Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan

sumber data primer dan sekunder. Metode penelitian deskriptif adalah suatu

metode penelitian untuk membuat deskripsi tentang suatu keadaan yang bersifat

faktual secara objektif, sistematis dan akurat (Sulistyaningsih, 2011).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di UPT Puskesmas Menteng Palangka

Raya. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Januari - Mei 2019.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan

oleh peneliti untuk diteliti (Sulistyaningsih, 2011).

Dalam penelitian ini populasinya adalah ibu hamil yang berkunjung

melakukan pemeriksaan K1 antenatal care pada bulan Januari 2019

sebanyak 79 orang.

2. Sampel

Sampel menurut Sumantri (2011) adalah sebagian populasi yang ciri-

cirinya diselidiki atau diukur. Dalam penelitian ini jika populasi < 10.000

maka sampel yang dapat diambil menggunakan formula sebagai berikut :


N 79 79
n= n= n=
1+ N (d )² 1+ 79(0.1)² 1+ 79(0.01)

79
n= = 44
1+ 0.79

Sehingga sampel yang diambil sebanyak 44 responden.

Keterangan :

N = besarnya populasi

n = besarnya sampel

d = tingkat signifikansi (0,1)

3. Kriteria Sampel

Bila jumlah sampel sudah ditentukan, menurut Sulistyaningsih (2011) maka

langkah selanjutnya adalah menentukan kriteria sampel. Kriteria sampel dapat

dibedakan menjadi dua, yaitu :

a. Kriteria inklusi

1) Ibu hamil trimester I, II dan III yang melakukan pemeriksaan antenatal

care di UPT Puskesmas Menteng.

2) Ibu hamil yang menetap di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Menteng.

3) Ibu hamil yang bisa membaca dan menulis.

4) Ibu hamil yang bersedia menjadi responden.

b. Kriteria eksklusi

1) Ibu yang pada saat melakukan pengisian kuesioner tidak melanjutkan

pengisian karena sakit.

2) Ibu yang mengundurkan diri sebagai responden.

4. Teknik Pengambilan Sampel


Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah

purposive sampling. Teknik ini menurut Sulistyaningsih (2011) digunakan dengan

tujuan untuk mendapatkan subjek-subjek yang memiliki sejumlah karakteristik

tertentu.

D. Jenis Data

Data yang diperoleh terdiri dari :

1. Data Primer

Data primer merupakan sumber-sumber dasar yang terdiri dari bukti-bukti

atau saksi utama dari kejadian (fenomena) objek yang diteliti dan gejala yang terjadi

di lapangan (Sumantri, 2011).

Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari jawaban atas pertanyaan yang

disediakan melalui pengisian kuesioner oleh responden mengenai pengetahuan ibu

hamil tentang kehamilan risiko tinggi.

2. Data Sekunder

Data sekunder menurut Istijanto (2009) merupakan data yang telah

dikumpulkan oleh pihak lain bukan oleh peneliti sendiri untuk tujuan yang lain.

Data sekunder penelitian ini didapatkan dari pihak UPT Puskesmas Menteng

Palangka Raya tentang kunjungan ibu hamil yang memeriksa K1 antenatal care pada

tahun 2017, 2018 dan 2019.

E. Alat Pengumpulan Data


Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup karena

responden hanya menyentang jawaban yang dianggap benar atau salah sesuai dengan

pendapatnya (Setiadi, 2013).

Kuesioner dalam penelitian ini dibuat oleh peneliti sebanyak 25 butir soal. Uji

validitas dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Pahandut karena memiliki demografi

yang sama. Uji validitas yang digunakan menggunakan taraf signifikan 10% dengan 20

orang responden dengan angka kritis adalah 0.359 atau diatas 0.359 maka kuesioner

tersebut adalah signifikan. Hal ini berarti bahwa pernyataan itu valid. Sebaliknya bila

nilai korelasi dibawah 0.359, maka pernyataan dalam kuesioner tersebut tidak valid

(Sumantri, 2011).

Hasil uji validitas yang telah dilakukan pada 20 responden di Wilayah Kerja

Puskesmas Pahandut dari semua item pernyataan yang telah disusun oleh peneliti untuk

variabel dependen ditemukan 10 item dibawah nilai korelasi yaitu 0.359, berarti item

pernyataan tersebut tidak valid. Peneliti mengambil keputusan untuk 10 item tersebut

untuk dihilangkan.

