Anda di halaman 1dari 10

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian


Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif yang menggunakan
desain penelitian korelasi. Metode kuantitatif digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya
dilakukan secara random. Metode ini digunakan apabila masalah yang merupakan
titik tolak penelitian sudah jelas dan ingin mendapatkan informasi yang luas dari
suatu populasi (Sugiyono, 2012). Rancangan penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah cross-sectional. Cross-sectional merupakan suatu penelitian
yang mempelajari hubungan antara faktor resiko dengan penyakit (efek),
pengukuran terhadap variabel bebas (faktor resiko) dan variabel tergantung (efek)
hanya dilakukan sekali dalam waktu yang bersamaan (Alatas, 2011).

3.2 Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data


3.2.1 Alat Penelitian
Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan lembar
observasi. Kuesioner digunakan untuk mengukur variabel bebas pengetahuan
tentang pengelolaan DM meliputi edukasi, terapi gizi medis, latihan jasmani dan
terapi farmakologis. Kuesioner bagian A terdiri atas karakteristik responden
meliputi inisial nama, jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan dan lama
menderita DM.

Validitas menurut Sugiyono (2016) menunjukkan dearjat ketepatan antara data


yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan oleh
peneliti untuk mencari validitas sebuah item, kita mengkorelasikan skor item
dengan total item-item tersebut. Jika nilai r hitung > r tabel maka pernyataan
tersebut valid begitu juga jika nilai r hitung < r tabel, maka pernyataan tersebut
tidak valid. Dari uji validitas yang telah dilakukan didapatkan r tabel 0,632.

19
20

Hasil dari uji validitas kuesioner pengetahuan tentang pengelolaan DM yang


berjumlah 24 pernyataan, didapatkan 10 pernyataan yang valid pada nomer A1,
A6, B1, B5, B6, C5, C6, D3, D5 dan D6 sedangkan pernyataan yang tidak valid
berjumlah 14 kuesioner pada pernyataan nomer A2, A3, A4, A5, B2, B3, B4, C1,
C2, C3, C4, D1, D2 dan D4.

Uji reabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan objek
yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2012). Uji reabilitas
dikatakan reliable jika nilai r alpha ≥ 0,600. Hasil dari uji reabilitas kuesioner
pengetahuan tentang pengelolaan DM didapatkan hasil cronbach’s alpha 0,951
sehingga dinyatakan reliable.

Pernyataan kuesioner B pengetahuan tentang pengelolaan DM berjumlah 10


pernyataan. Pernyataan favorable terdapat pada nomor 1, 2, 4, 5, 6, 7 dan 10,
sedangkan unfavorable 3, 8 dan 9. Jika jawaban benar diberi nilai 1 dan jika
jawaban salah nilainya 0. Nilai maksimal dari kuesioner ini berjumlah 10,
sedangkan nilai minimalnya 0. Pernyataan mengenai pengetahuan tentang
pengelolaan diabetes mellitus menggunakan pilihan jawaban dari skala Guttman
yang terdiri dari jawaban benar dan salah. Penilaian yang didapatkan dari
pengetahuan responden dilakukan dengan skoring menurut Nursalam (2008) yang
dikategorikan baik jika nilainya ≥76-100%, pengetahuan cukup jika nilainya 56-
75% dan kurang jika total nilainya ≤56%.

Untuk mengukur variabel terikat kejadian hipoglikemia pada pasien diabetes


mellitus peneliti menggunakan lembar observasi. Lembar observasi ini berisi
inisial nama, hasil nilai pengukuran gula darah dan kategori. Hasil dikatakan
hipoglikemia jika nilainya ≤70 mg/dl.

3.2.2 Cara Pengumpulan Data


Cara pengumpulan data dilakukan dengan dua tahap yaitu tahap persiapan dan
tahap pelaksanaan. Tahap persiapan penelitian dilakukan dengan cara penulis
menyusun proposal dan pelaksanan sidang. Setelah proposal disetujui, peneliti
mengajukan ijin kepada Ketua Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKes
21

Bhamada Slawi membuat surat pengantar untuk melakukan penelitian yaitu di RS


Mitra keluarga Tegal. Peneliti melakukan permohonan ijin penelitian kepada
Direktur RS Mitra Keluarga Tegal terkait dengan maksud dan tujuan
dilaksanakannya program penelitian, setelah mendapatkan surat ijin penelitian
dari Direktur RS Mitra Keluarga Tegal, peneliti mengajukan surat pernyataan
untuk ditandatangani sebagai tanda persetujuan dilakukanya program penelitian di
RS Mitra Keluarga Tegal yang dipimpinnya.

