Anda di halaman 1dari 7

PENJARINGAN KESEHATAN

No. Dokumen :
No. Revisi :
SO Tanggal terbit :
P
Halaman :

UPT PUSKESMAS Drs.Agus Salim, M.Si


CILIMUS NIP.196612181986032003

1. Pengertian Penjaringan kesehatan merupakan salah satu bentuk dari pelayanan


kesehatan yang bertujuan untuk mendeteksi dini siswa yang memiliki
masalah kesehatan agar segera mendapatkan penanganan sedini
mungkin.
2. Tujuan 1 Tujuan Umum
.
Meningkatkan derajat kesehatan peserta didik secara optimal
2 Tujuan Khusus
.
a Terdeteksinya secara dini masalah kesehatan peserta didik,
. Tersedianya data atau informasi untuk menilai perkembangan
b kesehatan peserta didik, maupun untuk dijadikan pertimbangan
. dalam menyusun program pembinaan kesehatan sekolah,
Termanfaatkannya data untuk perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, dan evaluasi program pembinaan peserta didik.
c.

3. Kebijakan 1 KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS NO.......


.
4. Referensi 1 UU No. Tahun 1992 tentang kesehatan,
. UU No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak,
2 UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah,
. PP No. 65 tahun 2005 tentang pedoman penyusunan SPM,
3 SKB 4 Menteri No 26 tahun 2003 tentang pembinaan dan
. pengembangan UKS,
4 SK MenKes no 1457 tahun 2003 tentang standar pelayanan Minimal
. bidang pelayanan kesehatan.
5
.