Sebagai patokan suatu kuesioner, dapat ditentukan ukuran indeks reliabilitas,

yaitu tidak reliabel (0.00-0.20), kurang reliabel (0.221-0.40), reliabel (0.41- 0.60) cukup

reliabel (0.61- 0.80), dan sangat reliabel (0.80- 1.00). Hasil dari uji reliabilitas kuesioner

yang diperoleh dari analisa rumus alpha cronbach, yaitu sebesar 1.16 dari hasil uji

reliabilitas kuesioner dinyatakan reliabel.

Pengumpulan data menggunakan kuesioner penelitian yang terdiri dari 2 bagian

yaitu:

1. Kuesioner A
Kuesioner ini berisi data demografi. Kusioner ini digunakan untuk mengetahui

karakteristik responden yang meliputi usia, pendidikan, sumber informasi, status

paritas, pekerjaan dan penghasilan.

2. Kuesioner B

Kuesioner B adalah kuesioner yang berisi data tentang pengetahuan yang

berkaitan dengan kehamilan berisiko.

Pernyataan disusun berdasarkan kisi-kisi yang diambil dari sumber teori

tentang kehamilan berisiko. Pernyataan terdiri dari pernyataan positif (favorable) dan

pernyataan negatif (unfovarable) dengan pilihan benar dan salah. Pengisian kuesioner

tersebut dengan memberi tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap benar.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner


Nomor pertanyaan
No Item pertanyaan Jumlah soal
Favorable Unfavorable
1 Pengertian kehamilan berisiko 1,2,23 3

2 Usia yang tidak tepat untuk


22 1
hamil
3 Tentang frekuensi pemeriksaan 21 3,6 3
kehamilan
4 Tentang anemia dan tinggi
4,18 8,19 4
badan
5 Jarak kehamilan yang berisiko
dan jarak kelahiran anak yang 5,24,25 3
berisiko
6 Tanda bahaya atau kelainan
7 9,11 3
kehamilan
7 Tekanan darah tinggi, kehamilan
10,14 2
postterm
8 Perdarahan saat kehamilan 13 1
9 Faktor kehamilan berisiko 12 16,17 3
10 Penatalaksanaan 20 15 2

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data menurut Firdaus, dkk (2018) merupakan langkah penting

dalam penelitian, sehingga memerlukan teknik pengumpulan data yang tepat agar

menghasilkan data yang sesuai. Adapaun prosedur pengumpulan data antara lain :
1. Tahapan penelitian

Peneliti membuat proposal penelitian sebagai rancangan dari suatu usulan atau

permohonan sebuah penelitian yang kemudian akan dilaksanakan oleh peneliti

terhadap bahan penelitiannya. Setelah proposal penelitian mendapat persetujuan dari

pembimbing, dilanjutkan dengan membuat surat izin penelitian di Badan Penelitian

dan Pengembangan Kota Palangka Raya, setelah surat izin penelitian keluar maka

surat izin diserahkan kepada Kepala UPT Puskesmas Menteng Palangka Raya untuk

melakukan penelitian di UPT Puskesmas Menteng.

2. Pelaksanaan penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Januari-Mei 2019 di UPT Puskesmas Menteng

Palangka Raya. Peneliti mencari sampel sesuai dengan kriteria inklusi yang dibuat

sebanyak 44 responden. Adapun prosedur pengumpulan data sebagai berikut :

a. Menjelaskan tujuan penelitian dan jaminan kerahasiaan kepada hak-hak

responden.

b. Memberikan lembar persetujuan dan kuesioner kemudian meminta responden

mengisi lembar persetujuan menjadi subjek penelitian dan menjawab pernyataan

yang ada di kuesioner.

c. Mengecek kelengkapan lembaran kuesioner.

d. Mengumpulkan kuesioner untuk diolah. Dimana data yang diolah disusun

berdasarkan usia, tingkat pendidikan, sumber informasi, status paritas, pekerjaan

dan penghasilan untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan ibu hamil

tentang kehamilan berisiko

G. Pengolahan Data

Dalam melakukan analilis menurut Sulistyaningsih (2011), setelah data

terkumpul, langkah yang dilakukan peneliti adalah mengolah data, sehingga dapat
dianalisis dan diambil kesimpulannya. Tujuan pengolah data adalah menyiapkan data

agar mudah ditangani dalam analisisnya.