Tahap selanjutnya adalah tahap pelaksanaan. Peneliti mendatangi ruang rawat


inap Anyelir dan Bougenvil untuk mendata responden. Peneliti menanyakan
kepada perawat ruangan responden yang sesuai dengan objek penelitian kemudian
peneliti membaca dan mempelajari rekam medisnya. Setelah terdata, peneliti
bertemu dengan calon responden, kemudian memperkenalkan diri dan
menyampaikan informasi yang berkaitan dengan penelitian seperti tujuan dan
manfaat penelitian, serta meminta persetujuan dari calon responden untuk menjadi
responden penelitian dengan menandatangani lembar persetujuan (informed
concent).

Selanjutnya responden yang bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini


diminta untuk mengisi lembar kuesioner yang berisi karakteristik responden dan
beberapa pernyataan yang berkaitan dengan pengetahuan pengelolaan DM dan
kejadian hipoglikemia. Responden diminta untuk mengisi identitas umum,
memberikan tanda cheklist (centang) pada kolom jawaban yang tersedia.
Responden akan diberikan waktu mengisi pernyataan selama 15 – 20 menit. Pada
proses ini peneliti menemani responden dalam mengisi kuesioner untuk
mengantisipasi apabila ada hal yang kurang dipahami responden. Setelah selesai,
peneliti mengecek kembali kelengkapan kuesioner untuk memastikan bahwa
semua data pernyataan telah diisi dengan jelas oleh responden.

Pada saat melakukan penelitian dan bertemu langsung dengan responden, peneliti
memperkenalkan diri dan menyampaikan informasi yang berkaitan dengan
penelitian seperti tujuan dan manfaat penelitian, serta meminta persetujuan dari
22

calon responden untuk menjadi responden penelitian dengan menandatangani


lembar persetujuan (informed concent). Selanjutnya peneliti meminta calon
responden untuk mengisi lembar kuesioner yang berisi karakteristik dan beberapa
pernyataan yang berkaitan dengan pengetahuan tentang pengelolaan diabetes
mellitus.

Selanjutnya peneliti melakukan observasi hasil pengukuran gula darah sewaktu


melalui rekam medis pasien. Peneliti menuliskan nomor dan inisial nama
responden , kemudian hasil nilai gula darah dimasukkan ke dalam lembar
observasi untuk dinilai kategorinya. Waktu untuk melakukan observasi yang
dibutuhkan kurang lebih 10 menit.

3.3 Populasi dan Sampel


Populasi merupakan wilayah generasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Populasi merupakan keseluruhan
subjek penelitian (Sugiyono, 2012). Dalam penelitian ini populasinya adalah
semua pasien di ruang Anyelir-Bougenvil RS Mitra Keluarga Tegal selama bulan
Juli 2020 sebanyak 124 pasien.

Sampel merupakan bagian dari populasi. Dalam mengambil sampel penelitian ini
menggunakan teknik accidental sampling. Accidental sampling yaitu pengambilan
sampel yang dilakukan secara kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2015).
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien diabetes mellitus di
ruang Anyelir-Bougenvil RS Mitra Keluarga Tegal pada periode masa perawatan
bulan Juli 2020.

Adapun kriteria dalam pengambilan sampel pada penelitian terdiri dari 2 macam,
yaitu kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Kriteria inklusi meripakan persyaratan
umum yang harus dipenuhi oleh subjek penelitian/populasi agar dapat
diikutsertakan dalam penelitian. Sedangkan kriteria eksklusi adalah keadaan yang
menyebabkan subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi tetapi tidak dapat
23

diikutsertakan dalam penelitian. Kriteria eksklusi ini bukan kebalikan dari kriteria
inklusi (Rustika & Supardi, 2013).