6
.
5. Prosedur 1 Persiapan Alat :
.
a Tensimeter
. Stetoskop
b Stopwatch
. Alat pengukur berat badan (timbangan injak)
c. Microtoise (alat ukur tinggi badan)
d Haemometer sahli
. Kaca mulut
e Sonde
. Kartu snellen
f. Senter
g Otoscope
.
h
.
i.
j.
k.
2 Persiapan Bahan :
.
a Formulir pemeriksaan
. Formulir rujukan
b
.
6. Langkah-langkah 1 Pemeriksaan Keadaan Umum
. Penilaian keadaan umum peserta didik dimaksudkan untuk menilai
keadaan fisik secara umum, yang meliputi hygiene perorangan dan
indikasi kelainan gizi yang dapat dinilai dengan melihat rambut warna
kusam dan atau mudah dicabut, bibir kering, pecah pecah dan mudah
berdarah, sudut mulut luka, pecah pecah dan kulit tampak
pucat/keriput. Diperiksa pula tekanan darah, denyut nadi dan kelainan
jantung.
Penilaian Status Gizi
2 Untuk menilai status gizi anak dapat dilakukan pemeriksaan secara
. klinis, riwayat asupan makanan, ukuran tubuh (antropometri) dan
penunjang (laboratorium). Dalam kegiatan penjaringan, penilaian
status gizi siswa dilakukan melalui pengukuran antropometri yaitu
mengukur Indeks Massa Tubuh (IMT). Dengan menghitung indeks
massa tubuh ini akan diketahui status gizi siswa.IMT adalah indeks
untuk menentukan status gizi. Indeks tersebut diperoleh dengan
membandingkan berat badan (BB) dalam kilogram terhadap tinggi
badan (TB) dalam meter kuadrat. Jika tidak ada kalkulator dapat
menggunakan tabel IMT yang tersedia. Selanjutnya angka indeks di
plot pada grafik BMI sesuai dengan jenis kelamin. Lihat posisi plot tadi
berada pada area mana:
a. Jika berada di garis Standar Deviasi (SD) +2 sampai -2 maka anak
tersebut
berstatus gizi normal
b.Jika berada di bawah garis SD -2 sampai SD -3 anak tersebut
berstatus kurus
c. Jika berada di bawah garis SD -3 berarti status kurus sekali
d. Jika berada di atas garis SD +2 sampai dengan SD +3 berarti anak
tersebut berstatus overweight atau gemuk
e. Jika berasa diatas SD +3 berarti status obesitas.
Pemeriksaan Gigi dan Mulut
Pemeriksaan gigi dan mulut secara klinis yang sederhana bertujuan
3 untuk
. mengetahui keadaan kesehatan gigi dan mulut peserta didik dan
menentukan prioritas sasaran untuk dijadikan pertimbangan dalam
menyusun program kesehatan gigi dan mulut di sekolah.
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi:
a. Keadaan rongga mulut
b. Kebersihan mulut
c. Keadaan gusi
d. Keadaan gigi
Pemeriksaan Indera Penglihatan dan Pendengaran
Pemeriksaan indera penglihatan dan pendengaran adalah
pemeriksaan yang
4 dilakukan setiap awal tahn ajaran baru (penjaringan) untuk
. mengetahui adanya kelainan tajam penglihatan dan kelainan tajam
pendengaran serta kelainan organik pada mata dan telinga setiap
siswa baru. Selanjutnya pada tengah tahun dilakukan pemeriksaan
ulang (berkala) untuk menindaklanjuti hasil pemeriksaan sebelumnya
atau menilai perbaikan atas koreksi yang dilakukan. Alat bantu yang
digunakan dalam pemeriksaan ini adalah;
a. Pemeriksaan Tajam Penglihatan / Kelainan Organik
-Snellen chart / E chart untuk memeriksa visus
- Penutup 1 mata (okluder)
-Pinhole (cakram berlubang)
-Loupe
-Senter
b.Pemeriksaan Tajam Pendengaran / kelainan organik
-Ruang yang kedap suara untuk melakukan tes berbisik
-Garputala
-Senter
-Otoskop
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang dilaksanakan dalam penjaringan
peserta didik
SD/MI adalah pemeriksaan feces dan anemia. Melalui pemeriksaan
5 faces untuk
. mendeteksi ada tidaknya infeksi cacing pada seorang murid.
Tujuannya adalah:
-Untuk menjaring anak sekolah yang menderita cacingan
-Meningkatkan mutu intelektual anak sekolah
-Meningkatkan cakupan program cacingan terutama pada anak
sekolah
-Meningkatkan kemitraan dalam penanggulangan cacingan dengan
melibatkan lintas program / lintas sektorBila pemeriksaan feces >50%
posiitf, maka dilakukan pengobatan secara masal (mass blanket) dan
bila pemeriksaan feces ditemukan <50% positif, maka dilakukan
pengobatan secara selektif.
Deteksi Dini Penyimpangan Mental Emosional
Deteksi dini penyimpangan mental emosional adalah kegiatan
/pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya masalah mental
emosional, agar dapat segera dilakukan tindakan intervensi. Bila
penyimpangan mental emosional terlambat diketahui maka
