Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN KEBIASAAN MAKAN DENGAN PENCEGAHAN

GASTRITIS PADA SISWA KELAS X DI SMA


NEGERI 1 LIKUPANG

Bryan Kevin Mawey


Adeleida Kaawoan
Hendro Bidjuni

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: bryankevin_m@yahoo.com

Abstract: Gastritis is a frequently met indigestion in clinic practice. To avoid gastritis


happens then preventive action needed by concerning on proper eating habit daily. Goal of
this research is to know the relationship of eating habits and gastritis prevention to X grade
students in SMAN 1 Likupang. This research is based on observational studies by the
approach of cross sectional study. Sample was taken by purposive sampling technique with a
total of 58 respondents. Instrument used in this research was questionnaire. Results of
research using statistical analysis Chi square test with significance level α = 0.05 or 95%.
The results of the statistical test p value = 0,000 < α = 0,05. Conclusion of this research that
there are relationships between eating habits and gastritis prevention to X grade students in
SMA Negeri 1 Likupang.
Keywords: Gastritis, Gastritis Prevention, Eating Habits.

Abstrak: Gastritis merupakan gangguan pencernaan yang paling sering dijumpai dalam
praktik klinik. Untuk menghindari terjadinya gastritis diperlukan adanya tindakan pencegahan
dengan memperhatikan kebiasaan makan baik sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan kebiasaan makan dengan pencegahan gastritis pada siswa kelas X di
SMA Negeri 1 Likupang. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan
cross sectional. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling yaitu sebanyak 58
responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Hasil penelitian
menggunakan analisis uji statistik Chi Square dengan tingkat kemaknaan α = 0,05 atau 95%.
Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,000 < α = 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu
ada hubungan kebiasaan makan dengan pencegahan gastritis pada siswa kelas X di SMA
Negeri 1 Likupang
Kata Kunci: Gastritis, Pencegahan Gastritis, Kebiasaan Makan.
PENDAHULUAN dengan kejadian gastritis pada responden
Saat ini dengan semakin modernnya wanita usia 20-44 di Puskesmas
zaman, semakin banyak penyakit yang Cilembang (Karwati, 2012).
timbul akibat gaya hidup manusia. Dari hasil data awal wawancara
Penyakit gastritis yang terjadi karena singkat terhadap 10 orang siswa di SMA
inflamasi pada lapisan lambung yang Negeri 1 Likupang, 7 diantaranya
mengakibatkan terjadinya nyeri pada mengatakan sering mengkonsumsi
bagian perut (Cahyono, 2008). Sebagai makanan pedas, asam dan sering makan
organ cerna, lambung berfungsi untuk tidak tepat waktu, ada yang minum
menyimpan makanan dan mencernakan minuman bersoda, kopi dan minuman
kembali makanan menjadi partikel yang beralkohol. Sehingga menyebabkan rasa
lebih kecil untuk diteruskan ke duodenum mual, kembung dan nyeri diulu hati. Hal
(Misnadiarly, 2009). itu disebabkan karena kebiasaan makan
Berdasarkan penelitian World Health yang buruk dan mengabaikan hal-hal yang
Organization (WHO) terhadap beberapa mereka ketahui seperti sering makan
negara di dunia, mendapati bahwa jumlah terlambat, tidak sarapan pagi dan jarang
penderita gastritis di Negara Inggris 22%, sekali mengkonsumsi makanan yang
