Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif Non-
Eksperimen. Rancangan penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional
dengan pendekatan kasus control (Case Control) dengan perbandingan 1:3.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


1 Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta karena merupakan
Rumah Sakit Umum Daerah yang menjadi pusat pelaksanaan pelayanan
kesehatan dan sebagai pusat rujukan Kota Surakarta dan RSUD Kota Surakarta.
2 Waktu Penelitian
Pengambilan data telah dilaksanakan pada bulan April-Juni 2018.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian


1 Populasi Penelitian
Populasi sasaran penelitian ini adalah semua ibu yang melahirkan di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta dan RSUD Kota Surakarta pada periode Mei 2017 sampai
dengan Mei 2018. Populasi kasus dalam penelitian ini adalah semua ibu yang
mengalami perdarahan postpartum di RSUD Dr. Moewardi Surakarta dan RSUD
Kota Surakarta pada periode Mei 2017 sampai dengan Mei 2018. Sedangkan
populasi untuk kelompok kontrol adalah wanita melahirkan dan tidak mengalami
perdarahan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta dan RSUD Kota Surakarta pada
periode April 2017 sampai dengan Juni 2018.
2 Sampel Penelitian
Jumalah sampel pervariabel independent adalah antara 15-20 subjek. Pada
penelitian ini terdapat 6 variabel, jumlah minimal sampel pada penelitian ini

26
27

adalah 15x6=90, 20x6=120, jumlah subjek yang diambil oleh peneliti adalah 200
subjek, dengan jumlah subjek kasus ibu yang mengalami perdarahan postpartum 50
dan kontrol ibu yang melahirkan tidak mengalami perdarahan sebanyak 150 subjek
(Murti, 2013).

3.4 Teknik Pengambilan Sampel


Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dipilih secara fixed disease
sampling, dimana subjek penelitian dalam kelompok berpenyakit (kasus) dan tidak
berpenyakit (kontrol) (Murti, 2013).
1 Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
a. Ibu melahirkan yang mengalami perdarahan postpartum di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta dan RSUD Kota Surakarta.
b. Ibu melahirkan yang tidak mengalami perdarahan postpartum di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta dan RSUD Kota Surakarta.
c. Ibu melahirkan yang tidak mengalami perdarahan postpartum di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta dan RSUD Kota Surakarta yang berdomisili di Kota
Surakarta, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten
Boyolali.
2 Kriteria Ekslusi
a. Primigravida (Ibu yang baru pertama kali hamil)

3.5 Variabel Penelitian


Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kejadian perdarahan postpartum.
Sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah usia, paritas, Antenatal
care, riwayat gangguan kehamilan, jarak kehamilan, anemia.
28

3.6 Definisi Operasional, Alat Ukur dan Skala Data


1. Perdarahan Postpartum
Definisi : Perdarahan postpartum adalah hilangnya darah 500 ml
dari tempat implantasi plasenta, yang terjadi setelah
bayi lahir.
Alat Ukur : Catatan Rekam medis
Skala Pengukuran : Dikotomi
0 = Ibu tidak mengalami perdarahan postpartum
1 = Ibu mengalami perdarahan postpartum.
2. Usia Ibu
Definisi : Usia ibu pada waktu melahirkan
Alat Ukur : Kuesioner
Skala Pengukuran : Dikotomi
0 = 20-35 tahun
1 = < 20 tahun dan > 35 tahun
3. Paritas
Definisi : Jumlah anak yang dilahirkan oleh ibu baik hidup
maupun mati
Alat Ukur : kuesioner
Skala Pengukuran : Dikotomi
0 = 2-4 anak
1 = > 4 anak
4. Antenatal care
Definisi : Pemeriksaan kehamilan saat pertama kali sampai
sebelum persalinan
Alat Ukur : Buku KIA
Skala Pengukuran : Dikotomi
0 = < 4 kali
1 = ≥ 4 kali
29