6 intervensinya akan lebih sulit dan hal ini akan berpengaruh pada
. tumbuh kembang anak. Deteksi dini dilakukan pada anak peserta
didik yang menurut pengamatan guru dalam kesehariannya
menunjukkan sikap dan perilaku yang diduga perlu mendapat
perhatian.Alat yang digunakan untuk deteksi ini adalah Kuesioner
Masalah Mental Emosional (KMME) yang terdiri dari 12 pertanyaan
untuk mengenali problem
mental emosional. Kuesioner pemantauan kelainan mental emosional
terdiri dari:
a.Apakah anak anda seringkali terlihat marah tanpa sebab yang
jelas? (seperti banyak menangis, mudah tersinggung atau bereaksi
berlebihan terhadap hal hal yang sudah biasa dihadapinya)
b.Apakah anak anda tampak menghindar dari teman teman atau
anggota keluarganya? (seperti ingin merasa sendirian, menyendiri
atau merasa sedih sepanjang waktu, kehilangan minat terhadap hal
hal yang biasa sangat dinikmati)
c.Apakah anak anda terlihat berperilaku merusak dan menentang
terhadap lingkungan di sekitarnya? (seperti melanggar peraturan yang
ada, mencuri, seringkali melakukan perbuatanyang berbahaya bagi
dirinya, atau menyiksa binatang atau anak anak lainnya) dan tampak
tidak peduli dengan nasihat nasihat yang sudah diberikan kepadanya.
d.Apakah anak anda akan memperlihatkan adanya perasaan
ketakutan atau kecemasan berlebihan yang tidak dapat dijelaskan
asalnya dan tidak sebanding dengan anak lain seusianya
e.Apakah anak anda mengalami keterbatasan oleh karena adanya
konsentrasi yang buruk atau mudah teralih perhatiannya sehingga
mengalami penurunan dalam aktivitas sehari hari atau keputusan.
f.Apakah anak anda menunjukkan perilaku kebingungan sehingga
mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan membuat keputusan?
g.Apakah anak anda menunjukkan adanya perubahan pola tidur?
(seperti sulit sepanjang waktu, terjaga sepanjang hari, sering
terbangun di waktu tidur malam oleh karena mimpi buruk atau
mengigau)
h.Apakah anak anda mengalami perubahan pola makan? (seperti
kehilangan nafsu makan, makan berlebihan atau tidak mau makan
sama sekali)
i.Apakah anak anda seringkali mengeluh sakit kepala, sakit perut atau
keluhan
fisik lainnya?
j.Apakah anak anda seringkali mengeluh putus asa atau berkeinginan
untuk mengakhiri hidupnya?
k.Apakah anak anda menunjukkan adanya kemunduran perilaku atau
kemampuan yang sudah dimilikinya? ( seperti mengompol kembali,
menghisap jempol, atau tidak mau berpisah dengan orang
tua/pengasuhnya)
l.Apakah anak anda melakukan perbuatan yang berulang ulang tanpa
alasan yang jelas
Pengukuran Kebugaran Jasmani
Adalah kesanggupan atau kemampuan tubuh untuk melakukan
kegiatan sehari hari, tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti dan
masih memiliki tenaga cadangan untuk melakukan aktifitas fisik
lainnya. Hal ini dilaksanakan untuk menentukan tingkat kebugaran
jasmani peserta didik. Instrumen tes kebugaran jasmani yang
7 digunakan adalah Tes KeBugaran Jasmani Indonesia (TKJI). TKJI
. merupakan rangkaian tes yang harus dilakukan secara berurutan.
TKJI terdiri dari 5 tes, yaitu:
a.Lari cepat
b.Gantung siku tekuk / gantung angkat tubuh
c.Baring duduk
d.Loncat tegak
e.Lari jarak sedang
Persyaratan untuk mengikuti TKJI adalah sebagai berikut:
a.Peserta dalam keadaan sehat dan siap melaksanakan tes
b.Diharapkan sudah makan sedikitnya 2 jam sebelum melakukan tes
c.Disarankan memakai pakaian dan sepatu olahraga
d.Mengerti dan memahami cara pelaksanaan tes
e.Melakukan pemanasan sebelum tes.
Tes kebugaran jasmani hanya boleh diikuti oleh peserta didik yang
telah selesai menjalankan tahap penjaringan kesehatan dan
dinyatakan oleh dokter tidak mengalami kontra indikasi untuk dites.
7. Bagan Alir
Pemeriksaan Keadaan Umum

Penilaian Status Gizi

Pemeriksaan Gigi dan


Mulut

Pemeriksaan Indera
Penglihatan dan Pendengaran

Pemeriksaan Laboratorium

Deteksi Dini
Penyimpangan Mental
Emosional

Pengukuran Kebugaran
Jasmani
8. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan
9. Unit terkait 1 BP Umum,
. Program Gizi,
2 Program Kesgimul,
. Program Indera,
3 Program Jiwa,
. Program Kesorga,
4 Laboratorium.
.
5
.
6
.
7
.
10 Dokumen terkait -
.
11. Rekaman
Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai