Anda di halaman 1dari 12

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yaitu suatu metode

yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang

suatu keadaan secara obyektif (Notoatmodjo, 2002). Rancangan penelitian yang dipilih

adalah studi potong lintang, dimana peneliti hanya melakukan observasi dan pengukuran

variabel pada satu saat tertentu (Saryono, 2008). Pengukuran variabel tidak terbatas

harus tepat pada satu waktu bersamaan, namun dapat diartikan setiap subyek hanya

dikenai satu kali pengukuran.

B. POPULASI DAN SAMPEL

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2002). Yakni seluruh

keluarga yang ada didesa Kalitinggar kidul kecamatan Padamara kabupaten

Purbalingga. Baik yang mengikuti program JPKM atau tidak. Populasi dalam

penelitian ini sebanyak 477 KK.

2. Sampel.

Sebagian dari populasi yang mewakili suatu populasi disebut sampel (Saryono,

2008). Jumlah sampel yang diambil dengan mempertimbangkan praktis (terkait dana,

sarana, tenaga dan waktu) dengan berdasar pertimbangan/ pengalaman peneliti

(Saryono, 2008) sebanyak 30% dari populasi total yaitu sejumlah 144 KK didesa

Kalitinggar kidul kecamatan Padamara kabupaten Purbalingga. Menggunakan metode

teknik acak sederhana.


28

Sampel yang digunakan adalah sebagai berikut :

Kriteria inklusi :

a. Penduduk Desa Kalitinggar kidul kecamatan Padamara kabupaten Purbalingga.

b. ukuBersedia menjadi responden.

c. Tidak tuna netra dan tuna wicara.

Kriteria eksklusi :

a. Tidak mengalami gangguan jiwa

C. TEMPAT PENELITIAN

Lokasi penelitian adalah wilayah desa Kalitinggar kidul kecamatan Padamara

kabupaten Purbalingga.

D. VARIABEL PENELITIAN

Variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas : tingkat pengetahuan, tingkat pendapatan, jenis pekerjaan, sikap

masyarakat, mutu pelayanan puskesmas, dan mutu pelayanan rumah sakit umum

daerah.

2. Variabel terikat : kepesertaan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat.

E. DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara pengukuran Skala


operasional data
1. Tingkat Tingkat Pengukuran tingkat pengetahuan diukur Nominal
pengeta pengetahuan dengan menggunakan kuesioner
huan adalah sebanyak 5 pertanyaan dengan 2
pengetahuan alternative jawaban (benar dan salah.
29

kepala Dan dianalisis dengan memakai skor :


keluarga Tahu : minimal 3 jawaban yang
tentang benar
program ( nilai 3)
JPKM Tidak tahu : hanya 2 jawaban yang
benar ( nilai 2 )
2. Tingkat Tingkat Pengukuran tingkat pendapatan diukur Ordinal
pendapa pendapatan dengan menggunakan kuesioner
tan adalah sebanyak 1 pertanyaan (dengan standar
pendapatan UMR). Dengan 3 alternative jawaban.
kepala Data dianalisis dengan memakai skor :
keluarga Pendapatan rendah = < Rp
selama satu 620.000,-/ bulan
bulan. Pendapatan menengah Rp
620.000,- s/d
Rp 1.240.000,- / bulan
Pendapatan tinggi > Rp 1.240.000,-/
bulan
3. Interaksi Interaksi Pengukuran interaksi sosial pekerjaan Nominal
sosial sosial diukur dengan menggunakan kuesioner
pekerja pekerjaan sebanyak 1 pertanyaan. Dengan 6
an adalah alternatif jawaban.Dan dianalisis
lingkup dengan skor :
hubungan Interaksi sosial kerja rendah =
sosial yang petani/ buruh tani
terjadi dalam Interaksi sosial kerja tinggi =
lingkungan Pegawai/karyawan swasta, PNS,
kerja kepala wiraswasta, pensiunan,
keluarga. TNI/POLRI.
4. Sikap Kecenderung Pengukuran sikap masyarakat diukur Nominal
masyara an dengan menggunakan kuesioner
kat masyarakat sebanyak 4 pertanyaan. Dengan 2
terhadap alternatif jawaban ( ya dan tidak )
program Dan dianalisis dengan skor :
jaminan Sikap positif jika memilih minimal
pemeliharaan 3 jawaban ya.
kesehatan Sikap negatif jika memilih minimal
masyarakat 2 jawaban tidak.
30

