Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel terikat yaitu : partisipasi pria dalam Keluarga Berencana

2. Variabel bebas yaitu : pengetahuan terhadap KB, sikap terhadap KB,

sosial budaya terhadap KB, akses pelayanan KB, kualitas pelayanan

KB.

B. Hipotesis Penelitian

1. Ada hubungan pengetahuan terhadap KB dengan partisipasi pria

dalam Keluarga Berencana

2. Ada hubungan sikap terhadap KB dengan partisipasi pria dalam

Keluarga Berencana

3. Ada hubungan sosial budaya terhadap KB dengan partisipasi pria

dalam Keluarga Berencana

4. Ada hubungan akses pelayanan KB dengan partisipasi pria dalam

Keluarga Berencana

5. Ada hubungan kualitas pelayanan KB dengan partisipasi pria dalam

Keluarga Berencana

6. Ada pengaruh pengetahuan terhadap KB, sikap terhadap KB, sosial

budaya terhadap KB, akses pelayanan KB, kualitas pelayanan KB

terhadap partisipasi pria dalam Keluarga Berencana

C. Kerangka Konsep

Variabel bebas Variabel terikat

Pengetahuan terhadap KB

Sikap terhadap KB
Sosial Budaya terhadap KB

Partisipasi pria dalam


Keluarga Berencana

Akses pelayanan KB

Kualitas pelayanan KB

Gambar 3.1 : Kerangka konsep penelitian Faktor-faktor pada pria yang


berpengaruh terhadap partisipasi pria dalam Keluarga Berencana.

D. Rancangan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan

metode penelitian survei analitik yaitu survey atau penelitian yang

mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu

terjadi. Kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antara

fenomena, baik antara faktor risiko dengan faktor efek, antar faktor

37
risiko, maupun antar faktor efek.

2. Pendekatan Waktu Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yaitu suatu

penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara variabel bebas

dan terikat dengan cara pendekatan observasional atau pengumpulan

5
data satu kali pengambilan data (point time approach).

3. Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah :

a. Data primer

Data primer terdiri dari karakteristik responden yang meliputi

umur, pendidikan, jumlah anak, pendapatan, pengetahuan


terhadap KB, sikap terhadap KB, sosial budaya terhadap KB,

akses pelayanan KB, kualitas pelayanan KB. Pengumpulan data

primer kuantitatif diperoleh melalui wawancara langsung kepada

responden untuk menganalisis hubungan pengetahuan terhadap

KB, sikap terhadap KB, sosial budaya terhadap KB, akses

pelayanan KB, kualitas pelayanan KB hubungannya dengan

partisipasi pria dalam Keluarga Berencana, dengan menggunakan

kuesioner yang sebelumnya diuji validitas dan reliabilitasnya.

Sedangkan pengumpulan data primer kualitatif variabel akses

pelayanan KB dan kualitas pelayanan KB diperoleh melalui

wawancara mendalam dengan Kabid KB BKBD kabupaten

Boyolali, Petugas KB di P2KP-KB/KR dilakukan oleh peneliti

sendiri.

b. Data sekunder

Data sekunder diperoleh dari data Umpan Balik Hasil

Pelaksanaan Program KB Nasional BKBD kabupaten Boyolali

berupa rekapitulasi peserta KB Aktif menurut Mix Kontrasepsi dan

catatan lain yang mendukung penelitian ini.

4. Populasi Penelitian

Populasi penelitian adalah semua pria Pasangan Usia Subur yang

bertempat tinggal di wilayah kecamatan Selo kabupaten Boyolali.

5. Sampel Penelitian dan Prosedur Pemilihan Sampel

Dari data sekunder Umpan Balik Hasil Pelaksanaan Program KB

Nasional kabupaten Boyolali bulan Februari 2008 tercatat pria PUS di

kecamatan Selo sejumlah 5.955 orang, dengan rincian sebagai berikut

: pria PUS yang menggunakan metode kontrasepsi pria sejumlah

1.052 orang, pria PUS dengan istri yang menggunakan kontrasepsi

sejumlah 4.344 orang, sedangkan pria PUS dengan istri yang tidak

menggunakan kontrasepsi sejumlah 559 orang.


Perhitungan jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan
5
rumus sebagai berikut :

N
n=
1 + N. moe

5955
=

1 + 5955 x 0.005

= 193.501dibulatkan menjadi 194 responden.