China 31%, Jepang 14,5%, Kanada 35% mengandung serat dan nutrisi. Data dari
dan Perancis 29,5% (WHO, 2010). SMA Negeri 1 Likupang saat ini terdapat
Penderita gastritis di Indonesia 114 siswa kelas X, 52 adalah perempuan
menurut WHO adalah 40,8%. Angka dan 62 adalah laki-laki.
kejadian gastritis pada beberapa daerah di Berdasarkan uraian diatas, maka
Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi perlu dilakukan penelitian untuk
274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa mengetahui hubungan kebiasaan makan
penduduk. Berdasarkan profil kesehatan dengan pencegahan gastritis pada siswa
Indonesia tahun 2011, gastritis merupakan kelas X di SMA Negeri 1 Likupang.
salah satu penyakit dari 10 penyakit
terbanyak pada pasien rawat inap di rumah METODOLOGI PENELITIAN
sakit di Indonesia dengan jumlah 30.154 Penelitian ini menggunakan
kasus (4,9%) (Depkes, 2009). Dinas penelitian observasional analitik dengan
Kesehatan Kota Manado pada Tahun 2012 rancangan cross sectional yaitu jenis
menurut urutan besar penyakit di penelitian yang menekankan waktu
Puskesmas, gastritis menempati urutan ke- pengukuran atau observasi data variabel
4 dengan jumlah penderita sebesar 10.260 dependen dan independen dinilai hanya
orang (Dinas Kesehatan Kota Manado satu kali atau saat itu juga (Suyanto, 2011).
2012). Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri
Hasil penelitian Karwati (2012), 1 Likupang selama tanggal 16-17 Juni
dengan judul hubungan frekuensi 2014. Jumlah keseluruhan populasi
konsumsi makanan beresiko gastritis dan sebanyak 114 siswa dan menggunakan
stres dengan kejadian gastritis terhadap metode purposive sampling dengan rumus
wanita usia 20-44 tahun yang berobat di oleh Setiadi (2012), diperoleh jumlah
Puskesmas Cilembang dengan hasil, sampel 58 orang.
sebagian responden mengalami gastritis Instrumen pengumpulan data dalam
sebesar 62,25%, responden dengan penelitian ini menggunakan dua kuesioner,
frekuensi konsumsi makanan beresiko yaitu kuesioner kebiasaan makan dan
gastritis sebesar 52,46% dan responden kuesioner pencegahan gastritis. Untuk
yang stres sebesar 57,38%. Hasil penelitian kuesioner kebiasaan makan terdiri dari 10
ini menunjukan bahwa, ada hubungan pertanyaan, dengan menggunakan skala
signifikan antara frekuensi konsumsi Guttman diukur dengan: nilai 1 jika
makanan beresiko gastritis dan stres menjawab Ya dan nilai 0 jika menjawab
Tidak. Maka skor tertinggi adalah 10 dan Etika dalam penelitian ini sebagai
skor terendah adalah 0. Dengan kriteria berikut: peneliti melakukan beberapa hal
objektif, jika kebiasaan makan baik yang berhubungan dengan etika penelitian
responden menjawab pertanyaan yang berupa lembar persetujuan penelitian
tepat 6-10 dan kebiasaan makan buruk jika (informed concent), tanpa nama
responden menjawab pertanyaan yang (anonimity) dan kerahasiaan
tepat ≤5. Untuk kuesioner pencegahan (confidentiality).
gastritis menggunakan 10 pertanyaan
dengan skala Likert dan menggunakan 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
alternatif jawaban, yaitu: sangat setuju A. Hasil Penelitian
(SS) dengan skor 4, setuju (S) dengan skor Analisis Univariat
3, tidak setuju (TS) dengan skor 2 dan Tabel 1. Distribusi Responden Menurut
sangat tidak setuju (STS) dengan skor 1. Umur
Maka skor tertinggi adalah 40 dan skor Umur Banyak Responden
terendah 10. Dengan kriteria objektif yaitu: n %
