1. Jenis Data
Data primer
Data yang dikumpulkan meliputi data identitas responden dan keluarga dan rumah
tangga, perilaku PHBS, identias anak balita dan ibu hamil, status gizi balita dan ibu hamil,
pengetahuan ibu balita, pola makan anak balita dan ibu hamil, fakktor sensitive dan
spesifik sebagai penyebab stuting pada balita. (Kuesioner terlampir)
Data sekunder
Data yang dikumpulkan meliputi data jumlah balita, ibu hamil data posyandu,
informasi tentang demografi dan geografis serta fasilitas dan sarana yang dimiliki desa
dalam mendukung program kesehatan.
Data primer
Data identitas responden dan keluarga dan rumah tangga, perilaku PHBS,
identias anak balita dan ibu hamil, pengetahuan ibu balita dan faktor sensitif serta spesifik
sebagai penyebab stuting pada balita dikumpulkan dengan cara wawancara menggunakan
kuesioner.
Data Status gizi anak balita dan ibu hamil dikumpulkan dengan metode
antropometri yaitu mengukur tinggi badan atau panjang badan anak balita dengan
menggunakan alat-alat antropometri.
Data pola makan anak balita dan ibu hamil dikumpulkan dengan metode Food
Recall 24 jam selama 3 hari dan data keragaman konsumsi dengan formulir keragaman
konsumsi.
Data sekunder
Data jumlah balita, ibu hamil data Posyandu, informasi tentang demografi dan
geografis serta fasilitas dan sarana yang dimiliki desa dalam mendukung program
kesehatan didapatkan dari laporan profil desa dan Buku Profil Kesehatan desa kung
kecamatan pegasing kabuupaten Aceh Tengah
Pengumpulan Data
Teknik yang dipakai dalam mengumpulkan data untuk setiap jenis data yang akan di
kumpulkan adalah observasi, wawancara dan pengukuran antropometri
Observasi
Wawancara
Peneliti memilih tehnik ini agar bisa mendapatkan informasi secara langsung dari
responden yang sudah dijadikan sampel penelitian sehinggaa mendapatkan gambaran
pendukung yang memperjelas penelitian ini.
Pada penelitiaan pengumpulan data dasar ini menggunakan tehnik waawancara
dengan menggunakan kuisioner terstruktur untuk memperoleh informasi dari
responden.Wawancara terstruktur yaitu sebuah kegiataan dimana seorang pewawancara
melakukan tanya jawab dengan responden dengan menggunakan tehnik wawancara.
Adapun data data yang di peroleh dari tehnik wawancara ini meliputi :
pengetahuan,perilaku,sosial budaya gizi,data sikaap tentang gizi,penggunaan garam
beryodium dan sosial ekonomi rumah tangga.
Antropometri
Pengukuran di lakukan untuk memperoleh data mengenai penilaian status gizi balita.
Ada beberapa hal yang dilakukan dengan menggunakan tehnik ini yaitu penimbangan berat
badan,pengukuran panjang badan/tinggi badan,pengukuran LILA.
Instrument ang di gunakan unuk engumpulan data pada kegiatan pakangan ogram
gizi di desa kung , kecamatan pegasing, kabupaten Aceh tengah, sebagai berikut :
2. Data asupan zat gizi diperoleh dengan menggunakan metode food recall dan
food frequency
1. Pengolahan Data
𝑋̅= 𝒏 / 𝑵 × 𝟏𝟎𝟎%
Keterangan :
N : jumlah sampel Hasil yang diperoleh disajikan dalam skala ordinal dengan
kategori sesuai definisi operasional
b) Status gizi
Penentuan status status gizi balita ditentukan menggunakan indikator BB/U, TB/U,
BB/U dan IMT/U sesuai dengan standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak
berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
1995/MENKES/SK/XII/2010. Selanjutnya berdasarkan nilai Z-score masing-masing
indikator tersebut ditentukan status gizi Balita dan Anak Sekolah dengan batasan sebagai
berikut :
Indeks BB/U
Indeks TB/U
Indeks BB / TB
IMT = BB / (TBm) 2
Keterangan :
o BB : berat badan
o TB : tinggi badan
2. Analisa Data
Univariat
Analisa data deskritif masing-masing variabel telah di tabulasi untuk melihat status
gizi, asupan makanan, pengetahuan, sikap, perilaku, kesehatan lingkungan, pelayanan
kesehatan, data tentang balita,dan ibu hamil
Bivariat
Analisa tabel untuk mengetahui hubungan dua variabel dan dilakukan uji statistik.
Jenis uji statistik yang digunakan yaitu Uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95
Penentuan Prioritas Masalah
1. Menganalisis Community
Menjabarkan semua variabel dan semua masalah yang ada di desa tersebut untuk
mendapatkan masalah - masalah yang ada di desa tersebut lalu ditentukan prioritas
masalahnya dengan menggunakan metode Hanlon. Tahapan penentuan prioritas masalah
dan teknis penetapan alternatif pemecahan masalah menggunakan metode Hanlon
Besarnya Masalah
Kelompok harus menentukan faktor apa saja (kuantitatif) yang digunakan untuk
menentukan besarnya masalah.
Tingkat kegawatan Masalah
o Kecenderungan (E)