5. Riwayat Obstetri
Definisi : Kondisi penyulit saat hamil, persalinan nifas sebelumnya
Alat Ukur : Kuesioner
Skala Pengukuran : Dikotomi
0 = Baik
1 = Jelek
6. Jarak Kehamilan
Definisi : Jarak antara kehamilan sekarang dengan kehamilan
yang lalu
Alat Ukur : Kuesioner
Skala Pengukuran : Dikotomi
0 = <2 tahun
1 = ≥2 tahun
7. Anemia
Definisi : Kondisi ibu dengan kadar haemoglobin < 11 g/dL
Alat Ukur : Buku KIA dengan metode Hb Sahli
Skala Pengukuran : Dikotomi
0 = Tidak anemia
1= Anemia
8. Pendidikan
Definisi : Jenjang pendidikan formal yang mencakup tingkat SD,
SMP, SMA/SMK dan Perguruan Tinggi yang akan
mempengaruhi perilaku kesehatan.
Alat Ukur : Kuesioner
Skala Pengukuran : Dikotomi
0 = Rendah (<SMA)
1 = Tinggi (≥SMA/SMK)
30

9. Efikasi Diri (Self-Efficacy)


Definisi : Kaeyakinan/kemampuan dari dalam diri seseorang untuk
menghadapi persalinan.
Alat Ukur : Kuesioner
Skala Pengukuran : Dikotomi
0 = Efikasi diri rendah (<Median)
1 = Efikasi diri tinggi (≥Median)

3.7 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dengan data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh menggunakan kuesioner yang berisi karakteristik subjek penelitian. Data
sekunder diperoleh dari catatan rekam medis dan buku KIA ibu. Setelah itu peneliti
memberikan penjelasan tentang tujuan penelitian, dan perlakuan terhadap subjek
penelitian bahwa akan dilakukan pengisian kuesioner yang diberikan kepada ibu
yang menjadi subjek penelitian, serta diberikan tentang hak pengunduran diri juga
penjelasan tentang kerahasiaan dari data terkait penelitian. Teknik dan instrument
pengukuran variabel dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.1 Instrumen Pengukuran Variabel
No Variabel Instrumen Sumber Data
1 Usia Kuesioner Pasien

Buku KIA dengan


2 Anemia Catatan Rekam Medis
metode (Hb
Sahli)
3 Paritas Kuesioner Pasien
4 ANC Buku KIA, Pasien
5 Riwayat Obstetri Kuesioner Catatan Rekam Medis
6 Jarak Kehamilan Kuesioner Pasien
7 Pendidikan Kuesioner Pasien

8 Efikasi Diri Kuesioner Pasien


31

1. Kisi-Kisi Kuesioner
Berdasarkan dari sintesis teori variabel-variabel yang dijabarkan dalam
sejumlah kisi-kisi kemudian dituangkan dalam pertanyaan kuesioner. Kisi-kisi
kuesioner berdasarkan variabel-variabel yang diteliti yaitu variabel usia ibu,
anemia, paritas, ANC, riwayat obstetri, jarak kehamilan, pendidikan, efikasi
diri. Kisi-kisi kuesioner penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner untuk mengukur efikasi diri
Nomor Item
Aspek/elemen Total Item
Favorabel Unfavorabel
Hambatan 2 1 2
Keluhan 3 1
Cemas 6 4,5 3
Total 3 3 6

2. Uji Validitas
Berdasarkan Murti (2016) uji validitas dilakukan untuk mengukur validitas dari
suatu penelitian. Pengukuran validitas pada penelitian ini terdiri dari 3 aspek
yaitu sebagai berikut:
a. Uji Validitas Isi
Validitas isi (content validity) merujuk kepada derajat kesesuaian hasil
pengukuran variabel yang diteliti oleh sebuah alat ukur dengan isi (content) dari
variabel tersebut yang sesuai dengan tujuan peneliti. Variabel yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah variabel efikasi diri kuesioner. Sebuah kuesioner
memiliki validitas isi yang tinggi jika semua item pertanyaan kuesioner relevan
dan mencakup aspek isi variabel yang diukur. Cara peneliti melakukan validitas
isi adalah dengan konsultasi ke pembimbing yaitu Dr. Uki Retno Budihastuti, dr.,
SpOG (K) dan Dr. Eti Poncorini P, dr., M.Pd dan ke pakar statistika yaitu Prof.
Bhisma Murti, dr., MPH., M.Sc., Ph.D.
32

