Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN IMT DAN KEJADIAN GERD MAHASISWA KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA TAHUN 2020

Disusun Oleh:
KELOMPOK 6

Frederick Putra Wijaya I1011161002


Candra Kurniawan I1011161073
Billy Aditya Andrean I1011181002
Sonia Veronika Angelina I1011181016
Mellinia Wahyu Nurliesa I1011181018
Richo Galih Dwiputra I1011181048
Trixie Adistia Putri I1011181051
David Ivan Doli Ginting’s I1011181058
Vanesa I1011181064
Veren Evelyn Chandra I1011181065
Nabilah Aulia Rahmah I1011181077
Metta Sintia Rahmaddani I1011181082
Nabilah Nurul Fatinah I1011181093

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gastroesophageal reflux disease/GERD adalah suatu keadaan patologis sebagai akibat
refluks kandungan lambung ke dalam esophagus.(1) Prevalensi GERD di Asia salah
satunya Indonesia secara umum lebih rendah daripada negara barat. Sebuah studi oleh
Hapsari FCP, Putri AP, Rahardja C pada tahun 2017 di Indonesia menyatakan prevalensi
GERD dapat diprediksi hampir 3% dari populasi Indonesia, dengan nilai peningkatan
awal 5,7% tahun 1997 menjadi 25,18% tahun 2002 di Rumah Sakit Ciptomngunkusumo.
(2)

Ada beberapa faktor seseorang dapat berisiko lebih tinggi menderita GERD pada
evaluasi populasi Asia-Pasifik antara lain mengkonsumsi obat-obatan (teofilinm
antikolinergik, calcium-channel bloker, dsb), riwayat keluarga, status ekonomi tinggi,
makan makanan berlemak, kopi, merokok, alcohol, dan faktor lainnya yaitu Indeks
Massa Tubuh (IMT). Nilai IMT yang tinggi dapat menjadi faktor risiko terjadinya
GERD. Banyak penelitian dikemukakan bahwa obesitas, berat badan, dan bertambahnya
nilai Indeks Massa Tubuh (IMT) memiliki pengaruh terhadap GERD.(3)
Secara umum, IMT adalah metode yang mudah untuk mengelompokkan berat badan
seseorang, agar dapat dikategorikan dalam kelompok mana nilai IMT individu tersebut. (4)
WHO membagi status berat badan menjadi 6 kelompok berdasarkan nilai IMT. Individu
dikatakan Underweight jika nilai IMT <18.5, Normal jika nilai IMT 18.5-24.9, pre-
obesitas nilai IMT 25-29.9, Obesitas kelas I nilai IMT 30-34.9, Obesitas kelas II nilai
IMT 35-39.9, dan Obesitas kelas III jika nilai IMT lebih dari 40.(5)
Menurut riset dari Riskesdas pada tahun 2018, prevalensi obesitas dewasa usia >18
tahun di Indonesia sebanyak 21,8%, dan berat badan berlebih sebesar 13.6%. (6) Pada
tahun 2013, prevalensi obesitas di Indonesia usia >18 tahun sebesar 14.8%, serta berat
badan berlebih sebesar 11.5%.(6)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Vaishnav B et al. (2017) bahwa
prevalensi, frekuensi dan keparahan dari GERD akan meningktakan dengan menigkatnya
IMT.(7) Individu dengan IMT obesitas berisiko tiga kali untuk terjadinya GERD. (8)
Penelitian yang dilakukan oleh Atta MM et al. (2019) terhadap mahasiswa kedokteran di
Saudi Arabia didapatkan hubungan IMT dengan kejadian GERD.(9)
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti terdapat 20 mahasiswa
kedokteran dengan IMT overweight dan 5 mahasiswa yang mengalami GERD.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk meneliti hubungan IMT dengan
kejadian GERD di Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura. Lokasi tersebut dipilih
karena belum adanya penelitian mengenai hubungan IMT dengan GERD. Judul dari
penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah Hubungan IMT dengan Kejadian GERD
pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Tanjungpura Tahun 2020.

