

kelengkapan data.

h. Setelah data lengkap, kemudian data diolah.

G. Pengumpulan Data

1. Alat pengumpulan data

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu kuesioner.

Jenis pengukuran ini peneliti mengumpulkan data secara formal kepada

subjek untuk menjawab pertanyaan secara tertulis (Nursalam, 2013).

a. Alat ukur kualitas hidup

Kuesioner untuk mengukur kualitas hidup dengan

menggunakan alat ukur (instrumen) kuesioner WHOQOL-BREF

(World Health Organization Quality Of Life – BREF) merupakan

pengembangan dari instrumen WHOQOL-100. Kedua instrumen ini

dibuat oleh tim dari World Health Organization (WHO). Menurut

Nursalam (2016) instrumen WHOQOL-BREF adalah alat ukur yang

valid (r=0,50-0,70) dan reliabel (r=0,41-0,77).

Tabel 3.2 Kisi-kisi Pertanyaan Dalam Kuisioner

WHOQOL_BREF Pertanyaan Nomor Jumlah


Domain fisik 3,4,10,15,16,17 dan 18 7
Domain psikologis 5,6,7,11,19 dan 26 6
Domain hubungan sosial 20,21 dan 22 3
Domain lingkungan 8,9,12,13,14,23,24 dan 25 8

47
Kuesioner tersebut terdiri dari 26 pertanyaan, didalamnya

menyangkut empat domain kualitas hidup (kesehatan fisik, psikologis,

hubungan sosial, lingkungan ). WHOQOL-BREF terdiri dari 24 facets

yang mencakup 4 domain dan terbukti dapat digunakan untuk

mengukur kualitas hidup seseorang. Keempat domain tersebut adalah:

kesehatan fisik (physical health) terdiri dari 7 pertanyaan, psikologik

(psychological) 6 pertanyaan, hubungan sosial (social relationship) 3

pertanyaan, lingkungan (environment) 8 pertanyaan. WHOQOL-BREF

juga mengukur 2 facets dari kualitas hidup secara umum yaitu :

kualitas hidup secara keseluruhan (overall quality of life), kesehatan

secara umum (general health). Setiap pertanyaan diberikan nilai 1

sampai 5, dan nilai lebih tinggi merupakan kualitas hidup yang lebih

baik. Seluruh hasil perhitungan kualitas hidup akan di transformasikan

menjadi 0-100 sesuai ketetapan dari WHOQOL-BREF. Semakin tinggi

skor yang didapatkan semakin baik kualitas hidup lansia, dan bila skor

yang di dapat semakin rendah maka semakin buruk kualitas hidup

lansia.

Hasil penelitian dari pertanyaan yang ada di WHOQOL –

BREF selanjutnya dihitung skor untuk masing – masing domain sesuai

dengan persamaan untuk menghitung skor domain sehingga diperoleh

skor mentah. Adapun persamaan untuk menghitung skor setiap domain

disajikan dalam tabel sebagai berikut :

48
Tabel 3.3 Persamaan Skor WHOQOL-BREF

Transformed
Equations for computing Raw
socres
domain score Score
4 – 20 0 - 100
Domain 1 (6-Q3) + (6-Q4) + Q10 +
Q15 + Q16 + Q17 + Q18
Domain 2 Q5 + Q6 + Q7 + Q11 + Q19
+ (6-Q26)
Domain 3 Q20 + Q21 + Q22
Domain 4 Q8 + Q9 + Q12 + Q13 +
Q14 + Q23 + Q24 + Q25

Setelah diperoleh skor mentah untuk masing – masing domain.

Peneliti selanjutkan melakukan transformasi skor/dirubah sesuai

dengan tabel tranformasi yang ada di WHOQOL-BREF yaitu

tranformed score 4 - 20 kemudian dilanjutkan ke transformed score 0-

100 menggunakan rumus sebagai berikut.