b. Validitas Muka
Validitas muka (face validity) merujuk kepada derajat kesesuaian antara
penampilan luar dari alat ukur dan atribut-atribut variabel yang ingin diukur.
Untuk validitas muka, peneliti mengkaji sejauh mana butir-butir pertanyaan
dalam kuesioner telah disusun dengan kalimat yang baik, jelas, tidak terlalu
panjang, dan setiap item pertanyaan hanya menanyakan sebuah pertanyaan.
Dengan demikian masing-masing butir pertanyaan tidak menimbulkan multi-
tafsir, dan jawaban yang diperoleh adalah jawaban yang sesungguhnya. Cara
peneliti melakukan validitas isi adalah dengan konsultasi ke pembimbing yaitu
Dr. Uki Retno Budihastuti, dr., SpOG (K) dan Dr. Eti Poncorini P, dr., M.Pd dan
ke pakar statistika yaitu Prof. Bhisma Murti, dr., MPH., M.Sc., Ph.D.

3. Uji Reabilitas
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan uji reliabilitas terhadap alat ukur
kuesioner yang digunakan dalam penelitian yaitu kuesioner efikasi diri. Uji
Reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 22. Uji validitas dan
reliabilitas dilaksanakan dengan melibatkan 20 ibu melahirkan di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta.
a. Korelasi item-total (item-total correlation)
Korelasi item-total (item-total correlation), yaitu merupakan indikator yang
menunjukkan kekuatan korelasi per item dan total pengukuran dikurangi dengan
item yang bersangkutan. Hasil reliabilitas dapat diketahui dari perbandingan
antara r hitung dan r tabel dengan melihat item-total correlation. Jumlah sampel
(N) sebanyak 20 responden, tingkat kemaknaan 5%, maka diketahui nilai r tabel
adalah 0,444. Nomor soal yang mempunyai r hitung < r tabel (0,444) maka nilai
korelasinya dinyatakan tidak signifikan dan dihilangkan dari kuesioner. Untuk
kuesioner efikasi diri terdapat nomor soal yang tidak signifikan sebanyak 2 butir
dari total 8 pertanyaan, sehingga didapat 6 butir pertanyaan yang reliabel.
33

b. Reliabilitas belah-paroh (split-half realibility)


Dalam penelitian ini akan dinilai reliabilitas belah paroh yaitu penilaian
konsistensi internal alat ukur dengan membagi item-item secara random ke
dalam dua bagian alat ukur kemudian mengkorelasikan kedua bagian tersebut.
Jika berkorelasi tinggi berarti alat tersebut memiliki konsistensi internal.
Reliabilitas belah paroh yang dinilai dalam penelitian ini adalah Alpha
Cronbach.
Alat ukur yang memiliki Alpha Cronbach >0,60 berarti menunjukkan
konsistensi internal. Makin tinggi Alpha Cronbach, makin baik (konsisten) alat
ukur. Tetapi ada beberapa keadaan di mana Alpha Cronbach tinggi tidak
menunjukkan alat ukur yang baik. Pertama, nilai Alpha Cronbach tergantung
dari besarnya korelasi antar item dan jumlah item di dalam alat ukur. Jika jumlah
item pertanyaan alat ukur banyak, Alpha Cronbach akan meningkat, meskipun
tidak berarti alat ukur tersebut baik. Hasil uji reliabilitas dari kuesioner efikasi
diri menunjukkan nilai Alpha Cronbach sebesar 0,76. Berdasarkan uji tersebut,
maka dapat disimpulkan bahwa pertanyaan kuesioner efikasi diri adalah reliabel
sehingga dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.
34

3.8 Alur Penelitian


Populasi Sasaran:
Ibu yang mengalami perdarahan postpartum dan ibu
yang melahirkan di RSUD Dr. Moerwardi Surakrta

Kasus: Kontrol:
Ibu yang mengalami perdarahan Ibu yang melahirkan di RSUD
postpartum di RSUD Dr. Dr. Moerwardi Surakarta
Moerwardi Surakrta