Keterangan :

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

moe= margin of error = kesalahan maksimal yang ditoleransi

Berdasarkan perhitungan diketahui bahwa besar sampel adalah

194 responden. Perhitungan sampel masing-masing kelompok

populasi dapat dihitung, sebagai berikut :

a. Pria PUS yang menggunakan metode kontrasepsi pria sejumlah

1.052 orang

1.052
n1 = x 194 = 34

5.955

b. Pria PUS dengan :

1) Istri yang menggunakan kontrasepsi sejumlah 4.344 orang

4.344
n2 = x 194 = 142
5.955

2) Istri yang tidak menggunakan kontrasepsi sejumlah 559 orang

559
n3 = x 194 = 18
5.955
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik

sampling Simple Random Sampling. Dimana sampel diambil secara

acak dengan mengundi anggota populasi di 10 desa kecamatan Selo.

6. Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel Definisi operasional Pengukuran


Skala dan Penilaian
Umur Umur pria saat menerima pelayanan KB. Skala : Ratio
Nilai < 31 tahun =1
Nilai 31 tahun =2
44
Jumlah anak Jumlah anak yang dimiliki. Skala : Nominal
Jumlah anak >3 = 1
Jumlah anak <=3 = 2

Pendidikan Lama pendidikan formal tertinggi yang Skala ; Nominal


ditempuh oleh66 responden sampai saat Pendidikan dasar (SD, SMP
diwawancarai. sederajat) = 1
Pendidikan lanjutan (SMA,
PT/Akademi) = 2

Pendapatan Total penghasilan yang diterima keluarga Skala : Ratio


setiap bulan. Pendapatan
< Rp. 400000,- =1
>=Rp. 400000,- = 2

Pengetahuan Semua hal yang diketahui pria/suami Skala : Ordinal


terhadap KB tentang metode kontrasepsi pria (kondom Nilai < 16 : pengetahuan
dan vasektomi/MOP), meliputi : rendah (1)
Kondom : Nilai 16 : pengetahuan
Pengertian tinggi (2)
Fungsi
Kelebihan
Keterbatasan
Penggunaan
Efektivitas
Vasektomi/MOP :
Pengertian
Peserta
Kelebihan
Keterbatasan
Pengukuran dilakukan dengan
wawancara menggunakan kuesioner
terstruktur. Responden diminta
memberikan jawaban atas pertanyaan
yang diberikan, dengan penilaian 0 :
tidak; 1 : ya bagi pertanyaan favorable
sedangkan pertanyaan unfavorable
dengan penilaian 1 : tidak, 0 : ya.
Jawaban dalam satu variabel
dijumlahkan ke dalam skor komposit.
Pemilihan metode diketahui berdasarkan
respon atas 21 pertanyaan.
Lanjutan Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel Definisi operasional
Pengukuran
Skala dan Penilaian
Sikap terhadap KB

Sosial Budaya terhadap KB


Image atau penerimaan pria/suami terhadap metode kontrasepsi pria (kondom dan
vasektomi/MOP). Pengukuran dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner
terstruktur. Responden diminta memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan,
dengan penilaian 0 : tidak setuju; 1 : setuju bagi pertanyaan favorable sedangkan
pertanyaan unfavorable dengan penilaian 1 : tidak setuju, 0 : setuju. Jawaban dalam satu variabel
dijumlahkan ke dalam skor komposit. Pemilihan metode diketahui berdasarkan respon atas 32
pertanyaan. Kondisi dimasyarakat yang berpengaruh terhadap penggunaan metode
kontrasepsi pria (kondom dan vasektomi/MOP). Pengukuran dilakukan dengan
wawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Responden diminta memberikan jawaban atas
pertanyaan yang diberikan, dengan penilaian 0 : tidak setuju; 1 : setuju bagi pertanyaan
favorable sedangkan pertanyaan unfavorable dengan penilaian 1 : tidak setuju, 0 : setuju.
Jawaban dalam satu variabel dijumlahkan ke dalam skor komposit. Pemilihan metode
diketahui berdasarkan respon atas 12 pertanyaan.
Skala : Ordinal
Nilai < 23 : sikap negatif (1) Nilai 23: sikap positif (2)