3.3.1 Kriteria Inklusi


Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah
3.3.1.1 Pasien yang dirawat di ruang Anyelir-Bougenvil RS Mitra Keluarga Tegal
3.3.1.2 Pasien yang di rawat di ruang Anyelir-Bougenvil RS Mitra Keluarga Tegal
dengan diabetes mellitus
3.3.1.3 Bersedia menjadi responden tanpa paksaan
3.3.1.4 Dapat membaca dan menulis

3.3.2 Kriteria Eksklusi


Kriteria Eksklusi dalam penelitian ini adalah
3.3.2.1 Pasien yang di rawat di ruang Anyelir-Bougenvil RS Mitra Keluarga Tegal
namun sedang dalam kondisi tidak memungkinkan untuk menjadi
responden misalnya keadaan umum buruk, kesadaran menurun
3.3.2.2 Responden yang tidak dapat menyelesaikan kuesioner

3.4 Besar Sampel


Semakin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan
generalisasi semakin kecil, semakin kecil jumlah sampel menjauhi populasi, maka
semakin besar kesalahan generalisasi. Jumlah anggota sampel yang paling tepat
digunakan dalam penelitian tergantung pada tingkat ketelitian atau kesalahan yang
dikehendaki. Tingkat ketelitian yang dikehendaki sering tergantung pada sumber
dana, waktu dan tenaga yang tersedia (Sugiyono, 2012).

Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Accidental


sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu orang
yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti yang dapat digunakan
sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai
sumber data (Sugiyono, 2017).
24

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 sampai 30 Juli 2020 didapatkan sampel


sejumlah 17 responden yang didapatkan dengan teknik accidental sampling.

3.5 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di ruang Anyelir-Bougenvil RS Mitra Keluarga Tegal
pada tanggal 20 sampai 30 Juli 2020.

3.6 Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran


Definisi operasional adalah berfungsi untuk membatasi ruang lingkup atau
pengertian variabel yang diamati atau diteliti untuk mengarahkan pengukuran atau
pengamatan variabel yang bersangkutan serta pengambilan instrumen atau alat
ukur (Notoatmodjo, 2010). Menurut Sugiyono (2012) variabel dibedakan menjadi
4 macam, tiga diantaranya variabel bebas independen (variabel bebas), variabel
dependen (variabel terikat) dan variabel interving (antara). Variabel independen
merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau
timbulnya variabel dependen. Kemudian variabel dependen adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Untuk mengetahui lebih jelas tentang variabel, definisi operasional, alat ukur,
hasil ukur dan skala pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Variabel, Definisi Operasional, Alat Ukur, Hasil Ukur dan Skala
Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
Variabel
independen
Pengetahuan Pengetahuan pasien Kuesioner 1. baik (8-10) Ordinal
tentang DM tentang 2.cukup(6-7)
pengelolaan pengelolaan DM 3.kurang (<6)
DM meliputi edukasi,
terapi gizi medis,
latihan jasmani dan
intervensi
farmakologis

Variabel Keadaan dimana Lembar 1. tidak terjadi Nominal


25

dependen kadar glukosa dalam Observasi hipoglikemia


Kejadian darah dibawah 2. hipoglikemi
hipoglikemia normal (<70 mg/dL)
pada pasien
DM

Karakteristik Bilangan tahun dari Kuesioner 1. Dewasa : Nominal


Usia responden yang 30-60 tahun
dihitung sejak lahir 2. Lansia : 60
sampai dengan saat tahun ke
pengambilan data atas
responden dilakukan

Pendidikan Jenjang pendidikan Kuesioner 1.Tidak sekolah Ordinal


formal terakhir yang 2. SD
diperoleh responden 3. SMP
4. SMA
5.Perguruan
Tinggi

Pekerjaan Kegiatan yang Kuesioner 1.Tidak bekerja Ordinal


dilakukan untuk 2. Petani
mencari nafkah 3. Wiraswasta
4. PNS

Lama Berapa lama Kuesioner 1. < 5 tahun Nominal


menderita DM menderita penyakit 2. > 5 tahun
DM

3.7 Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data


3.7.1 Teknik Pengolahan Data
Menurut Notoatmodjo (2018) tahapan pengolahan data dalam penelitian meliputi
editing yakni kuesioner yang telah diisi dilakukan pengecekan dan perbaikan isian
atau kuesioner tersebut apakah lengkap, jawaban jelas, jawaban relevan, bila ada
jawaban yang belum lengkap maka dilakukan pengambilan data ulang bila
memungkinkan tapi bila tidak memungkinkan maka kuesioner tersebut tidak
boleh diolah.