dilakukan dengan skor 26-40 dan tidak 15 tahun 43 74,1
dilakukan 10-25. 16 tahun 15 25,9
Total 58 100,0
Pengumpulan data yang dilakukan
Sumber : Data Primer, 2014
melalui tahapan: setelah proposal disetujui,
peneliti mengajukan surat permohonan izin
Tabel 2. Distribusi Responden Menurut
ke pihak sekolah SMA Negeri 1 Likupang
Jenis Kelamin
untuk dapat melakukan penelitian. Setelah
Jenis Kelamin Banyak Responden
mendapat persetujuan, peneliti menemui n %
calon responden ke ruang kelas dan Laki-laki 19 32,8
mengadakan pendekatan, serta Perempuan 39 67,2
memberikan penjelasan kepada calon Total 58 100,0
responden mengenai penelitian yang akan Sumber : Data Primer, 2014
dilakukan serta hak-hak responden, calon
responden yang bersedia menjadi Tabel 3. Distribusi Responden Menurut
responden diberi lembar persetujuan Pekerjaan Orang Tua
(informed concent) dan lembar kuesioner.
Peneliti memberikan penjelasan mengenai Pekerjaan Orang Tua Banyak Responden
n %
cara pengisian kuesioner dan memberikan
PNS/Polri 7 12,1
kesempatan bagi responden untuk bertanya Swasta 9 15,5
bila ada informasi yang kurang jelas. Buruh/Pedagang 9 15,5
Responden diberi waktu untuk mengisi Petani/Nelayan 23 39,7
kuesioner dan peneliti melakukan Lain-lain 10 17,2
pengawasan selama pengisian kuesioner Total 58 100,0
agar responden tidak saling bertanya. Sumber : Data Primer, 2014
Kuesioner yang telah diisi dikembalikan
kepada peneliti dan dilakukan pengecekan Tabel 4. Distribusi Responden Menurut
kembali untuk kemudian diseleksi dan Pendidikan Orang Tua
dilakukan pengolahan data. Pendidikan Orang Tua Banyak Responden
Prosedur pengolahan data yang n %
dilakukan melalui tahap editing, coding, SD 1 1,7
entry data dan tabulating. Data dianalisis SMP 21 36,2
melalui prosedur analisis univariat dan SMA 29 50,0
analisis bivariat dengan menggunakan uji D3/S1 5 8,6
chi-square pada tingkat kemaknaan 95% S2/S3 2 3,4
(α ≤ 0,05). Total 58 100,0
Sumber : Data Primer, 2014
Tabel 5. Distribusi Kategori Kebiasaan paling banyak terdapat pada jenjang SMA
Makan yaitu 29 orang (50,0%) dan paling sedikit
terdapat pada jenjang SMP yaitu 1 orang
Kebiasaan Makan Banyak Responden
n %
(1,7%).
Baik 19 32,8 Berdasarkan hasil penelitian pada
Buruk 39 67,2 kategori kebiasaan makan, diperoleh
Total 58 100,0 jumlah responden paling banyak memiliki
Sumber : Data Primer, 2014 kebiasaan makan buruk berjumlah 39
orang (67,2%). Hasil penelitian di SMA
Tabel 6. Distribusi Kategori Pencegahan Negeri 1 Likupang menggambarkan
Gastritis kebanyakan siswa memiliki kebiasaan
makan buruk. Hal ini menunjukan bahwa
Pencegahan Gastritis Banyak Responden memang kebiasaan makan buruk
n %
merupakan salah satu gambaran atau
Dilakukan 24 41,4
Tidak dilakukan 34 58,6 tindakan tidak melakukan upaya
Total 58 100,0 pencegahan gastritis.
Sumber : Data Primer, 2014 Hasil penelitian pada kategori
pencegahan gastritis juga menunjukan
Analisis Bivariat bahwa, responden terbanyak yang tidak
Tabel 7. Hubungan Kebiasaan Makan melakukan pencegahan gastritis berjumlah
dengan Pencegahan Gastritis 34 orang (58,6%). Hasil penelitian di SMA
Negeri 1 Likupang menggambarkan
Pencegahan Gastritis
Kebiasaan Tidak Total p kebanyakan siswa tidak melakukan
Dilakukan
Makan Dilakukan pencegahan gastritis.
n % n % n % 0,0
Baik 17 89,5 2 10,5 19 100,0 00 Berdasarkan hasil penelitian terhadap
Buruk 7 17,9 32 82,1 39 100,0 58 responden di SMA Negeri 1 Likupang,
