Anda di halaman 1dari 19

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan

kuantitatif, dengan jenis penelitian observasional, penelitian ini

menggunakan metode potong lintang (cross sectional study), yaitu

rancangan penelitian yang melakukan pengukuran atau pengamatan

secara bersamaan pada individu di suatu populasi dengan

mempelajari prevalensi,distribusi maupun hubungan penyebab suatu

masalah kesehatan (Alimul Aziz 2015).

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi pada penelitian ini yaitu remaja yang berstatus

sebagai mahasiswa fakultas kesehatan di Universitas

Muhammadiyah Kalimantan Timur yang berjumlah 263 mahasiswa

(Angkatan 2018) yang memenuhi kriteria sebagai berikut :

a. Bersedia menjadi responden pada penelitian ini

b. Berstatus sebagai mahasiswa aktif di Universitas

Muhammadiyah Kalimantan timur

c. Hadir saat penelitian dilakukan


2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik populasi

(Sugiono, 2010:62). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian

ini menggunakan teknik probability sampling ialah proportionate

stratified random sampling dengan memakai rumus slovin.

Probability sampling ialah teknik pengambilan sample dengan

memberikan peluang yang sama pada setiap populasi untuk

dijadikan sampel (Sugiono, 2010:63).

a. Rumus Slovin

Untuk menentukan besarnya sampel ditentukan dengan rumus

Slovin:

Keterangan:

n= Jumlah sampel

N= Jumlah populasi

e= Eror level/tingkat kesalahan (5%)

Populasi dalam penelitian ini berjumlah 263 orang dengan

tingkat kesalahan 5% atau 0,05, maka besarnya sampel sebgai

berikut:
dibulatkan menjadi 158

Jadi, Jumlah seluruh responden pada penelitian ini adalah 158

orang

b. Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Sugiono (2004:64) proportionate stratified random

sampling yaitu teknik yang digunkan jika populasi tidak

homogen dan berstrata secara proporsional.

Tabel 3.1 Perhitungan Jumlah Sampel

No. Program Studi Perhitungan Sampel


1. S1 Keperawatan 36
2. D3 Keperawatan 33
3. Farmasi 24
4. Kesehatan Masyarakat 35
5. Kesehatan Lingkungan 30
Jumlah 158

C. Waktu dan Tempat penelitian

Penelitian tentang faktor kebiasaan mengkonsumsi buah dan

sayur pada mahasiswa kesehatan yang akan dilaksanakan di

Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur yang terletak di Jalan Ir.

Juanda Samarinda.
Di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur peneliti

mendapatkan berbagai informasi yang bersumber dari subjek

penelitian yaitu mahasiswa kesehatan angkatan 2018 yang terdiri dari

mahasiswa program studi S1 Ilmu Keperawatan, D3 Keperawatan,

Farmasi, Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan.

Pemilihan lokasi ini didasari oleh berbagai pertimbangan meliputi

pertimbangan biaya dalam memperoleh data karena lokasi penelitian

dapat dijangkau oleh peneliti.

Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan

Bulan
Kegiatan
Penelitian April Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des Ja Feb
n

Studi
pendahuluan

Penyusunan
proposal

Sidang
proposal

Pengambila
n data

Pengolahan
data

Ujian hasil
D. Definisi Operasional

Variabel penelitian dihubungkan dengan kerangka konsep pada

penelitian ini. Variabel pada penelitian ini yaitu variabel independen

dan variabel dependen.

A. Variabel Independen

1. Pengetahuan individu mengenai buah dan sayur terutama

tentang manfaat dan ajuran konsumsi buah dan sayur dapat

meningkatkan konsumsi buah dan sayur.

2. Keterpaparan media massa, Seseorang dengan tingkat

pendidikan tinggi berpengaruh pada meningkatnya akses pada media

massa seperti koran, majalah, media elektronik dan semakin

meningkat pula aksesnya terhadap informasi yang berkaitan dengan

gizi.