Selanjutnya adalah coding yaitu pemberian kode atau mengubah data dalam
bentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Pada penelitian ini,
26

kode yang diberikan penulis untuk umur dewasa 30-60 tahun = 1, dan >60 tahun
= 2. Kode untuk pendidikan tidak sekolah = 1, SD = 2, SMP = 3, SMA = 4,
Perguruan tinggi = 5. Kode untuk pekerjaan 1 = tidak bekerja, 2 = petani, 3 =
wiraswasta, 4 = PNS. Kode pada variabel independen pengetahuan tentang
pengelolaan DM yaitu baik (8-10) = 1, cukup (6-7) = 2, kurang (<6) = 3. Kode
pada variabel dependen kejadian hipoglikemia yaitu hipoglikemia = 1, tidak
terjadi hipoglikemia =2.

Setelah coding selesai dilanjutkan dengan entering yaitu memindahkan data yang
telah diubah menjadi kode dimasukan ke dalam program atau software komputer.
Peneliti memasukkan data penelitian ke program SPSS sesuai kategori yang akan
diteliti agar dapat dilakukan analisa data. Setelah entry data dilanjutkan dengan
cleaning yaitu peneliti melakukan pengecekan kembali untuk melihat
kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan kemudian
dilakukan koreksi.

3.7.2 Analisa Data


3.7.2.1 Analisa Univariat
Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan terhadap masing-masing
variabel dan hasil penelitian dianalisis untuk mengetahui distribusi dan persentase
dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Peneliti melakukan analisa univariat
untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel
yang diteliti. Pada umumnya pada analisa ini hanya menghasilkan distribusi
frekuensi dan prosentase dari setiap variabel. Peneliti melakukan analisa univariat
pada karakteristik responden, pengetahuan tentang pengelolaan DM dan lembar
observasi kejadian hipoglikemia.

3.7.2.2 Analisa Bivariat


Analisa bivariat digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan atau
perbedaan yang signifikan antara dua variabel atau lebih. Analisa bivariat pada
penelitian ini dilakukan untuk menganalisa hubungan antara variabel independen
27

(pengetahuan tentang pengelolaan DM) dengan variabel dependen (kejadian


hipoglikemia) menggunakan chi square.

Hasil penelitian ini yaitu terdapat hubungan pengetahuan tentang pengelolaan DM


terhadap kejadian hipoglikemia pada pasien diabetes mellitus dengan ρ value
sebesar 0,002 yang berarti adanya korelasi atau Ha di terima (ρ≤0,05).

3.8 Etika Penelitian

Secara umum, terdapat empat prinsip dasar dan kaidah etika penelitian
keperawatan menurut Dharma (2015) yaitu menghormati harkat dan martabat
manusia (respect for human dignity), menghormati privasi dan kerahasiaan subjek
penelitian (respect for privacy and confidentiality), keadilan dan
inklusivitas/keterbukaan (respect for justice and inclusivess), memperhitungkan
manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing harm and benefits)

Sebelum melakukan penelitian kepada responden, peneliti mendatangi responden


terlebih dahulu untuk memberikan penjelasan terkait penelitian meliputi maksud
dan tujuan serta manfaat penelitian. Jika responden setuju, diminta untuk
menandatangani lembar persetujuan (inform concent) dan yang tidak setuju maka
peneliti tidak boleh memaksa, responden berhak untuk berpartisipasi atau tidak
dalam penelitian yang akan dilakukan peneliti tanpa adanya paksaan. Peneliti
wajib menjaga privasi dan kerahasiaan identitas dengan cara menggunakan inisial
atau menggunakan kode responden atau nomer urut responden serta
menyamarkan wajah responden pada lembar dokumentasi. Data yang didapat
dari responden telah peneliti simpan pada tempat yang hanya peneliti ketahui.
Data tersebut nantinya akan dihanguskan setelah 5 tahun.

Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan kejujuran,
keterbukaan, dan kehati-hatian. Lingkungan penelitian perlu dikondisikan
sehingga memenuhi prinsip keterbukaan, yakni dengan menjelaskan prosedur
penelitian. Sebelum melakukan penelitian, peneliti membina hubungan saling
percaya dengan responden. Semua responden mendapatkan perlakuan yang sama
28

baik sebelum, selama maupun sesudah penelitian. Peneliti menjamin semua


subjek penelitian memperoleh perlakuan dan keuntungan yang sama tanpa
membedakan gender, agama, etnis dan lain-lain agar prinsip keadilan terpenuhi.
Penelitian dilakukan dalam waku singkat dan melihat keadaan atau kondisi
responden, tidak mengganggu jam istirahat agar tidak menimbulkan kerugian,
baik fisik, psikis maupun materi. Penelitian ini juga tidak memungut biaya
apapun dari responden.

Anda mungkin juga menyukai