METODE PENELITIAN
26
27
adalah 15x6=90, 20x6=120, jumlah subjek yang diambil oleh peneliti adalah 200
subjek, dengan jumlah subjek kasus ibu yang mengalami perdarahan postpartum 50
dan kontrol ibu yang melahirkan tidak mengalami perdarahan sebanyak 150 subjek
(Murti, 2013).
5. Riwayat Obstetri
Definisi : Kondisi penyulit saat hamil, persalinan nifas sebelumnya
Alat Ukur : Kuesioner
Skala Pengukuran : Dikotomi
0 = Baik
1 = Jelek
6. Jarak Kehamilan
Definisi : Jarak antara kehamilan sekarang dengan kehamilan
yang lalu
Alat Ukur : Kuesioner
Skala Pengukuran : Dikotomi
0 = <2 tahun
1 = ≥2 tahun
7. Anemia
Definisi : Kondisi ibu dengan kadar haemoglobin < 11 g/dL
Alat Ukur : Buku KIA dengan metode Hb Sahli
Skala Pengukuran : Dikotomi
0 = Tidak anemia
1= Anemia
8. Pendidikan
Definisi : Jenjang pendidikan formal yang mencakup tingkat SD,
SMP, SMA/SMK dan Perguruan Tinggi yang akan
mempengaruhi perilaku kesehatan.
Alat Ukur : Kuesioner
Skala Pengukuran : Dikotomi
0 = Rendah (<SMA)
1 = Tinggi (≥SMA/SMK)
30
1. Kisi-Kisi Kuesioner
Berdasarkan dari sintesis teori variabel-variabel yang dijabarkan dalam
sejumlah kisi-kisi kemudian dituangkan dalam pertanyaan kuesioner. Kisi-kisi
kuesioner berdasarkan variabel-variabel yang diteliti yaitu variabel usia ibu,
anemia, paritas, ANC, riwayat obstetri, jarak kehamilan, pendidikan, efikasi
diri. Kisi-kisi kuesioner penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner untuk mengukur efikasi diri
Nomor Item
Aspek/elemen Total Item
Favorabel Unfavorabel
Hambatan 2 1 2
Keluhan 3 1
Cemas 6 4,5 3
Total 3 3 6
2. Uji Validitas
Berdasarkan Murti (2016) uji validitas dilakukan untuk mengukur validitas dari
suatu penelitian. Pengukuran validitas pada penelitian ini terdiri dari 3 aspek
yaitu sebagai berikut:
a. Uji Validitas Isi
Validitas isi (content validity) merujuk kepada derajat kesesuaian hasil
pengukuran variabel yang diteliti oleh sebuah alat ukur dengan isi (content) dari
variabel tersebut yang sesuai dengan tujuan peneliti. Variabel yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah variabel efikasi diri kuesioner. Sebuah kuesioner
memiliki validitas isi yang tinggi jika semua item pertanyaan kuesioner relevan
dan mencakup aspek isi variabel yang diukur. Cara peneliti melakukan validitas
isi adalah dengan konsultasi ke pembimbing yaitu Dr. Uki Retno Budihastuti, dr.,
SpOG (K) dan Dr. Eti Poncorini P, dr., M.Pd dan ke pakar statistika yaitu Prof.
Bhisma Murti, dr., MPH., M.Sc., Ph.D.
32
b. Validitas Muka
Validitas muka (face validity) merujuk kepada derajat kesesuaian antara
penampilan luar dari alat ukur dan atribut-atribut variabel yang ingin diukur.
Untuk validitas muka, peneliti mengkaji sejauh mana butir-butir pertanyaan
dalam kuesioner telah disusun dengan kalimat yang baik, jelas, tidak terlalu
panjang, dan setiap item pertanyaan hanya menanyakan sebuah pertanyaan.