3. Kebiasaan makan sayur dan buah Keluarga, orang tua

mempunyai peranan penting dalam membentuk kebiasaan makan

anak – anak, khusunya sewaktu masih berusia balita.Saat menginjak

remaja, kebiasaan makan dipengaruhi oleh lingkungan, teman sebaya,

kehidupan sosial dan kegiatan yang dilakukannya diluar rumah

4. Pengaruh teman sebaya, pengaruh teman sebaya sangatlah

kuat. Ketika anak mulai sekolah tekanantemansebaya mulai


mempengaruhi pemilihan makanan yang menyebabkan pengabaian

terhadap kebutuhan gizi.

5. Ketersediaan sayur dan buah, kemudahan dalam mengakses

pangan yang cukup membuat masyarakat berpeluang mengonsumsi

makanan yang sehat. Ketersedian penjual makanan seperti sayur dan

buah di sekolah dapat mendorong peningkatan konsumsi sayur dan

buah pada remaja

B. Variabel Dependen

1. Konsumsi adalah penggunaan barang-barang yang

memenuhi kebutuhan manusia yang berupa barang hasil produksi baik

berupa bahan pakaian, makanan dan lain lain.

2. Konsumsi buah dan sayur merupakan penggunaan barang

hasil produksi berupa makanan khususnya sayur dan buah untuk

memenuhi kebutuhan agar setiap individu terpenuhi kecukupan

gizinya.

A. Metode Pengukuran dan skala ukur

Metode pengukuran dari masing-masing variabel pada

penelitian ini adalah:

1. Pengetahuan individu mengenai buah dan sayur diukur

dengan menggunakan kuesioner yang berisi 10 pertanyaan terkait

kandungan, manfaat dan porsi konsumsi perhari buah dan sayur.


Jawaban yang benar diberi nilai 10 dan jawaban yang salah diberi nilai

0 dengan skor tertinggi 100 dan skor terendah 0, dengan

menggunakan skala ukur ordinal yang dikategorikan menjadi :

a. Baik jika nilai yang didapat 60 – 100

b. Kurang jika nilai yang didapat 10 – 50

2. Keterpaparanan media massa di ukur dengan mengisi

kuesioner 5 pertanyaan mengenai informasi tentang sayur danbuah

yang didapat responden dari media massa dengan menggunakan

skala ordinal yang dibedakan menjadi :

a. Baik jika responden menjawab (sering) pada seluruh

pertanyaan

b. Kurang baik jika responden menjawab (jarang) pada seluruh

pertanyaan

3. Ketersediaan sayur dan buah di sekolah diukur dengan

kuesioner dan observasi langsung keberadaan penjual makanan

berbahan dasar sayur dan buah di ingkungan universitas, dengan

skala ukur ordinal dengan kategori :

a.Jawaban (Ada) jika terdapat penjual makanan berbahan

dasar sayur dan buah dii lingkungan universitas.

b.Jawaban (Tidak) ada jika tidak terdapat penjual makanan

berbahan dasar sayur dan buah di lingkungan universitas.


4. Kebiasaan makan sayur dan buah di keluarga diukur dengan

menggunakan kuesioner yang berisi 2 pertanyaan-pertanyaan tertutup

dengan skala ukur ordinal dengan kategori :

a. Baik jika responden menjawab (ya) dari seluruh pertanyaan

yang tersedia.

b. Kurang jika responden menjawab (kadang-kadang) salah

satu atau seluruh pertanyaan.

c. Sangat kurang jika responden menjawab (tidak) pada seluruh

pertanyaan

5. Kebiasaan konsumsi sayur diukur menggunakan food

frequentie questioner (FFQ) dengan melihat frekuensi konsumsi

beberapa jenis sayur dan buah dalam 1 bulan terakhir dengan skala

ukur ordinal yang dibedakan menjadi :

a. Baik jika responden menjawab frekuensi konsumsi sayur dan

buah dalam kategori sering (≥ 1 kali dalam seminggu)

b. Kurang baik jika responden menjawab frekuensi konsumsi

sayur dan buah dalam kategori jarang(≤ 1 kali perbulan).