100
Transformed score = (score – 4) x ( )
16

Langkah selanjutnya menjumlahkan skor yang telah dirubah

untuk masing-masing domain kemudian dibagi 4 sehingga di peroleh

skor kualitas hidup.

b. Alat ukur aktivitas fisik

Menggunakan kuesioner aktivitas fisik yang dimodifikasi

berdasarkan pada PASE. Physical Activities Scale for the Elderly

merupakan kuesioner untuk menilai aktifitas fisik lanjut usia. PASE

terdiri dari tiga macam aktivitas yaitu leisure time activity (aktivitas

waktu luang) yang terdiri dari 6 pertanyaan, house hold activity

(aktivitas rumah tangga) yang terdiri dari 3 pertanyaan dan work

49
related activity (aktivitas bekerja) terdiri dari 1 pertanyaan.(logan, et

al,2013).

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Pertanyaan Dalam Kuisioner

Aktivitas Fisik Pertanyaan Nomor Jumlah


Aktivitas waktu luang 1-6 6
Aktivitas rumah tangga 7-9 3
Aktivitas bekerja 10 1

c. Alat ukur pendapatan

Sedangkan kuesioner yang digunakan untuk variabel

pendapatan menurut rata-rata Upah Minimum Kabupaten Semarang

tahun 2019.

Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Pendapatan

Variabel Indikator Jumlah


Pendapatan Pendapatan menurut rata-rata Upah 1
Minimum Kabupaten Semarang tahun 2019.
a. Golongan atas (≥ Rp. 1.500.000-
2.055.000/bulan)
b. Golongan menengah (Rp.1.000.000-
1.500.000 /bulan)
c. Golongan bawah (≤ Rp. 1.000.000
/bulan)

2. Uji validitas dan reliabilitas

a. Uji validitas

Menurut (Notoatmodjo, 2018) Validitas merupakan suatu

indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa

yang diukur. Uji korelasi antara skors atau nilai tiap-tiap item

pertanyaan dengan skors total kuesioner yang digunakan untuk

menguji validitas. Apabila item pertanyaan memiliki korelasi yang

50
significant dengan skors total instrument, maka kuesioner tersebut

dinyatakan valid.

Untuk dilakukannya uji validitas dalam penelitian ini

menggunakan teknik korelasi product moment, dengan rumus sebagai

berikut :

(∑𝑥𝑦) − (∑𝑥∑𝑦)
𝑟=
√(𝑁∑𝑥 2 − ∑𝑥) − (𝑁∑𝑦 2 − ∑𝑦)

Keterangan :

r = indeks korelasi antara item x dan y

N = jumlah pertanyaan

∑xy = jumlah hasil variabel x dan y

∑x = jumlah nilai variabel x

∑y = jumlah nilai variabel y

Uji validitas dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 2019 di Desa

Gebugan Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang. Jumlah responden

yang digunakan yaitu 20 orang. Dimana kriteria yang digunakan untuk

uji adalah r hitung > r tabel maka akan dinyatakan valid. Nilai r tabel

dengan N = 20 pada taraf signifikasi 5% adalah 0,444.

Hasil uji validitas untuk variabel aktivitas fisik menggunakan

kuesioner berdasarkan modifikasi dari (PASE) Physical Activities

Scale for the Elderly terhadap 20 responden terdiri dari 10 pertanyaan

diperoleh nilai r hitung antara 0,820-0,448 lebih besar dari nilai r tabel

(0,444), artinya semua pertanyaan yang digunakan untuk mengukur

variabel aktivitas fisik adalah valid.

51
b. Uji reliabilitas

Menurut (Notoatmodjo, 2014) reliabilitas adalah indeks yang

menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau

dapat diandalkan. Peneliti menggunakan reliabilitas internal, dilakukan

dengan cara mencobakan instrumen sekali saja kemudian diperoleh

dengan teknik tertentu (Sugiyono, 2017). Rumus yang digunakan ialah

rumus Alpha Cronbach yaitu :

𝑘 ∑𝑆𝑖 2
𝑟11 = {1 − }
(𝑘 − 1) 𝑆𝑡 2

Keterangan :

r11 : reliabilitas instrumen

k : jumlah item dalam instrumen

∑𝑆𝑖 2 : jumlah varian butir

𝑆𝑡 2 : jumlah varian total

Hasil hitungan rumus ini kemudian di analisa. Bila hasil

perhitungan semakin mendekati angka 1 maka instrumen penelitian

dikatakan reliabel. Menurut (Sugiyono, 2017) menyatakan bahwa

instrumen penelitian dikatakan reliabel bila nilai cronbach alpha lebih

dari 0,60.

Hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan di Desa Gebugan

Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang menggunakan kuesioner

berdasarkan modifikasi dari (PASE) Physical Activities Scale for the

Elderly terhadap 20 responden terdiri dari 10 pertanyaan diperoleh

nilai alpha cronbach dari pertanyaan nomer 1 sampai pertanyaan

52
nomer 6 sebesar 0,867 dan pertanyaan nomer 7 sampai pertanyaan

nomer 10 diperoleh sebesar 0,737 lebih besar dari nilai yang

disyaratkan (0,60), artinya semua pertanyaan yang digunakan untuk

mengukur variabel aktivitas fisk adalah reliabel.

H. Etika Penelitian

Mengingat pertimbangan etika, peneliti menerapkan prinsip etika

penelitian yaitu meliputi:

1. Informed Consent

Sebelum dilakukan pengambilan data, calon responden diberi

penjelasan terlebih dahulu tentang tujuan dan manfaat dilakukannya

penelitian. Saat calon responden bersedia untuk menjadi responden maka

responden menandatangani lembar persetujuan yang diberikan oleh

peneliti. Jika calon responden tidak mampu memberikan tanda tangan, tapi

bersedia menjadi responden maka bisa langsung diberi pertanyaan dari

kuesioner yang disediakan. Lansia yang ditemui bersedia menjadi

responden dan tidak ada yang mengundurkan diri menjadi responden.

2. Anonymity

Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak

mencantumkan nama responden pada lembar obsesvasi hanya ditulis

dengan nama inisial atau nomor dan kode tertentu.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari responden

dijaga kerahasiaannya oleh peneliti, kerahasiaan informasi yang diberikan

53
responden dijamin oleh peneliti dan tidak disampaikan kepada pihak yang

tidak terkait dengan penelitian dan hanya akan disajikan apabila

dibutuhkan oleh peneliti dalam hal pertanggungjawaban.

4. Nonmaleficiency

Peneliti telah menjelaskan kepada responden, bahwa penelitian

yang dilakukan tidak membahayakan bagi status kesehatan klien karena

bukan penelitian dengan perlakuan yang berakibat fatal.

I. Pengolahan Data

Sebelum melaksanakan analisis data, ada beberapa tahapan yang harus

dilakukan terlebih dahulu guna mendapatkan data yang valid, sehingga saat

menganalisis data tidak terdapat kendala. Tahapan tersebut terdiri dari :

1. Editing (Pemeriksaan Data)

Dalam tahapan ini dilakukan pemeriksaan data seperti, kelengkapan

pengisian, kesalahan dan kosistensi dari setiap jawaban. Dari 104

responden tidak ada yang menolak dan data terisi lengkap sehingga siap

untuk di proses ke tahap selanjutnya. Editing dilakukan di tempat

pengumpulan data (tempat penelitian) di Kelurahan Nyatnyono Kecamatan

Ungaran Barat Kabupaten Semarang, Sehingga apabila ketika terdapat

kekurangan data segera dilengkapi, dan jika ada jawaban yang belum di isi

maka di berikan lagi kepada lansia dibantu oleh peneliti atau asisten.

Semua data yang masuk tidak ada yang dikembalikan.

54
2. Scoring

Scoring dilakukan untuk menentukan nilai dari variabel yang datanya

diperoleh dari kuesioner. Bertujuan untuk mempermudah dalam

pengelompokan data.

a. Skor untuk variabel aktivitas fisik.

Tidak pernah :0 Ya :1

Jarang :1 Tidak : 0

Kadang-kadang :2

Sering :3

Nilai dikategorikan menjadi dua:

Aktivitas fisik baik : 24-46

Aktivitas Fisik kurang baik : 0-23

b. Skor untuk variabel pendapatan

Pendapatan tinggi : >Rp.1.500.000-2.055.000

Pendapatan sedang : Rp.1.000.00- 1.500.000

Pendapatan rendah : < Rp. 1.000.000

c. Skor untuk variabel kualitas hidup.