Total 24 41,4 34 58,6 58 100,0 diperoleh hasil dari 19 responden yang
memiliki kebiasaan makan baik terdapat
B. Pembahasan responden yang melakukan pencegahan
Penelitian ini dilakukan pada siswa gastritis sebanyak 17 orang (89,5%) dan
kelas X di SMA Negeri 1 Likupang, responden yang tidak melakukan
dengan jumlah responden 58 orang pencegahan gastritis berjumlah 2 orang
menunjukan bahwa responden paling (10,5%). Sedangkan dari 39 responden
banyak berumur 15 tahun yaitu 43 orang yang memilki kebiasaan makan buruk
(74,1%), sedangkan jumlah responden terdapat 7 orang (17,9%) yang melakukan
paling sedikit berumur 16 tahun yaitu 15 pencegahan gastritis dan responden yang
orang (25,9%). tidak melakukan pencegahan gastritis
Hasil penelitian juga menunjukan sebanyak 32 orang (82,1%). Hasil
bahwa responden paling banyak berjenis penelitian ini menggunakan uji chi square
kelamin perempuan berjumlah 39 orang diperoleh nilai p = 0,000 dengan tingkat
(67,2%) dan responden paling sedikit kemaknaan α = 0,05 maka p < 0,05.
berjenis kelamin laki-laki berjumlah 19 Sehingga hasil penelitian ini menunjukan
orang (32,8%). Berdasarkan pekerjaan hasil bahwa terdapat hubungan yang
orang tua responden paling banyak bekerja signifikan antara kebiasaan makan dengan
sebagai petani/nelayan yaitu 23 orang pencegahan gastritis, maka Ho ditolak dan
(39,7%) dan jumlah orang tua responden Ha diterima.
paling sedikit bekerja sebagai PNS/Polri Menurut Dai (2013), kebiasaan
yaitu 7 orang (12,1%). Sedangkan menurut makan adalah ekspresi setiap individu
tingkat pendidikan orang tua, jumlah dalam memilih makanan yang akan
tingkat pendidikan orang tua responden membentuk pola perilaku makan. Oleh
karena itu, ekspresi setiap individu dalam masuk dalam kategori baik melakukan
memilih makanan akan berbeda satu pencegahan gastritis.
dengan yang lain. Selain itu banyak faktor Hasil penelitian ini sejalan dengan
yang mempengaruhi kebiasaan makan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
seseorang, seperti pengaruh sosial budaya, Eridha (2011), tentang “Faktor yang
pengaruh agama dan pengaruh psikologis. mempengaruhi kurangnya perilaku
Kebiasaan makan yang tidak teratur dan pencegahan gastritis pada remaja
mengabaikan makan pada jam atau waktu implikasinya terhadap kejadian gastritis”,
yang ditetapkan. Pada dasarnya untuk didapatkan salah satu faktor yang
mencegah terjadinya gastritis dapat mempengaruhi adalah kebiasaan makan.
melakukan jadwal makan dalam sehari Menurut peneliti, hasil penelitian di
seperti : makan pagi pukul 07.00-08.00, SMA Negeri 1 Likupang sesuai dengan
makanan selingan pukul 10.00, makan kenyataan bahwa siswa seringkali
siang pukul 13.00-14.00, makanan mengabaikan kebiasaan makan yang baik
selingan sore pukul 17.00 dan makan dan tidak melakukan pencegahan gastritis
malam pukul 19.00 (Kurnia, 2009). sebagai upaya menghindari terjadinya
Menurut Puspadewi dkk (2012), penyakit gastritis. Hal ini dibuktikan
pemilihan jenis makanan yang tepat juga dengan adanya siswa yang mengonsumsi
merupakan perilaku dalam pencegahan makanan pedas asam dan makan tidak
gastritis. Menyusun hidangan makanan tepat waktu. Dan ada juga yang minum-
yang terdiri dari nasi, ikan, sayur, buah dan minuman bersoda, kopi dan minuman
susu. Seseorang dengan kebiasaan makan beralkohol.
makanan yang digoreng, dikeringkan,