6. Pengaruh teman sebaya diukur dengan menggunakan

kuesioner berisi 3 pertanyaan tertutup dengan skala ukur ordinal

dengan kategori :

a. Baik jika responden menjawab ya dari seluruh pertanyaan

yang tersedia.
b. Kurang jika responden menjawab tidak salah satu atau

seluruh pertanyaan.

E. Instrumen penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner yang

digunakan untuk mengumpulkan pertanyaan pertanyaan terkait

variable independen dan mengumpulkan data konsumsi buah dan

sayur.variabel independen pada penelitian ini yaitu pengetahuan,

keterpaparan media massa, ketersediaan, kebiasaan keluarga, dan

teman sebaya

F. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji validitas

Menurut Sugiyono (2013), uji validitas digunakan untuk menguji

sejauh mana instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa

yang seharusnya di ukur. Apabila pertanyaan pada instrument

dapat mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh instrument

tersebut maka instrumen tersebut dapat dikatakan valid. Dalam

penelitin ini untuk melakukan uji validitas menggunakan korelasi

bivariate person (produk momen pearson) dengan rumus :

Keterangan :

r : koefisien validitas butir pertanyaan yang dicari


n : banyaknya koresponden

x : skor yang diperoleh subjek dari seluruh item

y : skor total yang diperoleh dari seluruh item

∑x : jumlah skor dalam distribusi x

∑y : jumlah skor dalam distribusi y

∑x2 : jumlah kuadrat masing masing x

∑y2 : jumlah kuadrat masing masing y

Syarat suatu instrument dikatakan valid apabila memenuhi

kriteria :

a. Jika r ≥ 0.30 maka item item pertanyaan dari kuesioner

dikatakan valid

b. Jika r < 0,30 maka iitem item pertanyaan dari kuesioner tidak

valid (Sugiyono 2013)

2. uji reliabilitas

uji reliabilitas dilakukan setelah melakukan validitas butir

pertanyaan. Uji reliabilitas ini digunakan untuk menguji instrument

yang digunakan dapat dipercaya dan tepat atau akurat. Menurut

Sugiyono (2013),untuk melakukan uji reliabilitas digunakan rumus

koefisien reliabilitas Cronbach Alpha dengan bantuan perhitungan

SPSS. Rumus Cronbach Alpha sebagai berikut :

r11 =( ) (1- )

keterangan :
r11 : reliabilitas instrument

k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

: jumlah varian butir/item

: varian total

Apabila nilai Cronbach Alpha > 0,7 maka alat ukur instrument

dikatakan reliabel dan dapat diproses pada tahap selanjutnya, dan

dikatakan alat ukur instrument tidak reliable apabila nilai Cronbach

Alpha <0,7. Menurut Sugiyono (2013), ada beberapa klasifikasi

dari reliabilitas yaitu :

a. apabila nilai alpha >0,90 maka reliabilitas dikatakan sempurna

b. apabila nilai alpha antara 0,70 – 0,90 maka reliabilitas

dikatakan tinggi

c. apabila nilai alpha antara 0,50 – 0,70 maka reliabilitas

dikatakan moderat

d. apabila nilai alpha <0,50 maka reliabilitas dikatakan rendah.

G. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara

pengumpulan data sekunder yang berupa hasil pengisian dari

kuesioner tentang pengetahuan, keterpaparan media massa,

ketersediaan, kebiasaan keluarga, dan teman sebaya dalam

mengkonsumsi buah dan sayur.


H. Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan di olah agar dapat disimpulkan

atau diinterprestasikan menjadi suatu informasi dengan cara

komputerisasi dengan langkah langkah sebagai berikut :

1. Editing

Data yang telah dikumpulkan atau diperoleh dari hasil

angket/kuesioner diperiksa kembali untuk mengetahui kebenaran

data dan kelengkapan data yang diperoleh. Kuesioner akan

dikeluarkan (drop out) Apabila terdapat data yang tidak lengkap

dan tidak mungkin dilakukan wawancara ulang.