Langkah-langkah mengolah dan menganalisis data dapat digambarkan sebagai

berikut :

1. Editing

Data editing adalah kegiatan memeriksa data, kelengkapan, kebenaran

pengisian data, keseragaman ukuran, keterbacaan tulisan dan konsistensi data

berdasarkan tujuan penelitian.

2. Coding

Coding adalah pemberian kode pada data yang berskala nominal dan ordinal.

Kodenya berbentuk angka/numerik/nomor, bukan simbol karena hanya angka yang

dapat diolah secara statistic dengan bantuan program komputer.

a. Tingkat pengetahuan

1) Pengetahuan baik diberi kode 1

2) Pengetahuan cukup diberi kode 2

3) Pengetahuan kurang diberi kode 3

b. Usia

1) Usia < 20 tahun diberi kode 1

2) Usia 20 – 35 tahun diberi kode 2

3) Usia > 35 tahun diberi kode 3

c. Tingkat pendidikan

1) Tidak tamat SD diberi kode 1

2) SD diberi kode 2

3) SMP/MTS diberi kode 3

4) SMA/MA diberi kode 4


5) Akademi/perguruan tinggi diberi kode 5

d. Sumber Informasi

1) Media Cetak (Koran, majalah, buku)

2) Media Elektronik (televisi, internet, radio)

3) Orang lain/tenaga kesehatan

4) Tidak terpapar informasi

e. Status Paritas

1) Nullpara diberi kode 1

2) Primipara diberi kode 2

3) Multipara diberi kode 3

4) Grandemultipara diberi kode 4

f. Pekerjaan

1) PNS diberi kode 1

2) Wiraswasta diberi kode 2

3) Petani/buruh diberi kode 3

4) Ibu rumah tangga diberi kode 4

g. Penghasilan

1) < 2.500.000

2) 2.500.000

3) > 2.500.000

3. Scoring

Kegiatan penilaian data dengan memberikan skor pada jawaban yang

berkaitan dengan pengetahuan. Pernyataan benar mendapat skor 1 dan jika salah

mendapat skor 0.

4. Entry
Data entry adalah memasukkan data yang telah dikoding ke dalam program

komputer. Data yang dimasukkan berupa tingkat pengetahuan responden

berdasarkan usia, pekerjaan, pendidikan, dan penghasilan.

5. Cleaning

Data cleaning adalah proses pembersihan data sebelum diolah secara statistik,

mencakup pemeriksaan konsistensi dan perawatan respon yang hilang serta

concistency cheeks yaitu mengindentifikasi data yang keluar dari range, tidak

konsisten secara logis, atau punya nilai extreme.

H. Analisa Data

Analisa univariat menurut Sumantri (2011) digunakan untuk menjabarkan secara

deskriptif mengenai distribusi frekuensi dan proporsi masing-masing variabel yang

diteliti. Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian. Data yang diperoleh dari hasil pengisian

kuesioner oleh responden dihitung dengan menggunakan tabel distribusi dalam bentuk

presentase.

Rumus yang digunakan :

f
P= 100%
N

Keterangan :
P = Persentase
f = Frekuensi sampel pada variabel yang yang diteliti
N = Jumlah subjek
I. Etika Penelitian

Setiap penelitian sebaiknya dimintakan ethical clearance, yaitu semacam

persetujuan dari komite etik penelitian di suatu institusi bahwa penelitian yang akan

dilakukan ini tidak membahayakan responden penelitian. Ethical clearance pada umunya
diajukan oleh peneliti apabila penelitian yang akan dilakukan akan mencakup tindakan

invasive pada tubuh manusia.