Skala : Ordinal
Nilai < 10 : tidak mendukung
(1)
Nilai 10 : mendukung (2)
Akses Keterjangkauan pria/suami dalam Skala : Ordinal
pelayanan memperoleh informasi dan pelayanan KB Nilai < 9 : sulit mengakses
KB yang memuaskan, dinilai dari pandangan (1)
pria/suami yang disusun dalam Nilai 9 : mudah mengakses
pertanyaan tertutup dengan alternatif (2)
jawaban ya dan tidak. Kisi-kisi
pertanyaan akses pelayanan, meliputi :
keterjangkauan fisik, ekonomi,
psikososial, pengetahuan, dan
administrasi. Pengukuran dilakukan
dengan wawancara menggunakan
kuesioner terstruktur. Responden diminta
memberikan jawaban atas pertanyaan
yang diberikan, dengan penilaian 0 :
tidak; 1 : ya bagi pertanyaan
favorable
sedangkan pertanyaan unfavorable
dengan penilaian 1 : tidak, 0 : ya.
Jawaban dalam satu variabel
dijumlahkan ke dalam skor komposit.
Pemilihan metode diketahui berdasarkan
respon atas 12 pertanyaan.
Lanjutan Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel Definisi operasional


Pengukuran
Skala dan Penilaian
Kualitas pelayanan KB

Partisipasi pria dalam Keluarga Berencana


Kualitas pelayanan yang dinilai dari pandangan pria/suami yang disusun dalam pertanyaan tertutup
dengan alternatif jawaban ya dan tidak. Kisi-kisi pertanyaan disusun dari pustaka jaminan mutu BKKBN
dan teori dari Bruce yang meliputi : pilihan kontrasepsi, informasi yang diberikan, kemampuan tehnikal,
hubungan interpersonal, tindak lanjut atau kesinambungan. Pengukuran dilakukan dengan
wawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Responden diminta memberikan jawaban atas
pertanyaan yang diberikan, dengan penilaian 0 : tidak; 1 : ya bagi pertanyaan favorable sedangkan
pertanyaan unfavorable dengan penilaian 1 : tidak, 0
: ya. Jawaban dalam satu variabel dijumlahkan ke dalam skor komposit. Pemilihan metode diketahui
berdasarkan
respon atas 8 pertanyaan.
Keterlibatan pria dalam Keluarga berencana sebagai pengguna metode kontrasepsi.
Skala : Ordinal
Nilai < 7 : kualitas pelayanan kurang baik (1)
Nilai 7 : kualitas pelayanan baik (2)

Skala : Nominal
Tidak menggunakan alat kontrasepsi = 1
Menggunakan alat
kontrasepsi = 2

7. Instrumen Penelitian dan Cara Penelitian

a. Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data

kuantitatif adalah kuesioner terstruktur dengan pertanyaan terbuka

untuk identitas responden dan pertanyaan tertutup. Instrumen yang

digunakan untuk pengumpulan data kualitatif adalah pedoman

wawancara mendalam.

b. Uji validitas dan reliabilitas

Uji coba kuesioner dilakukan sebelum digunakan pada subjek

penelitian dengan tujuan mengetahui tingkat validitas dan

reliabilitas. Uji coba kuesioner dilakukan pada 15 responden di

kecamatan Ampel yang memiliki karakteristik yang sama dengan

subjek penelitian.

Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana

ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi

ukurnya. Suatu instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai

validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi

ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud

yang dilakukan pengukuran tersebut. Uji validitas dilakukan dengan

menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment. Suatu

indikator pertanyaan dikatakan valid jika r hasil > r tabel (> 0.514).

Reliabilitas (keterhandalan) mengandung pengertian sejauh

mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. hasil pengukuran

dapat dipercaya hanya bila dalam beberapa kali pelaksanaan

pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil

yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek

memang belum berubah. Uji reliabilitas dilakukan dengan

menggunakan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu variabel

dikatakan reliabel jika nilai alpha> r tabel (>0.514). Hasil uji coba
didapatkan nilai alpha > 0.514 ( alpha variabel pengetahuan

terhadap KB = 0.9630, alpha variabel sikap terhadap KB = 0.9759,

alpha variabel budaya terhadap KB = 0.9582, alpha variabel akses

pelayanan KB = 0.9155, alpha variabel kualitas pelayanan KB =

0.9022).