5. Mutu Kualitas Pengukuran mutu pelayanan puskesmas Ordinal


pelaya pelayanan diukur dengan menggunakan metode
nan yang SERVQUAL. Sebanyak 20 pertanyaan.
puskes dirasakan Dengan 4 alternatif jawaban bertingkat
mas masyarakat ( sangat setuju, setuju, tidak setuju,
terhadap sangat tidak setuju). Dan dianalisis
puskesmas dengan skor =
sebagai Sangat setuju nilai : 3, setuju nilai : 2,
penyedia tidak setuju nilai : 1, dan sangat tidak
pelayanan setuju nilai : 0.
kesehatan I Kategori buruk = 0 20
(PPK I) Kategori kurang = 21 39
untuk Kategori baik = 40 59
program Kategori sangat baik = 60
JPKM
6. Mutu Kualitas Pengukuran mutu pelayanan rumah Ordinal
pelaya pelayanan sakit umum daerah diukur dengan
nan yang menggunakan metode SERVQUAL.
rumah dirasakan Sebanyak 20 pertanyaan. Dengan tiap
sakit masyarakat tiap pertanyaan ada 4 alternatif
umum terhadap jawaban bertingkat ( sangat setuju,
daerah rumah sakit setuju, tidak setuju, sangat tidak
umum daerah setuju). Dan dianalisis dengan skor =
sebagai Sangat setuju nilai : 3, setuju nilai : 2,
penyedia tidak setuju nilai : 1, dan sangat tidak
pelayanan setuju nilai : 0.
kesehatan II Kategori buruk = 0 20
(PPK II) Kategori kurang = 21 39
untuk Kategori baik = 40 59
program Kategori sangat baik = 60
JPKM

F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik

(cermat, lengkap dan sistematis) sehingga lebih mudah diolah (Saryono, 2008).
31

Data yang dikumpulkan pada penelitian ini menggunakan kuisioner yang

disusun secara terstruktur yang berisi pertanyaan yang harus diisi responden. Adapun

langkah langkah pengumpulan data yang akan dilakukan adalah sebagai berikut

1. Prosedur administratif.

a. Sebelum melakukan penelitian telah dibuat surat ijin studi pendahuluan

kepuskemas Padamara untuk melakukan studi awal terkait dengan data

kepesertaan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat.

b. Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu mengajukan ijin kepada

BAPPEDA dan KESBANGPOLLINMAS kabupaten Purbalingga.

c. Dengan membawa surat ijin menemui kepala Puskesmas Padamara untuk

menjelaskan maksud dan tujuan penelitian ini sampai dengan menjelaskan

rencana pelaksanaan penelitian.

2. Prosedur teknis.

Prosedur teknis dalam penelitian ini terdiri dari tahap demi tahap sebagai

berikut :

a. Setelah mendapat ijin dari kantor KESBANGPOLLINMAS selanjutnya

resonden menandatangani informed consent, dan peneliti menjelaskan tujuan

penelitian, cara mengisi kuesioner dan membagikan kepada responden.

b. Memberikan penjelasan bagi responden yang mengalami kesulitan dalam

mengisi kuesioner.

c. Setelah selesai pengisian, kuesioner langsung dikumpulkan dan dicek

kelengkapannya.
32

Cara pengambilan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan data

yaitu :

1. Data primer.

Data diperoleh dengan cara pengisian lembar kuesioner yang berisi identitas

responden, tingkat pengetahuan, jenis pekerjaan, sikap masyarakat, mutu layanan

puskesmas, dan mutu layanan rumah sakit umum daerah. Kuesioner ini berisi

pertanyaan tertutup, dimana responden tinggal menjawabnya dengan memilih

jawaban yang dianggap paling sesuai dengan kondisinya. Tujuan dari

penggunaan kuesioner ini adalah untuk mengumpulkan data yang sesuai dengan

tujuan penelitian. Pengumpulan data dilakukan ketika subjek atau responden

didatangi oleh peneliti atau asisten diwilayah Desa Kalitinggar kidul.