Fixed Disease
Sampel Sampling

Pengukuran variabel independen


dan dependen

Pengolahan dan analisis data

Hasil penelitian dan pembahasan


Path Analysis
Kesimpulan

Gambar 3.1 Alur Penelitian

3.9 Teknik Pengolahan dan Analisis Data


1. Pengolahan Data
Setelah semua data terkumpul tahap selanjutnya adalah pengolahan data melalui
tahapan sebagai berikut:
a. Editing
Setelah data terkumpul, sebelum mengolah data di edit terlebih dahulu oleh
peneliti untuk menghindari terjadi kesalahan. Kemudian melakukan pengecekan
35

satu per satu untuk mengecek kelengkapan pengisian agar mempermudah


keperluan proses berikutnya.
b. Coding
Langkah selanjutnya yaitu melakukan pengkodean pada variabel agar
memudahkan interpretasi ketika data disajikan
c. Cleaning
Selanjutnya melakukan pembersihan data untuk memeriksa adanya kesalahan
data ketika pemasukan data pada progam pengolahan data.
d. Tabulating
Langkah selanjutnya yaitu melakukan rencana pembuatan teknik penyajian data
agar lebih informatif. Mengelompokan data sesuai dengan tujuan penelitian,
kemudian dimasukan ke dalam tabel yang telah ditetapkan. Teknik Analisis Data
2. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan pada masing-masing variabel hasil penelitian.
Analisis univariat pada penelitian yaitu menganalisis variabel usia ibu, paritas,
riwayat gangguan kehamilan, antenatal care, jarak kehamilan, anemia,
pendidikan, efikasi diri dan perdarahan postpartum yang disajikam dalam tabel.
3. Analisis Bivariat
Analisis bivariat adalah analisis yang melibatkan sebuah variabel dependen dan
sebuah variabel independen. Analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan
uji Chi-Square dan perhitungan Odd Ratio (OR) dengan tingkat kepercayaan/
Confident Interval (CI) sebesar 95%. Analisis ini digunakan untuk melihat
hubungan antara variabel independen (usia ibu, paritas, riwayat ANC, jarak
kehamilan, riwayat obstetri dan anemia) dengan variable dependen kejadian
perdarahan postpartum.
4. Analisis Multivariat
Penelitian ini menggunakan analisis jalur untuk menguji validitas suatu teori yang
menjelaskan tentang suatu hubungan kausal antara tiga variabel atau lebih sebagai
kelanjutan dari studi korelasi. Besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat disebut koefisien jalur. Sedangkan koefisien jalur sendiri tidak memiliki
36

satuan jadi dapat disimpulkan bahwa semakin besar koefisien jalur maka akan
semakin besar pula pengaruh yang diberikan dari variabel itu. Syarat harus
dipenuhi adalah hubungan antara variabel merupakan hubungan linier, tidak ada
variabel residu tidak mempunyai korelasi satu sama lain, memiliki pola hubungan
antar variabel adalah rekursif (Murti, 2016). Langkah-langkah dalam melakukan
anlisis data menggunakan analisis jalur, yaitu sebagai berikut:
a. Spesifikasi model
Spesifikasi model digambarkan hubungan antara variabel-variabel yang akan
diteliti. Variabel yang diteliti dibedakan menurut variabel eksogen dan
endogen. Variabel eksogen adalah variabel yang didalam model tidak
dipengaruhi variabel lain. Variabel endogen adalah variabel yang dipengaruhi
oleh variabel lain.
b. Identifikasi model
Identifikasi dilakukan pada jumlah variabel yang terukur, jumlah variabel
endogen, variabel eksogen dan parameter yang akan diestimasi. Pada tahap ini
dihitung degree of freedom (df) yang menunjukkan analisis jalur bisa
dilakukan. Rumus degree of freedom sebagai berikut:
Df= (jumlah variabel terukur x (jumlah variabel terukur+1)/2- (variabel
endogen + variabel eksogen + jumlah parameter)
Analisis jalur bisa dilakukan apabila df ≥ 0, jika df = 0 maka model analisis
jalur disebut just identified. Sedangkan apabila df > 0 maka model analisis
jalur disebut over identified dan jika df < 0 maka dikatakan model analisis
jalur tersebut under identified.
c. Kesesuaian model
Model analisis jalur yang dibuat oleh peneliti berdasarkan teori dicek/ dites
kesesuaiannya dengan model hubungan variabel yang terbaik menurut
program Komputer (SPSS versi 22) disebut model saturasi, yang dibuat
berdasarkan data sampel yang dikumpulkan peneliti. Apabila tidak ada
perbedaan yang secara statistik signifikan antara kedua model tersebut maka
model yang telah dibuat oleh peneliti merupakan model yang sesuai dengan
37