c. Cara penelitian

1) Tahap Persiapan, meliputi :

a) Penyelesaian administrasi dan perizinan penelitian

b) Penjajagan awal wilayah penelitian dan penelusuran

populasi dengan melakukan survei pendahuluan di wilayah

kecamatan Selo kabupaten Boyolali

c) Melakukan uji coba alat pengumpulan data di wilayah di

kecamatan Ampel yang mempunyai karakteristik responden

yang sejenis dengan responden yang akan diteliti sebanyak

15 responden.

d) Melakukan uji kesahihan dan keandalan instrumen

penelitian

e) Instrumen yang tidak memenuhi persyaratan validitas

dikeluarkan selanjutnya dilakukan uji reliabilitas

f) Pelatihan 3 orang enumerator yang mempunyai

pengalaman menjadi anggota PLKB mengenai cara

pengumpulan data.

2) Tahap pelaksanaan

a) Pengumpulan data yang dilakukan oleh 3 orang enumerator

b) Pengisian kuesioner penelitian dilakukan oleh pria PUS

yang terpilih menjadi sampel dan ditunggui oleh

enumerator.

c) Pelaksanaan wawancara mendalam dilakukan oleh peneliti,

setelah dilakukan analisis data kuantitatif.

3) Tahap akhir
Sebelum pengolahan data kuantitatif, terlebih dahulu

dilakukan editing, Coding, Data entry, dan melakukan teknis

analisis. Pengolahan data menggunakan software SPSS.

Analisis data dilakukan dengan menggunakan distribusi

frekuensi, tabel silang perhitungan hubungan variabel dengan

analisis bivariat, dan perhitungan pengaruh variabel bebas

secara bersama - sama terhadap variabel terikat dengan

analisis multivariat.

Sebelum pengolahan data kualitatif, terlebih dahulu

dilakukan penyusunan transkip wawancara mendalam, koding,

memahami unit tersebut, merangkum unit dalam bentuk

katagori dan hubungan antar kategori. Unit koding dapat

berupa kalimat, paragraf atau bagian dari data yang

mempunyai makna tersendiri, kemudian dianalisis untuk

mengambil kesimpulan.

Setelah pengolahan dan analisis data kuantitatif dan

kualitatif dilakukan penyusunan materi untuk seminar hasil dan

ujian tesis.

8. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

a. Teknik pengolahan :

1) Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data

yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada

tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul.

2) Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik atau

angka terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori.

Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan dan

analisis data menggunakan computer.


3) Data entry

Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah

dikumpulkan ke dalam master tabel atau database computer,

kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana.

4) Melakukan teknik analisis

Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian

akan menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan

dengan tujuan yang hendak dianalisis.

b. Analisis data :

Analisis data kuantitatif dimaksudkan untuk mengolah dan

mengorganisasikan data, serta menemukan hasil yang dapat

dibaca dan dapat diintepretasikan, meliputi :

1) Analisis univariat

Dilakukan dengan statistik deskriptif untuk melihat frekuensi

dan distribusi variabel bebas, variabel terikat. Tabel frekuensi

digunakan untuk menggambarkan proporsi karakteristik subjek

penelitian dengan melakukan pengkategorian variabel yang

dianalisis.

2) Analisis bivariat

Untuk mengetahui hubungan dua variabel berdasarkan tabel

2x2 pada tingkat kepercayaan 0,05 dan Confidence Interval

95% ( = 0.05).

3) Analisis multivariat

Analisis multivariat dilakukan untuk melihat hubungan

variabel variabel bebas dengan variabel terikat dan variabel

bebas mana yang paling besar hubungannya terhadap variabel

terikat. Analisis multivariat dilakukan dengan cara

menghubungkan beberapa variabel bebas dengan satu

variabel terikat secara bersamaan.

Analisis regresi logistik untuk menjelaskan hubungan


variabel bebas dengan variabel terikat, prosedur yang

dilakukan terhadap uji regresi logistik dan apabila masing-

masing variabel bebas dengan hasil menunjukkan nilai p < 0,25

maka variabel tersebut dapat dilanjutkan dalam model

multivariat.