Dengan demikian masing-masing butir pertanyaan tidak menimbulkan multi-
tafsir, dan jawaban yang diperoleh adalah jawaban yang sesungguhnya. Cara
peneliti melakukan validitas isi adalah dengan konsultasi ke pembimbing yaitu
Dr. Uki Retno Budihastuti, dr., SpOG (K) dan Dr. Eti Poncorini P, dr., M.Pd dan
ke pakar statistika yaitu Prof. Bhisma Murti, dr., MPH., M.Sc., Ph.D.
3. Uji Reabilitas
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan uji reliabilitas terhadap alat ukur
kuesioner yang digunakan dalam penelitian yaitu kuesioner efikasi diri. Uji
Reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 22. Uji validitas dan
reliabilitas dilaksanakan dengan melibatkan 20 ibu melahirkan di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta.
a. Korelasi item-total (item-total correlation)
Korelasi item-total (item-total correlation), yaitu merupakan indikator yang
menunjukkan kekuatan korelasi per item dan total pengukuran dikurangi dengan
item yang bersangkutan. Hasil reliabilitas dapat diketahui dari perbandingan
antara r hitung dan r tabel dengan melihat item-total correlation. Jumlah sampel
(N) sebanyak 20 responden, tingkat kemaknaan 5%, maka diketahui nilai r tabel
adalah 0,444. Nomor soal yang mempunyai r hitung < r tabel (0,444) maka nilai
korelasinya dinyatakan tidak signifikan dan dihilangkan dari kuesioner. Untuk
kuesioner efikasi diri terdapat nomor soal yang tidak signifikan sebanyak 2 butir
dari total 8 pertanyaan, sehingga didapat 6 butir pertanyaan yang reliabel.
33
Kasus: Kontrol:
Ibu yang mengalami perdarahan Ibu yang melahirkan di RSUD
postpartum di RSUD Dr. Dr. Moerwardi Surakarta
Moerwardi Surakrta
Fixed Disease
Sampel Sampling
satuan jadi dapat disimpulkan bahwa semakin besar koefisien jalur maka akan
semakin besar pula pengaruh yang diberikan dari variabel itu. Syarat harus
dipenuhi adalah hubungan antara variabel merupakan hubungan linier, tidak ada
variabel residu tidak mempunyai korelasi satu sama lain, memiliki pola hubungan
antar variabel adalah rekursif (Murti, 2016). Langkah-langkah dalam melakukan
anlisis data menggunakan analisis jalur, yaitu sebagai berikut:
a. Spesifikasi model
Spesifikasi model digambarkan hubungan antara variabel-variabel yang akan
diteliti. Variabel yang diteliti dibedakan menurut variabel eksogen dan
endogen. Variabel eksogen adalah variabel yang didalam model tidak
dipengaruhi variabel lain. Variabel endogen adalah variabel yang dipengaruhi
oleh variabel lain.
b. Identifikasi model
Identifikasi dilakukan pada jumlah variabel yang terukur, jumlah variabel
endogen, variabel eksogen dan parameter yang akan diestimasi. Pada tahap ini
dihitung degree of freedom (df) yang menunjukkan analisis jalur bisa
dilakukan. Rumus degree of freedom sebagai berikut:
Df= (jumlah variabel terukur x (jumlah variabel terukur+1)/2- (variabel
endogen + variabel eksogen + jumlah parameter)
Analisis jalur bisa dilakukan apabila df ≥ 0, jika df = 0 maka model analisis
jalur disebut just identified. Sedangkan apabila df > 0 maka model analisis
jalur disebut over identified dan jika df < 0 maka dikatakan model analisis
jalur tersebut under identified.
c. Kesesuaian model
Model analisis jalur yang dibuat oleh peneliti berdasarkan teori dicek/ dites
kesesuaiannya dengan model hubungan variabel yang terbaik menurut
program Komputer (SPSS versi 22) disebut model saturasi, yang dibuat
berdasarkan data sampel yang dikumpulkan peneliti. Apabila tidak ada
perbedaan yang secara statistik signifikan antara kedua model tersebut maka
model yang telah dibuat oleh peneliti merupakan model yang sesuai dengan
37