data mencerminkan realitas hubungan antara variabel. Indikator yang


menunjukkan kesesuaian model analisis jalur yang dibuat peneliti dan model
saturasi sebagai berikut:
a. Chi kuadrat (CMIN) bernilai kecil, dengan p > atau = 0,05
Semakin kecil nilai x² semakin baik model itu dan diterima berdasarkan
probabilitas dengan cut-off value sebesar P > atau = 0,05
b. GFI, NFI, CFI masing-masing bernilai > atau = 0,90|
GFI (goodness of Fit Index) ini merupakan ukuran non-statistical yang
mempunyai rentang nilai antara 0 sampai dengan 1. Nilai yang tertinggi
dalam index ini menunjukkan sebuah “better fit”. CFI (comparative Fit
Index) apabila rentang nilai sebesar 0 – 1 di mana semakin mendekati 1,
semakin mengindikasikan tingkat fit yang paling tinggi.
c. RMSEA (The roote mean square error of approximation) bernilai < atau
= 0,05. Merupakan suatu index yang digunakan untuk mengkontensasi chi
kuadrat dalam sampel yang besar.
d. Estimasi parameter
Hubungan sebab akibat variabel ditunjukkan oleh koefisien regresi (b), baik
yang belum terstandarisasi (standardized). Koefisien regresi yang belum
terstandarisasi menunjukkan hubungan variabel independen dan dependen
dalam unit pengukuran yang asli. Koefisien regresi dengan standarisasi telah
memperhitungkan standard error masing-masing sehingga besarnya estimasi
koefisien regresi antara satu variabel independen dengan variabel yang lain
bias dibandingkan kepentingan relatifnya.
e. Respesifikasi model
Model yang dibuat peneliti tidak sesuai dengan data sampel sebagai mana
ditunjukkan oleh model saturasi dan juga terdapat koefisien regresi yang
bernilai sangat kecil mendekati nol serta secara statistik tidak signifikan, maka
perlu dibuat ulang model analisis jalur sehingga diperoleh model yang sesuai
dengan data sampel (Murti., 2016).
38

3.10 Etika penelitian


Penelitian yang menggunakan manusia sebagai subjek penelitian tidak boleh
bertentangan dengan etik, maka sebagai seorang peneliti diharapkan memiliki
kemampuan untuk memahami hak dasar manusia. Masalah etika penelitian yang
perlu diperhatikan dalam penelitian ini meliputi:
a. Persetujuan (Informed Consent)
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan subjek
penelitian. Infomed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan
memberikan lembar persetujuan untuk menjadi subjek penelitian. Tujuan
informed consent adalah agar subjek penelitian mengerti maksud dan tujuan
penelitian serta mengetahui dampak yang akan terjadi selama pengumpulan data.
Apabila bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan
tersebut.
b. Tanpa Nama (Anonimity)
Menjaga kerahasiaan identitas responden dalam lembar pengumpulan data,
sehingga peneliti hanya memberikan kode pada lembar tersebut.
c. Kerahasiaan (Confidentiality)
Peneliti memberikan jaminan kerahasiaan informasi yang diberikan oleh
responden atas informasi yang telah dikumpulkan dengan cara tidak
menyebarluaskan jawaban responden kepada pihak-pihak yang tidak
berkepentingan.
d. Persetujuan Etik (Ethical Clearance)
Peneliti memiliki persetujuan etik untuk di lakukanya dilakukanya peneltian
dari RSUD Dr. Moewardi Surakarta dengan nomor: 3887/IV/HREC/2018.

Anda mungkin juga menyukai