Analisis multivariat dilakukan untuk mendapatkan model

terbaik. Semua variabel kandidat dimasukkan bersama-sama

untuk dipertimbangkan menjadi model dengan hasil

menunjukkan nilai (p<0,05). Variabel terpilih dimasukkan ke

dalam model dan nilai p yang tidak signifikan dikeluarkan dari

model, berurutan dari nilai p tertinggi.

Pengolahan dan analisis data kualitatif dilakukan setelah

analisis kuantitatif selesai yaitu dengan menganalisis terhadap

jawaban Kabid KB BKBD kabupaten Boyolali, PLKB kecamatan

Selo, dan Petugas KB di P2KP-KB/KR yang bertujuan

memperjelas atau melakukan klarifikasi terhadap informasi

informasi yang berkaitan dengan akses pelayanan KB dan kualitas

pelayanan KB. Pengolahan data kualitatif dengan cara

menyimpulkan hasil wawancara mendalam dengan metode

analisis isi (Content Analysis) dengan langkah - langkah analisis

menggunakan model interaktif yaitu yang mengandung empat

61
komponen yang saling berkaitan, yaitu :

1) Pengumpulan data

2) Penyederhanaan atau reduksi data

3) Penyajian data

4) Verifikasi simpulan

Namun karena keterbatasan waktu penelitian maka verifikasi

simpulan tidak dilakukan.

Analisis data melalui deskriftif analisis terhadap jawaban

informan pada saat wawancara mendalam. Pengungkapan


fenomena peristiwa dan perilaku dengan faktor - faktor yang

melatarbelakangi (variabel), melakukan pengelompokkan dan

mencari hubungan antar variabel tersebut. Tahapan analisis

kualitatif dilakukan dengan langkah - langkah sebagai berikut :

1) Penyusunan transkip wawancara mendalam

2) Koding, proses untuk memecahkan data menjadi unit yang

lebih kecil (kode), memahami unit tersebut, merangkum unit

dalam bentuk katagori dan hubungan antar katagori. Unit

koding dapat berupa kalimat, paragraf atau bagian dari data

yang mempunyai makna tersendiri, kemudian dianalisis untuk

mengambil kesimpulan.

Secara ringkas, metodologi penelitian ini dapat disampaikan

dalam bentuk tabel 3.2.

Tabel 3.2 Tabel Metoda Pengumpulan Data

Tahap 1 : Pengumpulan Data Kuantitatif


Variabel Jenis Cara Katagori Informan Analisis
data pengumpulan data
data
Pengetahuan Primer Pengisian Pengetahuan: Pria Univariat
terhadap KB kuesioner Rendah PUS Bivariat
Tinggi Multivariat
Sikap Primer Pengisian Sikap : Pria Univariat
terhadap KB kuesioner Negatif PUS Bivariat
Positif Multivariat
Sosial Primer Pengisian Sosial budaya: Pria Univariat
Budaya kuesioner Tidak PUS Bivariat
terhadap KB mendukung Multivariat
Mendukung
Akses Primer Pengisian Akses pelayanan Pria Univariat
pelayanan kuesioner : PUS Bivariat
KB Sulit Multivariat
mengakses
Mudah
mengakses
Lanjutan Tabel 3.2 Tabel Metoda Pengumpulan Data

Tahap 1 : Pengumpulan Data Kuantitatif


Variabel Jenis Cara Katagori Informan Analisis
data pengumpulan data
data
Kualitas Primer Pengisian Kualitas Pria Univariat
pelayanan kuesioner pelayanan : PUS Bivariat
KB Kurang baik Multivariat
Baik
Tahap 2 : Pengumpulan Data Kualitatif
Variabel Jenis Cara Isi Informan Analisis
data pengumpulan data
data
Akses Primer Wawancara Pendapat Kabid KB Content
pelayanan mendalam informan tentang BKBD Analysis
KB keterjangkauan kabupaten
pelayanan KB Boyolali,
PLKB
kecamatan
Selo, dan
Petugas KB
di P2KP-
KB/KR
Kualitas Primer Wawancara Pendapat Kabid KB Content
Pelayanan mendalam informan tentang BKBD Analysis
KB kualitas kabupaten
pelayanan KB Boyolali,
PLKB
kecamatan
Selo, dan
Petugas KB
di P2KP-
KB/KR

Anda mungkin juga menyukai