1.2 Rumusan Masalah


Apakah hubungan IMT dan kejadian GERD pada mahasiswa kedokteran Universitas
Tanjungpura 2020?
1.3 Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan Index Masa Tubuh (IMT) dengan kejadian GERD pada
Mahasiswa Kedokteran Universitas Tanjungpura tahun 2020.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui angka kejadian GERD pada Mahasiswa Kedokteran Universitas
Tanjungpura tahun 2020.
2. Mengetahui gambaran Index Masa Tubuh (IMT) pada Mahasiswa Kedokteran
Universitas Tanjungpura tahun 2020.
3. Mengetahui gambaran hubungan Index Masa Tubuh (IMT) dengan kejadian GERD
pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Tanjungpura tahun 2020.
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Peneliti
1. Menambah wawasan mengenai hubungan IMT dan kejadian GERD pada
mahasiswa Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas
Tanjungpura.
2. Menerapkan ilmu kedokteran yang sudah didapatkan selama menjalani pendidikan
di Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura, serta sebagai media pembelajaran
untuk melakukan penelitian yang lebih baik.
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan
1. Memberi informasi mengenai hubungan IMT dan kejadian GERD para mahasiswa
Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura.
2. Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai hubungan IMT dan kejadian
GERD pada mahasiswa kedokteran khususnya di Fakultas Kedokteran Universitas
Tanjungpura.
3. Menjadi sumber referensi dan kepustakaan penelitian selanjutnya untuk
dikembangkan lebih lanjut.

1.4.3 Bagi Masyarakat


Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai hubungan IMT dan
kejadian GERD pada mahasiswa Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran
Universitas Tanjungpura.

1.5 Keaslian Penelitian

N Peneliti Judul penelitian Perbedaan


o.
Penelitian Penelitian
sebelumnya sekarang
1 Amelia Hubungan obesitas Variable Variable bebas
wijaya terhadap kejadian bebas hanya berupa imt dan
agustin gastroesophageal reflux imt status gizi
(2015) disease (gerd) di rsud dr.
Zainoel abidin banda aceh

2. Syarmira, Hubungan indeks massa Variable Variable terikat


binti abd tubuh dengan derajat terikat adalah berupa kejadian
rasa gastroesophageal reflux derajat gerd gerd tanpa
(2015) disease di rs dr. M. Djamil melihat derajat
padang penyakitnya

3. Vaishnav Gastroesophageal reflux Variable Variable terikat


b, disease and its association terikat adalah adalah kejadian
bamanikar with body mass index: gejala yang gerd pada
a, maske clinical and endoscopic ditimbulkan mahasiswa
p, reddy a, study pada pasien dengan intrumen
dasgupta s. gerd dengan gerd-q
instrumen
(2017)
klasifikasi los
angeles
4. Ammar Hubungan indeks massa Subjek Subjek penelitian
amran tubuh dengan kejadian penelitian adalah mahasiswa
(2019) gastroesophageal reflux adalah fakultas
disease pada karyawan pt. karyawan pt. kedokteran
Fajar mas murni, bekasi Fajar mas universitas
selatan murni, bekasi tanjungpura
selatan
BAB III

METODELOGI

3.1 Jenis

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian analitik jenis potong lintang (cross-
sectional).

3.2 Tempat dan Waktu


Penelitian ini akan dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura,
Pontianak mulai dari bulan Maret 2020 hingga bulan Mei 2020.
3.3 Subjek Penelitian
EKSKLUSI: 1. Mahasiswa Program Studi Kedokteran angkatan 2018
3.4 Sampel Penelitian
3.4.1 Populasi penelitian
Populasi penelitian adalah Mahasiswa Kedokteran angkatan 2018 Fakultas
Kedokteran Universitas Tanjungpura. Jumlah populasi yang menjadi objek
penelitian dalam skripsi ini adalah 98 mahasiswa.
3.4.2 Sampel penelitian
Sampel penelitian adalah subyek yang diambil dari populasi yang memenuhi
kriteria penelitian dan secara tertulis telah menyatakan bersedia ikut serta dalam
penelitian dan telah menandatangani lembar persetujuan atau informed consent.
3.4.3 Cara pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan metode total sampling
yaitu semua populasi yang memenuhi kriteria inklusi akan dijadikan sampel.
3.5 Definisi Operasional