2. Data sekunder.

Data tentang jumlah kepesertaan jaminan pemeliharaan kesehatan

masyarakat diwilayah kecamatan Padamara dan Desa Kalitinggar kidul yang

didapat dari buku profile kesehatan kecamatan dan profil kesehatan desa.

Sedangkan data demografi Desa Kalitinggar kidul didapat dari buku profil

kesehatan desa.

G. TEKNIK ANALISIS DATA

1. Pengolahan data.

a. Editing data.

Dilakukan untuk mengontrol kualitas data yang telah diperoleh yang meliputi ;

Tingkat pengetahuan, interaksi sosial pekerjaan, sikap masyarakat, mutu

pelayanan puskesmas, dan mutu pelayanan rumah sakit umum daerah.


33

b. Koding atau skoring.

Kegiatan member kode setiap data yang diperoleh, kemudian

memberinya skor dengan tujuan untuk mempermudah analisis data.

c. Entry data.

Kegiatan memasukkan data kedalam computer untuk selanjutnya

dilakukan analisis data.

d. Tabulating.

Kegiatan memasukkan data tabel tabel dan mengatur angka angka

yang diperoleh sehingga dapat menghitung distribusi dan presentasenya.

2. Analisis data.

a. Analisis Univariat.

Pada analisis univariat data yang diperoleh dari hasil pengumpulan dapat

disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, ukuran tendensi sentral atau

grafik (Saryono, 2008). Digunakan untuk tiap variabel dari hasil penelitian

faktor faktor yang mempengaruhi animo masyarakat untuk menjadi peserta

JPKM didesa Kalitinggar kidul kecamatan Padamara kabupaten Purbalingga.

b. Analisis Bivariat.

Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan tingkat

pengetahuan, tingkat pendapatan, jenis interaksi sosial pekerjaan, sikap

masyarakat, mutu pelayanan puskesmas, dan mutu pelayanan rumah sakit

umum daerah terhadap kepesertaan masyarakat ikut program JPKM. Diolah

dengan uji Chi kuadrat.


34

2
fo fh
Rumus : x 2
fh

Keterangan :

x2 : Chi Kuadrat

fo : frekuensi yang diobservasi

fh : frekuensi yang diharapkan

c. Analisis Multivariat

Analisis multivariat merupakan jenis analisis dengan menggunakan

banyak variabel penelitian .Dengan menggunakan uji regresi logistik, karena

untuk memprediksi nilai variabel terikat (kepesertaan JPKM) bila variabel

bebas yang jumlahnya lebih dari satu telah diketahui (tingkat pengetahuan,

tingkat pendapatan, jenis pekerjaan, mutu pelayanan puskesmas, dan mutu

pelayanan rumah sakit umum daerah) (Saryono, 2008).

Rumus regresi logistik :

1
1+e (a+b1 x1 + b2 x2 + b3 x3 ..b6 x6)

H. INSTRUMEN PENELITIAN

Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan menggunakan instrument berupa

kuesioner yang dibuat sendiri. Sehingga memerlukan uji validitas dan reabilitas.

Kuesioner ini dibuat berdasarkan skala Guttman, dimana skala Guttman adalah

skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas atau tegas dan konsisten.

Menggunakan jawaban ya tidak , B S (Saryono, 2008).


35

Kuesioner terdiri dari 34 pertanyaan. Masing masing pertanyaan dibuat untuk

mengidentifikasi faktor faktor yang mempengaruhi animo masyarakat untuk

menjadi peserta JPKM di Desa Kalitinggar kidul kecamatan Padamara kabupaten

Purbalingga.

Pertanyaan nomer 1 5 untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan tentang

program JPKM. Pertanyaan nomer 6 untuk mengidentifikasi tingkat pendapatan.

Pertanyaan nomer 7 untuk mengidentifikasi interaksi sosial pekerjaan. Pertanyaan

nomer 8 11 untuk menidentifikasi sikap masyarakat.

Sedangkan untuk mengidentifikasi mutu pelayanan puskesmas dan rumah sakit

umum daerah menggunakan kuesioner model SERVQUAL yang berjumlah 20 item

pertanyaan. Dengan menggunakan skala Likert. Yang berkaitan dengan pengukuran

sikap, pendapat, dan persepsi tentang kejadian dengan pengukuran (SS, S, TS, STS).