mengandung santan dan lemak hewani KESIMPULAN
dapat memicu terjadinya gastritis. Berdasarkan hasil penelitian tentang
Pencegahan gastritis juga dapat dilakukan hubungan kebiasaan makan dengan
dengan tidak mengkonsumsi minuman pencegahan gastritis di SMA Negeri 1
seperti : sirup, teh, soda, alkohol dan kopi Likupang, maka dapat disimpulkan sebagai
karena akan memicu meningkatnya asam berikut :
lambung. Sesuai dengan teori yang 1. Kebiasaan makan siswa kelas X di
dikemukakan oleh Kurnia (2009), bahwa SMA Negeri 1 Likupang didominasi
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan kebiasaan makan buruk.
untuk mencegah terjadinya gastritis yaitu 2. Pencegahan gastritis siswa kelas X di
makan dalam jumlah kecil tapi sering, SMA Negeri 1 Likupang didominasi
tidak mengkonsumsi alkohol, tidak dengan siswa yang tidak melakukan
merokok, tidak mengkonsumsi obat anti pencegahan gastritis.
inflamasi dan rutin memeriksakan diri ke 3. Ada hubungan kebiasaan makan
dokter jika mengalami gejala gastritis dengan pencegahan gastritis pada siswa
seperti mual, kepala pusing dan muntah. kelas X di SMA Negeri 1 Likupang.
Menurut penelitian Zakaria (2013),
dengan hasil responden yang memiliki DAFTAR PUSTAKA
kebiasaan makan buruk mencapai 72,1%. Cahyono, S. (2008). Gaya hidup dan
Hal ini disebabkan karena responden tidak penyakit modern. Yogyakarta:
menunjukan perilaku baik untuk mencegah Kanisius.
gastritis dalam upaya menjaga kesehatan.
Sesuai dengan penelitian menurut Dai, Z.D. (2013). Hubungan kebiasaan
Sebayang (2011), bahwa dari 88 responden makan dengan kejadian gastritis di
didapatkan sebanyak 61 orang (69,3%) puskesmas tamalate kecamatan kota
masuk dalam kategori kurang melakukan timur. Universitas Negeri Gorontalo.
pencegahan gastritis dan 10 orang (11,4%) http://eprints.ung.ac.id/4808/1/2013-
1-14201-841409006-abstraksi- Misnadiarly. (2009). Mengenal penyakit
25072013113018.pdf (diakses organ cerna. Jakarta: Pustaka
tanggal 31 Maret 2014). Populer Obor.
Depkes RI. (2009). Konsep kebiasaan
makan. (diakses tanggal 27 Maret Profil dinas kesehatan kota Manado.
2014). (2012). (diakses tanggal 31 Maret
http://www.depkes.go.id/downloads/ 2014).
profil_kesehatan_2009/files/buku%2 http://www.depkes.go.id/downloads/
0profil%20kesehatan%20indonesia% profil/prov_sulut_2012.pdf
202009.pdf
Puspadewi, V.A., & Endang, L. (2012).
Eridha. (2011). Faktor yang Penyakit maag & gangguan
mempengaruhi kurangnya perilaku pencernaan. Yogyakarta: Kanisius.
pencegahan gastritis pada remaja
implikasinya terhadap kejadian Sebayang. (2011). Gambaran pengetahuan
gastritis. dan perilaku pencegahan gastritis.
http://repository.unand.ac.id/7345/1/s repository.usu.ac.id/bitstream/123456
kripsi.pdf (diakses 11 Juli 2014). 789/24623/1/Appendix.pdf (diakses
tanggal 14 Juli 2014).
Karwati, D. (2012). Hubungan frekuensi
konsumsi makanan beresiko gastritis Setiadi, (2012). Konsep dan penulisan riset
dan stres dengan kejadian gastritis keperawatan. Yogyakarta : Graha
pada wanita usia 20-24 tahun yang Ilmu.
berobat di puskesmas cilembang.
http://journal.unsil.ac.id/download.ph WHO. (2010). World health statistics.
p?id=1550 (diakses tanggal 31 Maret (diakses tanggal 27 Maret 2014).
2014). http://www.who.int/entity/whosis/wh
ostat/EN_WHS10_Full.pdf?ua=1
Kurnia, H. (2009). Kiat jitu tangkal
penyakit orang kantoran.
Yogyakarta: Best Publisher.

Anda mungkin juga menyukai