2. Coding

Data yang telah dioleh diberikan kode numerik (angka) yang

berisi nomor responden dan nomor pertanyaan atau dibuat

menjadi kolom kolom untuk merekam data secara manual yang

dapat memudahkan untuk melihat arti dari kode suati variable.

3. Data entry

jawaban dari masing masing pertanyaan diisi di kolom atau

kotak lembar kode yang sesuai.

4. Cleaning

Data yang telah di entry di lakukan pengecekan kembali untuk

menghindari kesalahan yang mungkin terjadi saat memasukkan

data kekomputer.
5. Melakukan teknik analisis

a. Analisis univariat

Untuk mendapatkan gambaran distribusi atau distribusi

frekuensi dari masing masing variabel penelitian yang meliputi

variabel dependen (konsumsi buah dan sayur) dan variabel

independen (pengetahuan, keterpaparan media

massa,ketersediaan, kebiasaan keluarga,dan teman sebaya)

digunakan analisis Univariat.

b. Analisis bivariat

Untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian ini yaitu

untuk mengetahui hubungan antara variabel independen

dengan variabel dependen digunakan analisis bivariat dengan

menggunakan program computer yaitu Statistik Product

Solution (SPSS). Penelitian ini menggunakan analisis data

dengan uji Chi Square dengan rumus yaitu :

X2= ∑

Dk = (k – 1) (b – 1)

Keterangan :

X2 : Chi Square

O : Nilai observasioanl

E : Nilai ekspektasi

k : Jumlah kolom
b : Jumlah baris

Jika P value yang diperoleh < 0,05, maka terdapat

hubungan yang bermakna antara variabel independen dengan

variabel dependen sehingga Ho di tolak. Sedangkan apabilak

P value yang diperoleh > 0,05 maka tidak ada hubungan yang

bermakna antara variabel independen dengan variabel

dependen yang di teliti sehingga Ho gagal ditolak (Hastono,

2007 dalam Nurlidyawati, 2015).

I. Jalannya penelitian

Prosedur kegiatan penelitian yang diajukan melalui berbagai

tahapan, yaitu:

1. Tahap Persiapan

a. Menentukan masalah penelitian

Dalam menentukan permasalahan yang akan diangkat

hendaknya memiliki nilai penelitian, maksudnya sebuah

permasalahan akan berguna dikemudian hari untuk

masyarakat sehingga permasalahan tersebut dapat

diselesaikan dan terpecahkan secara bersama-sama. Pada

penelitian ini kami mengambil permasalahan mengenai faktor

kebiasaan konsumsi buah dan sayur pada mahasiswa

kesehatan

b. Menentukan judul penelitian


Setelah memutuskan masalah penelitian, selanjutnya ialah

menentukan judul penelitian. Judul yang kami angkat dalam

penelitian ini yaitu “Faktor Yang Berhubungan Dengan

Kebiasaan Mengkonsumsi Buah dan Sayur Pada Mahasiswa

Kesehatan Di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur”

c. Konsultasi dengan pembimbing mengenai judul penelitian

dan penyusunan proposal

Langkah selanjutnya adalah berkonsultasi dengan pembimbing

mengenai judul penelitian dengan menjelaskan tentang judul

serta menjelaskan alasan pengambilan judul penelitian dan

konsultasi mengenai penyusunan proposal.

d. Mengurus surat ijin studi pendahuluan

Setelah berkonsultasi dengan pembimbing, langkah selajutnya

ialah mengurus surat ijin pendahuluan kepada pihak akademik

dengan mencantumkan tempat penelitian yang akan menjadi

responden pada penelitian ini. Kemudian pihak akademik akan

mengurus agar dibuatkan surat ijin pendahuluan dan dalam

waktu …hari bisa diambil

e. Melakukan studi pendahuluan

Jika surat ijin telah selesai diproses oleh pihak akademik,

selanjutnya adalah melakukan studi pendahuluan ke tempat


yang akan diteliti dengan melampirkan surat ijin penelitian

bahwa akan dilaksanakannya penelitian di tempat tersebut.