Etika penelitian menurut Sumantri (2011) memiliki berbagai macam prinsip

namun terdapat empat prinsip utama yang perlu dipahami oleh pembaca, antara lain :

1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)

Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subjek untuk mendapatkan

informasi yang terbuka berkaitan dengan jalannya penelitian serta memiliki

kebebasan menenentukan pilihan dan bebas dari paksaan untuk berpartisipasi dalam

kegiatan penelitian (autonomy). Beberapa tindakan yang terkait dengan prinsip

menghormati harkat dan martabat manusia adalah : peneliti mempersiapkan formulir

persetujuan subjek (informed consent) yang terdiri dari :

a. Penjelasan manfaat penelitian

b. Penjelasan kemungkinan risiko dan ketidakamanan yang dapat ditimbulkan

c. Penjelasan manfaat yang akan didapatkan

d. Persetujuan peneliti dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan subjek

berkaitan dengan prosedur penelitian

e. Persetujuan subjek dapat mengundurkan diri kapan saja, dan

f. Jaminan anonimitas dan kerahasiaan


Namun sering, formulir persetujuan subjek tidak cukup memberikan proteksi

bagi subjek itu sendiri terutama untuk penelitian klinik karena terdapat perbedaan

pengetahuan dan otoritas antara peneliti dan subjek. Kelemahan tersebut dapat

diantisipasi dengan adanya prosedur penelitian.

2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (respect for privacy and

confidentiality)
Setiap manusia memiliki hak-hak dasar individu termasuk privasi dan

kebebasan individu. Pada dasarnya penelitian akan memberikan akibat terbukanya

informasi individu termasuk informasi yang bersifat pribadi. Adapun, tidak semua

orang menginginkan informasinya diketahui oleh orang lain, sehingga peneliti perlu

memerhatikan hak-hak dasar individu tersebut. Dalam aplikasinya, peneliti tidak

boleh menampilkan informasi mengenai identitas baik nama maupun alamat asal

subjek dalam kuesioner dan alat ukur apa pun untuk menjaga anonimitas dan

kerahasiaan identitas subjek. Peneliti dapat menggunakan koding (inisial atau

identification number) sebagai pengganti identitas responden.

3. Keadilan dan inklusivitas (respect for justice and inclusiveness)

Prinsip keadilan memiliki konotasi keterbukaan dan adil. Untuk memenuhi

prinsip keterbukaan, penelitian dilakukan secara jujur, hati-hati, profesional,

berperikemanusiaan, dan memerhatikan faktor-faktor ketepatan, kesaksamaan,

kecermatan, intimitas, psikologis serta perasaan religius subjek penelitian.

Lingkungan penelitian dikondisikan agar memenuhi prinsip keterbukaan, yaitu

kejelasan prosedur penelitian. Keadilan memiliki bermacam-macam teori, namun

yang terpenting adalah bagaimanakah keuntungan dan beban harus didistribusikan di

antara anggota kelompok masyarakat. Prinsip keadilan menekankan sejauh mana

kebijakan penelitian membagikan keuntungan dan beban secara merata atau menurut

kebutuhan, kemampuan, kontribusi, dan pilihan bebas masyarakat. Sebagai contoh

dalam prosedur penelitian, peneliti mempertimbangkan aspek keadilan gender dan

hak subjek untuk mendapatkan perlakuan yang sama baik sebelum, selama, maupun

sesudah berpartisipasi dalam penelitian.

4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing harms and

benefits)
Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian guna

mendapatkan hasil yang bermanfaat semaksimal mungkin bagi subjek penelitian dan

dapat digeneralisasikan di tingkat populasi (beneficence). Peneliti meminimalisi

dampak yang merugikan bagi subjek (nonmalefience). Apabila intervensi penelitian

berpotensi mengakibatkan cedera atau stress tambahan, maka subjek dikeluarkan dari

kegiatan penelitian untuk mencegah terjadinya cedera, kesakitan, stress, maupun

kematian subjek penelitian.

Penelitian yang membutuhkan ethical clearance pada dasarnya merupakan

seluruh penelitian/riset yang menggunakan manusia sebagai subjek penelitian harus

mendapatkan ethical clearance, baik penelitian yang melakukan pengambilan

spesimen. Penelitian/riset yang dimaksud adalah penelitian biomedik yang mencakup

riset pada farmasetik, alat kesehatan, radiasi dan pemotretan, prosedur bedah, rekam

medis, sampel biologik, serta penelitian epidemiologik, sosial dan psikososial.

Anda mungkin juga menyukai