1) Pertanyaan Positif

Sangat buruk/ sangat memuaskan/ tidak sama sekali :1

Buruk/ tidak memuaskan/ sedikit :2

Biasa saja/ sedang :3

Baik/memuaskan/sangat sering :4

Sangat baik/sangat memuaskan/ sepenuhnya dialami :5

55
2) Pertanyaan Negatif

Tidak sama sekali/ tidak pernah :5

Sedikit/ jarang :4

Sedang/ cukup sering :3

Seringkali/ sangat sering :2

Dalam jumlah berlebih/ selalu :1

3. Coding (Pemberian Kode)

Tehnik ini dilakukan dengan memberikan tanda pada masing-

masing jawaban dengan kode berupa kode untuk variabel bebas dan

variabel terikat, selanjutnya dimasukkan dalam lembaran tabel kerja untuk

memudahkan pengolahan. Menurut Riyanto (2009), coding adalah

kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka atau

bilangan.

a. Pemberian kode pada variabel aktivitas fisik :

Aktivitas fisik kurang baik :1

Aktivitas fisik baik : 2

b. Pemberian kode pada variabel pendapatatan :

Pendapatan rendah :1

Pendapatan sedang :2

Pendapatan tinggi : 3

c. Pemberian kode pada variabel kulitas hidup :

“Kualitas Hidup Sangat Buruk” : 1

“Kualitas Hidup Buruk” :2

“Kualitas Hidup Sedang” :3

56
“Kualitas Hidup Baik” :4

“Kualitas Hidup Sangat Baik” :5

4. Entry

Entry adalah kegiatan atau proses memasukkan data hasil

penelitian ke dalam komputer untuk selanjutnya dilakukan pengujian

stastistik dengan menggunakan program aplikasi SPSS (Stastistical

Product Service Solutions)

5. Tabulating

Sebelum data dikelompokkan menurut kategori yang telah

ditentukan, selanjutnya data ditabulasikan dengan melakukan penentuan

data, sehingga diperoleh frekuensi dari masing-masing variabel penelitian.

kemudian memindahkan data ke dalam tabel-tabel yang sesuai dengan

kriteria. Data yang ditabulasi adalah nama, usia, jenis kelamin,dan skor

dari kuesioner.

6. Cleansing

Cleansing merupakan proses untuk menyakinkan bahwa proses

entry telah dilakukan secara benar dengan melihat distribusi frekuensi dari

masing-masing data. Tidak ada data yang perlu di cleansing.

J. Analisa Data

Data yang sudah dilakukan pengolahan kemudian dilakukan analisis

dengan cara bertahap sesuai dengan tujuan dari penelitian, antara lain :

1. Analisa Univariat

Analisa univariat adalah analisa data yang dilakukan kepada setiap

variabel dari hasil penelitian yang bertujuan untuk mengukur distribusi

57
frekuensi dengan proporsi masing-masing. (Notoatmojo, 2018). Analisis

univariat dalam penelitian ini adalah:

a. Gambaran aktivitas fisik lansia yang ada di Dusun Nyatnyono Desa

nyatnyono Kecamatan Ungaran Barat.

b. Gambaran pendapatan lansia yang ada di Dusun Nyantono Desa

Nyatnyono Kecamatan Ungaran Barat.

c. Gambaran kualitas hidup lansia di Dusun Nyatnyono Desa Nyatnyono

Kecamatan Ungaran Barat.

2. Analisi Bivariat

Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua

variabel yag diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2018).

Dalam penelitian ini analisis bivariat digunakan untuk menggambarakan

hubungan variabel independen aktivitas fisik dan pendapatan, serta

variabel dependen perilaku kualitas hidup. Menurut (Sugiyono, 2017)

untuk memperjelas pembahasan serta mengetahui hubungan antar variabel

maka dilakukan uji statistik korelasi dengan menggunakan uji chi square,

rumus yang digunakan sebagai berikut :

(𝑓𝑜 − 𝑓ℎ )
𝑥2 = ∑
𝑓ℎ

Keterangan :

x2 = Nilai chi square

fo = Frekuensi yang diobservasi

fh = Frekuensi yang diharapkan

58
Adapun syarat dari uji Chi Square sebagai berikut :

a. Skala ukur ordinal atau nominal

b. Tabelnya lebih dari 2 x 2, maka digunakan uji “ Person Chi Square “

c. Jumlah sampel n > 30

d. Tidak boleh ada sel dengan nilai 0

e. Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai harapan atau nilai

ekspektasi kurang dari 1 ( E < 1 )

59

Anda mungkin juga menyukai