Terdiri dari bagian tentang keyakinan/ persepsi responden dan bagian tentang harapan

responden. Masing masing bagian diuraikan lagi menjadi 4 bagian pertanyaan, yaitu

tentang reliabilitas pelayanan, responsiveness (cepat tanggap) pelayanan, assurance

(jaminan) pelayanan, dan emphaty (empati ) pelayanan.

I. VALIDITAS DAN REABILITAS INSTRUMEN

1. Uji validitas.

Validitas merupakan indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar benar

mengukur apa yang diukur (Saryono, 2008). Uji validitas yang peneliti lakukan

menggunakan rumus korelasi product moment , yaitu sebagai berikut :

r xy = N XY (X)(Y)
36

Keterangan :

r xy = koefisien korelasi tiap item

N = jumlah subyek

X = jumlah pada item

Y = nilai total semua item

Dari hasil uji validitas terhadap 20 responden yang dilakukan di Puskesmas

Padamara kepada selain responden penduduk Desa Kalitinggar Kidul, didapatkan

hasil pada instrument tingkat pengetahuan valid.Tabel r hitung pada instrument

variabel pengetahuan berada dikisaran 0,658 0,817 dengan menggunakan derajat

signifikan 0,05 (5%) lebih besar dari r tabel (0,444), sehingga kelima pertanyaan pada

variabel tingkat pengetahuan dikatakan valid. Tabel r hitung pada instrument variabel

sikap berada dikisaran 0,764 0, 862 dengan menggunakan derajat signifikan 0,05

(5%) lebih besar dari r tabel (0,444), sehingga keempat pertanyaan pada variabel

sikap dikatakan valid. Tabel r hitung pada instrument variabel mutu puskesmas berada

dikisaran 0,503 0,910 dengan menggunakan derajat signifikan 0,05 (5%) lebih besar

dari r tabel (0,444), sehingga keduapuluh pertanyaan pada variabel mutu puskesmas

dikatakan valid. Tabel r hitung pada instrument variabel mutu Rumah Sakit Umum

Daerah berada dikisaran 0,494 0,863 dengan menggunakan derajat signifikan 0,05

(5%) lebih besar dari r tabel (0,444), sehingga keduapuluh pertanyaan pada variabel

mutu Rumah Sakit Umum Daerah dikatakan valid.

2. Uji reabilitas.
37

Reabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hasil pengukuran konsisten atau

azas tetap bila dilakukan pengukuran berulang (konsistensi, akurat dan presisi)

(Saryono, 2008). Untuk itu dalam melakukan uji reabilitas peneliti menggunakan

rumus alpha cronbach yaitu :

r 11 =

Keterangan :

r 11 = reabilitas instrument

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

= jumlah varian butir

= varian total.

Instrumen penelitian dikatakan reliabel apabila hasil penghitungan Alpha ()

Cronbach lebih besar dari nilai r tabel minimal sebesar 0,7 pada derajat signifikan

5%.

Dari hasil uji reliabilitas pada 20 responden bukan penduduk Desa Kalitinggar

kidul di Puskesmas Padamara, didapatkan bahwa koefisen alpha cronbach pada

instrument variabel tingkat pengetahuan sebesar 0,7642 (> 0,7), oleh karena nilai

alpha minimal 0,7 (7%) maka instrument variabel tingkat pengetahuan dikatakan

reliable. Koefisien alpha cronbach pada instrument variabel sikap sebesar 0,8342

(>0,7), oleh karena nilai alpha minimal 0,7 (7%) maka instrument variabel sikap

dikatakan reliable. Koefisien alpha cronbach pada instrument variabel mutu

puskesmas sebesar 0,9577 (>0,7), oleh karena nilai alpha minimal 0,7 (7%) maka

instrument variabel mutu puskesmas dikatakan reliable. Koefisien alpha cronbach

pada instrument variabel mutu Rumah Sakit Umum Daerah sebesar 0,9491 (>0,7),
38

oleh karena nilai alpha minimal 0,7 (7%) maka instrument variabel mutu Rumah

Sakit Umum Daerah dikatakan reliable.

Anda mungkin juga menyukai