No Variabel Definisi operasional Skala Satuan


variabel variabel
1. Status Keadaan tubuh sebagai Ordinal
gizi manifestasi konsumsi makanan
dan pemakaian zat gizi. Status
gizi ditentukan dari data
antropometri, yang kemudian
dikelompokan dan dinilai sesuai
standar WHO (Z-score), yaitu :
- Obesitas bila z-score > 3SD
- Gizi lebih bila z-score 2 sampai
3 SD
- Gizi baik bila z-score 2 sampai -
2 SD
- Gizi kurang bila z-score -2
sampai -3 SD
- Gizi buruk bila z-score < -3SD
2. Tinggi Hasil jumlah pengukuran ruas- Rasio Centi-
badan ruas tulang tubuh, meliputi meter
tungkai bawah, tulang panggul,
tulang belakang, tulang leher, dan
kepala diukur dengan stadiometer
Seca 206 yang distandarisasi
dengan ketelitian 0,1 cm.
Pengukuran dilakukan dengan
posisi bidang datar Frakfort
(Frankfort horizontal plane)
3. Berat Massa tubuh meliputi otot, tulang, Rasio Kilo-
badan lemak, cairan tubuh, organ, dan gram
lain-lain yang diukur
menggunakan timbangan digital
GEA Medical
dengan ketelitian 0,01 kg.
4. IMT Penilaian status gizi dengan Rasio kg/m2
Indeks Massa Tubuh yaitu ukuran
berat disesuaikan untuk tinggi,
dihitung sebagai berat dalam
kilogram dibagi dengan kuadrat
tinggi dalam meter (kg/m2).
5. GERD Kelainan yang menyebabkan Nominal Dikotom
cairan lambung mengalami
refluks (mengalir balik) ke
kerongkongan.

3.6 Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dari aplikasi GerdQ
yang diciptakan oleh Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PGI). Kuesioner GerdQ
terdiri dari 6 buah pertanyaan untuk mengetahui hal-hal yang dialami responden
penelitian selama 7 hari terakhir dan tiap pertanyaan terdiri dari 4 pilihan jawaban. Hasil
penilaian dapat dikalkulasi secara otomatis oleh aplikasi dan disajikan dalam bentuk
tabel yang berisi informasi mengenai skor total, jumlah skor yang terpengaruh keluhan
GERD, hasil indetifikasi, probabilitas mengalami luka kerongkongan dan probabilitas
mengalami pH yang abnormal.
Pengukuran IMT memerlukan data berupa berat badan (kg) dan tinggi badan (m).
Berat badan diukur menggunakan timbangan digital merk GEA medical, sedangkan
tinggi badan diukur menggunakan meteran tinggi badan merk GEA medical. Serta
dilakukan pengukuran Status gizi menggunakan standar WHO (Z-score).

3.7 Alur Penelitian

Mahasiswa

Pengukuran berat badan dan Pengisian kuisioner pada app


tinggi badan GERD-Q
Perhitungan IMT Kejadian GERD

Analisis Data

3.8 Analisis Data


Data yang didapatkan akan diolah menggunakan aplikasi Statistical Product and Service
Solution (SPSS) dengan analisis data secara univariat dan bivariat.
3.8.1 Analisis Univariat
Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan data yang diperoleh dari hasil
penelitian dan akan dimunculkan distribusi frekuensinya tiap data.
3.8.2 Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara dua variabel, yaitu
variabel bebas dan variabel terikat. Dalam penelitian ini analisis bivariat yang digunakan
adalah uji Chi-square. Apabila tidak terpenuhi maka digunakan uji alternatif yaitu uji
Kolmogorov-Smirnov.
3.9 Etika
Penelitian ini dilakukan setelah lolos kaji etik oleh Komisi Etik Penelitian Kesehatan
Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura.
3.10 Jadwal Penelitian
Tabel 3.10. Jadwal Penelitian
Maret April Mei Agustus Oktober
2020 2020 2020 2020 2020
Aktivitas I
I
III I IV I II III IIIIII IV II III IVI II IV
V
I
Penyusunan
proposal                                        
Kaji etik                                        
Pengambilan
data                                        
Pengolahan dan                                        
analisis data
Pengerjaan
laporan                                        

Anda mungkin juga menyukai