f. Studi kepustakaan

Studi kepustakaan adalah salah satu hal yang harus dilakukan

dalm penelitian, berupa segala upaya yang dilakukan peneliti

untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan topic

permasalahan yang akan diteliti. Informasi bisa diperoleh dari

buku, karangan ilmiah, laporan penelitian, dan sumber-sumber

lainnya.

g. Menyusun proposal dan jadwal penelitian

Selanjutnya ialah menyusun proposal dan jadwal penelitian.

Penyusunan proposal dimulai dari bab 1-3 sesuai dengan judul

penelitian. Agar proses penelitian berjalan secara sistematis,

terjadwal dan terdokumentasikan dengan baik maka langkah

berikutnya yaitu menentukan jadwal penelitian.

h. Konsultasi dengan pembimbing dan melakukan revisi

Setelah menyusun proposal bab 1-3 selanjutnya melakukan

konsultasi dengan pembimbing mengenai proposal dan

mempertanggungjawabkan proposal yang telah dibuat. Jika

pembimbing memberikan revisi maka segera melakukan revisi.

i. Mempresentasikan proposal penelitian


Proposal yang telah di acc oleh pembimbing, kemudian akan

dilakukan presentasi proposal penelitian dihadapan

pembimbing, penguji serta mahasiswa yang hadir dalam

sidang proposal tersebut.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Melaksanakan uji validitas dan uji realibilitas kuisioner

Penelitian ini menggunakan instrumen kuisioner oleh sebab itu

perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas kuisioner.

b. Mangurus surat ijin penelitian

J. Etika penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan etika penelitian sebagai

berikut (Loiselle et al (2004) dalam Palestin (2007):

1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human

dignity)

Didalam melakukan penelitian, peneliti perlu untuk

mempertimbangkan hak-hak responden seperti mendapatkan

informasi yang terbuka berkaitan dengan jalannya penelitian, dan

juga responden memiliki kebebasan menentukan pilihannya dan

bebas dari paksaan untuk berpartisipasi dalam melakukan

kegiatan penelitian. Adapun tindakan atau proses yang akan


dilakukan terkait prinsip menghormati harkat dan martabat

manusia adalah peneliti menyediakan formulir persetujuan subyek.

2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek (respect for privacy

and confidentiality)

Penelitian ini akan berdampak pada terbukanya informasi

individu termasuk informasi yang bersifat pribadi, sehingga peneliti

perlu memperhatikan hak-hak dasar individu dalam menjaga

kerahasiaan informasi yang didapat dari subjek penelitian, adapun

hasil informasi yang diperoleh dari subjek penelitian hanya

diperuntukkan pada kepentingan penelitian.

3. Menghormati keadilan dan inklusivitas (respect for justice

inclusiveness)

Pada penelitian ini dilakukan dengan secara jujur, hati-hati,

profesional, berperikemanusiaan, dan kecermatan, intimitas, pada

subyek penelitian. Peneliti Menetapkan kebijakan penelitian,

membagikan keuntungan dan beban yang merata sesuai menurut

kebutuhan, kemampuan, kontribusi dan pilihan bebas subyek

penelitian. Peneliti memperhitungkan aspek keadilan antar gender

dan hak pada subyek dalam memperoleh perlakuan yang sama

pada saat sebelum, selama, dan sesudah berpartisipasi dalam

penelitian.
4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan

(balancing harm and benefits)

Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dan bisa

menyamaratakan di tingkat populasi, penelitian melakukan

penelitian sesuai dengan prosedur. Peneliti mengurangi dampak

yang dapat membuat subyek dirugikan.

Anda mungkin juga menyukai